Kenali Beberapa Jenis Degenerasi Macula

Kenali Beberapa Jenis Degenerasi Macula

Hallo Kawan Mama, Semakin berlalunya hari semakin bertambah juga usia kita. Hal tersebut merupakan siklus yang terjadi secara alami dan tidak bisa untuk di hindari. Sementara itu, semakin bertambahnya usia, risiko terjadiny gangguan atau masalah kesehatan semakin besar, termasuk pada kesehatan mata. salah satu masalah pada fungsi penglihatan yang seringkali muncul akibat faktor bertambahnya usia atau penuaan adalah degenerasi macula. Sementara itu, ternayata kondisi ini terbagi menjadi beberapa jenis degenerasi macula.

Degenerasi macula umumnya akan muncul pada orang dengan usia 60 tahun ke atas. Karena memang penyakit ini muncul di sebabkan oleh faktor penuaan. Munculnya penyakit ini akan mengakibatkan penderitanya mengalami kondisi di mana fungsi penglihatannya mulai menurun seiring bertambahnya usia. Selain itu, penderita degenerasi macula juga cenderung akan kesulitan melakukan aktivitas, seperti membaca, menulis, mengemudi bahkan akan kesulitan untuk mengenali wajah orang lain.

Bahkan beberapa pendapat mengatakan bahwa jenis gangguan penglihatan degenerasi macula merupakan salh satu penyebab utama terjadinya kondisi kebutaan di seluruh dunia. Dan kondisi ini sanhgatmudah di alami orang dengan usia 50-60 tahun ke atas. Di lansir dari laman allabituvision, mangatakan bahwa 8,7% populasi dunia mengalami kondisi AMD. Kondisi ini di proyeksikan pada jumlah orang yang mengalami penyakit ini pada tahun 2020 berjumlah 196 juta dan pada tahun 2040 akan meningkat hingga 288 juta.

Meskipun demikian, beberapa pendapat lain mengatakan bahwa, sebenarnya degenerasi macula tidak akan mengakibatkan kebutaan total. Namun mata yang mengalami kondisi degenerasi macula akan mengakibatkan keterbatasan pada fungsi penglihatan. Sementara itu, kondisi degenerasi macula ternyata tidak hanya muncul dengan satu jenis saja. Nah, berikut ini Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa jenis kondisi degenerasi macula. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

Degenerasi Macula

Kenali Beberapa Jenis Degenerasi Macula

Degenerasi macula merupakan pada dasarnya merupakan salah satu jenis penyakit mata di mana kondisi macula yang ada di mata mengalami gangguan atau kondisi disorientasi atau kehilangan panduan. Macula senidiri merupakan salah satu bagian dari mata yang letaknya ada di tengah-tengah retina mata. Ketika macula mengalami gangguan atau terserang penyakit, maka ini akan berdampak pada retina sehingga fungsi penglihatan menjadi ikut terganggu.

Macula sendiri pada dasarnya merupakan bagian dari mata yang memiliki fungsi sebagai reseptor sinyal cahaya yang telah di tangkap retina dan kemudian akan di salurkan menjuju otak. Selain itu, macula juga merupakan bagian dari mata yang berperan sebagai penglihatan sentra. Artinya macula berfungsi untuk mata dapat melihat lurus dengan jelas pada objek yang di pandang. Karenanya apabila macula mengalami gangguan, maka penglihatan sentral akan terganggu sehingga kesulitan untuk melihat lurus pada objek.

Di dalam dunia medis, kondisi degenerasi macula atau juga lebih di kenal dengan istilah AMD atau Age-Related Macular Degeneration. Kondisi ini umumnya akan muncul dan di alami pada orang dengan usia 50-60 tahun ke atas yang di mana kondisi ini akan menyebabkan keadaan di mana fungsi penglihatan kian menurun. Selain itu, umumnya kondisi ini muncul yang juga di tandai dengan adanya drusen, hiperpigmentasi atau hipopigmentasi, neovaskular atau munculnya pembuluh darah baru dan adanya pendarahan pada sub-retina.

Umumnya,  mata yang mengalami kondisi degenerasi macula akan tumbuh dan berkembang dengan sangat lambat serining bertambahnya usia. Kondisi ini membuat gejala-gejala di mana penurunan penglihatan tidak mudah untuk di sadari. Namun beberapa kasus menyebutkan bahwa mata yang mengaami degenerasi macula akan tumbuh dengan lebih cepat akibat beberapa faktor yang akan membuat mata kehilangan fungsi penglihatan pada satu atau kedua mata.

Jenis Kondisi Degenerasi Macula

Selain fakor usia atau penuaan yang dapat menyebabkan mata mengalami kondisi degenerasi macula. Tenyata kondisi degenerasi macula ini juga lebih mudah di alami oleh kaum wanita di bandingkan dengan kaum pria. Selain itu, beberapa kebiasaan buruk di duga dapat mempercepat pertumbuhan degenerasi macula. Seperti, kebiasaan merokok hingga riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi) dan berat badan berlebih obesitas.

Degenerasi macula umumnya di kelompokkan menjadi 2 jenis, yakni degenerasi macula kering dan degenerasi macula basah. Jenis kondisi degenerasi macula kering lebih umum dan banyak di temukan  bandingkan degenerasi macula jenis basah. Bahkan sekitar 80-95% penderita degenerasi macula di diagnosis menderita kondisi degenerasi maula jenis kering. Namun meskipun jarang terjadi, degenerasi macula basah dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang lebih serius.

  1. Degenerasi Macula Kering (Atropik)

Kondisi degenerasi macula jenis kering umumnya di awali dengan munculnya penumpukkan zat sisa di bawah retina. Penumpukkan zat yang di sebut drusen ini jika semakin bertambah banyak maka akan mempengaruhi fungsi penglihatan. Yang perlu di perhatikan, bahwa pada tahap lanjut, degenerasi macula kering dapat menyebabkan menipisnya sel yang berada di lapisan bagian luar dari retina.

Seseorang yang mengalami kondisi degenerasi macula jenis kering akan mengalami gangguan penglihatan, seperti halnya padangan yang kabur. Kondisi ini akan lebih parah dan menunjukkan gejala titik pandang menjadi lebih gelap. Umumnya kondisi ini dapat terjadi akibat lapisan yang ada di macula menjadi kian menipis sehingga kondisi ini akan menyebabkan penurunan pada fungsi penglihatan.

Selain itu, degenerasi macula dapat di diagnosis saat bintik kekuningan (drusen) mulai terakumulasi di dalam atau sekitar macula. Bintik tersebut di anggap sebagai deposit atau serpihan dari jaringan yang mengalami kerusakan. Meskipun tidak separah degenerasi macula basah, namun kondisi ini akan terus berkembang dan dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan secara signifikan.

  1. Degenerasi Macula Basah (Eksudatif)

Degenerasi macula basah merupakan kondisi di mana adanya pembuluh darah abnormal yang tumbuh di bawah retina sehingga menyebabkan merembesnya darah dan cairan. Merembes atau kebocoran ini akan dapat menyebabkan kerusakan secara permanen terhadap sel-sel pada retina yang peka terhadap cahaya (fotoreseptor di dalam macula. Selain itu, kondisi ini juga akan menciptakan bintik buta pada bagian tengah (scotoma) bidang pandang penderitanya.

Kondisi yang terjadi pada Amd eksudatif atau degenerasi maculabasah berupa Neovaskularisasi koroidal (CNV) yang merupakan proses mendasar yang menyebabkan kondisi degdenrasi macula basah dan pertumbuhan pembuluh darah abnormal. Kondisi ini adalah kekeliruan tubuh dalam upaya untuk menciptakan pembuluh darah baru untuk memasok lebih banyak nutrisi dan oksigen ke retina mata.

Kekeliruan yang terjadi tersebut malah akan mencipakan jaringan parut sehingga kadang-kadang mengakibatkan hilangnya penglihatan pusat yang parah. Beberapa gejala lain yang di timbulakn akibat kondisi ini berupa penglihatan yang bergelombang atau terdistorsi hingga menyebabkan kondisi blind spot.

Berdasarkan penjelasan di atas, degenerasi macula merupakan kondisi gangguan penglihata atau penyakit mata yang cukup berbahay bagi para penderitanya. Sebab penderita penyakit ini dapat mengalami gangguan fungsi penglihatan hingga gilangnya penglihatan. Meskipun belum ada atau di temukan pengobatan medis yang efektis untuk degenerasi macula. Namun beberapa penelitian terhadap gizi menunjukkan bahwa suplemen makanan yang mengandung vitamin dan antioksidan serta lutein dan ziaxanthin dapat mengurangi risiko perkembangan degenerasi macula.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa jenis kondisi degenerasi macula. Untuk saat ini, cara terbaik untuk melindungi mata dari kondisi degenerasi macula adalah dengan mengkonsumsi makanan sehat yang banyak mengandung vitamin, antioksidan serta lutein dan ziaxanthin. Selain itu melindungi mata darai paparan sinar matahari secara langsung serta berolahraga dan pola hidup sehat akan sangat membantu.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Allaboutvision