Gejala Yang Muncul Pada Kondisi Mata Konjungtivitis

Gejala Yang Muncul Pada Kondisi Mata Konjungtivitis

Hallo Kawan Mama, Gangguan terhadap fungsi penglihatan memang menjadi masalah yang kerap di keluhkan kebanyakan orang. Salah satu gangguan penglihatan yang kerap di alami orang banyak adalah kondisi mata merah atau konjungtivitis. Kondisi ini membuat warna mata penderitanya menjadi merah cenderung muda. Sementara itu, kondisi ini umumnya dapat di lihat dari Gejala yang muncul Pada Kondisi Mata Konjuntivitis.

Pada dasarnya, konjuntivitis sendiri merupakan kondisi mata yang memerah yang umumnya di sebabkan karena adanya peradangan pada bagian mata, yakni konjuntiva. Sedangkan konjungtiva sendiri merupakan bagian dari mata yang berupa selaput transparan yang melapisi lapisan terluar bola mata dan kelopak mata yang ada pada mata di bagian dalam. Meskipun membuat mata merah, kondisi ini umumnya tidak menganggu ketajaman penglihatan hingga keadaan yang serius.

Kondisi konjuntiva yang mengalami peradangan sendiri dapat terjadi akibat berbagai faktor penyebab yang kemudian akan memicu gejala munculnya mata mengalami kondisi konjuntivitis. Sementara itu, mata yang mengalami konjuntivitas dapat di lihat dari gejala-gejala yang muncul. Lalu gejala-gejala apa saja yang muncul ketika mata mengalami kondisi konjuntivitis. Nah, kali ini Kawan Mama akan membahas menganai beberapa gejala yang muncul pada mata yang mengalami konjuntivitis. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Mata Konjungtivitis

Gejala Yang Muncul Pada Kondisi Mata Konjuntivitis

Konjuntivitis akan menyababkan mata menjadi kemerahan serta bengkak dan munculnya rasa gatal pada mata. tentunya kondisi ini akan menganggu akititas dan membuat rasa tidak nayaman pada mata bagi para penderita konjuntivitis. Umumnya kondisi mata yang mengalami konjuntivitis ini data di sebabkan oleh berbagai faktor. Sebagaimana di lasnir dari laman American Optometric association yang menyabutkan bahwa penyabab konjuntivitis ini di bagi menjadi 3 jenis, yakni alergi, infeksi serta paparan zat kimia.

Kondisi ini juga umum terjadi ketika musim hujan datang dan juga musim gugur pada negara yang memiliki 4 jenis musim. Konjuntivitis sendiri lebih sering di alami oleh usia anak-anak. faktor kebersihan yang kurang baik mengakibatkan mata mudah mengalami konjuntivitis. Namun kondisi ini juga dapat di alami oleh siapa saja termasuk orang dewasa dan orang tua. Selain itu, kondisi ini terbilang cukup mudah menular pada orang lain, entah dari kontak langsung maupun tidak langsung. Karenanya kondisi ini perlu segera untuk di tangani.

Gejala Kondisi Mata Yang Mengalami Konjungtivitis

Pada tahap awal, umumnya konjuntivitis hanya akan terjadi pada satu bola mat saja. Namun mata yang mengalami konjuntivitis akan menular ke mata yang satunya sehingga kedua bola mata mengalami kondisi konjuntivitis. Mata yang mengalami konjuntivitis dapat di lihat dari berbagai gejala yang muncul. Dengan mengentahui gejalanya, maka kondisi mata yang mengalami konjungtivitis dapat segera di atasi sebelum bertambah parah dan menular kan pada orang lain.

Berikut adalah beberapa gejala mata mengalami konjuntivitis.

  1. Mata Merah

Karena menyababkan warna mata berubah mejadi merah, konjutivitus juga sering di sebut dengan istilah red eye. Salah satu gejala yang memang muncul pada mata yang mengalami konjungtivitis adalah warna mata yang semula putih berubah menjadi kemerahan. Peradangan yang terjadi pada konjuntiva akan menyababakan bagian putih pada mata berubah menjadi merah atau merah muda.

  1. Mata Yang Membengkak

Konjungtiva yang mengalami peradangan selain akan menyababkan mata memerah, kondisi ini juga akan menyebabkan mata megalami pembengkakan. Pembengakakan mata ini terjadi pada bagian konjuntiva yang pada dasarnya merupakan lapisan tipis yang terkena peradangan sehingga membengkak. Pembangkakan mata ini juga dapat di lihat dari kelopak mata yang tidak normal.

  1. Kondisi Mata Yang Berair

Mata yang mengalami konjutivitis juga akan menyababkan mata menjadi berair. Hal ini di sebabkan oleh konjungtiva yang mengalami peradangan sehingga produktivitas air mata menjadi meningkat. Akibatnya kada air pada mata akan menjadi lebih banyak dari kondisi normal. Dan mata yang mengalami iritasi biasanya juga akan menghasilkan air mata lebih banyak sebagai upaya untuk mengeluarkan iritan

  1. Keluarnya Cairan Dari Mata Dan Juga Belekan

Gejala yang muncul akibat konjungtivitis lainya adalah mata yang akan mengeluarkan cairan akibat produktivitas air mata yang lebih tinggi. selain itu, kondisi ini juga akan menyababkan mata mengalami belekan. Umumnya kondisi ini terjadi akibat konjuntiva yang mengalami infeksi akibat bakteri yang masuk ke mata dan berkembang. Infeksi inilah yang menyababkan adanya cairan yang keluar serta kondisi belekan.

  1. Seperti Ada Ganjalan Di Mata

Gejala kondisi mata yang mengalami konjutngtivitas lainya adalah seperti ada benda asing yang mengganjal di dalam mata. Kondisi ini akan membuat penderitanya seringkali menggosok mata. perlu di katahui, bahwa menggosok mata dapat menyababkan konjungtivitis semakin parah, serta mata yang dapat mengalami iritasi hingg ainfeksi dan menjadi gangguan penglihatan lainya.

  1. Mata Terasa Gatal Dan Perih

Gatal dan perih merupakan gejala yang paling umum terjadi pada setiap mata yang mengalami berbagai jenis gangguan penglihatan. Pada kondisi konjungtivitis ini akan memicu munculnya rasa perih dan gatal. Karenanya, apabila gejala ini muncul dapat menjadi pertanda bahwa mata mengalami konjuntivitis atau gangguan penglihatan lainya.

  1. Sulit Membuka Mata Di Pagi Hari

Konjungtivitis akan menyababkan prodkutivitas air mata bertambah sehingga kotoran pada mata berupa belek juga akan keluar lebih banyak (belekan). Pada kondisi ini, seringkali membuat penderitanya kesulitan untuk membuka mata ketika hendak bangun tidur. Sebab belek yang keluar dari mata dalam jumlah banyak dan lembek akan menempel pada bulu mata ketika tidur. Akibatnya belek tersebut akan merekat dan membuat mata sulit untuk terbuka setelah tidur.

Diagnosis Konjungtivitis

Konjutivitis memang sangat menganggu dan membuat tidak nyaman para penderitanya. Sementara itu, untuk mendiagnosis secara tepat terkait konungtivitis ini, penderita konjuntivitis perlu pergi ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. umumnya dokter akan memberikan beberapa pertanyaan terkait kondisi dan gejala yang muncul.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang di mana dokter akan mengambil sempel cairan yang keluar dari mata. Meskipun jarang di lakukan cairan tersebut akan di analisis di laboratorium (Kultur). Pemeriksaan tersebut akan menunjukkan apakah mata mengalami konjungtivitis atau gejala gangguan penglihatan jenis lainya. Dari pemeriksaan tersebut dokter akan mengetahui kondisi mata dan memebrikan pengangan serta reses yang tepat untuk mengatasi kondisi gangguan penglihatan yang sedang di alami.

Kondisi mata yang mengalami Konjuntivitis memang akan sangat mengganggu penderitanya dan membuat rasa percaya diri menurun akibat mata merah dan belekan. Pada umumnya, kondisi mata yang mengalami konjungtivitis ini hanya akan berlangsung sebentar atau beberapa hari saja dan tidak akan memakan waktu yang lama. Tentunya agar kondisi mata sepat kembali normal, perlu adanya penanganan dan menjaga kebersihan agar kondisi ini cepat sembuh dan tidak bertambah parah. Karena faktor kebersihan menjadi salah satu poin penting munculnya kondisi konjuntivitis.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai Gejala yang muncul pada kondisi mata konjuntivitis. Umumnya kondisi konjungtivitis ini akan sembuh dengan sendirinya. Jika belum benar-benar mengerti, usahakan untuk tidak menanganinya dengan sembarangan. Sebaiknya periksakan kondisi ini ke dokter untuk penanganan yang lenbih baik dan tepat.

 

 

 

 

Sumber :

  • Sehatq
  • Alinamed
Faktor Penyebab Mata Mengalami Kondisi Konjungtivitis

Faktor Penyebab Mata Mengalami Kondisi Konjungtivitis

Hallo Kawan Mama, Salah satu dari banyaknya jensi gangguan penglihatan yang kera di alami oleh kebanyakan anak-anak adalah mata merah. Mata marah muda atau juga di sebut dengan istila konjungtivitis atau pinkeye merupakan salah satu gangguan penglihatan yang membuat mata penderitanya menjadi berwarna merah cenderung kemudaan. Sementera itu, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab mata mengalami kondisi konjungtivitis.

Pada dasarnya, konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva di mana selaput bening yang menutupi bagian putih pada permukaan bola mata (Sklera) dan bagian dalam dari kelopak mata. pada bagiaan konjungtiva terdapat pembuluh darah yang akan melebar saat kondisi konjungtivitis terjadi. Kondisi pembuluh darah yang melebat tersebut akan menyababkan kondisi mata merah. Karena jenis penyakit mata ini mudah menular, maka kondisi ini seringkali di alami oleh anak-anak.

Mata yang mengalami kondisi konjungtivitis ini akan menyebabkan mata menjadi berwarna merah dan membengkak hingga menimbulkan rasa nyeri. Meskipun demikian konjuntivitis sangat jarang mempengaruhi katajaman penglihatan. Apa saja penyebab munculnya dari kondisi konjungtivitis? Nah, pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa faktor yang menjadi penyebab mata mengalami konjungtivitis.

Kondisi Konjungtivitis Pada Mata

Faktor Penyebab Mata Mengalami Kondisi Konjungtivitis

Konjungtivitis pada dasarnya merupakan kondisi gangguan penglihatan yang dapat sembuh dengan sendirinya atau dengan menggunakan pengibatan alami tanpa memerlukan penanganan medis. Meskipun seringkali terjadi pada usia anak-anak, namun konjungtivitis ini ternayata dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batasan usia. Karenyanya orag dewasa dan orang tua juge perlu mewaspadai akan kondisi ini.

Umumnya, kondisi mata yang mengalami konjungtivitis ini lebih sering terjadi ketika musim hujan datang. Namun bagi negara yang memiliki musim dengan empat jenis musim, kondisi ini rawan terjadi ketika musim gugur datang. Jika benar-benar belum mengetahui cara mengangani kondisi ini, sebaiknya jangan tangani kondisi ini dengan semabrangan. Karena penaganan yang semabrangan dapat menyebabkan mata mengalami gangguan penglihatan lainya.

Selain itu, konjuntivitis juga di percaya dapat menjadi salah satu indikasi adanya infeksi Covid 19. Karenanya, sebaiknya periksakan kondisi mata ke dokter untuk mendapatkan penganagan yang lebih tepat. sementara itu, buruknya masalah kebersihan tubuh yang kurang di perhatikan menjadi penyabab umum munculnya kondisi konjungtivitis. Selain itu ada beberafa faktor lain yang menyebabkan munculnya kondisi konjuntivitis.

Faktor Penyabab Kondisi Konjuntivitas

Faktor penyebab terjadinya kondisi konjungtivitis sendiri sebagaimana telah di jelaskan di atas terjadi umumnya karena masalah kbersihan serta pergantian ke musim hujan atau gugur. Sementara itu, konjungtivitis sendiri bagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya. Sebagaimana di lansir dari laman American Optometric Associatiion, penyabab konjuntivitas di bagi menjadi tiga jenis, yakni alergi, infeksi dan paparan kimia. Berikut adalah penjelasan dari jenis konjungtivitis berdasarkan penyebabnya.

  1. Konjuntivitis Non-Infeksi

Konjuntivitis non-infeksi pada dasarnya merupakan jenis kondisi peradangan yang terjadi pada konjungtiva yang tidak menular. Umumnya gejala yang muncul akibat kondisi ini berupa adanya rasa gatal di sertai mata yang berair. Warna mata akan berubah kemerahan, namun tidak semerah seperti kondisi gangguan penglihatan lainya. sementara itu, terdapat 2 jenis konjungtivitis non-infeksi, sebagai berikut.

    • Konjuntivitis Alergi

Umumnya kondisi ini muncul pada orang yang memiliki alergi musiman. Alregi dapat memicu mata menjadi berwarna merah serta gatal dan bengkak. Alergi menyebabkan peradangan pada konjuntiva yang memenbuat pembengkakan jangka panjang (kronis) pada lapisan luar mata atau di sebut dengan konjuntivitis vernal. Penderita alergi kuat seperti asma, alregi rhinitis dan eksim seringkali mengalami kondisi ini.

    • Konjungtivitis Papiler Raksasa

Kondisi ini umumnys di sebabkan oleh adanya benda asing yang masuk kemata. Benda asing tersebut akan menyebabkan peradangan pada konjuntivitis. Untuk seseorang yang memakai lensa kontak dan tidak rutin merawat serta mengganti lensa kontak, akan sangat mudah mengalami konjungtivitis.

  1. Konjuntivitis Infeksi

Konjuntivitis infeksi sendiri pada dasarnya merupakan kebalikan dari Konjuntivitis non-infeksi. Pada jenis ini, terdapat berbagai jenis peradangan konjuntiva yang bersifat menular. Jenis konjungtivitsi ini di bagi menjadi 3 macam, yakni Konjuntivitis bakteri, virus dan ophthalmia neonatorum. Berikut adalah penjelasannya.

    • Konjuntivitis Bakteri

Kondisi ini terjadi akibat adanya indeksi bakteri stafilokokus atau streptokokus dari kulit atau system pernapasan. Buruknya kebersihan, kontak fisik, menggunakan riasan, lotion wajah yang terkontaminasi dan serangga menjadi penyebab umum konjujgtiva mengalami peradangan. Menggunakan make up bergantian dengan orang lain dan lensa mata juga dapat menyebabkan terjadinya kondisi ini.

    • Konjuntivitis Virus

Faktor adenovirus menjadi faktor umum penyabab konjungtivitis. Umumnya, dalam 2-4 minggu kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan medis. Kondisi ini umumnya di sertai dengan kotoran mata yang muncul dengan warna bening. Jenis virus harpes yang menyerang mata, umumnya di sertai dengan lenting pada kelopak mata dengan ukuran hingga 1mm yang berisi cairan di dalamnya.

Namun tidak jarang infeksi terjadi di sertai dengan gangguan pernapasan atas, demam atau kelnjar getah bening yeng membesar. Konjuntivitis dapat menular melalui kontak langsung pada kotoran mata atau lendir dari saluran napas. Penularan konjuntivitis viral ini dapat terjadi secara langsung melalui handuk hingga air kolam yang terdapat virus di dalamnya.

    • Ophthalmia Neonatorum

Ophthalmia neonatorum merupakan kondisi peradangan konjuntiva yang parah dan umumnya muncul pada bayi yang baru lahir. Kondisi ini merupakan konjuntivitis yang muncul ketika bayi terpapar klamidia atau gonore ketika melewati jalan kelahiran. kondisi yang sangat serius ini jika tidak segera di atasi dapat menyababkan kerusakan mata secara permanen.

  1. Konjuntivitis Kimia

Konjungtivitsi kimia merupakan kondisi konjutiva yang mengalami peradangan akibat terkena benda asing atau cairan yang bersifat kimiawi. Umumnya polusi udara atau klorin yang umumnya terdapat pada kolam renang hingga paparan zat kimia berbahaya akan menyebabkan iritasi pada konjungtiva dan membuatnya mengalami peradangan.

Faktor risiko penyabab konjungtivitis

Selain beberapa faktor yang menjadi penyabab kondisi konjungtivitis, yang telah di jelaskan di atas. Ada beberapa faktor risiko yang menjadi penyabab mata mengalami konjuntivitis, yakni.

  • Kontak lengsung dengan air mata, jari, ataupun sapu tangan orang yang sedang sakit
  • Terpapar allergen (zat pencetus alergi)
  • Memakai lensa kontak yang tidak di lepas bahkan hingga satu minggu lamanya.

Konjungtivitis adalah salah satu jenis gengguan penglihatan yang juga kerap di alami oleh kebanyakan orang, terutama pada usia anak-anak. anak-anak umumnya masih belum mengerti menjaga kebersihan dengan baik dan lebih banyak melakukan kontak dengan anak lain atau benda kotor sehingga memungkinkannya lebih mudah mengalami konjuntivitis. Karenanya peran orang tua sangat penting untuk menjaga dan mencegah anak mengalami kondisi konjuntivitis.

Demikian pejelasan dari Kawan Mama menganai beberapa faktor penyabab mata mengalami konjuntivitis. Sebagaimana telah di jelaskan di atas, konjungtivitas mungkin tidak terlalu berpengaruh terhadap ketajaman penglihatan. Namun tentunya kondisi ini akan berpengaruh terhadap kenyamanan penglihatan. Karenanya segera atasi kondisi ini agar tidak menular ke orang lain.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Halaodoc
Hal Yang Harus Di Perhatikan Setelah Operasi Katarak

Hal Yang Harus Di Perhatikan Setelah Operasi Katarak

Hallo Kawan Mama, Penyakit katarak adalah salah satu dari banyaknya jenis gangguan penglihatan yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami kehilangan fungsi penglihatan atau kebutaan. Umumnya kondisi ini lebih sering di alami oleh orang dengan usia lanjut yaknis 50 tahun ke atas. Dalam penanganannya sendiri, penyakit katarak mengharuskan untuk melakukan operasi. Namun ada beberaoa hal yang harus di perhatikan setelah melakukan operasi penyakit katarak.

Seperti yang telah kita ketahui, bahwa penyakit katarak ini akan membuat penderitanya tidak dapat melihat dengan normal, atau seperti ada semacam awan mendung yang menghalangi penglihatan. Pada dasarnya kondisi ini terjadi akibat lensa mata yang berfungsi untuk menerima dan menyalurkan cahaya menuju retina terhalang oleh gumpalan protein. Lensa mata umumnya terbiat dan terawat oleh air dan protein untuk tetap jernih sehingga dapat menerima cahaya dengan baik.

Pada usia lanjut atau kondisi medis tertentu, mata tidak dapat menyerap dengan baik protein tersebut sehingga membuat protein mengendap dan menggumpal serta menghalangi lensa mata untuk menerima cahaya. Akibatnya pandangan akan menjadi keruh serta seperti ada semacam awan mendung. Sampai saat ini, untuk mengobati penyakit katarak sendiri belum di temukan obatnya selain melakukan operasi.

Operasi penyakit katarak sendiri berupa pengangkatan lensa mata yang terkena katarak dan akan di ganti dengan lensa mata buatan yang baru. Sementara itu dalam upaya melakukan operasi katarak sendiri memerlukan persiapan yang tepat untuk menghindari berbagai risiko komplikasi akibat operasi katarak. Selain itu, ada juga hal yang haru si perhatikan setelah melakukan operasi katarak berlangsung. Berikut ini Kawan mama akan membahas mengenai hal yang harus di perhatikan setelah operasi katarak.

Prosedur Operasi Katarak

Hal Yang Harus Di Perhatikan Setelah Operasi Katarak

Di lansir dari laman Klikdokter, dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epld mangatakan bahwa operasi katarak adalah pengobatan efektif untuk mengobati penyakit mata tersebut. ia juga mengatakan bahwa 90% penderita katarak yang melakukan operasi merasakan adanya perbaikan. Selain itu, proses berjalanya operasi juga terbilang sebentar karenya hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam saja. Operasi katarak juga tidak menimbulkan rasa nyeri sehingga banyak pasien yang melakukan operasi dalam keadaan sadar.

Pada dasarnya, operasi mata katarak hanya dapat di lakkan oleh dokter spesialis mata. lensa mata yang terkena kataraka akan di angkat dan kemudian akan di ganti dengan lensa buatan baru atau lensa artifisial atau intraocular lens (IOL). Sementara itu, berikut adalah bagaimana prose dari operasi tersebut.

  • Dokter akan menggunakan gelombang suara fakoemulsifikasi untuk menghancurkan lensa yang buram.
  • Sinar lensa lalu akan di gunakan untuk membuat sayatan pada mata guna mengangkat lensa mata yang terkena katarak. Selain menggunakan sinar laser, pisau bedah juga dapat di gunakan untuk membuat sayatan.
  • Setelah lensa mata tersebut di angkat, maka dokter akan mengganti dan menanam lensa bauatan yang baru atau lensa artifisial.

Hal yang harus di perhatikan setelah melakukan operasi katarak

Setelah melakukan operasi, tentunya ada beberapa hal yang harus di perhatikan agar hasil operasi semakin baik, serta terhindari dari risiko komplikasi akibat operasi katarak. Sebab, tidak beberaoa kasus menyabutkan bahwa adanya pasien yang mengaami komplikas akibat tidak menjaga kondisi mata pasca operasi katarak.

Hal yang harus di perhatikan adalah adanya pantangan dan hal yang haru di lakukan untuk meningkatkan keberhasilan agar mendapat hasil yang maksimal dari operasi mata katarak. Berikut adalah beberapa hal yang menjadi pantangan dan hal yang perlu di lakukan sete;ah operasi mata katarak. Sebagai beriktu.

  1. Pantangan Setelah Operasi Katarak

Setelah melakukan operasi mata katarak ada beberapa hal yang menjadi panatangan dan tidak boeh di lakukan agar hasil dari operasi menadi maksimal. Yakni,

    • Mengucek Mata

Dengan karakter yang cenderung sensitive pasti membuat mata acapkali meras gatal. Dalam kondisi ini pantang bagi pasien yang telah melakukan operasi mengucek atau menggaruk mata. sebab hal tersebut dapat menyebabkan mata mengalami luka sehingga kemungkinan mata akan terkontaminasi dengan bakteri dan menyebabkan infeksi

    • Berenang Atau Berendam

Berenang menjadi kegiatan yang menyegarkan dan dapat menghiangkan stress. Namun bagi pasien yang telah melakukan operasi, kegiatan berenang atau berendam sangat tidak di anjurkan setidaknya hingga 2 minggu pasca operasi. Sebab air kolam dapat memasuki area mata dan dapat menyababkan infeksi pada mata.

    • Mengemudi

Aktivitas yang kita lakukan seringkali memaksa kita untuk mengemudikan kendaraan karena letaknya yang jauh. Namun bagi pasien yang baru melakukan operasi katarak, hal ini sebaiknya tidak di lakukan. Karena mengemudi tentunya akan membuat mata bekerja keras karena haru focus pada pandangan di depan. Hal ini akan membuat mata tegang dan kelelahan yang berisiko menyebabkan komplikasi. Karena bagaimanapun sebaiknya mata di buat istirahat pasca operasi katarak

    • Memakai Make Up Mata

Make up atau riasan mata pada dasarnya sudah menajdi kebutuhan terutama bagi kaum wanita. Sebaiknya hal itu di tahan untuk tidak menggunakanna dulu. Sebab riasan mata seperti eyeliner serta eyeshadow dan mascara dapat meninggalkan serpihan di mata. hal ini dapat menyebabkan mata mengalami infeksi.

  1. Hal Yang Di Anjurkan Pasca Operasi Katarak

Selain adanya pantangan melakukan seuatu pasca operasi, ada juga beberapa hal yang di anjurkan untuk di lakukan setelah melakukan operasi. Berikut adalah penjelasannya.

    • Memakai Obat Tetes Mata

Pasca operasi katarak, biasanya dokter akan memberikan obat tetes mata untuk mengurangi rasa perih atau gatal yang sering terjadi pada mata pasca operasi. Gunakan obat tersebut sebagaimana resep yang di berikan oleh dokter.

    • Menambah Waktu Istirahat

Jika kamu adalh orang yang memiliki aktivitas berat, maka sebaiknya hentikan terlabih dahulu dan gunakan untuk mengistirahatkan mata. Dengan istirahat yang cukup, maka mata akan memiliki waktu untuk memulihkan kondisinya lebih cepat. Selain itu, istirahat juga akan membuat mata terhindari dari berbagai gangguan yang dapat menyababkan infeksi pada mata.

    • Pakai Pelindung Mata

Melindungi mata dari sinaran cahaya yang langsung menuju ke mata sanag baik untuk menjaga kondisi mata pasca operasi. Pasalnya, sinar cahaya matahari atau lampu yang langsung menuju mata tidak baik bagi mata pasca operasi. Dokter juga menyarankan untuk memakai pelindung mata ketika tidur untuk menghindari gerakan tangan yang tanpa sadar dapat menyentuh mata semaunya.

  1. Risiko Pasca Operasi

Sama halnya dengan penanganan medis lainya, operasi katarak juga memiliki risiko yang dapat terjadi pada pasien pasca operasi katarak. Tentunya hal ini perlu untuk di hindari dengan melakukan perawatan yang tepat agar risiko komplikasi tidak terjadi. Berikut beberapa risiko komlikasi akibat operasi katarak

    • Mata bengkak
    • Infeksi pada mata
    • Pendarahan pada mata
    • Lensa buatan bergeser dari posisi yang semestinya
    • Ablasio retina atau terlepasnya retina
    • Hilangnya fungsi penglihatan atau kebutaan

Operasi penyakit mata katarak memang manjadi metode mengobati panyakit katarak yang paling cepat degan hasil yang maksimal. Namun tentu dalam pelaksanaanya tidak terlepas dari faktor pendukung yag di lakukan serta menjauhi faktor yang dapat menyebabkan risiko komplikasi akibat operasi penyakit katarak. Setelah melakukan operasi panyakit katarak, perlu bagi pasien untuk mengistirahatkan mata dengan waktu yang cukup. Sebab dalam kondisi tersebut mata bisa secara optimal untuk menyembuhkan dan memulihkan kondisinya dengan baik. Selain itu, hindari aktivitas yang dapat menyebabkan mata mengalami infeksi. Sebab hal tersebut dapat memicu risiko komplikasi pasa operasi.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa hal yang harus di perhatikan setelah operasi penyakit katarak. Apabila ada kondisi yang tidak wajar, sebaiknya segera konsultasi dan periksa kondisi mata pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan menghindari hal yang tidak di inginkan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klinikmatanusantara
  • Klikdokter
Persiapan Sebelum Melakukan Operasi Katarak

Persiapan Sebelum Melakukan Operasi Katarak

Hallo Kawan Mama, Gangguan penglihatan tentu merupakan sesuatu uang menganggu baik kesehatn organ tubuh maupun aktivitas sehari-hari. Salah satu gangguan penglihatan yang merupakan penyakit mata dan memiliki risiko menghilangkan fungsi penglihatan adalah penyakit katarak. Dalam penanganannya sendiri, penyakit katarak hanya bisa di obati dengan melakukan metode pembedahan atau operasi. Tentunya, ada persiapan yang harus di lakukan sebelum melakukan operasi penyakit katarak.

Katarak umumnya merupakan penyakit mata yang terjadi pada orang dengan usia lanjut. Kenapa demikian? Sebab katarak terjadi akibat air dan protein yang bertugas untuk membentuk dan merawat kondisi lensa mata menjadi bening dan jernih tidak dapat di urai dengan baik oleh lensa mata. akibatnya, air dan protein tersebut akan mengendap di sekitar mata dan akan menggumpal hingga menutupi lensa mata.

Lensa mata pada dasarnya memiliki fungsi untuk menangkap dan menerima serta meneruskan atau membiaskan cahaya yang masuk menuju retina. Ketika lensa mata terhalang oleh gumpalan air dan protein maka sulit bagi cahaya cahaya untuk masuk, sehingga lensa mata akan kesulitan untuk menangkap cahaya dan membiaskan cahaya tersebut menuju retina. Akibatnya, pandangan penderita katarak akan menjadi keruh dan seperti tertutup oleh awan mendung.

Penyeakit katarak sendiri, dalam tahap yang cukup serius dapat menyebabkan hilangnya penglihatan atau kebutaan. Sementara untuk pengobatannya sendiri belum di temukan metode lain yang ampuh selain metode operasi. Tentunya sebelum melakukan operasi perlu adany langkah persiapan yang harus di lakukan. Dalam hal ini, tidak jarang orang yang tahu hal apa yang harus di siapkan sebelum operasi. Berikut ini Kawan Mama akan membahas mengenai Persiapan sebelum melakukan operasi katarak. Berikut adalah penjelasannya.

Panyakit Katarak

Kenapa penyakit katarak harus di atasi dengan melakukan operasi? Karena memang penyakit katarak sendiri dapat menyebabkan penderitanya kehilangan fungsi penglihatan atau kebutaan. Sementara itu, hasil survei kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) yang di lakukan pada tahun 2014-2016 oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI).

Survey tersebut juga di lakukan oleh badan Litbangkes kementrian kesehatan di 15 provensi. Yakni, Sumatera barat,sumatera, selatan sumatera utara, DKI Jakarta, jawa barat, jawa tengah, jawa timur, Kalimantan selatan, bali, NTB, NTT, Sulawesi utara, Sulawesi selatan, Maluku, dan papua barat. Hasil survey tersebut menyebutkan bahwa  angka kebutaan mencapai 3% dan katarak meupakan panyabab kebutaan tertinggi hingga menacapai angka 81%. Survei tersebut di lakukan dengan sasaran orang dengan usia 50 tahun keatas.

Persiapan Apa Yang Harus Di Lakukan Sebelum Melakukan Operasi Katarak

Persiapan Sebelum Melakukan Operasi Katarak

Sebagaiman yang telah di singgung di atas, bahwa pengobatan yang paling ampuh untuk mengatasi penyakit katarak adah denga melakukan operasi. Meskipun demikian, pilihan untuk melakukan atau tidak melakukan operasi katarak ada di tangan kamu sendiri. Sebab operasi katarak mungkin membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, meskipun jarang terjadi operasi katarak dapat menyebabkan beberapa risiko komplikasi.

Kamu juga bisa menunda operasi katarak apabila kondisi katarak masih dalam tahap awal dan tidak menganggu fungsi penglihatan. Namun dalam kondisi yang serius, operasi menjadi jalan terbaik untuk mengobati penyakit katarak. Selain itu, ketika hendak melakukan operasi ada beberapa hal yang pelru di persiapkan terlebih dahulu. Berikut ini adalah beberapa persiapan sebelum melakukan operasi penyakit katarak

  1. Tes Dan Pemeriksaan

Sebelum melakukan operasi, rangkaian tes dan pemeriksaan harus di lakukan sekitar 1-2 minggu seblum operasi katarak di lakukan. Hal ini di tujukan agar dapat meminimalisir terjadinya risiko akibat operasi katarak, serta untuk meningkatkan peluang keberhasilan dari opersi katarak itu sendiri. Selain itu, tes dan pemeriksaan di lakukan untuk mengetahui jenis lensa yang tepat dan sesuai yang akan menggantikan lensa alami yang terkena katarak.

Beberapa langkah-langkah dalam tes dan pemeriksaan umumnya di lakukan sebagai beikut.

    • EKG (elektrokardiogram) berupa pemeriksaan jantung untuk mendeteksi jika ada semacam kelainan.
    • Retinometri atau memeriksa kondisi saraf pada mata
    • Specular microscope atau upaya untuk mengetahui kondisi kornea
    • Biometri IOL (introokular) Master atau upaya untuk mengetahui ukuran dan jenis lensa.

Selain langkah-langkah yang tes dan pemeriksaan, lensa buatan sendiri memiliki beberapa jenis, yakni,

    • Lensa torik yang dapat berfungsi untuk mengoreksi kelainan astigmatisme (silinder) hingga rabun jauh dan dekat.
    • Akomodatif yang dapat menyesuaikan focus berdasarkan letak objek yang di lihat agar sesuai dengan segala situasi
    • Aspheric yang lebih mirip dengan bentuk dan kualitas lensa alami.
    • Multifocal yang memungkinkan otak untuk mengirim sinyal langsung untuk focus mata.
  1. Pantangan Dan Kewajiban

Sebelum melakukan operasi, ada beberapa pantangan untuk di lakukan dan kewajiban yang harus di lakukan. umumnya dokter akan memberikan resep obat tetes mata antibiotik 1 sampai 2 hari sebelum operasi katarak di laksanakan. Namun ada beberap pantangan dan kewajiban yang perlu di sanggupi untu operasi katarak. Berikut penjelasnnya.

    • Kesiapan Mental

Tentunya sebelum melakukan operasi pasien harus menyiapkan keteguhan niat dan mental terlebih dahulu. Karena setiap tindakan medis ini memiliki risiko yang bisa saja terjadi. Namun dengan kesiapan mental yang matang tentu akan menambah tingkat kesuksesan operasi katarak.

    • Menggunakan Obat Mata Yang Di Resepkan Dokter Sebelum Operasi.

Langkah yang persiapan yang paling tepat adalah dengan menggunakan obat tetes mata yang telah di respkan oleh dokter. Sebab obat mata sembarangan belum tentu baik dan dapat menyebabkan risiko komplikasi akibat operasi katarak.

    • Untuk Sementara Berhenti Dulu Mengkonsumsi Obat-Obatan Tertentu.

Dokter  akan meminta untuk berhenti sementara dalam mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang biasa di gunakan oleh pasien. Sebab beberapa jenis obat dapat menyebabkan riskio terjadinya pendarahan ketika operasi berlangsung. Salah satu obat yang di larang untuk di konsumsi sebelum operasi adalah obat untuk penyakit prostat.

    • Berpakaian Nyaman Dan Tidak Memakai Perhiasaan Atau Make Up Dan Parfum Yang Berlebihan.

Penampilan, Perhiasan, make up dan parfum adalah benda yang tidak asing dalam kehidupan kita, terutama bagi kaum wanita. Sebalum melakukan operasi, baiknya tidak memakai pakaian yang nyaman dan tidak ribet yang akan menganggu jalanya operasi. Selain itu, pasien akan di minta untuk tidak menggunakan perhiasan atau make up dan parfum jenis apapun. Karena hal tersbut sangat berisiko menganggu jalanya operasi.

    • Istirahat Yang Cukup

Sbelum melakukan operasi, dokter akan meminta pasien untuk mengistirahatkan tubuhnya sebaik mungkin. Sebab tubuh yang lelah memiliki banyak risiko apabila melakukan operasi pembedahan. Karenanya, istirahat yang cukup sangat penting untuk di lakukan.

    • Mengatur Dengan Baik Cara Untuk Pulang Kerumah Setelah Melaksanakan Operasi.

Pada dasarnya, operasi katarak hanya berlangsung beberap menit atau jam saja. dan dalam kondisi normal pasien dapat pulang kerumah setelah operasi berlangsung. Namun dalam hal ini tentu tidak mungkin jika pasien akan pulang sendirian. Tentunya hal tersebut sangat berbahaya bagi pasien dan orang lain. Karenanya, pastikan kamu tidak pulang sendirian kerumah setelah melakukan operasi.

Pada dasarnya, setiap dari tindakan medis pasti akan mengharuskan pasien untuk melakuan persiapan yang matang terlebih dahulu sebalum melangsungkan operasi, tak terkecuali dengan operasi katarak. Karena bagaimanapun setiap dari tindakan medis atau operasi yang di lakukan, pasti memiliki risiko yang bisa saja terjadi secara langsung atau pasa operasi. Karenanya persiapan di lakukan agar terhindari dari hal-hal tersebut. selain itu, pada dasarnya, keputusan langkah operasi ada di tangan pasien itu sendiri dan tidak ada ha katas dokter untuk memaksa melakukannya. Namun dokter hanya akan menyarankan untuk melakukan langkah yang lebih baik. Karena pada akhirnya kondisi katarak akan semakin bertambah parah seiring bertambahnya usia.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai persiapan sebelum melakukan operasi mata katarak. Setiap dari tidakan medis memiliki risiko hingga kondisi komplikasi. Karenanya periapan yang matang terkain seuatu yang di butuhkan untuk mendukung tingkat kesuksesan operai sangat baik perlu untuk di lakukan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klinikmatanusantara
  • Ciputrasmgeyeclinic
Obat Alami Untuk Penyakit Katarak

Obat Alami Untuk Penyakit Katarak

Hallo Kawan Mama, Penyakit katarak menjadi salah satu gangguan penglihatan yang kerap di alami oleh orang yang umumnya berusia 50 tahun ke atas. Namun ternyata, penyakit katarak ini daoat di alami oleh anak-anak maupun dewasa. Penyakit katarak terbilang sebagai gangguan penglihatan yang cukup serius karena dapat menyeababkan hilangnya penglihatan atau kebutaan. Umumnya cara mengobati katarak adalah dengan melakukan operasi. Namun ternayata ada obat alami untuk menobati penyakit katarak.

Sebagaimana kita ketahui, penyakit katarak adalah penyakit yang menyerang mata sehingga membuat fungsi penglihatan terganggu dan tidak berfungsi dengan normal. Kondisi mata yang mengalami penyakit katarak ini berupa lensa mata yang terhalang oleh gumpalan yang terdiri dari air dan protein. Pada dasarnya air dan protein merupakan senyawa yang membentuk dan merawat lensa mata tetap jernih. Namun karena faktor tertentu, air dan protein tersebut tidak dapat terurai dan terserap oleh mata.

Air dan protein yang tidak dapat terserap oleh mata akan akan menumpuk dan menggumpal sehingga menghalangi lensa mata untuk menerima cahaya. Akibatnya pandangan akan menjadi buram seperti terhalang oleh awan. Hal ini akan membuat penderita katarak tidak dapat melihat dengan normal dan akan mennimbulkan rasa tidak nyaman serta gejala lain seperti rasa nyeri hingga sakit kepala.

Umumnya kondisi ini hanya dapat di atasi dengan melakukan operasi katarak. Namun tentunya operasi membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kareananya, beberapa obat alami di anggap dapat mengobati kondisi mata katarak. Berikut ini Kawan Mama akan membahas menganai obat alami untuk penyakit katarak. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Beberapa Obat Alami Untuk Penyakit Katarak

Obat Alami Untuk Penyakit Katarak

Hingga kini sebenarnya bekum di temukan bat untuk menghilangkan penyakit katarak sehingg operasi menjadi metode yang paling ampuh untuk mengobati penyakit katarak. Namun ada beberap penelitian yang menyebutkan bahwa ada obat katarak yang dapat di coba sebelum melakukan operasi. Yakni bat mata yang mengandung lanisterol di sebut mampu melarutkn protein yang membuat lensa jadi keruh.

Sebagaimana di lansir dalam laman American Optopmetric Association yang menyebutkan bahwa lanosterol dapat melarutkan protein yang membuat lensa jadi keruh. Hal ini senada dengan yang di sampaikan oleh peneliti dari Shiley Eye Institute California Univercity. Penelitian tersebut di lakukan pada hewan dan mampu membersihkan penglihatan dari penyakit katarak setelah perawatan hingga enam minggu.

Meskipun belum di ketahui dengan pasti pengobatan selain melakukan operasi katarak, namun tentunya perlu ada penelitian yang lebih lanjut akan hal tersebut. selain dari pada itu, beberapa bahan alami di anggap sebagai obat untuk mencegah dan mengurangi penyakit katarak.  Berikut adalah beberap obat alami yang dapat mencegah dan mengurangi kondisi penyakit katarak

  1. Wortel

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa wortel memiliki manfaat yang sangat baik untuk fungsi penglihatan. Namun selain menjaga penglihatan tetap jernih, wortel juga di anggap sebagai obat alami penyakit mata katarak. Di dalam wortel sendiri mengandung vitamin A yang bermanfaat baik bagi mata. selain itu, di dalam sayuran oren ini terdapat lutein dan antioksidan yang akan menjaga kesehatan mata.

Sebagai karotenoid, lutein mampu mengurangi proses oksidatif pada mata. selain itu kondisi mata katarak karena protein yang mengendap sehingga membantuk plak yang menghalangi lensa juga akan tercegah pertumbuhannya. Manfaat wortel lainya juga dapat membantu memperlambat gejala degenerasi macula sehingga kesehatan mata akan terjaga secara menyeluruh.

  1. Teh Hijau

Teh hijau merupakan salah satu bahan alami yang banyak di gunakan untuk mengatasi berbagai jenis penyakit. Dalam hal ini, teh hijau memiiki manfaat baik untuk mencegah penyakit mata katarak. Sebab, teh hijau memiliki kandungan yang kaya akan antioksidan yang menjadikannya obat alami mata katarak. Antioksidan tersebut juga akan menetralkan radikal bebas dan akan membantu mengelola stress oksidatif.

Selain itu, di dalam teh hijau juga terdapat fitonutrein yang sangatvefektif untuk memperlambat perkembangan katarak. Senayawa ini akan menetralisir radikal bebas dan memperlambat stress oksidatif di mata. karenanya, mengkonsumsi teh hijau merupakan langkah baik untuk mencegah penyakit mata katarak.

  1. Kacang Almond

Sejak dulu kacang almond di percaya dan telah di gunakan untuk mengobati berbagai kondisi panyakit. Kacang almond sendiri merupakan sumber asam lemak omega 3 yang dapat menjaga kesehatan serta mencegah peradangan dalam tubuh dan mengurangi perkembangan penyakit mata katarak. Rendam kacang almond semalaman dan konsumsi ketika pagi hari untuk hasil yang lebih maksimal.

  1. Bilberry

Buah yang satu ini memang terkenal akan tingginya kandungan antioksidan yang cukup kuat. Kadnungan tersebut akan meredakan stress oksidatif pada mata katarak. Selain itu, kandungan antioksidan di dalam bilberry akan mencegah kersusakan pada mata akibat radikal bebas, serta melindungi fungsi penglihatan mata secara keseluruhan.

  1. Rumput Gandum Atau Wheatgrass

Sebuah penelitian terbaru telah menemukan khasiat rumput gandum atau wheatgrass dalam mengurangi gejala katarak. Hal ini membuat tanaman satu ini menjadi makin populer sebagai obat alami untuk penyakit katarak. Di dalam bahan makana satu ini terdapat nutrisi yang lengkap serta tingginya kandungan antioksidan serta fitonutrein yang akan mengurangi gejala katarak.

  1. Jahe Dan Lemon

Campuran jahe dan lemon di percaya dapat mengobati atau mengurangi gejala penyakit mata katarak. Karena keduanya memiliki kandungan ontioksidan yang baik untuk kesehatan mata. kandungan vitamin A dan C di dalamnya akan mengurangi gejala degenerasi macula yang menganggu fungsi penglihatan.

  1. Papaya

Papaya merupakan buahyang lebih di kenal untuk mengobati kondisi masalah pencernaan. Faktanya, papaya jug dapat mencegah dan mengurangi pertumbuha penyakit katarak. Sebab di dalam pepeya mengandung konsentrai papain yang tinggi. papain ini akan mempercepat proses pencernaan protein dalam mata sehingg tidak mengendap dan menghalangi lensa mata.

  1. Pisang

Pisang sendniri adalah buah yang mengandung antioksidan serta lutein yang baik untuk kesehatan tubuh dan mata. enzim tersebut akan menjaga dan mengurangi pengendapa protein pada lensa mata. Karena penyebab katarak sendiri adalah lensa mata yang terhalang oleh endapan dari air dan protein.

  1. Madu

Madu merupakan salah satu bahan makanan yang sudah sedari dulu banyak di gunakan untu mengobati berbagai masalah kesehatan termasuk mata. Ternyata Madu sendiri dapat mengurangi gejala penyakit katarak serta gangguan penglihatan lainya. teteskan madu sedikit saja pada mata akan mambuat nutrisi dan antioksidan langsung bekerja pada mata.

  1. Ginseng India/Aswagandha

Di india sendiri jenis bahan yang satu ini di anggap dan di percaya sebagai obat yang dapat menyembuhkan berbagai panyakit. Dengan kandungan antioksidan dan nutrisi yang lengkap, ginseng india di gunakan sebagai obat untu penyakit mata katarak. Bahkan beberapa penelitian menyabutkan bahwa ekstrak bubuk akar ginseng ini dapat memperlambat perkembangan katarak dan memperbaiki kesehatan penglihatan.

Katarak pada dasarnya merupakan sebuah kondisi di mana lensa mata terhalang oleh protein yang mengendap sehingga berkumpul dan menghalangi penglihatan. Pada kondisi yang ringan mungkin penyakit katarak hanya akan menganggu fungsi penglihatan. Namun pada kondisi yang cukup serius, penyakit katarak dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan atau kebutaan. Sementara untuk menghilangkan katarak sendiri, metode operasi menjadi satu-satunya metode yang dapat mengangkat katarak dan menghilangkannya dasri mata. namun beberapa obat alami di atas dapat mencegah dan mengurangi gejala penyakit katarak.

Demikian penjelasn dari Kawan Mama mengenai beberapa obat alami untuk penyakit katarak. Obat alami tentu memilki manfaat ang baik dana man untuk tubuh dan mata. hal ini bukan berarti kamu dapat menyepelekan dan tidak menjaga kondisi mata. merawat dan menjaga kesehatan mata merupakan hal yang penting dan tidak boleh untuk di tinggalkan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Honestdocs
  • Cekaja
Cara Mendiagnosis Penyakit Katarak

Cara Mendiagnosis Penyakit Katarak

Hallo Kawan Mama, Beberaap dari jenis gangguan penglihatan atau penyakit mata seringkali di alami banyak orang ketika beranjak menua. Karena mata sendiri merupakan organ tubuh yang pada dasarnya memiliki karakter yang sangat  sensitive. Salah satu jenis penyait yang kerap menyerang ketika usia semakin bertmabah adalah penyakit katarak. Penyakit ini pada tahap awal sering kali tidak di sadari, namun cara mendiagnosis penyakit katarak dapat di ketahui dengan memeriksakan mata ke dokter.

Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, begitulah ungkapan kata pepeatah. Karena memang kesehatan tubuh menjadi faktor penting kesehatan jiwa. Katarak sendiri merupakan penyakit yang menyerang mata di mana lensa mata terhalang oleh seuatu sehingga penglihatan nampak keruh dan seperti terutup oleh awan mendung. Normalnya, lensa mata terbuat dari air dan protein yang membuat lensa mata menjdi bening dan jernih.

Lensa mata yang bening dan jernih akan mudah menangkap cahaya dan melewatinya menuju retina. Dengan begitu retina dapat menyalurkannya pada otak sehingga otak dapat merangsang cahay dari objek yang terlihat. Pada kondisi mata yang mengalami penyakit katarak, lensa mata tertutup oleh air dan protein yang tidak dapat di serap dengan baik oleh lensa mata. Akibatnya air dan protein tersebut akan menggumpal pada lensa dan menutupinya sehingga lensa mata tidak dapat menerima cahaya dengan baik.

Umumnya kondisi ini di sebabkan oleh faktor bertambahnya usia di mana usia lanjut memiliki kondisi di mana organ tubuh (termasuk lensa mata) tidak berfungsi atau menyerap protein dengan baik. Akibatnya banyak protein yang menumpuk karena tidak terserap dengan baik. Lalu bagaimana cara mengetahui mata kita terkena penyakit katarak sementara katarak sendiri sulit di ketahui pada tahap awal?, nah, pada kesempatan kali ini,Kawan Mama akan membahas mengenai cara mendiagnosis penyakit katarak.

Kondisi Penyakit Katarak

Cara Mendiagnosis Penyakit Katarak

Pada tahap awal, kondisi dari mata yang mengalami katarak memang cenderung sulit untuk di sadari, sehingga membuat penderitanya hanya terkesan menyepelekan dan menganggapnya gangguan penglihatan biasa. Namun pada tahap yang cukup serius penyakit katarak dapat menyebabkan kebutaan. Karena siring bertambahnya usia, gumpalan akan semakin bertambah sehingga semakin menutupi lensa mata.

Lensa mata yang semakin tertutup oleh bertambahnya gumpalan protein tentu akan membuat kesulitan untuk menangkap cahaya. Pada kondisi yang lebih buruk, lensa mata akan sepenuhnya tertutupi hingga menyebabkan cahaya tidak dapat masuk dan hilangnya fungsi penglihatan atau kebutaan. Sebagaimana di lansir dari laman WHO yang menyebutkan bahwa 50% dari kasus kebutaan yang terjadi di sebabkan oleh penyakit katarak.

Bagaimana Cara Mendiagnosis Penyait Katarak ?

Kondisi katarak yang sulit untuk di sadari pada tahap awal tentu membuat penderitanya kesulitan untuk cepat melakukan langkah pencegahan. Karenanya seringkali seseorang baru merasakan tau mengetahui kondisi matanya mengalami penyakit katarak ketika penyakit katarak sudah dalam tahap yang serius. Satu-satunya cara untuk mrngobati penyakit katarak di katahui hanya dengan melakukan langkah pembedahan atau operasu katarak.

Tentunya melakukan operasi membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karenanya penting untuk mengetahui kondisi mata yang mengalami katarak sedini mungkin sehingga dapat melakukan langkah pencegahan. Untuk leebih jelas dalam mengetahui kondisi mata, sebaiknya periksakan kondisi mata ketika adan gangguan atau semacam kondisi mata yang tidak beres. Karena dengan begitu kamu akan tahu kondisi mata dengan cara mendiagnosis mata yang mengakami penyakit katarak.

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan evaluasi pada riwayat medis pasien dan melakukan pemeriksaan mata secara komprehensif. Untuk lebih jelas dan aman sebaiknya periksakan kondisi mata pada dokter spesialsi mata (ophthalmologist). Berikut adalah cara mendiagnosis kondisi mata yang mengalami penyakit katarak.

  1. Tes Ketajaman Visual

Untuk mengetahui kondisi dari kesehatan mata adalah dengan melakukan metode tes ketajaman visual. Umumnya, tes ketajaman visual akan menggunakan grafik mata untuk mengukur seberapa baik kondisi ata ketika melihat atau membaca serangkaian huruf. Mata akan di uji secara satu persatu di mana mata lainya dalam kondisi tertutup.

Mata yang terbuka akan di minta melihat ke depan di mana ada bagan yang atau alat tes pengihatan yang terdapat serangkain huruf di dalamnya dengan ukuran yang semakin kecil. Dengan begitu maka dokyter akan mengetahui kondisi mata yang sedang di alami dan akan menentukan bagaimana cara menanganinya.

  1. Pemeriksaan Lampu Celah

Lampu celah merupakan salah satu alat untuk melihat kondisi mata dengan jelas. Dengan menggunakan lampu celah akan memungkinkan dokter untuk melihat struktur pada bagian depan mata pasien di bawah kaca pembesar. Mikroskop tersebutd di sebut sebagai lampu celah karena menggunakan garis cahaya yang itens untuk untuk menerangi kornea, iris, lensa hingga ruang antara iris dan kornea mata.

Dengan melakukan langkah tersebut maka akan memungkinkan dokter untuk mengetahui dan mendeteksi kondisi mata pasien apabila terdapat kelainan. Alat tersebut juga akan mempermudah dokter untuk mengenali kelainan-kelainan kecail pada mata yang dapat mengganggu fungsi penglihatan.

  1. Tes Retina

Selain memeriksa kondisi dari lensa mata dan area sekitarnya, dokter juga akan melakukan pemeriksaan pada bagian retina. Sementara itu, ketika dokter hendak melakukan tes mata pada bagian retina, maka dokter akan memberikan obat tetes mata. obat tetes mata tersebut di tujukan untuk membuka pupil dengan lebar pada mata pasien.

Dengan kondisi mata di mana pupil dapat terbuka dengan lebar, maka hal ini akan memungkinkan dokter untuk dapat dengan mudah memeriksa bagian belakang, tepatnya pada retina pasien. Hal ini akan memudahkan dokter untuk melihat kondisi yang terjadi pada retina pasien dan mengetahui bagaimana langkah yang harus di lakukan.

Sementara itu, cara mendiagnosis mata yang mengalami penyakit katarak adalah dengan mendeteksi penurunan visus yang dapat di perbaiki dengan koreksi refraksi. Mata akan di periksa dan di dapatkan oppsitas dari lensa mata.

  1. Anamesis

Keluhan akan kondisi penglihatan yang menjadi berkabut atau berawan serta ketajaman yang menurun seringkali di keluhkan oleh pasien. Anamesis pasien mengharuskan pasien di Tanya mengenai faktor risiko yang dapat membentu penyakit katarak, seperti usia lebih dari 65 tahun, diabetes militus, cedera atau trauma mata dan kondisi lainya. Dengan mengetahui faktor risiko maka akan membuat dokter semakin yakin akan kondisi yang sedang di alami pada mata pasien.

  1. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksan fisik ini sama seperti halnya dengan meliputi ketiga cara yang telah di jelaskan di atas. Yakni dengan melakukan tes ketajaman visual, serta pemeriksaan lampu celah dan tes pada untuk mengetahui kondisi dari retina.

  1. Diagnosis Banding

Pada metode ini pemeriksaan penyakit katarak akan di bandingkan dengan jenis gangguan penglihatan lain untuk menentukan kondisi mata dan hasil yang lebih jelas. Diagnosis banding katarak ini akan meliputi kelainan refraksi, dry eyes sindrom, glaucoma, edema macula hingga ablasio retina.

  1. Pemeriksaan Penunjang

Dalam menddiagnosis penyakit katarak umumnya dapat di tegakkan berdasarkan anamesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang untuk katarak, umumnya hanya di perlukan pada kondisi tertentu yang berhubungan dengan panyakit sitemik yang menyertai atau kelainan ocular lain. Pemeriksaan penunjang sendiri meliputi beberapa tahapan. Yakni

    • Pemeriksaan labboratorium
    • Oftalmoskopi direk dan indirek
    • Retinometri
    • Biometri

Seseorang yang kondisi matanya mengalami penyakit katarak umumnya pada tahap awal penyakit katarak cenderung tidak di sadari kemunculannya. Penderita katarak umumnya akan menyadari ketika penyakit katarak sudah dalam kondisi yang cukup parah. Maka untuk mecegah kondisi penyakit katarak yang parah, perlu adanya pemeriksaan kondisi mata oleh dokter secara rutin. Dengan begitu, mata yang mengalami kondisi penyakit katarak dapat di cegah sedini mungkin. Selain itu, pemeriksaan mata juga dapat membuat kamu mengetahui kondisi mata dan gangguan penglihatan lain yang kemungkinan terjadi pada mata kamu.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai cara mendiagnosis penyakit mata katarak. Rajin menjaga dan merawat serta memeriksa kondisi mata merupakan hal yang perlu untuk di lakukan. dengan begitu kondisi mata akan tetap terjaga dan dapat segera melakukan langkah pencegahan apabila terjadi gangguan penglihatan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alomedika
  • Hellosehat
Komplikasi Akibat Pembedahan Katarak

Komplikasi Akibat Pembedahan Katarak

Hallo Kawan Mama, Katarak merupakan salah satu kondisi adanya ganggguan atau pneyakit yang menyerang mata. umumnya para penderita penyakit katarak tidak dapat melihat dengan baik karena bagian lensa mata yang terhalang sehingga tidak dapat menangkao cahaya dengan baik. Pada dasarnya satu-satunya cara untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan melakukan operasi atau pembedahan. Namun ternyata, hal ini dapat menyebabkan risiko komplikasi akibat pembedahan penyakit katarak.

Nnormalnya mata memiliki lensa yang berfungsi untuk menangkap cahaya yang masuk dan menyalurkannya pada retina. Lensa mata tersebut terbuat adri air dan protein sehingga membentuk tekstur yang bening dan jernih. Namun pada kondisi mata yang mengalami katarak lensa mata akan tertutup dan terhalang oleh protein tersebut sehingg kesulitan menerima dan menyalurkan cahaya menuju retina. Akibatnya, mata tidak dapat melihat dengan jelas dan penglihatan seperti tertutup oleh awan mendung.

Umumnya kondisi mata yang mengalami katarak di sebabkan oleh faktor penuaan. Tubuh yang semakin hari semakin menua juga berpengaruh terhadap kondisi organ tubuh yang tidak lagi berfungsi dengan baik. Hal ini berakibat pada lensa mata yang tidak dapat menyerap air dan protein sehingga air dan protein tersebut akan mengendap di lensa mata dan menghalangi cahaya masuk. Namun selain faktor penuaan, banyak di temukan faktor lain yang dapat menyebabkan mata mengalami katarak.

Penyakit seperti diabetes menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan penyakit katarak. Mata yang mengalami kondisi penyakit katarak pad dasarnya hanya dapat di atasi dengan cara operasi atau pembedahan. Sementara itu, prosedur ini ternayata memiliki risiko komplikasi. Berikut ini adalah penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa risiko komplikasi akibat pembedahan penyakit katarak.

Komplikasi Akibat Pembedahan Atau Operasi Penyakit Katarak

Komplikasi Akibat Pembedahan Katarak

Di alnsir dari lama National Library of Medicine mencatat sebua studi pada 221.594 pasien yang menjalankan operasi katarak pada tahun 1994 dan 2006. Studi tersebut menemukan bahwa pasien yang mengalami setidaknya satu jenis komplikasi hanya berupa 5% dari total responden. Artinya, 95% dari responden tidak mengalami komplikasi. Studi tersebut juga di bagi dalam 3 periode, yakni tahun 1994-1995, serta 1999-2000 dan 2005-2006.

Dari operasi tersebut hasil yang di dapat adalah angka penderita komplikasi yang tinggi namun semakin menurun dari tahun ke tahun. Namun paseien pembedahan tetap memiliki risiko komplikasi akibat pembedahan penyakit katarak. Berikut adalah beberapa komlpikasi akibat pembedahan penyakit katarak.

  1. Pendangkalan Kamera Okuli Anterior

Pendangkalan kamera okuli anterior atau KOA haru di hindari agar selama prosedur terdapat cukup ruang untuk instrumentasi dan menghindari cedera pada endotel kornea. Umumnya pendangkalan KOA ini di sebabkan oleh beberapa hal. Seperti,

    • Jumlah cairan yang masuk KOA kurang yang di sebabkan oleh inflow irigasi yang kurang, aspirasi berlebihan hingga ketinggian botol irigasi yang terlalu rendah.
    • Kebocoran cairan karena insisi yang terlalu besar
    • Tekanan dari luar bola mata
    • Tekanan vitreous yang tinggi
    • Pendarahan suprakoroid
  1. Trauma Termal Fakoemulsifikasi

Kondisi trauma termal dapat di timbulkan oleh ujung alat fakoemulsifikasi. Jaringan akan nampak keputihan di area insisi dan menyusut sehingga luka insisi tidak dapat menutup dengan senridinya. Trauma termal ini dapat terjadi akibat proses pendinginan ujung alat fakoemulsifikasi tidak adkuat (cairan irigasi kosong, tube irigasi yang tersumbat), serta penggunaan tenaga ultrasound yang terlalu lama atau aliran aspirasi cairan yang buruk dari alat fakoemulsifikasi.

  1. Membran Descemet Detachment

Terlepasnya membran Descemet dapat terjadi akibat terjepit oleh instrument LIO, saat injeksi viskoelastis, atau saat hidrasi stroma. Terlepasnya membrane Descemet dapat menimbulkan edema kornea.

  1. Rupture Kapsul Posterior

Rupture kapsul posterior dengan atau tanpa Vitreous Loss dapat menyebabkan tajam penglihatan pasca operasi yang tidak optimal. Faktor risiko kondisi ini adalah KOA dangkal, pupil miosis, intraoperative floppy iris syndrome, pseudoeksfoliasis dan zonulopati. Rupture kapsul posterior dapat meningkatkan risiko uveitis, dislokasi lensa introkular, edema macula sistoid, ablation retina dan edoftalmitis.

Teknik fakoemulsifikasi ini berkaitan dengan kejadian Rupture kapsul posterior yang meningkat. Apalagi bila di kerjakan oleh operator yang kurang mahir atau pada penyakit katarak dengan kondisi yang cukup parah atau lebih keras.

  1. Dislokasi Lensa Kristalin Ke Posterior

Dislokasi lensa kristalin ke posterior kristalin ke posterior (nucleus drop) adalah nukleus lensa yang jatuh ke vitreous. Faktor risiko nucleus drop ini berupa kondisi katarak hipermatur, katarak polar posterior, miopia berat, dan riwayat vitrektomi. Teknik fakoemulsifikasi cenderung lebih berisiko bagi pasien untuk mengalami kondisi nucleus drop.

Oleh karena itu sebaiknya di lakukan oleh fasilitas kesehatan yang memungkinkan untuk melakukan vitrektomi atau apabila ada akses menuju fasilitas kesehatan tersebut. Lensa kristalin di vitreus ini dapat menimbulkan peradangan intraocular, glaucoma sekunder, ablasio retina pada penderita mata katarak.

  1. Pendarahan

Operasi pembedahan katark dapa menyebabkan berbagai kondisi pendarahan, seperti pendarahan retrobulbar, suprakoroidal dan juga hifema.

    • Pendarahan Retrobulbar

kondisi ini di sebabkan oleh anestesi yang mengenai pembuluh darah obita. Kondisi ini akan menimbulkan tekanan intraocular, dan sindrom kopartemen yang meningkat. Gejalanya berupa ekimosis palpebra, pemasangan speculum yang sulit di lakukan, peningkatan tekanan intraocular dan pendarahan subkonjungtiva. Kondisi ini daoat di hindari dengan pemilihan teknik anestesi lain.

    • Pendarahan Suprakorodinal

Pendarahan suprakorodinal terjadi akibat dekompresi mata mendadak atau hipotoni yang berlangsung lama ketika operasi katarak. Kondisi ini di tandai rasa nyeri pada mata, tekanan posterior bola mata yang meningkat dan menyebabkan pendangkalan KOA, prolapsus iris, luka insisi yang tidak bisa rapat, pengeluaran lensa secara spontan.

Kondisi ini dapat berkurang dengan kontrol tekanan intraokular yang baik preoperatif, kontrol tekanan darah pasien, posisi pasien reverse Trendelenburg, teknik operasi dengan insisi yang kecil, durasi operasi katarak yang lebih cepat, dan mencegah terjadinya hipotoni okular intraoperative

    • Pendarahan Hifema

Pendarahan hifema terjadi akibat  trauma pada pembuluh darah margin pupil pada iris, pembuluh darah stroma iris, pembuluh darah badan siliaris, dan pembuluh darah insisi (saat membuat insisi). Hifema dapat menimbulkan penglihatan menurun pasca operasi, peningkatan tekanan intraokular, pewarnaan kornea, inflamasi kronis, sinekia anterior dan posterior.

Hifema dapat di atasi dengan penekanan sementara pada bola mata, injeksi viskoelastis ke dalam KOA untuk tamponade perdarahan, kauterisasi sumber perdarahan, injeksi udara ke KOA, dan injeksi epinefrin atau penilefrin intrakamera

Kauterisasi dapat di gunakan untuk mengendalikan perdarahan saat operasi. Namun kauter dapat menyebabkan koagulasi jaringan, merusak saraf, serta menipiskan sklera, sehingga terjadi penyembuhan luka lebih lama, jaringan parut, stafiloma, dan astigmatisme. Perdarahan dapat di kendalikan dengan melakukan irigasi selama pembentukan sclerocorneal tunnel. Umumnya perdarahan akan berhenti setelah tunnel terbentuk dan tidak ada darah yang masuk ke KOA.

  1. Peningkatan Tekanan Intraocular

Peningkatan tekanan intraokular merupakan kondisi komplikasi yang sering muncul karena sisa vikoelastik di dalam KOA. Pada kondisi yang ringan sering di temukan pada 4-6 jam pertama pasca operasi. Beberapa penyebab lain yang mengikuti operasi katarak adalah toxic anterior segment syndrome (TASS), hifema, uveitis, endoftalmitis, sisa massa lensa, sinekia anterior perifer, blok pupil, vitreus di KOA, dan glaukoma neovaskular.

Pencegahan dapat di lakukan dengan cara memastikan tidak adanya sisa viskoelastis dalam KOA. Peningkatan tekanan intraokular dapat di atasi dengan pemberian agen hipotensi okular jangka pendek atau dekompresi KOA melalui side port dengan bantuan slit-lamp.

  1. Edema Kornea

Edema bagian epitel dan stroma kornea merupakan kondisi yang dapat terjadi segera pasca operasi. kondisi Edema kornea bersifat multifaktorial, yakni akibat trauma mekanik intraoperatif, durasi operasi yang lama, peradangan, peningkatan tekanan intraokular. Kondisi ini di perbaiki dalam waktu 4-6 minggu, tetapi apabila menetap lebih dari 3 bulan sebaiknya di lakukan tindakan keratoplasti.

  1. Posterior Capsular Opacification

Posterior capsular opacification (PCO) adalah sebuah komplikasi yang paling sering terjadi pasca operasi. PCO dapat terjadi pada 28% pasien bahkan setelah 5 tahun operasi. Umumnya timbul karena adanya sisa epitel lensa pada kapsul posterior. PCO dapat di cegah dengan capsulorrhexis 360o, hidrodiseksi cortical cleaving, pembersihan sisa korteks yang maksimal, serta implantasi LIO dalam capsular bag. Kondisi PCO yang menyebabkan gangguan penglihatan signifikan umumnya di terapi dengan laser Nd:YAG (Neodymium yttrium-alumunium-garnet).

  1. Endoftalmitis

Endoftalmitis adalah komplikasi berat dari operasi katarak, walaupum sudah jarang sekali di temukan. Perkembangan teknik operasi, sterilisasi peralatan operasi yang baik, penggunaan povidone iodine preoperatif, penggunaan spekulum dan drape khusus sekali pakai untuk mengisolasi kelopak mata dan bulu mata dari lapangan operasi, serta penggunaan antibiotik profilaksis dapat menurunkan risiko endoftalmitis.

  1. Toxic Anterior Segment Syndrome

Toxic anterior segment syndrome atau TASS adalah inflamasi yang dapat terjadi setelah operasi katarak. Gejala TASS menyerupai endoftalmitis, tetapi onsetnya lebih cepat daripada endoftalmitis, yakni 12-48 jam setelah operasi. Gejala TASS umumnya terbatas pada segmen anterior, di sertai keluhan pandangan kabur, mata merah, nyeri pada mata, fotofobia, dan pada pemeriksaan hampir selalu di temukan edema kornea. Etiologi TASS antara lain kontaminasi pada cairan irigasi, bahan viskoelastis, instrumen operasi (liposakarida bakteri, residu logam, detergen), obat tetes mata, cairan antiseptik yang di gunakan untuk membersihkan lapangan operasi, serta LIO. TASS memberikan respons baik terhadap kortikosteroid topical.

  1. Edema Macular Sistoid

Kondisi Edema makular sistoid dapat menyebabkan penurunan tajam penglihatan hingga 2-6 bulan setelah operasi katarak. Edema makular sistoid terjadi pada 2-10% operasi EKIK, 1-2% operasi EKEK, dan <1% fakoemulsifikasi. Diagnosis dapat di lakukan melalui pemeriksaan fundus dan pemeriksaan penunjang seperti fundus fluorescein angiography (FFA) atau optical coherence tomography (OCT).

  1. Ablation Retina

Ablatio retina dapat terjadi pada 2-3% operasi EKIK, 0,5-2% operasi EKEK, dan <1% operasi fakoemulsifikasi. Ablatio retina merupakan salah satu komplikasi lambat yang dapat terjadi 6 bulan–1 tahun setelah operasi. Faktor risiko ablatio retina adalah operasi katarak yang sulit dengan ruptur kapsul posterior atau vitreous loss, pasien dengan miopia berat, dan riwayat keluarga dengan ablatio retina.

  1. Uveitis Kronis

Uveitis kronis terjadi apabila terdapat inflamasi yang menetap >4 minggu setelah operasi katarak. Kondisi ini di tandai dengan presipitat granulomatosa keratik dan hipopion. Penyebab uveitis kronis adalah vitreous inkarserata, malposisi LIO, dan fragmen lensa kristalin yang tersisa

  1. Asigmatisme

Astigmatisme dapat timbul terutama pada teknik EKIK dan EKEK karena perubahan kelengkungan kornea akibat insisi yang besar, kekuatan jahitan pada kornea, lokasi insisi, astigmatisme yang sudah ada sebelumnya (memberat setelah operasi), dan usia lanjut. MSICS dengan insisi sclerocorneal di temporal menimbulkan kasus astigmatisme yang lebih sedikit daripada insisi yang di lakukan di superior

  1. Dislokasi Lensa Intraocular

Dislokasi lensa intraokular (LIO) dapat terjadi intrakapsular atau ekstrakapsular. Risiko dislokasi LIO meningkat pada pasien dengan sindrom pseudoeksfoliasi, gangguan jaringan ikat yang menyebabkan gangguan zonula, uveitis, miopia berat, LIO pada sulkus/peletakan haptic LIO yang tidak seluruhnya di capsular baghaptic LIO rusak, dan pasien dengan riwayat operasi vitreoretinal.

Belum di ketahui dengan pasti bagaimana cara menghilangkan katarak. Namun Operasi menjadi satu-satunya cara untuk menghilangkan kondisi mata yang mengalami penyakit katarak. Namun ternyata metode operasi sendiri memiliki berbagai risiko komplikasi yang dapat terjadi pada pasien. Kendari demikian sebagai mana yang telah di jelaskan di atas bahwa kecil risikonya seseorang mengalami risiko komplikasi akibat operasi pembedahan penyakit katarak. Apalagi alat untuk pemedahan sudah semakin modern. Tentu dapat mengurangi risiko komplikasi akibat operasi pembedahan katarak.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai risiko komplikasi akibat operasi pembedahan penyakit katarak. Pasca operasi memang akan muncul sesuatu yang tidak normal pada bagian mata. kondisi ini sudah menjadi hal yang umum terjadi. Namun apabila muncul gejala yang aneh, sebaiknya langsu periksakan kondisi mata pada dokter.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alomedika
  • Allaboutvision
Risiko Komplikasi Akibat Operasi Penyakit Katarak

Risiko Komplikasi Akibat Operasi Penyakit Katarak

Hallo Kawan Mama, Penyakit katarak adalah salah satu jenis penyakit yang terjadi dan menyerang mata sehingga membuat fungsi penglihatan menjadi terganggu. Jenis penyakit yang satu ini cenderung sangat sulit  untuk di hindari. Sebab faktor penuaan menjadi faktor yang paling umum menyebabkan seseorang mengalami kondisi katarak. Namun beberapa cara dapat di lakukan untuk mengobati kondisi ini, yakni dengan melakukan operasi. Namun ternyata, akibat kondisi ini sendiri dapat menyebabkan beberapa risiko komplikasi akibat operasi penyakit katarak.

Pada dasaranya, kondisi penyakit katarak sendiri merupakan kondisi di mana lensa mata yang tertutupi oleh semacam gumpalan yang menghalangi cahaya masuk melalui lensa menuju retina. Lensa mata, pada dasarnya terbuat dari dan ternutrisi dari air dan protein yang masuk dan terdapat pada bahan makanan yang di konsumsi. Seiring berjalannya waktu atau bertambahnya fungsi dari oragn tubuh tidak akan seproduktif seperti dulu.

Proses regenerasi dari sel-sel dalam tubuh juga akan makin melambat. Akibatnya air dan protein pun kian menumpuk di area lensa mata sehingga menghalangi masuknya cahaya menuju retina. Selain itu, pada tahap awal, efek atau gejala dari penyakit katarak belum terlihat atau di rasakan. Namun seiring bertambahnya usia kondisi mata yang mengalami penyakit kataraka akan kesulitan untuk melihat karena lensa mata yang terhalang.

Meskipun tidak semua penderita penyakit katarak harus melakukan operasi. Namun, pada akhirnya setiap kondisi penyakit katarak akan semaki bertambah parah dan memiliki risiko kebutaan, terutama dalam tahap yang serius penyakit katarak hanya dapat di atasi dengan melakukan operasi. Meskipun begitu, operasi katarak sendiri ternayata memiliki risiko-risiko yang kondisi komplikasi akibat operasi penyakit katarak. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa kondisi dari risiko komplikasi akibat operasi penyakit katarak. Simak penjelasannya berikut ini.

Beberapa Risiko Komplikasi Akibat Operasi Penyakit Katarak

Risiko Komlplikasi Akibat Penyakit Katarak

Pada dasarnya setiap dari operasi bedah yang di lakukan tentu memiliki risiko yang mungkin dapat di alami. Namun seiring berjalanya waktu, tekonology yang di gunakan untuk operasi juga semakin bertambah canggih dan lebih aman dari berbagai risiko yang terjadi. Meski demikian hal ini tidak menghilangkan risiko akibat operasi penyakit katarak.

Di alnsir dari lama National Library of Medicine mencatat sebua studi pada 221.594 pasien yang menjalankan operasi katarak pada tahun 1994 dan 2006. Studi tersebut menemukan bahwa pasien yang mengalami setidaknya satu jenis komplikasi hanya berupa 5% dari total responden. Artinya, 95% dari responden tidak mengalami komplikasi. Studi tersebut juga di bagi dalam 3 periode, yakni tahun 1994-1995, serta 1999-2000 dan 2005-2006.

Dari operasi tersebut hasil yang di dapat adalah semakin menurunya risiko komplikasi akibat operasi. Meskipun demikian hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa pasien tidak dapat mengalami risiko komplikasi. Karenanya penting untuk mengetahui risiko komplikasi akibat operasi penyakit katarak. Berikut adalah beberapa risiko komplikasi akibat operasi mata katarak.

  1. Endoftalmitis

Endoftalmitis adalah istilah yang di gunakan untuk menggambarkan peradangan yang hebat pada jaringan di dalam mata. peradangan ini biasanya di sebabkan oleh infeksi akibat bakteri atau jamur. Umumnya kondisi ini bersifat jarang terjadi, namun dalam tahap yang serius kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya penglihatan secara permanen.

Kondisi ini umumnya ddapat di lihat dengan gejala yang muncul berupa adanya rasa nyeri, penglihatan yang memburukmata merah dan bengkak hingga keluarnya cairan kuning atau hijau dari mata. Pada kondisi ini hanya dapat di tangani dengan melakukan suntik antibiotic pada mata hingga melakukan langkah operasi.

  1. Kekeruhan Kapsul Posterior

Kekeruhan kapsul posterior atau di sebut juga dengan istilah PCO (Posterior Capsular Opacification) merupakan kondisi yang juga di kenal sebagai katarak sekunder. Faktanya kondisi ini lain halnya dengan katarak. Karena pada umumnya, katarak sekali telah di hancurkan tidak akan pernah bisa kembali lagi.

Dalam operasi katarak pada kapsul lensa yang ada di bagian depan akan di hancurkan dan di sedot. Namun pada bagian belakang tetap berada di tempatnya sebagai penyangga lensa baru yang akan di tanam (Intraocular/IOL). Hal inilah yang yang di sebut sebagai kapsul posterior yang terkadang bisa menjadi keruh atau buram.

Kondisi ini umumnya merupakan komplikasi yang sering terjadi namun mudah untuk di tangani. Sementera itu, kondisi ini dapat di lihat pada gejala yang muncul berupa penglihatan yang berubah menjadi keruh atau buram. Untuk menangani kondisi ini, umumnya dokter akan melakukan tindakan laser kapsulotomi untuk mengatasinya.

  1. Ablasio Retina

Pada dasarnya retina mata merupakan jaringan belakang mata yang berfungsi untuk memproses apa yang di lihat oleh mata dan mengirimkannya ke otak. Setelah operasi katarak di lakukan, ada kemungkinan retina akan robek, lubang, serta terluka atau bahkan terlepas dari dinding mata. komplikasi ini sendiri umumnya sangat jarang terjadi.

Pada sekitar 3.000 operasi katarak, rata-rata komplikasi ini hanya terjadi 1 kali. meskipun begitu, jika tidak segera di tangani, kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan akibat retina yang lepas dari dinding mata. kondisi ini dapat di tandai pada gejala yang muncul berupa sebagian mata yang terasa terutupi oleh semacam tirai.

Adanya titik-titik yang mengambang dalam gambaran penglihatan serta nampak sinaran ketika melihat. Bila kondisi ini terjadi umumnya dokter akan melakukan langkah operasi untuk memperbaiki kondisi retina. Jika robekan pada retina belum membuat retina lepas, maka dapat di tangani dengan operasi laser untuk menutup robekan. Namun apabila retina sudah terlepas atau ablasio, maka dokter akan melakukan metode operasi lainya.

  1. Diskolasi Lensa Intraocular (IOL)

Operasi katarak dapat menyebabkan bergesernya letak lensa buatan yang di tanam untuk menggantikan lensa yang telah keruh atau terkena katarak. Jika kondisi ini terjadi, sebaiknya segera lakukan langkah penganganan. Sebab umumnya lensa tanam akan segera menyatu dengan daging pada mata dalam waktu 3 bulan pasca operasi.

Kondisi ini umumnya jarang terjadi, namun dapat menyebabkan terjadinya komplikasi lain bila tidak seger di tangani. Seperti, pendarahan, hingga ablasio retina dan kondisi lainya. umumnya kondisi ini dapat di lihat dengan gejala yang muncu, berupa penglihatan yang buram, penglihatan ganda, dan pinggiran lensa implant yang dapat di lihat. Untuk penanganannya, dokter akan melakukan operasi reposisi lensa atau operasi untuk mengganti lensa.

  1. Opasifikasi Kapsul Posterior (PCO)

Operasi penyakit katarak dapat menyebabkan risiko Opasifikasi kapsul posterior pada pasien. Namun kabar gembiranya, PCO dapat di obati dengan terapi secara efektif dengan suatu prosedur yang di sebut kapsulatomi aser YAG. Selama prosedur ini, sebuah lubang akan di buat di zona tengah kapsul yang keruh dan penglihatan akan membaik dengan segera. Kapsulotomi laser YAG di bagi menjadi tiga langkah, yakni sebagai berikut.

    • Obat tetes mata yang di gunakan untuk mendilatasi pupil. Dengan demikian dokter spesialis mata di rumah sakit anda dapat melihat keseluruhan kapsul lensa
    • Laser untuk menghilangkan kapsul posterior berkabut dari pandangan anda tanpa membuat sayatan atau menyentuh mata.
    • Obat tetes mata di berikan setelah prosedur di lakukan untuk mencegah inflamasi.

Rosedur ini hanya berlangsung selama beberapa menit tanpa menimbulkan rasa sakit. Setelah menjalankan kapsulotomi laser YAG, kamu dapat segera menjalani aktivitas seperti biasa. Kemungkinan pasien akan mengalami floater setelahnya, namun hanya akan berlangsung selama beberapa pecan saja.

Laser YAG pada dasarnya menghilangkan zona tengah dari kapsul posterior yang keruh di belakang lensa  intraocular dan kondisi tersebut tidak dapat kembali. Dengan begitu, hanya satu pengobatan laser yang di perlukan untuk mengatasi hilangnya penglihatan secara permanen yang di sebabkan oleh PCO setelah operasi katarak.

  1. Risiko Kapsulotomi Laser YAG

Operasi penyakit katarak juga dapat menyebabkan risiko komplikasi kaspulotomi laser YAG. Meskipun demikian, kondisi ini terbilang sangat jarang terjadi pada pasien. Namun, prosedur tersebut dapat meningkatkan risiko ablasi retina hingga taraf tertentu. Sebuah riset menunjukkan bahwa risiko pelepasan retina seumur hidup akibat komplikasi operasi katarak sekitar 1%. Risiko tersebut akan meningkat hingga 2% apabila di ikuti dengan kapsulotomi laser YAG.

  1. Risiko Lainya

Selain beberapa risiko komplikasi akibat operasi panyakit katarak yang telah di sebutkan di atas. Berikut adalah beberapa risiko komplikasi lainya yang dapat terjadi.

    • Mata manjdi sensitive terhadap cahaya
    • Melihat kilatan cahaya (fotopsia)
    • Begian sentral retina yang membengkak (edema macula)
    • Kelopak mata turun (ptosis)
    • Tekanan mata meningkat (hipertensi ocular)
    • Korena mata atau retina yang membengkak
    • Tertinggalnya kepingan lensa mata yang keruh yang di hancurkan saat operasi katarak
    • Penumpukan cairan pada retina
    • Pendarahan

Dalam upaya mengobati kondisi penyakit mata katarak, belum di temukan pengobatan yang tepat selain melakukan operasi pembedahan. Meskipun demikian ternyata operasi penyakit katarak juga memiliki beberapa risiko sebagai mana telah di jelakan di atas. Namun semakin berkembangnya zaman, teknologi dan alat untuk operasi semakin bertambah modern dan lebih canggih. Hal ini tentunya dapat mengurangi risiko-risiko komplikasi akibat operasi penyakit katarak. Komplikasi atau efek minor atau ringan, umumnya dapat sembuh dan hilang dengan mudah seiring berjalanya waktu. Namun pada kondisi komplikasi di atas maka pasien membutuhkan langkah penanganan yang lebih serius oleh dokter.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa risiko komplikasi akibat operasi penyakit katarak. Operasi memang di ketahui menjadi satu-satunya cara yang ampuh mennyembuhkan penyakit katarak apabila muncul gejala yang tidak normal pasca operasi, sebaikny segera konsultasikan kepada dokter untuk penanganan yang tepat.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klinikmatanusantara
  • Allaboutvision
Jenis – Jenis Penyakit Mata Katarak

Jenis – Jenis Penyakit Mata Katarak

Hallo Kawan Mama, Penyakit katarak adalah salah satu gangguan penglihatan atau penyakit pada mata yang umumnya kerap di alami oleh orang dengan usia lanjut. Namun tidak jarang anak-anak dan juga orang dewasa yang mengalami penyakit katarak. Sementara itu, penyakit katarak sendiri ternyata memiliki beberap jenis dari kondisi penyakit katarak yang berbeda-beda.

Penyakit katarak pada dasarnya berupa kondisi di mana lensa mata yang tertutup oleh adanya gumpalan. Gumpalan tersebut terdiri dari air dan protein yang mengumpul hingga menutupi lensa mata. Kondisi ini membuat lensa mata tidak dapat menerima cahaya dengan baik sehingga fungsi penglihatan menjadi terganggu. Normalnya, mata memiliki lensayang jernih dan bersih sehingga dapat menangkap cahaya yang masuk yang akan melewatinya menuju retina. Namun dalam kasus penyakit katarak, terdapat gumpalan yang menutupi lensa mata sehingga lensa mata menjadi keruh dan penglihatan seperti tertutup awan.

Umumnya penyakit katarak lebih sering di alami oleh orang dengan usia lanjut. Sebab seiring bertambahnya usia organ tubuh termasuk mata tidak dapat berfungsi dengan baik atau tidak seproduktif dulu dalam mengolah protein yang masuk ke tubuh. Akibatnya protein itu akan menumpuk dan berkumpul dengan zat lainya dan menempel pada lensa mata. meskipun begitu tidak jarang anak-anak dan orang dewasa yang mengalami penyakit katarak.

Katarak mungkin tidak akan membahayakn kesehatan tubuh. Namun tentu dapat membahayakan penderitanya hingga risiko hilangnya penglihatan. Penyakit katarak sendiri ternyata memiliki beberapa ragam jenis berdasrakan letak dan penyebabnya, berikut ini Kawan Mama akan menjelaskan beberapa jenis penyakit katarak dari yang biasa hingga jarang di alami.

Jenis Panyakit Mata Katarak

Jenis - Jenis Penyakit Katarak

Umumnya kondisi munculnya penyakit katarak ini di sebabkan oleh faktor penuaan dan cidera atau trauma yang menyababkan perubahan pada sel dan jaringan di dalam mata. Secara garis besar, penyakit katarak sendiri di bagi menjadi dua macam. Yakni penyakit katarak berdasarkan letak atau lokasi dan penyakit katarak berdasarkan penyababnya. Berikut adalah penjelasannya.

Jenis Katarak Berdasarkan Letak Atau Lokasinya

  1. Katarak Sklerotik Nuklir

Penyakit Katarak dengan jenis sklerotik nuklir merupakan jenis penyakit katarak yang paling umum terjadi akibat faktor bertambahnya usia atau penuaan. Katatark jenis ini menyababkan keruhan pada lensa hingga berwarna kuning. Selain itu bagian tengah pada lensa mata menjadi keras.

Umumnya katarak jenis ini tumbuh dan menyebabkan perubahan pada fungsi penglihatan terjadi secara perlahan. Dalam beberapa kasus, penderita Katarak sklerotik nuklir akan mengalami kondisi second sight atau penglihatan kedua. Hal ini berupa kondisi di mana adanya peningkatan yang sangat tajam yang kemudian akan menurun secara signifikan.

  1. Katarak Kortikal

Katarak kortikal merupakan jenis katarak yang muncul pada bagian korteks lensa mata. Korteks sendiri terdiri atas bagian luar dari lensa mata. Umumnya, jenis katarak ini identic dengan bentuk yang menyerupai jari-jari roda yang mengarah ke tengah lensa. Jenis katarak ini akan membuat cahaya yang masuk ke lensa cenderung terpencar karena menyentuh gumpalan yang menyerupai jari-jari tersebut.

  1. Katarak Subkapsular Superior

Katarak subkapsular superior atau juga di kenal dengan istilah Posterior Subcapsular Cataract (PSC) adalah jenis katarak yang muncul pada bagian belakang lensa mata. jenis katarak ini terjadi tepat di bawah kantong kapsular yang berfungsi menampung lensa. Umumnya, jenis katarak ini banyak di alami oleh orang yang mengkonsumsi obat steroid dan penderita diabetes mellitus tipe 2.

  1. Katarak Polikromatik

Katarak polikromatik merupakan jenis katarak yang terjadi pada lensa mata. Di lansir dari laman American Academy of Opthalmology menyebutkan bahwa Katarak polikromatik di sebut dengan istilah katarak pohon natal. Jenis Katarak polikromatik ini termasuk jenis katarak yang langka yang umumnya di alami oleh penderita distrofi miotik. Katarak polikromatik ini muncul di tandai dengan lensa mata yang berwarna Kristal.

Jenis Penyakit Katarak Berdasarkan Penyebabnya

Selain jenis katarak yang tergolong berdasarkan tempat atau lokasinya. Para ahli juga memabagi jenis katarak berdasarkan peyebabnya. Meskipun faktor usia atau penuaan menjadi faktor yang paling sering terjadi, namu ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan penyakit katarak. Seperti radiasi mata, genetik atau keturunan, atau cidera pada mata dan kondisi-kondisi lainya. berikut ini adalah beberapa jenis penyakit katarak berdasarkan penyababnya.

  1. Katarak Karena Usia Atau Penuaan

Sebagian besar dari munculnya kasus penyakit katarak pad dasarany di sebabkan oleh faktor bertambahnya usia atau penuaan. Umumnya jenis penyakit katarak akibat faktor usia ini dapat di lihat atau di ketahui mulai usia 40 hingga 50 tahun. Namun ketika usia sudah menginjak angka 60 atau 70 tahun akan berubah dengan signifikan. Hal ini di sebabkan oleh lensa mata yang sudah tidak fleksibel sehingga kondisi katarak bertmabah parah.

  1. Katarak Sekunder

Umumnya dalam kondisi yang cukup parah, maka langkah operasi menjadi sartu-satunya jalan untuk sembuh. Namun tidak jarang terjadi di mana penyakit katarak akan muncul pasca operasu glaucoma atau operasu retina. Penyakit katarak yang muncul pasca melakukan operasi tersebut di sebut dengan istilah katarak sekunder.

  1. Katarak Traumatic

Selain faktor usia, salah satu faktor lain yang dapat menyebabkan penyakit katarak adalah cedera atau trauma pada mata. katarak traumatic adalah katarak yang di sebabkan oleh mata yang mengalami cidera atau trauma. Kondisi payakit katarak dapat terjadi setelah mata mengalami cidera atau trauma dan bahkan dapat terjadi beberapa minggu atau tahun setelahnya.

  1. Katarak Kognetial

Katarak jenis kognetial ini adalah jenis katarak yang di sebabkan oleh faktor genetik atau keturunan. meskipun demikan, beberapa kasus menyebutkan bahwa jenis katarak ini tidak mengganggu fungsi penglihatan secara siginifikan. Namun pada katarak yang cukup serius, akan di lakukan langkah operasi untuk mengangkat katarak agar mata terhindar dari strabismus (mata juling) atau mata malas (amblyopia).

  1. Katarak Radiasi

Katarak radiasi merupakan jenis penyakit katarak yang di sebabkan oleh radiasi akibat sinar tertentu seperti matahari, eletronik dan lainya. Meskipun jarang terjadi namun faktanya radiasi dapat menyebabkan penyakit katarak hingga memperburuk kondisi penyakit katarak.

  1. Katarak Komplikata

Katarak komplikata merupakan jenis penyakit katarak yang terjadi pada seseoang yang memiliki riwayat Uveitis Kronis. Kondisi ini berupa adanya peradangan pada lapisan tengah lensa mata. pengobatan yang di lakukan untuk menobati Uveitis kronis dapat memicu terjadinya penyakit katarak komplikata.

Pada dasarnya, sebagaimana yang telah di jelaskan di atas bahwa katarak sendiri memiliki jenis yang berbeda-beda berdasarkan tempat atau lokasi dan berdasarakan penyebabnya. Meski demikian penyakit katarak dengan jenis apapun, terletak di tempat manapun dan apapun penyebab munculnya penyakit katarak, tetap saja berbbahaya bagi kondisi kesehatan mata. karena bagaimanapun dalam kondisi katarak yang cukup serius dapat menyebabkan risiko hilangnya fungsi penglihatan atau kebutaan pada penderitanya. Beberapa langkah seperti gaya hidup sehat serta rajin memeriksa kondisi mata dapat menjadi langkah mencegah penyakit katarak.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai jenis penyakit mata katarak. Meskipun faktor bertambahnya usia atau penuaan menjadi faktor yang paling umum terjadi. Namun tetap saja kita harus lbih berhati-hati dan lebih memperhatikan kesehatan mata kita. dengan begitu setidaknya kita telah berusaha menjaga kondisi mata kita tetap sehat.

 

 

 

 

Sumber :

  • Klinikmatanusantara
  • Sehatq
Gejala Munculnya Penyakit Katarak Pada Mata

Gejala Munculnya Penyakit Katarak Pada Mata

Hallo Kawan Mama, Gangguan penglihatan merupakan salah satu penyakit atau masalah kesehatan yang kerap di keluhkan oleh kebanyakan orang. Sebab mata memiliki fungsi dan peran yang sangat penting, sehingga ketika mata mengalami gangguan maka akan sangat berpengaruh terhadap segala bentuk aktivitas. salah satu gangguan penglihatan yang umum dan seringkali menerang Lansia adalah penyakit katarak. Tentunya dalam kondisi ini ada beberapa gejala munculnya dari penyakit katarak itu sendiri

Pada dasarnya, penyakit katarak adalah gangguan penglihatan di mana lensa alami yang ada di mata mengalami gangguan atau rusak hingga menyebabkan mata menjadi berkabut. Lensa mata yang mengalami gangguan atau kerusakan tidak daoat menerima cahaya dengan baik. Dengan begitu lensa mata akan kesulitan untuk menyalurkan cahaya pada retina. Akibatnya mata tidak dapat melihat dengan jelas atau pandangan menjadi keruh atau buram terhadap objek.

Meskipun kondisi dari penyakit katarak lebih umum sering terjadi pada orang tua atau lansia, namun faktanya tidak jarang dari anak-anak dan orang dewasa yang mengalami kondisi penyakit katarak. Karenannya mengenali akan munculnya gejala katarak sejak dini sangat penting di lakukan. Karena pertumbuhan penyakit katarak di mana di mana proses mengeruhnya lensa mata hingga mata tidak bisa melihat berjalan dengan cukup lambat.

Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah risiko bertambahnya penyakit katarak dan risiko hilangnya penglihatan. Hal ini dapat di lakukan dengan mengetahui dari beberapa gejala munculnya penyakit katarak. Nah, pada kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai gejala munculnya penyakit katarak pada mata. Sehingga dengan mengetahui gejala yang muncul dapat membuat kita melakukan tindakan pencegahan sesegera mungkin.

Gejala Munculnya Penyakit Katarak

Gejala Munculnya Penyakit Katarak Pada Mata

Umumnya, gejala dari munculnya penyakit katarak sendiri masih seringkali di sepelekan dan tidak di tangani dengan serius. Sehingga pertumbuhan penyakit katarak sendiri tidak dapat di kendalikan dan akan semakin bertambah parah. Di lasnri dari laman Badan Kesehatan Dunia atau (WHO) menyebutkan bahwa 50% dari kasus kebutaan yang terjadidi sebabkan oleh penyakit katarak.

Penyekit katarak pada tahap awal atau ringan mungkin jarang untuk di sadari. Namun ketika kondisi dari penyakit katarak itu sudah pada tingkatan yang cukup parah, maka membutuhkan operasi untuk mengatasinya. Karenanya mengetahui gejela dan melakukan tindakan pencegahan dengan segera sama saja dengan menjaga diri dari kebutaan. Berikut adalah gejela munculnya kondisi penyakit katarak.

  1. Buramnya Penglihatan.

Gejala yang paling umum akan munculnya kondisi penyakit katarak adalah dengan kondisi penglihatan yang mulai buram. Pada kondisi ini, penyakit katarak akan membuat penderitanya mengalami kondisi penglihatan yang memburam atau berawan hingga kabur. Gejala ini terjadi akibat adanya protein yang menggumpal dan menutupi lensa mata.

Gumpalan protein tersebut akan menghalangi lensa mata untuk menangkap cahaya yang masuk dan di biaskan menuju retina. Di lasnri dari laman Healthline menyebitkna bahwa pemderita mata katarak akan merasakan pandangannya jadi buram atau seperti kaca yang tertutup debu. Perlahan kondisi ini akan muncul secara bertahap hingga semakin lama akan membuatnya menjadi lebih parah hingga risiko kebutaan.

  1. Kondisi Mata Yang Lebih Sensitive Akan Cahaya

Selain buramnya penglihatan, gejala munculnya penyakit katarak lainya adalah kondisi mata yang lebih sensitive terhadap cahaya. Penyakit katarak membuat mata menjsi lebih silau serta mucul rasa sakit pada kepala ketika melihat langsung pada cahaya terang. Selain itu, ketika melihat lampu atau cahaya, maka akan muncul lingkaran cahaya di sekitarnya cahaya tersebut.

  1. Penglihatan Ganda

Lensa mata yang menjadi keruh atau berawan akan menyebabkan penderitanya kesulitan untuk melihat dengan jelas. Seperti halnya dengan kondisi mata silinder atau rabun jauh dan dekat, penyalit katarak juga biasanya muncul dan membuat penderitanya mengalami penglihatan ganda. Karenanya, ketika mata mengalami kondisi pengilhatan ganda, itu bisa mejadi indikasi gejala penyakit katarak.

  1. Kondisi Panglihatan Yang Akan Menurun Terutama Pada Malam Hari

Umumnya menuurunnya kemampauan penglihatan terutama di malam hari terjadi pada penderita mata senja. Namun ternyata kondisi ini juga menjadi salah satu gejala penyakit katarak. Sebab munculnya gumpalan pada lensa mata akan membuat mata kesulitan untuk melihat di tempat yang gelap atau redup. Karenanya ketika kamu kesulitan melihat [ada tempat yang gelap, bisa saja itu indikasi dari gejala munculnya penyakit katarak.

  1. Penglihatan Yang Menjadi Kuning

Pada kondisi penyakit katarak yang sudah cukup parah, gumapalan protein yang menutupi lensa mata akan menguning kecoklatan. Hal ini akan membuat cahaya yang masuk menuju retina melalui lensa akan ikut berwarna kuning. Akibatnya, kondisi tersebut akan membuat mata melihat seakan objek berwarna kuning, hingga penderita katarak kesulitan untuk membedakan warna.

  1. Bayangan Pada Penglihatan

Penderita penyakit katarak memiliki kondisi di mana lensa mata yang perlahan tertutup olah kumpulan protein yang menggumpal. Selain penglihatan ganda, kondisi ini juga akan menyababkan penglihatan menjadi berbayang. Umumnya, kondisi ini hanya terjadi sementara saja hingga kondisi katarak semaik bertambah parah.

  1. Mengharuskan Penderitanya Sering Mengganti Ukruan Kaca Mata

Meski terbulang bukan sebagai gejala penyakit katarak, namun pada penderita katarak di mana kondisi mata semakin parah akan membuat penderitanya sering mengganti kaca mata. Sebab seiring berkembangnya katarak, kondisi mata akan semakin memburuk sehingga membutuhkan kaca mata dengan ukuran yang sesuai dan tentunua berbeda dengan kondisi sebelumnya. Karenanya, sering mengganti ukuran kaca mata menjadi indikasi dari gejala munculnya penyakit katarak.

Pad dasarnya, gejala dari munculnya penyakit katarak hampir mirip seperti kondisi gangguan penglihatan lainya. Gejala yang paling umum adalah kondisi di mana penglihatan menjadi nampak buram dan semakin memburuk dari waktu ke waktu. Karenanya gejala-gejala yang muncul akibat kondisi penyakit katarak ini harus segera di tangani. Sebab tidak jarang yang menyepelekan gejala ini sehingga menyebabkan ia mengalami penyakit katarak yang serius. Baiknya, bawa atau periksakan mata pada dokter untuk mengetahui kondisi mata yang lebih akurat. Dengan begitu, kamu dapat mengetahui dengan tepat kondisi dan cara untuk menanganinya.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai gejala munculnya penyakit katarak. Mata memiliki fungsi dan peran yang sangat penting, karenanya kesehatannya perlu untuk di jaga dengan baik. Dan apabila gejala-gejala penyakit katarak muncul atau terasa ada gangguan pada mata, sebaiknya langus segera periksakan mata ke dokter.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Healthkompas
  • Alodokter