Beberapa Cara Mencegah Penyakit Presbiopi

Beberapa Cara Mencegah Penyakit Presbiopi

Hallo Kawan Mama, Penuaan adalah salah satu kondisi biologis yang di mana semua orang akan mengalaminya. Pada kondisi ini, keadaan ini seringkali membuat seseorang mengalami masalah kesehatan termasuk pada gangguan penglihatan. Salah satu jenis gangguan penglihatan yang banyak terjadi dan di sebabkan oleh faktor tersebut adalag penyakit presbiopi. Namun beberapa cara di ketahui dapat mencegah terjadinya kondisi penyakit presbiopi.

Penyakit mata memang menjadi salah satu masalah kesehatan yang seringkali menjadi keluhan masyarakat pada umumnya. Sebab kondisi mata tersebut tentunya membuat penderitanya kesulitan dalam melihat objek atau dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Seseorang dengan usia 40 tahun ke atas merupakan usia yang seringkali muncul penyakit presbiopi. Meskipun demikian, beberapa kasus menyebutkan bahwa penyakit presbiopi juga dapat di alami pada orang dewasa atau bahkan pada usia anak-anak.

Penyakit presbiopi yang terjadi pada usia dewasa atau anak-anak, umumnya tidak terlepas dari beberapa faktor yang memicu munuculnya presbiopi. Dalam dunia medis, penyakit presbiopi pada usia dewasa atau pada usia anak-anak di sebut dengan istilah presbiopi premature atau presbiopi dini. Gaya hidup yang tidak sehat menjadi salah satu faktor pemicu mata mengalami penyakit presbiiopi. Selain itu, beberapa jenis riwayat penyakit juga di anggap dapat menyebabkan munculnya presbiopi.

Umumnya, seseorang yang mengalami kondisi penyakit presbiopi seringkali tidak menyadari kondisi tersebut. Sebab penyakit presbiopi memang pada tahap awal cenderung tidak menimbulkan gejala-gejala signifikan dan tidak terlalu menganggu penderitanya. Karena keadaan tersebut membuat penyakit presbiopi seringkali di ketahui ketika kondisinya sudah cukup parah. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa cara untuk mencegah penyakit presbiopi. Simak penelasannya sebagai berikut.

Kondisi Penyakit Presbiopi

Beberapa Cara Mencegah Penyakit Presbiopi

Penyakit presbiopi pada dasarnya merupakan kondisi di mana pada bagian fungsi penglihatan mengalami kondisi di mana ketajaman penglihatan yang kian menurun. Mata yang mengalami presbiopi membuat focus dari fungsi penglihatan menjadi terganggu. Akibatnya, penderita penyakit presbiopi akan mengalami kondisi di mana ia akan kesulitan dalam melihat dan mengenali pada objek atau seseorang di sekitarnya. Ketajaman dan focus mata akan lebih sulit untuk melihat, terutama pada objek yang letaknya cukup dekat.

Dalam dunia medis atau dalam kalangan masyarakat sendiri, umumnya kondisi ini di sebut sebagai kondisi mata tua atau kondisi rabun senja. Menurut American Academy of Ophthalmology menyebutkan bahwa kondisi mata tua atau rabun senja yang di alami oleh seseorang merupakan kondisi gangguan penglihatan di mana semua orang akan mengalaminya. Hal ini cenderung sulit untuk di hindari karena faktor penuaan selain akan berdampak pada oragan dan system metabolisme tubuh, juga akan menyebabkan kualitas dari fungsi penglihatan mengalami penurunan.

Kondisi mata yang sehat tentunya akan membuat system penglihatan dapat berfungsi dengan baik sehingga mampu untuk melihat dan mengenali dengan baik pada objek di sekitarnya. Ketika kesehatan mata terjaga, maka kondisi jaringan yang ada di mata seperti kornea, retina hingga saraf optik dan beragam jaringan serta sel-sel lainya dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Namun sebaliknya, jika kondisi kesehatan mata mengalami gangguan maka hal tersebut tentu akan berdampak pada fungsi penglihatan yang menjadi terganggu dan menurun.

Pada dasarnya, di dalam mata sendiri selai terdapat berbagai sel dan jaringan yang memliki peran dan fungsinya masing masing, ada juga otot mata yang elastis dan fleksibel yang mengelilingi lensa mata. Faktor bertambahnya usia atau penuaan seringkali menyebabkan otot yang mengelilingi lensa mata tersebut mengalami pengerasan sehingga tidak elastis dan fleksibel seperti biasanya. Kondisi inilah yang berpotensi membuat cahaya objek yang masuk ke mata menjadi tidak jatuh tepat pada pada retina sehingga ketajaman dan focus mata pada objek manjadi buyar.

Cara Mencegah Penyakit Presbiopi

Pada dasarnya, penyakit presbiopi merupakan salah satu jenis masalah kesehatan berupa gangguan penglihatan yang umumnya di sebabkan oleh adanya faktor penuaan. Hal tersebut membuat penyakit presbiopi cenderung sulit atau bahkan tidak dapat di cegah dengan sepenuhnya. Bahkan beberapa beberapa pendapat mengatakan bahwa sampai saat ini belum di katahui dengan pasti cara untuk mencegah penyakit presbiopi.

Pertambahan usia atau penuaan memang merupakan faktor biologi yang pastinya akan di alami oleh setiap dari mahluk hidup, khususnya manusia. Oleh sebab itu, kondisi mata yang mengalami penyakit presbiopi sediri sudah terbilang sebagai kondisi yang normal di alami oleh setiap orang. meskipun belum di ketahui dengan pasti cara untuk mencegah penyakit presbiopi, namun beberapa cara di katahui dapat menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko dan gejala penyakit presbiopi. Yakni sebagai berikut.

  1. Rajin Untuk Memeriksakan Kondisi Mata Secara Rutin

Periksa mata pada dasarnya merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam upaya untuk menjaga kesehatan mata. Namun meskipun demikian tidak jarang orang meremahkan kegiatan tersebut. Namun dengan rajin memeriksakan mata, maka kamu dapat mengetahui kondisi kesehatan mata atau bahkan apabila ada semacam gangguan atau gejala penyakit yang sedang di alami oleh mata.

Dengan melakukan pemeriksaan mata secara rutin maka gejala dari gangguan atau penyakit mata dapat di atas dengan lebih cepat. Umumnya, pemeriksaan mata baiknya di lakukan 5-10 tahun pada usia 40 tahun ke bawah. Sedangkan pada usia 40-45, baiknya lakukan pemeriksaan mata dalam 2-4 tahun. Untuk usia 55-64 tahun, lakukan pemeriksaan 1-3 tahun. Dan pada usia 65 tahun ke atas, sebaiknya lakukan pemeriksaan tidak kurang dari 1-2 tahun sevcara rutin. Apabila ada gejala atau kondisi mata yang tidak normal, maka segeralah periksakan mata ke dokter.

  1. Mengkonsumsi Jenis Bahan Makanan Yang Baik Untuk Kesehatan Mata

Pada dasarnya, bahan makanan merupakan sumber energy utama untuk menjalankan fungsi dari organ dan system metabolisme di dalam tubuh, termasuk mata. Setiap dari bahan makanan yang msauk ke tubuh akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh itu sendiri. Maka untuk menjaga kesehatan mata, bahan makanan yang sehat menjadi pilihan utama untuk di konsumsi. Karenanya, bahan makanan seperti sayur dan buah yang banyak mengandung protein sangat di sarankan untuk di konsumsi

  1. Menambah Suplai Vitamin Yang Di Perlukan Mata

Seperti halnya dengan bagian tubuh lainya, mata juga membutuhkan suplai vitamin agar dapat terjaga kesehatan sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Tercukupinya kebutuhan mata akan vitamin ini akan memabntu merawat fungsi mata tetap dalam kondisi baik. Umumnya, mata membutuhkan jenis vitamin seperti vitamin A, antioksidan seperti lutein dan ziaxanthin seta beta karoten untuk menjaga ketajaman dan fikus mata. Karenanya sangat di sarankan untuk mengkonmsumsi atau menambah jumlah asupan vitamin yang di butuhkan oleh mata.

  1. Menggunakan Pencahayaan Yang Baik Ketika Beraktivitas,

Pencahayaan yang buruk menajdi salah satu penyebab munculnya berbagai jenis gangguan penglihatan. Sebab ketika mata melihat pada tempat dengan pencahayaan yang buruk maka hal tersebut akan memaksa mata bekerja lebih keras. Akibatnya, kondisi mata akan cepat tegang dan mudah lelah yang mana kondisi ini rentan menyebabkan munculnya berbagai jenis gangguan penglihatan.

Pengerasan pada otot mata juga dapat terjadi akibat aktivitas mata pada tempat dengan cahaya yang buruk. Karenanya, penting untuk memperhatikan tingkat pencehayaan dan memperbaikinya menjadi lebih baik untuk aktivitas mata. Pastikan menggunakan pencahyaan mata yang baik, terutama ketika hendak membaca sesuatu.

  1. Menggunakan Kaca Mata Sesuai Dengan Kondisi Mata

Masalah kesehatan terutama pada gangguan penglihatan memang menjadi salah satu kondisi yang seringkali di alami oleh kebanyakan orang. Kondisi tersebut umumnya tidak terlepas dari penggunaan kaca mata yang tidak sesuai pada porsi dari kondisi yang sedang di alami oleh mata. Sebab penggunaan kaca mata yang tidak sesuai dengan kondisi mata dapat memperburuk kesehatan mata dan dapat memicu munculnya jenis gangguan penglihatan lainya.

  1. Memakai Pelindung Mata

Melindungi mata adalah salah satu hal yang perlu di lakukan setiap orang, terutama bagi mata yang memiliki karakter yang lebih sensitive atau kondisi mata yang tidak sehat. Karena gangguan penglihatan juga dapat di picu dari faktor eksternal berupa debu, polusi atau cahaya yang buruk hingga serangan radikal bebas. Karenanya menggunakan pelindung mata sangat di sarankan untuk menjaga kesehatan mata, terutama ketika berkativitas di luar ruangan.

  1. Mengatasi Jenis Riwayat Penyakit Yang Dapat Memicu Munculnya Gangguan Penglihatan

Beberapa jenis riwayat penyakit di anggap menjadi salah satu pemicu meunculnya berbagai jenis gangguan penglihatan. Pada kondisi mata yang mengalami penyakit presbiopi, jenis riwayat penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Jenis penyakit tersebut menjadi jenis penyakit yang seringkali memicu terjadinya presbiopi dengan lebih capat. Karenanya untuk mencegah atau mengurangi gejala presbiopi, jenis riwayat penyakit tersebut perlu untuk segera di atasi.

Sebagaimana telah di jelaskan di atas, penyakit prsebiopi merupakan jenis gangguan penglihatan di mana adanya penurunan ketajaman dan focus penglihatan. Jenis penyakit mata tersebut seringkali di alami oleh seseorang yang memasuki usia 40 tahun ke atas. Faktor penuaan tersebutlah menjadi yang di duga menjadi faktor utama mata mengalami penyait presbiopi. Meski demikian beberapa faktor lain di duga juga berpotensi menyebabkan mata lebih cepat mengalami penyakit presbiopi.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mencegah penyakit presbiopi. Pada dasarnya belum di ketahui dan belum di temukan dengan pasti cara untuk mencegah presbiopi. Namun beberapa cara di atas dapat di lakukan untuk menjaga kesehatan mata dan mengurangi gejala presbiopi. Sebab mata yang sehat tentu akan terhindar dari berbagai jenis penyakit mata.

Semoga tulisan ini dapat memabntu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Linksehat
  • Alodokter
Beberapa Dosa Mertua Terhadap Menantu

Beberapa Dosa Mertua Terhadap Menantu

Hallo Kawan Mama, Pernikahan merupakan salah satu momen penting dan kebahagiaan yang terjadi dalam hidup setiap orang. Karena selain menjadi langkah menunaikan perintah ibadah. Menikah juga berarti menyatukan hubungan antara laki-laki dan wanita menjadi satu ikatan suami istri yang di anggap sah. Namun menikah tidak hanya menyatukan hubungan antara laki-laki dan wanita menjadi satu, namun juga menyatukan kedua keluarga baik dari laki-laki maupun perempuan. Dan dalam hal ini, mertua juga memiliki tanggung jawab baru terhadap menantunya. Bahkan akan menjadi sebuat dosa bagi mertua apabila tidak menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya terhadap sang menantu.

Hubungan yang baik antara suami dan istri tentu menjadi dasar sebuah rumah tangga dapat berjalan dengan baik dan langgeng. Namun tidak jarang terjadi masalah-masalah yang menimpa sebuah keluarga yang dapat mengganggu keharmonisan hubungan suami dan istri. Dan kadang masalah-masalah tersebut malah datang dari orang-orang terdekat, seperti keluarga kita atau bahkan orang tua kita.

Peran orang tua mertua dalam hubungan rumah tangga anak dan menantunya tentu mempunyai dampak yang sangat krusial. Karena setiap pandangan, perkataan dan perbuatan yang ia lakukan orangtua mertua kepada rumah tangga anaknya tentu akan mempengaruhi hubungan rumah tangga anak dan menantunya. banyak kasus terjadi dimana pernikahan yang akhirnya berakhir dengan perceraian akibat campur tangan dari orang tua mertua suami istri. kadang kala mertua dan menantu mempunyai perbedaan cara berfikir atau pandangan yang membuat keduanya tidak cocok, yang akhirnya membuat rumah tangga anak dan menantu beujung dengan perceraian. Tentu hal ini merupakan perbuatan yang salah, sebab perceraian adalah ahal yang di benci oleh Allah SWT.

Pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai hal yang dapat menjadi dosa bagi mertua kepada menantunya. Pada dasarnya, setelah ijab nikah berlangsung, maka seketika itu juga mertua juga menjadi orang tua dari sang menantu. Dengan begitu hubungan di antara keduanya perlu di jaga dengan baik. Berikut adalah penjelasannya.

Dosa Mertua Kepada Menantu

Dosa Mertua Terhadap Menantu

  1. Menuntut Dan Memaksa Menantu Agar Sesuai Dengan Keinginan Mertua

Setiap dari orang tua pasti mengharapkan yang terbaik bagi anak-anaknya, termasuk dalam mendapatkan pasangan hidup. Orang tua pasti akan melakukan apapun dan mengaharapkan anaknya agar mendapat pasangan yang baik dan sesuai dengan apa yang ia harapkan. Tentunya hal ini merupakah hal yang wajar, dan merupakan bentuk cinta kasihnya kepada sang anak. Namun hal ini tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang di harapkan.

Karena pada hakikatnya, setiap manusia lahir dengan kodrat karakter yang berbeda-beda, dengan kakurangan dan kelebihannya masing-masing. Dan tidak selamanya harapan untuk mendapat menantu yang sesuai dengan apa yang kita harapkan dapat terwujud sesuai dengan apa yang kita minta. Oleh sebab itu, sikap ikhlas dan lapang perlu di tekankan dalam diri kita. Tugas seorang orang tua mertua hanya untuk mengarahkan dan membimbing anak dan menantunya agar tidak melakukan kesalahan yang dapat membuat dampak buruk pada keluarganya.

Tidak ada hak bagi mertua untuk menuntut dan memaksa menantunya agar sesuai dengan apa yang ia harapkan. Karena setiap orang memiliki cara berfikir dan langkah hidupnya masing-masing yang sudah di tentukan oleh Allah SWT. Yang perlu mertua lakukan adalah mengarahkan menantunya untuk melakukan hal yang baik, memberi nasihat dan mendoakan kebaikan agar rumah tangga anak dan menantunya dapat berlangsung dengan baik dan berjalan dengan semestinya. Mertua yang memkasa menantunya agar sesuai dengan keinginannya malah akan menjadi sebab maslah-masalah yang timbul dalam rumah tangga anaknya yang akhirnya akan berujung pada perceraian. Baiknya, mertua harus menaruh rasa percaya pada menantunya dan berserah diri pada Allah, serta mendoakan yang terbaik bagi anaknya. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya.

“Allah mencatat takdir setiap mahluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (H.R Muslim)

  1. Terlalu Ikut Campur Dalam Rumah Tangga Anaknya

Sebagai pasangan suami dan istri dalam sebuah rumah tangga yang baru, tentu perlu adanya bimbingan dan arahan oleh orangtua mertua. Pasalnya orangtua mertua tentu lebih berpengalaman akan hal-hal yang menyangkut rumah tangga. Oleh karena itu anak dan menantu tentu perlu untuk di bimbing dan di arahkan agar rumah tangganya dapat berjalan dengan baik. Namun sadar atau tidak, mertua sering kali terlalu ikut campur dengan rumah tangga anaknya.

Pada dasarnya, ketika anak telah menikah maka tugas orangtua mertua terhadap anak menantu telah selesai. Dan segala sesuatu yang terjadi dalam rumah tangga tersebut sudah merupakan tanggung jawab penuh oleh anak dan menantunya. Orang tua mertua tidak  di perbolehkan masuk keranah tersebut dengan sesuka hatiya. Mertua hanya dapat turun tangan apabila anak menantu menantunya meminta bantuan kepadanya untuk di bantu.

Tentunya setiap orangtua mertua mempunyai batasan dan ruang anak menantu yang tidak boleh ia sentuh masuki seenaknya saja. Namun ia tetap memiliki kewajiban untuk mengingatkan dan memberi nasihat yang baik untuk anak dan menantunya. Karena campur tangan dari mertua yang berlebihan dapat membuat menantu merasa tidak di hargai sebagai dalam keluarganya sendiri.

  1. Merendahkan Menantu

Menikah tentu merupakan jalan bagi seorang laki-laki dan wanita untuk mendapatkan kebahagiaan dalam sebuah hubungan rumha tangga. Dan setiap awal dari berjalannya sebuah rumah tangga tidak semuanya akan berjalan dengan lancar dan mulus. Pastinya ada saja kendala-kendala yang mengganggu jalannya rumah tangga yang di sebabkan oleh kurangnya pengalaman atau hal lain sebagainya.

Sebagai orang tua, pasti mengharapkan agar mendapat menantu yang baik dan sesuai dengan harapannya. Namun tidak selalu dari apa yang di harapkan oleh kita dapat terkabul begitu saja. Kadang mertua mendapati menantu yang kurang sesuai dengan apa yang ia harapkan. Dan hal ini bisa menjadi sebab mertua tidak senang terhadap menantunya. Padahal setiap dari menantu adalah pasangan dari anaknya, yang berarti menantu juga telah menjadi anaknya. maka dari itu, perlu bagi mertua untuk menerima menantunya dengan ikhlas dan lapang dada.

Pada hakikatnya, setiap orang lahir dan tumbuh dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing yang sudah di tentukan oleh Allah SWT. Dan setiap insan dengan beberapa kekurangan maka ada beberapa kelebihan pula dalam dirinya. Tugas mertua adalah untuk mendukung dan memotivasi menantunya dengan sepenuhnya, dan berdoa yang terbaik bagi anak dan menantunya.

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, tidak terkecuali mertua atau bahkan menantu. Apabila menantu melakukan kesalahan, maka sudah menajdi kewajiban bagi mertua untuk menasihatinya agar dapat memperbaiki kesalahan dan tidak mengulanginya lagi. Akan menjadi dosa apabila mertua malah merendahkan dan menjelek-jelekkan menantu atas kesalahan yang telah di perbuat. Tentu hal tersebut dapat membuat menantu menjadi malu dan sakit hati dan bukan tidak mungkin hal tersebut dapat berdampak pada hubungannya dengan pasangannya.

Mertua juga memiliki tugas untuk merahasiakan aib menantu ataupun anaknya. Bukan malah mengumbar dan menjelek-jelekannya di muka umum. Karena hal tersebut murni merupakan penghinaan bagi menantunya yang akan membuat ia sakit hati kepada sang mertua.

Bagaimanapun pribadi seorang menantu, wajib bagi mertua untuk mendukung dengan apa yang menantu lakukan, karena hal itu pasti bertujuan untuk membahagiakan pasanganya. Tugas mertua kepada menantunya, hanya sekedar mengingatkan, menasihati, membimbing dan membantu menantu jika di minta olehnya. Batasan-batasan tersebut sebaiknya di patuhi dan tidak di sentuh, dan dukungan dari mertua tentu menjadi motivasi bagi sang menantu untuk menjadi lebih baik lagi.

Penutup

Mertua adalah seorang orang tua biasa yang pastinya mengharapkan agar anaknya mendapat pasangan hidup yang dapt bertanggung jawb dan membahagiakannya. Karena bagaimanapun kebahagiaan anak adalah kebahagiaan orang tua. Mertua memiliki batasan-batasan di mana ia tidak boleh terlalu ikut campur dalam rumah tangga anak dan menantunya. setiap orang pasti memiliki karakter yang berbeda, apabila orang mertua mendapati menantu yang tidak sesuai dengannya, maka tugasnya adalah menerima dengan lapang dan ikhlas. menantu tentu perlu do’a dan bimbingan serta dukungan dari mertua sebagai tambahan dorongan motivasi baginya dalam menajalankan rumah tangganya agar berjalan dengan baik. Allah Berfirman Dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 23, yang artinya.

“dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu. Dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lekaki dan hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin maka Allah akan menkayakan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah maha luas (pemberian-Nya) dan maha mengetahui.” (Q.S An-Nur : 32)

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai dosa mertua kepada menantu. Kunci dari keluarga bahagia adalah terjaganya hubungan komunikasi dan interkasi yang baik antar suami dan istri, serta dengan orang tua dan keluarganya dengan baik.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Topmedia

Pengunjung lain juga mencari:

  • https://kawanmama com/dosa-mertua-terhadap-menantunya/
Kewajiban Mertua Terhadap Menantu Dalam Islam

Kewajiban Mertua Terhadap Menantu Dalam Islam

Hallo Kawan Mama, Menikah adalah jalan bagi pasangan laki-laki dan wanita dalam menjalankan ibadah yang telah di perintahkan oleh Allah SWT. Dengan menikah, maka pasangan laki-laki dan wanita sudah sah untuk hiudp besama dan terhindar dari perbuatan zina. Ketika telah melangsungkan pernikahan, dengan maksud menyatukan laki-laki dan wanita menjadi pasangan suami dan istri. Juga menyatukan dua keluarga yang berbeda dalam satu ikatan kekeluargaan di mana hal ini membuat sang mertua (orang tua dari pasangan) memiliki kewajiban terhadap sang menantu.

Setelah menikah, maka seorang suami dan istri akan hidup dalam sebuah rumah tangga yang baru. Suami juga akan mendapat orangtua baru dari sang istri. dan sebaliknya, istri juga akan mendapat orangtua baru dari sang suami. Oleh karena itu, penting bagi seorang menantu untuk bersikap baik dab berbakti kepada mertuanya. Sebab, mertua adalah orangtua dari pasangan kita yang rela melepaskan anak tersayangnya untuk kita pinang. Mereka yang telah merawat dan membesarkan pasangan kita sampai sekarang. Dan sudah menjadi kewajiban menantu untuk membalas kebaikan mertuanya dengan baerbakti kepada mertuanya.

Berjalanya sebuah hubungan rumah tangga menantu tentu tidak lepas dari peran orangtua dan mertua. Karena mertua pasti akan punya andil dan saling berinteraksi dengan menantunya. Tentu hubungan baik antara menantu dan mertua perlu di tekankan agar rumah tangga dari menantu dapat berjalan dengan semestinya. Dalam sebuah rumah tangga dari menantu dan anaknya, mertua tentu memiliki kewajiban-kewajiban yang perlu ia tunaikan kepada anak dan menantunya. Hal ini bertujuan agar rumah tangga anaknya dapat berjalan dengan baik.

Pada tulisan lalu Kawan Mama telah membahas mengenai kewajiban seorang menantu terhadap mertua. Dan pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai kewajiban mertua kepada menantunya. Berikut adalah penjelasannya.

Kewajiban Orangtua Kepada Menantu

Kewajiban Mertua Terhadap Menantu Dalam Islam

  1. Memberi Kasih Sayang

Dalam Al-Qur’an Allah telah memerintahkan umat-Nya untuk saling menyanyangi antar sesama umat. Allah SWT berfirman dalam surat Maryam ayat 96, yang artinya/

“sesungguhnya orang yang beriman dan beramal saleh akan menanamkan dalam hati mereka kasih sayang.” (Q.S Maryam : 96)

Dari ayat tersebut, dapat di ketahui bahwa sebagai umat Islam wajib bagi kita untuk saling mengasihi antar sesama. Seorang mertua memiliki kewajiban untuk memberikan cinta kasihnya kepada menantu selayaknya anaknya sendiri. Sebab menantu adalah pasangan sah dari anaknya yang nantinya akan melahirkan dan menjadi keturunan serta penerusnya. Oleh sebab itu wajib bagi mertua untuk selalu menyayangi menantunya.

Hubungan mertua dan menantu tentu menjadi bagian penting dari berjalannya rumah tangga, sebab ketika hubungan mertua dan menantu buruk maka tentu hubungan rumah tangga menantunya juga dapat terganggu. Baiknya sebagai mertua baiknya menyadari bahwa menantunya adalah sebaik-baiknya jodoh dari anaknya yang telah di pilih oleh Allah SWT. Oleh sebab itu, mertua wajib menyayangi menantunya layaknya ia menyayangi anaknya sendiri.

  1. Hubungan Yang Baik

Sebuah hubungan yang baik anatara mertua dengan menantu tentu menjadi faktor penting agar rumah tangga anaknya dapat berjalan dengan baik. Pasalnya, banyak kasus terjadi di mana hubungan mertua dan menantu yang tidak baik yang kemudian mengganggu jalannya rumah tangga sang menantu yang berakhir pada perceraian. Perlu untuk di sadari oleh mertua, bahwa kodrat dari setiap manusia lahir dan tumbuh dengan karakter yang berbeda-beda. Dan jika mertua mendapat menantu yang tidak sesuai dengan harapan atau beda pemikiran dengannya, maka ia wajib untuk menerimanya dan tetap memberikan cinta kasihnya.

Tidak selamanya rumah tangga sang anak tinggal serumah dengan orangtuanya, maka orangtua perlu memberi perhatian lebih kepada anak dan menantunya. Mertua juga dapat sekali-kali berkunjung kerumah menantu, menyapa, menanyakan kabar dan melihat cucu-cucunya. Tentu hal tersebut akan membuat hubungan antara menantu dan mertua menjadi lebih dekat dan harmonis.

  1. Memberi Nasihat Dan Petuah

Sebagi orangtua, tentu lebih paham dan mempunyai segudang pengalaman kehidupan yang dapat ia ceritakan dan ajarkan pada menantunya. Hal tersebut dapat menjadi bekal bagi menantu dalam menjalankan rumah tangganya agar dapat berjalan dengan semestinya. Tentunya sebagai orang yang lebih muda, menantu perlu di bimbing dan di arahkan dalam urusan rumah tangga, baik dalam Agama, atau hal-hal lainya.

Mertua juga dapat membantu menantunya seperti mengajari memasak, mengajari cara merawat bayi, mengajari cara menjadi imam yang baik dan hal lain sebagai bekal menjalankan rumah tangga menantu. Dengan mengajari menantu sesuatu hal yang baik, maka ilmu dari mertua dapat bermanfaat dan dapat menjadi amal jariyahnya kelak.

  1. Tidak Terlalu Ikut Campur Dan Mengekang Menantunya

Pada dasarnya, setelah sang anak menikah, maka tanggung jawab dari orangtua kepada anaknya akan terlepas dan berpindah kepada menantunya. Dan tentunya dalam menjalankan rumah tangga, setiap insan memiliki cara masing-masing. Dan sebagai mertua tidak di perbolehkan untuk mengatur dan memaksa rumah tangga anaknya agar sesuai dengan keinginannya. Hal ini tentu akan mengganggu dan membuat tidak nyaman rumah tangga anak dengan menantunya.

Tidak jarang terjadi, mertua merasa lebih tahu tentang kehidupan yang pada akhirnya terlalu ikut campur dan memaksa rumah tangga anaknya agar sesuai dengan kemauannya. Hal ini tentu merupakan hal yang salah sebagai mertua. Peran dan tugas mertua hanyalah mengarahakan dan memberi nasihat kepada anak dan menantunya di dalam berumah tangga. Sehingga anak dan menantu tidak akan merasa terkekang dan merasa aman karena perhatian yang di berikan oleh sang mertua.

  1. Menghargai Dan Menghormati Menantu

Menghargai dan memnghormati sesama adalah sebuah kodrat dari sesama manusia agar tercipta hubungan yang harmonis. Hal ini juga berlaku pada mertua kepada menantu. Meskipun menantu jauh lebih muda darinya, mertua tetap wajib untuk menghormati menantunya. Ia dapat memerlakukan menantuinya dengan perlakuan yang baik, memberikan perhatian, memberi nasihat dan hal baik lainya sebagai tanda hormatnya kepada menantu.

Setiap dari apa yang di lakukan menantu tentu perlu di apresiasi oleh sang mertua, terlebih jika itu sebuah bentuk baktinya kepada mertuanya. Sebab, seorang menantu pastilah ingin selalu terlihat baik dan berguna serta bermanfaat bagi mertuanya. Meskipun hal yang di lakukan oleh menantu terkesan sepele, namun wajib bagi mertua untuk menhargai hal tersebut selama hal tersebut adalah hal yang baik.

  1. Tidak Pilih Kasih

Pada dasarnya, setiap menantu merupakan pasangan dari anak kita, maka dari itu menantu juga berarti anak kita. Dan tidaklah baik bagi mertua apabila memberikan perlakuan yang berbeda dengan anak-anaknya, atau bahkan dengan menantunya yang lain. Berbuat adil dan memperlakukan menantu tanpa tanpa membeda-bedakan adalah tugas yang harus di lakukan oleh mertua kepada menantunya. Sekalipun menantu memiliki tidak seusai dengan apa yang ia harapkan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 90, yang artinya.

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan keoada kerabat. Dan Allah melarang perbuatan keji serta permusuhan.” (Q.S An-Nahl : 90)

  1. Menutup Aib/Keburukan

Pada hakikatnya, tidak ada manusaia yang lahir dengan sempurna, karena kesumpurnaan hanya milik Allah SWT semata. Tidak jarang terjadi bahwa mertua mendapat menantu yang tidak seusai dengan apa yang ia harapkan dan kadang mempunyai kekurangan. Sesekali manantu juga bisa melakukan kesalahan-kesalahan.

Dan perang seorang mertua adalah mengarahkan dan membimbing menantu agar tidak melakukan kesalahan-kesalahan lagi. Mertua juga harus merahasiakan apa yang menjadi aib bagi kelurga anaknya dan jangan sampai mengumbarnya atau bahkan menjelek-jelekkannya. Sebab itu merupakan perbuatan tercela dan dosa baginya sendiri.

  1. Menjadi Contoh Dan Teladan

Setiap orangtua pasti menjadi figure bagi setiap anak-anaknya dan hal ini juga berlaku bagi mertua. Setiap langkah dari sang mertua tentu akan menjadi perhatian bagi sang menantu yang nantinya akan ia terapkan dalam kehidupan rumah tangganya. Oleh sebab itu, mertua mempunyai tanggung jawab untuk menjadi contoh dan teladan yang baik bagi anak dan menantunya.

  1. Membantu Dan Mengarahkan

Tugas dari orangtua lainya adalah memabantu rumah tangga sang anak dan menantu agar dapat berjalan dengan semestinya. Sebab orangtua pasti memiliki pengalaman yang lebih dalam berumah tangga jika di bandingkan dengan anak dan menantunya. Anak dan menantu tentu belum berpengalaman dalam mengahdapi tugas dan kewajibannya dalam berumah tangga. Sehingga peran orangtua/mertua sangat di butuhkan dalam rumah tangga anak dan menantunya.

Selain membantu,mertua juga memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan dan mengajarkan anak dan menantunya untuk belajar hidup mandiri sebagai pasangan suami istri dalam berumah tangga. Tentu hal ini dapat menjadi bekal bagi keduanya dalam menjalankan bahtera rumah tangganya. Terlebih karena ketika orangtua/mertua telah meninggal, maka keduanya harus dapat menghadapi permasalahan rumah tangganya sendiri.

  1. Mengingatkan Dan Mengajarkan Ilmu Agama

Tugas dan kewajiban orangtua kepada anaknya antara lain juga mengajarkan anaknya ilmu Agama. Hal ini juga berlaku bagi mertua kepada menantunya, karena menantu adalah pasangan hidup dari anaknya. Maka selayaknya ia mengajarkan ilmu Agama pada anaknya, ia juga wajib mengajarkan ilmu pada menantunya. Karena hal tersebut tentu akan berdampak baik pada keluarg anak dan menantu di masa mendatang.

Selain mengajarkan ilmu Agama, mertua juga memiliki kewajiban untuk mengingatkan pada menantunya. seperti halnya ketika menantu lalai dengan tugas dan kewajibannya pada pasangannya. Atau lalai terhadap Agama dan tuhannya, maka hal tersebut merupakan hal penting bagi seorang mertua. Hal-hal baik yang di ajarkan kepada anak dan menantu tentu akan menjadi bekal bagi mereka berdua dalam menajalankan rumah tangganya.

Pada dasarnya, seorang menantu adalah seseorang asing yang telah menjadi menantunnya ketika ia telah menikah dengan anaknya. Hal tersbut juga berarti bahwa ia telah menjadi anaknya dan merupakan bagian dari keluarga besarnya. Maka dari itu, mertua memiliki kewajiban-kewajiban yang harus ia tunaikan kepada menantunya. Karena hal ini dapat akan berdampak pada kelangsungan hidup rumah tangga anaknya dengan menantu, serta kelangsungan hidup cucu-cucunya.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai Kewajiban Mertua Kepada Menantunya. menantu adalah pasangan dari anak mertua, oleh sebab itu mertua perlu memperlakukan menantu selayaknya ia memperlakukan anaknya sendiri.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • DalamIslam
Tugas Seorang Anak Dalam Keluarga

Tugas Seorang Anak Dalam Keluarga

Hallo Kawan Mama, Di dalam sebuah keluarga, kehadiran seorang buah hati merupakan sebuah hal yang menjadikan keluarga menjadi lengkap dan sempurna. Karena bagaimanpun, seorang anak adalah sumber kebahagiaan dari setiap orang tua yang menjadikan orang tua semakin termotivasi untuk menjalani kehidupannya. Karena kehadiran anak di dalam sebuah keluarga dengan segala tingkahnya yang membuat orang tua tersenyum bahagia dan tidak jarang juga membuat orang tua menjadi kesal dan geram. Nanmun terlepas dari itu semua, ada juga tugas seorang anak dalam keluarga yang juga menjadi tanggung jawab dan perlu untuk di laksanakan.

Namun atas apapun yang di lakukan dari setiap tingkah laku anak, hal itu akan membuat suasana keluarga menjadi lebih berwarna. Dan di dalam rumah tangga, setiap dari anggota keluarga memiliki peran dan tugasnya masing-masing, termasuk juga sang anak. Seorang anak pada dasarnya memiliki peran dan tugas pening sebagai bagian dari anggota keluarga. Namun, tentu peran seorang anak tidaklah sama dengan peran orang tuanya. Sebab seorang anak memiliki kedudukan dan daya kemampuan dan kekuasaan yang berbeda dengan orang tuanya.

Meskipun di berada di posisi sebagai anggota keluarga yang terkecil, namun seorang anak tidak dapat menyepelekan tugasnya sebagai bagian dari anggota keluarga. Karena bagaimanapun orang tua mempunyai tanggung jawab atas kelangsungan hidup dari sang anak. Maka wajib bagi sang anak untuk melaksanakan tugs-tugasnya dengan sebaik-baiknya agar keseimbangan sebuah keluarga tetap terjaga. Juga sebagai balasan atas pemberian kasih sayang, kehidupan yang layak dan segala pengorbanan yang telah di lakukan oleh orang tua kepada sang anak.

Seorang anak adalah harapan dari orang tua yang menjadikan seorang anak harus berbakti kepada orang tua serta membahagiakannya. Jangan sampai kita membuat orang tua kita kecewa, sedih, menangis dan sakit hati karena perbuatan yang telah kita lakukan. Pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai tugas seorang anak sebagai bagian dari anggota keluarga. Berikut ini Kawan Mama sajikan,

Tugas Seorang Anak Di Dalam Sebuah Rumah Tangga

Tugas Seorang Anak

Apasih yang menjadi tugas kita sebagai seoran anak di dalam sebuah keluarga?. Sudahkah kita melaksanakan peran dan tugas kita sebagai seorang anak dalam sebuah keluarga?. sudahkah kita membahagiakan orang tua kita?. Pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu untuk kita resapi dan cermati dengan seksama. Sebab anak adalah sumber kebahagiaan dari orang tua, di mana orang tua telah melakukan segala hal dan pengorabanan agar anak mendapat kehidupan yang layak dan hidup bahagia.

  1. Taat Dan Patuh Kepada Orang Tua

Tugas seorang anak yang paling utama dalam sebuah keluarga adalah taat dan patuh kepada orang tua. Karena bagaimanapun, seorang anak adalah seorang anggota keluarga tang terkecil dan seorang makmum atas orang tuanya. Seorang anak tentu belum memiliki pengetahuan dan pengalaman, oleh sebab itu wajib baginya untuk taat dan mematuhi orang tuanya. Perintah dari orang tua pastinya dengan maksud dan tujuan untuk terciptanya kebahagiaan untuk anak-anaknya. Sebab, anak yang tidak patuh kepada orang tua merupakan dosa yang akan membuat anak menjadi durhaka kepada orang tua dan di laknat Allah SWT.

Seiring bertumbuhnya sang anak menjadi dewasa, anak akan mulai terbentuk pola fikirnya sendiri. Yang menjadikanya dapat menentukan dan mengeluarkan pendapat yang kadang tidak sama dengan orang tua. Perlu di ketahui, seorang anak wajib untuk taat dan patuh kepada orang tua sekalipun anak telah dewasa dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Sebagai orang tua, tentu juga harus sadar dan menghadapi anak dengan bijak kala sang anak mengeluarkan pendapatnya akan sesuatu hal. Karena itu akan membuat anak menjadi lebih terbuk kepada orang tua dan lebih percaya diri untuk berbicara.

  1. Belajar Dengan Rajin

Selain taat dan patuh kepada orang tua, seorang anak juga wajib untuk selalu belajar dengan rajin. Bukan hanya sebatas memenuhi kewajiban sebagai anak, namun perintah untuk belajar juga telah di wajibkan dan di serukan di dalam Agama. Dengan begitu, belajar dengan rajin tentu harus di lakukan oleh setiap anak dengan sebaik-baiknya. Dan anak yang rajin belajar tentu akan membuat orang tua menjadi senang dan bahagia melihat anak yang ia bangga-banggakan.

Seorang anak hendaknya tidak hanya mempelajari satu dua hal, karena banya hal yang sebaiknya ia pelajari sebagi bekal hidupnya kelak di masa depan. Seperti halnya belajar ilmu agama sebagai pedoman hidup dan bekal bagin anak untuk berbakti kepada orang tua. Belajar ilmu umum,Bahasa, komunikasi dan ilmu lain yang baik agar dapat menjadi anak yang berguna bagi orang tua, nusa, bangsa dan Agama. Karena bagaimanapun, membuat bangga orang tua merupakan salah satu cara berbakti dan membahagiakan orang tua.

  1. Menghormati Anggota Keluarga Lain Dan Menjaga Nama Baik Serta Memuliakan Orang Tua

Umumnya, manusia akan mengjjormati seuatu yang deka dengannya atau telah memberikan sesuatu atau atau yang seseorang yang lebih tua darinya. Atas segala alasan yang ada, wajib bagi anak untuk menghormati dan menjaga nama baik dari kedua orang tuanya serta saudara-saudaranya. Hal ini dapat menjadi cara bagi sang anak untuk memuliakan orang tuanya dengan cara yang baik.

Anak memliliki tugas dan tanggung jawab untuk berprilaku dan berinteraksi dengan baik kepada orang tua dan saudara-saudaranya, termasuk juga dalam bersosialisasi dalam bermasyarakat. Sebab apapun tingak laku dan perbuatan yang telah anak lakukan akan berdampak [ada citra dari anggota keluarganya yang lain, terutama sang ayah. Anak yang melakukan perbuatan buruk tentu akan mencoreng nama baik kedua orang tuanya dan saudara-saudaranya. Dan anak yang berprilaku baik bahkan mendapat prestasi tentu akan membuat baik anam kedua orang tua dan saudara-saudaranya.

  1. Membantu Orang Tua

Dalam setiap langkah dan hal yang di lakukan orang tua pasti memiliki maksud dan tujuan baik untuk keluarganya, terutama kebahagiaan hidup anak-anaknya. Sebab, orang tua memiliki tanggung jawab atas kelangsungan hidup anak-anaknya yang menjadikan beban pada pundaknya semakin berat. Oleh sebab itu, kehadiran seorang anak di dalam sebuah keluarga, selain sebagai pelengkap dan kebahgiaan, anak juga memiliki tugas untuk membantu apa yang di lakukan oleh orang tuanya.

Sebab, dengan membantu aktivitas dan pekerjaan orang tua dapat membuat ringan beban-beban yang ada pada beban kedua orang tua. Anak dapat membantu meringannkan beban orang tua mulai dari hal-hal yang terkecil dan dan ringan seperti mengurus kebutuhannya sendiri. Seperti (mebersihkan kamar,mencuci baju), membantu pekerjaan rumah (bersih-bersih, menyapu, mencuci piring atau memasak). Anak juga dapat meringankan orang tua dengan memberikannya perhatian, seperti menyuguhkan minuman, menawarkan pijit, atau hal lain yang dapat membuat hati orang tua senang dan damai.

  1. Medoakan Kebaikan Kepada Orang Tua

Selain hal-hal di atas, seorang anak menajalankan tugas yang tak kalah penting, yaitu mendoakan kedua orang tuanya. Berbakti kepada orang tua juga berarti anak harus selalu medoakan kebaikan bagi orang tuanya. Seperti agar orang tua tetap sehat selalu, umur panjang dan berkah serta di limpahkan rizki bagi kedua orang tuanya. Terlebih jika orang tuanya telah meninggal dunia, karena doa dari seorang anak dapat menyelamatkan orang tua dari siksa api neraka dan membantu mengantarkan anak menuju surge.

Pada dasarnya, tugas dari seorang anak sebagai anggota dari sebuah keluarga adalah untuk berbakti pada orang tua dengan sebaik-baiknya. Sebab orang tua telah memberikan segalanya dan mengorbankan jiwa raganya hanya untuk kebahagiaan sang anak. Seperti halnya pepatah pernah mengatakan, “Kasih orang tua kepada anaknya sepanjang hayat, kasih seorang anak kepada orang tua hanya sepanjang galah”. Apapun yang telah di lakukan anak, tidak akan cukup untuk membalas apa yang telah di lakukan dan di berikan orang tua kepada anak-anaknya. Oleh sebab itu wajib bagi seoran anak untuk berbakti dan selalu mendoakan kebaikan bagi orang tuanya.

Demikan pembahasan dari kawan mama mengenai tugas seorang anak kepada orang tua di dalam sebuah keluarga. Tidak ada seorangpu yang dapat mengalahkan dan melebihi cint kasih kedua orang tua kepada anaknya. Semoga kita dapat berbakti dan membahagiakan orang tua kita dengan sebaik-baiknya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Orami
  • Popmama

Hak Seorang Anak Menurut Wahbah Zuhailiy

Hak Anak Menurut Wahbah Zuhailiy

Hak Seorang Anak

 

Hallo Kawan Mama,

Agama Islam adalah agama yang mengajarkan kepada umatnya untuk selalu memberikan cinta kasih kepada sesama, dan memerintahkan untuk melaksanakan apa yang sudah menjadi tanggung jawab dan kewajibannya. Selain dalam hal ibadah maghdah (fardhu), Agama Islam juga memperhatikan hal-hal lain terkait yang apa terjadi pada pemeluknya, begitu pula dengan hubungan rumah tangga. Karena pada dasarnya, pernikahan adalah jalan ibadah yang di tempuh oleh seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk mengikat hubungan menjadi sah secara hukum dan Agama. Selain itu, menikah tentu juga untuk mendapatkan anak sebagai penerus keturunan.

Begitu indahnya Agama Islam sampai memperhatikan aktivitas umatnya sedemikian rupa, agar apa yang ia lakukan dapat berbuah kebaikan dan tidak menjerumuskan menuju kesesatan. Anak adalah seorang yang lahir dari adanya hubungan suami istri yang menjadikannya sebagai pelengkap dan sumber kebahagiaan keluarga. Selain itu peran seorang anak juga sangat penting dalam hal keagamaa, sebab anak adalah calon penerus dan menjadi generasi baru yang akan meneruskan, merawat dan menyebarkan nilai-nilai Agama Islam pada masa mendatang. Dan orang tua tentu memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang harus ia laksanakan kepada anak-anaknya agar anak dapat tumbuh dengan semestinya dan sesuai dengan ajaran agama Islam.

Dalam hal ini, orang tua memiliki peran penting dalam kelangsungan hidup anak-anaknya. Ia juga memiliki tanggung jawab untuk memenuhi setiap apa yang menjadi hak atas anak-anaknya. Hak seorang anak, tidak jarang orang tua yang tidak tahu atau lalai atau bahkan menganggap enteng dan menyepelekannya. Padahal hal itu merupakan perbuatan dosa orang tua kepada anak-anaknya, sebab wajib bagi orang tua untuk memenuhi hak dari anak-anaknya.

Lalu apa sih sebenarnya yang menjadi hak dari sang anak..?? bagaiamana islam memanda hak seorang anak..?? apakah saya sudah melakukan tugas saya sebagai orang tua dengan semestinya..?? Tentu pertanyaan seperti ini sering kali muncul dalam benak orang tua. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai hak seorang anak dalam Agama Islam.

Hak Anak Dalam Islam Menurut Wahbah Zuhailiy

Anak merupakan titipan dan amanah dari Allah SWT kepada pasangan suami istri sebagai pelengkap kebahagiaan mereka. Dan orang tua wajib untuk memenuhi apa yang menjadi hak dari sang anak tersebut. Sebab pada hari hisab nanti, orang tua akan di mintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT atas apa yang telah Allah titipkan. Menurut Wahbah Zuhaili dalam karyanya dalam kitab yang berjudul Al-Fiqh Al-Islamiy, ada 5 hak anak menurut pandangan Agama Islam yang wajib di penuhi oleh orang tuanya. Berikut adalah penjelasannya.

  1. Identitas Diri (Nasab)

Hal yang pertama menjadi hak dari anak adalah untuk mendapatkan pengakuan dan identitas diri (nasab dari orang tuanya. Sebagai orang tua perlu untuk melakukan penisbatan dari orang tua untuk mengumumkan dan memperjelas status dari sang anak, baik dalam pandangan keluarga maupun pandangan masyarakat. Karena hal itu dapat menjadi alasan kuat yang membuat anak paham akan statusnya sebagi keturunan asli dari orang tuanya. Sebagaiman telah di jelaskan dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 5. Yang artinya,

“panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak mereka, itulah yang lebih adil pada sisi Allah SWT. Dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang di sengaja oleh hatimu. Sesungguhnya Allah SWT maha pengampun lagi maha penyayang.” (Q.S Al-Ahzab : 5)

  1. Mendapat Penyusuan (Radha’)

Pada dasarnya seorang anak adalah buah hati dari sang ibu di mana kelangsungan hidupnya merupakan tanggung jawab juga dari sang ibu. Oleh sebab itu, wajib bagi seorang ibu untuk merwat dam menjaga kelangsungan hidup dari sang anak. Seorang anak memiliki hak untuk mendapat susu (ASI) dari sang ibu, karena ASI dari sang ibu memiliki nutrisi yang sangat baik dan kaya akan zat gizi yang komplit yang tentunya di butuhkan bagi seorang anak pada usia menyusui. Sebagaimana telah di jelaskan dalam Al-Qur’an, Allah SWt berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 233. Yang artinya,

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah adalah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf.”(Q.S Al-Baqarah : 233)

  1. Pengasuhan Dan Pemeliharaan (Hadhanah)

Ketika telah selesai melahirkan, seorang anak yang lahir tersebut sudah menjadi tanggung jawab sepenuhnya bagi orang tua untuk di di asuh dan di rawat sebagaimana mestinya. Bagi sang ayah tentu wajib untuk memberi nafkah dan memenuhi kebutuhan anak dengan baik. Sedangkan sang ibu yang bertugas untuk mengasuh serta merawat sang anak, sehingga kelangsungan hidup dan kemaslahatan anak dapat tercapai dengan baik. Sebagaiman telah di jelaskan dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam surat Al-An’am ayat 151. Yamg artinya,

“dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu, karena tekut kemsikinan. Kami akan memberi rizky kepadamu dan kepada mereka.” (Q.S Al-An’am : 151)

Selain itu, orang tua juga memilki tanggung jawab dalam pendidikan sang anak dan mengajarinya ilmu agama yang akan menjadi bekal bagi sang anak untuk hidupnya di masa mendatang. Dengan begitu, anak tidak mudah untuk terjerumus kedalam kesesatan dan terhindar dari api neraka. Sebab, anak sudah memiliki pegangan hidup yang telah di ajarkan orang tuanya, dan dapat menjadi manusia yang berguna bagi nusa bangsa dan agama. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 6. Yang artinya,

“wahai orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka.” (Q.S At-Tahrim : 6)

  1. Wilayah (Perwalian)

Hak seorang anak yang harus di penuhi oleh orang tua berikutnya adalah mendapat wilayah (perwalian). Dalam hal ini, Wahbah Zuhaili berpendapat bahwa wilayah (perwalian) di lakukan setelah fase hadhanah (pengasuhan dan pemeliharaan). Yang artinya wilayah (perwalian) dan hadhanah (pengasuhan dan pemeliharaan mebrupakan dua hal yang berbeda. Kemudian Wahbah Zuhaili membagi wilayah menjadi dua bagian, yaitu wilayah ‘ala al-nafs dan ‘ala al-mal.

Wilayah ‘ala al-nafs artinya penanganan segala macam urusan yang berkaitan dengan diri (individu) orang yang tidak mempunyai kemampuan dalam melaksanakannnya. Seperti penjagaan, pemeliharaan, pendidikan, pengajaran, kesehatan, pernikahan dan hal lain yang bersangkutan. Sedangkan wilayah ‘ala al-mal merupakan penanganan segala urusan yang berkaitan dengan harta orang orang yang tidak mempunyai kemampuan dalam melaksanakannya seperti pengembangan harta dan pengelolaannya.

  1. Mendapatkan Nafkah (Nafaqah)

Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab bagi orang tua untuk mencari nafkah dan memberikan kepada anak untuk memenuhi kebutuhan sang anak. Nafkah kepada anak dapat berupa pemebrian makanan, pakaian, dan tempat tinggal kepada anak, serta mencukupi kebutuhan lain sekalipun bukan kebutuhan pokok. Memberi kasih sayang dan pendidikan juga termasuk cara begi orang tua memberi nafkah kepada anaknya.

Tentunya kebutuhan setiap seorang anak berbeda-beda, dan tidak ada standarisasai nominal dalam memberi nafkah kepada anak. Oleh sebab itu, kewajiban sebagai orang tua hanya untuk memberi nafkah kepada anak dengan memenuhi apa yang menjadi kebutuhan anaknya. Dan pada umumnya, kebutuhan seorang anak berupa, makanan yang baik, pakaian, tempat tinggal dan serta cinta kasih dan pendidikan untuk bekal ia di masa mendatang.

Pada hakikatnya, anak adalah pemberian dari Allah SWT kepada pasangan suami istri sebagai titipan dan menjadi pelengkap sebuah keluarga. Dan tidak ada unsur kepemilikan sedikitpun dari orang tua terhadap anaknya. Namun, wajib bagi orang tua untuk memberikan kehidupan yang layak, memberi kasih sayang, menafkahi, mendidik dan merawatnya dengan baik, serta memenuhi hak-hak dari sang anak tersebut. Dalam sebuah keluarga, suami dan istri memiliki kewajiban dan hak yang harus di penuhi di antara keduanya dan hal itu juga berlaku pada anaknya. Wajib bagi orang tua untuk memenuhi hak seorang anak dengan sebaik-baiknya. Sehingga tidak akan mempersulit orang tua ketika di hari hisab nanti.

Demikan pembahasan dari Kawan Mama mengenai hak seorang anak terhadap orang tuanya menurut Wahbah Zuhailiy. Penting bagi kita sebagai orang tua untuk memperhatikan tugas dan tanggung jawab kita dalam memenuhi hak-hak dari sang anak. Sehingga sang anak juga akan terpenuhi hak-haknya dan mendapat kehidupan yang layak dan semestinya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • parenting.dream
  • motherandbeyond
Hak Anak Terhadap Orang Tua Dalam Islam

Hak Anak Terhadap Orang Tua Dalam Islam

Hak Anak Terhadap Orang Tua Dalam Islam

Hak Anak Terhadap Orang Tua Dalam Islam

 

Hallo Kawan Mama,

Di dalam Agama Islam, orang tua memiliki peran yang penting yang harus ia laksanakan agar hubungan keluarga yang ia jalani dapat berjalan dengan semestinya. Di antaranya adalah, kewajiban orang tua untuk meberikan nafkah lahir dan batin kepada anggota keluarga lainya, tak terkecuali dengan anak. jelas dalam sebuah keluarga, orang tua merupakan pemimpin dan pelindung bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, demi berlangsungnya hubungan rumah tangga yang ia jalani, maka orang tua wajib untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya.

Agama Islam adalah Agama yang menjadikan seorang anak sebagai bahan perhatian yang besar untuk di cermati. Dan begitu pula telah di sebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits yang membahas mengenai  anak sampai berkali-kali. Oleh karena itu, seoran anak memiliki peran dan kedudukan yang penting, serta fungsinya untuk orng tuanya sendiri,  masyarkat, bangsa dan agama yang tidak boleh di sepelekan. Dan setiap anggota dari keluarga memiliki hak dan kewajiban yang harus ia penuhi terhadap anggota keluarga yang lain. Termasuk juga dengan hak seorang anak.

Pada hakikatnya, anak adalah pemberian dari Allah SWT kepada pasangan suami istri sebagai titipan dan menjadi pelengkap sebuah keluarga. Dan tidak ada unsur kepemilikan sedikitpun dari orang tua terhadap anaknya. Namun, wajib bagi orang tua untuk memberikan kehidupan yang layak, memberi kasih sayang, menafkahi, mendidik dan merawatnya dengan baik, serta memenuhi hak-hak dari anaknya tersebut. Dalam sebuah keluarga, suami dan istri memiliki kewajiban dan hak yang harus di penuhi di antara keduanya dan hal itu juga berlaku pada anaknya. Wajib bagi orang tua untuk memenuhi hak seorang anak dengan sebaik-baiknya.

Sebab di hari akhir nanti, orang tua akan di hadapkan dengan pertanggungjawaban terhadap tugas dan kewajibannya terhadap keluarga yang ia pimpin. Hal ini menjadi penting bagi orang tua untuk mengetahui hak-hak anak yang harus di penuhi oleh kedua orang tuanya. Nah, pada tulisan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai hak-hak seorang anak terhadap orang tuanya dalam Islam. Berikut pembahasannya,

Hak-Hak Anak Terhadap Orang Tua Yang Harus Di Penuhi

  1. Hak UntuK Mendapat Cinta Kasih

Di dalam hubungan sebuah keluarga, tentu perlu adanya rasah cintah kasih dari seorang suami dan istri agar keluarga hubungan keluarga yang ia jalani tetap berjalan dengan langgeng. Hal ini berlaku juga dengan sang anak. Seorang anak tentu wajib untuk di berikan cinta kasih dari kedua orang tuanya. Dan pada fitrahnya, orang tua pasti akan menyayangi dan memberikan cinta kasihnya kepada sang anak. Namun Islam tetap memrintahkan bagi orang tua agar selalu menunjukan cint kasihnya kepada anaknya.

Dengan begitu, sang anak tentu akan merasa di sayangi dan menjadi bagian dari keluarga yang ia jalani. Dan tentu setiap dari anak-anak mempunyai hak untuk di berikan cinta kasih dari orang tuanya, sehingga keluarga yang di isi dengan cinta kasih antara anggota keluarga akan berjalan dengan semestinya. Penting untuk di ketahui, orang tua yang tidak menelantarkan anaknya adalah orang yang di akan di laknat oleh Allah SWT.

  1. Hak Untuk Hidup

Dalam Agama Islam kelangsungan hidup seseorang merupakan hal yang penting untuk di perhatikan, apalagi jika menyangkut tentang anak-anak. Kelangsungan hidup dan tumbuh kembang seorang anak adalah tanggung jawab bagi orang tua kepada anak-anaknya yang harus ia penuhi. Dengan begitu, maka orang tua telah menunaikan tanggung jawabnya dan memenuhi hak dari anak-anaknya. Karena bagaimanapun anak adalah sumber rizki dari orang tua dan menjadi pelengkap kebahagiaan dalam sebuah keluarga. Dan jika anak dapat hidup dan tumbuh kembang dengan baik itu juga akan menjadi kebahagiaan bagi orang tuanya.

Dan barang siapa sebagai orang tua menelantarkan anaknya, dan tidak memenuhi tanggung jawab dan hak dari anak-anaknya, maka ia di anggap sudah melakukan perbuatan dosa besar dan akan di laknat oleh Allah SWT. Sebagimana telah di jelaskan dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam surat Al-An’am ayat 151, yang artinya.

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu, karena takut kemiskinan. Kami akan memeberi rizki kepadamu  dan kepada mereka.” (Q.S Al-An’am : 151)

  1. Hak Mendapat Nafkah

Kewajiban sebagai orang tua salah satunya adalah untuk mencari nafkah dan memberikannya kepada anggota keluarga yang lain. Dan hak seorang anak adalah untuk mendapatkan nafkah dari orang tuanya. Bahkan di katakana bahwa seorang anak mempunyai hak untuk di nafkahi oleh orang tua sampai sang anak dapat mencari nafkahnya sendiri. Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an dalam surat Al-Baqarah ayat 233, yang artinya.

“para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh. Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf.” (Q.S Al-Baqarah : 233)

  1. Hak Mendapat Perlindungan Dan Penjagaan Dari Api Neraka

Di dalam sebuah keluraga, setiap anak memilik hak terhdap orang tuanya agar di jaga dan di lindungi dari api neraka. Artinya, orang tua memiliki kewajiban untuk mendidik dan membimbing serta mengajarkan ilmu Agama pada sang anak dengan sebaik-baiknya. Dengan bimbingan tentang ilmu Agama pada anak sejak usia dini, dapat membuat anak tidak asing terhadap keyakinan dari orang tuanya. Dan membuat sang anak dapat mengaplikasikan nilai-nilai agama yang telah di ajarkan yang akan menjauhkannya dari siksa api neraka.

Sebagaimana telah di perintahkan Allah SWT kepada para orang tua untuk menjaga keluarga dari api neraka. Allah berfirmn dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim yat 6, yang artinya.

“wahai orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka.” (Q.S At-Tahrim : 6)

  1. Hak Mendapatkan Keadilan

Pada dasarnya setiap anak lahir dan tumbuh dengan karakter dna keunikannya masing-masing. Namun itu tidak bisa manjadi alasan bagi orang tua untuk mebeda-bdedakan danberbuat tidak adil kepada sang anak. Seorang anak, sedari lahir mempunyai hak untuk di perlakukan adil oleh orang tuanya. Maksud daan tujuan sikap adil adri orang tua untuk menciptakan suasana rukun antar anggota keluarga. Sehingga tidak ada kesenjangan dan rasa iri antar anggota keluarga karena mendapat porsi dan rasa adil yang berbeda. Dan yang membedakan seorang anak hanya keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Sebagaimana telah di jelaskan dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 13, yang artinya.

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Dan kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal.” (Q.S Al-Hujurat : 13)

  1. Hak Mendapat Pendidikan

Setiap anak mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dari orang tuanya, khususnya di bidang agama. Karena bidang agama adalah bekal bagi anak untuk hidup di dunia yang akan membimbing anak menuju jalan yang benar. Kewajiban orang tua, selai memberi nafkah berupa pangan, pakaian dan tempat tinggal, orang tua juga wajib untuk memenuhi hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Dengan begitu anak juga akan mendapat bekal untuk berbakti dan mendoakan orang tua dan terhindar dari api neraka. Sebagaimana telah di jelaskan dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam surta At-Tahrim ayat 6, yang artinya.

““wahai orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka.” (Q.S At-Tahrim : 6)

  1. Hak Untuk Di Nikahkan

Selayaknya seorang manusia, kelak anak yang tadinya bayi kemudian tumbuh dewasa juga akan menghadapi kondisi dan masa sebagaimana orang dewasa pada umumnya, salah satunya adalah menikah. Dan sudah menjadi kewajiban bagi orang tua untuk menikahkan anaknya bila sudah sampai pada masanya. Karena hal itu juga merupakan sebuah hak dari anak yang harus du penuhi oleh orang tuanya.

Sebagaimana pada umumnya, orang tua pasti mengharapkan agar anaknya mendapat pasangan yang baik dan dapat menuntun sang anak menuju jalan yang benar. Oleh karena itu banya orang tua yang sangat hati-hati dan cenderung memilih dengan ketat. Namun kewajiban orang tua hanya menikahkan anak dan memberinya saran dalam memilih pasangan. Sebagaimana telah di sampaikan oleh Rasulullah dalam haditsnya yang di riwayatkan oleh Abu Hurairah. Rasulullah SAW bersabda,

“Hak anak antara lain, di berikan nama yang baik ketika lahir, di ajarkan Al-Qur’an ketika sudah berakal (tamyiz), dan menikahkannya ketika sudah menemukan.” (H.R Abu Hurairrah)

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya agar dapat hidup  dan tumbuh kembang dengan baik dan menjadi anak dengan pribadi yang shalih. Dan Agama Islam secara tegas memerintahkan kepada orang tua untuk menunaikan kewajibannya kepada sang anak dan memenuhi apa yang menjadi hak dari sang anak. karena pada hari akhir nanti, orang tua akan di hadapkan dengan petanyaan mengenai tanggung jawabnya terhadap keluarga yang ia pimpin dan tugas dan kewajiban serta hak yang seharusnya telah ia tunaikan. Dengan menunaikan hal-hal tersebut tentu dapat membuat ia melawati hisab dengan lancar karena dorongan dari doa anak yang telah ia ajari ilmu agama semasa ia hidup.

Demikan pembahasan dari Kawan Mama mengenai hak-hak seorang anak terhadap orang tuanya. Dengan memenuhi hak sang anak tentu akan mengantarkan sang anak menuju surga Allah SWT.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

Sumber :

  • Harakah
  • Haibunda
Cara Untuk Mendiagnosis Penyakit Presbiopi

Cara Untuk Mendiagnosis Penyakit Presbiopi

Hallo Kawan Mama, Kesehatan mata adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam aspek kondisi kesehatan oragn tubuh. Sebab mata yang sehat tentu akan membuat pemiliknya terbantu dan dapat melihat dengan jelas pada objek yang ada di sekitarnya. Namun ketika kondisi mata mengalami gangguan atau masalah keseatan, tentu hal ini akan merepotkan pemiliknya, terutama dalam melakukan aktivitas. Salah satu jenis masalah kesehatan terkait gangguan penglihatan adalah pres biopi. Sementara itu beberapa cara dapat di gunakan untuk mendiagnosis kondisi mata yang mengalami penyakit presbiopi.

Pertambahan usia atau juga di sebut faktor penuaan adalah salah satu kondisi alamiah yang di mana setiap orang, bahkan setiap mahluk hidup akan mengalaminya. Pada masa ini, fungsi dari setiap system metabolisme dan organ tubuh akan mengalami penurunan akibat faktor penuaan. Kondisi tersebut akan seringkali dapat menyebabkan seseorang mengalami masalah kesehatan. Dan salah satu masalah kesehatan yang akan muncul dan di alami oleh kebanyakan orang adalah gangguan penglihatan.

Presbiopi merupakan salah satu jenis masalah kesehatan terkait gangguan penglihatan yang umumnya akan muncul pada usia lanjut. Kondisi ini di duga dapat di pengaruhi oleh adanya faktor pertambahan usia atau penuaan. Umumnya seseorang yang mengalami kondisi presbiopi ini akan mengalami keadaan di mana ia akan kesulitan untuk meliihat atau membaca. Mata akan dapat melihat dengan jelas apabila ingin melihat atau membaca harus dengan merentangkan matanya terlebih dahulu.

Selain itu, penderita penyakit presbiopi biasanya juga harus memicingkan mata ketika hendak melihat pada objek. Tentunya kondisi ini membutuhkan tenaga dan focus yag lebih agar objek dapat terllihat dengan lebih jelas. Faktor penuaan di ketahui memiliki andil besar sebagai pemicu munculnya penyait presbiopi yang di alami oleh mata. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai cara untuk mendiagnosis kondisi mata yang mengalami penyakit presbiopi.

Presbiopi Pada Mata

Cara Untuk Mendiagnosis Penyakit Presbiopi

Penyakit mata berupa presbiopi atau juga lebih di kenal dengan istilah mata tua atau rabun senja, pada dasarnya memang merupakan penyakit yang umumnya di picu akibat faktor penuaan. Jenis gangguan penglihatan yang satu ini umumnya akan mengakibatkan munculnya gejala-gejala di mana mata tidak dapat berfungsi dengan normal seperti biasanya. Cepat atau lambat penyakit ini akan mengakibatkan penderitanya mengalami penurunan pada fungsi dan ketajaman penglihatan. Tentunya kondisi ini akan membuat penderitanya kesulitan dalam melihat atau mengenali sebuah objek di sekitarnya.

Pada dasarnya prsebiopi merupakan kondisi di mana mata mengalami penurunan fungsi dan kemampuan serta focus dan ketajaman penglihatan akibat adanya perubahan bentuk pada lensa mata. Gejala tersebut merupakan kondisi yang di akibatkan oleh faktor penuaan yang di alami oleh system penglihatan. Kondisi sering kali membuat penderitanya harus sedikit meregangkan matanya atau menjauhkan objek ketika melihat atau membaca agar dapat terlihat dengan jelas.

Di lansir dari laman American Academy of Ophthalmology yang menyebutkan bahwa presbiopi atau rabun senja adalah kondisi masalah kesehatan yang umum terjadi. Kondisi ini juga seringkali di alami oleh kebanyakan orang dan bahkan sebagian besar orang mengalaminya ketika memasuki usia lanjut. Terjadinya kondisi presbiopi ini adalah di mana adanya pergeseran struktur lensa mata yang di sebabkan oleh perubahan akibat faktor penuaan.

Pada kondisi ini struktur lensa mata akan mengalami perubahan struktur dan menjadi lebih keras dan tidak fleksibel seperti pada kondisi sebelumnya. Perubahan struktur lensa tersebut berdampak pada kondisi struktur kornea mata yang menjadi tidak rata. Akibatnya cahaya atau bayangan objek yang masuk ke mata akan kesulitan untuk sampai pada retina mata. Kondisi inilah yang membuat lensa mata mengalami kontraksi sehingga tidak adapt memfokuskan cahaya yang masuk ke mata.

Cara Untuk Mendiagnosis Penyakit Presbiopi

Umumnya, untuk mengatahui apakah seseorang mengalami kondisi penyakit presbiopi, dokter akan melakukan berbagai jenis tes secara medis. Hal tersebut di lakukan agar mendapatkan hasil yang lebih jelas dan akurat terkait kondisi mata. Apabila dokter menduga adanya gejala kondisi tersebut, maka pemeriksaan fisik dan tes akan di sarankan untuk di lakukan. Umumnya, langkah untuk mendiagnosis sendiri biasanya sama seperti pemeriksaan pada jenis ganggguan penglihatan lainya.

Berikut adalah beberapa prosedur dalam upaya untuk mendiagnosis mata yang mengalami presbiopi.

  1. Tes Ketajaman Penglihatan

Salah satu prosedur dalam upaya untuk mengatahui atau mendiagnosis kondisi mata yang mengalami presbiopi adalah dengan melakukan tes ketajaman penglihatan. Pada metode ini, dokter akan menggunakan alat yang bernama Snellen chart. Snallen chart sendiri merupakan alat yang berupa sebuah papan yang berisikan huruf-huruf. Huruf-huruf pada papan tersebut memiliki ukuran yang beragam, mulai dari ukuran yang terbesar hingga huruf yang lebih berukuran lebih kecil dan setersunya.

Dengan menggunakan alat tersebut dokter akan mengetahui bagaimana kondisi dan kemampuan penglihatan yang di miliki oleh pasien. Sebab kondisi mata yang mengalami presbiopi sendiri akan menyebabkan penurunan focus dan ketajaman penglihatan pada penderitanya.

  1. Pemeriksaan Uji Refraksi

Jika sebelaumnya dokter mangguanakan alat snallen chart dalam tes ketjaman penglihatan. Maka metode pemeriksaan ini merupakan metode pemeriksaan lanjut dari pemeriksaan sebelumnya. Dalam metode pemeriksaan ini, dokter juga akan menggunakan sebuah alat yang akan membantu untuk mendeteksi kondisi kesehatan dari fungsi penglihatan pasien.

Selain dapat medeteksi gejala presbiopi, prosedur pemeriksaan ini juga dapat menilai kondisi mata pasien, apakah pasien mengalami gejala mata silinder, rabun dekat atau bahkan mengalami gejala rabun jauh. Biasanya, dokter juga akan meminta pasien untuk melihat dan membaca huruf dan angka atau tulisan dengan menggunakan lensa dengan berbagai ukuran yang berbeda.

  1. Prosedur Tes Dilatasi Mata

Setelah melakukan beberapa metode prosedur pemeriksaan kondisi mata di atas, dokter juga akan melakukan metode pemeriksaan dengan prosedur tes dilatasi mata. Metode diagnosis tersebut akan di lakukan dengan tujuan untuk memeriksa bagian terdalam pada mata. Metode ini juga sangat di anjurkan untuk di lakukan pada pasien dengan beberapa risiko gangguan mata. Seperti rasa nyeri pada mata hingga adanya penurunan pada fungsi penglihatan.

Pada metode ini, dokter umumnya juga aka menggunakan adan meneteskan obat tetes mata agar pupil mata menjadi membesar dan lebih terbuka. Dengan kondisi bagian pupil mata yang membesar maka kondisi bagian retina dan saraf terdalam pada mata dapat terlihat dengan jelas. Dan dengan begitu, dokter dapat melihat dengan jelas terkait apakah kondisi mata mengalami gejala presbiopi atau bahkan gejala gangguan penglihatan lainya.

Pada dasarnya presibiopi merupakan salah satu masalah kesehatan terkait gangguan pada fungsi penglihatan yang umum di alami kebanyakan orang. Bahkan sebagaimana di jelaskan di atas, bahwa presbiopi sendiri akan di alami sebagian besar orang ketika memasuki usia lanjut. Bahkan beberapa kasus menyebutkan bahwa presbiopi dapat di terjadi lebih awal atau pada usia mulai dari 45 tahun. Munculnya kondisi tersebut pada usia lanjut seringkali membbuat penderitanya tidak menyadari dan menyepelekannya sebagai hal biasa. Namun beberapa penanganan yang tepat dapat mencegah dan mengurangi gejala akibat kondisi presbiopi.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mendiagnosis penyakit presbiopi. Metode-metode pemeriksaan di atas di lakukan untuk mengetahui dengan lebih jelas terhadap kondisi yang sedang terjadi pada bagian mata. Selain itu, metode-metode pemeriksaan di atas juga seringkali di gunakan untuk memeriksa dan mengetahui gejala dari jenis gangguan penglihatan lainya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Linksehat
  • Sehatq
Penyebab Munculnya Penyakit Presbiopi

Penyebab Munculnya Penyakit Presbiopi

Hallo Kawan Mama, Penuaan adalah salah satu kondisi alami yang di mana kondisi ini pastinya akan di alami oleh semua orang tanpa terkecuali. Pada kondisi ini, umumnya fungsi dari organdan metabolisme tubuh akan mengalami penurunan. Hal ini seringkali menyebabkan seseorang mengalami masalah kesehatan, termasuk pada fungsi penglihatan. Pada usia-usia tua seseorang rentan mengalami kondisi presbiopi. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari beberapa faktor yang menjadi penyebab munculnya penyakit presbiopi.

Pada usia yang beranjka mulai menua memang kerap sekali menjadi momen di mana berbagai jenis masalah kesehatan datang dan menyerang metabolsime di dalam tubuh. Hal tersebut juga berlaku pada system penglihatan di mana berbagai jenis gangguan penglihatan seringkali muncul dan membuat fungsi penglihatan menjadi terganggu. Prsebiopi adalah salah satu kondisi gangguan penglihatan yang seringkali muncul dan banyak di alami oleh orang dengan usia lanjut.

Jika kamu perhatikan dengan seksama, sering kali orang dengan usia tua atau lanjut usia seringkali merentangkan matanya ketika membaca koran atau buku. Hal ini juga seringkali terjadi ketika hendak melihat objek dengan memicingkan matanya. Kondisi ini seringkali terjadi agar mata dapat mefokuskan pandangannya untuk melihat objek di depannya. Kondisi ini umumnya seringkali di alami ketika seseorang menginjak usia 40 tahun ke atas.

Seseorang yang mengalami presbiopi umumnya akan mengalami kondisi di mana fungsi penglihatanya mengalalmi gangguan. Kondisi ini akan cukup sering membuat focus penglihatan penderitanya menjadi buyar. Akibatnya, penderita presbiopi akan kesulitan untuk melihat objek di depanya, terutama pada objek yang berukurann kecil. Pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa penyebab yang membuat munculnya penyakit presbiopi. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebegai berikut.

Pengertian Penyakit Presbiopi

Penyebab Munculnya Penyakit Presbiopi

Presbiopi atau yang juga di kenal dengan sebutan prsebiopia atau mata tua pada dasarnya merupakan suatu kondisi berupa gangguan yang terjadi pada fungsi penglihatannya. Gangguan pada fungsi penglihatan tersebut akan membuat penderita presbiopi mengalami penurunan daya penglihatan. Kondisi ini merupakan sebuah keadaan yang umumnya akan muncul dan di alami oleh seseorang yang beranjak dan memasuki usia tua.

Dalam istilah lain, kondisi mata yang mengalami presbiopi juga sering di sebut dengan sebutan mata tua atau rabun senja.  Kondisi di mana penurunan fungsi dan kemampuan penglihatan tersebut terjadi karena adanya perubahan bantuk lensa mata. Akibat dari mata yang mengalami kondisi ini membuat penderita presbiopi lebih mudah dan merasa nyaman menjauhkan objek ketika melihat maupun membaca di bandingkan melihatnya dengan jarak yang dekat.

Di lansir dari laman American Academy of Ophthalmology, menyebutkan bahwa rabun tua atau presbiopi merupakan salah satu kondisi yang sudah pasti akan di alami semua orang ketika memasuki usia lanjut. Umumnya kondisi ini terjadi akibat adanya pengerasan lensa mata karena faktor pertambahan usia. Pengerasan lensa akan mengakibatkan kondisi lensa mata yang menjadi tidak fleksibel. Selain itu, kondisi tersebut juga akan mengakibatkan struktur dari lensa atau kornea mata menjadi tidak rata.

Lensa mata sendiri pada dasarnya memiliki fungsi sebagai alat untuk memfokuskan cahaya yang masuk menuju retina. Ketika mata memandang objek yang dekat, maka lensa mata akan berkontraksi dan melengkung untuk memfoksukan cahaya. Faktor penuaan menajdi salah satu faktor yang membuat lensa menjadi sulit untuk berkontraksi dan kesulitan untuk melihat focus pada objek yang dekat.

Penyebab Munculnya Penyakit Presbiopi

Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, bahwa presbiopi atau rabun senja merupakan masalah kesehatan yang seringkali terjadi ketika usai beranjak menua. Hal tersebut membuat kondisi presbiopi berbeda dengan gengguan penglihatan jenis lainya, seperti silinder, rabun jauh, dan rabun dekat. Usia yang menua seringkali membuat struktur lensa mata mengeras hingga mata kehilangan fleksibilitasnya.

Struktur lensa mata yang menjdi kaku akan membuat menyebabkan lensa tidak bisa fleksibel dan berubah bentuk untuk memfokuskan cahaya dari benda yang jaraknya dekat ke retina mata. Kondisi ini membuat benda tersebut terllihat menajdi kabur dan tidak jelas karea mata yang kesulitan untuk focus. Faktor penuaan juga akan menyebabkan perubahan pada serat otot yang mengelilingi lensa mata sehingga mata menjadi kurang elastis.

Hal tersebut membuat mata membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat melilhat pad objek dengan lebih baik dan jelas. Meskipun kondisi ini lebuh mudah tejadi akibat faktor penuaan, namun ternayata presbiopi juga dapat terjadi lebih awal. Kondisi ini di sebut dengan istilah presbiopi premature atau presbiopi dini. Presbiopi premature dapat terjadi akibat beberapa faktor, yakni antara lain sebagai berikut.

  1. Kondisi mata yang mengalami trauma
  2. Penyakit diabetes
  3. Riwayat kondisi anemia
  4. Rabun dekat
  5. Adanya gangguan neuromaskular yang dapat mempengaruhi saraf dan otot
  6. Riwayat penyakit autoimun yang dapat mempengaruhi tulang belakang dan otak
  7. Buruknya gaya hidup
  8. Penggunaan handphone yang tidak baik
  9. Efek dari penggunaan beberapa jenis obat seperti, antidepresan, antihistamin dan diuretic
  10. Seringkali mengkonsumsi alcohol
  11. Jenis kelamin wanita
  12. Menopause
  13. Riwayat penyakit jardiovaskular
  14. Riwayat insufisiensi vascular (penumpukan aliran darah

Pada dasarnya presbiopi adalah suatu kondisi berupa gangguan penglihatan yang pada umumnya terjadi akibat faktor penuaan. Kondisi ini akan menyebabkan penderitanya mengalami penurunan ketajaman penglihata. Selain itu, mata juga akan kesulitan untuk memfokuskan pandangan ketika melihat pada objek, terutama yang memiliki ukuran lebih kecil. Presbiopi sendiri merupakan kondisi yang hampir semua orang akan mengalaminya ketika memasuki usia tua. Namun beberapa hal di atas juga dapat menyebabkan kondisi presbiopi terjadi dengan lebih cepat.

Demikian pejelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa faktor yang menjadi penyebab munculnya penyakit presbiopi. Meskipun faktor penuaan menjadi penyebab paling kuat munculnya presbiopi, namun beberapa faktor lain juga dapat menyebabkan terjadinya presbiopi. Karenanya pentinh untu mengetahui kondisi mata dengan memeriksakan mata secara rutin untuk mencegah kondisi tersebut.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Linksehat
  • Honestdocs
Pantangan Pasien Pasca Melakukan Operasi Ablasi Retina

Pantangan Pasien Pasca Melakukan Operasi Ablasi Retina

Hallo Kawan Mama,  Masalah kesehatan pada dasarnya merupakan suatu kondisi di mana adanya kondisi medis yang seringkali di alami oleh kebanyakan orang. Masalah kesehatan juga terkait dengan adanya gangguan pada fungsi penglihatan. Seperti halnya dengan kondisi ablasi retina yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan. Kondisi tersebut umumnya juga hanya dapat di tangani dengan melakukan prosedur operasi. Bahkan di ketahui ada beberapa pantangan yang harus di jauhi pasca pasien melakukan operasi ablasi retina.

Gangguan penglihatan memang merupakan salah satu kondisi medis terkait masalah kesehatan yang kerap di alami kebanyakan orang. Bahkan kondisi ini dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal usia, baik tua, muda atau bahkan anak-anak. Selain itu, dampak mata yang mengalami kondisi ablasi retina ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan. Karenanya kondisi ini merupakan keadaan yang perlu untuk di waspadai.

Di lanasir dari laman Middle East African Journal of ophthalmology, menyebutkan bahwa salah satu tipe ablasi retina, yakni ablasi retina eksudatif di temukan dan dapat menjadi pemicu gejala lymphoblastic leukemia akut atau kondisi ALL. Namun, meskipun demikian beberapa faktor lain juga di anggap dapat menyebabkan meunculnya kondisi gejala ablasi retina. Terlepas dari itu, pada dasarnya, belum di ketahui dengan pasti faktor utama penyabab munculnya kondisi ablasi retina.

Dalam penanganan kondisi ablasi retina sendiri, umumnya prosedur operasi menjadi langkah yang tepat untuk mengatasi ablasi retina. Sebab untuk mengatasi retina yang mengalami perobekan atau pelepasan dari tepatnya hanya dapat di atasi dengan prosedur operasi. Sementara itu, ada beberapa pantangan yang tidak boleh di lakukan pasca melakukan operasi ablasi retina. berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai pantangan pasca operasi ablasi retina. Untuk itu, simak penjelasannya sebagai berikut.

Kondisi Ablasi Retina

Pantangan pasca melakukan operasi ablasi retina

Sebagaimana yang telah di singgung di atas, bahwa ablasi retina merupakan salah satu kondisi masalah kesehatan pada fungsi penglihatan yang akan membuat system penglihatan menjadi terganggu. Kondisi tersebut akan mengakibatkan penderitanya mengalami kondisi di mana ketajaman penglihatan yang kian menurun. Akibatnya, kualitas penglihatan yang terganggu akan menyebabkan mata tidak dapat melihat jelas pada objek. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami kondisi kebutaan secara permanen.

Ablasi retina sendiri, dalam dunia medis lebih di kenla dengan istilah retinal detachment. Kondisi ini dapat di sebabkan oleh beberapa faktor yang cukup beragam. Pada dasarnya retina merupakan sebuah jaringan mata yang berupa lapisan yang berbentuk seperti selaput tipis yang terletak pada bagian belakang bola mata. Retina tersebut juga terdiri dari berbagai sel yang memiliki fungsi sebagai sensor yang peka terhadap cahaya yang masuk ke mata pada proses penglihatan.

Retina mata pada dasarnya juga memilki penyokong yang berupa lapisan koroid yang terletak pada bagian bawah retina. Lapisan koroid tersebut merupakan jaringan berupa pembuluh darah yang akan berfungsi untuk menyediakan oksigen dan nutrisi sebagai suplai yang di butuhkan oleh retina. Sedangkan ablasi retina sendiri merupakan kondisi di mana retina mengalami perobekan atau terlepas dari dari bola mata yang akan menyebabkan kinerja dari fungsi penglihtan mennjadi terganggu.

Pengobatan Ablasi Retina

Pada dasarnya, kondisi mata yang mengalamo ablasi retina ini secara garis besar terbagi menjadi 2 kondisi. Yakni retina mata yang mengalami perobekan, serta retina mata yang mengalami pelepasan dari tempatnya. Untuk mengatasi kondisi ini sendiri, umumnya memerlukan penanganan yang berbeda sesuai dengan jenis atau kondisinya. Berikut adalah beberapa cara yang umumnya di lakukan untuk menangani ablasi retina sesuai dengan kondisinya.

  1. Retina Mata Yang Mengalami Perobekan

Umumnya kondisi retina mata yang mengalami perobekan dapat di atasi dengan melakukan prosedur yang cukup sederhana dan tanpa harus melakukan prosedur operasi. Sebab pada kondisi tersebut, pengobatan yang di lakukan di tujukan untuk mencegah pelepasan pada retina akibat mengalami perobekan. Berikut adalah beberapa prosedur yang di lakukan untuk menangani retina mata yang mengalami perobekan.

    • Fotokoagulasi merupakan prosedur pengobatan di mana dokter akan mengguanakan dan mengarahkan sinar laser pada mata melalui pupil. Laser tersebut akan membuat luka bakar di sekitar retina yang mengalami perobekan. Kemudian akan membuat jaringan parut yang menyambungkan retina pada jaringan yang ada di bawahnya.
    • Cryopexy merupakan prosedur pembekuan yang akan di lakukan pada retina yang mengalami perobekan. Prosedur ini akan membuat luka yang di hasilkan dapat membuat retina tidak terlepas dan tetap berada di tempatnya. Umumnya, sebelum prosedur ini di lakukan, dokter akan melaukan langkah pemiusan terlebih dahulu untuk mengurangi aktivitas dan rasa sakit yang kemungkinan akan di rtasakan.
  1. Retina Mata Yang Mengalami Pelepasan

Ketika retina mata telah mengalami pelepasan secara sepenuhnya, maka metode yang akan di lakukan untuk adalah dengan melakukan prosdur operasi. Prosedur operasi sendiri, di bagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan faktor yang mempengaruhi, serta tingkat keparahan ablasi retina. Berikut adalah beberapa jenis prosedur operasi ablasi retina berdasarkan faktor yang mempengaruhi dan tingkat keparahannya.

    • Retinopeksi Pneumatic (Pneumatic Retinopexy), merupakan metode di mana dokter akan menyuntikkan gelembung udara atau gas pada bagian dalam di tengah mata atau pada rongga vitreous. Kemsudian retina mata akan di dorong untuk kembali pada tempatnya. Selain itu, umumnya dokter juga akan menggunakan prosedur cryopexy untuk memperbaiki apabila retina mengalami perobekan.
    • Virektomi, merupakan pengangkatan vitreus bersama dengan jaringan yang menarik retina. Udara atau gas atau bahkan silicon kemudian akan di suntikkan ke dalam ruang vitreus untuk membantu meratakan stuktur pada retina mata.
    • Gesper scleral atau scleral bukle merupakan metode operasi di mana dokter kan menjahit sepotong bahan siliko ke bagian putih mata yakni sklera mata. Bahan siliko tersebut akan di tanam dengan lembut ke dalam mata untuk mmebantu ablasi retina agar kembali terhubung pada bola mata.

Pantangan Pasca Operasi Ablasi Retina

Prosedur operasi penyakit ablasi retina sendiri umumnya membutuhkan waktu yang cukup lama sebagai masa pemulihan. Umumnya, pasien yang telah melakukan operasi tersebut membutuhkan waktu antara 6 minggu hingga 6 bulan lamanya. Hal ini tergantung dengan kondisi tubuh yang akan membuat proses pemulihan menjadi lebih cepat atau bahkan lebih lambat. Bahan beberapa kasus menyebutkan bahwa tidak jarang pasien membutuhkan waktu hingga 1 tahun lamanya untuk pulih dari kondisi tersebut.

Pasca melakukan operasi ablasi retina sendiri, ada beberapa pantangan yang harus di hindari oleh pasien. Hal ini di tujukan untuk menghindari terjadinya risiko akibat operasi ablasi retina. Berikut adalah beberapa pantangan yang harus di hindari pasca melakukan operasi ablasi retina.

  1. Mengemudi

Pantangan yang pertama pasca melakukan operasi ablasi retina adalah menghindari untuk mengemudikan kendaraan. Sebab pasca melakukan operasi, kondisi mata akan menjadi sangat rapuh sehingga rentan mengalami kondisi yang berbahaya apabila di lakukan untuk mengemudi. Sebab mata membutuhkan tenaga ekstra untuk melihat jelan ketika mengemdi. Pasien bisa saja mengalami kecelakaan apabila di paksakan untuk mengemudikan kendaraan pasca operasi ablasi retina.

  1. Olahraga Berat

Pada dasarnya, olehraga merupakan salah satu aktivitas untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan bugar. Namun bagi pasien yang melakukan operasi ablasi retina, aktivitas tersebut hendaknya perlu untuk di hindari. Sebab aktivitas tersebut atau seperti bersepeda dapat membahayakan kondisi mata yang rapuh pasca operasi. Sebagai gantinya, kamu dapat beristirahat atau mencoba gerakan ringan seperti stretching atau jalan santai di pagi hari.

  1. Terpapar Sinar Matahari Secara Langsung

Umumnya, sinar matahari si pagi hari merupakan sumber vitamin D yang baik utuk kesehatan mata dan tulang tubuh. Namun untuk pasien pasca operasi di anjurkan untuk menghindari aktivitas tersebut. Sebab paparan sinar matahari dapat menyebabkan munculnya efek samping akibat operasi. Untuk mangatasinya, kamu dapat menggunakan kaca mata hitam agar terhindar dari paparan sinar matahari dan juga terhindar dari debu.

  1. Berenang

Pada dasarnya, berenang merupakan kegiatan positif ayang dapat menjaga kesehatan jantung, paru-paru, serta menjaga kesehatan tulang dan menambah tinggi badan. Namun pasca melakukan operasi, pasien perlu untuk menghindari kegiatan tersebut untuk mengihndari efek samping yang bisa di sebabkan oleh aktivitas tersebut.

  1. Mengkonsumsi Minuman Beralkohol

Selain berbahaya untuk kesehatan tubuh, alcohol juga sangat berbahaya bagi kesehatan mata, terutama pasca malekukan operasi. Sebab alcohol dapat membuat mata bengkak dan proses pemulihan menjadi lebih lambat dan dapat mengurangi efek antibiotic dan obat-obatan yang di konsumsi. Untuk itu, pasca operasi, pasien di anjurkan untuk menghindari mengkonsumsi alcohol dan menggantinya dengan air putih.

  1. Mengucek Mata

Seringkali katika mata merasa gatal atau ada sesuatu yang masuk ke mata, maka tangan akan secara tomatis mengucek mata. Untuk pasien pasca operasi, sebaiknya hindari kebiasaan tersebut. Sebagai cara untuk mengakalinya, kamu dapat menggunakan salep atau perban yang di berikan oleh dokter untuk melindungi mata pasien.

  1. Menggunakan Lensa Kontak

Penggunaan lensa kontak sudah menjadi hal yang umum di lakukan oleh kebanyakan orang. Namun untuk pasien pasca operasi, sebaiknya hindari menggunakan lensa kontak, baik lensa kontak penganti kaca mata atau lensa kontak kosmetik. Sebab penggunaan lensa kontak dapat membuat proses penyembuhan mennjadi lebih lama dan dapat menyebabkan kerusakan pada mata yang membuat operasi yang telah di lakukan menjadi gagal. Akibatnya, kondisi ini dapat menyebabkan munculnya kondisi lain yang sangat berbahaya bagi kesehatan mata dan tubuh.

  1. Menggunakan Make Up

Sama halnya dengan lensa kontak, make up juga sudah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi kebanyakan orang. Namun bagi pasien pasca operasi, menggunakan make up sebaiknya perlu untuk di hindari. Sebab zat kimia yang ada pada make up bisa saja masuk ke mata yang dapat menyababkan mata mengalami iritasi dan menyebabkan operasi yang telah di lakukan menjadi gagal.

Prosedur operasi pada dasarnya merupakan metode penyembuhan yang di anggap paling tepat untuk mengatasi mata yang mengalami kondisi abalsi retina. Sebab dalam pelaksanaanya. Operasi akan di lakukan berdasarkan jenis dan kondisi mata yang mengalami ablasi retina. Untuk proses penyambuhannya sendiri, operasi ablasi retina terbilang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kembali pulih. Hal ini tidak terlepas dari kondisi tubuh yang sedang di alami. Selain itu, beberapa pantangan di atas sangat perlu untuk di hindari untuk mempercepat proses pemulihan serta mencegah terjadinya efek samping yang dapat terjadi akibat operasi ablasi retina.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai pantangan pasien pasca operasi ablasi retina. Meskipun beberapa pantangan tersebut merupakan aktivitas yang umumny baik bagi kesheatan, namun untuk pasien pasca operasi, aktivitas tersebut perlu untuk di hidnari.

Semoga tulisan ini dapat memabntu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Spesialisbedah
Faktor Risiko Penyebab Penyakit Ablasi Retina

Faktor Risiko Penyebab Penyakit Ablasi Retina

Hallo Kawan Mama, dari sekian banyaknya masalah kesehatan terkait gangguan penglihatan, ablasi retina ada;ah salah satu jenis gangguan penglihatan yang cukup darurat. Sebab kondisi ini akan membuat penderitanya mengalami berbagai gejala dari gangguan penglihatan yang cukup beragam. Umumnya kondisi ini terjadi akibat adanya pelepasan retina mata dari tempat penopangnya. Namun beberapa faktor tertentu juga memiliki risiko yang dapat menjadi penyebab terjadinya kondisi penyakit ablasi retina.

Kondisi mata yang mengalami gangguan memang kerap kali membuat rasa tidak nyaman dan menganggu aktivitas sehari-hari. Gejala-gejala yang di timbulkan juga seringkali menjadi keluhan oleh para pemderita gangguan penglihatan. Ablasi retina sendiri merupakan salah satu jenis gangguan penglihatan yang termasuk kedalam kategoti penyakit mata berbahaya. Sebab selain menyebabkan gangguan pada kinerja system dan fungsi penglihatan, ablasi retina juga dapat menyababkan hilangnya fungsi penglihatan secara total.

Umumnya, penyakit ablasi retina ini lebih sering di alami oleh seseorang yang memasuki usia lanjut, yakni 50 tahun ke atas. Pada dasarnya, belum di katahui dengan pasti penyebab mata mengalami kondisi ablasi retina. Namun kebanyakan kasus dari munculnya penyakit ablasi retina di sebabkan oleh faktor penuaan. Meskipun demikian ablasi retina juga dapat di alami oleh semua orang, baik dewasa ataupun usia anak-anak.

Meskipun belum di katahui dengan pasti penyebab munculnya ablasi retina, namun faktor bertambahnya usia di duga kuat sebagai penyebab terjadinya ablasi retina. Namun diu lansir dari laman Middle East African Journal of ophthalmology menyebutkan bahwa ablasi retina tipe eksudatif di temukan dan menjadi gejala kondisi lymphoblastic leukemia akut atua ALL. Meski demikian, beberapa faltor lain di anggap memiliki risiko yang dapat menyebabkan terjadinya ablasi retina. Berikut adalah beberapa faktor risiko penyebab terjadinya ablasi retina.

Pengertian Penyakit Ablasi Retina

Faktor Risiko Penyebab Ablasi Retina

Pada dasarnya, ablasi retina merupakan salah satu keadaan di mana kondisi retina mata mengalami gangguan. Kondisi ini berupa terlepasnya retina mata dari tempat atau penopangnya. Tentunya hal ini akan memberikan dampak pada fungsi dari system penglihatan itu sendiri. Sebab bagaiamanapun retina mata sendiri merupakan bagian dari mata yangmemiliki fungsi dan peran yang sangat penting dalam proses dan kinerja dari system penglihatan.

Retina mata pada dasarnya merupakan jaringan mata yang berbentuk lapisan bening yang bentuknya menyerupai selaput tipis. Jaringan tersebut terletak pada bagian belakang mata yang juga di sokong atau di topang oleh jaringan teroid yang terletak di bawahnya. Jaringan teroid tersebut selain menjadi penopang bagi retina mata, ia juga akan memiliki fungsi sebagai penyuplai oksigen yang akan di salurkan ke area mata. Ketika retina mata mengalami pelepasan dari tempatnya, maka secara otomatis juga akan terlepas dari jaringan teroid di dalam mata.

Adanya retina di dalam mata memiliki tugas dalam terjadinya proses penglaihatan. Proses penglihatan sendniri pada umumnya terjadi di mana cahaya objek yang masuk ke mata akan di tangkap oleh kornea mata dan kemudian akan di biaskan dan melewati kornea mata untuk kemudian menuju ke retina mata. Retina mata inilah yang akan merubah informasi visual dari cahaya objek tersebut manjadi sinyal listrik pada retina bagian sentral, yakni macula. Kemudian sinyal listrik tersebut akan di bawa oleh saraf optik menuju ke otak. Dengan begitu, cahaya objek yang masuk ke mata dapat di proses dan di intrpretasikan oleh otak menjadi sebuah gambar objek.

Lepasnya retina dari tempatnya ini akan menyebabkan kinerja dari fungsi penglihatan itu sendiri menjadi tidak normal. Kondisi ini akan mengakibatkan berbagai gejala seperti penglihatan yang menjadi buram atau kabur, ketajaman penglihatan yang kian menurun hingga penglihatan bidang yang menjadi lebih sempit. Pada kondisi yang lebih buruk, ablasi retina dapat menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan total yang terjadi secara permanen.

Penyebab Ablasi Retina

Pada dasarnya, mata yang mengalami kondisi ablasi retina ini dapat di sebabkan oleh beberapa faktor di mana faktor tersebut juga terbagi menjadi beberapa jenis ablasi retina. Secara garis besar, berdasarkan jenisnya, penyebab terjadinya ablasi retina terbagi menjadi 3 jenis, yakni rhegmatogenous retinal detachment, traction ratinal detachment dan exudative detachment. Berikut adalah penelasannya.

  1. Rhegmatogenous Retinal Detachment

rhegmatogenous retinal detachment atau juga di genal dengan istilah ablasi retina jenis rhegmatogenous merupakan kondisi di mana terdapat robekan atau lubang pada retina. Hal ini akan menyebabkan cairan dari dalam mata menjadi keluar melalui lubang dan kemudian masuk ke bagian belakang retina mata. Caran tersebut akan memisahkan retina dari jaringan koroid yang menyulplai nutrisi dan oksigen sehingga retina terlepas dari tempatnya. Selain itu, faktor penuaan di duga kuat menyebabkan trjadinya kondisi rhegmatogenous retinal detachment tersebut.

  1. Traction Ratinal Detachment

traction ratinal detachment atau juga di kenal dengan sebutan ablasi retina traksional merupakan kondisi di mana jaringan luka pada permukaan retina berkontraksi dan menyebabkan retina terlepas. Kondisi ablasi retina jenis ini umumnya lebih jarang terjadi di bandingkan dengan jenis rhegmatogenous. Selain itu, terjadinya jenis ablasi retina yang satu ini di duga kuat akibat adanya penyakit diabetes. Sebab penyakit tersebut dapat menyebabkan masalah dengan system vascular retina yang menyebabkan adanya jaringan luka pada mata yang juga membuat terlepasnya retina mata dari tempatnya.

  1. Exudative Detachment

Exudative detachment atau juga di kenal dengan sebutan ablasi retina eksudatif meripakan kondisi yang berbeda dengan kedua jenis ablasi retina di atas. Ablasi retina jenis tidak di sebabkan oleh adanya robekan seperti jenis lainya. Kondisi ini terjadi akibat adanya kondisi peradangan atau penyakit coats’. Kondisi tersebut biasanya akan menyababkan perkembangan abnormal pada pembuluh darah di belakanh retina yang kemudian akan menyebabkan lepasnya retina mata.

Faktor Risiko Penyebab Ablasi Retina

Selain beberapa penyebab yang dapat menyababkan teradinya berbagai jenis penyakit ablasi retina, faktanya, kondisi ini juga dapat terjadi akibat beberapa faktor lainya. Seseorang yang memiliki riwayat rabun jauh atau mata mincu parah di mana skor minus mencapai angka 8 atau lebih berisiko mengalami ablasi retina. Hal ini terjadi akibat bertambahnya atau bola mata yang memanjang kedepan dan membuat peripheral retina mengalami penipisan secara paksa.

Penipisan Peripheral retina ini lambatlaun akan menyababkan retina sobek sehingga cairan vitreous meluap, merembes atau bosor dan masuk ke celah anatara retina dan lapisan yang ada di belakangnya. Cairan tersebut kemudian akan mengendap dan menumpuk hingga menyababkan seluruh lapisan retina terlepas dari dasarnya. Bahkan risiko ablasi retina pada penderita rabun jauh parah berisiko 15 hingga 200 kali lebih tinggi di bandingkan dengan orang normal pada umumnya.

Selain beberapa penyebab dan kondisi tersebut, ablasi retina juga dapat terjadi akibat beberapa faktor lain, yakni sebaga berikut.

  • Usia lanjut
  • Rabun jauh
  • Penurunan kualitas tubuh vitreous
  • Riwayat ablasi retina sebelumnya
  • Riwayat keluarga pengidap abasi retina
  • Memiiki riwayat operasi mata
  • Pernah mengalami cedera mata hingga serius
  • Riwayat penyakit mata atau iritasi
  • Trauma mata
  • Diabetes
  • Tekanan darah tinggi
  • Tumor
  • Kanker
  • Peradangan (uveitis)

Ablasi retina umumnya adalah salah satu gangguan penglihatan yang serigkali di temukan pada seseorang yang menginjak usia 50 tahun ke atas. Sebab pertambahan usia memiliki dampak yang sangat besar pada proses terjadinya ablasi retina. Meskipun demikian, mata yang mengalami ablasi retina juga dapat di sebabkan oleh faktor-faktor lainya. Faktor faktor tersebut umumnya merupakan jenis gangguan penglihatan itu sendiri. Dengan begitu dapat di ketahui bahwa menjaga dan merawat mata merupakan hal yang patut untuk di lakukan untuk mneghindarkan mata dari berbagai penyakit atau gangguan yang dapat membahayakan kesehatan mata.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa faktor risiko penyebab ablasi retina. secara garis besar, ablasi retina merupakan salah satu jenis gangguan penglihatan atau penyakit mata yang sangat berbahaya bagi kesehatan mata. Sebab kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan total secara permanen pada penderitanya. Karenanya perlu sesegera mungkin untuk melakukan penanganan untuk mencegah ablasi retina dan memulihkan kondisi kesehatan mata.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Klinikmatanusantara