Gejala Dan Risiko Gangguan Elektrolit

Gejala Dan Risiko Gangguan Elektrolit

Gejala Dan Risiko Gangguan Elektrolit

Gejala Dan Risiko Gangguan Elektrolit

Hallo Kawan Mama,

Seseorang yang memiliki kondisi tubuh yang kurang sehat atau masalah kesehatn bisa saja di sebabkan oleh adanya ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh. Sebab elektrolit ini memang merupakan salah satu senyawa yang memiliki peran besar dalam fungsi oragan tubuh. Jadi apabila kadar elektroit di dalam tubuh mengalami ketidakseimbangan, maka akan dbukan tidak mungkin kondisi organ tubuh tidak dapat bekerja dengan baik. Hal ini akan membuat kondisi tubuh menjadi rentan terkena berbagai masalah kesehatn.

Pengertiian Elektrolit sendiri adalah sebuah senyawa yang mineral yang akan mengatur cairan di dalam sehingga fungsi dari seluruh organ tubuh dapat bekerja sebagaimana fungsinya. Sedangkan gangguan elektrolit merupakan sebuah kondisi di mana elektrolit di dalam tubuh mengalami ketidak seimbangan. Umumnya hal ini di sebabkan oleh kadar elektrolit di dalam tubuh dengan kadar yang minim. Namun di lain sisi, kondisi tubuh yang mengalami kelebihan atau over elektrolit juga berpotensi menyebabkan masalah kesehatan. Sebab ketidaksimbangan ini akan membuat fungsi dari organ tubuh menjadi tidak dapat bekerja dengan maksimal dan tidak seimbang anatara satu organ dengan organ lainya.

Fungsi Elektrolit Bagi Tubuh

Senyawa elektrolit ini terdari dari berbagai macam zat. Seperti, zat natrium, kalium, kalisum serta magnesium dan zat-zat lainya. Jenis dari zat-zat tersebut akan membuat organ tubuh dapat bekerja sehingga membuatnya menjadi seimbang dan bekerja dengan optimal.Secara fungional, elektrolit sendiri merupakan senyawa atau juga di bilang sebuah komponen bermuatan posistif dan negative yang memiliki fungsi sebagai berikut.

  1. Meningakatkan fungsi dari saraf dan otot.
  2. Mengoptimalkan aktivitas otak,
  3. Membangun sel dan jaringan tubuh yang mengalami kerusakan.
  4. Mengatur tekanan darah dan detak jantung
  5. Menyeimbangkan cairan di dalam tubuh
  6. Menjaga kesehatan tulang dan gigi,
  7. Menjaga tingkat asam dan basa (pH) tubuh tetap baik.

Setiap dari tubuh seseorang bisa saja mengalami gangguan elekktrolit. Apalagi bagi kamu yang biasa beraktivitas berat dan mengelurakan keringat dengan jumlah yang banyak. Sebab, keringat sendiri merupakan sebuah cairan dari dalam tubuh yang memiliki peran penting dalam kinerja metabolisme di dalam tubuh. Beberapa orang yang tengah mengalami penyakit keras juga banyak yang rerkena kondisi elektrolit di dalam tubuh yang tidak seimbang. Umumnya hal ini di karenakan tubuh orang yang tengah tidak sehat, cenderung rentan kekurangan elektrolit. Selain itu, orang dewasa dan lansia juga lebih rentan mengalami kondisi tersebut.

Penyebab Terjadinya Gangguan Elektrolit

Seiring dari kondisi tubuh yang mengalami perkembangan atau pertumbuhan, maka kebutuhan dari organ tubuh kita terhadap cairan juga berubah. Tubuh jadi berubah dan dalam kondisi yang membutuhkan lebih banyak asupan cairan elektrolit. Tubuh yang banyak mengeluarkan dan kehilangan cairan akan membuat kondisi tubuh menjadi tidak seimbang. Alhasil sel dan jaringan tubuh tidak dapat bekerja dengan normal sebagaimana mestinya. Berikut ini adalah penyebab terjadinya gangguan elektrolit.

  1. Bulimia atau gangguan makan
  2. Olahraga berat hingga mengeluarkan banyak keringat
  3. Dehidrasi berat, yang bisa di sebabkan oleh banyaknya jumlah keringat yang di keluarkan
  4. Muntah dan diare parah, yang menyebabkan tubuh mengeluarkan banyak cairan
  5. Penyakit berat seperti diabetes, gagal ginjal hingga gagal jantung
  6. Mengalami luka bakar berat
  7. Mengkonsumsi obat dengan jenis golongan diuretika
  8. Sedang menjalani pengobatan kanker

Kondisi-kondisi tersebut merupakan kondisi umum yang menyebabkan tubuh mengalami gangguan elektrolit. Pasalnya, kondisi tersebut membuat tubuh mengeluarkan atau kehilangan banyak cairan. Kondisi ini akan berdampak pada kesehatan tubuh yang berisiko semakin membururk. Perlu adanya penanganan sehingg tubuh tidak akan mengalami kekurangan cairan ataupun dehindrasi.

Gejala-Gejala Gangguan Elektrolit

Selain beberapa penyebab terkait terjadinya gangguan elektrolit pada tubuh, kondisi tubuh yang mengalami gangguan elektrolit juga akan menimbulkan beberapa gejala. Apabila kondisi tubuh mengalami ketidakseimbangan, maka umumnya akan muncul gejala-gejala sebagai berikut.

  1. Tubuh yang lelah dan lemas
  2. Mual, kejang hingga muntah
  3. Denyut nadi atau jantung yang meningkat dan tak menentu
  4. Kram dan lemah otot, kram otot hingga kram perut
  5. Sakit kepala, bingung hingga mudah marah
  6. Hingga mengalami mati rasa.

Kondisi tersebut merupakan beberapa gejala yang di sebabkan oleh adanya gangguan elektrolit di dalam tubuh. Pasalnya, gejala-gejala tersebut tidak lepas dari peran elektrolit atau cairan di dalam tubuh. Tubuh yang kelebihan atau kekurangan cairan akan mengeluarkan gejala-gejala tersebut. Sehingga apabila gejala tersebut muncul pada tubuh kita, kita bisa sesegera mungkin mengatasinya.

Faktor Risiko Gangguan Elektrolit

Gangguan elektrolit ini memang merupakan kondisi yang dapat di alami oleh semua orang. Baik anak-anak atau bahkan dewasa dan lansia. Karena pada dasarnya setiap tubuh yang di gunakan untuk berktivitas akan mengeluarkan cairan sehingga rentan terkena gangguan elektrolit. Beberapa kondisi tertentu berpotensi meningkatkan risiko tubuh seseorang terhadap kondisi ini. Yaitu,

  1. Penyalahgunaan alcohol
  2. Sirosis
  3. Penyakit ginjal
  4. Gagal jantung kongestif
  5. Gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia
  6. Penyalit teroid
  7. Trauma akibat Luka bakar atau Patah tulang
  8. Gangguan kelenjar adrenal.

Diagnosis Gangguan Elektrolit

Gejala-gejala yang telah di jelaskan di atas adalah gejala pada gangguan yang umumnya terjadi pada tubuh seseorang. Apabila kamu menadapati gejala tersebut, sebaiknya segara di atasi. Akan lebih baik jika kemu pergi kerumah sakit untuk di periksa oleh dokter. Karena beberapa tes sebagai upaya untuk membantu mendiagnosis gangguan elektrolit. Seperti,

  1. Pemeriksaan darah untuk mengukur elektrolit dan ginjal
  2. Tes dengan mencubit sebagai cara memeriksa elastisitas kulit akibat dehidrasi
  3. Menguji refleks, karena bagaimanapun ketidakseimbangan elektrolit mempengaruhi refleks
  4. Elektrokardiogram (EKG) untuk memeriksa detak atau ritme dari jantung.

Tes-tes tersebut juga di lakukan berdasarkan kondisi tubuh dan juga gejala-gejala yang muncul. Seperti kondisi hyponatremia atau hypokalemia. Dengan di lakukannya tes tersebut maka akan semakin jelas jenis gangguan elektrolit apa yang sedang di alami. Pasalnya beragam dari jenis eletrolit ini memiliki unsur yng berbeda-beda, sehingga penanganan yang spesifik akan lebih tepat.

Sebagaiman telah di jelaskan di atas, bahwa tubuh yang mengalami gangguan elektrolit ini akan mengganggu kesehatan tubuh. Dan tubuh yang mengalami gangguan elektrolit ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan  zat elektrolit di dalam tubuh. Kondidi tubuh yang mengalami gangguan elektrolit akan memunculkan beberapa gejala-gejala sebagaimana yang telah di jelaskan di atas. Apabila gejala-gejal itu muncul maka itu merupakan sebuah indikasi bahwa adanya ketidak seimbanagan zat elektrolit yang akan membbuat gangguan elektrolit. Untuk penganganan yang lebih tepat, sebaiknya konsultasi dan periksakan diri pada dokter.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama menganai gejala dan risiko gangguan elektrolit. Eletrolit memang salah satu senyawa yang memiliki peran penting terhadap metabolisme dan fungsi organ tubuh. Sehingga kondisi kesehatan adan aupan yang tercukupi perlu untuk di perhatikan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Guesehat
  • Hellosehat
Cara Mengatasi Gangguan Elektrolit Di Dalam Tubuh

Cara Mengatasi Gangguan Elektrolit Di Dalam Tubuh

Cara Mengatasi Gangguan Elektrolit Di Dalam Tubuh

Cara Mengatasi Gangguan Elektrolit Di Dalam Tubuh

Hallo Kawan Mama,

Pada dasarnya, Elektrolit merupakan salah satu zat yang ada dan juga di butuhkan oleh setiap dari tubuh kita. Elektrolit sendiri merupakan kumpulan mineral dalam cairan agar dapat berfungsi dengan normal sebagai mana perannya. Apabila kondisi Elektrolit di dalam tubuh memgalami gangguan atau ketidakseimbangan maka tentu hal ini berpotensi dapat menyebabkan berbagai gangguan penyakit yang datang menyerang tubuh. Maka dari itu, perlu bagi kita untuk mengatasi gangguan elektrolit pada tubuh kita.

Tubuh yang mengalami gangguan elektrolit sendiri adalah ketika kadar elektrolit di dalam tubuh mengalami ketidak seimbangan, entah terlalu rendah ataupun tinggi. kondisi tubuh yang mengalami ketidak seimbangan tersebut akan berdampak pada kesehatan dan akan menimbulkan berbagai gejala. Seperti, mual, diare hebat, lemas, hingga mengalami kram otot. Senyawa elektrolit di dalam tubuh manusia sendiri terdiri dari berbagai jenis elektrolit. Mulai dari, natrium, kalsium, fosfat, kalium, fosfor hingga magnesium. Umumnya, asupan zat elektrolit tersebut bisa di dapatkan melalu bahan makanan yang kita konsumsi setiap hari. Asupan elektrolit tersebut akan membantu menjaga organ tubuh sehingga dapat berfungsi dengan normal. Hal ini juga meliputi fungsi dari organ tubuh vital, seperti kontraksi otot, jantung hingga fungsi otak.

Keseimbangan zat elektrolit tentunya oerlu untuk kita jaga dengan baik, sehingga tiak menimbulkan berbagai gejala-gejala penyakit. Karena kondisi tubuh yang kekurangan atau bahkan kelebihan zat elektrolit ini sangat rawan terkena berbagai penyakit. Nah, pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas menganai cara mengatasi ketidak seimbangan. Kondisi kesehatan tubuh sangat di pengaruhi oleh jumlah kadar elektrolit. Oleh krena itu, penting untuk selalu menjaga dan memperhatikan cairan tubuh yang akan berdampak pada kondisi kesehatan tubuh.

Cara Mengatasi Gangguan Elektrolit

Kondisi tubuh yang kekurangan atau bahkan kelebihan zat elektrolit merupakan salah satu hal ciri tidak adanya keseimbangan di dalam tubuh. Hal ini akan membuat berbagai gejala kesehatan mulai bermunculan dan menganggu kesehatan tubuh. Seperti halnya gangguan yang akan menyebabkan kejang otot, mengalami ketidaksadaran atau koma, hingga munculnya serangan jantung. Namun kamu tidak perlu terlalu khawatir akan kondisi tersebut. pada dasarnya cara yang terilang cukup sederhana untuk mengatasi kondisi tersebut. berikut ini adalah cara mengatasi gangguan elektrolit di dalam tubuh.

  1. Mencukupi Kebutuhan Cairan Tubuh

Sebagaimana kita ketahui, salah satu fungsi dari elektrolit di dalam tubu kita adalah dengan menjaga dan mengontrol cairan di dalam tubuh. Pasalnya, cairan di dalam tubuh ini merupakan salah satu faktor penting kesehatan tubuh. Tubuh yang kekurangan akan cairan akan menjadi retan mengalami dehidrasi, sehingga mineral akan terbawa oleh cairan yang di keluarkan oleh tubuh.

Oleh karena itu, kadar cairan di dalam tubuh perlu untuk kita perhatikan dengan seksama. Sehingga ketidakseimbangan cairan di dalam tubuh data segera kita atasi. Kamu dapat memulainya dengan aktivitas yang ringan, seperti minum air mineral sehat, minum setiap setelah makan, saat makan cemilan, sebelum merasa haus dan konsumsi makanan yang kaya akan cairan. Seperti stroberi, tomat hingga sup yang memang mengandung banyak cairan.

  1. Memeriksa Warna Dari Air Seni (Urine)

Salah satu pertanda ketika tubuh mengalami gangguan elektrolit adalah berubahnya warna dari urine yang di keluarkan. Karena warna urine sendiri merupakan indikasi dari kondisi jumlah kadar cairan di dalam tubuh. Umumya, dalam kondisi sehat dan normal, urine yang keluar akan berwarna kunning cenderung transparan. Kondisi ini di sebabkan oleh kandingan urobilin yang memiliki peran dalam produktivitas urine. Ketika mendapati urine berwarna lebih pekat, maka hal ini bisa menjadi salah satu indikasi ketidakseimbangan cairan di dalam tubuh. Sehingga perlu adanya langkah untuk mengangani, seperti dengan memperbanyak minum atau mengkonsumsi makanan yang kaya akan cairan.

  1. Tidak Mengkonsumsi Air Mineral Secara Berlebihan

Umumnya ketika telah mengatahui bahwa adanya ketidak seimbang cairan tubuh, kita akan segera meminum air untuk menghidrasi tubuh. Hal ini memang merupakan salah satu hal yang tepat. Namun perlu di garis bawahi, bahwa dalam mengkonsumsi air tersebut sebaiknya lakukan dengan secukupnya. Karena mengkonsumsi air mineral dengan kadar yang berlebihan bisa berpotensi mengganggu keseimbangan kadar elektrolit di dalam tubuh.

Mengkonsumsi air yang berlebihan akan membuat kadar natrium di dalam tubuh menurun derastis sehingga kadar elektrolit menjadi tidak stabil. Jika di biarkan, hal ini akan menimbulkan gejala, seperti kembung, mual, otot melemah, lemas hinga berpotensi mengalami kejang dan koma. Salah satu indikasi terlalu banyak mengkonsumsi air secara berlebihan adalah dengan melihat warna urine. Urine yang cenderung transparan menandakan bahwa tubuh kamu terlalu banyak terisi cairan.

  1. Mengurangi Atau Memilih Jenis Minuman Olahraga

Minuman olahraga merupakan salah satu minumanya banyak di konsumsi oleh para atlet atau seseorang yang habis berolahraga. Karena tubuh yang melakukan olahraga atau melakukan aktivitas berat tentu telah mengeluarkan banyak cairan. Sehingga perlu adanya asupan cairan sebagai ganti dari banyaknya cairan yang telah di kelurakan. Hal ini tentu sebagai pemebuhan kebbutuhan tubuh dan upaya untuk mencegah dan menghindari ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh.

Pada dasarnya, minuman olahraga merupakan minuman yang tinggi akan kandungan mineral di dalamnya. dengan kadar mineral yang tiggi membuat minuman tersebut banyak di gunakan untuk mengganti cairan tubuh yang telah hilang. Namun beberapa jenis dari minuman plahraga ini mengandung kadar gula yang cukup tinggi atau pemanis buatan sebagai penguat rasa. Hal ini tentu bukanlah hal yang baik untuk tubuh. Sebaiknya, pilih minuman dengan kandungan gula yang rendah saja.

  1. Sumber Mineral Dari Makanan

Selain mengkonsumsi minuman olahraga yang kaya akan mineral dan cairan yang di butuhkan oleh tubuh. Kamu juga perlu untuk mengkonsumsi bahan makanan yang juga mengandung hal yang serupa. Beberapa sumber makanan yang mengandung senyawa elektrolit dapat kamu temukan sesuai dengan jenis elektroli itu sendiri. Berikut ini adalah makanan yang mengandung elektrolit berdasarkan jenisnya.

    • Kalsium : Susu, susu olahan, daging, sarden, telur dan kacang-kacangan
    • Klorida : Zaitun, gandum hitam, selada, tomat, seledri dan rumuput laut
    • Kalium : Pisang, alpukat, ubi jalar, plum, kacang polong dan bayam
    • Magnesium : Sayuran hijau, kacang kering, selai kacang, lentil dan biji-bijian
    • Natrium : Garam, kecap asin, sayuran, roti, dan daging yang belum di olah
    • Fosfat : Daging, ayam, ikan, telur, susu dan beberapa makanan olehan.
  1. Mengurangi Asupan Garam

Umunya natrium merupakan salah satu elektrolit yang di butuhkan olrh tubuh. Namun pada dasarnya tubuh tidak memerlukan kadar garam dalam jumlah banyak. Karena tubuh yang tinggi kadar garamnya berisiko menyebabkan darah tinggi dan gangguan kesehatan lainya. Beberapa cara dapat kamu lakukan untuk mengurangi dan mengontrol kadar garam di dalam tubuh. Salah satunya adalah dengan melakukan diet rendah garam.

Dalam rangka diet rendah garam, kamu bisa mengganti pemakaian garam dengan bumbu dan rempah segar. Juga menghindari makanan kemasan tinggi natrium, pilih sup dan sayuran kaleng rendah natrium dan selalu baca informasi nilai gizi pada makanan. Selain itu, kamu juga bisa mencicipi makanan terlebih dahulu untuk mengetahui kadar garam di dalam makanan tersebut.

  1. Memperhatikan Dan Mengecek Kadar Elektrolit Ketika Sakit

Ketika kamu tengah dalam kondisi sakit atau masalah kesehatan, kadar elektrolit di dalam tubuh juga perlu kamu perhatikan. Pasalnya kadar elektrolit tersebut juga akan berpengaruh terhadap gangguan kesehatan yang sedang kamu alami. Beberapa gangguan kesehatan seperti masalah pencernaan, muntah, diare akan membuat tubuh kehilangan banyak cairan. Jika tidak segara di atasi maka bukan tidak mungkin tubuh akan mengalami dehidrasi.

Oleh sebab itu, perhatian akan kandunga elektrolit di dalam tubuh perlu untuk di cermati. Sehingga apabila tubuh mengalami keurangan cairan, kamu langsung bisa segera untuk mengatasinya. Salah satu cara cepat mengembalikan kondisi elektrolit tubuh adalah dengan menggunakan oralit. Oralit sendiri merupakan cairan yang terdiri dari larutan garam, mineral, kalium dan gula yang akan segera mengembalikan elektrolit yang hilang.

Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas bahwa, Elektrolit merupakan senyawa alami yang di butuhkan oleh tubuh untuk menjaga organ tubuh berfungsi dengan normal. Karena beberaoa fungsi organ tubuh di pengaruhi oleh kadar elektrolit di dalam tubuh. Seperti irama jantung, kontraksi otot hingga fungsi otak. Dengan begitu, tubuh yang mengalami gangguan elektrolit berpotensi memicu gangguan pada fungsi organ lainnya. Umumnya, gangguan elektrolit ini terjadi akibat tubuh hang mengalami kondisi kekurangan cairan atau bahkan kelebihan cairan. Sehingga akan membuat ketidakseimbangan elektrolit dan fungsi organ tubuh. Ketidakseimbangan elektrolit tersebut membuat tubhu rentan terkena gangguan kesehatan. Makan dari itu, perlu adanya perhatian seksama akan kondisi kadar elektrolit di dalam tubuh. Langkah-lankah di atas dapat kamu terapkan sebagai upaya menjaga kadar elektrolit di dalam tubuh agar tetap seimbang.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai cara mengatasi gangguan elektrolit. Gangguan elektrolit merupakan salah satu penyebab yang menjadikan tubuh mudah mengalami berbagai gangguan kesehatan. Degan memperhatikan jumlah kadar elektrolit pada tubuh, maka kamu dapat menangananinya dengan tepat.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Alodoc
Penyebab Terjadinya Gangguan Elektrolit

Penyebab Terjadinya Gangguan Elektrolit

Penyebab Terjadinya Gangguan Elektrolit

Penyebab Terjadinya Gangguan Elektrolit

Hallo Kawan Mama,

Sebagaimana kita ketahui, bahwa elektrolit merupakan zat di dalam tubuh yang apabila di larutkan di dalam air akan menghasilkan cairan yang menghantarkan listrik. Kunci dari fungsi System metabolisme yang bekerja dengan baik di dalam tubuh juga di sebabkan oleh keseimbangan cairan tubuh dan juga elektrolit. Jika zat elektrolit di dalam tubuh tidak seimbang maka akan berpengaruh terhadap metabolisme dan kesehatan tubuh.

Pada dasarnya, di dalam tubuh manusia, secara normal terdapat zat elektrolit yang terdiri dari beberapa jenis. Seperti, magnesium, kalsium, natrium (sodium), klorida, kalium (potassium) dan juga fosfat. Elektrolit tersebut terletak pada darah, urine dan cairan tubuh lainya. Adanya zat elektrolit di dalam tubuh ini di dapatkan dari sumber bahan makanan yang di konsumsi setiap hari. Asupan elektrolit ini perlu di butuhkan oleh tubuh perlu untuk di penuhi. Sehingga keseimbangan elektroit dapat tercapai dan akan membuat sel, jaringan dan organ tubuh dapat bekerja dengan maksimal sebagaimana dengan fungsinya. Tubuh yang memiliki kondisi di mana kekurangan atau bahkan kelebihan elektrolit akan menyababkan gangguan elektrolit. Karena gangguan elektrolit ini, umumnya terjadi akibat adanya ketidak seimbangan zat eklektrolit di dalam tubuh.

Tubuh yang mengalami gangguan elektrolit tidak datang begitu saja tanpa adanya sebuah sebab. Karena pada kondisi tertentu dapat menyebabkan gangguan elektrolit. Maka dari itu, asupan elektrolit yang di butuhkan oleh tubuh perlu untuk di penuhi. Sehingga tubuh akan terhindar dari berbagai gangguan elektrolit. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas menganai penyebab terjadinya gangguan elektrolit. Tentunya perlu bagi kita untuk mengetahui faktor yang menjadi penyebab terjadinya gangguan elektrolit di dalam tubuh.

Penyebab Gangguan Elektrolit Di Dalam Tubuh

Pada umumnya, elektrolit merupakan senyawa dan mineral yang membantu tubuh menghasilkan energy dan membuat kontraksi pada otot. Asupan elektrolit ini terdapat pada bahan makanan yang setiap hari di konsumsi. Dengan begitu, ada kemungkinan bahwa gangguan elektrolit di dalam tubuh terjadi akibat makanan dan minuman yang di konsumsi. Karena hal ini juga tidak jarang terjadi pada kebanyakan orang. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang umumnya menjadi penyebab gangguan elektrolit. Berikut ini adalah penjelasannya.

  1. Tubuh Yang Kekurangan Atau Kehilangan Banyak Cairan

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan elektrolit adalah kekurangan atau kehilangan cairan tubuh. Seperti halnya ketika kamu tengah mengalami kondisi diare yang parah. Umumnya dalam kondisi tersebut, dokter akan menyarankan kamu untuk menjaga kadar air di dalam tubuh agat tetap terjaga. Hal ini di maksudkan agar tubuh kamu tidak mengalami dehidrasi. Karena kondisi diare yang di alami seseorang akan membuat tubuh mengeluarkan cairan serta elektrolit yang ada di dalam tubuh.

Kondisi tubuh yang kehilangan banyak cairan dan elektrolit ini akan menyababkan tubuh mangalami berbagai gangguan elektrolit. Selain diare beberapa kondisi lain dapat menyebabkan gangguan elektrolit. Seperti, muntah, terlalu sering mengeluarkan keringat berlebihan, kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi, serta kekurangan atau makan dan minum yang tidak teratur.

  1. PH Darah Melebihi Batas Normal

Selain kondisi tubuh yang mengalami kekurangan banyak cairan, gangguan elektrolit juga dapat di sebabkan oleh kondisi tubuh lainya. Seperti, PH darah yang tinggi hingga melebihi batas normal juga menjadi salah satu penyebab gangguan elektrolit. Kondisi tubuh yang mengalami kondisi PH darah yang terlalu tinggi biasa di sebut dengan istilah alkalosis. Kondisi ini merupakan situasi di mana cairan di dalam tubuh mengandung unsur basa yang melebihi dari batasan normal.

Hal ini, umumnya bisa di sebabkan oleh kadar karbondioksida di dalam darah yang bersifat asam mengalami penurunan. Kondisi ini biasa di sebut dengan istilah alkalosis respiratorik. Sedangkan kondisi di mana kadar karbohidrat pada darah di dalam tubuh yang bersifat basa ini mengalami peningkatan juga akan menjadi faktor pengubah PH darah. Kondisi ini juga biasa di kenal dengan istilah alkalosis metabolik. Kondisi tubuh yang mengalami alkalosis metabolik ini umumnya di kaitkan dengan kondisi tertentu. Seperti, sering mengalami muntah sehingga menyababkan tubuh kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah yang cukup banyak.

  1. Gangguan Elektrolit Akibat Pengaruh Obat-Obatan

Selain kondisi-kondisi di atas, gangguan elektrolit juga bisa terjadi akibat pemakaian obat-obatan tertentu. Umumnya, obat di produksi dan di gunakan untuk keperluan medis dalam menangani berbagai kondisi kesehatan. Namun dalam kondisi tertentu, penggunaan obat-obatan ini memiliki efek samping yang tidak baik bagi kesehatan tubuh. Karena beberapa dari jenis obat-obatan akan membuat kadar elektrolit di dalam tubuh menjadi tidak simbang. Berikut adalah jenis obat-obatan yang berpotensi menyebabkan gangguan elektrolit.

    • Kortikosteroid

Penggunaan obat dengan jenis kortikosteroid ini akan mempengaruhi hormone yang di produksi oleh kelenjar adrenal berupa mineralokotikoid. Hormone yang satu ini merupakan hormone yang akan berperan sebagai pengatur kadar elektrolit dalam tubuh. Seperti halnya ketika dalam kondisi kapan waktu tubuh akan mengeluarkan mineral atau senyawa natrium. Maka hormone ini akan bekerja dan mengontrol mineral yang di keluarkan oleh tubuh.

Obat-obatan sejenis seteroid ini biasanya akan di olah dan di serap pada saluran pencernaan. Sifatnya yang dapat tahan akan garam tersebut akan membuat elektrolit di dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Selain itu, obat-obatan jenis ini berpotensi meningkatkan kadar natrium di dalam tubuh. Sehingga menyebabkan risiko tubuh mengalami hypernatremia. Kondisi tersebut dapat menyebabkan tubuh mengalami kejang serta kejang pada otot.

    • Pil KB

Selain kortikosteroid, pil KB juga menjadi salah satu obat yang berpotensi menyababkan gangguan elektrolit. Penggunaan pil KB ternyata dapat membuat kada kalium meningkat sehingga risiko hiperkalemia menjadi lebih tinggi. kadar kalium yang terlalu tinggi akan membuat keseimbangan natrium di dalam tubuh menjadi terganggu. Penggunaan obat jenis ini berpotensi menyebabkan diare hebat yang juga akan membuat tubuh lemas. Maka dari itu, penggunaan pil KB sebaiknya sesuaikan dengan aturan yang berlaku sehingga keseimbangan ion elektrolit di dalam tubuh tidak akan terganggu.

    • Antibiotic Dan Antifungal

Umumnya, antibiotic dan antifungal merupakan obat-obatan yang sangat umum dalam dunia medis dan di gunakan untuk berbagai masalah kesehatan. Namun ternyata  Antibiotic dan antifungal ini juga menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan elektrolit di dalam tubuh. Mengutip dari Journal Nature Riviews Nephrology yang telah melakukan penelitian pada tahuj 2009. Menyabutkan bahwa jenis antibiotic tertentu ternyata termasuk dalam kategori obat yang menyababkan gangguan elektrolit.

Jenis antibiotic seperti amfoterisin B dan trimethoprim dapat membuat kadar kalium di dalam tubuh mejadi berkurang. Umumnya amfoterisin B di gunakan sebagai obat untuk mengatasi infeksi jamur. Sedangkan trimethoprim di gunakan untuk infeksi pada saluran kemih.

Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas tadi, bahwa faktor utama penyebab gangguan elektrolit adalah makanan dan minuman yang kita konsumsi. Karena bagaiamanapun, banyak dari kita yang tidak mengetahui kadar dan kandungan apa saja yang ada pada bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Dan hal inilah yang menjadi penyebab ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh. Selain daripada itu, tubuh yang mengeluarkan atau kehilangan cairan akibat aktivitas ataupun kodisi tertentu juga menjadi penyebab              gangguan elektriolit. Kondisi PH darah yang tinggi hingga melebihi batas normal juga menjadi penyebab umum terjadinya gangguan elektrolit. Terakhir, penggunaan obat-obatan tertentu yang umumnya baik untuk tubuh, namun dalam hal ini berpotensi menyebabkan gangguan elektrolit.

Demikian pembahasan dai Kawan Mama menganai penyebab terjadinya gangguan elektrolit di dalam tubuh. Keseimbanag kadar elektrolit di dalam tubuh tentunya perlu di jaga dengan baik. Sehingga akan mengurangi risiko terkadinya gangguan elektrolit pada tubuh.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Klikdokter
Akibat Tubuh Kekurangan Elektrolit

Akibat Tubuh Kekurangan Elektrolit

Akibat Tubuh Kekurangan Elektrolit

Akibat Tubuh Kekurangan Elektrolit

Hallo Kawan Mama,

Pada dasarnya setiap dari tubuh yang di miliki oleh manusia terdapat semacam zat atausenyawa elektrolit di dalamnya. Elektrolit sendiri merupakan zat di dalam tubuh yang apabila di larutkan di dalam air akan menghasilkan cairan yang menghantarkan listrik. Nah elektrolit ini akan berfungsi sebagai bahan energy yang akan menghanarkan listrik keseluruh bagian tubuh agar bisa bekerja sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu, tubuh memerlukan asupan elektrolit sebagai bahan energy untuk sel dan jaringan tubuh agar dapat bekerja sebagaimana fungsinya.

pada kesempatan yang lalu Kawan Mama telah membahasa menganai jenis-jenis elektrolit yang ada dan di butuhkan oleh tubuh. Seperti, natrium, kalium,kalsitum, magnesium, klorida dan lain-lainya. Berbagai jenis zat ataupun sneyawa tersebut memiliki peran penting untuk menjalankan fungsinya di dalam menjaga keseimbangan tubuh. Misalnya saja senyawa natrium yang memiliki peran untuk menjalankan fungsinya dalam menjaga keseimbangan air, fungsi saraf dan kontraksi otot. Atau seperti halnya dengan klorida yang berperan mannjalankan fungsinya dalam aktivitas pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam darah merah. Jadi setiap dari jenis-jenis elektrolit di dalam tubuh tersebut memiliki peran untuk menjalankan masing-masing fungsinya dengan baik untuk menjaga kesehatan tubuh.

Jika pada kesempatan lalu Kawan Mama telah membahas menganai jenis elektrolit yang di butuhkan oleh tubuh. Maka pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas menganai akibat tubuh yang mengalami kekurangan elektrolit. Elektrolit ini memiliki peran yang sangat krusial terhadap fungsinya dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan tubuh.

Tubuh Yang Kekurangan Akan Zat Elektrolit

Apa dampak yang akan di timbulkan ketika tubuh mengalami kekurangan zat elektrolit? Ketika kita sudah mengathui bahwa di dalam tubuh kita membutuhkan zat elektrolit, tentunya pertanyaan seperti ini akan mulai muncul dalam fikiran kita. pada umumnya tubuh yang kekurangan akan asupan zat elektrolit akan menimbulkan dampak adanya ganngguan kesehatan. Seperti gangguan fungsi jantung, paru-paru dan juga saraf yang di control oleh zat elektrolit di dalam tubuh. Selain itu, kebugaran tubuh dan system metabolisme tubuh juga akan ikut terganggu dan tidak stabil.

Kondisi-kondisi tersebut tentu merupakan hal yang patut untuk di hindari. Apalagi beberapa faktor seperti pertambahan usia, iklim dan riwayat penyakit tertentu juga menjadi faktor tubuh mengalami kekurangan elektrolit. Nah berikut ini adalah penjelasan tentang akibat tubuh yang mengalami kekurangan zat elektrolit.

  1. Hipokalsemia

Tubuh yang mengalami kekurangan elektrolit berisiko akan mengala kondisi hipokalsemia. Hipokalsemia sendiri merupakan kondisi tubuh yang mengalami kekurangan kalsium. Sebagaimana kita tahu, bahwa kalsium ini merupakan salah satu senyawa elektrolit yag memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan otot dan pertumbuhan pada tulang. Apabila kondisi tubuh yang kekurangan kalsium masih terbilang ringan, maka mungkin gejal-gejala yang di timbulkan masih terbilang normal.

Sedangkan kondisi tubuh yang mengalami kekurangan elektrolit yang sudah parah makan akan menimbulkan gejala-gejala gangguan kesehatan. Seperti, mudah bingung atau pelupa, halusinasi, depresi, mati rasa atau bahkan kesemutan pada bagian tangan, kaki dan wajah, dan juga kram otot. Hal ini juga akan menimbulkan tulang yang rapuh, kejang otot, kuku yang rapuh dan mudah patah tulang.

  1. Hipokloremia

Tubuh yang kekurangan asupan zat elektrolit juga mudah mengalami hipokloremia. Hipokloremia sendiri merupakan kondisi di mana tubuh mengalamai kekurangan klorida. Akibat dari tubuh yang mengalami kekurangan klorida akan membuat kondisi tubuh menjadi mudah kehilangan cairan yang akan menyebabkan tubuh mudah lelah, dan kekurangan mineral atau dehidrasi.

Pada dasarnya, klorida ini akan berfungsi untuk menjaga cairan di dalam tubuh. Cairan tersebut merupakan sumber energy untuk aktivitas organ tubuh termasuk paru-paru dan system pencernaan. Sehingga tubuh yang kekurangan akan klorida juga mudah terkena gangguan pernapasan yang membuat system pernapasan menjadi tidak normal. Tidak hanya itu saja, tubuh juga akan rentan mengalami kondisi diare dan muntah yang juga di sebabkan oleh tubuh yang kehilangan akan cairan.

  1. Hipomagnesemia

Hipomagnesemia merupakan istilah bagi tubuh yang mengalami kondisi kekurangan aupan magnesium. Karena magnesium sendiri merupakan senyawa elektrolit yang juga turut andil dalam kesehatan paru-paru dan jantung. Pasalnya magnesium sendiri memiliki peran dalam lebih dari 300 reaksi metabolisme di dalam tubuh. Dengan begitu, asupan magnesium di dalam tubuh perlu di jaga dengan sebaik mungkin.

Tubuh yang kekurangan akan magnesium, pada tahap ringan mungkin hanya akan menimbulkan gejala yang normal. Seperti mual, muntah, lemah serta di iringi dengan nafsu makan yang mulai menurun. Namun pada kasus di mana tubuh mengalami kekurangan magnesium yang cukup parah, maka gejala yang akan muncul pun terbilang cukup berbahaya. Seperti, perasaan tergelitik atau bahkan mati rasa, kram otot, kejang otot, kejang, irama jantung yang tidak normal hingga mengakibatkan perubahan pada kepribadian.

  1. Hipofosfatemia

Hipofosfatemia merupakan sebuah kondisi yang akan terjadi akibat tubuh yang mengalami kekurangan akan fosfat. Fosfat sendiri merupakan senyawa elektrolit yang berfungsi menjaga peredaran dan kesehatan darah. Sehingga tubuh yang kekurangan fosfat akan mudah mengalami hipofosfatemia. Sedangkan hipofofastemia sendiri terbagi menjadi dua jenis. Yaitu, hipofosfatemia akut dan hipofosfatemia kronis.

Hipofosfatemia akut merupakan kondisi yang terjadi dengan cepat. Sedangkan hipofosfatemia kronis akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Akibat tubuh yang kekurangan fosfat akan mengalami kondisi hipofosfatemia yang di sertai dengan gejala-gejala gangguan kesehatan. Seperti, mdah bingung, mudah marah, kelelahan, otot lemah, sakit ulang, patah tulang, hilang nafsu makan, mati rasa, kerusakan gigi, hingga pertumbuhan badan yang lambat.

  1. Hipokalemia

Hipokalemia merupakan kondisi tubuh yang megalami kekurangan akan kalium. Kondisi tersebut juga memiliki beberapa istilah popular lainya. Seperti, sindrom kalium rendah, sindrom Hipokalemia dan sindrom hypopotassemia. Dalam tahapan ringan mungkin hanya akan menimbulka gejala seperti, tubuh yang lemah, mudah lelah, kram pada otot, sembelit hingga palpitasi.

Namun dalam kondisi yang lebih parah atau tingkat kalium yang sangat rendah hingga di bawah 2,5 milimol/L. DI  mana lebih rendah dari batas normal (3,6 hingga 5,2) makan akan menimbulkan gejala yang membahayakan dan mengancam kesehatan. Seperti, kerusakan jaringan otot, gagal pernapasan, lumpuh dan kondisi ileus atau lumpuhnya pergerakan usus.

  1. Hiponatremia

Hiponatremia merupakan sebuah kondisi di mana tubuh mengalami kekurangan natrium dan sodium. Tubuh yang mengalami kekurangan natrium secara derastis akan mudah mengalami keadaan medis yang darurat. Seperti hilangnya kesadaran, mengalami kejang dan bahkan akan mengalami koma. Natrium dan sodium ini memang merupakan senyawa yang memiliki peran penting bagi kesehatan tubuh.

Pada umunya, seseorang yang mengalami hiponatremia atau kekurangan akan natrium dan sodium akan menyebabkan beberapa gejala kesehatan. Seperti, tubuh yang melemah, mudah lelah, sakit kepala, kebingungan, mudah marah, keram, kejang otot, hingga mual dan muntah. Kondisi tersebut apabila tidak di tangani dan di biarkan begitu saja, maka berpotensi menimbulkan gejala gangguan kesehatan yang cukup serius.

Zat atau senyawa elektrolif faktanya merupakan bagian penting dari kondisi kesehatan dan system metabolisme di dalam tubuh. Elektrolit di dalam tubuh memiliki berbagai jenis yang memiliki peran dan fungsinya masing-masing untuk menjaga kesehatan tubuh. Beberpa faktor seperti usia, iklim dan riwayat penyakit merupakan faktor yang umumnya membuat tubuh mudah mengalami kondisi kekurangan zat elektrolit. Pada usai yang sudah menua dan tidak lagi cukup produktif makan akan rentan mengalmi kekurangan zat elektrolit. Selain itu, tempat dengan iklim bersuhu tinggi dan kelembapan udara yang rendah akan memuat seseorang mudah berkeringat dan mengaluarkan cairan tubuh. Terakhir adalah riwayat penyakit. Seseorang yang memilki riwayat penyakit seperti, diare, muntah dan gangguan ginjal juga rentan mengalami kekurangan elektrolit.

Demikian penjelasan darI Kawan Mama mengenai akibat tubuh yang kekurangan akan elektrolit. Sebagaiman ayng telah di jelaskan di ataa, bahwa elektrolit merupakan senyawa penting yang mimiliki tugas menjaga kesehatan tubuh dan juga sostem metabolismenya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah terkena gejala-gejala di atas tadi.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klikdokter
  • Gooddoctor