Kenali Kondisi Konjungtivitis Papiler Raksasa

Kenali Kondisi Konjungtivitis Papiler Raksasa

Hallo Kawan Mama, Konjungtivitis adalah kondisi di mana mata mengalami gangguan penglihatan yang sudah biasa kita dengar dan banyak orang yang mengalaminya. Namun, pernahkah kamu mendengar istilah konjungtivitis papiler raksasa? Tidak jauh berbeda dengan konjungtivitis biasa, konjungtivitis papiler raksasa adalah salah satu dari beberapa jenis konjungtivitis. Yuk kenali kondisi mata yang mengalami konjungtivitis papiler raksasa.

Konjungtivitis sendiri pada dasarnya merupakan kondisi di mana terjadinya peradangan atau inflamasi pada konjungtiva. Konjungtiva merupakan membran mukosa tembus pandang atau selaput bening yang menutupi bagian putih pada permukaan mata. peradangan dan inflamasi pada konjungtiva ini akan membuat pembuluh darah pada konjungtiva menjadi membesar atau melebar. Kondisi ini akan menyababkan beberapa gejala, seperti mata yang memerah, mata berair, pembengkakan, panas seperti terbakar, hingga rasa perih dan nyeri di mata.

Mata yang mengalami konjungtivitis atu biasa di kenal dengan mata merah atau pinkeye ini umumnya kondisi mata yang mengalami konjungtivitis ini lebih banyak di alami oleh usia anak-anak. Namun mata yang mengalami kondisi konjungtivitis juga dapat terjadi pada orang dewasa hingga lansia. Lantas bagimana dengan kondisi konjungtivitis papiler raksasa? Berikut ini Kawan Mama akan telah merangkum beberapa informasi terkadi konjungtivitis papiler raksasa. Simak penjelasanya sebagai berikut.

Konjungtivitis Papiler Raksasa

Kenali Kondisi Konjungtivitis Papiler Raksasa

Konjungtivitis papiler raksasa atau juga biasa di sebut dengan istilah GPC adalah suatu kondisi di mana lapisan dalam kelopak mata atau juga di kenal dengan istilah konjungtiva palpebra mengalami peradangan. Kondisi ini akan mengakibatkan mata seperti tumbuh benjolan kecil yang berkembang. Benjolan kecil tersebut di sebut sebagai papilla yang sering muncul sebagai respon terhadap beberapa jenis iritasi kronis, seperti ketika memakai lensa kontak.

Sementara itu, di lasnnir dari laman allaboutvision, konjungtivitis biasanya di alami oleh kedua mata dan sering kali di alai oleh pengguna lensa kontak lunak. Kondisi ini dapat menyebabkan intoleransi lensa kontak, jumlah kotoran yang meningkat, serta sobekan dan benjolan di sisi bawah kelopak mata. berhenti menggunakan lensa kontak atau saat masa pemulihan saja dapat memepercepat pemulihan kondisi mata.

Kondisi GPC ini akan membuat benjolan kecil menjadi tumbuh dan bergabung sehingga membentuk benjolan yang sangat besar. Terkadang benjolan yang muncul tersebut akan menyerupai penampilan seperti batu bulat yang menempel di mata. Pendertia GPC kebanyakan akan akan mengeluhkan beberapa kondisi, seperti kemerahan pada mata, keputihan, terlalu peka atau sensitive terhadap cahaya, serta rasa gatal yang cukup parah terutama bagi pengguna lensa kontak saat berusaha mengeluarkan lensa kontak.

Penyabab Konjungtivitis Papiler Raksasa

Konjungtivitis papiler rakasa pada secara umum di golongkan ke dalam jenis konjungtivitis alergi. Meskipun demikia, namun penyebab konjungtivitis papiler raksasa ini di duga berupa adanya protein tertentu yang menumpuk pada lensa kontak dari waktu ke waktu. Sebab kondisi GOC lebih sering terjadi pada para pengguna lensa lunak atau lensa kaku yang datang dengan mudah secara tiba-tiba dan akan berkembang secara bertahap.

Kondisi papilla lebih sering di alami pada pengguna lensa kontak yang tidak mengikuti rutinitas pembersihan dan disinfektan yang tepat atau memakai lensa kontak secara berlebihan. Papiler besar yang ada di bawah kelopak mata akan bertindak sebagai jari-jari yang memegang lensa dan menyebabkan gerakan ke atas yang berlebihan. Kondisi ini juga dapat mudah terjadi pada orang yang memiliki riwayat penyakit seperti, asma, alergi kronis atau demam kering.

Kondisi GPC juga dapat di sebabkan oleh tindakan secara konstan berkedip di atas lensa kontak. Mata akan menafsirkan lensa kontak sebagai benda asing dan kemudian tipe trauma ringan akan terjadi. Pada titik tertentu, inflamasi atau peradangan pada mata akan menyababkan kondisi GPC. Selain hal-hal tersebut, kondisi GPC juga dapat terjadi pada pengguna prosthesis ocular atau mata yang teriritasi akibat jahitan operasi.

Gejala Konjungtivitis Papiler Rakasasa

Pada dasarnya, gejala dari konjungtivitis papiler raksasa sama dengan gejala yang muncul pada jenis konjungtivitis lainya. Namun perhatikan gejala yang biasa muncul ketika musim semi dan musim panas datang. Berikut adah beberapa gejala yang sering muncul pada kondisi ini.

  • Mata merah
  • Rasa gatal
  • Produksi kendir atau cairan meningkat
  • Tidak nyaman menggunakan lensa kontak ketika pagi hari
  • Seperti ada pasir yang mengganjal, terutama ketika melepas lensa kontak
  • Lensa kontak seperti berpindah-pindah tempat

Diagnosis Konjuntivitis Papiler Raksasa

Cara mendiagnonsis kondisi mata yeng mengalami konjungtivitis papiler rakasa adalah dengan memeriksakan mata ke dokter spesialis mata. Dokter akan mendengarkan keluhan dan mengamati kondisi mata serta lensa kontak di bawah lampu celah mikroskop tegak lurus. Kemudian dokter akan membalik kelopak mata. Hal ini di tujukan agar konjungtiva hingga lapisan dalam pada kelopak mata dapat dengan mudah di lihat kondisinya.

Penanganan tersebut umumnya tidak akan menimbulkan rasa sakit pada pasien. Dokter mungkin juga akan menggunakan pewarna kuning untuk sementara mencemari permukaan jaringan mata untuk membantu mendiagnosis terhdap kondisi dan gangguan apa yang sedang di alami oleh mata.

Pengobatan Konjungtivitis Papiler Raksasa

  1. Menjauhkan Penyebab Iritasi

Dokter mungkina akan meminta kamu untuk berhenti menggunakan lensa kontak, sebab lensa kontak menjadi salah satu penyebab iritasi mata. Mungkin hal menjadi berita buruk bagi para pengguna lensa kontak, namun hal ini hanya berlaku sementara saja untuk mempercepat pemyembuhan kondisi mata. Kondisi ini mungkin hanya akan berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan 6 hingga 8 bulan hingga kondisi mata benar-benar pulih.

  1. Solusi Pembersihan Mata Yang Baru

Tidak jarang dokter akan meminta pasien untuk beralih ke solusi desinfektan dan pembersihan yang lebih baik. Solusi pembersihan ini berbasis peroksida yang sedikit lebih rumit untuk di gunakan. Namun hal ini merupakan langkah yang jauh lebih baik yang dapat membunuh bakteri dan virus serta menghilangkan kotoran yang dapat menyebabkan iritasi.

  1. Menggunakan Lensa Kontak Baru

Menggunakan lensa kontak baru juga dapat menjadi solusi alternative untuk mengatasi kondisi ini. Dengan mengubah lensa kontak sekali pakai konvensional atau bulanan menjadi sekali pakai akan sangat membantu. Sebab, penggunaan lensa kontak yang baru setiap harinya akan meecgah penumukan protein pada lensa, sehingga kondisi mata jauh lebih aman.

  1. Mengikuti Resep Dokter

Setelah melalui beberapa permeriksaan, umumnya dokter akan memberikan resep obat tetes mata steroid untuk mengurangi peradangan dan inflamasi yang terjadi pada konjungtiva mata. pada dasarnya, steroid akan bekerja dengan baik untuk sebagian besar penderita kondisi ini. Jika dokter meresepkan obat steroid tropical, pastikan untuk mengikuti petunjuk khusus agar tidak terjadi kondisi yang tidak di inginkan. Stabilizer sel mast kombinasi/tetes mata antihistamin akan membantu memulihkan kondisi mata.

Konjungtivitis papiler raksasa pada dasarnya sama dengan jenis konjungtivitis lainya, namun hanya beberapa penyabab yang menjadikannya berbeda. Kebersihan lensa kontak dan kebiasaan tentang bagagimana cara memakai lensa kontak sangat berpengaruh terhadap kondisi mata. kebiasaan pemakaian lensa kontak yang benar sangat penting untuk menurunkan risiko munuck dan berkembangnya kondisi konjungtivitis papiler raksasa. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa frekuensi penggantian lensa berkolerasi dengan perkembangan konjungtivitis papiler raksasa.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai kondisi konjungtivitis papiler raksasa. Penggunaan lensa kontak yang tidak tepat sesuai dengan aturan menjadi penyebab umum seseorang mengalami konjungtivitis papiler raksasa. Karenanya sebaiknya hindari penggunaan lensa kontak yang lama atau di ganti dengan lensa kontak sekali pakai. Hal ini dapat mencegah munculnya gejala konjungtivitis alergi.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Id.approby
  • Ruang perawat
Kenali Kondisi Mata Yang Mengalami Konjungtivitis Vernal

Kenali Kondisi Mata Yang Mengalami Konjungtivitis Vernal

Halllo Kawan Mama, Apabila kamu mendapati mata kamu memerah, berai dan gatal sebaiknya segera periksakan kondisi mata pada dokter. Sebab bisa saja mata kamu tengah mengalami konjungtivitis, karena gejala tersebut merupakan gejala yang muncul pada mata yang mengalami konjungtivitis. Meskipun tidak mengganggu penglihatan, namun kondisi ini akan membuat tidak nyaman bagi penderitanya. Berikut adalah penjelasan mengenai kondisi mata yang mengalami konjungtivitis vernal.

Konjungtivitis atau juga di kenal dengan istilah mata merah atau pinkeye merupakan sebuah kondisi di mana konjungtiva pada mata yang mengalami peradangan atau inflamasi akibat beberapa faktor. Sedangkan konjungtiva sendiri merupakan bagian dari mata yang berupa selaput bening pada permukaan bola mata (sklera) yang menutupi bagian putih pada bola mata dan juga bagian dalam kelopak mata. Proses terjadinya konjungtivitis ini membuat pembuluh darah pada konjungtiva menjadi membesar atau melebar.

Pembuluh darah pada konjungtiva yang membesar atau melebar akan menyababkan beberapa gejala, seperti mata merah, mata berair, pembengkakan mata hingga rasa nyeri, panas dan perih. Umumnya kondisi ini lebih sering di alami pada anak-anak di bandingkan dengan orang dewasa. Namun hal ini tidak menutupi bahawa banyak dari orang dewasa dan orang tua yang mengalami kondisi konjungtivitisi pada mata mereka.

Konjungtivitis Vernal

Kenali Kondisi Mata Yang Mengalami Konjungtivitis Vernal

Sekarang kita telah mengentahu apa itu konjungtivitis sebagaimana yang telah di jelaskan di atas. Yakni peradangan atau inflamasi yang terjadi pada konjungtiva yang membuat mata merah dan berair hingga bengkak dan gatal. Namun bagaimana dengan kondisi konjungtivitis vernal?

Pada dasaranya, konungtivitis vernal atau KV merupakan bentuk konjungtivitis alergi yang berulang. Kelainan ini di tandai oleh papil cobblestone pada konjungtiva tarsal dan hipertrofi papil [ada konjungtiva limbus. 1-5 insiden penyakit ini berkisar antara 0,1 – 0,5% di anatara penyakit mata lainya dan meningkat terutama di musim kemarau. Umumnya penyakit ini terjadi pada usia 3-25 tahun di mana kebanyakan yang mengalaminya adalah laki-laki.

Di lasnir dari saripediarti menyabutkan bahwa lebih dari 90% pasien KV memiliki riwayat atopi pada dirinya maupun anggota keluraganya. Petagonesis dan etiologi penyakit ini sebenarnya belum di ketahui dengan pasti. Sedangkan beberapa peneliti menghubungkan dengan reaksi hipersensitivitas tipe I dan IV. Tatalaksana adekuat untuk mencegah teradinya kekambuhan penyakit ini, sampaui saat inipun belum memberikan hasil yang memuaskan.

Umumnya kondisi ini bersifat musiman dan terjadi secara bilateral (terjadi pada kedua mata) atau rekuren. biasanya kondisi ini lebih sering terjdi pada orang yang keluarganya memiliki riwayat alergi. Kondisi ini umumnya akan muncul dan memburuk ketika musim hujan datang. Selain itu, hal serupa juga akan terjadi ketika musim semi atau musim panas pada negara yang memiliki 4 jenis musim atau di belahan bumi utara yang biasa di sebut dengan konjungtiva vernal atau musim semi.

Bentuk Konjungtiva Vernal

Secara gars besar konjungtiva verna di bagi menjadi dua bentuk, yakni palpebra dan limbal. Beriku adalah penjelasannya.

  1. Konjungtiva Bentuk Palpebra

Pada konjungtiva bentuk palpebra atau palpenra superior terdapat adanya pertumbuhan papil yang cukup besar yang di sebut cobble stone.

  1. Konjungtiva Bentuk Limbal

Kojungtiva bentuk leimbal atau hipertrofi limbus ini muncul di sertai dengan adanya bintik-bintik yang sedikit menonjol. Selain itu muncul juga keputihan pada area tersebut yang lebih di kenal dengan istilah Horner-Trantas dot.

Gejala Konjungtivitis Vernal

Mata yang mengalami kondisi kojnungtivitis vernal dapat di ketahui dengan melihat gejal-gejala yang muncul. Berikut adalah beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita konjungtivitis vernal.

  • Rasa gatal di mata (93%)
  • Mata berair (90%)
  • Mata terasa terbakar (90%)
  • Terasa ada benda asing (93%)
  • Mata merah (90%)
  • Fotofobia (83%)

Penatalaksanaan Konjungtivitis Vernal

Umumnya kondisi mata yang mengalami konjnungtivitis vernal dapat di obati dengan melakukan terapi tropical, terapi suportif, terapi sistemik dan juga terapi pembedahan. Berikut adalah beberapa penataleksanaannya.

  • Terapi Utama

Terapi utama ini di lakukan dengan cara menghindari segala allergen yang menyebabkan konjungtivitis. Dengan menghindari segela bentuk peyebab konjungtivitis, maka akan mencegah dan mengurangi risiko mata mengalami konjungtivitis.

  • Fase Akut

Penatalaksanaan fase akut ini berupa pemeriksaan dari dokter di mana dokter akan memberikan adanya anti-inflamasi yang sesuai dengan rekomendasi dari dokter spesialis mata.

  • Terapi Suprotif

Penataleksanaan terapi suportif terbilang cukup mudah dan sederhana. Kamu hanya perlu mengompres mata dengan menggunakan air dingin. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan obat tetes mata artifisial dan klimatoterapi untuk mendukung dan mepercepat mata untuk pulih.

  • Terapi Pembedahan

Penatalaksanaan Terapi pembedahan berupa otograf konjungtivitis dan krioterapi yang akan di lakukan apabila timbul komplikasi akibat konjungtivitis. Umumnya komplikasi yang akan mucul berupa ulkus kornea atau adanya plak yang muncul pada korena mata.

  • Self-Limiting Disease

Kondisi ini berupa konjungtiva yang akan mengalami penyembuhan sendiri secara otomatis. Umumnya perbaikan tersebut berlangsunag dalam jangka 2-10 tahun.

Beberapa kondisi lain akibat risiko konjungtivitis vernal

  • Apabila menganai kornea, akan menyebabkan risiko keratokonjungtivitis vernalis yang akan menyababkan menurunya ketajaman penglihatan (visus). Jika tidak segera di atasi maka prognosisnya akan semakin kian memburuk.
  • Apabila kondisi ini meluas hingga ke kornea, maka mata berisiko mengalami kondisi parut kornea hingga asigmatisme
  • Ukuran papilla yang membesar hingga raksasa akan berhubungan dengan memburuknya progresivitas penyakit tersebut.
  • Konjungtivitis vernal bentuk bulbar memiliki prognosis jangka panjang yang lebih buruk dari pada bentuk tarsal.

Mata yang mengalami kondisi konjungtivitis vernal pada dasarnya membutuhkan adanya evaluasi dari dokter spesialis mata untuk mengetahui kondisi mata. Hal ini akan memberi tahu seberapa jauh keterlibatan kondisi ini terhadap jaringan lainya. Dengan begitu, penatalaksanaan dapat di lakukan dengan memberikan terapi dan pengobatan yang tepat. Selain itu, juga untuk memantau lebjh jauh lagi agar dapat mengurangi risiko buruk terhadap tajamnya penglihatan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai mata yang mengalami konjungtivitis vernal. Meskipun orang dengan riwayat alergi lebih sering mengalami kondisi ini, namun kondisi ini juga dapat di alami oleh siapa saja. karenanya, perlu kehati-hatian untuk menghindari kondisi ini, terlebih ketika pergantian musim datang.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Rsmramata
Beberapa Komplikasi Akibat Konjungtivitis

Beberapa Komplikasi Akibat Konjungtivitis

Hallo Kawan Mama, Mata merah merupakan kondisi gangguan penglihatan di mana ada yang tidak nomal pada fungsi mata. Umumnya kondisi ini juga menjadi tanda atau indikasi bahwa mata sedang mangalami konjungtivitis. Konjungtivitis sendiri merupakan kondisi di mana mata mengalami peradangan pada konjungtiva yang membuat mata menjadi memerah. Beberapa komplikasi dapat terjadi akibat mata yang mengalami kondisi konjungtivitis.

Konjungtivitis atau juga di kenal dengan itilah mata merah atau pinkeye merupakan sebuah kondisi di mana konjungtiva pada mata yang mengalami peradangan atau inflamasi akibat beberapa faktor. Sedangkan konjungtiva sendiri merupakan bagian dari mata yang berupa selaput bening pada permukaan bola mata (sklera) yang menutupi bagian putih pada bola mata dan juga bagian dalam kelopak mata. Proses terjadinya konjungtivitis ini membuat pembuluh darah pada konjungtiva menjadi membesar atau melebar.

Pembuluh darah pada konjungtiva yang membesar atau melebar akan menyababkan beberapa gejala, seperti mata merah, mata berair, pembengkakan mata hingga rasa nyeri, panas dan perih. Umumnya kondisi ini lebih sering di alami pada anak-anak di bandingkan dengan orang dewasa. Namun hal ini tidak menutupi bahwa banyak dari orang dewasa dan orang tua yang mengalami kondisi konjungtivitisi pada mata mereka.

Penderita Konjungtivitis

Beberapa Komplikasi Akibat Konjungtivitis

Sebagaimana yang telah di singgung di atas, bahwa sebagian besar penderita mata konjungtivitis adalah anak-anak. Sebab pada usia tersebut, anak-anak memilki kondisi mata yang lebih sensitive dan rawan akan infeksi atau iritasi dari kuman dan bakteri ataupun virus yang dapat menyababkan konjungtivitis. Namun kondisi ini dapat terjadi pada orang dewasa dan orang tua akibat virus dan juga bakteri yang menyebabkan konjungtivitis.

Di lansir dari laman alomedika menyebutkan bahwa, secara global konjungtivitis dapat terjadi pada semua kelompok usia dari neonates hingga lansia. Kasus konjungtivitis di temukan 1% kunjunga pasien ke fasilitas kesehatan tingkat pertama. Sementara itu, di amerika telah di temukan sekitar 6 juta kasus baru konjungtivitis viral pertahunya. Konjungtivitis viral dapat bersifat sporadic atau epidemic. 90% konjungtivitis viral ini di sebabkan oleh adenovirus. Insidensi konjungtivitis bacterial di amerika adalah 135 kasus per 10.000 populasi pertahunnya.

Penyabab Konjungtivitis

Umumnya, kondisi ini di terjadi akibat beberaap faktor yakni kuman dan bakteri dan juga virus. Konjungtivitis yang di sebabkan oleh kuman dan bakteri umumny masih dapat di tangani dengan penanganan mudah dan sederhana yang bisa di lakukan di rumah. Namun konjungtivitis yang di sebabkan oleh virus biasanya tidak dapat di obati. Namun kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya dan hanya berlangsung selama beberapa minggu saja.

Selain itu, debu, serbuk bunga dan polusi juga dapat menyebabkan mata mengalamo konjungtivitis. Seseorang yang memiliki aktivitas di luar ruangan sangat rentan mengalami kondisi ini. Sebab debu atau serbuk bunga dan polusi dapat dengan mudah masuk ke mata dan menyebabkan mata mengalami infeksi pada konjungtiva. Selain itu, cahaya matahari yang langsung menuju mata juga dapat menyebabkan mata mengalami iritasi.

Konjungtiviti juga dapat terjadi ketika pergantian musim datang. Umumnya musim hujan atau musim gugur bagi negara yang memiliki 4 jenis musim merupakan waktu yang sangat rentan bagi seseorang untuk terserang konjungtivitis.

Kodisi Komplikasi Akibat Konjungtivitis

Komplikasi akibat konjungtivitis ini dapat terjadi akibat kondisi konjungtivitis yang bertabah parah. Selain intu, kondisi komplikasi umumnya terjadi berdasarkan tipe konjungtivitis yang di derita. Berikut adalah beberapa komplikasi sesuai dengan tipe konjungtivitis yang di serita.

  1. Konjungtivitis Infektif

Konjungtivitis bisa berlangsung selama beberapa bulan jika di sebabkan oleh penyakit menular seksual seperti klamedia. Sementara itu, konjungtivitis infeksti dapat menyebabkan beberapa kondisi komplikasi. Berikut adalah penjelasannya.

    • Bakteri yang masuk ke mata berisiko akan masuk ke aliran darah dan manyerang jaringan pada tubuh. Akibatnya pasian dapat mengalami kondisi keracunan darah. Kondisi tubuh yang mengalami keracunan darah atau biasa di sebut dengan istilah sepsis sangat berbahaya bagi penderitanya.
    • Konjungtivitis infekstif dapat menyebabkan risiko penderitanya mengalami kondisi di mana lapisan pelindung saraf tulang belakang. Selain itu, kondisi tersebut juga akan menyababkan infeksi pada otak atau meninges sehingga penderitanya mengalami kondisi meningitis.
    • Konjungtivitis infektif juga dapat menyebabkan nfeksi telinga bagian tengah pada penderitanya. Bahkan kondisi ini telah di alami hingga sebanyak 25% anak-anak yang menderita konjungtivitis akibat bakteri haemophilus influenzae.
    • Konjungtivitis infeksif akan menyababkan permukaan kulit menjadi bengkak atau meradang. Kondisi ini akan menimbulkan rasa sakit akibat infeksi yang terjadi pada jaringan dan lapisan dalam kulit atau selulitis.
  1. Konjungtivitis Neonatal

Umumnya kondisi ini lebih banyak di alami pada bayi yang baru lahir. Bayi ayang baru lahir hingga usia 28 hari harus segera di tangani. Sebab kondisi ini dapat menyababkan kerusakan pada fungsi penglihatan secara permanen. Meskipun tidak banyak yang mengalami kondisi ini, namun kondisi ini sangat berbahaya apabila terjadi pada bayi yang baru lahir. Kebanyakan dari bayi yang terkena konjungtivitis infektif dapat sembuh total dengan penanganan yang cepat dan tepat.

  1. Punctate Epithelial Keratitis

Komplikasi akibat kondisi mata yang mengalami konjungtivitis selanjutnya adalah keratitis. Keratitis dapat terjadi akibat konjungtivitis yang akan menyababkan korena menjadi membangkak karena mengalami peradangan atau inflamasi. Kondisi ini akan membuat mata lebih sensitive terhadap cahaya dan membuat mata sakit.

Dalam kasus yang lebih parah, kondisi ini sangat berisiko karena dapat menyababkan kebutaan. Apabila pada kornea muncul sebuah tukak maka kondisi ini sangat berisiko menyebabkan kerusakan mata secara permanen.

Sebagaimana yang telah di jelaskan di ata, bahwa konkungtivitis merupaakn gangguan penglihtan yang dapat di alami oleh siapa saja. meskipun lebih rentan dan lebi banyak di alami oleh anak-anak, namun kondisi ini juga dapat di alami oleh orang dewasa maupun lansia. Yang lebih parahnya lagi, kondisi ini dapat menyababkan kerusakan penglihatan secara permanen pada bayi yang baru lahir. Beberapa kondisi dari tipe konjungtivitis ini bahkan dapat menyebabkan kondisi komplikasi bagi para penderitanya, terlebih pada kondisi yang lebih parah. Karenanya perlu sesegera mungkin untuk melakukan lankah penanganan sehingga mata menjadi pulih dan mencegah terjadinya komplikasi akibat konjungtivitis.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa kondisi komplikasi akibat konjungtivitis. Sebenarnya kondisi ini umumnya muncul tanpa kita ketahui dengan pasti. Namun kamu dapat mencegahnya dengan menerapkan pola dan gaya hidup sehat sehingga mata akan terhindar dari berbagai penyabab konjungtivitis.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • alodokter
Jenis Mata Merah Atau Konjungtivitis Akibat Infeksi

Jenis Mata Merah Atau Konjungtivitis Akibat Infeksi

Hallo Kawan Mama, Istilah konjungtivitis mungkin masih terbilang asing di dengar oleh kebanyakan orang. Namun apabila mendengar kondisi mata merah, pasti orang akan tahu akan kondisi tersebut. Pasalnya konjungtivitis merupakan istilah atau nama lain dari kondisi mata merah. Dan sebagian besar orang pernah mengalami kondisi ini. Sementara itu ada beberapa jenis konjungtivitis yang umum di alami kebanyakan orang. Yakni konjungtivitis alergi, konjungtivitis infeksi dan konjungtivitis zat kimia.

Pada dasarnya konjungtivitis merupakan sebuah kondisi di mana kekebalan tubuh bereaksi terhadap adanya gangguan pada selaput yang ada pada permukaan mata. Selaput pada permukaan mata atau juga di sebut dengan istilah konjungtiva akan mengalami peradangan atau inflamasi akibat beberapa faktor penyabab konjungtivitis. Akibatnya kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami mata yang memerah, berair, bengkak hingga menimbulkan rasa gatal dan rasa perih. Sementara itu,

Umumnya kondisi ini di bagi menjadi 3 jenis konjungtivitis berdasarkan penyebab yang memicu munculnya kondisi ini. Menurut American optometric of Association beberapa konjungtivitis berupa konjungtivitis alergi, konjungtivitis infeksi dan konjungtivitis zat kimia. Pada kesempatan lalau kami kami telah membahas mengenai konjungtivitis alergi. Nah, pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai konjungtivitis infeksi. Simak penjelasannya di bawah ini.

Konjungtivitis Infeksi

Jenis Mata Merah Atau Konjungtivitis Akibat Infeksi

Pada dasarnya kondisi konjungtivitis yang terjadi pada mata meskipun kondisinya sama, namun dapat di sebabkan oleh faktor berbeda. Konjungtivitis infeksi adalah kondisi mata yang mengalami peradangan pada konjugtiva yang disebabkan oleh adanya infeksi. Umumnya penyebab infeksi dan radang atau inflamasi pada konjungtiva adalah bakteri dan kuman. Selain itu kondisi ini juga dapat di sebabkan oleh virus yang berkembang di area mata.

Konjungtivitis infeksi lebih mudah menular dari jenis konjungtivitis lainya, terutama kondisi yang di sebabkan oleh bakteri. Konjungtivitis dapat menular dengan cepat pada orang lain baik dengan kontak fisik secara langsung, maupun kontak fisik secara tidak langsung. Tidak hanya pada orang ke orang, kondisi ini juga dapat menular melalui berbagai jenis barang yang bersentuhan dengan orang lain.

Penyabab Konjungtivitis Infeksi

Sama halnya dengan gangguan penglihatan lainya, konjungtivitis infeksi juga muncul karena beberap faktor penyabab. Beberapa penyebab yang memicu kondisi konjungtivitis infeksi berupa Infeksi akibat bakteri dan kuman serta Infeksi akibat adanya virus yang berkembang di area mata. konjungtivitis infeksi akibat virus umumnya sangat mudah menular ke pada orang lain. Namun kondisi ini cenderung tidak dapat di tangani melainkan akan sembuh dengan sendirinya.

Gejala Konjungtivitis Infeksi

Kondisi mata yang mengalami konnjungtivitis infeksi dapat di ketahui ddengan melihat gejala-gejala yang muncul. Umumnya gejala yang muncul cenderung sama dengan jenis konjungtivitis lainya. Yakni,

  • Mata terasa panas seperti terbakar
  • Seperti pasir atau ganjalan di mata
  • Mata mengeluarkan cairan seperti kerak (belek) dalam jumlah yang lebih banyak dan lembek
  • Alis yang cenderung agak lengket

Jenis Konjungtivitis Infeksi

Konjungtivitis infeksi cenderung berbeda dengan jensi konjunhgtivitis lainya. sebab konjungtivitis infeksi merupakan sebuuah kondisi radang pada konjungtiva yang tergolong sebagai penyakit menular, terutama akibat virus. Sementara itu, konjungtivitis infeksi di golongkan menjadi beberapa macam berdasarkan penyebab dan kondisinya. Berikut adalah beberapa jenis konjungtivitis infeksi berdasarkan penyebab dan kondisinya.

  1. Konjungtivitis Infeksi Akibat Bakteri

Konjungtivitis infeksi akibat bakteri merupakan sebuah kondisi yang umumnya sering kali di sebabkan oleh infeksi bakteri stafilokokus atau streptokokus. Bakteri ini biasanya berasal dari kulit atau system pernapasan kamu sendiri. Selain itu kondisi ini juga dapat terjadi melalui serangga, kontak fisiko dengan orang lain, dan juga kebersihan yang buruk dapat menyebabkan konjungtivitis infeksi.

Selain itu, kondisi ini juga dapat terjadi akibat pemakaian riasan mata atau lotion wajah yang telah terkontaminasi. Pemakaian make up yang di gunakan bersama atau bergantian dengan orang lain serta menggunakan lensa kontak yang bukan miliki kamu sendiri dan tidak membersihkannya terlebih dahulu sangat berisiko menyababkan konjungtivitis infeksi.

  1. Konjungtivitis Virus

Konjungtivitis virus merupakan kondisi yang paling sering terjadi akibat adanya virus jenis adenivirus. Umumnya kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya tanpa harus melakukan langkah pengobatan. Konjungtivitis infksi akibat virus tersebut umumnya hanya akan berlangsung dalam 2 sampai 4 minggu. Pada kondisi ini, umumnya kotoran mata yang keluar akan berwarna cenderung lebih bening.

Pada jenis virus herpes yang menyerang mata, kondisi ini dapat di sertai dengan timbulnya lenting pada kelopak mata dengan ukuran kurang dari 1mm yang berisi cairan. Kondisi infeksi yang terjadi, tidak jarang di sertai dengan gangguan pernapasan atas, demam dan terjadinya pembesaran kelenjar getah bening.

Konjungtivitis virus merupakan jenis konjungtivitis yag paling sering manular. Kondisi ini dapat menular melalui kontak langsung pada kotoran mata ataupun lendir pada saluran pernapasan. Penularan konjungtivitis viral juga dapat terjadi secara tidak langsung lewat handuk dan air kolam renang yang terpapar virus.

  1. Ophthalmia Neonatorum

Ophthalmia neonatorum merupakan jenis konjungtivitis infeksi yang umumnya muncul ketika bayi yang baru lahir terpapar kondisi klamida atau gonore. Biasanya bayi yang baru lahir akan terkena klamidia atau gonore ketika melewati jalan lahir. Sebab kalmidia atau gonore merupakan penyakit yang dapat memicu infeksi dan peradangan pada konjungtiva.

Konjungtivitis infeksi jenis ini adalah kondisi peradangan yang cukup parah yang terjadi pada bayi yang baru lahir. Kondisi ini terbilang cukup serius karena dapat menyebabkan kerusakan mata secara permanen pada penderitanya. Karenanya perlu segera untuk menanganinya dengan cepat agr kondisi ini tidak berkembang semakin parah.

Konjungtivitis infeksi menjadi jenis gangguan penglihatan atau penyakit mata yang memiliki risiko sangat besar untuk menular ke pada orang lain. Kuman dan bakteri menjadi penyabab yang paling umum menginfeksi konjungtiva. Namun kondisi ini masih bisa di atasi dengan berbagai langkah pengobatan. Namun konjungtivitis yang di sebabkan oleh virus umumnya tidak dapat di tangan dan akan dengan sangat cepat menular pada orang lain. namun untungnya kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalanya waktu. Sementara konjungtivitis yang yang terjadi pada bayi cednerung sangat berisiko bagi penglihatan bayi itu sendiri. Karenanya lakukan dengan segera langakh pencegahan agar kondisi ini tidak semakin bertambah parah.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai jenis mata merah atau konjungtivitis akibat infeksi. Menjaga dan merawat kesehatan tubuh serta menghindari menggunakan barang atau fasilitas umum dapat kamu lakukan untuk mencegah terjadinya konjungtivitis akibat infeksi. Cegah kondisi ini mulai sekarang. Bila kondisi sudah cukup serius, segera perikasakan diri ke dokter.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Dettol
Cara Mudah Mengatasi Konjungtivitis Alergi

Cara Mudah Mengatasi Konjungtivitis Alergi

Hallo Kawan Mama, Kebanyakan orang pasti pernah mengalami kondisi di mana mata memerah di munculnya rasa gatal. Kondisi tersebut umumnya merupakan sebuah indikasi dari mata yang mengalami konjungtivitis alergi. Konjunngtivitis alergi sendiri merupakan konjungtivitis yang di sebabkan oleh kondisi mata yang mengalami alergi. Umumnya kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya, namun ada beberapa cara mudah untuk mengatasi konjungtivitis alergi agar kondisi mata cepat pulih.

Pada dasarnya konjungtivitis merupakan sebuah kondisi di mana kekebalan tubuh bereaksi terhadap adanya gangguan selaput pada permukaan mata. konjungtivitis ini berupa selaput pada permukaan mata atau konjungtiva yang mengalami peradangan atau inflamasi. Akibatnya kondisi ini menyebabkan mata menjadi memerah, berair, bengkak hingga menimbulkan rasa gatal dan rasa perih bagi para penderitanya.

Umumnya, kondisi mata yang mengalami konjungtivitis ini di sebabkan oleh beberapa faktor. Seperti infeksi, paparan zat kimia dan juga alergi. Konjungtivitis yang di sebabkan oleh faktor alergi di sebut dengan konjungtivitis alergi atau alergi mata. Nah, pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas menganai cara mudah unutk mengatasi konjungtivitis alergi. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Konjungtivitis Alergi

Cara Mudah Dan Sederhana Mengatasi Konjungtivitis Alergi

Sebelum membahas mengenai cara mengatasinya, baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu konjungtivitis alergi. Di lansir dari laman Idntimes menyebutkan bahwa konjungtivitis alergi adalah peradangan mata tepatnya pada konjungtiva yang di sebabkan oleh reaksi terhadap allergen (zat penyebab alergi). Konjungtiva sendiri merupakan selaput yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian putih mata.

Konjungtiva inilah yang sangat rentan akan adanya gangguan akibat iritasi akibat elergen. Menurut American Academy of Ophthalmology (AAO), konjungtivitis alergi termasuk ke dalam kondisi yang cukup umum dan aman. Hal in akan terjadi ketika mata bereaksi terhadap allergen yang masuk dan mengiritasi konjungtiva. Allergen yang masuk kemata umumnya akan secara otomastis di lawan oleh mata dengan melepaskan zat histamine. Namun kondisi ini akan membuat mata menjasi memerah, berair, bengkak, serta gatal dan perih.

Penyebab Dan Gejala

Kondisi ini umumnya di sebabkan oleh allergen yang masuk kemata sehingga memaksa mata secara otomati mengeluarkan histamine yang akan melawan allergen. Allergen sendiri merupakan benda asing yang masuk ke mata. seperti,

  • Debu
  • Serbuk bunga atau pohon
  • Jamur
  • Lumut
  • Bulu hewan
  • Asap rokok dan polusi

Sementara itu, mata yang mengalami kondisi konjungtivitis alergi dapat di tandai dari beberapa gejala yang muncul. Seperti,

  • Mata memerah
  • Mata berair
  • Panas seperti terbakar
  • Pembengkakan mata
  • Dan rasa gatal di mata

Cara Mengatasi Konjungtivitis Alergi

Pada dasarnya pengobatanyang paling tepat dan terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang menjadi penyabab konjungtivitis alergi. Pada kondisi yang cukup serius, kondusltasi dan periksakan kondisi mata ke dokter menjadi pilihan yang tepat. Namun apabila kondisi konjungtivitis alergi masih dalam tahap yang ringan, kamu dapat melakukan beberapa cara yang mudah untuk mengatasi konjungtivitis alergi.

Berikut adalah beberapa cara mudah untuk mengatasi kondisi konjungtivitis alergi yang dapat kamu lakukan di rumah.

  1. Hindari Aktivitas Di Luar Rumah

Kondisi mata yang memiliki riwayat alergi sangat rentan mengalami konjungtivitis. Sebab kita tidak pernah tahu kapan allergen itu akan masuk ke mata. Maka sebagai bentuk jaga-jaga, usahakan untuk tidak berktivitas di luar rumah. Hal ini perlu di lakukan terutama ketika cuaca sedang kering atau jumlah serbuk sari bunga dan poho meningkat (menjelang malam).

  1. Menggunakan Kaca Mata Ketika Beraktivitas Di Luar Rumah

Ketika terpaksa harus melakukan aktivitas di luar rumah, maka sebaiknya gunakan kaca mata untuk melindungi mata. Dengan menggunakan kaca mata, maka mata akan lebih aman dari risiko allergen yang dapat masuk kemata.

  1. Rajin Mengganti Dan Mencuci Perlengkapan Tidur

Kita tidak pernah tahu allergen ada di mana saja, namun ternayata allergen juga ada di tempat yang sangat dekat dan kita gunakan setiap hari, seperti perlengkapan tidur. Karenanya, untuk menghindari allergen masuk ke mata, sebaiknya rajin untuk mencuci dan mengganti perlengkapan tidur.

  1. Rajin Membersihkan Rumah

Selain tempat tidur, allergen juga sangat umum berada di sekitar rumah kita. dengan memebrsihkan rumah dengan rutin, maka allergen dapat hilang dan tidak mengancam mata kita. kamu juga dapat menggunakan air purifier di dalam ruangan untuk mensterilkan ruangan dalam rumah.

  1. Jauhkan Hewan Peliharaan Dari Tempat Tidur

Salah satu bentuk dari allergen adalah bulu hewan terutama hewan peliharaan yang seringkali berinraksi dengan kita. untuk menghidari kondisi ini, sebaiknya jauhkan hewan peliharaan dari tempat tidur. Sebab bulu hewan apat rontok dan mengendap di tempat tidur dan sewaktu-waktu dapat masuk kemata.

  1. Rutin Memandikan Hewan Perliharaan Dan Membersihkan Kandangnya

Selain menjauhkan hewan peliharaan dari tempat tidur, memandikan dan membersihkan kandang dengan rutin juga menjadi upaya mencegah konjungtivitis alergi. Sebab bulu hewan dapat melekat di mana saja tanpa kita sadari. Selain itu, hal ini juga akan lebih baik untuk sang hewan agar terhindar dari berbagai penyakit.

  1. Rajin Mencuci Tangan Setelah Menyentuh Sesuatu, Terutama Hewan

Untuk menjaga kondisi tubuh dan mata aman dari allergen, pastikan untuk selalu mencuci tangan setelah menyentuh sesuatu, terutama fasilitas umum dan interakdi terhadap hewan. Karena bukan tidak mungkin fasiaitas umum yang kita gunakan, serta interaksi kita dengan hewan terdapat sesuatu yang dapat menyebabkan konjungtivitis alergi. Hal inijuga berlaku ketika hendak menyentuh mata. pastikan tangan dalam keadaan bersih dan steril ketika hendak menyentuh mata.

  1. Menjaga Kebersihan Area Mata

Allergen pada dasarnya dapat menempel pada area sekitarmata kita dan masuk dengan mudah ke mata kita tanpa kita sadari. Karenanya, penting untuk selalu menjaga area amata kita agar tidak ada allergen yang menempel dan masuk ke mata.

  1. Hindari Menggaruk Dan Mengucek Mata

Konjungtivitis alergi akan menyebabkan mata menjadi bengkak dan gatal, umumnya hal ini akan secara otomatis membuat kita mengucek atau menggaruk mata. Sebaiknya hal ini perlu untuk di hindari, sebab dapat menyebabkan risiko mata iritasi serta gangguan penglihatan lainya. Untuk mengurangi dan meredakan bengkak dan rasa gatal, kamu dapat mengompres mata dengan menggunakan air dingin.

  1. Membilas Mata Dengan Air Mengalir

Ketika ada kondisi yang tidak beres pada mata atau ada allergen yang masuk, segera basuh mata menggunakan air bersih yang mengalir. Hal ini dapat mengeluarkan benda asing atau allergen yang masuk ke mata yang dapat menyebabkan konjungtivitis. Hindari menggunakan air hangat, karena akan membuat mata menjadi tidak nyaman.

Mencegah atau mengobati konjungtivitis yang tepat adalah dengan mengetahui penyebab dan menangananinya seseuai dengan faktor pemicunya. Konjungtivitias alergi dapat di cegah dan di atasi dengan melakukan cara-cara di atas. Beberapa cara di atas adalah sebagai langkah untuk mencegah dan mengobati mata yang mengalami konjungtivitis alergi. Jika kondisi mata tak kunjung membaik atau kondisi konjungtivitis sudah cukup parah, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai cara mudah mengatasi konjungtivitis alergi. Penanganan yang tepat adalah dengan melakukan penanganan sesuai dengan faktor pemicu kondisi ini. Dengan menerapkan gaya dan pola hidup sehat akan menjauhkan kita dari berbagai gangguan kesehatan, termasuk konjungtivitis alergi.

Semoga tulisan ini dapat membentu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Idntimes
  • Halodoc
Beberapa Jenis Konjungtivitis Alergi

Beberapa Jenis Konjungtivitis Alergi

Hallo Kawan Mama, Adanya kondisi mata yang memerah di sertai dengan munculnya rasa gatal merupakan gejala paling umum dari mata yang mengalami alergi. Sementara di dalam dunia medis sendiri, kondisi ini di sebut dengan istilah konjungtivitis alergi. Kondisi ini memang sering kali terjadi pada kebanyakan orang, terutama anak-anak. Selain itu, ternyata kondisi konjungtivitis ini terbagi dalam beberapa jenis konjungtivitis alergi.

Pada dasarnya, konjungtivitis alergi merupakan sebuah terminology yang di gunakan untuk menjelaskan proses sebuah inflamasi atau perdangan pada konjungtiva. Dalam kondisi ini, umumnya konjungtivitis alergi ini dapat di sebabkan oleh mata yang memiliki alergi. Konjungtivitis alergi umumnya terjadi dengan melibatkan reaksi hipersensitivitas tipe 1. Kondisi ini berupa allergen yang bereaksi dengan immunoglobin (IGE) yang menstimulasi degranulasi sel mast (sel basophil jaringan)dan melepaskan mediator-mediator inflamasi.

Umumnya kondisi ini terjadi akibat berbagai macam pemicu, seperti debu, kotoran, serbung bunga, tungau hingga asap rokok dan polusi. Saat mengalami mata gatal karena alergi, seseorang bisa mengalami berbagai hejala lain yang juga beragam. Seperti mata yang memerah, bengkak, berair, perih silau dan sensitive terhadap cahaya dan membuat rasa tidak nyaman pada mata. Kondisi konjungtivitis sendiri terbagi dalam beberapa jenis berdasarkan kondisinya.

Berikut ini Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa jenis konjungtivitis alergi. Simak penjelasannya di bawah ini.

Konjungtivitis Alergi

Beberapa Jenis Konjungtivitis Alergi

Banyak fakta yang di temukan dan menunjukkan bahwa mata adalah organ pertama yang sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Dan penyakit terkait mata yang mengalami alergi merupakan gangguan penglihatan yang umum di temukan. Jaringan mata yang umumnya terpapar oleh allergen adalah bagian mata berupa konjungtiva atau selaput yang ada pada kelopak mata dan permukaan mata.

Umumnya dalam keadaan normal, lapisan permukaan mata seharusnya cenderung transparan dan tidak memiliki warna. Namun saat terjadi iritasi pada mata dan menyebabkan inflamasi, maka warna mata bisa berubah dan terlihat bersemu dan memerah kemudaan. Kondisi inilah yang di sebut konjungtivitis atau pinkeye. Anak-anak adalah usia di mana banyak sekali terjadi kasus konjungtivitis.

Spectrum penyakit ini sendiri pada dasarnya sangat tergantung dengan geografi tiap negara. Di negara maju sendiri, di laporkan bahwa 15-20% anak-anak menderita penyakit konjungtivitis. Selain itu, hasil survey yang di lakukan oleh American collage of Allergy, Asthma and Immunology menyebutkan bahwa 35% keluarga yang di wawancarai pennah menderita penyakit ini. Dan 50% dari para responden berhubungan dengan gejala di mata.

Jenis Kondisi Konjungtivitis Alergi

Hampir sama dengan alergi pada umumnya, alergi pada mata terjadi ketika system imunitas tubuh bereaksi berlebihan terhadap sesuatau benda atau zat asing. Ketika reaksi alergi terjadi maka tubuh akan menghasilkan antibody dan histamin untuk menghancurkan zat pemicu alergi tersebut. mata yang mengalami alergi akan menyebabkan mata memerah serta baerai dan munculnya rasa gatal. Selain itu, konjungtivitis alergi di klasifikasikan menjadi beberapa macam. Sebagai berikut,

  1. Keratokkonjungtivitis Atopic

Keratokkonjungtivitis atopic atau lebih di kenal dengan istilah AKC merupakan kondisi inflamasi pada konjungtiva yang berat dan di biasanya di hubungkan dengan dermatitis apotik. Umumnya kondisi ini timbul pada usia remaja dan berlanjut hinga decade 4 atau 5. Kondisi ini biasanya akan sembuh secara spontan dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

  1. Keratokkonjungtivitis Vernal

Keratokkonjungtivitis vernal atau lebh di kenal dengan istilah VKC merupakan proses terjadinya inflamasi akibat adanya alergi kronik yang terjadi pada kedua bola mata. Biasanya kondisi ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Umumnya, kondisi ini akan menyebabkan beberapa gejala, seperti fotofobia, mata gatal, secret yang mucoid, papil hingga cobblestone di konjungtiva tarsal superior, kertopati supervisial dan shield ulcer.

  1. Seasonal Atau Perennial Allegric Conjunctivitis Atau Alergi Mata Musiman

Seasonal atau perennial allegric conjunctivitis atau lebih di kenal dengan istilah SAC/PAC merupakan sebuah proses inflamasi ocular yang terjadi berdasarkan keadaan musim di negara yang memiliki 4 jenis musim. Umumnya kondisi ini terjadi akibat paparan serbuk sari (pollen). Pada kondisi PAC, proses inflamasi biasanya akan berkurang dan bahkan hilang setelah musim pollen berakhir. Namun gejala PAC akan timbul terus dan tungau dan bulu hewan di duga menjadi penyabab kuat rejadinya PAC.

  1. Konjungtivitis Alergi Sederhana

Konjungtivitis alergi sederhana ini umumnya muncul sebagai akibat paparan allergen seperti obat mata topical dan larutan pembersih lensa kontak. Selain itu, debu dan benda-benda yang kurang spesifik lainya dapat menyebabkan kondisi ini. Konjungtivitis alergi senderhana ini juga di bagi menjadi beberapa jenis berdaarkan penyebabnya.

    • Konjungtivitis Papiler Raksasa

Kondisi ini merupakan komplikasi dari gangguan lensa kontak yang kurang bersih. Bagi para pengguna lensa kontak, sebaiknya gunakan lensa kontak disposable untuk mengurangi risiko terjadinya kondisi ini. Jika kamu bukan pengguna lensa kontak, kamu juga dapat mengguanakan lensa dalam bentuk kaca mata.

    • Dermatokonjugtivitis Alergi

Kondisi ini berupa alergi mata yang timbul akibat paparan zat tertentu. Seperti pemakaian koemstik, parfum, klorin pada air, atau bahkan sabun. Selain itu, asap roko dan polusi juga dapat menyebabkan kondisi ini.

Dari penjelasan di atas dapat di ketahui bahwa konjungtivitis alergi terjadi karena adanya kondisi mata yeng sensitive akan beberapa kondisi dan hal tertentu yang menyababkan terjadinya inflamasi pada konjungtiva. Konjungtiva yang berupa selaput pada lapisan terluar mata ketika mengalami rada maka akan menyebabkan mata memerah, bengkak, berair serta perih dan gatal.

Meskipun bukan termasuk kondisi yang serius yang dapat menyebabkan kebutaan atau masalah kesehatan tubuh lainya, namun gejala yang muncul tentu akan menganggu dan membuat tidak nyaman bagi para penderitanya. Karenanya, kondisi ini perlu untuk segera di tangani agar mata dapat kembali pulih dan dapat melakukan aktivitas dengan nbaik dan nyaman. Selain itu, konjungtivitis yang terjadi pada anak dapat mempengaruhi kualitas hidup sang anak dan orang tua. Sebab secara psikologis anak-anak akan terganggu dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai beberapa jenis konjungtivitis alergi. Mencegah konjungtivitis alergi memang cederung lebih sulit di lakukan dari jenis konjungtivitis lainya, sebab kita seringkali tidak sadar dan tahu akan karakter dari mata kita. Namun kamu dapat lebih berhati-hati dan menjaga mata, atau dengan menggunakan kaca mata hitam untuk melindungi mata dari penyebab-penyebab konjungtivitis.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Rspondokindah
  • Alodokter
Mata Merah Atau Konjungtivitis Karena Alergi

Mata Merah Atau Konjungtivitis Karena Alergi

Hallo Kawan Mama, Mata adalah salah satu organ tubuh yang kerap mengalami berbagai jenis gangguan sehingga mengganggu fungsinya dalam melihat. Salah satu gangguan penglihatan yang sangat sering di alami oleh kebanyakan orang adalah kondisi mata merah. Mata merah sendiri bisa menjadi indikasi mata mengalami kondisi konjuntivitis. Umumnya, mata merah atau konjungtivitis sendiri muncul karena adanya faktor alergi, dan infeksi, serta adanya paparan zat kimia yang masuk ke mata.

Mata merah atau konjungtivitis sendiri umumnya muncul ketika musim penghujan datang atau musim gugur bagi negara yang memiliki 4 jenis musim. Sebab ketika musim hujan atau gugur datang, beberapa mata cencerung lebih sensitive dan memiliki riwayat alergi sehingga mudah terkena kondisi mata merah atau konjungtivitis. Konjungtivitis karena alergi pada dasarnya terjadi ketika mata yang bereaksi terhadap allergen atau zat penyebab alergi.

Mata akan secara otomatis memproduksi senyawa kimia untuk melawan alergen. Namun respon tersebutlah yang menyebabkan peradangan dan reaksi alergi pada mata sehingga mata mengalami konjungtivitis. Reaksi alergi ini dapat di picu oleh allergen yang sama seperti alergi hidung. Debu, serbuk sari, bulu hewan hingg paparan cahaya dapat memicu kondisi ini.

Mata merah atau konjungtivtitis yang di sebabkan oleh alergi berbeda dengan konjungtivitis yang di sebabkan oleh infeksi maupun paparan zat kimia. Pada umumnya konjungtivitis akibat alergi mata memiliki alregi hidung dan reaksi pada mata menjadi gejala yang paling umum. Namun konjungtivitis akibat alergi cenderung tidak menular pada orang lain.

Gejala mata merah atau konjungtivitis alergi

Mata Merah Atau Konjungtivitis Karena Alergi

Umumnya penderita konjungtivitis alergi ini akan mengalami kondisi mata gatal, mata kemerahan hingga mata berair. Paparan allergen pada mata terkadang juga akan memperparah eksim, asma, atau kondisi lain yang berkaitan dengan alergi. Selain itu, penderita konjungtivtis alergi umumnya akan mengalami gejala lainya. yakni sebagai berikut.

  • Warna memerah cenderung kemudaan
  • Terasa gatal dan panas
  • Mata berair
  • Mata membengkak
  • Area mata nampak seperti bersisik
  • Terdapat kotoran mata
  • Tidak nyaman melihat cahaya terang
  • Bagian putih bola mata yang bengkak dan cenderung keunguan
  • Kaburnya penglihatan
  • Adanya gejala lain seperti pilek, bersin serta hidung gatal meler atau bahkan mampet.

Penyabab Konjungtivitis Alergi

Pada dasaarnya alergi merupakan rspons system imun saat terdapat zat asing yang sebenarnya tidak berbahaya. Respon ini akan beguna bila tubuh di serang oleh penyakit. Namun pada kasus alergi, respon system imun justru menimbulkan reaksi yang mengganggu. Alergi ini berawal ketika zat asing masuk kedalam mata dan berkontak dengan antibody yang menempel pada sel-sel khusus yang di sebut mast. Mast sendiir meupakan bagian dari system imun yang berfungsi melawan bibit penyakit serta memicu reaksi alergi.

Selm mast akan menganggap zat asing sebagai ancaman yang kemudian akan melepaskan histamine dan berbagai zat kimia lain untuk melawannya. Reaksi ini akan membuat pembuluh darah kecil menjadi membesar sehingga mata menjadi gatal, dan berair. Reaksi ini juga menyebabkan radang pada lapisan mata yang akan membuat mata memerah, bengkak dan panas. Berikut adalah beberapa pemicu terjaidnya alergi.

  • Allergen luar rumah yang berupa serbuk sari dari poho, bunga dan rumput
  • Allergen dalam rumah yang berupa debu, jamur, lumut dan bulu
  • Zat penyabab iritasi, seperti parfum, asap rokok dan polusi

Diagnosis Konjungtivitis Alergi

Cara mendiagnosa konjungtivitis alergi yang tepat adalah pergi ke dokter. Dokter akan menanyakan gejala yang muncul dan riwayat medis terlebih dahulu. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan termasuk tes alergi untuk menentukan diagnosis dan zat yang memicu alergi. Pemeriksaan tersebut akan di lakukan dengan menggunakan alar slit-lamp microscope.

Alat tersebut akan memberikan gambaran jelas mengenai struktur mata, bagian dalam mata, serta kondisi berbagai komponen mata, termasuk saraf, lensa, kornea, lensa mata hingga retina. Alat tersebut akan menentukan penyebab gangguan pada mata akibat alergi atau infeksi. Untuk alergi biasanya dokter akan mencari pembesaran pembuluh darah pada permukaan mata. Selain dengan cara ini, dokter biasanya juga akan mengambil sempel sel darah putih pada permukaan mata untuk di periksa lebih lanjut.

Pencegahan Konjungtivitis Alergi

Dalam mencegah munculnya kondisi konjungtivitis alergi yang tepat adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Selain itu, menghindari pemicu yang menyebabakan konjungtivitis alergi. Seperti,

  • Rajin membersihkan perabotan rumah
  • Rajin mengganti karpet, seprai, sarung bantal dan barang-barang sejenisnya.
  • Merubah dan menggunakan Kasur dan bantal dari bahan sintetis
  • Menghindari aktivitas pada cuaca kering berdebu
  • Menghindari area yang terdapat banyak serbuk sari, seperti taman dan lainya.
  • Menjauhkan hewan berbulu terutama dari tempat tidur
  • Rajin memandikan hewan peliharaan beserta kandangnya

Pengobatan konjungtivtitis alergi

Pada dasarnya, alergi merupakan kondisi yang sulit atau tidak bisa di sembuhkan. Meski begitu, obat-obatan dan terapi dapat meredakan gejala alergi dan mencegah perkembangannya. Berikut adalah obat air mata yang umum di gunakan untuk mencegah perkembangan konjungtivtitis alergi.

  1. Air Mata Buatan

Obat ini akan membantu membersihkan allergen pada mata yang juga akan melembapkan mata sehingga tidak kekeringan hingga iritasi. Air mata buatan erbilang cukup mudah di dapatkan dan di beli tanpa resep dari dokter. Kamu bisa menggunakannya sebanyak 6 kali sehari.

  1. Tablet Antihistamin

Antihistamin akan bekerja dengan menghambat fungsi histamine dalam reaksi alergi. Obat ini akan membantu merdakan gatal. Namun perlu kehati-hatian dalam mengkonsumsi obat ini, sebab obat ini dapat menyebabkan mata mudah mongering.

  1. Dekongestan

Dekongestan, umumnya di gunakan untuk mengencerkan dahak. Namun ternayat obat ini juga dapat mengurangi mata kemerahan akibat allergen. Dengan mengkombinasikannya dengan antihistamin rasa gatal di mata juga dapat teratasi.

  1. Kortikosteroid

Kortikosteroid merupakan obat yang ampuh meredakan peradangan serta gejala konjungtitvitis lainya seperti mata kemerahan, bengkak, dan gatal. Namun perlu di ketahui, bahwa obat ini memilikiefek samping yang cukup serius sehingga harus di gunakan sesuai dengan resep dokter

  1. Suntik Allergen

Suntik allergen atau imunoterapi bertujuan untuk melatih system imun agar tidak terlalu sensitive terhadap allergen dosis kecil secara rutin selama beberapa bulan hingga tahun hingga reaksia akan alergi menjadi berkurang.

Pada dasarnya mata yang mengalami konjungtivitis merupakan sebuah respon dari system kekebalan tubuh ketika ada semacam allergen yang masuk ke area mata. kondisi ini akan membuat mata menjadi berubah kemerahan, bengak, berair dan juga gatal. Umumnya, kondisi ini dapat di picu oleh berbagai hal yang berada di sekitar kita yang tidak kita sadari dan cenderung sepele. Untuk mengatasinya sendiri, kamu dapat menggunakan obat tetes mata untuk alergi. Namun untuk lebih aman, pastikan membeli sesuai dengan arahan dan resep dari dokter.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai Mata merah atau konjungtivitis karena alergi. Dengan mengubah dan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat terhdapa hal di sekita kita, tentu akan mencegah mata mengalami berbagai gangguan. Selain itu, hal tersebut juga akan berdampak baik bagi kesehatan tubuh.

Semoga rulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
Cara Mencegah Mata Mengalami Konjungtivitis

Cara Mencegah Mata Mengalami Konjungtivitis

Hallo Kawan Mama, Mata merupakan organ tubuh yang memiliki fungsi untuk melihat dan peran penting yang tak tergantikan. Sementara itu, mata memiliki karakter yang sangat sensitive sehingga membuatnya mudah mengalami gangguan pengalihatan. Salah satu gangguan penglihatan yang kerap di alami kebanyakan orang, terutama anak-anak adalah mata merah atau konjungtivitas. Tentunya ada beberapa cara untuk mencegah mata mengalami kondisi memerah atau konjungtivitis.

Mata Merah Atau Konjungtivitis

Fungsi mata sebagai organ tubuh yang membantu menangkap cahaya sehingga dapat di refraksikan dan memvisualkan objek yang terlihat tentu sangat membantu dalam kegiatan sehari-hari. Sementara itu, berbagai gangguan penglihatan, seperti mata merah atau konjungtivitis sangat mudah menyerang mata. karenanya perlu adanya perawataan untuk menjga fungsi mata agar tetap sehat.

Mata merah atau konjungtivitis sendiri pada dasarnya merupakan sebuah kondisi di mana adanya peradangan atau inflamasi yang terjadi pada bagian mata, tepatnya pada konjungtiva. Konjungtiva sendiri merupakan membrane atau lapisan yang cenderung transparan yang terletak di antara kelopak dan sklera (bagian putih mata). Kondisi ini dapat terjadi pada kedua bola mata, atau hanya satu bola mata saja dan akan membuat mata menjadi memerah dan bengkak serta adanya rasa perih.

Peradangan atau inflamasi yang terjadi pada konjungitva ini umumnya di sebabkan oleh adanya infeksi akibat bakteri, serta reaksi alergi pada mata dan adanya benda asing yang bersifat kimiawi yang masuk ke mata. Namun, umumnya kondisi mata yang mengalami konjungtivitis tidak akan berpengaruh pada ketajaman mata atau menyebabkan penyakit mata yang serius. Namun, pembengkakan serta rasa gatal dan perih akibat kondisi ini tentu akan menganggu penglihatan.

Penderita Konjungtivitis

Cara Mencegah Mata Mengalami Konjungtivitis

Gangguan penglihatan memang menjadi masalah yang sering di alami dan menjadi keluhan yang umum di alami kebanyakan orang. Mata merah atau konjungtivitis ini umumnya seringkali di alami oleh usia anak-anak. Sebab, pada usia tersebut anak-anak cenderung belum mengerti mengenai cara menjaga kebersihan tubuh dengan baik. Akibatnya hal ini akan memudahkan bakteri atau kuman masuk dan menginfeksi mata.

Namun kondisi mata yang mengalami konjungtivitas ini ternyata juga banyak di alami oleh orang dewasa hingg orang tua. Selain itu, kondisi ini juga kerap di alami banyak orang ketika musim penghujan datang dan musim gugur bagi tempat yang memilki 4 jenis musim. Pada kondisi tersebut, mata cenderung lebih sensitive terhadap perubahan musim ke musim sehingga mudah mengalami berbagai gangguan penglihatan, terutama mata merah atau konjungtivitis.

Gejala Konjungtivitis

Mata yang mengalami kondisi konjungtivitis dapat di ketahui dengan beberapa gejala yang muncul. Sebagaimana di lansir dari laman honestdocs yang menyebutkan bahwa konjungtivitis dapat di alami oleh satu atau dua bola mata. peradangan yang terjadi umumnya berbeda-beda antar satu bola mata dengan lainya. hal ini tidak lepas dari faktor yang menjadi penyebab munculnya konjungtivitis.

Berikut adalah beberaoa gejala yang biasa muncul akibat konjungtivitis.

  • Bagian putih mata berubah menjadi memerah
  • Mata yang membengkak
  • Seperti ada ganjalan di mata
  • Munculnya rasa gatal dan perih
  • Mata berair
  • Keluarnya cairan
  • Belekan

Penyebab Dan Pengobatan Konjungtivitis

Beberapa hal dapat menjdi faktor penyebab mata mengalami kondisi konjungtivitis. Seperti, pertama mata yeng mangalami infeksi akibat bakteri atau kuman yang masuk ke mata. Kedua, mata mengalami alergi terhadap sesuatu seperti perubahan musim. Ketiga, mata yang terkena akan zat kimiawi yang masuk ke mata, seperti make up atau efek pemakaian lensa kontak dan lain sebagainya.

Sementara itu, pengobatan yang di lakukan untuk mengobati konjungtivitis sendiri di lakukan penanganan berdasarkan faktor yang menjadi penyebab mata mengalami kondisi konjungtivtitis. Yakni pengobatan konjungtivitis akibat infeksi, pengobatan konjungtivitis akibat alergi dan pengobatan konjungtivitis akibat zat kimia.

Sebagai pertolongan ketika menyadari kondisi tersebut, kamu dapat mencuci dan mengompres mata dengan air dingin atau hangat untuk membuat mata rebih rileks. Sebab gangguan pada mata biasanya akan membuat mata tegang yang akan memperburuk kondisi mata. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan obat tetes mata untuk membersihkan mata.

Cara Mencegah Mata Yang Mengalami Konjungtivitis

Pada dasarnya, kondisi konjungtivitis dapat di cegah agar tidak semakin bertambah parah. Salah satunya adalah dengan menerapkan kebiasaan hidup yang baik dan sehat. Hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap kesehatan organ tubuh lainya. selain berikut adalah beberapa langkah untuk mencegah konjungtivitis.

  1. Hindari Kontak Langsung Dengan Penderita Konjungtivitis

Konjungtivitis merupakan gangguan panglihatan yang sanagt mudah sekali menular, terutama melalui kontak langsung dengan penderita konjungtivitis. Karena bakteri akan dengan sangat mudah berpindah tempat ke tubuh orang lain tanpa kita sadari. Oleh sebab itu, perlu untuk menghidari adanya kontak langsung dengan penderita konjungtivitis.

  1. Hindari Menggunakan Barang Secara Bergantian Dengan Orang Lain

Menggunakan barang secara bergantian dengan orang lain, sekalipun itu keluarga sangat riskan akan berbagai masalah kesehatan yang menular, termasuk konjungtivitas. Karenanya, sekalipun itu obat tetes mata sebaiknya gunakan milik pribadi agar mengurangi risiko tertular atau bahkan menularkan pada orang lain.

  1. Rajin Mencuci Tangan Dengan Sabun

Rajin mencuci tangan pada dasarnya sudah menjadi sebuah selogan yang hampir kita dengar setiap hari. Namun dalam prakteknya, masih banyak orang yang menyepelakan hal tersebut. dengan rajin mencuci tangan dapat mencegah adanya penularan konjungtivitis serta penyakit menular lainya. terutama bagi kamu yang memiliki aktivitas dan seringkali menyentuh atau menggunakan barang atau fasilitas umum.

  1. Selalu Membawa Cairan Pembersih Tangan Atau Bakteri

Menjaga kebersihan tubuh menjadi sangat penti dalam upaya menghindari berbagai penyakit, terutama penyakit menular. Dengan membawa cairan pembersih tangan akan menjaga kondisi tangan tetap steril dan membunuh bakteri dan kuman yang menempel. Gunakan cairan tersebut sesering mungkin, terutama sehabis menyentuh orang atau benda yang di sentuh oleh banyak orang.

  1. Menggunakan Masker

Konjungtivitis juga dapat menular melalaui air liur, bersin, hingga udara yang kita keluarkan. Karenanya menggunakan masker menjadi sangat penting untuk menecegah penularan konjungtivitis entah dari diri sendiri atau dari orang lain.

  1. Cegah Alergi Musiman

Konjungtivitis juga dapat terjadi akibat alergi musiman. Umumnya kondisi ini akan mudah terjadi akibat alergi yang muncul pada musim hujan atau musim gugur. Untuk pencegahan yang lebih tepat, jika kamu mamiliki riwayat alergi musiman, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahhui langka pencegahan yang tepat.

  1. Pengguna Lensa Kontak

Lensa kontak memang sangat membantu seseorang yang mengalami gangguan penglihatan. Namun dalam pemakaiannya tentu harus sesuai dengan aturan. Sebab penggunaan lensa kontak yang salah dapat menyebabkan lensa konjuntivitis.

  1. Lindungi Mata Ketika Berenang

Berenang memang menjadi kegiatan yang asik dan menyegarkan, terutama ketika memasuki musim panas. Namun, untuk mencegah dan menjaga mata agar tidak mengalami konjungtivitias, sebaiknya gunakan kaca mata renang. Karena kita tidak pernah tahu zat apa saja yang adai pada air kolam yang berbahaya dan dapat menyebabkan konjungtivitis.

  1. Hindari Menggunakan Make Up Yang Sudah Lama Atau Bahkan Kadaluarsa

Mengecek tanggak kadaluarsa make up sangat penting untuk menjaga tubuh dari berbagai risiko masalah kesehatan termasuk konjungtivitis. Sebab penggunaan make up yang sudah lama atau bahkan ladaluarsa dapat membahayakan tubuh dan juga mata. karenanya sebaiknya buang make up yang sudah lama dang anti dengan yang baru.

  1. Jangan Sentuh Mata Atau Mengucek Mata Tanpa Mencuci Tangan

Selain menyentuh benda atau barang, ketika hendak menyentuh mata atau menguceknya, sebaiknya lakukan cuci tangan hingga bersih terlebih dahulu. Sebab bunkan tidak mungkin tangan yang belum di cuci terdapat kuman dan bekteri yang dapat menyebabkan konjungtivitis bertambah parah.

Pada dasarnya, beberapa langkah pencegahan di atas dapat di merupakan sebuah hal yang penting dan hampir setiap hari kita dengar dari orang atau social media. Namun dalam prakteknya masih sangat jarang yang melakukan hal demikian. Langkah pencegahan yang telah di jelaskan di atas, selain dapat mencegah mata mengalami konjungtivitis juga dapat mencegah munculnya berbagai penyakit yang bisa menyerang tubuh kapan saja. Sebagai catatan, sekalipun sudah langkah pencegahan telah di lakukan, itu tidak berat kamu tidak dapat mengalami kondisi ini. Lalu bagimana jadinya jika kamu tidak melakukan lankah penegahan?

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai cara mencegah mata mengalami konjungtivitis. Langkah pencegaha di maskudkan agar kamu terhindari dari kondisi ini, serta mencegah agar tidak semakin bertambah parah apabila kamu mengalami kondisi konjungtivitis. Untuk langkah dan penangananya tepat, sebaiknya konsultasi dan periksakan kondisi mata kedokter.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Allaboutvision
  • Sehatq
Cara Mengobati Mata Yang Mengalami Konjungtivitis

Cara Mengobati Mata Yang Mengalami Konjungtivitis

Hallo Kawan Mama, Mata yang berubah warna menjadi memerah biasanya menandakan mata yang lelah, kering atau kelilipan oleh benda asing. Namun di sisi lain, mata merah juga menjadi indikasi adanya gejala mata yang mengalami konjungtivitis. Konjuntivitis sendiri umumnya muncul akibat beberapa faktor yang memicu mata memerah. Tentunya ada beberapa cara untuk mengobati mata yang mengalami kondisi konjungtivitis.

Konjungtivitis atau biasa di kenal dengan istilah mata merah merupakan sebuah kondisi di mana adanya peradangan atau inflamasi yang terjadi pada konjungtiva. Konjungtiva sendiri merupakan bagian dari mata yang berupa membrane atau lapisan yang cenderung transparan yang terletak di antara kelopak dan sklera (bagian putih mata). Kondisi ini dapat terjadi pada kedua bola mata, atau hanya satu bola mata saja dan akan membuat mata menjadi memerah dan bengkak serta adanya rasa perih.

Umumnya peradangan yang terjadi pada konjungitva ini terjadi di sebabkan oleh faktor infeksi akibat bakteri, reaksi alergi pada mata dan adanya benda asing yang bersifat kimiawi yang masuk ke mata. Meskipun demikian, umumnya konjungtivitis tidak akan mempengaruhi ketajaman mata atau menyebabkan penyakit mata yang serius. Namun tentunya kondisi ini akan menganggu penglihatan penderitanya.

Pada dasarnya, mata yang mengalami konjungtivitis ini dapat sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun tentunya hal ini memerlukan pengobatan yang tepat agar konjungtivitis dapat sembuh lebih cepat dan tidak bertambah parah. Berikut ini Kawan Mama akan membahas menganai cara mengobati mata yang mengalami kondisi konjungtivitis. Dengan pengobatan yang tepat akan membuat mata segera pulih.

Konjungtivitis Pada Mata

Cara Mengobati Mata Yang Mengalami Kondisi Konjuntivitis

Umumnya, mata dengan kondisi konjungtivitis lebih banyak di alami oleh usia anak-anak. Selain membuat mata memerah, bengkak dan menimbulkan rasa nyeri atau perih, konjungitvitis juga merupakan penyakit mata yang mudah menular pada orang-orang sekitar. Selain membuat rasa tidak nyaman akibat rasa gatal dan perih, kondisi ini tentunya akan membuat peneritanya merasa kurang percaya diri. Sebab konjungitvitis selain membuat mata memerah, juga akan membuat mata berair dan mengeluarkan belek dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya.

Kenapa bisa demikian? Sebab, peradangan yang terjadi pada konjuntiva akan menyebabkan produksi air mata menjadi tidak stabil dan mengeluarkan cairan yang lebih banyak yang membuat belek keluar dengan tekstur yang cair atau lebih lembek. Kondisi ini sangat mudah menular ke mata orang lain, baik kontak fisik secara langsung atau tidak langsung. Kontak fisik yang tidak langsung umumnya berupa penggunaan barang yang di pakai secara secara umum atau bergantian dengan orang lain.

Penyabab Konjungtivitis

Di lansir dari laman American Optometric Association yang menyebutkan bahwa kondisi mata yang mengalami konjungtivitis ini dapat terjadi berdasarkan 3 jenis faktor panyabab. Yakni faktor mata yang mengalami alergi, adanya infeksi akibat bakteri atau virus dan paparan zat kimia yang masuk ke mata dan menyebabkan perdangan atai inflamasi pada konjungtiva.

Peradangan yang terjadi pada konjungtiva ini selain di sebab kan oleh infeksi bakteri atau mata yang alergi serta zat kimia yang masuk ke mata. Ada beberapa faktor lain juga dapat menyebabkan mata mengalami kondisi konjungtivitis. Yaitu, umumnya konjungtivitis yang mudah karena faktor musim. Yakni, konjungtivitis yang terjadi ketika memasuki musim hujan. Bagi negara yang memiliki 4 jenis musim, kondisi ini juga mudah menyerang ketika memasuki musim gugur.

Selain itu, faktor kebersihan juga memeiliki peran penting dalam kesehatan mata. Sebab kebersihan tubuh yang buruk akan memudahkan bakteri masuk dan berkembang biak sehingga meningkatkan risiko infeksi pada mata. Kondisi ini juga lebih sering dan banyak di alami oleh usia anak-anak yang belum bisa dengan baik menjaga kebersihan tubuh. Tapi tidak jarang orang dewasa dan orang tua yang menglami konjungtivitis.

Cara Mengobati Konjuntivitis

Pada dasarnya, cara untuk mengobati kondisi konjungtivitis ini sendiri dapat di tangani berdasarkan faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi konjungtivitis. Hal tersebut di lakukan untuk mengobati dan menghilangkan faktor yang menjadi penyabab terjadinya konjungtivitis. Berdasarkan penyebabnya, berikut adalah beberapa cara untuk mengobati konjungtivitis.

  1. Pengobatan Konjungtivitis Akibat Infeksi

Ketika mata yang mengalami konjungtivitis terjadi karena adanya infeksi, umumnya dokter akan memberikan obat tetes mata atau salep. Obat tetes mata tersebut mengandung antibiotik yang akan mentralisir dan membunuh kuman dan bekteri penyebab infeksi. Mata yang memerah akibat bakteri yang menginfeksi biasanya akan membaik dalam waktu 2 hari setelah pengobatan dan akan sembuh total setelah seminggu.

Sebagai catatan, jika penyebab konjungtivitis tersebut adalah virus, maka obat tetes mata atau salep yang mengandung antibiotic tidak dapat mengobati kondisi ini. Virus yang menyebabkan konjungtivitis umumnya akan hilang dengan sendirinya. Dalam hal ini, dokter akan membarikan obat tetes mata untuk membantu meningkatkan kelembapan pada mata. Hal ini dapat di bantu dengan mengompres dengan air hangat untuk mengurangi pembengkakan.

  1. Pengobatan Konjungtivitis Akibat Alergi

Untuk mengobati konjungtivitis yang di sebabkan oleh alregi, langkah pertama yang harus di lakukan adalah dengan menghilangkan atau jika memungkinkan menghindari iritan. Kamu juga dapat mengompresnya dengan air dingin yang akan berfungsi untuk mengurangi rasa gatal pada mata. Umumnya kondisi ini cenderung terjadi musiman akibat alergi atau mata yang lebih sensitive pada musim tertentu, seperti musim hujan.

Kondisi mata yang mengalami konjungtivitis dalam kondisi yang cukup parah, maka dokter akan memebrikan resep berupa obat tetes mata dan antihistamin. Obat tetes mata dan antihistamin tersebut dapat mengurangi peradangan pada konjuntiva. Selain itu, obat tersebut juga akan mengurangi efek dekongestan pada hidung untuk meringankan gejala alergi.

  1. Pengobatan Konjungtivitis Akibat Zat Kimia

Umumnya, mata yang mengalami konjungtivitis akibat zat kimia ini dapat dengan mudah di atasi. Cukup dengan membilas mata dengan larutan garam secara hati-hati pada area mata. Namun penderita konjungtivitis akibat zat kimia mungkin juga memerlukan steroid oles atau topical untuk membantu menghilangkan zat kimia yang ada di mata.

Pada kondisi yang lebih serius, di mana ada luka bakar, maka kamu dapat membilas mata selama beberapa menit dengan yang mengalir dalam jumlah yang cukup banyak. Sebab mata yang terkena zat kimia merupakan kondisi yang cukup darurat dan membutuhkan penangan sesegera mungkin sebelum pergi ke dokter. Selain itu, kondisi ini juga bisa di sebabkan oleh penggunaan lensa kontak. Jika ia, maka dokter akan menyarankan untuk mengganti lensa kontak dengan jenis lain dan menggunakan larutan disinfeksi.

Pada dasarnya, konjungtivitis merupakan sebuah kondisi di mana konjungtiva pada mata mengalami perdangan atau inflamasi yang membuat mata menjadi tidak normal. Kondisi ini umumnya di tandai dengan mata yang memerah dan membangkak, serta adanya rasa gatal yang muncul. Karenanya apabila kamu mendapati mata memerah, sebaiknya jangan sepelekan kondisi tersebut dan segera lakukan langkah pencegahan dengan memasuh mata dengan air bersih atau dengan mengompres mata. Hal ini dapat mencegah mata mengalami konjungtivitis. Apabila kondisi mata tidak kunjung membaik selama 2 hari atau lebih maka sebaiknya segera periksa ke dokter.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai cara mengobati mata yang mengalami kondisi konjungtivitis. Umumnya konjungtivitis sangat mudah di alami dan menular pada orang yang memiliki aktivitas berdekatan dengan orang lain, terutama anak-anak. Karenanya penting untuk menjaga kebersihan dan jarak terutama pada anak agar tidak terkena konjungtivitis atau menularkannya pada orang lain.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Honestdocs
  • Hellosehat
Gejala Yang Muncul Pada Kondisi Mata Konjungtivitis

Gejala Yang Muncul Pada Kondisi Mata Konjungtivitis

Hallo Kawan Mama, Gangguan terhadap fungsi penglihatan memang menjadi masalah yang kerap di keluhkan kebanyakan orang. Salah satu gangguan penglihatan yang kerap di alami orang banyak adalah kondisi mata merah atau konjungtivitis. Kondisi ini membuat warna mata penderitanya menjadi merah cenderung muda. Sementara itu, kondisi ini umumnya dapat di lihat dari Gejala yang muncul Pada Kondisi Mata Konjuntivitis.

Pada dasarnya, konjuntivitis sendiri merupakan kondisi mata yang memerah yang umumnya di sebabkan karena adanya peradangan pada bagian mata, yakni konjuntiva. Sedangkan konjungtiva sendiri merupakan bagian dari mata yang berupa selaput transparan yang melapisi lapisan terluar bola mata dan kelopak mata yang ada pada mata di bagian dalam. Meskipun membuat mata merah, kondisi ini umumnya tidak menganggu ketajaman penglihatan hingga keadaan yang serius.

Kondisi konjuntiva yang mengalami peradangan sendiri dapat terjadi akibat berbagai faktor penyebab yang kemudian akan memicu gejala munculnya mata mengalami kondisi konjuntivitis. Sementara itu, mata yang mengalami konjuntivitas dapat di lihat dari gejala-gejala yang muncul. Lalu gejala-gejala apa saja yang muncul ketika mata mengalami kondisi konjuntivitis. Nah, kali ini Kawan Mama akan membahas menganai beberapa gejala yang muncul pada mata yang mengalami konjuntivitis. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Mata Konjungtivitis

Gejala Yang Muncul Pada Kondisi Mata Konjuntivitis

Konjuntivitis akan menyababkan mata menjadi kemerahan serta bengkak dan munculnya rasa gatal pada mata. tentunya kondisi ini akan menganggu akititas dan membuat rasa tidak nayaman pada mata bagi para penderita konjuntivitis. Umumnya kondisi mata yang mengalami konjuntivitis ini data di sebabkan oleh berbagai faktor. Sebagaimana di lasnir dari laman American Optometric association yang menyabutkan bahwa penyabab konjuntivitis ini di bagi menjadi 3 jenis, yakni alergi, infeksi serta paparan zat kimia.

Kondisi ini juga umum terjadi ketika musim hujan datang dan juga musim gugur pada negara yang memiliki 4 jenis musim. Konjuntivitis sendiri lebih sering di alami oleh usia anak-anak. faktor kebersihan yang kurang baik mengakibatkan mata mudah mengalami konjuntivitis. Namun kondisi ini juga dapat di alami oleh siapa saja termasuk orang dewasa dan orang tua. Selain itu, kondisi ini terbilang cukup mudah menular pada orang lain, entah dari kontak langsung maupun tidak langsung. Karenanya kondisi ini perlu segera untuk di tangani.

Gejala Kondisi Mata Yang Mengalami Konjungtivitis

Pada tahap awal, umumnya konjuntivitis hanya akan terjadi pada satu bola mat saja. Namun mata yang mengalami konjuntivitis akan menular ke mata yang satunya sehingga kedua bola mata mengalami kondisi konjuntivitis. Mata yang mengalami konjuntivitis dapat di lihat dari berbagai gejala yang muncul. Dengan mengentahui gejalanya, maka kondisi mata yang mengalami konjungtivitis dapat segera di atasi sebelum bertambah parah dan menular kan pada orang lain.

Berikut adalah beberapa gejala mata mengalami konjuntivitis.

  1. Mata Merah

Karena menyababkan warna mata berubah mejadi merah, konjutivitus juga sering di sebut dengan istilah red eye. Salah satu gejala yang memang muncul pada mata yang mengalami konjungtivitis adalah warna mata yang semula putih berubah menjadi kemerahan. Peradangan yang terjadi pada konjuntiva akan menyababakan bagian putih pada mata berubah menjadi merah atau merah muda.

  1. Mata Yang Membengkak

Konjungtiva yang mengalami peradangan selain akan menyababkan mata memerah, kondisi ini juga akan menyebabkan mata megalami pembengkakan. Pembengakakan mata ini terjadi pada bagian konjuntiva yang pada dasarnya merupakan lapisan tipis yang terkena peradangan sehingga membengkak. Pembangkakan mata ini juga dapat di lihat dari kelopak mata yang tidak normal.

  1. Kondisi Mata Yang Berair

Mata yang mengalami konjutivitis juga akan menyababkan mata menjadi berair. Hal ini di sebabkan oleh konjungtiva yang mengalami peradangan sehingga produktivitas air mata menjadi meningkat. Akibatnya kada air pada mata akan menjadi lebih banyak dari kondisi normal. Dan mata yang mengalami iritasi biasanya juga akan menghasilkan air mata lebih banyak sebagai upaya untuk mengeluarkan iritan

  1. Keluarnya Cairan Dari Mata Dan Juga Belekan

Gejala yang muncul akibat konjungtivitis lainya adalah mata yang akan mengeluarkan cairan akibat produktivitas air mata yang lebih tinggi. selain itu, kondisi ini juga akan menyababkan mata mengalami belekan. Umumnya kondisi ini terjadi akibat konjuntiva yang mengalami infeksi akibat bakteri yang masuk ke mata dan berkembang. Infeksi inilah yang menyababkan adanya cairan yang keluar serta kondisi belekan.

  1. Seperti Ada Ganjalan Di Mata

Gejala kondisi mata yang mengalami konjutngtivitas lainya adalah seperti ada benda asing yang mengganjal di dalam mata. Kondisi ini akan membuat penderitanya seringkali menggosok mata. perlu di katahui, bahwa menggosok mata dapat menyababkan konjungtivitis semakin parah, serta mata yang dapat mengalami iritasi hingg ainfeksi dan menjadi gangguan penglihatan lainya.

  1. Mata Terasa Gatal Dan Perih

Gatal dan perih merupakan gejala yang paling umum terjadi pada setiap mata yang mengalami berbagai jenis gangguan penglihatan. Pada kondisi konjungtivitis ini akan memicu munculnya rasa perih dan gatal. Karenanya, apabila gejala ini muncul dapat menjadi pertanda bahwa mata mengalami konjuntivitis atau gangguan penglihatan lainya.

  1. Sulit Membuka Mata Di Pagi Hari

Konjungtivitis akan menyababkan prodkutivitas air mata bertambah sehingga kotoran pada mata berupa belek juga akan keluar lebih banyak (belekan). Pada kondisi ini, seringkali membuat penderitanya kesulitan untuk membuka mata ketika hendak bangun tidur. Sebab belek yang keluar dari mata dalam jumlah banyak dan lembek akan menempel pada bulu mata ketika tidur. Akibatnya belek tersebut akan merekat dan membuat mata sulit untuk terbuka setelah tidur.

Diagnosis Konjungtivitis

Konjutivitis memang sangat menganggu dan membuat tidak nyaman para penderitanya. Sementara itu, untuk mendiagnosis secara tepat terkait konungtivitis ini, penderita konjuntivitis perlu pergi ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. umumnya dokter akan memberikan beberapa pertanyaan terkait kondisi dan gejala yang muncul.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang di mana dokter akan mengambil sempel cairan yang keluar dari mata. Meskipun jarang di lakukan cairan tersebut akan di analisis di laboratorium (Kultur). Pemeriksaan tersebut akan menunjukkan apakah mata mengalami konjungtivitis atau gejala gangguan penglihatan jenis lainya. Dari pemeriksaan tersebut dokter akan mengetahui kondisi mata dan memebrikan pengangan serta reses yang tepat untuk mengatasi kondisi gangguan penglihatan yang sedang di alami.

Kondisi mata yang mengalami Konjuntivitis memang akan sangat mengganggu penderitanya dan membuat rasa percaya diri menurun akibat mata merah dan belekan. Pada umumnya, kondisi mata yang mengalami konjungtivitis ini hanya akan berlangsung sebentar atau beberapa hari saja dan tidak akan memakan waktu yang lama. Tentunya agar kondisi mata sepat kembali normal, perlu adanya penanganan dan menjaga kebersihan agar kondisi ini cepat sembuh dan tidak bertambah parah. Karena faktor kebersihan menjadi salah satu poin penting munculnya kondisi konjuntivitis.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai Gejala yang muncul pada kondisi mata konjuntivitis. Umumnya kondisi konjungtivitis ini akan sembuh dengan sendirinya. Jika belum benar-benar mengerti, usahakan untuk tidak menanganinya dengan sembarangan. Sebaiknya periksakan kondisi ini ke dokter untuk penanganan yang lenbih baik dan tepat.

 

 

 

 

Sumber :

  • Sehatq
  • Alinamed