Risiko Akibat Kelainan Mata Silinder

Risiko Akibat Kelainan Mata Silinder

Hallo Kawan Mama, Keluhan akan adanya gangguan penglihatan merupakan hal yang sering keluar dari mulut kebanyakan orang. Rabun jauh atau rabun dekat menjadi beberapa jenis dari banyaknya gangguan penglihatan yang banyak di keluhkan oleh banyak orang. Namun ada satu jenis gangguan penglihatan yang ternyata hampir mirip dengan rabun dekat atau jauh, yakni mata silinder. Dan dari kondisi mata silinder ini memliki risiko akibat mata silinder.

Karakter dari mata sendiri pada dasarnya memang cenderung sensitive terhadap sesuatu sehingga mudah mengalami adanya kondisi gangguan penglihatan. Mata silinder atau di dalam istilah dunia medis di sebut asigmatisme merupakan kondisi gangguan penglihatan di mana adanya kelainan pada mata. hal ini terjadi aibat pengidap dari mata silinder ini memiliki bentuk bola mata yang tidak normal. Umumnya, mata yang normal berbentuk bulat dengan sempurna sehingga kelengkungan dari bola mata akan membuat kornea mata dapat menangkap cahaya dan membiaskan atau merefraksikan cahaya tepat pada retina.

Pengidap mata silinder memiliki bentuk bola mata yang tidak bulat, melainkan panjang atau oval seperti telur. Hal ini membuat kornea mata tidak menyalurkan cahaya yang masuk tepat pada retina. Akibatnya pengidap mata silinder tidak dapat melihat dengan jelas pada sebuah objek. Seringkali seorang pengidap mata silinder tidak mengetahui bahwa mata yang ia miliki telah mengalami kondisi mata silinder. Karena munculnya mata silinder biasanya di sertai dengan rabun dekat atau jauh. Dalam hal ini banyak sekali yang menyepelekan dan menganggapnya sebagai gangguan penglihatan yang biasa tanpa mengetahui risiko dari mata silinder itu sendiri.

Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai risiko akibat mata silinder. Karena kondisi mata silinder ini memiliki beberapa risiko yang tidak boleh di sepelekan.

Pengidap Mata Silinder

Risiko Akibat Mata Silinder

Sama halnya seperti kondisi rabun jauh atau dekat, pengidap mata silinder tidak dapat melihat dengan jelas terhadap sebuah objek, terutama objek jauh. Kondisi ini membuat pengidap mata silinder membutuhkan alat bantu berupa kaca mata atau lensa kontak yang di buat khusus untuk mata silinder. Munculnya gejala yang sama dengan kondisi rabun dekat atau jauh membuat pengidap mata silinder tidak menyadari akan kondisi matanya.

Mata silinder atau asigmatisme ini umumnya muncul karena adanya faktor genetik atau keturunan. apabila ada anggota dari keluarga memiliki riwayat mata silinder, maka besar risiko anggota kelauarga yang lain akan memiliki bentuk bola mata yang juga tidak bulat sempurna. Kondisi ini membuat seseorang dengan bentuk bola yang tidak bulat sempurna akan mengalami gangguan penglihatan.

Di lansir dari laman Havard Medical school, kornea dan lensa mata normalnya memiliki bentuk bulat sempurna. Kondisi ini akan memungkinkan semua cahaya dapat masuk dan dapat di tangkap dan di biaskan dengan baik oleh kornea mata. sedangkan korena pada mata silinder memiliki bentuk oval, sehingga mata tidak bisa sepenuhnya memfokuskan seluruh cahaya yang masuk munuju retina.

Akibat Mata Silinder

Kondisi mata silinder membuat penderitanya perlu untuk melakukan langkah yang tepat untuk mengatasinya. Menggunakan kaca mata atau lensa kontak adalah salah satu cara mencegah kondisi mata sllinder agar tidak bertambah parah. Kondisi mata silinder yang di biarkan tanpa adanya langkah penanganan dapat menyebabkan risiko atau bahkan komplikasi akibat mata silinder. Berilut ini adalah beberap kondisi akibat mata silinder.

  1. Kemampuan Melihat Yang Semakin Sulit

Penderita mata silinder sering kali membuatnya harus menyipitkan matanya untuk melihat objek agar dapat terlihat dengan jelas. Tanpa adanya langkah penanganan yang di lakukan, maka kondisi mata silinder akan semakin bertambah parah. Akibatnya penderita mata silinder akan semakin sulit untuk melihat hingga menganali sebuah objek.

Salah satu upaya untuk mencegah memburuknya kondisi mata silinder adalah dengan menggunakan kaca mata atau lensa kontak khusus mata silinder. Alat bantu penglihatan tersebut akan membantu mata untuk melihat dengan lebih jelas, serta mencegah memburuknya kondisi mata silinder.

  1. Sering Mengalami Sakit Kepala

Salah satu gejala adanya kondisi mata silinder adalah munculnya rasa sakit pada kepala. Hal ini terjadi akibat mata yang tidak berfungsi dengan normal sehingga membutuhkan tenaga dan focus yang lebih agar mata dapat melihat lebih jelas pada objek yang di tuju. Tanpa adanya penaanganan untuk mengatasi kondisi mata silinder, maka pengidap mata silinder akan lebih serung mengalami sakit kepala.

  1. Kondisi Mata Malas

Mata silinder tidak selalu terjadi pada kedua bola matadan tidak jarang terjadi hanya pada satu bola mata. Ternyata kondisi mata silinder yang terjadi hanya pada satu bola mata dapat menyebabkan kondisi mata malas apalagi bila kondisi tersebut bawaan dari lahir. Berbeda dengan mata mengantuk, mata malas sendiri adalah kondisi mata yaneg mangalami penurunan kemampuan untuk melihat pada salah satu bola mata.

Hal ini terjadi akibat adanya perkembangan yang tidak normal pada mata. Umumnya, mata malas di sebabkan oleh adanya kondisi amblyopia. Kondisi ini berupa masalah daya lihat yang mengganti jalur saraf di antara retina pada bagian belakang mata dan juga otak. Otak akan lebih focus pada satu mata yang normal dan abai terhadap mata yang tidak normal.

Mata malas dapat menyebabkan penderitanya mengalami risiko di mana ketajaman mata yang menurun. Selain itu mata malas juga akan membua penglihatan ganda karena kedua bola mata yang memiliki focus yang berbeda. Bahkan mata malas sangat berisiko menyebabkan kondisi mata juling akibat salah satu dari mata yang tidak berfungsi dengan normal.

  1. Aktivitas Yang Terhambat

Kondisi mata silinder dapat terjadi pada siapa saja tanpa mengenal batasan usia. Setiap dari mata yang mengalami gangguan penglihatan atau kelainan refraksi mata tentu akan menganggu setiap aktivitas yang kita lakukan, termasuk mata silinder. Kondisi mata silinder yang tidak di atasi akan membuat penderitanya kesulitan dalam beraktivitas di tambah dengan munculnya sakit kepala.

Pada pengemudi kendaraan kondisi mata silinder dapat menyebabkan risiko kecelakaan menjadi meningkat, terlabih pada pengidap mata silinder yang tidak menggunakan kaca mata atau lensa kontak. Sebab ketika mengemudikan kendaraan, kondisi kesehatan mata memiliki peran yang sangat penting.

Mata silinder memiliki banyak risiko bagi para penderitanya. Menganggap sepele atau tidak melakukan langkah penanganan yang tepat menjadi penyebab terjadinya risiko akibat mata silinder. Karenanya langkah pencegehan perlu di lakukan agar tehindar dari risiko akibat mata silinder. Meskipun dengan menggunakan alat bantu penlihatan seperti kaca mata atau lensa kontak belum terbukti dapat mencegah atau mengobatai mata silinder, namun dengan menggunakan kaca mata atau lensa kontak dapat membantu penglihatan menjadi lebih baik. Dengan menggunakan alat bantu penglihatan juga akan mengurangi meningatnya risiko akibat mata silinder.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai risiko akibat mata silinder. Langkah pencegahan untuk mengantisipasi membburuknya kondisi mata silinder atau pengobatan untuk membuat fungsi mata menjadi noramal baiknya perlu untuk di lakukan. Pada kondsisi mata silinder yang serius, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan operasi.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klikdokter
  • Sehatq