Hallo Kawan Mama, Salah satu dari banyaknya jensi gangguan penglihatan yang kera di alami oleh kebanyakan anak-anak adalah mata merah. Mata marah muda atau juga di sebut dengan istila konjungtivitis atau pinkeye merupakan salah satu gangguan penglihatan yang membuat mata penderitanya menjadi berwarna merah cenderung kemudaan. Sementera itu, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab mata mengalami kondisi konjungtivitis.
Pada dasarnya, konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva di mana selaput bening yang menutupi bagian putih pada permukaan bola mata (Sklera) dan bagian dalam dari kelopak mata. pada bagiaan konjungtiva terdapat pembuluh darah yang akan melebar saat kondisi konjungtivitis terjadi. Kondisi pembuluh darah yang melebat tersebut akan menyababkan kondisi mata merah. Karena jenis penyakit mata ini mudah menular, maka kondisi ini seringkali di alami oleh anak-anak.
Mata yang mengalami kondisi konjungtivitis ini akan menyebabkan mata menjadi berwarna merah dan membengkak hingga menimbulkan rasa nyeri. Meskipun demikian konjuntivitis sangat jarang mempengaruhi katajaman penglihatan. Apa saja penyebab munculnya dari kondisi konjungtivitis? Nah, pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa faktor yang menjadi penyebab mata mengalami konjungtivitis.
Kondisi Konjungtivitis Pada Mata
Konjungtivitis pada dasarnya merupakan kondisi gangguan penglihatan yang dapat sembuh dengan sendirinya atau dengan menggunakan pengibatan alami tanpa memerlukan penanganan medis. Meskipun seringkali terjadi pada usia anak-anak, namun konjungtivitis ini ternayata dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batasan usia. Karenyanya orag dewasa dan orang tua juge perlu mewaspadai akan kondisi ini.
Umumnya, kondisi mata yang mengalami konjungtivitis ini lebih sering terjadi ketika musim hujan datang. Namun bagi negara yang memiliki musim dengan empat jenis musim, kondisi ini rawan terjadi ketika musim gugur datang. Jika benar-benar belum mengetahui cara mengangani kondisi ini, sebaiknya jangan tangani kondisi ini dengan semabrangan. Karena penaganan yang semabrangan dapat menyebabkan mata mengalami gangguan penglihatan lainya.
Selain itu, konjuntivitis juga di percaya dapat menjadi salah satu indikasi adanya infeksi Covid 19. Karenanya, sebaiknya periksakan kondisi mata ke dokter untuk mendapatkan penganagan yang lebih tepat. sementara itu, buruknya masalah kebersihan tubuh yang kurang di perhatikan menjadi penyabab umum munculnya kondisi konjungtivitis. Selain itu ada beberafa faktor lain yang menyebabkan munculnya kondisi konjuntivitis.
Faktor Penyabab Kondisi Konjuntivitas
Faktor penyebab terjadinya kondisi konjungtivitis sendiri sebagaimana telah di jelaskan di atas terjadi umumnya karena masalah kbersihan serta pergantian ke musim hujan atau gugur. Sementara itu, konjungtivitis sendiri bagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya. Sebagaimana di lansir dari laman American Optometric Associatiion, penyabab konjuntivitas di bagi menjadi tiga jenis, yakni alergi, infeksi dan paparan kimia. Berikut adalah penjelasan dari jenis konjungtivitis berdasarkan penyebabnya.
-
Konjuntivitis Non-Infeksi
Konjuntivitis non-infeksi pada dasarnya merupakan jenis kondisi peradangan yang terjadi pada konjungtiva yang tidak menular. Umumnya gejala yang muncul akibat kondisi ini berupa adanya rasa gatal di sertai mata yang berair. Warna mata akan berubah kemerahan, namun tidak semerah seperti kondisi gangguan penglihatan lainya. sementara itu, terdapat 2 jenis konjungtivitis non-infeksi, sebagai berikut.
-
-
Konjuntivitis Alergi
-
Umumnya kondisi ini muncul pada orang yang memiliki alergi musiman. Alregi dapat memicu mata menjadi berwarna merah serta gatal dan bengkak. Alergi menyebabkan peradangan pada konjuntiva yang memenbuat pembengkakan jangka panjang (kronis) pada lapisan luar mata atau di sebut dengan konjuntivitis vernal. Penderita alergi kuat seperti asma, alregi rhinitis dan eksim seringkali mengalami kondisi ini.
-
-
Konjungtivitis Papiler Raksasa
-
Kondisi ini umumnys di sebabkan oleh adanya benda asing yang masuk kemata. Benda asing tersebut akan menyebabkan peradangan pada konjuntivitis. Untuk seseorang yang memakai lensa kontak dan tidak rutin merawat serta mengganti lensa kontak, akan sangat mudah mengalami konjungtivitis.
-
Konjuntivitis Infeksi
Konjuntivitis infeksi sendiri pada dasarnya merupakan kebalikan dari Konjuntivitis non-infeksi. Pada jenis ini, terdapat berbagai jenis peradangan konjuntiva yang bersifat menular. Jenis konjungtivitsi ini di bagi menjadi 3 macam, yakni Konjuntivitis bakteri, virus dan ophthalmia neonatorum. Berikut adalah penjelasannya.
-
-
Konjuntivitis Bakteri
-
Kondisi ini terjadi akibat adanya indeksi bakteri stafilokokus atau streptokokus dari kulit atau system pernapasan. Buruknya kebersihan, kontak fisik, menggunakan riasan, lotion wajah yang terkontaminasi dan serangga menjadi penyebab umum konjujgtiva mengalami peradangan. Menggunakan make up bergantian dengan orang lain dan lensa mata juga dapat menyebabkan terjadinya kondisi ini.
-
-
Konjuntivitis Virus
-
Faktor adenovirus menjadi faktor umum penyabab konjungtivitis. Umumnya, dalam 2-4 minggu kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan medis. Kondisi ini umumnya di sertai dengan kotoran mata yang muncul dengan warna bening. Jenis virus harpes yang menyerang mata, umumnya di sertai dengan lenting pada kelopak mata dengan ukuran hingga 1mm yang berisi cairan di dalamnya.
Namun tidak jarang infeksi terjadi di sertai dengan gangguan pernapasan atas, demam atau kelnjar getah bening yeng membesar. Konjuntivitis dapat menular melalui kontak langsung pada kotoran mata atau lendir dari saluran napas. Penularan konjuntivitis viral ini dapat terjadi secara langsung melalui handuk hingga air kolam yang terdapat virus di dalamnya.
-
-
Ophthalmia Neonatorum
-
Ophthalmia neonatorum merupakan kondisi peradangan konjuntiva yang parah dan umumnya muncul pada bayi yang baru lahir. Kondisi ini merupakan konjuntivitis yang muncul ketika bayi terpapar klamidia atau gonore ketika melewati jalan kelahiran. kondisi yang sangat serius ini jika tidak segera di atasi dapat menyababkan kerusakan mata secara permanen.
-
Konjuntivitis Kimia
Konjungtivitsi kimia merupakan kondisi konjutiva yang mengalami peradangan akibat terkena benda asing atau cairan yang bersifat kimiawi. Umumnya polusi udara atau klorin yang umumnya terdapat pada kolam renang hingga paparan zat kimia berbahaya akan menyebabkan iritasi pada konjungtiva dan membuatnya mengalami peradangan.
Faktor risiko penyabab konjungtivitis
Selain beberapa faktor yang menjadi penyabab kondisi konjungtivitis, yang telah di jelaskan di atas. Ada beberapa faktor risiko yang menjadi penyabab mata mengalami konjuntivitis, yakni.
- Kontak lengsung dengan air mata, jari, ataupun sapu tangan orang yang sedang sakit
- Terpapar allergen (zat pencetus alergi)
- Memakai lensa kontak yang tidak di lepas bahkan hingga satu minggu lamanya.
Konjungtivitis adalah salah satu jenis gengguan penglihatan yang juga kerap di alami oleh kebanyakan orang, terutama pada usia anak-anak. anak-anak umumnya masih belum mengerti menjaga kebersihan dengan baik dan lebih banyak melakukan kontak dengan anak lain atau benda kotor sehingga memungkinkannya lebih mudah mengalami konjuntivitis. Karenanya peran orang tua sangat penting untuk menjaga dan mencegah anak mengalami kondisi konjuntivitis.
Demikian pejelasan dari Kawan Mama menganai beberapa faktor penyabab mata mengalami konjuntivitis. Sebagaimana telah di jelaskan di atas, konjungtivitas mungkin tidak terlalu berpengaruh terhadap ketajaman penglihatan. Namun tentunya kondisi ini akan berpengaruh terhadap kenyamanan penglihatan. Karenanya segera atasi kondisi ini agar tidak menular ke orang lain.
Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .
Sumber :
- Hellosehat
- Halaodoc