Pantangan Seorang Istri Dalam Islam

Pantangan Seorang Istri Dalam Islam

Pantangan Yang Tidak Boleh Di Lakukan Sebagai Seorang Istri

Pantangan Seorang Istri

 

Hallo Kawan Mama,

Setelah melangsungkan pernikahan seorang pasangan akan berubah statusnya menjadi seorang suami dan istri dan akan hidup bersama sebagai keluarga baru dalam sebuah rumah tangga. Memilki keluarga yang bahagia dan harmonis tentu merupakan hal yang di inginkan oleh setiap pasangan suami istri. Dengan suami yang menjadi pemimpin dan kepala keluarga serta sebagai seorang imam, maka seorang istri wajib untuk menjadi makmum yang mentaati dan mengikuti segala perintah dan keinginan suami.

Kelurga bahagia pada umumnya tentu di isi oleh peran sebagai seorang suami yang sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab memberi nafkah bagi sang istri, baik nafkah lahir maupun batin. Dan peran seorang istri adalah sebagai teman dan pasangan bagi suami yang menjaga harta, nama baik dan kehormatan suami dan keluarga. Pada era globalisasi ini, banyak istri yang menjadi tumpuan nafkah bagi keluarga hal ini dapat di lakukan apabila penghasilan dari suami tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Seorang istri yang pergi mencari nafkah harus terlebih dahulu meminta dan mendapatkan izin dari suami, sekalipun ia sekarang berposisi sebagai pencari nafkah utama yang seharusnya di lakukan oleh suami. Sebab suami walau bukan sebagai sumber utama mencari nafkah, namun ia tetaplah imama dan kepala keluarga.

Penting bagi seorang istri untuk mengabdikan dirinya pada sang suami, sebab surga seorang istri terletak pada ridho seorang suami. Istri yang tidak mendapat ridho dari suami maka haram baginya surge Allah. Nah, pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan memabahas mengenai pantangan pantangan yang tidak boleh di lakukan seorang istri kepada seorang suami. Berikut penkelasanya.

Hal Yang Tidak Boleh Istri Lakukan Kepada Suami

  1. Tidak Taat Pada Suami

Hal yang pertama adalah mengenai ketaatan seorang istri kepada suami. Ketika seorang istri telah menerima dan melakukan pernikahan sengan suami maka seketika itu pula ia wajib mentaati suami dengan sepenuhnya, lahir dan batin. Istri wajib untuk melakukan segala perintah dan keinginan dari suami selagi keinginan tersebut tidak bertentangan dengan Ajaran Islam dan hati nurani. Bila istri tidak taat dan membantah suami dengan alasan selain kepentingan serta kebaikan keluarga dan Agama Islam, maka seketika itu pula istri akan di laknat oleh para malaikat-malaikat Allah.

Sebagai seorang wanita pasti ingin menjadi seorang istri yang baik dan di saying oleh sang suami. Maka kewajiban untuk taat dari istri kepada sang suami merupakan hal yang perlu di lakukan. Rasulullah SAW bersabda, ang artinya.

“apabila seorang istri telah mendirikan shalat lima waktu dan berpuasa bulan Ramadhan, dan memelihara kehormatan dan mentaati suaminya, maka di ucapkan kepadanya; Masuklah surge dari pintu surge mana saja yang kamu kehendaki”. (H.R Ahmad dan thabrani.

 

  1. Menolak Ajakan Suami Untuk Berhubungan Badan

Bagi seorang istri, selama tidak ada kondisi atau udzur syar’I yang menghalangi untuk berhubungan badan, maka istri wajib menerima ajakan dari sang suami untuk melakukan hubungan badan. Karena hal ini juga termasuk sebagai rasa hormat dan taat kepada sang suami. Apabila istri enggan dan menolak ajakan suami sampai menyebabkan suami marah, maka niscaya istri akan di laknat oleh para malaikat-malaikat Allah sampai pagi hari.

Mengenai hal ini, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya.

“apabila seorang suami mengajak sang itri ke tempat tidur (untuk berjima’), kemudian istri menolak (sampai membuat suami murka), maka sang Istri akan di laknat oleh para malaikat hingga (waktu) subuh. (H.R Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya.

”Demi Allah, yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, seorang wanita tidak akan menunaikan hak Allah sebelum ia menuneikan hak suaminya. Andaikan sang sauami meminta kepada diriya, padahal ia sedang berada di atas punggung unta, maka ia (Istri) tetap tidak boleh menolak. (H.R Ahmad dan Ibnu Majjah)

Sebagai catatan, seorang suami tidak boleh memaksa istri melakukan hubungan badan apabila istri sedang mengalami kondisi udzur syar’I atau kondisi lain seperti sakit yang membuat istri tidak dapat melakukanya. Dan istri wajib menerima dan tidak boleh menolak ajakan dari suami ketika ia sedang sehat dan tidak dalam kondisi udzur syar’I dan mengalami sakit.

 

  1. Tidak Menjaga Harta, Nama Baik Dan Kehormatan Suami Dan Keluarga

Sebagai seorang istri, sangat penting untuk menjaga harta dan nama baik serta kehormatan dirinya, kehormatan suami dan keluarga. Ini juga merupakan sebuah bentuk ketaatan dan rasa hormat kepada suami. Menjaga harta berarti ketika suami tengah pergi keluar iastri menjaga harta agar tetap ada dan bermanfaat, istri dapat menggunakan harta tersebut tanpa seizing suami apabila harta tersebut di gunakan untuk kebaikan keluarga.

Sedangkan menjaga nama baik dan kehormatan suami adalah dengan menutupi kekurangan dan aib suami dan keluarga. Sebab aib dan masalah keluraga yang terumbar menandakan bahwa kelurga tersebut tidak berjalan bahagia dengan semestinya. Dengan menjaga nama baik dan kehormatan suami, tentu membuat sang suami akan lebih saying dan mengasihi sang istri.

Agama Islam juga telah mengatur bahwa istri tidak di perkenankan menerima dan memasukkan tamu kedalam rumah tanpa seizin suami, terutama laki-laki yang bukan mahramnya. Karena dengan memasukkan tamu terutama laki-laki yang bukan mahramnya dapat menimbulkan fitnah dan perbuatn dosa lainya.

 

  1. Keluar Rumah Tanpa Seizing Suami

Istri yang baik pastilah istri yang taat dan hormat kepada suaminya. Dalam hal bepergian pun islam telah mengatur bahwa seorang istri ketika hendak pergi keluar dari rumah entah karena alasan apapun, di wajibkan baginya untuk memnita izin kepada sang suami. Jika sang suami telah memberikan izin maka barulah seorang istri dapat pergi keluar rumah.

Istri yang baik adalah istri yang taat dan takut kepada suaminya. Karena ketika istri pergi keluar dari rumah tanpa meminta izin dari suami, itu dapat membuat tilmbunya kecurigaan dan prasangka buruk kepada istri yang dapat membuat kepercayaan suami berkurang dan menghilang. Sekalipun pergi ke pasar untuk membei kebutuhan keluarga, haram bagi istri untuk pergi keluar tanpa seizing suami.

 

  1. Berpenampilan Dan Berhias Untuk Suami.

Pada umumnya, wanita akan senang bila mendapatkan pujian tentang dirinya terutama tentang kecantikanya. Hal inilah yang akan menjadi sebuah perbuatan dosa bagi wanita. Di dalam Agama Islam telah di jelaskan bahwa istri yang baik adalah istri yang berpenampilan menarik dan berhias dengan cantik hanya untuk suami seorang, tidak lebih. Haram bagi seorang istri berpenampilan dan berhias selain untuk sang suami.

Penampilan dan berhias memang hal yang penting bagi wanita. Namun ketika itu salah di gunakan dengan memamerkanya kepada orang lain selain suaminya, maka secara tidak langsung wanita tersebut telah mengumbar auratnya di muak umum dan itu hanya akan menjadi perbuatan dosa belaka..

 

  1. Tidak Bersyukur Dan Meminta Kepada Suami Sesuatu Yang Melebihi Kemampuan Suami

Sebagai seorang wanita, akan wajar jika istri memiliki keinginanakan sesuatu di dalam benaknya, dan ia di perbolehkan memintanya kepada sang suami. Namun perlu di perhatikan bahwa, permintaannya tersebut tidaklah melebihi dengan kemampuan yang di miliki oleh suami. Karena itu akan menjadi beban lebih dalam hidupnya.

Setiap rizky dari pasangan suami istri telah di atur oleh Allah. Bahkan Allah telah menggabung dan melimpahkan bagi seseorang pasangan setelah ia melaksanakan pernikahan. Oleh sebab itu, perlu adanya rasa syukur pada Allah atas nikmat dan rizky yang telah Allah berikan.

 

  1. Durhaka Pada Suami

Sebagai seorang istri, wajib hukumnya untuk taat dan patuh dan suami. Istri tidak di peroblehkan menolak apa lagi membantah perintah suami. Istri hanya boleh menolak jika perintah dari suami melanggar syariat dan hati nurani. Selai itu wajib bagi istri untuk menjalankan apapun yang suami perintahkan kepadanya.

Pada dasarnya, banyak sekali hal-hal yang dapat memabuat istri durhaka pada suami. Dengan tidak melaksanakan kewajiban-kewajibanya sebagai seorang istri, maka seketika ia telah durhaka pada sang istri. Istri yang durhaka pada suami, tentu tidak ada surga Allah baginya.

 

  1. Curiga Dan Cemburu Secara Berlebihan

Sebagaimana umunya seorang manusia, cemburu adalah rasa manusiawi yang pasti semua orang memilkinya. Terutama bagi orang yang berpasangan. Seorang istri pasti terkadang merasa cemburu kepada suaminya karena beberapa alasan. Istri di perbolehkan untuk cemburu kepada suami dengan catatan rasa cemburu tersebut masih normal dan sesuai dengan koridor syari’at.

Dalam hubungan suami dan istri, perlu adanya rasa cemburu sebagai tanda bahwa masih ada rasa cinta antara keduanya, dan itu akan membuat hubungan menjadi lebih erat. Namun ketika rasa cemburu sudah berlebihan, maka dapat menyebabkan hubungan menjadi tidak sehat. Bukanya menjadi harmonis tapi malah membuat tumbuhnya rasa curiga berlebihan yang dapat mengganggu hubungan rumah tangga. Dari rasa cemburu yang berlebihan ini, maka permasalahan-permasalahan dan pertengkaran akan mulai hadir dan dapat membuat hancurnya sebuah rumah tangga.

 

  1. Berbakti Pada Suami

Selain melayani suami, sebagai sorang istri juga wajib untuk berbakti kepada suami. Dengan bakti seorang istri dapat membuat hubungan menjagi lebih erat dan harmonis. Karena bagaimanapun tidak ada suami yang tidak senang ketika ia memiliki istri yang berbakti kepada suami.

Bakti istri kepada suami berupa melayani suami, menjalankan perintah, mengjormati suami dan keluarga suami merawat suami (ketika sakit), menjaga harta, nama baik dan kehormatan suami. Serta melaksanakan kewaiban-kewajiban lain sebagai seorang istri. Sebagai istri yang baik, tidak di perbolahkan berkata kasar dan kotor kepada suami, istri juga tidak di perbolehkan menuruti perintah selain perintah dari suami dan tanpa seizing suami, apalagi ketika berada di rumah suami.

Istri memilki peran berupa kewajiban-kewajiban yang harus di laksanakan dalam hubungan rumah tangga. Tentunya kewajiban-kewajiban tersebut adalah hal yang ketika di laksanakan akan berbuah baik untuk hubungan rumah tangganya dengan sang suami. Berbakti dan taat kepada suami adalah poin utama yang harus di laukan oleh istri. Sebab ketika istri durhaka pada suami, maka tidak ada surga baginya. Karena surge seorang istri berada pada ridho seorang suami. Istri yang mendapat ridho dari suami tentu adalah istri yang telah mencoba melaksanakan kewajiban-kewajibanya sebagai seorang istri serta taat dan berbakti pada suami.

Sekian pembahasan dari Kawan Mama mengenai kewajiban seorang istri. Sebagai catatan ketika istri telah melaksanakan peranya dalam menajalankan kewajibanya, maka suami juga wajib untuk melaksankan kewajibanya sebagai seorang suami. Istri yang baik adalah iatri yang dapat menjalankan kewajiban-kewajibanya dengan niat ibadah dengan tulus dan ikhlas.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Mediapakuan
  • Makassarsindonews
  • inilahbanten