Hallo Kawan Mama, Gangguan penglihatan merupakan salah satu masalah kesehatan yang di mana kondisi ini sering kali di alami dan menjadi keluhan kebanyakan orang. sebab kondisi tersebut tentunya akan menganggu penglihatan dan menghambat aktivitas sehari-hari. Di antara banyaknya jenis gangguan penglihatan, rabun dekat menajdi salah satu kondisi yang banyak di alami. Kondisi ini umumnya di sebabkan oleh cahaya objek yang masuk ke mata tidak jatuh tepat pada retina. Namun beberapa faktor di sebutkan memiliki risiko dan menjadi penyabab terjadinya rabun dekat.
Menurut informasi dari laman sehatq menyebutkan bahwa lebih dari 285 juta orang di dunia mengalami gangguan penglihatan. Dan 42% dari mereka yang mengalami gangguan penglihatan di sebabkan oleh adanya kesalahan refraksi pada mata yang tidak di koreksi. Rabun dekat adalah salah satu jenis gangguan penglihatan di mana kondisi ini umumnya terjadi pada usia lanjut. Namun tidak jarang kasus di mana anak-anak mengalami kondisi tersesbut. Dengan begitu, rabun dekat dapat terjadi pada siapa saja baik anak-anak maupun orang tua atau dewasa.
Sesorang yang matanya mengalami kondisi rabun dekat umumnya fungsi pengihatannya tidak akan bekerja dengan normal. Jika seseorang yang mengalami rabbun jauh tidak dapat melihat dengan jelas pada objek yang letaknya jauh. Maka rabun dekat adalah kondisi sebaliknya. Penderita rabun dekat umumnya tidak akan dapat melihat jelas pada objek yang letaknya dekat. Kondisi ini membuat penderitanya memerlukan alat bantu penglihatan seperti kaca mata dan alat sejenisnya.
Kondisi rabun dekat terjadi di sebabkan oleh cahaya objek yang harusnya masuk ke mat dan jatuh tepat pada retina, malah jatuh di belakang retina. inilah yang menyebabkan mata tidak dapat melihat dengan jelas pada objek yang letaknya dekat. Selain itu, umumnya terjadinya kondisi tersebut juga tidak lepas dari faktor yang memiliki risiko dan menjadi penyabab terjadinya rabun dekat. Beikut ini adalah beberapa faktor risiko penyebab terjadinya rabun dekat.
Definisi rabun dekat
Pada dasarnya, di dalam mata terdapat berbagai jaringan dan sel yang memiliki peran dan fungsi untuk menjalankan system penglihatan agar mata dapat melihat dengan baik. Ketika jaringan dan sel di dalam mata mengalami ganggua, tentunya hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja dan kualitas penglihatan itu sendiri. Rabun dekat adalah salah satu kondisi di mana jaringan atau sel yang ada di dalam mata mengalami gangguan atau dalam kondisi yang tidak normal.
Kondisi mata yang mengalami rabun dekat, dalam dunia medis sendiri di kenal dengan istilah hipermetropi atau hipermetropia. Pada dasarnya kondisi rabun dekat merupakan kondisi yang hampir sama dengan penyakit presbiopi. karena presbiopi juga menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat dengan jelas pada objek yang letaknya dekat. Namun presbiopi merupakan kondisi di mana adanya otot pada lensa mata yang mengalami gagguan atau kelainan refraksi. Sedangkan rabun dekat atau hipermetropi adalah kondisi di mana kornea mata mengalami perubahan bentuk.
Perubahan pada bentuk kornea mata tentunya akan berpengaruh terhadap fungsi penglihatan menjadi tidak normal. Meskipun banyak dari usia lanjut yang mengalami kondisi ini, namun pada usia tersebut orang lebih rentan mengalami presbiopi. sedangkan pada usia anak-anak merupakan usia yang rentan mengalami kondisi rabun dekat. Selain itu berbeda dengan rabun dekat pada orang tua, rabun dekat pada anak-anak biasanya tidak akan menimbulkan gejala yang siginifak pada tahap ringan atau sedang. Hal ini di pengaruhi oleh daya tahan tubuh yang masih dalam tahap pertumbuhan.
Kondisi tersebut seringkali membuat rabun dekat yang di alami anak-anak tidak di sadari bahkan oleh orang tuanya. Rabun dekat menajdi seringkali baru di sadari pada tahap yang serius yang menimbulkan gejala yang menggangu penglihatan penderitanya. Ketika rabun dekat memasuki tahap yang serius, maka penderitanya dapat mengalami kondisi di mana matanya hanya dapat melihat jelas pada objek yang letaknya cukup jauh. Sedangkan pada objek yang letaknya dekat atau sedang, kemampuan mata sudah tidak dapat melihatnya dengan baik dan jelas.
Faktor Risiko Dan Penyabab Rabun Dekat
Rabun dekat atau hipermetropi pada dasarnya terjadi akibat proses penglihatan yang mengalami gangguan akibat kelaina refraski. Cahaya dari pantulan objek yang harusnya masuk ke mata dan melewati kornea menuju retina tidak berjalan dengan normal. Rabun dekat membuat cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh tepat pada retina, melainkan jatuh di belakang retina. kondisi tersebut di sebabkan oleh struktur kornea atau bola mata yang tidak normal dan cenderung lebih pendek.
Struktur kornea mata yang terlalu datar atau bahkan melangkung serta lensa mata yang kurang tebal juga dapat menyababkan terjadinya kondisi rabun dekat. Rabun dekat membuat pendertitanya seringkali mengalami gejala yang menjadi keluhan di mana penglihatan menjadi kabur. Selain itu, kondisi ini seringkali menyebabkan pusing dan sakit kepala terutama setelah melihat atau membaca dengan jarak yang dekat.
Umumnya, terjadinya kondisi rabun dekat yang di alami oleh mata dapat di sebabkan oleh berbagai ragam hal yang berbeda-beda pada setiap orang yang mengalaminya. Namun secara garis besar, ada beberapa faktor yang memiliki risiko yang mendasari terjadinya kondisi rabun dekat. Yakni sebagai berikut.
-
Faktor Genetik
Rabun dekat pada dasarnya merupakan salah satu masalah kesehatan yang sifatnya genetikal. Artinya, rabun dekat dapat terjadi dan di sebabkan oleh adannya bawaan atau riayat keturunan dari orang tua atau anggota keluarga lainya. Salah satu anggota memiliki riwayat rabun dekat maka ada kemungkinan anggota keluarga lainya juga dapat mengalami kondisi tersebut.
-
Anatomi Mata
Kondisi dari anatamo tubuh, terutama bagian mata dapat mempengaruhi dan menyebabkan mata mengalami kondisi gangguan penglihatan atau kelainan refraksi. Pada kondisi rabun dekat umumnya juga dapat di sebabkan oleh adanya anatomi mata yang tidak normal. Seperti kondisi struktur bola mata yang cednerung terlalu pendek, lensa mata yang terlalu tipis dan kornea mata yang terlalu datar atau kurang melengkung. Kelainan pada anatomi mata tersebut memiliki risiko besar yang dapat menyababkan terjadinya rabun dekat.
-
Akomodasi Mata
Pada dasarnya, setiap system penglihatan memiliki daya akomodasi yang aka bertugas untuk mencembungkan atau mencengkungkan lensa mata untuk menyesuaikan dengan objek yang di lihat. Apabila daya akomodasi mata mengalami gangguan atau kelainan, maka hal ini akan berdampak pada fungsi penglihatan.
Rabun dekat biasanya juga di sebabkan oleh daya akomodasi mata yang mengalami gangguan sehingga tidak dapat membiaskan cahaya dengan baik. Kondisi inilah yang akan menyebabkan penglihatan menjadi buram atau bahkan kabur ketika melihat objek.
-
Usia/Umur
Usia menjadi salah satu penyebab utama munculnya berbagai masalah kesehatan, termasuk kelain refraksi. Kondisi tubuh yang mengalami penuaan umumnya akan menyebabkan kualitas organ tubuh termasuk mata mengalami penurunan. akibatnya, tubuh dan juga mata rentan mengalami gangguan. Umumnya, rabun dekat seringkali muncul pada usia 40 hingga 50 tahun ke atas.
-
Riwayat Penyakit Tertentu
Tubuh yang memiliki riwayat penyakit yang cukup serius umumnya dapat menyebabkan munculnya masalah kesehatan lainya, termasuk rabun dekat. Beberapa jenis penyakit yang berisiko dapat menybabkan rabun dekat seperti tumor mata, diabetes mellitus, hipertensi dan oveal hypoplasia. Jenis-jenis penyakit tersebut memiliki risiko tinggi yang dapat menyebabkan mata mengalami kelainan refraksi, termasuk denagn rabun dekat.
Pada dasarnya, rabun dekat atau hipermetropi merupakan gengguan penglihatan atau kelainan refraksi yang umum terjadi. Kondisi ini akan menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat dengan jelas, terutama pada objek yang letaknya dekat. Usia lanjut dan usia anak-anak menjadi usia yang rentan mengalami kondisi rabun dekat. Rabun dekat yang terjadi pada usia anak-anak, biasanya akan sembu dengan sendirinya seiring beralannya waktu serta pekembangan dan pertumbuhan tubuhnya. Namun pada usia lanjut, kondisi ini umumnya akan semakin bertambah buruk, apalagi bila tidak di lakukan langkah pemeriksaan atau pengoreksian.
Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa faktor risiko panyebab terjadinya rabun dekat. Tentunya, mata yang mengalami kondisi rabun dekat membutuhkan perhatian dan penanganan secepatnya. Sebab kondisi ini dapat menjadi lebih buruk lagi apabila tidak di lakukan langkah penanganan. Selain itu, menghindari atau mengatasi faktor-faktor yang berisiko dapat menyebabkan terjadinya rabun dekat juga perlu untuk di lakukan.
Semoga tulisan ini dapat ,membantu dan bermanfaat. . .
Sumber :
- Doktersehat
- Hellosehat