Jenis – Jenis Kondisi Mata Juling

Jenis – Jenis Kondisi Mata Juling

Hallo Kawan Mama, Apakah kamu salah satu dari kebanyakan orang yang mengalami gangguan penglihatan? Ya, gangguan penglihatan adalah salah satu kondisi yang sering kali di alami oleh beberapa orang. Seseorang yang mengalami gengguan penglihatan pastinya sangat terganggu dan tidak nyaman akibat kondisi tersebut. salah satu dari beberapa macam gangguan penglihatan adalah kondisi mata juling. Namun, hal tersebut ternyata memiliki beberapa jenis kondisi mata juling.

Gangguan penglihatan adalah salah satu hal yang sering di alami oleh kebanyakan orang dan sangat merepotkan. Pada dasarnya mata juling adalah salah satu dari banyaknya macam gangguan penglihatan di mana posisi kedua mata tidak dapat melihat kearah yang sama pada satu objek. Mata juling atau dalam istilah medis di kenal dengan istilah strabismus ini membuat posisi salah satu mata melihat lurus kedepan sedangkan mata yang satunya mengarah kea rah lainya. kondisi ini di sebabkan oleh adanya ketidak simbangan pada otot mata sehingga mata tidak dapat berfungsi dengan baik dan seimbang. Mata juling yang tidak segera di tangani dapat berisiko menyebabkan kondisi mata malas, hingga permanen. Dalam kondisi yang lebih buruk mata juling bahkan bisa menghilangkan fungsi penglihatan.

Pada kondisi ini, pemderita mata juling memerlukan bantuan kaca mata atau lensa kontak yang khusus. Dengan menggunakan lensa prisma, penderita mata juling baru dapat melihat dengan lebih baik. Namun ternyata, kondisi mata juling sendiri memiliki beberapa jensi. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa jenis kondisi mata juling. Karena kondisi mata juling memang tidak hanya terjadi dengan kondisi yang sama.

Beberapa Jenis Kondisi Mata Juling

Jenis Kondisi Mata Juling

Mata juling umumnya lebih mudah di alami oleh usia anak-anak. Di lansir dari Children’s Ntional menyebutkan bahwa anak-anak dengan riwayat orang tua memiliki kelainan sindrom atau kondisi mata juling memiliki risiko mengalami mata juling. Kondisi ini juga sering terjadi pada anak dengan kelainan sistemik seperti kromosom atau neurologis dan lainya. Namun orang dewasa juga dapat mengalami kondisi mata juling akibat beberapa faktor.

Langkah pencegahan dan pengobatan dapat di lakukan untuk mengatasi dan menhilangkan kondisi mata juling. Seperti halnya dengan menggunakan kaca mata khusus mata juling, menggunakan obat tetes mata botulinum toksin (botox), melakukan terapi hingga melakukan operasi mata juling. Berdasarkan keadaan akibat mata juling, kondisi mata juling terbagi menjadi beberapa jenis. Secara garis besar mata juling atau strabismus di bagi menjadi dua jenis yakni strabismus horizontal dan strabismus vertical. Berikut adalah jenis dari kondisi mata juling.

  1. Strabismus Horizontal

Kondisi Strabismus horizontal juga di bagi menjadi 2 tipe, yakni esotropia dan eksotropia.

    • Esotropia

Kondisi Esotropia ini posisi bola mata tidak sejajar karena bola mata yang berputar ke arah dalam. Kondisi mata juling esotropia ini juga di bagi menjadi 3 bagian berdasarkan penyebabnya. Yakni, esotropia infatile (bawaan dari lahir), eseotropia akomodatif (terkait rabun dekat) dan esotropia karena adanya kelumpuhan saraf ke enam. Tipe esotropia melasir dari laman Cleveland Clinic strabismus tipe esotropia akomodatif biasanya di mulai pada beberapa tahun sejak si kecil lahir.

Esotropia infatile dan akomodatif adalah kondisi mata juling yang paling umum di temukan. Terutama esotropia infatile yang terjadi pada bayi usia 6 bulan dan esotropia akomodatif pada anak-anak usia 2 tahun atau lebih. Sebab faktor keturunan dan rabun jauh sangat mempengaruhi kondisi mata. Bahkan di lansir dari Children’s Natioanal bahwa anak-anak dengan riwayat keluarga yang memliki sindrom lebih berisiko untuk mengidap mata juling.

Kondisi ini menyebabkan salah satu mata melihat kearah depan sedangkan mata yang satu bergerak kea rah dalam. Akibatnya, perlu adanya usaha yang lebih agar mata dapat melihat lebih focus pada objek yang di tuju. Pada kondisi esotropia ini dapat di tangani dengan menggunakan kaca mata. Namun kamu juga dapat melakukan operasi untuk memperbaik otot mata yang mengalami gangguan.

    • Eksotropia

Eseotropia atau juga di kenal dengan esotropia intermiten merupakan kondisi mata juling di mana satu mata dapat focus kearah objek sedangkan mata yang lain mengarah ke luar. Umumnya, kondisi ini akan menimbulkan gejala berupa mata lelah, sakit kepala, penglihatan ganda, sulit membaca serta perlu menutup mata untuk melihat objek jauh atau pada cahaya yang terang.

Kondisi mata juling tipe Eksotropia ini dapat terjadi tidak hanya pada anak-anak saja. melainkan dapat juga di alami oleh semua orang tanpa mengenal batasan usia. Pada kondisi ini, penderita membutuhkan bantuan kaca mata atau penutup mata serta terapi atau bahkan operasi untuk mengembalikan kondisi mata menjadi normal.

  1. Strabismus Vertical

Kondisi mata juling atau strabismus jenis vertical juga terbagi menjadi dua tipe, yakni hipertropia dan hipotropia.

    • Hipertropia

Mata juling tipe Hipertropia ini merupakan kondisi di mana mata yang satu dapat melihat focus kearah objek, sedangkan mata yang satunya melihat kea rah atas. Kondisi mata juling tipe Hipertropia ini membutuhkan alat bantu kaca mata atau lensa kontak dengan bahan prisma agar kondisi mata dapat melihat dengan lebih baik. Selain itu, terapi dan operasi adalah cara yang sering di rekomendasikan dokter agar mata dapat kembali normal.

    • Hipotropia

Mata juling tipe hipotropia adalah sebuah kondisi di mana mata yang satu dapat melihat focus kearah depanm, sedangkan yang satunya bergerak kearah bawah. Sama halnya dengan tipe mata juling yang lainya, tipe hipotropia juga membutuhkan alat bantu kaca mata atau lensa kontak dengan bahan prisma agar mata dapat berfungsi lebih baik. Terapi dan operasi juga menjadi beberapa metode untuk menyembuhkan kondisi ini.

Selain beberapa jenis mata juling di atas, ada tipe lain kondisi mata juling, yakni mata juling tidak yang sejajar tingginya. Tipe mata juling ini berupa mata yang satu dengan yang lainya memiliki tinggi yang tidak sejajar. Kondisi tersebut dapat di lihat ketika penderita melihat satu objek yang ada di depan namun mata yang satu melihat ke atas sedangkan yang satunya melihat kebawah atau bersilangan.

Kondisi mata juling pada dasarnya terjadi akibat adanya gangguan pada saraf dan otot mata. Sehingga membuat adanya ketidaksimbangan pada koordinasi anatar otak dan mata dan membuat kedua mata tidak dapat focus kearah yang sama. Selain itu, faktor genetic atau keturunan menjadi faktor yang paling umum menyebabkan terjadinya kondisi mata juling. Orang tua yang memiliki riwayat mata juling, maka sang anak juga berpotensi memiliki risiko mata juling. Adapaun penyebab lain yang dapat menyebabkan mata juling adalah adanya kelainan pada mata, kesehatan tubuh hingga kondisi anak yang melamun dan juga kelelahan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai jenis kondisi mata juling. Beberapa jenis kondisi mata juling di atas adalah yang kerap di alami oleh kebanyakan orang, terutama tipe esotropia infatile dan akomodatif. Apabila gejala kondisi mata juling terlihat, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan langkah pencegahan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Rsmataachmadwardi
  • Hellosehat
Cara Mengobati Kondisi Mata Juling

Cara Mengobati Kondisi Mata Juling

Hallo Kawan Mama, Beberapa dari kita atau orang yang kita kenal atau bahkan diri kita sendiri memiliki kondisi gangguan penglihatan. Karena mata memang merupakan salah satu bagian dari organ tubuh yang sangat sensitive dan mudah terkena gangguan penglihatan. Salah satu gangguan yang kerap di alami orang pada umumnya, terutama pada anak-anak adalah mata juling. Kondisi mata juling ini akan menganggu penglihatan bagi penderitanya. Lalu adakah cara mengobati seseorang yang mengalami kondisi mata juling?

Pada dasaranya, kondisi mata juling ini dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal waktu dan batasan usia. Namun kondisi ini lebih sering di alami oleh usia kanak-kanak pada umumnya. Mata juling adalah sebuah kondisi di mana penderitanya memiliki mata yang tidak dapat melihat dengan selaras antar kedua bola matanya. Umumnya mata yang satu akan melihat lurus pada objek, sedangkan mata yang lainya akan bergerak menyilang dan tidak melihat lurus ke arah objek. Akibatnya penderita mata juling memiliki risiko penglihatan ganda. Jika kondisi ini di biarkan, maka mata juling berpotensi menjadi permanen. Bahkan dalam kondisi yang lebih buruk lagi, mata juling dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan. Selain itu, kondisi mata juling tentu akan berpengaruh kepada keadaan sikologi penderitanya, terutama anak-anak. karena kondisi ini cenderung membuat anak atau orang yang menderitanya di kucilkan atau mendapat bullying yang akan mempengaruhi sikologi sang anak.

Banyak kasus yang menyebutkan bahwa kebanyakan anak penderita mata juling menjadi tidak percaya diri bahkan mengalami depresi. Namun setiap ada masalah pasti ada jalan keluarnya. Kondisi mata juling ini juga dapat di obati dengan beberapa cara. Berikut ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa cara mengobati mata juling. Karena langkah pencegahan atau pengobatan perlu segera di lakukan agar kondisi mata juling tidak bertambah parah.

Beberapa Cara Mengobati Kondisi Mata Juling

Cara Mengobati Kondisi Mata Juling

Kondisi mata juling atau juga di kenal dengan istilah strabismus merupakan kondisi di mana kedua mata memiliki posisi yang tidak sejajar sehingga tidak dapat melihat ke arah pada objek yang sama. Kondisi ini kebih sering di temukan pada anak-anak dan dapat di kenali pada bayai usia 6 bulan. Salah satu penyebab seseorang mengalami mata julling adalah faktor keturunan. Di lansir dari laman Children’s Natioanal menyabutkan bahwa anak-anak dengan riwayat keluarga yang memliki sindrom lebih berisiko untuk mengidap mata juling.

Meskipun mata juling kebanyakan di alami oleh usia anak-anak, namun bukan berarti orang dewasa dapat bersantai dan tenang-tenang saja. Karena sebagaimana yang di jelaskan di atas, bahwa kondisi mata juling dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batasan usia. Selain itu, kondisi mata juling di sebabkan oleh adanya gangguan otot mata sehingga berpengaruh pada koordinasi pergerakan antar kedua mata. Beberapa jenis pengobatan dapat di lakukan untuk mengatasi kondisi mata juling. Antara lain sebagai berikut.

  1. Menggunakan Kaca Mata Untuk Mata Juling

Salah satu cara mengatasi kondisi mata juling adalah dengan menggunakan kaca mata. Kaca mata yang di gunakan tidak sama dengan kaca mata yang di gunakan untuk penderita rabun jauh ataupun rabun dekat. Kaca mata yang di gunakan oleh penderita mata juling menggunakan lensa khusus untuk mengatasi mata juling. Yakni kaca mata dengan lensa prisma yang lebih tebal dan di buat khusus untuk memfokuskan pandangan penglihatan ganda akibat kondisi mata juling.

Lensa khusus mata juling tersebut akan bekerja dan mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata shingga memudahkan mata untuk focus melihat berbagai objek. Selain dalam bentuk kaca mata, lensa prsima ini juga di buat ke dalam bentuk lensa kontak sehingga tidak akan mempersempit pandangan dan terkesan sipmel dan minimalis. Umumnya, penggunaan lensa prisma ini menjadi rekomendasi oleh para dokter sebagai tahap awal mengobati mata juling.

  1. Melakukan Terapi

Selain menggunakan kaca mata ata lensa prisma, melakukan terapi juga merupakan salah satu cara mengobati kondisi mata juling. Bahkan tidak sedikit dokter yang menganjurkan pada pasien penderita mata juling untuk melakukan terapi. Karena kondisi mat juling umumnya di sebabkan oleh otot mata yang tidak seimbang sehingga memerlukan terapi berupa adanya pelatihan atau tambahan aktivitas untuk melatih otot mata sehingga dapat berfungsi dengan lebih baik.

Terapi penglihatan berisi program aktivitas visual yang sudah terstruktur untuk meningkatkan koordinasi mata dan focus mata. Selain itu, hubungan antar mata dengan otak juga akan ikut terlatih menjdi lebih baik. Berikut adalah beberapa terapi yang berisi latihan  untuk mengobati kondisi mata juling.

    • Pushup Pencil

Pushup pencil adalah salah satu metode terapi yang dapat dan biasa di lakukan sebagai langkah mengobati mata juling. Caranya adalah dengan menggunakan bantuan pencil yang di letakkan pada satu titik yang sejajar dengan mata. Fokuskan kedua mata pada pensil sembari menjauhkan dan mendekatkan pensil dengan mata. Lakukan hal tersebut hingga 15 menit dalam satu hari untuk melatih otot dan focus mata.

    • Brock String

Selain melakukan Pushup pencil, penderita mata juling juga dapat melakukan terapi dengan metode brock string. Metode ini membutuhkan tali dengan panjang 12-30 cm dan 3 manik-manik dengan warna berbeda. Ikatkan manik-manik pada tali tersebut dengan jarak yang sama antar manik-manik. Posisikan tali dan manik-manik tersebut di depan hidung secara horizontal dan latih mata dengan memfokuskan mata pada manik-manik tersebut.

  1. Operasi Mata Juling

Melakukan operasi adalah salah satu cara mengobati kondisi mata juling yang pali cepat di lakukan. Dan metode yang satu ini termasuk ke dalam operasi rawat jalan cepat dengan hanya membutuhkan waktu 1 sampai 2 jam. Di lansir dari Mayo Clinic menyebutkan bahwa operasi mata juling di lakukan untuk memperbaiki posisi otot mata yang mengalami gengguan sehingga dapat kembali dalam posisi normal. Sebelum melakukan operasi, umumnya pasien akan di minta untuk melakukan serangkaian pemeriksaan terlebh dahulu.

Dengan adanya pemeriksaan terlebih dahulu, membuat dokter dapat mengetahui seberapa langkah yang di perlukan untuk mengoreksi dan mengatur posisi otot mata sehingga dapat kembali normal. Pasca operasi, umumnya penglihatan pasien menjadi berbayang selama beberapa hari akibat proses operasi dan hanya membutuhakan waktu sekitar seminggu untuk sembuh dan kembali normal.

Pada kondisi tersebut, umumnya dokter akan memberikan resep obat sebagai Pereda ras sakit akibat operasi. Namun sama halnya seperti melakukan operasi lainya, operasi mata juling juga memiliki risiko atau efek samping yang bisa terjadi. Berikut adalah beberapa efek samping akibat operasi mata juling.

    • Mata Bengkak
    • Infeksi Mata
    • Mata Merah
    • Penglihatan Berbayang Dan Kabur
    • Mata Mengeluarkan Darah
    • Abrasi Kornea.

Apabila gejala-gejalaakibat operasi tersebut muncul, baiknya segera periksakan kondisi tersebut ke doter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

  1. Penutup Mata

Kondisi mata juling, umumnya akan menyebabkan mata malas pada atau amblyopia pada penderitanya. Dan salah satu metode untuk mengobati kondisi tersebut adalah dengan menggunakan penutup mata. Metode ini di percaya dapat meningkatkan control mata yang tidak sejajar. Umumnya hal ini di lakukan dengan melakukan beberapa aktivitas pelatihan untuk meningkatkan focus mata.

  1. Menggunakan Obat Tetes Mata

Selain melakukan cara-cara di atas, menggunakan obat tetes mata juga di ketahui dapat mengobati kondisi mata juling. Penyutikan botox (botulinum toksin) atau tetes mata di anggap dapat menyesuaikan dan mengembalikan posisi mata pada kondisi  mata juling ringan. Suntikan botox akan berfungsi meregangkan otot mata sehingga kondisi pergerakan mata yang terganggu dapat kembali normal dan dapat focus untuk melihat.

Di lansir dari laman Kids Helath, suntikan botox tipe A dapat melemahkan otot mata yang terlalu bergerak aktif. Metode ini dapat di lakukan sebagai alternative operasi atai dengan operasi. Pastikan mengecek dan konsultasikan dulu ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

Kondisi mata juling memang kerap terjadi dan di alami oleh kebanyakan orang. Kondisi ini akan sangat menganggu penglihatan dan tentunya mempengaruhi kondisi pesikologi penderitanya. Karenanya pengobatan mata juling perlu untuk di tangan sesegera mungkin. Sebab bukan tidak mungkin penanganan yang terlambat dapat menyebabkan kondisi tersebut menjadi lebih buruk. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat menjadi permanen, bahkan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan. Karenanya adanya penanganan yang di lakukan sesegera mungkin sebagai cara untuk mengobati kondisi mata juling.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai cara mengobati mata juling. Cara-cara di atas adaah beberapa cara yang di anggap aman dan sudah teruji hasilnya dengan baik. Kenali gejala kondisi mata juling agar dapat segera mencegah terjadinya mata juling.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Orami
Faktor Penyebab Kondisi Mata Juling

Faktor Penyebab Kondisi Mata Juling

Faktor Penyebab Kondisi Mata Juling

Penyebab Kondisi Mata Juling

Hallo Kawan Mama, Mata juling adalah salah satu masalag gangguan penglihatan yang umumnya di alami oleh kebanyakan orang. Kondisi ini umumnya lebih sering di alami pada usia kanak-kanak dan bayi. Bahkan kondisi mata juling ini menyumbang hingga 25 % dari semua ketidakselarasan dan masalah gangguan penglihatan pada anak-anak. Namun tidak jarang juga orang dewasa memiliki hal yang menjadi penyebab mengalami kondisi mata juling. Kondisi ini membuat penderitanya mengalami gangguan penglihatan di mana kedua matanya tidak dapat melihat lurus dengan selaras dan focus pada objek yang sama.

Pada dasarnya kondisi mata juling atau juga di kenal dengan istilah strabismus yang membuat bola mata tidak dapat melihat lurus sejajar dan seirama. Kondisi ini terjadi akibat otot dari kedua mata yang tidak berfungsi dengan baik dan normal sehingga membuat posisi dan gerak dari bola mata menjadi terganggu dan tidak seimbang. Hal tersebut akan membuat otak akan menerima informasi yang berbeda dari masing masing bola mata. Akibatnya salah satu bola mata dapat melihat lurus kea rah objek sedangkan mata yang lainya melihat ke arah yang arah lain atau berlawanan. Agar kedua mata dapat melihat dengan focus dan jelas pada satu objek yang sama di butuhkan kerja otot penglihatan secara sinergis. Apabila ketidakseimbangan terjadi maka akan mempengaruhi terhadap focus pandang pada objek. Jika tidak segera di atasi, kondisi ini akan menyebabkan mata juling menjadi permanen bahkan meskipun sangat kecil, tetap berisiko menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan atau kebutaan.

Sebagian besar kasus menunjukkan bahwa terjadinya kondisi mata juling ini tidak di pengaruhi oleh faktor genetikal atau keturunan. namun tidak sedikit juga yang mengalami kondisi mata juling yang di sebabkan oleh beberapa faktor lain. Apa saja faktor yang menyebabkan kondisi mata juling? Berikut ini Kawan Mama akan mambahas mengenai beberapa faktor penyebab kondisi mata minus. Karena umumnya banyak yang belum mengerti dan mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi mata juling.

Faktor Penyebab Kondisi Mata Juling

Kondisi mata juling terjadi akibat adanya ketidak seimbangan pada otot mata, atau adanya masalah koordinasi antara otak dan mata. Bahkan beberapa kondisi kesehatan tertentu dapat menyebabkan seseorang mengalami kondisi mata juling. Meskipun belum di ketahui dengan pasti, usia anak-anak adalah usia yang paling rentan mengalami kondisi mata juling. Mengutip dari Children’s Natioanal menyabutkan bahwa anak-anak dengan riwayat keluarga yang memliki sindrom lebih berisiko untuk mengidap mata juling.

Mata juling dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batasan waktu dan usia. Namun kondisi ini biasanya lebih sering di alami dan di diagnosis sejak dini. Sekitar 1 dari 20 anak menunjukan gejala mata juling. Dan kondisi mata juling pada anak-anak dapat biasanya akan muncu dan terlaihat sejak lahir namun gejala yang sangat terlihat dan dapat di sadri dengan mudah terjadi pada bayi dengan usia 3 bulan. Meskipun begitu, orang dewasa juga perlu untuk berhati-hati terhadap kondisi ini.

Di lansir dari laman American Optometric Assosiation, menyebutkan bahwa terdapat 6 otot berbeda di setiap mata. Otot-otot pada mat tersebut akan bekerja secara bersamaan dan membuat keseimbangan pada kinerja gerakan antara kedua bola mata. Dengan adanya kesimbangan tersebut, kedua mata dapat focus melihat sebuah objek yang sama secara bersamaan. Mata juli terjadi akibat tidak adanya keseimbangan pada otot antar kedua bola mata.

Pada dasarnya penyebab kondisi gangguan penglihatan tersebut di bedakan menjadi dua macam, yaitu mata juling pada anak-anak dan pada orang dewasa. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi mata juling.

  1. Penyebab Kondisi Mata Juling Pada Anak-Anak

    • Kelainan genetic yang mempengaruhi pertumbuha tengkorak (Apert Syndrome)
    • Rabun jauh dan dekat
    • Penderita astigmatisme
    • Penderita lumpuh otak
    • mengalami Infeksi atau penyakit campak
    • Riwayat diabetes
    • Cerebral palsy
    • Congenital rubella
    • Hemagioma dekat mata ketika waktu bayi
    • Kelainan gentik (syndrome down)
    • Kelaina genetic langka yang mempengaruhi kulit (Inconenti Pigmenti Syndrome)
    • kelainan genetic langka yang mempengarui tampilan wajah (Noonan syndrome)
    • kondisi genetic yang menyebabkan terbentuknya otot yang lemah (Prader-Willi Syndrome)
    • kelainan yang mempengaruhi mata (retinopathy of Prematurity )
    • kenker langka pada retina (retinoblastoma)
    • cedera otak traumatis
    • kelainan genetic yang menyebabkan cacat lahir (trisomy 18)
    • kelahiran premateur
    • Penyakit lain yang menyebabkan kehilangan penglihatan
  1. Penyebab Kondisi Mata Juling Pada Orang Dewasa

    • Botulisme
    • Diabetes (menyebabkan kondisi yang di sebut Acquired Paralytic Strabismus)
    • Penyakit Graves
    • Guillain-Barre Syndrome
    • Cedera pada mata
    • Cerebrial palsy
    • Keracunan akibat kerang-kerangan
    • Stroke
    • Cedera otak traumatis
    • Kehilangan penglihatan akibat penyakit mata atau kondisi lainya

Selain beberapa faktor kondisi kesehatan di atas, ada beberapa faktor lain yang berisiko menyebabkan kondisi mata juling. Seperti,

  • Faktor keturunan dari orang tua yang memiliki riwayat mata juling atau gangguan penglihatan lainnya.
  • Kelainan genetic yang menyebabkan gangguan penglihatab
  • Adanya kelainan pada otak seperti hidrosefalus, sindrom down, stroke, cedera otak , cerebral palsy atau bahkan tumor otak
  • Inveksi virus seperti penyakit campak
  • Gangguan pada penglihatan seperti penyakit mata malas (amblyopia), rabun dekat hingga kerusakan pada retina
  • komplikasi diabetes pada mata.

Dari sekian banyaknya faktor penyebab terjadinya kondisi mata juling, yang paling umum mengakibatkan kondisi tersebut adalah faktor keturunan. menurut dr. Junaedi seorang dokter spesialis mata RS Pondok Indah-puri indah. Menyebutkan bahwa sekitar 30 % anak-anak dengan kondisi mata juling memiliki anggota keluarga atau orang tua dengan kondisi yang sama. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa faktor-faktor di atas dapat menyebabkan mata mengalami kondisi mata juling. Meskipun kondisi mata juling banyak terjadi pada anak-anak terutama usia muda atau bayi, namun tidak menutup kemungkinan bahwa orang dewasa juga dapat mengalami kondisi mata juling. Oleh sebab itu, sebaiknya mulai rawat kondisi kesehatan mata dan lakukan langkah pecegahan atau periksan ke dokter apabila muncul gejala kondisi mata juling.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai faktor penyebab kondisi mata juling. Kondisi mata juling memang salah satu gangguan penlihatan yang umum di alami kebanyakan orang. Pada tahap awal kondisi ini masih bisa di tangani sendiri atau dengan bantuan medis. Namun jika di biarkan, kondisi ini dapat memperparah kondisi kesehatan pada mata hingga berisiko mengalami kebutaan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Alodokter
Gejala Kondisi Mata Juling

Gejala Kondisi Mata Juling

Gejala Kondisi Mata Juling

Gejala Kondisi Mata Juling

Hallo Kawan Mama, Gangguan terhadap penglihatan memang sering kali di alami dan menjadi keluhan umum pada kebanyakan orang. Terutama pada zaman sekarang di mana sebagian besar dari aktivitas yang kita lakukan mengharuskan kita untuk menghabiskan waktu lebih lama pada layar computer ataupun gadget. Akibatnya banyak sekali peningkatan terhadap keluhan akan adanya gangguan penglihatan. Salah satu kondisi gangguan penglihatan adalah gejala kondisi mata juling.

Apakah kamu salah satu penderita mata juling? Kondisi mata juling, pada dasarnya terjadi akibat posisi kedua mata yang tidak sejajar sehingga membuat mata melihat ke arah yang berbeda pada objek yang sama. Pada kondisi ini, ketika satu mata terfokus pada satu objek mata yang satunya dapat mengarah ke dalam atau menyilang. Selain itu, mata yang satu bisa juga mengarah ke luar (wall eye), mengarah kebawah (hipotropia) atau mengarah kebawah (hyperopia). Umumnya kondisi mata juling ini lebih banyak di alami oleh usia balita dan kanak-kanak. Namun ternyata kondisi mata juling juga dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batas usia. Umumnya, banyak yang beranggapan bahwa kondisi mata juling ini dapat sembuh dengan sendirinya. Namun sayangnya yang benar adalah kondisi mata juling tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Apabila penyakit ini tidak segera di tangani, maka dapat menyebabkan risiko penglihatan ganda.

Ketika kondisi mata juling terjadi dan tidak segera di tangani, maka risiko penglihatan ganda hingga menyebabkan penyakit mata malas atau di kenal dengan istilah amblyopia. Nah, pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa gejala munculnya kondisi mata juling. Pada awal kondisi mata juling akan memunculkan beberapa gejala. Dengan mengetahui gejala munculnya mata juling, maka kita bisa lebih sigap dan segera melakukan langkah pencegahan.

Gejala Munculnya Kondisi Mata Juling

Mata juling atau juga di kenal dengan istilah strabismus yang umumnya berupa kondisi dari salah satu mata yang melihat ke depan sedangkanmata lainya melihat kerah berbeda. Bisa melihat kekiri, kekanan, keatas atau bahkan ke samping. Selain faktor keturunan, kondisi mata juling juga dapat di sebabkan oleh oleh faktor lain. Seperti gangguan pada system saraf atau bahkan adany tumpr juga berpotensi menyebabkan kondisi mata juling.

Secara garis besar, kondisi mata juling ini di kategorikan menjadi 2 macam kondisi, yaitu mata juling dengan sudut yang besar dan mata juling dengan sudut yang kecil. Mata juling dengan sudut yang besar merupakan kondisi di mana adanya ketidak sejajaran yang sangat terlihat antara duo bola mata. Sedangkan mata juling dengan sudut yang sempit merupakan kondisi ketidaksejajaran posisi mata yang hanya sedikit dan tidak terlalu terlihat. Pada mata juling dengan sudut yang besar umumnya tidak akan membuat penegangan otot hingga sakit kepala. Karena otak tidak akan berusaha untuk memperbaiki penglihatan. Namun pada mata juling dengan sudut yang sempit akan menyebabkan penegangan otot dan sakit kepala. Kondisi ini terjadi karena mata juling dengan sudut yang sempit akan terus membuat otak mengfokuskan pada penglihatannya.

Kondisi mata juling atau strabismus ini lebih sering terjadi pada balita. Pada saat berumur 3-4 bulan, umumnya mata sang bayi dapat melihat dengan focus pada objek yang terlihat dengan posisi mata yang lurus dan rata. Dan pada usia 6 bulan, bayi sudah dapat melihat objek yang jauh dengan focus dan lbih jelas. Namun bayi yang mengalami mata juling posisi matanya akan mengalami peruabahan arah gerak pada objek tertentu. Berikut adalah ciri-ciri gejala kondisi mata juling atau strabismus.

  1. Posisi kedua mata yang tidak sejajar

  2. Kedua mata tidak melihat kea rah atau objek yang sama

  3. Otot mata yang tegang

  4. Mata yang mudah lelah

  5. Sakit kepala

  6. Sering berkedip dan memicingkan mata

  7. Penglihatan yang buruk atau kabur

  8. Adanya penglihatan ganda

  9. Mencoba menutup salah satu mata saat berusaha focus melihat pada objek tertentu

  10. Pergerakan mata yang tidak terkoordinasi atau tidak seirama

  11. Kehilangan penglihatan

Kondisi mata yang mengalami kondisi penglihatan ganda tidak terlalu berlaku pada anak-anak. hal ini di sebabkan oleh dua gambar yang terekam oleh mata kiri dan kanan yang di kirimkan ke otak akan di acuhkan dan di pilih salah satu. Umumnya objek yang di pilih berdasarkan kondisi mata yang lebih sehat. jika di biarkan, kondisi ini dapat mengakibatkan kemampuan salah satu mata menjadi menurun dan mengalami mata malas atau amblyopia.

Kondisi kesehatan mata, perlu untuk di jaga dengan sebaik-baiknya. karena kondisi mata yang mengalmi gangguan penglihatan tentu akan menganggu dan membuat repot penderitanya. Mata juling adalah salah satu kondisi gangguan penglihatan yang umum di alami oleh kebanyakan orang. Kondisi ini akan membuat penderitanya tidak dapat melihat dengan jelas hingga memiliki penglihatan ganda. Karenanya, apabila gejala-gejala di atas muncul, sebaiknya sesegera mungkin lakukan tindakan pencegahan agar kondisi mata dapat kembali normal.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai gejala kondisi mata juling. Meskipun umumnya terjadi pada anak-anak, namun tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal batasan usia. Rawat dan sayangi mata kamu mulai dari sekarang.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klikdokter
  • Docdoc
Gejala Kondisi Mata Juling Atau Strabismus Eksotropia

Gejala Kondisi Mata Juling Atau Strabismus Eksotropia

Hallo Kawan Mama, Pernahkah kamu mendengari istilahh eksotropia? Atau mungkin kamu atau kenalanmu pernah atau bahkan sedang mengalami kondisi tersebut? Eksotropia pada dasarnya merupakan salah satu kondisi di mana mata sebagai alat penglihatan mengalami gangguan atau masalah kesehatan. Kondisi ini sendiri pada dasarnya adalah salah satu jenis gangguan penglihatan, yakni kondisi mata juling atau strabismus. Seseorang yang mengalaami eksotropia umumnya akan mengalami berbagai macam gejala akibat kondisi mata juling atau strabismus eksotropia ini.

Masalah kesehatan memang merupakan salah satu kondisi yang umum di alami oleh kebanyakan orang. Seperti halnya dengan jenis masalah kesehatan pada umumnya, gangguan pada fungsi penglihatan juga merupakan kondisi medis yang umum terjadi. Bahkan tidak sedikit yang mengalami kondisi ini karena bagaimanapun kondisi ini dapat di alami oleh siapa saja. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kondisi gangguan penglihatan ini cukup banyak di mana hampir setengah ari populasi orang di dunia mengalami kondisi gangguan penglihatan.

Dari sekian banyaknya jenis gangguan penglihatan, mata juling atau adalah salah satu jenis gangguan penglihatan yang umum terjadi dan di alami kebanyakan orang. Kondisi ini sendiri umumnya lebih sering di alami oleh usia anak-anak dan bayi. Meski demikian, kondisi mata juling ini juga dapat di alami oleh orang dewasa hingg oprang tua sekalipun. Seseorang yang mengalami kondisi ini biasanya akan mengalami gejala di mana system penglihatan tidak dapat berfungsi dengan normal.

Pada dasarnya, kondisi mata juling atau iini sendiri di klasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan kondisinya. Mata juling atau strabismua dengan jenis eksotropia adalah kondisi mata juling yang umum terjadi. Umumnya, kondisi ini dapat di ketahui di mana gejalanya berupa pergerakan bola mata yang menuju ke arah bagian luar dari kelopak mata. Untuk lebih jelasanya, berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai kondisi mata juling atau strabismus jenis eksotropia. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Mata Juling Atau Strabismus

Kenali Gejala Kondisi Mata Juling Atau Strabismus Eksotreopia

Mata juling atau dalam dunia medis di kenal dengan istilah strabismus pada dasarnya merupakan kondisi di mana jaringan pada system penglihatan yang mengalami gangguan. Kondisi ini merupakan salah satu kelainan refraksi yang sering kali muncul dan di alami oleh anak-anak dan bayi. Pada dasarnya, kondisi ini berupa adanya pergerakan yang berbeda dan tidak sejajar antara satu bola mata dengan bola mata lainya. Pergerakan kedua bola mata yang tidak sinkron tentunya akan membuat fungsi penglihatan menjadi terganggu.

Pada dasarnya, setiap dari system penglihatan terdapat berbagai jaringan yang berperan dalam terjadinya proses penglihatan. Salah satunya adalah jaringan otot yang terlatak pada bagian bola mata. Jaringan otot ini memiliki fungsi sebagai pengatur pergerakan bola mata untuk menangkap cahaya atau gambaran objek yang terlihat. Selain itu, jaringan otot pada bola mata ini akan di kendalikan oleh saraf yang di perintahkan untuk menggerakkan bola mata kea rah objek yang ingin di lihat. Dalam kondisi normal, jaringan otot pada bola mata ini akan membantu menggerakkan bola mata untuk mengarah sesuai dengan arah yang di perintahkan oleh otak.

Setelah cahaya dari objek yang terlihat oleh mata di tangkap dan masuk melalui lensa mata, kemudian cahaya objek tersebut akan di biaskan oleh kornea mata. Cahaya objek yang telah di biaskan oleh kornea ini akan di kirimikan ke retina mata dana kan di rubah menjadi informasi visual. Kemudian sebelum di kimkan ke otak, informasi visual ayang ada retina mata tersebut akan di rubuh menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut kemudian akan di kirmkan ke otak melalui saraf optik. Setelah sampai ke otak, informasi tersebut akan di interpretasikan otak menjadi sebuah gambaran objek yang di lihat oleh mata.

Namun, terjadinya kondisi mata juling di mana jaringan otot pada bola mata mengalami gangguan akan menyebabkan fungsi penglihatan menjadi terganggu. Akibatnya kedua bola mata tidak dapat melihat sejajar dan singkron menuju arah yang sama. Akibatnya cahaya atau informasi objek yang masuk ke mata akan berbeda antara satu mata dengan mata lainya. Ketika informasi objek yang di kirmkan ke otak berbeda, maka hal ini akan membuat focus system menjadi terganggu atau buyar.

Mata Juling Atau Strabismus Eksotropia

Secara garis besar, mata juling atau strabismus eksotropia ini termasuk ke dalam golongan strabismus horizaontal. Artinya, mata yang mengalami strabismus horizontal di tandai dengan pergerakan bola mata yang mengarah pada bagian samping mata. Strabismus golongan horizontal sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yakni strabismus esotropia dan strabismus eksotropia. Jika kondisi strabismus esotropia di tandai dengan bola mata yang mengarah ke dalam, maka strabismus eksotropia adalah kondisi di mana bola mata mengarah kea rah luar bola mata

Pada kondisi ini, umumnya, dapat di tandai dengan kondisi satu mata yang terfiksasi (berkonsentrasi) pada satu titik. Sedangkan mata yang satunya lagi cenderung akan mengarah ke samping atau bagain luar mata. Selain itu, eksotropia ini biasanya akan menimbulkan gejala berupa adanya sakit kepala, kesulitan membaca, mata lelah dan penglihatan ganda. Selain itu, penderita eksotropia juga terpaksa harus menutup salah satu matanya agar dapat melihat dengan jelas pada objek yang letaknya jauh atau di tempat dengan cahaya yang terang.

Kondisi ini sendiri juga sering di sebut dengan istilah strabismus eksotropia intermiten di mana kondisi ini dapa terjadi pada semua jenjang usia. Selain itu, dalam beberapa kasus yang terjadi menyebutkan bahwa kondisi ini dapat terjadi tanpa adanya gejala yang signifikan pada penderitanya. Sehingga seringkali orang lainya menyadari terlebih dahulu akan kondisi ini ketik ada yang tidak normal yan terjadi pada mata.

Risiko Komplikasi Mata Juling

Kondisi mata juling yang tidak dsegera di koreksi ini umumnya dapat menyebabkan munculnya risiko gejala-gejala komplikasi. Risiko ini akan lebih tinggi ketika kondisi mata juling ini dalam oleh anak-anak atau bahkan bayi. Sebab perkembangan dari kondisi mata juling ini seringkali akan menyebabkan terjadinya sakit kepala akibat mata yang lelah dan tegang. Selain itu, kondisi ini akan mmebuat penglihatan menjadi kabur hingga penglihatan 3-D yang buruk dan akan membuat mata kesulitan untuk membaca.

Seorang dokter ahli mata, yakni dr.junaidi mengatakan bahwa. “Kondisi mata juling yang terjadi pada anak-anak atau bayi dapat mengganggu fungsi penglihatannya. Bahkan kondisi ini dapat di sertai dengan adanya penglihatan ganda dan kondisi diplopia atau sakit kepala”. Di lansir dari laman American journal of ophthalmology, lebih dari 90% anak dengan mata juling ekstropia intermiten ini mengalami perkembangan hingga menjadi rabun ketika memasuki usia 20 tahun.

Penutup

Pada dasarnya, kondisi mata juling merupakan kelainan atau gangguan yang terjadi pada jaringan otot pada bola mata. Kondisi ini membuat arah penglihatan antara satu mata dengan mata lainya tidak sejajar atau singkron menuju kea rah yang sama. Pada kondisi ini, sering kali terjadi kesalah pahaman di mana banyak orang yang percaya bahwa kondisi mata juling (terutama pada anak-anak) akan sembuh dengan sendirinya. Namun pada kenyatannya, kondisi mata juling yang tidak segera di koreksi dapat menyebabkan terjadinya berbagai kondisi komplikasi pada penglihatan yang lebih parah.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai gejala kondisi mata juling atau strabismus eksotropia. Dari penjelasan di atas dapat di ketahui bahwa strabismus eksotropia merupakan kondisi strabismus di mana bola mata menjuling kea rah luar mata. meskipun umum terjadi, kondisi ini pelru di waspadai dan di koreksi sesegera mungkin. Sebab kondisi ini cenderung dapat berkembang dan menyebabkan munculnya berbagai risiko koplikasi.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Orami
  • Hellosehat
Gejala Kondisi Mata Juling Ke Dalam (Estropia)

Gejala Kondisi Mata Juling Ke Dalam (Estropia)

Hallo Kawan Mama, Keadaan system  penglihatan yang mengalami kondisi mata juling, umumnya akan menyebabkan berbagai gejala yang membuat fungsi penglihatan menjadi terganggu. Kondisi mata juling ini akan membuat gejala di mana kinerja dari fungsi penglihatan yang menjadi buram atau kabur ketika melihat objek yang tertangkap oleh mata. Pada dasarnya, kondisi mata juling ini terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kondisinya, salah satunya adalah kondisi mata juling estropia. Umumnya, pederitanya akan mengalami gejala di mana kondisi mata juling ini cenderung masuk ke dalam atau di sebut dengan estropia.

Gangguan penglihatan pada dasarnya merupakan salah satu kondisi masalah kesehatan yang umum terjadi. Kondisi mata yang mengalami gangguan penglihatan akan membuat gejala-gejala di mana penglihatan tidak berfungsi dengan maksimal. Selain itum, akan muncul gejala-gejala yang membuat rasa tidak nyaman pada penderitanya. Bahkan kondisi gangguan penglihatan sendiri merupakan masalah yang umum terjadi di bagian seluruh penjuru dunia. Dari beberapa penelitian menyabutkan bahwa hampir separuh dari populasi dunia mengalami gangguan pada system penglihatannya.

Sementara itu, kondisi mata juling merupakan salah satu geangguan penglihatan yang umum terjadi di antara berbagai banyaknya jenis gangguan penglihatan. Umumnya, kondisi ini dapat di tandai dengan adanya gejala di mana bola mata tidak dapat melihat dengan sejajar. Hal ini menyebabkan perbedaan arah antara satu bola mata dengan bola mata lainya. Kondisi mata juling ini senidiri juga dapat di alami oleh satu mata saja atau bahkan terjadi pada kedua mata.

Kondisi mata juling ini sediri pada dasarnya di klkasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan kondisinya. Salah satu jenis kondisi mata juling adalah kondisi mata juling jenis estropia. Kondisi ini berupa keadaan mata yang menjuling ke arah dalam. Hal ini dapat terjadi pada satu mata saja atau pada kedua mata. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai gejala dari kondisi mata juling ke dalam atau mata juling jenis estropia. Untuk itu, simak penjelasannya sebagai berikut.

Kondisi Mata Juling

Gejala Kondisi Mata Juling Ke Dalam (Estropia)

Pada dasarnya, kondisi mata juling sendiri dalam dunia medis di kenal dengan istilah strabismus. Kondisi ini berupa adanya gangguan atau kelainan pada jaringan dalam system penglihatan yang membuat fungsi penglihatan menjadi tidak normal. Umumnya, penglihatan yang mengalami kondisi mata juling ini akan menimbulkan gejala di mana penglihatan menjadi tidak normal. Seperti halnya dengan bola mata akan melihat ke arah yang berbeda dengan bola mata yang satunya lagi. Hal ini akan menyebabkan kondisi eror pada otak dalam menerima dan mengolah informasi gambaran objek yang masuk ke mata.

Kenapa bisa demikian? Pada dasarnya, kondisi mata juling ini adalah kelainan yang terjadi dan di alami oleh jaringan otot pada bola mata. Setiap dari system penglihatan sudah bisa di pastikan memiliki jaringan otot pada bola mata. Jaringan otot pada bola mata ini akan berfungsi untuk mengatur pergerakan bola mata. Kelainan pada jaringan otot pada bola mata ini menyebabkan bola mata kesulitan dalam menyesuaikan pergerakannya pada arah objek yang ingin di lihat.

Sebab jaringan otot pada bola mata ini akan membantu menggerakan arah bola mata untuk melihat ke arah objek yang kita ingin lihat. Namun ketika jaringan otot mata ini mengalami gangguan atau kelainan, maka akan berdampak pada pergerakan dari bola mata. Hal ini mambuat pergerakan bola mata tidak dapat di control dan di gerakkan sesuai dengan keinginan pemiliknya. Akibatnya, pandangan antara satu bola mata dengan mata lainya tidak dapat melihat lurus sejajar pada arah yang sama ketika melihat objek.

Kondisi bola mata yang tidak terkontrol ini umumnya dapat bergerak ke arah mana saja. Ketika kedua bola maa tidak melihat ke arah yang sama, maka hal ini akan menyebabkan infromasi objek yang di rekam dan masuk ke mata menjadi berbeda. Sementara itu, agar penglihatan pada objek dapat menghasilkan gambar objek yang jelas, kedua bola mata harus melihat ke arah yang sama. Dengan begitu, informasi objek yang di rekam oleh kedua mata akan sama sehingga memudahkan fungsi penglihatan untuk mengelola informasi dari gambar objek yang masuk ke mata.

Kenali Gejala Kondisi Mata Juling Ke Dalam (Estropia)

Umumnya, secara garis besar, kondisi mata juling ini sendiri terbagi menjadi du kategori. Yakni pertaman adalah kondisi mata juing yang mengarah ke samping, atau di kenal dengan strabismus horizontal. Kedua adalah kondisi mata juling yang mengarah ke atas atau bawah atau di sebut dengan istilah strabismus vertical. Namun, kondisi mata juling ini sendiri telah di kerucutkan lagi menjadi 4 jenis mata juling berdasarkan kondisi atau arah menjulingnya bola mata.

Yakni, strabismus esotropia dan strabismus eksoropia yang tergolong ke dalam jenis strabismus horizontal. Sedangakan strabisum vertical sendiri juga terbagi menjadi dua jenis, yakni strabismus hipertropia dan hipotropia. Pada tulisan kali ini kami darI Kawan Mama akan membahas mengenai kondisi mata juling atau strabismus jenis esotropia. Sebab di antara 4 jenis klondisi mata juling, jenis mata juling esotropia merupakan kondisi yang paling umum terjadi. berikut adalah penjelasannya

Kondisi Mata Juling Atau Strabismus Jenis Esotropia

Pada dasarnya, mata juling atau strabismus jenis esotropia ini merupakan salah satu jenis kondisi mata juling di mana kondisi ini di tandai dengan bola mata yang mengarah ke arah dalam. Strabismus esotropia sendiri, pada dasarnya di klasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan faktor-faktor yang menyertainya. Seperti faktor mulai terjadinya kondisi tersebut, frekuensi strabismus, dan bagai mana tata cara penanganannya.

  1. Berdasarkan Usia Di Mulainya Kondisi Strabismus Esotropia

Menurut American Association for Pediatric Opthalmology and Strabismus (AAPOS), menyebutkan bahwa strabismus esotropia ini di bedakan berdasarkan usia terjadinya, jumlah frekuensinya dan tata cara penangananya menggunakan kaca mata. Semantara itu, kondisi ini juga tergolong menjadi beberapa jenis, yakni

    • Infantile Atau Bawaan

Esotropia infatile ini merupakan kondisi strabismus bawaan yang umumnya terjadi pada bayi yang baru lahir. Dalam kondisi ini, bayi tidak dapat menggunakan kedua matanya secara bersama-sama. Salah satu dari kedua mata cenderung lebih sering mengarah ke dalam. Pada kondisi ini, bayi lebih rentan mengalami risiko mata malas atau amblyopia.

Umumnya, kondisi ini dapat di atasi dengan melakkan prosedur operasi atau menggunakan kaca mata atau bahkan suntikan botox. Baiknya, atasi kondisi tersebut sebelum anak menginjak usia 2 tahun. Meski demikian beberapa kasus menyebutkan bahwa anak dapat mengalami masalah penglihatan saat mereka tubuh dewasa. Selain itu, kondisi ini juga berkaitan dengan kondisi mata melayang ke atas, rabun dekat, hingga gerakan mata yang tidak normal atau nystagmus.

    • Acquired Atau Akomodatif

Esotropia acquired ini pada dasarnya merupakan kondisi yang terjadi akibat adanya riwayat penyakit atau kondisi medis tertentu. Seperti halnya dengan penyakit diabetes, penglihatan ganda atau kondisi rabun yang tidak di koreksi. Penderita esotropia acquired ini umumnya dapat di atasi dengan menggunakan kaca mata atau dengan terapi penglihatan. Selain itu, pembedahan juga termasuk metode yang dapat di gunakan untuk mengatasi kondisi ini.

  1. Berdasarkan Jumlah Frekuensinya

Kondisi mata juling atau strabismus sendiri, berdasarkan jumlah frekuensinya strabisumus estropia ini di bagi menjadi 2 janis. Yakni strabismus estropia sementara dan strabismus esotropia tetap. Pada umumnya, kondisi strabismus sementara ini umumnya merupakan kondisi mata juling yang cenderung bisa hilang dengan sendirinya. Namun perlu di ketahui bahwa kondisi strabismus esotropia ini juga dapat mucul kembali.

Selain itu, umumnya, kondisi strabismus semantara ini biasanya dapat di ketahui dan terlihat ketika seseorang mengalami kelelahan terutama pada bagian matanya. Hal ini juga sering muncul ketika seseorang mengalami sakit (terutama pada mata) dan mencari objek yang letaknya dekat atau yang letaknya lebih jauh. Sedangkan untuk strabismus esotropia adalah kondisi di mana mata juling yang mengarah ke dalam terjadi secara permanen.

  1. Berdasarkan Tata Cara Penanganan Atau Pengobatan Dengan Kaca Mata

Kondisi strabismus esotropia umumnya bersifat akomodatif di mana kondisi ini dapat di tandai dengan kondisi salah satu mata yang mengarah ke dalam. Umumnya, kondisi ini di tandai ketika sedang berusaha untuk melihat sebuah objek yang letaknya cenderung lebih dekat. Sebab kebanyakan dari orang yang mengalami strabismus esotropia ini memiliki atau di sertai dengan kondisi rabun dekat. Biasanya, dalam kondisi ringan atau sedang, penderita strsbismus esotropia akomodatif ini dapat di kendalikan dengan menggunakan alat bantu penglihatan.

Dalam hal ini, penderita strabismus esotropia ini dapat menggunakan kaca mata atau bahkan dengan lensa kontak. Umumnya, untuk pasien mata juling tidak di perkenankan menggunakan jenis lensa sembarangan dan di sarankan untuk menggunakan lensa prisma. Jika tata cara penanganan ini tidak berhasil, maka kemungkinan pasien memerlukan prosedur bedah atau operasi untuk menangani kondisi ini.

Pada dasarnya, kondisi mata jullinh atau strabismus esotropia ini merupakan kondisi mata juling dengan bola mata yang mengarah pada bagian dalam mata. Sama seperti kondisi mata juling dengan jenis lainya, di mana kondisi ini juga akan membuat fungsi penglihatan menjadi tidak normal. Namun, jenis jika jenis dari kondisi mata juling lainya membuat bola mata meihat pada arah luar, maka kondisi strabismus esotropia ini akan membuat salah satu bola mata mengarah pada mata bagian dalam. Kondisi ini juga akan mengakibatkan informasi gambar yang terekam dari kedua mata menjadi berbeda.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai gejala kondisi mata juling ke dalam (esotropia). Umumnya, kondisi mata juling atau strabismus esotropia ini muncul ketika seseorang masih berusia bayi. Namun kondisi ini juga dapat muncul dan berkembang ketika menginjak usia anak-anak. Selain itu, seseorang yang memiliki riwayat sindrom memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini.

Semoga tulisan ini dapat memabntu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
Terapi Untuk Mengobati Kondisi Mata Juling

Terapi Untuk Mengobati Kondisi Mata Juling

Hallo Kawan Mama, Gangguan penglihatan adalah salah satu kondisi masalah kesehatan yang cukup umum terjadi dan di alami oleh masyarakat umum. Mata yang mengalami kondisi gangguan penglihatan ini akan mempengaruhi kualitas penglihatan. Salah satu jenis gangguan penglihatan yang cukup umum di alami oleh banyak orang, terutama anak-anak adalah kondisi mata juling. Pada kondisi ini, umumnya pengobatan dengan prosedur medis menjadi pilihan utama untuk mengobati kondisi ini. Namun beberapa cara, seperti terapi juga dapat di lakukan untuk mengobati kondisi mata juling.

Masalah kesehatan terkait gangguan penglihatan memang merupakan salah satu kondisi medis yang umum di alami dan menjadi keluhan bagi penderitanya. Sebab terjadinya gangguan penglihatan ini tentunya akan membuat fungsi pengihatan terganggu dan membuat rasa tidak nyaman pada mata. Selain itu, umumnya kondisi gangguan penglihatan akan membuat kualitas dari fungsi penglihatan ini mengalami penurunan sehingga membuat pengihatan pada objek menjaditidak jelas.

Sama halnya dengan kondisi gangguan penglihatan lainya, mata yang mengalami kondisi mata juling juga akan menyebabkan penurunan pada kualitas penglihatan. Sebab mata yang mengalami kondisi mata juling ini umumnya berupa keadaan di mana salah satu dari kedua bola mata tidak dapat melihat atau menyesuaikan pandangan ke arah yang sama dengan bola mata yang satunya lagi. Bahkan tidak sedikit yang terjadi di mana kondisi mata juling ini terjadi pada kedua bola mata. Kondisi ini akan membuat mata kesulitan untuk memfokuskan pandanganya pada objek yang terlihat.

Dalam menangani kondisi mata juling, umumnya pengobatan medis merupakan pilihan tepat untuk di lakukan. Prosedur operasi atau bedah operasi merupakan penanganan medis yang umumnya di lakukan untuk menangani kondisi ini. Selain itu, penggunaan obat dan kaca mata dengan lensa khusus juga di sarankan untuk di lakukan, terutama ketika mata juling masih dalam tahap ringan. Meski demikian, ternyata beberapa metode terapi juga di sarankan untuk membantu mengobati kondisi mata juling. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Gangguan Penglihatan Mata Juling

Terapi Untuk Mengobati Kondisi Mata Juling

Pada dasarnya, kondisi mata juling ini merupakan keadaan di mana jaringan pada system penglihatan mengalami gengguan atau kelainan refraksi. Hal ini akan berdampak pada fungsi dari system penglihatan dalam menjalankan perannya. Gangguan penglihatan mata juling merupakan kondisi di mana salah satu bola mata tidak dapat bergerak dan melihat sejajar. Akibatnya bola mata tidak dapat melihat ke arah yang sama dengan arah dari padangan bola mata yang satunya. Hal ini aka membuat fungsi penglihatan kesulitan dalam menangkap atau merekam gambaran objek yang terlihat.

Pada dasarnya terjadinya proses penglihatan di awali dengan adanya pantulan cahaya dari bayangan objek yang di lihat oleh mata dan masuk ke mata. Pantulan cahaya objek tersebut akan masuk ke mata dan di tangkap oleh lensa mata dan akan di biaskan oleh kornea mata menuju retina menjadi informasi visual. Informasi visual dari gambaran objek tersebut kemduian akan di rubah oleh retina menjadi sinyal listrik agar daoat di kirmkan ke otak melalui saraf optik mata. Setelah sampai ke otak, maka sinyal tersebut akan di olah dan di interpretasikan menjadi gambaran objek yang di lihat oleh mata.

Semantara itu, pergerakan bola mata ketika hendak melihat objek ini sendiri si atur oleh jaringan otot yang ada pada bola mata. Kondisi mata juling ini terjadi umumnya berupa keadaan di mana adanya gangguan pada jaringan otot bola mata. Akibatnya kondisi ini membuat pergerkan dari bola mata dalam melihat ke arah objek menjadi tidak sejajar antara satu bola mata dengan bola mata lanya. Hal ini akan menyebabkan informasi objek yang masuk ke mata menjadi berbeda.

Ketika informasi yang masuk ke mata itu berbeda pada saru mata dengan mata lainya, maka hal in akan membuat eror pada otak dalam mengelola informsi objek tersebut. Akibat dari kondisi ini, system penglihatan akan kesulitan untuk memfoksukan pandangannya. Hal ini membuat kinerja dari fungsi penglihatan bekerja lebih keras dan mengalami penurunan kualitas. Hal ini akan berujung pada focus dan ketajaman penglihatan pada objek yang menjadi tidak makasimal. Umumnya kondisi ini dapat di kenali ketika penderitanya bengong atau melamun, maka perbedaan posisi mata akan terlihat.

Terapi Untuk Mengobati Kondisi Mata Juling

Umumnya terjadi pemahaman atau kepercayaan yang kurang tepat yang beredar di kalangan masyarakat. Hal ini berupa kondisi mata juling yang terjadi, terutama pada anak-anak akan sembuh dengan sendirinya. Selain itu, ada anggapan lain yang mengatakan bahwa kondisi mata juling pada bayi terjadi akibat cahaya lampu yang tidak sejajar dengan sudut pandang sang bayi. Faktanya, anggapan atau kepercayaan tersebut tidakah sepenuhnya benar.

Pada dasarnya, kondisi mata juling (terutama yang terjadi pada anak-anak atau bayi) memiliki risiko di mana akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Sedikit kasus yang menyebutkan bahwa kondisi mata juling ini akan sembuh dengan sendirinya. Selain itu, penyebab terjadinya kondisi ini umumnya di sebabkan oleh beragam penyebab, seperti halnya dengan faktor gentikal atau keturunan. Sebab seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat mata juling memiliki risiko untuk mengalami kondisi tersebut.

Dalam menangani kondisi mata juling, umumnya jenis obat mata dan kaca mata tertentu akan di gunakan untuk mengobati mata juling dalam tahap ringan hingg sedang. Namun untuk mengatasi kondisi mata juling yang kronis atau parah, maka prosedur operasi atau bedah refraksi merupakan pilihan tepat untuk menangani kondisi tersebut. Meskipun demikian, beberapa metode terapi di yakini dapat mengobati kondisi mata juling. Berikut adalah beberapa metode terapi untuk mengobati kondisi mata juling.

  1. Brock String

Brock string merupakan salah satu metode terapi berupa olah raga atau senam mata. Metode ini biasanya akan menggunakan media berupa manik-manik untuk membantu melihat koordinasi kedua bola mata. Untuk caranya sendiri adalah dengan mengatikan manik-mannik tersebut pada satu benang dengan warna yang berbeda-beda secara berurutan. Benang yang di perlukan umumnya hanya sepanjang kurang lebih 12-30 Cm.

Setelah selesai di buat, maka kamu dapat meletakkan benang yang sudah terpasang manik-manik tersebut tepat di depan hidung. Kemudian setelah benang manik-manik terpasang maka kamu dapat memfokuskan arah penglihatan atau pandangan mata pada manik-manik tersebut secara bergantian tiap berapa detik atau menit. Metode ini akan membantu mata untuk dapat kembali memfokuskan pandanganya.

  1. Push-Up Pencil

Selain olah raga atau senam mata dengan metode brock string, kamu juga dapat menggunakan metode lainya, yakni push-up pencil. Metode terapi yang satu ini akan membantu mengarahkan focus pandangan kedua mata pada titik yang sama dengan adanya bantuan dari pensil. Caranya sendiri adalah dengan meletakkan pensil pada posisi yang sejajar di depan mata. Setelah itu, kemudian kamu dapat melakukan gerakan dengan menjauhkan dan mendekatkan pensil ke mata.

Dengan melakukan gerakan mendekatkan dan menjauhkan mat dari pensil ini akan membantu memfokuskan penglihatan mata dengan lebih baik. Metode ini dapat kamu lakukan dengan rutin setiap hari. Cukup dengan 100 kali gerakan yang di lakukan tidak kurang dari 15 menit setiap harinya. Dengan begitu, perlahan focus mata akan terlatih dan membaik secara bertahap dan akan membantu memperbaiki fungsi penglihatan menjadi normal.

  1. Barrel Cards

Pada dasarnya, kondisi mata juling ini terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kondisinya. Terapi barrel cards sendiri umumnya merupakan salah satu jenis terapi yang di gunakan untuk melatih focus pada kondisi mata yang menjuling kea rah dalam (eksotropia). Metode ini sendiri di lakukan dengan cara menggambar tiga leingkaran dengan ukuran yang berbeda-beda. Di mulai dari gambaran lingkaran yang terkecil dan makin membesar di satu sisi kartu.

Selain itu, kamu dapat mengulanginya dengan menggunakan varian warna yang berbeda pada sisi satunya. Setelah itu kamu dapat menatap gambar tersebut untuk melatih focus penglihatan. Mulailah dengan manatap gambar dari yang terbesar hingga yang paling kecil selama 5 detik. Dan kamu dapat melakukanya bergantian antara satumata dengan mata lainya. Dengan melakukan metode tersebut di tujukan untuk melatih focus penglihatan menjadi lebih baik.

Kondisi mata juling pada dasarnya merupaka keadaan di mana bola mata yang berfungsi untuk menyesuaikan arah padangan pada objek tidak singkron atau sejajar antara satu dengan lainya. Hal ini akan membuat focus penglihatan menjadi terganggu sehingga menyebabkan penurunan pada kualitas penglihatan. Akibatnya, penglihatan akan menjadi buram atau kabur ketika melihat objek di depannya. Semantara itu, untuk menangani kondisi ini, umumnya pengobatan medis merupakan pilihan tepat untuk di lakukan. Namun beberapa metode cara di atas juga dapat di lakukan untuk membantu memfokuskan penglihatan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa metode terapi untuk mengobati kondisi mata juling. Umumnya, mata juling yang parah hanya dapat di atasi dengan prosedur operasi atau bedah refraksi. Namun dalam tahap yang ringan penggunaan obat atau kaca mata khusus dapat membantu pemulihan kondisi ini. Selain itu, beberap metode terapi di atas jug di sarankan untuk di lakukan sebagai upaya ektra untuk membantu memfokuskan dan memulihkan kondisi penglihatan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

Cara Alami Mengobati Kondisi Mata Juling Tanpa Operasi

Cara Alami Mengobati Kondisi Mata Juling Tanpa Operasi

Hallo Kawan Mama, Pernahkah kamu mendengar istilah atau kondisi strabismus? Bagi kebanyakan orang pada umumnya, istilah strabismus memang cukup asing di dengar, terutama bagi masyarakat awam. Pada dasarnya strabismus ini merupakan kondisi masalah kesehatan di mana orang lebih mengenalnya dengan sebutan mata juling. Umumnya, konisi ini terjadi pada system penglihatan yang menyebebkan fungsi penglihatan menjadi tidak normal. Umumnya, pengobatan medis, seperti obat-obatan atau bedah refrakis di lakukan untuk mengobati kondisi ini. Nemun beberapa cara alami di ketahui dapat di lakjkan untuk mengobati kondisi mata juling tanpa melakukan operasi.

Gangguan penglihatan memang merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup umum di alami oleh kebanyakan orang. Kondisi gangguan penglihatan ini terjadi dan di alami oleh system penglihatan yang membuat fungsi penglihatan menjadi tidak normal. Kondisi ini juga akan mengakibatkan gejala-gejala yang membuat rasa tidak nyaman pada mata. Sementara itu, kondisi mata juling ini merupakan keadaan di mana bola mata satu dengan lainya tidak dapat sejajar melihat ke arah yang sama.

Hal ini akan membuat mata kesulitan untuk melihat dengan focus pada objek. Kondisi ini akan mengakibatkan penglihatan pada objek menjadi tidak maksimal. Umumnya, kondisi mata juling ini cenderung lebih sering terjadi dan di alami oleh usia anak-anak. Selain itu, kondisi mata juling yag terjadi pada anak-anak umumnya muncul sejak masih bayi. Meskipun demikian, kondisi mata juling ini tentunya juga dapat di alami oleh siapa saja, baik orang dewasa maupun orang tua.

Umumnya, dalam menangani kodisi mata juling, pengobatan yang di lakukan adalah dengan menggunakan prosedur medis, yakni operasi atau bedah refraksi. Sebab dengan metode pengobatan tersebut, kondisi mata juling dapat di deteksi dengan lebih jelas. Meskipun demikian, beberapa cara alami di ketahui dapat mengobati kondisi mata juling. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai cara alami mengobati kondisi mata juling tanpa operasi. Untuk itu, simak penjelasannya sebagai berikut.

Kenali Kondisi Mata Juling

Cara Alami Mengobati Kondisi Mata Juling Tanpa Operasi

Tahukah kamu bahwa gangguan penglihatan merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum di alami oleh kebanyakan orang. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa hampir separuh populasi orang di dunia mengalami gangguan penglihatan atau kelainan refraksi. Mata juling adalah salah satu kondisi gangguan penglihatan yang umum di alami oleh kebanyakan orang. Meskipun kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, namun sebagian besar kondisi mata juling ini muncul ketika masih berusia anak-anak atau saat bayi.

Dalam dunia medis sendiri, kondisi mata juling ini di kenal dengan istilah strabismus. Kondisi ini berupa adanya gangguan yang di alami oleh kedua bola mata yang tidak dapat melihat lurus sejajar antara satu bola mata dengan mata lainya pada arah yang sama. Kondisi ini terjadi akibat adanya gangguan yang di alami oleh jaringan otot mata yang menganggu kinerjanya dalam menjalankan peranya sebagai bagian dari fungsi penglihatan. Jaringan otot ini terletak pada bagian bola mata yang berfungsi untuk mengatur pergerakan bola mata dalam menangkap cahaya yang masuk ke mata.

Dalam proses penglihatan sendiri, umumnya berupa cahaya yang akan menyinari obje dan memantul dan di lihat oleh mata. Cahaya tersebut akan masuk ke mata dan di tangkap oleh lensa mata dan di salurkan menuju kornea. Kornea mata ini akan membiaskan cahaya yang masuk ke mata menjadi informasi gambaran visual objek pada retina. Retina mata ini akan merubahnya menjadi sebuah sinyal listrik yang akan di kirimkan oleh saraf optik menuju ke otak. Setelah sampai ke otak, informasi visual berupa cahaya listrik ini akan di oleh dan di interpretasikan menjadi sebuah gambar yang di lihat oleh mata.

Jaringan otot pada bola mata ini akan membantu dan mengatur pergerakan bola mata untuk mengikuti cahaya objek yang masuk ke mata. Ketika terjadi gangguna pada jaringan otot ini, maka akan terjadi disfungsi yang membuat pergerakan bola mata menjadi tidak terkontrol dengan baik. Kondisi tersebut akan mengakibatkan fungsi dari jeringan otot dalam mengatur pergerakan mata menjadi tidak maksimal. Akibatnya pergerakan dari satu bola mata dengan bola mata lainya tidak dapat sinkron dan sejajar menuju pada arah yang sama.

Cara Alami Mengobati Kondisi Mata Juling

Di kalangan masyarakat sendiri, umumnya sebagian besar orang percaya bahwa mata juling yang di alami oleh bayi terjadi akibat cahaya lampu yang tidak searah dengan penglihatan bayi. Kondisi ini di percaya akan mengakibatkan sang bayi mengalami kondisi mata juling. Selain itu, terdapat keselah pahaman di mana kondisi mata juling ini akan sembuh dengan senndirinya. Faktanya, kepercayaan tersebut di sepenuhnya benar. Sedikti kasus yang menyebutkan bahwa kondisi mata juling ini dapat sembuh dengan sendirinya.

Menurut laman Children’s Natioanal, Kebanyakan kasus menyebutkan bahwa kondisi mata juling yang di alami oleh bayi atau anak-anak ini akan semakin berkembang dan bertambah buruk. Bahkan kondisi mata yang mengalami gejala strabismus ini, jika tidak segera di koreksi dapat menyebabkan gangguan penglihatan lainya, seperti mata malas atau penglihatan ganda. Dan beberapa kasus menyebutkan bahwa kondisi mata juling ini dapat mennyebabkan penderitanya mengalami kebutaan secara permanen.

Penanganan medis seperti prosedur operasi atau bedah refraksi menjadi pengobatan yang umum di lakukan untuk mengatasi kondisi mata julling. Namun, tentunya hal ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, menurut para ahli sendiri, umumnya, kondisi mata juling yang masih tergolong dalam tahap ringan dapat di tangani dengan beberapa cara tanpa melakukan prosedur operasi. Berikut adalah beberapa cara sederhana dan alami untuk mengobati kondisi mata juling tanpa melakukan operasi.

  1. Menggunakan Kaca Mata Berlensa Prisma

Pada dasarnya, dalam menangani kondisi gangguan penglihatan, kaca mata adalah salah satu alat bentu penglihatan yang sering kali di gunakan. Untuk penderita mata juling sendiri, umumnya akan di sarankan untuk menggunakan kaca mata dengan lensa khusus. Tidak seperti kaca mata untuk rabun jauh ataupun rabun dekat, untuk penderita mata juling akan di sarankan untuk menggunakan kaca mata dengan lensa prisma.

Kaca mata dengan lensa  prisma ini menggunakan bahan lensa yang di buat dengan bentuk yang lebih tebal di bandingkan dengan lensa lainya. Jenis lensa prisma ini di buat khusus untuk membantu memfokuskan pandangan mata yang mengalami kondisi mata juling. Penggunaan kaca mata dengan lensa prisma ini dapat membantu meluruskan kondisi mata juling. Cukup dengan memakainya sepanjang hari, maka lensa prisma tersebut akan membantu mengoptimalkan fungsi penglihatan.

  1. Penggunaan Obat Tetes Mata

Penggunaan obat tetes mata menjadi salah satu cara untuk mengatasi kondisi maa juling. Metode ini sendiri di rekomendasikan oleh dokter untuk membantu manangani mata juling yang masih dalam tahap ringan atau sedang. Dengan menggunakan obat tetes mata, akan membantu untuk meluruskan padangan bola mata pmenuju arah lurus pada objek. Dalam kondisi ini, penggunaan obat tetes mata yang akan di gunakanpun bukanlah obat tetes mata sembarangan seperti pada umumnya.

Jenis obat tetes mata yang di gunakan untuk kondisi mata juling ini pada dasarnya berupa obat tetes mata yang memiliki kandungan atropine. Kandungan atropine ini umumnya di gunakan untuk meredakan gejala nyeri dan akan membantu melemaskan jaringan otot pada bola mata. Penggunaan obat tetes mata dengan kandungan atropine ini akan bekerja untuk mengaburkan penglihatan mata yang normal selama beberapa jam. Hal ini bertujuan untuk membuat kondisi mata menjadi lebih rileks yang akan membuat kinerja mata menjadi lebih ringan.

  1. Terapi Oklusi

Terapi oklusi pada dasarnya merupakan metode yang cukup umum di gunakan untuk mengatasi permasalahan kondisi mata malas (Amblyopia). Kondisi mata malas umumnya merupakan salah satu komplikasi akibat kondisi mata juling. Sebab kondisi mata juling ini akan menyebankan penurunan pada kualitas dan ketajamn penglihatan. Terapi oklusi ini akan membantu mata untuk focus dalam melihat objek.

Selain itu, erapi oklusi ini berupa metode di mana mata yang normal akan di tutup untuk memberikan kesempatan pada mata yang mengalami juling atau malas agar dapat melatih focus dan ketajaman penglihatan. Proses pemulihan mata juling dengan metode ini biasanya membutuhkan waktu sesuai dengan kondisi mata juling itu sendiri. Kondisi mata juling yang ringan tentu akan membutuhkan waktu yang lebih cepat.

Pada dasarnya, mata juling merupakan salah satu kondisi gangguan penglihatan yang terbilang cukup umum terjadi dan di alami oleh banyak orang. Bahkan di antara banyakanya jenis gangguan penglihatan yang terjadi, kondisi mata juling cukup sering di alami dan di jumpai. Kondisi ini merupakan keadaan di mana salah satu dari mata tidak dapat melihat lurus pada arah yang sama dengan bola mata lainya. Ketidak singkronan ini, umumnya di sebabkan oleh adanaya gangguan atau disfungsi yang di alami oleh jaringan otot pada bola mata yang membuat kedua bola mata tidak sejajar melihat pada arah yang sama.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara alami untuk mengobati kondisi mata juling tanpa operasi. Meskipun umumnya operasi adalah pilihan tepat untuk mengobati konsisi mata juling, namun cara-cara tersebut dapat di lakukan untuk mengobati mata juling yang ringan. Perhatian terhadap kondisi gangguan penglihatan perlu di perhatikan dengan cermat dengan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kesehatan mata serta solusi untuk menanganinya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Sehatq
  • Lifepal
Komplikasi Akibat Kondisi Mata Juling

Komplikasi Akibat Kondisi Mata Juling

Hallo Kawan Mama, Setiap dari tubuh pada seseorang ketika masih berusia anak-anak, pada dasarnya masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Pada usia tersebut, stuktur dan fungsi tubuh belum terorganisir denan sempurna. Hal ini membuat tubuh anak-anak rentan mengalami masalah kesehatan, termasuk gangguan penglihatan. Salah satu jenis gangguan penglihatan yang kerap di alami anak-anak adalah kondisi mata juling. Seperti halnya gangguan penglihatan lainya, gangguan penglihatan yang satu ini juga akan menganggu fungsi penglihatan. Bahkan jika tidak segera di atasi, beberapa komplikasi dapat terjadi akibat kondisi mata juling.

Masalah kesehatan terkait gangguan penglihatan yang di alami oleh mata memang merupakan kondisi yag umum terjadi. Bahkan hampir semua orang di dunia pernah mengalami kondisi di mana adanya kelanan pada mata yang menyebabkan terjadinya gangguan pada fungsi penglihatan. Dari semua jenis gangguan penglihatah, mata juling merupakan salah satu kondisi kelainan mata yang umumnya terjadi dan di alami oleh usia anak-anak. Meskipun demikian, kondisi mata juling ini juga dapat di alami oleh usia dewasa hingga orang tua sekalipun.

Ketika mata mengalami gangguan atau kelainan, maka tentunya hal ini akan mempengaruhi kinerja dan fungsi dari system penglihatan itu sendiri. Mata juling sendiri merupakan kondisi di mana kedu bola mata tidak dapat melihat sejajar kea rah yang sama. Hal ini akan membuat informasi gambaran obek yang di tangkap oleh mata berbeda ketika akan di kirimkan ke otak. Dengan begitu, otak akan kesulitan untuk menerima dan mengolah serta menginterpretasikan gambaran objek tersebut dengan baik.

Kondisi mata juling ini, umumnya akan membuat penglihatan penderitanya menjadi buram atau kabur. Selain itu, bola mata juga akan kesulitan untuk memfokuskan pandangannya pada objek di sekitarnya. Meskipun dalam tahap awal kondisi ini cenderung tidak menimbulkan gejala yang signifikan, namun kondisi ini dapat berkembang menjadi lebih parah. Bahkan beberapa komplikasi dapar terjadi akibat kondisi mata juling. Berikut Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai komplikasi akibat kondisi mata juling. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Pengertian Mata Juling?

Komplikasi Akibat Kondisi Mata Juling

Kondisi mata juling ini umumnya merupakan salah satu jenis gangguan penglihatan atau kelainan refraksi yang cukup umum terjadi. Biasanya, kondisi ini lebih sering di alami oleh susia anak-anak, terutama bagi seorang bayi yang baru lahir. Namun, tidak jarang terjadi di mana kondisi mata juling muncul pada orang dewasa atau orang tua. Ketika mata mengalami kondisi ini, umumnya akan menyebabkan fungsi penglihatan terganggu dan menjadi tidak normal seperti biasanya.

Kondisi mata juling, dalam dunia medis sendiri lebih di kenal dengan istilah strabismus. Umumnya, kondisi ini berupa adanya gangguan pada mata yang menyebabkan kedua bola mata tidak dapat melihat sejajar pada arah yang sama. Hal ini di sebabkan oleh adanya disfungsi yang di alami oleh jaringan otot pada bola mata. jaringan otot ini berfungsi untuk mengatur pergerakan dari bola mata untuk menangkap dan menyesuaikan cahaya yang masuk ke mata.

Disfungsi yang di alami oleh jaringan otot ini menyebabkan pergerakan bola mata menjadi tidak terkontrol dengan baik. Hal ini menyebabkan kedua bola mata menjadi tidak sinergis ketika melihat dan menerima cahaya yang masuk. Kondisi ini akan berdampak pada otak dalam menerima dan mengolah informasi objek yang masuk ke mata. Sebab informasi gabar objek yang di terima oleh otak berbeda antara informasi dari satu mata dengan satu mata lainya.

Meskipun kondisi mata juling dapat di alami oleh siapa saja, namun usia bayi hingga anak-anak adalah usia yang rentan mengalami kondisi mata juling. Dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa dari 20 anak pendetira gangguan penglihatan, 1 di antaranya mengalami kondisi mata juling. Namun, di lansir dari laman Children’s Natioanal, bayi dan anak-anak yang memiliki riwayat sindrom memiliki risiko yang lebih tinggi. bahkan penelitian terebut menyebutkan bahwa angka penderita mata juling dudah mencapai 25% dari keseluruhan kasus gangguan penglihatan.

Komplikasi Akibat Kondisi Mata Juling

Umumnya, sebagian besar orang beranggapan bahwa kondisi mata juling terutama yang terjadi pada anak-anak akan dapat sembuh dengan sendirinya. Faktanya hal tersebut hanyalah kesalahpahaman informasi yang beredar dan di percayai. Kemungkinan mata juling dapat sembuh dengan sendirinya sangat lah kecil. Kondisi mata juling yang tidak di koreksi atau tidak di tangani dapat menyebabkan kerusakan yeng lebih parah pada system penglihatan. Bahkan dalam kondisi tertentu, mata juling dapat menyebabkan kerusakan secara permanen hingga fungsi penglihatan hilang secara permanen.

Selain membuat penglihatan tidak berfungsi dengan baik, kondisi mata juling yang tidak di koreksi juga dapat menyebabkan kondisi yang lebih buruk. Bahkan beberapa komplikasi dapat terjadi akibat kondisi mata juling yang tidak di koreksi. Berikut adalah beberapa komplikasi akibat kondisi mata juling.

  1. Mata Malas

Mata malas atau juga di kenal dengan istilah amblyopia merupakan salah satu kondisi medis yang dapat terjadi akibat mata yang mengalami kondisi mata juling. Ketika mata melihat ke arah yang berbeda, otak akan menerima dua gambar. Untuk menghindari penglihatan ganda, otak mungkin mengabaikan gambar dari mata yang bergeser. Hal ini akan mengakibatkan perkembangan penglihatan yang buruk di mata hingga teradilah mata malas.

  1. Penglihatan Kabur

Kondisi mata juling ini akan membuat informasi yang di kirimkan oleh kedua bola mata yang masuk ke otak mwnajdi berbeda. Akibatnya, otak akan kesulitan untuk menginterpretasikan inromasi objek yang di kirim oleh kedua mata. Hal ini membuat penglihatan menjadi buram dan objek terlihat seakan kabur.

  1. Ketegangan Mata

Mata juling membuat kinerja mata membutuhkan tenaga yang lebih besar agar data melihat dengan baik. Hal ini membuat jaringan oto pada mata bekerja 2 kali lipat hingga lebih dari kondisi normal. Kinerja jaringan otot yang lebih berat akan membuat oto mata mengalami ketegangan. Pada kondisi mata yang tegang ini sangatlah rentan terserang oleh gangguan dan dapat menyebabkan terjadinya gangguan penglihatan jenis lainya.

  1. Kelelahan Mata

Selain kinerja jaringan otot yang menjadi lebih besar hingga menyababkan mata mengalami ketegangan, kondisi mata juling juga akan membuat mata kelelahan. Kondisi mata yang mengalami kelelahan akan membuat kualits dari system penglihatan mengalami penurunan. Umumnya, kondisi ini akan membuat fungsi penglihatan tidak maksimal. Mata yang mengalami kelelahan juga rentan mengalami berbagai ganggguan penglihatan lainya.

  1. Sakit Kepala

Selain membuat mata lelah dan tegang, kondisi mata juling juga dapat menyebabkan sakit kepala. Hal ini terjadi akibat jaringan otot yag bekerja terlalu keras yang akan menyebar pada saraf otak yang berfungsi untuk menerima informasi gambar dari mata. dengan informasi yang sulit untuk di olah kinerja dari jaringan otot dan mata yang lebih besar dapat menyebabkan sakit pada bagian kepala.

  1. Penglihatan Ganda

Kondisi mata juling pada dasarny sangat rentan menyebabkan terjadinya kondisi penglihatan gada. Hal ini di sebabkan oleh arah mata yang tidak sejajar dan melihat kea rah yang berbeda. Hal ini membuat cahaya objek yang masuk ke mata berbebeda. Dan otak akan menerima informasi gambatan objek yang berbeda hingga menyababkan terjadinya kondisi penglihatan ganda.

  1. Penglihatan 3 Dimensi (3D) Yang Buruk

Kondisi mata juling ini juga akan mempengaruhi kemampauan penglihatan 3 dimensi. Sebab fungai penglihatan yang tidak normal tentunya akan menyebabkan penurunan kualitas dari fungsi penglihatan, termasuk penglihatan 3 dimensi yang memburuk.

  1. Kondisi Psikis

Selain berdampak pada faktor fisik, kondisi mata juling ini juga akan berdamoak pada kondisi psikis pendertitanya. Tidak jarang penderita mata juling menjadi tidak percaya diri dan cederung malu atau insecure dengan keadaannya. Kondisi ini tenunya dapat menyebabkan karakter menjadi pemalu atau pemurung dan tidak percaya dengan dirinya sendiri.

  1. Kehilangan Penglihatan

Kondisi selain beberapa komplikasi di atas, kondisi mata juling dalam kasus yang terburuk dapat menyebabkan penderitanya mengalami hilangnya fungsi penglihatan secara permanen. Umumnya, kondisi ini di alami oleh salah satu mata saja. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa komplikasi tersebut terjadi pada kedua mata pasien. komplikasi ini, umumnya lebih mudah di alami ketika mata juling pada anak-anak tidak segera di koreksi.

Kondisi mata juling pada dasarnya merupakan salah satu gangguan penglihatan atau kelaina  refrkasi yang di alami oleh system penglihatan. Kondisi ini umumnya berupa keadaan di mana kedua bola mata tidak dapat sejajar untuk melihat kea rah yang sama. Tentunya, hal ini akan mempengaruhi fungsi dan kualitas dari system penglihatan. Umumnya penderita mata juling akan kesulitan untuk melihat objek dengan baik, di mana kondisi ini seringkali menyebabkan penglihatan menjadi buram dan kabur. Usia anak-anak dan bayi menjadi usia yang paling rentan mengalami kondisi tersebut. Meskipun demikian, kondisi mata juling ini juga dapat di alami oleh siapa saja, baik orang dewasa atau bahkan orang tua.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai komplikasi akibat kondisi mata juling. Kondisi mata juling pada bayi umumnya dapat di ketahui sejak bayi lahir. Namun pada kondisi ini, umumnya gejala mata juling akan muncul 3 bulan pasca kelahiran. Perlunya perhatian ekstra terkait kondisi ini untuk mencegah gejala-gejala komplikasi pada mata harus di lakukan. Sebab semakin baik kualitas dari fungsi penglihatan, maka akan semakin baik pula kualitas hidup seseorang.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Theasianparent
Cara Untuk Mendiagnosis Kondisi Mata Juling

Cara Untuk Mendiagnosis Kondisi Mata Juling

Hallo Kawan Mama, Tahukah kamu bahwa usia muda, yakni bayi atau bahkan anak-anak memiliki tubuh yang masihr rentan akan adanya masalah kesehatan. Bukan hanya masalah kesehatan pada fungsi organ tubuh, namun juga masalah kesehatan pada system penglihatan. Salah satu jenis masalah kesehatan yang umumnya terjadi dan di alami oleh sua tersebut adalah kondisi mata juling. Pada tahap awal, kondisi ini umumnya tidak menimbulkan gejala signifikan sehingga jarang di sadari. Namun beberapa cara dapat di lakukan untuk mengetahui atau mendiagnosisi kondisi mata juling.

Usia bayi dan anak-anak pada umumnya masih terbilang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Pada fase ini kondisi  dari sistem organisasi di dalam tubuh belum terbentuk sempurna, termasuk pada fungsi dari system penglihatan. Hal tersebut membuat terjadinya berbagai kondisi gangguan penglihatan pada usia anak-anak ini menjadi fenomena yang sudah cukup umum terjadi. Dan dari sekian banyaknya kondisi gangguan penlihatan, mata juling adalah salah satu kelainan refraksi yang seringkali di alami oleh banyak bayi dan anak-anak.

Meskipun usia bayi dan anak-anak menjadi usia yang paling rentan akan kondisi gangguan penglihatan ini, namun usia di atasnya, yakni dewasa dan orang tua juga dapat mengalaminya. Umumnya, seseorang yang mengalami kondisi mata juling ini akan mengalami gejala di mana satu mata dengan mata lainya tidak sejajar. Hal ini membuat mata kesulitan untuk memfokuskan pandangan pada objek dan mengirimnya ke mata. Sebab kondisi arah dari kedua mata yang tidak singkron tentunya akan membuat informasi objek yang dikirimkan ke otak berbeda.

Umumnya, setiap maslah kesehatan termasuk gangguan penglihatan dapat di ketahui dengan gejala-gejala yang di keluhkan. Namun pada tahap awal, umumnya kondisi mata juling cenderung tiadk di sadari oleh penderitanya. Apalagi jika kondisi ini terjadi dan di alami oleh anak-anak atau bahkan bayi yang tentunya akan membuat kondisi ini cukup sulit untuk di hindari. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberaoa informasi mengenai cara untuk mengetahui atau mendiagnosis kondisi mata juling. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Apa Itu Mata Juling?

Cara Untuk Mendiagnosis Kondisi Mata Juling

Gangguan penglihatan memang merupakan masalah yang umum di mana kondisi ini terjadi dan di alami oleh kebanyakan orang. Gangguan penglihatan sendiri pada dasarnya di bagi menjadi dua kategori, yakni gangguan penglihatan ringan atau sedang dan gangguan penglihatan serius atau kronis. Umumnya, pada tahap awal, mata juling terbilang sebagai kondisi ringan menengah. Namun kondisi ini dapat berkembang dan memburuk. Meskipun tidak menyebabkan mengancam nyawa atau menyebabkan kematian, namun kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya kebutaan.

Kondisi mata juling dalam dunia medis sendiri di kenal dengan istilah strabismus. Umumnya, kondisi ini merupakan keadaan di mana salah satu atau kedua mata tidak dapat melihat lurus sejajar pada arah yang sama. Hal ini terjadi akibat adanya kondisi dari jaringan otot pada kedua mata yang tidak singkron dan sinergis dalam melihat ke arah objek. Sementara itu, agar penglihatan pada objek dapat terlihat dengan jelas, jaringan otot pada kedua mata haruslah sinergis.

Jaringan otot pada kedua mata yang tidak singkron dan sinergis ini akan menyebabkan informasi objek yang terlihat yang akan di kirmkan ke otak menjadi berbeda. Akibatnya, otak akan kesulitan atau kebingunan dalam mengolah informasi yang berbeda yang di kirimkan dari kedua bola mata. Kelainan pada jaringan otot yang tidak segera di atasi dapat memperburuk kondisi penglihatan akibat mata juling. Dalam kasus yang terburuk, kondisi ini akan menyebabkan kerusakan pada system penglihatan yang berakhir pada kebutaan.

Sementara itu, seringkali terjadi kesalah pahaman bahwa kondisi mata juling yang di alami oleh bayi atau anak-anak dapat sembuh dengan sendirinya. Namun perlu di ketahui bahwa kondisi mata juling ini cenderung tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Bahkan seiring berjalannya waktu, kondisi ini akan semakin bertambah parah dan berisiko menyebabkan terjadinya gangguan penglihatan lainya. Sepeti kondisi penglihatan ganda, dan pada kondisi tertentu, mata juling dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan secara permanen.

Seberapa Umum Kondisi Mata Juling?

Pada dasarnya, kondisi mata juling merupakan salah satu masalah kesehatan terkait gangguan pengihatan yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak. Meskipun usia anak-anak dan bayi rentan mengalami kondisi ini, namun orang dewasa dan orang tua juga dapat mengalami kondisi ini. Namun, dari penelitian yang di lakukan, menyebutkan bahwa dari 20 anak yang mengalami gangguan penglihatan, 1 anak di dapati mengalami gejala kondisi mata juling.

Semantara itu, di lansir dari laman Children’s Natioanal, menyebutkan bahwa seseorang (terutama anak-anak dan bayi) yang memiliki riwayat sindrom mata memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami  kondisi mata juling. Sampai saat ini, kondisi dari kasus mata juling ini telah mencapai angka 25% dari jumlah kasus gangguan penglihatan yang di alami oleh anak-anak. smentara itu kondisi mata juling yang di alami oleh anak-anak biasanya sudah muncul sejak lahir. Namun kondisi ini baru data di ketahui 3 bulan pasca melahirkan.

Cara Mendiagnosis Kondisi Mata Juling

Seseorang yang mengalami kondisi mata juling, umumnya dapat di kenali dengan melihat gejala-gejala yang muncul. Karena pada dasarnya, gejala dari kondisi mata juling ini sendiri umumnya terlihat dengan jelas. namun dalam kondisi tertentu, mata juling kadang tidak menimbulkan gejala-gejala yang muncul secara signifikan. hal ini juga seringkali di dapati ketika mata juling terjadi pada tahap awal, terutama pada bayi dan anak-anak.

Dengan begitu, perlu adanya pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui mata yang mengalami kondisi mata juling. Dalam hal ini, pemeriksaan medis sangat di sarankan untuk di lakukan. Sebab dengan melakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur medis, maka kondisi mata, baik luar ataupun dalam dapat di ketahui dengan lebih jelas. Dalam pemeriksaan medis sendiri umumnya akan di lakukan dalam beberapa tahapan cara untuk mendiagnosis kondisi mata juling. Yakni sebagai berikut.

  1. Anamesis

Dalam pemeriksaan medis untuk mengetahui dan mendiagnosis kondisi mata juling, umumnya doker akan melakukan prosedur anamesis terlebih dahulu. Metode ini berupa beberapa deretan pertanyaan yang akan di tanyakan dokter pada pasien terkait kondisi mata yang sedang di alami. Umumnya, pertanyaan-pertanyaan tersebut seperti, “sudah berapa lama kondisi tersebut berlangsung? Apa saja gejala yang menjadi keluhan? Apakah memiliki riwayat penyakit lainya? apakah memiliki riwayat alergi?

  1. Tes Kemampuan Penglihatan

Setelah prosedur anamesis di lakukan dan dokter tela menerima informasi tentang kondisi pasien, maka akan berlanjut pada tahap berikutnya. Dalam prosedur tes kemampuan penglihatan ini, dokter akan melakukan tes untuk mengetahui kemampuan penglihatan pasien. biasanya dokter akan meminta pasien untuk melihat pada objek (menggunakan alat atau papan dengan ukuran huruf yang beragam) dengan jarak penglihatan yang telah di tentukan.

Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa besarmata juling mempengaruhi kekmapuan penglihatan pasien.

  1. Refraksi Mata

Prosedur refraski mata merupakan salah satu tahapan tes yang harus di lakukan untuk mengetahui dengan lebih jelas kondisi mata pasien. Dalam metode ini, umumnya dokter akan menggunakan beberapa macam lensa yang akan di tempatkan di depan mata. Metode ini bertujuan untuk mengukur tingkat ketebalan lensa yang di butuhkan oleh pasien agar dapat melihat dengan baik. Namun selain metode ini, secara garis besar terdapat beberapa metode pemeriksaan refrkasi lainya yang akan di lakukan oleh dokter. Yakni sebagai berikut.

    • Pemeriksaan Visus

Metode pemeriksaan visus pada dasarnya merupakan pemeriksaan untuk mengetahui ketajaman mata pasien. Metode ini perlu di lakukan untuk melihat kondisi mata yang di curigai terdapat gejala mata juling. Selain itu, tujuan lain dari metode ini adalah untuk memastikan kedua bola mata memiliki tingkat ketajaman yang sama baiknya.

Metode ini umumnya akan di lakukan dengan mengikuti usia dari pasien. Untuk pasien dengan usia di bwah 2 tahun umumnya pemeriksaana akan di lakukan menggunakan alat khusus yang berisi gambar-gambar yang kemudian akan di lihat dan di sebutkan oleh sang anak. jika anak dapat melihat gambar dengan baik, maka pemeriksaan akan menggunakan alat yang berisi huruf dengan ukuran yang berbeda-beda.

    • Pemeriksaan Pergerakan Bola Mata

Pada metode pemriksaan ini, pasien akan di minta untuk melihat ke delapan arah mata angin. Hal ini di lakukan untuk mengetahui pergerakan bola mata saat melihat ke delapan arah mata angin yang kemudian akan di nilai. Selain itu, senter kecil juga akan di gunakan sebagai penunjuk arah yang perlu untuk di ikuti oleh mata ketika melihat kea rah mata angin

    • Cover Test

Metode pemriksaan yang satu ini di lakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah seseorang dengan mata yang terlihat normal memiliki gejala mata juling yang tidak terlihat. Dalam metode ini, pasien akan di minta untuk menutup salah satu mata secara bergantian. Kemudian dokter akan melihat pergerakan dari bola mata. sebab dalam keadaan normal, tidak aka nada pergerakan bola mata meskipun salah satu mata dalam kondisi tertutup.

    • Tes Mata Hirschberg

Metode ini bertujuan untuk mengetahui derajat kejulingan mata pada pasien. senter kecil akan di gunakan dan di arahkan ke mata untuk melihat kondisi mata. Dalam kondisi normal, pantulan cahaya dari senter akan tepat berada di tengah pupil. Namun gejala mata juling ini akan membuat pantulan cahaya berada pada arah yang berlawanan. Pergeseran pantulan cahaya dari tengah pupil ke titik pantulan cahaya akan di ukur untuk mengetahui derajat kejulingan pada mata.

    • Pemeriksaan Bagian Dalam Bola Mata

Pada metode yang satu ini, dokter akan menggunakan alat khusus untuk melihat ke dalam bagian terdalam pada bola mata (funduskopi). Pemeriksaan ini bertujuan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya gangguan yang ada di dalam mata. Seperti retinoblastoma atau juga di kenal dengan kanker mata.

Dari pemeriksaan tersebut dokter akan mengetahui kondisi kesehatan mata, serta tingkat ketajaman penglihatan dan ada atau tidak gejala kondisi mata juling atau bahkan jenis gangguan penglihatan lainya. Apabila dokter menemukan adanya gejala lain yang ada di dalam mata dan menyertai, maka dokter akan melakukan prosedur pemeriksaan pada otak dan siste saraf. Selain itu, dokter juga akan menyarnkan ke pada pasien untuk menjalani tes otak untuk memastikan ada atau tidaknya kemungkinan gejala cerebral pasly atau sindrom guillain-barre.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai cara untuk mendiagnosis keondisi mata juling. Umumnya, kondisi mata juling memang dapat di ketahui dengan gejala-gejala yang muncuk. Namun dalam beberapa kondisi, kondisi mata juling tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Oleh karena itu, pemeriksaan medis perlu di lakukan untuk mengetahui dengan lebih jelas kemungkinan adanya gejala mata juling atau bahkan gejala gangguan penglihatan lainya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Doktersehat
  • Hellosehat