Etika Berhias Dalam Islam

Etika Berhias Dalam Islam

Etika Berhias Yang Baik Dalam Islam

Etika Berhias Dalam Islam

 

Hallo Kawan Mama,

Seperti yang telah kita ketahui, wanita adalah perhiasan dunia, dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah istri yang shalihah. Dalam sebuah istilah menyebutkan bahwa “wanita adalah tiang negara, bila rusak akhlak dan atau adab wanita maka rusaklah suatu negri tersebut”. Ungkapan tersebut bungkanlah semata-mata sebatas ungkapan saja. Dalam sebuah rumah tangga, istri adalah seorang madrasah bagi anak-anaknya. Apabila ia berakhlak baik maka akan baik pula bagi anak-anaknya. dan apabila ia berakhlak buruk, tidak menutup kemungkinan anak-anaknya akan meniru dan ikut menjadi buruk.

Dalam berpenampilan, Islam telah menyampaikan pesan dari Allah SWT melauli Al-Qur’an dan hadis Rasul kepada para wanita untuk berhias sesuai dengan ketentuan syariat. Maka dari itu telah di jelaskan oleh Rasul, bahwa dalam berhias hendaknya seorang wanita tidak tabarruj (berlebih-lebihan), menutup aurat dengan baik dan tampil dengan sewajarnya. Tentunya pesan ini tidak begitu saja di sampaikan oleh Rasulullah tanpa adanya siatu alasan yang jelas. Tujuan dari adab berhias tentu untuk menjaga kehormatan, kesucian dan martabat wanita agar selalu terjaga dengan baik.

Seiring berkembangnya zaman, bidang fashion pun ikut berkembang dan banyak model fashion baru yang sangat di gandrungi oleh kaum wanita. Hal ini tentu memicu ramainya para muslimah untuk tampil cantic dengan model fashion yang terus berkembang. Perlu untuk di cermati, banyak pula fashion yang cenderung melenceng dari ketentuan-ketentuan syariat yang sedang ramai di kalangan waniyta. Sebagai wanita muslimah yang taat berAgama, hendaknya perlu bagi kita untuk mengetahui adab yang baik dalam betrhias, serta taat cara yang sesuai dengan syariat Islam yang berlaku bagi kita. hal ini di tujukan agar dalam berhias, kita dapat selalu berhati-hati untuk tidak melakukan hal yang di larang oleh Agama Islam.

Pada tuisan sebelumnya, Kawan Mama telah membahas adab berhias yang baik dalam Islam. Selain adab yang baik dalam berhias, tentu ada tata cara yang baik pula dalam penerapannya. Pada kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai etika yang baik dalam berhias bagi kaum perempuan sesuai dengan ajaran Islam. Berikut adalah penjelasannya.

Etika Berhias Sesuai Dengan Syariat Islam

Islam mengajarkan kepada kita untuk mencintai sesuatu yang indah, oleh karena itu penting bagi kita untuk selalu berpenampilan dengan unsur keindahan sesuai dengan perintah Agama. Sebagai dasar dalam berhias, perlu bagi kita untuk selalu menata niat kita untuk selalu beribadah kepada Allah SWT dalam setiap apa yang kita lakukan. Sebagaimana telah di sampaikan oleh Rasulullah SAW, Beliau bersabda.

“Sesungguhnya Allah itu indah lagi menyukai keindahan.” (H.R Muslim)

Berhias merupak sunnah alamiah yang biasa di lakukan oleh kita sebagai kaum wanita. Hal ini tidak dapat di pisahkan oleh kaum wanita apa lagi samapi meninggalkannya. Sebab berhias sendiri sekarang sudah menjadi bagian dari kebutuhan kaum wanita. Berhias merupakan salah satu cara bagi kita untuk menjaga kesucian dan kehormatan kita sebagai kaum wanita, serta, menjunjung tinggi martabat kita sebagai seorang muslimah. Dengan berhias yang baik sesuai dengan syariat, itu berarti sama halnya kita telah melaksanakan perintah Allah SWT dengan baik. Berikut adalah etika yang baik dalam berhias sesuai dengan syariat Islam

  1. Tidak Mememakai Hiasan Yang Berlebih-Lebihan

Pada dasaranya, Allah sendiri mencintai sesuatu yang sederhana dan membenci susuatu yang berlebih-lebihan dari hamba-Nya, dan hal ini kuga berlaku dalam berhias bagi kaum wanita. Hiasan yang baik adalah hiasan yang sewajarnya dengan niatan untuk beribadah kepada Allah, dan bukan untuk menunjukkan kecantikannya di muka umum. Sebagimana friman Allah dalam Surat Al-A’raf ayat 31, yang artinya.

“Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki masjid. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Q.S Al-A’raf : 31)

  1. Tidak Sebaiknya Berhias Dan Menggunakan Perhiasan Ketika Sedang Berkabung

Ketika berkabung, tidak sepatutnya bagi seorang muslimah untuk berhias dan menggunakan perhiasan pada tubuhnya ketika dalam kondisi tersebut. Baiknya gunakan pakaian yang sewajarnya dan tanggalkan dulu kegiatan berhias dan menggunkan perhiasan pada tubuh. Dan gunakan waktu tersebut untuk berdo’a dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  1. Tidak Memakai Hiasan Yang Haram Dan Di Larang

Pada zaman yang modern seperti sekarang, banyak sekali alat dan bahan berhias yang terbuat dari segala bahan yang tidak sepatutnya di gunakan. Hal ini merupakan cara yang di gunakan untuk berhias dan mengeluarkan kecantikan yang maksimal. Tentunya hal ini sudah menyalahi tujuan dari berhias itu sendiri. Seperti halnya wewangian atau parfum yang mengandung alkohol, dan bahan yang tidak halal yang tidak sepatutnya di gunakan untuk berhias.

  1. Tidak Berhias Layaknya Orang Jahiliah

Berhias adalah suatu cara untuk memperindah diri yang sudah di lakukan oleh kaum wanita sejak zaman dahulu kala, dan tetap di gunakan, serta terus berkembang hingga sekarang. Namun pada zaman dahulu berhias sering di gunakan untuk sesuatu yang cenderung berbuat maksiat. Seperti menunjukkan kecantikannya di muka umum, menarik perhatian lawan jenis, dan hal lain yang dapat menimbulkan fitnah dan perbuatan maksiat. Hal ini merupakan cara berhias yang sudah salah kaprah dan menyalahi tujuan dari berhias itu sendiri. Sebab tujuan dari berhias sebenarnya adalah untuk menjaga kesucian, kehormatan dan martabat diri agar bisa selalu dekat dengan Allah SWT.

  1. Merapikan Bagian Tubuh

Islam juga memerintahkan pada hamba-Nya untuk merawat tubuh dan merapikan bagian-bagian tubuh tertentu. Seperti memotong kuku dengan rapi, memendekkan kumis, menyisir rambut dan merapikan jenggot bagi kaum lelaki. Mencabut bulu ketiak dan mencukur rambut kemaluan bagi pria dan wanita. Sebagaimana telah di sampiakan oleh Rasulullah SAW, Beliau bersabda.

“Sepuluh hal yang termasuk fitrah  yaitu, mencukur kumis, memotong kuku, menyela-nyela jari jemari, memanjangkan jenggot, siwak, istinsyaq, mencabut bulu ketiak, mencukur rambut kemaluan dan intiqashul maa’. Mushab bin syaiban mengatakan. ‘aku lupa yang kesepuluh, melainkan berkumur.” (H.R Muslim)

  1. Tidak Mencukur Botak Sebagian Dari Rambut Kepala

Pada dasarnya, Rasulullah melarang bagi setiap wanita muslimah untuk memotong rambutnya. Karena hal ini di takutkan wanita tersebut akan menyerupai seoarng laki-laki akibat memotong rambutnya. Sedangkan bagi kaum pria, tidak di perbolehkan mencuku rambut dengan model botak sebagian saja. Sebab hal itu merupakan kebiasaan dari orang-orang jahiliah yang tidak mau masuk Islam dan melawan pada nabi. Dari hal tersebut, di takutkan pria yang mengikuti gaya tersebut akan terseret masuk kedalam golongan orang-orang tersebut.

  1. Wanita Di Perbolehkan Mengenakan Kain Sutra

Pada dasarnya, kain sutra adalah kain yang lembut dan sangat halus, serta mahal harganya, terutama ketika zaman Nabi dahulu. Wanita muslim tidak di larang menggunakan kain sutra dengan catatan kain yang di gunakan adalah kain yang tebal, tidak menerawang dan tidak memperlihatkan lekuk tubuh dan aurat-aurat yang seharusnya tetap terjaga.

  1. Tidak Di Perbolehkan Merubah Bentuk Tubuh

Membuat tato pada tubu atau meregangkan gigi, menghapus alis mata adalah gaya fashion yang sedang banyak di gunakan oleh masayarakat pada umumnya. Hal ini berkembang dengan pesat akibat banyaknya bangsa barat yang membawa budaya tersebut ke lingkungan kita. karena telah kita ketahui sendiri, bahwa fashion kita saat ini berkiblat pada budaya bangsa barat. Namun sebagai seorang msulimah, perlu bagi kita untuk tetap berpegang teguh pada perintah Allah, terutama dalam hal berhias ataupun Fashion. Sebab hal tersebut dapat menyelamatkan kita dari perbuatan dosa yang di benci oleh Allah SWT.

  1. Tidak Menjulurkan Pakaiannya

berpakaianlah dengan sebaik-baiknya berpakaian dengan yang sewajarnya. Sebab berpakaian dengan menjukurkan pakaian danmenyeret-nyeretnya merupakan perbuatan yang termasuk kedalam sifat riya dan sombong. Sebagaiman telah di sampaikan oleh Rasulullah SAW, Beliau bersabda.

“Hendaklah kaum wanita menurunkan satu hasta, dan tidak boleh melebihinya di dalam membuat ujung pakaiannya.” (H.R An-Nasa’i)

  1. Tidak Tampak Oleh Orang Lain

“sebaiknya-baiknya perhiasan yang di pakai adalah perhiasan yang di gunakan namun tidak Nampak oleh orang lain. Dan sebaik-baiknya parfum adalah parfu yang di gunakan yang tampak warnanya namun tidak tercium aromanya.” (H.R Tirmidzi, Ahmad, Abu dawud, An-Nasa’i)

Berhias merupakan salah satu cara untuk berpenampilan dengan baik dan menjaga kesucian serta kehormatan dan martabat diri seorang wanita. Berhias juga merupaka sebuah media untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sebab ketika hendak beribadah, tubuh kita di haruskan agar selalu suci dari najis dan kotoran. Berhias juga merupakan kegiatan positif yang mejadi sebuah sunnah apabila di lakukan dengan niatan untuk beribadah kepada Allah SWT. Di dalam berhias, sebagai wanita muslim hendaknya melakukannya dengan cara yang baik, adab yang baik serta mengi=hindari hal-hal yang tidak di perbolehkan oleh Agama dalam berhias. Dengan begitu, kegiatan berhias yang di lakukan akan mendapat ridho dan berkah oleh Allah SWT dan menghindarkan kita dari hal-hal maksiat dan perbuatan dosa.

Demikian pemabhasan dari Kawan Mama mengenai etika berhias sesuao dengan Syariat Islam. Penting bagi kita untuk memperhatikan dan menerapkan hal tersebut agar kita tidak melakukan langkah yang salah dalam berhias. Sebab muslimah yang bai dan taat adalah muslimah yang belajar dan melakukan aktivitasya dengan tujuan beribadah dan mendenkatkan diri pada Allah SWT.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

Sumber :

  • Dream
  • Darunnajah
Berhias Yang Di Larang Oleh Islam

Berhias Yang Di Larang Oleh Islam

Berhias Yang Di Larang Oleh Islam

Berhias Yang Di Larang Oleh Islam

 

Hallo Kawan Mama,

Berhias atau dan-dan atau make up adalah suatu hal yang cenderung sangat identik dengan kaum wanita pada umumnya. Di dalam Agama  Islam, Allah SWt tidak melarang bagi hamba-Nya untuk berhias. Sebab berhias merupakan salah satu cara untuk bagi kita untuk tampil rapid an sopan dengan memperhatikan unsur keindahan. Karena Allah sendiri merupakan maha indah dan menyukai sesuatu yang indah. Tujuan dari berhias tentu agar kesucian dan kehormatan tetap terjaga sebagai bagian martabat dari seorang manusia, terkhusus bagi kaum wanita.

Seperti yang telah di jelaskan dalam tulisan sebelumnya yang berjudul adab berhias dalam Islam. Berhias merupakan salah satu cara untuk memperindah diri dan tidak di larang oleh Agama . Asalkan berhias yang di lakukan pada wajah mapun tubuh sesuai dengan ketentuan syariat yang telah berlaku. Namun, banyak dari kita yang selalu merasa bahwa diri kurang cantik, tidak puti, tidak mulus seperti orang lain. Pada dasarnya, Allah menciptakan manusia dengan segala kekurangan dan kelabihannya yag menjadikannay mahluk yang sempurna. Hal ini kurang menjadi perhatian dan di sadari oleh kita sendiri. Sehingga kita selalu meras kurang dan tidak bersyukur terhadap apa yang kita milki.

Di dalam Agama  Islam, selain adanya adab atau etika dalam berhias, ada beberapa hal lain yang tidak di perbolehkan untuk di lakukan bagi kaum muslimah. Karena hal ini adalah hal yang bertentangan dengan tujuan berhias dan etika atau adab berhias yang di lakukan dengan tujuan untuk beribadah kepada Allah SWT. Pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai berhias yang di larang oleh Agama  Islam. Sebagai muslimah yang taat berAgama  dan selalu ingin dekat dengan Allah, tentu hal ini penting untuk di ketahui oleh kita. berikutini adalah penjelasannya.

Hal Yang Di Larang Dalam Berhias

Berhias adalah salah satu cara kita untuk menunaikan perintah Allah dalam menjaga kesucian dan kehormatan, serta martabat kita. sebab sebagaimana kita tahu Allah itu adalah maha keindahan itu sendiri. Seperti yang telah di sampaikan oleh Rasulullah SAW, Beliau bersabda.

“Sesungguhnya Allah Itu Indah lagi Menyukai Keindahan.” (H.R Muslim)

Dari hadis tersebut dapat di pahami bahawa Allah sendiri menyukai keindahan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu tampil dengan indah, khususunya ketika melakukan ibadah. Dan berikut ini adalah hal yang tidak boleh di lakukan dalam berhias dalam Agama  Islam.

  1. Berhias dengan cara Menyambung rambut

Pada dasarnya, Allah menciptakan setiap manusia dengan bentuk yang sudah sempurna, namun banyak dari kita yang tidak menyadarinya. Kebanyakan dari kita tidak dapat mensyukuri karunia yang telah di berikan Allah, sehingga membuat kita selalu merasa kurang. Dalam Agama  Islam, Allah melarang bagi kita untuk berhias dengan cara menyambung rambut. Hal ini merupakan perbuatan yang di larang dan di benci Allah SWT. Sebagimana telah di sampaikan oleh Rasulullah SAW, Beliau bersabda.

“Allah melaknat penyambung rambut dan orang yang minta di sambung rambutnya.” (H.R Muslim)

  1. Berhias Dengan Merubah Bentuk Tubuh

Hal yang di larang dalam berhias berikutnya adalah merubah bentuk tubuh yang di miliki. Sebagaimana telah kita ketahui, Allah SWT menciptakan setiap mahluknya dengan eujud an bentuk ayng sempurna. Oleh sebab itu, merubah bentuk tubuh yang telah Allah berikan merupakan sebuah dosa bagi kita. karena itu bentuk dari sifat takabur kita kepada Allah atas pemberiannya. Berhias atau make up tidak di larang oleh Allah, namun bukan berarti kita bebas berhias bebas semau kita sendiri. Membuat tato, mencukur alis, dan mengikir gigi adalah contoh dari beberapa hal yang di larang untuk di lakukan. sebagaimana telah di sampaikan oleh Rasulullah SAW, Beliau bersabda.

“Allah SWT melaknat orang yang mentato dan wanita yang minta di tato. Wanita yang menyambung rambutnya (dengan rambut palsu). Yamg mencukur alis danyang minta di cukur alisnya. Serta wanita yang meregangkan (mengikir) giginya untuk kecantikan, yang merubah ciptaan Allah.” (H.R Bukhari dan Muslim)

  1. Menggunakan Wewangian (Parfum) Bukan Untuk Suaminya

Sebagai seorang istri, tentu kita memiliki kewajiban untuk menyenangkan suami. salah satunya adalah dengan menjaga aroma tubuh agar selalu wangi dan harum. Menggunakan wewangian atau parfum adalah salah satu cara yang biasa kita gunakan untuk menajaga dan membuat harum tubuh kita. Namun, di dalam Agama  Islam, menggunakan wewangian merupakan sebuah sunnah dari Rasulullah selama di gunakan untuk niatan ibadah. Wewangian dan parfum dapat di gunakan oleh kaum istri untuk di tunjukkan pada suami dan menyenangkannya. Dengan begitu, berwangi-wangian akan menjadi sebuah nilai ibadah bagi kita.

Namun banyak kasus yang terjadi di mana seorang istri menggunakan wewangian bukan dengan tujuan untuk di tunjukkan pada suami dan menyenangkannya. Namun lebih untuk menghadiri sebiah acara dan memamerkannya pada orang lain. Hal ini merupakan sebuah hal yang di larang oleh Agama  Islam. Karena selain akan menimbulkan sifat riya dan tinggi hati, juga akan memamerkan aurat kita sendiri sebagi wanita. Sebagaimana telah di sampaikan oleh Rasulullah SAW, Beliau bersabda.

“setiap wanita yang menggunakan wewangian, kemudian ia keluar dan melewati sekelompok manusia agar mereka dapat mencium bauharumnya, maka ia adalah seorang peszina. Dan setiap mata itu adalah pezina.” (H.R An-Nasai, Ahmad, dan Hakim)

  1. Berhias Dengan Memanjangkan Kuku

Berhias yag di larang berikutnya adalah berhias dengan memanjangkan kuku. Memanjngakan kuku merupakan salah satu cara berhias pada tubuh yang sedang ramai di gandrungi oleh kaum wanita. Namun sebenarnya, berhias dengan memanjangkan kuku merupakan cara berhias yang slaah dna di larang oleh Agama . Sebab dengan memanjangkan kuku maka akan tampak keseombongan pada dirinya dan kuku sendiri merupakan bagian tubuh yang dapat menyimpan kotoran pada bagian bawahnya. Oleh sebab itu, Allah memerintahkan kepada kita untuk merawat kuku kita dan memotongnya sebagaiman telah di sampaikan oleh rasulullah SAW, Beliau bersabda.

“Yang termasuk fitrah manusia itu ada llima. Yaitu, khitan, mencukur bulunkemaluan, mencukur kumis, memotong kuku               dan mencabut bulu ketiak.” (H.R Bukhari dan Muslim)

  1. Berhias Dengan Menyerupai Kaum Lelaki

Pada umumnya, seorang wanita menggunakan hiasan pada wajah maupun tubuhnya agar terlihat sebagai wanita yang cantic dan menawan. Hal ini sudah menjadi hal yang biasa terjadi oleh kaum wanita. Namun tidak jarang terjadi banyak dari kaum wanita yang menggunakan hiasan dan berdandan cenderung seperti seorang lelaki. Perlu untuk di ketahui, berhias dengan maniru dan berpenampilan seperti laki-laki pada dasarnya merupakan cara berhias yang di larang oleh Agama  Islam. Karena bagiamanapun laki-laki dan wanita memiliki kodratnya masing-masing. Sebagaimana telah di sampaikan oleh Rasulullaj SAW, Beliau bersabda.

“Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang manyerupakan diri seperti wanita, dan melaknat wanita yang menyerupakan diri seperti laki-laki.” (H.R Bukhari)

Pada penjelasan di atas kita dapat mengetahui, bahwa pada dasarany berhias adalah salah satu cara untuk mengindahkan diri untuk beribadah kepada Allah SWT. Namun selayaknya seperti ibadah-ibadah lainya dalam berhias tentu memiliki etika atau adab yang baik yang di sukai oleh Allah dalam penerapannya. Dan tentunya dalam berhias ada hal-hal yang tidak boleh di lakukan dalam berhias seperti yang telah di jeaskan di atas. Sebab bagiamanapun Allah telah menciptakan setiap manusi dengan bentuk atau wujud yang sempurna. Merubah bentuk tubuh dapat membuat kita menjadi takabur kepada Allah atas pemberian-Nya kepada kita.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai hal yang tidak di perbolehkan dalam berhias menurut Agama  Islam. Wanita dan make up adalah dua hal yang berbeda namun menjadi sebuah kesatuan yang sudah dangat sulit untuk di pisahkan. Namun dalam penerapannya tentu kita perlu memperhatikan apakah apa yang kita lakukan sudah sesuai dengan perintah Allah SWT. Sehingga apa yang telah kita lakukan tidak akan membuat kita terjerumus dalam perbuatan dosan dan penyesalan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber ;

  • Muslimah
  • brilio