Cara Untuk Mengobati Penyakit Glaukoma

Cara Untuk Mengobati Penyakit Glaukoma

Hallo Kawan Mama, Kondisi mata yang tidak normal atau mengalami gangguan tentu akan menganggu dan mengahmbat kita dalam menjalankan aktivitas. Beberapa jenis dari gangguan mata bahkan dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan hingga kebutaan secara permanen. Salah satu jenis gangguan penglihatan tersebut adalah penyakit glaukoma. Penyakit glaukoma adalah penyakit yang membuat fungsi penglihatan menjadi menurun hingga kebutaan. Kondisi ini membuat penderitana perlu melakukan beberapa cara untuk mengobati penyakit glaukoma.

Penyakit glaukoma merupakan kondisi di mana mata mengalami kerusakan saraf mata yang menyebabkan gangguan penglihatan menjadi terganggu. Penderita glaukoma pada tahap yang ringan mungkin tidaka akn merasakan gejala dan efek samping dari kondisi tersebut. Namun ketika kondisi mata yang mengalami glaukoma kian memburuk, maka berbagai gejala akibat kondisi ini akan mulai terasa dan menjadi sebuah keluahan.

Salah satu kondisi yang banyak di alami oleh penderita glaukoma adalah fungsi penglihatan yang terganggu dan mulai menurun. Selain itu, kondisi ini akan membuat penglihatan perlahan menjadi kabur, serta seperti ada lingkaran mirip dengan pelangi terutama ketika melihat ke arah cahaya terang. Nah, kali ini Kawan Mama akan membahas menganai beberapa cara yang dapat di lakukan untuk mengobati kondisi penyakit glaukoma. Simak penjelasanya di bawah ini.

Penyakit Mata Glaukoma

Cara Untuk Mengobati Penyakit Glaukoma

Glaukoma pada dasaranya merupakan penyakit yang menyerang mata di mana saraf optik pada mata mengalami kerusakan yang membuat fungsi penglihatan menjadi kian menurun. Rusaknya saraf optik ini umumnya di sebabkan oleh adanya tekanan pada bola mata yang meningkat yang juga mempengaruhi saraf optik pada mata. bola mata yang mengalami peningkatan atau disebut dengan istilah intraokular yang membuat produksi carian alami pada mata menjadi meningkat.

Peningkatan tekanan pada bola mata serta produksi cairan mata yang bertambah serta mengendap tersebut akan merusak saraf optik pada mata. Saraf optik sendiri merupakan saraf yang ada di mata yang berfungsi untuk menyalurkan atau mentransmisikan gambar yang di tangkap ke pada otak. Saraf optik yang mengalami kerusakan akibat tingginya tekanan pada bola mata akan membuat mata secara perlahan menyebabkan fungsi penglihatan semakin menurun.

Penyebab Dan Gejala Glaukoma

Secara garus besar penyebab terjadinya glaukoma pada mata adalag peningkatan tekanan pada bola mata. Selain itu, produksi cairan alami pada mata yang meingkat dan mengendap karena kesulitan untuk di buang akan menyebabkan kerusakan pada saraf optik. Akibatnya fungsi penglihatan akan terganggu dan ketajaman penglihatan akan mulai menurun. Selain itu, kondisi ini sebagaimana di katakana di atas, bahwa dalam tahap yang ringan mungkin gejala masih belum dapat di rasakan. Namun pada tahap yang serius gejala akan dapat di ketahui. Berikut adalah beberapa gejala munculnya glaukoma.

  • Mata memerah
  • Nyari pada mata
  • Sakit kepala
  • Melihat bayangan lingkaran pada sekeliling cahaya
  • Rasa mual hingga muntah
  • Mata berkabut, terutama pada bayi
  • Penglihatan yang makin menyempit hingga akhirnya tidak dapat melihat obyek sama sekali.

Diagnosis Glaukoma

Untuk mengetahui mata mengalami glaukoma perlu adanya tes medis untuk hasil yang lebih jelas dan akurat. Dalam upaya untuk mendiagnosis glaukoma, dokter umumnya akan menggunakan alat untuk mengetahui tekanan pada bola mata, yakni Slit Lamp. Alat ini dapat mengetahui dan menilai keadaan sel dan komponen yang ada di mata mulai dari kornea mata, hingga pada retina. Sedangkan untuk mengukur tekanan pada bola mata, dokter akan menggunakan alat tonometry.

Di lansir dari laman klinikmatanusantara menyebutkan bahwa pemeriksaan komprehensif akan di lakukan dengan alat yang memadai, yakni.

  • Tonometer, alat untuk mengukur tekanan bola mata atau intraocular
  • Pekimetri, alat untuk mengukur ketebalan kornea yang relevan untuk mengukur tekanan bola mata secara akurat
  • Perimetri, berupa pemeriksaan lapang pandang di mana penglihatan perifer atau tepi akan di ukur luasnya.
  • Tomografi koherensi optik atau Optikal Coherence Tomography (OCT) dengan mengambil gambar/citra yang dapat memperlihatkan, memetakan, dan mengukur lapisan yang berbeda-beda pada retina. Alat ini juga akan mengukur dan mendokumentasikan saraf optik yang mengalami kerusakan
  • Foto saraf optik, menampilkan gambar/citra berwarna dan terperinci pada saraf optik dan dapat mendokumentasikan perubahan yang terjadi pada saraf optik seiring berjalannya waktu.

Mata pasien akan di berikan semacam obat tetes mata yang berfungsi untuk membuat kornea mata kebal. Kemudian sudut di antara iris dan korne akan di lakukan pemeriksaan gonioskopi untuk melihat apakah kondisi sudut tersebut terbuka atau tertutup. Dokter akan meneteskan obat tetes mata untuk melebarkan pupil agar kerusakan pada saraf optik dapat di ketahui. Pasien mungkin penglihatanya akan sedikit manjadi kabur. Namun kondisi ini merupakan efek samping dari pupil yang terbuka dan terbilang aman. Dengan begitu dokter akan mengetahui cara yang tepat untuk mengobati glaukoma.

Pengobatan Glaukoma

Ketika telah mengetahui akan kondisi mata yang mengalami glaukoma, maka sebaiknya lakukan langkah penanganan untuk mencegah berkembangya glaukoma. Langkah penanganan yang di lakukan sifatnya menyelamatkan penglihatan yang masih ada dan memperlambat perkembangan glaukoma. Namun penglihatan yang sudah hilang akibat glaukoma umumnya tidak dapat di lakukan langkah pemulihan.

Untuk mengobati mata yang mengalami glaukoma, baiknya di lakukan oleh dokter spesialis mata. setelah malakukan langkah diagnosis, dokter dapat mengetahui kondisi mata yang mengalami glaukoma. Berikut adalah beberapa metode yang biasa di lakukan dokter untuk mengangani glaukoma.

  1. Pengobatan Obat Tetes Mata

Pada tahap awal dalam metode mangobati mata yang mengalami glaukoma, umumnya dokter akan merekomendasikan obat tets mata. obat tersebut akan membantu mengurangi tekanan pada bola mata dengan cara memperbaiki aliran dan mengurangi produksi carian alami pada mata. Umumnya jenis obat mata yang di resepkan pun dapat berbeda-beda yang di sesuaikan dengan besarnya tekanan pada bola mata yang perlu di kurangi.

Beberapa jenis obat mata yang biasa di resepkan dokter meliputi,

    • Prostaglandin

Obat jenis ini biasa menjadi resep untuk di gunakan sekali dalam sehari. Namun pemakian obat ini dapat menyebabakan risiko mata merah dan perih dan membuat kelopak mata menjadi lebih hitam. Obat yang termasuk dalam kategiri ini antara lain adalah latanoprost, travopost, dan bimatoprost.

    • Beta Bloker

Penggunaan obat tetes mata yang satu ini akan menimbulkan efek samping seperti kesulitan bernapas, detak jantung melambat dan tekanan darah menurun yang membuat badan lemas.

    • Miotic Atau Cholinergic

Obat ini dapat berfungsi untuk memperlencar aliran aques humuor pada mata sehingga mencegah perkembangan glaukoma. Obat tetes mata jensi ini seperti halnya dengan pilocarpine

  1. Terapi Laser

Ketika metode penggunaan obat mata tidak efektif dan membuahkan hasil yang baik, maka dokter akan menyarankan untuk menggunakan metode terapi laser. Sementara itu, ada beberapa jenis terapi laser yang dapat di gunakan untuk mengatasi perkembangan glaukoma. sebagai berikut.

    • Trabeculoplasty

Jenis terapi laser ini akan membantu membuka jaringan yang terhambat sehingga aqueous humuor dapat mengalir lebih lancar.

    • Iridotomi

Jenis terapi ini akan membuat lubang kecil pada iris atau selaput pelangi pada mata agar aqueous humuor dapat mengalir.

    • Cyclophotoagulation

Jenis terapi laser yang satu ini dapat mengeluarkan cairan putih dan bagian putih mata atau sklera.

  1. Prosedur Operasi

Lankah operasi merupakan metode tarakhir yang di lakukan untuk menangani mata yang mengalami penyakit glaukoma. Ketika metode penggunaan obat tetes mata dan terapi laser tidak efektif dan memberi hasil yang di inginkan, maka dokter akan menyarankan untuk melakukan metode operasi. Prosedur operasi untuk menangani glaukoma sendiri umumnya meliputi beberapa langkah. Yakni sebagai berikut,

    • Trabeculectomy

Metode operasi yang satu ini berupa pembuatan lubang pada bagian puith mata yang berfungsi untuk membuang sebagian system drainase aqueous humuor.

    • Implant

Implant merupakan metode operasi di mana mata akan di tanamkan tabung kecil yang berfungsi untuk mengalirkan produksi aqueous humuor yang berlebih di mata.

Glaukoma merupakan penyakit yang berbahaya yang dapat terjadi pada siapa saja tanpa mengenal batas usia. Penderita glaukoma berisiko dapat mengalami hilangnya fungsi penglihatan atau kebutaan secara permanen. Untuk langkah pencegahan kondisi mata yang mengalami glaukoma sendiri masih belum di temukan dengan pasti. Sebab gejalanya yang cederung sulit untuk di ketahui, terutama pada awal kemunculannya menjadikan glaukoma lebih sering di ketahui ketika kondisinya sudah kian memburuk. Sebagai lankah untuk mencegah kondisi ini, kamu dapat menerapkan gaya hidup sehat serta rajin memeriksakan kondisi mata ke dokter mata.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mengobati penyakit mata glaukoma. meskipun dapat terjadi pada siapa saja, namun besar kemungkinan bahwa glaukoma lenbih mudah di alami oleh orang dengan usia 60 tahun ke atas. Sekalipun begitu, anak-anak dan orang dewasa juga perlu berhati-hati akan kondisi ini.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Halodoc
Cara Mendiagnosis Penyakit Mata Glaukoma

Cara Mendiagnosis Penyakit Mata Glaukoma

Hallo Kawan Mama, Penyakit glaukoma adalah salah satu penyaktit yang menyerang mata dan sangat berbahaya bagi mata. Beberapa kondisi seperti terganggunya fungsi penglihatan hingga kebutaan dapat terjadi pada mata yang mengalami penyakit glaukoma. Sementara itu, belum di ketahui dengan pasti obat herbal atau alami untuk menobati glaukoma. Untuk saat ini, prosedur pelaksanaan operasi penyakit glaukoma menjadi satu-satunya metode untuk mengatasi penyakit glaukoma yang menyerang mata. namun sebeleum itu di lakukan, ada beberapa cara untuk mendiagnosis penyakit glaukoma.

Pada dasarnya, kebanyakan orang masih asing dan belum mengetahui bahwa glaukoma adalah penyakit berbahaya yang dapat mengancam fungsi penglihatan. Namun, faktanya glaukoma adalah salah satu gangguan penglihatan atau penyakit mata yang berisiko dapat menyababkan penderitanya mengalami kebutaan. Bahkan glaukoma menjadi penyakit yang menyebabkan kebutaan terbanyak yang berada di urutan kedua setelah penyakit katarak.

Pada tahap awal kemunculan glaukoma sendiri, tidak banyak pasien yang menyadarinya. Karena memnag kemunculan dari penyakit glaukoma tidak akan terlelu memberikan dampak yang signifikan pada penderitanya. Tidak jarang pasien dan sokter mendapati penyakit ini sudah dalam kondisi yang parah. Sebab dalam kondisi tersebut, dampak atau efek samping dari glaukoma baru akan menimbulkan gejala-gejala yang signifikan.

Untuk penangananya sendiri, sampai saati ini prosedur operasi menjadi satu-satunya metode yang dapat mengatasi penyakit glaukoma, terutama dalam kondisi yang parah. Sementara itu, untuk melakukan prosedur operasi sendiri, ada beberapa cara yang harus di lalui terlabih dahulu. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai cara mendiagnosis penyakit glaukoma. Berikut adalah penjelasannya.

Penyakit Glaukoma

Cara Mendiagnosis Penyakit Mata Glaukoma

Berdasarkan data dari WHO, setidaknya ada 2,2 miliar orang di dunia mengalami gangguan penglihatan jarak dekat dan jarak jauh. Setengah dari kasus tersebut beluk di tangani dan masih dapat di cegah perkembanganya. Untuk mencegah hal tersebut tentu memriksakan kondisi mata terlbih dahulu. Namun survei menyebutkan bahwa 850 responden di 6 negara asia tenggara, 45% warga Indonesia belum pernah memeriksakan kondisi matanya.

Penyakit glaukoma merupakan sejenis gangguan penglihatan atau penyakit mata di mana mata mengalami kerusakan pada bagian saraf-saraf optik. Kondisi tersebut terjadi akibat adanya peningkatan tekanan pada bola mata, sehingga mengakibatan kontraksi yang membuat saraf optik tidak kuat menahan beban sehingga mengalami kerusakan. Akibatnya, seiring pertumbuhan dan perkembangan glaukoma, perlahan fungsi dan ketajaman mata akan semakin menurun.

Gejala Penyakit Glaukoma

Pada tahap awal di mana glaukoma masih cukup ringan, kebanyakan dari penderita glaukoma tidak akan menyadari adanya glaukoma pada mata. Namun ketika kondisi glaukoma pada mata kian memburuk dan dalam tahap yang serius maka gejala-gejala akan mulai di rasakan. Umumnya mata yang mengalami glaukoma akan muncul beberapa gejala sebagai berikut.

  1. Mata memerah
  2. Nyari pada mata
  3. Sakit kepala
  4. Melihat bayangan lingkaran pada sekeliling cahaya
  5. Rasa mual hingga muntah
  6. Mata berkabut, terutama pada bayi
  7. Penglihatan yang makin menyempit hingga akhirnya tidak dapat melihat obyek sama sekali.

Diagnosis Penyakit Glaukoma

Setelah mengetahui gejala-gejala dari muculnya penyakit glaukoma yang menyeang mata, maka kamu dapat pergi ke dokter untuk mengetahui kondisi mata kamu. Dalam mendiagnosis mata yang terkena penyakit glaukoma, ada beberapa tahap pemeriksaan yang perlu di lakukan agar dapat mengetahui dengan pasti kondisi pada mata dengan lebih detail. Berikut adalah langkah pemeriksaan atau beberaoa cara untuk mendiagnosis penyakit glaukoma.

  1. Pemeriksaan Tekanan Bola Mata (Tonometry)

Pemeriksaan tekanan bola mata atau biasa di kenal dengan tonometry di lakukan sebagai upaya untuk mengukur dan mengetahui tekanan pada bola mata. Umumnya, obat tetes anestasi akan di gunakan untuk membuat mata baal. Pemeriksaan tersebut dapat di lakukan dengan Applanasi Goldman menyentuh sebagian kecil bola mata) atau dengan semburan udara. Kisaran tekanan mata dama kondisi normal adalah 10-12 mmHg. Pemeriksaan tersebut akan menunjukkan angka yang lebih tepat.

  1. Evaluasi Struktur Saraf Mata

Metode evaluasi struktur saraf mata umumnya dapat di lakukan secara manual maupun dengan alat pemeriksaan. Pemeriksaan ini sendiri biasanya akan di lakukan minimal 1 hingga 2 kali dalam setahun. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah sebagai evaluasi saraf mata untuk melihat ada tidaknya tanda-tanda glaukoma, atau sebagai evaluasi progresivitaa penyakit. Terkadang pemeriksaan ini menggunakan obat tetes midrasil untuk melebarkan anak mata (pupil) sehingga detail saraf mata dapat terlihat jelas.

Penggunaan obat tersebut akan membuat penglihatan buram dan silau hanya sementara, dan akan pulih selang beberapa waktu. Selain itu, terdapat beberapa pemeriiksaan tamabahan untuk menunjang keakuratan pemeriksaan struktur saraf mata. Di anatarnya adalah,

    • Heidelberg Retina Tomography (HRT) berupa pemeriksaan yang akan menghasilkan gambaran 3D dan beresolusi tinggi dari saraf mata. pemeriksaan ini akan membantu menilai kerusakan serabut saraf mata.
    • Optikal Coherence Tomography (OCT) merupakan alat untuk mengukur pantulan sinar laser untuk menilai struktur 3D dari serabut mata. OCT dapat membantu mendiagnosis glaukoma lebih dini dari pemeriksaan luas penglihatan.
  1. Pemeriksaan Luas Lapang Pandang (Perimetri)

Pemeriksaan luas lapang pandang atau yang biasa di sebut perimetri merupakan pemeriksaan luas penglihatan berupa pemetaan daerah yang bisa di lihat oleh pasien. Metode pemeriksaan ini akan memabntu menilai tingkat keparahan glaukoma, serta untuk mengetahui evaluasi terapi glaukoma. Pemeriksaan ini sendiri harus di lakukan dengan kondisi yang tenang dan penuh dengan konsentrasi.

Terkadang, dalam pemeriksaan ini di butuhkan pemeriksaan serial untuk mengetahui baseline atau gambaran defek yang di tampilkan menetap. Pemeriksaan ini umumnya di lakukan 1-2 kali dalam setahun. Perimetri iniĀ  juga di lakukan apabila tekanan darah sudah terkontrol untuk menilai progresivitas.

  1. Pemeriksaan Sudut Bilik Mata Depan (Gonioskopi)

Metode pemeriksaan sudut bilik mata depan atau yang biasa di sebut Gonioskopi merupakan prosedur diagnostic secara rutin untuk mambantu mengevaluasi kondisi saluran drainase untuk menentukan tiupe glaukoma. Sudut glaukoma sendiri terbagi menjadi sudut terbuka dan sudut tertutup. Selain itu, pemeriksaan juga akan di lakukan setelah pasien di beri obat tetes anestesi untuk membuat mata baal.

Motde pemeriksaan ini akan di lakukan dengan menggunakan lensa kontak genioskopi yang akan di tempelkan pada bola mata. Dalam pelaksanaannya, pemeriksaan ini terbilang sangat aman dan tidak akan menimbulakn rasa sakit ataupun efek samping yeng membahayakan kesehatan mata.

  1. Pemeriksaan Ketebalan Kornea Mata (Pekimetri)

Pemeriksaan ketebalan kornea mata atau yang biasa di sebut pekimetri merupakan metode atau alat untuk mengukur ketebalan kornea atau jaringan bening yang berada di bagian terdepan bola mata. Penting untuk melakukan pemeriksaan ini pali tidak sekali untuk mengatahui ketebalan kornea yang dapat mempengaruhi perhitungan tekanan bola mata. apabila korena lebih tebal dari batas normal, maka pengukuran bola mata dapat menunjukkan hasil yang lebih tinggi dari biasanya.

Pada dasaranya, pemeriksaan skrining glaukoma tidak haru di lakukan bersamaan atau dalam satu waktu. Pada tehap pemeriksaan awal, biasanya hanya meliputi pemeriksaan tekanan bola mata dan penilaian bentuk saraf mata. Setelah itu, dokter akan kemudian akan menentukan pemeriksaan apa yang perlu untuk di lakukan berdasarkan hasil pemeriksaan awal dan juga beberapa faktor risiko yang di miliki oleh pasien glaukoma. Pemeriksaan yang di lakukan memang terlihat banyak, sebab untuk mengetahui atau mendiagnosis glaukoma tidak selalu mudah.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai cara mendiagnosis penyakit mata glaukoma. pemeriksaan untuk mendiagnosis glaukoma memang terbilang cukup banyak langkah yang harus di lakukan. meskipun demikan, pemeriksaan tersebut di lakukan untuk mengetahui hasil pasti dan kondisi mata yang mengalami glaukoma dengan lebih detail. Dengan begitu, dokter juga akan mengetahui tatalaksana penanganannya.

Semoga tulisan ini dapat memabantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • jec.co.id