Kenali Kondisi Mata Yang Mengalami Konjungtivitis Vernal

Kenali Kondisi Mata Yang Mengalami Konjungtivitis Vernal

Halllo Kawan Mama, Apabila kamu mendapati mata kamu memerah, berai dan gatal sebaiknya segera periksakan kondisi mata pada dokter. Sebab bisa saja mata kamu tengah mengalami konjungtivitis, karena gejala tersebut merupakan gejala yang muncul pada mata yang mengalami konjungtivitis. Meskipun tidak mengganggu penglihatan, namun kondisi ini akan membuat tidak nyaman bagi penderitanya. Berikut adalah penjelasan mengenai kondisi mata yang mengalami konjungtivitis vernal.

Konjungtivitis atau juga di kenal dengan istilah mata merah atau pinkeye merupakan sebuah kondisi di mana konjungtiva pada mata yang mengalami peradangan atau inflamasi akibat beberapa faktor. Sedangkan konjungtiva sendiri merupakan bagian dari mata yang berupa selaput bening pada permukaan bola mata (sklera) yang menutupi bagian putih pada bola mata dan juga bagian dalam kelopak mata. Proses terjadinya konjungtivitis ini membuat pembuluh darah pada konjungtiva menjadi membesar atau melebar.

Pembuluh darah pada konjungtiva yang membesar atau melebar akan menyababkan beberapa gejala, seperti mata merah, mata berair, pembengkakan mata hingga rasa nyeri, panas dan perih. Umumnya kondisi ini lebih sering di alami pada anak-anak di bandingkan dengan orang dewasa. Namun hal ini tidak menutupi bahawa banyak dari orang dewasa dan orang tua yang mengalami kondisi konjungtivitisi pada mata mereka.

Konjungtivitis Vernal

Kenali Kondisi Mata Yang Mengalami Konjungtivitis Vernal

Sekarang kita telah mengentahu apa itu konjungtivitis sebagaimana yang telah di jelaskan di atas. Yakni peradangan atau inflamasi yang terjadi pada konjungtiva yang membuat mata merah dan berair hingga bengkak dan gatal. Namun bagaimana dengan kondisi konjungtivitis vernal?

Pada dasaranya, konungtivitis vernal atau KV merupakan bentuk konjungtivitis alergi yang berulang. Kelainan ini di tandai oleh papil cobblestone pada konjungtiva tarsal dan hipertrofi papil [ada konjungtiva limbus. 1-5 insiden penyakit ini berkisar antara 0,1 – 0,5% di anatara penyakit mata lainya dan meningkat terutama di musim kemarau. Umumnya penyakit ini terjadi pada usia 3-25 tahun di mana kebanyakan yang mengalaminya adalah laki-laki.

Di lasnir dari saripediarti menyabutkan bahwa lebih dari 90% pasien KV memiliki riwayat atopi pada dirinya maupun anggota keluraganya. Petagonesis dan etiologi penyakit ini sebenarnya belum di ketahui dengan pasti. Sedangkan beberapa peneliti menghubungkan dengan reaksi hipersensitivitas tipe I dan IV. Tatalaksana adekuat untuk mencegah teradinya kekambuhan penyakit ini, sampaui saat inipun belum memberikan hasil yang memuaskan.

Umumnya kondisi ini bersifat musiman dan terjadi secara bilateral (terjadi pada kedua mata) atau rekuren. biasanya kondisi ini lebih sering terjdi pada orang yang keluarganya memiliki riwayat alergi. Kondisi ini umumnya akan muncul dan memburuk ketika musim hujan datang. Selain itu, hal serupa juga akan terjadi ketika musim semi atau musim panas pada negara yang memiliki 4 jenis musim atau di belahan bumi utara yang biasa di sebut dengan konjungtiva vernal atau musim semi.

Bentuk Konjungtiva Vernal

Secara gars besar konjungtiva verna di bagi menjadi dua bentuk, yakni palpebra dan limbal. Beriku adalah penjelasannya.

  1. Konjungtiva Bentuk Palpebra

Pada konjungtiva bentuk palpebra atau palpenra superior terdapat adanya pertumbuhan papil yang cukup besar yang di sebut cobble stone.

  1. Konjungtiva Bentuk Limbal

Kojungtiva bentuk leimbal atau hipertrofi limbus ini muncul di sertai dengan adanya bintik-bintik yang sedikit menonjol. Selain itu muncul juga keputihan pada area tersebut yang lebih di kenal dengan istilah Horner-Trantas dot.

Gejala Konjungtivitis Vernal

Mata yang mengalami kondisi kojnungtivitis vernal dapat di ketahui dengan melihat gejal-gejala yang muncul. Berikut adalah beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita konjungtivitis vernal.

  • Rasa gatal di mata (93%)
  • Mata berair (90%)
  • Mata terasa terbakar (90%)
  • Terasa ada benda asing (93%)
  • Mata merah (90%)
  • Fotofobia (83%)

Penatalaksanaan Konjungtivitis Vernal

Umumnya kondisi mata yang mengalami konjnungtivitis vernal dapat di obati dengan melakukan terapi tropical, terapi suportif, terapi sistemik dan juga terapi pembedahan. Berikut adalah beberapa penataleksanaannya.

  • Terapi Utama

Terapi utama ini di lakukan dengan cara menghindari segala allergen yang menyebabkan konjungtivitis. Dengan menghindari segela bentuk peyebab konjungtivitis, maka akan mencegah dan mengurangi risiko mata mengalami konjungtivitis.

  • Fase Akut

Penatalaksanaan fase akut ini berupa pemeriksaan dari dokter di mana dokter akan memberikan adanya anti-inflamasi yang sesuai dengan rekomendasi dari dokter spesialis mata.

  • Terapi Suprotif

Penataleksanaan terapi suportif terbilang cukup mudah dan sederhana. Kamu hanya perlu mengompres mata dengan menggunakan air dingin. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan obat tetes mata artifisial dan klimatoterapi untuk mendukung dan mepercepat mata untuk pulih.

  • Terapi Pembedahan

Penatalaksanaan Terapi pembedahan berupa otograf konjungtivitis dan krioterapi yang akan di lakukan apabila timbul komplikasi akibat konjungtivitis. Umumnya komplikasi yang akan mucul berupa ulkus kornea atau adanya plak yang muncul pada korena mata.

  • Self-Limiting Disease

Kondisi ini berupa konjungtiva yang akan mengalami penyembuhan sendiri secara otomatis. Umumnya perbaikan tersebut berlangsunag dalam jangka 2-10 tahun.

Beberapa kondisi lain akibat risiko konjungtivitis vernal

  • Apabila menganai kornea, akan menyebabkan risiko keratokonjungtivitis vernalis yang akan menyababkan menurunya ketajaman penglihatan (visus). Jika tidak segera di atasi maka prognosisnya akan semakin kian memburuk.
  • Apabila kondisi ini meluas hingga ke kornea, maka mata berisiko mengalami kondisi parut kornea hingga asigmatisme
  • Ukuran papilla yang membesar hingga raksasa akan berhubungan dengan memburuknya progresivitas penyakit tersebut.
  • Konjungtivitis vernal bentuk bulbar memiliki prognosis jangka panjang yang lebih buruk dari pada bentuk tarsal.

Mata yang mengalami kondisi konjungtivitis vernal pada dasarnya membutuhkan adanya evaluasi dari dokter spesialis mata untuk mengetahui kondisi mata. Hal ini akan memberi tahu seberapa jauh keterlibatan kondisi ini terhadap jaringan lainya. Dengan begitu, penatalaksanaan dapat di lakukan dengan memberikan terapi dan pengobatan yang tepat. Selain itu, juga untuk memantau lebjh jauh lagi agar dapat mengurangi risiko buruk terhadap tajamnya penglihatan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai mata yang mengalami konjungtivitis vernal. Meskipun orang dengan riwayat alergi lebih sering mengalami kondisi ini, namun kondisi ini juga dapat di alami oleh siapa saja. karenanya, perlu kehati-hatian untuk menghindari kondisi ini, terlebih ketika pergantian musim datang.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Rsmramata