Jenis Makanan Yang Baik Untuk Penderita Diare

Jenis Makanan Yang Baik Untuk Penderita Diare

Jenis Makanan Yang Baik Untuk Penderita Diare

Jenis Makanan Yang Baik Untuk Penderita Diare

Hallo Kawan Mama,

Makanan adalah salah satu hal yang memiliki peran sangat penting bagi kesehatan yang menjadi sumber energy bagi kinerja dan rumbuh kembang system metabolisme tubuh. Sebab dengan adanya asupan bahan makanan tubuh mendpatkan suplai energy sebagai bahan bakar untuk menjalankan tugas dan fungsinya. Namun makanan yang tidak tepat juga dapat menjadikan tubuh mengalami berbagai gangguan kesehatan. Salah satu gangguan kesehatan yang seringkali di sebabkan oleh makanan adalah diare.

Diare merupakan kondisi di mana adanya gangguan pada organ pencernaan khususnya pada lambung dan usus yang di sebabkan oleh infeksi akibat bakteri. Bakteri-bakteri tersebut umumnya merupakan bakteri yang berasal dari luar tubuh yang kemudian masuk melalui bahan makanan yang di konsumsi. Biasanya bakteri yang masuk kedalam tubuh terdapat pada makanan yang dalam pengolahannya menggunakan cara yang kurang tepat. Seperti, buah dan sayuran yang tidak di cuci dan kurang higienis atau bahan makanan seperti sayur dan daging yang di masak kurang matang. Meski terbilang sepele, faktanya hal-hal tersebut menjadi faktor bakteri masuk kedalam tubuh. Tubuh yang mengalami kondisi diare ini akan menyebabkan gejala-gejala yang dapat membuat kita menjadi tidak nyaman. Seperti mual, muntah dan seringkali buang air besar. Tentunya kondisi ini akan membuat suasa tidak nyaman dan mengganggu segala aktivitas yang kita lakukan. Namun, beberapa dari jenis makanan juga dapat membuat tubuh kembali pulih dan mengobati diare.

Makanan memang menjadi faktor penting dalam kesehatan kita, baik menjadi penyebab ataupun obat untuk masalah-masalah kesehatan. Tubuh yang tengah mengalami kondisi diare juga bisa sembarangan dalam mengkonsumsi bahan makanan. Karena beberapa makanan yang tidak tepat akan membuat kondisi diare menjadi lebih parah. Nah, pada tulisan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai jenis makanan yang baik untuk penderita diare. Makanan-makanan tersebut selain menyehatkan juga akan membantu memulihkan kondisi tubuh yang mengalami diare.

Jenis Makanan Baik Untuk Penderita Diare

Tubuh yang tengah mengalami diare ini di sebabkan oleh organ pencernaan yang terinfeksi oleh bakteri. Kondisi ini membuat lambung tidak dapat mencerna makanan dengan baik serta fungsi usus yang tidak bisa menyerap nutrisi dan cairan dengan baik. Akibatnya makanan tersebut akan langsung terbuang bersama air dan membuat tektur feses bercampur dengan air. Usus yang tiadak dapat menyerap nutrisi dan cairan membuat tubuh tidak mendapatkan suplai cairan. Akibatnya tubuh akan mengalami kekurangan energy, kekeringan hingga mengalami dehidrasi.

Kondisi ini membuat perlu adanya kehati-hatian dalam memilih bahan makanan yang akan di konsumsi. Pasalnya tidak semua bahan makanan baik untuk di konsumsi dalam kondisi diare. Beberapa jenis makanan yang tidak tepat berpotensi membuat kondisi diare semakin parah. Karenanya perlu adanya pemilihan makanan yang tepat sehingga organ tubuh dapat menerima serta mencerna dan menyerap nutrisi dan cairan dari makanan tersebut. Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang baik untuk di konsumsi dalam kondisi diare.

  1. Makanan Yang Mengandung Probiotik

Makanan yang memiliki kandungan probitik pada dasarnya merupakan makanan yang sangat baik bagi kesehatan tubuh. Pada dasarnya kandungan probiotik ini merupakan makanan yang terdiri dari bakteri yang baik bagi tubuh. Bakteri tersebut juga akan membantu fungsi dari system pencernaan dlam tubuh. Karena bakteri tersebut juga merupakan bakteri baik yang akan menggantikan bakteri baik yang telah larut terbuang bersama fases.

Selain menggantikan bakteri baik yang hilang, makanan probiotik juga akan menyuplai cairan yang di butuhkan oleh tubuh. Sebab, selain kehilangan bakteri baik, tubuh yang mengalami kondisi diare juga akan kehilangan banyak cairan. Hal ini di sebabkan oleh fungsi usus yang tidak dapat menyerap cairan dari bahan makanan dengan baik. Akibatya tubuh mengeluarkan banyak cairan tanp adanya suplai yang menggantikannya. Beberapa makana probiotik berupa tempe atau yogurt. Namun dalam mengkonsumsi yogurt, pastikan memilih produk yang rendah akan lemak dan gula. Karena lemak dan gula akan memperparah kondisi diare.

  1. Makanan Berkuah

Pada dasarnya tubuh yang tengah mengalami diare akan sangat banak kehilangan cairan tubuh akibat seringkali buang air bersih. Sehingga membuat tubuh kita memerlukan banyak suplai dan asupan akan cairan. Karena jika tidak ada suplai cairan yang masuk tubuh akan kekeringan dan mengalami dehidrasi. Maka dari itu, tubuh yang tengah mengalami diare memerlukan asupan cairan untuk menggantikan cairan yang hilang. Umumnya dalam mengatasi kekurangan akan cairan kita bisa dengan menambah porsi minum air mineral.

Namun jika kamu bosan menkonsumsi air mineral secara terus-menerus, maka beberapa jenis makanan juga dapat kamu gunakan untuk membantu menyuplai cairan. Makanan tersebut berupa makanan yang mengandung banyak air atau makanan berkuah seperti sup ayam atau bayam. Karena makanan berkuah terbilang sebagai makanan yang lebih ringan dan memudahkan usus untuk menyerap nutrisi dan cairan jika di bandingkan dengan makanan padat.

Tubuh manusia pada dasarnya membutuhkan 8 gelas air putih dalam satu hari. Namun untuk memenuhinya kamu juga bisa menggunakan makanan berkuah seperti sup tadi untuk memenuhi kebutuhan ciran tubuh. Selain itu, kamu juga bisa menambahkan beberapa bahan makanan yang mengandung banyak nutrisi sebagai penyeimbang suplai yang masuk kedalam tubuh. Seperti halnya membuat sup dengan campuran kentang, wortel hingga daging ayam untuk sebagai pelengkap nutrisi dan kabutuhan tubuh akan karbohidrat.

  1. Jenis Makanan Dengan Rasa Cenderung Tawar Atau Hambar

Tubuh yang tengah mengalami kondisi diare, baiknya tahan dulu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung rempah-rempah dan bumbu yang kuat. Karena makanan yang mengandung bumbu yang kuat akan membuat kondisi usus yang mengalami iritasi menjadi lebih parah. Dalam kondisi ini sebaiknya tahan hal terseut dang anti dengan bahan makanan yang memeiliki rasa lebih ringan atau tawar.

Roti tawar menjadi pilihan yang cukup baik untuk di konsumsi dalam kondisi ini. Kamu juga bisa menambahkan mentega tawar untuk sebagai penambah rasa. Kenapa mengkonsumsi makanan tawar?, karena makanan tawar tidak akan membuat enek dan mengurangi rasa mual pada perut. Selain itu, makanan tersebut juga cenderung halus dan mudah di cerna oleh organ pencernaan. Sehingga tidak akan mem[er[arah kondisi iritasi dan radang.

  1. Nasi Putih Dan Bubur

Nasi putih merupakan salah satu makanan pokok khususnya bagi masyarakat Indonesia. Karena memang Indonesia sendriri termasuk salah satu negara penghasil padi. Ternayata, nasi putih juga menjadi salah satu makanan yang baik untuk di konsumsi ketika diare. Karena nasi putih sendiri merupakan makanan yang tinggi serat dan rendah akan serat sehingga membuat usus mudah untuk mencernanya.

Pada dasarnya tubuh membutuhkan makanan yang mengandung banyak serat, namun dalam kondisi diare serat termasuk hal yang membuat usus bekerja keras sehingga akan memperburuk kondisi usus yang terinfeksi. Maka dari itu, hindari makanan yang mengandng serat untuk mempermudah pencernaan usus. Selain nasi putih, kamu juga bisa memakan bubur untuk untuk lebih mempermudah usus dalam mencerna.

  1. Buah Pisang Dan Apel

Tubuh yang sedang dalam kondisi diare tidak baik menkonsumsi makanan engan tinggi serat. Sebab kandungan serat akan membuat usus terbebani hingga harus bekerja keras untuk mencerna. Akibatnya kondisi usus yang mengalami iritasi akan bertambah parah. Karenanya jenis buah-buahan yang mengadung tinggi serat sebaiknya perlu untuk di hindari. Sementara itu, beberapa jenis buah seperti pisang dan apel merupakan buah yang baik dan rendah akan serat.

Sebab pisang dan apel merupakan makanan yang memiliki serat jenis pektin yang akan larut dengan air. Pectin ini juga akan membentu usus menyerap nutrisi dan cairan. Selain itu, pisang dan apel juga tinggi akan karbohidrat sehingga dapat menjadi asupan energy menggantikan energi yang telah hilang. Selain itu, pisang juga memiliki kandungan kalium yang akan menjadi suplai zat elektrolit yang sangat di butuhkan tubuh dalam kondisi diare.

  1. Wortel, Kacang Hijau Dan Buah Bit

Sebagaimana kita ketahui, sayuran pada dasarnya merupakan bahan makanan yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Karena memang sayuran memiliki kandungan mineral dan nutrisi yang banyak dan baik untuk tubuh. Dalam kondisi diare, beberapa sayuran dapat menyebbakan kondisi diare manjadi lebih parah. Namun ada juga sayuran sebagai pilihan tepat untuk ketika diare. seperti wortel, kacang hijau dan juga buah bit. Sedangkan jenis sayuran yang tidak baik untuk di konsumsi ialah jenis sayuran yang memiliki serat tinggi.

Tubuh yang tengah berada pada kondisi diare memang akan kehilangan banyak cairan. Sebab selain usus yang tidak dapat menyerap nutrisi dan cairan, diare juga menyebabkan seringkalu buang air besar. Jadi selain cairan yang terbuang, tenaga tubuh juga akan iku terkuras hingga menyebabkan lemas. Akibatnya tubuh sangat rentan mengalami dehidrasi. Dan dehidrasi sendiri meupakan awal dari munculnya berbagai penyakit berbahaya. Hal ini yang membuat kondisi tubuh memerlukan adanya suplai cairan untuk menggantikan cairan yang telah hilang. dengan adanya sup;ai cairan maka energy dan stamina akan kembali dan terhindar dari dehidrasi. Diare menjadikan usus dan lambung yang mengalami iritasi rentan akan infeksi. Kondisi ini membuat lambung dan usus tidak dapat berfungsi seperti biasanya sehingga memerlukan pemilihan makanan yang tepat. Beberapa makanan di atas merupakan makanan yang dapat dan baik untuk di konsumsi ketika dalam kondisi diare.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai jenis makanan yang baik untuk penderita diare. Kondisi siare membuat tubuh tidak boleh mencerna makanan yang berat dan tinggi serat serta rasa yang kuat. Karena hal tersebut akan memperparah kondisi usus yang teriritasi. Jenis makanan di atas merupakan solusi menu makanan yang cocok untuk penderita diare.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Health.kompas
  • Hellosehat
Antibiotik Untuk Mengobati Diare

Antibiotik Untuk Mengobati Diare

Jenis Antibiotik Untuk Mengobati Diare

Antibiotik Untuk Mengobati Diare

Hallo Kawan Mama,

Diare merupakan salah satu kondisi tubuh yang mengalami masalah kesehatan pada system pencernaan. Seseorang yang tubuhnya mengalami kondisi diare umumnya akan di tandai dengan gejala suasana perut yang tidak menentu, mulas, sering buang air besar hingga mengalami dehidrasi. Pada dasarnya, kondisi tubuh yang mengalami diare ini di sebabkan oleh adanya infeksi pasa organ pencernaan akibat infeksi bakteri dan virus, atau bahkan parasit. Kondisi seperti ini tentunya perlu segara di atasi karena jika terlalu lama akan membuat kertidaknyamanan, mengganggu aktiivtas dan berisiko dehidrasi.

Umumnya gejala yang di sebabkan oleh kondisi diare ini, dapat sembuh sendiri seiring berjalanya waktu di sertai mengkonsumsi banyak cairan. Karena dengan mengkonsumsi banyak cairan akan mengganti cairan tubuh yang telah hilang akibat diare, serta membantu kerja system kekebalan tubuh. Karena kinerja dari system kekebalan tubuh sendiri tetnunya membutuhkan energy yang berasal dari cairan yang di konsumsi. Namun, dalam kondisi tertentu, beberapa dari kasus diare menyebutkan bahwa pada kondisi tubuh yang mengalami diare parah, perlu adanya obat atau antibiotik untuk memulihkan kondisi tubuh. Sebab tubuh yang mengalami kondisi diare parah ini akan menyebabakan risiko masalah-masalah kesehatan lainya. Dan anti-biotik ini akan membantu mengatasi dan membunuh bakteri dan virus penyebab infeksi.

Pada dasarnya antibiotik sendiri merupakan salah satu jenis obat yang berfungsi untuk mengatasi infeksi-infeksi akibat bakteri. Antibiotik ini memiliki fungsi untu menghambat tumbuh kembang bakteri hingga membunuh sel-sel bakteri di dalam tubuh. Oleh karena itu, obat bakteri merupakan salah satu obat yang sering di gunakan untuk mengatasi diare parah. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa jenis bakteri yang di gunakan untuk mengobati diare. Karena kondisi tubuh yang mengalami diare parah umumnya tidak bisa sembuh begitu saja dan memerlukan adanya jenis obat untuk membantu mangatasinya.

Jenis Antibiotik Untuk Mengobati Diare

Antibiotik ini merupakan sebuah jenis obat yang berfungsi untuk mncegah pertumbuhan bakteri dan membunuhnya. Dengan bagitu, banyak dari dokter yang menggunakan obat antibiotik untuk mengatasi berbagai penyakit. Dalam kasus tubuh yang mengalami diare, obat antibiotik ini dapat di gunakan untu mengobati, namun tidak di perkenankan menggunakannya dengan sembarangan. Karena kebanyakan dari efek samping penggunaan antibiotik sendiri dapat menyebabkan masalah pencernaan hingga mengalami diare. Karena dalam penggunaanya sendiri, pastikan kamu mengikuti resep dari dokter agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Berikut ini adalah jenis antibiotik untuk membantu mencegah pertumbuhan danmembunuh bakteri penyebab diare.

  1. Cotrimoxazole

Cotrimoxazole merupakan salah satu jenis obat antibiotik yang juga dapat di gunakan untuk membantu mengobati diare. Pada dasarnya, Cotrimoxazole ini terbuat dari bahan yang mengandung dua jenis zat, yaitu sulfametoksazol dan trimetoprime. Cotrimoxazole ini akan mengatasi kondisi diare yang di sebabkan oleh bakteri Escherichia Coli atau biasa di sbut E.coli.

Jenis antibiotik yang satu ini, umumnya di resepkan untuk anak-anak dan orang dewasa yang memiliki alergi terhadap penisilin. Namun untuk mereka yang memiliki alergi terhadap sulfonamide, Cotrimoxazole merupakan jenis antibiotik yang tidak di sarankan untuk di gunakan. Bagi orang dewasa, umumnya dalam mengkonsumsi antibiotik ini dalam dosis 2 tablet untuk di minum 2 kali sehari. Sementara untuk usia anak-anak tergantung pada berat badan tubuh sang anak. Namun seringkali dalam penggunaan anti biotik jenis ini akan menimbulkan efek samping sakit kepala. Jika gejala ini terjadi atau muncul gejala-gejala lain sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

  1. Cefixime

Jenis obat antibiotik yag satu ini juga kerap di sarankan untuk membantu mengobati kondisi tubuh yang mengalami diare. Karena antibiotik jenis Cefixime ini akan berfungsi untuk membantu mengobati diare yang di sebabkan oleh infeksi akibat bakteri salmonella typhi. Cefixime sendiri pada dasarnya merupakan antibiotik golongan selafosporin yang di yakini ampuh untuk memulihkan kondisi organ tubuh yang terinfeksi jenis bakteri salmonella typhi.

Umumnya kondisi tubuh yang mengalami diare akibat infeksi bakteri salmonella typhi ini akan menimbulkan gejala gastroenteritis atau muntaber. Ketika mengkonsumsi antibiotik jenis cefixime ini sebaiknya di sertai dengan memperbanyak mengkonsumsi air mineral. Sebab mengkonsumsi cefixime sendiri biasanya akan menimbulkan gejala efek samping berupa suasana perut yang tidak nyaman hingga muntah. Selain itu, makanan yang ringan dengan rasa yang tidak kuat atau tawar lebih baik untuk mencegah rasa mual tersebut.

  1. Metronidazole

Metronidazole merupakan salah satu jenis anti-biotik yang di sering kali di gunakan untuk masalah pada lambung. Sebab kondisi lambung yang mengalami masalah atau infeksi juga menjadi penyebab diare. Dalam penggunaanya, dosis yang di butuhkan untuk mengatsi diare umumnya hanya sekitar 250-270 untuk pemakaian 3 kali sehari dalam rentan waktu 7 hingga 10 hari.

Dalam penggunaanya, sebaiknya kocok suspensi oral (cairan) sebelum di tuangkan pada sendok. Selain itu, takaran dosis obat tersebut, baiknya gunakan juga peralatan medis berupa sendok, gelas pengukur khusus dosis obat. Hindari menggunakan gelas dan sendok yang biasa di gunakan untuk makan. Dalam produksinya, antibiotik ini di buat dalam kemasan cair dan tablet untuk memudahkan dalam mengkonsumsinya. Namun bagi seseorang yang tengah hamil trimester pertama sebiaknya tidak menggunakan obat ini. Konsultasikan terlenih dahulu kepada dokter untuk mendapatkan solusi yang lebih baik. Sama halnya seperti jenis obat lainya, Metronidazole juga memiliki efek samping berupa pusing dan sakit kepala.

  1. Azithromycin

Seperti halnya dengan erythromycin, Azithromycin juga merupakan salah satu obat antibiotik golongan makrolida. Umumnya golongan obat tersebut di gunakan untuk membantu mengobati kondisi diare wisatawan akibat infeksi bakteri campylobacter jejuni. Dalam sebuah studi oleh International Journal of Infectius Disease pada tahun 2017. Menyebutkan bahwa sejumlah wisatawan di Thailand yang mengalami diare sembuh dalam 72 jam setelah meminum obat tersebut.

Dalam penggunaannya, umumnya obat Azithromycin ini akan memibulkan efek samping berupa gejala sakit perut ringan, perut kembung, mual, muntah dan sembelit. Namun efek samping tersebut merupakan kondisi yang normal dan ringan, sehingga akan membaik dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun, perlu di waspadai apabila muncul gejala yang tidak biasa atau masa efek samping yang terlalu lama. Sebaiknya langsung segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusinya.

  1. Ciprofloxacin

Salah satu penyebab tubuh mengalami diare adalah kerana adanya infeksi yang di sebabkan oleh bakteri campylobacter jejuni dan salmonella enteritidis. Ciprofloxacin ini merupakan salah satu jenis obat antibiotik golongan fluoroquinolone untuk mengatasi infeksi akibat bakteri-bakteri tersebut. Namun menurut International Journal of Infectius Disease yang keluar pada tahun 2017. Menyebutkan bahwa antibiotik Ciprofloxacin ini hanya akan di berikan apabila efek antibiotik ringan seperti cotrimoxazole dan cefixime tidak manjur.

Karena banyak kasus di mana kodnisi tubuh yng mengalami diare sulit untuk di atasi dan di pulihkan dengan antibiotik kelas ringan. Dalam mengkonsumsi Ntibiotik Ciprofloxacin ini, sebaiknya di minum dengan air mineral agar mudah da lebih cepat di serap oleh tubuh. Sebagai catatan, antibiotik ini hanya berlaku pada tubuh dengan area yang yang tidak mengalami riwayat resistensi antibiotik fluoroquinolone.

  1. Levofloxacin

Obat antibiotik untuk mengatsi diare selanjutnya adalah Levofloxacin. Jenis antibiotik satu ini juga termasuk dalam golongan antibiotik fluoroquinolone yang memiliki fungsi untuk membunuh bakteri penyebab diare. Ciprofloxacin ini merupakan antibiotik yang umumnya seringkali di resepkan untuk para wisatawan. Sebab fungsinya yang terbilang dapat mempercepat penyembuhan serta sifatnya yang dapat di tolerir dengan baik oleh tubuh.

 Umumnya dalam penggunaan antibiotik yang satu ini, efek dari penggunaan obat ini baru dapat di lihat dalam waktu 6 hingga 9 jam untuk penggunaan dosis pertama. Namun meski jarang terjadi, ternyata obat satu ini juga memiliki efek samping yang dapat menyebabkan sakit kepala, pusing dan juga sembelit. Namun tidak perlu khawatir karena umumnya terjadi hanya dalam waktu yang singkat.

Pada dasarnya, diare dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batasan usia. Karena diare sendiri merupakan kondisi kesehatan yang umumnya di alami oleh semua orang. Umumnya, kondisi tubuh yang mengalami diare ini akan dapat reda dan sembuh dengan sendirinya atau di bantu dengan memperbanak mengkonsumsi air mineral. Namun tidak jarang juga terjadi kasus di mana seseorang yang mengalami kondisi diare berkepanjangan. Kondisi ini akan sangat berbahaya, bahkan dapat menyebabkan dehidrasi dan gejala-gejala gangguan kesehatan lain apabila tidak segera di atasi. Kondisi tubuh yang mengalami diare berkepanjangan ini adalah salah satu diare yang kadang susah di atasi. Maka dari itu, antibiotik menjadi salah satu rumusan untuk mengatasi kondisi tersebut. Karena antibiotik sendiri memang merupakan obat yang di gunakan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai obat antibiotik untuk mengobati diare. Tentunya dalam penggunaan obatantibiotik, sebaiknya sesuaikan dengan resep dari dokter terkait kondisi tubuh. Karena kondisi tubuh sendiri sangat berpengaruh terhadap penggunaan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai berisiko menyebabakan dampak gangguan kesehatan lainya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Winnetnews
  • Hellosehat
Cara Mencegah Dehidrasi Akibat Diare

Cara Mencegah Dehidrasi Akibat Diare

Cara Mencegah Dehidrasi Akibat Diare

Cara Mencegah Dehidrasi Akibat Diare

Hallo Kawan Mama,

Segala aktivitas yang kita lakukan tentu akan berjalan dengan lancar apabila kondisi kesehatan tubuh kita juga terjaga. Ketika tubuh mengalami gangguan kesehatan, maka tentunya hal tersebut akan berdampak dan menganggu aktivitas yang kita lakukan. diare merupaakan salah satu gangguan kesehatan yang sangat menganggu aktivitas yang kita lakukan. bahkan kondisi tubuh yang mengalami diare parah dapat menyebabkan tubuh kita mengalami dehidrasi.

Pada dasarnya, diare meupakan sebuhan kondisi di mana terjadinya peningkatan pergerakan usus dari kondisi normal. Kondisi ini merupakan sebuah masalah pada organ pencernaan yang mengalami gangguan yang umumnya di sebabkan oleh infeksi akibat bakteri dan virus. Bakteri dan virus tersebut akan membuat organ pencernaan berupa lambung dan usus tidak dapat menyerap cairan dan mineral dari bahan makanan yang masuk ke perut. Akibatnya tubuh akan mengeluarkan lebih banyak cairan dan fases bercampur dengan banyak air dan membuat kita seringkali pergi kekamar mandi. Pada kondisi tubuh yang mengalami diare para ini, bila tidak segera di tangani akan menyebabkan tubuh mengalami risiko dehidrasi. Tubuh yang mengalami diare dan dehidrasi ini akan membuat munculnya masalah-masalah kesehatan lainya. Bahkan mungkin kamu harus di rawat di rumah sakit akibat kondisi tersebut.

Kondisi tubuh yang mengalami diare yang parah dan tidak segera di tangani memang berpotensi menyebabkan dehidrasi dan masalah-masalah kesehatan lainya. maka dari itu, perlu adanya penanganan yang segara di lakukan untuk mencegah dehidrasi. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas menganai cara mencegah risiko dehidrasi akibat diare. Pengangan sebagai bentuk pecegahan risiko dehidrasi memang perlu untuk di lakukan. karena hal ini akan memebuat diare menjadi reda dan mencegah munculnya masalah-masalah kesehatan lainya.

Cara Mencegah Risiko Dehidrasi Akibat Diare

Pada dasarnya, ketika tubuh mengalami kondisi diare, cairan dari bahan makanan yang masuk yang seharusnya di serap oleh tubuh menjadi terbuang percuma. Hal ini di sebabkan oleh usus dan lambung yang mengalami infeksi sehingga tidak dapat menyerap cairan tersebut. Selain itu, cairan alami di dalam tubuh juga akan ikut larut terbuang akibat kondisi ini. Kondisi tubuh yang kehilangan banyaka cairan tanp adanya suplai cairan yang cukup akan menyebabakan tubuh mengalami dehidrasi dan akan menyebabkan risiko berbagai masalah kesehatan.

Kondisi tersebut dapat membuat kamu perlu untuk pergi kerumah sakit dan mendapatlan infus untuk menyuplai cairan yang di butuhkan tubuh. Karena cairan tubuh sendiri merupakan bahan energy untuk menjalankan fungsi dari kinerja organ-organ tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk segera mengatasi tubuh yang mengalami diare agar tidak menyebabkan dehidrasi. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat kamu gunakan untuk mencegah dehidrasi akibat diare.

  1. Menambah Suplai Cairan

Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, bahwa cairan tubuh merupakan sebuah sumber energy utama bagi kinerja dari fungsi tubuh. Kondisi tubuh yang mengalami kondisi diare berpotensi menyebabkan risiko dehidrasi akibat banyaknya cairan yang terbuang tanpa adanya suplai cairan untuk menggantikannya. Kondisi inilah yang membuat perlu adanya suplai cairan untuk menggantikan cairan tubuh yang telah hilang.

Umumnya, untuk menggantikan cairan yang telah hilang tersebut, kamu dapat dengan menggunakan air mineral. Karena air mineral merupakan sumber utama kebutuhan cairan tubuh. Dengan mengkonsumsi air mineral di harapkan cairan tubuh yang hilang dapat tergantikan. Selain air mineral, kamu juga mengkonsumsi bahan cairan lainya. Seperti, air kelapa, kuah sup, kaldu dan teh tanpa kandungan kafein.

  1. Meminum Susu Rendah Lemak

Umumnya susu adalah salah satu minuman yang kaya akan kandungan dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Namun dalam kondisi diare, mengkonsumsi susu biasa bisa menyebabkan diare yang di alami menjadi semakin parah. Karena kandungan lemak yang tinggi dalam susu biasa justru tidak baik bagi tubuh yang sedang mengalami kondisi diare. Sebab lemak tersebut akan menghalangi organ pencernaan dalam menyerap cairan.

Sebaliknya, susu rendah lemak merupakan salah satu minuman yang baik untuk mengatasi diare dan mencegah tubuh mengalami risiko dehidrasi. Karena susu rendah lemak sendiri memiliki manfaat untuk menggantikan cairan tubuh yang telah hilang. Dengan kandungan senyawa elektrolit di dalamnya membuat cairan dalam tubuh menjadi seimbang. Sehingga tubuh kondisi tubuh akan terhindari dari risiko dehidrasi.

  1. Mengkonsumsi Buah Dan Sayuran Tertentu

Mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran umumnya merupakan bahan makanan yang baik untuk kesehatan. Karena bagiamanapun buah dan sayuran memiliki kandungan nutrisi yang baik di dalamnya. Namun, ketika tubuh tengah dalam kondisi diare, perlu adanya pemilihan buah dan sayur yang tepat untuk di konsumsi. Sebab dalam kondisi ini, tidak semua jenis dari buah dan sayur baik bagi tubuh.

Ketika dalam kondisi diare, tubuh kehilangan banyak cairan sehingga membutuhkan suplai cairan. Buah dan sayur yang baik untuk di konsumsi dalam kondisi ini adalah buah dan sayur yang mengandung banyak air. Karena kandungan air dakam buah dan sayur terebut sangat di perlukan untuk menggantikan cairan tubuh yang telah hilang. Buah dan sayuran tersebut berupa, jeruk, melon, anggur, beri, selada, bayam, kubis dan juga wortel.

  1. Membuat Oralit

Meminum danmenambah air mineral memnag salah satu langkah yang tepat untuk mencegah dehidrasi. Namun faktanya air mineral tidaklah cukup untuk menggantikan kandungan garam dan air yang hilang. nah, salah satu bahan minuman yang dapat kamu gunakan sebagai solusi adalah membuat oralit. Karena oralit sendiri merupakan larutan khusus yang sangat efektif di gunakan untuk mensuplai cairan tubuh dan mencegah dehidrasi akibat diare.

Karena larutan ini berbasis sebuah minuman yang mengandung berbagai jenis zat elektrolit seperti kalium, dekstrosa (gula), klorida dan natrium. Kabar baiknya, kamu bisa mendapatkan manfaat dari larutan oralit ini dengan membuatnya senidiri di rumah. Berikut adalah cara membuat larutan oralit.

    • Siapkan wadah yang cukup besar atau pancai
    • Siapkan 1 liter air, ½ sendok teh garam dan 6 sendok teh gula pasir
    • Tuangkan kedalam wadah
    • Campur dan aduk hingga larut
    • Langsunsg bisa di konsumsi
    • Sebagai catatan, Kamu juga bisa menambahkan penyedap rasa sesuai selera.
  1. Mengkonsumsi Suplemen Zinc

Zinc atau juga di kenal dengan istilah seng merupakan senyawa atau sejenis mineral yang penting dan sangat di butuhkan oleh tubuh. Sebab zinc ini adalah salah satu mineral yang dapat menggantikan cairan tubuh akibat kondisi diare. Bahkan, penggunaan zinc ini juga telah di rekomendasikan dan dapat di gunakan oleh anak-anak pengidap diare. Selain itu, cara mencegah dehidrasi akibat diare menggunakan asupan zinc ini dapat mencegah gejala-gejala komplikasi.

  1. Kaldu

Salah satu bahan konsumsi yang dapat di gunakan untuk mencegah dehidrasi akibat kondisi diare adalah kaldu. Kaldu sendiri merupakan tulang dari daging ayam atau sapi dan hewan lainya yang di rebus untuk di konsumsi. Ternyata selain rasanya yang kuat dan enak, kaldu ini juga bisa mencegah dehidrasi. Sebab, kaldu sendiri mengandung banyak protein dan asam amino yang memudahkan untuk di cerna dan di serap oleh organ pencernaan. Tidak hanya itu saja, kaldu juga mengandung mineral dan senyawa lain berupa magnesium, fosfor dan kalsium yang tentunya baik untuk kesehatan tubuh.

Kondisi tubuh yang tengah mengalami diare memang membuat tubuh menjadi banyak kehilangan cairan. Hal ini di sebabkan kondisi kinerja usus yang bekerja lebih cepat di banding biasanya. Lambung dan usus juga tidak bisa menyerap mineral yang ada pada bahan makanan. Sehingga banyak cairan tubuh yang terbuang tanpa adanya pengganti hingga berisiko mengalami dehidrasi. Tubuh yang kehilangan banyak cairan akan membuatnya menjadi lemah dan lemas hingga menyebabkan organ tubuh sulit berfungsi. Akibatnya berat badan akan mulai menurun dan berpotensi menyebabkan risiko masalah-masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk segera menangani kondisi tubuh yang mengalami diare. Hal ini juga sebagai upaya mencegah tubuh mengalami risiko dehidrasi akibat diare.

Demikain pembahasan dari Kawan Mama mengenai cara mencegah dehidrasi akibat diare. Selain merepotkan dan membuat jengkel karena membuat kita harus bolak-balik ke kamar mandi. Ternyata diare juga bisa berisiko menyebabkan dehihdrasi. Kondisi diare yang di sertai dehidrasi merupakan kondisi yang sangat berbahaya. Maka dari itu, cara-cara di atas dapat kamu gunakan untuk merdekan diare dan mencegah dehidrasi akibat diare.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klikdokter
  • Hellosehat
Jenis Bakteri Penyebab Diare

Jenis Bakteri Penyebab Diare

Jenis Bakteri Penyebab Diare

Jenis Bakteri Penyebab Diare

Hallo Kawan Mama,

Salah satu kondisi masalah kesehatan yang membuat kita sangat tidak nyaman adalah diare. Diare merupakan sebuah kondisi di mana organ pencernaan kita mengalami gangguan kesehatan. Kondisi tubuh yang tengah mengalami diare umumnya akan membuat tubuh mudah merasa mual, mules, dan seringakali inigin buang air besar. Akibatnya kondisi ini akan membuat kita sering bolak-balik pergi kekamar mandi, dan akan menganggu segala aktivitas yang kita lakukan.

Pada dasarnya banyak sekali faktor yang berpotensi menjadi penyebab tubuh mengalami kondisi siare. Seperti halnya, mengkonsumsi makanan yang kurang baik, efek obat-obatan, operasi pembedahan perut dan faktor-faktor lainya. Namun Salah satu penyebab yang paling umum bagi tubuh yang mengalami kondisi diare adalah adanya serangan dari bakteri. Bakteri sendiri merupakan sebuah organisme yang sangat kecil yang hidup di lingkungan sekitar kita. Bahkan beberapa jenis bakteri ada yang hidup di dalam tubuh kita. bakteri yang ada di dalam tubuh kita, umumnya merupakan bakteri yang tidak berbahaya bagi kesehatan. Bakteri yang berasal dari luar tubuhlah yang cendrung menjadi bakteri yang akan menganggu kesehatan tubuh.

Bakteri-bekteri yang berasal dari luar tubuh kita tersebut seringkali masuk kedalam tubuh dan mangganggu organ tubuh kita. Umumnya, bakteri tersebut akan masuk kedalam tubuh melalui minuman dan bahan makanan yang kita konsumsi. Pada dasarnya tidak hanya satu jenis bakteri saja yang dapat menyebabkan diare. Ada beberapa jenis bakteri yang memiliki karakteristik berbeda-beda yang menjadi penyebab tubuh mengalami diare. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai bakteri jenis bakteri penyebab diare. Berikut adalah penjelasannya.

Jenis Bakteri Yang Menyebabkan Kondisi Diare

Umumnya kondisi diare ini akan berlangsung cukup cepat dan hanya membutuhkan beberapa hari saja unutk sembuh. Namun beberapa kasus menyabutkan bahwa tidak jarang orang mengalami diare dengan rentan waktu yang lebih lama. Kondisi ini bisa saja di sebabkan oleh penanganan yang tidak tepat hingga kondisi diare menjadi lebih parah dan menyebabkan masalah medis lainnya. Kondisi ini umumnya juga di sebabkan oleh infeksi bakteri-bakteri yang menyerang organ tubuh. Adapun jenis-jenis bakteri penyebab diare sebagai berikut.

  1. Jenis Bakteri Escherichia Coli

Bakteri Escherichia Coli (E.Coli) ini pada dasarnya merupakan bakteri yang memiliki ragam jenis hingga ratusan. Umumnya, sebagian besar dari bakteri jensi E.Coli ini hidup di dalam usus manusia hingga hewan. Bakteri ini pada dasarnya merupakan jenis bakteri yang tidak berbahaya. Malah bakteri tersebut akan membantu organ tubuh untuk mencerna bahan makanan yang di konsumsi. Namun, beberapa jensi dari bakteri E.Coli juga dapat menyebabkan gangguan pada organ pencernaan hingga mengalami diare.

Umumnya bakteri jenis E.Coli yang akan menganggu kesehatan organ tubuh dan berpotensi menyebabkan diare berasal dari luar tubuh. Biasanya bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh melalui bahan makanan seperti buah dan sayur yang tidak di cuci atau daging yang belum matang hingga susu segar. Oleh karena itu, dalam mengkonsumsi bahan makanan, sebaiknya cuci terlebih dahulu sayur dan buah yang akan di makan, masak hingga benar-benar matang daging yang akan di makan. Selain itu, sebaiknya hindari mengkonsumsi susu segar yang belum di pasteurisasi.

  1. Bakteri Shigella

Bakteri shigella merupakan salah satu jenis bakteri yang berpotensi menyebabkan tubuh mengalami diare. Umumnya, bakteri yang satu ini sering di temukan pada air dan makanan yang tidak higienis. Air dan makanan atau bahakan lingkungan yang tidak higienis tersebut umumnya sering kali tersentuh oleh anak-anak. Akibatnya banyak dari anak-anak yang mengalami diare di sebabkan oleh Bakteri shigella ini. Maka dari itu, kenersihan lingkungan terutama minuman dan maknan perlu untuk di perhatikan sehingga terhindar dari gejala diare.

  1. Bakteri Salmonella Enterica

Selain Bakteri shigella, jenis Bakteri Salmonella Enterica merupakan jenis bakteri yang juga terdapat buah dan sayur yang tidak higiensi, daging yang belum matang hingga telur setegah matang. Kondisi tersebtu membuat Bakteri Salmonella Enterica yang ada dalam bahan makanan tersebut belum sepenuhnya mati. Sehingga apabila bahan makanan tersebut di konusmsi maka tubuh berisiko akan mengalami diare. Sebaiknya pilih buah dan sayur yang di cuci dan higienis, serta masak daging dan telur hingga benar-benar matang.

  1. Bakteri Campylobacter

Bakteri Campylobacter merupakan salah satu dari jenis bakteri yang menyebabkan gengguan pada organ tubuh hingga mengalami diare. Sama halnya dengan Bakteri Salmonella Enterica dan Bakteri Shigella, Bakteri Campylobacter ini juga terdapat pada buah, sayur serta daging dan telur yang belum sepenuhnya matang. Pada dasarnya, tubuh yang terserang oleh Bakteri Campylobacter ini hanya mengakibatkan gejala ringan saja.

Namun pada tubuh yang tengah dalam kondisi system kekebalan tubuh yang terganggu akan mengakibatkan kondisi yang cukup fatal. Infeksi akibat bakteri ini dapat di cegah dengan menkonsumsi makanan daging yang di masak dengan matang dan susu yang telah di pasteurisasi  serta membiasakan diri untuk mencuci tangan menggunakan sabun hingga bersih.

  1. Bakteri Vibrio Cholera

Pada dasarnya jenis Bakteri Vibrio Cholera ini merupakan bakteri yang seringkali menyebabkan tubuh mengalami penyakit kolera. Namun ternyata, bakteri ini juga menjadi salah satu penyebab tubuh mengalami diare. Selain itu, tubuh yang mengalami diare juga berpotensi mengalami diare akibat Bakteri Vibrio Cholera ini. Umumnya bakteri ini hidup dan dapat di temukan pada air dan serta makanan yang tidak higienis.

Selain itu, sayuran yang telah di sirami dengan air yag mengandung kotoran manusia juga menjadi tempat tinggal bagi bakteri tersebut. sebagai upaya untuk menghindari masuknya Bakteri vibrio cholera ke dalam perut, sebaiknya perhatikan kebersihan makanan dan minuman yang akan kamu konsumsi. Selain itu, hindari menggunakan air yang mengandung kotoran manusia untuk menyirami sayuran yang di tanam.

Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas bahwa penyebab paling umum seseorang mengalami diare adalah akibat dari bakteri. Bakteri sendiri memang kerap menjadi sumber utama terjadinya berbagai penyakit yang di alami oleh tubuh, terutama dalam organ-organ pencernaan. Umumnya hal ini seringkali terjadi dan di alami oleh usia kanak-kanak dan usia lansia. Sebab usia kanak-kanak merupakan usia pertumbuhan di mana anak-anak sendiri seringkali bermain kotor-kotoran dan makan makanan yang belum tentu berih dan higienis. Hal inilah yang membuat berbagai jenis bakteri masuk kedalam tubuh dan menyerang organ pencernaan. Untuk usia lansia, diare juga menjadi salah satu gangguan kesehatan yang kerap di alami. Sebab, fungsi dari organ tubuh terutama pencernaan sudah tidak seproduktif seperti dulu lagi. Cara yang paling aman untuk mencegah bakteri masuk kedaam tubuh adalah dengan memperhatikan tingkat kebersihan, serta kematangan dari bahan makanan yang akan di konsumsi.

Demikian pembahasan adri Kawan Mama menganai jenis bakteri yang menjadi penyebab diare. Pola hidup sehat dan bersih serta pengolhana bahan makanan yang benar merupakan salah satu cara mencegah masuknya bakteri penyebab diare.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alvawater
  • Hellosehat
Cara Tepat Mengatasi Kondisi Diare

Cara Tepat Mengatasi Kondisi Diare

Cara Tepat Mengatasi Diare

Cara Tepat Mengatasi Diare

Hallo Kawan Mama,

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa diare meupakan salah satu kondisi tubuh yang mengalami gangguan pada organ pencernaan. Tubuh yang mengalami kondisi siare ini umumnya akan mengakibatkan munculnya gejala kondisi perut yang tidak menentu. Akibatnya seringkali merasa mules hingga bolak-balik pergi kekamar mandi. Tenunya hal ini membuat kita menjadi tidak nyaman dan menganggu segala aktivitas yang akan kita lakukan. oleh karena itu perlu adanya cara yang tepat untuk mengatasi diare.

Kondisi tubuh yang mengalami diare ini, pada dasarnya di sebabkan oleh adanya bakteri atau virus yang membuat iritasi dan menginfeksi organ pencernaan. Virus dan bakteri tersebut umumnya terdapat pada minuman dan bahan makanan yang kita konsumsi setiap hari. Karena kurang baik dalam menyiapkan dan mengolah bahan makanan tersebut sehingga bakteri dan virus di dalam bahan makanan belum sepenuhnya mati. Bakteri yang menginfeksi organ pencernaan ini akan membuat usus besar tidak dapat menyerap air dari bahan makanan tersebut. Akibatnya limbah dai bahan makanan tersebut akan bercampur dengan air yang tidak bisa diserap hingga tekstur fases menjadi cair. Kondisi tubuh yang mengalmi diare hebat juga berpotensi menyababkan tubuh mengalami dehidrasi. Karena bagaimanapun asupan mineral tubuh di dapatkan dari bahan makanan yang di konsumsi.

Diare memang merupakan salah satu kondisi gangguan kesehatan yang terbilang merepotkan. Karena selain membuat kondisi tubuh tidak nyaman, juga akan menganggua segala aktivitas yang kita lakukan. nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai cara untuk mengatasi diare. Untuk mengtasi diare, perlu bagi kita untuk mengetahui penyabab diare itu sendiri. Sebab selain di sebabkan oleh bakteri dan virus dari bahan makanan, beberapa kondisi tertentu juga berpotensi menyebabkan diare. Seperti, mengkonsumsi alcohol, pasca operasi pembedahan perut dan kondisi lainya.

Cara Mengatasi Kondisi Tubuh Yang Mengalami Diare

Salah satu gejala diare adalah seringkali buang air besar yang di tandai dengan adanya gejala muntah dan gastroenteritis. Gastroenteritis sediri meupakan kondisi lambung dan usus yang mengalami radang akibat bakteri maupun virus. Diare ini seringkali menyarang tubuh anak-anak yang masih rentan terserang panyakit. Namun pada kondisi tubuh yang mengalami diare parah, dapat menyebabkan masalah kesehatan lainya yang lebih serius hingga berakhir pada kematian.

Pasalnya, diare ini akan membuat tubuh tidak dapat menyerap mineral dari bahan makanan. Sehingga membuat tubuh akan kehilangan banyak cairan tanpa adanya suplai yang di butuhkan. Bahkan, saat ini, diare merupakan penyebab tingginya aangka kematian nomor 2 di dunia terutama pada anak-anak usia 5 tahun kebawah. Namun untungnya diare ini dapat di cegah dan di obati dengan penanganan yang tepat. Berikut ini adalah cara mengatasi tubuh yang mengalami kondisi diare.

  1. Menambah Suplai Cairan Yang Di Butuhkan Tubuh.

Kondisi tubuh yang mengalami diare membuat organ tubuh kehilangan banyak cairan dan kekurangan akan suplai cairan tubuh. Sehingga berpotensi memperparah kondisi diare dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Salah satu cara untuk mengatsinya adalah dengan memberi suplai asupan untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan cairan. Hal ini akan membuat tubuh terhindar dari gejala dehidrasi.

Di lansir dari Medical News Today, menghidrasi tubuh sangat penting di lakukan untuk sembuh dari diare. Dalam upaya pemulihan kondisi organ tubuh perlu adanya suplai cairan sebagai bagan energy untuk pemulihan organ tubuh. Minum air putoh merupakan salah satu upaya mudah dan sederhana yang dapat di lakukan. atau kamu juga bisa membuat larutan oralit sebagai pilihan lain. Cukup dengan garam setengah sendok teh serta 6 sendok the gula dan campurkan dengan 1 liter air.

  1. Mengkonsumsi Makanan Sehat Rendah Serat

Selain memperbanyak suplai cairan yang di butuhkan tubuh, pemilihan bahan makanan untuk di konsumsi pun mempengaruhi kondisi tubuh yang mengalami diare. Karena mengkonsumsi makanan semabarangan dan tidak tepat dapat memperparah kondisi diare. Dalam hal ini, kamu juga bisa mulai mengkonsumsi makanan sehat yang tinggi karbohidrat namun rendah akan serat.

Makanan sehat yang kaya akan nutrisi tersebut memudahkan lambung dan usus untuk mencerna dan menyerap manfaat di dalamnya. selain itu, kamu juga dapat memilih makanan dengan rasa tawar untuk mengurangi gejala mual. Pola makan seperti ini di sebut juga sebagai diet BRAT yang akan menghasilkan fases dengan tekstur yang padat. Dalam upaya Diet BRAT ini kamu dapat mengkonusmsi nasi, pisang saus apael dan rpti tawar.

  1. Mengkonsumsi Bahan Makanan Yang Mengandung Probiotik

Selain mengkonsumsi makanan yang rendaj serat, kamu juga bisa mengkonsumsi makanan yang mengadung probiotik. Pasalnya probiotik ini merupakan kumpulan bakteri yang baik bagi system pencernaan. Sehingga akan membantu organ pencernaan dalam mengolah dan mineral dan nutrisi dan mencegah terjadinya diare. Makanan probiotik ini berupa yogurt, tempe atau bahkan tahu dan sejenisnya.

  1. Makan Dalam Porsi Yang Lebih Sedikit

Untuk mrngatasi kondisi diare tidak hanya focus pada bahan makanan yeng di konsumsi. Namun jumlah porsi makan juga akan mempengaruhi kondisi tersebut. pasalnya makan dalam porsi yang banyak cenderung membuat kondisi diare menjadi lebih parah. Sebaiknya makan dengan porsi yang secukupnya atau lebih sedikit. Hal ini akan membuat keja usus menjadi lebih ringan dan menghidari adanya infeksi lainya.

  1. Menghindari Jenis Makanan Yang Menyebabkan Diare

Pada dasarnya, mekanan memiliki manfaat baik untuk tubuh sebagai sumber energy yang juga akan di serap kandungan manfaat di dalamnya. namun beberapa jenis makanan dapat menyebabkan atau bahkan memperparah kondisi diare. Makanan yang patut di hindari berupa makanan pedas, berminyak dan tinggi akan gula atau pemanis buatan. Selain itu, minuman berupa kopi, soda, serta susu dan eskrim merupakan makanan yang dapat memperparah kondisi diare.

Jenis makanan tersebut merupakan makanan yang tidak dapat di cerna dengan baik oleh organ pencernaan ketika mengalami diare. Sehingga ketika mengkonsumsi makanan terebut akan membuat kondisi tubuh yang sedang diare menajdi lebih parah. Selain itu, bebera makanan yang patut di hindari berupa, kacang-kacangan, kubis, brokoli, buncis, kol bunga, sayuram hijau lainya, jagung, beri, paprika, kafein, alcohol dan minuman bersuhu panas.

  1. Meminum Teh Chamomile

Mengkonsumsi minuman teh chamomile merupakan salah satu cara alami mengatsi kondisi diare. Karena teh chamomile juga di percaya dapat membuat keadaan lambung menjadi tenang dan lebih rileks. Hal ini akan membuat kinerja lambung menjadi lebih ringan dan tidak terlalu terbebani. Sebagaimana hasil studi oleh Molecular Medicine Reports yang menyebutkan bahwa, teh chamomile ini akan membantu mengatasi kembung, sakit perut dan mual yang di sebabkan oleh kondisi diare.

  1. Mengonsumsi Obat Diare

Pada dasarnya, mengatasi diare baiknya menggunakan cara-cara yang alami dan bersahabat terlebih dahulu. Namun dalam kondisi diare yang cukup parah, kamu bisa menggunakan obat diare untuk mengatasinya. Obat tersebut banyak di jual di toko obat dan apotek tanpa harus menggunakan resep dokter. Namun akan lebih baik kamu melakukan pemeriksaan yterlebih dahulu sehingga benar-benar tahu penyebab serta kondisi tubuh kamu sehingga dapat mengatasinya dengan cara yang tepat.

Kondisi tubuh yang mengalami diare umumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu dekat. Namun tidak jarang kasus yang menyabutkan bahwa tubuh yang mengalami diare tak kunjung sembuh. Hal ini tentu membuat kita tersiksa dan khawatir akan kondisi tubuh kita. Kondisi tubuh yang mengalami diare bila tidak segera di atasi berpotensi menyababkan dehidrasi. Hal ini di sebabkan oleh fungsi organ pencernaan yang tidak dapat berfunsgi menyerap mineral dan nutrisi dari bahan makanan yang di konsumsi. Kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi akan menyababkan berbagai masalah kesehatan karena fungsi metabolisme tubuh yang tidak dalam kondisi yang baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk segara mencegah dan mengatasi tubuh yang mengalami gejala diare.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai cara mengatasi tubuh yang mengalami diare. Cara-cara di atas merupakan cara yang dapat kamu gunakan untuk mengatasi dan memulihkan kondisi kesehatan tubuhmu. Karena cara tersebut merupakan cara yang terbilang aman dan sudah banyak yang menggunakannya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Health.kompas
  • hellosehat
Faktor Penyebab Tubuh Mengalami Diare

Faktor Penyebab Tubuh Mengalami Diare

Faktor Penyebab Tubuh Mengalami Diare

Faktor Penyebab Tubuh Mengalami Diare

Hallo Kawan Mama,

Setiap dari aktivitas yang kita lakukan tentu dapat di lakukan secara baik dengan adanya kondisi tubuh yang tengah dalam keadaan sehat. Ketika tengah dalam kondisi yang tidak fit, seringkali aktivitas yang kita lakukan juga terkena dampaknya hingga menggannggu segala aktivitas yang kita lakukan. Salah satu masalah kesehatan yang menganggu aktivitas adalah diare. Kondisi ini membuat aktivitas yang kita lakukan terganggu dan membuat kita tidak nyaman serta harus bolak-balik kekamar mandi.

Diare senidiri merupakan sebuah kondisi system pencernaan yang mengalami gangguan. Umumnya kondisi ini di tandai dengan seringakali perut merasakan mules, buang air besar di sertai dengan air. Masalah kesehatan yang satu ini dapat di alami oleh siapapun dan tidak mengenal kalangan usia. Namun usia muda seperti anak-anak adalah usia yang lebih rentan mangalami diare. Diare ini merupakan salah satu gangguan kesehatan yang umum di alami dan bisa menimbulkan kondisi yang cukup serius. Umumnya, kondisi tubuh yang mengalami diare ini di sebabkan oleh bahan makanan yang di konsumsi teah terkontaminasi dengan bakteri, atau pengolahannya yang salah atau bahkan kadaluarsa. Selain itu, tubuh yang mengalami diare dalam rentan waktu yang lama juga bisa menjadi salah satu indikasi masalah pencernaan dan penyakit lainya.

Tubuh yang terserang oleh diare tentu membuat kita menjadi tidak nyaman oleh gejala-gejala yang di sebabkan. Tentunya hal ini perlu untuk segara di atasi agar kita dapat kembali berkativitas dengan lancar seperti biasanya. Diare tentu tidakdatang begitu saja tanpa adanya faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya diare. Nah, pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas menganai faktor yang menyebabkan tubuh mengalami diare. Dengan mengetahui penyebab munculnya diare, tentu membuat kita menjadi lebih mudah mencegah dan mengatasinya.

Faktor Penyebab Munculnya Diare

Pada dasarnya, diare merupakan pergerakan usus yang tidak normal dan membawa cairan yang di sertai oleh infeksi gastrointertinal (GI) yang di sebabkan oleh bakteri dan virus atau parasit. GI sendiri pada dasarnya merupakan salah satu infeksi akibat bakteri yang di sebabkan oleh E.coli dan beberapa virus diare seperti rotavirus yang umumnya meneyrang pada bayi. Infeksi diare ini ini ternyata juga dapat menular melalui bakteri yang ada pada tangan kotor, serta air atau makanan yang telah terkontaminasi dan juga sebuah kontak langsung dengan feses. Nah, berikut ini adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab tubuh mangalami diare.

  1. Keracunan Bahan Makanan

Bahan makanan menjadi salah satu penyebab umum tubuh seseorang mengalami kondisi diare. Pasalnya bahan makanan yang terkontaminasi oleh bakteri akan membuat bakteri dalam tubuh menyerang system pencernaan. Bakteri tersebut akan membuat organ pencernaan menajdi terinfeksi hingga menyebabkan diare. Umumnya makanan yag terkontaminasi bakteri ini terjadi akibat beberapa hal yang kurang di perhatikan. Seperti, senitasi yang buruk, pengolahan bahan makanan yang kurang baik, hingga kondisi makanan yanhg di simpan pada suhu yang tidak tepat.

  1. Ifeksi Akibat Bakteri

Kondisi tubuh yang mengalami diare, umumnya juga di sebabkan oleh infeksi yang di sebabkan leh bakteri. Umumnya, bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang tidak higienis. Selain itu, bakteri juga bisa masuk kedalam tubuh akibat bahan makanan yang di olah kurang matang. Karena bagaimanapun, bahan makanan yang kurang matang membuat bakteri yang menempel belum mati sepenuhnya. Beberapa jenis bakteri yang umumnya menginfeksi dan menyababkan tubuh mengalami diare berupa,

    • Escherichia coli (E.Coli), merupakan bakteri yang umumnya hidup di dalam usus yang umumnya keberadaanya tidak berbahaya. Namun beberapa jenis E.coli terutama yang berasal dari luar tubuh seperti bahan makanan yang kurang matang akan menimbulkan ifeksi parah.
    • Salmonella, merupakan jenis bakteri yang terdapat pada daging sapi, ungags, susu, hingga telur. Jenis bakteri ini infkesinya juga berpotensi menyebar pada usus hingga aliran darah dan organ tubuh lainya.
    • Shigella, merupakan bakteri yang berasal dari air atau bahan makanan yang telah terkontaminasi dengan kotoran. Bakteri ini akan melepaskan racun yang akan membuat iritasi pada usus sehingga mengalami infeksi. Umumnya bakteri ini seringkali menyerang usia anak-anak.
    • Campylobekter, merupakan bakteri yang terdapat pada burung, ayam dan jenis ungas lainya. Pengolahan yang tidak matang dengan maksimal membuat bakteri ini menjadi hidup dan menyerang organ pencernaan.
    • Vibrio cholera, merupakan jenis bakteri yang menyebabkan kolera. Kolera sendiri merupakan masalah kesehatan yang berpotensi dapat menyebabakn diare hingga tubuh mengalami dehidrasi.
  1. Infeksi Virus

Selain di sebabkan oleh bekteri, tubuh yang mengalami diare juga dapat di sebabkan oleh serangan virus. Virus yang menyebabkan diare antara lain berupa rotavirus dan norovirus. Umumnya virus yang menyerang tubuh ini juga masuk kedalam tubuh melalui minuman adan bahan makanan yang di konsumsi atau terjadinya kontak langsung dengan penderita diare. Karena seseorang yang terkena virus penyebab diare dapat menularkan dulu penyakitnya sebelum ia mengalami gejala diare.

  1. Infeksi Jamur Atau Parasite

Selain bakteri dan virus, peneybab lain tubuh mengalami diare adalah adanya infeksi yang di sebabkan oleh jamur dan parasite. Sama halnya dengan bakteri dan virus, jamu r dan parasite juga masuk kedalam tubuh melalui minuman dan bahan makanan yang di konsumsi. Umumnya, jenis parasite yang menyebabkan diare berupa giardia duodenalis. Umumnya kondisi diare yang di sebabkn oleh parasi di dasari pada lingkungan yang tidak steril, tidak menjaga kebersihan hingga tempat yang memiliki sanitasi air yang buruk.

  1. Traveler’s Diarrhea

Traveler’s diarrhea merupakan kondisi tubuh yang mengalami diare ketika dalam kondisi perjalanan atau pada tempat tujuan. Umumnya banyak dari para traveler yang mengalami diare akibat mengkonsumsi minuman dan makanan tapa mengetahui kadar kebersihan dan kehegenisannya. Sehingga bukannya berlibur untuk menghilangkar stress namun malah mendapat masalah kesehatan. Sebaiknya cari tahu terlebih dahulu makanan dan minuman ketika sedang melakukan perjalanan.

  1. Efek Samping Pemakaian Obat-Obatan

Umumnya, obat merupakan salah satu bahan konsumsi yang di gunakan untuk mengatasi dan mengobati penyakit tertentu. Namun beberapa efek dari obat tertentu, berpotensi menyebabkan tubuh mengalami diare. Pasalnya meski memiliki manfaat untuk membunuh bakteri, namun obat tidak dapat membedakkan antara bakteri baik dan bakteri buruk. Obat antibiotic ini juga akan membunuh bakteri baik yang berfungsi melindungi usus dan organ pencernaan. Sehingga membuat organ tubuh menjadi rentan mengalami infeksi. Jenis obat seperti antasida dan obat kanker juga merupakan obat yang berpotensi menyebabkan diare.

  1. Intoleransi Makanan

Beberapa orang memeng memiliki riwayat intoleransi makanan. Namun kondisi ini ternayat juga berpotensi menyebabkan tubuh mengalami diare. Sebab, organ oencernaan tidak dapat mencerna nutrisi atau kandungan zat di dalam makanan akibat tidak memiliki enzim khusus. Akibatnya, membuat tubuh meudah mengalami kram, mual, kembung hingga diare.

  1. Kondisi Medis Tertentu

Kondisi tubuh yang mengaami diare cukup lama merupakan indikasi diare kronis. Umumnya kondisi tubuh yang mengalami diare kronis ini di sebabkan oleh kondisi medis tertentu. Seperti adanya peradangan pada saluran pencernaan. Seperti kondisi irritable bowel syndrome (IBS) yang umumnya di picu oleh stress. Selain itu, kondisi inflammatory bowel disease (IBD) berupa gangguan usus kronis Chron disease dan colitis ulseratif.

Kondisi IBD ini berupa peradangan saluran pencernaan hingga meyababkan luka hingga sepanjang lapisan usus besar.  Selain itu ada lagi kondisi penyakit celiac akibat mengkonsumsi makanan yang mengandung gluten hingga memicu respon system imun dan menyerang jaringan pada usus kecil. Kondisi ini akan membuat rusaknya lapisan usus sehingga penyerapan nutrisi terganggu (malabsorbsi).

  1. Mengkonsumsi Alcohol

Salah satu hasil studi oleh Havard Medical School menyebutkan bahwa minum alcohol berpotenis menyebabkan mencret dan diare. Kadar alcohol yang sedikit akan memicu usus bergerak cepat untuk mencerna makanan. Namun kondisi tersebut membuat usus besar tidak dapat menyerap air dengan maksimal. Akibatnya feses akan mengandungan banyak air hingga membuat tekturnya encer dan terjadilah mencret.

  1. Operasi Atau Pembedahan Pada Perut

Salah satu kondisi medis yang dapat menyababkan diare adalah pembedahan pada bagian perut. Perut yang sehabis mengalami operasi tentu masih dalam tahap pemulihan, sehingga fungsi belum dapat bekerja dengan optimal. Karena usus masih dalam tahap pemulihan dan belum dapat menyerap nutrisi dari bahan makanan yang di konsumsi. Alhasil kondisi ini berpotensi menyababkan tubuh mengalami diare.

Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, diare merupakan salah satu kondisi masalah kesehatan yang sangat mengganggu, terutama dalam berkativitas. Selain itu, tubuh yang mengalami diare juga akan membuat kita menjadi tidak nyaman dan tidak tenang. Akibatnya, semua aktivitas yang kita lakukan menjadi berantakkan. Berbagai faktor berpotensi menyebabkan tubuh mengalami kondisi diare, seperti yang telah di jelaskan di atas. Namun pada dasarnya, kondisi ini di sebab kan oleh adany gangguan pada system pencernaan. Bakteri, virus, hingga parasite menjadi masalah penyebab yang umum seseorang mengalami diare, terutama pada anak-anak. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengetahui faktor penyebab tubuh mengalami diare. Dengan begitu, kita jadi tahu bagaimana cara mencegah dan mengatasinya.

Demikian pambahasan dai Kawan Mama menganai penyenbab tubuh mengalami diare. Kondisi diare dapat di cegah dengan mengetahui penyebab dan mencegah serta mengantisipasinya sebelum kondisi tersebut menimpa tubuh kita.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Health.kompas
  • Hellosehat
Elektrolit Yang Di Butuhkan Oleh Tubuh

Elektrolit Yang Di Butuhkan Oleh Tubuh

Elektrolit Yang Di Butuhkan Oleh Tubuh

Elektrolit Yang Di Butuhkan Oleh Tubuh

Hallo Kawan Mama,

Pada dasarnya, setiap tubuh dari manusia memiliki dan membutuhakn unsur elektrolit. Karena elektrolit sendiri merupakan sebuah mineral yang bermuatan listrik yang terdapat di dalam sel serta jaringan dan cairan di dalam tubuh manusia. Bahkan termasuk cairan seperti darah, urin dan juga keringat. Elektrolit ini bisa umumnya dapat di peroleh dari kandungan di dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Agar semua dari anngota organ tubuh dapat bekerja dengan baik maka memerlukan asupan elektrolit yang di butuhkan tubuh.

Elektrolit yang ada di dalam tubuh memiliki peran penting dalam kelancaran kinerja berbagai fungsi dari organ vital. Termasuk mengatur fungsi saraf, tekanan darah, otot dan juga memperbaiki system jaringan tubuh yang mengalami kerusakan. Selain itu, elektrolit di dalam tubuh ini juga berfungsi untuk memlihara fungsi dari jantung dan menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh. Asupan elektrolit ini dapat kamu temukan pada buah, sayuran, serta minumrna elektrolit, infused water, isotonic dan air mineral atau bahkan suplemen elektrolit tertentu. Selain dapat di peroleh dengan asupan makanan, elektrolit ini juga bisa di dapatkan dengan cara parenteral melalui pembuluh darah dengan cara di infus.

Saat cairan elektrolit ini larut di dalam tubuh, eketrolit tersebut akan menghasilkan ion yang akan didistribusikan keseluruh bagian dari tubuh sebagai persediaan aliran listrik yang di butuhkan oleh system saraf untuk mengatur berbagai fungsi vital. Elektrolit ini pada dasarnya terdiri dari berbagai varian jenis. Lalu apa saja jenis0jensi dari elektrolit itu sendiri?, nah berikut ini Kawan Mama akan membahas menganai jenis elektrolit yang di butuhkan oleh tubuh. Simak penjelasan di bawah ini.

Jenis-Jenis Elektrolit yang di butuhkan tubuh

Umunya, jumlah elektrolit di dalam tubuh ini, di kendalikan oleh berbagai hormone. Terutama hormone yang di produksi oleh ginjal dan juga kelenjar adrenal. Ketika elektrolit ini mengalami gangguan, makan akan mengakibatkan fungsi dari organ vital di dalam tubuh menjadi tidak seimbang dan rentan terkena berbagai gangguan. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengetahui jensi elektrolit yang di butuhkan oleh tubuh. Berikut ini adalah penjelasannya.

  1. Kalsium

Pada dasarnya, kalsium merupakan sebuah bagian dari mineral yang memiiki fungsi sangat penting untuk mendukung perkembangan tulang dan gigi. Namun ternayat, kalsium ini juga merupakan bagian dari elektrolit di dalam tubuh. Di lansir dari National Institute of Health, menyebutkan bahwa kalsium memiliki peran vital dalam pengiriman sinyal saraf. Selain itu, kontraksi otot, penggumpalan darah, dan produksi hormone juga di pengaruhi oleh fingsi kalsium di dalam tubuh.

Setiap dari tubuh manusia membutuhkan adanya asupan kalsium untuk menjaga kesehatan tubuh dan membuat fungsi organ tubuh menjadi seimbang. Dengan begitu, selain pertumbuhan dan perekmbangan tulang dan gigi yang akan terjaga. Elektrolit ini juga akan menjaga kinerja dan keseimbangan system saraf, kontraksi otot serta penggumapalan darah dan produksi hormone. Khusus bagi anak kecil, asupan elektrolit perlu untuk selalu tercukupi sehingga pertumbuhan tulang dan giginya akan berjalan dengan baik.

  1. Kalium

Salah satu yang termasuk  jenis dari elektrolit adalah kalium. Kalium merupakan salah satu senyawa yang di kategorikan sebagai eletrolit. Dan berfungsi untuk menstabilkan tekanan darah, mengatur irama dan pompa jantung, mengatur kontraksi otot, mendukung aktivitas listrik pada saraf, dan metabolisme sel dan kesehatan tulang. Di dalam darah, normalnya jumlah kalium normal berada pada di kisaran 3,5-5 milimol/liter(mmol/L).

Orang yang mengalami kekurangan kalium atau hypokalemia ini umumnya di sebabkan oleh kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, diare dan juga akibat efek samping obat diuretic. Selain bahayanya dari kekurangan kalium, ternyata kelebihan kalium juga tidak baik bagi tubuh. Umumnya, kelebihan kalium (hyperkalemia) ini di sebabkan oleh dehidarsi parah, asidosis, gagal ginjal dan hormone kristol yang rendah atau penyakit Addison.

  1. Natrium

Ternyata senyawa natrium yang kita kenal ini juga termasuk kedalam jenis elektrolit. Natrium di butuhkan oleh tubuh untu menjaga keseimbangan elektrolit yang juga mengendalikan cairan di dalam tubuh dan mengatur konstruksi otot dan fungsi saraf. Umumnya, dalam keadaan normal, kadar natrium di dalam tubuh pada bagian darah berkisar pada ukuran 135-145 milimol/liter (mmol/L).

Tubuh yang memiliki kandungan natrium yang kekurangan tau kelebihan akan mengganggu kesehatan tubuh dan menyebabkan masalah-masalah kesehatan. Tubuh yang kelebihan akan natrium (hypernatremia) umumnya di sebabkan oleh dehidrasi berat karena kondisi kekurangan mineral, diare kronis dan juga diet ekstrem. Sementara kekurangan natrium (hyponatremia) di sebabkan oleh konsumsi mineral yang banyak, gangguan hati dan ginjal, gagal jantung, kelainan pada hormone antidiuretic yang berfungsi menjaga jumlah caoran tubuh.

  1. Klorida

Selain natriu, klorida juga merupakan salah satu senyawa yang termaduk kedalam jenis elektrolit. Klorida yang ada di dalam tubuh berfungsi untuk menjaga PH atau tingkat keasaman darah, jumlah cairan tubuh dan aktivitas system saluran pencernaan. Umumnya, dalam keadaan yang normal, kadar klorida di dalam tubuh berkisar pada 96-106 mmol/L. Tubuh yang mengalalmi kekurangan akan klorida (hipokloremia) akan mudah terkena gangguan makan, keringat berlebih, gangguan fungsi kelenjar adrenal, serta gagal ginjal dan fibrosis kistik.

Sementara seseorang yang mengalami kelebihan natrium (hiperkloremia) umumnya di sebabkan akibat dehidrasi parah, gagal ginjal, gangguan kelenjar paratiroid dan efek samping dari pencucian darah. Oleh karena itu, perlu adanya keseimbangan senyawa natrium di dlam tubuh, sehingga mencegah risiko gejala-gejala masalah kesehatan tersebut.

  1. Fosfat

Fosfat yang juga bagian dari elektrolit ini kan berfungsi untuk memperkuat tulang dan gigi, menghasilkan energy sebagai pendukung pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Tentunya kadar fosfat di dalam tubuh perlu untuk di jaga dengan ukuran yang stabil normal dan stabil. Pasalnya seseorang yang kekurangan fosfat (hipofosfatemia) biasanya cenderung di sebabkan oleh kelenjar paratiroid yang terlalu aktif, kekurangan vitamin D, luka bakar parah, dan kecanduan alkohol.

Sementara itu, seseorang yang mengalami kelebihan fosfat (hiperfosfatemia) biasanya cenderung di sebabkan oleh pernah mengalami cedera parah, kelenjar paratiroid kurang aktif, gangguan pernapasan atau gagal napas, penyakit ginjal kronis, atau kadar kalsium yang rendah. Atau bahkan efek samping penggunaan obat-obatan, misalnya saja proses kemoterapi dan obat pencahar yang mengandung fosfat.

  1. Magnesium

Magnesium merupakan bagian dari elektrolit yang memiliki peran penting dalam proses pembentukan sel dan jaringan tubuh. Selain itu menjaga irama jantung, serta mendukung fungsi saraf dan kontraksi otot juga bagian dari kinerja magnesium. Dengan mencukupi kebutuhan magnesium juga akan bermanfaat untuk memperbaiki kualitas tidur. Tentunya hal ini sangat cocok bagi kamu para penderita insomnia.

Normalnya, kadar magnesium di dalam tubuh ialah berkisar pada 1,4–2,6 mg/L. Namun seseorang yang mengalami kelebihan magnesium (hipermagnesemia) biasanya di sebabkan oleh berbagai kondisi, seperti penyakit Addison atau gagal ginjal berat. Sementara itu, seseorang yang kekurangan akan magnesium (hipomagnesemia) biasanya di sebabkan oleh kondisi gagal jantung, diare kronis dan kecanduan alcohol. Selain itu efek samping dari penggunaan obat-obatan juga menjadi penyebab terjadinya kondisi tersebut. Misalnya seperti penggunaan obat-obatan diuretik dan juga antibiotik.

  1. Bikarbonat

Jenis elektrolit yang satu ini akan berfungsi untuk menjaga PH darah tetap normal, serta menyeimbangkan kadar cairan tubuh, dan juga mengatur fungsi jantung. Umumnya ukuran normal kadar bikarbonat di dalam tubuh berkisar antara 22–30 mmol/L. Jumlah bikarbonat di dalam darah yang tidak normal biasanya dapat di sebabkan oleh beberapa hal. Seperti gangguan pernapasan, gagal ginjal, asidosis dan alkalosis, serta penyakit metabolik.

Bikarbonat ini di bututhkan untuk mengatur keseimbangan asam basa pada usus kecil. Selain itu, kandungan asam dari bahan makanan yang di konsumsi akan di kurangi dan akan produksi asam laknat saat berolahraga serta mencegah gejala gigi berlubang. Biokarbonat ini di produksi oleh penkreas sebagai respon dari hormone sekretin untuk mengurangi keasamaan yang masuk kedalam usus dua belas jari yang berasal dari lambung.

  1. Potassium

Pada dasarnya, senyawa potasium ini ada dalam semua jaringan tubuh dan sangat penting bagi fungsi selular maupun kelistrikan tubuh. Di kutip dari Harvard Medical School, jenis elektrolit yang satu ini memiliki peran yang sabgat vital dalam mengatur detak jantung, serta menjaga kelancaran fungsi saraf dan otot. Selain itu, juga sebagai sintesis protein dan metabolisme karbohidrat di dalam tubuh. Senyawa ini bisa di dapatkan dari buah pisang, mentimun, jus jeruk, kentang, aprikot, brokoli dan bayam matang, serta jamur dan ubi.

  1. Sodium

Senyawa sodium tenyata juga merupakan bagian dari jenis elektrolit seperti potasium dan elektrolit lainnya. Sodium ini merupakan elektrolit yang di butuhkan oleh tubuh untuk menghasilkan energy untuk menunjang kinerja dan fungsi organ tubuh. Selain itu, sodium juga mengatur fungsi ginjal, menjaga keseimbangan cairan, dan menjaga serta menstabilan tekanan darah.

Meskipun sodium ini memiliki peran penting bagi system metabolisme di dalam tubuh, namun asupan sodium dari makanan tetap harus di batasi. Sebab tubuh yang mengalami kelebihan sodium bisa meningkatkan risiko osteoporosis, kanker perut, penyakit ginjal, batu ginjal, pembesaran otot jantung, juga sakit kepala. Oleh karena itu, asupan sodium untuk tubuh perlu untuk di batasi. Sehingga keseimbangan metabolisme di dalam tubuh tetap terjaga.

Sebagaimana telah di jelaskan di atas, bahwa setiap jenis elektrolit memiliki peran penting dalam kesehatan dan fungsi dari organ tubuh. Namun, jumlah kadar elektrolit yang ada di dalam tubuh terkadang bisa terganggu dab tidak stabil akibat berbagai faktor. Seperti halnya dehidrasi atau penyakit-penyekit tertentu. Ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh ini mungkin tidak menimbulkan gejala yang membahayakan kesehatan tubuh, terutama bila masih dalam tahap ringan. Namun, ketika dalam kondisi yang lebih parah, ketidakseimbangan elektrolit yang terjadi biasanya akan menimbulkan beberapa gejala. Seperti mual atau muntah, lemas, tubuh bengkak atau lebam, jantung berdetak dengan cepat, kram otot, sakit kepala, kejang, penurunan kesadaran atau bahkan mengalami kondisi koma. Kadar dari setiap jenis elektrolit perlu di jaga agar tetap normal. Setidaknya dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dengan takaran yang secukupnya dan seperlunya saja. sehingga elektrolit dalam tubuh menajdi seimbang.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai jenis elektrolit yang di buttuhkan oleh tubuh. Asupan dan keseimbangan elektrolit yang di perlukan tubuh tentu perlu di jaga dengan baik. Sehingga system metabolisme di dalam tubuh dapat tetap tejaga keseimbangannya dan terhindar dari berbagai jenis gangguan kesehatan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan betrmanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Orami
Kondisi Kesehatan Tubuh Akibat Telat Makan

Kondisi Kesehatan Tubuh Akibat Telat Makan

Kondisi Kesehatan Tubuh Akibat Telat Makan

Akibat Dari Telat Makan

Hallo Kawan Mama,

Sebagaimana kita ketahui makan adalah sebuah aktivitas yang menjadi hal pokok bagi setiap orang. Karena tubuh setiap orang membutuhkan sebuah bahan makanan yang mengandung banyak manfaat yang akan di olah menjadi sumber energy yang di perlukan oleh tubuh. Tubuh yang tersuplai oleh bahan makanan yang akan menjadi sumber energy tentu dapat berfungsi dan bekerja dengan baik. Namun bagaimana bila tubuh telat mendapatkan suplai makanan atau telat makan?

Umumnya, anyak dari kita yang memiliki kondisi kurang nafsu makan atau aktivitas yang padat sehingga tidak sempat makan tepat pada waktunya. Mulai dari tidak sempat melakukan sarapan, telat makan siang dan makan malam. Kondisi tersebut pada dasarnya bukanlah kondisi yang patut untuk di sepelakan. Menunda waktu makan sehingga telat makan memiliki berbagai dampak negative bagi kesehatan tubuh. Sebab tubuh yang telat tersuplai oleh bahan makanan akan menganggu system ritme sirkadian di dalam tubuh. Ritme sirkadian tersebut bertugas mengatur mekanisme organ tubuh yang bekerja mengolah dan mencerna bahan makanan hingga menyalurkan keseluruh bagian tubuh. Tubuh yang mengalami keterlambatan suplai makanan tentu akan sangat berpengaruh pada system metabolisme sehingga lebih rentan terkena seragan berbagai jenis penyakit.

Telat makan merupakan salah satu hal yang tidak bisa di anggap remeh begitu saja. sebab, banyak risiko dan penyakit yang di sebabkan oleh kondisi telat makan. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai dampak dan akibat dari telat makan. Beiknya, periu bagi kita untuk mengetahui tentang akibat dari telat makan. Dengan begitu, kita bisa menjadi lebih hati-hati dalam menjaga kesehatan tubuh kita. berikut adalah penjelasnnya.

Dampak Dan Akibat Dari Telat Makan

Organ tubuh manusia selalu melakukan aktivitas di setiap detiknya, bahkan ketika anggota tubuh dalam keadaan diam sekalipun. Sebab organ tubuh merupakan sebuah mekanisme yang selalu bekerja dan berfungis selama masih terdapat sumber kehidupan. Dan tentunya aktivitas tersebut membutuhkan suplai bahan makanan sebagai sumber energy untuk kinerja organ tubuh sehingga dapat berfungsi dengan baik. Berikut ini adalah dampak dan akibat dari telat makan.

  1. Mudah Mengalami Kelelahan

Ketika tubuh mengalami keterlambatan mendapatkan suplai makanan, maka oragan dan sitem metabolisme di dalam tubuh akan mengalami penurunan. Karena bagaimanapun organ tubuh tidak menapatkan suplai bahan energy untuk bekerja dengan maksimal. Akibatnya, kinerja dariorgan tubuh terpaksa bekerja dan berfungsi tanpa adanya energy yang cukup sehingga mengakibatkan mudah mengalami kelelahan.

Bahkan menurut Evelyne tribole, seorang penulis buku berjudul eating on the run. Menyebutkan bahwa pasokan glukosa pada otak menjadi terganggu dalam waktu 4-6 jam sejak terakhir kali makan. Ketika glukosa rendah tubuh menjadi kurang efisien untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Hal ini akan membuat tubuh menjadi mudah lelah, lemas dan lesu. Selai itu, kondisi tersebut juga akan menyebabkan kinerja otak berkurang, memori yang melemah dan kosentrasi yang terganggu.

  1. Mudah Mengalami Stress

Telat makan ternyata juga dapat membuat kita mudah mengalami stress. Sebab kinerja otak juga membutuhkan energy agar dapat bekerja dengan baik, sehingga otak juga akan berfungsi dengan maksimal. Kondisi tubuh yang terlambat makan juga akan mengakibatkan mental menjadi terganggu yang akhirnya juga akan berdampak pada fugsi tubuh yang tidak dapat bekerja dengan baik. Lupa makan, mudah cemas, sakit kepala dan timbulnya kram di perut adalah beberapa contoh kondisi yang di sebabkan terlambat makan.

  1. System Metabolisme Tubuh Yang Melambat

System metabolisme tubuh memiliki fungsi untuk selalu bekerja meskipu tubuh Nampak sedang di buat istirahat sekalipun. Karena system metabolisme di dalam tubuh memang bersifat otomatis untuk selalu bekerja selama masih ada sumber energy yang memadai. Salah satu fungsinya adalah untuk membakar kalori yang kemudian akan di ubah untuk menjadi sumber energy. Asupan kalori inilah yang akan menunjang kinerja system metabolisme di dalam tubuh.

Kalori merupakan sumber bahan bakar yang akan di olah menjadi energy untuk untuk menunjang dan menjaga system metabolisme tubuh tetap bekarja dengan baik. Kondisi telat makan akan berdampak pada kinerja metabolisme tubuh menjadi ikut terlambat dalam menyimpan dan mengolah kalori menjadi sumber energy dengan waktu yang lama. Hal ini akan membuat tubuh menjadi lemas serta tak berdaya tanpa adanya tenaga.

  1. Radang Lambung

Tubuh yang terlambat mendapatkan suplai makanan akan berisiko mengalami gangguan pada lambung berupa adanya kondisi peradangan. Hal ini di sebabkan oleh tidak adanya bahan makanan yang akan di olah oleh lambung, sehingga lambung yang kosong akan memaksa untuk mengolah sesuatu hingga menyempit dan menyebabkan iritasi. Kondisi iritasi tersebut di juga sebabkan oleh cairan lambung pada mukosa lambung yang menyebabkan kondisi peradangan pada lambung.

Umumnya dalam kondisi tersebut, lambung akan mengalami rasa nyeri hebat hingga menjalar sampai ke uluh hati. Sebagaimana di ungkapkan dalam Journal Of The American Medical  Association. Bahwa telat makan dan jam tidur yang salah akan menyababkan stress dan meningkatkan asam duodenum atau usus 12 jari yang akan membuat kondisi lambung mengalami tukak atau radang lambung.

  1. Sindrom Iritasi Usus (Irritable Bowel Syndrome)

Kondisi tubuh yang mengalami keterlambatan akan suplai makanan, selain berdampak pada lambung, kondisi ini juga akan berdampak pada usus. Umumnya, makan teratur dan tepat waktu akan menjadi faktor utama adri kesehatan tubuh yang tidak lepad dari metabolisme tubuh yang mendapat suplai energy yang di butuhkan. Kebutuhan suplai makanan sebagai sumber energy bagi metabolisme tubuh memang menjadi sesuatu yang sangat krusial bagi kesehatan tubuh.

Telat makan akan menyebabkan kondisi di mana system pencernaan mengalami iritasi yang mengacu pada kumpulan gejala kronis distress lambung. Hal ini akan menimbulkan rasa rasa nyeri dan kram serta embelit, kembung dan jga diare. Kondisi ini di sebabkan oleh adanya iritasi yang terjadi pada bagian usus karena kekurangan bahan bakar untuk di olah dan di serap menjadi energy.

  1. Porsi Makan Menjadi Lebih Banyak Dan Menambah Berat Badan

Umumnya orang berangapan bahwa mengurangi atau melewatkan waktu makan akan merupakan salah satu program diet yang baik. Namun faktanya pendapat tersebut merupakan hal yang salah dan kelitu. Di kutip dari National Insttutes of Health, AS menyebutkan bahwa kebiasaan telat makan justru membuat tubuh kita menjadi cepat lapar. Nafsu makan yang meningkat tersebut menjadi tidak dapat di control dengan baik sehingga membuat kamu makan dengan porsi yang lebih banyak adri biasanya. Bahkan kondisi ini berisiko dapat menyebabkan tubuh mengalami risiko obesitas.

Kebiasaan telat makan juga berisiko dapat membuat berat badan meningkat dengan tiadk terkontrol. Karena rasa lapar yang tidak terkontrol tadi akan membuat kita makan dengan porsi yang lebih banyak. Sehingga asupan kalori dan lemak menajdi tidak terkontrol hingga metabolisme tubuh kuwalahan. Pada akhirnya kalori dan lemak tersebut tidak dapat di cerna dengan baik dan menumpuk begitu saja. Hal inilah yang akan menyebabkan tubuh mengalami kondisi obesitas. Gejala ini juga akan membuat perut cenderung berubah menjadi lebih besar dan buncit.

Sebagaimana telah di jelaskan di atas, makan merupakan sebuah aktivitas pokok yang perlu di lakukan oleh senua orang. Sebab organ tubuh kita ini membutuhkan asupan bahan bakar yang kemudian akan di oleh menjadi energy yang akan menunjang kinerja setiap organ tubuh. Karena bagaiamanpun jika tubuh tidak mendapatkan suplai energy maka mitebolisme tubuh dan fungsi lainya tidak akan dapat bekerja. Kondisi inilah yang membuat tubuh menjadi lebih rentan terkena berbagai jenis penyakit. Oleh sebab itu, perlu bagi kita untuk memperhatikan pola makan yang tepat. Se;ain pemilihan bahan makanan yang bernutrisi, waktu makan pun tidak boleh di sepelekan dan di lewatkan begitu saja. karena ketepatan waktu makan akan mengurangi terjadinya gejala-gejala yang telah di sebutkan di atas tadi.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama menganai dampak dan akibat dari telat makan. Kebutuhan tubuh yang tercukupi dengan baik dan tepat waktu tentu akan menunjang system kerja organ dan metabolisme tubuh. Dengan begitu, fungsi organ tubuh akan bekerja dengan baik dan terhindar dari ancaman berbagai penyakit.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Rsisurabaya
  • Hellosehat
Masalah Kesehatan Akibat Makan Tidak Teratur

Masalah Kesehatan Akibat Makan Tidak Teratur

Masalah Kesehatan Akibat Makan Tidak Teratur

Masalah Kesehatan Akibat Makan Tidak Teratur

Hallo Kawan Mama,

Aktivitas seperti makan merupakan salah satu hal penting dan menjadi pokok kebutuhan setiap  mahluk, tak terkecuali manusia. Karena makan adalah sebuah bentuk aktivitas memasukkan atau mengkonsumsi makanan. Dengan melalui mulut yang akan di salurkan ke lambung, yang kemudian akan di cerna dan di serap kandungan di dalamnya. kandungan tersebut merupakan sebuah sumber energy untuk pertumbuhan organ tubuh dan  menjadi bahan bakar untuk melakukan segala aktivias. Karena bagaimanapun, tubuh yang tidak terasupi makanan dengan baik atau pola makan tidak teratur, tidak dapat tumbuh dengan baik hingga akhirnya mudah terserang oleh berbagai penyakit.

Dalam mengkonsumsi sebuah makanan, umumnya perlu waktu dan jadwal yang tepat, sehingga system kerja tubuh dan pertumbuhannya penjadi teratur. Seperti halnya sarapan yang merupakan salah satu kegiatan berupa makan pada waktu pagi yang biasa di lakukan oleh orang pada umumnya. Namun jangan salah sangka dan menyepelekannya. Umumnya orang beraktivitas berat pada waktu pagi sampai sore hari. Hal ini membuat tubuh memerlukan asupan energy yang memadai sehingga dapat mencukupi kebutuhan energy yang di perlukan oleh tubuh sehingga dapat melakukan berbagai aktivitas. Para ahli menyarankan untuk melakukan aktivias makan 3 kali dalam sehari, atau minimal 2 kali sehari dengan teratur dalam waktu yang sudah di tentukan. Namun tidak jarang dari kita yang menyepelakannya dan makan tiak teratur. Kebiasaan makan tidak teratur akan membuat menganggu ritme sikardian yang merupakan system yang mengatur organ tubuh yang bekerja sebagaimana mestinya.

Kabiasaan makan tidak teratur akan menganggu ritme sirkadian menjadi tidak lancar sehingga dapat mengakibatkan berbagai dampak negative terhadaa kesehatan tubuh. Lalu apa saja dampak negative yang bisa terjadi kepada kondisi kesehatan tubuh?, Nah pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas menganai masalah kesehatan yang di sebabkan makan tidak teratur. Pola makan yang tiddak teratur tentu akan berpengaruh terhada kondisi tubuh, yang tentunya berpotensi membahayakan kesehatan tubuh. Berikut ini adalah penjelasannya.

Akibat Makan Tidak Teratur

Sudah banyak kasus yang menyatakan bahwa beberapa penykit berat di sebabkan oleh pola makan yang tidak teratur. Bahkan para ahli menemukan bahwa kebiasaan makan tidak teratur akan berpotensi meningkatkan risiko tekenan darh tinggi, obesitas dan uga diabeteas. Kebiasaan ini bukanlah kebiasaan yang patutu untuk di teruskan dan harus segera di hindari. Karena bagaimanapun risiko-risiko yang di sebabkan oleh makan tidak teratur membuat berbagai dampak negative pada kesehatan tubuh. Berikut ini adalah beberapa dampak negative akibat pola makan tidak teratur

  1. Gangguan System Pencernaan

Slah satu akibat dari pola makan yang tidak teratur adalah gangguan pada system pencernaa. Umumnya, sebagaiaman yang kita kethaui bahwa gangguan pencernaan sering terjadi yang di sebabkan oleh pemilihan bahan makanan sembarangan yang di konsuumsi yang tidak sesuai dengan kondisi dan keperluan tubuh. Namun pola makan tidak teratur juga dapat menjadi seba terjadinya gangguan pada system pencernaaan.

Gangguan pencernaan dapat di sebabkan oleh pola makan yang tidak teratur sehingga sulit bagi oragn tubuh untuk mengolah dan mencerna makanan tersebut. Sebab system pencernaan di dalam tubuh berupa sebuah mekanisme dar berbagai organ yang berfungsi untuk mengolah makanan menjadi energy yang akan di gunakan selama 80-10 jam. Kebiasaan makan tidak teratur akan menganggu mekanisme tersebut dalam mengolah makanan dan menyuplai energy tubuh sehingga menyebabkan masalah pada system pencernaan.

  1. Kram Perut

Pola makan yang tidak teratur juga memiliki dampak negative berupa perut yang akan mengalami dan menimbulkan rasa kram. Makan yang tidak teratur ini akan menyebabkan  adanya gangguan pada lambung, seperti penyalit refluks asam lambung (GERD), tukak lambung serta infeksi lambung dan kondisi-kondisi laiya. Umumnya kondisi tersebut di atasi dengan cara nakan sesegara mungkin. Namun faktanya hal tersebut merupakan lankah yang tidak tepat, bahkan berpotensi membuat lambung menjadi kembung dan membuat produksi gas berlebihan hingga menimbulkan rasa nyeri pada rambut.

  1. Perubahan Hormone

Selain dapat menyebabkan gangguan pada system pencernaan, pola makan tidak teratur juga akan mengakibatkan perubahan hormone. Sebab kebiasaan makan tidak teratur juga berdampapk pada keseimbangan pertumbuhan hormone di dalam tubuh menjadi terganggu. Hal ini terjadi karena ketika kita melibatkan waktu makan, tubuh secara otomatis akan membuat dan  menganggap kondisi tersebut sebagai sinyal bahaya.

Tubuh kemudian akan melepaskan hormone kortisol sebagai respon atas sinyal bahay yang telah di keluarkan tadi. Keadaan tubuh yang mengalami peningkatan hormon kortisol  berpotensi menganggu berbagai aktivitas yang di lakukan oleh tubuh. Perubahan-perubahan hormone tersebut berupa, gangguan pada siste metabolisme tubuh, terjadi peradangan atau bahkan pengaturan gula darah yang tidak stabil.

  1. Peningkatan Dan Penurunan Gula Darah

Tubuh yang mengalami asupan makanan secara tidak teratur juga rentan akan mengalami peningkatan kadar gula darah. Karena pada dasarnya, setiap selesai makan, system penkreas akan melepaskan insulin yang berfungsi sebagai penjaga dan mensetabilkan gula darah di dalam tubuh. Ketika tubuh mengalami asupan makanan yang tidak teratur, maka berpotensi mengganggu keseimbangan produksi insulin sehingga pengaturan gula darah terkena dampak dan akan meningkat.

Umumnya, gula darah dapat turun secara drastis dengan system pancreas yang melepaskan labih banyak insulin. Kondisi tubuh yang mengalami keaikan gula darah dapat berpotensi menyebabkan risiko diabetes. Karena bagaimanapun, kadar gula darah yang menurun secara mendadak merupakan kondisi berbahay dan dapat menimbbulkan penyakit-penyakit lainya yang sangat fatal bagi kesehatan.

  1. Kenaikan Berat Badan

Kenaikan berat badan secara mendadak juga dapat di sebabkan oleh pola makan yang tidak teratur. Bagaimana mungkin kita makan tidak teratur dan sering melewatkan waktu makan namun berat badan kita menjadi naik? Pertanyaan tersebut pasti akan muncul dalam benak kalian. Namun faktanya memang seperti itu, bahkan dalam sebuah penelitian dalam Journals Nutreins menemukan bahwa kebiasaan makana tidak teratur kan mempengaruhi berat badan.

Bahkan orang yang sering makan tidak teratur akan lebih mudah mengalami kenaikan berat badan di bandingkan dengan orang yang makan secara rutin. Kondisi ini tidak erlepas dariritme sirkadian dalam menagtur nafsu makan. Karena ritme sirkadian yang terganggu akan membuat sinyal lapar maupun kenyang menjadi kacau. Akibatnya kamu akan menjadi sering merasa lapar hingga makan dengan jumlah yang berlenihan.

  1. Iritasi Pada Usus

Pola makan yang tidak teratur juga berptotensi menyebabkab kondisi usus mengalami teratur. Konsisi usus yang mengalami iritasi akan mengakibatkan usus sangat rentan terkena bakteri dan infeksi yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan pada usus yang berdampak pada tubuh. Kondisi ini membuat rasa nyeri dan kram ada perut hingga sembelit, diare dan gejala kronis penyakit lambung.

  1. Masalah Kesehatan Pada Lambung

Lambung merupakan sebuah organ tubuh yang menjadi tempat singgah dan mencerna bahan makanan yang telah di konsumsi. Kondisi kesehatan pada lambung tentu akan terganggu apabila pola makan tidak teratur. Kondisi ini juga dpat di tandai dengan terjadinya peradangan pada lambung. Karena perut yang kosong dalam kondisi cukup lama akan mengakibatkan kembung dan kelebihan gas pada perut sehingga menimbulkan rasa nyeri dan kram pada perut.

  1. Mudah Lelah Dan Stress

Dampak dari pola makan yang tidak tertur selanjutnya adalah kondisi tubuh yang mudah mengalami stress dan mudah lelah. Kondisi ini merupakan kondisi alami yang di sebabkan oleh perut yang tidak tersuplai oleh bahan makanan sebagai sumber energy. Karena bagaiamanpun, setiap makanan yang kita konsumsi merupakan sumber energy sebagai bahan untuk organ tubuh menjalankan fungsinya. Tentunya tubuh yang kurang atau bahkan tidak memiliki sumber energy yang memadai akan mudah lelah, lemas dan mudah mengalami stress

Pola makan yang tidak teratur menjadi salah satu faktor penyebab organ tubuh mengalami peningkatan risiko serangan berbagai penyakit. Jika di biarkan, bukan tidak mungkin akan semakin memburuk dan mengakibatkan munculnya berbagai kondisi penyakit kronis. Seperti halnya system pencernaan yang terganggu, perubahan hormone, kondisi gula darah yang tidak menentu yang berpotensi menyebabkan diabetes, atau bahkan jantung coroner. Maka dari itu, menerpkan pola maka yag teratur merupakan salah satu langkah untuk menjaga kesehatan tubuh. Dengan begitu, tubuh dapat berfungsi dengan baik da terhindar dari berbagai penyakit.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai akibat pola makantidak teratur. Pola makan sehat bukan hanya tetang jenis bahan makanan saja, namun juga penentuan jadwal yang teratur juga mempengaruhi kondisi tubuh. Dengan begitu, ritme sirkadian di dalam system pencernaan tubuh akan siap mengorganisir pengolahan bahan makanan sebagai sumber energy bagi tubuh.

Sempga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • lemonilo
Bahaya Dari Kelebihan Berat Badan

Bahaya Dari Kelebihan Berat Badan

Bahaya Dari Kelebihan Berat Badan

Bahaya Dari Kelebihan Berat Badan

Hallo Kawan Mama,

Seseorang yang memiliki badan yang gemuk sekilas terlihat lebih sehat di bandingkan dengan orang yang memiliki badan yag kurus. Namun fakta yang sebenarnya tidaklah seperti itu. Pada dasarnya orang yang mengalami kelebihan berat badan akan sulit untuk bergerak bebas, dam mudah lelah, serta rentan terkan serangan penyakit. Orang yang mengalami kelebihan berat badan juga berisiko mengalami obesitas. Obesitas sendiri merupakan sebuah kondisi kronis akibat penumpukkan lemak dalam jumlah yang banyak di dalam tubuh.

Pada dasarnya orang yang mengalami kelebihan berat badan ini dapat di sebabkan oleh beberapa faktor. Seperti faktor genetic, pola makan yang tidak sehat, jumlah porsi makan yang berlebihan, juga stress eating, dampak obat-obatan dan kurang tidur atau bahkan penyakit tertentu. Faktor-faktor tersebut merupakan hal yang umumnya menjadikan berat badan menajdi berlebih hingga mengalami obesitas. Seseorang akan di katakana mengalami kelebihan berat badan atau terlalu gemuk bahkan obesitas apabila memiliki indeks masa tubuh (IMT) di atas 30. Indeks masa tubuh ini dapat di ketahui dengan cara membagi berat badan dalam satuan kilogram dengan tinggi badan dalam satuan meter kuadrat. Gajala seperti mudah mengalami lelah, sulit bergerak, pegal dan nyeri pada sendi adalah hal yang biasa menjadi keluhan dari orang bertubuh gemuk. Selain itu, orang yang memiliki tubuh yang terlalu gemuk dan berat badan yang berlebihan rentan mengalami gangguan penyakit yang akan menyerang tubuh.

Selain memiliki risko pada kesehatn tubuh, ternyata kelebihan berat badan juga berpengarih pada rasa percaya diri dan mental seseorang. Banyak dari orang yang memilki tubuh yang gemuk (terutama kaum wanita) menjadi tidak percaya diri dan pemalu, bahkan depresi akibat kelebha berat badan. Nah pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai bahaya dari kelebiha  berat badan. Faktanya kelebihan berat badan memang sangat berpengaruh dan menjadi masalah serius yang perlu di oerhatikan. Berikut adalah penjelasan yang telah Kawan Mama rangkum di bawah ini.

Bahaya Dan Risiko Seseorang Yang Mengalami Kelebihan Berat Badan.

Dalam beberapa tahun terakhir, orang yang mengalami kelebiha berat badan hingga obesitas terus saja mengalami peningkatan. Bahkan pada tahun 2016 lalu WHO menyebutkan bahwa 1,9 milyar dengan usia lebih dari 18 tahun mengalami kelebihan berat badan. Dan 650 juta orang di antaranya mengalami obesitas. Tingginya angka penderita kelebihan berat badan yang menyebabkan obesitas ini membuat angka kematian ikut naik. Nah, berikut ini adlah bahaya dan risiko dari berat badan yang berlebihan.

  1. Gangguan Pernapasan

Seseorang yang mengalami kelebihan berat badan dapat di sebabkan oleh penumpukkan lemak dalam kadar yang tinggi di dalam tubuh. Akibatnya penumpukkan lemak tersebut akan berdampak pada system kerja paru-paru yang terganggu. Kondisi tersebut akan membuat saluran pernapasan terimpit sehingga paru-paru tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup dan membuat sulit untuk bernapas. Hal inilah yang akan membuat kamu cepat mengalami kelelahan dan sesak napas. Bahkan kondisi tersebut dapat memperburuk gejala asma dan penyakit paru obstruktif kronis. (PPOK).

  1. Depresi

Badan yang terlalu gemuk dan kelebihan berat badan juga berpotensi mengakibatkan depresi. Karena bisa jadi orang yang memiliki badan yang terlalu gemuk mengalami perlakuan dan diskriminasi bahkan bullying dari individu lain karena memiliki badan yang gemuk. Tindakan-tindakan tersebut bukan tidak mungkin mempengaruhi kepribadian dan mental dari orang berbadan gemuk. Kondisi inilah yang akan menyebabkan orang tersebut menjadi rendah diri, pemalu bahkan mengalami depresi.

  1. Penyakit Jantung Dan Stroke

Kondisi badan yang terlalu gemuk dan kelebihan berat badan yang di sebabkan oleh penumpukkan lemak dapat menyebebkan beberapa gejal. Seperti, kolesterol, tekanan darah menjadi tinggi. dan penyumbatan jalaur arteri. Gejala-gejala tersebut bukanlah gejala yang ringan dan sepele. Karena gejala tersebut berpotensi menyebabkan gangguan pada jantung hingga penykit jantung. Bahkan selain penyakit jantung, jalur arteri yang menjadi sempit dapat mudah tersumbat Sehingga membuat jalur arteri menjadi tidak lancar hingga mengakibatkan risiko stoke.

  1. Kanker

Kondisi badan yang terlalu gemuk dan kelebihan berat badan juga dapat berpotensi menyebabkan kanker. Karena tubuh yang kelebuhan berat badan sangatlah rentan mengalami peradangan kronis yang berpotensi merusak sel DNA pada tubuh. Kondisi tersebut akan menyababkan pertumbuhan sel-sel kanker pada tubuh. Banyak sekali ragam jeni kanker yang di sebabkan oleh kelebiha  berat badan. Seperti kanker ginjal, kankaer kandung empedu, kanker prostat, kanker pancreas, kanker Rahim, kanker usu besar hingga kanker payudara.

  1. Diabetes Type 2

Kelebihan berat badan juga berpotensi menyebabkan risiko resitensi insulin. Kondisi ini akan menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat. Gejala-gejala tersebut merupakan salah satu awal tumbunnya sel diabetes type 2. Seseorang yang telah memiliki riwayat diabetes type 2 ini akan rentan terkena gangguan penyakit lainya. Seperti, penyakit ginjal, jantung, stroke hingga gangguan mata yang mengakibatkan kebutaan.

  1. Komplikasi Kehamilan

Seorang wanita yang mengalami kelebihan berat badan berpotensi memiliki kadar gula dan tekanan darah yang tinggi. kondisi ini merupakan salah satu gejala yang dapat manyababkan risiko terjadinya komplikasi pada masa kehamilan menajdi meingkat. Beberapa kondisi akibat gejal tersebut berupa, keguguran, kelahiran mati, kelahiran premature, pendarahn berat, cacat otak dan sumsum tulang belakang,pada bayi, serta preeklamesia.

  1. GERD Atau Asam Lambung

Orang yang memiliki tubuh yang gemuk dan berat badan yang berlebihan cenderung mudah terkena GERD atau gangguan pada asam lambung. Kelebihan berat badan akan memicu tekanana pada perut menjadi meningkat sehingga zat asam pada lambung menjadi naik. Akibatnya orang yang mengalami kelbihan erat badan tersebut sangat rentan mengalami asam lambung.

  1. Sleep Apnea

Seseorang yang memilii kelebihan berat badan dan terlalu gemuk cenderung mudah mengalami gangguan tidur atau sleep apnea. Sleep apnea merupakan kondisi tidur yang mengalami gangguan serius yang dapat menyebabkan mengalami gangguan napas bahkan sampai berhenti selam 10 detik. Bahkan hal ini seringkali terjadi pada seseorang dengan badanyang gemuk ketika dalam kondisi tidur. Hal ini di sebabkan oleh adany penumpukkan lemak pada bagian leher yang menyebabkan aliran oksigen tidak lancar. Kondisi sleep apnea ini jika di biarkan dapat mengakibatkan kinerja jantung dan pembuluh darah menjadi tidak stabil, serta menyebabkan risiko diabetes dan stroke.

  1. Arthritis

Arthritis merupakan kondisi sendi-sendi pada bagian tubuh yang mengalami rasa nyeri dan umumnya terjadi pada sendi kaki. Kondisi ini di sebabkan oleh berat badan yang berlebihan sehingga sendi pada kaki terpaksa harus menahan bebas yang terlalu berat sehingga menimulkan rasa nyeri pada sendi. Bahkan dalam sebuah studi menunjukkan bahwa 1 dari 5 orang dewasa, setiap 50 juta penduduk Amerika telah di diagnosis mengalami arthritis karena kelebihan berat badan.

Memiliki berat badan yang normal tentu merupakan hal yang baik untuk kesehatan kita. pasalnya seseorang yang mengalami kelebihan berat badan atau badan yang terlalu gemuk sangat rentan terkena gejala yang menganggu kesehatan tubuh dan berpotensi menyebabkan berbagai penyakit keras yang berbahaya. Selain itu, kondisi tubuh dengan berat badan yang normal akan membuat penampilan kamu menjadi lebih menarik dan mudah melakukan segala aktivitas. Pasalnya orang yang memiliki tubuh yang gemuk cederung sulit melakukan berbagai aktivitas dan merasa kurang percaya diri. Oleh sebab itu, untuk menjaga kesehatan tubuh dari serangan penyakit salah satunya adalah dengan menjaga berat badan tetap normal dengan melakukan pola hidup sehat. polla hidup sehat ini akan membantu kamu untuk mengontrol pola makan dan berat badan. Dengan begitu berat badan kamu akan menajdi normal dan tidak akan mengalami masalah akibat berat badan yang berlebihan.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai bahaya dari kelebihan berat badan. Faktanya tubuhyang terlalu gemuk dan berat badan yang berlebihan sangat rentan terkena gangguan berbagai penyakit. Oleh seba itu, perhatian terhadap kondisi tubuh dan berat badan serta pola hidup sehat merupakan hal yang patut untuk di lakukan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Health.detik