Gejala Dan Risiko Gangguan Elektrolit

Gejala Dan Risiko Gangguan Elektrolit

Gejala Dan Risiko Gangguan Elektrolit

Gejala Dan Risiko Gangguan Elektrolit

Hallo Kawan Mama,

Seseorang yang memiliki kondisi tubuh yang kurang sehat atau masalah kesehatn bisa saja di sebabkan oleh adanya ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh. Sebab elektrolit ini memang merupakan salah satu senyawa yang memiliki peran besar dalam fungsi oragan tubuh. Jadi apabila kadar elektroit di dalam tubuh mengalami ketidakseimbangan, maka akan dbukan tidak mungkin kondisi organ tubuh tidak dapat bekerja dengan baik. Hal ini akan membuat kondisi tubuh menjadi rentan terkena berbagai masalah kesehatn.

Pengertiian Elektrolit sendiri adalah sebuah senyawa yang mineral yang akan mengatur cairan di dalam sehingga fungsi dari seluruh organ tubuh dapat bekerja sebagaimana fungsinya. Sedangkan gangguan elektrolit merupakan sebuah kondisi di mana elektrolit di dalam tubuh mengalami ketidak seimbangan. Umumnya hal ini di sebabkan oleh kadar elektrolit di dalam tubuh dengan kadar yang minim. Namun di lain sisi, kondisi tubuh yang mengalami kelebihan atau over elektrolit juga berpotensi menyebabkan masalah kesehatan. Sebab ketidaksimbangan ini akan membuat fungsi dari organ tubuh menjadi tidak dapat bekerja dengan maksimal dan tidak seimbang anatara satu organ dengan organ lainya.

Fungsi Elektrolit Bagi Tubuh

Senyawa elektrolit ini terdari dari berbagai macam zat. Seperti, zat natrium, kalium, kalisum serta magnesium dan zat-zat lainya. Jenis dari zat-zat tersebut akan membuat organ tubuh dapat bekerja sehingga membuatnya menjadi seimbang dan bekerja dengan optimal.Secara fungional, elektrolit sendiri merupakan senyawa atau juga di bilang sebuah komponen bermuatan posistif dan negative yang memiliki fungsi sebagai berikut.

  1. Meningakatkan fungsi dari saraf dan otot.
  2. Mengoptimalkan aktivitas otak,
  3. Membangun sel dan jaringan tubuh yang mengalami kerusakan.
  4. Mengatur tekanan darah dan detak jantung
  5. Menyeimbangkan cairan di dalam tubuh
  6. Menjaga kesehatan tulang dan gigi,
  7. Menjaga tingkat asam dan basa (pH) tubuh tetap baik.

Setiap dari tubuh seseorang bisa saja mengalami gangguan elekktrolit. Apalagi bagi kamu yang biasa beraktivitas berat dan mengelurakan keringat dengan jumlah yang banyak. Sebab, keringat sendiri merupakan sebuah cairan dari dalam tubuh yang memiliki peran penting dalam kinerja metabolisme di dalam tubuh. Beberapa orang yang tengah mengalami penyakit keras juga banyak yang rerkena kondisi elektrolit di dalam tubuh yang tidak seimbang. Umumnya hal ini di karenakan tubuh orang yang tengah tidak sehat, cenderung rentan kekurangan elektrolit. Selain itu, orang dewasa dan lansia juga lebih rentan mengalami kondisi tersebut.

Penyebab Terjadinya Gangguan Elektrolit

Seiring dari kondisi tubuh yang mengalami perkembangan atau pertumbuhan, maka kebutuhan dari organ tubuh kita terhadap cairan juga berubah. Tubuh jadi berubah dan dalam kondisi yang membutuhkan lebih banyak asupan cairan elektrolit. Tubuh yang banyak mengeluarkan dan kehilangan cairan akan membuat kondisi tubuh menjadi tidak seimbang. Alhasil sel dan jaringan tubuh tidak dapat bekerja dengan normal sebagaimana mestinya. Berikut ini adalah penyebab terjadinya gangguan elektrolit.

  1. Bulimia atau gangguan makan
  2. Olahraga berat hingga mengeluarkan banyak keringat
  3. Dehidrasi berat, yang bisa di sebabkan oleh banyaknya jumlah keringat yang di keluarkan
  4. Muntah dan diare parah, yang menyebabkan tubuh mengeluarkan banyak cairan
  5. Penyakit berat seperti diabetes, gagal ginjal hingga gagal jantung
  6. Mengalami luka bakar berat
  7. Mengkonsumsi obat dengan jenis golongan diuretika
  8. Sedang menjalani pengobatan kanker

Kondisi-kondisi tersebut merupakan kondisi umum yang menyebabkan tubuh mengalami gangguan elektrolit. Pasalnya, kondisi tersebut membuat tubuh mengeluarkan atau kehilangan banyak cairan. Kondisi ini akan berdampak pada kesehatan tubuh yang berisiko semakin membururk. Perlu adanya penanganan sehingg tubuh tidak akan mengalami kekurangan cairan ataupun dehindrasi.

Gejala-Gejala Gangguan Elektrolit

Selain beberapa penyebab terkait terjadinya gangguan elektrolit pada tubuh, kondisi tubuh yang mengalami gangguan elektrolit juga akan menimbulkan beberapa gejala. Apabila kondisi tubuh mengalami ketidakseimbangan, maka umumnya akan muncul gejala-gejala sebagai berikut.

  1. Tubuh yang lelah dan lemas
  2. Mual, kejang hingga muntah
  3. Denyut nadi atau jantung yang meningkat dan tak menentu
  4. Kram dan lemah otot, kram otot hingga kram perut
  5. Sakit kepala, bingung hingga mudah marah
  6. Hingga mengalami mati rasa.

Kondisi tersebut merupakan beberapa gejala yang di sebabkan oleh adanya gangguan elektrolit di dalam tubuh. Pasalnya, gejala-gejala tersebut tidak lepas dari peran elektrolit atau cairan di dalam tubuh. Tubuh yang kelebihan atau kekurangan cairan akan mengeluarkan gejala-gejala tersebut. Sehingga apabila gejala tersebut muncul pada tubuh kita, kita bisa sesegera mungkin mengatasinya.

Faktor Risiko Gangguan Elektrolit

Gangguan elektrolit ini memang merupakan kondisi yang dapat di alami oleh semua orang. Baik anak-anak atau bahkan dewasa dan lansia. Karena pada dasarnya setiap tubuh yang di gunakan untuk berktivitas akan mengeluarkan cairan sehingga rentan terkena gangguan elektrolit. Beberapa kondisi tertentu berpotensi meningkatkan risiko tubuh seseorang terhadap kondisi ini. Yaitu,

  1. Penyalahgunaan alcohol
  2. Sirosis
  3. Penyakit ginjal
  4. Gagal jantung kongestif
  5. Gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia
  6. Penyalit teroid
  7. Trauma akibat Luka bakar atau Patah tulang
  8. Gangguan kelenjar adrenal.

Diagnosis Gangguan Elektrolit

Gejala-gejala yang telah di jelaskan di atas adalah gejala pada gangguan yang umumnya terjadi pada tubuh seseorang. Apabila kamu menadapati gejala tersebut, sebaiknya segara di atasi. Akan lebih baik jika kemu pergi kerumah sakit untuk di periksa oleh dokter. Karena beberapa tes sebagai upaya untuk membantu mendiagnosis gangguan elektrolit. Seperti,

  1. Pemeriksaan darah untuk mengukur elektrolit dan ginjal
  2. Tes dengan mencubit sebagai cara memeriksa elastisitas kulit akibat dehidrasi
  3. Menguji refleks, karena bagaimanapun ketidakseimbangan elektrolit mempengaruhi refleks
  4. Elektrokardiogram (EKG) untuk memeriksa detak atau ritme dari jantung.

Tes-tes tersebut juga di lakukan berdasarkan kondisi tubuh dan juga gejala-gejala yang muncul. Seperti kondisi hyponatremia atau hypokalemia. Dengan di lakukannya tes tersebut maka akan semakin jelas jenis gangguan elektrolit apa yang sedang di alami. Pasalnya beragam dari jenis eletrolit ini memiliki unsur yng berbeda-beda, sehingga penanganan yang spesifik akan lebih tepat.

Sebagaiman telah di jelaskan di atas, bahwa tubuh yang mengalami gangguan elektrolit ini akan mengganggu kesehatan tubuh. Dan tubuh yang mengalami gangguan elektrolit ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan  zat elektrolit di dalam tubuh. Kondidi tubuh yang mengalami gangguan elektrolit akan memunculkan beberapa gejala-gejala sebagaimana yang telah di jelaskan di atas. Apabila gejala-gejal itu muncul maka itu merupakan sebuah indikasi bahwa adanya ketidak seimbanagan zat elektrolit yang akan membbuat gangguan elektrolit. Untuk penganganan yang lebih tepat, sebaiknya konsultasi dan periksakan diri pada dokter.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama menganai gejala dan risiko gangguan elektrolit. Eletrolit memang salah satu senyawa yang memiliki peran penting terhadap metabolisme dan fungsi organ tubuh. Sehingga kondisi kesehatan adan aupan yang tercukupi perlu untuk di perhatikan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Guesehat
  • Hellosehat
Penyebab Terjadinya Gangguan Elektrolit

Penyebab Terjadinya Gangguan Elektrolit

Penyebab Terjadinya Gangguan Elektrolit

Penyebab Terjadinya Gangguan Elektrolit

Hallo Kawan Mama,

Sebagaimana kita ketahui, bahwa elektrolit merupakan zat di dalam tubuh yang apabila di larutkan di dalam air akan menghasilkan cairan yang menghantarkan listrik. Kunci dari fungsi System metabolisme yang bekerja dengan baik di dalam tubuh juga di sebabkan oleh keseimbangan cairan tubuh dan juga elektrolit. Jika zat elektrolit di dalam tubuh tidak seimbang maka akan berpengaruh terhadap metabolisme dan kesehatan tubuh.

Pada dasarnya, di dalam tubuh manusia, secara normal terdapat zat elektrolit yang terdiri dari beberapa jenis. Seperti, magnesium, kalsium, natrium (sodium), klorida, kalium (potassium) dan juga fosfat. Elektrolit tersebut terletak pada darah, urine dan cairan tubuh lainya. Adanya zat elektrolit di dalam tubuh ini di dapatkan dari sumber bahan makanan yang di konsumsi setiap hari. Asupan elektrolit ini perlu di butuhkan oleh tubuh perlu untuk di penuhi. Sehingga keseimbangan elektroit dapat tercapai dan akan membuat sel, jaringan dan organ tubuh dapat bekerja dengan maksimal sebagaimana dengan fungsinya. Tubuh yang memiliki kondisi di mana kekurangan atau bahkan kelebihan elektrolit akan menyababkan gangguan elektrolit. Karena gangguan elektrolit ini, umumnya terjadi akibat adanya ketidak seimbangan zat eklektrolit di dalam tubuh.

Tubuh yang mengalami gangguan elektrolit tidak datang begitu saja tanpa adanya sebuah sebab. Karena pada kondisi tertentu dapat menyebabkan gangguan elektrolit. Maka dari itu, asupan elektrolit yang di butuhkan oleh tubuh perlu untuk di penuhi. Sehingga tubuh akan terhindar dari berbagai gangguan elektrolit. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas menganai penyebab terjadinya gangguan elektrolit. Tentunya perlu bagi kita untuk mengetahui faktor yang menjadi penyebab terjadinya gangguan elektrolit di dalam tubuh.

Penyebab Gangguan Elektrolit Di Dalam Tubuh

Pada umumnya, elektrolit merupakan senyawa dan mineral yang membantu tubuh menghasilkan energy dan membuat kontraksi pada otot. Asupan elektrolit ini terdapat pada bahan makanan yang setiap hari di konsumsi. Dengan begitu, ada kemungkinan bahwa gangguan elektrolit di dalam tubuh terjadi akibat makanan dan minuman yang di konsumsi. Karena hal ini juga tidak jarang terjadi pada kebanyakan orang. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang umumnya menjadi penyebab gangguan elektrolit. Berikut ini adalah penjelasannya.

  1. Tubuh Yang Kekurangan Atau Kehilangan Banyak Cairan

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan elektrolit adalah kekurangan atau kehilangan cairan tubuh. Seperti halnya ketika kamu tengah mengalami kondisi diare yang parah. Umumnya dalam kondisi tersebut, dokter akan menyarankan kamu untuk menjaga kadar air di dalam tubuh agat tetap terjaga. Hal ini di maksudkan agar tubuh kamu tidak mengalami dehidrasi. Karena kondisi diare yang di alami seseorang akan membuat tubuh mengeluarkan cairan serta elektrolit yang ada di dalam tubuh.

Kondisi tubuh yang kehilangan banyak cairan dan elektrolit ini akan menyababkan tubuh mangalami berbagai gangguan elektrolit. Selain diare beberapa kondisi lain dapat menyebabkan gangguan elektrolit. Seperti, muntah, terlalu sering mengeluarkan keringat berlebihan, kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi, serta kekurangan atau makan dan minum yang tidak teratur.

  1. PH Darah Melebihi Batas Normal

Selain kondisi tubuh yang mengalami kekurangan banyak cairan, gangguan elektrolit juga dapat di sebabkan oleh kondisi tubuh lainya. Seperti, PH darah yang tinggi hingga melebihi batas normal juga menjadi salah satu penyebab gangguan elektrolit. Kondisi tubuh yang mengalami kondisi PH darah yang terlalu tinggi biasa di sebut dengan istilah alkalosis. Kondisi ini merupakan situasi di mana cairan di dalam tubuh mengandung unsur basa yang melebihi dari batasan normal.

Hal ini, umumnya bisa di sebabkan oleh kadar karbondioksida di dalam darah yang bersifat asam mengalami penurunan. Kondisi ini biasa di sebut dengan istilah alkalosis respiratorik. Sedangkan kondisi di mana kadar karbohidrat pada darah di dalam tubuh yang bersifat basa ini mengalami peningkatan juga akan menjadi faktor pengubah PH darah. Kondisi ini juga biasa di kenal dengan istilah alkalosis metabolik. Kondisi tubuh yang mengalami alkalosis metabolik ini umumnya di kaitkan dengan kondisi tertentu. Seperti, sering mengalami muntah sehingga menyababkan tubuh kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah yang cukup banyak.

  1. Gangguan Elektrolit Akibat Pengaruh Obat-Obatan

Selain kondisi-kondisi di atas, gangguan elektrolit juga bisa terjadi akibat pemakaian obat-obatan tertentu. Umumnya, obat di produksi dan di gunakan untuk keperluan medis dalam menangani berbagai kondisi kesehatan. Namun dalam kondisi tertentu, penggunaan obat-obatan ini memiliki efek samping yang tidak baik bagi kesehatan tubuh. Karena beberapa dari jenis obat-obatan akan membuat kadar elektrolit di dalam tubuh menjadi tidak simbang. Berikut adalah jenis obat-obatan yang berpotensi menyebabkan gangguan elektrolit.

    • Kortikosteroid

Penggunaan obat dengan jenis kortikosteroid ini akan mempengaruhi hormone yang di produksi oleh kelenjar adrenal berupa mineralokotikoid. Hormone yang satu ini merupakan hormone yang akan berperan sebagai pengatur kadar elektrolit dalam tubuh. Seperti halnya ketika dalam kondisi kapan waktu tubuh akan mengeluarkan mineral atau senyawa natrium. Maka hormone ini akan bekerja dan mengontrol mineral yang di keluarkan oleh tubuh.

Obat-obatan sejenis seteroid ini biasanya akan di olah dan di serap pada saluran pencernaan. Sifatnya yang dapat tahan akan garam tersebut akan membuat elektrolit di dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Selain itu, obat-obatan jenis ini berpotensi meningkatkan kadar natrium di dalam tubuh. Sehingga menyebabkan risiko tubuh mengalami hypernatremia. Kondisi tersebut dapat menyebabkan tubuh mengalami kejang serta kejang pada otot.

    • Pil KB

Selain kortikosteroid, pil KB juga menjadi salah satu obat yang berpotensi menyababkan gangguan elektrolit. Penggunaan pil KB ternyata dapat membuat kada kalium meningkat sehingga risiko hiperkalemia menjadi lebih tinggi. kadar kalium yang terlalu tinggi akan membuat keseimbangan natrium di dalam tubuh menjadi terganggu. Penggunaan obat jenis ini berpotensi menyebabkan diare hebat yang juga akan membuat tubuh lemas. Maka dari itu, penggunaan pil KB sebaiknya sesuaikan dengan aturan yang berlaku sehingga keseimbangan ion elektrolit di dalam tubuh tidak akan terganggu.

    • Antibiotic Dan Antifungal

Umumnya, antibiotic dan antifungal merupakan obat-obatan yang sangat umum dalam dunia medis dan di gunakan untuk berbagai masalah kesehatan. Namun ternyata  Antibiotic dan antifungal ini juga menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan elektrolit di dalam tubuh. Mengutip dari Journal Nature Riviews Nephrology yang telah melakukan penelitian pada tahuj 2009. Menyabutkan bahwa jenis antibiotic tertentu ternyata termasuk dalam kategori obat yang menyababkan gangguan elektrolit.

Jenis antibiotic seperti amfoterisin B dan trimethoprim dapat membuat kadar kalium di dalam tubuh mejadi berkurang. Umumnya amfoterisin B di gunakan sebagai obat untuk mengatasi infeksi jamur. Sedangkan trimethoprim di gunakan untuk infeksi pada saluran kemih.

Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas tadi, bahwa faktor utama penyebab gangguan elektrolit adalah makanan dan minuman yang kita konsumsi. Karena bagaiamanapun, banyak dari kita yang tidak mengetahui kadar dan kandungan apa saja yang ada pada bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Dan hal inilah yang menjadi penyebab ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh. Selain daripada itu, tubuh yang mengeluarkan atau kehilangan cairan akibat aktivitas ataupun kodisi tertentu juga menjadi penyebab              gangguan elektriolit. Kondisi PH darah yang tinggi hingga melebihi batas normal juga menjadi penyebab umum terjadinya gangguan elektrolit. Terakhir, penggunaan obat-obatan tertentu yang umumnya baik untuk tubuh, namun dalam hal ini berpotensi menyebabkan gangguan elektrolit.

Demikian pembahasan dai Kawan Mama menganai penyebab terjadinya gangguan elektrolit di dalam tubuh. Keseimbanag kadar elektrolit di dalam tubuh tentunya perlu di jaga dengan baik. Sehingga akan mengurangi risiko terkadinya gangguan elektrolit pada tubuh.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Klikdokter