Hallo Kawan Mama, Konjungtivitis adalah kondisi di mana mata mengalami gangguan penglihatan yang sudah biasa kita dengar dan banyak orang yang mengalaminya. Namun, pernahkah kamu mendengar istilah konjungtivitis papiler raksasa? Tidak jauh berbeda dengan konjungtivitis biasa, konjungtivitis papiler raksasa adalah salah satu dari beberapa jenis konjungtivitis. Yuk kenali kondisi mata yang mengalami konjungtivitis papiler raksasa.
Konjungtivitis sendiri pada dasarnya merupakan kondisi di mana terjadinya peradangan atau inflamasi pada konjungtiva. Konjungtiva merupakan membran mukosa tembus pandang atau selaput bening yang menutupi bagian putih pada permukaan mata. peradangan dan inflamasi pada konjungtiva ini akan membuat pembuluh darah pada konjungtiva menjadi membesar atau melebar. Kondisi ini akan menyababkan beberapa gejala, seperti mata yang memerah, mata berair, pembengkakan, panas seperti terbakar, hingga rasa perih dan nyeri di mata.
Mata yang mengalami konjungtivitis atu biasa di kenal dengan mata merah atau pinkeye ini umumnya kondisi mata yang mengalami konjungtivitis ini lebih banyak di alami oleh usia anak-anak. Namun mata yang mengalami kondisi konjungtivitis juga dapat terjadi pada orang dewasa hingga lansia. Lantas bagimana dengan kondisi konjungtivitis papiler raksasa? Berikut ini Kawan Mama akan telah merangkum beberapa informasi terkadi konjungtivitis papiler raksasa. Simak penjelasanya sebagai berikut.
Konjungtivitis Papiler Raksasa
Konjungtivitis papiler raksasa atau juga biasa di sebut dengan istilah GPC adalah suatu kondisi di mana lapisan dalam kelopak mata atau juga di kenal dengan istilah konjungtiva palpebra mengalami peradangan. Kondisi ini akan mengakibatkan mata seperti tumbuh benjolan kecil yang berkembang. Benjolan kecil tersebut di sebut sebagai papilla yang sering muncul sebagai respon terhadap beberapa jenis iritasi kronis, seperti ketika memakai lensa kontak.
Sementara itu, di lasnnir dari laman allaboutvision, konjungtivitis biasanya di alami oleh kedua mata dan sering kali di alai oleh pengguna lensa kontak lunak. Kondisi ini dapat menyebabkan intoleransi lensa kontak, jumlah kotoran yang meningkat, serta sobekan dan benjolan di sisi bawah kelopak mata. berhenti menggunakan lensa kontak atau saat masa pemulihan saja dapat memepercepat pemulihan kondisi mata.
Kondisi GPC ini akan membuat benjolan kecil menjadi tumbuh dan bergabung sehingga membentuk benjolan yang sangat besar. Terkadang benjolan yang muncul tersebut akan menyerupai penampilan seperti batu bulat yang menempel di mata. Pendertia GPC kebanyakan akan akan mengeluhkan beberapa kondisi, seperti kemerahan pada mata, keputihan, terlalu peka atau sensitive terhadap cahaya, serta rasa gatal yang cukup parah terutama bagi pengguna lensa kontak saat berusaha mengeluarkan lensa kontak.
Penyabab Konjungtivitis Papiler Raksasa
Konjungtivitis papiler rakasa pada secara umum di golongkan ke dalam jenis konjungtivitis alergi. Meskipun demikia, namun penyebab konjungtivitis papiler raksasa ini di duga berupa adanya protein tertentu yang menumpuk pada lensa kontak dari waktu ke waktu. Sebab kondisi GOC lebih sering terjadi pada para pengguna lensa lunak atau lensa kaku yang datang dengan mudah secara tiba-tiba dan akan berkembang secara bertahap.
Kondisi papilla lebih sering di alami pada pengguna lensa kontak yang tidak mengikuti rutinitas pembersihan dan disinfektan yang tepat atau memakai lensa kontak secara berlebihan. Papiler besar yang ada di bawah kelopak mata akan bertindak sebagai jari-jari yang memegang lensa dan menyebabkan gerakan ke atas yang berlebihan. Kondisi ini juga dapat mudah terjadi pada orang yang memiliki riwayat penyakit seperti, asma, alergi kronis atau demam kering.
Kondisi GPC juga dapat di sebabkan oleh tindakan secara konstan berkedip di atas lensa kontak. Mata akan menafsirkan lensa kontak sebagai benda asing dan kemudian tipe trauma ringan akan terjadi. Pada titik tertentu, inflamasi atau peradangan pada mata akan menyababkan kondisi GPC. Selain hal-hal tersebut, kondisi GPC juga dapat terjadi pada pengguna prosthesis ocular atau mata yang teriritasi akibat jahitan operasi.
Gejala Konjungtivitis Papiler Rakasasa
Pada dasarnya, gejala dari konjungtivitis papiler raksasa sama dengan gejala yang muncul pada jenis konjungtivitis lainya. Namun perhatikan gejala yang biasa muncul ketika musim semi dan musim panas datang. Berikut adah beberapa gejala yang sering muncul pada kondisi ini.
- Mata merah
- Rasa gatal
- Produksi kendir atau cairan meningkat
- Tidak nyaman menggunakan lensa kontak ketika pagi hari
- Seperti ada pasir yang mengganjal, terutama ketika melepas lensa kontak
- Lensa kontak seperti berpindah-pindah tempat
Diagnosis Konjuntivitis Papiler Raksasa
Cara mendiagnonsis kondisi mata yeng mengalami konjungtivitis papiler rakasa adalah dengan memeriksakan mata ke dokter spesialis mata. Dokter akan mendengarkan keluhan dan mengamati kondisi mata serta lensa kontak di bawah lampu celah mikroskop tegak lurus. Kemudian dokter akan membalik kelopak mata. Hal ini di tujukan agar konjungtiva hingga lapisan dalam pada kelopak mata dapat dengan mudah di lihat kondisinya.
Penanganan tersebut umumnya tidak akan menimbulkan rasa sakit pada pasien. Dokter mungkin juga akan menggunakan pewarna kuning untuk sementara mencemari permukaan jaringan mata untuk membantu mendiagnosis terhdap kondisi dan gangguan apa yang sedang di alami oleh mata.
Pengobatan Konjungtivitis Papiler Raksasa
-
Menjauhkan Penyebab Iritasi
Dokter mungkina akan meminta kamu untuk berhenti menggunakan lensa kontak, sebab lensa kontak menjadi salah satu penyebab iritasi mata. Mungkin hal menjadi berita buruk bagi para pengguna lensa kontak, namun hal ini hanya berlaku sementara saja untuk mempercepat pemyembuhan kondisi mata. Kondisi ini mungkin hanya akan berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan 6 hingga 8 bulan hingga kondisi mata benar-benar pulih.
-
Solusi Pembersihan Mata Yang Baru
Tidak jarang dokter akan meminta pasien untuk beralih ke solusi desinfektan dan pembersihan yang lebih baik. Solusi pembersihan ini berbasis peroksida yang sedikit lebih rumit untuk di gunakan. Namun hal ini merupakan langkah yang jauh lebih baik yang dapat membunuh bakteri dan virus serta menghilangkan kotoran yang dapat menyebabkan iritasi.
-
Menggunakan Lensa Kontak Baru
Menggunakan lensa kontak baru juga dapat menjadi solusi alternative untuk mengatasi kondisi ini. Dengan mengubah lensa kontak sekali pakai konvensional atau bulanan menjadi sekali pakai akan sangat membantu. Sebab, penggunaan lensa kontak yang baru setiap harinya akan meecgah penumukan protein pada lensa, sehingga kondisi mata jauh lebih aman.
-
Mengikuti Resep Dokter
Setelah melalui beberapa permeriksaan, umumnya dokter akan memberikan resep obat tetes mata steroid untuk mengurangi peradangan dan inflamasi yang terjadi pada konjungtiva mata. pada dasarnya, steroid akan bekerja dengan baik untuk sebagian besar penderita kondisi ini. Jika dokter meresepkan obat steroid tropical, pastikan untuk mengikuti petunjuk khusus agar tidak terjadi kondisi yang tidak di inginkan. Stabilizer sel mast kombinasi/tetes mata antihistamin akan membantu memulihkan kondisi mata.
Konjungtivitis papiler raksasa pada dasarnya sama dengan jenis konjungtivitis lainya, namun hanya beberapa penyabab yang menjadikannya berbeda. Kebersihan lensa kontak dan kebiasaan tentang bagagimana cara memakai lensa kontak sangat berpengaruh terhadap kondisi mata. kebiasaan pemakaian lensa kontak yang benar sangat penting untuk menurunkan risiko munuck dan berkembangnya kondisi konjungtivitis papiler raksasa. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa frekuensi penggantian lensa berkolerasi dengan perkembangan konjungtivitis papiler raksasa.
Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai kondisi konjungtivitis papiler raksasa. Penggunaan lensa kontak yang tidak tepat sesuai dengan aturan menjadi penyebab umum seseorang mengalami konjungtivitis papiler raksasa. Karenanya sebaiknya hindari penggunaan lensa kontak yang lama atau di ganti dengan lensa kontak sekali pakai. Hal ini dapat mencegah munculnya gejala konjungtivitis alergi.
Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .
Sumber :
- Id.approby
- Ruang perawat