Hallo Kawan Mama, Adanya kondisi mata yang memerah di sertai dengan munculnya rasa gatal merupakan gejala paling umum dari mata yang mengalami alergi. Sementara di dalam dunia medis sendiri, kondisi ini di sebut dengan istilah konjungtivitis alergi. Kondisi ini memang sering kali terjadi pada kebanyakan orang, terutama anak-anak. Selain itu, ternyata kondisi konjungtivitis ini terbagi dalam beberapa jenis konjungtivitis alergi.
Pada dasarnya, konjungtivitis alergi merupakan sebuah terminology yang di gunakan untuk menjelaskan proses sebuah inflamasi atau perdangan pada konjungtiva. Dalam kondisi ini, umumnya konjungtivitis alergi ini dapat di sebabkan oleh mata yang memiliki alergi. Konjungtivitis alergi umumnya terjadi dengan melibatkan reaksi hipersensitivitas tipe 1. Kondisi ini berupa allergen yang bereaksi dengan immunoglobin (IGE) yang menstimulasi degranulasi sel mast (sel basophil jaringan)dan melepaskan mediator-mediator inflamasi.
Umumnya kondisi ini terjadi akibat berbagai macam pemicu, seperti debu, kotoran, serbung bunga, tungau hingga asap rokok dan polusi. Saat mengalami mata gatal karena alergi, seseorang bisa mengalami berbagai hejala lain yang juga beragam. Seperti mata yang memerah, bengkak, berair, perih silau dan sensitive terhadap cahaya dan membuat rasa tidak nyaman pada mata. Kondisi konjungtivitis sendiri terbagi dalam beberapa jenis berdasarkan kondisinya.
Berikut ini Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa jenis konjungtivitis alergi. Simak penjelasannya di bawah ini.
Konjungtivitis Alergi
Banyak fakta yang di temukan dan menunjukkan bahwa mata adalah organ pertama yang sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Dan penyakit terkait mata yang mengalami alergi merupakan gangguan penglihatan yang umum di temukan. Jaringan mata yang umumnya terpapar oleh allergen adalah bagian mata berupa konjungtiva atau selaput yang ada pada kelopak mata dan permukaan mata.
Umumnya dalam keadaan normal, lapisan permukaan mata seharusnya cenderung transparan dan tidak memiliki warna. Namun saat terjadi iritasi pada mata dan menyebabkan inflamasi, maka warna mata bisa berubah dan terlihat bersemu dan memerah kemudaan. Kondisi inilah yang di sebut konjungtivitis atau pinkeye. Anak-anak adalah usia di mana banyak sekali terjadi kasus konjungtivitis.
Spectrum penyakit ini sendiri pada dasarnya sangat tergantung dengan geografi tiap negara. Di negara maju sendiri, di laporkan bahwa 15-20% anak-anak menderita penyakit konjungtivitis. Selain itu, hasil survey yang di lakukan oleh American collage of Allergy, Asthma and Immunology menyebutkan bahwa 35% keluarga yang di wawancarai pennah menderita penyakit ini. Dan 50% dari para responden berhubungan dengan gejala di mata.
Jenis Kondisi Konjungtivitis Alergi
Hampir sama dengan alergi pada umumnya, alergi pada mata terjadi ketika system imunitas tubuh bereaksi berlebihan terhadap sesuatau benda atau zat asing. Ketika reaksi alergi terjadi maka tubuh akan menghasilkan antibody dan histamin untuk menghancurkan zat pemicu alergi tersebut. mata yang mengalami alergi akan menyebabkan mata memerah serta baerai dan munculnya rasa gatal. Selain itu, konjungtivitis alergi di klasifikasikan menjadi beberapa macam. Sebagai berikut,
-
Keratokkonjungtivitis Atopic
Keratokkonjungtivitis atopic atau lebih di kenal dengan istilah AKC merupakan kondisi inflamasi pada konjungtiva yang berat dan di biasanya di hubungkan dengan dermatitis apotik. Umumnya kondisi ini timbul pada usia remaja dan berlanjut hinga decade 4 atau 5. Kondisi ini biasanya akan sembuh secara spontan dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
-
Keratokkonjungtivitis Vernal
Keratokkonjungtivitis vernal atau lebh di kenal dengan istilah VKC merupakan proses terjadinya inflamasi akibat adanya alergi kronik yang terjadi pada kedua bola mata. Biasanya kondisi ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Umumnya, kondisi ini akan menyebabkan beberapa gejala, seperti fotofobia, mata gatal, secret yang mucoid, papil hingga cobblestone di konjungtiva tarsal superior, kertopati supervisial dan shield ulcer.
-
Seasonal Atau Perennial Allegric Conjunctivitis Atau Alergi Mata Musiman
Seasonal atau perennial allegric conjunctivitis atau lebih di kenal dengan istilah SAC/PAC merupakan sebuah proses inflamasi ocular yang terjadi berdasarkan keadaan musim di negara yang memiliki 4 jenis musim. Umumnya kondisi ini terjadi akibat paparan serbuk sari (pollen). Pada kondisi PAC, proses inflamasi biasanya akan berkurang dan bahkan hilang setelah musim pollen berakhir. Namun gejala PAC akan timbul terus dan tungau dan bulu hewan di duga menjadi penyabab kuat rejadinya PAC.
-
Konjungtivitis Alergi Sederhana
Konjungtivitis alergi sederhana ini umumnya muncul sebagai akibat paparan allergen seperti obat mata topical dan larutan pembersih lensa kontak. Selain itu, debu dan benda-benda yang kurang spesifik lainya dapat menyebabkan kondisi ini. Konjungtivitis alergi senderhana ini juga di bagi menjadi beberapa jenis berdaarkan penyebabnya.
-
-
Konjungtivitis Papiler Raksasa
-
Kondisi ini merupakan komplikasi dari gangguan lensa kontak yang kurang bersih. Bagi para pengguna lensa kontak, sebaiknya gunakan lensa kontak disposable untuk mengurangi risiko terjadinya kondisi ini. Jika kamu bukan pengguna lensa kontak, kamu juga dapat mengguanakan lensa dalam bentuk kaca mata.
-
-
Dermatokonjugtivitis Alergi
-
Kondisi ini berupa alergi mata yang timbul akibat paparan zat tertentu. Seperti pemakaian koemstik, parfum, klorin pada air, atau bahkan sabun. Selain itu, asap roko dan polusi juga dapat menyebabkan kondisi ini.
Dari penjelasan di atas dapat di ketahui bahwa konjungtivitis alergi terjadi karena adanya kondisi mata yeng sensitive akan beberapa kondisi dan hal tertentu yang menyababkan terjadinya inflamasi pada konjungtiva. Konjungtiva yang berupa selaput pada lapisan terluar mata ketika mengalami rada maka akan menyebabkan mata memerah, bengkak, berair serta perih dan gatal.
Meskipun bukan termasuk kondisi yang serius yang dapat menyebabkan kebutaan atau masalah kesehatan tubuh lainya, namun gejala yang muncul tentu akan menganggu dan membuat tidak nyaman bagi para penderitanya. Karenanya, kondisi ini perlu untuk segera di tangani agar mata dapat kembali pulih dan dapat melakukan aktivitas dengan nbaik dan nyaman. Selain itu, konjungtivitis yang terjadi pada anak dapat mempengaruhi kualitas hidup sang anak dan orang tua. Sebab secara psikologis anak-anak akan terganggu dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai beberapa jenis konjungtivitis alergi. Mencegah konjungtivitis alergi memang cederung lebih sulit di lakukan dari jenis konjungtivitis lainya, sebab kita seringkali tidak sadar dan tahu akan karakter dari mata kita. Namun kamu dapat lebih berhati-hati dan menjaga mata, atau dengan menggunakan kaca mata hitam untuk melindungi mata dari penyebab-penyebab konjungtivitis.
Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .
Sumber :
- Rspondokindah
- Alodokter