Ciri Atau Gejala Kondisi Mata Silinder

Ciri Atau Gejala Kondisi Mata Silinder

Hallo Kawan Mama, Mata yang tidak dapat berfungsi untuk dengan normal adalah salah satu akibat dari adanya gangguan penglihatan. Mata adalah organ tubuh yang memiliki fungsi penting dan peran yang tak tergantikan. Namun mata memiliki karakteristik yang sensitive, sehingga tidak jarang mengalami kelainan atau masalah penglihatan. Di antara banyaknya gangguan penglihatan, mata silinder adalah salah satu yang kerap di alami. Kondisi ini dapat di kenali dari ciri atau gejala mata silinder yang muncul.

Gangguan penglihatan

Gejala Mata Silinder

Gangguan penglihatan atau kelainan refraksi mata memang masalah kesehatan terkait mata yang sering di alami oleh kebanyakan orang. Bahkan menurut data infografis dari kementrian kesehatan RI menyebutkan bahwa gangguan penglihatan menempati urutan pertama sebagai masalah mata yang banyak di alami oleh masyarakat hingga mencapai angka 48%.

Tentunya hal ini tidak bisa di anggap remeh, sebab kelainan refraksi mata dapat menyebabkan hilangnya penglihatan atau kebutaan. Dan mata silinder merupakan salah atu kelainan refraksi yang berisiko menyebabkan kebutaan. Dalam sekala global, risiko kebutaan akibat gangguan mata silinder berada pada urutan kedua setelah katarak di mana mencapai angka 20,26%. Karenanya, mata silinder tidak bisa di sepelkan begitu saja.

Mata silinder

Mata silinder memang kerap terjadi dan di alami oleh banyak orang. Namun tidak jarang orang yang tidak mengetahui bahwa matanya telah mengalami kondisi mata silinder. Sebab, umumnya, kondisi mata silinder ini datang di sertai dengan kondisi rabun jauh atau rabun dekat. Pada dasaranya, mata silinder atau dalam istilah medis di sebut astigmatisme merupakan sebah kondisi di mana bentuk kornea atau lensa mata yang ada di bagian dalam bola mata tidak memiliki bentuk melengkung yang sempurna.

Kondisi ini membuat cahaya yang masuk ke mata tidak dapat di biaskan dengan baik oleh kornea sehingga cahaya tidak menngarah tepat pada retina. Sama halnya dengan rabun jauh dan dekat, kondisi mata silinder akan mengakibatkan mata tidak dapat melihat objek dengan jelas pada jarak yang dekat atau jauh.

Di lansir dari laman Havard Medical school, kornea dan lensa mata normalnya memiliki bentuk bulat sempurna. Kondisi ini akan memungkinkan semua cahaya dapat masuk dan dapat di tangkap dan di biaskan dengan baik oleh kornea mata. sedangkan korena pada mata silinder memiliki bentuk oval, sehingga mata tidak bisa sepenuhnya memfokuskan seluruh cahaya yang masuk munuju retina.

Penyebab mata silinder

Mata silinder umumnya dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal usia. Pada dasarnya, penyebab mata silinder masih menjadi perdebatan dan menuai perbedaan pendapat di kalangan dokter dan peneliti. Namun beberapa faktor yang kemungkinan menjadi penyebab kondisi mata silinder. Seperti,

  • Faktor genetik,
  • Kelainan mata,
  • Adanya jaringan parut pada kornea,
  • Rabun dekat atau jauh yang parah,
  • Keratoconus
  • Atau pernah melakukan operasi mata.

Ciri atau Gejala mata silinder

Biasanya gejala mata silinder pada setiap orang mungkin akan berbeda-beda. Pada mata silinder dengan tahap ringan, mungkin tidak akan bergitu terlihat dengan jelas gejala yang muncul. Namun gejala yang paling sering muncul dan terjadi pada kebanyakan orang adalah kondisi penglihatan yang menjadi kabur dan buram di sertai dengan sakit kepala.

Berikut ini adalah beberapa ciri atau gejala yang kemungkinan menunjukkan indikasi mata silinder yang perlu di waspadai.

  1. Mata yang mudah lelah

Mata lelah memang kerap di alami oleh kebanyalan orang, terutama bagi yang memiliki aktivitas mata yang berat. Namun ternayata, kondisi mata yang mudah kelelahan juga menjadi gejala mata silinder. Ketika melakukan akititas membaca atau melihat sesuatu dengan ketelitian, mata normal dapat berfungsi dengan baik dan dapat bertahan cukup lama. Namun mata yang mudah mengalami kelelahan bisa menjadi pertanda munculnya kondisi mata silinder.

  1. Mata tidak mampu melihat langsung pada cahaya.

Dalam kondisi normal, sekalipun sebentar mata dapat melihat langsung menuju cahaya sekalipun cahaya itu terang. Namun bagi penderita mata silinder, mata tidak memiliki kemampuan untuk melihat langsung pada arah cahaya. Bila di paksakan, akan membuat penglihatan menjadi berbayang.

  1. Kesulitan melihat pada tempat dengan cahaya redup

Selain tidak dapat melihat langsu kea rah cahaya, pengidap mata minus juga di indikasikan akan kesulitan melihat pada tempat dengan cahaya yang redup. Pasalnya, kondisi mata yang tidak normal akan kesulitan untuk menangkap cahaya dan menyalurkannya menuju retina. Kondisi ini akan membuat mata tidak dapat melihat dengan jelas pada malam hari.

  1. Buramnya Penglihatan

Selain tidak dapay melihat langsung menuju arah cahaya yang terang, penglihatan yang buram juga menjadi salah satu gejala mata silinder. Sebab, pengidap mata silinder memiliki kondisi mata yang sudah tidak memiliki kemampuan untuk dapat mengoreksi keburaman penglihatan. Selain itu, mata juga tidak dapat melihat focus pada objek. Hal ini menjadi salah satu indikasi dari gejala mata silinder.

  1. Tidak bisa melihat garis lurus

Bagi pengidap mata silinder, ketika harus melihat garis lurus maka penglihatan yang di hasilkan oleh mata akan nampak seperti miring dan berbayang. Pada kondisi mata silinder yang cukup parah, garis lurus yang di lihat akan Nampak lebih jadi satu atau ganda. Jika kondisi ini terjadi maka dapat di artikan sebagai mata silinder atau kelainan refraksi mata lainya.

  1. Sakit kepala

Normalnya mata akan berfungsi dengan baik dan dapat melihat dengan normal. Namun, pengidap mata silinder tidak dapat melihat objek dengan jelas sehingga memerlukan focus yang ekstra agar dapat melihat dengan jelas. Hal ini akan menyebabkan munculnya rasa sakit pada kepala bagian depan (Lobus Frontal).

  1. Sudut penglihatan yang menyempit

Adanya penglihatan dengan sudut yang menyempit merupakan salah satu indi kasi gejala mata silinder. Hal ini dpat di ketahui ketika melihat objek yang jauh, maka mata akan menyipitkan kelopak agar dapat melihat dengan jelas. Selain itu, kondisi mata selinder juga akan memaksa penderitanya memiringkan kepala agar objek dapat terlihat dengan jelas.

  1. Melihat objek dengan mendekatkannya

Pada dasaranya, mata silinder sangat umum di temukan muncul di sertai dengan rabun jauh atau dekat. Namun seseorang yang tengah mengalami mata silinder cederung tidak dapat melihat pada objek yang letaknya jauh sama seperti mata minus atau rabun jauh. Kondisi ini mengakibatkan mata perlu untuk mendekatkan objek agar dapat melihat dengan lebih jelas.

Diagnosis mata silinder

Ciri atau gejala mata silinder

Untuk mengetahui dengan lebih pasti terkain kondisi mata, kamu dapat pergi ke dokter untuk mendapatkan hasil yang akurat. Umumnya dalam upaya untuk mengetahui apakah seseorang mengalami kondisi mata silinder, dokter akan melakukan beberapa tes mata. berikut adalah beberapa jenis mata untuk mengetahui kondisi mata.

  • Vision test

Dalam upaya untuk mengetahui kondisi mata, cara yang paling umum di lakukan adalah menggunakan vision test. Dokter akan meminta pasien untuk melihat atau membaca huruf-huruf dengan berbagai ukuran yang berbeda di tempat yang berjarak 20 kaki atau 6 meter dari pasien.

  • Retinoscope

Cara yang kedua adalah dengan menggunakan retinoscope. Pasien akan di minta untuk menggunakan lensa koreksi dengan bantuan alat retinoscope untuk menentukan hasil yang lebih objektif.

  • Uji refraksi

Selain retinoscope, tes yang di lakukan untuk memeriksa kondisi mata adalah dengan melakukan uji refraksi. Cara ini di lakukan dengan menggunakan alat bernama refraktol optikal. Mesin ini memiliki fitur berbagai jenis lensa korektif dengan kekuatan yang bervariasi. Dengan menggunakan alat ini kondisi mata akan terlihat dan lensa jenis apa yang harus di pakai akan di ketahui.

  • Keratometri

Dokter akan menggunakan alat bernama keratometer untuk melihat dan mengukur kelengkungan pada kornea mata. Selain untuk mendiagnosis kondisi mata, alat ini juga akan menentukan ukuran lensa yang sesuai dengan kondisi mata.

  • Topografi kornea

Cara yang satu ini hampir mirip dengan keratometri. Bedanya, pada metode ini, dokter tidak akan mengguanakn alat seperti keratometer. Namun dokter akan menggunakan alat yang lebih canggih dan lebih presisi. Namun, biasanya metode ini metode pemeriksaan ini di gunakan ketika tindakan operasi untuk mengatasi astigmatisme akan di lakukan.

Gangguan penglihatan atau kelaina refraksi mata merupakan masalah kesehatan yang dapat di alami oleh samua orang. Meskipun kondisi mata silinder cenderung terjadi karena faktor genetik atau keturunan, namun kondisi ini dapat di alami oleh semua orang. Semakin cepat gangguan penglihatan di ketahui atau terdekteksi, maka langkah pencegahan juga dapat di lakukan sesegera mungkin agar kondisi mata silinder tidak semakin bertambah parah. Meskipun belum di ketahui dengan pasti penyebab mata silinder, namun gejala-gejala di atas adalah faktor umum yang menjadi penyebab mata silinder pada kebanyakan orang.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai ciri atau gejala mata silinder. Gangguan pada penglihatan seringan apapun sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi mata dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klinikmatanusantara
  • Optiktunggal