Beberapa Faktor Penyebab Mata Mengalami Bintitan

Beberapa Faktor Penyebab Mata Mengalami Bintitan

Hallo Kawan Mama, Pernahkah kamu mendapati seperti ada yang mengganjal di matamu setelah bangun tidur? Dan saat kamu bercermin seperti ada benjolan merah yang mirip dengan jerawat yan terletak pada bagian luar dari kelopak mata? itu tandanya mata kamu sedang mengalami bintititan. Bintitan memang merupakan salah satu gangguan penglihatan yang umum di alami kebanyakan orang. Beberapa faktor dapat menjadi penyebab mata seseorang mengalami bintitan.

Mata yang mengalami kondisi bintitan bisa menjadi salah satu indikasi gangguan mata yang perlu untuk kamu waspadai. Sebab dampak dari mata yang mengelami bintitan memang akan mengganggu fungsi penglihatan dan tentunya menurunkan visual penampilan. Tidak jarang orang yang rasa percaya dirinya menurun akibat matanya mengalami bintitan. Selain itu, mata bintitan juga dapat menyebabkan iritasi mata, penglihatan yang kabur, warna kulit memerah serta kondisi inflamasi.

Umumnya kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja tanpa mengenal batasan atau golongan usia. Mata yang mengalami bintitian sendiri biasanya akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Beberapa penanganan yang efektif juga dapat membantu mata yang mengalami bitntinan agar dapat dengan cepat untuk pulih. Kondisi ini tidak terlepas dari beberapa faktor yang menjadi penyebab mata mengalami bintitan.

Pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa faktor yang menjadi penyebab mata mengalami bintitan. Faktor-faktor inilah yang dapat di hindari agar mata terhindar dari gejala bintitan dan dapat melakukan penanganan yang tepat untuk mengatasinya. Simak penjelasannya berikut ini.

Mata Bintitan

Beberapa Faktor Penyebab Mata Mengalami Bintitan

Mata bintitan atau dalam istilah lain di kenal dengan sebutan hordeolum atau stye. Pada dasarnya bintitan adalah kondisi ketika muncul bintil yang menyakitkan yang mirip dengan jerawat atau bisul yang tumbuh di tepian kelopak mata. Secara umum, mata yang mengalami bintitan dapat di sebabkan oleh infeksi bakteri dan biasanya hanya akan muncul pada salah satu kellopak mata saja. Kondisi ini umumnya lebih sering terjadi pada di kelopak mata bagian luar.

Proses terjadinya mata bintitan sendiri akibat adanya benda asing yang atau kotoran yang menyumbat kelenjar minyak pada kelopak mata. Penyumbatan yang terjadi pada kelenjar minyak yang ada pada kelopak mata tersebut menyebabkan mata mengalami pembengkakan dan seperti mengganjal mata, serta seringkali menimbulkan rasa sakit.

Beberapa kasus yang jarang terjadi menyebutkan bahwa bintitan juga dapat terjadi pada bagian dalam kelopak mata. Tentunya, bintil yang tumbuh di bagian dalam kelopak mata akan jauh lebih menyakitkan dari pada buntil yang tumbuh di luar kelopak mata. Meskipun akan sedikit menganggu penampilan dan pandangan, namun kondisi ini umumnya tidak akan berbahaya bagi fungsi penglihatan.

Penyebab Mata Mengalami Kondisi Bintitan

Sebagai mana yang telah di singgung di atasm bahwa sanya beberapa faktor dapat menjadi penyabab mata mengalami kondisi bintitan. Untuk lebih jelasnyam, berikut adalah beberapa faktor penyebab kondisi tersebut.

  1. Bakteri Staphylococcus

Jenis Bakteri staphylococcus merupakan golongan bakteri yang umumnya hidup di kulit tanpa menyebabkan penyakit. Bakteri inilah yang akan menyebabkan penyumbatan yang terjadi pada kelenjar minyak yang ada di kelopak mata. Selain itu penyumbatan tersebut juga akan menyebabkan peradangan pada kelopak mata. akibatnya selain pembengkakan, rasa perih pada mata juga akan muncul.

  1. Sel Kulit Mati

Pada dasaranya setiap dari sel yang ada di seluruh bagian dari tubuh manusia akan mengalami regenerasi di mana sel yang baru akan menggantikan sel yang sudah lama. Kondisi ini merupakan siklus normal dan alami. Namun beberapa kondisi pelepasan sel lama atau sel mati dapat mempengaruhi kondisi kesehatan, salah satunya menyebakan mata bintitan. Sebab sela kulit mati juga berpotenis menyumbat kelenjar minyak pada mata sehingga sel kulit mati menumpuk  dan menggumpal dan menyebabkan infeksi.

  1. Kotoran

Selain bakerti dan sel kulit mati, kotoran juga menjadi salah satu penyebab umum mata mengalami bintitan. Kotoran pada mata tersebut dapat muncuk dari dalam tubuh ataupun dari luar tubuh. Umumnya kotoran yang berasal dari luar tubuh lebih sering menyebabkan mata bintitan. Sama halnya seperti kedua faktor di atas, kotoran juga berpotensi menyumbat kelenjar minyak pada mata sehingga pembengkakan pada kelopak mata tidak dapat di hindarkan.

Faktor Risiko Penyabab Mata Bintitan

Selain beberapa faktor penyabab mata bintitan di atas, ada beberapa faktor lain yang seringkali dapat menyebabkan mata mengalami kondisi bintitan. Yakni sebagai berikut.

  • Lalai menjaga kebersihan
  • Menyentuh mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu
  • Memakai lensa kontak tanpa membersihkanya terlebih dahulu
  • Kebiasaan tidur menggunakan make up
  • Memakai kosmetik yang sudah kadaluarsa
  • Mengalami blefaritis atau peradangan kronis pada kelopak mata
  • Terkena rosacea, yaitu penyakit kulit yang di tandai dengan muka dan hidung yang memerah.
  • Mengalami stress
  • Perubahan hormon
  • Riwayat penyakit seperti, eksim dan kanker kulir hingga koleterol.

Bintitan pada dasarnya merupakan salah satu kondisi di mana kelopak mata mengalami pembengkakan. Pembengkakan tesebut akan mengakibatkan benjolan pada kelopak mata yang menyerupai bisul atau jerawat yang memerah. Umumnya kondisi ini mucul di sertai dengan adanya rasa perih atau rasa akit. Kondisi ini terjadi akibat peradangan akibat bakteri, atau penyumbatan pada kelenjar minyak pada mata akibat sel kulit mati ataupun debu dan kotoran. Namun beberapa faktor lain seperti riwayat beberapa penyakit, stress, perubahan hormon hingga kosmetik juga dapat menyebabkan kondisi mata bintitan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai beberapa faktor yang menjadi penyebab mata mengalami kondisi bintitan. Selain bakteri yang menjadi faktor umum mata bintitan, lalai akan kebersihan juga menjadi faktor yang perlu di perbaiki untuk mencegah mata agar tidak mengalami kondisi bintitan hingga gangguan penglihatan lainya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Alodokter
Prosedur Operasi Penyakit Mata Glaucoma

Prosedur Operasi Penyakit Mata Glaucoma

Hallo Kawan Mama, Glaucoma adalah salah salah satu dari sekian banyak penyakit mata atau gangguan penglihatan yang sangat berbahaya bagi kondisi kesehatan mata. Sebab kondisi mata yang mengalami penyakit glaucoma akan berdampak pada fungsi penglihatan yang kian menurun. Bahkan beberapa kasus menyabutkan bahwa penyakit glaucoma dapat menyebabkan kebutaan bagi penderitanya. Sampai saat ini, belum di temukan metode pengobatan glaucoma selain operasi. Sementara iru, pada kondisi ini, ada beberapa prosedur operasi penyakit glaucoma yang harus di lakukan.

Di lansir dari laman WHO, setidaknya ada 2,2 miliar orang di dunia mengalami gangguan penglihatan jarak dekat dan jarak jauh. Setengah dari kasus tersebut beluk di tangani dan masih dapat di cegah perkembanganya. Untuk mencegah hal tersebut tentu memriksakan kondisi mata terlbih dahulu. Namun survei menyebutkan bahwa 850 responden di 6 negara asia tenggara, 45% warga Indonesia belum pernah memeriksakan kondisi matanya.

Penyakit glaucoma pada dasarnya dapat di derita oleh siapa saja tanpa mengenal batasan usia. Meskipun demikian, penyakit glaucoma lebih sering terjadi pada  orang dengan usia lanjut, yakni 40 tahun ke atas dan lebih rentan dan lebuh banyak di alami pada dusia 60 tahun ke atas. Kendati demikian, anak-anak dan orang dewasa juga perlu berhati-hati akan kondisi ini. Sementara itu, pengobatan penyakit glaucoma sendiri masih belum di ketahui dengan pasti selain melakukan operasi.

Pada tahap awal kemuculan penyakit glaucoma, penyakit glaucoma yang ringan masih dapat di cegah dengan penanganan yang efektif. Namun penyakit glaucoma yang parah hanya dapat di atasi dengan melakukan operasi. Metode operasi sendiri meliputi beberapa prosedur yang harus di lakukan untuk melakukan operasi terhadap penyakit mata glaucoma. nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas menganai beberapa prosedur operasi untuk mengatasi penyakit glaucoma. Berikut adalah penjelasannya.

Penyakit Glaukma

Prosedur Operasi Penyakit Mata Glaucoma

Penyakit galukoma adalah jenis penyakit ini berhubungan dengan kerusakan saraf-saraf optic yang ada di mata. Saraf optic terebut pada dasarnya merupakan pelaspis bagian belakang mata, serta memiliki fungsi untuk mengirimkan sinyal yang telah di tangkap oleh mata kepada otak. Kerusakan pada saraf-saraf optic tersebut terjadi akibat adanya peningkatan tekanan pada bola mata yang terjadi secara berlebihan. Kondisi inilah yang akan menganggu dan mempengaruhi fungsi penglihatan.

Peningkatan tekanan yang terjadi pada bola mata tersebut dapat di sebabkan oleh beberapa faktor. Seperti produksi cairan mata atau aqueous humuor yang humuor, atau saluran pembuangan cairan pada mata yang terhambat atau tersumbat sehigga mambuat cairan mata tidak dapat terbuang dan menumpuk. Dua kondisi tersebut menjadi penyabab paling umum yang mengakibatkan paningkatan tekanan pada bola mata.

Sementara itu, glaucoma sendiri merupakan penyakit yang menjadi penyebab terjadinya kebutaan kedua terbanyak  di dunia setalah penyakit katarak. Bahkan ada 4 hinnga 5 orang dari 1.000 orang di Indonesia yang menderita penyakit glaucoma. Meskipun terbilang jarang terjadi, namun tetap saja perlu berhati-hati akan kondisi penyakit yang satu ini.

Operasi Penyakit Glaucoma

Operasi glaucoma merupakan prosedur operasi berupa pembedahan yang di lakukan untuk menangani penyakit glaucoma. Metode ini merupakan bagian penting dari pengobatan glaucoma karena hanya operasi bedah yang baru di di temukan dan di ketahui hanya dapat menengani mata yeng terserang penyakit tersebut. Dengan melakukan prosedur operasi maka kerusakan pada saraf optic akibat penyakit glaucoma dapat di kurangi.

Sebab apabila penyakit glaucoma tidak segera di tangani, maka besar kemungkinan kondidi glaucoma dapat berkembang lebih buruk hingga berakhir kebutaan bagi penderitanya. Untuk itu, tujuan prosedur operasi di lakukan agar tekanan pada bola mata dapat di kurangi sehingga menurun, serta mengurangi ras sakit apada mata akibat penyakit glaucoma.

Waktu Untuk Melakukan Operasi Glaucoma

Pada dasarnya, operasi bukan menjadi pilihan utama untuk mengatasi penyakit glaucoma. Penderita penyakit glaucoma umumny akan di sarankan untuk melakukan operasi apabila penanganan-penanganan biasa tidak membuahkan hasil. Pada kondisi di manata penyalit glaukom masih dalam taap ringan, umumnya dokter akan menyarankan terlebih dahulu untuk menggunakan obat tetes mata. Obat tersebut akan berfungsi menurunkan tekanan pada bola mata.

Namun apabila penmggunaan obat tetes mata sudah tidak lagi dapat memperbaiki mata yang mengalami penyakit glaucoma. Maka dokter akan menyarankan untuk melakukan prosedur operasi penyakit glaucoma. Pasien yang juga memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi atau detak jantung tidak beraturan, maka di sarankan juga untuk melakukan prosedur operasi. Prosedur operasi akan di lakukan apabila kondisi mata sudah tidak terkendali dan tidak memungkinkan di tangani dengan obat tetes mata.

Prosedur Operasi Penyakit Glaucoma

Pelaksanaan operasi penyalit glaucoma sendiri, pada dasarnya di bagi menjadi du bagian. Yakni metode operasi laser dan metode operasi pembedahan trabekulektomi. Operasi laser merupakan metode pilihan pertama yang seringkali di gunakan oleh dokter untuk menangani glaukoma. Dan apabila metode operasi laser tidak membuahkan hasil sesuai dengan target, maka dokter akan melakukan metode operasi pemebedahan.

Smentara itu, operasi laser sendiri umumnya di bagi menjadi 4 jenis tindakan, yakni.

  • Argon laser trabeculoplasty (ALT)
  • Selective laser trabeculoplasty (SLT)
  • Laser peripheral iridotomy (LPI)
  • Laser cyclophotocoagulation

Jika ke empat jenis tindakan di atas tidak memberikan hasil yang siginifikan, maka dokter akan menyarankan untuk melakukan tindakan operasi bedah trabekulektomy atau insisi mata. metode tersebut berupa pembuatan sayatan kecil pada bagian sklera mata atau bagian putih pada bola mata. sayatan tersebut akan berfungsi sebagai jalur keluarnya cairan dari bola mata. bahkan tingkat keberhasilan metode ini mencapai angka 70-90%.

Diagnosis Penyakit Glaucoma

Sebelaum melakukan prosedur operasi, umumnya dokter akan melakukan langkah pemeriksaan untuk mendiagnosis dan mengetahui kondisi mata. Hal ini juga akan memberitahu kondisi serta keparahan mata yang mengalami penyakit glaucoma. Delain itu dengan mendiagnosis kondisi mata dokter akan mengetahui langkah seperti apa yang di butuhkan atau operasi apa yang cocok untuk kondisi mata tersebut. berikut adalah beberapa metode untuk mendiagnosis kondisi mata.

  • Pemeriksaan tekanan bola mata (tonometry)
  • Evaluasi struktur saraf mata
  • Pemeriksaan luas lapang pandang (perimetri)
  • Pemeriksaan sudut balik mata depan (gonioskopi)

Tatalaksana Operasi Penyakit Glaucoma

Pada dasarnya, prosedur operasi penyakit glaucoma sama halnya dengan operasi mata lainya. yakni menggunakan mikroskop untuk membuat struktur bola mata terlihat lebih jelas.  Dalam pelaksanaan prosedur operasi penyakit glaucoma tentu ada langkah-langkah yang harus di lakukan yang sudah menjadi aturan tatalaksana operasi. Berikut adalah langkah-langkah prosedur yang akan di jalani selama proses operasi berlangsung.

  1. Pertama dokter akan memberikan obat anestasi atau obat bius local pada bola mata dan area sekitar bola mata. hal ini bertujuan supaya pasien tidak merasakan sakit saat prosedur operasi penyakit glaucoma berlangsung.
  2. Kedua dokter akan menggunakan mikroskop yang sudah di lengkapi dengan lampu celah untuk melihat struktur bola mata agar lebih jelas selama proses operasi berlangsung.
  3. Operasi biasanya akan berlangsung selama 45-75 menit saja. Hal ini juga tergantung dari jenis operasi yang di lakukan. terkadang pasien masih dapat merasakan bola mata yang di sentuh, namun tidak ada rasa sakit yang muncul sama sekali. Namun jika ada gejala atau kondisi yang tidak nyaman atau tidak normal, maka sebaiknya segera beritahu dokter.

Tatalaksana prosedur operasi penyakit glaucoma umumnya membutuhkan waktu untuk proses pemulihan. Terkadang waktu pemulihan yang di butuhkan bervariasi tergantung dengan usia, aktivita hingga tipe penyakit glaucoma yang di alami oleh pasien. Namun pada umumnya, sebagian besar pasien penderita penyakit glaucoma dapat melakukan operasi tanpa harus rawat inap meskipun kondisi mata tetap perlu untuk di balut perban selama beberapa waktu. Dan setelah operasi di lakukan, umumnya pasien di minya untuk menhindari berbagai hal yang dapat membahayakan mata.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai prosedur operasi penyakit mata glaucoma. Meskipun operasi menjadi satu-satunya metode untuk mengobati penyakit glaucoma, tarutama dalam kondisi yang parah, namun tentunya hal tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karenanya, sebaiknya lebih berhati-hati lagi menjaga kesehatan mata. Pastikan rutin untuk memeriksakan kondisi mata agar dapat mencegah kondisi glaucoma.

Sumber :

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • jec
Cara Mendiagnosis Penyakit Mata Glaukoma

Cara Mendiagnosis Penyakit Mata Glaukoma

Hallo Kawan Mama, Penyakit glaukoma adalah salah satu penyaktit yang menyerang mata dan sangat berbahaya bagi mata. Beberapa kondisi seperti terganggunya fungsi penglihatan hingga kebutaan dapat terjadi pada mata yang mengalami penyakit glaukoma. Sementara itu, belum di ketahui dengan pasti obat herbal atau alami untuk menobati glaukoma. Untuk saat ini, prosedur pelaksanaan operasi penyakit glaukoma menjadi satu-satunya metode untuk mengatasi penyakit glaukoma yang menyerang mata. namun sebeleum itu di lakukan, ada beberapa cara untuk mendiagnosis penyakit glaukoma.

Pada dasarnya, kebanyakan orang masih asing dan belum mengetahui bahwa glaukoma adalah penyakit berbahaya yang dapat mengancam fungsi penglihatan. Namun, faktanya glaukoma adalah salah satu gangguan penglihatan atau penyakit mata yang berisiko dapat menyababkan penderitanya mengalami kebutaan. Bahkan glaukoma menjadi penyakit yang menyebabkan kebutaan terbanyak yang berada di urutan kedua setelah penyakit katarak.

Pada tahap awal kemunculan glaukoma sendiri, tidak banyak pasien yang menyadarinya. Karena memnag kemunculan dari penyakit glaukoma tidak akan terlelu memberikan dampak yang signifikan pada penderitanya. Tidak jarang pasien dan sokter mendapati penyakit ini sudah dalam kondisi yang parah. Sebab dalam kondisi tersebut, dampak atau efek samping dari glaukoma baru akan menimbulkan gejala-gejala yang signifikan.

Untuk penangananya sendiri, sampai saati ini prosedur operasi menjadi satu-satunya metode yang dapat mengatasi penyakit glaukoma, terutama dalam kondisi yang parah. Sementara itu, untuk melakukan prosedur operasi sendiri, ada beberapa cara yang harus di lalui terlabih dahulu. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai cara mendiagnosis penyakit glaukoma. Berikut adalah penjelasannya.

Penyakit Glaukoma

Cara Mendiagnosis Penyakit Mata Glaukoma

Berdasarkan data dari WHO, setidaknya ada 2,2 miliar orang di dunia mengalami gangguan penglihatan jarak dekat dan jarak jauh. Setengah dari kasus tersebut beluk di tangani dan masih dapat di cegah perkembanganya. Untuk mencegah hal tersebut tentu memriksakan kondisi mata terlbih dahulu. Namun survei menyebutkan bahwa 850 responden di 6 negara asia tenggara, 45% warga Indonesia belum pernah memeriksakan kondisi matanya.

Penyakit glaukoma merupakan sejenis gangguan penglihatan atau penyakit mata di mana mata mengalami kerusakan pada bagian saraf-saraf optik. Kondisi tersebut terjadi akibat adanya peningkatan tekanan pada bola mata, sehingga mengakibatan kontraksi yang membuat saraf optik tidak kuat menahan beban sehingga mengalami kerusakan. Akibatnya, seiring pertumbuhan dan perkembangan glaukoma, perlahan fungsi dan ketajaman mata akan semakin menurun.

Gejala Penyakit Glaukoma

Pada tahap awal di mana glaukoma masih cukup ringan, kebanyakan dari penderita glaukoma tidak akan menyadari adanya glaukoma pada mata. Namun ketika kondisi glaukoma pada mata kian memburuk dan dalam tahap yang serius maka gejala-gejala akan mulai di rasakan. Umumnya mata yang mengalami glaukoma akan muncul beberapa gejala sebagai berikut.

  1. Mata memerah
  2. Nyari pada mata
  3. Sakit kepala
  4. Melihat bayangan lingkaran pada sekeliling cahaya
  5. Rasa mual hingga muntah
  6. Mata berkabut, terutama pada bayi
  7. Penglihatan yang makin menyempit hingga akhirnya tidak dapat melihat obyek sama sekali.

Diagnosis Penyakit Glaukoma

Setelah mengetahui gejala-gejala dari muculnya penyakit glaukoma yang menyeang mata, maka kamu dapat pergi ke dokter untuk mengetahui kondisi mata kamu. Dalam mendiagnosis mata yang terkena penyakit glaukoma, ada beberapa tahap pemeriksaan yang perlu di lakukan agar dapat mengetahui dengan pasti kondisi pada mata dengan lebih detail. Berikut adalah langkah pemeriksaan atau beberaoa cara untuk mendiagnosis penyakit glaukoma.

  1. Pemeriksaan Tekanan Bola Mata (Tonometry)

Pemeriksaan tekanan bola mata atau biasa di kenal dengan tonometry di lakukan sebagai upaya untuk mengukur dan mengetahui tekanan pada bola mata. Umumnya, obat tetes anestasi akan di gunakan untuk membuat mata baal. Pemeriksaan tersebut dapat di lakukan dengan Applanasi Goldman menyentuh sebagian kecil bola mata) atau dengan semburan udara. Kisaran tekanan mata dama kondisi normal adalah 10-12 mmHg. Pemeriksaan tersebut akan menunjukkan angka yang lebih tepat.

  1. Evaluasi Struktur Saraf Mata

Metode evaluasi struktur saraf mata umumnya dapat di lakukan secara manual maupun dengan alat pemeriksaan. Pemeriksaan ini sendiri biasanya akan di lakukan minimal 1 hingga 2 kali dalam setahun. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah sebagai evaluasi saraf mata untuk melihat ada tidaknya tanda-tanda glaukoma, atau sebagai evaluasi progresivitaa penyakit. Terkadang pemeriksaan ini menggunakan obat tetes midrasil untuk melebarkan anak mata (pupil) sehingga detail saraf mata dapat terlihat jelas.

Penggunaan obat tersebut akan membuat penglihatan buram dan silau hanya sementara, dan akan pulih selang beberapa waktu. Selain itu, terdapat beberapa pemeriiksaan tamabahan untuk menunjang keakuratan pemeriksaan struktur saraf mata. Di anatarnya adalah,

    • Heidelberg Retina Tomography (HRT) berupa pemeriksaan yang akan menghasilkan gambaran 3D dan beresolusi tinggi dari saraf mata. pemeriksaan ini akan membantu menilai kerusakan serabut saraf mata.
    • Optikal Coherence Tomography (OCT) merupakan alat untuk mengukur pantulan sinar laser untuk menilai struktur 3D dari serabut mata. OCT dapat membantu mendiagnosis glaukoma lebih dini dari pemeriksaan luas penglihatan.
  1. Pemeriksaan Luas Lapang Pandang (Perimetri)

Pemeriksaan luas lapang pandang atau yang biasa di sebut perimetri merupakan pemeriksaan luas penglihatan berupa pemetaan daerah yang bisa di lihat oleh pasien. Metode pemeriksaan ini akan memabntu menilai tingkat keparahan glaukoma, serta untuk mengetahui evaluasi terapi glaukoma. Pemeriksaan ini sendiri harus di lakukan dengan kondisi yang tenang dan penuh dengan konsentrasi.

Terkadang, dalam pemeriksaan ini di butuhkan pemeriksaan serial untuk mengetahui baseline atau gambaran defek yang di tampilkan menetap. Pemeriksaan ini umumnya di lakukan 1-2 kali dalam setahun. Perimetri ini  juga di lakukan apabila tekanan darah sudah terkontrol untuk menilai progresivitas.

  1. Pemeriksaan Sudut Bilik Mata Depan (Gonioskopi)

Metode pemeriksaan sudut bilik mata depan atau yang biasa di sebut Gonioskopi merupakan prosedur diagnostic secara rutin untuk mambantu mengevaluasi kondisi saluran drainase untuk menentukan tiupe glaukoma. Sudut glaukoma sendiri terbagi menjadi sudut terbuka dan sudut tertutup. Selain itu, pemeriksaan juga akan di lakukan setelah pasien di beri obat tetes anestesi untuk membuat mata baal.

Motde pemeriksaan ini akan di lakukan dengan menggunakan lensa kontak genioskopi yang akan di tempelkan pada bola mata. Dalam pelaksanaannya, pemeriksaan ini terbilang sangat aman dan tidak akan menimbulakn rasa sakit ataupun efek samping yeng membahayakan kesehatan mata.

  1. Pemeriksaan Ketebalan Kornea Mata (Pekimetri)

Pemeriksaan ketebalan kornea mata atau yang biasa di sebut pekimetri merupakan metode atau alat untuk mengukur ketebalan kornea atau jaringan bening yang berada di bagian terdepan bola mata. Penting untuk melakukan pemeriksaan ini pali tidak sekali untuk mengatahui ketebalan kornea yang dapat mempengaruhi perhitungan tekanan bola mata. apabila korena lebih tebal dari batas normal, maka pengukuran bola mata dapat menunjukkan hasil yang lebih tinggi dari biasanya.

Pada dasaranya, pemeriksaan skrining glaukoma tidak haru di lakukan bersamaan atau dalam satu waktu. Pada tehap pemeriksaan awal, biasanya hanya meliputi pemeriksaan tekanan bola mata dan penilaian bentuk saraf mata. Setelah itu, dokter akan kemudian akan menentukan pemeriksaan apa yang perlu untuk di lakukan berdasarkan hasil pemeriksaan awal dan juga beberapa faktor risiko yang di miliki oleh pasien glaukoma. Pemeriksaan yang di lakukan memang terlihat banyak, sebab untuk mengetahui atau mendiagnosis glaukoma tidak selalu mudah.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai cara mendiagnosis penyakit mata glaukoma. pemeriksaan untuk mendiagnosis glaukoma memang terbilang cukup banyak langkah yang harus di lakukan. meskipun demikan, pemeriksaan tersebut di lakukan untuk mengetahui hasil pasti dan kondisi mata yang mengalami glaukoma dengan lebih detail. Dengan begitu, dokter juga akan mengetahui tatalaksana penanganannya.

Semoga tulisan ini dapat memabantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • jec.co.id
Komplikasi Akibat Operasi Penyakit Glaukoma

Komplikasi Akibat Operasi Penyakit Glaukoma

Hallo Kawan Mama, Masalah kesehatan memang menjadi salah satu hal yang sangat penting dan menghawatirkan. Tidak hanya pada kesehatan tubuh, namun juga kesehatan mata. Mengapa demikian? Sebab mata memiliki peran penting yang berfungsi untuk membantu kita melihat setiap objek juga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Salah satu penyakit yang menyerang mata dan sangat berbahaya adalah penyakit glaukoma. sementara itu, ada beberapa komplikasi akibat operasi mata yang mengalami penyakit glaukoma.

Masalah gangguan pada fungsi penglihatan memang menjadi masalah yang kerap di alami kebanyakan orang. Tentunya hal tersebut menimbulkan banyak kondisi yang menjadi masalah dan keluhan. Bahkan berdasarkan data dari WHO, setidaknya ada 2,2 miliar orang di dunia yang mengalami gangguan penglihatan jarak dekat dan jarak jauh. Setengah dari kasus tersebut belum di tangani danmasih dapat di cegah perkembangannya.

Untuk mencegah meningkatnya penderita gangguan penglihatan tentu harus melalui pemeriksaan mata. namun survei menyabutkan bahwa sebanyak 850 responden di 6 negara di asia tenggara, menyebutkan bahwa 45% marga Indonesia belum pernah melakukan pemeriksaan mata. glaukoma sendiri merupakan salah satu penyakit mata yang pada tingkat yang serius dapat menyebabkan kebutaan pada penderitanya. Lebih dari itu, penderita penyakit ini dapat mengalami beberapa komplikasi akibat penyalit glaukoma.

Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa komplikasi yang terjadi akibat operasi penyakit glaukoma. Dengan risiko yang sangat berbahaya bagi penderita glaukoma, maka perlu bagi kita untuk mengetahui beberapa komplikasi dari penyakit ini. Dengan begitu, kewaspadaan kita akan menyakit ini menjadi lebih tinggi. berikut adalah penjelasannya.

Penyakit Glaukoma

Komplikasi Akibat Operasi Penyakit Glaukoma

Glaukoma merupakan salah satu penyakit yang menyerang mata yang akan mengganggu fungsi penglihatan menjadi tidak normal. Pada dasarnya, penyakit glaukoma berupa kondisi di mana saraf-saraf optik pada mata mengalami kerusakan. Kerusakan pada saraf-saraf optik tersebut terjadi akibat tekanan pada bola mata yang mengalami peningkatan. Kerusakan pada saraf-saraf optik akan berdampak pada fungsi penglihatan yang kemudian akan semakin menurun.

Di dalam mata manusia terdapat saraf-saraf optik yang terdiri dari berbagai sel-sel ganglion retina. Sel-sel tersebut memiliki peran penting dalam proses penglihatan oleh mata. bahkan terdapat sekitar lebih dari 1 juta sel ganglion retina yang ada di setiap mata manusia. Glaukoma inilah yang merupakan penyakit yang menyerang sel-sel ganglion retina sehingga sel-sel tersebut akan mati dan saraf-saraf optik pada mata akan mengalami kerusakan.

Umumnya, pada tahap awal kerusakan pada saraf optik yang ada di mata tersebut akan hanya akan  mempengaruhi penglihatan peripheral saja . Penglihatan peripheral sendiri merupakan objek atau cahaya yang di tangkap pada bagian terluar atau pinggiran mata. Hal tersebut membuat penderita seringkali tidak menyadari munculnya gejala glaukoma. Sebab munculnya gejala glaukoma terjadi pada bagian terluar pada mata terlebih dahulu di mana dampak dari penyakit glaukoma masih belum terasa dan di sadari.

Pengobatan Glaukoma

Pada umumnya, penyakit glaukoma ketika masih dalam tahap awal atau ringan, efek atau dampak dari penyakit ini belum terlalu dapat di rasakan. Kondisi ini membuat penderita panyakit glaukoma tida menyadari bahwa mata yang ia miliki telah terserang penyakit glaukoma. Dalam tahap yang ringan, panyakit glaukoma cederung masih dapat di atasi atau di kurang efeknya dengan menggunakan obat herbal atau dengan obat tetes mata. namun hal ini tidak berlaku ketika glaukoma telah memasuki kondisi yang serius.

Sementara itu, penyebaran penyakit glaukoma terbilang cukup lambat sehingga memeberikan waktu bagi penderita penyakit ini untuk kembali pulih. Dan dengan penanganan yang tepat dan efektif kemungkinan untuk pulih dan terhinari dari komlikasi akibat glaukoma akan semakin tinggi. Namun, kebanyakan kasus penyakit glaukoma di temukan oleh dokter dalam kondisi yang cukup parah. Sehingga kondisi ini membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.

Umumnya dokter aka memberikan resep obat mata untuk mengurangi dan meringankan dampak yang muncul akibat penyakit glaukoma. Namun penyakit glaukoma yang suda dalam kondisi yang serius biasanya hanya dapat di atasi degan melakukan operasi pembedahan. Sebab dalam kondisi yanhg serius, kemungkinan risiko kebutaan dapat di alami oleh penderita penyakit glaukoma.

Komplikasi Akibat Operasi Penyakit Glaukoma

Untuk mengatasi penyakit glaukoma yang menyerang mata, operasi menjadi metode yang kerap menjadi pilihan untuk mengobati penyakit glaukoma. meski demikian, ada beberapa kondisi komplikasi atau risiko efek samping akibat operasi yang di lakukan untuk menangani penyakit glaukoma. Berikut ini adalah beberapa efek samping atau komplikasi yang di sebabkan oleh operasi penyakit glaukoma.

  1. Hipotoni

Hipotoni merupakan istilah pada mata yang mengalami tekanan yang rendah. Kondisi ini merupakan salah satu masalah atau komplikasi yang terjadi akibat operasi penyakit glaukoma. Tekanan pada bola mata yang terlalu rendah dapat terjadi akibat pembuangan cairan mata yang berlebihan. Selain itu, luka yang terjadi akibat operasi yang tidak di tangani dengan segera dan efektif.

Glaukoma adalah peningkatan tekanan yang terjadi pada bola mata. Namun kondisi di mana penurunan tekana berlebih pada bola mata juga berbahaya bagi kesehatan bola mata. Kondisi hipotoni yang terjadi dan tidak di tangani dengan segera maka dapat menyebabkan risiko lainya seperti penumpukkan cairan pada kornea, penyakit katarak, pendarahan hingga berakhir dengan kbutaan.

  1. Hifema

Selain hipotoni, hifema adalah salah satu komplikasi yang dapat terjadi akibat operasi penyakit glaukoma. Pada dasarnya, hifema adalah kondisi di mana adanya penumupukan darah pada bagian depan mata yang berada di antara iris dan kornea mata. Kondisi ini biasanya dapat terjadi pada 2 hingga 3 hari pasca melakukan operasi glaukoma. Apabila pasca operasi muncuk gejala hifema, maka sebaiknya segera atasi atau periksakan mata ke dokter.

Gejala hifema umumnya terjadi karena adanya trauma yang muncul pada saat berlangsungnya operasi glaukoma. Kondisi tersebut beraikbat munculnya luka atau sobekan pada iris mata. apabila penumpukkan darah akibat hifema berjumlah cukup banyak, maka biasanya dokter akan segera meminta untuk melakukan tindakan operasi untuk mengeluarkan darah yang menumpuk di bagian depan mata tersebut.

  1. Pendarahan Suprakoroid

Pada dasarnya, pendarahan suprakoroid merupakan salah satu komplikasi yang cenderung jarang terajdi dan sangat langka. Namun kondisi ini bisa saja terjadi akibat prosedur pelaksanaan operasi glaukoma. Pendarahan suprakoroid dapat terjadi ketika pembuluh darah yang ada di mata mengisi bilik atau celah yang ada di sekitar sklera (bagian berwarna putih yang ada di mata).

Meskipun jarang terjadi, namun Pendarahan suprakoroid dapat mengakibatkan masalah yang serius dan fatal. Jika Pendarahan suprakoroid terjadi ketika operasi glaukoma berlangsung, maka pasien berisiko dapat mengalami kebutaan. Meskipun begitu, pendarahan yang terjadi beberapa hari pasca operasi, umumnya dapat di tangani dengan pengobatan steroid atau operasi pembedahan pada sklera mata.

Glaukoma merupakan penyakit mata berupa peningkatan tekanan yang terjadi pada bola mata. Peningkatan tersebut akan menyebabakan saraf optik pada mata mengalami kerusakan hingga perlahan fungsi penglihatan akan terganggu dan menurun. Dalam kondisi awal atau ringan, glaukoma umumnya dapat di atasi dengan obat alami atau obat tetes mata berdasarkan resep dokter. Namun pada kondisi yang parah, glaukoma hanya dapat di atasi dengan tidakan medis berupa operasi. Sementara itu, metode operasipun memiliki beberapa efek samping yang bisa saja di alami oleh pasien. meskipun begitu, tidak di temukan cara lain selain operasi untuk mengatasi penyakit glaukoma.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberap komplikasi akibat operasi penyakit glaukoma. pada dasarany komplikasi akibat poperasi jarang terjadi dan dapat di cegah dengan penanganan yang efektif dan rajin memeriksakan mata. dengan begitu, kondisi mata akan selalu dapat terpantau dengan  baik.

Semoga tulisan dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Winnetnews
  • Hellosehat
Obat Tradisional Alami Untuk Mengatasi Glaukoma

Obat Tradisional Alami Untuk Mengatasi Glaukoma

Hallo Kawan Mama, Kebutaan adalah salah satu masalah serius yang perlu kita hindari dan kita cegah. Beberapa faktor berupa berbagai jenis gangguan penglihatan atau penyakit mata dapat menjadi penyabab mata mengalami kebutaan. Salah satu faktor gangguan penglihatan adalah penyakit glaukoma. Ada berbagai metode yang dapat di lakukan untuk mangatasi glaukoma, seperti obat atau penanganan medis, serta obat tradisional alami untuk mengatasi penyakit glaukoma.

Obat tradisional sendiri merupakan jenis obat yang sudah di gunakan sejak dahulu kala untuk mengobati berbagai jenis penyakit yang menyeang kesehatan tubuh, termasuk juga kesehatan mata. Obat dan penanganan medis memang menjadi pilihan tepat untuk mengatasi berbagai penyakit mata. Namun tentunya untuk mendapatkan hal tersebut membutuhkan biaya yang mungkin tidaklah sedikit, sehingga banyak yang memilih mengguakan obat tradisional untuk mengatasi kondisi ini.

Glaukoma sendiri merupakan salah satu jenis gangguan penglihatan atau penyakit mata yang cukup berbahaya bagi para pendritanya. Sebab dalam kondisi yang serius, glaukoma dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi penglihatan hingga penderitanya mengalami kebutaan. Oleh sebab itu, perlu adanya langkah penanganan yang tepat untuk mengatasi penyakit glaukoma. nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai obat tradisional alami untuk mengatasi penyakit glaukoma. simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Glaukoma

Obat Tradisional Alami Mengatasi Penyakit Glaukoma

Pada dasarnya, glaukoma merupakan sejennis gangguan penglihatan atau penyakit mata di mana adanya kerusakan saraf optic yang ada di mata. saraf optic yang mengalami kerusakan tersebut terjadi akibat tekanan pada bola mata yang mengalami peningkatan. Kondisi ini akan membuat kondisi mata penderitanya mengalami penurunan penglihatan. Dan dalam beberapa kasus terburuk, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi penglihatan sehingga berakhir dengan kebutaan.

Umumnya, penyakit glaukoma muncul dan terjadi secara perlahan tanpa gejala awal yang signifikan. Tanpa adanya gejala yang signifikan tersebut, akibatnya seringkali penderita glaukoma tidak manyadari bahwa kondisi matanya terserang penyakit glaukoma. Kondisi mata yang telah terserang glaukoma seringkali akan di sadari ketika glaukoma telah berkembang dan menyebabkan kondisi fungsi penglihatan kian memburuk.

Penyakit Glaukoma

Berdasarkan adta yang di peroleh dari WHO, setidaknya ada 2,2 miliar orang di dunia mengalami gangguan penglihatan jarak dekat dan jarak jauh. Setengah dari kasus tersebut beluk di tangani dan masih dapat di cegah perkembanganya. Untuk mencegah hal tersebut tentu memriksakan kondisi mata terlbih dahulu. Namun survei menyebutkan bahwa 850 responden di 6 negara asia tenggara, 45% warga Indonesia belum pernah memeriksakan kondisi matanya.

Kebanyakan orang tentu masih asing ketika mendengar penyakit mata bernama glaukoma ini. Karena memang kebanyakan orang lebih akrab dan lebih dering mendengar penyakit mata lainya, seperti katarak. Namun perlu untuk di ketauhi, bahwa penyakit glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata yang menjadi penyabab terjadinya kebutaan. Bahkan glaukoma sendiri berada di posisi 2 setelah katarak sebagai penyakit mata penyebab kebutaan.

Obat Tradisnional Alami Untuk Glaukoma

Dengan risiko yang sangat berbahaya bagi penderita penyakit glaukoma, maka tentunya perlu adanya langkah pendegahan atau penanganan untuk mengatasi glaukoma. Beberapa jenis obat tradisonal yang bersifat alami di percaya dapat di gunakan untuk mangatasi penyakit glaukoma. dengan bahan-bahan yang di perlukan lebih sederhana dan mudah di temukan dan tidak mengeluarkan banyak biaya membuat banyak orang menggunakan obat tradisional.  Beriku adalah beberapa obat tradisional alami untuk mengatasi penyakit glaukoma.

  1. Biji Kemangi

Kemangngi adalah salah satu tanaman yang banyak di gunakan untuk berbagai kebutuhan. Seperti pengobatan hingga sebagai bahan makanan atau lalapan. Umumnya yang di gunakan dari tanaman kemangi adalah dunya. Namun ternayata, selain daunnya, biji kemang juga memiliki manfaat baik, dan dapat di gunakan dengan maksimal, juga untuk mengatasi penyakit glaukoma yang menyerang mata.

Cara menggunakan biji kemangi untuk mangatasi glaukoma adalah dengan menyediakan biji kemangi yang tela tua. kemudian setelah di bersihkan kamu dapat memasukkannya ke mata secara langsung dengan perlahan. Tutup mata sejenak dan kemudian buka kembali, dan biji kemangi akan keluar yang di anggap sebagai tahi mata. meskipun cara ini terbilang ngeri atau ekstrim, namun ini merupakan cara tradisional alami yang di anggap sangat efektif.

  1. Daun Turi

Selain tanaman kemangi ada juga tanaman turi yang tidak kalah efektif untuk mengatasi glaukoma tanpa adanya efek samping. Bagian yang di gunakan dari tanaman turi untuk mengatasi glaukoma sendiri adalah bagian daunya. Daun bunga turi dapat di gunakan secara efisien dan tentunya aman bagi mata. Selain itu  cara penggunaannya pun terbilang sederhana dan tidak ribet.

Kamu dapat menyediakan terlebih dahulu 10-15 gram daun turi yang masih muda. Kemudian sediakan adas sebanyak 4-5gram bersama juga kapur sirih pada takran yang samag dengan adas. Untuk penggunaannya, kamu dapat mencampurkan ketiga bahan tersebut dengan meremas dan menempelkan ramuan tersebut ke bagian alis 2 kali sehari. Tunggu dan jangan di angkat selama kurang lebih setengah jam untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

  1. Mentimun

Umumnya, selain di gunakan untuk bahan makanan atau lalapan, metimun juga banyak di gunakan untuk kecantikan dan perawatan mata. Namun ternayata, mentimun juga dapat di gunakan untuk mengatasi glaukoma. iris timun dengan bentuk bulat dan tidak terlalu tipis/tebal. Letakkan mentimun pada mata yang tertutup. Dengan begitu, mata akan mendapatkan sensasi adem dan rileks. Selain itu, mentimun akan meringankan gejala glaukoma dan mata kering.

  1. Kacang Kenari

Kebutuhan nutrisi pada mata seperti omega 3 menjadi penting dan harus di penuhi untuk kesehatan mata. kandungan asam lemak omega 3 yang ada di kacang kenari dapat menyembuhkan gejala glaukoma dan menjaga kesehatan retina. Kandungan tersebut juga akan mencegah kerusakan lensa mata dan kornea. Selain itu, asam lemak omega 3 juga akan menjaga fungsi dan kinerja dari otak.

  1. Salmon

Ikan salmon merupakan salah satu obat tradisional untuk mengatasi glaukoma tanpa adanya efek samping berbahaya. Salmon juga mengandung banyak asam lemak omega 3 yang baik untuk otak dan juga mata. karenanya, sering mengkonsumsi salmon akan membuat fungsi dari retina dan kornea mata tetap terlindungi.

  1. Cokelat Hitam

Sedikit orang yang mengetahui bahwa, cokelat hitam merupakan bahan alami yang dapa meredakan stress pada otak dan juga mata. Kadar flavonoid yang tinggi di dalamnya dapat merawat mata dan membantu mengatasi mata yeng terkena glaukoma. Selain itu, cokelat hitam juga akan melindungi pembuluh darah di mata. dengan begitu, fungsi dari retina dan konea mata akan terjaga serta ketajaman penglihatan yang akan kian mambeik.

  1. Biji Bunga Matahari

Biji bunga matahri merupakan salah satu bahan alami yang baik untuk kesehatan mata. bahan alami ini juga dapat mendegah perkembangan glaukoma, serta mengurangi risiko dari gejala akibat glaukoma. Kandungan vitamin B2, E, selenium dan zinc akan melindungi dan menjaga mata dari bberbagai gangguan penglihatan. Bahkan, beberapa jenis penyakit mata yang di sebabkan oleh penuaan, seperti katarak dapat di cegah dengan sering mengkonsumsi biji bunga matahari.

  1. Kale

Kale merupakan salah satu jenis sayuran yang di percaya dapat mengatasi gejala glaukoma. sayuran jenis ini kaya akan nutrisi yang akan menjaga kesehatan mata tanpa adanya efek samping. Kandungan zeaxathin, lutein, Vitamin A, K dan C serta kalsium dan zat besi pada kale akan menyuplai nutrisi untuk kesembuhan mata yang mengalami gangguan penglihatan, termasuk gejala glaukoma.

  1. Stroberi

Kandungan asam float, serta vitamin B dan C pada stroberi akan mencegah penyabab mata mengalami glaukoma. buah yang satu ini juga akan menjaga kesehatan pembuluh darah yang ada di mata. karenaya di anjurkan untuk sering-sering mengkonsumsi buah stroberi untuk mencegah dan mangatasi penyakit glaukoma.

  1. Pisang

Buang pisang mengandung vitamin A dan C yang akan membantu proses puliihan dan penyembuhan pada mata yang mengalami glaukoma. selain itu, bebagai kandungan lain yang banyak dan baik tantunya membuat buah pisang perlu untuk sring-sering di konsumso untuk kesehatan mata dan juga tubuh.

  1. Brokoli

Brokoli merupakan jenis sayuran yang banyak mengandung zeaxanthin, lutein, vitamin C hingg kalsium yang tinggi yang akan menjaga kesehatan mata kamu. Kandungan tersebut juga akan melindungi mata dari sinar UV dan tentunya tanpa adanya efek samping. Kandungan pada brokoli tersebut dapat mengurangi risiko gejala glaukoma dan juga mencegah risiko katarak. Untuk mendapatkan manfaat penuh dari brokoli, kamu dapat mengkonsumsinya tanpa di masak atau di olah.

  1. Bayam

Bayam adalah salah satu sayuran yang kaya akan zeaxantihn dan lutein serta vitamin C yang tinggi yang sangat ampuh untuk membantu mengobati berbagai gangguan penglihatan, termasuk glaukoma. cukup dengan mengkonsumsinya seseriing mungkin maka kamu akan mendapatkan hasiat yang baik bagi mata dan tubuh.

  1. Bawang Putih

Bawang putih pada dasar memiliki efek samping yang harus di waspadai. Namun kandungan vitamin C dan B1, serta selenium dan quercetin hingga glutathione yang tinggi yang akan memperlancar sirkulasi darah pada mata tentu membuat bawang putih perlu di perhitungkan. Kandungan tersebut akan membuat lensa mata terlindung dari sinar UV dan penguat sel-sel optic pada mata. Karenanya bawang putih menjadi salah satu bahan alami yang tepat untuk memebantu mengatasi glaukoma, dengan catatan harus berhati-hati terhadap risikonya.

  1. Wortel

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa wortel memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan mata. Kandungan betakaroten pada wortel akan membantu mengobati gejala glaukoma dan gangguan penglihatan lainya. Dengan mengolah sebagai bahan masakan atau jus hingg langsung di konsumsi, manfaat dari wortel dapat kamu rasakan.

  1. Ubi Jalar

Kandungan kalium dan betakaroten pada ubi jalar dapat menjadi obat untuk mengatasi glaukoma. selain itum saraf optic yang ada di mata juga membutuhkan kandungan tersebut. karenanya sebaiknya sering-sering mengkonsumsi ubi jalar.

  1. Buah Beri Berwarna Gelap

Buah beri, terutama yang berwarna gelap sangat baik untuk membantu proses pemulihan dan penyenbuhan pada mata yang mengalami glaukoma. Beri hitam atau bilberry juga blueberry dan cranberry juga akan menjaga kesehatan mata yang juga akan menguatkan pembuluh darah dan sel-sel optic pada mata. kandungan pada beri hitam juga akan membantu menutrisi oto dan saraf yang ada di mata.

Pada dasarnya, tubuh manusia memerlukan asupan banyak jenis protein yang sudah menjadi kebutuhan sebagai bahan untuk menjalankan fungsinya. Ketika tubuh kekurangan akan nutrisi, maka terjadi ketidakseimbangan yang akan menyababkan gangguan kesehatan. Selain itu, asupan nutrisi dan protein juga akan membantu menjaga kesehatan tubuhdari berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan penglihatan berupa glaukoma. Beberapa obat tradisional alami tersebut dapat menjaga kesehatan mata serta membantu memulihkan dan menyembuhkan serta mengatasi mata dari gejala glaukoma.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai obat tradisional alami untuk mengatasi glaukoma. Meskipun obat tradisional dapat mengatasi gejala glaukoma namun siftanya hanya sebagai pelengkap atau pembantu dari obat medis. Karenanya sebaiknya tetap gunakan obat medis dan konsultasikan penggunaan obat alami tersebut pada dokter sebelum menggunakannya.

Semoga tulisan ini dapat memabntu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Bibitbunga
Bahan Alami Untuk Mengatasi Glaukoma

Bahan Alami Untuk Mengatasi Glaukoma

Hallo Kawan Mama, Operasi umumnya merupakan salah satu metode yang di gunakan untuk menangani penyakit parah yang di derita oleh pasien, termasuk dengan kelainan mata. Beberapa kelainan mata, seperti glaukoma dalam tahap yang serius memerlukan metode operasi untuk mengatasinya. Namun beberapa kondisi di mana mata mengalami kelainan yang cukup parah dapat di atasi dengan menggunakan bahan alami untuk mengatasi penyakit mata, seperti glaukoma.

Pada dasaranya, mata merupakan salah satu oragn tubuh yang memiliki karakter yang sangat sesitif sehingga mudah sekali untuk mata mengalami kelainan atau penyakit. Glaukoma merupakan salah satu penyakit yang berbahaya bagi penderitanya. Sebab meskipun kasus ini tidak sering terjadi, namun dalam tahap yang serius, kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami kerusakan fungsi penglihatan hingga terjadinya kebutaan.

Dengan dampak atau efek yang di sebabkan oleh kondisi mata yan mengalami glaukoma cukup sangat berbahaya, maka tentunya kondisi ini perlu untuk di tangani dengan segera. Umumnya, dalam kondisi yang cukup serius, operasi hanya menjadi satu-satunya metode untuk menyembuhkan pasien glaukoma. Namun dalam tahap yang lebih ringan, metode lain seperti menggunakan bahan alami dapat menjadi opsi untuk mencegah perkembangan glaukoma.

Berikut ini Kawan Mama akan membahas mengenai bahan alami untuk mengatasi glaukoma. Cara berikut dapat di lakukan untuk mencegah perkrembangan glaukoma. Sebab, jika glaukoma masuk ke tahap yang serius, maka pasien membutuhkan operasi untuk sembuh. Tentunya, operasi sendiri membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Panyakit Glaukoma

Bahan Alami Untuk Mengatasi Glaukoma

Glaukoma pada dasarnya merupakan salah satu gangguan penglihatan atau penyakit mata yang sangata berbahaya bagi kondisi mata untuk para penderitanya. Umumnya, glaukoma merupakan kondisi di mana saraf optic yang ada di mata mengalami kerusakan akibat kondisi tertentu, yakni meningkatnya tekanan pada bulu mata. Ketika terjadi peningkatan tekanan pada bola mata, maka bola mata tidak akan mampu mennerima peningkatan tekana  tersebut sehingga berdampak pada saraf optic yang mengalmi kerusakan.

Akibat adrisaraf optic yang mengalami kerusakan, maka kondisi dari fungsi penglihatan akan mulai terganggu dengan ketajaman penglihatan yang menurun, hingga gejala-gejala lainya. kondisi tersebut akan berdampak pada aliran darah ke saraf mata yang mengalami penurunan hingga terjadilah kondisi glaukoma. Kondisi glaukoma yang terus menerus berkembang perlu segera untuk cegah. Hal ini untuk meminimalisir beberapa risiko berbahaya akibat perkembangan glaukoma.

Seputar Glaukoma

Mendengar kebutaan yang di sebabkan oleh penyakit atau kelaian pada mata, pasti tidak terlepas dari panyakit mata katarak. Kebanyakan orang, memang lebih familiar dengan penyakit yang satu ini. Namun ternayata glaukoma merupakan penyakit mata yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan. Bahkan, glaukoma sendiri menjadi penyakit mata penyebab kebutaan nomor 2 setelah katarak.

Menurut WHO atau badan kesehatan dunia PBB sendiri, glaukoma dapat menjadi salah satu pemicu kebutaan setelah katarak. Di lansir dari lama  bibitbinga, bahkan glaukoma di anggap merupakan penyabab kebutaan nomor satu di dunia karena dapat menyebabkan kerusakan saraf atau serat optic sehingga dapat menurunkan fungsi dan daya lihat. Pada tahap awal, gejala glaukoma cenderung sulit di ketahui hingga banyak yang tidak menyadari.

Sementara itu, sebanyak 4 juta penduduk AS tidak menyadai bahwa kondisi matanya mengalami glaukoma. Sebab glaukoma sendiri cenderung tumbuh dan berkembang secara bertahap sehingga akan sulit di kenali, terutama pada tahap-tahap awal. Tidak jarang penyakit glaukoma di ketahui ketika sudah dalam kondisi yang parah. Karena hal tersebut, glaukoma juga di sebut dengan penyakit dengan istilah “pencuri penglihatan dalam diam”.

Gejala Glaukoma

Sebenarnya, mata yang mengalami penyakit galaukoma meskipun sulit di kenali, namun kondisi glaukoma tetap menunjukkan gajala-gejala yang dapat di identifikasi. Kerusakan yag terjadi pada saraf optic yang ada di mata akibat peningkatan tekanan bola mata akan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut.

  • Mata memerah
  • Nyari pada mata
  • Sakit kepala
  • Melihat bayangan lingkaran pada sekeliling cahaya
  • Rasa mual hingga muntah
  • Mata berkabut, terutama pada bayi
  • Penglihatan yang makin menyempit hingga akhirnya tidak dapat melihat obyek sama sekali.

Bahan Alami Untuk Mengatasi Glaukoma

Pada dasarnya, dalam upaya untuk mengatasi kondisi mata yang mengalami glaukoma, obat menjadi salah satu media yang paling sering di gunakan. Sebab obat dapat dapat merdakan dan menurunkan tekanan pada mata, baik dengan mengurangi jumlah cairan yang terkumpul atau membantu mangalirkan cairan. Dan apabila kondisi glaukoma sudah dalam tahap yang serius, maka operasi menjadi metode yang di gunakan untuk mengatasi glaukoma.

Selain itu, ada beberapa metode lain yag di anggap memiliki efek baik untuk mengatasi kondisi mata yang mengalami glaukoma. Yakni dengan mengkonsumsi obat herbal atau obat alami yang tentunya juga berasal dari bahan berupa tanaman, buah serta sayuran alami. Beriut adalah beberapa bahan alami yang baik untuk mata. sebagai berikut.

  1. Makanan Tinggi Astaxanthin

Makan yang mengandung asaxanthin menjadi salah satu bahan makanan alami yang baik untuk menjaga dan merawat kesehatan mata. Sebab kandungan astaxanthin merupakan salah satu jenis dari karotenoid yang paling banyak mengandung antioksidan. Antioksidan akan berperan untuk membantu menangkal masuknya radikal bebas yang dapat memicu glaukoma dan penyakit mata lainya.

Sebuah penelitian yang di lakukan olah Journal Molecular Vision menemukan bahawa astaxanthin dapat memabntu mengurangi kerusakan retina yang di sebabkan oleh stress oksidatif  akibat radikal bebas. Penderita glaukoma dapat mengkonsumsi astaxanthin dalam bantuk suplemen herbal maupun dalam bentuk alami. Umumnya astaxanthin banyak di temukan pada buah seperti semangka, blewah, mangga dan lainya. wortel tomat, paprika merupakan saturan tinggi astaxanthin. Selain itu, telur ikan, salmon, udang, alga merah juga kaya akan astaxanthin.

  1. Makanan Dengan Kandungan Omega 3

Umumnya lemak lebih di kenal sebagai zat yang tidak baik untuk tubuh. Namun ada beberapa jenis lemak ayang baik untuk tubuh dan mata, yakni asam lemak omega 3. Dengan mengkonsumsi asam lemak omega 3 juga di anggap dapat sebagai cara efektif mengatasi glaukoma. Hal ini juga telah di buktikan melalui studi yang di lakukan pada oleh translational vision science and technology.

translational vision science and technology menyebutkan bahwa asam lemak omega 3 dapat membantu menurunkan tekanan intraocular (bola mata) yang mengalami glaukoma dini. Selain itu, asam lemak imega 3 juga akan membantu melindungi mata dari degenerasi macula hingga sindrom mata kering. Asam lemak omega 3 sendiri banyak di temukan pada jenis ikan, seperti salmon, cod, tuna, sarden,kerang hingga kepiting dan udang.

  1. Suplemen Koenzim Q10 (Coq10)

Selain beberapa cara di atas, cara untuk mengatasi glakumo juga dapat di lakukan dengan meminum Suplemen herbal dengan kandungan mkoenzim Q10 (CoQ10). Kandungan tersebut merupakan antioksidan yang sebenarnya hampir ada pada setiap sel dala tubuh. Antioksidan jenis ini akan membantu pertumbuhan dan pemeliharaan sel, serta melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Suplemen herbal dengan kandungan koenzim Q10 (CoQ10) akan mengurangi berbagai gejala yang terjadi akibat glaukoma. Sebab antioksidan jenis ini dapat mencegah kerusakan sel neuroretinal dan juga mengurangi jumlah radikal bebas yang masuk atau di hasilkan oleh mata.

  1. Mengkonsumsi Bilberry

Sejak zaman dahulu kala, bilberry merupakan salah satu buah yang telah banyak di gunakan dan di anggap ampuh untuk mengatasi berbagai penyakit. Beberapa studi telah mengujikan bilberry di mana efek dari buah ini sebagai obat herbal untuk glaukoma. Di dalam bilberry, juga terkandung bahan aktif berupa antosianin yang merupakan salah satu jenis flavonoid yang termasuk ke dalam jenis antioksidan yang baik untuk tubuh.

Antosianin yang ada pada bilberry tersebut di yakini mampu untuk melindungi saraf optic pada mata sel pada rertina yang akan memperlambat kerusakan pada mata. Karenanya, mengkonsumsi bilberry merupakan salah satu hal yang perlu untuk di lakukan sebagai metode penanganan glaukoma.

  1. Ekstrak Ginkgo Biloba

Ekstrak ginkgo biloba di anggap dan di percaya sebagai ramuan tradisional yang sangat efektif untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan dan juga penyakit mata. Glaukoma adalah salah satu penyakit mata yang dapat di atasi dengan menggunakan Ekstrak ginkgo biloba. Kandungan flavonoid dan terpenoid yang cukup tinggi dapat menjaga dan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada mata.

Tanaman dari tiongkok ini terdapat lebih dari 60 jenis zat bioaktif yag di percaya dapat menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Kandungan yang ada di tanaman ini juga akan membantu memperbaiki sirkulasi darah pada mata, serta mengurangi kerusakan saraf optic pada mata dengan secara alami. Karenanya Ekstrak ginkgo biloba menjadi salah satu pilihan tepat untuk mengatasi penyakit glaukoma.

  1. Vitamin C Dan Lutein

Vitamin ac dengan dosis cukup tinggi telah terbukti efektif dan lebih aman di bandingkan dengan terapi obat penyakit glaukoma. pemberian suplemen vitamin C 1500mg/hari terbukti membuat tekanan pada mata menurun hingga memasukid batas  normal. Bahkan dalam situasi yang serius atau akut, viami C dapat di berikan langsung pada pembuluh darah untuk menurunkan tekanan secara awal.

Selain virtamin C, lutein menjadi salah satu piliha  untuk mengatsi penyakit glaukoma. tubuh manusia sendiri tidak dapat memproduksi lutein secara otomatis. Karenanya, perlu adanya asupan bahan makanan yang banyak mengandung lutein. Lutein juga sangat penting bagi usia lanjut karena dapat mengurangi penurunan fungsi penglihatan hingga degenerasi macula. Risiko kebutaan akibat glaukoma juga dapat di cegah dengan mengkonsumsi lutein. Lutein dapat kamu temukan pada banyak jenis sayuran, buah hingga suplemen.

Beberapa jenis adri bahan herbal atai alami pada dasaranya dapat di gunakan untuk mengatasi berbagai kondisi masalah kesehatan, termasuk juga dengan penyakit glaukoma. Beberapa jenis dari bahan alami di atas akan berfungsi untuk mencegaj gejala-gejala yang muncuk atau menjadi penyebab munculnya penyakit glaukoma. Pengunaan bahan-bahan tetrsebut tentunya membutuhkan resep atau izin dan sepengathuan dokter untuk mencagah hal-hal dan risiko yang tidak di inginkan. Sebab bukan tidak mungkin penggunaan yang sembarangan dapat menyebabakan bahan tersebut beriteraksi dengan obat lain yang di konsumsi.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai bahan alami untuk mengatasi penyakit glaukoma. obat alami memang di anggap dan di percaya baik untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan, termasuk glaukoma. Namun bahan tersebut sifatnya hanya mengurangi dan butuh penanganan medis untuk benar-benar menyembuhkan penyakit glaukoma.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Bibitbunga
Pengobatan Untuk Mata Yang Mengalami Glaucoma

Pengobatan Untuk Mata Yang Mengalami Glaucoma

Hallo Kawan Mama, Kondisi mata yang tenang dan rileks tentu akan membuat mata dapat berfungsi untuk melihat menjadi lebih baik. Kondisi mata yang mengalami tekanan akan mempengaruhi fungsi penglihatan sehingga penglihatan menjadi tidak normal dan tidak stabil. Salah satu penyakit akibat kondisi di mana mata mengalami tekanan adalah penyakit glaucoma. kondisi ini cenderung berbahaya sehingga membutuhkan metode pengobatan untuk mata yang mengalami glaucoma.

Mata yang mengalami peningkatan tekanan pada dasaranya merupakan salah satu indikasi bahwa ada sesuatu yang tidak beres atau kelainan pada mata. kondisi yang seringkali terjadi akibat peningkatan tekanan pada mata adalah kerusakan pada saraf optik yang ada di mata. kondisi ini lah yang di sebut sebagai glaucoma di mana banyak orang yang mengalaminya. Selain itu, kondisi ini umumnya lebih sering terjadi dan di alami oleh orang dengan usia lanjut.

Meskipun orang dengan usia lanjut lebih berisiko mengalami kondisi ini, namun glaucoma pada dasarnya dapat di alami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Kondisi ini akan sangat menganggu dan mempengaruhi fungsi penglihatan. Karenanya, perlu adanya langkah penanganan untuk mengatasi kondisi tersebut. Nah, kali Kawan Mama akan membahas menganai pengobatan untuk mata yang mengalami penyakit glaucoma. simak penjelasannya sebagai berikut.

Penyakit Glaucoma

Pengobatan Untuk Mata Yang Mengalami Glaucoma

Pada dasarnya, glaucoma merupakan salah satu kondisi mata yang mengalami gangguan di mana adanya peningkatan tekanan yang terjadi pada bola mata. Bola mata yang mengalami penigkatan tekanan akan mengakibatkan kerusakan pada saraf optik yang ada di mata. Kondisi ini akan membuat ketajaman pada fungsi penglihatan menjadi menurun. Dalam kasus yang lebih parah, kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan hingga kebutaan.

Penyakit glaucoma sendiri secara garis besar terbagia menjadi dua jenis berdasarkan kondisinya. Yakni penyakit glaucoma akut atau dan penyakit glaucoma kronis. Mata yang mengalami glaucoma akut umumnya, kondisi ini akan terjadi secara tiba-tiba. Sedangkan mata yang mengalami glaucoma kronis, umumnya akan terjadi secara perlahan-lahan. Ketika mata yang mengalami glaucoma tidak seger di tangani dengan baik, maka penderita glaucoma berisiko mengalami kebutaan.

Mata yang mengalami kebutaan akibat glaucoma, pada dasarnya terjadi akibat peningkatan tekanan pada bola mata. kondisi ini akan berdampak pada kondisi saraf optik pada mata mengalami tekanan yang terlalu tinggi dan berlebih. Akibatnya, saraf optik tidak sanggup menerima tekanan sehingga akan mengalami kerusakan. Kerusakan yang terjadi pada saraf optik umumnya tidak dapat di perbaiki lagi sekalipun menggunakan metode operasi.

Sementara itu, peningkatan tekanan pada mata dapat terjadi akibat cairan bola mata yang berlebih yang tidak dapat di buang melalui sudut drainase yang terletak pada iris dan kornea. Ciaran mata yang tidak dapat terbuang akan membuat tekanan pada bola mata meningkat. Kondisi ini akan membuat penurunan pada aliran darah ke saraf mata yang tertekan sehingga mata mengalami kondisi glaucoma.

Diagnosis Glaukoma

Untuk mengetahui mata mengalami glaukoma perlu adanya tes medis untuk hasil yang lebih jelas dan akurat. Dalam upaya untuk mendiagnosis glaukoma, dokter umumnya akan menggunakan alat untuk mengetahui tekanan pada bola mata, yakni Slit Lamp. Alat ini dapat mengetahui dan menilai keadaan sel dan komponen yang ada di mata mulai dari kornea mata, hingga pada retina. Sedangkan untuk mengukur tekanan pada bola mata, dokter akan menggunakan alat tonometry.

Di lansir dari laman klinikmatanusantara menyebutkan bahwa pemeriksaan komprehensif akan di lakukan dengan alat yang memadai, yakni.

  • Tonometer, alat untuk mengukur tekanan bola mata atau intraocular
  • Pekimetri, alat untuk mengukur ketebalan kornea yang relevan untuk mengukur tekanan bola mata secara akurat
  • Perimetri, berupa pemeriksaan lapang pandang di mana penglihatan perifer atau tepi akan di ukur luasnya.
  • Tomografi koherensi optik atau Optikal Coherence Tomography (OCT) dengan mengambil gambar/citra yang dapat memperlihatkan, memetakan, dan mengukur lapisan yang berbeda-beda pada retina. Alat ini juga akan mengukur dan mendokumentasikan saraf optik yang mengalami kerusakan
  • Foto saraf optik, menampilkan gambar/citra berwarna dan terperinci pada saraf optik dan dapat mendokumentasikan perubahan yang terjadi pada saraf optik seiring berjalannya waktu.

Mata pasien akan di berikan semacam obat tetes mata yang berfungsi untuk membuat kornea mata kebal. Kemudian sudut di antara iris dan korne akan di lakukan pemeriksaan gonioskopi untuk melihat apakah kondisi sudut tersebut terbuka atau tertutup. Dokter akan meneteskan obat tetes mata untuk melebarkan pupil agar kerusakan pada saraf optik dapat di ketahui. Pasien mungkin penglihatanya akan sedikit manjadi kabur. Namun kondisi ini merupakan efek samping dari pupil yang terbuka dan terbilang aman. Dengan begitu dokter akan mengetahui cara yang tepat untuk mengobati glaukoma.

Pengobatan Penyakit Glaucoma

Di kutip dari laman sehatq, Di dalam upaya untuk mengobati kondisi mata yang mengalami glaucoma, umumnya deteksi kondisi mata terkait glaucoma perlu di lakukan sejak dini atau lebih awal. Ketika telah mengetahui kondisi mata terkait penyakit glaucoma, maka metode pengobatan panykit glaucoma dapat di lakukan dengan lebih efektif.

Sementara itu, pengobatan glaucoma akan lebih baik di lakukan berdasarkan dengan jenis glaucoma itu sendiri.

  1. Pengobatan Glaucoma Akut

Ketika kondisi mata telah di ketahui mengalami penyakit glaucoma akut, maka kamu dapat melakukan langkah pertolongan pertama. Umumnya langkah pertolongan pertama berupa pengompresan pada mata dan kepala menggunakan air dingin. Selain itu, kamu juga dapat menggunakan obat antinyeri. Setelah hal tersebut di lakukan, maka sebaiknya segera periksakan kondisi mata ke dokter.

Dalam upaya untuk mengobati glaucoma akut sebenarnya dapat mengguanakan beberapa metode. Yakni seperti menggunakan obat tetes mata, obat suntik, tablet hingga melakukan metode pembedahan. Obat yang di gunakan untuk mengatasi glaucoma bisa menggunakan suntikan atau tablet yang mengandung acetazolamide, glycerol, isosorbide dan mannitol.

Semantara itu, untuk meredakan gejala akibat kondisi glaucoma, kamu dapat menggunakan obat anti nyeri atau obat anti muntah. Namun ketika sudut bilik mata telah tertutup hingga lebih dari 50%, maka harus di lakukan tindakan metode bedah. Seperti halnya prosedur iridektomi perifer untuk melancarkan cairan mata atau prosedur trabekulotomi untuk menurunkan tekanan pada mata.

  1. Pengobatan Glaucoma Kronis

Pada dasarnya, untuk metode pengobatan glaucoma kronis, kamu dapat melakukan metode terapi. Metofe terapi glaucoma sendiri umumnya terdiri dari penggunaan obat-obatan dan pembedahan. Namun metode terapi glaucoma lebih di tujukan pada orang yang mengalami penyakit glaucoma dalam tahap awal atau ringan hingga sedang.

Pada tahap awal, umumnya pasien akan di berikan obat glaucoma dengan golongan beta-blockers seperti timomol, betaxolol, levobunolol, carteolol dan metripanonol. Selain itu, obat glaucoma golongan simpatometik seperti adrenalin dan depriverin juga dapat menjadi opsi pilihan. Dan untuk mengatasi efek samping, obat tersebut akan di berikan dengan dosis terendah dengan frekuensi penggunaan yang tidak terlalu sering di lakukan.

Jika metode tersebut belum membuahkan hasil yang di inginkan atau perbuahan yang baik, maka dapat di lakukan peningkatan konsentrasi obat. Selain itu, obat juga akan di ganti dengan jenis lainya, atau dengan menambah dengan jenis obat lainya. apabila segala metode di atas telah di lakukan dan tidak juga membuahkan hasil yang baik, maka satu-satunya cara adalah dengan melakukan prosedur operasi.

Glaucoma pada dasarnya merupakan gangguan penglihatan di mana mata mengalami penigkatan tekanan pada bola mata. bola mata yang mengalami peningkatan akan membuat saraf optik pada mata tidak kuat menerima tekanan terebut sehingga mengalami kerusakan. Akibat saraf optik yang mengalami kerusakan akan berpengaruh terhadap fungsi penglihatan dan ketajaman penglihatan yang semakin menurun. Sementara itu, umumnya kondisi mata yang terkena glaucoma lebih sering terjadi dengan sendirinya.

Demikian pejelasan dari Kawan Mama mengenai pengobatan untuk mata yang mengalami penyakit glaucoma. Glaucoma yang terjadi pada orang tua umumnya dapat terjadi ketika menginjak usia 40 tahun ke atas dan cenderung sulit untuk di cegah. Sebab hal ini tidak terlepas dari kondisi fisik yang juga ikut menua.

Semoga tuisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klikdokter
  • hellosehat
Beberapa Komplikasi Akibat Penyakit Keratitis

Beberapa Komplikasi Akibat Penyakit Keratitis

Hallo Kawan Mama, Kondisi mata yang sehat tentu akan sangat membantu kita dalam menjalankan segala aktivitas sehari-hari. Sebab sebagaimana kita ketahui, bahwa mata memiliki peran penting dalam kehidupan kita. sementara itu, keratitis menjadi salah satu penyakit mata yang seringkali di alami kebanyakan orang. Dalam keadaan normal, keratitis masih dapat di tangani dengan efektif. Namun dalam keadaan yang serius, kondisi ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang terjasi akibat keratitis.

Keratitis sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak gangguan penglihatan atau penyakit mata yang sering kali menyerang mata. mata yang mengalami keratitis umumnya akan menjadi memerah dan menimbulkan rasa perih hingga ketajaman penglihatan yang terpengaruh dan menjadi kian menurun. Bahkan dalam beberapa kasus menyabutkan bahwa keratitis dapat menyababkan kerusakan mata yang prah hingga berakhir pada kebutaan.

Kondisi mata yang mengalami keratitis sendiri, dalam proses kemunculan keratitis, umumnya dapat di sebabkan oleh berbagai faktor. Umumnya berbagai radikal bebas yang masuk ke mata akan menginfeksi dan membuat mata mengalami keratitis. Seperti bakteri, kuman, virus, parasite, zat kimia atau penggunaan lensa kontak sekalipun dapat menyebabkan mata mengalami keratitis. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa

Apa Itu Keratitis?

Beberapa Komplikasi Akibat Panyakit Keratitis

Keratitis meupakan salah satu gangguan penglihatan di mana adanya peradangan atau inflamasi pada kornea mata. kondisi tersebut dapat terjadi umumnya karena adanya infeksi atau mata yang mengalami cedera. Dalam kondisi normal, keratitis biasanya akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Dengan menggunakan obat tetes mata atau antibiotic dan sejenisnya akan mempercepat proses pemulihan mata yeng mengalami kondisi penyakit keratitis.

Namun, dalam beberapa kasus menyebutkan bahwa kondisi keratitis lama kelamaan akan berisiko mengakibatkan kondisi yang fatal. Yakni kerusakan pada korne mata akan membuat fungsi penglihatan ikut mengalami kerusakan dan perlahan ketajaman penglihatan akan menurun. Kondisi ini jika di biarkan begitu saja, maka dapat menyebabkan risiko di mana penderita penyakit mata keratitis akan mengalami kebutaan.

Penyebab Penyakit Keratitis

Pada dasarnya, kondisi mata yang mengalami keratitis di golongkan menjadi 2 jenis, yakni keratitis infeksi dan keratitis nonifeksius. 2 jenis kondisi mata yang mengaami keratitis tersebut juga di sebabkan oleh faktor yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasannya.

  1. Keratitis Noninfksi

  • Cedera akibat goresan benda asing pada kornea
  • Pemakaian lensa kontak yang tidak benar
  • Paparan sinar matahari secara berlebihan yang dapat menyebabkan photokeratitis
  • System imun yag lemah
  • Kekurangan vitamin A
  • Sindrom mata kering
  1. Keratitis Infeksi

  • Bakteri pseudomonas aerufinosa dan sthapylococcus aeurus
  • Virus herpes simpleks dan virus varicella-zoster
  • Jamur aspergillus candida atau fusarium
  • Parasite acanthamoeba

Komplikasi Akibat Penyakit Keratitis

Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, bahwasanya mata yang mengaami keratitis normalnya akan sembuh dengan sendirinya. Namun ketika kondisi ini di biarkan, maka penderita keratitis dapat mengalami berbagai risiko komplikasi yang dapat terjadi. Karenanya, langkah pencegahan sangat perlu untuk di lakukan agar kondisi ini tidak kian parah. Berikut adalah beberapa kondisi komplikasi akibat mata yang mengalami penyakit keratitis.

  1. Peradangan dan bekas luka serta sobekan kornea yang bersifat kronis yang menyeluruh (endoftalmitis)
  2. Luka pada kornea (ulkus kornea)
  3. Infeksi virus pada kornea yang kronis atau berulang
  4. Luka terbuka penurunan penglihatan sementara atau permanen
  5. Penebalan lapisan kornea
  6. Terbentuknya jaringan parut pada kornea mata
  7. Penurunan penglihatan sementara atau permanen
  8. kebutaan

Kapan Harus Pergi Ke Dokter?

Umumnya kondisi mata yang mengalami keratitis akan dapat di ketahui dari berbagai gejala dan keluhan yang muncul. Penanganan yang cepat akan sangat efektif untuk mencegah berbagai kondisi yang lebih buruk akibat mata yang mengalami keratitis. Karenanya, jika ada seuatu yang tidak bere pada mata maka sebaiknya sgera pergi ke dokter.

Dengan mengetahui gejala yang muncul maka kamu dapat mengetahui kondisi dan pergi ke dokter untuk konsultasi atau melakukan pemeriksaan. Berikut adalah beberapa gejala yang munucl pada mata yeng mengalami keratitis.

  • Kondisi mata yang memerah
  • Muncul rasa sakit
  • Mata mengalami pembengkakan
  • Produksi air mata dan belek yang meningkat
  • Mata menjadi berair
  • Penglihatan kabur
  • Kesulitan membuka mata, terutama pada pagi hari atau sehabis tidur
  • Ketajaman penglihatan menurun
  • Sensitive terhadap cahaya
  • Terasa ada yang mengganjal di mata

Ketika sudah mengetahui gejala-gejala yang muncul pada mata yang mengalami keratitis, maka kamu dapat seger [ergi ke dokter untuk kosultasi dan melakukan pemeriksaan. Kemudian umumnya dokter akan melakukan penanganan atau memebrikan resep yang harus di lakukan untuk mengobati kondisi mata yang terkena penyakit keratitis.

Persiapan Sebelum Konsultasi Atau Periksa Kondisi Mata Ke Dokter

Sebelum pergi untuk konsultasi atau melakukan pemeriksaan, ada baiknya lakukan persiapan terlebih dahulu. Persiapan tesebut di tujukan agar kamu lebih mudah untuk di periksa dan melakukan hal yang perlu untuk di lakukan.  Berikut adalah beberapa hal yang perlu di persiapkan sebelum pergi konsultasi.

  • Membuat dan mempersiapkan daftar seputar gejala yang menjadi keluhan
  • Mengetahui riwayat dari penyakit yang pernah atau sedang di alami saat ini
  • Siapkan catatan untuk hal yang harus di lakukan agar mudah di ingat dan tidak lupa
  • Mencatat semua obat atau suplemen dan vitamin yang di perlukan
  • Sebaiknya persiapakan, bila perlu catat pertanyaan yang ingin kamu tanyakan seputar kondisi ini

Pada dasarnya, penyakit keratitis yang menyerang mata dapat di atasi dengan melakukan langkah-langkah pencegahan untuk menghindari risiko akibat kondisi ini. Tentunya, langkah pencegahan perlu di lakukan ketika mata yang mengalami keratitis masih dalam tahap awal atau ringan. Sebab, jika kondisi mata yang mengalami keratitis sudah kain parah, maka satu-satunya cara adalah dengan melakukan penanganan medis. Kebutaan akibat keratitis hanya dapat di atasi dengan melakukan operasi pembedahan di mana memerlukan adanya transplantasi kornea mata. dengan begitu, mata dapat kembali normal.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa jenis komplikasi akibat penyakit keratitis. Penanganan yang cepat dan efektif dapat mecegah memburuknya kondisi mata akibat penyakit keratitis. Jangan membiasakan untuk membiarkan kondisi ini begitu saja. Sebab sangat besar kemungkinan seseorang mengalami keratitis akibat mengabaikan kondisi ini.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Sehatq
Jenis Penyakit Keratitis Dan Cara Mengobatinya

Jenis Penyakit Keratitis Dan Cara Mengobatinya

Hallo Kawan Mama, Lensa kontak merupakan salah satu alat bantu penglihatan yang memiliki fungsi yang sama seperti halnya dengan kaca mata. Namun bentuknya yang simpel dan sederhana, serta produksinya yang bervarian warna membuat lensa kontak juga menjadi bagian untuk memerindah penampilan. Namun tahukah kamu pemakian lensa kontak ternyata dapat menyebabkan seseorang mengalami keratitis. Sementara itu, jenis penyakit keratitis cednedrung berbeda-beda dan begitu pula cara mengobatinya.

Pada dasaranya keratitis merupakan salah satu gangguan penglihatan di mana  banyak orang yang mengalaminya. Mata yang mengalami keratitis memang sudah menjadi masalah yang cukup umum pada masyarakat luas. Meskipun demikian, beberapa kasus menyebutkan bahwa keratitis dapat menyebabkan penderitanya mengalami penurunan akan fungsi penglihatan. Lebih dari itu, keratitis juga berisiko menyebabkan mata penderitanya berakhir dengan kebutaan.

Mata yang mengalami keratitis sendiri, dalam proses muncul dan terjadonya keratitis dapat di sebabkan oleh berbagai faktor. Umumnya berbagai radikal bebas yang masuk ke mata akan menginfeksi dan membuat mata mengalami keratitis. Seperti bakteri, kuman, virus, parasite, zat kimia atau penggunaan lensa kontak sekalipun dapat menyebabkan mata mengalami keratitis. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa jenis penyakit keratitis dan cara mengobatinya. Simak penjelasanya di bawah ini.

Penyakit Keratitis

Jenis Penyakit Keratitis Dan Cara Mengobatinya

Pada dasarnya, keratitis merupakan istilah medis dari penyakit mata yang terjadi pada kornea mata yang mengalami peradangan. Sedangkan korena mata sendiri merupakan sebuah jaringan yang bening dan jernih yang memiliki bentuk menyerupai kubah. Kornea mata terletak pada bagian depan pada mata yang akan menutupi pupi dan iris pada mata. selain itu, kornea mata ini akan menerima cahaya dari objek dan menyalurkannya pada retina sehingga membantu memfokuskan mata untuk melihat pada objek, serta melindungi mata dari berbagai jenis radikal bebas.

Kornea mata yang mengalami peradangan akibat keratitis ini akan berdampak pada fungsi penglihatan yang kian menurun. Selain itu mata yeng mangalami keratitis juga akan menimbulkan berbagai gejala yang menjadi keluhan bagi penderitanya. Seperti halnya kondisi mata yang berbubah memerah, pembengkakan, mata berair, adanya rasa perih dan nyeri, serta sensitive terhadap cahaya. Namun dalam kondisi yang lebih parah, keratitis akan membuat mata mengeluarkan darah hingga nanah.

Umumnya, dalam kondisi normal atau tahap ringan, mata yang mengalami keratitis akan sembuh dengan sendirinya seorong berjalannya waktu. Keratitis ringan juga tidak akan terlalu berdampak pada penglihatan. Selain itu, kamu juga dapat mengguanakan obat tetes mata untuk membantu memulihkannya. Namun dalam tahap yang serius, terlebih bila tidak ada langkah penanganan, keratitis sangat berbahaya dan dapat merusak fungsi penglihatan bagi penderitanya secara permanen. Kondisi inilah yang merupakan penyebab terjadinya kebutaan akibat keratitis.

Jenis Penyakit Keratitis

Kondisi mata yeng mangalami peradangan dapat di sebabkan oleh berbagai faktor. Seperti bakteri, virus, kuman, hingga parasite. Selain itu, penggunaan lensa kontak juga dapat menyababkan mata mengalami keratitis. Namun, secara garis besar, penyakit keratitis di bedalan menjadi 2 jenis, yakni keratitis menular dan keratitis tidak menular. Berikut adalah penjelasannya.

  1. Keratitis Menular

Keratitis yang sifatnya cenderung dapat menular pada orang lain umumnya terjadi akibat adanya radikal bebes yang masuk ke mata. Bakteri, jamur, parasite hingga virus akan menginfeksi kornea mata. Di antara hal tersebut, virus herpes menjadi salah satu penyebab jenis penyakit keratitis dapat menular. Selain itu, penggunaan lensa kontak yang tidak sesuai dengan aturan atau bahkan kotor dapat menyebabkan penyakit keratitis menular.

  1. Keratitis Tidak Menular

Di kutip dari idntimes, Selain jenis penyakit keratitis yang menular, ada juga jenis penyakit keratitis yang tidak menular. Umumnya kondisi ini di sebabkan oleh goresan kuku ringan atau pemakaian lensa kontak yang terlalu lama. Sekalipun tidak menular, jika tidak ada lengkah penanganan segera, maka luka pada mata akan membuat bakteri hingga virus mudah untuk masuk dan menginfeksi mata sehingga menyebabkan kondisi penyakit keratitis semakin memburuk.

Selain itu, alergi terhadap polusi atau kometik, benda asing, hingga defisiensi vitamin A dan juga kondisi mata mengering dapat menjadi penyebab mata mengalami keratitis.

Faktor Risiko Penyakit Keratitis

Umumnya, berbagai jenis dari radikal bebas menjadi penyebab umum muncunya penyakit keratitis. Seperti halnya bakteri, jamur, parasite, hingga virus. Selain itu, cidera yang terjadi pada mata juga menjadi penyebab mata terinfeksi dan mengalami keratitis. Namun ternayata ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya penyakit keratitis. Antara lain sebagai berikut.

  • System kekebalan tubuh yang menurun seperti penderita HIV dan AIDS
  • Tinggal di tempat yang cenderung lembap dan hangat
  • Penggunaan obat mata jenis kortikosteroid yang dapat memicu terjadinya infeksi
  • Penggunaan lensa kontak yang tidak sesuai dengan aturan.

Pengobatan Penyakit Keratitis

Penanganan penyakit keratitis sebaiknya di lakukan sesegera mungkin. Sebab hal ini di lakukan untuk mencegah berbagai komplikasi akibat mata yang mengalami keratitis. Dalam proses penangananya sendiri, metodenya haru sesuai dengan jenis atau penyebab penyakit keratitis itu sendiri. Dengan begitu, mengobati keratitis dapat membuahkan hasil yang di inginkan.

  1. Pengobatan Keratitis Non Infeksi

Umumnya, pengobatan keratitis noninfeksi cukup berfariasi dan tergantung dengan tingkat keparahannya. Misalnya saja seperti rasa nyaman akibat lecet atau cedera ringan dapat di obati dengan obat tetes mata buatan. Akan tetapi, keratitis yang menyebabkan robekan pada mata tepatnya pada kornea dapat menggunakan eye patch atau penutup mata selama 24 jam dengan penggunaan obat tetes mata yang akan membantu mengobati kondisi tersebut.

  1. Pengobatan Keratitis Infeksi

Sementara itu, ada berbagai kondisi infeksi yang berbeda-beda yang menyebabkan keratitis pada mata sesuai denga penyebabnya.

    • Keratitis Akibat Bakteri

Keratitis akibat bakteri umumnya dapat di atasi dengan dengan menggunakan obat tetes mata atau antibiotic. Apabila hal ini di rasa kurang, maka kamu dapat mencobat antibiotic dalam bentuk tablet.

    • Keratitis Akibat Jamur

Jamur yang masuk ke mata memang dapat menginfeksi dan menyebabkan keratitis. Untuk mengobatinya, kamu dapat menggunakan obat tetes mata anti jamur atau anti jamur dalambentuk tablet

    • Keratitis Akibat Virus

Virus menjadi salah satu penyebab mata mengalami keratitis. Dalam tahap yang ringan, kamu dapat menggunakan obat tetes mata anti virus atau obat anti virus dalam bentuk tablet. Selain itu, dalam kondisi lainya, keratitis akibat virus membutuhkan terapi suportif atau air mata buatan untuk mengobati kondisi ini.

    • Keratitis Akibat Akantamoeba

Keratitis akibat akantamoeba merupakan keratitis yang terjadi akibat adanya parasite atau amoeba yang cenderung sulit untuk di tangani. Namun obat tetes mata antibiotic dapat di gunakan sebagai lankah penanganan jenis bakteri lainya. Untuk keratitis akibat parasite sendiri cederung kebal terhadap obat-obatan. Dalam kondisi yang lebih parah, keratitis akantamoeba memerlukan metode transplantasi kornea.

Keratitis merupakan salah satu gangguan penglihatan atau penyakit mata yang banyak di alami orang-orang. Pada dasarnya, kondisi mata yang mengalami keratitis cenderung biasa di temukan dan seringkali menjadi keluhan. Dalam kondisi yang ringan, mata yang mengalami keratitis akan segera sembuh dengan sendirinya seiring berjalanya waktu. Namun langkah untuk penanganan kondisi ini sangat di sarankan, seperti penggunaan obat tetes mata untuk mencegah dan memulihkan kondisi mata. Namun da;am kasus yang lebih serius, keratitis dapat menyebabkan kerusakan fungsi penglihatan hingga risiko kebutaan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa jenis penyakit keratitis dan cara mengobatinya. Menjaga kebersihan menjadi salah satu poin penting agar terhindari dari bakteri, jamur, serta virus dan parasite. Selain itu, penggunaan lensa kontak sebaiknya perlu di perhatikan dan sesuaikan dengan aturan agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan, termasuk keratitis.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Sehatq
  • Farmaku
Cara Mencegah Dan Mengobati Penyakit Keratitis

Cara Mencegah Dan Mengobati Penyakit Keratitis

Hallo Kawan Mama, Kondisi mata yang memerah umumnya akan di sertai dengan rasa gatal dan perih menjadi masalah yang umum dan seringkali di alami kebanyakan orang. Namun kondisi mata yang memerah dapat menjadi indikasi adanya gangguan atau bahkan penyakit yang menyerang mata. Salah satu penyakit mata yang di tandai dengan mata merah adalah keratitis. Dengan risiko yang mambahayakan maka perlu adanya cara untuk mencegah dan mengobati penyakit keratitis.

Kondisi mata yang mengalami panyakit keratitis umumnya dapat di lihat pada warna mata yang berubah menjadi memerah. Meskipun mata yang memerah dapat menjadi indikasi gangguan atau penyakit mata lainya, namun bukan tidak mungkin kondisi tersebut merupakan indikasi dari penyait keratitis. Sementara itu, keratitis adalah salah satu gangguan pada mata yang sangat umum dan hampir semua orang pernah mengalaminya.

Dalam kondisi normal atau tahap ringan, keratitis umumnya akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalanya waktu. Hal ini dapat kamu bantu dengan membilas mata menggunakan air bersih dan menggunakan obat tetes mata yang aman. Namun dalam kasus yang lebih parah atau serisu, keratitis dapat menyebabkan mata mengalami hilangnya fungsi penglihatan hingga kebutaan. Karenanya perlu adanya langkah cepat untuk mengatasi kondisi ini. Nah, kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa cara untuk mencegah dan mengobati penyakit keratitis. Simak pejelasanya sebagai berikut.

Keratitis

Cara Mencegah Dan Mengobati Penyakit Keratitis

Pada dasarnya kondisi mata yang mengalami keratitis tidak jauh berbeda dengan gangguan mata lainya. namun mata yang mengalami keratitis dapat memicu kondisi atau komplikasi hebat yang akan membahayakan bagi penderitanya. Keratitis merupakan kondisi di mana mata mengalami peradangan pada bagian korne mata. kornea mata sendiri merupakan membrane atau lapisan jernih atau bening yang ada di mata yang membentuk sebuah kubah dan terletak di bagian terluar atau terdepan dari mata.

Kornea mata memiliki fungsi dan perang dalam proses penglihatan. Kornea mata akan berfungsi untuk menangkap atau menerima cahaya yang masuk ke mata dan kemudian di salurkan menuju retina. Karenanya apabila kornea mata mengalami gangguan maka akan membuat fungsi penglihatan menjadi terganggu dan ketajaman penglihatan akan menurun. Akibat peradangan pada kornea mata tersebut, mata akan mengalami pembengkakan, warna berubah merah, hingga rasa perih dan nyeri.

Dalam kondisi yang lebih parah, keratitis akan menyababkan fungsi penglihatan hingga kebutaan pada penderitanya. Sementara itu, umumnya peradangan pada kornea tersebut terjadi akibat mata yang mengalami cedera. Cedera tersebut akan membuat radikal bebas seperti bakteri, kuman, jamur hingga virus dapat mudah memasuki mata dan menginfeksinya. Selain itu, penggunaan lensa kontak yang tidak tepat atau sesuai dengan resep juga dapat menjadi penyebab terjadinya keratitis pada mata.

Diagnosis Penyakit Keratitis

Kondisi mata yang mengalami keratitis pada dasarnya dapat di lihat pada gejala yang muncul. Namun tidak banyak yang sadar dan mengatahui gejala-gejala tersebut. Karenanya, untuk mengetahui kondisi mata, sebaiknya periksakan mata ke dokter. Dengan begitu dokter akan memeriksa dan mendiagnosis terhadap kondisi mata yang sedang di alami. Umumnya dokter akan memulai dengan menanyakan gajala dan keluhan yang sedang di alami. Setelah itu barulah langkah pemeriksaan akan di lakukan untuk mendiagnosis kondisi mata.

Diagnosis kondisi mata perlu untuk di lakukan agar dokter tahu cara untuk mencegah dan mengobati penyakit keratitis. Di kuti dari laman hellosehat, Berikut adalah beberapa langkah pemeriksaan yang biasa di lakukan oleh dokter.

  • Pemeriksaan mata akan di lakukan untuk mengetahui kondisi ketajaman penglihatan
  • Dokter akan memeriksa bagian dan reaksi pupil menggunakan senter agar lebih jelas
  • Pemeriksaan Slit-Lamp di lakukan untuk mendeteksi kondisi keratitis serta efeknya pada mata
  • Analisis laboratorium akan di lakukan dengan mengambil sempel air mata atau beberapa sel dari kornea. Pemeriksaan ini akan membantu mengetahui dengan pasti kondisi keratitis pada mata dan cara tepat untuk mengobatinya.

Pencegahan Penyakit Keratitis

Pada dasarnya, keratitis merupakan jenis gangguan penglihatan yang dapat di hindari. Dalam tahap ringan, kondisi mata yang mengalami keratitis dapat di cegah dengan melakukan beberapa langkah penanganan. Salah satunya adalah dengan memeperhatikan dengan baik dalam penggunaan lensa kontak. Berikut adalah beberapa langkah untuk mencegah perkembangan keratitis.

  1. Menggunakan lensa kontak sesuai dengan aturan dan melepasnya ketika hendak tidur
  2. Cuci tangan dan keringkan tangan sebelum menyentuh lensa kontak
  3. Lepas lensa kontak ketike hendak berenang
  4. Hindari menggunakan air keran dan pastikan mencuci serta merawat dan menimpan lensa kontak dengan cairan khusus yang telah di buat
  5. Mengganti dan menyimpan lensa kontak secara teratur sesuai dengan aturan yang berlaku
  6. Pasrikan menghindari menyentuh area mata sebelum mencuci tangan
  7. Gunakan obat tetes mata sesuai dengan resep dokter
  8. Cegah penyebaran virus dengan rajin mencuci tangan

Pengobatan Panyakit Keratitis

Umumnya keratritis merupakan penyakit mata yang biasa di alami oleh kebanyakan orang. Dala tahap yang ringan, kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Bahkan kamu dapat menggunakan obat tetes mata saja untuk mempercepat proses pemulihan. Namun, jika kondoso keratitis sudah parah hingga menyebabkan ifeksi maka perlu adanya tindakan lanjut untuk menanganinya.

Kondisi infeksi pada kornea mata tersebut dapat menyebabkan risiko kerusakan pada system penglihatan hingga menyababkan kebutaan. Karenanya kondisi mata yang mengalami keratitis tidak bisa di sepelekan begitu saja. Sementara itu, dalam penanganan keratitis tentu harus di sesuaikan dengan penyebab dan kondisi berdasarkan tingkat keparahan yang di alami oleh mata. berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi peradangan kornea mata penyebab keratitis.

  1. Menggunakan Penutup Mata

Umumnya keratitis yang terjadi bukan karena infeksi tidak memerlukan metode pengobatan yang ektra. Karena kondisi ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun untuk berjaga-jaga dan mempercepat proses pemulihan, kamu dapat menggunakan penutup mata untuk melindungi area mata yang terkena keratitis. Hal tersebut akan membantu mempercepat proses penyambuhan mata yang mengalami keratitis.

  1. Hindari Untuk Memakai Lensa Kontak

Salah satu penyebab peradangan pada kornea mata yang mengakibatkan kondisi keratitis adalah penggunaan lensa kontak. Umumnya lensa kontak adalah salah satu alat bantu penglihatan seperti halnya dengan kaca mata. Namun ternayata beberapa kasus menyebutkan bahwa lensa kontak dapat menyebabkan keratitis. Untuk mengatasi kondisi ini, sebaiknya ganti pengunaan lensa kontak dengan menggunakan kaca mata. hal ini dapat mengurangi dampak dan gejala keratitir akibat penggunaan lensa kontak.

  1. Obat Tetes Mata

Keratitis yang di sebabkan oleh bakteri, pada tahap ringan dokter biasanya akan menyarankan untuk menggunakan obat tetes mata anti bakteri. Namun ketika kondisinya lebih buruk, maka perlu adanya antibiotic tambahan. Obat tetes mata steroid dapat di gunakan untuk mengurangi kondisi kornea yang meradang. Jika kondisinya sudah membaik maka sebaiknya berhenti menggunakan obat tersebut. cara tersebut merupakan cara yang simpel dan sederhana yang dapat di lakukan di rumah.

  1. Menggunakan Obat Antivirus

Selain bakteri, virus menjadi salah satu penyebab mata mengalami keratitis. Dalam hal ini, dokter akan menyarankan untuk menggunakan obat antivirus. Dalam penggunaanya obat antivirus sendiri, pastikan penggunaan obat antivirus sesuai dengan apa yang di resepkan oleh dokter.

  1. Operasi

Selain bakteri dan virus, salah satu penyebab kondisi keratitis lainya adalah adanya infeksi akibat parasite. Pada kondisi keratitis yang cukup parah, maka dokter akan melakukan metode operasi. Metode inilah yang seringkali di gunakan untuk mengatasi keratitis akibat parasite. Operasi atau pembedahan akan di lakukan untuk membuang parasite yang ada di mata agar tidak semakin berkembang dan memperburuk kondisi keratitis.

Mata merah memang menjadi salah satu gangguan kesehatan yang banyak di keluhkan oleh oarng-orang. Meski demkian, faktanya mata merah memang menjadi salah sering kali di alami banyak orang dan menganggu serta membuat penglihatan menjadi tidak nyaman. Meskipun terbilang sebagai kasus yang umum di alami, namun keratitis berisiko menyababkan kerusakan pada fungsi penglihatan hingga kebutaan. Selain itu, meski jarang terjadi, keratitis juga dapat menyababkan terjadinya jaringan parut yang akan meninggalkan bekas luka dan berdampak pada bagian tengah korena yang tentunya akan mempengaruhi fungsi penglihatan.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara mencegah dan mengobati penyakit keratitis. Sekalipun terbilang kondisi yang umum di alami, namun sebaiknya kondisi ini tidak untuk di sepelekan. Pastikan untuk melakukan lankah pencegahan atau periksa ke dokter untuk menghindari kondisi yang lebih buruk.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klikdokter
  • Orami