Istri Wajib Tahu | Hak Suami Atas Istri

Istri Wajib Tahu | Hak Suami Atas Istri

Hak-Hak Suami Atas Istri Dalam Agama Islam

Hak Seorang Suami

 

Hallo Kawan Mama,

Sebagai pasangan suami dan istri, tentu mengaharapkan agar rumah tanggany dapat berjalan dengan lancar dan penuh dengan kebahagiaan. Kebahagiaan tersebut pastilah tidak terlepas dari peran sebagai suami dan istri dalam menjalankan hak dak kewajiban di antara keduanya. Dengan adanya tanggung jawab yang di penuhi atas hak dan kewajiban oleh suami dan istri, tentu dapat membuat hubungan rumah tangga menjadi seimbang dan harmonis.

Di kala menjalani sebuah hubungan rumah tangga, tidak jarang bagi suami dan istri mengalami pasang surut dalam hubungan atara keduanya. Kadang yang menjadi penyebabnya adalah tidak terpenuhinya salah satu hak di antara suami dan istri. Sehingga berdampak pada hubungan rumah tangga yang renggang. Di satu sisi, selain memiliki kewajiban kepada istri, suami juga memiliki hak atas pasangannya, yaitu istrinya. Kedua hal tersebut harus berjalan dengan beriringan agar tidak terjadi hal yang dapat mengganggu hubungan rumah tangga.

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda.

“Sebaik-baiknya wanita adalah yang menyenangkan ketika suami melihatnya, mentaatinya ketika suami memerintahkannya, dan tidak berbuat sesuatu yang di benci suami pada diri dan hartanya.” (H.R Ahmad)

Dari hadits tersebut, kita dapat mengetahui bahwa selain tugas suami untuk melaksanakan kewajibannya pada istri, suami juga memiliki hak terhadap sang istri. Nah pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas tentang hak-hak suami terhadap istri. berikut adalah penjelasannya.

Hak-Hak Suami terhadap istri

  1. Di Patuhi Dan Di Taati Oleh Sang Istri

Taat dan patuh terhadap perintah suami merupakan sebuah kewajiban yang harus di laksanakan oleh istri. kecuali apabila perintah tersebut melanggar syari’at dan tidak sesuai dengan hati anurani dan kemampuan sang istri. dalam hal tersebut, istri di perbolehkan untuk menolaknya dengan cara yang halus dan baik dan di perbolehkan bagi istri untuk memberi saran dan alternatif lain. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi,

“tidak ada ketaatan kepada mahluk dalam perkara maksiat kepada Allah.” (H.R Muslim dan Bukhari),

“hanyalah ketaatan itu dalam perkara yang makruf.” (H.R Ahmad)

Seorang suami memiliki hak untuk di patuhi dan di taati oleh sang istri. dengan adanya rasa taat dan patuh membuat suami mengerti bagaimana kebaktian istri pada suami. Syekh Sayyid Nada berpendapat bahwa, “Sesungguhnya suami merupakan orang yang berhak atas istrinya. Karena suami merupakan surga dan neraka bagi istrinya.”

Patuh dan taat pada suami merupakan sebuah kewajiban dan hak sebagai seorang suami atas sang istri. Patuh dan taat pada suami dan sikap suami kepada istri yang tidak patuh dan taat telah di perintahkan oleh Allah Dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 34, yang artinya.

“dan para istri yang kalian khawatirkan (kalian ketahui dan yakini) nusyuznya, hendaklah kalian menasihati mereka, meniggalkan mereka di tempat tidur dan memukul mereka. Kemudian ijka mereka mentaati kalian, maka janganlah kalian mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka.” (Q.S An-Nisa : 34)

  1. Istri Tidak Berkenan Untuk Menerima Tamu Dan Memasukknya Kedalam Rumah

Hak suami atas istri berikutnya adalah untuk istri agar tidak menerima tamu yang bukan mahramnya dan memasukknay kedalam rumah. Ketika istri menerima tamu dan memasukkan tamu apalagi yang bukan mahramnya kedalam rumah, maka secara tidak langsung istri telah menghianti kepercayaan yang telah di berikan oleh suami kepadanya. Rasulullah SAW bersabda,

“Seorang istri tidak boleh mengizinkan seseorang masuk keruah suaminya kecuali atas izin dari suaminya.” (H.R Bukhari dan Muslim)

Dalam sebuah riwayat, oleh Amr Ibnu Ahwash r.a, rasulullah SAW bersabda.

“ketahuilah, kalian memiliki hak yang harus di tunaikan oleh istri-istri kalian. Mereka pun memiliki hak yang harus kalian tunaikan. Hak kalian yang harus mereka tunaikan adalah mereka tidak boleh membiarkan orang yang kalian tidak sukai untuk menginjak permadani kalian dan mereka tidak boleh mengizinkan orang yang kalian benci untuk memasuki rumah kalian. Adapun hak mereka yang harus kalian tunaikan ialah berbuat baik kepada mereka dalam hal pakaian dan makanan mereka.” (H.R At-Tirmidzi dan Ibnu Majjah)

  1. Istri Tidak Di Perbolehkan Melakukan Puasa Sunnah Tanpa Seizin Dari Suaminya

Dalam melaksanakan ibadah wajib istri tidak perlu untuk meminta izin dari suami untuk melakuknya, namun lain cerita dengan ibadah Sunnah. Karena ibadah wajib merupakan ibadah yang harus di kerjakan bagi umat muslim yang mampu dan tidak memiliki udzur syar’i. sedangkan dalam ibadah sunnah, di wajibkan bagi seorang istri untuk meminta dan mendapat izin dari sang suami ketika hendak melaksanakan ibadah puasa Sunnah. Rasulullah SAW bersabda.

“seorang istri tidak boleh berpuasa(Sunnah) sementara suaminya ada di tempat, kecuali dengan izin suaminya.” (H.R Bukhari dan Muslim)

Alasan dari pelarangan istri untuk melakukan ibadah puasa sunnah, di kerenakan istri mempunyai kewajiban untuk menghormati dan melayani suami dengan sepenuhnya. Bahkan dalam sebuah riwayat mengatakan bahwa ketika istri tengah puasa sunnah dan suami mengajaknya untuk berhubungan badan, maka istri haru segera meninggalkan puasa sunnahnya lalu segera melayani suami. Sebab, bagaimanapun juga kewajiban adalah hal yang harus di nomor satukan dan di laksanakan terlebih dahulu daripada perkara yang sunnah.

  1. Istri Tidak Di Perbolehkan Keluar Rumah Kecuali Dengan Izin Suami

Agama Islam sangat memperhatikan umatnya (terutama bagi kaum wanita) dalam menjalankan perannya sebagai seorang istri. Islam melarang seorang istri yang ingin keluar ramah tanpa adanya izin dari suami. sekalipun ketika istri hendak mengunjungi rumah orang tuanya dan bahkan pergi ke masjid untuk sholat sekalipun, seorang istri tidak di perbolehkan (tanpa adanya izin dari suami). Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 33, yang artinya.

“dan hendaklah kamu tetap di rumahmu”. (Q.S Al-Ahzab : 33)

Dalam sebuah riwayat yang menjelaskan bahwa, istri tidak boleh keluar dan pergi dari rumah suami tanpa adanya izn dari sang suami, meskipun hanya untuk menjenguk orang tua yang sakit bahkan meninggal sekalipun. Sebab ketika wanita telah melaksanakan pernikhan, maka seketika itu juga suami menjadi prioritas yang harus selalu di kedepankan dan menjadi kewajiban seorang istri untuk mengabdi pada suaminya.

  1. Di Layani Oleh Istri

Dalam sebuah rumah tangga, istri memiliki kewajiban yang menjadi hak bagi suami berupa pelayan dengan sebaik-baiknya. Tentunya dalam melayani suami, istri juga memiliki batasan-batasan untuk menjalankan kewajibannya dalam melayani suami. Hal ini juga berlaku dalam keseharian suami, ketika suami tidak dapat memenuhi tugasnya dengan sebagaimana mestinya di situlah peran istri untuk membantu sang suami.

Seorang suami memiliki hak untuk di layani oleh istri secara lahir dan batin dengan ketentuan bahwa suami juga telah menjalankan kewajiban dan telah memenuhi hak dari sang istri. Apabila suami belum menjalankan kewajibannya dan belum memenuhi hak istri maka istri dapat mengingatkan suami untuk segera melaksanakan kewajiban dan memenuhi hak istri.

  1. Di Jaga Kehormatanya Oleh Istri

Selain itu, istri juga memiliki kewajiban yang menjadi hak dari suami untuk selalu di jaga kehormatan dengan baik, serta menjaga aib keluarga agar tidak terumbar ke muka umum. Dengan aib yang tetap tersimpan dan terjaganya kehormatan maka akan membuat keluarga tersebut bahagia. Pada dasarnya suami dan istri memiliki kewajiban untuk menjaga kehormatan di antara keduanya. Dengan begitu, hubungan dalam berumah tangga akan menjadi seimbang karena peran yang telah di jalankan dengan sebaik-baiknya.

  1. Mendapat Cinta Dan Kasih Sayang Dari Sang Istri

Dalam hubungan rumah tangga, rasa cinta dan kasih sayang merupakan hal yang harus di berikan dan di tunjukkan seorang istri kepada suami. Dengan begitu dapat berimbas balik berupa suami yang akan lebih menunjukkan cinta kasihnya dengan caranya sendiri. Cinta kasih yang di tunujukkan seorang istri dapat membuat suami menjadi lebih semangat dalam mencari nafkah dan bersyukur karena memiliki suami dengan sifat tersebut.

Dalam menunjukkan cinta kasihnya, istri dapat memberikan perhatian dan pelayanan kepada suami dengan sebaik-baiknya, dan menerima dengan senang ajakan suami ketika hendak mengajaknya untuk melakukan hubungan badan. Sebagaimana sabda Rasullullah SAW,

“apabila seorang suami mengajak isterinya ke tempat tidur, namun ia menolak untuk datang, hingga membuat suami menjadi marah sepanjang malam, maka niscaya para malaikat Allah akan melaknatnya hingga datang waktu paggi”. (H.R Bukhari, Muslim dan Abu Dawud)

Dengan melangsungkan pernikahan berarti seorang suami dan istri telah berkomitmen untuk memulai kehidupan baru mereka. Dalam kehidupan baru yang mereka jalani sebagai suami dan istri, tentu mereka juga akan mendapat tanggung jawab dan kewajiban serta hak di antara keduanya yang harus di tunaikan dengan baik. Sebab ketika telah berumah tangga, suami dan istri memiliki peran baru untuk menjalankan rumah tangganya agar dapat berjalan dengan semestinya. Dari penjelasan di atas, suami memiliki ha katas istri sebagai pasangan sekaliguas kepala rumah tangga dan imam keluarga. Hak-hak tersebut merupakan kewajiban bagi istri untuk menunaikanya dengan sebaik-baiknya.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama Mengenai hak-hak seorang suami atas istri. Sebuah rumah tangga dapat berjalan dengan baik dan awet serta bahagia karena terdapat keseimbangan antara suami dan istri dalam melaksanakan hak dan kewajiban di antara keduanya dengan sebaik-baiknya.

Semoga dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

Sumber :

  • Asysyariah
  • Almanhaj
  • Republika
Kewajiban Suami Kepada Istri Dalam Islam

Kewajiban Suami Kepada Istri Dalam Islam

Kewajiban Seorang Suami Kepada Istri Dalam Islam

Kewajiban Suami Kepada Istri

 

Hallo Kawan Mama,

Keluarga bahagia yang harmonis pastilah merupakan impian setiap pria dan wanita sebagai pasangan suami istri. Maka dalam mewujudkannya, pasangan suami dan istri harus memainkan perannya dalam rumah tangga dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya kerjasama dan dan saling mengisi kekurangan yang di miliki antara keduanya, maka insyaallah keluarga tersebut akan berjalan dengan sebagaimana mestinya.

Di dalam Agama Islam, di ada peran khusus yang harus di laksanakan oleh suami dan istri agar rumah tangga tetap berjalan dengan seimbang, terutama peran bagi seorang suami. Islam sangat memperhatikan kegiatan umatnya sampai pada bagian pernikahan sekalipun. Agama islam memerintahkan suami dan istri untuk melaksanakan hak dan kewajiban masing dengan sebaik-baiknya. Dengan begitu, rumah tangga dapat berjalan dengan semestinya dan mendapat ridho serta berkah dari Allah SWT.

Dalam sebuah rumah tangga, peran seorang laki-laki sebagai memang merupakan peran yang sangat krusial. Lai-laki memilki tanggung jawab sangat besar di pundaknya, sebab ketika telah melangsungkan pernikahan, laki-laki secara tidak lengsung mendapat hak dan tanggung jawab penuh lebih sebagai suami dan kepala keluarga, serta imam bagi sang istri dan anak-anaknya nanti. Sebagai seorang, suami dan istri hendaknya harus mengetahui hak dan kewajiban di antara keduanya. Hal ini berguna untuk saling mengingatkan apabila salah satu di antaranya mengalami kelalaian.

Nah pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahasa mengenai kewajiban seorang suami yang harus di laksanakan dan di pertanggung jawabkan kepada sang istri sebagai kepala dan imam keluarga. Berikut ini penjelasanya.

Kewajiban Seorang Suami Kepada Istri

Imam Ghazali menerangkan kewajiban seorang suami kepada istriny dalam sebuah kitab yang berjudul “Majmu’ah Rasa’il Al Imam Ghazali” (kaira, Al-Maktabah At-Taufiqqiyah, halaman 442). Dalam kitab tersebut, beliau menjelaskan bahwa,

“adab suami kepada sitri yaitu : berinteraksi dengan baik, bertutur kata yang lembut, menunjukkan cinta kasih, bersikap lapang ketika sendiri, tidak terlalu sering mempersoalkan kesalahan, memaafkan jika istri berbuat salah, menjaga harta istri, tidak banyak mendebat, mengeluarkan biaya untuk istri dengan cara tidak bakhil, memuliakan keluarga istri, senantiasa memberi janji yang baik, dan selalu bersemangat terhadap istri.”

Berikut adalah penjelasanya.

  1. Berinteraksi Dengan Baik Kepada Istri

Sangat penting di dalam rumah tangga tentang adanay interaksi yang baik anatara suami dan istri. dengan adanya interkasi yang baik antara keduanya, maka rumah tangga dapat berjalan dengan semestinya. Suami memilki kewajiban untuk bersikap baik dengan sang istri untuk menjaga hubungan rumah tangga tetap berjalan dengan baik.

Dengan inetraksi yang baik dari suami kepada istri, maka dengan begitu istri akan merasa lebih di saying dan di hargai dalam menjalankan peranya sebagai seorang istri. Suami sebagai pemimpin dan penanggung jawab harus memberi contoh yang baik dalam berinteraksi kepada anggota keluarganya. Sebab dengan mencontihkan interaksi yang baik dapat membuat anggota keluarga mengikutinya dalam berinteraksi.

  1. Bertutur Kata Yang Lembut

Ketika suami melakukan pembicaraan dengan istri atau anggota keluarga lainya, hendaknya suami menggunakan tutur kata yang baik dan lembut. Sebab bagaiamanapun juga, istri merupakan seorang wanita yang identik sebagai mahluk yang lemah lembut dan tidak suka di kasari. Dengan tutur kata yang lembut, maka istri akan merasa lebih di hargai dan di sayangi. Tentunya sikap dan tutur kata yang lembut dapat akan bertimbal balik kepada sang suami nantinya.

  1. Menunjukkan Cinta Kasih

Selanjutnya, dalam sebuah rumah tangga, suami juga wajib dan harus selalu menunjukkan cinta kasihnya kepada sang istri. bukan hanya menunujukkan, namun juga memberikanya cinta kasih dengan perbuatan yang tulus dan dapat membuat istri menjadi senang dan bahagaia. Sebuah hubungan rumah tangga yang di isi dengan rasa cinta kasih pastinya akan membuat keluarga menjadi bahagia dan harmonis.

  1. Bersikap Lapang Ketika Sendiri

Arti dsari bersikap lapang ketika sendiri adalah sikap tidak terlalu merasakan ketergantungan pada istri. ketergantungan pada istri memang baik untuk membuat suasana keluarga menjadi lebih harmonis, namun suami juga perlu melakukan kegiatan sehari-hari ketika istri tidak bisa melakukanya.

Baiknya suami memliki kemandirian dalam melakukan sesuatu ketika istri sedang berhalangan atau pergi. Dengan begitu, suami juga tidak terlalu membebankan istri dalam mengurus dirinya sendiri. Tentunya ini akan membuat istri merasa tenang ketika suatu saat istri tengah tidak bisa melakukan hal yang biasa ia kerjakan.

  1. Memberi Maaf

Ketika suatu saat istri melakukan kesalahan, baiknya suami dengan lapang memaafkan kesalahan sang istri. karena bagaimanapun juga, manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Dan tidak pernah ada manusia yang tidak pernah  melakukan kesalahan. Hendaknya berilah maaf kepada istri, kemudian tegur dan bombing ia agar semakain menjadi manusia yang baik dan tidak mengulangi kesalahanya.

Hal ini juga berlaku pada sang suami, ketika suatu waktu suami melakukan kesalahan, jangan sungkan-sungkan untuk meminta maaf kepada istri, sekalipun kesalahan tersebut merupakan hal sepele. Sebab naluri seorang wanita adalah mahluk yang perasa, yang cenderung melihat segala sesuatu dengan perasaan, bukan dengan akal sehat. Oleh sebab itu, kesalahan sekecil apapun sebaiknya suami memeinta maaf kepada istri agar tidak terjadi hal-hal yang di inginkan.

  1. Tidak Banyak Mendebat

Perdebatan sangat di larang dalam Agama Islam, apalagi bagi pasangan suami dan istri. sebab perdebatan yang di lakukan dapat mengakibatkan perpecahan antara keduanya. Dalam menjankan kehidupan rumah tangga, tidak jarang terjadi perbedaan pendapat antara suami dan istri. dalam hal ini, suami sebaiknya mengalah dan tidak meneruskan perdebatan dan berinisiatif meminta maaf agar perdebatan selesai sekalipun suami benar.

Jika di antara keduanya tetap bersikukuh berdebat, maka bukan tidak mungkin perdebatan tersebut dapat menyulut emosi dan menimbulkan kekerasan yang menjadi awal kebencian. Pada akhirnya perceraian adalah buah dari perdebataab tersebut.

  1. Menjaga Harta Istri

Dalam hubungan rumah tangga, istri tentu memiliki hartanya sendiri, seperti mahar yang ia terima, dan upah hasil ia bekerja. Dalam hal ini, suami memilki kewajiban untuk menjaga harta istri dengan sebaik-baiknya. Suami tidak di perbolehkan mengklaim atau mengaku harta istri sebagai hartanya, dan ia juga tidak di perbolehkan untuk membelanjakan harta istri dengan semaunya.

Suami hanya boleh menggunakan harta istri dengan syarat apabila suami telah mendapat izin dan persetujuan dari sang istri untuk menggunakan harta sang istri. dengan meminta izin, maka istri akan merasa lebih di hormati dan di hargai dalam rumah tangga tersebut.

  1. Membiayahi Kebutuhan Istri Dengan Semestinya

Sebagai kepala keluarga, pada umumnya suami juga menjadi sumber nafkah bagi keluarga. Oleh sebab itu semua kebutuhan istri dan keluarga merupakan tanggung jawab sebagai suami. Pada zaman ini tidak jarang wanita yang menjadi sumber nafkah bagi keluarga, karena memang rizki keluarga bisa dating dari mana saja.

Suami ketika menjadi sumber nafkah keluarga harus memenuhi segala kebutuhan bagi istri dan keluarga. Ia juga mempunyai tanggung jawab untuk mengabulkan setiap keinginan istri apabila ia mampu. Dalam hal ini, istri juga tidak boleh berfoya-foya dengan meminta apa saja yang ia mau kepada suami tanpa melihat kemampuan dari sang suami.

  1. Memuliakan Keluarga Istri

Ketika sepasang laki-laki dan wanita menikah maka secara tidak langsung keluarga dari istri menjadi bagian dari keluarga suami, dan keluarga suami pun menjadi keluarga sang istri. dan di sini suami memliki kewajiban untuk memuliakan keluarga sang istri sebagaimana ia memuliakan keluarganya sendiri.

Karena bagaimanapun juga, orang tua dari sang istri telah menjadi orang tuanya juga, beserta keluarga dan kerabat dari sang istri menjadi menjadi bagian darinya. Dan sebagai bagian dari anggota keluarga tersebut, suami di wajibkan untuk memuliakan kelurga barunya seperti ia memuliakan keluarganya sendiri tanpa adanya pilih kasih.

  1. Selalu Bersemangat Kepada Istri

Dalam berumah tangga, perlu adanya ghairah yang di curahkan antara suami dan istri agar hubungan rumah tangga berjalan dengan baik. Hal ini juga menjadi kewajiban bagi suami untuk selalu bersemangat kepada istri, entah dalam berbicara, memberi perhatian, dan memberi nafkah istri lahir dan batin.

  1. Memberi Janji Baik

Sebagai suami pasti memiliki keinginan untuk membahagiakan istri dan keluarga. Namun tidak jarang bagi suami yang hanyut dengan perasaan tersebut kemudian membuat janji yang berlebihan dan melebihi kemampuannya utuk menepatinya. Hal ini akan baik ketika menjadi motivasi untuk membahagiakan sang istri. Namun bila janji yang ia ucapak hanya sebagai iming-iming dan tipu daya belaka, atau janji yang pasti ia tidak bisa menepati, maka itu tidaklah di perbolehkan.

Suami juga tidak boleh membuat janji yang berisi ancaman-ancaman  kepada istri. sebab dengan adanya ancaman tersebut istri akan menjadi ketakutan dan selalu was-was yang pada akhirnya istri tidak lagi betah berumah tangga dengan suami. Sebainya buatlah janji dalam hal baik yang dapat di tepati asalkan hanya di niatkan untuk membahagiakan istri.

Peran seorang laki-laki ketika menjadi suami adalah bertanggung jawab penuh pada istri dan keluarganya. Sebab seorang lelaki merupakan pemimpin dan imam keluarga, sekalipun ia bukan sumber utama nafkah keluarga namun seorang suami tetaplah pemimpin dan imam untuk istri dan keluarga. Oleh karena itu, suami memilki kewajiban untuk menjaga rumah tangganya agar dapat berjalan dengan semestinya. Agama Islam telah memerintahkan agr suami merawat dan menyayangi istri dan keluarganya dengan sebaik-baiknya.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai kewajiban seorang suami kepada istri dalam Agama Islam. Suami yang baik adalah suami yang dapat menjaga dan membahagiakan istri dan keluarganya dengan cara yang amanah. Dan cara yang amanah tersebut adalah dengan mejalankan kewajiban-kewajibanya dengan sebaik-baiknya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Theasianparent
  • Orami