Jenis – Jenis Penyakit Yang Menyerang Mata

Jenis – Jenis Penyakit Yang Menyerang Mata

Jenis – Jenis Penyakit Yang Menyerang Mata

Jenis-Jenis Penyakit Yang Menyerang Mata

Hallo Kawan Mama, Mata merupakan salah satu bagian dari anggota tubuh yang memiliki peran dan fungsi yang sangat penting. Sebab, mata memiliki fungsi sebagai penglihatan untuk melihat area di sekitar kita. Oleh sebab itu kesehatanmata memiliki peran yg sangat krusial bagi seseorang. Mata yang terkena serangan-serangan penyakit dapat menimbulkan berbagai kondisi di mana keluhan yang di sebabkan oleh mata yang tidak dapat bekerja dengan normal. Gejala-gejala yang di timbulkan biasanya berupa mata merah, gatal, nyeri, hingga adanya gangguan dalam penglihatan atau bahkan kebutaan merupakan beberapa dari jenis penyakit mata.

Dari beberapa cerita yang beredar di kalangan masyarakat, ada kepercayaan di mana beberapa penyakit mata dapat menular dari satu orang ke orang lain. Namun pada dasarnya tidak ada penelitian yang benar-benar mengatakan bahwa penyakit mata dapat menulari orang lain. Penyakit mata merupakan penyakit pada umumnya yng di mana semua orang dapat mengalaminya, kapan saja dan di mana saja. oleh sebab itu, penting sekali bagi kita untuk manjaga mata agar selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit mata.

Beberapa dai kondisi penyakit mata, ada yang hanya menimbulkan efek samping berupa gangguan pada mata atau rasa gatal dan nyeri saja. Namun dalam beberapa kondisi penyalit mata dapat menyebebkan penderitanya mengalami kebutaan yang tentunya berbahaya bagi kesehatan tubuh. Pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas jenis penyakit mata yang umumnya terjadi dan menyerang mata kita. Tentunya hal ini harus kita ketahui agar dapat mengantisipasi dan mencegah mata dari serangan penyakit. Berikut adalah penjelasannya.

Jenis – Jenis Penyakit Mata

  1. Mata Juling (Strabismus)

Istilah strabismus atau mata juling adalah salah satu jenis kondisi kelainan yang menyebebkan mata tidak dapat berfungsi dengan normal. Strabismus ini identic dengan posisi bola mata yang bisa melihat kearah kanan dan kiri sehingga membuat pandangan mata yang sebenarnya lurus tidak dapat terkontrol dengan baik. Penyakit ini merupakan kelainan yang bisa menyerang dan di alami oleh siapapun termasuk anak kecil dan orang dewasa ataupun lansia.

  1. Katarak

Katarak merupakan salah satu penyebab terjadinya risiko penyakit mata yang kerap berakhir dengan kebutaan. Penyakit ini identic dengan kondisi di mana lena mata akan mulai keruh dan membuat pandangan mata manjadi kabur. Umumnya penyalkit ini biasa di temukan pada orang-orang lansia dengan jenjang usia 60 tahun ke atas. Namun tidak jarang juga penyakit ini di alami oleh anak kecil maupaun orang dewasa.

Penyakit ini umumnya di sebabkan oleh penumpukan protein pada mata yang tidak dapat terserap dengan sempurna karena faktor usia. Di lain hal, penyakit katarak juga dapat di sebabkan oleh penyakit diabetes, bekas cidera pada mata, paparan sinar Ultra Voilet (UV) dan iritasi akibat asap rokok. Selain itu, penyakit ini juga dpat di sebabkan oleh efek samping obat tertentu seperti kortikosteroid, dan terapi radiasi. Umumnya penyakit katarak hanya bisa di sembuhka dengan melakukan operasi katarak.

  1. Konjungtivitis

Konjungtivitis adalah penyakit mata yang terjadi ketika jaringan lunak di sekitar mata meradang. Kondisi ini dapat membuat mata menjadi merah, gatal, perih dan berair. Penyakit ini di sebabkan oleh mata yang mengalami iritasi atau infeksi dan juga alergi. Gejala tersebut akan membuat mata menjadi bernanah dan sering kali di alami oleh anak-anak dan orang dewasa.

Cara untuk mengatasi penyakit ini adalah dengan melihat penyebab yang kemudian di sesuaikan dengan cara mengobatinya. Jika konjungtivitis di sebabkan oleh virus maka akan sembuh sendiri selama bebrapa hari, atau dengan berobat pada dokter. Dan jika konjungtivitis di sebabkan oleh alregi, maka cukup dengan menjauhi pemicu alregi tersebut. Dan jika penyakit ini di sebabkan oleh bakteri, maka kamu dapat menggunakan obat tetes mata atau anti-biotik atau bisa juga pergi ke dokter.

  1. Glaucoma

Dari survei yag telah di lakukan, di Indonesia lebih dari 6 juta orang menderita penyakit glaucoma. Penyakit ini terjadi ketika kondisi saraf optic mata mengalami kerusakan sehingga menyebabkan gangguan penglihatan atau bahkan kebutaan. Kerusakan yang di alami saraf optic di sebakan oleh peningkatan tekanan di dalam bola mata akibat adanya timbunan cairan yang tidak dapat di serap di salam mata.

Penyakit ini tidak memandang usia dan bisa menyerang siapa saja, namun lansia adalah usia yang paling rawan. Umunya penykit ini adalah penyakit kebutaan yang paling sering di alami oleh lansia pada usia 60 tahun keatas. Cara mencegah penyakit ini adalah dengan rajin meminum obat atau meneteskan obat mata untuk mengurangi tekanan pada boa mata. Jika sudah parah maka sebaiknya lakukan operasi untuk menyembuhkannya.

  1. Belekan

Belekan adalah penyakit yang menyerang mata dan biasa di sebut sebagai penyakit yang menular pada kalangan masyarakat. Namun hal ini tidaklah 100% benar terbukti kebenarannya. Penyakit ini umumnya di alami oleh anak-anak maupun bayi, sebab pada usia tersebut masih tergolong rawan terkena infeksi dari bakteri dan virus. Kondisi ini biasasnya akan menyebabkan mata mengeluarkan kotoran yang cukup banyak dan tidak kunjung berhenti.

Umumnya gejala yang di sebabkan oleh penyalit ini berupa mata yang menempel atas bawah dan sulit untuk di buka karena adanya kotoran yang merkat pada bulu mata. Penyakit belekan ini biasa di atasi dengan cara menghindari kontak langsung dengan lingkungan yang berdebu. Hindari juga makanan yang dapat menyebabkan panas dalam seperti cokelat dan gorengan.

  1. Bintitan

Kondisi mata yang mengalami penyakit bintitan adalah salah satu penyakit yang mengganggu penglihatan dan membuat kita malu. Namun biasanya penyakit ini tidaka akn berlangsung lama. Tanda-tanda mata bintitan biasanya di mulai dengan munculnya benjolan seperti bisul yang muncul di sekotar kelopak mata. Bintitan dapat di atasi dengan cara mengompres bagian mata dengan air hangat dan meneteskan obat tetes mata dan obat-obat anti-biotik.

  1. Graves

Penyakit ini adalah sebuah jenis penyakit mata dengan kondisi di mana adanya gangguan system kekebalan tubuh karena tubuh menghasilkan terlalu banyak hormone teroid. Hormone teroid ini dapat mempengaruhi semua system kesehatan tubuh dengan berbagai cara yang beragam. Penyakit ini biasa terjadi pada kaum wanita muda yang belum berusia 40 tahun. Akibat dari penyalit ini berupa kondisi mata yang lebih menonjol, mata seperti menghasilkan pasir, mata merah dan sensitive dengan cahaya, serta kehilangan kemampuan untuk melihat.

Umumnya, penyakit ini biasa di atasi dengan cara mengendalikan system kelenjar teroid. Hal ini bisa kau lakukan dengan cara mengkonsumsi makanan dengan kandungan nutrisi dan vitamin yang tinggi dengan rutin. Selain itu, mengompres mata dengan air dingin dan tidur dengan bantal yang lebih tinggi dan menenangkan pikiran adalah cara yang cukup bagus untuk di gunakan.

  1. Degenerasi Macula

Penyakit ini adalah penyakit yang menyerang bagian macula pada mata sehingga menyababkan mata tidak bisa melihat dengan jelas atau kabur. Macula sendiri merupakan sebuah organ kecil pada mata yang terletak di bagian belakang bola mata yang berfungsi mengirimkan sinyal gambar ke otak. Kondisi ini serig kali menyerang lansia dengan usia 60 tahun ke atas. Gejala yang terjadi biasanya berupa munculnya garis pada penglihatan, pandangan yang kabur, dan tidak bisa mengenal warna dengan baik.

Selain itu, di butuhkan cahaya yang terang untuk membaca, tidak bisa melihat warna cerah dan mengalami halusinasi. Penyakit ini biasa di atasi dengan cara mengkonsumsi makanan dengan kandungan anti-oksidan yang tinggi dan lemak alami, mengkonsumsi biji-bijian dan menjaga berat badan dari obesitas.

  1. Neuritis Optic

Penyakit ini di sebabkan karena adanya perdangan pada bagian saraf optic yang berupa kumpulan saraf yang menghubungkan onformasi mata ke otak. Penyaki ini biasa id tandai dengan rasa sakit ppada bagian mata dan adanya gangguan pada penglihatan. Penyakit ini juga berhubungan dengan penyakit multiple sclerosis. Gejalanya berupa rasa sakit dan nyeri pada bagian belakang mata, gangguan penglihatan, tidak mengenali warna dengan baik dan melihat bayangan lamu yang berkedip.

Cara mengatasi penyakit ini adalah dengan cara meminum obat-obatan, namun biasanya hanya sementara dana kan kembali kambuh. Sementara pengobatan yang lebih tepat adalah dengan melakukan pemeriksaan oleh dokter.

  1. Ablasi Retina

Penyakit ablasi retina ini adalah sebuah penyakit yang menyebabkan lapisan dari jaringan pada retina yang mengalami penurunan. Akibatnya posisinya akan lebih kebawah atau menarik ke dalam yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah. Kondisi ini dapat membuat retina menjadi kekurangan oksigen yang pada akhirnya akan menyebabkan kebutaan. Penyakit ini muncul dengan gejala terlihatnya bintik-bintik kecil dalam pandangan, munculnya gambaran rambut atau benang kecil dalam penglihatan, serta mata yang berkedip dengan cepat.

  1. Keratitis

Penyakit ini biasanya berupa penyakit yang menyerang kornea mata yang di sebabkan oleh virus, jamur dan juga bakteri. Peyakit ini akan menimbulkan bitnik-bintik putih pada mata dan menggangggu penglihatan. Penyakit yang satu ini adalah salah satu penyakit yang berbahaya dan dapat membuat pengihatan mata menjadi hilang atau kebutaan. Cara mengats penyakit ini dalag dengan cara melakukan cangkok mata.

  1. Presbiopi

Presbiopi dalah [enyakit mata dengan kondisi yang membuat mata tidak bisa melihat objek yang dekat maupun jauh. Umumnya penyakit ini akan menyerang pada lansia denga faktor usia yan sudah tidak lagi produktif. Dalam penangananya, biasanya orang tersebut akan di berikan kaca mata dengan lensa plus dan minus pada setiap bagiannya untuk menunjang penglihatannya.

  1. Rabun

Rabun mata adalah salah satu penyakit yang cukup popular dan di kenal semua orang. Penyalit ini biasa di sebabkan oleh mata yang terlalu sering meilahat cahaya yang mengandung radiasi. Radiasai tersebutakan menganggu pengihatan mata dan membuat mata lbih mudah lelah. Umumnya penyakit ini banyak di alami oleh anak-anak dan orang dewasa. Penyakit ini umumnya di bagi menjadi dua bagian, yaitu rabun dekat dan rabun jauh.

Rabun dekat adalah kelaina pada mata yang menyebabkan penderintanya tidak daoat melihat objek dengan jarak yang dekat. Umumnya penyakit ini biasa di alami pada orang dengan usia 40 ke atas. Sedang kan rabun jauh adalah kelainan pada mata yeng membuat mata tidak dapat melihat objek di tempat yang jauh. Kondisi ini kebih sering di alami oleh anak-anak dan orang dewasa.

  1. Iridoksilitis

Penyalit ini biasa di sebabkan oleh kuman yang ada di gigi yang kemudian merambat kebagian mata. Gejala dari penyakit ini biasanya berupa kondisi mata yang memerah tanpa mengeluarkan kotoran. Penderita dari penyakit ini akan mengalami bitnik-bintik hitam yang berterbangan pada penglihatan. Pengobatan yang cepat dan tanggap dapat membuat penyakit ini sembuh denagn total. Namun jika di tangani dengan langakah yang lelet dan terlambat maka dapat membuat mata menjadi rabun dan kebutaan pada penglihatan.

Mata merupakan bagian dari anggota tubuh yang memiliki fungsi sangat penting untuk melihat sekitar kita dan sangat membantu segala ativitas kita lakukan. Oleh sebab itu, menjaga kesehatan mata merupakan hal pokok dan harus kit lakukan dengan sebaik-baiknya. Agar kondisi mata tidak terganggu dan terserang oleh bakteri dan virus yang dapat menyebabkan iritasi dan infeksi yang membahayakan kondisi mata. Sebaiknya ketika ada yang tidak normal pada mata, perhatikan gejala tersebut dengan seksama sehingga tahu gejala apa yang menganggu mata dan cepat dalam menanganainya atau membawanya kedokter.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama menganai jenis – jenis penyakit mata. Menjaga kesehatan mata tentu sangat penting agar mata kita dapat selalu berfungsi dengan baik dan dapat membuat kita melihat keindahan semesta.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Halosehat
Beberapa Cara Untuk Mengobati Penyakit Ablasi Retina

Beberapa Cara Untuk Mengobati Penyakit Ablasi Retina

Hallo Kawan Mama, Mata adalah salah satu bagian dari anggota atau orga tubuh yang memiliki peran serta fungsi yang sangat penting dalam organisasi yang ada di dalam tubuh. Sebab mata sendiri memiliki fungsi sebagai alat penglihatan yang tentunya akan memudahkan bagi manusia untuk melihat objek sekitar dan melakukan aktivitas. Namun beberapa kondisi kesehatan atau penyakit mata dapat menganggu hingga menyebabkan mata kehilangan fungsinya, yakni salah satunya adalah ablasi retina. Berikut adalah beberapa cara untuk mengobati penyakit ablasi retina.

Ablasi retina pada dasarnya merupakan sebuah kondisi di mana adanya gangguan yang terjadi pada retina yang ada di dalam mata. Kondisi ini merupakan masalah kesehatan yang akan membuat fungsi retina di dalam mata menjadi terganggu. Ketika kondisi retina yang ada di dalam mata mengalami gangguan, maka secara otomatis fungsi penglihatan akan ikut terganggu. Umumnya kondisi ini akan menyebabkan fungsi penglihatan kian menurun atau terjadi secara tiba-tiba.

Untuk penyebab terjadinya kondisi penyakit ablasi retina sendiri, beragam faktor di katakana dapat menyebabkan dan memicu munculnya kondisi ablasi retina. Seperti halnya dengan beberapa kondisi medis terkait masalah penglihatan lainya yang di anggap dapat memicu dan menyebabkan risiko ablasi retina. Seperti mata minus, rabun jauh maupun dekat, penyakit katarak hingga mata yang mengalami kondisi penyakit degenerasi macula.

Umumnya, pada tahap awal mata yang mengalami penyakit ablasi retina hanya akan menimbulkan beberapa gejala ringan yang mirip seperti gangguan penglihatan pada umumnya. Namun capat atau lambat kondisi ini dapat bertambah menjadi kian memburuk. Bahkan beberapa kasus menyebutkan bahwa kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan secara permanen. Meskipun demikian, beberapa cara dapat di lakukan untuk mengobati penyakit ablasi retina. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagagi berikut.

Penyakit Ablasi Retina

Beberapa Cara Untuk Mengobati Penyakit Abasi Retina

Kondisi penyakit ablasi retina atau dalam istilah lain juga di kenal sebutan ablasio retina pada dasarnya merupakan salah satu penyakit mata atau masalah penglihatan yang cukup serius dan berbahaya. Sebab jenis penyakit mata yang satu ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami kondisi hilangnya fungsi penglihatan. Bahkan kondisi kebutaan tersebut dapat terjadi secara permanen, sehingga tidak dapat melakukan langkah pengobatan untuk memulihkan kondisi mata.

Dalam dunia medisi sendiri, ablasi retinajuga di kenal dengan retinal detachment di mana kondisi ini dapat teradi akibat berbagai faktor yang cukup beragam. Sedangkan kondisi ablasi retina itu sendiri merupakan kondisi di mana retina yang ada di mata mengalami gangguan. Retina pada dasarnya merupakan sebuah lapisan yang menyerupai selaput tipis yang terletak dna menempel pada bagian belakang dari bola mata.

Selaput tipis tersebut terdiri dari sejumlah ribuan sel-sel yang memiliki fungsi sebagai sensor yang peka terhadap cahaya yang masuk ke mata pada proses penglihatan. Proses penglihatan sendiri, umumnya berupa cahaya dari objek yang masuk kemata dan melewati kornea yang akan membiaskannya menuju retina. Cahaya yang masuk ke dalam retina kemudiana akan di rubah menajdi informasi visual yang nantinya akan di kirm ke otak melalui saraf-saraf optik.

Saraf-saraf optik tersebut akan menerima sinyal listrik yang berupa informasi visual yang kemudiana akan di salurkan menuju ke otak. Sinyal listrik yang telah samapi ke otak kemudiana akan di interpretasikan menjadi sebuah gambar dari objek yang di lihat olah mata. Retina mata sendiri memiliki penyaokong berupa lapisan koroid yang terletak di bawah retina yang berupa jaringan pembuluh darah yang akan menyediakan oksigen dan nutrisi sebagai suplai dari kebutuhan retina. Ablasi retina adalah kondisi di mana retina terlepas dari bola mata yang menyebabkan fungsi penglihatan  terganggu dan bahkan tidak dapat di gunakan.

Cara Mengobati Penyakit Ablasi Retina

Untuk mengobati kondisi mata yang mengalami penyakit ablasi retina, kebanyakan kasus menyebutkan bahwa operasi merupakan pengobatan untuk menangani kondisi ablasi retina. Umumnya, sebelum kondisi ablasi retina tejadi dengan sepenuhnya, biasanya kondisi retina akan terlebih dulu mengalami perobekan. Karenanya, pengobatan untuk penyakit ablasi retina sendiri umunya di bagi menjadi 2 macam. Yakni ketika retina mengalami kondisi perobekan dan ketika ablasi retina sudah sepenuhnya terjadi.

  1. Pengobatan Retina Pada Kondisi Perobekan

Robekan pada retina, umunya dapat di atasi dengan menggunakan prosedur sederhana dan bahkan tanpa melakukan operasi. Tujuan di lakukannya pengobatan ini adalah untuk menegah pelepasan retina dari bola mata. Untuk itu, berikut adalah beberapa cara untuk mencegah robekan yang akan menyebabkan terjadinya kondisi ablasio retina.

    • Fotokoagulasi

Dalam melakukan metode yang satu ini, dokter bedah akan menggunakan prosedur yang akan mengarahkan sinar laser ke mata melalui pupil. Laser terebut akan membuat luka bakar di sekitar robekan retina dan membuat jaringan parut yang “mengelas” retina ke jaringan di bawahnya.

    • Cryopexy

Sebagai pilihan lain dalam menangani kondi ini, metode cryopexy atau dingin yang intens merupakan metode yang dapat di gunakan. Dokter bedah umumnya akan melakukan prosedur di mana area robekan pada retina akan di bekukan. Hal ini akan membuat luka yang di hasilkan dapat membuat dan menjaga retina agar tetap di tempat. Namun sebalum melakukan metode ini, dokter akan melakukan langkah bius terlabih dahulu.

Kedua prosedur tersebut, umumnya akan di lakukan secara rawat jalan. Meskipun demikian, pasien akan di sarankan untuk menghindari aktivitas yang kemungkinan akan menganggu selama proses ini berlangsung.

  1. Pengobatan Ablasi Retrina

Pada kondisi di mana mata telah mengalami ablasi retina secara sepenuhnya, maka cara atau metode terbaik untuk mengobatinya adalah dengan melakukan operasi. Sementara itu, metode operasi juga di bagia menjadi beberapa jenis sesuai dengan faktor yang mempengaruhi dan juga tingkat keparahannya. Berikut adalah beberapa jenis operasi ablasi retina.

    • Retinopeksi Pneumatic (Pneumatic Retinopexy)

Metode operasi ini umumnya dokter akan menyuntikkan gelembung udara atau gas pada bagian dalam tengah mata atau rongga vitreus. Proses ini akan mendorong retina ke tempatnya sehingga bisa sembuh dengan baik. Dokter mungkin juga akan menggunakan cryopexy selama prosedur ini berjalan guna untuk memperbaiki retina yang robek.

Di lansir dari laman American Academy of Ophthalmology, pasien perlu untuk menjaga posisi kepala tetap dalam posisi yang spesifik yang telah di sarankan oleh dokter. Sebab proses ini akan membuat gelembung tetap berada dalam lokasi yang tepat. Dan ketika mata telah sembuh, tubuh dengan sendirinya akan membuat cairan yang di butuhkan mata. Cairan tersebut akan menggantikan gas yang di suntikan dokter dalam prosedur penaganan yang teah di lakukan.

    • Vitrektomi

Dalam pelaksanaan metode ini, dokter akan mengangkat vitreus bersama dengan jaringan yang menarik retina. Beberapa hal seperti udara atau gas atau bahkan minyak silicon akan di suntikkan ke dalam ruang vitreus untuk membantu meratakan struktur retina. Gas atau caoran tersebut kemudiana akan di serap sehingga ruang vitreus akan terisi kembali dengan cairan tubuh.

Apabila minyak silicon d gunakan dalam prosedur ini, maka pasien akan melalui langkah pembedahan untuk mengangkat minyak silicon tersebut dalam waktu beberaoa bulan setelahnya.

    • Gesper Scleral (Scleral Buckle)

Gesper scleral merupakan metode yang akan di lakukan di mana dokter akan menjahit sepotong bahan siliko ke bagian putih mata atau yang di sebut dengan sklera. Jahitan tersebut berada di atas area yang terkena ablasi retina. Prosedur ini akan di lakukan dengan cara menemkan dengan lembut pada mata ke dalam untuk membantu ablasi retina agar sembuh dari dinding mata.

Apabila pasien memiliki beberapa robekan atau lubang pda retina, maka dokter akan membuat scleral yang akan mengelilingi seluruh mata hingga seperti ikat pinggang. Selain itu, ikat pinggang tersebut biasanya terpasang secara permanen. Meskipun demikian, sifat dari ikat pinggang ini sendiri tidak akan menghalangi penglihatan sang pasien.

Ablasi retina adalah kondisi di mana retina yang menempel pada bagiana belakang bola mata mengalami pelpasan. Kondisi ini akan menganggu fungsi penglihatan secara signifikan. Pada tahapa awal umumnya kondisi ini akan terjadi secara perlahan dan dapat terjadi secara tiba-tiba. Retina mata yang mengalami pelepasan tentunya akan menganggu fungsi pengihatan di mana cahaya objek yang masuk ke mata akan kesulitan atau bahkan tidak akan sampai ke otak. Dan risiko yang terburuk akibat kondisi ini adalah pasien yang akan mengalami kebutaan secara permanen.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mengobatik penyakit ablasi retina. Untuk mengatasi kondisi tersebut, metode operasi atau pembedahan merupakan cara yang pali baik untuk memulihkan kondisi mata menjadi normal. Selain itu, penting untuk segera melakukan langah pencegahan sebelum kondisi ini semakin bertambah parah.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Halodoc
Kenali Gejala Kondisi Penyakit Ablasi Retina

Kenali Gejala Kondisi Penyakit Ablasi Retina

Hallo Kawan Mama, Gangguan penglihatan adalah salah satu masalah kesehatan pada mata yang umum dan seringkali di alami kebanyakan orang. Beberapa jenis gangguan penglihatan umumnya tidak akan terlalu berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya. Namun beberapa kondis tertentu, jenis gangguan penglihtan lainya akan sangat berbahaya bagi penderitanya, seperti halnya dengan penyakit ablasi retina. Keadaan ini pada dasarnya dapat di kenali dengan melihat pada gejala yang muncuk pada kondisi penyakit ablasi retina.

Mata pada dasarnya merupakan salah satu bagian atau organ tubuh yang memiliki fungsi dan peran sangat penting sebagai alat penglihatan. Gangguan pada mata tentu akan membuat penderitanya mengalami kesulitan terutama dalam melakukan aktivitas. Seseoarng yang mengalami ablasi retina umumnya akan mendapati di mana kemampuan penglihatannya menjadi terganggu atau penurunan fungsi dan ketajaman penglihatan.

Kondisi tersebut dapat terjadi secara perlahan atau dengan tiba-tiba sesuai dengan kondisi perkembangan ablasi retina. Dalam kondisi awal munculnya penyakit ablasi retina, umumnya hanya akan menimbulkan gejala-gejala ringan. Namun ketika kondisi ablasi retina memasuki tahap yang lebih serius, maka kondisi ini akan cukup berbahaya. Meski tidak berdampak pada kesehatan tubuh, atau menyebabkan kematian, namun ablasi retina dapat menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan secara permanen.

Ablasi retina umumnya dapat terjadi akibat beberapa faktor yang cukup beragam. Seperti halnya ganguan penglihatan berupa mata minus atau rabun jauh, katarak atau bahkan degenerasi macula. Beberapa hal tersebut sangat berkaitan dengan munculnya ablasi retina. Sementara itu, kondisi ini pada dasarnya dapat di kenali dengan melihat beberapa gejala yang muncul. Berikut ini telah Kawan Mama rangkum beberapa informasi mengenai gejala dari kondisi penyakit ablasi retina. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

Pengertian Ablasi Retina

Kenali Gejala Kondisi Penyakit Ablasi Retina

Pada dasarnya, ablasi retina merupakan salah satu dari sekian banyaknya jenis gangguan penglihatan yang sifatnya berbahaya hingga dapat menyababkan penderitanya mengalami kebutaan. Ablasi retina atau dalam istilah medis di kenal dengan istilah retinal detachment adalah kondisi di mana rertina yang ada di mata mengalami gangguan akibat beberapa faktor tertentu. Ketika retina mata mengalami gangguan atau masalah kesehatan maka tentunya kondisi ini akan berdampak pada fungsi penglhatan yang mengalami gangguan atau penurunan.

Retina mata pada dasarnya merupakan bagian dari mata sebagai lapisan yang berbentuk menyerupai selaput tipis yang menempel pada bola mata. letaknya sendiri berada di belakang mata pada bagian terdalam. Selaput tersebut pada dasarnya terdiri dari ribuan sel-sel yang berfungsi sebagai sensor yang peka terhadap cahaya yang masuk ke mata. Cahaya dari objek yag masuk ke mata tersebut pada dasarnya akan masuk keretina untuk di kirimkan kepada otak.

Dalam proses penglihatan sendiri, umumnya cahaya yang masuk ke mata akan melwati kornea ayang akan membiaskannya menuju retina. Kemudian retina memiliki tugas untuk mengubah infromasi visual menjadi sinyal listrik yang nantinya akan melawati macula dan di kirimkan oleh saraf optik menuju ke otak. Sinyal lsitrik yang telah sampai ke otak tersebut kemudian akan di interpretasikan sebagai gambar dari objek yang di lihat oleh mata.

Ablasi retina berupa kondisi di mana retina pada mata yang menyerupai selaput tipis sebagai lapisan yang menempel pada bagian belakang mata mengalami pelepasan. Ketika retina mata terlepas dari bola mata, maka hal ini akan berdampak pada penglihatan yang kian menurun dan terjadilah kebutaan. Pada dasarnya retina memiliki penyokong berupa lapisan koroid yang ada di bawahnya. Lapisan koroid tersebut pada dasarnya kaya akan pembuluh darah sebagai penyedia oksigen dan nutrisi sebagai bagan bakar retina. Lepasnya retina menyebabkan suolai oksigen menjadi terganggu hingga menyebabkan perkembangan ablasi retina.

Seputar Ablasi Retina

Ablasi retina merupakan salah satu jenis penyakit mata dalam kategori berbahaya yang menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan. Meskipun usia 50 hingga 60 tahun ke atas adalah usia yang rentan akan mengalami kondisi tersebut, namun kondisi ini juga dapat di alami oleh orang dewasa maupun anak-anak. di lansir dari laman hellosehat menyebutkan bahwa kondisi ablasi retina merupakan maslah kesehatan yang terjadi pada fungsi penglihatan. Kondisi ini bahkan mempenagaruhi 0.6 hingga 1.8 orang per 10.000 atau sekiatr 0,3 pertahhunnya

faktor bertambahnya usia atau kondisi penuaan menjadi penyebab paling umum munculnya kondisi abalsi retina. seseorang yang memasuki usia 50 hingga 60 tahun le atas cenderung lebih mudah mengalami kondisi tertentu, namun kondisi ini juga dapat terjadi akibat beberapa faktor lainya yang sangat beragam, selain itu, kondisi ini umumnya juga lebih mudah di alami oleh kaum pria di bandigkan dengan kaum wanita.

Gejala Penyakit Ablasi Retina

Pada umumnya, ketika kondisi mata megalami ablasi retina maka akan muncul berbagai gejala-gejala yang berkaitan. Mengetahui gejala tentunya merupakan hal yang penting untuk di katahui. Sebab dengan mengetahui gejala yang muncul, maka kamu dapat melakukan langkah penanganan atau pencegahan. Langkah tersebut tentunya perlu di lakukan dengan segera sebelum kondisi ablasi retina semakin parah.

Tidak seperti yang di bayangkan oleh orang pada umumnya atau jenis gangguan penglihatan lainya yang akan menimbulkan adanya rasa sakit. Kondisi ablasi retina biasanya tidak akan menimbulkan rasa sakit. Meskipun demikian, hilangnya fungsi penglihatan dapatterjadi secara tiba-tiba. Apabila kamu merasakan adanya bintik pada mata, floater hingga kilatan cahaya maka kemungkinana besar kamu sedang mengalami ablasi retina tahap awal.

Kondisi ini biasanya akan menyebabkan pandanganmenjadi kabur atau penglihatan yang kian memburuk. Selain itu, adanya semacam bayangan atau tirai yang turun dari bagian atas mata atau melintang dari arah samping. Selain itu, beberapa gejala lainya antara lain sebagai berikut.

  1. Penglihatan Yang Menjadi Terhalang

Biasanya kondisi ini berupa penglihatan pada objek yang terhalang  seperti adanya tirai transparan yang menutup mata akibat keruhnya vitreous oleh penumpukan darah.

  1. Adanya Kilatan Cahaya

Kondisi ini aka mengakibatkan munculnya kilatan cahaya secara mendadak ketika melihat (fotopsia), terutama dalam tempat yang gelap atau cahaya yang redup.

  1. Muncul Floater

Penderita abalsi retina umumnya juga akan merasakan kondisi di mana pada penglihatan muncul adany floater. Floater atau bintik-bintik berukuran kecil tersebut akan seperti melayang-layang ketika mata melihat.

  1. Penglihatan Kabur

Penderita ablasi retina akan mengalami kondisi di mana penglihatan yang menjadi kabur. Hal ini trerjadi akibat adanya pelepasan retina yang membuat focus mata menjadi hilang, sehingga ketajaman penglihatan juga ikut menurun.

  1. Kondisi Mata Yang Terasa Lebih Berat

Pelepasan retona pada bola mata ini akan membuat ketajaman penglihatan menjadi menurun sehingga membutuhkan focus ekstra agar dapat melihat pada objek dengan labih baik.

  1. Kehilangan Sebagian Fungsi Penglihatan

Ablasi retina ini juga dapat terjadi dengan kondisi di mana fungsi penglihatan hanya akan hilang sebagian saja.

Ablasi retina pada dasarany merupakan salah satu gangguan penglihatan atau penyakit mata yang sangat serius dan berbahaya bagi fungsi penglihatan. Sebab kondisi ini dapat menyababkan penderitanya mengalami kondisi di mana fungsi penglihatan yang hilang atau bahkan kebutaan secara permanen. Meskipun demikian, kondisi ini umumnya masih dapat di atasi dengan penanganan medisi sesegera mungkin. Sebab seringkali penanganan yang lambat menyababkan kondisi ablasi retina tidak lagi dapat di perbaiki.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa gejala yang muncul pada penyakit ablasi retina. dari penjelasan di atas dapat di ketahui bahwa penting untuk mengetahui gejala-gejala ang muncul akibat kondisi ablasi retina. sebab kondisi ini terbilang tidak akan menimbulkan rasa sakit dan membutuhkan penanganan yag cepat untuk dapat memulihkannya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Allaboutvision
  • Klinikmatanusantara