Cara Mendiagnosis Penyakit Mata Glaukoma

Cara Mendiagnosis Penyakit Mata Glaukoma

Hallo Kawan Mama, Penyakit glaukoma adalah salah satu penyaktit yang menyerang mata dan sangat berbahaya bagi mata. Beberapa kondisi seperti terganggunya fungsi penglihatan hingga kebutaan dapat terjadi pada mata yang mengalami penyakit glaukoma. Sementara itu, belum di ketahui dengan pasti obat herbal atau alami untuk menobati glaukoma. Untuk saat ini, prosedur pelaksanaan operasi penyakit glaukoma menjadi satu-satunya metode untuk mengatasi penyakit glaukoma yang menyerang mata. namun sebeleum itu di lakukan, ada beberapa cara untuk mendiagnosis penyakit glaukoma.

Pada dasarnya, kebanyakan orang masih asing dan belum mengetahui bahwa glaukoma adalah penyakit berbahaya yang dapat mengancam fungsi penglihatan. Namun, faktanya glaukoma adalah salah satu gangguan penglihatan atau penyakit mata yang berisiko dapat menyababkan penderitanya mengalami kebutaan. Bahkan glaukoma menjadi penyakit yang menyebabkan kebutaan terbanyak yang berada di urutan kedua setelah penyakit katarak.

Pada tahap awal kemunculan glaukoma sendiri, tidak banyak pasien yang menyadarinya. Karena memnag kemunculan dari penyakit glaukoma tidak akan terlelu memberikan dampak yang signifikan pada penderitanya. Tidak jarang pasien dan sokter mendapati penyakit ini sudah dalam kondisi yang parah. Sebab dalam kondisi tersebut, dampak atau efek samping dari glaukoma baru akan menimbulkan gejala-gejala yang signifikan.

Untuk penangananya sendiri, sampai saati ini prosedur operasi menjadi satu-satunya metode yang dapat mengatasi penyakit glaukoma, terutama dalam kondisi yang parah. Sementara itu, untuk melakukan prosedur operasi sendiri, ada beberapa cara yang harus di lalui terlabih dahulu. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai cara mendiagnosis penyakit glaukoma. Berikut adalah penjelasannya.

Penyakit Glaukoma

Cara Mendiagnosis Penyakit Mata Glaukoma

Berdasarkan data dari WHO, setidaknya ada 2,2 miliar orang di dunia mengalami gangguan penglihatan jarak dekat dan jarak jauh. Setengah dari kasus tersebut beluk di tangani dan masih dapat di cegah perkembanganya. Untuk mencegah hal tersebut tentu memriksakan kondisi mata terlbih dahulu. Namun survei menyebutkan bahwa 850 responden di 6 negara asia tenggara, 45% warga Indonesia belum pernah memeriksakan kondisi matanya.

Penyakit glaukoma merupakan sejenis gangguan penglihatan atau penyakit mata di mana mata mengalami kerusakan pada bagian saraf-saraf optik. Kondisi tersebut terjadi akibat adanya peningkatan tekanan pada bola mata, sehingga mengakibatan kontraksi yang membuat saraf optik tidak kuat menahan beban sehingga mengalami kerusakan. Akibatnya, seiring pertumbuhan dan perkembangan glaukoma, perlahan fungsi dan ketajaman mata akan semakin menurun.

Gejala Penyakit Glaukoma

Pada tahap awal di mana glaukoma masih cukup ringan, kebanyakan dari penderita glaukoma tidak akan menyadari adanya glaukoma pada mata. Namun ketika kondisi glaukoma pada mata kian memburuk dan dalam tahap yang serius maka gejala-gejala akan mulai di rasakan. Umumnya mata yang mengalami glaukoma akan muncul beberapa gejala sebagai berikut.

  1. Mata memerah
  2. Nyari pada mata
  3. Sakit kepala
  4. Melihat bayangan lingkaran pada sekeliling cahaya
  5. Rasa mual hingga muntah
  6. Mata berkabut, terutama pada bayi
  7. Penglihatan yang makin menyempit hingga akhirnya tidak dapat melihat obyek sama sekali.

Diagnosis Penyakit Glaukoma

Setelah mengetahui gejala-gejala dari muculnya penyakit glaukoma yang menyeang mata, maka kamu dapat pergi ke dokter untuk mengetahui kondisi mata kamu. Dalam mendiagnosis mata yang terkena penyakit glaukoma, ada beberapa tahap pemeriksaan yang perlu di lakukan agar dapat mengetahui dengan pasti kondisi pada mata dengan lebih detail. Berikut adalah langkah pemeriksaan atau beberaoa cara untuk mendiagnosis penyakit glaukoma.

  1. Pemeriksaan Tekanan Bola Mata (Tonometry)

Pemeriksaan tekanan bola mata atau biasa di kenal dengan tonometry di lakukan sebagai upaya untuk mengukur dan mengetahui tekanan pada bola mata. Umumnya, obat tetes anestasi akan di gunakan untuk membuat mata baal. Pemeriksaan tersebut dapat di lakukan dengan Applanasi Goldman menyentuh sebagian kecil bola mata) atau dengan semburan udara. Kisaran tekanan mata dama kondisi normal adalah 10-12 mmHg. Pemeriksaan tersebut akan menunjukkan angka yang lebih tepat.

  1. Evaluasi Struktur Saraf Mata

Metode evaluasi struktur saraf mata umumnya dapat di lakukan secara manual maupun dengan alat pemeriksaan. Pemeriksaan ini sendiri biasanya akan di lakukan minimal 1 hingga 2 kali dalam setahun. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah sebagai evaluasi saraf mata untuk melihat ada tidaknya tanda-tanda glaukoma, atau sebagai evaluasi progresivitaa penyakit. Terkadang pemeriksaan ini menggunakan obat tetes midrasil untuk melebarkan anak mata (pupil) sehingga detail saraf mata dapat terlihat jelas.

Penggunaan obat tersebut akan membuat penglihatan buram dan silau hanya sementara, dan akan pulih selang beberapa waktu. Selain itu, terdapat beberapa pemeriiksaan tamabahan untuk menunjang keakuratan pemeriksaan struktur saraf mata. Di anatarnya adalah,

    • Heidelberg Retina Tomography (HRT) berupa pemeriksaan yang akan menghasilkan gambaran 3D dan beresolusi tinggi dari saraf mata. pemeriksaan ini akan membantu menilai kerusakan serabut saraf mata.
    • Optikal Coherence Tomography (OCT) merupakan alat untuk mengukur pantulan sinar laser untuk menilai struktur 3D dari serabut mata. OCT dapat membantu mendiagnosis glaukoma lebih dini dari pemeriksaan luas penglihatan.
  1. Pemeriksaan Luas Lapang Pandang (Perimetri)

Pemeriksaan luas lapang pandang atau yang biasa di sebut perimetri merupakan pemeriksaan luas penglihatan berupa pemetaan daerah yang bisa di lihat oleh pasien. Metode pemeriksaan ini akan memabntu menilai tingkat keparahan glaukoma, serta untuk mengetahui evaluasi terapi glaukoma. Pemeriksaan ini sendiri harus di lakukan dengan kondisi yang tenang dan penuh dengan konsentrasi.

Terkadang, dalam pemeriksaan ini di butuhkan pemeriksaan serial untuk mengetahui baseline atau gambaran defek yang di tampilkan menetap. Pemeriksaan ini umumnya di lakukan 1-2 kali dalam setahun. Perimetri ini  juga di lakukan apabila tekanan darah sudah terkontrol untuk menilai progresivitas.

  1. Pemeriksaan Sudut Bilik Mata Depan (Gonioskopi)

Metode pemeriksaan sudut bilik mata depan atau yang biasa di sebut Gonioskopi merupakan prosedur diagnostic secara rutin untuk mambantu mengevaluasi kondisi saluran drainase untuk menentukan tiupe glaukoma. Sudut glaukoma sendiri terbagi menjadi sudut terbuka dan sudut tertutup. Selain itu, pemeriksaan juga akan di lakukan setelah pasien di beri obat tetes anestesi untuk membuat mata baal.

Motde pemeriksaan ini akan di lakukan dengan menggunakan lensa kontak genioskopi yang akan di tempelkan pada bola mata. Dalam pelaksanaannya, pemeriksaan ini terbilang sangat aman dan tidak akan menimbulakn rasa sakit ataupun efek samping yeng membahayakan kesehatan mata.

  1. Pemeriksaan Ketebalan Kornea Mata (Pekimetri)

Pemeriksaan ketebalan kornea mata atau yang biasa di sebut pekimetri merupakan metode atau alat untuk mengukur ketebalan kornea atau jaringan bening yang berada di bagian terdepan bola mata. Penting untuk melakukan pemeriksaan ini pali tidak sekali untuk mengatahui ketebalan kornea yang dapat mempengaruhi perhitungan tekanan bola mata. apabila korena lebih tebal dari batas normal, maka pengukuran bola mata dapat menunjukkan hasil yang lebih tinggi dari biasanya.

Pada dasaranya, pemeriksaan skrining glaukoma tidak haru di lakukan bersamaan atau dalam satu waktu. Pada tehap pemeriksaan awal, biasanya hanya meliputi pemeriksaan tekanan bola mata dan penilaian bentuk saraf mata. Setelah itu, dokter akan kemudian akan menentukan pemeriksaan apa yang perlu untuk di lakukan berdasarkan hasil pemeriksaan awal dan juga beberapa faktor risiko yang di miliki oleh pasien glaukoma. Pemeriksaan yang di lakukan memang terlihat banyak, sebab untuk mengetahui atau mendiagnosis glaukoma tidak selalu mudah.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai cara mendiagnosis penyakit mata glaukoma. pemeriksaan untuk mendiagnosis glaukoma memang terbilang cukup banyak langkah yang harus di lakukan. meskipun demikan, pemeriksaan tersebut di lakukan untuk mengetahui hasil pasti dan kondisi mata yang mengalami glaukoma dengan lebih detail. Dengan begitu, dokter juga akan mengetahui tatalaksana penanganannya.

Semoga tulisan ini dapat memabantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • jec.co.id
Jenis Operasi Untuk Mengatasi Penyakit Glaukoma

Jenis Operasi Untuk Mengatasi Penyakit Glaukoma

Hallo Kawan Mama, Glaukoma merupakan salah satu gangguan penglihatan atau penyakit mata di mana adanya kerusakan yang terjadi pada saraf optik yang ada di mata. Kerusakan pada saraf optik tersebut terjadi akibat adanya peningkatan tekanan pada bola mata. Kondisi bola mata yang mendapat tekanan secara berlebih membuat bola mata tidak mampu menerima beban berlebih sehingga membuat saraf optik pada mata berkontraksi hingga mengalami kerusakan. Pada kondisi ini operasi menjadi salah satu metode yang umu di gunakan untuk mengatasi penyakit glaukoma.

Umumnya penyakit glaukoma kan muncul dan terjadi secara perlahan-lahan dan menyerang bagian terluar pinggiran mata. Hal tersebut membuat sering kali gejala-gejala pada mata yang mengalami glaukoma tidak dapat di sadari. Sebab pada tahap yang ringan, mata yang mengalami penyakit glaukoma biasanya hanya akan menyababkan penurunan penglihatan secara perlahan. Kondisi ini yang seringkali menipu dan banyak orang yang menganggapnya sebagai gangguan mata biasa.

Namun ketika mata yang mengalami penyakit glaukoma sudah memasuki kondisi yang serius, maka efek samping seringkali baru di rasakan. Pada tahap awal, glaukoma mungkin masih dapat di cegah dengan penanganan efektif menggunakan obat tetes mata atau jenis lainya. Namun dalam kondisi yang serius, glaukoma biasanya hanya dapat di atasi dengan penanganan medis berupa operasi. Metode operasi glaukoma sendiri memiliki beberapa jenis yang umumnya di gunakan oleh para dokter.

Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa jenis metode operasi untuk mengatasi penyakit glaukoma. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Penyakit Mata Glaukoma

Jenis Operasi Untuk Mengatasi Penyakit Glaukoma

Glaukoma pada dasarnya merupakan suatu kelompok berupa gangguan pada mata yang merusak saraf optik yang ada di mata. Kondisi tersebut terjadi akibat adanya tekanan yang tinggi dan belebih pada bola mata. Kondisi ini adalah salah satu yang menjadi penyabab utama terjadinya kebutaan, terutama pada prang dengan usia 60 tahun ke atas. Namun kondisi ini juga dapat di alami oleh orang dewasa maupn anak-anak.

Di lansir dari laman hellosehat, setidaknya di dalam mata manusia terdapat saraf-saraf optik yang terdiri dari berbagai sel-sel ganglion retina. Sel-sel tersebut memiliki peran penting dalam proses penglihatan oleh mata. Bahkan terdapat sekitar lebih dari 1 juta sel ganglion retina yang ada di setiap mata manusia. Glaukoma inilah yang merupakan penyakit yang menyerang sel-sel ganglion retina sehingga sel-sel tersebut akan mati dan saraf-saraf optik pada mata akan mengalami kerusakan.

Pengobatan Penyakit Glaukoma

Umumnya, pada tahap awal kerusakan pada saraf optik yang ada di mata tersebut akan hanya akan  mempengaruhi penglihatan peripheral saja . Penglihatan peripheral merupakan objek atau cahaya yang di tangkap pada bagian terluar atau pinggiran mata. Hal tersebut membuat penderita seringkali tidak menyadari munculnya gejala glaukoma. Sebab munculnya gejala glaukoma terjadi pada bagian terluar pada mata terlebih dahulu di mana dampak dari penyakit glaukoma masih belum terasa dan di sadari.

Pada tahap awal, umumnya penanganan efektif seperti menggunakan obat herbal atau obat tetes mata dapat mencegah atau setidaknya mengurangi gejala penyakit glaukoma. Selain itu, dokter juga akan memberikan resep obat tetes mata yang sesuai dengan kondisi mata yang mengalami glaukoma. Namun ketika kondisi mata yang mengalami glaukoma sudah cukup parah, maka dokter akan melakukan rindakan operasi untuk mengatasi kondisi ini.

Operasi Penyakit Glaukoma

Operasi penyakit glaukoma merupakan tindakan medis berupa pembedahan yang bisa di bilang menjadi jalan terakhir untuk mengatasi kondisi mata yang terkena penyakit glaukoma. Selain itu, risiko kerusakan yang lebih berat akibat glaukoma dapat di atasi dengan menjalankan tindakan operasi. Dengan melaukan operasi, di harapkan agar tekanan berlebih pada bola mat adapt menurun dan normal sehingga tidak menimbulkan berbagai gejala yang berbahaya.

Kebanyakan kasus menyebutkan bahwa kehilangan fungsi penglihatan akibat glaukoma tidak dapat di sembuhkan. Karenanya, penting untukselalu rutin memeriksa kondisi mata untuk berjaga-jaga apabila gejala glaukoma muncul, dapat segera di atasi dan di cegah perkembangannya. Sedangkan operasi glaukoma umumnya tidak bisa mengatasi kondisi mata yang sudah hilang fungsi penglihatannya. Namun metode tersebut dapat mencegah perkembangan glaukoma, serta melindungi penglihatan yang tersisa.

Jenis Operasi Glaukoma

Secara garis besar, terdapat 2 jenis operasi yang sudah di tetapkan sebagai standarisasi penanganan glaukoma. Yakni metode operasi laser dan metode operasi trabekulektomi. Umumnya, metode operasi laser merupakan tindakan penanganan pertama yang akan di lakukan oleh dokter. Apabila metode ini tidak berhasil, maka dokter akan menggunakan metode trabekulektomi untuk tindakan selanjutnya.

Untuk operasi laser sendiri, teradapat 4 jenis tindakan yang akan dapat di lakukan oleh dokter. Beberapa jenis tindakan tersebut umumnya akan di sesuaikan dengan kondisi glaukoma dan tingkat keoarahan serta jenis glaukoma yang di alami. Berikut adalah beberapa jenis operasi untuk mengatasi penyakit glaukoma.

  1. Operasi Laser

    • Argon Laser Trabeculoplasty

Argon laser trabeculoplasty atau biasa di kenal dengan istilah ALT merupakan operasi laser yang di tujukan untuk pasien glaukoma sudut terbuka primer. Tindakan operasi laser akan membuka sumbatan pada saluran cairan mata sehingga system drainase atau jalur pembuangan cairan pada mata dapat bekerja lebih baik.

Umumnya, dokter akan mengerjakan setengah bagian dari sumbatan tersebut dan melihat bagiamana keadaa mata dari pasien. Sementara itu, bagian yang setengahnya lagi akan di kerjakan di lain waktu berikutnya. Menurut sebuah artikel dari Indian Journal of Opthalmology, sekitar 75% pasien glaukoma menunjukkan peningkatan kondisi setelah menjalani prosedur operasi ALT.

    • Selective Laser Trabeculopasty

Selective laser trabeculopasty atau biasa di kenal dengan istilah SLT merupakan metode operasi yang menggunakan laser dengan kekuatan yang cukup rendah. Laser SLT hanya akan di targetkan pada sel-sel tertentu pada area mata yang mengalami peningkatan tekanan. Metode SLT pada dasarnya serupa dengan metode ALT di mana metode ini juga di gunakan untuk glaukoma sudut terbuka.

Sebagai catatan, Metode operasi SLT ini umumnya akan di lakukan oleh dokter apabila metode operasi AlT yang telah di gunakan tidak membuahkan hasil yang signifikan.

    • Laser Peripheral Iridotomy

Laser peripheral iridotomy atau yang biasa di kenal dengan istilah LPI merupakan metode operasi laser yang umumnya di lakukan pada pasien yang mengalami glaukoma sudut tertutup. Glaukoma sudut tertutup sendiri berupa kondisi ketika sudut pembuangan cairan yang terletak di antara iris dan kornea mata sepenuhnya tertutup. Dengan menggunakan metode operasi LPI, maka dokter akan membuat lubang kecil di iris mata dengan laser sehingg cairan mata dapat keluar menuju saluran drainase dengan lancar.

    • Laser Cyclophotocoagulation

Laser cyclophotocoagulation merupakan tindakan operasi yang di lakukan apabila kondisi mata pasien sudah tidak menunjukkan perkembangan setelah menjalani jenis-jenis operasi laser yang telah di lakukan di atas. Operasi lser kan di tujukan langsung ke bagian dalam mata untuk mengurangi tekanan pada bola mata. Dengan begitu, kondisi mata di harapkan dapat pulih dan tekanan pada mata kembali normal.

  1. Operasi Pembedahan

    • Trabeculectomy

Trabeculectomy merupakan metode operasi yang bertujuan untuk membuat pintu atau lubang kecil pada bagian sklera mata. Dokter akan membuat semacam kantung pada conjunctiva yang di sebut filtration bleb. Kantong tersebut akan tersembunyi di balik kelopak mata atas dan tidak akan dapat di lihat. Cairan mata akan dapat mengalir melalui pintu atau lubang bleb dan akan di serap oleh jaringan di seputar mata yang akan mengurangi tekana pada mata.

    • Pemasangan Implant

Pemasangan implant merupakan metode yang akan di pilih oleh dokter di mana implant berbentuk pipa akan di pasang di saluran kecil pada mata pasien. Implant ini akan mengalirkan cairan ke sebuah penampungan yang di buat di bawah konjungtiva. Cairan yang terkumpul kemudian akan di serap oleh pembuluh darah terdekat.

Penting untuk di ketahui bahwa sanya operasi umumnya bukanlah pilihan utama untuka mengatasi dan mengobati mata yang mengalami penyakit glaukoma. Umumnya dokter hanya akan menganjurkan untuk melakukan tindakan operasi apabila penanganan yang telah di lakukan dengan obat tetes mata tidak membuahkan hasil yang di inginkan. Atau minimal, paling tidak cara tersebut dapat menurunkan tekanan pada bola mata. Selain itu, pasien yang mengalami efek samping akibat penggunaan obat tetes mata untuk glaukoma, seperti hipertensi atau detak jantung yang tidak beratuean juga di anjurkan melakukan tindakan operasi.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa jenis operasi untuk mangatasi penyakit glaukoma. Meskipun demikian, dalam beberapa kasus di mana tekanan pada bola mata sudah tidak terkendali, maka tindakan operasi harus segera si lakanakan untuk mencegah terjadinya komplikasi hingga risiko kebutaan pada pasien.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber ;

  • Hellosehat
  • Idnmedis
Obat Tradisional Alami Untuk Mengatasi Glaukoma

Obat Tradisional Alami Untuk Mengatasi Glaukoma

Hallo Kawan Mama, Kebutaan adalah salah satu masalah serius yang perlu kita hindari dan kita cegah. Beberapa faktor berupa berbagai jenis gangguan penglihatan atau penyakit mata dapat menjadi penyabab mata mengalami kebutaan. Salah satu faktor gangguan penglihatan adalah penyakit glaukoma. Ada berbagai metode yang dapat di lakukan untuk mangatasi glaukoma, seperti obat atau penanganan medis, serta obat tradisional alami untuk mengatasi penyakit glaukoma.

Obat tradisional sendiri merupakan jenis obat yang sudah di gunakan sejak dahulu kala untuk mengobati berbagai jenis penyakit yang menyeang kesehatan tubuh, termasuk juga kesehatan mata. Obat dan penanganan medis memang menjadi pilihan tepat untuk mengatasi berbagai penyakit mata. Namun tentunya untuk mendapatkan hal tersebut membutuhkan biaya yang mungkin tidaklah sedikit, sehingga banyak yang memilih mengguakan obat tradisional untuk mengatasi kondisi ini.

Glaukoma sendiri merupakan salah satu jenis gangguan penglihatan atau penyakit mata yang cukup berbahaya bagi para pendritanya. Sebab dalam kondisi yang serius, glaukoma dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi penglihatan hingga penderitanya mengalami kebutaan. Oleh sebab itu, perlu adanya langkah penanganan yang tepat untuk mengatasi penyakit glaukoma. nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai obat tradisional alami untuk mengatasi penyakit glaukoma. simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Glaukoma

Obat Tradisional Alami Mengatasi Penyakit Glaukoma

Pada dasarnya, glaukoma merupakan sejennis gangguan penglihatan atau penyakit mata di mana adanya kerusakan saraf optic yang ada di mata. saraf optic yang mengalami kerusakan tersebut terjadi akibat tekanan pada bola mata yang mengalami peningkatan. Kondisi ini akan membuat kondisi mata penderitanya mengalami penurunan penglihatan. Dan dalam beberapa kasus terburuk, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi penglihatan sehingga berakhir dengan kebutaan.

Umumnya, penyakit glaukoma muncul dan terjadi secara perlahan tanpa gejala awal yang signifikan. Tanpa adanya gejala yang signifikan tersebut, akibatnya seringkali penderita glaukoma tidak manyadari bahwa kondisi matanya terserang penyakit glaukoma. Kondisi mata yang telah terserang glaukoma seringkali akan di sadari ketika glaukoma telah berkembang dan menyebabkan kondisi fungsi penglihatan kian memburuk.

Penyakit Glaukoma

Berdasarkan adta yang di peroleh dari WHO, setidaknya ada 2,2 miliar orang di dunia mengalami gangguan penglihatan jarak dekat dan jarak jauh. Setengah dari kasus tersebut beluk di tangani dan masih dapat di cegah perkembanganya. Untuk mencegah hal tersebut tentu memriksakan kondisi mata terlbih dahulu. Namun survei menyebutkan bahwa 850 responden di 6 negara asia tenggara, 45% warga Indonesia belum pernah memeriksakan kondisi matanya.

Kebanyakan orang tentu masih asing ketika mendengar penyakit mata bernama glaukoma ini. Karena memang kebanyakan orang lebih akrab dan lebih dering mendengar penyakit mata lainya, seperti katarak. Namun perlu untuk di ketauhi, bahwa penyakit glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata yang menjadi penyabab terjadinya kebutaan. Bahkan glaukoma sendiri berada di posisi 2 setelah katarak sebagai penyakit mata penyebab kebutaan.

Obat Tradisnional Alami Untuk Glaukoma

Dengan risiko yang sangat berbahaya bagi penderita penyakit glaukoma, maka tentunya perlu adanya langkah pendegahan atau penanganan untuk mengatasi glaukoma. Beberapa jenis obat tradisonal yang bersifat alami di percaya dapat di gunakan untuk mangatasi penyakit glaukoma. dengan bahan-bahan yang di perlukan lebih sederhana dan mudah di temukan dan tidak mengeluarkan banyak biaya membuat banyak orang menggunakan obat tradisional.  Beriku adalah beberapa obat tradisional alami untuk mengatasi penyakit glaukoma.

  1. Biji Kemangi

Kemangngi adalah salah satu tanaman yang banyak di gunakan untuk berbagai kebutuhan. Seperti pengobatan hingga sebagai bahan makanan atau lalapan. Umumnya yang di gunakan dari tanaman kemangi adalah dunya. Namun ternayata, selain daunnya, biji kemang juga memiliki manfaat baik, dan dapat di gunakan dengan maksimal, juga untuk mengatasi penyakit glaukoma yang menyerang mata.

Cara menggunakan biji kemangi untuk mangatasi glaukoma adalah dengan menyediakan biji kemangi yang tela tua. kemudian setelah di bersihkan kamu dapat memasukkannya ke mata secara langsung dengan perlahan. Tutup mata sejenak dan kemudian buka kembali, dan biji kemangi akan keluar yang di anggap sebagai tahi mata. meskipun cara ini terbilang ngeri atau ekstrim, namun ini merupakan cara tradisional alami yang di anggap sangat efektif.

  1. Daun Turi

Selain tanaman kemangi ada juga tanaman turi yang tidak kalah efektif untuk mengatasi glaukoma tanpa adanya efek samping. Bagian yang di gunakan dari tanaman turi untuk mengatasi glaukoma sendiri adalah bagian daunya. Daun bunga turi dapat di gunakan secara efisien dan tentunya aman bagi mata. Selain itu  cara penggunaannya pun terbilang sederhana dan tidak ribet.

Kamu dapat menyediakan terlebih dahulu 10-15 gram daun turi yang masih muda. Kemudian sediakan adas sebanyak 4-5gram bersama juga kapur sirih pada takran yang samag dengan adas. Untuk penggunaannya, kamu dapat mencampurkan ketiga bahan tersebut dengan meremas dan menempelkan ramuan tersebut ke bagian alis 2 kali sehari. Tunggu dan jangan di angkat selama kurang lebih setengah jam untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

  1. Mentimun

Umumnya, selain di gunakan untuk bahan makanan atau lalapan, metimun juga banyak di gunakan untuk kecantikan dan perawatan mata. Namun ternayata, mentimun juga dapat di gunakan untuk mengatasi glaukoma. iris timun dengan bentuk bulat dan tidak terlalu tipis/tebal. Letakkan mentimun pada mata yang tertutup. Dengan begitu, mata akan mendapatkan sensasi adem dan rileks. Selain itu, mentimun akan meringankan gejala glaukoma dan mata kering.

  1. Kacang Kenari

Kebutuhan nutrisi pada mata seperti omega 3 menjadi penting dan harus di penuhi untuk kesehatan mata. kandungan asam lemak omega 3 yang ada di kacang kenari dapat menyembuhkan gejala glaukoma dan menjaga kesehatan retina. Kandungan tersebut juga akan mencegah kerusakan lensa mata dan kornea. Selain itu, asam lemak omega 3 juga akan menjaga fungsi dan kinerja dari otak.

  1. Salmon

Ikan salmon merupakan salah satu obat tradisional untuk mengatasi glaukoma tanpa adanya efek samping berbahaya. Salmon juga mengandung banyak asam lemak omega 3 yang baik untuk otak dan juga mata. karenanya, sering mengkonsumsi salmon akan membuat fungsi dari retina dan kornea mata tetap terlindungi.

  1. Cokelat Hitam

Sedikit orang yang mengetahui bahwa, cokelat hitam merupakan bahan alami yang dapa meredakan stress pada otak dan juga mata. Kadar flavonoid yang tinggi di dalamnya dapat merawat mata dan membantu mengatasi mata yeng terkena glaukoma. Selain itu, cokelat hitam juga akan melindungi pembuluh darah di mata. dengan begitu, fungsi dari retina dan konea mata akan terjaga serta ketajaman penglihatan yang akan kian mambeik.

  1. Biji Bunga Matahari

Biji bunga matahri merupakan salah satu bahan alami yang baik untuk kesehatan mata. bahan alami ini juga dapat mendegah perkembangan glaukoma, serta mengurangi risiko dari gejala akibat glaukoma. Kandungan vitamin B2, E, selenium dan zinc akan melindungi dan menjaga mata dari bberbagai gangguan penglihatan. Bahkan, beberapa jenis penyakit mata yang di sebabkan oleh penuaan, seperti katarak dapat di cegah dengan sering mengkonsumsi biji bunga matahari.

  1. Kale

Kale merupakan salah satu jenis sayuran yang di percaya dapat mengatasi gejala glaukoma. sayuran jenis ini kaya akan nutrisi yang akan menjaga kesehatan mata tanpa adanya efek samping. Kandungan zeaxathin, lutein, Vitamin A, K dan C serta kalsium dan zat besi pada kale akan menyuplai nutrisi untuk kesembuhan mata yang mengalami gangguan penglihatan, termasuk gejala glaukoma.

  1. Stroberi

Kandungan asam float, serta vitamin B dan C pada stroberi akan mencegah penyabab mata mengalami glaukoma. buah yang satu ini juga akan menjaga kesehatan pembuluh darah yang ada di mata. karenaya di anjurkan untuk sering-sering mengkonsumsi buah stroberi untuk mencegah dan mangatasi penyakit glaukoma.

  1. Pisang

Buang pisang mengandung vitamin A dan C yang akan membantu proses puliihan dan penyembuhan pada mata yang mengalami glaukoma. selain itu, bebagai kandungan lain yang banyak dan baik tantunya membuat buah pisang perlu untuk sring-sering di konsumso untuk kesehatan mata dan juga tubuh.

  1. Brokoli

Brokoli merupakan jenis sayuran yang banyak mengandung zeaxanthin, lutein, vitamin C hingg kalsium yang tinggi yang akan menjaga kesehatan mata kamu. Kandungan tersebut juga akan melindungi mata dari sinar UV dan tentunya tanpa adanya efek samping. Kandungan pada brokoli tersebut dapat mengurangi risiko gejala glaukoma dan juga mencegah risiko katarak. Untuk mendapatkan manfaat penuh dari brokoli, kamu dapat mengkonsumsinya tanpa di masak atau di olah.

  1. Bayam

Bayam adalah salah satu sayuran yang kaya akan zeaxantihn dan lutein serta vitamin C yang tinggi yang sangat ampuh untuk membantu mengobati berbagai gangguan penglihatan, termasuk glaukoma. cukup dengan mengkonsumsinya seseriing mungkin maka kamu akan mendapatkan hasiat yang baik bagi mata dan tubuh.

  1. Bawang Putih

Bawang putih pada dasar memiliki efek samping yang harus di waspadai. Namun kandungan vitamin C dan B1, serta selenium dan quercetin hingga glutathione yang tinggi yang akan memperlancar sirkulasi darah pada mata tentu membuat bawang putih perlu di perhitungkan. Kandungan tersebut akan membuat lensa mata terlindung dari sinar UV dan penguat sel-sel optic pada mata. Karenanya bawang putih menjadi salah satu bahan alami yang tepat untuk memebantu mengatasi glaukoma, dengan catatan harus berhati-hati terhadap risikonya.

  1. Wortel

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa wortel memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan mata. Kandungan betakaroten pada wortel akan membantu mengobati gejala glaukoma dan gangguan penglihatan lainya. Dengan mengolah sebagai bahan masakan atau jus hingg langsung di konsumsi, manfaat dari wortel dapat kamu rasakan.

  1. Ubi Jalar

Kandungan kalium dan betakaroten pada ubi jalar dapat menjadi obat untuk mengatasi glaukoma. selain itum saraf optic yang ada di mata juga membutuhkan kandungan tersebut. karenanya sebaiknya sering-sering mengkonsumsi ubi jalar.

  1. Buah Beri Berwarna Gelap

Buah beri, terutama yang berwarna gelap sangat baik untuk membantu proses pemulihan dan penyenbuhan pada mata yang mengalami glaukoma. Beri hitam atau bilberry juga blueberry dan cranberry juga akan menjaga kesehatan mata yang juga akan menguatkan pembuluh darah dan sel-sel optic pada mata. kandungan pada beri hitam juga akan membantu menutrisi oto dan saraf yang ada di mata.

Pada dasarnya, tubuh manusia memerlukan asupan banyak jenis protein yang sudah menjadi kebutuhan sebagai bahan untuk menjalankan fungsinya. Ketika tubuh kekurangan akan nutrisi, maka terjadi ketidakseimbangan yang akan menyababkan gangguan kesehatan. Selain itu, asupan nutrisi dan protein juga akan membantu menjaga kesehatan tubuhdari berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan penglihatan berupa glaukoma. Beberapa obat tradisional alami tersebut dapat menjaga kesehatan mata serta membantu memulihkan dan menyembuhkan serta mengatasi mata dari gejala glaukoma.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai obat tradisional alami untuk mengatasi glaukoma. Meskipun obat tradisional dapat mengatasi gejala glaukoma namun siftanya hanya sebagai pelengkap atau pembantu dari obat medis. Karenanya sebaiknya tetap gunakan obat medis dan konsultasikan penggunaan obat alami tersebut pada dokter sebelum menggunakannya.

Semoga tulisan ini dapat memabntu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Bibitbunga
Jenis Obat Untuk Mengobati Penyakit Glaukoma

Jenis Obat Untuk Mengobati Penyakit Glaukoma

Hallo Kawan Mama, Salah satu kondisi yang dapat menyababkan gangguan pada fungsi penglihatan adalah mata yang mengalami tekanan berlebih. Peningkatan tekanan pada bola mata akan manyebabkan kondisi mata menjadi tidak normal dan menyebabkan berbagai kondisi atau penyakit yang berbahaya. Salah satu gangguan penglihatan akibat kondisi tersebut adalah penyakit glaukoma. Untuk mengatasi kondisi ini sendiri, ada beberapa jenis obat untuk mengobati penyakit glaukoma.

Glaukoma adalah salah satu jenis dari gangguan pengliahatan atau penyakit mata di mana kondisi ini lebih sering di alami oleh orang tua. Orang dengan usia 40 tahun atau 60 tahun keatas memang lebih rawan mengalami kondisi ini. Namun kondisi ini juga bisa di alami oleh usia muda, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Secara perlahan penyakit glaukoma akan menyababkan fungsi penglihatan menjadi kian menurun. Dalam kondisi yang lebih buruk, glaukoma dapat menyebakan penderitanya mengalami kebutaan.

Sementara itu, pengobatan untuk mengatasi penyakit glaukoma di rancang untuk menurunkan atau mengendalikan tekanan intraocular atau IOP. Pengendalian atau penurunan tekanan intraocular pada bola mata di lakukan untuk kerusakan pada saraf optic akibat tekanan yang berlebih. Tingginya tekanan pada bola mata akan menganggu proses pengiriman visual dari saraf optic ke otak. Nah, kali ini Kawan Mama akan membahas menganai beberapa jenis obat untuk mengobati penyakit glaukoma. sebab obat tetes mata menjadi salah satu pertolongan pertama untuk mengatasi gangguan pada mata.

Glaukoma

Jenis Obat Untuk Mengobati Penyakit Glaukoma

Penyakit glaukoma pada dasarnya merupakan salah satu kondisi gangguan penglihatan di mana adanya tekanan pada bola mata yang mengalami peningkatan. Penigkatan tekanan akan mengakibatkan kerusakan pada saraf optik di mata. Sehingga ketajaman pada fungsi penglihatan akan menjadi menurun. Beberapa kasus menyebutkan bahwa, kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan hingga kebutaan pada penderitanya.

Secara garis besar glaukoma terbagi menjadi dua jenis, yakni penyakit glaukoma akut atau dan penyakit glaukoma kronis. Kondisi mata yang mengalami glaukoma akut umumnya, terjadi secara tiba-tiba. Sedangkan pada kondisi glaukoma kronis, umumnya glaukoma akan muncul secara perlahan-lahan. Ketika kondisi glaukoma tidak segera di tangani,, maka penderita glaukoma berisiko akan mengalami kebutaan.

Hilangnya fungsi penglihatan atau kebutaan akibat glaukoma, pada dasarnya terjadi akibat peningkatan tekanan pada bola mata. Kondisi ini akan berdampak pada fungsi dan konerja dari saraf optik pada mata. Akibatnya, saraf optik tidak sanggup menerima tekanan dan terjadilah kerusakan saraf optic yang umumnya tidak dapat di perbaiki lagi, sekalipun menggunakan metode operasi.

Sementara itu, peningkatan tekanan tersebut terjadi akibat produksi cairan mata yang berlebih dan tidak dapat di buang melalui sudut drainase yang terletak pada iris dan kornea. Ciaran mata yang tidak dapat terbuang akan mengendap dan membuat tekanan mata meningkat. Akibatnya,  terjadilah penurunan pada aliran darah ke saraf mata, sehingga mata mengalami glaukoma.

Penanganan Glaukoma

Penting untuk di ketahui bahwa pertolonagn pertama perlu di lakukan untuk mencegah kondisi glauma menjadi lebih buruk. Pasalnya beberapa risiko komplikasi akibat glaukoma cenderung berbahaya hingga dapat menyebabkan kebutaan secara permanen. Ketika kondisi glaukoma sudah di ketahui, umumnya dokter akan menentukan rencana pengobatan yang sesuai dengan jenis dan kondisi glukoma itu sendiri. Dan salah satu cara untuk mengatasi glukoma adalah dengan mnggunakan obat-obatan.

Di lansir dari laman allaboutvision, Obat tetes mata merupakan pilihan pertama jika di bandingkan dengan metode operasi atau pembedahan. Sebab hal tersebut di anggap sangat efektif untuk mengendalikan IOP. Apabila dokter mata menganggap pasien merupakan kandidat yang sesuai untuk obat tetes mata glaukoma, maka menggunakan obat tetes mata glaukoma akan ri resepkan dan lebih dari satu jenis obat tetes mata untuk menghasilkan pengendalian IOP terbaik.

Jenis Obat Tetes Mata Untuk Kondisi Glaukoma

Obat tetes mata merupakan resep pertama untuk mengatasi glaukoma. sebab obat tersebut akan membantu mengurangi tekanan di mata dengan cara memperbaiki aliran dan mengurangi produksi cairan di mata. sementara itu, obat yang di resepkan pun berbeda-beda tergantung dari besarnya tekanan yang terjadi dan perlu di kurangi. Beriut adalah beberapa jenis obat yang biasa di resepkan oleh dokter.

  1. Prostaglandin

Jenis obat tetes mata glaukoma ini sebenarnya hanya perlu di  gunakan sehari sekali saja. Sebab obat ini cednerung lebih ampuh dan efektif mengurangi tekanan yang terjadi. Prostaglandin akan bekerja dengan merelaksasi otot-otot dalam struktur interior pada mata agar dapat membuat cairan mengalir dan keluar dengan lancar. Sebab hal ini akan mengurangi terjadinya akumulasi akibat tekanan yang di alami oleh mata.

Prostaglandin cenderung menyebabkan sensasi seperti tersengat dan terbakar hingga perubahan warna mata serta perubahan pada bulu mata yang lebih panjang dan melengkung. Sementar itu, Prostaglandin ini di golongkan ke dalam beberapa jenis, seperti tafluprost, bimatoprost, latanoprostene, travapost dan latanoprost.

  1. Pengambat Beta (Beta Blocker)

Penghambat beta pernah menjadi obat pilihan utama untuk mengobati glaukoma. Obat ini akan berfungsi dengan menurunkan produksi cairan (aqueous) dalam mata dan sekarang sering di resepkan sebagai penunjang atau untuk di kombinasikan dengan Prostaglandin. Sedangkan penghambat beta untuk mengobati glukoma adalah jenis timolol dan betaxolol. Umumnya, obat ini dapat di gunakan 1 sampai 2 kali sehari.

Namun perlu di ketahui bahwa, Penghambat beta akan menurunkan denyut jantung dan dapat menyebabkan efek samping merugikan pada orang dengan gangguan jantung tertentu, gangguan paru (emfisema) diabetes, depresi, hingga kondisi lainya. Karenanya, sebaiknya konsultasikan pada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan penghambat beta.

  1. Agonis Alfa-Adrenergik (Alfa Adrenergic Agonists)

Obat ini akan bekerja pada mata dengan menurunkan tingkat produksi aqueous humuor atau cairan mata. Untuk penggunaan obat tetes mata ini, kamu dapat mengombinasikannya dengan obat tetes mata anti glaukoma lainnya. Untuk efek sampingnya sendiri, obat ini akan membuat mata memerah, bercak darah atau injeksi ocular, kelopak mata atas terangkat serta di latasi pupil dan gatal. Obat ini sendiri di golongkan menjadi apraclonidine dan brimonidine

  1. Penghambat Karbonik Anhydrase (Carbonis Anhydrase Inhibitor)

Obat ini juga merupakan salah satu penurun produktivitas aqueous humuor atau cairan mata. dalam penggunaannya sendiri, biasanya akan di kombinasikan dengan antiglaukoma dan jenis lainya. selain bentuk tetes, obat ini juga di produksi dalam bentuk tablet. Efek samping penggunaan obat ini berupa mata seperti terbakar, reaksi pada kelopak mata, dan mata yang memerah.

Obat ini juga tergolong sebagai obat tetes mata yang menghambat karbionik anhydrase (CAI). Setengah dari jumlah pasien glaukoma tidak dapat menoleransi CAI akibat efek sampingnya. Yakni, kelelahan, depresi, tidak nafsu makan, libido menurun, batu ginjal, cita rasa logam, dan kesemutan. Dorzolamide dan brinzolamide merupakan golongan obat jenis ini dan di gunakan hingga 2-3 kali sehari.

  1. Parasimpatomimetik

Obat ini akan bekerja dengan menurunkan aliran keluar aqueous humuor dari mata. Obat ini sering di gunakan untuk mengendalikan IOP pada glaukoma sudut sempit. Parasimpatomimetik akan membuat kotriksi pupil dan membantu membuka sudut yang menyempit atau tersumbat untuk drainase. Penggunaan obat ini umumnya menyababkan efek samping berupa nyeri pada alis, kontriksi pupil, sensasi terbakar dan penurunan penglihatan pada malam hari.

  1. Epinefrin

Obat ini akan bekerja dengan menurunkan tingkat produksi aqueous humuor dan meningkatkan aliran keluarnya cairan mata. Epinefrin cenderung memiliki efek ganda pada mata. selain itu, efek samping dari obat ini berupa membrane mata berpigmen (konjungtiva mengandap), penyumbatan saluran air matadan palpitasi dengan peningkatan denyut jantung.

  1. Zat Hiperosmotik

Obat ini umumnya di gunakan untuk IOP yang tinggi yang harus di turunkan sebelum menyebabkan kerusakan secara permanen. Zat hiperosmotik akan membantu mengurangi IOP dengan menurunkan volume cairan di dalam mata. untuk kondisi darurat, obat ini akan di berikan hanya sekali. Obat ini juga mencakup gliserin oral dan isosorbid secara oral, sera mannitol dan urea secara intravena.

  1. Obat Glaukoma Kombinasi.

Tidak jarang penderita glaukoma yang membutuhkan lebih dari satu jenis obat untuk meredakan IOP. Dan sekarang ini, banyak perusahaan farmasi oftalmik memproduksi kombinasi antara dua obat antiglaukoma berbeda dalam botol yang sama. Untuk memudahkan penggunaannya, ahli perawatan mata professional akan mersepkan kombinasi dari beberapa obat untuk menurunkan IOP. Umumnya kombinasi antar obat memiliki efek aditif dalam mengurangi IOP.

Obat pada dasarnya adalah salah satu media yang di gunakan oleh pasien untuk membantu kondisi tubuh untuk pulih, tak terkecuali bagi penderita glaukoma. Dengan tersedianya berbagai jenis obat glaukoma, maka penting rasanya untuk mendapatkan perawatan dari dokter mata professional untuk mengobati kondisi glaukoma. selain itu, konsultasi dan periksakan kondisi mata pada ahlinya (dokter mata) merupakan hal yang tidak boleh do lewatkan begitu saja. Dengan memeriksakan kondisi mata ke dokter, maka kamu akan mendapatkan penanganan atau resep yang tepat untuk mengatasi kondisi glaukoma.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai beberapa jenis obat untuk mengobati penyakit glaukoma. penanganan yang tepat adalah dengan mengetahui penyabab dan kondisi yang terjadi pada mata. dengan begitu, metode pengobatan dapat di ketahui dan di sesuaikan dengan penyebab dan gejala yang sedang di alami. Hal ini juga di tujukan untuk mencegah risiko komplikasi atau dampak dari penanganan yang tidak tepat. semoga tulisan ini dapat memabntu dan bermanfaat. . .

Smoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Allaboutvision
  • Sehatq
Pengobatan Untuk Mata Yang Mengalami Glaucoma

Pengobatan Untuk Mata Yang Mengalami Glaucoma

Hallo Kawan Mama, Kondisi mata yang tenang dan rileks tentu akan membuat mata dapat berfungsi untuk melihat menjadi lebih baik. Kondisi mata yang mengalami tekanan akan mempengaruhi fungsi penglihatan sehingga penglihatan menjadi tidak normal dan tidak stabil. Salah satu penyakit akibat kondisi di mana mata mengalami tekanan adalah penyakit glaucoma. kondisi ini cenderung berbahaya sehingga membutuhkan metode pengobatan untuk mata yang mengalami glaucoma.

Mata yang mengalami peningkatan tekanan pada dasaranya merupakan salah satu indikasi bahwa ada sesuatu yang tidak beres atau kelainan pada mata. kondisi yang seringkali terjadi akibat peningkatan tekanan pada mata adalah kerusakan pada saraf optik yang ada di mata. kondisi ini lah yang di sebut sebagai glaucoma di mana banyak orang yang mengalaminya. Selain itu, kondisi ini umumnya lebih sering terjadi dan di alami oleh orang dengan usia lanjut.

Meskipun orang dengan usia lanjut lebih berisiko mengalami kondisi ini, namun glaucoma pada dasarnya dapat di alami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Kondisi ini akan sangat menganggu dan mempengaruhi fungsi penglihatan. Karenanya, perlu adanya langkah penanganan untuk mengatasi kondisi tersebut. Nah, kali Kawan Mama akan membahas menganai pengobatan untuk mata yang mengalami penyakit glaucoma. simak penjelasannya sebagai berikut.

Penyakit Glaucoma

Pengobatan Untuk Mata Yang Mengalami Glaucoma

Pada dasarnya, glaucoma merupakan salah satu kondisi mata yang mengalami gangguan di mana adanya peningkatan tekanan yang terjadi pada bola mata. Bola mata yang mengalami penigkatan tekanan akan mengakibatkan kerusakan pada saraf optik yang ada di mata. Kondisi ini akan membuat ketajaman pada fungsi penglihatan menjadi menurun. Dalam kasus yang lebih parah, kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan hingga kebutaan.

Penyakit glaucoma sendiri secara garis besar terbagia menjadi dua jenis berdasarkan kondisinya. Yakni penyakit glaucoma akut atau dan penyakit glaucoma kronis. Mata yang mengalami glaucoma akut umumnya, kondisi ini akan terjadi secara tiba-tiba. Sedangkan mata yang mengalami glaucoma kronis, umumnya akan terjadi secara perlahan-lahan. Ketika mata yang mengalami glaucoma tidak seger di tangani dengan baik, maka penderita glaucoma berisiko mengalami kebutaan.

Mata yang mengalami kebutaan akibat glaucoma, pada dasarnya terjadi akibat peningkatan tekanan pada bola mata. kondisi ini akan berdampak pada kondisi saraf optik pada mata mengalami tekanan yang terlalu tinggi dan berlebih. Akibatnya, saraf optik tidak sanggup menerima tekanan sehingga akan mengalami kerusakan. Kerusakan yang terjadi pada saraf optik umumnya tidak dapat di perbaiki lagi sekalipun menggunakan metode operasi.

Sementara itu, peningkatan tekanan pada mata dapat terjadi akibat cairan bola mata yang berlebih yang tidak dapat di buang melalui sudut drainase yang terletak pada iris dan kornea. Ciaran mata yang tidak dapat terbuang akan membuat tekanan pada bola mata meningkat. Kondisi ini akan membuat penurunan pada aliran darah ke saraf mata yang tertekan sehingga mata mengalami kondisi glaucoma.

Diagnosis Glaukoma

Untuk mengetahui mata mengalami glaukoma perlu adanya tes medis untuk hasil yang lebih jelas dan akurat. Dalam upaya untuk mendiagnosis glaukoma, dokter umumnya akan menggunakan alat untuk mengetahui tekanan pada bola mata, yakni Slit Lamp. Alat ini dapat mengetahui dan menilai keadaan sel dan komponen yang ada di mata mulai dari kornea mata, hingga pada retina. Sedangkan untuk mengukur tekanan pada bola mata, dokter akan menggunakan alat tonometry.

Di lansir dari laman klinikmatanusantara menyebutkan bahwa pemeriksaan komprehensif akan di lakukan dengan alat yang memadai, yakni.

  • Tonometer, alat untuk mengukur tekanan bola mata atau intraocular
  • Pekimetri, alat untuk mengukur ketebalan kornea yang relevan untuk mengukur tekanan bola mata secara akurat
  • Perimetri, berupa pemeriksaan lapang pandang di mana penglihatan perifer atau tepi akan di ukur luasnya.
  • Tomografi koherensi optik atau Optikal Coherence Tomography (OCT) dengan mengambil gambar/citra yang dapat memperlihatkan, memetakan, dan mengukur lapisan yang berbeda-beda pada retina. Alat ini juga akan mengukur dan mendokumentasikan saraf optik yang mengalami kerusakan
  • Foto saraf optik, menampilkan gambar/citra berwarna dan terperinci pada saraf optik dan dapat mendokumentasikan perubahan yang terjadi pada saraf optik seiring berjalannya waktu.

Mata pasien akan di berikan semacam obat tetes mata yang berfungsi untuk membuat kornea mata kebal. Kemudian sudut di antara iris dan korne akan di lakukan pemeriksaan gonioskopi untuk melihat apakah kondisi sudut tersebut terbuka atau tertutup. Dokter akan meneteskan obat tetes mata untuk melebarkan pupil agar kerusakan pada saraf optik dapat di ketahui. Pasien mungkin penglihatanya akan sedikit manjadi kabur. Namun kondisi ini merupakan efek samping dari pupil yang terbuka dan terbilang aman. Dengan begitu dokter akan mengetahui cara yang tepat untuk mengobati glaukoma.

Pengobatan Penyakit Glaucoma

Di kutip dari laman sehatq, Di dalam upaya untuk mengobati kondisi mata yang mengalami glaucoma, umumnya deteksi kondisi mata terkait glaucoma perlu di lakukan sejak dini atau lebih awal. Ketika telah mengetahui kondisi mata terkait penyakit glaucoma, maka metode pengobatan panykit glaucoma dapat di lakukan dengan lebih efektif.

Sementara itu, pengobatan glaucoma akan lebih baik di lakukan berdasarkan dengan jenis glaucoma itu sendiri.

  1. Pengobatan Glaucoma Akut

Ketika kondisi mata telah di ketahui mengalami penyakit glaucoma akut, maka kamu dapat melakukan langkah pertolongan pertama. Umumnya langkah pertolongan pertama berupa pengompresan pada mata dan kepala menggunakan air dingin. Selain itu, kamu juga dapat menggunakan obat antinyeri. Setelah hal tersebut di lakukan, maka sebaiknya segera periksakan kondisi mata ke dokter.

Dalam upaya untuk mengobati glaucoma akut sebenarnya dapat mengguanakan beberapa metode. Yakni seperti menggunakan obat tetes mata, obat suntik, tablet hingga melakukan metode pembedahan. Obat yang di gunakan untuk mengatasi glaucoma bisa menggunakan suntikan atau tablet yang mengandung acetazolamide, glycerol, isosorbide dan mannitol.

Semantara itu, untuk meredakan gejala akibat kondisi glaucoma, kamu dapat menggunakan obat anti nyeri atau obat anti muntah. Namun ketika sudut bilik mata telah tertutup hingga lebih dari 50%, maka harus di lakukan tindakan metode bedah. Seperti halnya prosedur iridektomi perifer untuk melancarkan cairan mata atau prosedur trabekulotomi untuk menurunkan tekanan pada mata.

  1. Pengobatan Glaucoma Kronis

Pada dasarnya, untuk metode pengobatan glaucoma kronis, kamu dapat melakukan metode terapi. Metofe terapi glaucoma sendiri umumnya terdiri dari penggunaan obat-obatan dan pembedahan. Namun metode terapi glaucoma lebih di tujukan pada orang yang mengalami penyakit glaucoma dalam tahap awal atau ringan hingga sedang.

Pada tahap awal, umumnya pasien akan di berikan obat glaucoma dengan golongan beta-blockers seperti timomol, betaxolol, levobunolol, carteolol dan metripanonol. Selain itu, obat glaucoma golongan simpatometik seperti adrenalin dan depriverin juga dapat menjadi opsi pilihan. Dan untuk mengatasi efek samping, obat tersebut akan di berikan dengan dosis terendah dengan frekuensi penggunaan yang tidak terlalu sering di lakukan.

Jika metode tersebut belum membuahkan hasil yang di inginkan atau perbuahan yang baik, maka dapat di lakukan peningkatan konsentrasi obat. Selain itu, obat juga akan di ganti dengan jenis lainya, atau dengan menambah dengan jenis obat lainya. apabila segala metode di atas telah di lakukan dan tidak juga membuahkan hasil yang baik, maka satu-satunya cara adalah dengan melakukan prosedur operasi.

Glaucoma pada dasarnya merupakan gangguan penglihatan di mana mata mengalami penigkatan tekanan pada bola mata. bola mata yang mengalami peningkatan akan membuat saraf optik pada mata tidak kuat menerima tekanan terebut sehingga mengalami kerusakan. Akibat saraf optik yang mengalami kerusakan akan berpengaruh terhadap fungsi penglihatan dan ketajaman penglihatan yang semakin menurun. Sementara itu, umumnya kondisi mata yang terkena glaucoma lebih sering terjadi dengan sendirinya.

Demikian pejelasan dari Kawan Mama mengenai pengobatan untuk mata yang mengalami penyakit glaucoma. Glaucoma yang terjadi pada orang tua umumnya dapat terjadi ketika menginjak usia 40 tahun ke atas dan cenderung sulit untuk di cegah. Sebab hal ini tidak terlepas dari kondisi fisik yang juga ikut menua.

Semoga tuisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klikdokter
  • hellosehat
Cara Untuk Mengobati Penyakit Glaukoma

Cara Untuk Mengobati Penyakit Glaukoma

Hallo Kawan Mama, Kondisi mata yang tidak normal atau mengalami gangguan tentu akan menganggu dan mengahmbat kita dalam menjalankan aktivitas. Beberapa jenis dari gangguan mata bahkan dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan hingga kebutaan secara permanen. Salah satu jenis gangguan penglihatan tersebut adalah penyakit glaukoma. Penyakit glaukoma adalah penyakit yang membuat fungsi penglihatan menjadi menurun hingga kebutaan. Kondisi ini membuat penderitana perlu melakukan beberapa cara untuk mengobati penyakit glaukoma.

Penyakit glaukoma merupakan kondisi di mana mata mengalami kerusakan saraf mata yang menyebabkan gangguan penglihatan menjadi terganggu. Penderita glaukoma pada tahap yang ringan mungkin tidaka akn merasakan gejala dan efek samping dari kondisi tersebut. Namun ketika kondisi mata yang mengalami glaukoma kian memburuk, maka berbagai gejala akibat kondisi ini akan mulai terasa dan menjadi sebuah keluahan.

Salah satu kondisi yang banyak di alami oleh penderita glaukoma adalah fungsi penglihatan yang terganggu dan mulai menurun. Selain itu, kondisi ini akan membuat penglihatan perlahan menjadi kabur, serta seperti ada lingkaran mirip dengan pelangi terutama ketika melihat ke arah cahaya terang. Nah, kali ini Kawan Mama akan membahas menganai beberapa cara yang dapat di lakukan untuk mengobati kondisi penyakit glaukoma. Simak penjelasanya di bawah ini.

Penyakit Mata Glaukoma

Cara Untuk Mengobati Penyakit Glaukoma

Glaukoma pada dasaranya merupakan penyakit yang menyerang mata di mana saraf optik pada mata mengalami kerusakan yang membuat fungsi penglihatan menjadi kian menurun. Rusaknya saraf optik ini umumnya di sebabkan oleh adanya tekanan pada bola mata yang meningkat yang juga mempengaruhi saraf optik pada mata. bola mata yang mengalami peningkatan atau disebut dengan istilah intraokular yang membuat produksi carian alami pada mata menjadi meningkat.

Peningkatan tekanan pada bola mata serta produksi cairan mata yang bertambah serta mengendap tersebut akan merusak saraf optik pada mata. Saraf optik sendiri merupakan saraf yang ada di mata yang berfungsi untuk menyalurkan atau mentransmisikan gambar yang di tangkap ke pada otak. Saraf optik yang mengalami kerusakan akibat tingginya tekanan pada bola mata akan membuat mata secara perlahan menyebabkan fungsi penglihatan semakin menurun.

Penyebab Dan Gejala Glaukoma

Secara garus besar penyebab terjadinya glaukoma pada mata adalag peningkatan tekanan pada bola mata. Selain itu, produksi cairan alami pada mata yang meingkat dan mengendap karena kesulitan untuk di buang akan menyebabkan kerusakan pada saraf optik. Akibatnya fungsi penglihatan akan terganggu dan ketajaman penglihatan akan mulai menurun. Selain itu, kondisi ini sebagaimana di katakana di atas, bahwa dalam tahap yang ringan mungkin gejala masih belum dapat di rasakan. Namun pada tahap yang serius gejala akan dapat di ketahui. Berikut adalah beberapa gejala munculnya glaukoma.

  • Mata memerah
  • Nyari pada mata
  • Sakit kepala
  • Melihat bayangan lingkaran pada sekeliling cahaya
  • Rasa mual hingga muntah
  • Mata berkabut, terutama pada bayi
  • Penglihatan yang makin menyempit hingga akhirnya tidak dapat melihat obyek sama sekali.

Diagnosis Glaukoma

Untuk mengetahui mata mengalami glaukoma perlu adanya tes medis untuk hasil yang lebih jelas dan akurat. Dalam upaya untuk mendiagnosis glaukoma, dokter umumnya akan menggunakan alat untuk mengetahui tekanan pada bola mata, yakni Slit Lamp. Alat ini dapat mengetahui dan menilai keadaan sel dan komponen yang ada di mata mulai dari kornea mata, hingga pada retina. Sedangkan untuk mengukur tekanan pada bola mata, dokter akan menggunakan alat tonometry.

Di lansir dari laman klinikmatanusantara menyebutkan bahwa pemeriksaan komprehensif akan di lakukan dengan alat yang memadai, yakni.

  • Tonometer, alat untuk mengukur tekanan bola mata atau intraocular
  • Pekimetri, alat untuk mengukur ketebalan kornea yang relevan untuk mengukur tekanan bola mata secara akurat
  • Perimetri, berupa pemeriksaan lapang pandang di mana penglihatan perifer atau tepi akan di ukur luasnya.
  • Tomografi koherensi optik atau Optikal Coherence Tomography (OCT) dengan mengambil gambar/citra yang dapat memperlihatkan, memetakan, dan mengukur lapisan yang berbeda-beda pada retina. Alat ini juga akan mengukur dan mendokumentasikan saraf optik yang mengalami kerusakan
  • Foto saraf optik, menampilkan gambar/citra berwarna dan terperinci pada saraf optik dan dapat mendokumentasikan perubahan yang terjadi pada saraf optik seiring berjalannya waktu.

Mata pasien akan di berikan semacam obat tetes mata yang berfungsi untuk membuat kornea mata kebal. Kemudian sudut di antara iris dan korne akan di lakukan pemeriksaan gonioskopi untuk melihat apakah kondisi sudut tersebut terbuka atau tertutup. Dokter akan meneteskan obat tetes mata untuk melebarkan pupil agar kerusakan pada saraf optik dapat di ketahui. Pasien mungkin penglihatanya akan sedikit manjadi kabur. Namun kondisi ini merupakan efek samping dari pupil yang terbuka dan terbilang aman. Dengan begitu dokter akan mengetahui cara yang tepat untuk mengobati glaukoma.

Pengobatan Glaukoma

Ketika telah mengetahui akan kondisi mata yang mengalami glaukoma, maka sebaiknya lakukan langkah penanganan untuk mencegah berkembangya glaukoma. Langkah penanganan yang di lakukan sifatnya menyelamatkan penglihatan yang masih ada dan memperlambat perkembangan glaukoma. Namun penglihatan yang sudah hilang akibat glaukoma umumnya tidak dapat di lakukan langkah pemulihan.

Untuk mengobati mata yang mengalami glaukoma, baiknya di lakukan oleh dokter spesialis mata. setelah malakukan langkah diagnosis, dokter dapat mengetahui kondisi mata yang mengalami glaukoma. Berikut adalah beberapa metode yang biasa di lakukan dokter untuk mengangani glaukoma.

  1. Pengobatan Obat Tetes Mata

Pada tahap awal dalam metode mangobati mata yang mengalami glaukoma, umumnya dokter akan merekomendasikan obat tets mata. obat tersebut akan membantu mengurangi tekanan pada bola mata dengan cara memperbaiki aliran dan mengurangi produksi carian alami pada mata. Umumnya jenis obat mata yang di resepkan pun dapat berbeda-beda yang di sesuaikan dengan besarnya tekanan pada bola mata yang perlu di kurangi.

Beberapa jenis obat mata yang biasa di resepkan dokter meliputi,

    • Prostaglandin

Obat jenis ini biasa menjadi resep untuk di gunakan sekali dalam sehari. Namun pemakian obat ini dapat menyebabakan risiko mata merah dan perih dan membuat kelopak mata menjadi lebih hitam. Obat yang termasuk dalam kategiri ini antara lain adalah latanoprost, travopost, dan bimatoprost.

    • Beta Bloker

Penggunaan obat tetes mata yang satu ini akan menimbulkan efek samping seperti kesulitan bernapas, detak jantung melambat dan tekanan darah menurun yang membuat badan lemas.

    • Miotic Atau Cholinergic

Obat ini dapat berfungsi untuk memperlencar aliran aques humuor pada mata sehingga mencegah perkembangan glaukoma. Obat tetes mata jensi ini seperti halnya dengan pilocarpine

  1. Terapi Laser

Ketika metode penggunaan obat mata tidak efektif dan membuahkan hasil yang baik, maka dokter akan menyarankan untuk menggunakan metode terapi laser. Sementara itu, ada beberapa jenis terapi laser yang dapat di gunakan untuk mengatasi perkembangan glaukoma. sebagai berikut.

    • Trabeculoplasty

Jenis terapi laser ini akan membantu membuka jaringan yang terhambat sehingga aqueous humuor dapat mengalir lebih lancar.

    • Iridotomi

Jenis terapi ini akan membuat lubang kecil pada iris atau selaput pelangi pada mata agar aqueous humuor dapat mengalir.

    • Cyclophotoagulation

Jenis terapi laser yang satu ini dapat mengeluarkan cairan putih dan bagian putih mata atau sklera.

  1. Prosedur Operasi

Lankah operasi merupakan metode tarakhir yang di lakukan untuk menangani mata yang mengalami penyakit glaukoma. Ketika metode penggunaan obat tetes mata dan terapi laser tidak efektif dan memberi hasil yang di inginkan, maka dokter akan menyarankan untuk melakukan metode operasi. Prosedur operasi untuk menangani glaukoma sendiri umumnya meliputi beberapa langkah. Yakni sebagai berikut,

    • Trabeculectomy

Metode operasi yang satu ini berupa pembuatan lubang pada bagian puith mata yang berfungsi untuk membuang sebagian system drainase aqueous humuor.

    • Implant

Implant merupakan metode operasi di mana mata akan di tanamkan tabung kecil yang berfungsi untuk mengalirkan produksi aqueous humuor yang berlebih di mata.

Glaukoma merupakan penyakit yang berbahaya yang dapat terjadi pada siapa saja tanpa mengenal batas usia. Penderita glaukoma berisiko dapat mengalami hilangnya fungsi penglihatan atau kebutaan secara permanen. Untuk langkah pencegahan kondisi mata yang mengalami glaukoma sendiri masih belum di temukan dengan pasti. Sebab gejalanya yang cederung sulit untuk di ketahui, terutama pada awal kemunculannya menjadikan glaukoma lebih sering di ketahui ketika kondisinya sudah kian memburuk. Sebagai lankah untuk mencegah kondisi ini, kamu dapat menerapkan gaya hidup sehat serta rajin memeriksakan kondisi mata ke dokter mata.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mengobati penyakit mata glaukoma. meskipun dapat terjadi pada siapa saja, namun besar kemungkinan bahwa glaukoma lenbih mudah di alami oleh orang dengan usia 60 tahun ke atas. Sekalipun begitu, anak-anak dan orang dewasa juga perlu berhati-hati akan kondisi ini.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Halodoc
Beberapa Pantangan Bagi Penderita Penyakit Glaukoma

Beberapa Pantangan Bagi Penderita Penyakit Glaukoma

Hallo Kawan Mama, Setiap dari organ tubuh pastinya memiliki tugas dan perannya masing-masing. Dan di antara banyaknya organ tubuh, mata adalah saah satu organ tubuh yang memiliki peran penting. Selain itu, mata juga merupakan bagian dari panca indra yang bekerja keras sepanjang hari. Karenanya, sering kali mata merasa kekelahan akibat mengeluarkan banyak tenaga untuk menjalankan fungsinya. Namun tahukah kamu bahwa kondisi ini seringkali menyebab mata mengalami penyakit glaukoma. Bahkan beberapa hal menjadi pantangan untuk di lakukan bagi penderita glaukoma.

Semakian berkembangnya zaman membuat segala aktivitas kita seringkali mengharuskan untuk melakukannya menggunakan internet. Hal ini membuat mata lebih sering berinteraski dengan layar computer maupun gadget. Dalam kondisi ini, sadar atau tidak kinerja mata menjadi semakin bertambah. Hal ini membuat meta membutuhkan tenaga ekstra dan mudah mengalami kondisi kelelahan. Kondisi mata yang mengalami kelelahan seringkali membuat mata menjadi rentan terkena berbagai gangguan, seperti halnya dengan penyakit glaukoma.

Penyakit glaukoma ini pada dasarnya merupakan salah satu gengguan penglihatan yang terjadi akibat kinerja mata yang terlalu keras dan mengalami kelelahan. Sebab pekerjaan mata yang bertambah akan memaksa mata untuk mengeluarkan tenaga yang lebih besar. Kondisi ini membuat tekanan pada bola mata itu sendiri menjadi meningkat. peningkatan tekanan mata yang terjadi, apabila tidak terkontrol dengan baik, maka dapat menyebabkan kerusakan pada saraf mata.

Galukoma sendiri merupakan kondisi yang memang terbilang masih asing, terutama pada kalangan masyarakat awam. Namun perlu untuk di ketahui bahwa mata yang mengalami kondis glaukoma ini sangat berisiko dan rentan untuk mengalami penyakit glaukoma. untuk penderita glaukoma sendiri pada dasarnya memiliki bebrapa hal yang tidak boleh di lakukan. berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai pantangan bagi penderita penyakit glaukoma.

Mengenal Penyakit Glaukoma

Beberapa Pantangan Bagi Penderita Penyakit Glaukoma

Ketika mendengar glaukoma, sebagian besar orang tentu masih asing akan kondisi ini. Namun, gangguan penglihatan yang satu ini faktanya sering kali terjadi dan di alami oleh kebanyakan orang. pada dasarnya, penyakit glaukoma merupakan kondisi di mana adanya gangguan atau kerusakan pada saraf yang ada di dalam mata. Dalam hal ini kerusakan tersebut umumnya terjadi pada bagian saraf optik mata. Tentunya hal ini akan membuat fungsi penglihatan menjadi tidak berfungsi dengan normal sehingga akan menyebabkan masalah penglihatan.

Saraf optik sendiri pada dasarnye merupakan jaringan mata yang memiliki peran penting dalam terjadinya proses penglihatan. Terjadinya proses penglihatan umumnya di awali ketika cahaya yang memantul dari objek yang terlihat dan kemudian masuk ke mata. cahaya tersebut akan di tangkap oleh lensa mata menuju pada kornea mata. Setelah itu, cahaya akan di biaskan menuju retina mata yang kemudian akan di rubah menjadi informasi visual. Informasi visual tersebut kemudian akan rubah menjadi sinyal listrik yang akan di kirimkan ke otak.

Saraf optik yang ada di dalam mata ini berfungsi untuk mengirimkan sinyal listrik tersebut menuju otak. Ketika sinyal tersebut telah sampai ke otak, maka otak akan mengolah dan menginterpretasikannya menjadi sebuah gambaran objek yang terlihat. Namun, akibat adanya tekanan yang terlalu berat, membuat saraf optik mengalami kerusakan. Hal ini akam membuat fungsi dari saraf optik menjadi terganggu sehingga akan berdampak pada proses penglihatan yang tidak dapat bekerja dengan meksimal.

Penyakit glaukoma umumnya akan menimbulkan beberapa gejala yang mengganggu fungsi penglihatan dan membuat rasa tidak nyaman. Seperti halnya dengan kondisi mata yang memerah, munculnya rasa nyeri di mata dan kualitas penglihatan yang mengalami penurunan hingga pandangan menajdi buram atau kabbur. Selain itu, kondisi ini juga sering kali membuat merasakan dampaknya hingga membuat perut menjadi mual hingga muntaj.

Penyebab Terjadinya Penyakit Glaukoma

Di lansir dari laman Glaukoma Research Foundation, dalam kondisi normal, umumnya tekanan pada bola mata rata-rata berada di kisaran 10-12 mmhg. Ketika tekanan pada mata terlalu rendah, maka kondisi ini akan menyebabkan struktur mata yang menjadi lemah dan lembek. Sementara itu, ketika tekanan pada mata mningkat melebihi kondisi normal, maka kondisi ini akan menyebabkan pengerasan pada struktur mata. Pada kondisi ini, mata sangat rentan mengalami penyakit glaukoma.

Pada dasarnya, terjadinya panyakit glaukoma di akibatkan oleh adanya peningkatan tekanan pada mata. kondisi ini juga seringkali di sebut dengan istilah tekanan intraokular. Peningkatan tekanan pada mata ini umumnya terjadi akibat adanya prosuktivitas cairan mata yang meningkat secara berlebihan. Kondisi ini membuat saluran pembuang menjadi terhalang dan tersumbat oleh cairan mata tersebut. penyumbatan pada saluran pembuangan yang ada di mata tersebut akan membuat terjadinya kerusakan pada serabut saraf retina di mana jaringan ini merupakan jaringan saraf pelapis bagian saraf mata dan sara optik.

Umumnya, untuk menjaga tekanan intraocular tersebut dalam skala normal, cairan alami yang di produksi oleh mata akan terbuang melalui sudut drainase. Sudut drainase sendiri pada dasarnya terletak pada titik pertemuan antara iris dan kornea mata. Ketika sudut drainase ini mengalami disfungsi maka kondisi ini akan menyebabkan cairan mata yang di produksi tersebut menjadi menumpuk. Hal inilah akan membuat terjadinya penyumbatan dan menyebabkan kerusakan pada saraf yang mengakibatkan terjadinya penyakit glaukoma.

Pantangan Bagi Penderita Penyakit Glaukoma

Keruakan pada saraf mata pada dasarnya dapat menyebabkan kondisi kerusakan pada saraf tersbut tidak dapat di pulihkan seperti semula. Hal ini sering kali mengakibatkan kerusakan pada saraf mata tersebut terajdi secara permanen. Dengan begitu, kondisi ini sangat rentan dan berisiko menyebabkan terjadinya kondisi kebutaan. Beberape metode terapi umumnya di lakukan untuk menurunkan dan mengurangi tekanan pada bola mata, serta mencegah kematian pada saraf mata.

Pada kondisi ini, penderita glaukoma perlu untuk melakukan perubahan gaya hidup dan modifikasi diet untuk mengatasi kondisi ini. Selain itu, ada beberapa hal yang menajdi pantangan dan patut untuk di hindari bagi penderita glaukoma. berikut adalah beberapa pantangan bagi penderita penyakit glaukoma.

  1. Mengkonsumsi Kopi

Di dalam kopi pada dasarnya terdapat kandungan kafein yang tinggi dan dapat meningkatkan tekana pada beberapa area mata. Dengan mengkonsumsi satu gelas kopi ternyata dapat meningkatkan tekanan bola mata hingga 1-4 mmHg dalam waktu 90 menit. Meskipun belum ada riset yang spesifik akan hal ini, namun kandungan di alam kopi ini berpotensi menyebabkan bertambahnya kerusakan pada saraf mata.

  1. Melakukan Olahraga Yoga

Melakukan olahraga yoga pada dasarnya merupakan salah satu aktivitas olahraga yang baik untuk tubuh. Namun ternyata, perlu untuk di ketahui bahwa aktivitas ini sering kali membuat posisi jantung menjadi berada di bawah mata seperti headstand (posisi kepala di bawah sedangkan kaki di atas. Pada posisi ini, seringkali membuat tekanan pada mata menjadi meningkat yang membuat risiko kondisi pendertia glaukoma menjadi bertambah.

  1. Olahraga Angkat Beban

Olah raga angkat beban seringkali di lakukan untuk membuat dan membentuk tubuh agar menajdi lebih kuat dan atletis. Namun dengan melakukan olahraga angkat beban dapat meingkatkan tekanan pada bola mata hingga mencapai 22% dari kondisi normal. Sebab ketika mengangkat beban, tekanan pada otot ini dapat memperparah kondisi saraf optik yang mengalami kerusakan akibat tekanan yang meningkat.

  1. Merokok

Sudah menjadi bahasan yang lam dan cukup umum bahwa merokok adalah salah satu aktivitas yang buruk bagi kesehatan. Selain itu, kandungan yang ada pasa asap roko seringkali menyebabkan terjadinya berbagai masalah penglihatan, termasuk glaukoma. sebab ssap rokok dapat masuk dengan mudah ke mata hingga melujai mata dan berisiko meningkatkan kerusakan yang di alami oleh saraf mata.

  1. Makanan Olahan Dan Tinggi Lemak Trans

Makanan olahan yang tinggi akan lemak trans sangat tidak di anjurkan untuk di konsumsi. Sebab kandungan lemak trans dalam makanan olahan ini berisiko menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah. Hal ini juga akan menyebar hingga menyebabkan saraf optik mengalami kerusakan. Umumnya, makanan olehan dengan lemak trans yang tinggi berupa gorengan seperti kentang goreng, ayam gorang, da keripik kentang

  1. Makanan Dengan Kandungan Lemak Jenuh

Selain makanan dengan kandungan lemak trans, jenis makanan yang mengandung lemak jenuh juga perlu untuk di hindari. Kandungan lemak jenuh yang tinggi dapat menyebabkan terjdinya penambahan berat badan yang berisiko meningkatkan indeks massa tubuh (BMI). Kadar BMI yang tinggi sering kali di kaitkan dengan tekanan intraocular yang akan menyebabkan terjadinya penyakit glaukoma. Oleh karena itu, makanan dengan kandungan lemak jenud perlu untuk di hindari.

  1. Alcohol

Alcohol adalah salah satu jenis minuman yang mengandung zat berbahaya bagi tubuh. kandungan di alam alcohol ini seringkali menyerang dan membuat kerusakan pada organ tubuh. selain itu, alcohol juga seringkali menyebabkan toksisitas hati yang dapat menyebabkan masalah pada kesehatan mata. oleh karena itu, alcohol meruipakan salah satu jenis minuman yang perlu untuk di hindari bagi penderita penyakit glaukoma.

  1. Gula

Gula merupakan salah satu musuh terbesar bagi pendeirta penyakit diabetes. Nnamun tahukah kamu, bahwa mengkonsumsi makanan yang tinggi akan kandungan gula di dalamya dapat menyebabkan penuaan dini. Hal ini akan juga kan berdampak dan menyebabkan peningkatan tekanan pada bola mata. jadi selain dapat menyebabkan diabetes, gula juga berisiko menyebabkan tejadinya penyakit glaukoma.

Pada dasarnya, penyakit glaukoma merupakan kondisi di mana adanya kerusakan pada saraf optik yang ada di alam mata. Kondisi kerusakan pada saraf optik tersebut, umumnya di sebabkan oleh adanya peningkatan tekanan pada bola mata itu sendiri. Peningkatan tekanan pada bola mata ini akan menyebabkan kerusakan pada saraf optik. Hal ini seringkali membuat fungsi penglihatan menjadi terganggu. Akibatnya, kualitas pengihatan akan mengalami penurunan di mana pandangan pada objek akan terlihat buram atau kabur. Dalam kondisi yang terburuk, perkembangan dari panyakit glaukoma ini berisiko menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberaoa pantangan bagi penderita penyakit glaukoma. Beberapa pantangan di atas, sebagian besar adalah bahan makanan yang memiliki kandungan yang dapat memicu dan menembah kerusakan pada jaringan saraf optik. Karenanya, penderita penyakit glaukoma di sarankan untuk menghindari beberapa jenis makanan dan aktivitas tersebut.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Medcom
  • Klikdokter