Membaca Sholawat Bagi Wanita Haid

Membaca Sholawat Bagi Wanita Haid

Bacaan Sholawat Bagi Wanita Haid

Membaca Sholawat Bagi Wanita Haid

 

Hallo Kawan Mama,

Sebagai kau wanita, ketika sudah menginjak masa pubertas, kita pasti akan mengalami kondisi di mana danya darah yang keluar dari tubuh kita melalui alat kemaluan. Hal ini di namakan dengan istilah kondisi haid, yaitu kondisi di mana terjadinya lapisan dinding Rahim yang luruh akibat masa pendewasaan (pubertas) yang kemudian larut dan keluar dari dari tubuh melalui alat kemauluan berupa cairan darah yang berwarna merah pekat. Kondisi ini merupakan hal yang wajar dan sudah menjadi kodrat bagi setiap wanita yang pastinya akan mengalaminya.

Dalam Agama Islam, ketika wanita mengalami kondisi haid, maka seketika itu juga ia tidak di perkennakan untuk melakukan ibadah. Ibadah yang di maksud ialah melakukan ibadah-ibadah fardhu seperti di larang melakukan shalat, puasa, memegang mushaf Al-Qur’an atau thawaf (haji). Larangan ini di berlakukan karena pada saat kondisi haid, darah yang keluar dari tubuh wanita merupakan sebuah hadas yang menjadikannya tidak dapat melakukan ibadah fardhu. Krena pada dasarnya, ketika hendak melakukan ibadah-ibadah tersebut, tubuh seseorang haruslah berada dalam kondisi bersih dan suci. Ketika wanita sedang haid, maka saat itu ia tengah membawa hadas yang menjadikannya tidak boleh melaksanakan ibadah-ibadah fardhu.

Jangan khawatir, seorang wanita haid, walaupun tidak di perbolehkan melaksanakan ibadah fardhu, namun ia tetap di perbolehkan melakukan ibadah-ibadah lainya. Seperti dzikir, mendengarkan Al-Qur’an, bersedekah dan membaca Sholawat. Karena pada dasarnya, Allah SWT memerintahkan bagi setiap mahluknya untuk selalu beribadah kepada-Nya dalam keadaan apapun. Meskipun dalam kondisi haid, wanita tetap memiliki kewajiban untuk beribadah kepada Allah.

Pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai bacaan Sholawat yang baik di lakukan ketika kondisi haid datang. Islam selalu memperlakukan umatnya dengan sangat adil, termasuk dalam ibadah. Hal ini yang membuat wanita dapat tetap beribadah meskipun dalam kondisi haid. Berikut ini adalah penjelasannya.

Perintah Membaca Sholawat

BerSholawat kepada nabi adalah perintah dari Allah SWT bagi setiap umatnya untuk di amalakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sebagai wujud dari cinta kasih kita kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Dan membaca Sholawat merupakan ibadah yang dapat di lakukan oleh siapapun termasuk bagi waniat dalam kondisi haid. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 56. Yang artinya,

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya berSholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berSholawatlah kamu untuk Nabi, dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Q.S Al-Ahzab : 56)

Keutamaan Membaca Sholawat

Selain perintah untuk bersahalawat kepada Nabi, tentu hal ini memiliki arti penting dan kemanfaatan bagi diri sendiri. Terutama bagi wanita haid yang tidak dapat melaksanakan ibadah-ibadah fardhu. Dengan bembaca Sholawat ketika dalam kondisi haid, maka akan berlipat ganda pahala baginya, dan akan di catat hari-harinya sebagai amalan baik oleh malaikat. Keutamaan membaca Sholawat dapat kita ketahui dalam sebuah hadis yang di riwayatkan oleh Anas bin Malik r.a, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Barang siapa yang mengucapkan sahalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan berSholawat baginya sepulluh kali dan di gugurkan sepuluh kesalahan (dosa) nya. Serta di tinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak).” (H.R An-Nasa’I, Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)

Dari hadis tersebut, kita dapat mengentahui bahwa membaca Sholawat merupakan salah satu media bagi kita untuk selalu dekat dengan Allah dan mendapatkan pahala darinya. Hal ini juga akan menambah rasa cinta kita kepada Rasulullah SAW yang merupakan kekasih Allah SWT.

Hukum Membaca Sholawat Ketika Haid

Seperti yang telah kita ketahui, wanita dalam kondisi haid tidak di perkenankan untuk melaksanakan ibadah-ibadah fardhu. Meskipun wanita haid di larang melaksanakan ibadah farhu, namun tidak ada larang bagi wanita hai untuk membaca Sholawat kepada Rasulullah SAW. Wanita haid juga dapat mengamalkan amalan baik linya seperti, dzikir, berdo’a dan mendengarkan Al-Qur’an agar selalu ingat kepada Allah SWT. Sebagaimana telah di sampai kan Aisyah r.a, beliau berkata.

“Nabi SAW senantiasa berdzikir setiap waktu kepada Allah SWT.” (H.R Muslim).

Para ulama golongan Syafi’iyah juga telah sepakat bahwa wanita dalam kondisi haid tetap dapat membaca Sholawat dan dzikir serta berdo’a kepada Allah SWT. Hal in berdasarkan pada Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 156, mereka berkata.

“Di perbolehkan bagi wanita haid dan orang yang junub untuk mengucapkan ‘Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un’ (Q.S Al-Baqarah : 156) ketika tertimpa musibah. Namun hal ini tidak di maksudkan untuk bertilawah (membaca Al-Qur’an).”

Bacaan Sholawat

Lalu apa saja Sholawat yang baik untuk di amalkan bagi kaum wanita dalam kondisi haid ?. hal ini telah di bahas dalam sebuah riwayat hadis yang di riwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri. Beliau bertanya kepada Nabi.

“wahai rasulullah, adapun pemberian salam  kepadamu, kami telah mengetahuinya. Lalu bagaimana kami harus membaca Sholawat ?. Rasul menjawab, Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim innaka hamid majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim innaka hamid majid.”

Artinya, “Ya Allah, limpahkan rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keslematan kepada keluarga Muhammad, sebagimana telah engkau limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad. Sebagaimana telah engkau limpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Di seluruh Alam semesta, sesungguhny engkau adalah maha terpuji lagi maha agung.”  (H.R Bukhari, Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu majjah)

Selain membaca Sholawat tersebut, wanit haid juga dapat membaca Sholawat lainya. Seperti membaca Sholawat Nariyah dan Sholawat Tibbil Qulub.

    1. Sholawat Nariyah

      “Allahumma shollì sholaatan kaamìlatan Wa sallìm salaaman taaman ‘ala sayyìdìnaa Muhammadìn Alladzì tanhallu bìhìl ‘uqadu, wa tanfarìju bìhìl kurabu. Wa tuqdhaa bìhìl hawaa’ìju Wa tunaalu bìhìr raghaa’ìbu wa husnul khawaatìmì wa yustasqal ghomaamu bì wajhìhìl karììmì, wa ‘alaa aalìhì, wa shahbìhì ‘adada kullì ma’luumìn laka”

Artinya, “Ya Allah, berikanlah Sholawat yang sempurna dan salam yang sempurna kepada junjunganku baginda Nabi Muhammad yang dengannya terlepas dari ikatan (kesusahan) dan di bebaskan dari kesulitan. Dan dengannya juga di tunaikan hajat dan di peroleh segala keinginan dan kematian yang baik. Serta  memberi siraman (kebahagiaan) kepada orang yang sedih dengan wajahnya yang mulia, juga kepada keluarganya, sahabatnya dengan seluruh ilmu yang Engkau miliki.”

    1. Sholawat Tibbil Qulub

“Allahumma sholli ‘alaa Sayyidinaa Muhammadin thibbil qulubi wa dawa ihaa wa’aafiyatil abdaani wa shifaa ihaa wa nuuril abshoori wa dhiyaa ihaa wa ‘alaa aalihi wa shohbihi wa sallim”

Artinya, “Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW. Sebagai obat hati dan dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya, sebagai penyinar penglihatan mata beserta cahayanya. Dan semoga rahmat terurah limpahkan kepada para sahabat beserta keluarganya.”

Sebagaimana telah di jelaskan dalam penjelasan di atas. Bahwa seorang wanita dalam kondisi haid tidak di perbolehkan untuk melakukan ibadah-ibadah fardhu. Namun sebagai penyeimbanya, wanita haid tetap dapat melaksanakan ibadah ibadah sunnah seperti dzikir, membaca do’a dan membaca Sholawat. Membaca Sholawat adalah langkah yang baik dan di perbolehkan untuk di lakukan bagi wanita dalam kondisi haid atau bahkan junub. Hal ini akan menjadi baik bagi kaum wanita haid karena tetap dapat melakukan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWt dan Rasul-Nya meskipun sedang dalam keadaan berhadas.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai bacaan Sholawat bagi wanita haid. Membaca Sholawat adalah media bagi kita untuk selalu mencurahkan cinta kasih kita kepada Nabi Muhammad SAW dan sebagai media untuk selalu ingat kepada Allah SWT meskipun dalam kondisi tidak suci (haid).

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

 

Sumber :

Dalamislam

Kumparan

Cara Mengobati Kondisi Penyakit Mata Pterigium

Cara Mengobati Kondisi Penyakit Mata Pterigium

Hallo Kawan Mama, Masalah kesehatan pada umumnya merupakan seuatu kondisi medis di mana semua orang akan atau pernah mengalaminya. Kondisi ini bisa terjadi baik dengan ringan maupaun serius dan akan berdampak pada aktivitas orang yang mengalaminya. Dari sekian banyakanya kondisi masalah kesehatan, gangguan penglihatan atau kelainan pada alat penglihatan adalah salah satu kondisi masalah kesehatan yang sangat berdampak pada aktivitas orang yang mengalaminy. Salah satu kondisi gangguan atau kelainan pada alat penglihatan adalah panyakit pterigium. Dalam menangani kondisi ini, umumnya beberapa cara dapat di lakukan untuk mengobati penyakit pterigium ini.

Dari sekian banyaknya kondisi masalah keshetan, gangguan penglihatan memang menjadi salah satu jumlah penderitanya dengan angka yang cukup tinggi. Bahkan bahkan beberapa penelitian yang telah di lakukan menyebutkan bahwa hampir separuh dari populasi orang di dunia pernah mengalami kondisi gangguan penglihatan. Lebih dari itu, seiring berjalannya waktu angka penderita gangguan penglihatan ini akan kian bertambah. Tentunya hal ini akan berdampak pada segala aktivitas yang akan di lakukan oleh penderitanya.

Selain itu, kondisi ini tentunya akan menyebabkan kinerja dari anggota tubuh lainya menjadi terganggu dan terhambat. Sebab mata sendiri merupakan bagian dari panca indra yang juga memiliki fungsi untuk melihat dan mengarahkan anggota tubuh lainya dalam menjalankan fungsinya. Ketika mata mengalami gangguan atau kelainan maka hal ini akan menyebabkan penurunan pada kinerja dari anggota tubuh lainya. Akibatnya, kondisi ini akan membuat penderitanya mengalami penurunan kualitas dan produktivitas taraf hidup.

Penyakit pterigium ini sendiri pada dasarnya merupakan salah satu kondisi gangguan penglihatan golongan ringan. Mata yang mengalami kondisi ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Namun kondisi ini juga dapat mengalami perkembangan, dan bahkan dapat menyebabkan terjadinya komplikasi. Untuk itu, perlu adanya langkah penanganan untuk mengatasi kondisi ini. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai cara untuk mengobati penyakit pterigium. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Penyakit Mata Pterigium

Cara Mengobati Kondisi Penyakit Mata Pterigium

Gangguan penglihatan memang merupakan salah satu kondisi medis dengan angka penderitanya yang tinggi. Sedangkan gangguan penglihatan sendiri di golongkan menjadi berbagai jenis berdasarkan faktor-faktor yang menyertainya. Sebagaimana yang telah di singgung di atas, bahwa penyakit pterigium ini merupakan kondisi gangguan penglihatan yang cukup umum terjadi. Dalam kondisi normal, penyakit pterium yang menyerang mata ini akan dapat sembuh dengan sendirinya, bahkan tanpa adanya penggunaan obat-obatan atau penanganan medis sekalipun.

Namun tidak jarang juga penyakit pterigium ini mengalami perkembangan hingga menyebabkan kondisi yang membahayakan bagi penderitanya. Bahkan beberapa kondisi komplikasi dapt terjadi akibat perkembangan penyakit pterigium yang menyerang mata. Untuk itu, kondisi ini perlu di tangani untuk tetap menjaga kesehatan mata dan mencagah perkembangan penyakit pterigium. Namun pada dasarnya, penyakit pterigium sendiri merupakan sebuah gangguan atau kelainan yang muncul pada area bola mata.

Dalam dunia medis, penyakit pterigium ini labih di kenal dengan istila sufer’s eye. Kondisi ini sendiri berupa adanya gangguan atau kelainan yang muncul pada bagian bola mata. Kelainan tersebut biasanya berupa selaput yang tumbuh pada bagian bola mata, tepatnya pada bagian putihnya. Selaput yang tumbuh pada area bola mata tersebut dapat mengalami perkembangan yang di mana selaput tersebut akan menjalar sampai pada kornea mata. Pertumbuhan selaput tersebut sering kali menyebabkan munculnya pinguecula pada bagian putih dari bola mata.

Dalam dunia medis sendiri, peingecuela in merupakan istilah dari noda yang muncul pada bagian putih bola mata. Noda tersebut umumnya akan berwarna nampak kekuningan dan dapat menjalar hingga menutupi kornea mata. Tentunya  hal ini akan menganggu fungsi penglihatan di mana kornea mata akan kesulitan dalam menerima cahaya objek yang masuk ke mata. Perlu untuk di ketahui bahwa pertumbuhan selaput tersebut bukan tergolongan sebagai jenis sel kanker yang berbehaya bagi kesehatan. Meski demkian hal ini tidak menutupi bahwa selaput atau noda tersebut akan menganggu dan menyebabkan penurunan kualitas penglihatan pada penderitanya.

Cara Mengobati Penyakit Pterigium

Meskipun termasuk dalam golongan gangguan penglihatan ringan, namun penyakit pterigium ini juga dapat mengalami perkembangan. Bahkan perkembangan-perkembangan tersebut dapat menyebabkan terjadinya komplikasi. Untuk itu, panyakit pterigium ini bukan merupakan hal yang patut untuk di sepelekan dan perlu di tangani. Dalam upaya untuk mengobati penyakit pterigium ini umumnya akan di lakukan beberapa cara untuk mengobati kondisi ini.

Langkah pengobatan yang di lakukan untuk mengobati penyakit ini sendiri akan di sesuaikan dengan tingkat keparahan dan rentan terjadinya penyakit pterigium. Dalan hal ini basanya pengobatan yang di lakukan adalah dengan menggunakan obat-obatan. Dalam kondisi normal, penyakit pterigium ini tidak membutuhkan pengobatan medis, dengan catatan tanpa adanya gejala yang berbahaya. Namuna apbila kondisi ini mulai menimbulkan gejala-gejala yang berbahaya, maka penanganan lebih lanjut perlu untuk di lakukan untuk mengatasi penyakit ini.

Umumnya, beberapa pilihan obat yang akan di gunakan untuk membantu mengatasi kondisi ini. Seperti selep mata atau obat tetes mata yang mengandung steroid untuk mengurangi gejala pada mata akibat penyakit pterigium. Selain itu, metode operasi juga menjadi salah satu metode yang da[at di lakukan untuk mengobati panyaki pterigium, terutama ketika sudah memasuki kondisi yang parah. Metode operasi sendiri terbagi menjadi 3 metode berdasarkan tujuan atau fungsinya.

Berikut adaah metode operasi untuk menangani penyakit pterigium;

  1. Bare Scleral Technique

Metode yan satu ini umumnya akan berupa prosedur dengan cara membuang bagian pinggir dan bagian tengah pada area pterigium. Bagian yang di buang tersebut merupakan bagian yang terpapar selaput yang kemudian setelah di buang di harapak agar bagian tersebut dapat tumbuh kembali. Untuk prosedur operasi yang satu ini pada dasarnya memiliki tingkat keberhasilan yang cukup kecil. Sebab resiko angka kekambuhan akibat kondisi ini pasca operasi dengan menggunakan metode ini.

  1. Conjunctival Autogtaft Technique

Conjunctival autogtaft technique ini merupakan sebuah metode operasi untuk mengangkat pterigium. Umumnya dalam metode ini akan di gunakan cara dengan menyayat terlebih dahulu dan kemudian pterigium dapat di angkat. Selain itu, dokter biasanya juga akan mengambil jaringan dari  bagian atas konjungtiva dan kemudian akan menjahitnya pada area pterigium yang telah du ankat sebelumnya. Metode ini juga di tujukan agar bagian pterigium dapat tumbuh kembali dengan kondisi yang nomrmal.

  1. Amniotic Membrane Grafting

Pada dasarnya Amniotic membrane grafting ini merupakanmetode yang cenderung hampir sama dengan metode conjunctival autograft technique. Namun dalam metode ini sendiri, biasanya dokter akan menggunakan membrane amnion untuk menutupi bagian pada sklera yang kosong setelah proses pengangkatan pterigium. Membrane amnion ini sendiri pada dasarnya merupakan bagian dalam pembungkuk janin yang teridiri dari 3 lapisan. Membrane ini bahkan memiliki efek untuk menghambat peradangan dan terbentuknya jaringan parut pada mata yang akan menimbulkan pertumbuhan sel yang baru.

  1. Teraoi Adjuvant

Selain beberapa metode di atas, metode terapi adalah salah satu metode yang dapat di lakukan dan sudah terbukti dapat mengatasi penyakit pterigium. Beberapa penelitian bahkan menyebutkan bahwa angka kasus penyakit pterigium menjadi berkurang dan menurun akibat terapi adjuvant. Metode terapi ini sendiri juga terbagi menjai dua jenis yakni MMC dan Beta Irridiation. MMC merupakan metode terapi dengan kemampuan untuk menhambat terbentuknya fibroblast sedangkan beta irridiation merupakan terapi yang akan menghambat pembelahan sel dan mencegah kekambuhan penyakit pterigium.

Pada dasarnya, penyakit ptergium ini merupakan kondisi gangguan penglihatan yang umum terjadi di mana kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja. Meskipun dapat terjadi pada siapa saja, namun usia dewasa yakni 20-40 tahun merupakan usia yang lebih rentan dengan risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit pterigium. Penyaki ini sendiri berupa adanya selaput yang tumbuh pada bagian putih bola mata yang menimbulkan munculnya noda kekuningan pada bagian putih dari bola mata. Perkembangan dari penyakit ini dapat menjalar sampai pada area kornea mata di mana hal ini akan menganggu fungsi penglihatan dalam menerima cahaya yang masuk ke mata.

Demikian pennjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mengobati kondisi penyakit pterigium. Kondisi mata yang mengalami penyakit pterigium ini ketika dalam kondisi normal umumnya akn sembuh dan pulih dengan sendirinya, bahkan tanpa adanya penanganan medis atau penggunaan obat-obatan. Namun dalam kondisi tertentu, terlebih bila ada yang memicunya maka kondisi ini dapa mengalami perkembangan dan akan membahaykan penderitany. Untuk itu, beberapa langkah penanganan di atas dapat di lakukan untuk membantu mengatasi penyakit pterigium.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Sehatq
  • Hellosehat
Manfaat Baby Oil (Minyak Bayi) Untuk Bayi

Manfaat Baby Oil (Minyak Bayi) Untuk Bayi

Manfaat Baby Oil Untuk Bayi

Manfaat Baby Oil Untuk Bayi

Hallo Kawan Mama,

Pada dasarnya, kulit seorang anak kecil atau bahkan bayi memiliki jenis kulit yang masih tergolong baru dan sensetif yang tentunya membuat ia rentan akan penyakit. Maka dari itu, bayi membutuhkan perhatian dan perawatan khusus agar tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan pada sang bayi. Baby oil merupakan salah satu minyak yang di buat dan di formulasikan dengan tujuan untuk di gunakan pada para bayi ataupun anak-anak kecil pada umumnya. Sehingga akan aman apibila di gunakan untuk perawatan sang bayi.

Baby oil merupakan minyak yang di buat dengan bahan-bahan alami seperti bahan dari minyak kelapa, minyak alpukat, minyak almond, minyak jojoba, atau minyak bunga matahari. Tidak hanya itu, pembuatan baby ini juga di tambahi dengan vitamin E, A, lidah buaya dan juga madu, dan terdiri dari 98 % minyak alami dengan 2 % parfum. Kandungan di dalam baby oil ini akan mambentuk semacam lapisan pelindung pada kulit yang berfungsi melindungi kelembapan pada kulit agar tidak mudah kering dan pecah Dengan teksturnya yang ringan dan lembut

Sebagai orang tua hendaknya kita tahu betul tentang jenis kulit pada bayi kita dan perawatan yang cocok dan baik untuk bayi kita, sehingga tidak aka nada kesalahan yang dapat membahayakan buah hati kecil kita. jika kamu belum yakin untuk menggunakan baby oil untuk sang bayi, sebaiknya kamu mencari tahu terlebih dahulu. Baby oil sendiri merupakan sebuah minyak yang di buat khusus untuk perawatan bayi. Kandungan di dalamnya yang kaya akan vitamin tentu baik untuk sang bayi. Selain itu, baby oil juga minim akan risiko dan alergi yang dapat membahayakan sang bayi. Sehingga mambuat baby oil aman di gunakan untuk sang bayi. Lalu apa manfaat yang di dapatkan ketika menggunakan baby oil pada sang bayi? Berikut adalah penjelasannya.

Baby Oil Untuk Perawatan Bayi

Sebagaimana di jelaskan di atas, baby oil merupakan minyak yang di formulasikan untuk sang bayi. Sehingga dalam pembuatannya juga di tekankan bahan-bahan yang baik untuk sang bayi dan tidak membahayakan untuk kesehatan sang bayi. Berikut adalah manfaat menggunakan baby oil untuk sang bayi.

  1. Melembapkan Kulit

Kulit pada bayi tidaklah sama dengan kulit seseorang yang telah menginjak masa dewasa. Kulit bayi masihlah tergolong kulit baru dengan struktur kulit yang masih lembut dan sangat sensitive sehingga rentan terkena penyakit. Maka dari itu, perlu adanya perawatan yang tepat yang dapat melindungi kulit sang bayi dengan baik. Manfaat menggunakan baby oil pada si bayi salah satunya adalah menjaga kulit bayi dengan sifat dari baby oil yang melembapkan kulit dan menjaga pori-pori dari berbagai serangan bakteri maupun virus.

Kandungan utama pada baby oil yang berupa mineral oil akan menjaga kandungan air di dalam kulit sehingga kelembapan pada kulit tidak akan berkurang. Mineral oil juga merupakan bahan yang biasa di gunakan untuk melembapkan kulit tanpa adanya risiko yang dapat membehayakan sang bayi, bahkan orang dewasa sekalipun. Gunakan baby oil ketika kulit bayi Nampak kering atau setelah mandi. Dengan begitu kelembapan pada kulit bayi akan selalu terjaga.

  1. Mangatasi Kotoran Pada Sela-Sela Dan Lipatan Kulit

Pada dasarny kulit postur seorang bayi masih belum terbentuk dan terstruktur degan sempurna. Sehingga banyak dari anggota tubuh yang berupa kulit masih berbentuk mengelipat. Jika tidak di cermati dengan baik maka lipatan ini dapat membuat kotoran tersangkut di antara sela-selanya yang dapat menjadikan bakteri. Baby ini juga dapat di gunakan  untuk membersihkan lipatan yang sulit terjangkau dan akan membersihkannya secara merata dengan melarutkan kotoran tersebut dengan minyak bayi yang di gunakan. Sehingga kotoran dalam lipatan dan sela-sela kulit tidak akan terkumpul dan bakteri tersebut akan larut dengan baby oil.

  1. Mengatasi Kulit Kepala

Sama halnya dengan area kulit lainya, kulit kepala bayi juga merupakan anggota tubuh yang masih sangat sensitive dan rawan terkena serangan radikal bebas. Oleh sebab itu, perlu di perhatikan dengan baik agar kulit kepala bayi tidak mengalami kondisi hingga bersisik dan mengelupas. Hal ini juga dapat di sebabkan oleh kulit kepala yang kekeringan, sehingga menyebabkan kulit bersisik dan mengelupas.

Dengan mengoleskan baby oil pada kulit kepala bayi kemudian diamkan beberapa saat, maka kamu dapat memijat-mijat kepala sehingga perlahan sisik tersebut akan menghilang. Selain itu kandungan mineral oi pada baby oil ini akan memuat rambut tumbuh dengan sehat dan kuat. Pastikan kamu membilasnya dengan shampoo bayi agar sisik dan kotoran lainya dapat larut dan terbuang dengan bersih.

  1. Meredakkan Ruam

Pada umumnya, banyak kasus terjadi di mana kebanyakan dari bayi mengalami kondisi ruam ataupun ruam popok. Dan ruam ini bukan tidak biasanya di sebabkan oleh kulit yag terkena infeksi. Untuk mengatasinya agar tidak bertambah parah, kamu dapat mengoleksan baby oil pada bagian yang mengalami ruam. Kandungan di dalam baby oil juga berfungsi untuk meredakan peradangan akibat iritasi dan keringat serta ruam popok.

Vitamin E yang terkadnung pada baby oil yang juga merupakan anti-oksidan akan berguna dan berfungsi melembapkan dan mebantu regenerasi sel kulit yang mengalami iritasi dan melindunginya dari srangan-serangan bakteri. Kandungan vitamin di dalam baby oil juga akan mengusir erasa gatal yang kerap menimap bayi.

  1. Memberikan Ketenangan Pada Tubuh

Selain manfaat-manfaat di atas, baby oil juga dapat di gunakan utuk memberikan ketenangan pada sang bayi. Caranya dengan menggunakan baby oil untu memijat anggota tubuh sang bayi. Pijat bayi juga dapat membantu menguatkan hubungan seorang ibu dengan seorang anak (bayi). Dengan begitu, sang bayi akan merasa lebih rileks. Kandungan yang terdapat di dalam baby oil ini tidak akan membahayakan bagi bayi apabila dalam pengguanaanya dengan cara yang tepat.

Penggunaan baby oil kepada sang bayi merupaka hal yang d sarankan oleh para dokter. Sebab kadunga di dalam baby oil ini sanagat cocok untuk perawatan sang bayi dan tidak akan menimbulkan efek yang berbahaya bagi sang bayi. Baby oil juga memiliki aroma yang harum, sehingga sang bayi selain terlindungi juga akan selalu beraroma harum. Kulit bayi merupakan kulit yang cemderung sangat sensitive sehingga harus di cermati dengan baik-baik. Kulit tersebut sangatlah rawan mengalami kekeringan shingga dapat membuat kulit menjadi bersisik dan mengalami iritasi. Kandungan dalam baby oil yang berupa kidah buaya dan dan lanolin ini akan menjaga sel kulit dan mencegah terjadinya kulit kering, bersisik dan kasar serta mengobati iritasi pada kulit dengan membantu regenerasi pada sel jaringan kulit.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai manfaat baby oil untu sang bayi. Sebagai prang tua yang tentunya menyayangi buah hati kita, tentu merupakan harapan agar bayi dapat tumbuh besar dengan kesehatan yang menyertai. Baby oil merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk menyertai kamu dalam merawat sang bayi sehingga dapat tumbuh sehat dan terlindungi.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Motherandbeyond
Cara Mendiagnosis Kondisi Penyakit Pterigium

Cara Mendiagnosis Kondisi Penyakit Pterigium

Hallo Kawan Mama, Tahukah kamu apa itu penyakit pterigium? Umumnya istilah ini meruakan istilah yang tidak banyak orang yang mengetahui atau mendegarnya. Namun pada dasarnya kondisi ini sendiri banyak yang pernah atau akan mengalaminya. Karena penyakit pterigium ini sendiri pada dasarnya merupakan salah satu jenis atau kondisi gangguan penglihatan. Kondisi ini umumnya sering kali terjadi dan menimbulkan gejala-gejala yang signifikan terutama pada tahap awal. Untuk itu, beberapa cara perlu di lakukan untuk mengetahui atau mendiagnosis penyakit pterigium yang menyerang mata.

Masalah kesehatan pada dasarnya merupakan suatu kondisi yang di mana semua orang pernah atau akan mengalaminya. Kondisi ini dapat terjadi dengan dampak-dampak yang ringan, atau bahkan dengan dampak-dampak yang serius pada penderitanya. Dan di antara banyaknya kondisi masalah kesehatan, gangguan penglihatan adalah salah satu kondisi masalah kesehatan dengan angka penderitanya yang tinggi dan kian bertambah. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa hampir dari separuh populasi orang di dunia pernah mengalami gangguan penglihatan.

Kondisi mata yang mengalami gangguan tentunya akan menganggu kinerja dari mata. Hal ini akan berdampak pada aktivitas yang di lakukan juga ikut terganggu. Sebab sebagian besar dari aktivitas yang di lakukan oleh manusia adalah menggunakan penglihatan sebagai alat untuk mengarahkan anggota tubuh lainya. Maka ketika mata mengalami gangguan tentunya hal ini akan berdampak pada aktivitas yang akan di lakukan. Sementara itu, di antara banyaknya kondisi gangguan penglihatan, penyakit pterigium adalah salah satu kondisi gangguan penglihatan yang umum terjadi.

Umumnya, kondisi mata yang mengalami penyakit pterigium ini akan mendapati berbagai gejala atau dampak yang menganggu penglihatan. Gejala-gejala tersebut dapat menjadi indikasi untuk mengetahui bahwa mata tengah mengalami penyakit pterigium. Namun tidak jarang juga terjadi di mana penyakit pterigium ini muncul tanpa adanya gejala-gejala yang siginifikan. Akibatnya sering kali penyaki pterigium di sadari ketika kondisinya sudah cukup parah. Untuk itu, berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa infomasi mengenai cara untuk mendiagnosis penyakit pterigium. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Kenali Kondisi Penyakit Pterigium

Cara Mendiagnosis Kondisi Penyakit Pterigium

Pada umumnya. Mata merupakan salah satu dari panca indra yang memiliki peran penting di dalam aktivitas yang di lakukan oleh organisator organ tubuh. Mata ini sebagai alat penglihatan yang akan mengarahkan dan memudahkan anggota tubuh untuk menjalankan fungsinya. Namun ketika mata sebagai alat penglihatan mengalami gangguan atau kelainan, maka tentunya hal ini akan berdampak pada kinerja anggota tubuh lainya. Dan salah satu kondisi gangguan penglihatan yang mengganggu dan menyebabkan kinerja dari anggota tubuh lainya.

Penyakit pterigium ini pada dasarnya merupakan kondisi ganggun penglihatan yang cukup umum terjadi dan di banyak yang mengalaminya. Umumnya, kondisi ini termasuk ke dalam golongan penyakit mata yang ringan. Bahkan tidak jarang kondisi ini akan membaik dan pulih dengan sendirinya sering berjalannya waktu. Namun tidak sedikit pula perkembangan dari kasus ini yang menyebabkan kondisi yang lebih buruk atau bahkan beberapa kondisi komplikasi. Dalam dunia medis sendiri, penyakit pterigium ini di kenal dengan isitilah sufer’s eye.

Terjadinya penyakit pterigium ini pada dasarnya merupakan kondisi di man adanya gangguan atau kelainan yang di alami oleh bola mata. Gangguan atau kelainan tersebut berup munculnya sebuah sekaput yang tumbuh dan menganggu kinerja bola mata. Bahkan kondisi ini dapat berkembang hingga selaput tersebut tumbuh dan menjalar hingga sampai pada kornea mata. Kemunculan selaput tersebut ini akan menimbulkan munculnya noda pada bagian putih bola mata. Noda tersebut dalam dunia medis sendiri sering kali di sebut dengan istilah pinguecula.

Pinguecula ini sendiri merupakan noda yang berwarna cenderung kekuningan yang muncul pada bagian putih bola mata akibat tumbuhnya selaput pada bagian bola mata. Noda kekuningan tersebut akan mengganggu dan menghalangi penglihatan. Akibatnya, kualitas dari hasil penglihatan pada objek akan mengalami penurunan. Meskipun akan menganggu dan menurunkan kualitas pengilhatan, namun selaput yang muncul pada bagian putih bola mata ini bukan termasuk kedalam golongan sel kanker yang berbahaya. Meskipun demikian kondisi ini tetap perlu di waspada karena dapat berkembang dan menjadi lebih buruk.

Cara Mendiagnosis Penyakit Pterigium

Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas bahwa pada dasarnya, kondisi mata yang mengalami penyakit pterigium ini akan mengalami gejala-gejala umum yang akan muncul akibat kondisi ini. Gejala-gejala tersebut biasanya berupa kondisi di mana mata terasa seperti terbakar, seperti ada debu atau pasir yang mengganjal di mata, mata gatal, dan munculnya nora kunig dengan mata kemerahan. Bahkan perkembangan dari penyakit pterigium ini seringkali akan menjalar hingga sampai ke pupil mata dan mentutupinya.

Di lain sisi, tidak jarang juga terjadi kondisi di mana mata yang mengalami penyakit pterigium ini muncul tanpa adanya gejala-gejala yang signifikan. Akibatnya, seiring berjalan waktu seringkali penyakit pterigium yang menyerang mata inis sring kali di temukan ketika kondisinya sudah parah. Ketika kondisi ini sudah parah, maka bukan tidak mungkin akan menyebabkan timbulnya beberapa kondisi komplikasi. Untuk itu beberapa cara dapat di lakukan untuk mengetahui atau mendiagnosi penyakit pterigium yang menyerang mata.

Berikut adalah beberapa cara untuk mendiagnosis dan mengetahui penyakit pterigium di mata.

  1. Tes Ketajaman Visual

Untuk mengakali penyakit pterigium yang muncul tanpa adanya gejala, maka tes untuk ketajaman mata perlu di lakukan. Umumnya, dalam metode pemeriksaan yang satu ini biasanya dokter akan meminta pasien untuk melihat alat khusus yang di gunakan dalami metode ini. Dalam alat tersebut berisi huruf-huruf dan angka dengan ukuran yang berbeda-beda. Pasien akan di minta untuk membaca huruf pada alat (papan) tersebut. Dengan begitu, tingkat ketajaman penglihatan dapat di ketahui dengan tepat.

  1. Tes Topografi Kornea

Setelah tes pemeriksaan ketajaman mata di lakukan maka kemudian akan di lakukan tes topografi kornea pada pasien. Tujuan di lakukan tes topografi kornea ini adalah untuk mengukur perubahan lengkungan pada kornea mata. Sebab perubahan kelengkungan pada kornea mata merupakan indikasi gangguan penglihatan termasuk penyakit pterigium.

  1. Tes Pengambilan Gambar

Setelah melakukan beberapa tes pemeriksaan di atas maka kemudian pasien aakan di minta untuk melakuakn tes pemeriksaan pengambuilan gambar. Dalam metode pemeriksaan ini biasanya akan di lakukan dengan cara mengambil foto jaringan yang ada di mata. Foto tersebut akan di ambil secara berkala untuk mengetahui kecepatan pertumbuhan jaringan.

Pada dasarnya, penyakit pterigium ini merupakan kondisi ganggguan penglihatan atau penyakit mata yang umum terjadi. Kondisi ini umumnya tergolong sebagai kondisi gangguan penglihatan glongan ringan di mana kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya. Namun kondisi ini juga dapat berembang menajadi lebih buruk dan menganggu fungsi penglihatan. Bahkan beberapa komplikasi dapat terjadi alkibat penyakit pterigium. Awalnya kondisi ini hanya terjadi pada satu mata saja, namun dapat berkembang dan menjalar pada mata yang satunya lagi.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai cara untuk mendiagnosis kondisi penyakit pterigium. Perkembangan dari penyakit pterigium ini umumnya cukup sulit untuk di ketahui. Sebab penyakit pterigium ini dapat muncul dengan atau tanpa gejala yang signifikan. Akibatnya ssringkali perkembangan penyakit pterigium ini baru di ketahui ketika memasuki tahap yang serius. Oleh karena itu, beberapa pemeriksaan di atas merupakaj prosedur yang perlu di lakukan untuk mengetahui dan mendiagnosis penyakit pterigium.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Hellosehat
Kenali Tanda Dan Gejala Penyakit Pterigium

Kenali Tanda Dan Gejala Penyakit Pterigium

Hallo Kawan Mama, Pernah kamu mendengar istilah dari kondisi pterigium? Atau mungkin kamu pernah atau sedang mengalami kondisi tersebut? Pada dasarnya, istilah dari kondisi pterigium ini cenderung masih jarang orang yang tahu atau mengenalinya. Sebab memang istilah dari kondisi tersebut masih terbilang asing. Perlu di ketahui bahwa sebenarnya kondisi pterigium merupakan suatu kondisi masalah kesehatan berupa adanya gangguan penglihatan. Umumnya gejala yang muncul dari penyakit pterigium sendiri hampir sama dengan kondisi gangguan mata lainya sehingga seringkali tidak di sadari.

Sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa bukan hal yang baru lagi ketika mendengar seseorang mengalami masalah keshatan. Karena memang masalah kesehatan sendiri merupakan kondisi medis di mana semua orang pernah atau sedang mengalaminya. Gangguan penglihatan sendiri pada dasarnya merupakan salah satu kondisi masalah kesehatan yang cukup umum terjadi. Bahkan gangguan pengihatan sendiri merupakan salah satu kondisi masalah kesehatan dengan jumlah pasien yag terus meningkat setiap harinya.

Terlepas dari hal tersebut, pada dasarnya penyakit pterigium sendiri merupakan suatu kondisi masalah kesehatn atau gangguan pada alat atau sistem penglhatan. Umumnya, gangguan penglihatan berupa penyakit pterigium ini dapat di alami oleh siapa saja dalam segala golongan usia. Namun dalam usia remaja hingga dewasa, yakni antara 20 – 40 tahun merupakan usia yang lebih tinggi akan risiko untuk mengalami penyakit pterigium ini.

Pada umumnya, penyakit pterigium ini lebih mudah di alami oleh seseorang yang memiliki banyak aktivitas di luar ruangan, atau terkena sinar matahari secara langsung. Karena banyak para ahli yang beranggapan bahwa seseorang yang memiliki aktivitas di luar raungan dan terkena sinar matahari secara langsung berrisiko lebih tinggi akan penyakit pterigium. Kondisi ini sendiri umumnya dapat di ketahui dengan gejala yang muncul. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberaoa informasi mengenai tanda atau gejala dai penyakit pterigium. Simak penjelasannya sebagi berikut.

Mengenal Penyakit Mata Pterigium

Kenali Tanda Dan Gejala Penyakit Pterigium

Sebagaimana yang telah di singgung di atas, bahwa gangguan penglihatan pada dasarnya merupakan kondisi masalah kesehatan yang umum terjadi. Dan di antara banyaknya kondisi gangguan penglihatan, penyakit pterigium adalah salah satu kondisi gangguan penglihatan yang umum terjadi. Kondisi ini sering kali menyebabkan fungsi penglihatan terganggu dan mengalami penurunan. Lebih dari itu, kondisi ini juga sering kali akan mempengaruhi penampilan akibat gejala-gejala yang muncul dan membuat penderitanya menjadi malu atau tidak percaya diri.

Pada dasarnya, penyakit pterigium ini sendiri terbilang sebagai gangguan penglihatan ringan dan tidak berisiko hingga menyebabkan kebutaan. Dalam dunia medis sendiri, penyakit pterigium ini di kenal dengan istilah sufer’s eye. Sufer;’es eye sendiri merupakan kondisi di mana ada gangguan pada putih pada bola mata. Dalam hal ini umumnya gangguan pada bagian putih pada bola mata ini berupa adanya selaput yang tumbuh dan dapat menjalar sampai ke kornea mata. Umumnya munculnya selaput ini akan menyebabkan munculnya noda pada bagian putih bola mata yang akan menganggu penglihatan.

Pada dasarnya, kondisi ini di awali ketika muncul sebuah pinguecula. Pinguecula sendiri merupakan noda yang berwarna kekuningan yang muncul di area mata. Noda ini sendiri biasanya akan muncul dan terletak pada bagian ptuih bola mata di mana kondisi ini akan menganggu dan menghalangi penglihatan. Meskipun selaput yang muncul pada bagian puith pada mata ini akan mengganggu penglihatan, namun selaput tersebut bukan merupakan sela kanker yang dapat membayakan mata. Meskipun demikian, mata yang mengalami penyakit pterigium ini tentu akan mengagalmi penurunan kualitas penglihatan.

Penyebab Penyakit Ptegirium

Sampai saat ini sendiri, belum di ketahui dengan pasti penyebab munculnya penyakit pterigium yang menyerang mata. Namun banyak dari para ahli yang menyepakati bahwa salah satu faktor yang dapat memicu dan menyebabkan munculnya penyakit pterigium adalah paparan sinar matahari. Hal ini di karenakan adanya kandungan UV yang berbahaya bagi mata dan dapat memicu munculnya selaput pada bola mata yang akan menutupi bagian putih bola mata. Para ahli meyakini bahwa radiasi paparan sinar UV pada sinar matahari dappat menyebabkan terjadinya penyakit pterigium tersebut.

Selain itu, paparan sinar UV, ada jenis beberapa Uv lain yakni UV tipe B yang lebih berbahaya dan dapat menyebabkan terjadinya mutase pada gen penekan tumor p53. Dalam beberapa pendapat lainnya menyebutkan bahwa jumlah penderita penyaki pterigium ini lebih banyak di temukan pada seseorang yang tinggal di tempat dengan suhu udara panas. Di sisi lain, seseorang yang memiliki aktivitas di luar ruangan dan beberapa faktor lain seperti radikal bebas dapat memicu dan meningkatkan risiko munculnya penyakit pterigium yang menyerang mata.

Gejala Yang Muncul Pada Penyakit Pterigium

Umumnya, munculnya proses penyakit pterigium ini sering kali tidak menimbulkan tanda-tanda atau gejala yang signifikan. Akibatnya, sering kali kemunculan yang di alami oleh penderita panyakit pterigium ini baru di sadari ketika kondisi ini sudah cukup serius. Namun di sisi lain banyak keluhan yang di rasakan oleh seseorang yang menderita penyakit pterigium ini. Seperti halnya kondisi mata yang kering, kondisi mata yang panas seperti terbakar rasa gatal dan sensasi lainya yang menganggu.

Penyakit pterigium ini dapat mengalami perkembangan maka akan menyebabkan lesi pada mata menjadi bertambah besar. Kondisi ini juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan penglihatan akibat asigmastisme yang terinduksi atau karena pertumbuhan jaringan yang mengganggu aksis visual. Meskipun penyakit pterigium ini cenderung tidak menimbulkan gejala-gejal yang dapat di sadari, namun secara umum kondisi ini akan menyebabkan munculnya beberapa kondisi atau gejala.

Berikut adalah beberapa gejala yang yang muncul akibat penyakit pterigium

  1. Pertumbuhan Selaput Berwarna Putih

Penyakit pterigium ini umumnya akan menyebabkan pertumbuhan selaput berwarna putih. Konidisi ini umumnya sering kali di sertai dengan pembuluh darah yang terlihat lebih menonjol. Hal ini biasanya terjadi pada sudut mata di bagian dalam atau luar.

  1. Penyakit Pterigium Dapat Terjadi Pada Satu Atau Kedua Mata

Pada umumnya kondisi mata yang mengalami penyakit pterigium ini terjadi pada satu mata saja terlebih dahulu pada tahap awal. Namun kemudian kondisi ini dapat mengalami perkembangan dan menyabar pada mata yang satunya lagi. Akibatnya penyakit pterigium ini menyebabkan mata yang satunya lagi juga mengalami kondisi penyakit pterigium;

  1. Perubahan Warna Mata

Umumnya, mata yang mengalami penyakit ini akan menyebabkan munculnya noda dengan warna kekuningan pada bagian putih dari bola mata. Perkembangan kondisi ini akan menyebabkan warna mata menjadi berubah lebih merah dari biasanya.

  1. Kondisi Mata Yang Mengalami Kekeringan

Penyakit ini pada umumnya di sebabkan oleh sinar ultra violet dan bakteri dari berbgai radikal bebeas yang masuk ke mata. Hal tersebut yang nantinya akan menyebabkan mata mengalami iritasi di mana jaringan mata akan mengalami disfungsi. Akibatnya berbagai kondisi atau gejala akan muncul, termasuk mata yang menjadi lebih kering dari biasanya.

  1. Iritasi Pada Mata

Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, bahwa selain paparan uv, radikal bebas juga di anggap dapat menyebabkan penyakit pterigium. Sebab radikal bebas ini sering kali mengandung bakteri yang akan menyebabkan mata mengalami iritasi.

  1. Terkadang Mata Menjadi Berair

Umumnya, penyakit ini akan menyebabkan mata menjadi lebih kering dari kondisi normal. Pada kondisi normal, kekeringan ini akan membuat mata secara otomatis mengeluarkan caira air mata untuk menghidrasi mata yang kering. Namun ketika mengalami penyakit ini umumnya mata akan produksi cairan air mata menjadi tidak terkontrol dengan baik. akibatnya mata menjadi lebih berair.

  1. Seperti Ada Benda Asing Yang Mengganjal Di Mata

Mata yang mengalami ganggguan tentu akan memebuat penderitanya merasakan suasana mata yang tidak nyaman. Dalam kondisi ini umumnya dampak yang di akibatkan oleh penyakit pterigium berupa kondisi di mana seperti ada yang mengganjal di mata. Bisa jadi ini merupakan iritasi yang di sebabkan oleh bakteri atau radikal bebas yang masuk ke mata.

  1. Kondisi Penglihatan Yang Menjadi Buram

Dalam kondisi yang lebih parah perkembangan penyakit pterifium ini akan semakin menutupi kornea pusat atau menyebabkan asigmatisme. Sebab kondisi ini selain menutupi kornea juga akan menyebabkan peningkatan tekanan pada permukaan dari kornea mata. Hal ini sering kali menyebabkan kualitas pengihatan menurun di mana pandangan menjadi buram.

Pada dasarnya penyakit pterigium merupakan salah satu kondisi masalah kesehatan berupa gangguan penglihatan yang cukup umum terjadi. Penyakit pterigium ini dapat terjadi dan di alamilehs siapa saja tanpa batasan usia. Namun penyakit pterigium ini lebih mudah terjadi dan di alami oleh usia dewasa yakni usia 20 – 40  di bandingkan golongan usia anak-anak atau orang tua. Meskipun demikian kondisi ini perlu di waspadai. Sebab mata yang mengalami kondisi ini akan meyebabkan berbagai gejala yang akan mempengaruhi fungsi penglihatan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai gejala munculnya penyakit pterigium. Pada dasarnya, tidak sedikit kasus di mana penyakit pterigium ini munculnya tanpa adanya sebab-sebab yang signifikan. Hal ini sering kali menyebabkan penyakit penyakit pterigium ini di ketahui dalam kondisi yang serius. Meskipun demikian, secara garis besar beberapa faktor di atas merupakan gejala umum yang muncul pada mata yang mengalami penyakit pterigium. Untuk itu, beberapa hal di atasperlu di waspadai apa bla muncul pada kamu atau orang sekitar kamu dan segera periksakan ke dokter.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Hellosehat
Penyebab Munculnya Penyakit Pterigium

Penyebab Munculnya Penyakit Pterigium

Hallo Kawan Mama, Pernahkah kamu mendapati suatu kondisi di mana adanya noda kekuningan yang muncul pada bagian putih bola mata kamu? Jika kamu pernah atau bahkan mungkin sedang mendapti kondisi tersebut, maka baiknya waspada dan hati-hati akan kondisi tersebut. Sebab kondisi tersebut merupakan salah satu indikasi awal munculnya salah satu kondisi gangguan penglihatan, yakni penyakit pterigium. Kondisi gangguan penglihatan yang satu ini pada dasarnya dapat terjadi akibat beberapa penyebab yang membuat munculnya penyakit pterigium.

Pada dasarnya mata merupakan salah satu bagian dari organ tubuh yang memiliki fungsi dan peran sangat penting dalam organisato organ tubuh. Mata sendiri juga merupakan salah satu panca indra yang memiliki pern penting untuk mengontrol dan mengarahkan panca indra lainya untuk menjalankan fungsinya. Meskipun demikian, kondisi mata sendiri pada dasarnya memiliki karakter yang sangat sensitive di mana hal ini memudahkan mata mengalami berbagai jenis masalah kesehatan. Tentunya kondisi mata yang bermasalah akan berdampak pada kinerja organ tubuh lainya yang mengalami penurunan.

Penyakit pterigium sendiri pada dasarnya merupakan salah satu kondisi gangguan penglihatan yang cukup umum terjadi dan di alami oleh banyak prang. Jenis gangguan penglihatan yang satu ini umumnya di alami oleh kaum remaja hingga orang dewasa di bandingkan dengan usia anak-anak atau orang tua. Namun, meskipun demikian tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit pterigium ini juga dapat di alami olah siapa saja. Untuk itu, kewaspadaan akan kondisi gangguan pengihatan yang satu ini baiknya perlu di perhatikan dengan lebih.

Umumnya, gangguan penglihatan berupa penyakit pterigium ini sering kali di alami oleh seseorang yang benyak melakukan aktivitas di luar ruangan. Bahkan dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa hampir sebagian besar dari para peselancar pernah mengalami penyakit pterigium. Kondisi ini umumnya merupkana masalah kesehatan yang cukup ringan dan dapat muncul akibat beberapa faktor. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai penyebab munculnya penyakit pterigium. Semiak penjelasannya sebagai berikut.

Kenali Penyakit Pterigium

Penyebab Munculnya Penyakit Pterigium

Masalah kesehatan pada umumnya memeng merupakan salah satu kondisi medis yang menjadi persoalam banyak orang. Dan di antara banyaknya kondisi masalah kesehatan, gangguan penglihatan atau penyakit mata merupkakan salah satu kondisi masalah kesehatan yang umum terjadi. Gangguan penglihatan sendiri memiliki banyak jenis di mana penyakit pterigium adalah salah satu kondisi gangguan penglihatan yang umum terjadi.

Penyakit pterigium sendiri dalam dunia medis di kenal sebagai kondisi yang di sebut dengan istilah surfer’s eye. Kondisi ini merupakan keadaan di mana adanya penyakit yang menyerang mata di mana hal ini menyebabkan perubahan pada bagian utih bola mata. Sebab umumnya kondisi penyakit pterigium yag menyerang mata ini dapat di tandai dengan tumbuhnya selaput pada bagian dari bola mata yang bisa mencapai kornea mata. Pada dasarnya, penyakit pterigium ini dapat terjadi hanya pada satu mata di mana hal ini dapat berkembang dan menyebar pada satu mata lainya.

Penyakit pterigium ini umumnya berawal di mana muncul sebuah pinguecula. Pinguecula ini sendiri pada dasarnya merupakan noda yang berwarna kekuningan yang terletak pada bagian putih dai bola mata. Meskipun demikian, pterigium ini sendiri terbilang bukanlah termasuk ke dalam golongan sel kanker dan dapat menyebabkan kondisi komplikasi berbahaya bagi penderitanya. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa perkambangan dari penyakit ini dapat menyebar sampai menutupi kornea atau bahkan pupil mata yang akan mengganggu fungsi pengllihatan penderitanya.

Mata yang mengalami penyakit pterigium ini umumnya akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada penderitanya. Sebab kondisi ini sering kali menyebabkan munculnya rasa gatal yang akan menganggu penderitanya. Bahkan noda kekuningan pada bagian kuning dari bola mata ini dapat berkembang dan akan menganggu penglihatan penderitanya. Jika perkembangan penyakit pterigium ini di biarkan maka dapat menyebabkan risiko pupil mata tertutup dan penurunan pada kualitas penglihatan. Selain itu hal ini juga akan membuat penampilan mejadi tidak enak di pandang.

Penyebab Munculnya Penyakit Pterigium

Pada dasarnya, gangguan penglihatan berupa penyakit pterigium ini dapat di alami oleh semua orang. Kondisi ini sendiri pada dasarnya hingga sampai saat ini belum di ketahui dengan pasti penyebab utama yang memicu munculnya penyakit ini. Namun secara umum, banyak penelitian dari para ahli yang menyebutkan bahwa paparan dari sinar matahari dapat memicu munculnya penyakit pterigium. Hal ini di dasari pada kandungan UV yang berbahaya pada sinar matahari.

Dalam beberapa penelitian yang di lakukan menyebutkan bahwa posisi atau letak geografis juga merupkana faktor yang memiliki andil pada mata yang mengalami penyakit pterigium. Terjadinya kondisi ini dapat di sebabkan oleh angka dari penderita pterigium yang tinggi di negara-negara yang dekat dengan garis katulistiwa. Para ahhli mempercayai bahwa radiasi akibat  ultraviolet, khususnya UV-B yang berpotensi menyebabkan terjadinya mutasi pada gen penekan tumor p53.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyakit pterigium ini lebih banyak di temukan mereka yang tinggal di tempat di mana suhu udara panas cenderung panas. Selain itu, seseorang yang mememiliki aktivitas di luar rungan yang lebih banyak, memiliki risiko lebih tinggi untuk dapat mengalami penyakit pterigium. Di lain sisi, beberapa jenis materi seperti debu, pasir, asap atau angin juga dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit pterigium.

Dari beberapa data yang dapat di ambil dari beberapa informasi dan penjelasan tersebut. Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab dan meningkatkan risiko penyakit pterigium

  1. Seeorang yang banyak beraktivitas di luar rungan
  2. Sesorang dengan usia di antara 20-40 tahun
  3. Tinggal di tempat atau negara dengan iklim tropis atau dekat dengan garis katulistiwa
  4. Sering terkena debu, dan radikal bebas lainya.
  5. Jensi kelamin pria lebih mudah mengalami kondisi ini di bandingkan dengan wanita

Penutup

Pada dasarnya, penyakit pterigium merupakan salah satu kondisi gangguan penglihatan di mana penyakit mata yang satu ini cukup umum terjadi. Umumnya, kondisi penglihatan yang satu ini terbilang sebagai gangguan penglihatan yang ringan. Untuk penyebabnya sendiri penyakit ini umum belum ti ketahui dengan pasti penyebab utamanya. Mesmipun demikian, paparan UV pada sinar matahari sering kali menyebabkan seseorang mengalami penyakit pterigium.

Demkian penjelasan dari Kawan Mama mengenai penyebab munculnya penyakit pterigium pada seseorang. Meskipun terbilang sebagai gangguan penglihatan ringan, namun kondisi ini juga dpat berkembang menjadi lebih buruk. Untuik itu, apabila kamu mendapati gejala-gejala akan kodisi ini, maka sebaiknya segera lakukan pemeriksaan. Dengan begitu, kondisi mata akan dapat di ketahui dan dapat di lakukan langkah penanganan yang tepat.

Semoga tulisan ini dapat memabntu den bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Hellosehat
Faktor Risiko Penyebab Munculnya Degenerasi Makula

Faktor Risiko Penyebab Munculnya Degenerasi Makula

Hallo Kawan Mama, Ketika seseorang beranjak menua dan memasuki usia-usia senja umumnya hal ini akan membuat tubuh seseorang rentan mengalami berbagai kondisi medis terkait masalah kesehatan. Dan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada usia-usia tersebut adalah gangguan pada alat penglihatan. Bahkan beberapa gangguan penglhiatan dapat menyebabkan penderitanya berakhir dengan kebutaan, seperti halnya penyakit degenerasi makula. Bahkan dalam hal ini, beberapa faktor memiliki risiko yang menjadi penyebab dan dapat memicu munculnya penyakit degenerasi makula.

Masalah kesehatan memang merupakan problem yang umum terjadi dan di alami oleh kebanyakan orang. Terlebih ketika seseorang menginjak usia tua, maka risiko munculnya berbagai kondisi masalah kesehatan akan semakin meningkat. Hal ini tidak lepas dari kondisi alamiah di mana seiring usia yang semakin menua, maka fungsi dan kualitas dari organ tubuh akan mengalami penurunan. Kondisi inilah yang akan menyebabkan tubuh lebih rentan untuk mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan penglihatan.

Salah satu kondisi gangguan penglihatan yang umum terjadi pada usia-usia tua adalah gangguan penglihatan degenerasi makula. Gangguan penglihatan yang satu ini pada dasarnya merupakan penyakit mata yang termasuk ke dalam golongan kronis. Artiya, gangguan penglihatan atau penyakit mata ini cukup berbahaya bagi penderitanya. Bahkan beberraoa penelitian menyebutkan bahwa penyakit degenerasi mekula menjadi salah satu gangguan penglihatan yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan.

Secara garis besar, gangguan penglihatan degenerasi makula ini umumnya terjadi akibat makula yang mengalami gangguan ataupun kelainan. Biasanya hal ini di sebabkan karea kondisi tubuh yang mengalami proses penuaan yang membuat fungsinya mengalami penurunan. Meski demikian, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit degenerasi makula. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai faktor risiko penyebab munculnya penyakit degenerasi makula. Simak penjelasannya sebagi berikut.

Kenali Kondisi Penyakit Degenerasi Makula

Faktor Risiko Penyebab Munculnya Penyakit Degenrasi Makula

Pada dasarnya, penuaan memang merupakan kondisi biologis yang terjadi secara alamiah di mana semua orang pernah atau akan mengalaminya. Tubuh yang mengalami kondisi ini tentunya akan menyebabkan kondisi tubuh mengalami penurunan kualitas dan fungsinya. Hal inilah yang akan menjadi penyebab berbagai jenis masalah kesehatan, termasuk kondisi gangguan penglihatan. Dan salah satu kondisi gangguan penglihatan atau penyakit mata yang dapat terjadi akibat penuaan adalah penyakit degenrasi makula.

Penyakit degenerasi makula sendiri dalam dunia medis di kenal dengan istilah AMD atau Age-related Macular Degeneration. Jenis penyakit mata yang satu ini merupakan gangguan penglihatan yang umum terjadi akibat faktor penuaan. Sebab kondisi penuaan ini umumnya akan menyebabkan fungsi dari makula mata mengalami penurunan. Bahkan kondisi ini juga dapat menyebabkan makula mata mengalami kerusakan. Dan dalam kondisi tertentu, perkembangan penyakit degenerasi makula ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami hilangnya fungsi penglihatan.

Jaringan makula mata ini pada dasarnya merupakana titik kecil yang terletak di dekat pusat retina. Makula mata merupakan jaringan penglihatan yang akan berfungsi untuk membantu mata untuk bisa focus dalam melihat lurus ke depan. Ketika makula mata ini mengalami gangguan atau kelainan, maka hal ini akan mempengaruhi focus penglihatan. Akibatnya, kondisi mata sebagai alat penglihatan menjadi tidak dapat melihat dengan baik dan focus pada objek. Kondisi ini sendiri umumnya dapat di tandai dengan gejala yang muncul seperti munculnya area buram di sekat pusat pengllihatan.

Kondisi makula yang mengalami gangguan atau kelainan ini umumnya juga data mengalami perkembangan. Namun biasanya perkembangan penyakit degenerasi  makula ini sendiri cenderung terjadi dengan lambat. Bahkan perkembangan penyakit degenerasi makula ini cenderung tidak menunjukkan gejala gejala signifikan terutama pada tahap awal. Hal ini seringkali mengakibatkan penyakit degenerasi makula ini di ketahui ketika telah dalam kondisi yang cukup parah atau tejadinya komplikasi akibat kondisi degenerasi makula tersebut.

Faktor Risiko Penyebab Degenerasi Makula

Pada dasarny, belum di ketahui dengan pasti faktor utama yang menyebabkan mata mengalami penyakit degenerasi makula. Sebab kemunculan dari penyakit degenerasi makula sendiri cenderung cukup sulit untuk dik ketahui, terutama bagi orang awam. Namun sebagaimana telah di jelaskan di atas, bahwa munculnya penyakit degenerasi makula yang menyerang mata ini tidak lepas dari faktor kondisi tubuh yang mengalami penuaan. Sebab hampir setiap dari penderita penyakit degenerai makula ini beruisa lebih dari 50 tahun ke atas.

Meskipun faktor penuaan sampai saati ini di duga kuat sebagai faktor utama penyeb munculnya penyakit degenerasi makula pada mata, namun ternayata ada beberapa fakta-fakta lainya. Yakni beberapa faktor atau kondisi tertentu yang memiliki risiko dan juga dapat memicu munculnya penyakit degenerasi makula pada mata. Bahkan beberapa faktor tersebut juga menentukan jenis makula yang menyerang mata. Sebab pada dasarya, penyakit mdegednerasi makulai ini terbagi menjadi 2 jenis, yakni degenerasi makula basah dan kering.

Berikut adalah beberapa faktor risiko yang dapat menjadi penyebab yang memicu munculnya penyakit degenerasi makula.

  1. Usia

Sebagaimana telah di jelaskan di atas, bahwa sebenarnya belum di ketahui dengan pasti penyebab utama munculnya penyakit degenerasi makula. Namun faktor usia atau penuaan merupakan faktor yang paling mungkin menyebabkan munculnya penyakit degenerasi makula yang menyerang mata. Faktor penuaan juga akan menigatkan risiko degenrasi makula hingga 3 kali lipat di mana usia 75 ke atas lebih rentan di bandingkan usia di bawahnya.

  1. Kebiasaan Merokok

Selain faktor usia, beberapa kebiasaan buruk seperti meroko dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit degenrasi makula. Sebab frekuensi dan durasi seseorang yang merokok akan mempengaruhi dan meningkatkan risiko penyakit degenerasi maku;a. Bahkan bagi perokok aktiv, risiko mengalami penyakit degenerasi makula akan meningkat hingga 2 kali lipat di bandingkan dengan perokok pasif. Dan bagi seseoang yang telah berhenti merokok lbih dari 20 tahun sangat kecil risiko akan penyakit degenerasi makula.

  1. Paparan Sinar Ultra Violet (UV)

Beberapa penelitian dari in-vitro dan in-vivo yang telah mempelajari mengenai hubungan pajanan sinar ultra violet berkaitan dengan kerusakan fungsi epitel pigmen retina. Kondisi ini akan membuat risiko seseorang mengalami penyakit degenrasi makula menjadi lebih tinggi. Meskipun hasil penelitian yang di laukan belum konsisten, namun hasil dari penelitian epidemiologi terbaru menyebutkan bahwa tidak ada hubungan antara pajanan sinar UV dengan risiko degenerasi makula.

  1. Ras

Selain beberapa faktor di atas, riwayat keturunan seseorang juga memiliki risiko akan penyakit degenerasi makula yang berbeda-beda. Berdasarkan beberapa studi epidemiologi yang telah di lakukan menyebutkan bahwa bahwa penyakit degenrasi makula lebih banyak di temukan pada ras kaukasian. Dan dalam sebuah penelitian terbaru, melaporkan bawha prevalensi degenrasi makula yang lebih tinggi di eropa di bandingkan dengan benua lainya, yakni asia dan afrika.

  1. Jenis Kelamin

Selain ras seseorang, jenis kelami ternyata juga akan menentuka tingkat risiko penyakit degenrasi makula yang dapat di alami oleh seseorang. Sebab untuk penyakit degenerasi makula sendiri, jenis kelamin wanita memiliki risiko yang lebih tingg untuk mengalami penyakit degenrasi makula di bandingkan denga jenis kelamin laki-laki. Hal ini tidak lepas dari kondisi wanita yang memiliki usia harapan hidup yang lebih panjang di bandingkan denga laki-laki.

Pada dasarnya, penyakit degenerasi makula merupakan masalah kesehatan berupa gangguan penglihatan yang cukup serius. Sebab tentunya selain kondisi ini akan menganggui alat penglihatan sehingga mengalami penurunan kualitas, kondisi ini juga dapat menyebabkan terjadinya komplikasi. Karena itu, penyakit degenrasi makula ini perlu di tangani dengan langkah yang cepat dan tepat untuk mencegah perkembangannya. Sebab, perkembangan penyakit degenerasi makula ini cenderung sulit untuk di lihat atau di ketahui sehingga membutuhkan perhatian lebih dalam perkembangannya.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberaoa faktor risiko akan penyebab munculnya penyakit degenrasi makula. Meskipun faktor usia atau penuaan di duga kuat sebagai salah satu faktor utama penyebab penyakit degenrasi makula, namun penyakit ini juga dapat di picu oleh beberapa faktor atau kondisi lainya. Untuk itu, langkah penanganan yang cepat, cermat dan tepat akan memungkinkan mata terhindari dari risiko komplikasi hingga kebutaan akibat kondisi ini.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermnfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Alomedika
Pantangan Bagi Pendertiita Penyakit Mata Bintitan

Pantangan Bagi Pendertiita Penyakit Mata Bintitan

Hallo Kawan Mama, Sebagian besar orang, khususnya masyarakat generasi lama percaya bahwa seseorang yang mengalami bintitan pada matanya adalah sebuah karma atau kondisi yang di sebabkan oleh prilaku yang buruk. Prilaku tersebut adalah gemar mengintip orang lain. Namun perlu untuk di ketahuibahwa pada dasarnya penyakit bintitan pada mata ini merupakan kondisi medis berupa masalah kesehatan atau kondisi gangguan penglihatan yang terjadi secara alami akibat beberapa faktor. Selain itu, dalam perkembangannya, ada beberapa pantangan yang tidak boleh di lakukan bagi penderita penyakit mata bintitan.

Masalah kesehatan memang menjadi satu bahasan yang tidak ada habisnya. Sebab bagaimanapun kondisi ini adalah sebuah fenomena yang menjadi masalah di mana hampir semua orang mengalaminya. Salah satu kondisi masalah kesehatan yang umum terjadi adalah kondisi gangguan penglihatan. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa dari sekain banyaknya kondisi masalah kesehatan, gangguan penglihatan menjadi salah satu jenis masalah kesehatan yang banyak penderitanya. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa hapir separuh dari populasi prang di dunia mengalami gangguan penglihatan.

Dari sekian banyaknya kondisi gangguan penglihatan, salah satu jenis gangguan penglihatan yang umum terjadi adalah penyakit mata bintitan. Penyakit mata bintitan sendiri umumnya merupakan kondisi masalah kesehatan yang termasuk ke dalam golongan ringan. Penyakit yang menyerang mata yang satu ini bahkan dapat sembuh dengan sendirinya. Bahkan tanpa pengobatan medis sekalipun, seiring berjalanya waktu kondisi ini dapat sembuh dan membaik dengan sendirinya.

Meskipun dapat sembuh dan membaik dengan sendirinya, namun penyakit bintitan pada mata ini juga dapat berkembang menjadi lebih buruk. Tentunya hal ini tidak lepas dari beberapa faktor yang dapat memicunya. Bahkan ada beberapa hal yang menjadi pantangan yang baiknya tidak di lakukan bagi penderita penyakit mata bintitan agar kondisi ini tidak semakin memburuk. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa infromasi mengenai beberapa faktor yang menjadi pantangan bagi penderita penyakit mata bintitan. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Penyakit Mata Bintitan

Pantangan Bagi Pendertiita Penyakit Mata Bintitan

Masalah kesehatan memang merupakan salah satu persoalan yang kian bertambah setiap harinya dan tidak ada habisnya. Masalah kesehatan berupa gangguan penglihatan ini merupakan salah satu kondisi yang akan menyebabkan penurunan kualitas hidup seseorang. Sebab ketika mata sebagai alat penglihatan mengalami gangguan atau kelainan tentu hal ini akan berdampak pada setiap aktivitas yang di lakukan. Sebab sebagaimana kita ketahui bahwa mata merupakan alat penglihatan yang akan membantu melihat dan mengarahkan organ tubuh untuk menjalankan fungsi dan perannya.

Penyakit bintitan yang menyerang mata ini merupakan salah satu kondisi gangguan penglihatan yang juga dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Sebab gejala-gejala yang muncul tentunya akan menyebabkan penurunan kemampuan dan kualitas gambar yang di hasilkan oleh sistem penglihatan. Kondisi inilah yang akan mempengaruhi kinerja dari anggota tubuh lainya dalam menjalankan perannya menjadi terganggu. Hal ini akan membuat setiap aktivitas yang di lakukan menjadi tidak semaksimal seperti waktu normal.

Pada dasarnya, penyakit bintitan yang di alami oleh mata ini merupakan suatu kondisi di mana adanya kelainan pada jaringan penglihatan. Umumnya, kelainan tersebut berupa adanya peradangan yang terjadi pada kelenjar zeis atau kelenjar meibom yang ada di mata. kelejar zeis atau kelanjar meibom ini terletak pada bagian dalam kelopak mata. ketika kelenjar zeis atau kelenjar meibommini mengalami peradangan maka akan menyebabkan terjadinya pembengkakan. Hal inilah yang akan menyebabkan munculnya benjolan merah pada bagian luar dari kelopak mata.

Penyakit mata bintitan ini sendiri pada dasarnya dapat terjadi akibat beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Namun secara garis besar, peradangan pada kelenjar zeis atau kelenjar meibom ini terjadi akibat adanya baktri yang masuk ke mata. dari sekian banyaknya jenis bakteri, bakteri staphylococcus merupakan jenis bakteri yang paling umum menyebabkan terjadinya penyakit mata bintitan. Bakteri tersebut memang dapat dengan mudah masuk ke mata, baik melalui udara, atau benda atau bahkan radikal bebas seperti debu, asap, atau kotoran.

Pantangan Bagi Penderita Penyakit Mata Bintitan

Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, bahwa penyakit mata bintitan ini dapat terjadi akibat berbagai faktor yang sangat beragam. Namun secara umum memang bakteri menjadi penyebab utama munculnya penyakit mata bintitan. Bakteri ini sendiri dapat masuk ke mata melalui berbagai media, baik dari udara, benda, debu hingga beberapa faktor-faktor lainya. Bahkan beberapa kondisi juga dapat memicu munculnya penyakit mata bintitan.

Masalah kebersihan tubuh juga menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan kondisi kesehatan tubuh. Ketika kebersihan tubuh terjaga dengan baik, maka hal ini juga akan menentukan kondisi kesehatan tubuh. Selain itu, beberapa hal lain juga dapat menyebabkan penyakit mata bintitan mudah muncul. Tentunya hal ini menjadi pantangan bagi seseorang yang tengah mengalami penyakit mata bintitan.

Berikut adalah beberapa pantangan bagi penderita penyakit mata bintitan.

  1. Menggunakan Lensa Kontak

Salah satu hal yang harus di hindari agar kondisi mata yang mengalami penyakit bintitan ini adalah menggunakan lensa kontak ketika sedang mengalami penyakit mata bintitan. Sebab penggunaan lensa kontak padat menyebabkan peradangan pada kelenjar zeis dan kelenjar meibom semakin memburuk. Penggunaan lensa kontak juga dapat menyebabkan mata mengalami iritasi yang dapat memicu komplikasi akibat penyakit mata bintitan. Untuk itu, sebaiknya hindari menggunakan lensa kontak ketika mata tengah mengalami bintitan.

  1. Hindari Menggunakan Benda Atau Barang Orang Lain

Umumnya, penyakit mata bintitan ini merupakan gangguan penglihatan ringan di mana kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya. Di lain sisi, penyakit mata bintitan ini juga dapat menular pada orang lain dengan mudah melalui berbagai media. Penggunaan barang-barang orang lain secara bersamaan dapat meningkatkan risiko penyakit mata bintitan. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan munculnya berbagai jenis penyakit menular lainya. Untuk itu, penggynaan benda atau barang orang lain baiknya di hindari untuk mencegah penyakit mata bintitan.

  1. Hindari Memencet Atau Memecah Bintit

Umumnya, dalam kondisi normal penyakit mata bintitan ini dapat sembuh dengan sendirinya. Namun ketika bintitan di mata ini seringkali di pencet, maka besar kemungkinan penyakit mata bintitan ini akan bertembah buruk. Apalagi bila bintit ini coba di pencet atau di pecahkan dengan paksa. Hal ini akan menyebabkan infeksi yang membuat peradangan pada kelenjar zeis atau kelenjar meibom semakin memburuk. Untuk itu, hindari memencet dan memaksa memmecahkan bintit di mata.

Pada dasarnya, penyakit mata bintitan ini merupakan gangguan penglihatan yang umum terjadi. Kondisi ini sendiri pada dadsarnya termasuk ke dalam golongan gangguan penglihatan ringan. Namun kondisi ini tentu akan membuat fungsi penglihatan penderitanya mengalami penurunan. Sebab benjolan tersebut akan menimbulkan munculnya gejala-gejala yang menganggu penderitanya. Dalam kondisi normal mata yang mengalami penyakit mata bintitan ini akan pulih dan membaik dengan sendirinya. Bahkan kondisi ini akan membaik tanpa adanya penggunaan obat-obatan medis.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa pantangan bagi penderita penyakit mata bintitan. Meskipun penyakit mata bintitan ini akan sembuh dengan sendirinya sekalipun tanpa penggunaan obat-obatan medis, Namun penyakit mata bintititan ini juga dapat bertambah buruk. Terlebih bila pantangan-pantangan di atas di larang, maka bukan tidak mungkin kondisi mata yang mengalami penyakit bintitan akan semakin bertambah buruk.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermenfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Suara
  • Ayosemarang
Bahan Alami Untuk Mengobati Penyakit Mata Bintitan

Bahan Alami Untuk Mengobati Penyakit Mata Bintitan

Hallo Kawan Mama, Sebagian  besar atau bahkan hampir setiap dari kita pasti pernah mengalami suatu kondisi di mana adanya sebuah benjolan yang terdapat pada area mata kita. Perlu di ketahui bahwa kondisi tewrsebut pada dasarnya merupakan sebuah kondisi medis terkait masalah kesehatan berupa gangguan penglihatan yang umum terjadi. Kondisi ini sendiri di kenal dengan istilah bintitan atau penyakit mata bintitan. Dalam kondisi ini, beberapa bahan alami dapat di gunakan untuk membantu mengobati penyakit mata bintitan di area mata.

Gangguan penglihatan atau penyakit mata pada dasarnya memang merupakan salah satu kondisi dari sekian banyaknya masalah kesehatan yang umum terjadi. Bahkan masalah kesehatan yang satu ini termasuk ke dalam daftar teratas masalah kesehatan yang umum terjadi di seluruh dunia. Dari beberapa penelitian yang di lakukan, menyebutkan bahwa hampir separuh dari populasi orang di dunia pernah atau sedang mengalami kondisi gangguan penglihatan. Bahkan hal ini di perkirakan akan semakin bertambah setiap harinya.

Semantara itu, penyakit mata bintitan adalah salah satu jenis gangguan penglihatan yang cukup umum terjadi. Jenis gangguan penglihatan yang satu ini juga terasuk ke dalam golongan golongangangguan penglihatan ringan. Sebab mata yag mengalami penyakit bintitan dapat sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Bahkan penyakit mata bintitan ini dapat sembuh tanpa adanya penanganan atau pengobatan medis. Meski demikian, tentunya penyakit mata bintitan ini juga dapat mengalami perkembangan dan kian memburuk dan membahayakan penderitanya.

Umumnya, kondisi ini di sebabkan oleh adanya bakteri atau yang menempel pada radikal bebas seperti debu, kotoran, polusi dan sebagainya yang masuk ke mata. Hal tersebut akan memicu terjadinya peradangan yang menimbulkan penyakit mata bintitan. Meskipun dapat sembuh dengan sendirinya, langkah penanganan teentu perlu di lakukan untuk mencegah perkembangan dan mengatasi penyakit mata bintitan. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai beberapa bahan alami untuk mengobati penyakit mata bintitan. Berikut adalah penjelasannya.

Kondisi penyakit mata bintitan

Bahan Alami Untuk Mengobati Penyakit Mata Bintitan

Masalah kesehatan memang merupakan salah satu kondisi yang sangat menghawatirkan. Sebab ketika tubuh mengalami gangguan akan fungsinya maka tentunya hal ini akan berdampak pada kinerja dan aktivitas yang di lakukan. Begitu juga dengan gangguan penglihatan yang di mana kondisi ini akan sanagt berpengaruh terhadapat kualitas hidup seseorang. Sebab sebagaimana kita ketahui bahwa mata merupakan salah satu dari panca indra yang memiliki peran penting dalam menentukan dan mengarahkan indra yang lainya. Maka ketika mata mengalami gangguan atau kelainan, tentu hal ini akan menurukan fungsi dari indra lainya dan menyababkan penurunan pada kualitas hidup seseorang.

Dari sekain banyaknya kondisi gangguan penglihatan, penyakit mata bintitan adalah salah satu jenis gangguan penlihatan yang umum terjadi. Kondisi ini umumnya dapat terjadi dan di alami oleh siapa saja baik, anak-anak maupun dewasa hinggga orang tua. Gangguan penglihatan yang satu ini umumnya akan meinumbulka gejala berupa adanya benjolan berwarna merah yang muncul pada bagain kelopak mata. Benjolan ini seringkali menimbulkan rasa pegal pada mata hingga munculnya rasa sakit kepala.

Pada dasarnya, penyakit mata bintitan ini terjadi akibat adanya kondisi di mana timbul peradangan pada jaringan penglihatan. Jaringan yang mengalami peradangan ini adalah jaringan kelanjar zeis atau kelenjar meibom yang terletak di bagian kelopak mata bagian dalam. Umumnya, peradangan ini di sebabkan oleh adanya kotoran atau radikal bebas, seperti debu dan asap atau polusi yang mengandung bekteri dan mauk ke mata. Bekteri tersebut akan menyebabkan infeksi pada kelenjar zeis atau meibom hingga mengalami peradangan.

Kondisi kelanjar zeis yang mengalami peradangan inilah yang menimbulkan terjadinya pembengkakan pada kelanjar zis atau kelenjar meibom tersebut. Kelenjar zei atau kelenjar meibom yang mengalami pembengkakan akan mengakibatkan berbagai gejala, seperti munculnya benjolan merah yang menyerupai jerawat pada bagian kelopak mata. Benjolan tersebut bahkan dapat bertambah besar dan menimbulkan rasa pegal pada mata hingga sakit kepala. Bahkan kondisi ini dapat berkembang hingga benjolan tersebut berubah menjadi kuning dan mengeluarkan nanah.

Bahan Alami Untuk Mengobati Penyakir Mata Bintitan

Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, penyakit mata bintitan ini merupakan gangguan penglihatan golongan ringan. Kondisi ini dapat terjadi dan di alami oleh siapa saja baik anak-anak maupun dewasa. Umumnya kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. bahkan kondisi ini dapat hilang tanpa adanya penggunaan obat-obatan medis. Namun di sisi lain, penyakit mata bintitna  juga dapat mengalami perkembangan menjadi kian lebih buruk. Bahkan beberaa komplikasi dapat terjasi akibat perkembangan penyakit mata bintitan.

Untuk itu, lengkah penanganan perlu di lakukan untuk mengatasi perkembangan penyakit mata bintitan. Dalam menanganani kondisi ini, biasanya akan di gunakan beberapa obat medis seperti antibiotic, anti bakteri, obat tetes mata untuk membersihkan bakteri penyebab infeksi. Terkadang salep juga akan di gunakan untuk membantu meredakan gejala-gejala yang muncul akibat penyakit mata bintitan. Namun selain jenis oabat-obattan tersebut beberapa bahan alami di yakini memiliki manfaat untuk mengobati panyakit mata bintitan.

Berikut ini adalah beberapa jenis bahan alami untuk membantu mengobati penyakit mata bintitan.

  1. Ketumbar

Salah satu jenis dari bahan alami yang sangat baik untuk mengobati mata bintitan adalah dengan menggunakan ketumbar, tepatnya pada bijinya. Cukup siapkan k2 sampai 4 sendok ketumbar untuk rebus hingga matang. Setelah itu, gunakan air =rebusan tersebut untuk mengompres mata. Dengan begitu, manfaat di dalam daun ketumbar yang di rebus tersebut akan membantu memulihkan kondisi kesehatan mata. Sebab di dalam biji ketumbar ini terdapat kandungan tinggi antioksidan yang akan membunuh bakteri dan membantu proses pemulihan.

  1. Teh Celup

Jika kamu adalah seoarang penggemar teh celup atau telah menggunakan teh celup, maka sebaiknya jangan buang ampas yang telah di gunakan. Sebab ampas dari theh celup ini dapat di gunakan untuk membantu mengobati penyakit mata bintitan. Caranya adalah cukup dengan menggunakan ampas teh celup yang telah di gunakan untuk mengompres mata hingga kondisi peradangan mereda dan mengecil.  Di dalam teh celup ini pada dasarnya juga terdapat kendungan antioksidan yang tinggi yang akan membantu meredakan gejala-gejala bintitan.

  1. Daun Jambu Biji

Daun jamu biji adalah salah satu bahan alami yang sering kali di gunakan untuk membantu mengatasi masalah pencernaan. Namun tahukah kamu bahwa daun jambu biji ini juga dapat di gunakan untuk mengobati penyakit mata bintitan. Sebab di dalam daun jambu biji ini memiliki kandungan yang yang dapat membantu mengobati dan meredakan sebagiamana antibakteri dan anti-inflamasi. Cukup dengan menyiapkan beberapa lembar daun biji dan tumbuk hingga halus dan bubuhkan pada mata yang mengalami bontitan.

  1. Kunyit

Selain jambu biji, kunyit juga merupakan bahan alami bumbu dapur yang juga termasuk ke dalam jenis tanaman herbal. Artinya kunyit merupakan salah satu tanaman yang sering di gunakan untuk mengatasi berbabagi jenis masalah kesehatan, termasuk penyakit mata bintitan. Sebab kandungan anti-bakteri dan anti-inflamasi di dalam kunyit ini akan berfungsi untuk mempercepat proses pemulihan. Cukup dengan menyiapkan beberapa potong kunyit dan tumbuk hingga halus dan kompreskan ke mata yang mengalami bintitan.

  1. Bunga

Umumnya kita menganal bunga sebagai tanaman hias yang enak di pandang dan akan memperindah lingkungan. Namun ternayata, bunga termasuk kedalam bahan alami yang mampu mengobati panyakit mata bintitan. Caranya adalah cukup dengan siapkan bunga (apa saja) yang telah di bersihkan dan kemudian remas hingga hancur. Sealah hancur, gosokkan bunga tersebut pada mata yang mengalami bintitan. Hal ini sangat efektif untuk mengatasi berbagai gangguan penglihatan, terutama ketika mata di gigit serangga.

Pada dasarnya, penyakit mata bintitan ini merupakan suatu kondisi masalah kesehatan yang umum terjadi dan dapat di alami olehs siapa saja. Umumnya, penyakit mata bintian ini tergolong sebagai kondisi gangguan penglihatan atau penyakit mata golongan ringan. Hal ini dapat berdasarkan pada gejala-gejala dan dampak yang di timbulkan. Selain itu, tidak jarang kasus menyebutkan bahwa penyakit mata bintitan ini akan sembuh dengan sendirinya. Bahkan kondisi ini dapat terjadi tanpa adanya pengobatan atai penanganan medis yang di lakukan. Meski demikian, kondisi ini tentu tetap membutuhkan perhatian untuk mencegah hal yang tidak di inginkan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai jenis bahan alami untuk mengobati penyakit mata bintitan. Meskipun kebanyakan kasus penyakit mata bintitan akan sembuh dengan sendirinya, namun kondisi ini juga dapat berkembang menjadi lebih buruk lagi. Bahkan kondisi ini dapat menyebabkan benjiolan merah tersebut berubah menjadi kungi dan mengeluarkan nanah di sertai rasa pegal  dan sakit kepala. Untuk itu, lengkah pengobatan perlu segera di lakukan untk mencegah risiko komoplikasi akibat penyakit mata bintitan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Popmama
  • Sajiansedap
Jenis Makanan Penyebab Penyakit Mata Bintitan

Jenis Makanan Penyebab Penyakit Mata Bintitan

Hallo Kawan Mama, Pernah kamu kamu mengalami atau mendapati sebuah kondisi di mana muncul sebuah benjolan di area mata kamu. Jika kamu pernah mengalami kondisi ini, maka itu berarti kamu telah mengalami kondisi panyakit mata bintitan. Umumnya, mata dapat mengalami penyakit bintitan karena mengalami infeksi yang di sebabkan oleh adanya bakteri yang masuk ke mata. Sementara itu, beberapa pendapat mengatakan bahwa beberapa jenis makanan tertentu dapat memicu dan menjadi penyebab munculnya penyakit mata bintitan.

Masalah kesehatan memang menjadi satu persoalan yang tiada habisnya dan kian bertambah penderitanya. Di antara banyaknya jenis kondisi masalah kesehatan, gangguan penglihatan adalah salah satu kondisi masalah kesehatan yang umum terjadi dan di alami oleh semua orang. Salah satu jenis gangguan penglihatan yang dapat di alami oleh semua orang adalah kondisi berupa penyakit di mana mata mengalami bintitan. Kondisi ini sendiri pada dasarnya termasuk golongan penyakit mata yang ringan dan tidak membahayakan system penglihatan.

Meskipun terbilang sebagai masalah kesehatan yang cukup aman, namun penyakit mata bintitan ini tetap akan memberikan dampak negative kepada penderitanya. Seperti fungsi penglihatan yang terganggu, serta gejala benjolan yang akan membuat mata tidak nyaman. Bahkan benjolan pada area mata tersebut sering kali membuat penderita penyakit mata bintitan ini menjadi cenderung insecure atau malu dan tidak percaya diri untuk melakukan aktivitas dan bertamu dengan orang lain.

Umumnya, penyakit mata bintitan ini muncul akibat adanya infeksi yang di alami oleh jaringan penglihatan, yakni bagian kelenjar zeis atau meibom yang ada di dalam mata. Infeksi tersebut biasanya di sebabkan oleh adanya bakteri yang masuk ke mata. Salah satunya adalah bakteri jenis staphylococcus yang memang sangat umum menyebabkan berbagai gangguan penglihatan. Namun ternyata, beberapa jenis bahan makanan tertentu dapat menjadi penyebab penyakit mata bintitan. Berikut ini Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa Jenis bahan makanan penyebab munculnya penyakit mata bintitan. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Kenali Kondisi Penyakit Mata Bintitan

Jenis Makanan Penyebab Penyakit Mata Beintitan

Kondisi mata yang mengalami penyakit bintitan pada dasarnya merupakan sebuah kondisi masalah kesehatan atau kondisi gangguan penglihatan yang umum terjadi. Di kalangan masyarakat sendiri munculnya panyakit bintitan pada mata dapat terjadi akaibat prilaku yang buruk, yakni suka mengintip. Namun perlu di ketahui bahwa hal kepercayaan tersebut merupakan mitos kuno yag di percayai oleh masyarakat amaw pada umumnya. Penyakit meta bintitan ini merupakan kondisi medis yang terjadi secara alami akibat beberap faktor yang memicunya.

Penyakit mata bintitan ini pada dasarnya merupakan sebuah kondisi di mana adanya infeksi yang di alami oleh jaringan kelenjar zeis atau meibom yang ada di dalam mata. Infeksi yang di alami oleh jaringan ini pada dasarnya biasa di sebabkan oleh serangan bakteri yang masuk ke mata. Di atara banyaknya jenis bakteri, bakteri staphylococcus adalah jenis bakteri yang sering kali menyebabkan penyakit mata bintitan. Kondisi ini juga dapat di sebabkan oleh adanya radikal bebas seperti debu, kotoran yang masuk ke mata dan menginfeksi jaringan kelanjar zeis.

Umumnya, penyakit mata bintitan di mana jaringan kelanjar zies yang mengalami infeksi ini akan menyabakan peradangan yang menyebabkan munculnya pembangkakan. Pembengkakan ini akan berkembang dan menyebabkan munculnya benjolan (biasanya) pada area kelopak mata. Benjolan tersebut umumnya akan berukuran kecil dengan warna merah dan cenderung menyerupai jerawat. Bahkan benjolan tersebut dapat berubah menjadi kuning dan mengeluarkan nanah. Meskipun demikian, biasanya kondisi tidak akan meninggalkan bekas ketika penyakit ini hilang atau sembuh.

Penyakit mata benjolan ini pada dasarnya merupakan jenis gangguan penglihatan golongan ringan. Bahkan kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Sebagaimana di ungkapkan oleh Dr. Mirriam Stoppard dalam bukunya yang berjudul pandunan kesehatan keluarga. beeliau berkata, “Bintitan pada dasarnya tidak terlalu menginfeksi. Namun kondisi ini bisa menyebar dari satu mata ke mata lain. penyakit bintitan ini cenderung tidak berbagaya dan dapat di tangani di rumah.” Ucap beliau.

Makanan Penyebab Penyakit Mata Bintitan

Sebagai informasi, perlu di ketahui bahwa pada dasarnya belum ada penlitian langsung yang menyatakan adanya makanan yang spesifik dan menjadi penyebab munculnya penyakit mata bintitan. Sebagaimana yang telah di singggunsebelumnya, penyakit mata bintitan sendiri di sebabkan oleh bakteri yang berada di kelanjar zeis atau kelenjar minyak pada kelopak mata. Meski demikian beberapa orang menganggap bahwa adan beberapa jenis makanan dapat menjadi penyebab munculnya penyakit mata bintitan.

Namun dari beberapa penelitian yang di lakukan ternyata, penyakit mata bintitan ini tidak muncul dan di sebabkan oleh jenis bahan makanan. Namun, ada beberapa jenis bahan makanan yang bisa atau dapat memicu dan memperparah kondisi penyakit mata bintitan. Berikut adalah beberapa jenis bahan makanan yang dapat memicu dan menjadi penyebab penyakit mata bintitan.

  1. Makanan Dengan Kandungan Protein Tinggi

Salah satu makanan yang dapat memperparah kondisi penyakit mata bintitan adalah jenis bahan makanan dengan kandungan protein yang tinggi. Meskipun demikian, masih belum ada penelitan yang membuktikan dan manyatakan hubungan mengkonsumsi makanan dengan kandungan protein yang tinggi terhadap munculnya penyakit mata bintitan. Berikut adalah beberapa jenis makanan yang tinggi akan kandungan protein.

    • Telur
    • Tahu
    • Tempe
    • Ikan kod
    • Ikan tuna
    • Susu
    • Daging sapi
    • Brokoli
    • Kacang tanah
    • Bayam
    • Dada ayam
    • Oat
  1. Makanan Tinggi Kandungan Lemak

Selain jenis bahan makanan dengan kandungan tinggi protein, jenis bahan makanan dengan kandungan tinggi lemak juga dapat memicu perkembangan penyakit mata bintitan. Pada dasarnya, sebagiamana dengan bahan makanan dengan kandungan protein yang tinggi, bahan makanan dengan kandungan tinggi lemak juga belum ada penelitan yang di lakukan secara lebih mendalam. Namun beberapa mengkonsumsi makanan tinggi lemak dapat memicu reaksi alergi atau metabolimse lemak yanb berlebihan.

Berikut adalah makanan dengan kandungan tinggi lemak

    • Ikan
    • Keju
    • Yogurt
    • Telur
    • Alpukat
    • Biji-bijian
    • Kacang-kacangan
    • Cokelat hitam
    • Minyak zaitun

Pada dasarnya, penyakit mata bintitan ini merupakan sebuah kondisi masalah kesehatan yang umum terjadi. Umumnya kondisi ini termasuk kedalam gangguan penglihatan golongan ringan di mana siapa saja dapat mengalami kondisi ini. Dalam kondisi normal, mata yang mengalami penyakit bintitan ini akan sembuh dan pulih dengan sendirinya. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa beberapa faktor dan kondisi dapat meningkatkan risiko perkembangan penyakit mata bintitan. Untuk itu, perhatian akan kondisi mata yang mengalami penyakit bintitan ini pelru di lakukan dan di tingkatkan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa jenis bahan makanan penyebab munculnya penyakit mata bintitan. Pada dasaranya, kemunculan penyakit mata bintitan ini terjadi akibat adanya bakteri atau radikal bebas yang masyk ke mata dan menginfeksi kelenjar zeis atau kelenjar meibom yang mengakibatkan pembengakakan. Kondisi ini berakibat pada timbulnya benjolan/bintit di area kelopak mata. Sementara itu, dari peneliatian yang di lakukan tidak menyebutkan bahwa makanan dapat menyebabkan penyakit mata bintitan. Namun beberapa jenis bahan makanan dapat memicu perkembangan penyakit mata bintitan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Orami