Beberapa Jenis Komplikasi Akibat Penyakit Graves

Beberapa Jenis Komplikasi Akibat Penyakit Graves

Hallo Kawan Mama, Apakah kamu pernah merasakan atau bahkan merupkan seorang pasien yang mengidap penyakit graves? Jika ia maka sebaiknya kondisi ini perlu untuk segera di atasi. Sebab kondisi ini umumnya akan menimbulkan beberapa kondisi yang bahkan sangat berbahaya bagi penderitanya. Bahkan beberapa jenis komplikasi di ketahui dapat terjadi akibat penyakit graves yang berkepanjangan atau tidak mendapat penanganan yang sesuai.

Graves sendiri pada dasarnya merpakan penyakit yang di mana terjadi gangguan terhadap system autoimun di dalam tubuh. Sebagaimana kita katahui, bahwa system autoium merupakan jaringan yang setiap dari mahluk hidup terutama manusia pasti meilikinya. System autoimun ini kan aberfungsi sebagai pengontrol yang akan menyeimbangkan aktivitas prgan tubuh, serta menjaganya dari berbagai gangguan atau penyakit.

Sebagai pengontrol dan penjaga aktivitas dan kondisi dari organ tubuh, maka fungus dari autoimun di dalam tubuh harus terjaga dengan baik. Ketika system autoimun di dalam tubuh mengalami tidak berfungsi atau mengalami gangguan. Maka hal ini akan menyebabkan fungsi dan kinerja atau aktivitas ari rogan tubuh menjadi tidak terkontrol. Sehingga mudah mengalami gangguan dan menyebabkan terjadinya kondisi penyakit graves.

Kondisi penyakit graves pada tahapp awal umumnya tidak akan menimbulkan dampak atau gejela yang siginifikan atau mengganggu penderitanya. Karena kondisi tersebut seringkali mengakibatkan kondisi ini tidak di sadari oleh penderitanya. Kondisi ini biasanya akan di sadari ketika memasuki tahap lanjut atau bahkan tahap yang lebih serius. Dan dalam kondisi tertentu, beberapa jenis komplikasi dapat terjadi akibat perkembangan penyakit graves. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya berikut ini.

Penyakit Graves

Beberapa Jenis Komplikasi Akibat Penyakit Graves

Sebagaimana telah di singgung di atas, bahwaasanya penyakit graves merupakan salah satu jenis penyakit yang terjadi di mana system autoimun di dalam tubuh atau system kekblan tubuh mengalami gangguan atau masalah kesehatan. System autoium atau kekbalan tubuh ini memiliki peran yang sangat penting di dalam tubuh sebagai pengontrol aktivitas tubuh, serta menjaga organ tubuh dari berbagai serangan penyakit atau masalah kesehatan.

Penyakit graves terjadi di mana kelenjar teroid yang ada di dalam tubuh yang berfungsi sebagai penghasil hormon teroid mengalami peningkatan produktivitas. Akibatnya, kondisi ini menyebabkan jumlah hormon teroid di dalam tubuh berjumlah lebih banyak dari waktu normal. Kondisi tersebut atau juga biasa di kenal dengan istilah hiperteroid yang di mana hormon teroid tersebut sebagai system autoimun tidak dapat menampung peningkatan teroid dalam jumlah yang lebih banyak dari kondisi normal.

Akibat dari kondisi hiperteroid ini menyebankan tubuh mengalami berbagai gejaladan gangguan organ-organ tubuh. Hormon teroid sendiri pada dasarnya di produksi oleh kelenjar teroid yang berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di bawah pada bagian depan di dalam leher. Teroid tersebut, selain sebagai pengontrol aktivitas dari organ tubuh juga akan mengatur system saraf, perkembangan otak hingga suhu tubuh tetap stabil.

Secara garis besar, Ketika terjadi peningkatan produktivitas hormon teroid pada kelenjar teroid tersebut, maka tubuh ekan mengalami kondisi hiperteroid. Mengutip dari lama orami, yang mengatakan bahwa ketika di dalam tubuh memiliki hormon teroid dala jumlah yang lebih banyaka dari kondisi normal, maka fungsi dan proses atau kinerja dari teroid di dalam tubuh akan berlangsung dengan lebih cepat. Akibatnya terjadi disfungsi pada aktivitas organ tubuh yang tidak terkontrol dan tidak terjaga dengan baik.

Jenis Komplikasi Penyakit Graves

Selain gejala ringan umumnya kondisi ini akan menyebabkan gejala yang cenderung sanat beragam. Seperti halnya kondisi detak jantung yang tidak menentu, atau tubuh yang mengalami tremor (getaran, serta kondisi mata yang cenderung akan lebih menonjol sperti mau keluar. Selain itu, kondisi tubuh yang mengalami penyakit graves juga berisiko dapat mengalami beberapa kondisi komplikasi yang [astinya berbahaya bagi penderitanya.

Berikut adalag beberapa jenis komplikasi akibat penyakit graves

  1. Gangguan Pada Jantung

Penyakit graves yang sedang di alami dan memasuki kondisi yang peboh serius atau karena tidak di tangani, maka dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada jantung. Seperti helnya kondisi di mana adany perubahan struktur dan fungsi jantung, seerta terjadinya penurunan kemampuan jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh higga mengalami kondisi aritmia. Kondisi tersebut akan menyababkan terjadinya masalah pada irama jantung, baik detaknya yang terlalu cepat atau terlalu lambat atau bahkan berdetak dengan tidak teratur

  1. Thyroid Storm Atau Krisi Teroid

Kondisi penyakit graves menyebabakan terjadinya penongkatan produksi hormon teroid menjadi lebih cepat dan berlebihan. Hal ini akan menjadi semakin parah apabila tidak di lakukan langkah penanganan. Beragam gejala yang muncul akibat kondisi ini, seperti diare, keringat berlebihan, tekanan darah merendah, benjola di leher demam, mengigau, muntah hingga kejang.

Gejala-gejala tersebut dapat menyebabkan jantung berdebar tidak terkontrol hingga muncul sakit kuning atau bahkan menyebabkan hilangnya kesadaran atau kondisi koma.

  1. Osteoporosis

Dalam beberapa kondisi tertentu akibat adanya penyakit graves, penderitanya dapat mengalami risiko gangguan yang terjadi pada tulang atau kondisi osteoporosis. Sebab peningkatan jumlah teroid yang lebih banyak dapat mempengaruhi proses penyerapan kalsium ke tulang. Akibatnya, kemampuan tubuh dalam menyerap kalsium akan semakin berkurang. Kondisi ini akan menyebabkan kekuatan tulang menjadi berkurang hingga menjadi lebih rapuh.

Dalam kondisi yang lebih serius lagi, osteoporosis bahkan dapat menyebabkan penderitanya mengalami patah tulang secara perlahan. Sebab, kandungan mineral di dalam tulang semakin berkurang yang akan menyebabkan rusaknya tulang bagian dalam. Kondisi ini umumnya akan baru terasa ketika terjdi kecelakaan, seperti jatuh atau keseleo yang menyebabkan tulangnya menjadi mudah retak.

Kondisi ini umumnya akan lbih mudah di dalami oleh kaum wanita di bandingkan dengan kaum laki-laki, terutama pada wanita yang memasuki masa menopause. Sebab pada kondisi tersebut, wanita akan mengalami penurunan masa pada tulangnya. Umumnya masa tersebut akan muncul pada wanita ketika memasuki usia 45 tahun ke atas.

  1. Gangguan Kehamilan

Komplikasi yang di picu oleh penyakit graves tersebut pada dasarnya juga dapat mempengaruhi kehamilan. Seperti halnya kondisi di mana kelahiran terjadi secara premature, adanya disfungsi teroid pada janin, dan tumbuh kembang dari sang janin yang menjadi terhambat. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan sang ibu mangalami kondisi preklampsia yang merupakan komplikasi yang dpat rerjdi pada masa kehamilan..

Kondisi ini juga akan berdampak pada sang ibu di mana dapat menyebabkan ibu hamil mengalami darah tinggi hingga mencapai angka 140/90 mmHg. Umumnya kondisi ini terjadi setelah kehamilan memasuki usia 20 minggu. Namun kondisi ini juga dapat terjadi dengan lebih awal. Kondisi ini akan membuat ibu hamil mudah mengalami kejang di mana kondisi ini berisiko menyababkan gagal jantung hingga kehamilan yang mengalami keguguran.

  1. Fungsi Jantung Terhenti

Selain beberapa jenis komplikasi di atas, kondisi penyakit graves juga dapat menyebabkan masalah pada jantung. Dalam kasus yang terburuk. Penyakit graves dapat menyebabkan penderitaynya mengalami kondisi henti jantung. Pada tahap awal, kondisi ini masih terbilang gangguan jantung ringan yang mana bila tidak segera di atasi akan menebabakan kondisi aritmia. Sebab kondisi ini allan mengakibatkan jantung tak bisa memompa darah keseluruh tubuh dengan maksimal. Alhasil kondisi ini akan menyebabkan stroke berulang hingga henti detak jantung

Penyakit graves pada dasarnya merupakan jenis penyakit autoiumn yang di mana merupakan gangguan pada system kekebalan tubuh. System kekbalan tubuh adalah jaringan setiapnorang memilikinya dan berfungsi untuk mengontrol, mengatur hingga menjaga kesehatan dan keseimbangan organ tubuh. Ketika terjadi peningkatan produkai hormon teroid oleh kelenjar terpid ini maka akan terjadi kondisi penyakit graves. Akibatnya, bebragai aktivita dan fungsi dari organ tubuh menjadi tidak terkontrol dan membuatnya mudah mengalami kesehatan. Dan dalam kondisi yang ter buruk, beberapa jenis komplikasi di atas dapat di alami oleh penderita penyakit graves.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa jenis komplikasi akibat penyakit graves. Pada tahap awal munculnya penyakit graves, umumnya kondisi ini tidak akan menimbulkan gejala yang dapat di sadari oleh penderitanya. Namun ketika memasuki tahap yang lebih lanjut, penderita penyakit graves akan mengalami beragam gejala pada hampir sekujur tubuhnya. Karenanya, perlu adanya pemeriksaan rutin untuk mengenali serta mencegah kondisi penyakit graves agar tidak menyababkan komplikasi seperti yang telah di jelaskan di atas.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Liputan6