Komplikasi Akibat Penyakit Ablasi Retina

Komplikasi Akibat Penyakit Ablasi Retina

Hallo Kawan Mama, Beberapa jenis gangguan penglihatan aterkait masalah kesehatan memiliki dampak berbahaya bagi fungsi penglihatan. Salah satu jenis gangguan penglihatan yang membahayakan bagi kondisi mata pemiliknya adalah ablasi retina. Ablasi retina memang di katahui sebagai salah satu gangguan penglihatan yang membutuhkan operasi untuk mengatasinya. Bahkan beberapa kondisi komplikasi dapat terjadi akibat penyakit ablasi retina.

Umumnya kondisi ini akan menyebabkan fungsi penglihatan yang terganggu dan tidak dapat bekerja dengan optimal seperti biasanya. Kondisi dari penyakit ini akan menyebabkan berbagai gejala yang menganggu dan tidak nyaman. Sebagaimana di lasnir dari laman Journal Of American Medical Association yang menyebutkan bahwa satu dari 7 orang yang melihat bercak atau tirai pada saat melihat berisiko mengalami kondisi ablasi retina.

Dalam awal kemunculan panyakit ablasi retina, umumnya kondisi ini tidak akan menimbulkan gejala yang sigifikan dan cenderung tidak terlalu menganggu. Kondisi inilah yang seringkali membuat kebanyakan orang tidak menyadarinya sehingga ablasi retina akan terus berkembang menjadi lebih parah. Pada kondisi yang lebih lanjut, umumnya ablasi retina juga akan menimbulkan gejala yang hampir mirip seperti jenis gangguan penglihatan lain pada umumnya.

Kondisi ini seringkali di temui oleh dokter ketika mata yang mengalami ablasi retina suda dalam tahap yang lebih parah. Dalam kondisi ini, langkah yang di perlukan untuk menanganinya adalah dengan melakukan prosedur operasi. Selain itu, kondisi tersebut dapat menyebabkan beberapa kondisi komplikasi terjadi. Untuk itu, berikut ini Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat ablasi retina. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Ablasi/Ablasio Retina

Komplikasi Akibat Penyakit Ablasi Retina

Salah satu bagian penting dari mata adalah retina mata yang sehat sehingga fungsi pengihatan dapat bekerja dengan optimal dan membuat objek menjadi terlihat. Kondisi mata yang mengalami gangguan pada retina tentunya akan menganggu fungsi penglihatan. Selain itu, ketajaman penglihatan juga akan menurun di sertai dengan penglihatan yang kian menyempit. Kondisi ablasi retina memang akan menyebabkan munculnya kondisi yang sangat mengganggu dan merugikan penderitanya.

Pada dasarnya, ablasi retina atau dalam dunia medis di kenal dengan istilah retinal detachment merupakan kondisi di mana retina yang ada di mata terlepas dari tempatnya. Tempat dari retina mata itu sendiri pada dasarnya terletak pada bagian belakang bola mata. Selain itu, dalam posisi tersebut, retina mata juga di sokong oleh jaringan koroid yang terletak di bawahnya yang juga menyuplai oksigen yang di butuhkan oleh mata.

Terlepasya retina dari tempatnya, yakni bagian belakang bola mata, tetunya akan mengganggu berlangsungnya proses penglihatan. Sebab cahaya yang masuk ke mata akan melewati dan di biaskan oleh kornea yang kemudian menuju ke retina mata. Retina mata sendiri akan berfungsi sebagai media yang akan menerima cahaya objek dan merubahnya menjadi infomasi visual yang nantinya akan di kirimkan menuju ke otak.

Infromasi visual tersebut akan di rubuh menjadi sinyal listrik yang nantinya akan di kirimkan dan di bawa oleh saraf optik yang ada di mata menuju ke otak. Kondisi di mana terlepasnya retina dari tempatnya ini tentu akan membuay proses penglihatan menjadi terganggu. Sebab cahaya objek yang masuk ke retina akan kesulitan atau bahkan tidak dapat di eubuh menjadi informasi visual yang nantinya akan di rubah dan di kirmkan ke otak.

Gejala Ablasi Retina

Pada dasarnya, ablasi retina di mana terlepasnya retina dari tempatnya ini, umumnya di awali dari kondisi di mana retina mengalami perobekan terlebih dahulu. Kondisi ini akan menyababkan cairan yang ada di dalam mata menjadi bocor yang pada nantinya akan dapat memisahkan retina dari jaringan di bawahnya. Setelah retina terlepas dari tempatnya, maka berbagai gejala-gejala dari kondisi ini akan mulai bermunculan.

Berikut adalah beberapa gejala yang umumnya muncul akibat kondisi ablasi retina.

  • Adanya bintik kecila yang melayang (floaters) dalam jumlah yang banyak secara tiba-tiba
  • Adanya kilatan cahaya atau fotopsia pada satu atau kedua mata
  • Ketajanam penglihatan yang kian menurun
  • Menyempitnya ruang penglihatan
  • Pandangan kabur
  • area gelap padabidang penglihatan

Komplikasi Akibat Penyakit Ablasi Retina

Pada dasarnya, mata yang mengalami ablasi retina merupakan salah satu kondisi medis yang cukup darurat. Kondisi ini membutuhkan  secapat mungkin langkah penanganan sesegera mungkin. Sebab penanganan yang lambat akan menyababkan ablasi retina bertambah parah hinngga penderitanya berisiko mengalami hilangnya fungsi pengliahatan. Selain itu, gejjala-gejala di atas merupakan kondisi yang terjadi akibat ablasi retina. Bahkan kondisi ablsi retina ini dapat terjadi secara permanen.

Sementara itu, untuk menanganinya sendniri langkah atau prosedur operasi di anggap sebagai satu-satunya cara yang tepat dan terbaik untuk mengobati ablasi retina. Meski demikian, setiap dari prosedur operasi pasti memiliki risikonya tersendiri yang bisa saja di alami oleh pasien, termasuk operasi ablasi retina. Biasanya dokter bedaha akan menjelaskan segala macam risiko yang mungkin akan terjadi pasca operasi di lakukan.

Komplikasi umum yang biasa dan dapat terjadi usai pasien melakukan operasi biasanya berupa efek pasca pemebrian anestesi pendarahan yang berlebihan. Hal ini juga dapat menyebabkan penggumpalan darah di dalam pembuluh darah vena di dalam (Deep Vein Thrombosis atau DVT). Selain itu, beberapa komplikasi akibat prosedur operasi ablasi retina yakni sebagai berikut.

  1. Terjadinya pendarahan hebar pada bagian dalam mata
  2. Kondisi mata yang mengalami peingkatan tekanan
  3. Kondisi retina yang dapat terlepas atau robek kembai
  4. Menyababkan penglihatan menadi terbatas
  5. Penglihatan yang berbayang
  6. Peradangan yang terjadi pada satu atau kedua bola mata
  7. Terjadinya infeksi
  8. Penyakit katarak
  9. Kondisi retina yang tidak terpasang degan benar
  10. Memerlukan adanya operasi kedua.

Penutup

Ablasi retina pada dasarnya merupakan sa;ah satu jenis masalah kesehatan beupa gangguan penglihatan yang perlu di hindari. Selain itu, kondisi ini juga membutuhkan langkah penaganahan dengan segera untuk mencegah memburuknya kondisi ablasi retina. Sebab ablasi retina dapat menyebabkan konerja dari fungsi pengihatan yang menajdi terganggu. Selain itu, kondisi ablasi retina juga dapat menyebabkan pendeeritanya mengalami kebutaan yang bahkan dapat terajdi secara permanen. Terlepas dari itu, prosedur operasi untuk mengangani ablasi retina juga dapat menyebabkan kondisi-kondisi sebagaiaman yang telah di jelaskan di atas. Karenanya ablasi retina merupakan masalah kesehatan yang harus segera di tangani secepat mungkin.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa komplikasi yang terjadi akibat penyakit ablasi retina. Pada dasarnya ablasi retina dapat di cegah pertumbuhannya dengan rutin memeriksakan kondisi mata. sebab hal tersebut akan memberi tahu kondisi dana pa yang sedang terjadi pada mata kita sehingga kita dapat memutuskan untuk melakukan langkah pencegahan sedini mungkin.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • hellosehat
Beberapa Cara Untuk Mengobati Penyakit Ablasi Retina

Beberapa Cara Untuk Mengobati Penyakit Ablasi Retina

Hallo Kawan Mama, Mata adalah salah satu bagian dari anggota atau orga tubuh yang memiliki peran serta fungsi yang sangat penting dalam organisasi yang ada di dalam tubuh. Sebab mata sendiri memiliki fungsi sebagai alat penglihatan yang tentunya akan memudahkan bagi manusia untuk melihat objek sekitar dan melakukan aktivitas. Namun beberapa kondisi kesehatan atau penyakit mata dapat menganggu hingga menyebabkan mata kehilangan fungsinya, yakni salah satunya adalah ablasi retina. Berikut adalah beberapa cara untuk mengobati penyakit ablasi retina.

Ablasi retina pada dasarnya merupakan sebuah kondisi di mana adanya gangguan yang terjadi pada retina yang ada di dalam mata. Kondisi ini merupakan masalah kesehatan yang akan membuat fungsi retina di dalam mata menjadi terganggu. Ketika kondisi retina yang ada di dalam mata mengalami gangguan, maka secara otomatis fungsi penglihatan akan ikut terganggu. Umumnya kondisi ini akan menyebabkan fungsi penglihatan kian menurun atau terjadi secara tiba-tiba.

Untuk penyebab terjadinya kondisi penyakit ablasi retina sendiri, beragam faktor di katakana dapat menyebabkan dan memicu munculnya kondisi ablasi retina. Seperti halnya dengan beberapa kondisi medis terkait masalah penglihatan lainya yang di anggap dapat memicu dan menyebabkan risiko ablasi retina. Seperti mata minus, rabun jauh maupun dekat, penyakit katarak hingga mata yang mengalami kondisi penyakit degenerasi macula.

Umumnya, pada tahap awal mata yang mengalami penyakit ablasi retina hanya akan menimbulkan beberapa gejala ringan yang mirip seperti gangguan penglihatan pada umumnya. Namun capat atau lambat kondisi ini dapat bertambah menjadi kian memburuk. Bahkan beberapa kasus menyebutkan bahwa kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan secara permanen. Meskipun demikian, beberapa cara dapat di lakukan untuk mengobati penyakit ablasi retina. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagagi berikut.

Penyakit Ablasi Retina

Beberapa Cara Untuk Mengobati Penyakit Abasi Retina

Kondisi penyakit ablasi retina atau dalam istilah lain juga di kenal sebutan ablasio retina pada dasarnya merupakan salah satu penyakit mata atau masalah penglihatan yang cukup serius dan berbahaya. Sebab jenis penyakit mata yang satu ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami kondisi hilangnya fungsi penglihatan. Bahkan kondisi kebutaan tersebut dapat terjadi secara permanen, sehingga tidak dapat melakukan langkah pengobatan untuk memulihkan kondisi mata.

Dalam dunia medisi sendiri, ablasi retinajuga di kenal dengan retinal detachment di mana kondisi ini dapat teradi akibat berbagai faktor yang cukup beragam. Sedangkan kondisi ablasi retina itu sendiri merupakan kondisi di mana retina yang ada di mata mengalami gangguan. Retina pada dasarnya merupakan sebuah lapisan yang menyerupai selaput tipis yang terletak dna menempel pada bagian belakang dari bola mata.

Selaput tipis tersebut terdiri dari sejumlah ribuan sel-sel yang memiliki fungsi sebagai sensor yang peka terhadap cahaya yang masuk ke mata pada proses penglihatan. Proses penglihatan sendiri, umumnya berupa cahaya dari objek yang masuk kemata dan melewati kornea yang akan membiaskannya menuju retina. Cahaya yang masuk ke dalam retina kemudiana akan di rubah menajdi informasi visual yang nantinya akan di kirm ke otak melalui saraf-saraf optik.

Saraf-saraf optik tersebut akan menerima sinyal listrik yang berupa informasi visual yang kemudiana akan di salurkan menuju ke otak. Sinyal listrik yang telah samapi ke otak kemudiana akan di interpretasikan menjadi sebuah gambar dari objek yang di lihat olah mata. Retina mata sendiri memiliki penyaokong berupa lapisan koroid yang terletak di bawah retina yang berupa jaringan pembuluh darah yang akan menyediakan oksigen dan nutrisi sebagai suplai dari kebutuhan retina. Ablasi retina adalah kondisi di mana retina terlepas dari bola mata yang menyebabkan fungsi penglihatan  terganggu dan bahkan tidak dapat di gunakan.

Cara Mengobati Penyakit Ablasi Retina

Untuk mengobati kondisi mata yang mengalami penyakit ablasi retina, kebanyakan kasus menyebutkan bahwa operasi merupakan pengobatan untuk menangani kondisi ablasi retina. Umumnya, sebelum kondisi ablasi retina tejadi dengan sepenuhnya, biasanya kondisi retina akan terlebih dulu mengalami perobekan. Karenanya, pengobatan untuk penyakit ablasi retina sendiri umunya di bagi menjadi 2 macam. Yakni ketika retina mengalami kondisi perobekan dan ketika ablasi retina sudah sepenuhnya terjadi.

  1. Pengobatan Retina Pada Kondisi Perobekan

Robekan pada retina, umunya dapat di atasi dengan menggunakan prosedur sederhana dan bahkan tanpa melakukan operasi. Tujuan di lakukannya pengobatan ini adalah untuk menegah pelepasan retina dari bola mata. Untuk itu, berikut adalah beberapa cara untuk mencegah robekan yang akan menyebabkan terjadinya kondisi ablasio retina.

    • Fotokoagulasi

Dalam melakukan metode yang satu ini, dokter bedah akan menggunakan prosedur yang akan mengarahkan sinar laser ke mata melalui pupil. Laser terebut akan membuat luka bakar di sekitar robekan retina dan membuat jaringan parut yang “mengelas” retina ke jaringan di bawahnya.

    • Cryopexy

Sebagai pilihan lain dalam menangani kondi ini, metode cryopexy atau dingin yang intens merupakan metode yang dapat di gunakan. Dokter bedah umumnya akan melakukan prosedur di mana area robekan pada retina akan di bekukan. Hal ini akan membuat luka yang di hasilkan dapat membuat dan menjaga retina agar tetap di tempat. Namun sebalum melakukan metode ini, dokter akan melakukan langkah bius terlabih dahulu.

Kedua prosedur tersebut, umumnya akan di lakukan secara rawat jalan. Meskipun demikian, pasien akan di sarankan untuk menghindari aktivitas yang kemungkinan akan menganggu selama proses ini berlangsung.

  1. Pengobatan Ablasi Retrina

Pada kondisi di mana mata telah mengalami ablasi retina secara sepenuhnya, maka cara atau metode terbaik untuk mengobatinya adalah dengan melakukan operasi. Sementara itu, metode operasi juga di bagia menjadi beberapa jenis sesuai dengan faktor yang mempengaruhi dan juga tingkat keparahannya. Berikut adalah beberapa jenis operasi ablasi retina.

    • Retinopeksi Pneumatic (Pneumatic Retinopexy)

Metode operasi ini umumnya dokter akan menyuntikkan gelembung udara atau gas pada bagian dalam tengah mata atau rongga vitreus. Proses ini akan mendorong retina ke tempatnya sehingga bisa sembuh dengan baik. Dokter mungkin juga akan menggunakan cryopexy selama prosedur ini berjalan guna untuk memperbaiki retina yang robek.

Di lansir dari laman American Academy of Ophthalmology, pasien perlu untuk menjaga posisi kepala tetap dalam posisi yang spesifik yang telah di sarankan oleh dokter. Sebab proses ini akan membuat gelembung tetap berada dalam lokasi yang tepat. Dan ketika mata telah sembuh, tubuh dengan sendirinya akan membuat cairan yang di butuhkan mata. Cairan tersebut akan menggantikan gas yang di suntikan dokter dalam prosedur penaganan yang teah di lakukan.

    • Vitrektomi

Dalam pelaksanaan metode ini, dokter akan mengangkat vitreus bersama dengan jaringan yang menarik retina. Beberapa hal seperti udara atau gas atau bahkan minyak silicon akan di suntikkan ke dalam ruang vitreus untuk membantu meratakan struktur retina. Gas atau caoran tersebut kemudiana akan di serap sehingga ruang vitreus akan terisi kembali dengan cairan tubuh.

Apabila minyak silicon d gunakan dalam prosedur ini, maka pasien akan melalui langkah pembedahan untuk mengangkat minyak silicon tersebut dalam waktu beberaoa bulan setelahnya.

    • Gesper Scleral (Scleral Buckle)

Gesper scleral merupakan metode yang akan di lakukan di mana dokter akan menjahit sepotong bahan siliko ke bagian putih mata atau yang di sebut dengan sklera. Jahitan tersebut berada di atas area yang terkena ablasi retina. Prosedur ini akan di lakukan dengan cara menemkan dengan lembut pada mata ke dalam untuk membantu ablasi retina agar sembuh dari dinding mata.

Apabila pasien memiliki beberapa robekan atau lubang pda retina, maka dokter akan membuat scleral yang akan mengelilingi seluruh mata hingga seperti ikat pinggang. Selain itu, ikat pinggang tersebut biasanya terpasang secara permanen. Meskipun demikian, sifat dari ikat pinggang ini sendiri tidak akan menghalangi penglihatan sang pasien.

Ablasi retina adalah kondisi di mana retina yang menempel pada bagiana belakang bola mata mengalami pelpasan. Kondisi ini akan menganggu fungsi penglihatan secara signifikan. Pada tahapa awal umumnya kondisi ini akan terjadi secara perlahan dan dapat terjadi secara tiba-tiba. Retina mata yang mengalami pelepasan tentunya akan menganggu fungsi pengihatan di mana cahaya objek yang masuk ke mata akan kesulitan atau bahkan tidak akan sampai ke otak. Dan risiko yang terburuk akibat kondisi ini adalah pasien yang akan mengalami kebutaan secara permanen.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mengobatik penyakit ablasi retina. Untuk mengatasi kondisi tersebut, metode operasi atau pembedahan merupakan cara yang pali baik untuk memulihkan kondisi mata menjadi normal. Selain itu, penting untuk segera melakukan langah pencegahan sebelum kondisi ini semakin bertambah parah.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Halodoc
Nutrisi Untuk Mengatasi Ablasi Retina

Nutrisi Untuk Mengatasi Ablasi Retina

Hallo Kawan Mama, Apakah kamu pernah mendengar istilah ablasi retina? atau mungkin kamu merupakan salah satu orang yang pernah mengalami kondisi tersebut? dari sekian banyaknya masalah kesehatan terkait gangguan penglihatan atau penyakit mata, ablasi retina merupakan salah satu gangguan pada fungsi penglihatan yang sangat berbahaya. Sebab, di ketahui bahwa mata yang mengalami kondisi ablasi retina dapat menyebabkan kebutaan, dan bahkan terjadi secara permanen. Untuk itu, beberapa metode seperti menambah atau mencukupi nutrisi yang di butuhkan oleh mata perlu untuk mengatasi ablasi retina.

Beberapa kondisi atau keadaan di mana tubuh akan mengalami gejala penyakit lainya juga dapat muncul dan berkaitan dengan ablasi retina. Sebagamana di lansir dari laman Middle East African Journal of ophthalmology. Menyebutkan bahwa salah satu jenis atau tipe dari ablasi retina, yakni ablasi retina eksudatif dapat memicu adanya gejala dari kondisi lymphoblastic leukemia akut atau di sebut juga kondisi ALL. Meskipun demikian, beberapa faktor lain juga di duga dapat menyebabkan munculnya gejala dari kondisi ablasi retina.

Sebagaimana kita ketahui, bahwa system penglihatan yang berupa mata dan juga setiap dari sel dan jaringannya meruupakan bagian dari oragn tubuh yang memiliki peran serta fungsi yang sangat penting. Kondisi mata yang normal dan baik tentu akan membuat kita menjadi dapat melihat objek dengan jelas baik dekat maupaun jauh. Namun kondisi mata yang mengalami ablasi retina ini akan menyebebkan penurunan kualitas pada fungsi penglihatan. Penurunan focus dan ketajaman mata tentunya akan membuat mata kesulitan atau bahkan tidak dapat mengenali dan melihat objek dengan baik.

Sementara itu, untuk mangatasi kondisi mata yang mengalami ablasi retina sendiri, biasanya dokter akan melakukan prosedur operasi. Cara ini di katahui merupakan metode yang tepat untuk menagatsi ablasi retina. Namun beberapa hal lainya, seperti penambahan nutrisi juga di anggap dapat membantu mengatasi ablasi retina. Berikut ini Kawan Mama menjelaskan beberapa informasi mengenai nutrisi untuk membantu mangatasi ablasi retina. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Ablasi Retina/Ablasio Retina

Nutrisi Untuk Mengatasi Ablasi Retina

Ablasi retina atau ablasio retina dalam dunia medis memiliki istilah lain yang bisa di sebut dengan retinal detachment. Sebagaimana telah di singgung di atas, ablasi retina adalah salah satu kondisi masalah kesehatan di mana bagian pada retina mata mengalami gangguan atau kondisi yang tidak normal. Umumnya retina mata mengalami kondisi di mana ia terlepas dari tempatnya berpijak. Hal ini akan secara otomatis menyebabkan fungsi penglihatan yang menjadi tidak normal.

Retina mata sendiri merupakan salah satu jaringan mata yang memiliki fungsi sentral dalam proses terjadinya penglihatan. Pada dasarnya, proses penglihatan sendiri merupakan kejadian di mana adanya cahaya atau bayangan dari objek yang masuk ke mata melalui selaputi bening (kornea). Cahaya tersebut kemudian akan di biaskan dan melewati selaput bening untuk kemudian sampai pada retina mata. Retina mata ini akan mengubah cahaya objek yang masuk menjadi informasi visual.

Cahaya objek yang telah di rubah menjadi informasi visual tersebut kemudian akan di sampaikan ke pada otak. Caranya adalah dengan melalui macula yang kemudian akan di bawa oleh saraf optik sebagai semacam sinyal listrik hingga sampai ke otak. Ketika telah sampai ke otak, maka otak akan menginterpretasikannya menjadi gambar dari objek yang terlihat oleh mata. Semakin nbaik kondisi mata maka kan semakin jelas dan focus gambar yang terlihat.

Ketika mata mengalami kondisi di mana retina terlepas dari tempatnya (ablasi retina) maka tentunya kondisi ini akan menyebabkan fungsi penglihatan mengalami gangguan. Selain itu, pada dasarnya retina mata juga memiliki penyokong berupa lapisan koroid yang terletak di bawahnya yang juga sebagai penyuplai oksigen dan nutrisi pada retina. Ketika retina mata mengalami pelepasan, maka hal ini juga akan menyebabkan terputusnya sulplai oksigen dan nutrisi. Pada keadaan yang lebih parah, ablasi retina dapat menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan secar permanen.

Pengobatan Ablasi Retina

Pada dasarnya, sampai saat ini belum di katahui dengan pasti cara atau obat untuk mengatasi kondisi mata yang mengalami ablasi retina selain dengan prosedur operasi. Karena memang prosedur operasi sendiri di anggap menjadi metode yang sudah teruji dan mendapatkan hasil yang baik untuk mengobati mata yang mengalami ablasi retina. Selain itu, metode ini sendiri umumnya terbagi menjadi beberapa cara sesuai dengan kondisi penyakit ablasi retina. Secara garis besar, pengobatan ablasi retina di bagi menjadi 2 jenis, yakni robekan pada retina dan pelepasan retina.

Biasanya, sebelum retina mata mengalami pelepasan sepenuhnya dari tempatnya, yakni bola mata, retina mata akan mengalami perobekan terlebih dahulu. Meskipun tidak selalu terjadi, namun sebagian besar dari penderita ablasi retina umumnya akan mengalami perobekan pada retina terlebih dahulu. Dalam hal ini, pengobatan yang di lakukan bertujuan utuk mencegah terjadinya pelepasan retina yang di sebabkan oleh adanya robekan yang di alami oleh mata. Dalam kondisi ini sendiri, dokter akan menggunakan 2 metode untuk menanganinya. Yakni metode fotokoagulasi dengan menggunakan sinar laser dan metode cryopexy dengan pembekuan robekan yang di alami retina mata.

Lain halnya dengan kondisi retina mata yang mengalami perobekan, pada retina mata yang mengalami pelepasan sepenuhnya maka dokter akan menggunakan metode operasi. Metode operasi sendiri juga terbagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan kondisi atau tingkat keparahannya, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara garis besar, prosedur operasi yang akan di gunakan untuk menangani ablasi retina di bagi menjadi 3 jenis. Yakni retinopeksi pneumatic, virektomi dan juga gesper scleral.

Nutrisi Untuk Ablasi Retina

Meksipun di ketahui bahwa prosedur operasi menjadi satu-satunya metode yang di anggap paling tepat untuk menangani ablasi retina. Namun beberapa hal seperti pemenuha nutrisi juga dapat membantu menagatasi atau bahkan mencegah ablasi retina. Secara alami retina mata umumnya memiiki kandungan lutein dan zeaxanthin yang di serap dari bahan makanan yang di konsumsi. Dengan bagitu penambahan suplai nutrisi tentu di perlukan untuk manjaga kesehatan serta membantu proses pemulihan retina.

Retina mata umumnya juga memerlukan asupan vitamin C dan vitamin E yang di mana jenis vitamin tersebut juga baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Selain jenis vitamin tersebut, retina mata juga membutuhkan zat lain berupa asam lemak omega 3 dan juga zinc untuk merawat kesehatan retina mata. Umumnya vitamin C terdapat pada buah-buahan seperti anggur, jeruk, apel atau juga pisang dan tomat. Sedangkan vitamin E terdapat pada jenis kacang-kacangan seperti kacang tanah, almond dan juga hazelnut.

Sementara untuk asam lemak pmega 3 dapat kamu temukan pada jenis ikan seperti ikan tuna dan ikan salmon. Dan kandungan zinc sendiri juga dapat kemu temukan pada bahan makanan seperti daging sapi serta telur ayam. Bahan makana  tersebut merupakan nutrisi yang di butuhkan untuk meringankan gejala ablasi retina dan juga merawat kesehatan retina mata. Selain itu, kamu juga data mengolahnya menjadi bahan makanan matang yang tentunya menajdi lebih nikmat untuk di santap.

Suplemen Untuk Pasien Penderita Ablasi Retina

Selain tambahan nutrisi yang berfungsi untuk menjaga kesehatan mata serta mencegah dan mengurangi gejala ablasi retina, asupan suplemen juga di butuhkan untuk melengkapinya. Namun apabila ingin menggunakan suplemen untuk melengkapinya, maka sebaiknya gunakan suplemen yang sesuai dengan apa yang dokter sarankan. Sebab pada dasarnya tidak semua kondisi mata yang mengalami gejala penyakit tersebut membutuhkan asupan dari kandungan yang ada di dalam suplemen tersebut.

Oleh karena itu, kondultasi pada dokter terkait jenis suplemen yang akan di gunakan merupakan hal yang penting untuk di lakukan. Karena bagaimanapun menggunakan suplemen sesuai dengan apa yang di butuhkan tentu akan membuahkan hasil yang lebih baik dan terhindar dari efek samping akibat penggunaan obat yang tidak sesuai. Umumnya jenis suplemen yang di sarankan oleh dokter berupa vitamin yang baik untuk kesehatan mata.

Penutup

Pada dasarnya, pengobatan yang dapat di lakukan untuk menangani kondisi ablasi retina adalah dengan melakukan prpsedur operasi. Sebab tidak di tetmukan cra lain yang aman dan dapat mengatasi kondisi ini. Meskipun demikian, nutrisi pada dasarnya merupakan senyawa yang sangat di butuhkan oleh setiap dari organ serta jaringan dan sela yang ada di dalam tubuh. Dan dengan memenuhi apa yang menjadi kebutuhan serta melengkapinya dengan suplemen yang sesuai. Maka bukan tidak mungkin kondisi kesehatan tubuh dan mata akan terjaga dengan baik.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai nutrisi yang di perlukan untuk mangatasi ablasi retina. Selain mengkonsumsi bahan makanan sebagai supali nutrisi yang di butuhkan oleh tubuh dan mata, kamun juga perlu menghindari beberapa hal yang dapat memicu gejala kondisi tersebut. Seperti halnya dengan menjaga tekanan darah, kadar gula darah, serta kadar kolesterol di dalam tubuh. Selain itu, penderita ablasi retina juga perlu untuk dan menghindari gaya hidup yang buruk seperti merokok atau meminum alcohol.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Mbahtekno
Pantangan Pasien Pasca Melakukan Operasi Ablasi Retina

Pantangan Pasien Pasca Melakukan Operasi Ablasi Retina

Hallo Kawan Mama,  Masalah kesehatan pada dasarnya merupakan suatu kondisi di mana adanya kondisi medis yang seringkali di alami oleh kebanyakan orang. Masalah kesehatan juga terkait dengan adanya gangguan pada fungsi penglihatan. Seperti halnya dengan kondisi ablasi retina yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan. Kondisi tersebut umumnya juga hanya dapat di tangani dengan melakukan prosedur operasi. Bahkan di ketahui ada beberapa pantangan yang harus di jauhi pasca pasien melakukan operasi ablasi retina.

Gangguan penglihatan memang merupakan salah satu kondisi medis terkait masalah kesehatan yang kerap di alami kebanyakan orang. Bahkan kondisi ini dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal usia, baik tua, muda atau bahkan anak-anak. Selain itu, dampak mata yang mengalami kondisi ablasi retina ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan. Karenanya kondisi ini merupakan keadaan yang perlu untuk di waspadai.

Di lanasir dari laman Middle East African Journal of ophthalmology, menyebutkan bahwa salah satu tipe ablasi retina, yakni ablasi retina eksudatif di temukan dan dapat menjadi pemicu gejala lymphoblastic leukemia akut atau kondisi ALL. Namun, meskipun demikian beberapa faktor lain juga di anggap dapat menyebabkan meunculnya kondisi gejala ablasi retina. Terlepas dari itu, pada dasarnya, belum di ketahui dengan pasti faktor utama penyabab munculnya kondisi ablasi retina.

Dalam penanganan kondisi ablasi retina sendiri, umumnya prosedur operasi menjadi langkah yang tepat untuk mengatasi ablasi retina. Sebab untuk mengatasi retina yang mengalami perobekan atau pelepasan dari tepatnya hanya dapat di atasi dengan prosedur operasi. Sementara itu, ada beberapa pantangan yang tidak boleh di lakukan pasca melakukan operasi ablasi retina. berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai pantangan pasca operasi ablasi retina. Untuk itu, simak penjelasannya sebagai berikut.

Kondisi Ablasi Retina

Pantangan pasca melakukan operasi ablasi retina

Sebagaimana yang telah di singgung di atas, bahwa ablasi retina merupakan salah satu kondisi masalah kesehatan pada fungsi penglihatan yang akan membuat system penglihatan menjadi terganggu. Kondisi tersebut akan mengakibatkan penderitanya mengalami kondisi di mana ketajaman penglihatan yang kian menurun. Akibatnya, kualitas penglihatan yang terganggu akan menyebabkan mata tidak dapat melihat jelas pada objek. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami kondisi kebutaan secara permanen.

Ablasi retina sendiri, dalam dunia medis lebih di kenla dengan istilah retinal detachment. Kondisi ini dapat di sebabkan oleh beberapa faktor yang cukup beragam. Pada dasarnya retina merupakan sebuah jaringan mata yang berupa lapisan yang berbentuk seperti selaput tipis yang terletak pada bagian belakang bola mata. Retina tersebut juga terdiri dari berbagai sel yang memiliki fungsi sebagai sensor yang peka terhadap cahaya yang masuk ke mata pada proses penglihatan.

Retina mata pada dasarnya juga memilki penyokong yang berupa lapisan koroid yang terletak pada bagian bawah retina. Lapisan koroid tersebut merupakan jaringan berupa pembuluh darah yang akan berfungsi untuk menyediakan oksigen dan nutrisi sebagai suplai yang di butuhkan oleh retina. Sedangkan ablasi retina sendiri merupakan kondisi di mana retina mengalami perobekan atau terlepas dari dari bola mata yang akan menyebabkan kinerja dari fungsi penglihtan mennjadi terganggu.

Pengobatan Ablasi Retina

Pada dasarnya, kondisi mata yang mengalamo ablasi retina ini secara garis besar terbagi menjadi 2 kondisi. Yakni retina mata yang mengalami perobekan, serta retina mata yang mengalami pelepasan dari tempatnya. Untuk mengatasi kondisi ini sendiri, umumnya memerlukan penanganan yang berbeda sesuai dengan jenis atau kondisinya. Berikut adalah beberapa cara yang umumnya di lakukan untuk menangani ablasi retina sesuai dengan kondisinya.

  1. Retina Mata Yang Mengalami Perobekan

Umumnya kondisi retina mata yang mengalami perobekan dapat di atasi dengan melakukan prosedur yang cukup sederhana dan tanpa harus melakukan prosedur operasi. Sebab pada kondisi tersebut, pengobatan yang di lakukan di tujukan untuk mencegah pelepasan pada retina akibat mengalami perobekan. Berikut adalah beberapa prosedur yang di lakukan untuk menangani retina mata yang mengalami perobekan.

    • Fotokoagulasi merupakan prosedur pengobatan di mana dokter akan mengguanakan dan mengarahkan sinar laser pada mata melalui pupil. Laser tersebut akan membuat luka bakar di sekitar retina yang mengalami perobekan. Kemudian akan membuat jaringan parut yang menyambungkan retina pada jaringan yang ada di bawahnya.
    • Cryopexy merupakan prosedur pembekuan yang akan di lakukan pada retina yang mengalami perobekan. Prosedur ini akan membuat luka yang di hasilkan dapat membuat retina tidak terlepas dan tetap berada di tempatnya. Umumnya, sebelum prosedur ini di lakukan, dokter akan melaukan langkah pemiusan terlebih dahulu untuk mengurangi aktivitas dan rasa sakit yang kemungkinan akan di rtasakan.
  1. Retina Mata Yang Mengalami Pelepasan

Ketika retina mata telah mengalami pelepasan secara sepenuhnya, maka metode yang akan di lakukan untuk adalah dengan melakukan prosdur operasi. Prosedur operasi sendiri, di bagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan faktor yang mempengaruhi, serta tingkat keparahan ablasi retina. Berikut adalah beberapa jenis prosedur operasi ablasi retina berdasarkan faktor yang mempengaruhi dan tingkat keparahannya.

    • Retinopeksi Pneumatic (Pneumatic Retinopexy), merupakan metode di mana dokter akan menyuntikkan gelembung udara atau gas pada bagian dalam di tengah mata atau pada rongga vitreous. Kemsudian retina mata akan di dorong untuk kembali pada tempatnya. Selain itu, umumnya dokter juga akan menggunakan prosedur cryopexy untuk memperbaiki apabila retina mengalami perobekan.
    • Virektomi, merupakan pengangkatan vitreus bersama dengan jaringan yang menarik retina. Udara atau gas atau bahkan silicon kemudian akan di suntikkan ke dalam ruang vitreus untuk membantu meratakan stuktur pada retina mata.
    • Gesper scleral atau scleral bukle merupakan metode operasi di mana dokter kan menjahit sepotong bahan siliko ke bagian putih mata yakni sklera mata. Bahan siliko tersebut akan di tanam dengan lembut ke dalam mata untuk mmebantu ablasi retina agar kembali terhubung pada bola mata.

Pantangan Pasca Operasi Ablasi Retina

Prosedur operasi penyakit ablasi retina sendiri umumnya membutuhkan waktu yang cukup lama sebagai masa pemulihan. Umumnya, pasien yang telah melakukan operasi tersebut membutuhkan waktu antara 6 minggu hingga 6 bulan lamanya. Hal ini tergantung dengan kondisi tubuh yang akan membuat proses pemulihan menjadi lebih cepat atau bahkan lebih lambat. Bahan beberapa kasus menyebutkan bahwa tidak jarang pasien membutuhkan waktu hingga 1 tahun lamanya untuk pulih dari kondisi tersebut.

Pasca melakukan operasi ablasi retina sendiri, ada beberapa pantangan yang harus di hindari oleh pasien. Hal ini di tujukan untuk menghindari terjadinya risiko akibat operasi ablasi retina. Berikut adalah beberapa pantangan yang harus di hindari pasca melakukan operasi ablasi retina.

  1. Mengemudi

Pantangan yang pertama pasca melakukan operasi ablasi retina adalah menghindari untuk mengemudikan kendaraan. Sebab pasca melakukan operasi, kondisi mata akan menjadi sangat rapuh sehingga rentan mengalami kondisi yang berbahaya apabila di lakukan untuk mengemudi. Sebab mata membutuhkan tenaga ekstra untuk melihat jelan ketika mengemdi. Pasien bisa saja mengalami kecelakaan apabila di paksakan untuk mengemudikan kendaraan pasca operasi ablasi retina.

  1. Olahraga Berat

Pada dasarnya, olehraga merupakan salah satu aktivitas untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan bugar. Namun bagi pasien yang melakukan operasi ablasi retina, aktivitas tersebut hendaknya perlu untuk di hindari. Sebab aktivitas tersebut atau seperti bersepeda dapat membahayakan kondisi mata yang rapuh pasca operasi. Sebagai gantinya, kamu dapat beristirahat atau mencoba gerakan ringan seperti stretching atau jalan santai di pagi hari.

  1. Terpapar Sinar Matahari Secara Langsung

Umumnya, sinar matahari si pagi hari merupakan sumber vitamin D yang baik utuk kesehatan mata dan tulang tubuh. Namun untuk pasien pasca operasi di anjurkan untuk menghindari aktivitas tersebut. Sebab paparan sinar matahari dapat menyebabkan munculnya efek samping akibat operasi. Untuk mangatasinya, kamu dapat menggunakan kaca mata hitam agar terhindar dari paparan sinar matahari dan juga terhindar dari debu.

  1. Berenang

Pada dasarnya, berenang merupakan kegiatan positif ayang dapat menjaga kesehatan jantung, paru-paru, serta menjaga kesehatan tulang dan menambah tinggi badan. Namun pasca melakukan operasi, pasien perlu untuk menghindari kegiatan tersebut untuk mengihndari efek samping yang bisa di sebabkan oleh aktivitas tersebut.

  1. Mengkonsumsi Minuman Beralkohol

Selain berbahaya untuk kesehatan tubuh, alcohol juga sangat berbahaya bagi kesehatan mata, terutama pasca malekukan operasi. Sebab alcohol dapat membuat mata bengkak dan proses pemulihan menjadi lebih lambat dan dapat mengurangi efek antibiotic dan obat-obatan yang di konsumsi. Untuk itu, pasca operasi, pasien di anjurkan untuk menghindari mengkonsumsi alcohol dan menggantinya dengan air putih.

  1. Mengucek Mata

Seringkali katika mata merasa gatal atau ada sesuatu yang masuk ke mata, maka tangan akan secara tomatis mengucek mata. Untuk pasien pasca operasi, sebaiknya hindari kebiasaan tersebut. Sebagai cara untuk mengakalinya, kamu dapat menggunakan salep atau perban yang di berikan oleh dokter untuk melindungi mata pasien.

  1. Menggunakan Lensa Kontak

Penggunaan lensa kontak sudah menjadi hal yang umum di lakukan oleh kebanyakan orang. Namun untuk pasien pasca operasi, sebaiknya hindari menggunakan lensa kontak, baik lensa kontak penganti kaca mata atau lensa kontak kosmetik. Sebab penggunaan lensa kontak dapat membuat proses penyembuhan mennjadi lebih lama dan dapat menyebabkan kerusakan pada mata yang membuat operasi yang telah di lakukan menjadi gagal. Akibatnya, kondisi ini dapat menyebabkan munculnya kondisi lain yang sangat berbahaya bagi kesehatan mata dan tubuh.

  1. Menggunakan Make Up

Sama halnya dengan lensa kontak, make up juga sudah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi kebanyakan orang. Namun bagi pasien pasca operasi, menggunakan make up sebaiknya perlu untuk di hindari. Sebab zat kimia yang ada pada make up bisa saja masuk ke mata yang dapat menyababkan mata mengalami iritasi dan menyebabkan operasi yang telah di lakukan menjadi gagal.

Prosedur operasi pada dasarnya merupakan metode penyembuhan yang di anggap paling tepat untuk mengatasi mata yang mengalami kondisi abalsi retina. Sebab dalam pelaksanaanya. Operasi akan di lakukan berdasarkan jenis dan kondisi mata yang mengalami ablasi retina. Untuk proses penyambuhannya sendiri, operasi ablasi retina terbilang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kembali pulih. Hal ini tidak terlepas dari kondisi tubuh yang sedang di alami. Selain itu, beberapa pantangan di atas sangat perlu untuk di hindari untuk mempercepat proses pemulihan serta mencegah terjadinya efek samping yang dapat terjadi akibat operasi ablasi retina.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai pantangan pasien pasca operasi ablasi retina. Meskipun beberapa pantangan tersebut merupakan aktivitas yang umumny baik bagi kesheatan, namun untuk pasien pasca operasi, aktivitas tersebut perlu untuk di hidnari.

Semoga tulisan ini dapat memabntu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Spesialisbedah