Hallo Kawan Mama, Apakah kamu salah satu penderita rabun dekat? Atau mungkin keluargamu atau temanmu mengalami kondisi tersebut? Rabun dekat memang merupakan salah satu masalah kesehatan berupa gangguan penglihatan di mana kondisi ini banyak orang yang mengalaminya. Seseorang yang mengalami kondisi rabun dekat umumnya akan mengalami kondisi di mana ia akan kesulitan untuk melihat objek yang letaknya dekat. Beberapa cara di ketahui dapat di lakukan untuk mendiagnosis rabun dekat.
Masalah kesehatan mata memang merupakan kondisi yang umum dan banyak yang mengalaminya. Sedangkan rabun dekat sendiri merupakan kelainan mata yang juga banyak orang mengalaminya. Di lansir dari laman hellosehat, menyebutkan bahwa rabu dekat merupakan kelainan refraksi mata di mana kondisi ini dapat terjadi pada segala usia. Meskipun demikian usia anak-anak menjadi usia yang peling rentan di mana rabun dekat sering kali terjadi. Namun beberapa penelitian menyebutkan bahwa seiring bertambahnya usia, kondisi ini akan membaik di sertai dengan mengurangi faktor risikonya.
Penderita rabun dekat memang akan mengalami kondisi di mana penglihatannya akan kebur ketika melihat objek yang letaknya dekat. Kondisi ini umumnya cenderung terjadi dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi kesehatan mata dan faktor yang mempengaruhinya. Meskipun penderita rabun dekat akan kesulitan melihat pada objek yang letaknya dekat, namun ia pada objek yang letaknya jauh, mata tetap dapat melihat dengan normal.
Ketika kondisi rabun dekat terjadi pada orang dewasa atau orang tua, mungkin kondisi ini dapat segerai di sadari dengan lebih cepat. Namun ketikakondisi ini terjadi pada anak-anak, membuat kondisi ini seringkali sulit untuk di sadari. Namun pada kondisi ini, pemeriksaan mata di sarankan untuk di lakukan sebagai upaya untuk mengethui kondisi mata, atau untuk mendiagnosi adanya gejala rabun dekat. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai cara untuk mendiagnosis mata yang mengalami kondisi rabun dekat.
Pengertian Rabun Dekat
Rabun dekat atau dalam istilah medis di kenal dengan sebutan hipermetropi atau hipermetropia pada merupakan salah satu kondisi kelainan mata yang banyak di alami oleh kebanyakan orang. Pada dasarnya, kondisi ini merupakan gangguan penglihatan jarak dekat di mana penderita rabun dekat tidak dapat melihat dengan jelas pada objek yang letaknya dekat. Jika kondisi rabun jauh membuat mata kesulitan melihat obje yang letaknya jauh, maka kondisi rabun dekat adalah kebalikannya dari kondisi tersebut. Selain itu, penderita rabun dekat tetap dapat melihat dengan baik pada objek yang letaknya jauh.
Sebenarnya, kelainan refraksi rabun dekat hampir sama dengan kelainan refraksi presbiopi. Karena keduanya merupakan jenis kelainan refraksi yang membuat penderitanya tidak dapat melihat dengan jelas pada objek yang letaknya dekat. Meski demikian, kedua jenis kelaian refraksi tersebut merupakan jenis yang berbeda. Sebab presbiopi merupakan kondisi di mana adanya oto pada lensa mata yang mengalami gangguan. Sedangkan rabun jauh merupakan kondisi di mana adanya perubahan pada bentuk kornea mata yang tidak normal.
Umumnya, seseorang yang memasuki usia 40 tahun cukup rentan akan risiko rabun dekat. Namun kondisi ini juga sering terjadi dan dai alami usia anak-anak. Jika kondisi ini terjadi pada usia lanjut, maka biasanya akan menimbulkan gejala kesulitan melihat pada objek yang letaknya dekat. Bahkan ketika kondisi ini dalam tahap yang cukup parah, mata hanya dapat melihat jelas pada objek yang letaknya sangat jauh.
Sedangkan rabun jauh yang terjadi pada usia anak-anak, umumnya tidak akan menimbulkan gejala yang siginikan. Hal ini juga tidak lepas pada tingkat perkembangan dan keparahannya. Dalam tingkatan yang ringan ataupun sedang, umumnya anak-anak masih dapat melihat dengan jelas pada objek yang letakya jauh maupun dekat. Namun apabila kondisi ini sudah memburuk dan masuk ke dalam tahap yang parah, maka perlehan gejala-gejala rabun jauh akan muncul dan menganggu penderitanya. Meskipun demikian, gejala-gejala tersebut tidak akan separah pada kondisi yang di alami oleh orang tua.
Cara Mendiagnosis Rabun Dekat
Umumnya, kondisi rabun dekat yang di alami oleh orang dengan usia dewasa atau lanjut dapat di sadari dengan gejala-gejala yang muncul dan menganggu penglihatan. Namun apabila kondisi ini terjadi pada anak-anak, maka biasanya gejala yang muncul akan sedeikit berbeda dan cenderung sulit untuk di sadari. Hal ini membuat penanganan medis perlu untuk di lakukan agar dapat di ketahui dengan pasti apakah mata sang anak mengalami gejala rabun dekat.
Pemriksaan mata untuk mendiagnosis gejala rabun dekat biasanya akan di sesuaikan dengan usia. Pada anak dengan usia 6 bulan sampai 3 tahun, biasanya pemeriksaan akan di lakukan oleh dokter anak yang sudah terlatih. Rabun dekat dapat di diagnosis oleh dokter spesialis mata dengan pemeriksaan mata yang mendasar. Umumnya pemeriksaan tersebut akan meliputi prosedur uji refraksi dan pemeriksaan kesehatan mata.
-
Uji Refraksi
Dalam uapaya untuk mendiagnosis kondisi mata, dokter akan menentukan penderita rabun jauh melalui tes ketajaman penglihatan. Dalam metode ini, pasien akan di minta untuk membaca huruf yang ukurannya bervariasi dengan jarak berbeda-beda. Tes ketajaman penglihatan yang di lakukan, umumnya juga di gunakan untuk melihat adanya gejala miopi, mata silinder atau bahkan gajala presbiopi.
jika dari hasil tes pemeriksaan menyebutkan pasien di nyatakan mengalami gejala rabun dekat, maka akan di lanjutkan dengan pemeriksaan retinoskopi untuk melihat kondisi retina.
-
Pemeriksaan Mata.
Dalam pemeriksaan mata, dokter kemungkinan akan menggunakan obat tetes mata untuk di teteskan pada mata pasien. hal ini di lakukan untuk membut pupil menjadi lebih lebar dan terbuka selama pemeriksaan mata di lakukan. Hal tersebut bertujuan agar rongga pupil menjadi lebih renggang sehingga dapat di lihat dengan lebih jelas. Obat tets mata tersebut mungkin akan membuat mata pasien lebih sensitive terhadap cahaya selama beberapa jam pasca pemeriksaan.
Pemeriksaan dan tes mata pada usia kanak-kanak pada dasarnya merupakan hal yang harus di lakukan secara rutin. Sebaiknya lakukan tes mata setiap dua tahun sekali untuk mengetahui kondisi kesehatan mata sanga anak. Untuk itu, beberapa spesialis mata sesuai dengan keahliannya dapat di hubungi untuk periksa mata atau konsultasi. Seperti,
-
-
Optalmologis
-
Optalmologis adalah seorang dokter spesialis mata yang di latih untuk menangani evaluasi mata, meresepkan lensa korektif, mendiagnosis dan mengobati kelainan mata. Selain itu, dokter tersebut juga memiliki wewenan untuk melakukan prosedur bedah atau operasi mata.
-
-
Optometris
-
Optometris adalah dokter yang di latih untuk memberikan evaluasi mata yang lengkap, merespkan lensa korektif dan juga mendiagnosis serta mengobati kelainan mata yang cukup umum terjadi.
-
-
Optician Atau Ahli Kaca Mata
-
Optician atau ahli kaca mata adalah seorang ahli mata yang membantu menentukan kacamata atau lensa kontak yang tepat untuk pasien. Hal ini tentunya akan di sesuaikan dengan resp dari optalmologs dan optometris.
Rabun dekat atau hipermetropi pada dasarnya merupakan salah satu jenis kelainan refkraksi mata yang cukup sering terjadi dan di Alamo oleh banyak orang. Kondisi ini umumnya di rentan terjadi dan dia alami ketika memasuki usia lanjut. Namun, tidak jarang tau bahkan banyak dari usia anak-anak yang juga mengalami kondisi tersebut. Untuk mengetahui datau mendiagnosis kondisi rabun dekat sendiri, pemeriksaan oleh para ahli, yakni dokter spesiali mata sangat di sarankan. Hal tersebut dapat membuat penderita rabun dekat mengetahui kondisi mata dan juga solusinya dengan tepat.
Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai cara untuk mendiagnosis rabun dekat. Sebelum melakukan pemerksaan mata, kamu dapat berkonsultasi terebih dahulu pada dokter spesialis mata untuk mengetahui bagai mana langkah untuk menangani kondisi tersebut. Pemeriksaan mata secara rutin merupakan hal yang pelru untuk di lakukan sebagai upaya untuk menjaga kesehatan mata.
Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .
Sumber :
- Alodokter
- Hellosehat