Hallo Kawan Mama, Pernahkah kamu mendengar istilah pencuri penglihatan? Pada dasarnya, pencuri penglihatan bukanlah sesorang yang mencuri penglihatan. Hal ini melainkan sebuah kondisi di mana fungsi penglihatan yang hilang baik secara tiba-tiba ataupun dengan gejala-gejala yang muncul. Dalam dunia medis sendiiri, kondisi berupa pencuri pengihatan ini di kenal dengan istilah penyakit glaukoma. Penyakit glaukoma memang di kenal sebagai sebuah kondisi medis yang dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan. Namun beberapa komplikasi lain dapat terjadi akibat penyakit glaukoma.
Pada dasarnya, mata merupakan salah satu bagian dari organ tubuh yang termasuk salah satu dari panca indra. Artinya, mata ini memiliki fungsi den peran penting dalam setiap mekanisme organisasi angota tubuh. Sebagai alat penglihatan, kondisi kesehatan mata sangat menentukan kualitas hidup yang akan di jalani. Sebab kondisi kesehatan mata akan sangat mempengaruhi terhadap kualitas hidup dan segala aktivitas yang akan di lakukan. Kondisi mata yang sehat akan membuat aktvitas yang di lakukan menajdi lebih mudah. Sedangkan kondisi mata yang buruk tentu akan menyebabkan aktivitas menjadi terhambat.
Umumnya, penyakit glaukoma sendiri dapat terjadi pada siapa saja dengan berbagai kalangan usia. Namun seseorang yang memasuki usia lanjut memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini. Sebuah penelitian yang telah di lakukan oleh Universitas tiongkok di hongkong dan tiga rumah sakit pada tahun 2005 hingga 2009. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa 67% dari pasien glaukoma tidak bisa melihat rute bis, 65% kesulitan menaiki tangga, 53% menjadi temperament. Sedangkan menurut World Health Organization (WHO) meyebutkan bahwa di tahun 2020 pasien penderita glaukoma bahkan sudah mencapai angka 23 juta orang.
Kondisi mata mata yang mengalami penyakit glaukoma, umumnya akan mengalami beberbagai gejala-gejala yang muncul akibat kondisi tersebut. Namun tidak jarang terjadi di mana mata yang mengalami penyakit glaukoma ini tidak menimbulkan gejala-gejala signifikan. Akibatnya, sering kali tidak di sadari bahwa kondisi mata telah terserang penyakit glaukoma. Selain menyebabkan penurunan kualitas penglihatan, glaukoma juga dapat menyebabkan gejal lainya. berikut Kawan Mama telah merangkum beberaoa informasi mengenai risiko komplikasi akibat penyakit glaukoma. Berikut adalah penjelasanya.
Mengenal Kondisi Penyakit Glaukoma
Umumnya penyakit glaukoma merupakan salah satu kondisi yang cenderung cukup asing di kalangan masayarakat pada umumnya. Namun perlu di ketahui bahwa penyakit glaukoma ini akan menyebabkan penurunan pada fungsi dan kualitas penglihatan. Selain itu, penyakit ini dapat menyebabkan terjadinya fungsi penglihatan yang hilang secara permanen. Bahkan penyakit glaukoma ini merupakan penyebab kebutaan nomer 2 terbesar di dunia setelah penyakit katarak.
Penyakit glaukoma yang menyerang mata ini pada dasarnya merupakan kondisi di mana adanya kerusakan pada jaringan penglihatan. Kerusakan ini pada dasarnya di alami oleh saraf optik yang mengalami peradangan. Berbagai faktor dapat menyebabkan terjadinya kondisi ini. Namun umumnya kondisi ini sering kali di sebabkan oleh adanya peningkatan tekanan yang di alami oleh saraf optik. Saraf optik ini memiliki fungsi penting dalam berlangsungnya proses penglihatan.
Dalam proses penglihatan sendiri, umumnya berupa adanya cahaya objek yang masuk ke mata. Cahaya objek tersebut akan di tangkap oleh lensa mata dan masuk pada kornea mata. Kornea mata ini akan membiaskan cahaya objek tersebut menjadi informasi visual pada retina mata. Kemudian, informasi visual tersebut akan di rubah menjadi sinyal listrik yang akan di kirimkan menuju ke otak. Dan di sinilah peran saraf optik untuk menghantarkan sinyal listrik tersbut menuju otak. Setelah sampai ke otak, sinyal listrik ini akan di olah dan di interpretasikan menjadi gambar yeng dapat di lihat dengan jelas.
Ketika saraf optik ini mengalami gangguan atau kerusakan, maka tentunya hal ini akan mempengaruhi fungsi dari system penglihatan itu sendiri. Kerusakan yang di alami oleh saraf optik ini umumnya di sebabkan oleh adanya peningkatan tekanan yang berlebihan. Kondisi ini tidak serta merta terjadi begitu saja, melainkan ada beberapa faktor yang menyebabkannya. Pada kondisi ini umumnya di sebabkan oleh adanya penumpukan cairan mata (aqueous humor) di mata.
Penyebab Dan Gejala Penyakit Glaukoma
Menurut laman Glaucoma Research Foundation, umumnya dalam kondisi normal, mata akan mengalami tekanan dengan kisaran antara 10-12 mmHg. Tekanan pada mata tersebut dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah tergantung dengan kondisi kesehatan tubuh dan faktor lainya. Ketika tekana pada mata ini mengalami penurunan hingga lebih rendah dari tekanan biasa, maka akan membuat struktur mata menjadi lebih lembek. Sebaliknya, jika tekanan pada bola mata ini mengalami peningkatan hingga lebih dari ukuran normal, maka akan struktur mata menjadi lebih keras.
Peningkatan tekanan pada mata yang berlebihan inilah yeng menyebabkan terjadinya kerusakan pada sara optik. Hal ini di biasanya di pengaruhi oleh adanya penumpukkan cairan mata. Setiap mata pada dasarnya akan memproduksi cairan mata atau aqueous humor sebagai nutrisi untuk mata. Namun peningkatanb produktivitas ini akan menyebabkan cairan tidak dapat di serap dengan baik. Hal ini membuat cairan tersebut akan menumpuk dan bisa bercampur dengan zat sisa pada mata dan menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan pada mata.
Umumnya, kondisi ini hanya di alami oleh satu mata saja di mana mata yang satunya masih berfungsi normal. Di tahap awal sendiri, umumnya akan terjadi kondisi di mana penglihatan tepi atau peripheral ini akan menjadi buram dan bahkan hilang. Setelah itu, penglihatan sentral dan fikus mata akan mengalami penurunan hingga terjadi kondisi di mana hilangnya fungsi penglihatan secara permanen. Hal ini membuat penyakit glaukoma merupakan salah satu kondisi kesehatan yang perlu di waspadai.
Komplikasi Akibat Penyakit Glaukoma
Penyakit glaukoma pada dasarnya seringkali hadir tanpa adanya gejala signifikan. Hal ini seringkali menyebabkan kondisi di mana penyakit glaukoma di sadari atau di ketahui ketika sudah memasuki tahap yang lebih serius. Meski demikian, beberapa kondisi di ketahui merupakan beberapa gejala akibat kondisi ini. Seperti mata memerah, nyeri, sakit kepala, adanya bayangan seperti lingkaran pada sekeliling cahaya objek, mual, pengihatan berkabut dan menyempit.
Gejala-gejala tersebut tentunya akan menganggu fungsi dan kinerja dari system penglihatan, serta membuat rasa tidak nyaman pada panderitanya. Selain itu, penyakit glaukoma sendiri ternyata juga dapat berkembang dan menyebabkan beberapa kondisi komplikasi pada penderitanya. Berikut adalah beberapa jenis komplikasi akibat penyakit glaukoma.
-
Kebutaan
Jenis komplikasi yang satu ini pada dasarnya merupakan jenis komplikasi yang p[aling di tajutkan oleh penderita penyakit glaukoma. Kondisi mata yang mengalami kebutaan sendiri cenderung sering terjadi akibat penyakit glaukoma. Kebutaan dapat terjadi akibat adanya kondisi glaukoma yang menyerang sel-sel ganglion retina yang memiliki peran penting dalam proses penglihatan. Kerusakan pada sel ganglion inilah yang akan mempengaruhi penglihatan tepi berkembang secara perlahan atau lebih cepat.
Komplikasi berupa kebutaan sendiri pada dasarnya dapat terjadi tergantung dengan kondisi sel yang terkena penyakit glaukoma. Pada tahap awal, saraf optik yang mengalami kerusakan, serta penurunan pada kemampuan penglihatan masih dapat di atasi dengan menggunakan obat-obatan atau terapi tertentu. Namun apabila kondisi ini di temukan dalam tahap yang parah, maka risiko akan kebutaan semakin besar. Bahkan di katakana bahwa kebutaan akibat glaukoma tidak dapat di sembuhkan dengan obat atau metode terapi apapun.
-
Hipotoni
Hipotoni pada dasarnya merupaka kondisi di mana tekanan mata yang menajdi terlalu rendah. Biasanya kondisi ini merupakan risiko komplikasi akibat operasu glaukoma yang tidak sempurna. Kondisi tekanan mata yang berubah terlalu rendah ini umumnya di sebabkan oleh adanya pembuangan cairan mata yang berlebihan, atau adanya luka operasi yang tidak di sadari atau tidak di atasi dengan baik. Hipotoni pada mata perlu segera di koreksi, sebab kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya penumpukkan cairan pada kornea, katarak, pendarahan hingg kebutaan.
-
Hifema
Hifema sendiri pada dasarnya meruapakan kondisi komplikasi yang juga di sebabkan akibat penganan operasi glaukoma. Kondisi ini berupa adanya darah yang menumpuk pada bagian depan mata. Lebih tepatnya ia terletak di antara iris dan kornea mata di mana kondisi ini akan terjadi 2-3 hari pasca operasi glaukoma. Umumnya, hifema terjadi akibat trauma saat operasi yang membuat luka atau robekan pada iris mata. Apabila darah yang menumpuk tersebut banyak, maka dokter akan melakukan ooperasi untuk mengeluarkan tumpukkan darah tersebut.
-
Pendarahan Suprakoroid
Pendarahan suprakoroid pada dasarnya merupakan jenis komplikasi yang cenderung langka terjadi. Namun kondisi ini sendiri berpotensi dapat terjadi akibat prosedur operasi glaukoma. Kondisi ini pada dasarnya terjadi ketika pembuluh darah pada mata mengisi bilik atau celah yang ada di dekat bagian putih mata (sklera). Umumnya, pendarahan tersebut dapat di tangani dengan pengobatan steroid atau operasi pembedahan sklera mata. Namun kondisi ini juga dapat berkembang hingga menyebabkan terjadinya kondisi kebutaan permanen.
Pada dasarnya, penyakit glaukoma merupakan kondisi di mana adanya peningkatan yang menyebabkan kerukan pada saraf optik mata. Peningkatan tekanan ini pada dasarnya terjadi akibat adanya peningkatan produkstivitas cairan mata atau aqueous humor yang berlebihan. Produktivitas cairan aqueous humor yang berlebihan ini akan menyebabkan cairan tersebut menumpuk dan menyebabkan peningkatan tekanan yang menyebabakan kerusakan pada saraf optik. Umumnya, kondisi ini muncul tanpa menimbulkan gejala-gejala isgnifiakn. Hal ini membuat kondisi ini seringklai tidak di sadari oleh penderitanya.
Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai jenis komplikasi akibat penyakit glaukoma. Gejala-gejala penyakit glaukoma perlu untuk di sadari lebih cepat untuk mencegah terjadinya kondisi yang lebih parah. Sebab penanganan yang terlambat seringkali menyebabkan kondisi ini menjadi lebih parah. Selain itu, penyakit glaukoma ini juga memiliki risiko dpat menyebabkan terjadinya beberapa kondisi komplikasi. Bahkan penyakit glaukoma yang lebih parah dapat menyebabkan terjadinya kebutaan secara permanen.
Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .
Sumber :
- Hellosehat