Hallo Kawan Mama, Setiap orang pada dasarnya memiliki jaringan di dalam tubuh yang berfungsi untuk menjaga kinerja serta fungsi dan kesehatan tubuh yang di sebut dengan system kekebalan tubuh. Jaringan ini akan selalu aktif untuk mengntrol setiap aktivitas yang di lakukan oleh organ tubuh. Namun bagaimana jika system kekbalan tubuh sendiri mengalami masalah kesehatan? Kondisi tersebut akan menyebabkan tubuh mangalami penyakit graves. Kondisi ini umumnya cenderung sulit untuk di kenali sehingga membutuhkan cara untuk mendiagnosis penyakit graves.
System kekebalan tubuh merupakan jaringan yang memiliki peran yang sangat penting di dalam tubuh. Ia juga yang akan berfungsi sebagai stabilitas kondisi organ tubuh. Selain it, system kekebalan tubuh atau autoimun tersebut juga akan menjaga fungsi organ tubuh dari berbagai serangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan. Ketika system kekebalan tubuh itu sendiri mengalami gangguan tentu ini akan berpengaruh terhadap fungsi dan kinerja organ tubuh lainya.
Penyakit graves adalah salah satu penyakit yang muncul dan di sebabkan oleh kondisi tersebut. Umumnya, kondisi ini cenderung lebih sering muncul dan di pengaruhi oleh faktor usia. Seseorang yang beranjak dewasa hingga mulai menua, yakni berkisar pada usai 20 hingga 40 tahun ke atas adalah usia yang paling rawan untuk mengalami penyakit graves. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa faktanya usia anak-anak juga dapat mengalami penyakit graves.
Dalam tahap awal atau kondisi yang masih terhitung ringan, penyakit graves umumnya masih cenderung sulit untuk di kenali. Hal ini di sebabkan karena gejala berupa perubahan pada keadaa organ tubuh yang tidak terlalu berdampak secara signifikan. Pada akhirnya, kondisi ini seringkali di temui ketika penderitanya telah memasuki tahap lebih lanjut atau parah. Nah, berikut ini Kawan Mama akan membahas mengenai cara untuk mendiagnosis kondisi penyakit graves. Berikut adalah penjelasannya.
Pengertian Penyakit Graves
Pada dasarnya, penyakit graves adalah sebuah salah satu masalah kesehatan yang cukup serius dan akan mengakibatkan berbagai dampak buruk bagi penderitanya. Kondisi ini berupa adanya gangguan atau masalah kesehatan yang terjadi pada autoimun atau system kekebalan tubuh. Gangguan tersebut akan menyebabkan kelenjar teroid yang ada di tubuh menjadi tidak stabil sehingga membuat terjadinya peningkatan dalam memproduksi kelenjar teroid.
Kelenjar teroid yang di produksi dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya atau biasa di kenal dengan istilah hiperteroid ini akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Sebab sebagaimana telah di singgung di atas, bahwa system kekebalan tubuh memiliki fungsi sebagai pengontrol setiap aktivitas yang di lakukan oleh organ tubuh. Karenanya, peningkatan produktivitas teroid ini akan mengakibatkan keseimbangan tubuh menjadi terganggu.
Teroid pada dasarnya merupakan jaringan yang ada di dalam tubuh yang berupa kelenjar yang berbentuk menyerupai kupu-kupu yang terletak pada bagian depan di dalam leher. Kelenjar teroid akan memproduksi teroid yang akan berfungsi untuk membantu mengatur system kekebalan metabolisme di dalam tubuh. Teroid ini juga berperan sebagai pengontrol segala aktivitas dari organ tubuh. Peningkatan jumlah teroid ini akan membuat system kekebalan tubuh mengalami masalah sehingga keseimbangan tubuh menjadi tidak stabil.
Kondisi tersebut umumnya akan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan pada berbagai organ tubuh yang berada pada kondisi yang cukup serius. Umumnya kondisi ini akan menyebabkan peningkatan detak jantung yang tidak normal dan stabil seperti pada umumnya, serta tubuh atau tangan yang akan mengalami tremor atau gemetar. Hal ini juga akan berdampak pada struktur mata di mana bola mata cenderung akan lebih menonjol keluar.
Cara Mendiagnosis Penyakit Graves
Dalam upaya untuk mendiagnosis penyakit graves, umumnya dokter akan memberikan pertanyaan seputar gejala dan keluhan terkait penyakit graves yang di alami oleh pasien. Setelah hal itu di lakukan, dokter akan memeriksa tanda-tanda vital pada pasien, termasuk denyut nadi, tekanan darah, suhu tubuh, hinga laju panas. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan kelenjar teroid di leher dan mencari tanda-tanda keberadaan grave’s ophtalmopathy dan grave’s dermopathy.
Selain itu, cara untuk mendiagnosis penyakit graves, dapat melalui beberapa pemeriksaan sebagai berikut.
-
Pemeriksaan Fisik
Umumnya, dalam metode ini, dokter akan mencari beberapa tanda yang di cari oleh dokter melalui pemeriksaan ini adalah apakah adanya iritasi mata atau bola mata. Sebab, umumnya penyakit graves di tadai dengan adanya kondisi di mana bola mata cenderung lebih menonjol seperti mau keluar dari kelopak mata. Untuk mengetahui hal ini dokter akan melihat apakah terjadi pembesaran pada kelenjar teroid. Selain itu, dokter juga akan memeriksa denyut nadi atau tekanan darah, serta mencari tahu apakah pasien mengalami tremor.
-
Tes Darah
Tes darah ini di lakukan terutama untuk mengevaluasi kadar hormon peransang teroid atau thyroid-stimulating hormone (TSH). TSH merupakan hormon yang di produksi oleh hipofisis (kelenjar yang terletak di bawah otak. TSH yang di di produksi oleh hipofisis tersebut akan merangsang kelenjar teroid dan kadar hormon teroid. Umumnya, penderita panyakit graves juga memiliki kadar TSH yang lebih rendah dari batas normal dengan kadar hormon teroid yang lebih tinggi.
-
Tes Laboratorium
Selain metode pemeriksaan di atas, umumnya dokter juga aka menggunakan metode tes laboratprium untuk mengethui kondisi pasien dengan lebih jelas. Pada dasarnya terdapat beberapa tes laboratprium yang dapat di gunakan untuk mengukur kadar antibody yang di ketahui dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit graves pada pasien.
Tes-tes tersebut biasanya tidak di perlukan untuk membuat diagnosis, tetapi hasil negative yang mungkin akan menunjukkan adanya penyakit lain yang dapat menyababkan terjadinya hiperteroidisme. Berikut adalah beberapa tes laboratorium yang di lakukan oleh dokter.
-
-
Uji Serapan Yodium Radioaktif (Radioactive Lodine Uptake)
-
Pada dasarnya, tubuh membutuhkan yodium untuk membuat hormon teroid tetap ada. Dengan memberikan sedikit ypoduim radioaktif dan kemudian mengukur jumlahnya di dalam kelenjar teroid menggunakan kamera khusus. Maka kemudian dapat di tentukan tingkat pengambilan yodium oleh kelenjar teroid. Jika kelenjar teroid mengambil yodium radioaktif dalam jumlah yang besar, maka kemungkinana besar pasien mengalami penyakit graves.
-
-
Pemindaian Kelenjar Teroid
-
Hampir sama dengan tes sebelumnya, tes ini merupakan tes pencitraan pada kelenjar teroid dan juga akan menggunakan dosis yodium radioaktif. Perbedaanya adalah di mana tes ini akan menunjukkan bagaimana serta di mana yodium tersebar pada kelenjar teroid. Apabila pasien menderita penyakit graves maka seluruh kelenjar teroid akan di penuhi oleh yodium. Berbeda dengan kondisi hiperteroidisme lain yang akan menunjukkan pola sebaran yodium yang berbeda pada kelenjar teroid.
-
-
Ultrasonografi (USG)
-
Tes laboratorium menggunakan metode pemeriksaan USG dapat menunjukkan apakah kelenjar teroid membesar. Hal ini juga akan sangat berguna pada pasien yang tidak dapat melakukan tes serapan yodium radioaktif seperti kondisi wanita yang sedang hamil.
-
-
Pemeriksaan Radiologi
-
Umumnya, beberapa metode pemeriksaan di atas telah di lakukan maka dokter akan mengathui kondisi yang sedang di alami oleh pasien. Namiun apabila setelah beberapa metode pemeriksaan di atas di lakukan namun tak membuahkan hasil yang di iniginkan. Maka mungkin dokter akan meminta untuk melakukan tes pencitraan, seperti menggunakan CT scan atau menggunakan MRI.
Penyakit graves pada dasarnye merupakan kondisi di mana system autoimun atau kekebalan tubuh yang bertugas mengontrol aktivitas oran tubuh serta menjaga ksehatan mengalami gangguan. Umumnya, terjadinya kondisi ini akibat adanya peningkatan produktivitas hormon teroid oleh kelenjar teroid yang akan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan. Umumnya kondisi penyakit graves pada tahap awal atau ringam tidak akan menimbulkan gejala atau dampak yang signifikan pada penderitanya. Namun ketika kondisi ini telah memasuki tahap yang serius, maka dapat menyebabkan kondisi yang cukup serius dan berbahaya bagi penderitanya.
Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mendiagnosis kondisi penyakit graves. Karena gejala yang di timbulkan terutama dalam tahap awal cenderung tidak akan begitu terlihat, dan gejala yang di timbulkan cenderung sangat beragam (kondisi lebih lanjut). Maka perlu bagi pasien untuk melakukan beberapa pemeriksaan di atas untuk mengetahui atau mendiagnosis penyakit graves.
Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .
Sumber :
- Sehatq
- Alodokter