Hallo Kawan Mama, dari sekian banyaknya masalah kesehatan terkait gangguan penglihatan, ablasi retina ada;ah salah satu jenis gangguan penglihatan yang cukup darurat. Sebab kondisi ini akan membuat penderitanya mengalami berbagai gejala dari gangguan penglihatan yang cukup beragam. Umumnya kondisi ini terjadi akibat adanya pelepasan retina mata dari tempat penopangnya. Namun beberapa faktor tertentu juga memiliki risiko yang dapat menjadi penyebab terjadinya kondisi penyakit ablasi retina.
Kondisi mata yang mengalami gangguan memang kerap kali membuat rasa tidak nyaman dan menganggu aktivitas sehari-hari. Gejala-gejala yang di timbulkan juga seringkali menjadi keluhan oleh para pemderita gangguan penglihatan. Ablasi retina sendiri merupakan salah satu jenis gangguan penglihatan yang termasuk kedalam kategoti penyakit mata berbahaya. Sebab selain menyebabkan gangguan pada kinerja system dan fungsi penglihatan, ablasi retina juga dapat menyababkan hilangnya fungsi penglihatan secara total.
Umumnya, penyakit ablasi retina ini lebih sering di alami oleh seseorang yang memasuki usia lanjut, yakni 50 tahun ke atas. Pada dasarnya, belum di katahui dengan pasti penyebab mata mengalami kondisi ablasi retina. Namun kebanyakan kasus dari munculnya penyakit ablasi retina di sebabkan oleh faktor penuaan. Meskipun demikian ablasi retina juga dapat di alami oleh semua orang, baik dewasa ataupun usia anak-anak.
Meskipun belum di katahui dengan pasti penyebab munculnya ablasi retina, namun faktor bertambahnya usia di duga kuat sebagai penyebab terjadinya ablasi retina. Namun diu lansir dari laman Middle East African Journal of ophthalmology menyebutkan bahwa ablasi retina tipe eksudatif di temukan dan menjadi gejala kondisi lymphoblastic leukemia akut atua ALL. Meski demikian, beberapa faltor lain di anggap memiliki risiko yang dapat menyebabkan terjadinya ablasi retina. Berikut adalah beberapa faktor risiko penyebab terjadinya ablasi retina.
Pengertian Penyakit Ablasi Retina
Pada dasarnya, ablasi retina merupakan salah satu keadaan di mana kondisi retina mata mengalami gangguan. Kondisi ini berupa terlepasnya retina mata dari tempat atau penopangnya. Tentunya hal ini akan memberikan dampak pada fungsi dari system penglihatan itu sendiri. Sebab bagaiamanapun retina mata sendiri merupakan bagian dari mata yangmemiliki fungsi dan peran yang sangat penting dalam proses dan kinerja dari system penglihatan.
Retina mata pada dasarnya merupakan jaringan mata yang berbentuk lapisan bening yang bentuknya menyerupai selaput tipis. Jaringan tersebut terletak pada bagian belakang mata yang juga di sokong atau di topang oleh jaringan teroid yang terletak di bawahnya. Jaringan teroid tersebut selain menjadi penopang bagi retina mata, ia juga akan memiliki fungsi sebagai penyuplai oksigen yang akan di salurkan ke area mata. Ketika retina mata mengalami pelepasan dari tempatnya, maka secara otomatis juga akan terlepas dari jaringan teroid di dalam mata.
Adanya retina di dalam mata memiliki tugas dalam terjadinya proses penglaihatan. Proses penglihatan sendniri pada umumnya terjadi di mana cahaya objek yang masuk ke mata akan di tangkap oleh kornea mata dan kemudian akan di biaskan dan melewati kornea mata untuk kemudian menuju ke retina mata. Retina mata inilah yang akan merubah informasi visual dari cahaya objek tersebut manjadi sinyal listrik pada retina bagian sentral, yakni macula. Kemudian sinyal listrik tersebut akan di bawa oleh saraf optik menuju ke otak. Dengan begitu, cahaya objek yang masuk ke mata dapat di proses dan di intrpretasikan oleh otak menjadi sebuah gambar objek.
Lepasnya retina dari tempatnya ini akan menyebabkan kinerja dari fungsi penglihatan itu sendiri menjadi tidak normal. Kondisi ini akan mengakibatkan berbagai gejala seperti penglihatan yang menjadi buram atau kabur, ketajaman penglihatan yang kian menurun hingga penglihatan bidang yang menjadi lebih sempit. Pada kondisi yang lebih buruk, ablasi retina dapat menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan total yang terjadi secara permanen.
Penyebab Ablasi Retina
Pada dasarnya, mata yang mengalami kondisi ablasi retina ini dapat di sebabkan oleh beberapa faktor di mana faktor tersebut juga terbagi menjadi beberapa jenis ablasi retina. Secara garis besar, berdasarkan jenisnya, penyebab terjadinya ablasi retina terbagi menjadi 3 jenis, yakni rhegmatogenous retinal detachment, traction ratinal detachment dan exudative detachment. Berikut adalah penelasannya.
-
Rhegmatogenous Retinal Detachment
rhegmatogenous retinal detachment atau juga di genal dengan istilah ablasi retina jenis rhegmatogenous merupakan kondisi di mana terdapat robekan atau lubang pada retina. Hal ini akan menyebabkan cairan dari dalam mata menjadi keluar melalui lubang dan kemudian masuk ke bagian belakang retina mata. Caran tersebut akan memisahkan retina dari jaringan koroid yang menyulplai nutrisi dan oksigen sehingga retina terlepas dari tempatnya. Selain itu, faktor penuaan di duga kuat menyebabkan trjadinya kondisi rhegmatogenous retinal detachment tersebut.
-
Traction Ratinal Detachment
traction ratinal detachment atau juga di kenal dengan sebutan ablasi retina traksional merupakan kondisi di mana jaringan luka pada permukaan retina berkontraksi dan menyebabkan retina terlepas. Kondisi ablasi retina jenis ini umumnya lebih jarang terjadi di bandingkan dengan jenis rhegmatogenous. Selain itu, terjadinya jenis ablasi retina yang satu ini di duga kuat akibat adanya penyakit diabetes. Sebab penyakit tersebut dapat menyebabkan masalah dengan system vascular retina yang menyebabkan adanya jaringan luka pada mata yang juga membuat terlepasnya retina mata dari tempatnya.
-
Exudative Detachment
Exudative detachment atau juga di kenal dengan sebutan ablasi retina eksudatif meripakan kondisi yang berbeda dengan kedua jenis ablasi retina di atas. Ablasi retina jenis tidak di sebabkan oleh adanya robekan seperti jenis lainya. Kondisi ini terjadi akibat adanya kondisi peradangan atau penyakit coats’. Kondisi tersebut biasanya akan menyababkan perkembangan abnormal pada pembuluh darah di belakanh retina yang kemudian akan menyebabkan lepasnya retina mata.
Faktor Risiko Penyebab Ablasi Retina
Selain beberapa penyebab yang dapat menyababkan teradinya berbagai jenis penyakit ablasi retina, faktanya, kondisi ini juga dapat terjadi akibat beberapa faktor lainya. Seseorang yang memiliki riwayat rabun jauh atau mata mincu parah di mana skor minus mencapai angka 8 atau lebih berisiko mengalami ablasi retina. Hal ini terjadi akibat bertambahnya atau bola mata yang memanjang kedepan dan membuat peripheral retina mengalami penipisan secara paksa.
Penipisan Peripheral retina ini lambatlaun akan menyababkan retina sobek sehingga cairan vitreous meluap, merembes atau bosor dan masuk ke celah anatara retina dan lapisan yang ada di belakangnya. Cairan tersebut kemudian akan mengendap dan menumpuk hingga menyababkan seluruh lapisan retina terlepas dari dasarnya. Bahkan risiko ablasi retina pada penderita rabun jauh parah berisiko 15 hingga 200 kali lebih tinggi di bandingkan dengan orang normal pada umumnya.
Selain beberapa penyebab dan kondisi tersebut, ablasi retina juga dapat terjadi akibat beberapa faktor lain, yakni sebaga berikut.
- Usia lanjut
- Rabun jauh
- Penurunan kualitas tubuh vitreous
- Riwayat ablasi retina sebelumnya
- Riwayat keluarga pengidap abasi retina
- Memiiki riwayat operasi mata
- Pernah mengalami cedera mata hingga serius
- Riwayat penyakit mata atau iritasi
- Trauma mata
- Diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Tumor
- Kanker
- Peradangan (uveitis)
Ablasi retina umumnya adalah salah satu gangguan penglihatan yang serigkali di temukan pada seseorang yang menginjak usia 50 tahun ke atas. Sebab pertambahan usia memiliki dampak yang sangat besar pada proses terjadinya ablasi retina. Meskipun demikian, mata yang mengalami ablasi retina juga dapat di sebabkan oleh faktor-faktor lainya. Faktor faktor tersebut umumnya merupakan jenis gangguan penglihatan itu sendiri. Dengan begitu dapat di ketahui bahwa menjaga dan merawat mata merupakan hal yang patut untuk di lakukan untuk mneghindarkan mata dari berbagai penyakit atau gangguan yang dapat membahayakan kesehatan mata.
Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa faktor risiko penyebab ablasi retina. secara garis besar, ablasi retina merupakan salah satu jenis gangguan penglihatan atau penyakit mata yang sangat berbahaya bagi kesehatan mata. Sebab kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan total secara permanen pada penderitanya. Karenanya perlu sesegera mungkin untuk melakukan penanganan untuk mencegah ablasi retina dan memulihkan kondisi kesehatan mata.
Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .
Sumber :
- Hellosehat
- Klinikmatanusantara