Hindari Jenis Makanan Penyebab Dehidrasi

Hindari Jenis Makanan Penyebab Dehidrasi

Hindari Jenis Makanan Penyebab Dehidrasi

Hindari Jenis Makanan Penyebab Dehidrasi

Hallo Kawan Mama,

Dehidrasi merupakan salah satu kondisi gangguan kesehatan tubuh yang membuat tubuh menjadi lemas, mudah lelah dan fungsi organ tubuh yang terganggu. Tubuh yang mengalami dehidrasi, umumnya masih di anggap sebagai gangguan keshatan yang normal. Namun pada dasarnya kondisi ini sangat berbahaya, bahkan tubuh yang mengalami dehidrasi berpotensi menyebabkan risiko kematian. Oleh karenanya ketika tubuh mengalami dehidrasi, perlu segera untuk di tangani.

Pada dasanya, tubuh yang tengah mengalami dehidrasi merupakan kondisi di mana cairan tubuh yang keluar dan hilang lebih bannyak jumlahnya di bandingkan dengan asupan cairan yang masuk ketubuh. Kondisi ini membuat tubuh mengalami kekeringan dan kekurangan akan asupan cairan tubuh. Sebab, suplai cairan tubuh ini akan berfungsi sebagai energy atau stamina bagi organ tubuh untuk menjalankan fungsinya. Tanpa adanya suplai cairan yang cukup, maka tubuh akan mengalami dehidrasi. Hal tersebut akan membuat ketidakseimbangan pada tubuh sehingga kinerja organ tubuh tidak dapat bekerja dengan baik. Akhirnya kondisi ini akan menyebabkan beberapa gejala, seperti timbulnya rasa haus yang bertambah, warena urine yang pekat, bibir dan kulit yang kering, mudah lelah dan lemas, hilangnya kesadaran hingga jantung yang berdenyut kecang namun lemah.

Selain kekurangan akan supali mineral, beberapa faktor lain juga dapat menjadi penyebab tubuh mengalami dehidrasi. Salah satunya adalah makanan. Umumnya makanan merupakan sumber energy utama bagi kinerja tubuh. Namun ternyata ada beberapa makana yang dapat menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai jenis makanan penyebab dehidrasi. Karena memang makanan sendiri memiliki andil besar dalam kesehatan tubuh.

Jenis makanan penyebab dehidrasi

Umumnya, setip makanan sehat yang kita konsumsi mengadung berbagai nutrisi dan protein di dalamnya yang nantiya akan di cerna dan di serap oleh tubuh. Namun beberapa jenis makanan malah dapat menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi bahkan memperparah kondisi tersebut. berikut ini adalah beberapa jenis makana yang perlu di hindari karena berpotensi menyebabkan dehidrasi.

  1. Makanan Berminyak

Makanan berminyak memang menjadi salah satu makanan yang tidak menyehatkan bagi tubuh. Meskupin rasanya yang lebih berasa dan enak, seperti halnya gorengan atau makanan minyak lainya yang mudah di temukan, namun memiliki risiko gangguan kesehatan. Sebab tingginya kadar minyak akan membuat jumlah kalori hingga koleterol tubuh menjadi bertambah. Ternyata, makanan berminyak ini juga dapat menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi.

Selain adanya kadar minyak yang tinggi, makanan berminyak juga tidak lepas dari kandungan gula dan garam yang cukup tinggi. Kandungan-kandungan tersebut merupakan pemicu dehidrasi. Sebab suplai cairan yang msauk kedalam tubuh akan terserap dan larut bersama kandungan tersebut. Untuk lebih aman dan sehat, baiknya konsumsi jenis makanan yang mengandung lebih banyak mineral dan nutrisi sehingga dapat menghidrasi tubuh.

  1. Makanan Asin

Sama halnya dengan makanan berminyak. Makanan yang tinggi akan garam juga dapat meyebabkan tubuh mengalami dehidrasi. Umumnya, makanan asin atau yang menagndung kadar garam tinggi terdapat pada jenis makanan ringan seperti keripik dan sejenisnya. Karena memang kandungan tersbut merupaka perasa atau candu yang akan membuatnya ingin memakan lagi.

Ternyata, makanan asin ini juga merupakan salah satu makanan yang dapat menyebabkan tubh mengalami dehidrasi. Karena rasanya yang asin akan membuat tubuh merasa lebih haus lagi. Hal ini di sebabkan oleh kandunan natrium dan sodium yang ada pada makanan ini yang melarutkan cairan tubuh menujukandung kemih. Akibatnya cadangan cairan tubuh menjadi hilang dan mengalami kekeringan. Kondisi inilah yang menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi.

  1. Makanan Beku

Pada dasarnya, lebih dari 75 % sodium berasal dari makanan olahan. Makanan beku menjadi salah satu jenis makanan yang dapat menyebabkan tubuh mengalamo dehidrasi. Sebab  makanan beku merupakan bagian dari makanan olahan yang akan memperburuk kondisi dehidrasi. Sebab tingginya kadar sodium tersebut akan membuat cairan tubuh menjadi terserap oleh natrium dan langsung di salurkan ke kandung kemih. Kondisi ini akan membuat tubuh dehidrasi dan menjadi lebih haus akibat kekeringan.

  1. Asparagus

Asparagus merupakan salah satu tanaman atau sayuran yang memiliki sifat diuretic yang akan membuat cairan di dalam tubuh menjadi tekuras keluar. Umumnya gejala yang di hasilkan berupa seringkali buang air kecil. Karenanya sebaiknya hindari atau kurangi mengkonsumsi asparagus. Namun ketika mengkonsumsi asparagus hendaknya di sertai dengan asupan mineral yang cukup sehingga terhindari dari dehidrasi.

  1. Makanan Denga Bumbu Dan Penyedap Rasa Yang Tinggi

Bumbu dan penyedap rasa merupakan beberapa hal dan sudah menjadi bagian pokok dalam urusan masak-memasak. Namun ternyata, bumbu seperti micin, kaldu dan kecap dengan kadar garam yang tinggi ini berpotensi menyababkan tubuh mengalami dehidrasi. Sebaiknya untuk lebih aman kamu dapat menggunakan bahan alami sebagai penyedap rasa masakan. Seperti halnya menggunakan kaldu tulang, jamur dan tomat hingga rumput laut.

  1. Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji adalah jenis dari bahan makanan yang banyak di gemari orang, sebab dengan penyajian yang simple sederhana dan cepat memudahkan mengngonsumsi makanan tersbut. Tetunya di sertai dengan rasanya yang enak dan berfarian. Namun faktanya, makanan saji mengandung kadari garam yang cukup tinggi. natrium tersebut akan menarik cairan tubuh dan membawanya larut kedalam pembuluh darah.

Dengan cairan tubuh yang telah di bawa kedalam pembuluh darah maka cairan yang akan menuju pada ginjal untuk di olah dan di buang sebagai urine menjadi lebih banyak. Kondisi ini yang pada akhirnya membuat tubuh lebih sering melakukan buang air kecil. Karena banyaknya cairan yang di keluarkan oleh tubuh, maka tubuh akan segera mengalami kekeringan dan dehidrasi.

  1. Makanan Kalengan

Makanan kalengan adalah slah satu makanan yang bisa bertahan cukup lama. Karena makanan tersebut menggunakan garam sebagai pengawet agar tidak di tumbuhi oleh bakteri yang akan membuatnya busuk. Ternyata, garam tersebut yang akan membuat makanan kalengan menjadi penyebab dehidrasi dan akan meperparah kondisi dehidrasi. Sebaiknya kurangi mengkonsumsi makanan kalengan apalagi ketika dalam kondisi dehidrasi.

  1. Cokelat

Coklat adalah salah satu makanan yang di gemari banyak orang, terutama anak-anak dan kaum wanita. Selain rasanya yang enak, beragam, gurih dan mengandung antioksidan yang akan menjaga kesehatan jantung. Namun faktanya, coklat juga menjadi salah satu makanan yang dapat menyebabkan dan memperparah kondisi dehidrasi. Karena kandungan kokoa di dalam coklat tersebut akan akan meningkatkan kinerja kandung kemih sehingga mengakibatkan lebih sering buang air besar.

  1. Makanan Pencuci Mulut

Makanan-makanan pencuci mulut, umumnya berupa kue, pancake serta wafel dan es krim. Merupakan makanan pencuci mulut yang mengadung tinggi gula. Kadar gula yang tinggi tersebut akan menyerap cairan tubuh dan menyalurkannya kedalam darah. Akibatnya, tekstir darah akan menjado lebih kental. Jadi selain mengubah tekstur darah, cairan tubuh akan ikut terkuras oleh kandungan gula tersebut.

Pada dasarnya, tubuh yang mengalami dehidrasi ini di sebabkan oleh banyaknya cairan tubuh yang hilang. Kondisi ini biasanya di sertai dengan asupan mineral yang di perlukan sebagai cairan tubuh kurang dari apa yang dibutuhkan oleh tubuh. Akibatnya tubuh akan mengalami kekerinagan sehingga tidak dapat bekerja dengan optimal. Namun beberapa faktor lain memiliki andil dalam terjadinya kondisi dehidrasi, seperti halnya dengan faktor makanan. Karena makanan sendiri termasuk kedalam sumber energy utama yang akan di serap nutrisi dan mineralnya sehingga menjadi cairan tubuh. Apabila kandungan di dalam bahan makanan tidak sesuai, maka usus tidak bisa menyarap dan mengolah mineral tersebut menjadi cairan tubuh. Hal ini tentu akan mempengaruhi kadar cairan yang ada di dalam tubuh. Dengan suplai yang tidak mencukupi kebutuhan, maka tubuh akan mudah mengalamio dehidrasi.

Demikian pmbahasan dari Kawan Mama mengenai jenis makanan yang menyebabkan dan memperburuk kondisi dehidrasi. Pemilihan bahan makanan yang akan di konsumsi memang sangat di perlukan.  Karena setiap apa yang kita makan akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh kita.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klikdokter
  • Halodoc
Hindari Jenis Minuman Ini Ketika Dehidrasi

Hindari Jenis Minuman Ini Ketika Dehidrasi

Hindari Jenis Minuman Ini Ketika Dehidrasi

Hindari Jenis Minuman Ini Ketika Dehidrasi

Hallo Kawan Mama,

Pada dasarnya setiap aktivitas yang kita lakukan sehari-hari membutuhkan banyak energy untuk membuat tubuh dapat melakukannya. Kinerja tubuh ini di dorong oleh adanya cairan yang menjadi sumber utama energy dan motorik bagi tubuh untuk bergerak dan bekerja sesuai dengan fungsinya. Tentunya tubuh yang kehilangan atau kekurangan akan suplai cairan akan menganggua dan membuat fungsi tubuh tidak dapat bekerja dengan optimal.

Tubuh manusia hampir sekitar 70 hingga 80% terdiri dari mineral atau air. Air ini merupakan sumber energy dan motoric bagi kinerja fungsi tubuh. Oleh karena itu, perlu bagi kita untuk tetap menjaga kadar air dalam tubuh kita dan memberikan suplai yang cukup apabila tubuh memerlukannya. Sebagian besar dari kita memiliki aktivitas yang berat atau kondisi tertentu hingga membuat tubuh kita banayak kehilangan cairan tubuh. Tubuh yang kehilangan banyak cairan ini apabila tiak sehera di tangani maka akan berisiko mengalami dehidrasi. Dedhidrasi merupakan kondisi di mana tubuh banyak kehilangan banyak cairan tubuh tanpa mendapatkan suplai cairan sebagai pengganti cairan tubuh yang telah hilang. kondisi ini membutuhkan dengan segera suplai mineral sebagai pengganti cairan tubuh agar keseimbagan tubuh tersebut tetap terjaga.

Umumnya tubuh yang tengah mengalami dehidrasi ini dapat di cegah dengan menambah jumlah air minum lebih dari biasanya. Karena ketika dehidrasi, tubuh membutuhkan lebih banyak suplai cairan. Namun ternyata tidak semau dai minuman yang kita konsumsi itu baik bagi tubuh yang mengalami dehidrasi. Nah, berikut ini adalah penbahasan dari Kawan Mama mengenai jenis minuman yag perlu di hindari ketika dehidrasi. Karena minuman-minuman tersebut terbukti tidak baik dan berisiko membahayakan kondisi tubuh.

Jenis Minuman Yang Perlu Di Hindari Ketika Dehidrasi

Dehidrasi merupakan kondisi di mana tubuh megalami kehilangan banyak cairan. Akibatnya oerlu adanya supalicairan yang masuk untuk menggantikan cairan yang telah hilang. karena memang cairan tubuh menjadi sumber energy utama kinerja fungi organ tubuh. Umumnya tubuh manuisa membutuhkan air tidak kurang dari 1 ½ liter atau sekitar 8 gelas air perhari. Namun dalam kondidi diare, tubuh membutuhkan lebih banyak suplai minuman hingga 2  hingga 2 ½ liter perharinya.

Jumlah tersebut di anggap dapat menggantikan cairan tubuh yang telah hilang. Namun ternayat tidak semua jenis minuman baik di konsumsi bagi tubuh yang mengalami dehidrasi. Beberapa minuman yang kita biasa kosumsi sehari-hari ternyata berbehaya apabila di konsumsi ketika tubuh mengalami dehidrasi. Tentunya jenis minuman-minuman tersebut perlu untuk kita hindari ketika dalam kondisi dehidrasi. Berikut adalah jenis minuman yang perlu di hindari ketika dehidrasi.

  1. Minuman Bersoda

Minuman bersoda merupakan salah satu minuman yang di gemari oleh orang dengan usia dewasa. Karena memang rasanya yang segar membuat minuman soda cocok untuk di konsumsi sebagai penyegar. Namun ternyata, ketika seseorang tengah mengalami kondisi dehidrasi dia tidak di perbolehkan untuk meminum minuman bersoda. Sekalipun minuman bersoda itu meyegarkan, namun minuman tersebut bukan jeni minuman yang bagi bagi penderita dehidrasi.

Hasil sebuah studi yang di publikasikan ke dalam American Journal of Physiology. Bahwa kebiasaan mengkonsumsi minuman bersoda ketika tengah mengalami dehidrasi dapat membuat kondisi dehidrasi memburuk hingga berisiko mengalami cedera ginjal. Karena minuman bersoda mengandung kafein dan gula yang akan menyerap air di dalam tubuh sehingga membuat cairan tubuh menjadi lebih terkuras. Dengan begitu minuman soda ini malah akan sangat membahayajan kondisi dehidrasu.

  1. Kopi

Kopi adalah minuman yang umumnya di nikmati semabri bersantai atau sebagai teman untuk mata tetap terjaga. Ternyata, kopi merupakan salah satu jenis minuman yang tidak di perolehkan untuk di konsumsi ketika kondisi dehidrasi. Karena kopi juga minuman yang bersifat diuretic yang membuat kamu akan lebih sering buang air kecil. Akibatnya tubuh yang telah kehilangan banyak cairan akan lebih terkuras lagi akibat meminum kopi.

Selain itu, kopi merupakan salah satu yang memeiliki kandungan tinggi kafein. Kadein ini cenderung akan membuat tubuh menjadi lebih haus lagi. Artinya kafein juga akan menguras cadangan cairan yang tersisa di dalam tubuh kita. oleh kerenanya, kopi adalah salah satu jenis minuman yang tidak baik di konsumsi ketika kondisi dehidrasi.

  1. Jus Buah Instan

Jus merupakan salah satu jenis minuman segar dengan berbagai varian rasa buah yang di gemari oleh kebanyakan orang. Membuat dan mengkonsumsi jus pada dasarnya merupakan salah satu upaya yang tepat untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi. Karena kandungan mineral dan vitamin C serta nutrisi dalam buah memang baik apabila di buat sebagai jus untuk di konsumsi yang juga akan menutrisi tubuh dan menggantikan cairan tubuh yang telah hilang.

Namun lain hal ceritanya dengan jus buah instan. Jus buah instan merupakan salah satu jenis minuman yang tidak di perbolehkan untuk di konsumsi dalam kondisi dehidrasi. Karena di dalam minuman ini terdapat banyak kandungan gula sehingga akan membuat cairan di dalam tubuh menjadi terserap. Selain itu, rendahnya kandungan sodium akibat proses pembuatannya menjadikan minuman ini tidak bisa menghidrasi tubuh yang kekurangan akan cairan. Baiknya konsumsi jus bbuah segar saja dari pada mengkonsumsi jus buah instan.

  1. Minuman Beralkohol

Minuman beralkohol adalah salah satu minuman yang pada dasarnya tidak baik bagi kesehatan. Selain itu, alcohol juga bersifat diuretic yang akan membuat tubuh lebih sering buang air kecil. Ketika tubuh mengalami dehidrasi, tubuh membutuhkan suplai cairan dari luar. Alcohol yang bersifat diuretic ini akan membuat cadangan cairan di dalam tubuh menjadi lebih banyak yang hilang.

Di lansir dari halaman Health yang menyatakan bahwa alcohol akan menghambat kinerja hormon diuretic yang seharusnya menyuplai cairan tubuh. Seharusnya cairan tubuh tersebut akan di salurkan ke bagian tubuh yang kekeringan, namun alcohol ini akan membuat cairan tersebut langsung menuju kandung kemih. Akibatnya tubuh akan lebih sering bbuang air besar dan menambah kadar cairan tubuh yang hilang.

  1. Es Teh Manis

Siapa yang tak tergiur ketika telah selesai melakukan aktivitas berat dan melihat es teh manis. Es teh manis merupakan minuman yang biasa di konsumsi dan membuat tubuh terasa jauh lebih segar. Namun ternyata, es teh manis bukanlah minuman yang baik untuk tubuh yang mengalami dehidrasi. Pada dasarnya teh memiliki antioksidan, namun adanya tambahan gula akan menghiangkan kandungan antioksidan di dalam teh. Sehingga perlu adanya tambahan air putih untuk memenuhi kebutuhan cairan dari kondisi dehidrasi.

  1. Cokelat Panas

Salah satu minuman yang mengandung kadar gula tinggi adalah cokelat panas. Kandungan gula ini akan menyerap cadangan cairan tubuh yang di butuhkan untuk kinerja fungsi organ tubuh. Bahkan di katakana bahwa satu cangkir cokelat panas mengandung lebih banyak kadar gula dan kalori di bandingkan dengan minuman bersoda. Hal ini akan membuat tubuh lebih banyak kehilangan cadangan cairan. Baiknya, hindari mengkonsumsi coklat panas ketika tubuh mengalami dehidrasi.

  1. Minuman Berenergi

Minuman berenergi merupakan salah satu minuman yang dapat memperburuk kondisi dehidrasi. Pasalnya, jenis minuman yag satu ini di kemas dengan kandungan kafein serta pemannis buatan dan bahan-bahan kimia yang rumit. Umumnya minuman ini di konsumsi untuk menambah stamina tubuh. Namun dalam kondisi dehidrasi, kandungan dalam minuman ini akan lebih menguras cairan di dalam tubuh.

Kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi merupakan kondisi tubuh yang membutuhkan suplai cairan yang tepat. Sebab tidak semua dari jenis minuman dapat membantu memberikan suplai cairan yang di butuhkan oleh tubuh. Banyak dari jenis minuman yang setaip hari kita konsumsi ternayat tidak baik bagi kesehatan tubuh, terlebih ketika tubuh mengalami kondisi dehidrasi. Jenis meinuman-minuman di atasa merupakan minuman-minuman yang dapat memperparah kondisi tubuh yang tengah mengalami dehidrasi. Karenanya minuman tersebut perlu di hindari dan di gantikan dengan minuman yang jauh lebih sehat dan memiliki kandungan mineral yang baik untuk tubuh dan dapat menyuplai kebutuhan tubuh.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama menganai Jenis Minuman yang perlu di hindari ketika dehidrasi. Meskipun minuman adalah salah satu cara menghidrasi tubuh, namun perlu ada pemilihan jenis minuman yang tepat dan baik untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan cairan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Merdeka
Jenis Minuman Pencegah Dehidrasi

Jenis Minuman Pencegah Dehidrasi

Jenis Minuman Pencegah Dehidrasi

Jenis Minuman Pencegah Dehidrasi

Hallo Kawan Mama,

Pada dasarnya, sekitar 70 hingga 80 % dari tubuh manusia terdiri oleh air. Dengan begitu, maka sebagian besar dari organ tubuh kita tentu membutuhkan suplai air. Air sendiri merupakan sebuah cairan yang menjadi energy dan stamina bagi organ tubuh untuk menjalankan fungsinya. Oleh karena itu, tubuh kita membutuhkan suplai mineral dari luar untuk memenuhi asupan mineral yang di butuhkan oleh tubuh. Sebab tubuh yang mengalami kondisi kekurangan cairan akan berisiko mengalami dehidrasi.

Dehidrasi merupakan sebuah kondisi di mana tubuh yang kehilangan banyak cairan yang umumnya di sebabkan oleh keluarnyacairan tubuh. Seperti keringat, air mata, urine dalam jumlah banyak. Selain itu, kondisi gangguan kesehatan juga berpotensi menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi. Seperti diare, muntah, dan kondisi lain yang menyebabkan tubuh mengeluarkan banyak cairan. Tubuh yang telah banyak kehilangan cairan apabila tidak ada suplai cairan yang masuk dan menggantikannya maka akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Umumnya gejala diare ini di tandai dengan adanya rasa haus berlebihan, tubuh yang mudah lelah dan lemas, bibir kering, serta mulai hilang kesadaran dan denyut jantung yang kencang namun lemah. Bahkan akibat tubuh yang mengalami dehidrasi bisa menyebabkan risiko kematian.

Tubuh yang kehilangan dan kekurangan cairan tentu membutuhkan asupan cairan untuk menggantikan cairan yang telah hilang. Umumnya cara mengatasi tubuh yang mengalami dehidrasi adalah dengan menambah suplai cairan yang di butuhkan oleh tubuh. Nah, pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai jenis minuman pencegah dehidrasi. Minuman merupakan sebuah cairan yang di butuhkan sebagai suplai cairan untuk tubuh. Nmun tidak semua jenis minuman baik untuk menegah dan mengatasi kondisi dehidrasi.

Minuman Pencegah Dehidrasi

Pada dasarnya, setiap dari tubuh kita membutuhkan supali air minum hingga 8 gelas atau tidak kurang dari 1 ½ liter perhari. Namun dalam kondisi dehidrasi, tubuh membutuhkan lebih banyak suplai air putih untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. maka dalam kondisi ini, paling tidak di perlukan hingga 2 sampai 1 ½ liter air puith dalam sehari. Kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi bukanlah kondisi yang patut untuk di sepelekan. Karena tanpa adanya suplai cairan seistem motoric metabolisme dalam tubuh tidak dapat berfungsi. Berikut ini adalah daftar jenis minuman pencegah dehidrasi.

  1. Air Putih

Sebagaimana kita ketahui bahwa air putih merupakan air yang biasa kita konsumsi dan menyehatkan bagi tubuh. Selain mendapatkannya yang sangat mudah air putih yang higienis juga tidak mengandung racun dan baik untuk tubuh. Air putih juga merupakan sumber utama suplai bagi cairan tubuh yang juga akan membantu memperlancar system pencernaa dan konerja otak, serta menghidrasi kulit dan anggota tubuh lainya.

Pastikan mengkonsumsi air puith yang sudah matang dan higienis untuk mencegah racun dan bakteri yang mungkin ada dalam air tersebut. sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, bahwa tubuh membutuhkan suplai air putih hingga 8 kelas atau 1 ½ liter perhari. Tubuh yang mengalami dehidrasi membutuhkan suplai air puith lebih banyak. Maka di sarankan mengkonsumsi air putih hingga 2 sampai 2 ½ liter perhari.

  1. Air Kelapa

Selain air puith, air alami lainya yang dapat di gunakan sebagai pencegah dan mengatasi dehidrasi adalah dengan air kelapa. Selain rasanya yang segar, air kelapa juga merupakan salah satu minuman yang mengandung banyak zat elektrolit. Di dalam air kelapa ini terdapat kalsium, sodium, potassium, dan magnesium hingga vitamin C. kandungan tersebut akan sangat bermanfaat bagi kondisi kesehatan tubuh.

Kandungan kandungan tersebut akan membantu menguatkan imun tubuh, sumber energy, melancarkan pencernaan hingga menghilangkan dan menetralisir racun yang masuk kedalam tubuh. Kanungan antioksidan ini juga akan menjaga kesehatan tubuh serta kandungan guka yang rendah aman untuk tubuh. Jadi selain dapat mencegah dan mengatasi dehidrasi, air kelapa juga data menjaga kesehatan tubuh.

  1. Susu

Susu merupakan salah satu jenis minuman yang sangat menyehatkan bagi tubuh. Karena minuman ini juga memiliki kandungan nutrisi yang tinggi serta zat elektrolit seperti halnya air kelapa. Selain itu, susus juga memliki kandungan karbohidrat dan protein yang akan mengembalikan satamina tubuh yang hilang akibat dehidrasi. Namun sebaiknya pilih susu yang rendah akan lemak sehingga kesehatan tubuh benar-benar dapat terjaga dengan baik.

  1. Jus

Salah satu minuman segar untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi adalah dengan mengkonsumsi minuman jus. Karena jus sendiri merupakan sebuah minuman yang terbuat dari buah atau sayur yang memilki banyak nutrisi dan vitamin yang baik untuk membantu memulihkan kondisi tubuh akibat dehidrasi. Sebagai bahan pilihan, kamu dapat menggunakan jeruk sebagai bahan membuat jus. Sebab jus jeruk kaya akan vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan yang akan melindungi tubuh dari berbagai infeksi dan radang.

  1. Minuman Isotonic

Beberapa dari kita memiliki aktivitas yang berat hingga harus berpanas-panasan di bawah sinar matahari. Aktivitas tersebut tentu akan membuat kita mengeluarkan banyak cairan tubuh. Kondisi ini tentu menjadi salah satu penyebab tubuh mengalami dehidrasi. Minuman isotonic adalah salah satu jenis minuman yang menjadi solusi bagi tubuh yang kehilangan banyak cairan.

Menurut seorang dokter bernama dr. Rio Aditya mengatakan bahwa, minuman isotonic memiliki tekanan osmotic yang sama dengan cairan tubuh. Hal ini dapat mempermudah pertukaran elektrolit maupun senyawa lainya di dalam tubuh. Maka dengan mengkonsumsi isotonic ini tubuh akan mendapatkan suplai cairan dan juga elektrolit yang akan menyeimbangkan dan mencegah kondisi dehidrasi.

  1. Oralit

Oralit adalah salah satu jenis minuman menyehatkan bagi tubuh. Umumnya oralit di gunakan untuk mengatasi kondisi diare. Namun oralit juga data di gunakan untuk mengatasi dehidrasi. Karena dehidrasi juga dapat di sebabkan oleh diare yang membuat banyak cairan tubuh yang hilang. oralit juga dapat kamu temukan di apotik terdekat atau bahkan membuatnya sendiri. Cukup dengan menyiapkan air hingga 1 liter serta 6 sendik the gula dan ½ sendok garam lalu campur dan aduk hingga merata.

Dehidrasi merupakan sebuah kondisi tubuh yeng kehilangan banyak cairan sehingga mengalami kekeringan. Kondisi ini dapat di alami oleh siapa saja, terutama bagi balita, serta lansia yang memiliki system metabolisme yang tidak stabil. Kondisi ini juga umum terjadi pada sesorang yang memiliki aktivitas di bawah terik matahari dan aktivitas berat lainya. karena aktivitas berat akan membuat kinerja organ tubuh menjadi bretambah dan menyebabkan cairan di dalam tubuh mejadi terkuras dalam jumlah banyak. Tubuh yang mengalami dehidrasi tidak bisa di anggap sebagai masalah sepele. Sebab dehidrasi merupakan salah satu penyebab gangguan pada organ tubuh yang menyebabkan fungsi organ tubuh tidak seimbang. Apabila di biarkan, dehidrasi akan membuat organ tubuh tidak dapat lagi berfungsi, bahkan dalam beberapa kasus dehidrasi dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, kondisi ini penting untuk segera di tangani.

Demikian pembahasan dai Kawan Mama menganai jenis minuman pencegah dehidrasi. Minuman-minuman tersebut adalah minuman pilihan yang memiliki kadnungan baik dan dapat menjadi suplai cairan bagi tubuh yang mengalami dehidrasi. Selain dapat memenuhi kebutuhan akan cairan, minuman tersebut juga memilki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.

Semoga tuliasan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Sehataqua
  • Sehatq
Gejala Yang Muncul Akibat Dehidrasi

Gejala Yang Muncul Akibat Dehidrasi

Gejala Yang Muncul Akibat Dehidrasi

Gejala Yang Muncul Akibat Dehidrasi

Hallo Kawan Mama,

Pada dasarnya hampir dari 80 % tubuh manusia terdiri dari mineral air. Oleh karena itu, tubuh yang kekurangan mineral air akan membuat keseimbangan tubuh menjadi teraganggu. Akibatnya adanya ketidakseimbangan tersebut mambuat tubuh mudah mengalamai gangguan kesehatan. Dari sini kita bisa mengetahui bahwa pentingan kadar mineral di dalam tubuh agar tetap seimbang. Kondisi di mana tubuh kekurangan air mengakibatkan tubuh menjadi kekeringan hingga menyebabkan dehidrasi.

Dehidrasi merupakan sebuah kondisi di mana tubuh kehilangan atau banyak mengeluarkan cairan tanp adanya suplai mineral yang masuk sebagai pengganti. Pada dasarnya, setiap hari kita akan mengalami kondisi di mana organtubuh kita bekerja dan mengeluarkan cairan. Seperti halnya keringat, air mata, air liur, urin hingga kotoran kita terdiri dari cairan di dalam tubuh. Tanpa adanya cairan yang masuk sebagai suplai pengganti cairan tersebut, maka tubuh sangat rentan akan mengalami dehidrasi. Tubuh yang kehilangan banyak cairan membuat adanya ketidakseimbangan hingga menganggu kadar gula serta garam dan mineral di dalam darah. Kondisi ketidakseimbangan inilah yang memicu adanya gangguan kesehatan hingga berisiko menyebabkan komplikasi. Beberapa dari aktivitas dan kondisi tubuh kita ternyata menjadi penyebab tubuh mengalami dehidrasi. Seperti beraktivitas terlalu berat, jarang minum air, serta kondisi diare dan muntah.

Kondisi dehidrasi ini merupakan hal yang umum dan dapat terjadi pada usia berapa saja. Namun usia balita serta anak-anak dan lansia adalah usia yang sangat rawan. Tentunya kondisi tubuh yang hendak mengalami dehidrasi ini memiliki tanda-tanda atau gejala yang muncul. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai gejala yang muncul akibat dehidrasi. Tubuh yang tengah kekurangan cairan dan akan mengalami sangat rentan mengalami dehidrasi. Namun dengan mengetahui gejala yang muncul akibat dehidrasi kita bisa lebh waspada dan dapat mencegah tubuh mengalami dehidrasi.

Gejala-Gejala Tubuh Akan Mengalamai Dehidrasi

Pada dasarnya dehidrasi meruapakan sebuah kondisi yang bisa di alami oleh semua orang. Karena semua orang pastinya akan mengeluarkan cairan dari dalam tubuh entah bagaiamanpun caranya. Umumnya suplai carian yang kurang untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang telah banyaka kehilangan banyak cairan akibat aktivitas menjadi penyebab dehidrasi. Adanya rasa haus serta urine yang kelura berwarna lebih gelap menjadi gejala umum tubuh mengalami dehidrasi.

Gejala yang di timbulkan akibat dehidrasi ini sebetulnya tergantung dengan seberapa banyak tubuh kehilangan cairan. Umumnya gejala tubuh mengalami dehidrasi ini terbagi menjadi 2 bagian. Yaitu kondisi ringan dan kondisi parah. Namun ada pula gejala berbeda yang muncul pada bayi yang mengalami dehidrasi. Berikut adalah penjelasannya,

  1. Gejala Dehidrasi Ringan

Dehidrasi yang masih terbilang sebagai tahap ringan merupakan kondisi di mana tubuh kehilangan cairan dengan kadar yang tidak terlalu banyak. Namun hal ini biasanya di iringi dengan jumlah suplai cairan masuk yang kurang dengan jumlah yang di butuhkan oleh tubuh. Pada dasarnya setiap hari tubuh akan mengeluarkan cairan entah melali, nafas, keringat urine dan lain-lainya. meskipun tidak melakukan aktivitas berat sekalipun kinerja tubuh kita akan membuat keluarnya cairan tubuh.

Gejala Akibat Dehidrasi Ringan

    • Munculnya rasa haus
    • Urine yang keluar dengan lebih gelap dan pekat
    • Jarang buang air kecil dan urine dengan jumlah yang lebih sedikit
    • Kondisi mulut yang kering dan lengket
    • Mudah merasa ngantuk dan mudah lelah
    • Pusing dan sakit kepala
    • Sembelit

Pada kondisi denhidrasi dengan munculnya gejala tersebut, kamu dapat mengatasinya tanpa harus pergi kerumah sakit. Dengan penganganan-penanganan yang sederhana seperti menambah jumlah air minum, memperbanyak makanan yang mengandung air akan mencegah terjadinya gejala dehidrasi parah.

  1. Gejala Dehidrasi Parah Atau Berat

Selain gejala yang muncul akibat dehidrasi ringan, apabila tidak segera di atasi maka berpotensi menyebabakan gejala yang muncul akibat dehidrasi parah. Tubuh yang mengalami dehidrasi berat sangat rentan mengalami gangguan-gangguan kesehatan yang berbahaya. Karena dehidrasi sendiri merupakan kondisi medis darurat dan membutuhkan penganganan yang cepat. Tubuh yang mengalami kondisi dehidrasi berat akan menyebabkan munculnya gejala-gejala sebagai berikut.

Gejala Akibat Dehidrasi Berat

    • Gangguan mental berupa mudah sekali marah dan mudah kebingungan
    • Mulut kering
    • Tidak keular air mata, mata tampak cekung
    • Jantung yang lemah dengan denyutan yang cepat
    • Sesak napas
    • Demam
    • Tekstur kulit yang tidak lagi elastis
    • Tekanan darah yang rendah dan mudah mengantuk
    • Tidak bunag air hingga lebih dari 8 jam
    • Kepala yang sangat pusing
    • Penurunan kesadaran
    • Kejang

Dehidrasi berat merupakan kondisi berbahaya yang memerlukan penanganan medis untuk memulihkan kondisi tubuh. Sebab dehidrasi berat merupakan sebuah kondisi di mana tubuh yang mengalami banyak sekali kehilangan cairan. Umumnya, kondisi ini berawal pada kondisi dehidrasi ringan yang tidak segera di tangani. Akibat dehidrasi ringan yang tidak di tangani, maka kondisi tersebut berubah menjadi kondisi dehidrasi berat. Pada kondisi ini tubuh membutuhkan infus untuk menyuplai cairan tubuh yang telah hilang dan memulihkan kondisi tubuh yang tidak seimbang. Kondisi dehidrasi berat yang tidak segera di tangani akan menyebabkan risiko bahaya komplikasi.

  1. Gejala Dehidrasi Pada Bayi Dan Anak-Anak

Pada daasarnya, kondisi dehidrasi adalah kondisi yang sangat rentan di alami oleh usia bayi dan anak-anak. pada dasarnya tubuh bayi dan anak-anak masih terbilang kecil dan hanya memiliki sedikit cadangan cairan di dalam tubuh. Di sisi lain system metabolisme pada anak-anak dan bayi dengan mengalami peningkatan. Karenannya tubuh bayi dan anak-anak membutuhkan banyak suplai cairan sebagai bahan energy.

Dengan sedikitnya cairan di dalam tubuh anak, membuat bayi dan anak-anak rentan mengalami dehidrasi. Tentunya kondisi ini perlu untuk di cegah sebelum terjadi. Karena dehidrasi dapat membahayakan tubuh dan tumbuh kembang anak. selain itu, anak dan bayi yang mengalami dedhidrasi berisiko mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembang. Beikut adalah gejala-gejala dehidrasi yang muncul pada bayi dan anak-anak.

Gejala Akibat Dehidrasi Pada Bayi Dan Anak-Anak

    • Mulut dan lidah yang mongering
    • Tidak mengeluarkan air mata ketika menangis
    • Jarang buang air kecil
    • Popok kering dalam 3 jam
    • Terlihat lebih sering mengantuk
    • Keaktifan anak yang menurun
    • Lebih mudah marah
    • Ubun-ubun yang menyusut
    • Kulit lebih dingin da kering
    • Mata cenderung cekung kedalam

Pada dasarnya cukup sulit untuk mengetahui kondisi bayi yang tengah mengalami dehidrasi. Namun hal ini biasanya di awali dengan kondisi bayi yang mengalami diare dan muntah. Karena diare dan muntah memiliki risiko menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi. Menjaga kesehatan sang bayi dan anak-anak adalah sebuah tugas dari orang tua. karenannya penting bagi kita untuk memperhatikan kondisi kesehatan bayai kita agar dapat mencegah gangguan-gangguan kesehatan.

Dehidrasi merupakan sebuah kondisi gangguana kesehatan yang sangat umum di alami oleh siapa saja. bayi dan anak-anak serta lansia adalah usia di mana tubuh seringkali mengalami dehidrasi. Sebab pada usia anak-anak, cadangan cairan dalam tubuh masih terbilang sedikit di mana tidak sebanding dengan metabolisme dan aktivitas anak yang sedang naik-naiknya. Hal ini membuat anak lebih benyak kehilangan banyak cairan dan membutuhkan suplai cairan yang cukup untuk menggantikan cairan yang telah hilang. sedangkan pada usia lansia, di mana system metabolisme sudah tidak lagi berfungsi dengan baik. Akibatnya penyerapan mineral dari organ pencernaan menjadi tidak maksimal. Hal inilah yang menyebabkan usia lansia menjadi rawan mengalami dehidrasi. Untungnya, kondisi tersebut membuahkan gejala yang muncul akibat dehidrasi. Dengan begitu kita bisa lebih waspada untuk mencegah kondisi dehidrasi.

Demkian pembahasan dari Kawan Mama mengenai gejala yang muncul akibat dehidrasi. Ketika tubuh mengalami dehidrasi maka akan memunculkan gejala-gejala seperti yang telah di jelaskan di atas. Dengan mengetahui gejala-gejala tersebut memudahkan kita untuk cepat tanggap dalam mencegah dan mengangani kondisi dehidrasi.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Sehatq
  • Halodoc
Risiko Komplikasi Berbahaya Akibat Diare

Risiko Komplikasi Berbahaya Akibat Diare

Risiko Komplikasi Berbahaya Akibat Diare

Risiko Komplikasi Berbahaya Akibat Diare

Hallo Kawan Mama,

Diare merupakan salah satu kondisi di mana organ pencernaan mengalami gangguan kesehatan. Umumnya kondisi ini di anggap sebagai masalah sepele karena hanya berlangsung da;am waktu beberapa hari saja. Padahal tidak sedikit kasus yang menyebutkan tingginya angka kematian yang di sebabkan oleh diare. Diare ringan mungkin hanya akan berlangsung selama 2 sampai 3 hari saja. Namun pada kasus di mana diare berlangsung dalam rentan waktu yang lama bisa mengakibatkan kondisi berbahaya bagi kesehatan.

Pada dasarnya, diare merupakan kondisi di mana di dalam organ pencernaan kita terdapat iritasi yang terinfeksi akibat serangan bakteri. Kondisi ini membuat lambung tiak dapat mencerna makanan dengan baik, serta usus yang pergerakannya mengalami peningklatan. Akibatnya usus tidak dapat menyerap mineral dari bahan makanan yang kemudian akan membuat bahan makanan tersebut langsung menuju saluran pembuangan. Kondisi tersebut membuat fases yang keluar bertekstur cair di sertai dengan air. Diare umumnya akan menimbulkan gejala seperti perut yang nyeri,mulas, mual, sembelit dan membuat kita seringkali buanng air besar. Hal ini tentu sangat mengganggu aktivitas kita dan membuat kita menjadi tidak nyaman kaibat seringkali bolak-balik ke kamar mandi.

Dalam keadaan normal, diare hanya akan berlangsung selama 2 sampai 3 hari saja, dan dapat di atasi dengan pengobatan sederhana. Namun kondisi diare yang berkepanjnangan ternyata dapat membahayakan kesehatan kita, bahkan berisiko menyebabkan penyakit berat hingga kematian. Maka dari itu, kondisi diare ini sebaiknya bukan untuk di sepelekan dan harus segera di tangani. Nah, pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai risiko komplikasi akibat diare. Tentunya hal ini perlu untuk di ketahui agar dapat lebih berhati-hati menjaga kesehatan tubuh.

Bahaya Kondisi Kesehatan Akibat Diare

Umumnya diare merupakan masalah kesehatan yang di anggap sepele karena hanya berlangsung beberapa hari saja. Kondisi gangguan kesehatan akibat diare sendiri tidak banyak yang mengatahui sehingga di anggap hanya sebatas penyakit ringan. Namun faktanya diare ini juga berpotensi menyebabkan kondisi berbahaya bagi kesehatan. Bahkan badan kesehatan dunia yaitu WHO mmenyebutkan bahwa komlikasi diare berisiko terjadi pada bayi, anak kekurangan gizi, riwayat system kekebalan tubuh yang lemah dan pengidap HIV.

Sedangkan menurut Kemenkes dalam bulletin berjudul Situasi Diare di Indonesia menyebutkan bahwa diare menempati urutan ke-3 penyakit menular berakibat kematian. Posisi 1 dan 2 masih di duduki oleh tuberculosis dan pneumonia. Pada bayi balita, diare menempati peringkat pertama penyebab kematian. Penyakit diare ini, umumnya di sebabkan oleh organ pencernaan yang infeksi bakteri yang berasal dari makanan atau lingkungan yang tidak higienis. Nah berikut ini adalah kondisi berbaya akibat diare.

  1. Dehidrasi

Dehidrasi merupakan kondisi yang paling umum terjadi akibat diare. Pada kondisi diare, tubuh akan kehilangan banyak cairan karena kinerja usus yang cepat dan tidak seimbang. Hal ini di sertai dengan tidak adanya asupan mineral yang masuk menggantikan cairan yang telah hilang. akibatnya tubuh akan mengalami kekeringan dan kekurangan cairan hingga dehidrasi. Tubuh yang mengalami dehidrasi juga tidak bisa di anggap sepele.

Fungsi dari organ tubuh tidak dapat bekerja tanpa adanya mineral sebagai sumber energy akibat dehidrasi. Jika di biarkan begitu saja, kondisi ini akan menyebabkan kerusakan pada sel dan organ tubuh lainya akibat kekeringan. Tubuh yang mengalami dehidrasi berisiko menyebabkan gangguan fungi ginjal, kerusakan dan kejang otot, otak yang membengkak hingga syok karena tekanan darah yang rendah. Kondisi tubuh yang megalami diare juga dapat kamu ketahui sebagai berikut.

Ciri-ciri dehidrasi akibat diare pada orang dewasa

    • Rasa haus yang berlebihan
    • Mulut atau kulit kering
    • Jumlah urine yang sedikit dan berwarna gelap atau tidak keluar sama sekali
    • Lemah, lelah, lemas dan pusing

Ciri ciri dehidrasi akibat diare pada anak dan bayi

    • Bayi tidak buang air kecil selama 3 jam atau lebih
    • Mulut dan lidah yang kekeringan
    • Demam hingga suhu di atas 39 drajat C
    • Rewel dan menangis tanpa air mata
    • Terlihat lemah, lemas dan tidak responsif
    • Mata menjadi cekung
  1. Malabsorbsi

Diare berkepanjangan juga berpotensi mengakibatkan malabsorbsi. Malabsorbsi atau juga di sebut sebagai sindrom malabsorbsi ini merupakan kondisi yang umumnya di sebabkan oleh gangguan penyerapan oleh usus halus terhadap nutrisi yang masuk kedalam tubuh. Kondisi ini umumnya di sebabkan oleh usus yang mengalami iritasi hingga peradangan dan infeksi. Maka dari itu diare yang terhjadi akibat adanya bakteri yang menginfeksi organ pencernaan menjadi salah satu penyebab malabsorsbsi.

Sehingga membuat usus tidak sapat menyerap nutrisi dengan baik. Organ tubuh yang tidak dapat berfungsi menyerap nutrisi dengan baik akan menyebabkan malnutrisi. Kondisi inilah yang seringkali membuat tumbuh kebang sang anak mengalami keterlambatan hingga berhenti berkembang.

  1. Malnutrisi

Kondisi lain yang di sebabkan ikeh kondiisi diare adalah malnutrisi atau biasa di kenla dengan istilah kekurangan gizi. Kondisi ini juga sangat rawan terjadi pada bayi dan anak-anak. malnutrisi umumnya terjadi akibat kondisi diare yang berkepanjangan dan tidakdi sertai dengan suplai nutrisi yang cukup. Ketika diare tidak hanya mineral saja yang terkuras, namun nutrisi juga ikut terkuras dan hilang. Maka dari itu, tubuh yang tidak tersuplai oleh nutrisi akan mengalami kondisi malnutrisi.

Umumnya diare berkepanjangan akan menyebabkan tubuh menimbulkan gejala sering buang air besar, dan muntah. Sehingga selain suplai mineral, perlu adanya bahan makanan bernutrisi untuk mengganti nutrisi yang hilang. Dengan begitu kondisi diare bisa segera membaik dan terhindar dari risiko malnutrisi. Karena seseorang yang mengalami nutrisi, terutama anak-anak akan mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembangnya.

Ciri-ciri malnutrisi akibat diare

    • Nafsu makan yang berkurang di sertai berat badan yang menurun
    • Tubuh yang lemah dan mudah lelah
    • Mudah sakit dan penyembuhan pada luka yang lambat
  1. Septikemia

Selain berpotensi menyebabkan malnutrisi, diare berkepanjangan juga menyebabkan terjadinya risiko septikemia. Septikemia sendiri merupakan kondisi di mana darah mengalami keracunan akibat masuknya bakteri jahat kedalam aliran darah. Umumnya kondisi ini di sebabkan oleh kondisi diare yang berasal dari serangan bakteri Clostridium difficile yang membuat usus besar mengalami radang hingga menyebabkan diare parah.

Akibat usus besar yang meradang membuat bakteri masuk kedalam aliran darah hingga berisiko mengalami sepsis. Sepsis sendiri merupakan kondisi di mana bagian seluruh tubuh telah terserang oleh infeksi bakteri. Usia lansia dan orang yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah adalah orang yang rentan mengalami kondisi ini. Bakteri yang meradang membuat darah menjadi menggumpal serta menghambat peredaran oksigen. Kondisi ini menyebabkan terjadinya gagal fungsi pada sel dan organ tubuh yang akan berujung pada kematian.

Ciri-ciri septikemia akibat diare

    • Badan lemah dan tidak memiliki nafsu makan
    • Seringkali buang air besar di sertai air
    • Mual dan muntah hingga demam
    • Sangat peka terhadap cahaya
    • Detak jantung berdetak lebih cepat
    • Koma

Meskipun terbilang penyakit ringan, namun apabila menyepelakan dan menganggap remeh, faktanya diare dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan hingga kematian. Kondisi tubuh yang mengalami diare, perlu utuk segera di tangani agar terhindar dari berbagai kondisi gangguan kesehatan. Apalagi jika yang mengalami diare adalah bayi atau usia kanak-kanak. Karena usia tersebut merupakan usia yang rentan mengalami diare. Selain itu, gejal-gejala yang di timbulka akibat diare juga sangat merepotkan dan mengganggu aktivitas yang kita lakukan. oleh kerena itu, perlu adanya perhatian dan penanganan yang segera di lakukan untuk mencegah diare sehingga tidak menimbulkan kondisi komplikasi yang berbaya bagi kesehatan.

Demkian pembahasan dari Kawan Mama mengenai risiko komplikasi berbahaya akibat diare. Dengan mengetahui gejala-gejala tersebut kita bisa lebih tanggap untuk mengantisipasi dan mencegah risiko gangguan penyakit berbahaya bagi tubuh.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Sehatq
  • hellosehat
Jenis Minuman Pereda Gejala Diare

Jenis Minuman Pereda Gejala Diare

Jenis Minuman Pereda Gejala Diare

Jenis Minuman Pereda Gejala Diare

Hallo Kawan Mama,

Di dalam tubuh setiap mahluk hidup terdapat sebuah strukut organisasi yang terdiri dari berbagai organ tubuh, termasuk system pencernaan. Sitem pencernaan sendiri terdiri dari berbagai organ tubuh yang memiliki fungsi untuk mencerna dan mengolah bahan makanan yang masuk. Bahan makanan tersebut yang nantinya akan di serap nutrisi dan mineral sebagai sumber energy yang akan di salurkan keseluruh bagian tubuh agar dapat berfungsi dan menjalankan tugasnya. Namun sitem pencernaan sendiri tidak selalu berada dalam kondisi yang baik. Tidak jarang terjadi dan banyak yang mengalami gangguan pada organ pencernaan.

Salah satu gangguan pada organ pencernaan yang kerap di alami oleh orang pada umumnya adalah diare. Diare merupakan sebuah kondisi organ pencernaan yang mengalami iritasi dan infeksi akibat serangan bakteri. Kondisi ini terjadi berupa pergerakan usus yang meningkat lebih dari biasanya. Usus yang pergerakannya meningkat mengakibatkan usus tidak dapat menyerap nutrisi dan mineral dengan baik. Kondisi inilah yang membuat bahan makanan tersebut akan langsung menuju saluran pembuangan dengan membawa mineral di dalamnya sehingga membuat fases bertekstur cair. Selain itu, kondisi ini juga akan menyebabkan tubuh seringkali merasa mual, dan buang air besar sehingga menguras cairan alami yang ada pada tubuh. Akibatnya, tubuh akan menjadi lemas, kekurangan cairan hingga berisiko mengalami dehidrasi. Umumnya, untuk mengatasi diare di perlukan banyak asupan cairan untuk menggantikan cairan tubuh yang telah hilang.

Sebagiaan besar dari tubuh manusia terdiri dari mineral di dalamnya. mineral ini akan menjadi cairan tubuh sebagai sumber energy dan stamina untuk organ tubuh dapat bekerja. Oleh karena itu, tubuh yang tengah dalam kondisi diare membutuhkan asupan cairan sebagai suplai untuk memenuhi dan menggantikan cairan tubuh yang telah hilang dalam jumlah banyak akibat diare. Nah, pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai jenis minuman sebagai Pereda gejala diare. Tubuh yang tengah mengalami diare umumnya akan menimbulkan gejala-gejala yang merepotkan dan membuat kita menjadi tidak nyaman.

Jenis Minuman Yang Dapat Meredakan Gejala Diare

Kondisi diare, umumnya akan menyebabkan berbagai gejala-gejala seperti, perut kembung, sembelit, mulas dan seringkali buang air besar. Kondisi ini akan sangat mengganggu aktivitas dan zona nayaman kita. oleh sebab itu, perlu adanya penanganan untuk meredakan dan mengobati kondisi akibat diare. Salah satu cara untuk meredakan diare adalah dengan mengkonsumsi minuman sehat. Karena cairan tubuh sendiri pada dasarnya merupakan olahan dari mineral yang di serap oleh tubuh. Berikut ini adalah beberapa jenis minuman yang dapat meredakan kondisi diare.

  1. Air Putih

Sebagaimana kita ketahui, bahwa air putih atau air mineral merupakan salah satu hal yang menjadi kebutuhan pokok bagi setiap organ tubuh mahluk hidup. Air putih juga menjadi salah satu sumber utama bagi cairan di dalam tubuh. Maka dari itu, memperbanyak mengkonsumsi air putih akan membuat gejala yang muncul akibat diare menjadi mereda. Selaian itu, dengan memperbanyak air putih juga akan menggantikan cairan tubuh yang telah banyak hilang akibat diare.

Umumnya, manusia membutuhkan asupan 8 gelas air putih atau tidak kurang dari 1 ½ liter perhari. Namun dalam kondisi diare di mana banyak cairan tubuh yang hilang maka perlu adanya tambahan asupan cairan tubuh. Ketika dalam kondisi diare, setidaknya tubuh membutuhkan tidak kurang dari 2 sampai 2 ½ liter air putih setiap hari. Hal ini akan membuat cairan tubuh tetap tersuplai sehingga terhindar dari risiko dehidrasi.

  1. Air Kelapa

Air kelapa meruapakan salah satu jenis air yang di percaya dan banyak di gunakan dalam berbagai keperluan terutama menyembuhkan berbagai kondisi kesehatan. Secara medis sendiri, air kelapa merupakan jenis air konsumsi yang memiliki banyak kandungan elektrolit di dalamnya. Kandungan elektrolit tersebut sangat di perlukan untuk mencukupi kabutuhan tubuh akan cairan akibat kondisi gangguan kesehatan. Ketika diare, air kelapa ini akan membantu menyuplai kebutuhan tubuh akan asupan cairan.

Selain elektrolit, di dalam air kelapa juga terdapat kandungan potassium dan juga magnesium yang baik untuk tubuh. Tubuh yang mengalami diare akan kehilangan banyak cairan termasuk zat elektrolit yang ada pada tubuh. Jika tidak segera di atasi maka dapat menyebabkan badan menjadi lemah, lemas, hilangnya konsentrasi dan keseimbangan hingga risiko gangguan pada jantung. Oleh karena itu, air kelapa menjadi salah satu solusi untuk meredakan gejal akibat diare.

  1. Susu Olahan Rendah Lemak

Susu merupakan salah satu jenis minuman yang memiliki banyak manfaat dan sangat baik bagi kesehatan tubuh. Seperti halnya kalsium, mineral, omega 3, fisfor dan banyak lagi kandungan baik di dalamnya. Ketika kondisi diare datang, Susu bisa menjadi salah satu solusi untuk megatasi gejala yang muncul. Namun perlu di garis bawahi, bahwa susu yang baik untuk kondisi diare adalah susu yang rendah lemak. Karena susu yang mengandung tinggi lemak akan meperparah kondisi diare.

Selain susu rendah lemak, kamu juga bisa memilih produk susu olahan sebagai pilihan, seperti yogurt ataupun buttermilk. Karena yogurt dan butter milk sendiri merupakan produk susu olehan yang juga termasuk dalam minuman probiotik. Kandungan di alam prosuk susu olahan tersebut akan menenangkan lapisan parut yang mengalami radang. Selain itu, kandunagn probiotik ini akan membantu bakteri baik alami dalam tubuh memerangi bakteri jahat penyebab diare.

  1. Cairan Oralit

Miuman yang satu ini memang sudah terkenal sebagai minuman yang dapat meredakan gejala akibat kondisi diare. Dengan komposisinya yang terbilang sederhana dan mudah membuat kamu dapat membuatnya sendiri di rumah. Sebab kamu hanya membutuhkan air putih serta garam dan gula untuk membuat cairan oralit tersebut. mineral dari air serta eletrolit dari garam dan energy dari gula akan menjadi kombinasi yang baik untuk meredakan gejala diare.

Fungsi garam selain sebagai elektrolit, juga akan membantu meningkatkan pengangkutan dan daya absorsi gula melalui membrane sel. Selain itu, gula dalam garam dapur (NaCL) akan membantu meningkatkan dinding usus untuk menyerap mineral. Dengan begitu,cairan oralit ini akan mecegah munculnya gejala diare dan risiko dehidrasi.

  1. Jus Pisang

Jus pisang juga merupakan salah satu minuman yang dapat meredakan dan memulihkan kondisi tubuh akibat gejala diare. Karena pisang sendiri merupakan buah yang kaya akan nutrisi dan kalium. Pada kondisi diare, memakan makanan yang berserat tinggi akan membuat kodnisi diare semakin parah. Namun pisang sendiri merupakan buah yang memilki serat namun lemah sehingga mudah bagi usus untuk menyerap manfaat di dalamnya.

  1. Wedang Jahe

Wedang jahe adalah salah satu jenis minuman hangat yang biasa di gunakan untuk mentasi masalah pada perut. Karena kandungan di dalam jahe ini akan mencegah tumbuh kembang bakteri jahat di dalam tubuh penyebab diare. Dengan begitu, gejala-gejala yang di sebabkan oleh diare seperti mual dan muntah serta kondisi perut yang tidak nyaman dapat di atasi. Sebab, jahe memiliki kandungan gingerol yang merupakan zat bioaktif akan menurunkan risiko infeksi organ pencernaan. Maka dari itu, jahe adalah salah satu minuman tepat untuk meredakan gejala diare.

Kondisi tubuh yang tengah mengalami diare memang terbilang sangat merepotkan. Sebab tubuh yang mengalami diare akan menyebabkan berbagai gejala-gejala yang sangat mengganggu. Seperti halnya mual, mules, lemas, perut kembung, dan juga sembelit. Selain itu, kondisi diare yang tidak segera di tanagani akan menyebabkan risiko tubuh mengalami dehidrasi. Sebagaimana kita tahu dehidrasi sendiri merupakan kondisi yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius hingga gagal jantung. Maka dari itu, meskipun terlihat sepele, kondisi diare perlu untuk segara kita atasi. Jenis minuman di atas adalah minuman-minuman yang sehat dan memiliki kandungan yang baik dan dapat meredakan hingga mangatasi kondisi diare.

Demikian pembahasan dai Kawan Mama mengenai jenis minuman Pereda gejala diare. Diare membuat tubuh banyak kehilangan cairan dan energy. Sehingga membutuhkan suplai cairan untuk menggantikan cairan yang telah hilang. Minuman-minuman tersebut adalah pilihan sebagai solusi meredakan dan mengatsi kondisi diare.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klikdokter
  • Hot.liputan6
Jenis Makanan Yang Baik Untuk Penderita Diare

Jenis Makanan Yang Baik Untuk Penderita Diare

Jenis Makanan Yang Baik Untuk Penderita Diare

Jenis Makanan Yang Baik Untuk Penderita Diare

Hallo Kawan Mama,

Makanan adalah salah satu hal yang memiliki peran sangat penting bagi kesehatan yang menjadi sumber energy bagi kinerja dan rumbuh kembang system metabolisme tubuh. Sebab dengan adanya asupan bahan makanan tubuh mendpatkan suplai energy sebagai bahan bakar untuk menjalankan tugas dan fungsinya. Namun makanan yang tidak tepat juga dapat menjadikan tubuh mengalami berbagai gangguan kesehatan. Salah satu gangguan kesehatan yang seringkali di sebabkan oleh makanan adalah diare.

Diare merupakan kondisi di mana adanya gangguan pada organ pencernaan khususnya pada lambung dan usus yang di sebabkan oleh infeksi akibat bakteri. Bakteri-bakteri tersebut umumnya merupakan bakteri yang berasal dari luar tubuh yang kemudian masuk melalui bahan makanan yang di konsumsi. Biasanya bakteri yang masuk kedalam tubuh terdapat pada makanan yang dalam pengolahannya menggunakan cara yang kurang tepat. Seperti, buah dan sayuran yang tidak di cuci dan kurang higienis atau bahan makanan seperti sayur dan daging yang di masak kurang matang. Meski terbilang sepele, faktanya hal-hal tersebut menjadi faktor bakteri masuk kedalam tubuh. Tubuh yang mengalami kondisi diare ini akan menyebabkan gejala-gejala yang dapat membuat kita menjadi tidak nyaman. Seperti mual, muntah dan seringkali buang air besar. Tentunya kondisi ini akan membuat suasa tidak nyaman dan mengganggu segala aktivitas yang kita lakukan. Namun, beberapa dari jenis makanan juga dapat membuat tubuh kembali pulih dan mengobati diare.

Makanan memang menjadi faktor penting dalam kesehatan kita, baik menjadi penyebab ataupun obat untuk masalah-masalah kesehatan. Tubuh yang tengah mengalami kondisi diare juga bisa sembarangan dalam mengkonsumsi bahan makanan. Karena beberapa makanan yang tidak tepat akan membuat kondisi diare menjadi lebih parah. Nah, pada tulisan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai jenis makanan yang baik untuk penderita diare. Makanan-makanan tersebut selain menyehatkan juga akan membantu memulihkan kondisi tubuh yang mengalami diare.

Jenis Makanan Baik Untuk Penderita Diare

Tubuh yang tengah mengalami diare ini di sebabkan oleh organ pencernaan yang terinfeksi oleh bakteri. Kondisi ini membuat lambung tidak dapat mencerna makanan dengan baik serta fungsi usus yang tidak bisa menyerap nutrisi dan cairan dengan baik. Akibatnya makanan tersebut akan langsung terbuang bersama air dan membuat tektur feses bercampur dengan air. Usus yang tiadak dapat menyerap nutrisi dan cairan membuat tubuh tidak mendapatkan suplai cairan. Akibatnya tubuh akan mengalami kekurangan energy, kekeringan hingga mengalami dehidrasi.

Kondisi ini membuat perlu adanya kehati-hatian dalam memilih bahan makanan yang akan di konsumsi. Pasalnya tidak semua bahan makanan baik untuk di konsumsi dalam kondisi diare. Beberapa jenis makanan yang tidak tepat berpotensi membuat kondisi diare semakin parah. Karenanya perlu adanya pemilihan makanan yang tepat sehingga organ tubuh dapat menerima serta mencerna dan menyerap nutrisi dan cairan dari makanan tersebut. Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang baik untuk di konsumsi dalam kondisi diare.

  1. Makanan Yang Mengandung Probiotik

Makanan yang memiliki kandungan probitik pada dasarnya merupakan makanan yang sangat baik bagi kesehatan tubuh. Pada dasarnya kandungan probiotik ini merupakan makanan yang terdiri dari bakteri yang baik bagi tubuh. Bakteri tersebut juga akan membantu fungsi dari system pencernaan dlam tubuh. Karena bakteri tersebut juga merupakan bakteri baik yang akan menggantikan bakteri baik yang telah larut terbuang bersama fases.

Selain menggantikan bakteri baik yang hilang, makanan probiotik juga akan menyuplai cairan yang di butuhkan oleh tubuh. Sebab, selain kehilangan bakteri baik, tubuh yang mengalami kondisi diare juga akan kehilangan banyak cairan. Hal ini di sebabkan oleh fungsi usus yang tidak dapat menyerap cairan dari bahan makanan dengan baik. Akibatya tubuh mengeluarkan banyak cairan tanp adanya suplai yang menggantikannya. Beberapa makana probiotik berupa tempe atau yogurt. Namun dalam mengkonsumsi yogurt, pastikan memilih produk yang rendah akan lemak dan gula. Karena lemak dan gula akan memperparah kondisi diare.

  1. Makanan Berkuah

Pada dasarnya tubuh yang tengah mengalami diare akan sangat banak kehilangan cairan tubuh akibat seringkali buang air bersih. Sehingga membuat tubuh kita memerlukan banyak suplai dan asupan akan cairan. Karena jika tidak ada suplai cairan yang masuk tubuh akan kekeringan dan mengalami dehidrasi. Maka dari itu, tubuh yang tengah mengalami diare memerlukan asupan cairan untuk menggantikan cairan yang hilang. Umumnya dalam mengatasi kekurangan akan cairan kita bisa dengan menambah porsi minum air mineral.

Namun jika kamu bosan menkonsumsi air mineral secara terus-menerus, maka beberapa jenis makanan juga dapat kamu gunakan untuk membantu menyuplai cairan. Makanan tersebut berupa makanan yang mengandung banyak air atau makanan berkuah seperti sup ayam atau bayam. Karena makanan berkuah terbilang sebagai makanan yang lebih ringan dan memudahkan usus untuk menyerap nutrisi dan cairan jika di bandingkan dengan makanan padat.

Tubuh manusia pada dasarnya membutuhkan 8 gelas air putih dalam satu hari. Namun untuk memenuhinya kamu juga bisa menggunakan makanan berkuah seperti sup tadi untuk memenuhi kebutuhan ciran tubuh. Selain itu, kamu juga bisa menambahkan beberapa bahan makanan yang mengandung banyak nutrisi sebagai penyeimbang suplai yang masuk kedalam tubuh. Seperti halnya membuat sup dengan campuran kentang, wortel hingga daging ayam untuk sebagai pelengkap nutrisi dan kabutuhan tubuh akan karbohidrat.

  1. Jenis Makanan Dengan Rasa Cenderung Tawar Atau Hambar

Tubuh yang tengah mengalami kondisi diare, baiknya tahan dulu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung rempah-rempah dan bumbu yang kuat. Karena makanan yang mengandung bumbu yang kuat akan membuat kondisi usus yang mengalami iritasi menjadi lebih parah. Dalam kondisi ini sebaiknya tahan hal terseut dang anti dengan bahan makanan yang memeiliki rasa lebih ringan atau tawar.

Roti tawar menjadi pilihan yang cukup baik untuk di konsumsi dalam kondisi ini. Kamu juga bisa menambahkan mentega tawar untuk sebagai penambah rasa. Kenapa mengkonsumsi makanan tawar?, karena makanan tawar tidak akan membuat enek dan mengurangi rasa mual pada perut. Selain itu, makanan tersebut juga cenderung halus dan mudah di cerna oleh organ pencernaan. Sehingga tidak akan mem[er[arah kondisi iritasi dan radang.

  1. Nasi Putih Dan Bubur

Nasi putih merupakan salah satu makanan pokok khususnya bagi masyarakat Indonesia. Karena memang Indonesia sendriri termasuk salah satu negara penghasil padi. Ternayata, nasi putih juga menjadi salah satu makanan yang baik untuk di konsumsi ketika diare. Karena nasi putih sendiri merupakan makanan yang tinggi serat dan rendah akan serat sehingga membuat usus mudah untuk mencernanya.

Pada dasarnya tubuh membutuhkan makanan yang mengandung banyak serat, namun dalam kondisi diare serat termasuk hal yang membuat usus bekerja keras sehingga akan memperburuk kondisi usus yang terinfeksi. Maka dari itu, hindari makanan yang mengandng serat untuk mempermudah pencernaan usus. Selain nasi putih, kamu juga bisa memakan bubur untuk untuk lebih mempermudah usus dalam mencerna.

  1. Buah Pisang Dan Apel

Tubuh yang sedang dalam kondisi diare tidak baik menkonsumsi makanan engan tinggi serat. Sebab kandungan serat akan membuat usus terbebani hingga harus bekerja keras untuk mencerna. Akibatnya kondisi usus yang mengalami iritasi akan bertambah parah. Karenanya jenis buah-buahan yang mengadung tinggi serat sebaiknya perlu untuk di hindari. Sementara itu, beberapa jenis buah seperti pisang dan apel merupakan buah yang baik dan rendah akan serat.

Sebab pisang dan apel merupakan makanan yang memiliki serat jenis pektin yang akan larut dengan air. Pectin ini juga akan membentu usus menyerap nutrisi dan cairan. Selain itu, pisang dan apel juga tinggi akan karbohidrat sehingga dapat menjadi asupan energy menggantikan energi yang telah hilang. Selain itu, pisang juga memiliki kandungan kalium yang akan menjadi suplai zat elektrolit yang sangat di butuhkan tubuh dalam kondisi diare.

  1. Wortel, Kacang Hijau Dan Buah Bit

Sebagaimana kita ketahui, sayuran pada dasarnya merupakan bahan makanan yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Karena memang sayuran memiliki kandungan mineral dan nutrisi yang banyak dan baik untuk tubuh. Dalam kondisi diare, beberapa sayuran dapat menyebbakan kondisi diare manjadi lebih parah. Namun ada juga sayuran sebagai pilihan tepat untuk ketika diare. seperti wortel, kacang hijau dan juga buah bit. Sedangkan jenis sayuran yang tidak baik untuk di konsumsi ialah jenis sayuran yang memiliki serat tinggi.

Tubuh yang tengah berada pada kondisi diare memang akan kehilangan banyak cairan. Sebab selain usus yang tidak dapat menyerap nutrisi dan cairan, diare juga menyebabkan seringkalu buang air besar. Jadi selain cairan yang terbuang, tenaga tubuh juga akan iku terkuras hingga menyebabkan lemas. Akibatnya tubuh sangat rentan mengalami dehidrasi. Dan dehidrasi sendiri meupakan awal dari munculnya berbagai penyakit berbahaya. Hal ini yang membuat kondisi tubuh memerlukan adanya suplai cairan untuk menggantikan cairan yang telah hilang. dengan adanya sup;ai cairan maka energy dan stamina akan kembali dan terhindar dari dehidrasi. Diare menjadikan usus dan lambung yang mengalami iritasi rentan akan infeksi. Kondisi ini membuat lambung dan usus tidak dapat berfungsi seperti biasanya sehingga memerlukan pemilihan makanan yang tepat. Beberapa makanan di atas merupakan makanan yang dapat dan baik untuk di konsumsi ketika dalam kondisi diare.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai jenis makanan yang baik untuk penderita diare. Kondisi siare membuat tubuh tidak boleh mencerna makanan yang berat dan tinggi serat serta rasa yang kuat. Karena hal tersebut akan memperparah kondisi usus yang teriritasi. Jenis makanan di atas merupakan solusi menu makanan yang cocok untuk penderita diare.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Health.kompas
  • Hellosehat
Antibiotik Untuk Mengobati Diare

Antibiotik Untuk Mengobati Diare

Jenis Antibiotik Untuk Mengobati Diare

Antibiotik Untuk Mengobati Diare

Hallo Kawan Mama,

Diare merupakan salah satu kondisi tubuh yang mengalami masalah kesehatan pada system pencernaan. Seseorang yang tubuhnya mengalami kondisi diare umumnya akan di tandai dengan gejala suasana perut yang tidak menentu, mulas, sering buang air besar hingga mengalami dehidrasi. Pada dasarnya, kondisi tubuh yang mengalami diare ini di sebabkan oleh adanya infeksi pasa organ pencernaan akibat infeksi bakteri dan virus, atau bahkan parasit. Kondisi seperti ini tentunya perlu segara di atasi karena jika terlalu lama akan membuat kertidaknyamanan, mengganggu aktiivtas dan berisiko dehidrasi.

Umumnya gejala yang di sebabkan oleh kondisi diare ini, dapat sembuh sendiri seiring berjalanya waktu di sertai mengkonsumsi banyak cairan. Karena dengan mengkonsumsi banyak cairan akan mengganti cairan tubuh yang telah hilang akibat diare, serta membantu kerja system kekebalan tubuh. Karena kinerja dari system kekebalan tubuh sendiri tetnunya membutuhkan energy yang berasal dari cairan yang di konsumsi. Namun, dalam kondisi tertentu, beberapa dari kasus diare menyebutkan bahwa pada kondisi tubuh yang mengalami diare parah, perlu adanya obat atau antibiotik untuk memulihkan kondisi tubuh. Sebab tubuh yang mengalami kondisi diare parah ini akan menyebabakan risiko masalah-masalah kesehatan lainya. Dan anti-biotik ini akan membantu mengatasi dan membunuh bakteri dan virus penyebab infeksi.

Pada dasarnya antibiotik sendiri merupakan salah satu jenis obat yang berfungsi untuk mengatasi infeksi-infeksi akibat bakteri. Antibiotik ini memiliki fungsi untu menghambat tumbuh kembang bakteri hingga membunuh sel-sel bakteri di dalam tubuh. Oleh karena itu, obat bakteri merupakan salah satu obat yang sering di gunakan untuk mengatasi diare parah. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa jenis bakteri yang di gunakan untuk mengobati diare. Karena kondisi tubuh yang mengalami diare parah umumnya tidak bisa sembuh begitu saja dan memerlukan adanya jenis obat untuk membantu mangatasinya.

Jenis Antibiotik Untuk Mengobati Diare

Antibiotik ini merupakan sebuah jenis obat yang berfungsi untuk mncegah pertumbuhan bakteri dan membunuhnya. Dengan bagitu, banyak dari dokter yang menggunakan obat antibiotik untuk mengatasi berbagai penyakit. Dalam kasus tubuh yang mengalami diare, obat antibiotik ini dapat di gunakan untu mengobati, namun tidak di perkenankan menggunakannya dengan sembarangan. Karena kebanyakan dari efek samping penggunaan antibiotik sendiri dapat menyebabkan masalah pencernaan hingga mengalami diare. Karena dalam penggunaanya sendiri, pastikan kamu mengikuti resep dari dokter agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Berikut ini adalah jenis antibiotik untuk membantu mencegah pertumbuhan danmembunuh bakteri penyebab diare.

  1. Cotrimoxazole

Cotrimoxazole merupakan salah satu jenis obat antibiotik yang juga dapat di gunakan untuk membantu mengobati diare. Pada dasarnya, Cotrimoxazole ini terbuat dari bahan yang mengandung dua jenis zat, yaitu sulfametoksazol dan trimetoprime. Cotrimoxazole ini akan mengatasi kondisi diare yang di sebabkan oleh bakteri Escherichia Coli atau biasa di sbut E.coli.

Jenis antibiotik yang satu ini, umumnya di resepkan untuk anak-anak dan orang dewasa yang memiliki alergi terhadap penisilin. Namun untuk mereka yang memiliki alergi terhadap sulfonamide, Cotrimoxazole merupakan jenis antibiotik yang tidak di sarankan untuk di gunakan. Bagi orang dewasa, umumnya dalam mengkonsumsi antibiotik ini dalam dosis 2 tablet untuk di minum 2 kali sehari. Sementara untuk usia anak-anak tergantung pada berat badan tubuh sang anak. Namun seringkali dalam penggunaan anti biotik jenis ini akan menimbulkan efek samping sakit kepala. Jika gejala ini terjadi atau muncul gejala-gejala lain sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

  1. Cefixime

Jenis obat antibiotik yag satu ini juga kerap di sarankan untuk membantu mengobati kondisi tubuh yang mengalami diare. Karena antibiotik jenis Cefixime ini akan berfungsi untuk membantu mengobati diare yang di sebabkan oleh infeksi akibat bakteri salmonella typhi. Cefixime sendiri pada dasarnya merupakan antibiotik golongan selafosporin yang di yakini ampuh untuk memulihkan kondisi organ tubuh yang terinfeksi jenis bakteri salmonella typhi.

Umumnya kondisi tubuh yang mengalami diare akibat infeksi bakteri salmonella typhi ini akan menimbulkan gejala gastroenteritis atau muntaber. Ketika mengkonsumsi antibiotik jenis cefixime ini sebaiknya di sertai dengan memperbanyak mengkonsumsi air mineral. Sebab mengkonsumsi cefixime sendiri biasanya akan menimbulkan gejala efek samping berupa suasana perut yang tidak nyaman hingga muntah. Selain itu, makanan yang ringan dengan rasa yang tidak kuat atau tawar lebih baik untuk mencegah rasa mual tersebut.

  1. Metronidazole

Metronidazole merupakan salah satu jenis anti-biotik yang di sering kali di gunakan untuk masalah pada lambung. Sebab kondisi lambung yang mengalami masalah atau infeksi juga menjadi penyebab diare. Dalam penggunaanya, dosis yang di butuhkan untuk mengatsi diare umumnya hanya sekitar 250-270 untuk pemakaian 3 kali sehari dalam rentan waktu 7 hingga 10 hari.

Dalam penggunaanya, sebaiknya kocok suspensi oral (cairan) sebelum di tuangkan pada sendok. Selain itu, takaran dosis obat tersebut, baiknya gunakan juga peralatan medis berupa sendok, gelas pengukur khusus dosis obat. Hindari menggunakan gelas dan sendok yang biasa di gunakan untuk makan. Dalam produksinya, antibiotik ini di buat dalam kemasan cair dan tablet untuk memudahkan dalam mengkonsumsinya. Namun bagi seseorang yang tengah hamil trimester pertama sebiaknya tidak menggunakan obat ini. Konsultasikan terlenih dahulu kepada dokter untuk mendapatkan solusi yang lebih baik. Sama halnya seperti jenis obat lainya, Metronidazole juga memiliki efek samping berupa pusing dan sakit kepala.

  1. Azithromycin

Seperti halnya dengan erythromycin, Azithromycin juga merupakan salah satu obat antibiotik golongan makrolida. Umumnya golongan obat tersebut di gunakan untuk membantu mengobati kondisi diare wisatawan akibat infeksi bakteri campylobacter jejuni. Dalam sebuah studi oleh International Journal of Infectius Disease pada tahun 2017. Menyebutkan bahwa sejumlah wisatawan di Thailand yang mengalami diare sembuh dalam 72 jam setelah meminum obat tersebut.

Dalam penggunaannya, umumnya obat Azithromycin ini akan memibulkan efek samping berupa gejala sakit perut ringan, perut kembung, mual, muntah dan sembelit. Namun efek samping tersebut merupakan kondisi yang normal dan ringan, sehingga akan membaik dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun, perlu di waspadai apabila muncul gejala yang tidak biasa atau masa efek samping yang terlalu lama. Sebaiknya langsung segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusinya.

  1. Ciprofloxacin

Salah satu penyebab tubuh mengalami diare adalah kerana adanya infeksi yang di sebabkan oleh bakteri campylobacter jejuni dan salmonella enteritidis. Ciprofloxacin ini merupakan salah satu jenis obat antibiotik golongan fluoroquinolone untuk mengatasi infeksi akibat bakteri-bakteri tersebut. Namun menurut International Journal of Infectius Disease yang keluar pada tahun 2017. Menyebutkan bahwa antibiotik Ciprofloxacin ini hanya akan di berikan apabila efek antibiotik ringan seperti cotrimoxazole dan cefixime tidak manjur.

Karena banyak kasus di mana kodnisi tubuh yng mengalami diare sulit untuk di atasi dan di pulihkan dengan antibiotik kelas ringan. Dalam mengkonsumsi Ntibiotik Ciprofloxacin ini, sebaiknya di minum dengan air mineral agar mudah da lebih cepat di serap oleh tubuh. Sebagai catatan, antibiotik ini hanya berlaku pada tubuh dengan area yang yang tidak mengalami riwayat resistensi antibiotik fluoroquinolone.

  1. Levofloxacin

Obat antibiotik untuk mengatsi diare selanjutnya adalah Levofloxacin. Jenis antibiotik satu ini juga termasuk dalam golongan antibiotik fluoroquinolone yang memiliki fungsi untuk membunuh bakteri penyebab diare. Ciprofloxacin ini merupakan antibiotik yang umumnya seringkali di resepkan untuk para wisatawan. Sebab fungsinya yang terbilang dapat mempercepat penyembuhan serta sifatnya yang dapat di tolerir dengan baik oleh tubuh.

 Umumnya dalam penggunaan antibiotik yang satu ini, efek dari penggunaan obat ini baru dapat di lihat dalam waktu 6 hingga 9 jam untuk penggunaan dosis pertama. Namun meski jarang terjadi, ternyata obat satu ini juga memiliki efek samping yang dapat menyebabkan sakit kepala, pusing dan juga sembelit. Namun tidak perlu khawatir karena umumnya terjadi hanya dalam waktu yang singkat.

Pada dasarnya, diare dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batasan usia. Karena diare sendiri merupakan kondisi kesehatan yang umumnya di alami oleh semua orang. Umumnya, kondisi tubuh yang mengalami diare ini akan dapat reda dan sembuh dengan sendirinya atau di bantu dengan memperbanak mengkonsumsi air mineral. Namun tidak jarang juga terjadi kasus di mana seseorang yang mengalami kondisi diare berkepanjangan. Kondisi ini akan sangat berbahaya, bahkan dapat menyebabkan dehidrasi dan gejala-gejala gangguan kesehatan lain apabila tidak segera di atasi. Kondisi tubuh yang mengalami diare berkepanjangan ini adalah salah satu diare yang kadang susah di atasi. Maka dari itu, antibiotik menjadi salah satu rumusan untuk mengatasi kondisi tersebut. Karena antibiotik sendiri memang merupakan obat yang di gunakan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai obat antibiotik untuk mengobati diare. Tentunya dalam penggunaan obatantibiotik, sebaiknya sesuaikan dengan resep dari dokter terkait kondisi tubuh. Karena kondisi tubuh sendiri sangat berpengaruh terhadap penggunaan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai berisiko menyebabakan dampak gangguan kesehatan lainya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Winnetnews
  • Hellosehat
Cara Mencegah Dehidrasi Akibat Diare

Cara Mencegah Dehidrasi Akibat Diare

Cara Mencegah Dehidrasi Akibat Diare

Cara Mencegah Dehidrasi Akibat Diare

Hallo Kawan Mama,

Segala aktivitas yang kita lakukan tentu akan berjalan dengan lancar apabila kondisi kesehatan tubuh kita juga terjaga. Ketika tubuh mengalami gangguan kesehatan, maka tentunya hal tersebut akan berdampak dan menganggu aktivitas yang kita lakukan. diare merupaakan salah satu gangguan kesehatan yang sangat menganggu aktivitas yang kita lakukan. bahkan kondisi tubuh yang mengalami diare parah dapat menyebabkan tubuh kita mengalami dehidrasi.

Pada dasarnya, diare meupakan sebuhan kondisi di mana terjadinya peningkatan pergerakan usus dari kondisi normal. Kondisi ini merupakan sebuah masalah pada organ pencernaan yang mengalami gangguan yang umumnya di sebabkan oleh infeksi akibat bakteri dan virus. Bakteri dan virus tersebut akan membuat organ pencernaan berupa lambung dan usus tidak dapat menyerap cairan dan mineral dari bahan makanan yang masuk ke perut. Akibatnya tubuh akan mengeluarkan lebih banyak cairan dan fases bercampur dengan banyak air dan membuat kita seringkali pergi kekamar mandi. Pada kondisi tubuh yang mengalami diare para ini, bila tidak segera di tangani akan menyebabkan tubuh mengalami risiko dehidrasi. Tubuh yang mengalami diare dan dehidrasi ini akan membuat munculnya masalah-masalah kesehatan lainya. Bahkan mungkin kamu harus di rawat di rumah sakit akibat kondisi tersebut.

Kondisi tubuh yang mengalami diare yang parah dan tidak segera di tangani memang berpotensi menyebabkan dehidrasi dan masalah-masalah kesehatan lainya. maka dari itu, perlu adanya penanganan yang segara di lakukan untuk mencegah dehidrasi. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas menganai cara mencegah risiko dehidrasi akibat diare. Pengangan sebagai bentuk pecegahan risiko dehidrasi memang perlu untuk di lakukan. karena hal ini akan memebuat diare menjadi reda dan mencegah munculnya masalah-masalah kesehatan lainya.

Cara Mencegah Risiko Dehidrasi Akibat Diare

Pada dasarnya, ketika tubuh mengalami kondisi diare, cairan dari bahan makanan yang masuk yang seharusnya di serap oleh tubuh menjadi terbuang percuma. Hal ini di sebabkan oleh usus dan lambung yang mengalami infeksi sehingga tidak dapat menyerap cairan tersebut. Selain itu, cairan alami di dalam tubuh juga akan ikut larut terbuang akibat kondisi ini. Kondisi tubuh yang kehilangan banyaka cairan tanp adanya suplai cairan yang cukup akan menyebabakan tubuh mengalami dehidrasi dan akan menyebabkan risiko berbagai masalah kesehatan.

Kondisi tersebut dapat membuat kamu perlu untuk pergi kerumah sakit dan mendapatlan infus untuk menyuplai cairan yang di butuhkan tubuh. Karena cairan tubuh sendiri merupakan bahan energy untuk menjalankan fungsi dari kinerja organ-organ tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk segera mengatasi tubuh yang mengalami diare agar tidak menyebabkan dehidrasi. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat kamu gunakan untuk mencegah dehidrasi akibat diare.

  1. Menambah Suplai Cairan

Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, bahwa cairan tubuh merupakan sebuah sumber energy utama bagi kinerja dari fungsi tubuh. Kondisi tubuh yang mengalami kondisi diare berpotensi menyebabkan risiko dehidrasi akibat banyaknya cairan yang terbuang tanpa adanya suplai cairan untuk menggantikannya. Kondisi inilah yang membuat perlu adanya suplai cairan untuk menggantikan cairan tubuh yang telah hilang.

Umumnya, untuk menggantikan cairan yang telah hilang tersebut, kamu dapat dengan menggunakan air mineral. Karena air mineral merupakan sumber utama kebutuhan cairan tubuh. Dengan mengkonsumsi air mineral di harapkan cairan tubuh yang hilang dapat tergantikan. Selain air mineral, kamu juga mengkonsumsi bahan cairan lainya. Seperti, air kelapa, kuah sup, kaldu dan teh tanpa kandungan kafein.

  1. Meminum Susu Rendah Lemak

Umumnya susu adalah salah satu minuman yang kaya akan kandungan dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Namun dalam kondisi diare, mengkonsumsi susu biasa bisa menyebabkan diare yang di alami menjadi semakin parah. Karena kandungan lemak yang tinggi dalam susu biasa justru tidak baik bagi tubuh yang sedang mengalami kondisi diare. Sebab lemak tersebut akan menghalangi organ pencernaan dalam menyerap cairan.

Sebaliknya, susu rendah lemak merupakan salah satu minuman yang baik untuk mengatasi diare dan mencegah tubuh mengalami risiko dehidrasi. Karena susu rendah lemak sendiri memiliki manfaat untuk menggantikan cairan tubuh yang telah hilang. Dengan kandungan senyawa elektrolit di dalamnya membuat cairan dalam tubuh menjadi seimbang. Sehingga tubuh kondisi tubuh akan terhindari dari risiko dehidrasi.

  1. Mengkonsumsi Buah Dan Sayuran Tertentu

Mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran umumnya merupakan bahan makanan yang baik untuk kesehatan. Karena bagiamanapun buah dan sayuran memiliki kandungan nutrisi yang baik di dalamnya. Namun, ketika tubuh tengah dalam kondisi diare, perlu adanya pemilihan buah dan sayur yang tepat untuk di konsumsi. Sebab dalam kondisi ini, tidak semua jenis dari buah dan sayur baik bagi tubuh.

Ketika dalam kondisi diare, tubuh kehilangan banyak cairan sehingga membutuhkan suplai cairan. Buah dan sayur yang baik untuk di konsumsi dalam kondisi ini adalah buah dan sayur yang mengandung banyak air. Karena kandungan air dakam buah dan sayur terebut sangat di perlukan untuk menggantikan cairan tubuh yang telah hilang. Buah dan sayuran tersebut berupa, jeruk, melon, anggur, beri, selada, bayam, kubis dan juga wortel.

  1. Membuat Oralit

Meminum danmenambah air mineral memnag salah satu langkah yang tepat untuk mencegah dehidrasi. Namun faktanya air mineral tidaklah cukup untuk menggantikan kandungan garam dan air yang hilang. nah, salah satu bahan minuman yang dapat kamu gunakan sebagai solusi adalah membuat oralit. Karena oralit sendiri merupakan larutan khusus yang sangat efektif di gunakan untuk mensuplai cairan tubuh dan mencegah dehidrasi akibat diare.

Karena larutan ini berbasis sebuah minuman yang mengandung berbagai jenis zat elektrolit seperti kalium, dekstrosa (gula), klorida dan natrium. Kabar baiknya, kamu bisa mendapatkan manfaat dari larutan oralit ini dengan membuatnya senidiri di rumah. Berikut adalah cara membuat larutan oralit.

    • Siapkan wadah yang cukup besar atau pancai
    • Siapkan 1 liter air, ½ sendok teh garam dan 6 sendok teh gula pasir
    • Tuangkan kedalam wadah
    • Campur dan aduk hingga larut
    • Langsunsg bisa di konsumsi
    • Sebagai catatan, Kamu juga bisa menambahkan penyedap rasa sesuai selera.
  1. Mengkonsumsi Suplemen Zinc

Zinc atau juga di kenal dengan istilah seng merupakan senyawa atau sejenis mineral yang penting dan sangat di butuhkan oleh tubuh. Sebab zinc ini adalah salah satu mineral yang dapat menggantikan cairan tubuh akibat kondisi diare. Bahkan, penggunaan zinc ini juga telah di rekomendasikan dan dapat di gunakan oleh anak-anak pengidap diare. Selain itu, cara mencegah dehidrasi akibat diare menggunakan asupan zinc ini dapat mencegah gejala-gejala komplikasi.

  1. Kaldu

Salah satu bahan konsumsi yang dapat di gunakan untuk mencegah dehidrasi akibat kondisi diare adalah kaldu. Kaldu sendiri merupakan tulang dari daging ayam atau sapi dan hewan lainya yang di rebus untuk di konsumsi. Ternyata selain rasanya yang kuat dan enak, kaldu ini juga bisa mencegah dehidrasi. Sebab, kaldu sendiri mengandung banyak protein dan asam amino yang memudahkan untuk di cerna dan di serap oleh organ pencernaan. Tidak hanya itu saja, kaldu juga mengandung mineral dan senyawa lain berupa magnesium, fosfor dan kalsium yang tentunya baik untuk kesehatan tubuh.

Kondisi tubuh yang tengah mengalami diare memang membuat tubuh menjadi banyak kehilangan cairan. Hal ini di sebabkan kondisi kinerja usus yang bekerja lebih cepat di banding biasanya. Lambung dan usus juga tidak bisa menyerap mineral yang ada pada bahan makanan. Sehingga banyak cairan tubuh yang terbuang tanpa adanya pengganti hingga berisiko mengalami dehidrasi. Tubuh yang kehilangan banyak cairan akan membuatnya menjadi lemah dan lemas hingga menyebabkan organ tubuh sulit berfungsi. Akibatnya berat badan akan mulai menurun dan berpotensi menyebabkan risiko masalah-masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk segera menangani kondisi tubuh yang mengalami diare. Hal ini juga sebagai upaya mencegah tubuh mengalami risiko dehidrasi akibat diare.

Demikain pembahasan dari Kawan Mama mengenai cara mencegah dehidrasi akibat diare. Selain merepotkan dan membuat jengkel karena membuat kita harus bolak-balik ke kamar mandi. Ternyata diare juga bisa berisiko menyebabkan dehihdrasi. Kondisi diare yang di sertai dehidrasi merupakan kondisi yang sangat berbahaya. Maka dari itu, cara-cara di atas dapat kamu gunakan untuk merdekan diare dan mencegah dehidrasi akibat diare.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klikdokter
  • Hellosehat
Jenis Bakteri Penyebab Diare

Jenis Bakteri Penyebab Diare

Jenis Bakteri Penyebab Diare

Jenis Bakteri Penyebab Diare

Hallo Kawan Mama,

Salah satu kondisi masalah kesehatan yang membuat kita sangat tidak nyaman adalah diare. Diare merupakan sebuah kondisi di mana organ pencernaan kita mengalami gangguan kesehatan. Kondisi tubuh yang tengah mengalami diare umumnya akan membuat tubuh mudah merasa mual, mules, dan seringakali inigin buang air besar. Akibatnya kondisi ini akan membuat kita sering bolak-balik pergi kekamar mandi, dan akan menganggu segala aktivitas yang kita lakukan.

Pada dasarnya banyak sekali faktor yang berpotensi menjadi penyebab tubuh mengalami kondisi siare. Seperti halnya, mengkonsumsi makanan yang kurang baik, efek obat-obatan, operasi pembedahan perut dan faktor-faktor lainya. Namun Salah satu penyebab yang paling umum bagi tubuh yang mengalami kondisi diare adalah adanya serangan dari bakteri. Bakteri sendiri merupakan sebuah organisme yang sangat kecil yang hidup di lingkungan sekitar kita. Bahkan beberapa jenis bakteri ada yang hidup di dalam tubuh kita. bakteri yang ada di dalam tubuh kita, umumnya merupakan bakteri yang tidak berbahaya bagi kesehatan. Bakteri yang berasal dari luar tubuhlah yang cendrung menjadi bakteri yang akan menganggu kesehatan tubuh.

Bakteri-bekteri yang berasal dari luar tubuh kita tersebut seringkali masuk kedalam tubuh dan mangganggu organ tubuh kita. Umumnya, bakteri tersebut akan masuk kedalam tubuh melalui minuman dan bahan makanan yang kita konsumsi. Pada dasarnya tidak hanya satu jenis bakteri saja yang dapat menyebabkan diare. Ada beberapa jenis bakteri yang memiliki karakteristik berbeda-beda yang menjadi penyebab tubuh mengalami diare. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai bakteri jenis bakteri penyebab diare. Berikut adalah penjelasannya.

Jenis Bakteri Yang Menyebabkan Kondisi Diare

Umumnya kondisi diare ini akan berlangsung cukup cepat dan hanya membutuhkan beberapa hari saja unutk sembuh. Namun beberapa kasus menyabutkan bahwa tidak jarang orang mengalami diare dengan rentan waktu yang lebih lama. Kondisi ini bisa saja di sebabkan oleh penanganan yang tidak tepat hingga kondisi diare menjadi lebih parah dan menyebabkan masalah medis lainnya. Kondisi ini umumnya juga di sebabkan oleh infeksi bakteri-bakteri yang menyerang organ tubuh. Adapun jenis-jenis bakteri penyebab diare sebagai berikut.

  1. Jenis Bakteri Escherichia Coli

Bakteri Escherichia Coli (E.Coli) ini pada dasarnya merupakan bakteri yang memiliki ragam jenis hingga ratusan. Umumnya, sebagian besar dari bakteri jensi E.Coli ini hidup di dalam usus manusia hingga hewan. Bakteri ini pada dasarnya merupakan jenis bakteri yang tidak berbahaya. Malah bakteri tersebut akan membantu organ tubuh untuk mencerna bahan makanan yang di konsumsi. Namun, beberapa jensi dari bakteri E.Coli juga dapat menyebabkan gangguan pada organ pencernaan hingga mengalami diare.

Umumnya bakteri jenis E.Coli yang akan menganggu kesehatan organ tubuh dan berpotensi menyebabkan diare berasal dari luar tubuh. Biasanya bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh melalui bahan makanan seperti buah dan sayur yang tidak di cuci atau daging yang belum matang hingga susu segar. Oleh karena itu, dalam mengkonsumsi bahan makanan, sebaiknya cuci terlebih dahulu sayur dan buah yang akan di makan, masak hingga benar-benar matang daging yang akan di makan. Selain itu, sebaiknya hindari mengkonsumsi susu segar yang belum di pasteurisasi.

  1. Bakteri Shigella

Bakteri shigella merupakan salah satu jenis bakteri yang berpotensi menyebabkan tubuh mengalami diare. Umumnya, bakteri yang satu ini sering di temukan pada air dan makanan yang tidak higienis. Air dan makanan atau bahakan lingkungan yang tidak higienis tersebut umumnya sering kali tersentuh oleh anak-anak. Akibatnya banyak dari anak-anak yang mengalami diare di sebabkan oleh Bakteri shigella ini. Maka dari itu, kenersihan lingkungan terutama minuman dan maknan perlu untuk di perhatikan sehingga terhindar dari gejala diare.

  1. Bakteri Salmonella Enterica

Selain Bakteri shigella, jenis Bakteri Salmonella Enterica merupakan jenis bakteri yang juga terdapat buah dan sayur yang tidak higiensi, daging yang belum matang hingga telur setegah matang. Kondisi tersebtu membuat Bakteri Salmonella Enterica yang ada dalam bahan makanan tersebut belum sepenuhnya mati. Sehingga apabila bahan makanan tersebut di konusmsi maka tubuh berisiko akan mengalami diare. Sebaiknya pilih buah dan sayur yang di cuci dan higienis, serta masak daging dan telur hingga benar-benar matang.

  1. Bakteri Campylobacter

Bakteri Campylobacter merupakan salah satu dari jenis bakteri yang menyebabkan gengguan pada organ tubuh hingga mengalami diare. Sama halnya dengan Bakteri Salmonella Enterica dan Bakteri Shigella, Bakteri Campylobacter ini juga terdapat pada buah, sayur serta daging dan telur yang belum sepenuhnya matang. Pada dasarnya, tubuh yang terserang oleh Bakteri Campylobacter ini hanya mengakibatkan gejala ringan saja.

Namun pada tubuh yang tengah dalam kondisi system kekebalan tubuh yang terganggu akan mengakibatkan kondisi yang cukup fatal. Infeksi akibat bakteri ini dapat di cegah dengan menkonsumsi makanan daging yang di masak dengan matang dan susu yang telah di pasteurisasi  serta membiasakan diri untuk mencuci tangan menggunakan sabun hingga bersih.

  1. Bakteri Vibrio Cholera

Pada dasarnya jenis Bakteri Vibrio Cholera ini merupakan bakteri yang seringkali menyebabkan tubuh mengalami penyakit kolera. Namun ternyata, bakteri ini juga menjadi salah satu penyebab tubuh mengalami diare. Selain itu, tubuh yang mengalami diare juga berpotensi mengalami diare akibat Bakteri Vibrio Cholera ini. Umumnya bakteri ini hidup dan dapat di temukan pada air dan serta makanan yang tidak higienis.

Selain itu, sayuran yang telah di sirami dengan air yag mengandung kotoran manusia juga menjadi tempat tinggal bagi bakteri tersebut. sebagai upaya untuk menghindari masuknya Bakteri vibrio cholera ke dalam perut, sebaiknya perhatikan kebersihan makanan dan minuman yang akan kamu konsumsi. Selain itu, hindari menggunakan air yang mengandung kotoran manusia untuk menyirami sayuran yang di tanam.

Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas bahwa penyebab paling umum seseorang mengalami diare adalah akibat dari bakteri. Bakteri sendiri memang kerap menjadi sumber utama terjadinya berbagai penyakit yang di alami oleh tubuh, terutama dalam organ-organ pencernaan. Umumnya hal ini seringkali terjadi dan di alami oleh usia kanak-kanak dan usia lansia. Sebab usia kanak-kanak merupakan usia pertumbuhan di mana anak-anak sendiri seringkali bermain kotor-kotoran dan makan makanan yang belum tentu berih dan higienis. Hal inilah yang membuat berbagai jenis bakteri masuk kedalam tubuh dan menyerang organ pencernaan. Untuk usia lansia, diare juga menjadi salah satu gangguan kesehatan yang kerap di alami. Sebab, fungsi dari organ tubuh terutama pencernaan sudah tidak seproduktif seperti dulu lagi. Cara yang paling aman untuk mencegah bakteri masuk kedaam tubuh adalah dengan memperhatikan tingkat kebersihan, serta kematangan dari bahan makanan yang akan di konsumsi.

Demikian pembahasan adri Kawan Mama menganai jenis bakteri yang menjadi penyebab diare. Pola hidup sehat dan bersih serta pengolhana bahan makanan yang benar merupakan salah satu cara mencegah masuknya bakteri penyebab diare.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alvawater
  • Hellosehat