Hak Seorang Mertua Terhadap Menantunya

Hak Seorang Mertua Terhadap Menantunya

Hak Seorang Mertua Terhadap Menantunya

Hak Seorang Mertua Terhdap Menantunya

 

Hallo Kawan Mama,

Melangsungkan pernikahan sama halnya dengan mengikat hubungan antara seorang lelaki dengan seorang perempuan. Hal ini juga dapat di artikan sebagai media atau langkah untuk menyatukan hubungan keluarga lelaki dengan keluarga perempuan menjadi satu keluarga besar. Artinya ketika telah menikah, pasangan suami istri tidak hanya mendapat tanggung jawab dan kewajiban baru terhadap satu sama lain. Namun ia juga mendapat tanggung jawab dan kewajiban baru sebagai menantu terhadap orang tua barunya, yaitu mertuanya. Sebab mertua merupakan orang tua kandung dari anak yang telah menikah dengan kita.

Tentunya, sebagai mertua memiliki hak-hak yang harus di penuhi yang harus di penuhi oleh menantunya. Sebab seorang ketika telah menikahkan anaknya dengan menantunya, maka ia memiliki hak-hak yang perlu di tunaikan oleh sang menantu kepadanya. Tentunya menantu juga pasti ingin mendapat kepercayaan dari mertua ketika telah mempersunting anak tersayangnya. Oleh sebab itu, perlu bagi sang menantu untuk memenuhi hak-hak atas orang tua dari pasangannya. Sebab hal itu dapat membbuat mertua menjadi percaya kepadanya yang membuat hubungannya dengan mertua menjadi terjaga dengan baik.

Pada dasarnya, peran mertua juga akan sangat berpengaruh kepada rumah tangga kita nantinya. Hal ini juga terkait dengan akidah dan nasab yang merupakan hal penting dalam sebuah hubungan rumah tangga. Tentunya hubungan baik dengan mertua perlu di tata dengan baik dan sedemikian apiknya. Karena hal ini juga akan di pertanggungjawabkan di kahirat kelak. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 1, yang artinya.

“…Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain. Dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (Q.S An-Nisa : 1)

Pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai hak seorang mertua terhdapa menantunya. Tentunya hal ini sering kali terlintas dalam fikiran kita sebagai menantu. Dan berikut ini adalah penjelasannya.

Hak Mertua Terhadap Menantunya

  1. Mendapat Perlakuan Baik Dari Menantu

Selayaknya sesame manusia, berbuat kebaikan kepada sesame adalah kewajiban bagi setiap insan. Dalam hubungan menantu dan mertua, seorang mertua tentu memiliki hak untuk mendapat perlakuan baik dari sang menantu. Mertua juga merupakan orang tua dari pasangan kita, yang berarti ia juga merupakan orang tua kita. oleh sebab itu penting bagi seorang menantu untuk menunaikan hak mertua  untuk di perlakukan dengan sebaik-baiknya. Karena memperlakukan mertua dengan baik sama halnya dengan memperlakukan orang tua kita sendiri. Sebagaimana telah di jelaskan dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra’ ayat 23. Yang artinya,

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu. Maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkatan ‘ah’. Dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (Q.S Al-Isra’ :23)

  1. Kenal Dan Dekat Dengan Cucunya

Ketika telah menikah, tidak jarang dari pasangan suami istri memilih untuk tidak tinggal seruamh dengan orang tua dan hidup mandiri. Hal tersebut terjadi karena pasangan suami istri yang ingin hidup mandiri dan tidak mau merepotkan orangtua/mertuanya. Tanpa di sadari hal ini kadang menjadi kendala bagi mertua untuk berinteraksi dengan cucu-cucu kesayangannya. Sebab, setiap dari orang tua/mertua pasti ingin mengenal dan dekat serta menimang cucu-cucunya yang menggemaskan.

Mertua memilik hak untuk mengena dan dekat dengan cucu-cucunya. Oleh karena itu, jarak tidak dapat menajdi alasan bagi menantu untuk tidak mendekatkan mertua dengan cucunya. Menantu dapat sesekali menjenguk mertua dan mengenalkan anaknya kepada kakek neneknya. Sebab kebahagiaan dan hiburan bagi orang tua hanyalah melihat anak dan cucunya dapat tumbuh dengan sehat. Hal ini juga sebagai media untuk selalu menjaga tali silaturrahim dan hubungan baik antara mertua dan menantu. Karena Allah SWT sangat membenci orang yang memutuskan hubungan silaturrahimnya terhadap sesame. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Muhammad ayat 22, yang artinya.

“Maka apakah sekiranya kamu berkuasa. kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?.” (Q.S Muhammad : 22)

  1. Mendapat Bakti Dari Sang Anak (Menantu)

Selayaknya sebagaiman orang tua pada umumnya, mertua tentu memiliki hak dari sang anak (menantu) atas kebaktian mereka. Seorang anak memiliki kewajiban untuk membaktikan dirinya kepada orang tua. Dan hal ini tidak akan berubah sekalipun ia telah melangsungkan pernikahan dan telah hidup dalam keluarga baru. Karena kewajiban seorang anak akan tatap ada dan harus ia penuhi bahkan sampai orang tua meninggal dunia.

Mertua merupakan orang tua dari pasangan kita, oleh sebab itu wajib bagi seorang menantu untuk berbakti kepadanya. Sebagaimana telah di jelaskan oleh Rasuliullah SAW, Beliau bersabda.

“Yang paling berhak atas seorang wanita adalah suaminya, dan yang paling berhak atas lelaki adalah ibunya.” (H.R Tirmidzi)

  1. Di Hormati Oleh Menantu

Saling menghormati merupakan perintah dari ajaran islam itu sendiri. Dengan adanya rasa hormat maka hubungan baik antar sesame akan tetap terjaga. Orang tua memiliki hak untuk di hormati oleh anak-anaknya, hal ini juga berlaku bagi mertua kepada menantunya. Imam ghazali berkata dalam kitabnya yang berjudul Al-Adab fid din dalam Majmu’ah Rasail Al-Imam Al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, hal.44).

“Adab anak kepada orang tua, yakni mendengarkan kata-kata orang tua, berdiri ketika mereka berdiri, mematuhi sesuai perintah-perintah mereka, memenuhi panggilan mereka, merendah kepada mereka dengan penuh sayang. Dan tidak menyusahkan mereka dengan pemaksaan, tidak mudah merasa capek dalam berbuat baik kepada mereka, dan tidak sungkan melaksanakan perintah-perintah mereka, tidak memandang mereka dengan rasa curiga dan tidak membangkang mereka.”

  1. Di Muliakan Oleh Menantunya

Setiap ornag tua memiliki hak untuk di muliakan oleh anak-anaknya. Selayaknya hal tersebut, maka seorang mertua juga memiliki hak untuk di muliakan oleh menantunya. Sebab ketika telah menikah selain mendapat pasangan, maka mertua juga akan menjadi orang tua kita. Oleh sebab itu anak/menantu memiliki kewajiban baru untuk memuliakan orang tua dari pasangannya, yaitu mertua. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 36, yang artinya.

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapakmu, karib-kerabat, anak yatim, orang miskin tetangga dekat dan jauh teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (Q.S An_nisa : 36)

Hal ini juga berlaku dalam urusan nafkah, pada dasarnya tidak ada dalil tentang kewajiban untuk menafkahi mertuanya. Namun jika di tinjau ulang, ada perintah untuk menakahi orang tua sendiri. Mertua adalah orang tua dari pasangan kita, yang berarti merupakan orang tua kita juga. Dengan begitu berarti mertua memiliki hak untuk di nafkahi oleh anak/menantunya.

Sebagaimana telah di sampaikan oleh Rasulullah SAW, beliau bersabda.

“sungguh sebaik-baiknya makanan yang di makan oleh seseorang adalah hasil dari usahanya. Dan sesungguhnya anak dia adalah bagian dari hasil usahanya.” (H.R Abu Dawud)

  1. Mendapat Perhatian Dan Di Rawat Oleh Anak (Menantu)

Orang tua adalah orang yang telah melahirkan dan merawat serta membesarkan kit dengan oenuh kasih sayang dan penuh dengan pengorbanan. Hal ini membuat kita sebagai anak memilki kewajiban yang harus kita tunaikan untuk merawat orang tua dan memberikannya perhatian serta kasih sayang dengan sebaik-baiknya. Dan mertua adalah orang tua dari pasangan kita yang tentunya telah melakukan hal yang sama untuk anaknya dan merelakan anaknay untuk menjadi milik kita. Oleh sebab itu, mertua juga memiliki hak untuk di beri kasih sayang dan perhatian oleh anak dan menantunya.

Orang tua/mertua tentu akan mengalami masa di mana tubuhnya sudah mulai lemah dan sakit. Dalam kondisi ini, peran seorang anak sangat di perlukan. Karena akan menjadi durhaka bagi seorang anak apabila orang tua sakit namun tidak merawatnya. Begitu pula dengan mertua, ia juga memiliki hak untuk di rawat oleh anak/menantunya. sebagaimana telah di sampaikan oleh Rasulullah SAW, Beliau bersabda.

“Sungguh merugi, sungguh merugi, sungguh merugi seseorang yang mendapatkan kedua orangtuanyasudah renta atau salah seorang dari keduanya namun tidak dapat membutnya masuk surga.” (H.R Muslim)

Dari penjelasan di atas dapat di ketahui, bahwa setelah menikah maka kita tidak hanya mendapat pasangan baru, namun juga orang tua baru. Sebab tujuan lain dari pernikahan adalah menjalin hubungan kekeluargaan dari dua keluarga yang berbeda. Atas hal itu, sebagai anggota keluarg baru yang berposisi sebagai menantu, kita juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab baru untuk di tunaikan. Salah satunya adalah hak dari orangtu/mertua kita. Dengan menunaikan hak-hak tersebut dapat membuat hubungan menantu dengan mertua menjadi semakin dekat dan harmonis. Karena bagaimanapun seorang anak memiliki keutamaan untuk berbakti kepada orang tuanya dengan sebaik-baiknya.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai hak mertua terhadapa anak/menantunya. hubungan yang baik antara menantu dan mertua merupakan salah satu kunci kebahagiaan dalam rumah rumah tangga dan pastikan bagi kita untuk menunaikannya;

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

Kewajiban Menantu Terhadap Mertuanya Dalam Islam

Kewajiban Menantu Terhadap Mertuanya Dalam Islam

Hallo Kawan Mama, Setiap mahluk hidup di ciptakan oleh Allah SWT dengan berpasang-pasangan, termasuk dengan manusia. Menikah adalah sala satu perintah dari Allah SWT sebagai jalan ibadah dan mendekatkan diri bagi setiap manusia. Maka dari itu setiap laki-laki dan wanita di perintahkan untuk melangsungkan pernikahan apabila telah memenuhi syarat dan rukunnya. Perintah untuk melangsungkan pernikahan tidak lain untuk mengikat hubungan antara laki-laki dan wanita dalam sebuah ikatan yang sah dan menghindari dari perbuatan zina. Tujuan lain dari menikah yaitu untuk mendapatkan keturunan sebagai penerus keluarga dan sebagai penerus umat ber-Agama. Dan ketika telah menikah nanti, menantu ada kewajiban bagi seorang menantu terhadap mertuanya yang juga telah menjadi orang tuanya.

Ketika telah melangsungkan pernikahan, maka suami dan istri akan hidup dalam keluarga baru. Artinya, suami akan menjadi bagian dari keluarga sang istri, dan istripun akan menjadi anggota keluarga dari keluarga suaminya. Tentunya, dalam sebuah keluarga baru tersebut suami dan istri memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang baru pula. Tidak hanya sebatasa kewajiban dan tanggung jawab pada pasangan. Ketika telah menikah, maka suami/istri memiliki peran baru sebagai anak/menantu dari keluarga pasanagannya. Yang tentunya juga mendapatkan kewajiban dan tanggung jawab baru sebagai menantu kepada mertuanya.

Sebagai menantu, tentu kita berfikir tentang bagaimana bersikap baik kepada mertua. Jangan sampai kehadiran kita dalam keluarga tersebut menjadi penyebab hubungan keluarga tidak harmonis. Oleh sebab itu, sebagai menantu perlu untuk bersikap baik kepada mertua kita.

Pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai kewajiban menantu terhadap mertuanya. Karena beberapa dari kita pasti masih bingung dan belum mengetahui kewajiban-kewajiban sebagai menantu kepada mertua. Tentunya kewajiban tersebut perlu di di ketahui dan di amalkan agar hubungan menantu dengan mertua menjadi harmonis. Berikut adalah penjelasannya.

Kewajiban Seorang Menantu Kepada Mertua

Kewajiban Seorang Menantu Kepada Mertua

  1. Menganggap Dan Memperlakukan Mertua Layaknya Orangtua Sendiri

Pada dasarnya, mertua adalah orangtua dari pasangan kita. Artinya, ketika telah menikah maka mertua juga menjadi orangtua kita sendiri. Oleh karena itu, wajib bagi menantu untuk memperlakukan mertua selayaknya memperlakukan orangtua sendiri dengan sebaik-baiknya. Sebab mertua adalah orangtua yang melahirkan, merawat dan membesarkan pasangan kita sedari kandungan sampai sekarang.

Menantu wajib menganggap dan memerplakukan mertua layaknya ia memperlakukan orangtuanya sendiri. Memberikan kasih sayang dan perhatian layaknya kepada orangtua sendiri. Sebab memperlakukan mertua dengan baik sama halnya seperti berbakti kepada orangtua sendiri. Dan berbakti kepada orangtua adalah jalan jihad dan menjadi sumber pahala bagi sang anak/menantu.

  1. Bersikap Baik Kepada Mertua

Menjadi menantu berarti juga mejadi anak dari sang mertua. Dan bersikap baik kepada mertua tentu merupakan sebuah keharusan bagi menantu. Sebab mertua telah merelakan dan mengizinkan anak tersayangnya di ambil oleh orang lain. Karenanya, penting bagi setiap menantu untuk selalu bersikap baik, santun, lemah lembut dan cita kasih kepada mertuanya. Sebagaimana telah di jelaskan dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra’ ayat 23. Yang artinya,

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu. Maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkatan ‘ah’. Dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (Q.S Al-Isra’ :23)

  1. Merawat Layaknya Merawat Orangtua Sendiri

Ketika mertua telah beranjak menua atau mengalami kondisi yang tidak sehat, maka menantu mempunyai kewajiban untuk ikut merawatnya. Terutama bagi menantu perempuan, sementara sang suami tengah pergi mencari nafkah maka ia wajib untuk merawat mertuanya seperti ia merawat orangtuanya dengan baik. Sungguh itu merupakan sebuah bakti seorang anak kepada orangtuanya sendiri dan menjdi lading pahala baginya. Tentunya hal tersebut akan membuat suami lega dan bengga kepada istri dan semakin sayang kepadanya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Luqman ayat 14, yang artinya.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya. Ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Q.S Al-Luqman : 14)

  1. Memperkenalkan Dan Mendekatkan Anak Kepada Kakek/Neneknya

Umumnya, setelah menikah pasangan suami istri akan hidup pada lingkungan baru. Entah ikut keluarga suami atau ikut keluarga istri atau bahkan hidup mandiri. Dalam hal ini, ketika pasangan suami istri telah di karuniai seorang anak, maka sebaiknya kenalkan anak kita dengan kakek/neneknya.

Dan pastinya seorang mertua ingin melihat dan menimang cucu dari anak-anaknya. Karena itu juga merupakan sumber kebahagiaan bagi mertua kita. Sebab kebahgiaan dan hiburan yang bisa membuat mertua senang adalah melihat anak dan cucunya sehat dan tumbuh besar. Hal ini tentu sebagai bagian dari mempererat silaturhami dan berhubungan baik dengan mertua merupakan hal yang perlu di jaga dengan baik. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Muhammad ayat 22, yang artinya.

“Maka apakah sekiranya kamu berkuasa. kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?.” (Q.S Muhammad : 22)

  1. Memberi Nafkah Dan Membantu Mertua

Seorang suami memiliki kewajiban untuk memberi nafkah kepada istrinya. Namun apakah ia juga wajib memberi nafkah kepada mertuanya?. Pertanyaan ini tentu sering kali muncul dalam benak kita sebagai menantu. Tidak ada kewajiban bagi seorang istri untuk memberikan nafkah kepada orangtua mertuanya. Namun ia memiliki kewajiban untuk menafkahi orangtuanya sendiri. Menantu juga memiliki tanggung jawab untu membantu mertua, entah dalam bekerja atau dalam pekerjaan rumah tangga.

Seorang suami memiliki kewajiban untuk memberi nafkah kepada orangtuanya, yang berarti ia juga memiliki tanggung jawab untuk memberi nafkah kepada mertuanya. Sebab mertua juga merupakan orangtua dari pasangannya, dengan catatan bahwa ia telah memberikan hak nafkah kepada istri terlebih dahulu. Sebagai mana telah di di riwayatkan oleh Aisyah r.a, Rasulullah pernah bersabda.

“sungguhsebaik-baiknya makanan yang di makan oleh seseorang adalah hasil dari usahanya. Dan sesungguhnya anak dia adalah bagian dari hasil usahanya.” (H.R Abu Dawud)

Dari hadis tersebut dapat di ketahui, bahwa orangtua/mertua mempunyai ha katas nafkah dari anak/menantunya, karena itu adalah bagian dari usahanya juga. Seorang istri dapat memberi nafkah apabila menggunakan hartanya sendiri atau menggunakan harta suami atas seizing suaminya.

  1. Menjaga Tali Silaturrahim Dan Merekatkan Hubungan Kedua Keluarga

Dasar dari pernikahan adalah membentuk sebuah keluarga dan menyatukan kedua keluarga dalam satu ikatan kekeluargaan.  Artinya, menikah juga menyatukan keluarga yang berbeda (keluarga suami dan keluarga istri) menjadi satu ikatan kekeluargaan. Oleh karena itu, penting bagi menantu untuk menjadi perantara terjalinya ikatan silaturrahim yang baik antar kedua keluarga. Tidak jarang terjadi di mana menantu dan mertua memilki perbedaan pandangan dan pemikiram yang membuat keduanya tidak cocock. Namun hal ini perlu kembali di luruskan, seorang menantu tentu perlu bersikap baik dan menjaga hubungan baiknya dengan mertua. Meskipun berbeda pemikiran dan pandangan, menantu tetap wajib menjaga hubungan baiknya dengan sang mertua. Sebagaiman telah di sampaikan Rasulullah SAW, Beliau bersabda.

“Orang yang menyambung silaturrahim itu, bukanlah yang menyambung hubungan yang sudah terjalin. Akan tetapi orang yang menyambung silaturrahim ialah orang yang menjalin kembali hubungan kekerabatan yang sudah terputus.” (Muttafaqun Alaih)

  1. Mengingatkan Dalam Kebaikan

Tugas dan tanggung jawab seorang umat berAgama Islam adalah saling mengingatkan dalam kebaikan kepada sesama. Karena itu merupakan sebuah kewajiban dan perintah dari Allah SWT kepada hamba-Nya. Mertua pasti telah mengalami banyak pengalaman dan asam garamnya kehidupan. Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa ia akan melakukan kesalahan lagi, dan wajib bagi menantu untuk mengingatkan sang mertua. Begitupun sebaliknya. Mertua dengan segala pengalaman hidupnya tentu perlu mengingatkan dan menasihati menantu apabila melakukan kesalahan.

  1. Tidak Menghalangi Pasangan Untuk Berbakti Kepada Orangtua

Bagi setiap pasangan yang telah menikah, maka prioritas yang utama adalah kepada pasnagannya. Namun seorang suami tetap memiliki tanggung jawab untuk berbakti dan mengutamakan orangtuanya, sebab ia adalah penerus dan harapan orangtuanya. Sedangkan bagi istri, berbakti pada suami adalah hal utama yang harus ia tunaikan. Karena setelah menikah, seorang istri sepenuhny merupakan tanggug jawab dari sang suami. namun istri tetap dapat berbakti kepada orangtuanya setelah berbakti kepada suami dan mendapat izin dari sang suami.

Dan tidak ada hak katas keduanya untuk saling mengalangi satu dengan lainya untuk berbakti kepada orangtuanya. Dalam hal ini, suami dan istri memiliki tugas baru untuk berbakti kepada mertua yang pada dasarnya telah menjadi orangtuanya. Dengan begitu, hubungan kekeluargaan antar menantu dan mertua dan besan antar besan(mertua) akan berjalan dengan baik dan menjadi harmonis.

  1. Mendoakan Mertua

Mendoakan kebaikan kepada sesama merupakan hal baik yang telah di perintahkan Allah SWT kepada umat Islam. Bagi seroang menantu, tentu memiliki kewajiban untuk selalu mendoakan mertuanya. Sebab, mendoakan mertua sama halnya mendoakan orangtua sendiri dan menjadi bagian dari jalan berbakti kepada mertua(orangtua). Sekalipun mertua telang meninggal dunia, menantu tetap wajib untuk mengirim doa kepada mertuanya. Sebab do’a yang baik dari anak (menantu) dapat memudahkannya di akhirat.

  1. Memuliakan Mertua

Sebagai seorang anak, tentu memiliki kewajiban untuk memuiakan kedua orangtua dan hal ini juga berlaku setelah kita menikah. Setelah menikah maka kita juga akan mendapatkan orangtua baru dari pasangan kita. Dan ini menjadikan kita sebagai menantu untuk memuliakan mertua kita dengan sebaik-baiknya. Ada banyak cara untuk kita memulikan mertua, bisa dengan memberi perhatian, bertutur kata yang baik, bersikap santun, membantu pekerjaan, memberi nafkah dan melakukan kebaikan lainya. Mertua adalah orangtua dari pasangan kita, yang artinya juga menjadi orangtua kita, dan wajib bagi seorang anak untuk memuliakan orangtuanya.

Pada dasarnya, orangtua dari pasangan kita merupakan orangtua kita juga. Sebab pernikahan adalah jalan menyatukan hubungan silaturrahim dua keluarga menjadi satu ikatan kekeluargaan. Dan dari penjelasan di atas, dapat di pahami bahwa menantu juga memiliki kewajiban untuk di tunaikan kepada mertua. Selayaknya berbakti kepada orangtua sendiri, menantu juga memiliki tugas untuk berbakti kepada orangtua (mertua) pasangannya dengan sebaik-baiknya.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai kewajiban seorang menantu kepada mertuanya. Mertua adalah orangtua dari pasangan kita, yang berarti juga menjadi orangtua kita. Dan wajib bagi kita untuk menunaikan kewajiban-kewajiban kita sebagai seorang anak (menantu) kepada orangtua (mertua).

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • DalamIslam
  • Sahabatyatim