Cara Tepat Mengatasi Kondisi Diare

Cara Tepat Mengatasi Kondisi Diare

Cara Tepat Mengatasi Diare

Cara Tepat Mengatasi Diare

Hallo Kawan Mama,

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa diare meupakan salah satu kondisi tubuh yang mengalami gangguan pada organ pencernaan. Tubuh yang mengalami kondisi siare ini umumnya akan mengakibatkan munculnya gejala kondisi perut yang tidak menentu. Akibatnya seringkali merasa mules hingga bolak-balik pergi kekamar mandi. Tenunya hal ini membuat kita menjadi tidak nyaman dan menganggu segala aktivitas yang akan kita lakukan. oleh karena itu perlu adanya cara yang tepat untuk mengatasi diare.

Kondisi tubuh yang mengalami diare ini, pada dasarnya di sebabkan oleh adanya bakteri atau virus yang membuat iritasi dan menginfeksi organ pencernaan. Virus dan bakteri tersebut umumnya terdapat pada minuman dan bahan makanan yang kita konsumsi setiap hari. Karena kurang baik dalam menyiapkan dan mengolah bahan makanan tersebut sehingga bakteri dan virus di dalam bahan makanan belum sepenuhnya mati. Bakteri yang menginfeksi organ pencernaan ini akan membuat usus besar tidak dapat menyerap air dari bahan makanan tersebut. Akibatnya limbah dai bahan makanan tersebut akan bercampur dengan air yang tidak bisa diserap hingga tekstur fases menjadi cair. Kondisi tubuh yang mengalmi diare hebat juga berpotensi menyababkan tubuh mengalami dehidrasi. Karena bagaimanapun asupan mineral tubuh di dapatkan dari bahan makanan yang di konsumsi.

Diare memang merupakan salah satu kondisi gangguan kesehatan yang terbilang merepotkan. Karena selain membuat kondisi tubuh tidak nyaman, juga akan menganggua segala aktivitas yang kita lakukan. nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai cara untuk mengatasi diare. Untuk mengtasi diare, perlu bagi kita untuk mengetahui penyabab diare itu sendiri. Sebab selain di sebabkan oleh bakteri dan virus dari bahan makanan, beberapa kondisi tertentu juga berpotensi menyebabkan diare. Seperti, mengkonsumsi alcohol, pasca operasi pembedahan perut dan kondisi lainya.

Cara Mengatasi Kondisi Tubuh Yang Mengalami Diare

Salah satu gejala diare adalah seringkali buang air besar yang di tandai dengan adanya gejala muntah dan gastroenteritis. Gastroenteritis sediri meupakan kondisi lambung dan usus yang mengalami radang akibat bakteri maupun virus. Diare ini seringkali menyarang tubuh anak-anak yang masih rentan terserang panyakit. Namun pada kondisi tubuh yang mengalami diare parah, dapat menyebabkan masalah kesehatan lainya yang lebih serius hingga berakhir pada kematian.

Pasalnya, diare ini akan membuat tubuh tidak dapat menyerap mineral dari bahan makanan. Sehingga membuat tubuh akan kehilangan banyak cairan tanpa adanya suplai yang di butuhkan. Bahkan, saat ini, diare merupakan penyebab tingginya aangka kematian nomor 2 di dunia terutama pada anak-anak usia 5 tahun kebawah. Namun untungnya diare ini dapat di cegah dan di obati dengan penanganan yang tepat. Berikut ini adalah cara mengatasi tubuh yang mengalami kondisi diare.

  1. Menambah Suplai Cairan Yang Di Butuhkan Tubuh.

Kondisi tubuh yang mengalami diare membuat organ tubuh kehilangan banyak cairan dan kekurangan akan suplai cairan tubuh. Sehingga berpotensi memperparah kondisi diare dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Salah satu cara untuk mengatsinya adalah dengan memberi suplai asupan untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan cairan. Hal ini akan membuat tubuh terhindar dari gejala dehidrasi.

Di lansir dari Medical News Today, menghidrasi tubuh sangat penting di lakukan untuk sembuh dari diare. Dalam upaya pemulihan kondisi organ tubuh perlu adanya suplai cairan sebagai bagan energy untuk pemulihan organ tubuh. Minum air putoh merupakan salah satu upaya mudah dan sederhana yang dapat di lakukan. atau kamu juga bisa membuat larutan oralit sebagai pilihan lain. Cukup dengan garam setengah sendok teh serta 6 sendok the gula dan campurkan dengan 1 liter air.

  1. Mengkonsumsi Makanan Sehat Rendah Serat

Selain memperbanyak suplai cairan yang di butuhkan tubuh, pemilihan bahan makanan untuk di konsumsi pun mempengaruhi kondisi tubuh yang mengalami diare. Karena mengkonsumsi makanan semabarangan dan tidak tepat dapat memperparah kondisi diare. Dalam hal ini, kamu juga bisa mulai mengkonsumsi makanan sehat yang tinggi karbohidrat namun rendah akan serat.

Makanan sehat yang kaya akan nutrisi tersebut memudahkan lambung dan usus untuk mencerna dan menyerap manfaat di dalamnya. selain itu, kamu juga dapat memilih makanan dengan rasa tawar untuk mengurangi gejala mual. Pola makan seperti ini di sebut juga sebagai diet BRAT yang akan menghasilkan fases dengan tekstur yang padat. Dalam upaya Diet BRAT ini kamu dapat mengkonusmsi nasi, pisang saus apael dan rpti tawar.

  1. Mengkonsumsi Bahan Makanan Yang Mengandung Probiotik

Selain mengkonsumsi makanan yang rendaj serat, kamu juga bisa mengkonsumsi makanan yang mengadung probiotik. Pasalnya probiotik ini merupakan kumpulan bakteri yang baik bagi system pencernaan. Sehingga akan membantu organ pencernaan dalam mengolah dan mineral dan nutrisi dan mencegah terjadinya diare. Makanan probiotik ini berupa yogurt, tempe atau bahkan tahu dan sejenisnya.

  1. Makan Dalam Porsi Yang Lebih Sedikit

Untuk mrngatasi kondisi diare tidak hanya focus pada bahan makanan yeng di konsumsi. Namun jumlah porsi makan juga akan mempengaruhi kondisi tersebut. pasalnya makan dalam porsi yang banyak cenderung membuat kondisi diare menjadi lebih parah. Sebaiknya makan dengan porsi yang secukupnya atau lebih sedikit. Hal ini akan membuat keja usus menjadi lebih ringan dan menghidari adanya infeksi lainya.

  1. Menghindari Jenis Makanan Yang Menyebabkan Diare

Pada dasarnya, mekanan memiliki manfaat baik untuk tubuh sebagai sumber energy yang juga akan di serap kandungan manfaat di dalamnya. namun beberapa jenis makanan dapat menyebabkan atau bahkan memperparah kondisi diare. Makanan yang patut di hindari berupa makanan pedas, berminyak dan tinggi akan gula atau pemanis buatan. Selain itu, minuman berupa kopi, soda, serta susu dan eskrim merupakan makanan yang dapat memperparah kondisi diare.

Jenis makanan tersebut merupakan makanan yang tidak dapat di cerna dengan baik oleh organ pencernaan ketika mengalami diare. Sehingga ketika mengkonsumsi makanan terebut akan membuat kondisi tubuh yang sedang diare menajdi lebih parah. Selain itu, bebera makanan yang patut di hindari berupa, kacang-kacangan, kubis, brokoli, buncis, kol bunga, sayuram hijau lainya, jagung, beri, paprika, kafein, alcohol dan minuman bersuhu panas.

  1. Meminum Teh Chamomile

Mengkonsumsi minuman teh chamomile merupakan salah satu cara alami mengatsi kondisi diare. Karena teh chamomile juga di percaya dapat membuat keadaan lambung menjadi tenang dan lebih rileks. Hal ini akan membuat kinerja lambung menjadi lebih ringan dan tidak terlalu terbebani. Sebagaimana hasil studi oleh Molecular Medicine Reports yang menyebutkan bahwa, teh chamomile ini akan membantu mengatasi kembung, sakit perut dan mual yang di sebabkan oleh kondisi diare.

  1. Mengonsumsi Obat Diare

Pada dasarnya, mengatasi diare baiknya menggunakan cara-cara yang alami dan bersahabat terlebih dahulu. Namun dalam kondisi diare yang cukup parah, kamu bisa menggunakan obat diare untuk mengatasinya. Obat tersebut banyak di jual di toko obat dan apotek tanpa harus menggunakan resep dokter. Namun akan lebih baik kamu melakukan pemeriksaan yterlebih dahulu sehingga benar-benar tahu penyebab serta kondisi tubuh kamu sehingga dapat mengatasinya dengan cara yang tepat.

Kondisi tubuh yang mengalami diare umumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu dekat. Namun tidak jarang kasus yang menyabutkan bahwa tubuh yang mengalami diare tak kunjung sembuh. Hal ini tentu membuat kita tersiksa dan khawatir akan kondisi tubuh kita. Kondisi tubuh yang mengalami diare bila tidak segera di atasi berpotensi menyababkan dehidrasi. Hal ini di sebabkan oleh fungsi organ pencernaan yang tidak dapat berfunsgi menyerap mineral dan nutrisi dari bahan makanan yang di konsumsi. Kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi akan menyababkan berbagai masalah kesehatan karena fungsi metabolisme tubuh yang tidak dalam kondisi yang baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk segara mencegah dan mengatasi tubuh yang mengalami gejala diare.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai cara mengatasi tubuh yang mengalami diare. Cara-cara di atas merupakan cara yang dapat kamu gunakan untuk mengatasi dan memulihkan kondisi kesehatan tubuhmu. Karena cara tersebut merupakan cara yang terbilang aman dan sudah banyak yang menggunakannya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Health.kompas
  • hellosehat
Faktor Penyebab Tubuh Mengalami Diare

Faktor Penyebab Tubuh Mengalami Diare

Faktor Penyebab Tubuh Mengalami Diare

Faktor Penyebab Tubuh Mengalami Diare

Hallo Kawan Mama,

Setiap dari aktivitas yang kita lakukan tentu dapat di lakukan secara baik dengan adanya kondisi tubuh yang tengah dalam keadaan sehat. Ketika tengah dalam kondisi yang tidak fit, seringkali aktivitas yang kita lakukan juga terkena dampaknya hingga menggannggu segala aktivitas yang kita lakukan. Salah satu masalah kesehatan yang menganggu aktivitas adalah diare. Kondisi ini membuat aktivitas yang kita lakukan terganggu dan membuat kita tidak nyaman serta harus bolak-balik kekamar mandi.

Diare senidiri merupakan sebuah kondisi system pencernaan yang mengalami gangguan. Umumnya kondisi ini di tandai dengan seringakali perut merasakan mules, buang air besar di sertai dengan air. Masalah kesehatan yang satu ini dapat di alami oleh siapapun dan tidak mengenal kalangan usia. Namun usia muda seperti anak-anak adalah usia yang lebih rentan mangalami diare. Diare ini merupakan salah satu gangguan kesehatan yang umum di alami dan bisa menimbulkan kondisi yang cukup serius. Umumnya, kondisi tubuh yang mengalami diare ini di sebabkan oleh bahan makanan yang di konsumsi teah terkontaminasi dengan bakteri, atau pengolahannya yang salah atau bahkan kadaluarsa. Selain itu, tubuh yang mengalami diare dalam rentan waktu yang lama juga bisa menjadi salah satu indikasi masalah pencernaan dan penyakit lainya.

Tubuh yang terserang oleh diare tentu membuat kita menjadi tidak nyaman oleh gejala-gejala yang di sebabkan. Tentunya hal ini perlu untuk segara di atasi agar kita dapat kembali berkativitas dengan lancar seperti biasanya. Diare tentu tidakdatang begitu saja tanpa adanya faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya diare. Nah, pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas menganai faktor yang menyebabkan tubuh mengalami diare. Dengan mengetahui penyebab munculnya diare, tentu membuat kita menjadi lebih mudah mencegah dan mengatasinya.

Faktor Penyebab Munculnya Diare

Pada dasarnya, diare merupakan pergerakan usus yang tidak normal dan membawa cairan yang di sertai oleh infeksi gastrointertinal (GI) yang di sebabkan oleh bakteri dan virus atau parasit. GI sendiri pada dasarnya merupakan salah satu infeksi akibat bakteri yang di sebabkan oleh E.coli dan beberapa virus diare seperti rotavirus yang umumnya meneyrang pada bayi. Infeksi diare ini ini ternyata juga dapat menular melalui bakteri yang ada pada tangan kotor, serta air atau makanan yang telah terkontaminasi dan juga sebuah kontak langsung dengan feses. Nah, berikut ini adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab tubuh mangalami diare.

  1. Keracunan Bahan Makanan

Bahan makanan menjadi salah satu penyebab umum tubuh seseorang mengalami kondisi diare. Pasalnya bahan makanan yang terkontaminasi oleh bakteri akan membuat bakteri dalam tubuh menyerang system pencernaan. Bakteri tersebut akan membuat organ pencernaan menajdi terinfeksi hingga menyebabkan diare. Umumnya makanan yag terkontaminasi bakteri ini terjadi akibat beberapa hal yang kurang di perhatikan. Seperti, senitasi yang buruk, pengolahan bahan makanan yang kurang baik, hingga kondisi makanan yanhg di simpan pada suhu yang tidak tepat.

  1. Ifeksi Akibat Bakteri

Kondisi tubuh yang mengalami diare, umumnya juga di sebabkan oleh infeksi yang di sebabkan leh bakteri. Umumnya, bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang tidak higienis. Selain itu, bakteri juga bisa masuk kedalam tubuh akibat bahan makanan yang di olah kurang matang. Karena bagaimanapun, bahan makanan yang kurang matang membuat bakteri yang menempel belum mati sepenuhnya. Beberapa jenis bakteri yang umumnya menginfeksi dan menyababkan tubuh mengalami diare berupa,

    • Escherichia coli (E.Coli), merupakan bakteri yang umumnya hidup di dalam usus yang umumnya keberadaanya tidak berbahaya. Namun beberapa jenis E.coli terutama yang berasal dari luar tubuh seperti bahan makanan yang kurang matang akan menimbulkan ifeksi parah.
    • Salmonella, merupakan jenis bakteri yang terdapat pada daging sapi, ungags, susu, hingga telur. Jenis bakteri ini infkesinya juga berpotensi menyebar pada usus hingga aliran darah dan organ tubuh lainya.
    • Shigella, merupakan bakteri yang berasal dari air atau bahan makanan yang telah terkontaminasi dengan kotoran. Bakteri ini akan melepaskan racun yang akan membuat iritasi pada usus sehingga mengalami infeksi. Umumnya bakteri ini seringkali menyerang usia anak-anak.
    • Campylobekter, merupakan bakteri yang terdapat pada burung, ayam dan jenis ungas lainya. Pengolahan yang tidak matang dengan maksimal membuat bakteri ini menjadi hidup dan menyerang organ pencernaan.
    • Vibrio cholera, merupakan jenis bakteri yang menyebabkan kolera. Kolera sendiri merupakan masalah kesehatan yang berpotensi dapat menyebabakn diare hingga tubuh mengalami dehidrasi.
  1. Infeksi Virus

Selain di sebabkan oleh bekteri, tubuh yang mengalami diare juga dapat di sebabkan oleh serangan virus. Virus yang menyebabkan diare antara lain berupa rotavirus dan norovirus. Umumnya virus yang menyerang tubuh ini juga masuk kedalam tubuh melalui minuman adan bahan makanan yang di konsumsi atau terjadinya kontak langsung dengan penderita diare. Karena seseorang yang terkena virus penyebab diare dapat menularkan dulu penyakitnya sebelum ia mengalami gejala diare.

  1. Infeksi Jamur Atau Parasite

Selain bakteri dan virus, peneybab lain tubuh mengalami diare adalah adanya infeksi yang di sebabkan oleh jamur dan parasite. Sama halnya dengan bakteri dan virus, jamu r dan parasite juga masuk kedalam tubuh melalui minuman dan bahan makanan yang di konsumsi. Umumnya, jenis parasite yang menyebabkan diare berupa giardia duodenalis. Umumnya kondisi diare yang di sebabkn oleh parasi di dasari pada lingkungan yang tidak steril, tidak menjaga kebersihan hingga tempat yang memiliki sanitasi air yang buruk.

  1. Traveler’s Diarrhea

Traveler’s diarrhea merupakan kondisi tubuh yang mengalami diare ketika dalam kondisi perjalanan atau pada tempat tujuan. Umumnya banyak dari para traveler yang mengalami diare akibat mengkonsumsi minuman dan makanan tapa mengetahui kadar kebersihan dan kehegenisannya. Sehingga bukannya berlibur untuk menghilangkar stress namun malah mendapat masalah kesehatan. Sebaiknya cari tahu terlebih dahulu makanan dan minuman ketika sedang melakukan perjalanan.

  1. Efek Samping Pemakaian Obat-Obatan

Umumnya, obat merupakan salah satu bahan konsumsi yang di gunakan untuk mengatasi dan mengobati penyakit tertentu. Namun beberapa efek dari obat tertentu, berpotensi menyebabkan tubuh mengalami diare. Pasalnya meski memiliki manfaat untuk membunuh bakteri, namun obat tidak dapat membedakkan antara bakteri baik dan bakteri buruk. Obat antibiotic ini juga akan membunuh bakteri baik yang berfungsi melindungi usus dan organ pencernaan. Sehingga membuat organ tubuh menjadi rentan mengalami infeksi. Jenis obat seperti antasida dan obat kanker juga merupakan obat yang berpotensi menyebabkan diare.

  1. Intoleransi Makanan

Beberapa orang memeng memiliki riwayat intoleransi makanan. Namun kondisi ini ternayat juga berpotensi menyebabkan tubuh mengalami diare. Sebab, organ oencernaan tidak dapat mencerna nutrisi atau kandungan zat di dalam makanan akibat tidak memiliki enzim khusus. Akibatnya, membuat tubuh meudah mengalami kram, mual, kembung hingga diare.

  1. Kondisi Medis Tertentu

Kondisi tubuh yang mengaami diare cukup lama merupakan indikasi diare kronis. Umumnya kondisi tubuh yang mengalami diare kronis ini di sebabkan oleh kondisi medis tertentu. Seperti adanya peradangan pada saluran pencernaan. Seperti kondisi irritable bowel syndrome (IBS) yang umumnya di picu oleh stress. Selain itu, kondisi inflammatory bowel disease (IBD) berupa gangguan usus kronis Chron disease dan colitis ulseratif.

Kondisi IBD ini berupa peradangan saluran pencernaan hingga meyababkan luka hingga sepanjang lapisan usus besar.  Selain itu ada lagi kondisi penyakit celiac akibat mengkonsumsi makanan yang mengandung gluten hingga memicu respon system imun dan menyerang jaringan pada usus kecil. Kondisi ini akan membuat rusaknya lapisan usus sehingga penyerapan nutrisi terganggu (malabsorbsi).

  1. Mengkonsumsi Alcohol

Salah satu hasil studi oleh Havard Medical School menyebutkan bahwa minum alcohol berpotenis menyebabkan mencret dan diare. Kadar alcohol yang sedikit akan memicu usus bergerak cepat untuk mencerna makanan. Namun kondisi tersebut membuat usus besar tidak dapat menyerap air dengan maksimal. Akibatnya feses akan mengandungan banyak air hingga membuat tekturnya encer dan terjadilah mencret.

  1. Operasi Atau Pembedahan Pada Perut

Salah satu kondisi medis yang dapat menyababkan diare adalah pembedahan pada bagian perut. Perut yang sehabis mengalami operasi tentu masih dalam tahap pemulihan, sehingga fungsi belum dapat bekerja dengan optimal. Karena usus masih dalam tahap pemulihan dan belum dapat menyerap nutrisi dari bahan makanan yang di konsumsi. Alhasil kondisi ini berpotensi menyababkan tubuh mengalami diare.

Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, diare merupakan salah satu kondisi masalah kesehatan yang sangat mengganggu, terutama dalam berkativitas. Selain itu, tubuh yang mengalami diare juga akan membuat kita menjadi tidak nyaman dan tidak tenang. Akibatnya, semua aktivitas yang kita lakukan menjadi berantakkan. Berbagai faktor berpotensi menyebabkan tubuh mengalami kondisi diare, seperti yang telah di jelaskan di atas. Namun pada dasarnya, kondisi ini di sebab kan oleh adany gangguan pada system pencernaan. Bakteri, virus, hingga parasite menjadi masalah penyebab yang umum seseorang mengalami diare, terutama pada anak-anak. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengetahui faktor penyebab tubuh mengalami diare. Dengan begitu, kita jadi tahu bagaimana cara mencegah dan mengatasinya.

Demikian pambahasan dai Kawan Mama menganai penyenbab tubuh mengalami diare. Kondisi diare dapat di cegah dengan mengetahui penyebab dan mencegah serta mengantisipasinya sebelum kondisi tersebut menimpa tubuh kita.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Health.kompas
  • Hellosehat
Penyabab Tubuh Mengalami Dehidrasi

Penyabab Tubuh Mengalami Dehidrasi

Penyabab Tubuh Mengalami Dehidrasi

Penyabab Tubuh Mengalami Dehidrasi

Hallo Kawan Mama,

Pada dasarnya, setiap dari tubuh manusia memiliki cairan tubuh yang menjadi sumber energy bagi setiap sel dan jaringan yang menjadi bagian dari metabolisme tubuh. Bahkan di katakana bahwa organ tubuh manusia tetap dapat bekerje meskipun tanpa adanya asupan bahan makanan, meskipun tidak dapat bekerja dengan maksimal. Umumnya cairan tubuh ini di dapatkan dari bahan makanan dan minuman yang di konsumsi setiap hari. Dan tubuh yang kekurangan cairan akan menjadi salah satu penyebab tubuh mengalami dehidrasi.

Dehidrasi sendiri meupakan kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan suplai mineral air yang menjadi sumber energy utama bagi kinerja metabolisme tubuh. Umumnya dehidrasi ini terjadi karena tubuh lebih banyak mengeluarkan atau kehilangan cairan di bandingkan asupan cairan yang masuk ke dalam tubuh. Kondisi ini dapat di alami pleh siapapu dan tak mengenal jenjang usia. Namun dalam beberapa penelitian menyebutkan bahwa usia anak-anak dan lansia adalah usia yang rentan mengalami dehidrasi. Umumnya tubuh yang mengeluarkan benyak cairan di sebabkan oleh aktivitas berat yang di lakukan sehingga membutuhkan tenaga ekstra yang membutuhkan banyak energy. Hal ini akan membuat cairan di dalam tubuh menjadi terkuras. Dalam kondisi kesehatan tertentu, tubuh juga bisa menyebabkan kehilangan banyak cairan. Seperti keluarnya cairan tubuh akibat muntah, diare, keringat, urine hingga air mata. Selain itu, bahan makanan yang kita konsusmi juga akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kadar air dalam tubuh kita.

Dehidrasi memang menjadi masalah tersendiri yang apabila di biarkan akan menjadi masalah yang serius. Sebab tubuh yang mengalami dehidrasi akan  berdampak pada kondisi kesehatan organ tubuh lainnya. Tentunya hal kondisi tubuh yang mengalami kekurangan cairan ini memiliki penyebab-penyabab tubuh mengalami dehidrasi. Pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai penyebab tubuh mengalami dehidrasi. Faktor-faktor tersebut tentu merupakan hal yang perlu untuk kita ketahui sehingga bisa lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan tubuh kita.

Faktor Penyabab Tubuh Menalami Dehidrasi

Kondisi tubuh yang kekurangan akan suplai cairan tubuh ini memiliki berbagai dampak masalah kesehatan. Karena sel dan jaringan yang kekurangan asupan cairan tubuh akan membuat energy yang di butuhkan untuk menjalankann fungsinya menjadi berkurang. Sehingga kinerja dan fungsi dari sel dan jaringan serta metabolisme tubuh akan menurun dan tidak optimal. Tubuh yang mengalami kekurangan cairan tubuh tentu tidak terjadi tanpa adanya sebab yang jelas. Nah berikut ini adalah penjelasan dari faktor yang menjadi penyabab tubuh mengalami dehidrasi

  1. Aktivitas Berat Sehingga Mengeluarkan Banyak Cairan Tubuh Atau Keringat.

Tubuh manusia sekalipun dalam kondisi apapun organ tubuh tetap akan bekerja bahkan dalam kondisi diam atau istirahat sekalipu. Apalagi pada tubuh yang di gunakan untuk aktivitas yang berat. Pada aktivitas yang berat, tubuh cenderung akan mengeluarkan banyak cairan. Karena kondisi tubuh yang di buat untuk aktivitas berat akan menguras cairan di dalam tubuh. Oleh karena itu, tubuh yang mengeluarkan banyak cairan tentu membutuhakan suplai cairan untuk menggantikan cairan tubuh yang telah hilang.

Kondisi tubuh yang di gunakan untuk aktivitas berat iniah yang menjadi salah satu penyabab tubuh mengalami dehidrasi. Akibatnya tubuh akan mudah lelah dan lemas sehingga metabolisme di dalam tubuh akan menurun karena kekurangan sumber asupan energy. Kondisi dari kinerja metabolisme tubuh yang tidak optimal dan menurun akan membuat tubuh rentan terkena berbagai masalah kesehatan.

  1. Sering Buang Air Kecil

Banyak orang tidak mengetahui bahwa setiap dari urine yang kita buang atau keluarkan dari tubuh berasal dari cairan tubuh yang tellah di urai oleh ginjal. Pada dasarnya urine ini di dapatkan dari sumber bahan makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Bahan makanan dan minuman yang di kita konsumsi tersebut akan di serap oleh system pencernaan hingga di saring oleh ginja dan menjadi urine.

Pada dasarnya minuman alcohol merupakan minuman yang bersifat diuretic. Diuretic sendiri merupakan sejenis obat atau senyawa yang berfungsi mendorong tubuh memproduksi air seni. Terlalu sering mengkonsumsi alcohol akan membuat tubuh mudah mengeluarkan air seni. Hal ini lah yang menjadi salah satu penyebab organ tubuh yang kekeringan dan mengalami dehidrasi. Selain itu, alcohol juga memiliki kandungan yang tidak baik bagi kesehatan organ tubuh kita karena sifatnya yang keras.

Apabila kita sering buang air kecil maka itu juga akan membuat tubuh kita menjadi bekerja lebih, terutama ginjal. Hal ini membuat cairan di dalam tubuh kita menjadi terkuras dan kehilangan lebih banyak cairan. Akibatnya tubuh akan kekurangan cairan dan kondisi ginjal kita juga akan menjadi kering. Jika di biarkan terlalu lama kondisi ini akan menyababkan berbagai masalah kesehatan hingga adanya gangguan pada ginjal, seperti penyakit batu ginjal.

  1. Demam

Umumnya tubuh yang tengah mengalami demam akan membuat suhu tubuh menjadi naik dan tinggi. Hal ini juga menjadi salah satu penyebab tubuh mengalami dehidrasi. Sebab dengan kondisi suhu yang tinggi maka tubuh akan menjadi panas dan mengaluarkan banyak keringat. Akibatnya cairan dalam tubuh akan hilang dan tubuh akan mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi.

  1. Muntah-Muntah

Selain aktivitas yang berat yang membuat tubuh banyak mengelurkan cairan berupa keringat, seseorang dalam kondisi muntah-muntah juga dapat mengalami dehidrasi. Karena kondis tubuh seseorang yang tengah muntah membuat isi di dalam perut beserta cairan tubuh terpakasa terangkut keluar. Kondisi inilah yang membuat tubuh mengalami kekeringan dan dehidrasi. Selain itu, penggantian air sebagai sumber cairan tubuh juga terbilang sulit untuk di olah oleh tubuh. Sebab kondisi tubuh tengah dalam penolakan akan asupan bahan makanan dan minuman.

  1. Diare

Diare merupakan salah satu kondisi masalah kesehatan yang seringkali di alami setiap orang. Umumnya kondisi ini di sebabkan oleh kondisi tubuh yang sedang tidak sehat atau bahkan bahan makanan yang di konsumsi. Pada dasarnya organ tubuh berupa usu besar akan menyerap air atau mineral dari bahan makanan yang kita konsumsi. Pada kondisi ini, diare akan mencegah dan menghalangi usus besar untuk menyerap air dan membuat bahan makanan tersebut langsung terbuang menuju saluran pembuangan. Akibatnya usus besar akan mengalami kekeringan dan dehidrasi.

  1. Diabetes

Sadar atau tidak, masalah kesehatan seperti diabetes ternayat juga menjadi salah satu penyebab tubuh mudah mengalami dehidrasi. Karena seseorang yang memiliki penakit diabetes akan membuat kadar gula pada tubuh manjdi meningkat tinggi. Kondisi ini akan membuat tubuh menjadi mudah kehilangan cairan akibat seringkali melakukan buang air kecil. Kondisi ini lah yang akan membuat organ pencernaan dan ginjal mengalami kekeringan. Akibatnya banyak masalah kesehatan yang bisa di sebabkan oleh kondisi dehidrasi.

  1. Usia

Pada dasarnya, dehidrasi merupakan sebuah kondisi yang bisa di alami oleh semua orang. Namun pada usia anak-anak dan lansia merupakan usia yang sangat rentan mengalami dehidrasi. Karena pada usia kanak-kanak, tubuh mereka lebih peka terhadap perubahan kadar air dan mineral di dalam tubuh. Usia kanak-kanak juga merupakan usia yang rentan mengalami diare. Akibatnya organ tubuh yang lebih peka terhadap perubahan kadar mineral dan kondisi diare yang di alami akan membuat tubuh anak-anak mudah mengalami dehidrasi.

Tidak hanya anak-anak saja, pada usia lanjut juga rentan mengalami dehidrasi. Karena bagaimanapun orang tua memiliki organ tubuh yang sidah tidak lagi peka seperti ketika usia muda. Sebab usia lanjut cenderung memiliki organ tubuh yang sudah tidak berfungsi dengan baik. Kondisi inilah yang membuat tubuh para lansia mudah mengalami dehidrasi.

  1. Siklus Menstruasi

Menstruasi merupakan sebuah kondisi medis yang hanya di alami oleh kaum wanita saja. ternyata, kondisi tersebut juga dapat menjadi penyabab tubuh mengalami dehidrasi. Karena seorang wanita yang tengah menstruasi, produktivitas hormon estrogen dan progesterone di dalam tubuh menjadi lebih rendah. Kondisi ini menyababkan kadar arginine vasopressine (AVP) menjadi berkurang. AVP sendiri berfungsi untuk menyimpan cadangan air pada tubuh. Penurunan produktivitas hormon tersebut akan menurunkan rasa haus walaupun pada kenyatannya tubuh tengah mengalami kondisi dehidrasi.

  1. Masa Kehamilan Dan Menyusui

Selain menstruasi kondisi hamil dan menyusi ini juga merupakan slah satu penyebab dehidrasi yang hanya di alami oleh wanita. Kondisi wanita yang sedang hamil membutuhkan banyak asupan cairan karena kondisi pertumbuhan janin yang juga membutuhkan asupan mineral. kondisi ini juga menjadi penyabab dehidrasi. Sebab wanita hamil seringkali mengalami morning sickness yang menyababkan seringkali muntah dan kehilangan banyak cairan tubuh.

Umumnya dalam kondisi normal tubuh membutuhkan asupan 2 liter air perhari. Namun ketika dalam kondisi hamil, tubuh membutuhkan sekitar 3 liter air perhari. Oleh karena itu, asupan suplai mineral perlu untuk di penuhi, sehingga ibu dan janin dalam kandungan tidak mengalami dehidrasi. Karena kondisi dehidrasi akan sangat membahayakan bagi kesehatan ibu dan pertumbuhan janin dalam kandungan.

Selain itu, ibu menyusui juga rentan mengalami dehidrasi. Sebab mineral atau cairan tubuh merupakan salah satu bagian dari air susu ibu (ASI) yang nantinya akan menjadi bahan makanan bagi sang bayi. Dlam kondisi tersebut, ibu menyusui perlu manembah asupan mineral yang dapat mencukupi kebutuhan tubuh dan sumber bahan bagi pembentukan ASI.

  1. Stress

Salah satu penyabab dehidrasi yang paling sering di alami oleh orang dewasa adalah stress. Kondisi kesehatan tubuh akan sangat berpengaruh terhadap kondisi fikiran dan mental seseorang. Ketika dalam kondisi stress, umumnya kelenjar adrenal akan menghasilkan sel stress hingga mengalami kelelahan dan menyababkan insufiensi adrenal. Sehingga membuat kelenjar adrenal bekerja lebih keras sehingga mengurangi produktivitas dari hormon aldosterone. Hormon inilah yang merupakan penjaga kadar air dan garam pada tubuh.

Pada dasarnya, kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi ini di sebabkan oleh tubuh yang terlalu banyak mengeluarkan atau kehilangan banyak cairan. Kondisi tersebut juga di iringi oleh suplai mineral yang di butuhkan oleh tubuh tidak tercukupi. Sehingga kondisi inilah yang membuat tubuh mudah mengalami dehidrasi. Namun beberapa kondisi tertentu dapat menyababkan tubuh lebih rentan mengalami dehidrasi. Sebagaimana telah di jelaskan di atas tadi, kondisi seperti aktivitas yang berat atau bahkan masalah-masalah kesehatan ini yang akan membuat tubuh rentan mengalami dehidrasi. Sehingga perlu bagi kita untuk mencukupi suplai mineral sebagai sumber cairan tubuh agar system metabolisme tubuh kita sehat dan berfungsi sebagaimana mestinya.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama menganai penyabab tubuh mengalami dehidrasi. Tubuh yang megalami kondisi dehidrasi ini dapat di sebabkan oleh faktor-faktor yang telah di jelaskan di atas. Meskipun terlihat sepele faktor tersebut dapat menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi. Dan tubuh yang tengah dalam kondisi dehidrasi sangat rentan mengalami berbagai masalah kesehatan dan akan memperburuk kondisi tubuh.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Health.kompas
Dampak Yang Di Sebabkan Oleh Dehidrasi

Dampak Yang Di Sebabkan Oleh Dehidrasi

Dampak Yang Di Sebabkan Oleh Dehidrasi

Dampak Yang Di Sebabkan Oleh Dehidrasi

Hallo Kawan Mama,

Pada dasarnya setiiap dari tubuh kita terdapat cairan sebagai salah satu sumber energy yang akan membuat organ tubuh kita bekerja. Cairan tersebut juga akan berfungsi untuk menggerakkan system saraf hingga otak kita. setiap aktivitas yang kita lakukan tentunya akan membutuhkan cairan tubuh sebagai sumber bahan energy. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga agar tubuh kita terpenuhi kebutuhan cairan yang di btutuhkan. Hal ini akan membuat kita terhindari dari berbagai dampak yang di sebabkan oleh dehidrasi.

Dehidrasi sendiri merupakan suatu keadaan di mana tubuh mengalami  kehilangan atau mengeluarkan banyak cairan tanpa adanya pergantian cairan yang masuk. Kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi ini akan berdampak pada keseimbangan zat gula dan zat garam di dalam tubuh menjadi terganggu. Beberapa dampak yang di sebabkan oleh dehidrasi berupa fungsi organ tubuh yang tidak dapat berkerja dengan normal apalagi optimal. Pada dasarnya di dalam tubuh manusia sendiri, umumnya mengandung air atau mineral hingga 60 persen dari total berat badan secara keseluruhan. Mineral yang tercukupi ini juga akan membantu system pencernaan untuk mengeluarkan racun dan kotoran dari dalam tubuh. Selain sebagai sumber energy penggerak saraf, cairan tubuh ini juga akan menjadi bantalan atau pelumas persendian sehingga dapat bekerja dengan optimal. Selain itu, cairan tubuh tersebut juga akan melembapkan jaringan pada telinga, hidung, hingga tenggorokan dan akan menjadi media transportasi nutrisi untuk sel-sel tubuh.

Peran air atau mineral di dalam tubuh memang sangat krusial. Karena mineral tersebut merupakan senyawa yang sangat di butuhkan oleh setiap sel dan jaringan pada tubuh. Mulai dari system pencernaan, mata, sendi, saraf, membuang racun atau zat sisa, serta sel pada kulit. ketika tubuh keurangan cairan maka akan menyebabkan dehidrasi. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas menganai dampak yag di sebabkan oleh dehidrasi. Karena tubuh yang mengalami kondisi dihdrasi memang sangat rawan dan berisiko menyabbakan berbagai masalah kesehatan.

Dampak Yang Di Sebabkan Akibat Tubuh Yang Mengalami Dehidrasi

Pada dasarnya,sekitar 2/3 tubu manusia terdiri dari air yang akan bekerja menjaga fungsi sel dan jarinagn serta organ-organ di dalam tubuh. Dalam upaya memenuhi kebutuhan cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi setidakya tubuh manusia membutuhkan 8 gelas air setiap harinya. Sebab, tubuh dengan atau tanpa aktivitas tetap membutuhkan asupan carian. Apalagi bagi seseorang yang memiliki pekerjaan atau aktivitas yang berat. Sebab, tubuh yang mengalami dehidrasi sangat rentan dan akan menimbulkan berbagai dampak  masalah kesehatan.

Tubuh yang mengalami dehidrasi ini akan terjadi karena adanya aktivitas tubuh yang mengeluarkan banyak cairan. Namun, tubuh tidak mendapatkan asupan cairan sebagai ganti atas cairan yang telah di keluarkan. Kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi ini umumnya dapat terjadi pada siapa saja. namun usia muda atau anak-anak dan usia lansia adalah usia yang sangat rentan mengalami dehidrasi. Berikut ini adalah beberapa dampak yang di sebabkan oleh dehidrasi.

  1. Gangguan System Pencernaan

Air atau mineral merupakan bagaian dari cairan tubuh yang juga memiliki fungsi untuk membantu kinerja system penceranaan. Karena memang system pencernaan membutuhkan asupan cairan atau minera sehingga dapat berfungsi dan mencerna bahan makanan yang di konsusmi. Ketika tubuh kekurangan akan cairan atau dehidrasi, maka kinerja dari system pencernaan juga akan terganggu.

Umumnya, tubuh yang kekurangan cairan akan menyebabkan tubuh menyerap cairan dari usus. Kondisi ini akan menyebabkan makanan yang ada di usus hanya memiliki sedikit kadar cairan sehingga menjadikannya mengeras. Maka dari itu, perlu adanya asupan cairan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh sehingga system pencernaan juga dapat terjaga dan bekerja dengan optimal.

  1. Sembelit Atau Susah Buang Air Besar

Ketika kebutuhan akan cairan tubuh terpenuhi, maka bahan makanan yang di konsumsi akan menjadi lenih mudah di cerana oleh system pencernaan. Kondisi inilah yang akan membuat lancarnya kinerja usus besar dalam menyarap air dari bahan makanan yang nantinya akan menjadi feses. Ketika tubuh mengalami dehidrasi akibat kekurangan cairan, maka usu besar secara otomatis akan menghemat air dan akan menyababkan fases menjadi keras dan kering. Pada kondisi inilah organ pembuangan akan menjadi tidak lancar atau sembelit.

  1. Gangguan Elektrolit

Tubuh yang kekurangan akan asupan air juga berpotensi menyababkan gangguan elektrolit. Sebagaimana kita ketahui, elektrolit sendiri merupakan zat atau cairan tubuh yang terdiri dari berbagai jenis. Seperti natrium, kalium magnesium dan lain sejenisnya. Tubuh yang kekurangan akan aupan cairan akan meyebabkan risiko hyponatremia atau hipoklemia dan lain sejenisnya. Sebab bahan utam dari natrium dan teman-temannya ini adalah asupan air dari luar.

  1. Kram Dan Kejang Otot.

selain masalah pada system pencernaan dan gangguan elektrolit, tubuh yang mengalmai dehidrasi juga rentan mengalami kondisi gangguan pada otot. Karena kinerja dari otot sendiri juga tidak lepas dari asupan mineral tang masuk kedalam tubuh. Tubuh yang mengalami dehidrasi akan menyebabkan risiko hipersensitivitas dan kontraksi involunter pada jaringan otot. Akibatnya jaringan pada otot tidak bisa bekerja secara optimal sehingga berpotensi menyebabkan kram dan kejang pada otot.

  1. Tekanan Darah Yang Meningkat

Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi kronis membuat seringkali tekanan darah dalam tubuh menjadi meningkat. Ketika tubuh mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan, maka otak secara otomatis akan mengirimkan sinyal ke kelenjar pituitary untuk segera memproduksi hormon vasopressin. Hormon inilah yang akan mengakibatkan retensi cairan tubuh sehingga menyebabkan konstriksi pada pembuluh darah. Pada kondisi ini tubuh sangat rentan akan risiko hipertensi.

  1. Gangguan Pada Otak

Selain kinerja saraf, tubuh yang mengalami dehidrasi juga akan menyababkan gangguan pada otak. Karena bagaimanapun, otak merupakan organ tubuh yang bekerja keras dalam mengatur berbagai jenis sel dan jaringan hingga organ-organ di dalam tubuh. Hal ini membuat otak memerlukan asupan cairan tubuh dalam jumlah yang banyak sebagai sumber energy untuk menjalankan fungsinya.

Tubuh yang kekurangan akan cairan tubuh atau mengalami dehidrasi akan membuat asupan cairan yang di butuhkan otak untuk menjalankan tugasnya menjadi tidak terpenuhi. Kondisi ini akan menyebabkan berbagai gangguan pada kinerja otak dan tubuh. Seperti mudah merasa lelah, kurang semangat atau lesu, hingga mengalami mudah marah dan rentan akan depresi.

  1. Ganggguan Pada Ginjal

Pada dasarnya, ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki banyak fungsi dalam metabolisme tubuh. Salah satunya adalah memsiahkan zat sisa seperti memproduksi urine. Tubuh yang mengalami dehidrasi akibat kekurangn carian tubuh akan mambuat keadaan ginjal mengalami kontriksi pembuluh darah sehingga membuat produktivitas ginjal menjadi menurun. Ginjal yang kekurangan akan cairan ini akan menjadi rentan mengalami gangguan dan kerusakan fungsi ginjal.

Kondisi ini akan menyebabkan risiko terjadinya retensi urine hingga urine yang di keluarkan menjadi berwarna lebih pekat hingga berisiko hipertensi. Ginjal yang kekurangan akan asupan cairan juga akan menyababkan peningkatan konsentrasi urine. Kondisi inilah yang menjadi awal mula seseorang mengalami penyakit batu ginjal. Pentingnya asupan cairan pada ginjal perlu untuk kita ketahui, sehingga dapat mencegah terjadinya kondisi-kondisi buruk yang di sebabkan oleh kekurangan cairan.

  1. Detak Jantung Yang Tidak Normal

Pada dasarnya kinerja jantung ini membutuhkan asupan cairan dengan kadar yang cukup dan stabil. Maka apabila kebutuhan akan cairan tidak terpenuhi dengan baik, membuat konerja jantung menjadi tidak normal. Tubuh yang mengalami dehidrasi juga akan membuat kadar elektrolit di dalam tubuh menjadi tidak stabil. Akibatnya risiko gangguan pada jantung menjadi meningkat hingga membuat detak jantung menjadi tidak stabil.

  1. Kulit Kering Dan Tidak Elastis

Tubuh yang kekurangan akan cairan tubuh juga berdampak pada kondisi kesehatan kulit. pasalnya kuli juga merupakan salah satu sel yang membutuhkan banyak asupan mineral. kondisi kulit yang mengalami dehidrasi akan membuat struktur kulit menjadi kerin, mudah mengelupas dan rusak. Kondisi ini dapat kamu ketahui dengan cara mencubit kulit, apabila setelah di lepas kulit kembali kebentuk semula dengan cepat, maka kondisi kulit sedang sehat. Namun apabila sete;ah di lepas kulit tidak kunjung normal, atau kembali dengan lambat maka kondisi kulit sedang tidak sehat atau kekurangan cairan.

Kondisi tubuh yang kekurangan akan cairan atau asupan mineral akan menyababkan beberapa dampak akibat dehidrasi. Karena sebagaimana telah di jelaskan di atas, bahwa mineral merupakan senyawa penting yang juga merupakan sumber energy bagi kinerja segala bagian dari system metabolisme di dalam tubuh. Tentunya asupan akan mineral dan cairan perlu untuk di penuhi sebagai cara memelihara kesehatan tubuh dan mencegah serta menghindari gangguan-gangguan kesehatan. Tubuh yang mengalami dehidrasi berat bisa di alami oleh siapa saja, apalagi bagi seseorang yang jarang mengkonsumsi air mineral. Karena sebagian besar atau bahkan hamper seluruh dari sel serta jaringan dan organ tubuh kita bekerja dengan air sebagai sumber energy utamanya. Karenanya penting untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan yang di perlukan oleh tubuh agar terhindar dari berbagai dampak yang di sebabkan dehidarasi.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai dampak yang di sebabkan oleh dehidrasi. Sistem, kerja dari setiap sel mapun jaringan dan organ tubuh manusia memang tidak bisa lepas dari kebutuhan akan asupan cairan. Karena tanpa adanya asupan cairan, tubuh akan mengalami kondisi dehidrasi yang aakan berpotensi menyababkan berbagai gangguan kesehatan yang serius.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Sehatq
Kebiasaan Yang Menyebabkan Jerawat Tumbuh

Kebiasaan Yang Menyebabkan Jerawat Tumbuh

Kebiasaan Yang Menyebabkan Jerawat Tumbuh

Kebiasaan Yang Menyababkan Jerawat Tumbuh

Hallo Kawan Mama,

Jerawat merupakan salah satu masalah pada kulit yang kerap terjadi pada siapapun. Apalagi ketika seseorang tengah dalam usia mudah atau pubertas. Usia tersebut merupakan usia di mana pertumbuhan serta metabolisme dan system produktivitas tubuh sedang subur atau tinggi. Namun ternyata, hal usia tersebut juga merupakan usia di mana kulit rentan mengalami gangguan kesehatan. Seperti halnya, jerawat dan masalah kulit lainya.

Umumnya munculnya jerawat ini di sebabkan oleh faktor-faktor internal. Seperti penyumbatan pori-pori kulit yang di sebabkan oleh adanya penumpukan sel kulit mati, serta kotoran dan sebum. Pasalnya usia puber membuat tubuh seseorang menjadi cepat memproduksi jarinagn dan sel baru yang akan menggantikan sel yang lama. Dan pada kondisi tersebut, tidak sedikit yang mengalami overproduktivitas sehingga sel yang baru dan juga keringat (sebum) pada kulit menjadi tidak bisa keluar dengan lancar. Akibatnya, sel kulit lama yang telah mati yang tidak segera terangkat akan bercampur dengan sebum dan kotoran sehingga berpotensi menyumbat pori-pori. Kondisi tersebut membuat bakteri dalam tubuh akan tumbuh dan berkembang biak sehingga berdampak pada kulit yang mulai menumbuhkan jerawat. Selain itu, beberapa faktor lainya seperti hormon yang tidak seimbang, stress, atau efek dari obat-obatan dan cuaca yang tidak bersahabat juga dapat mempengaruhi pertumbuhan jerawat pada kulit.

Selain kondisi-kondisi tersebut, ada beberapa hal yang juga dapat membuat jerawat pada kulit tumbuh atau menjadi lebih parah. Hal ini merupakan sebuah aktivitas yang menjadi sebuah kebiasaan bagi kita yang seringkali kita kalukan sehari-hari. Pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas mengaeai kebiasaan yang sering kita lakukan yang dapat menyebabkan jerawat tumbuh. Berikut ini adalah penjelasannya.

Kebiasaan Yang Sering Di Lakukan Yang Menyebabkan Jerawat Tumbuh

Selain faktor internal serta kondisi tubuh maupun genetikal dan efek obat-obatan, ternyata jerawat tumbuh juga bisa di sebabkan oleh kebiasaan yang sering kita lakukan. kebiasaan tersbut merupakan sebuah aktivitas yang sering kali kita sepelekan. Namun akibat kebiasaan tersebutlah jerawat pada kulit menjadi tumbuh atau bahkan semakin parah. Berikut ini adalah beberapa aktivutas yang menjadi kebiasaan dan menyebabkan jerawat tumbuh pada kulit dan wajah.

  1. Terlalu Sering Mencuci Muka

Umumnya setelah aktivitas yang kita lakukan akan membuat kulit kita menjadi kering. Hal ini bisa di sebabkan oleh cuaca yan terlalu lembap atau panas, hingga kehilangan sebum yang berfungsi menjaga kelembapan pada kulit. Hal ini akan membuat kulit wajah akan menjadi kering sehingga membuat kita ingin segara membasuhnya. Pasalnya kulit yang kering tentu merupakan kondisi yang tidak membuat nyaman.

Selain itu, banyak juga yang beranggapan bahwa, sering mencuci muka membuat wajah menjadi bersih dan terhindar dari jerawat. Namun faktanya, terlalu sering mencuci muka akan membuat minyak alami (sebum) pada kulit kita menjadi hilang. Dalam kondisi tersebut, kelenjar sabesea akan secara otomatis memproduksi lebih banyak sebum untuk melembapkan kulit. kondisi inilah yang membuat pori-pori menjadi tersumbat oleh sebum sehingga membuat bakteri mudah menginfeksi dan kemudian muncul jerawat.

  1. Seing Menyentuh Dan Memencet Jerawat

Banyak dari kita yang seringkali menyentuh dan memencet jerawat agar mudah pecah dan hilang. Sadar atau tidak, aktivitas seperti ini malah berpotensi menyebabkan jerawat tumbuh kembali dan menyebar pada area lain. Selain itu, memeksa jerawat pecah dan hilang juga akan menimbulkan bekas lubang berwarna hitam pada kulit yang akan memperburuk penamiplan. Jerawat yang sering di sentuh dan di pencet berpotensi meradang dan dan akan membuat jaringan parut. Akibatnya jerawat tersebut bukannya hilang namun akan membuat tumbuhnya jerawat pada area kulit lainnya.

  1. Menyentuh Kulit Wajah Dengan Tangan Yang Kotor

Selain menyentuh dan memencet jerawat pada kulit, kondisi tangan yang kotor juga berpotensi menyababkan kondisi jerawat semakin buruk. Tidak hanya itu saja, tangan yang kotor juga berpotensi menyebabkan jerawat menjadi menyabar. Sadar-atau tudak sadar, seringkali kita menyentuh atau menggaruk kulit tanpa memperhatiakan kondisi kebersihan tangan terlebih dahulu.

Karena bagaimanapun, kondisi tangan yang kotor bukan tidak mungkin terdapat bakteri dan kotoran yang melekat. Kondisi tersebut dapat menyebabkan bakteri dan kotoran pada tangan berpindah menuju kulit wajah. Akibatnya bakteri dan kotoran tersebut akan menyumbat pori-pori kulit sehingga berpotensi menyababkan jerawat. Baiknya, perhatiikan dahulu kondisi kebersihan tangan apabila ingin menyantuh atau menggaruk kulit wajah.

  1. Memencet Komedo

Sebagaian dari kita pasti seringkali membersihkan komedo menggunakan tangan dengan cara memencetnya hingga keluar. Tanpa di sadari, aktivitas tersebut merupakan salah satu penyebab muncul dan tumbuhnya jerawat pada kulit. Hal ini di sebabkan oleh adanya infeksi yang di sebabkan oleh kulit wajah yang di pencet dan di paksa mengeluarkan komedo. Kondisi kulit yang mengandung komedo bila di pencet dan di paksa mengeluarkan jerawat berpotensi dapat menyobek jaringan kulit sehingga mengakibatkan infeksi. Infeksi ini akan di manfaatkan oleh bakteri yang kemudian akan menjadi penyabab jerawat atau masalah kulit lainya.

  1. Menggunakan Telepon Seluler

Hal ini adalah salah satu kebiasaan yang sering kali kita tidak sadari dan di sepelekan. Umumnya ponsel yang kita gunakan tidak selalu dlam kondisi bersih. Terkadang di buat untuk menelpon dalam keadaan kulit wajah yang berminyak atau berjerawat tanpa di bersihkan. Akibatnya dalam pengguaannya nanti, minyak dan bekas jerawat pada telepon tersebut akan menyebar pada area kulit lain yang berpotensi menyebabkan jerawat. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk memperhatikan kondisi kebersihan telepon yang kita gunakan sehari-hari.

  1. Menggunakan Make-Up Berlebihan Dan Perawatan Kulit Yang Tidak Tepat

Hal ini merupakan hal yang seringkali terjadi pada kaum wanita. Pasalnya secara umum, wanita adalah orang yang lebih senang menggunakan make-up di bandingkan dengan laki-laki. Penggunaan make-up mungkin akan membantu memperindah penampilan. Namun dalam kondisi di mana pemakaian make-up secara berlebihan atau tidak sesuai dengan kulit malah akan berdampak menimbulkan jerawat.

Baiknya ketahui dahulu jenis dan kondisi kulit sebelum menggunakan make up. Kamu juga bisa menggunakan obat jerawat terlebih dahulu sebelum menggunakan make-up. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan make-up yang bebas minyak dan non-comedogenis (tidak menyebabkan komedo). Setelah penggunaan make up, kamu bisa mencuci dan membersihkannya dengan obat jerawat sebelum tidur.

  1. Seringakali Mengkonsumsi Jenis Makanan Penyebab Jerawat

Beberapa jenis makanan tertentu yang seringkali kita konsumsi ternyata berpotensi menimbulkan jerawat. Makanan memang memiliki andil besar dalam tumbuh kembang serta kesehatan tubah kita. Namun beberapa dari jenis makanan juga memiliki risiko menimbulkan jerawat. Namun untuk mengantisipasi dan menhindari munculnya jerawat, sebaiknya hindari makanan sebagai berikut.

    • Makanan tinggi karbohidrat dan gula (roti, sereal biscuit dan sejenisnya)
    • Produk susu olahan
    • Makanan cepat saji
    • Coklat
    • Makanan dengan kandungan minyak yang tinggi.
  1. Terlalu Jarang Mencuci Rambut Dan Penggunaan Produk Minyak Rambut

Terlalu sering mencuci rambut pada dasarnya merupakan salah satu kesalahan yang dapat menyebabkan rambut berketombe, hingga rentan rusak. Namun terlalu jarang mencuci rambut juga berpotensi membuat rambut menjadi kering dan rusak. Selain itu, rambut yang jarang di cuci juga akan membuat kotoran pada rambut jatuh dan menempel pada kulit wajah. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab tumbuhnya jerawat pada kulit.

Selain itu, penggunaan produk minyak rambut ternyata memiliki dampak buruk bagi kulit wajah. Umumnya penggunaan produk minyak rambut di tujukan agar rambut selalu lembap dan mudah untuk tata. Namun dalam kasus tertentu, penggunaan produk minyak rambut ini berpotensi menyababkan jerawat. Pasalnya penggunaan produk minyak rambut ini lama kelamaan atau penggunaan secara berlebihan akan membuat minyak tersebut jatuh dan menempel pada kulit wajah. Hal ini akan membuat pori-pori pada kulit wajah terseumbat dan berpotensi menyebabkan jerawat.

  1. Begadang

Tubuh yang di buat  begadang lama kelamaan akan mengalami kondisi stress akibat kurangnya waktu istirahat bagi tubuh. Kondisi stress inilah yang membuat kulit wajah menjadi tumbuh jerawat. Pasalnya, kondisi stress ini akan membuat hormon koristol di dalam tubuh meningkat sehingga memicu peradangan dan kerusakan struktur pada kulit. Akibatnya kondisi kulit menjadi rentan terserang bakteri dan meumbuhkan jerawat.

  1. Merokok

Merokok adalah sebuah aktivitas yang menjadi kebiasaan sebagian besar warg Indonesia, terutama kaum laki-laki. Namun beberapa kaum perempauan juga tiddak jarang yang merokok. Dalam sebuah penelitian menyabutkan bahwa merokok berpotensi dapat menyempitkan pembuluh darah. Selain itu, asap rokok akan membuat pori-pori menjadi tersumbat dan menyababkan komedo dan jerawat non-inflamasi.

  1. Minuman Alcohol

Pada dasarnya tidak ada penelitian mengenai damp akalkohol terhadap pertumbuha jerawat pada kulit. Namun alcohol sendiri merupakan minuman yang tidak baik untuk kesehatan. Pasalnya alcohol ini akan membuat system kekebalan tubuh menjadi menurun dan menghancurkan sel pelindung sehingga bakteri akan mudah berkembang dan menimbulak jerawat pada kulit.

Selain itu, hormon estrogen di dalam tubuh juga menjadi tidak seimbang, sehingga menyababkan produksi minyak berlebih sehingga dapat menyumbat pori-pori kulit. Alcohol juga akan memicu peradangan pada kondisi jerawat yang parah, seperti jerawat nodul dan pustula. Maka dari itu, konsumsi alcohol perlu di hindari agar wajah terhindari dari penyabab-penyabab kondisi timbulnya jerawat.

Penyebab jerawat pada dasarny adalah pori-pori kulit yang terseumbat hingga menyababkan pembengkakan akibat bakteri yang berkembang biak di area tersebut. kondisi pori-pori yang tersumbat ini bisa di sebabkan oleh berbagai faktor. Umumnya di sebabkan oleh produktivitas sebum (minyak alami) yang berlebih yang bercampur dengan kotoran sehingga menyaumbat pori-pori kulit. kondisi ini lah yang membuat bakteri mudah umbuh dan berkembang sehingga menyababakn jerawat. Kondisi kulit yang tumbuh jerawat juga dapat di sebabkan oleh kondisi tubuh yang tidak sehat sehingga mudah terkena serangan penyakit dan infeksi penyebab jerawat. Menhilnagkan jerawat memang gampang-gampang sulit. Pasalnya perlu adanya perhatian dan ketelitian dalam setiap kondisi kulit dan aktivitas yang kita lakukan sehari-hari. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut memungkinkan jerawat pada kulit wajah bersih dan tidak menyabar atau bakan muncul kembali.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai kebiasaan yang dapat menyebabkan jerawat pada kulit wajah. Aktivitas-aktivitas yang kita lakukan pada dasarnya akan sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan tubuh kita, termasuk kesehatn kulit. pasalya kulit merupakan sel terluar yang sebagai benteng yang melindungi sel dalam. Tentunya kulit juga membutuhkan perhatian lebih agar tidak terkena masalah kesehatan seperti jerawat dan lainya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Hellosehat
Penyebab Munculnya Jerawat pada kulit dan wajah

Penyebab Munculnya Jerawat pada kulit dan wajah

Penyebab Munculnya Jerawat pada kulit dan wajah

Penyebab Munculnya Jerawat pada kulit dan wajah

Hallo Kawan Mama,

Beberapa kondisi terkait masalah kulit memnag kerap kali menganggu dan membuat kita jengkel. Salah satunya adalah Wajah yang tumbuh jerawat yang seringkali membuat penampilan kita menjadi berkurang. Tentunya hal tersebut juga akan mengganggu aktivitas kita. jerawat sendiri merupakan kondisi kulit yang terserang oleh bakteri yang umumnya tumbuh di area wajah.  oleh karena itu, banyak cara di gunakan untuk menghilangkan jerawat tersebut. mulai dari mengenali penyebab munculnya jerawat hingga cara mengatasinya.

Sebagian besar atau bahkan setiap manusia pernah mengalami di mana kulitnya tumbuh jerawat, baik di area wajah atau area lainnya. Meski kadang hilang dengan sendirinya, namun beberapa jenis kulit mengalami kondisi di mana jerawat tumbuh membandel dan sulit untuk hilang. Sebelum mengatasinya, perlu bagi kita untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab munculnya jerawat pada kulit kita. Sehingga kita bisa mengantisipasi dan mencegah munculnya benih-benih jerawat. Pada umumnya, kulit manusia memiliki sel berupa kelenjar sebaceous (sebasea) yang berperan memproduksi minyak alami atau sebum yang bertugas untuk menjaga kelembapan kulit. Munculnya  jerawat ini, umumnya di sebabkan oleh adanya penyumbatan pori-pori atau folikel rambut akibat produksi minyak atau sebum dalam kulit secara berlebih. Ketika sebum yang di produksi terlalu berlebih, maka akan menumpuk dan menyumbat pori-pori di sertai dengan penumpukkan sel-sel kulit mati.

Kulit yang mengaami kondisi tersebut sangat rentan terkena serangan bakteri penyebab jerawat propionibacterium acnes. Bakteri ini akan berkembang biak sehingga memproduksi enzim yang mempu memecah sebum sehingga menyebabkan peradangan. Kondisi ini akan membuat munculnya kerawat pada area kulit. selain kondisi tersebut, beberapa faktor lain juga bisa mengakibatkan munculnya jerawat pada kulit. Nah, pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai penyebab munculnya jerawat. Tentunya kita pasti ingin agar kulit kit tampak bersih dan sehat. oleh karena itu, perlu untuk kita dapat mengetahui penyebab munculnya jerawat

Faktor Penyabab Munculnya Jerawat Pada Kulit

Munculnya jerawat pada kulit, selain di sebabkan oleh produksi sebum yang berlebih di sertai dengan sel kulit mati yag akan menumpuk pada pori-pori. Beberapa faktor lain juga kerap menjadi penyebab munculnya jerawat pada kulit. Umumnya kulit yang rentan terkena jerawat berkisar pada usia puber. Namun pada kondisi tertentu bahkan sehabis puber sekalipun, tidak sedikit yang mengalami munculnya jerawat pada kulit. Tentunya hal ini akan sangat menganggu dan membuat kita tidak percaya diri. Bahkan banyak kasus yang menyebutkan tingginya tingkat depresi akibat jerawat pada kulit. berikut ini adalah penjelasan penyebab munculnya jerawat pada kulit.

  1. Serangan Bakteri

Penyabab utama munculnya jerawat pada kulit adalah adanya bakteri yang tumbuh dab berkembang biak pada sel kulit sehingga menbabkan munculnya jerawat. Bakteri ini sendiri memiliki beberapa jenis yang berpotensi membuat jerawat tubuh. Seperti bakteri propionibacterium acnes (p.acnes), bakteri corynebacterium granulosum dan staphylococcus epidermis  atau coagulase-negative staphylococcus.

Di antara bakteri-bakteri tersebut, p.acnes merupakan jenis bakteri yang paling sering menyebabkan jerawat. Munculnya jerawat di awali dengan penyumbatan pori-pori oleh zat asing yang kemudian akan membuat bakteri tumbuh dan menginfeksi area tersebut. kondisi tersebut akan membuat kulit menjadi bengkak memerah sehingga mengeluarkan nanah. Pertumbuhan bakteri ini di pengaruhi oleh hormone, oksigen dan nutrisi yang di dapatkan oleh sel kulit.

  1. Sel Kulit Mati Yang Menumpuk

Selain adanya serangan atau infeksi dari bakteri, sel kulit mati juga menjadi salah satu penyebab munculnya jerawat pada kulit. Adanya sel kulit mati ini merupakan sebuah hal yang terjadi secara alami. Sebab setiap sel tubuh akan mengalami kerusakan atau tidak lagi berfungsi dan akan di gantikan oleh sel baru yang masih sehat dan berfungsi. Proses terjadinya pergantian kulit ini akan akan melibatkan semua bagian kulit dan di awali dengan lapisan kulit terdalam (stratum germinativum) yang akan memproduksi sel kulit baru.

Setelah terbentuk, sel kulit baru ini akan naik higga sampai pada lapisan terluar kulit (stratum korneum). Sel kulit baru yang sudah di lapisan terluar akan membuat sel kulit lama menjadi mati atau tidak lagi berfungsi. Proses inilah yang cenderung membuat jerawat rentan muncul. Karena sela kulit yang mati cenderung menumbat pori-pori sehingga membuat bakteri mudah menginfeksi. Kondisi sel kulit mati yang menumpuk dan tidak bisa di bersihkan ini akan membuat tumbuhnya jerawat pada kulit.

  1. Produksi Minyak Sebum Yang Berlebih

Sebum merupakan sebuah minyak alamai yang di hasiklan oleh setiap tubuh manusia. Karena di dalam tubuh manusia terdapat kelenjar sebaceous  (sebasea) yang memnag berfungsi untuk memproduksi minyak atau sebum. Sebum ini akan berfungsi untuk menjaga kelembapan kulit melalui lubang pori-pori di area folikel rambut hingga sampai pada bagian terluar kulit.

Umumnya sebum ini merupakan salah satu hal yang sangat di butuhkan oleh kulit. sebab sebum yang di hasilkan akan menjaga kulit tetap lembap sehingga terhindari dari panas sinar matahari dan berbagai gangguan masalah kulit. Akan tetapi, kondisi tubuh yang terlalu banyak memproduksi sebum akan membuat pori-pori kulit tersumbat di sertai dengan penumpukkan sel kulit mati. Hal inilah yang mengakibatkan bakteri menginfeksi sel kulit hingga membuat jerawat tumbuh.

  1. Perubahan Hormone Yang Tidak Seimbang

Selain bakteri dan sel kulit mati, salag satu penyebab tumbuhnya jerawat adalah perubahan hormone atau terjadinya ketidakseimbangan hormone. Umunya, ketidak eimbangan hormone ini di sebabkan oleh tubuh yang memproduksi hormone androgen yang berlebihan. Masa pubertas adalah masa di mana tubuh seseorang banyak memproduksi hormone androgen denagn jumlah yang sangat banyak.

Kondisi ini akan membuat kelnjar sebase menjadi terlalu banyak memproduksi minyak alami. Akibatnya minyak yang terlalu banyak tersebut akan menyumbat pori-pori kulit. Selain masa pubertas, seorang wanita yang tengah dalam kondisi menstruasi, hamil hingga dan menopause atau bahkan dalam kondisi medis tertentu akan membuat ketidakseimbangan produksi hormone.

  1. Faktor Genetic Atau Keturunan

Beberapa kondisi genetic dan faktor keturunan juga bisa menjadi penyebab munculnya jerawat pada kulit. umumnya, jika salah satu atau bahkan kedua oreang tua cenderung memiliki riwayat jerawat, maka bukan tidak mungkin sang anak juga memiliki kondisi yang sama. Bahkan beberapa peneliatian menyabutkan bahwa faktor genetic atau keturuna ini menjadi salah satu penyebab munculnya jerawat pada keturunanya.

  1. Stress

Selain faktor kondisi tubuh, genetik atau medis, salah satu hal yang menyebabkan munculnya jerawat adalah seseorang yang mengalami stress. Sebenarnya, kondisi jerawat yang berpotensi menyebabkan jerawat ini masih membutuhkan penelitian secara lebih mendalam. Namun tidak sedikit yang menyebutkan bahwa munculnya jerawat di sebabkan oleh kondisi stress. Bahkan dalam sebuah studi menyebutkan kondisi stress dapat menyebabkan produktivitas minyak menajdi berlebih. Karena kondisi mental di anggap memiliki andil dan dapat memperburuk kondisi kulit yang sudah lebih dulu meuncul jerawat.

  1. Efek Samping Pengunaan Obat-Obatan

Faktor eksternal seperti mengkonsumsi obat-obatan juga menjadi salah satu penyebab munculnya jerawat pada kulit. Beberapa jenis obat-obatan memang di anggap memiliki dampak munculnya kerawat pada kulit. seperti halnya obat steroid, obat depresi atau gangguan bipolar (lithium) serta obat-obatan untuk epilepsy. Selain itu, jenis obat pil KB dan alat suntik kontrasepsi serta IUD juga berpotensi menjadi penyebab munculnya kerawat pada kulit wajah.

  1. Faktor Cuaca

Selain faktor dari gangguan pada sel kulit serta faktor genetikal, faktor cuaca ternyata juga bisa manjadi penyebab munculnya jerawat. Seseorang yang hidup di iklim tropis atau pada musim hujan yang membuat udara menjadi lebih lembap membuat kulit lebih rentan membuat kondisi jerawat menjadi lebih parah. Sebab, lingkungan yang cenderung lebih lembap akan membuat kulit mudah berkeringat. Keringat tersebut akan bercampur dengan sel kulit mati dan kotoran yang akan menumpuk.

Kondisi tersebut akan membuat sel kulit mati, kotoran dan keringat tersebut akan membuat lubang pori-pori menjari tersumbat. Hal ini akan membuat bakteri berkembang biak dan menimbulkan jerawat pada kulit. Selain cuaca yang lembap, cuaca yang panas juga dapat menyababkan kringat yang keluar menjadi lebih banyak. Karena secara alami sebum akan keluar dan melindungi kulit yang kekeringan akibat kepanasan. Cuaca yang panas akan membuat kulit mudah kering hingga mengelupas. Hal ini akan membuat produksi sel kulit mati menjadi lebih banyak dan akan menumpuk dengan sebum dan kotoran sehingga menyumbat poripori.

Pada dasarnya, jerawat adalah sebuah kondisi masalah kulit yang mudah di atasi dengan perawatan sederhana. Namun dalam beberapa kondisi di mana benjolan merah yang perih tersebut muncul kembali di tampat yang sama atau sekitarnya. Kondisi inilah yang perlu untuk di cermati di di cari tahu apa penyebab utama kemunculan jerawat yang berulang-ulang. Pasalnya, cara mengatasi jerawat sebaiknya di sesuaikan dengan penyabab atau gejala yang terjadi. Karena beberapa cara yang di gunakan namun tidak di sesuaikan dengan gejalanya akan membuat kondisi jerawat semakin bertambah parah. Penybab jerawat umumnya di sebabkan oleh kondisi pori-pori yang mengalami penyumbatan akibat penumpukkan sel kulit mati, sebum hingga kotoran. Kondisi penumupakan limbah pada pori-pori tersebut akan membuat bakteri menjadi mudah untuk bertumbuh kembang. Akibantnya munculnya jerawat pada kulit tidak lagi terelakkan.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama menganai penyebab munculnya kerawat pada kulit. kondisi kulit atau wajah yang berjerawat memang membuat kita suka kesal. Apalagi jika jerawat membandel dan teru-menerus tumbuh, huh, benar-benar mengesalkan. Baiknya penanganan yang di lakukan adalah dengan mencari tahu penyabab tumbuhnya jerawat agar tidak salah langkah dalam mengatasinya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Sehatq
  • Hellosehat
Gejala Dan Risiko Gangguan Elektrolit

Gejala Dan Risiko Gangguan Elektrolit

Gejala Dan Risiko Gangguan Elektrolit

Gejala Dan Risiko Gangguan Elektrolit

Hallo Kawan Mama,

Seseorang yang memiliki kondisi tubuh yang kurang sehat atau masalah kesehatn bisa saja di sebabkan oleh adanya ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh. Sebab elektrolit ini memang merupakan salah satu senyawa yang memiliki peran besar dalam fungsi oragan tubuh. Jadi apabila kadar elektroit di dalam tubuh mengalami ketidakseimbangan, maka akan dbukan tidak mungkin kondisi organ tubuh tidak dapat bekerja dengan baik. Hal ini akan membuat kondisi tubuh menjadi rentan terkena berbagai masalah kesehatn.

Pengertiian Elektrolit sendiri adalah sebuah senyawa yang mineral yang akan mengatur cairan di dalam sehingga fungsi dari seluruh organ tubuh dapat bekerja sebagaimana fungsinya. Sedangkan gangguan elektrolit merupakan sebuah kondisi di mana elektrolit di dalam tubuh mengalami ketidak seimbangan. Umumnya hal ini di sebabkan oleh kadar elektrolit di dalam tubuh dengan kadar yang minim. Namun di lain sisi, kondisi tubuh yang mengalami kelebihan atau over elektrolit juga berpotensi menyebabkan masalah kesehatan. Sebab ketidaksimbangan ini akan membuat fungsi dari organ tubuh menjadi tidak dapat bekerja dengan maksimal dan tidak seimbang anatara satu organ dengan organ lainya.

Fungsi Elektrolit Bagi Tubuh

Senyawa elektrolit ini terdari dari berbagai macam zat. Seperti, zat natrium, kalium, kalisum serta magnesium dan zat-zat lainya. Jenis dari zat-zat tersebut akan membuat organ tubuh dapat bekerja sehingga membuatnya menjadi seimbang dan bekerja dengan optimal.Secara fungional, elektrolit sendiri merupakan senyawa atau juga di bilang sebuah komponen bermuatan posistif dan negative yang memiliki fungsi sebagai berikut.

  1. Meningakatkan fungsi dari saraf dan otot.
  2. Mengoptimalkan aktivitas otak,
  3. Membangun sel dan jaringan tubuh yang mengalami kerusakan.
  4. Mengatur tekanan darah dan detak jantung
  5. Menyeimbangkan cairan di dalam tubuh
  6. Menjaga kesehatan tulang dan gigi,
  7. Menjaga tingkat asam dan basa (pH) tubuh tetap baik.

Setiap dari tubuh seseorang bisa saja mengalami gangguan elekktrolit. Apalagi bagi kamu yang biasa beraktivitas berat dan mengelurakan keringat dengan jumlah yang banyak. Sebab, keringat sendiri merupakan sebuah cairan dari dalam tubuh yang memiliki peran penting dalam kinerja metabolisme di dalam tubuh. Beberapa orang yang tengah mengalami penyakit keras juga banyak yang rerkena kondisi elektrolit di dalam tubuh yang tidak seimbang. Umumnya hal ini di karenakan tubuh orang yang tengah tidak sehat, cenderung rentan kekurangan elektrolit. Selain itu, orang dewasa dan lansia juga lebih rentan mengalami kondisi tersebut.

Penyebab Terjadinya Gangguan Elektrolit

Seiring dari kondisi tubuh yang mengalami perkembangan atau pertumbuhan, maka kebutuhan dari organ tubuh kita terhadap cairan juga berubah. Tubuh jadi berubah dan dalam kondisi yang membutuhkan lebih banyak asupan cairan elektrolit. Tubuh yang banyak mengeluarkan dan kehilangan cairan akan membuat kondisi tubuh menjadi tidak seimbang. Alhasil sel dan jaringan tubuh tidak dapat bekerja dengan normal sebagaimana mestinya. Berikut ini adalah penyebab terjadinya gangguan elektrolit.

  1. Bulimia atau gangguan makan
  2. Olahraga berat hingga mengeluarkan banyak keringat
  3. Dehidrasi berat, yang bisa di sebabkan oleh banyaknya jumlah keringat yang di keluarkan
  4. Muntah dan diare parah, yang menyebabkan tubuh mengeluarkan banyak cairan
  5. Penyakit berat seperti diabetes, gagal ginjal hingga gagal jantung
  6. Mengalami luka bakar berat
  7. Mengkonsumsi obat dengan jenis golongan diuretika
  8. Sedang menjalani pengobatan kanker

Kondisi-kondisi tersebut merupakan kondisi umum yang menyebabkan tubuh mengalami gangguan elektrolit. Pasalnya, kondisi tersebut membuat tubuh mengeluarkan atau kehilangan banyak cairan. Kondisi ini akan berdampak pada kesehatan tubuh yang berisiko semakin membururk. Perlu adanya penanganan sehingg tubuh tidak akan mengalami kekurangan cairan ataupun dehindrasi.

Gejala-Gejala Gangguan Elektrolit

Selain beberapa penyebab terkait terjadinya gangguan elektrolit pada tubuh, kondisi tubuh yang mengalami gangguan elektrolit juga akan menimbulkan beberapa gejala. Apabila kondisi tubuh mengalami ketidakseimbangan, maka umumnya akan muncul gejala-gejala sebagai berikut.

  1. Tubuh yang lelah dan lemas
  2. Mual, kejang hingga muntah
  3. Denyut nadi atau jantung yang meningkat dan tak menentu
  4. Kram dan lemah otot, kram otot hingga kram perut
  5. Sakit kepala, bingung hingga mudah marah
  6. Hingga mengalami mati rasa.

Kondisi tersebut merupakan beberapa gejala yang di sebabkan oleh adanya gangguan elektrolit di dalam tubuh. Pasalnya, gejala-gejala tersebut tidak lepas dari peran elektrolit atau cairan di dalam tubuh. Tubuh yang kelebihan atau kekurangan cairan akan mengeluarkan gejala-gejala tersebut. Sehingga apabila gejala tersebut muncul pada tubuh kita, kita bisa sesegera mungkin mengatasinya.

Faktor Risiko Gangguan Elektrolit

Gangguan elektrolit ini memang merupakan kondisi yang dapat di alami oleh semua orang. Baik anak-anak atau bahkan dewasa dan lansia. Karena pada dasarnya setiap tubuh yang di gunakan untuk berktivitas akan mengeluarkan cairan sehingga rentan terkena gangguan elektrolit. Beberapa kondisi tertentu berpotensi meningkatkan risiko tubuh seseorang terhadap kondisi ini. Yaitu,

  1. Penyalahgunaan alcohol
  2. Sirosis
  3. Penyakit ginjal
  4. Gagal jantung kongestif
  5. Gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia
  6. Penyalit teroid
  7. Trauma akibat Luka bakar atau Patah tulang
  8. Gangguan kelenjar adrenal.

Diagnosis Gangguan Elektrolit

Gejala-gejala yang telah di jelaskan di atas adalah gejala pada gangguan yang umumnya terjadi pada tubuh seseorang. Apabila kamu menadapati gejala tersebut, sebaiknya segara di atasi. Akan lebih baik jika kemu pergi kerumah sakit untuk di periksa oleh dokter. Karena beberapa tes sebagai upaya untuk membantu mendiagnosis gangguan elektrolit. Seperti,

  1. Pemeriksaan darah untuk mengukur elektrolit dan ginjal
  2. Tes dengan mencubit sebagai cara memeriksa elastisitas kulit akibat dehidrasi
  3. Menguji refleks, karena bagaimanapun ketidakseimbangan elektrolit mempengaruhi refleks
  4. Elektrokardiogram (EKG) untuk memeriksa detak atau ritme dari jantung.

Tes-tes tersebut juga di lakukan berdasarkan kondisi tubuh dan juga gejala-gejala yang muncul. Seperti kondisi hyponatremia atau hypokalemia. Dengan di lakukannya tes tersebut maka akan semakin jelas jenis gangguan elektrolit apa yang sedang di alami. Pasalnya beragam dari jenis eletrolit ini memiliki unsur yng berbeda-beda, sehingga penanganan yang spesifik akan lebih tepat.

Sebagaiman telah di jelaskan di atas, bahwa tubuh yang mengalami gangguan elektrolit ini akan mengganggu kesehatan tubuh. Dan tubuh yang mengalami gangguan elektrolit ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan  zat elektrolit di dalam tubuh. Kondidi tubuh yang mengalami gangguan elektrolit akan memunculkan beberapa gejala-gejala sebagaimana yang telah di jelaskan di atas. Apabila gejala-gejal itu muncul maka itu merupakan sebuah indikasi bahwa adanya ketidak seimbanagan zat elektrolit yang akan membbuat gangguan elektrolit. Untuk penganganan yang lebih tepat, sebaiknya konsultasi dan periksakan diri pada dokter.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama menganai gejala dan risiko gangguan elektrolit. Eletrolit memang salah satu senyawa yang memiliki peran penting terhadap metabolisme dan fungsi organ tubuh. Sehingga kondisi kesehatan adan aupan yang tercukupi perlu untuk di perhatikan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Guesehat
  • Hellosehat
Cara Mengatasi Gangguan Elektrolit Di Dalam Tubuh

Cara Mengatasi Gangguan Elektrolit Di Dalam Tubuh

Cara Mengatasi Gangguan Elektrolit Di Dalam Tubuh

Cara Mengatasi Gangguan Elektrolit Di Dalam Tubuh

Hallo Kawan Mama,

Pada dasarnya, Elektrolit merupakan salah satu zat yang ada dan juga di butuhkan oleh setiap dari tubuh kita. Elektrolit sendiri merupakan kumpulan mineral dalam cairan agar dapat berfungsi dengan normal sebagai mana perannya. Apabila kondisi Elektrolit di dalam tubuh memgalami gangguan atau ketidakseimbangan maka tentu hal ini berpotensi dapat menyebabkan berbagai gangguan penyakit yang datang menyerang tubuh. Maka dari itu, perlu bagi kita untuk mengatasi gangguan elektrolit pada tubuh kita.

Tubuh yang mengalami gangguan elektrolit sendiri adalah ketika kadar elektrolit di dalam tubuh mengalami ketidak seimbangan, entah terlalu rendah ataupun tinggi. kondisi tubuh yang mengalami ketidak seimbangan tersebut akan berdampak pada kesehatan dan akan menimbulkan berbagai gejala. Seperti, mual, diare hebat, lemas, hingga mengalami kram otot. Senyawa elektrolit di dalam tubuh manusia sendiri terdiri dari berbagai jenis elektrolit. Mulai dari, natrium, kalsium, fosfat, kalium, fosfor hingga magnesium. Umumnya, asupan zat elektrolit tersebut bisa di dapatkan melalu bahan makanan yang kita konsumsi setiap hari. Asupan elektrolit tersebut akan membantu menjaga organ tubuh sehingga dapat berfungsi dengan normal. Hal ini juga meliputi fungsi dari organ tubuh vital, seperti kontraksi otot, jantung hingga fungsi otak.

Keseimbangan zat elektrolit tentunya oerlu untuk kita jaga dengan baik, sehingga tiak menimbulkan berbagai gejala-gejala penyakit. Karena kondisi tubuh yang kekurangan atau bahkan kelebihan zat elektrolit ini sangat rawan terkena berbagai penyakit. Nah, pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas menganai cara mengatasi ketidak seimbangan. Kondisi kesehatan tubuh sangat di pengaruhi oleh jumlah kadar elektrolit. Oleh krena itu, penting untuk selalu menjaga dan memperhatikan cairan tubuh yang akan berdampak pada kondisi kesehatan tubuh.

Cara Mengatasi Gangguan Elektrolit

Kondisi tubuh yang kekurangan atau bahkan kelebihan zat elektrolit merupakan salah satu hal ciri tidak adanya keseimbangan di dalam tubuh. Hal ini akan membuat berbagai gejala kesehatan mulai bermunculan dan menganggu kesehatan tubuh. Seperti halnya gangguan yang akan menyebabkan kejang otot, mengalami ketidaksadaran atau koma, hingga munculnya serangan jantung. Namun kamu tidak perlu terlalu khawatir akan kondisi tersebut. pada dasarnya cara yang terilang cukup sederhana untuk mengatasi kondisi tersebut. berikut ini adalah cara mengatasi gangguan elektrolit di dalam tubuh.

  1. Mencukupi Kebutuhan Cairan Tubuh

Sebagaimana kita ketahui, salah satu fungsi dari elektrolit di dalam tubu kita adalah dengan menjaga dan mengontrol cairan di dalam tubuh. Pasalnya, cairan di dalam tubuh ini merupakan salah satu faktor penting kesehatan tubuh. Tubuh yang kekurangan akan cairan akan menjadi retan mengalami dehidrasi, sehingga mineral akan terbawa oleh cairan yang di keluarkan oleh tubuh.

Oleh karena itu, kadar cairan di dalam tubuh perlu untuk kita perhatikan dengan seksama. Sehingga ketidakseimbangan cairan di dalam tubuh data segera kita atasi. Kamu dapat memulainya dengan aktivitas yang ringan, seperti minum air mineral sehat, minum setiap setelah makan, saat makan cemilan, sebelum merasa haus dan konsumsi makanan yang kaya akan cairan. Seperti stroberi, tomat hingga sup yang memang mengandung banyak cairan.

  1. Memeriksa Warna Dari Air Seni (Urine)

Salah satu pertanda ketika tubuh mengalami gangguan elektrolit adalah berubahnya warna dari urine yang di keluarkan. Karena warna urine sendiri merupakan indikasi dari kondisi jumlah kadar cairan di dalam tubuh. Umumya, dalam kondisi sehat dan normal, urine yang keluar akan berwarna kunning cenderung transparan. Kondisi ini di sebabkan oleh kandingan urobilin yang memiliki peran dalam produktivitas urine. Ketika mendapati urine berwarna lebih pekat, maka hal ini bisa menjadi salah satu indikasi ketidakseimbangan cairan di dalam tubuh. Sehingga perlu adanya langkah untuk mengangani, seperti dengan memperbanyak minum atau mengkonsumsi makanan yang kaya akan cairan.

  1. Tidak Mengkonsumsi Air Mineral Secara Berlebihan

Umumnya ketika telah mengatahui bahwa adanya ketidak seimbang cairan tubuh, kita akan segera meminum air untuk menghidrasi tubuh. Hal ini memang merupakan salah satu hal yang tepat. Namun perlu di garis bawahi, bahwa dalam mengkonsumsi air tersebut sebaiknya lakukan dengan secukupnya. Karena mengkonsumsi air mineral dengan kadar yang berlebihan bisa berpotensi mengganggu keseimbangan kadar elektrolit di dalam tubuh.

Mengkonsumsi air yang berlebihan akan membuat kadar natrium di dalam tubuh menurun derastis sehingga kadar elektrolit menjadi tidak stabil. Jika di biarkan, hal ini akan menimbulkan gejala, seperti kembung, mual, otot melemah, lemas hinga berpotensi mengalami kejang dan koma. Salah satu indikasi terlalu banyak mengkonsumsi air secara berlebihan adalah dengan melihat warna urine. Urine yang cenderung transparan menandakan bahwa tubuh kamu terlalu banyak terisi cairan.

  1. Mengurangi Atau Memilih Jenis Minuman Olahraga

Minuman olahraga merupakan salah satu minumanya banyak di konsumsi oleh para atlet atau seseorang yang habis berolahraga. Karena tubuh yang melakukan olahraga atau melakukan aktivitas berat tentu telah mengeluarkan banyak cairan. Sehingga perlu adanya asupan cairan sebagai ganti dari banyaknya cairan yang telah di kelurakan. Hal ini tentu sebagai pemebuhan kebbutuhan tubuh dan upaya untuk mencegah dan menghindari ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh.

Pada dasarnya, minuman olahraga merupakan minuman yang tinggi akan kandungan mineral di dalamnya. dengan kadar mineral yang tiggi membuat minuman tersebut banyak di gunakan untuk mengganti cairan tubuh yang telah hilang. Namun beberapa jenis dari minuman plahraga ini mengandung kadar gula yang cukup tinggi atau pemanis buatan sebagai penguat rasa. Hal ini tentu bukanlah hal yang baik untuk tubuh. Sebaiknya, pilih minuman dengan kandungan gula yang rendah saja.

  1. Sumber Mineral Dari Makanan

Selain mengkonsumsi minuman olahraga yang kaya akan mineral dan cairan yang di butuhkan oleh tubuh. Kamu juga perlu untuk mengkonsumsi bahan makanan yang juga mengandung hal yang serupa. Beberapa sumber makanan yang mengandung senyawa elektrolit dapat kamu temukan sesuai dengan jenis elektroli itu sendiri. Berikut ini adalah makanan yang mengandung elektrolit berdasarkan jenisnya.

    • Kalsium : Susu, susu olahan, daging, sarden, telur dan kacang-kacangan
    • Klorida : Zaitun, gandum hitam, selada, tomat, seledri dan rumuput laut
    • Kalium : Pisang, alpukat, ubi jalar, plum, kacang polong dan bayam
    • Magnesium : Sayuran hijau, kacang kering, selai kacang, lentil dan biji-bijian
    • Natrium : Garam, kecap asin, sayuran, roti, dan daging yang belum di olah
    • Fosfat : Daging, ayam, ikan, telur, susu dan beberapa makanan olehan.
  1. Mengurangi Asupan Garam

Umunya natrium merupakan salah satu elektrolit yang di butuhkan olrh tubuh. Namun pada dasarnya tubuh tidak memerlukan kadar garam dalam jumlah banyak. Karena tubuh yang tinggi kadar garamnya berisiko menyebabkan darah tinggi dan gangguan kesehatan lainya. Beberapa cara dapat kamu lakukan untuk mengurangi dan mengontrol kadar garam di dalam tubuh. Salah satunya adalah dengan melakukan diet rendah garam.

Dalam rangka diet rendah garam, kamu bisa mengganti pemakaian garam dengan bumbu dan rempah segar. Juga menghindari makanan kemasan tinggi natrium, pilih sup dan sayuran kaleng rendah natrium dan selalu baca informasi nilai gizi pada makanan. Selain itu, kamu juga bisa mencicipi makanan terlebih dahulu untuk mengetahui kadar garam di dalam makanan tersebut.

  1. Memperhatikan Dan Mengecek Kadar Elektrolit Ketika Sakit

Ketika kamu tengah dalam kondisi sakit atau masalah kesehatan, kadar elektrolit di dalam tubuh juga perlu kamu perhatikan. Pasalnya kadar elektrolit tersebut juga akan berpengaruh terhadap gangguan kesehatan yang sedang kamu alami. Beberapa gangguan kesehatan seperti masalah pencernaan, muntah, diare akan membuat tubuh kehilangan banyak cairan. Jika tidak segara di atasi maka bukan tidak mungkin tubuh akan mengalami dehidrasi.

Oleh sebab itu, perhatian akan kandunga elektrolit di dalam tubuh perlu untuk di cermati. Sehingga apabila tubuh mengalami keurangan cairan, kamu langsung bisa segera untuk mengatasinya. Salah satu cara cepat mengembalikan kondisi elektrolit tubuh adalah dengan menggunakan oralit. Oralit sendiri merupakan cairan yang terdiri dari larutan garam, mineral, kalium dan gula yang akan segera mengembalikan elektrolit yang hilang.

Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas bahwa, Elektrolit merupakan senyawa alami yang di butuhkan oleh tubuh untuk menjaga organ tubuh berfungsi dengan normal. Karena beberaoa fungsi organ tubuh di pengaruhi oleh kadar elektrolit di dalam tubuh. Seperti irama jantung, kontraksi otot hingga fungsi otak. Dengan begitu, tubuh yang mengalami gangguan elektrolit berpotensi memicu gangguan pada fungsi organ lainnya. Umumnya, gangguan elektrolit ini terjadi akibat tubuh hang mengalami kondisi kekurangan cairan atau bahkan kelebihan cairan. Sehingga akan membuat ketidakseimbangan elektrolit dan fungsi organ tubuh. Ketidakseimbangan elektrolit tersebut membuat tubhu rentan terkena gangguan kesehatan. Makan dari itu, perlu adanya perhatian seksama akan kondisi kadar elektrolit di dalam tubuh. Langkah-lankah di atas dapat kamu terapkan sebagai upaya menjaga kadar elektrolit di dalam tubuh agar tetap seimbang.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai cara mengatasi gangguan elektrolit. Gangguan elektrolit merupakan salah satu penyebab yang menjadikan tubuh mudah mengalami berbagai gangguan kesehatan. Degan memperhatikan jumlah kadar elektrolit pada tubuh, maka kamu dapat menangananinya dengan tepat.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Alodoc
Penyebab Terjadinya Gangguan Elektrolit

Penyebab Terjadinya Gangguan Elektrolit

Penyebab Terjadinya Gangguan Elektrolit

Penyebab Terjadinya Gangguan Elektrolit

Hallo Kawan Mama,

Sebagaimana kita ketahui, bahwa elektrolit merupakan zat di dalam tubuh yang apabila di larutkan di dalam air akan menghasilkan cairan yang menghantarkan listrik. Kunci dari fungsi System metabolisme yang bekerja dengan baik di dalam tubuh juga di sebabkan oleh keseimbangan cairan tubuh dan juga elektrolit. Jika zat elektrolit di dalam tubuh tidak seimbang maka akan berpengaruh terhadap metabolisme dan kesehatan tubuh.

Pada dasarnya, di dalam tubuh manusia, secara normal terdapat zat elektrolit yang terdiri dari beberapa jenis. Seperti, magnesium, kalsium, natrium (sodium), klorida, kalium (potassium) dan juga fosfat. Elektrolit tersebut terletak pada darah, urine dan cairan tubuh lainya. Adanya zat elektrolit di dalam tubuh ini di dapatkan dari sumber bahan makanan yang di konsumsi setiap hari. Asupan elektrolit ini perlu di butuhkan oleh tubuh perlu untuk di penuhi. Sehingga keseimbangan elektroit dapat tercapai dan akan membuat sel, jaringan dan organ tubuh dapat bekerja dengan maksimal sebagaimana dengan fungsinya. Tubuh yang memiliki kondisi di mana kekurangan atau bahkan kelebihan elektrolit akan menyababkan gangguan elektrolit. Karena gangguan elektrolit ini, umumnya terjadi akibat adanya ketidak seimbangan zat eklektrolit di dalam tubuh.

Tubuh yang mengalami gangguan elektrolit tidak datang begitu saja tanpa adanya sebuah sebab. Karena pada kondisi tertentu dapat menyebabkan gangguan elektrolit. Maka dari itu, asupan elektrolit yang di butuhkan oleh tubuh perlu untuk di penuhi. Sehingga tubuh akan terhindar dari berbagai gangguan elektrolit. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas menganai penyebab terjadinya gangguan elektrolit. Tentunya perlu bagi kita untuk mengetahui faktor yang menjadi penyebab terjadinya gangguan elektrolit di dalam tubuh.

Penyebab Gangguan Elektrolit Di Dalam Tubuh

Pada umumnya, elektrolit merupakan senyawa dan mineral yang membantu tubuh menghasilkan energy dan membuat kontraksi pada otot. Asupan elektrolit ini terdapat pada bahan makanan yang setiap hari di konsumsi. Dengan begitu, ada kemungkinan bahwa gangguan elektrolit di dalam tubuh terjadi akibat makanan dan minuman yang di konsumsi. Karena hal ini juga tidak jarang terjadi pada kebanyakan orang. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang umumnya menjadi penyebab gangguan elektrolit. Berikut ini adalah penjelasannya.

  1. Tubuh Yang Kekurangan Atau Kehilangan Banyak Cairan

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan elektrolit adalah kekurangan atau kehilangan cairan tubuh. Seperti halnya ketika kamu tengah mengalami kondisi diare yang parah. Umumnya dalam kondisi tersebut, dokter akan menyarankan kamu untuk menjaga kadar air di dalam tubuh agat tetap terjaga. Hal ini di maksudkan agar tubuh kamu tidak mengalami dehidrasi. Karena kondisi diare yang di alami seseorang akan membuat tubuh mengeluarkan cairan serta elektrolit yang ada di dalam tubuh.

Kondisi tubuh yang kehilangan banyak cairan dan elektrolit ini akan menyababkan tubuh mangalami berbagai gangguan elektrolit. Selain diare beberapa kondisi lain dapat menyebabkan gangguan elektrolit. Seperti, muntah, terlalu sering mengeluarkan keringat berlebihan, kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi, serta kekurangan atau makan dan minum yang tidak teratur.

  1. PH Darah Melebihi Batas Normal

Selain kondisi tubuh yang mengalami kekurangan banyak cairan, gangguan elektrolit juga dapat di sebabkan oleh kondisi tubuh lainya. Seperti, PH darah yang tinggi hingga melebihi batas normal juga menjadi salah satu penyebab gangguan elektrolit. Kondisi tubuh yang mengalami kondisi PH darah yang terlalu tinggi biasa di sebut dengan istilah alkalosis. Kondisi ini merupakan situasi di mana cairan di dalam tubuh mengandung unsur basa yang melebihi dari batasan normal.

Hal ini, umumnya bisa di sebabkan oleh kadar karbondioksida di dalam darah yang bersifat asam mengalami penurunan. Kondisi ini biasa di sebut dengan istilah alkalosis respiratorik. Sedangkan kondisi di mana kadar karbohidrat pada darah di dalam tubuh yang bersifat basa ini mengalami peningkatan juga akan menjadi faktor pengubah PH darah. Kondisi ini juga biasa di kenal dengan istilah alkalosis metabolik. Kondisi tubuh yang mengalami alkalosis metabolik ini umumnya di kaitkan dengan kondisi tertentu. Seperti, sering mengalami muntah sehingga menyababkan tubuh kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah yang cukup banyak.

  1. Gangguan Elektrolit Akibat Pengaruh Obat-Obatan

Selain kondisi-kondisi di atas, gangguan elektrolit juga bisa terjadi akibat pemakaian obat-obatan tertentu. Umumnya, obat di produksi dan di gunakan untuk keperluan medis dalam menangani berbagai kondisi kesehatan. Namun dalam kondisi tertentu, penggunaan obat-obatan ini memiliki efek samping yang tidak baik bagi kesehatan tubuh. Karena beberapa dari jenis obat-obatan akan membuat kadar elektrolit di dalam tubuh menjadi tidak simbang. Berikut adalah jenis obat-obatan yang berpotensi menyebabkan gangguan elektrolit.

    • Kortikosteroid

Penggunaan obat dengan jenis kortikosteroid ini akan mempengaruhi hormone yang di produksi oleh kelenjar adrenal berupa mineralokotikoid. Hormone yang satu ini merupakan hormone yang akan berperan sebagai pengatur kadar elektrolit dalam tubuh. Seperti halnya ketika dalam kondisi kapan waktu tubuh akan mengeluarkan mineral atau senyawa natrium. Maka hormone ini akan bekerja dan mengontrol mineral yang di keluarkan oleh tubuh.

Obat-obatan sejenis seteroid ini biasanya akan di olah dan di serap pada saluran pencernaan. Sifatnya yang dapat tahan akan garam tersebut akan membuat elektrolit di dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Selain itu, obat-obatan jenis ini berpotensi meningkatkan kadar natrium di dalam tubuh. Sehingga menyebabkan risiko tubuh mengalami hypernatremia. Kondisi tersebut dapat menyebabkan tubuh mengalami kejang serta kejang pada otot.

    • Pil KB

Selain kortikosteroid, pil KB juga menjadi salah satu obat yang berpotensi menyababkan gangguan elektrolit. Penggunaan pil KB ternyata dapat membuat kada kalium meningkat sehingga risiko hiperkalemia menjadi lebih tinggi. kadar kalium yang terlalu tinggi akan membuat keseimbangan natrium di dalam tubuh menjadi terganggu. Penggunaan obat jenis ini berpotensi menyebabkan diare hebat yang juga akan membuat tubuh lemas. Maka dari itu, penggunaan pil KB sebaiknya sesuaikan dengan aturan yang berlaku sehingga keseimbangan ion elektrolit di dalam tubuh tidak akan terganggu.

    • Antibiotic Dan Antifungal

Umumnya, antibiotic dan antifungal merupakan obat-obatan yang sangat umum dalam dunia medis dan di gunakan untuk berbagai masalah kesehatan. Namun ternyata  Antibiotic dan antifungal ini juga menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan elektrolit di dalam tubuh. Mengutip dari Journal Nature Riviews Nephrology yang telah melakukan penelitian pada tahuj 2009. Menyabutkan bahwa jenis antibiotic tertentu ternyata termasuk dalam kategori obat yang menyababkan gangguan elektrolit.

Jenis antibiotic seperti amfoterisin B dan trimethoprim dapat membuat kadar kalium di dalam tubuh mejadi berkurang. Umumnya amfoterisin B di gunakan sebagai obat untuk mengatasi infeksi jamur. Sedangkan trimethoprim di gunakan untuk infeksi pada saluran kemih.

Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas tadi, bahwa faktor utama penyebab gangguan elektrolit adalah makanan dan minuman yang kita konsumsi. Karena bagaiamanapun, banyak dari kita yang tidak mengetahui kadar dan kandungan apa saja yang ada pada bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Dan hal inilah yang menjadi penyebab ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh. Selain daripada itu, tubuh yang mengeluarkan atau kehilangan cairan akibat aktivitas ataupun kodisi tertentu juga menjadi penyebab              gangguan elektriolit. Kondisi PH darah yang tinggi hingga melebihi batas normal juga menjadi penyebab umum terjadinya gangguan elektrolit. Terakhir, penggunaan obat-obatan tertentu yang umumnya baik untuk tubuh, namun dalam hal ini berpotensi menyebabkan gangguan elektrolit.

Demikian pembahasan dai Kawan Mama menganai penyebab terjadinya gangguan elektrolit di dalam tubuh. Keseimbanag kadar elektrolit di dalam tubuh tentunya perlu di jaga dengan baik. Sehingga akan mengurangi risiko terkadinya gangguan elektrolit pada tubuh.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Klikdokter
Akibat Tubuh Kekurangan Elektrolit

Akibat Tubuh Kekurangan Elektrolit

Akibat Tubuh Kekurangan Elektrolit

Akibat Tubuh Kekurangan Elektrolit

Hallo Kawan Mama,

Pada dasarnya setiap dari tubuh yang di miliki oleh manusia terdapat semacam zat atausenyawa elektrolit di dalamnya. Elektrolit sendiri merupakan zat di dalam tubuh yang apabila di larutkan di dalam air akan menghasilkan cairan yang menghantarkan listrik. Nah elektrolit ini akan berfungsi sebagai bahan energy yang akan menghanarkan listrik keseluruh bagian tubuh agar bisa bekerja sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu, tubuh memerlukan asupan elektrolit sebagai bahan energy untuk sel dan jaringan tubuh agar dapat bekerja sebagaimana fungsinya.

pada kesempatan yang lalu Kawan Mama telah membahasa menganai jenis-jenis elektrolit yang ada dan di butuhkan oleh tubuh. Seperti, natrium, kalium,kalsitum, magnesium, klorida dan lain-lainya. Berbagai jenis zat ataupun sneyawa tersebut memiliki peran penting untuk menjalankan fungsinya di dalam menjaga keseimbangan tubuh. Misalnya saja senyawa natrium yang memiliki peran untuk menjalankan fungsinya dalam menjaga keseimbangan air, fungsi saraf dan kontraksi otot. Atau seperti halnya dengan klorida yang berperan mannjalankan fungsinya dalam aktivitas pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam darah merah. Jadi setiap dari jenis-jenis elektrolit di dalam tubuh tersebut memiliki peran untuk menjalankan masing-masing fungsinya dengan baik untuk menjaga kesehatan tubuh.

Jika pada kesempatan lalu Kawan Mama telah membahas menganai jenis elektrolit yang di butuhkan oleh tubuh. Maka pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas menganai akibat tubuh yang mengalami kekurangan elektrolit. Elektrolit ini memiliki peran yang sangat krusial terhadap fungsinya dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan tubuh.

Tubuh Yang Kekurangan Akan Zat Elektrolit

Apa dampak yang akan di timbulkan ketika tubuh mengalami kekurangan zat elektrolit? Ketika kita sudah mengathui bahwa di dalam tubuh kita membutuhkan zat elektrolit, tentunya pertanyaan seperti ini akan mulai muncul dalam fikiran kita. pada umumnya tubuh yang kekurangan akan asupan zat elektrolit akan menimbulkan dampak adanya ganngguan kesehatan. Seperti gangguan fungsi jantung, paru-paru dan juga saraf yang di control oleh zat elektrolit di dalam tubuh. Selain itu, kebugaran tubuh dan system metabolisme tubuh juga akan ikut terganggu dan tidak stabil.

Kondisi-kondisi tersebut tentu merupakan hal yang patut untuk di hindari. Apalagi beberapa faktor seperti pertambahan usia, iklim dan riwayat penyakit tertentu juga menjadi faktor tubuh mengalami kekurangan elektrolit. Nah berikut ini adalah penjelasan tentang akibat tubuh yang mengalami kekurangan zat elektrolit.

  1. Hipokalsemia

Tubuh yang mengalami kekurangan elektrolit berisiko akan mengala kondisi hipokalsemia. Hipokalsemia sendiri merupakan kondisi tubuh yang mengalami kekurangan kalsium. Sebagaimana kita tahu, bahwa kalsium ini merupakan salah satu senyawa elektrolit yag memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan otot dan pertumbuhan pada tulang. Apabila kondisi tubuh yang kekurangan kalsium masih terbilang ringan, maka mungkin gejal-gejala yang di timbulkan masih terbilang normal.

Sedangkan kondisi tubuh yang mengalami kekurangan elektrolit yang sudah parah makan akan menimbulkan gejala-gejala gangguan kesehatan. Seperti, mudah bingung atau pelupa, halusinasi, depresi, mati rasa atau bahkan kesemutan pada bagian tangan, kaki dan wajah, dan juga kram otot. Hal ini juga akan menimbulkan tulang yang rapuh, kejang otot, kuku yang rapuh dan mudah patah tulang.

  1. Hipokloremia

Tubuh yang kekurangan asupan zat elektrolit juga mudah mengalami hipokloremia. Hipokloremia sendiri merupakan kondisi di mana tubuh mengalamai kekurangan klorida. Akibat dari tubuh yang mengalami kekurangan klorida akan membuat kondisi tubuh menjadi mudah kehilangan cairan yang akan menyebabkan tubuh mudah lelah, dan kekurangan mineral atau dehidrasi.

Pada dasarnya, klorida ini akan berfungsi untuk menjaga cairan di dalam tubuh. Cairan tersebut merupakan sumber energy untuk aktivitas organ tubuh termasuk paru-paru dan system pencernaan. Sehingga tubuh yang kekurangan akan klorida juga mudah terkena gangguan pernapasan yang membuat system pernapasan menjadi tidak normal. Tidak hanya itu saja, tubuh juga akan rentan mengalami kondisi diare dan muntah yang juga di sebabkan oleh tubuh yang kehilangan akan cairan.

  1. Hipomagnesemia

Hipomagnesemia merupakan istilah bagi tubuh yang mengalami kondisi kekurangan aupan magnesium. Karena magnesium sendiri merupakan senyawa elektrolit yang juga turut andil dalam kesehatan paru-paru dan jantung. Pasalnya magnesium sendiri memiliki peran dalam lebih dari 300 reaksi metabolisme di dalam tubuh. Dengan begitu, asupan magnesium di dalam tubuh perlu di jaga dengan sebaik mungkin.

Tubuh yang kekurangan akan magnesium, pada tahap ringan mungkin hanya akan menimbulkan gejala yang normal. Seperti mual, muntah, lemah serta di iringi dengan nafsu makan yang mulai menurun. Namun pada kasus di mana tubuh mengalami kekurangan magnesium yang cukup parah, maka gejala yang akan muncul pun terbilang cukup berbahaya. Seperti, perasaan tergelitik atau bahkan mati rasa, kram otot, kejang otot, kejang, irama jantung yang tidak normal hingga mengakibatkan perubahan pada kepribadian.

  1. Hipofosfatemia

Hipofosfatemia merupakan sebuah kondisi yang akan terjadi akibat tubuh yang mengalami kekurangan akan fosfat. Fosfat sendiri merupakan senyawa elektrolit yang berfungsi menjaga peredaran dan kesehatan darah. Sehingga tubuh yang kekurangan fosfat akan mudah mengalami hipofosfatemia. Sedangkan hipofofastemia sendiri terbagi menjadi dua jenis. Yaitu, hipofosfatemia akut dan hipofosfatemia kronis.

Hipofosfatemia akut merupakan kondisi yang terjadi dengan cepat. Sedangkan hipofosfatemia kronis akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Akibat tubuh yang kekurangan fosfat akan mengalami kondisi hipofosfatemia yang di sertai dengan gejala-gejala gangguan kesehatan. Seperti, mdah bingung, mudah marah, kelelahan, otot lemah, sakit ulang, patah tulang, hilang nafsu makan, mati rasa, kerusakan gigi, hingga pertumbuhan badan yang lambat.

  1. Hipokalemia

Hipokalemia merupakan kondisi tubuh yang megalami kekurangan akan kalium. Kondisi tersebut juga memiliki beberapa istilah popular lainya. Seperti, sindrom kalium rendah, sindrom Hipokalemia dan sindrom hypopotassemia. Dalam tahapan ringan mungkin hanya akan menimbulka gejala seperti, tubuh yang lemah, mudah lelah, kram pada otot, sembelit hingga palpitasi.

Namun dalam kondisi yang lebih parah atau tingkat kalium yang sangat rendah hingga di bawah 2,5 milimol/L. DI  mana lebih rendah dari batas normal (3,6 hingga 5,2) makan akan menimbulkan gejala yang membahayakan dan mengancam kesehatan. Seperti, kerusakan jaringan otot, gagal pernapasan, lumpuh dan kondisi ileus atau lumpuhnya pergerakan usus.

  1. Hiponatremia

Hiponatremia merupakan sebuah kondisi di mana tubuh mengalami kekurangan natrium dan sodium. Tubuh yang mengalami kekurangan natrium secara derastis akan mudah mengalami keadaan medis yang darurat. Seperti hilangnya kesadaran, mengalami kejang dan bahkan akan mengalami koma. Natrium dan sodium ini memang merupakan senyawa yang memiliki peran penting bagi kesehatan tubuh.

Pada umunya, seseorang yang mengalami hiponatremia atau kekurangan akan natrium dan sodium akan menyebabkan beberapa gejala kesehatan. Seperti, tubuh yang melemah, mudah lelah, sakit kepala, kebingungan, mudah marah, keram, kejang otot, hingga mual dan muntah. Kondisi tersebut apabila tidak di tangani dan di biarkan begitu saja, maka berpotensi menimbulkan gejala gangguan kesehatan yang cukup serius.

Zat atau senyawa elektrolif faktanya merupakan bagian penting dari kondisi kesehatan dan system metabolisme di dalam tubuh. Elektrolit di dalam tubuh memiliki berbagai jenis yang memiliki peran dan fungsinya masing-masing untuk menjaga kesehatan tubuh. Beberpa faktor seperti usia, iklim dan riwayat penyakit merupakan faktor yang umumnya membuat tubuh mudah mengalami kondisi kekurangan zat elektrolit. Pada usai yang sudah menua dan tidak lagi cukup produktif makan akan rentan mengalmi kekurangan zat elektrolit. Selain itu, tempat dengan iklim bersuhu tinggi dan kelembapan udara yang rendah akan memuat seseorang mudah berkeringat dan mengaluarkan cairan tubuh. Terakhir adalah riwayat penyakit. Seseorang yang memilki riwayat penyakit seperti, diare, muntah dan gangguan ginjal juga rentan mengalami kekurangan elektrolit.

Demikian penjelasan darI Kawan Mama mengenai akibat tubuh yang kekurangan akan elektrolit. Sebagaiman ayng telah di jelaskan di ataa, bahwa elektrolit merupakan senyawa penting yang mimiliki tugas menjaga kesehatan tubuh dan juga sostem metabolismenya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah terkena gejala-gejala di atas tadi.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klikdokter
  • Gooddoctor