Cara Untuk Mendiagnosis Kondisi Degenerasi Makula

Cara Untuk Mendiagnosis Kondisi Degenerasi Makula

Hallo Kawan Mama, Bertambahnya usia atau juga di sebut dengan istilah penuaan merupakan salah satu kondisi alami yang akan di alami oleh semua orang. Kondisi ini juga tidak akan di cegah dengan cara apapun. Seiring menuanya kondisi tubuh akan membuat tubuh mudah mengalami berbagai masalah kesehatan termasuk pada fungsi penglihatan. Degenerasi macula merupakan salah satu kondisi yang di sebabkan oleh faktor penuaan. Untuk mengentahui kondisi ini, ada beberapa cara yang dapat di gunakan untuk mendiagnosis kondisi degenerasi makula.

Penuaan memang merupakan siklus yang terjadi secara alami yang di mana kondisi ini akan di alami semua orang tanpa terkecuali. Seiring dengan terjadinya siklus penuaan system metabolisme serta produktivitas dan fungsi organ tubuh akan menjadi menurun. Siklus ini juga akan memepengaruhi fungsi penglihatan yang akan ikut menurun. Pada kondisi ini juga, orang dengan usia 50 tahun ke atas seringkali akan mengalami gejala degenerasi makula.

Meskipun belum di ketahui dengan pasti penyebab dari munculnya kondisi degenerasi makula, namun penuaan di anggap menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kondisi degenerasi makula. Kondisi mata yang mengalami degenerasi makula umumnya akan membuat fungsi penglihatan menjadi menurun. Hal ini di sebabkan oleh adanya gangguan yang di sebabkan oleh penuaan yang di alami oleh makula yang ada di mata.

Bahkan beberapa kasus menyebutkan mata yang mengalami kondisi degenerasi makula dapat menjadi penyebab hilangnya fungsi penglihatan. Umumnya, degenerasi makula akan berkembang dengan sangat lambat seorong berjalannya waktu. Namun pada beberapa kondisi, degenerasi makula akan berkembang dengan sangat cepat. Semantara itu, ada beberapa cara yang dapat di lakukan untuk mendiagnosis kondisi mata yang mengalami degenerasi makula. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai beberapa cara untuk mendiagnosis kondisi degeneari makula. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Degenerasi Macula Pada Mata

Cara Untuk Mendiagnosis Kondisi Degenerasi Macula

Degenerasi makula atau dalam dunia medis di sebut dengan AMD atau Age-related Macular Degeneration merupakan salah satu gangguan penglihatan yang umumnya di alami oleh usia lanjut. Faktor penuaan di duga menjadi penyebab utama mata mengalami kondisi AMD. Kondisi AMD akan membuat penderitanya mengalami penurunan fungsi penglihatan yang membuat padanagan menjadi buram hingga tidak bisa melihat lurus pada objek dengan baik.

Kondisi ini terjadi ketika makula yang ada di mata mengalami gangguan berupa disorientasi  atau kehilangan panduan penglihatan. Sebab macula sendiri merupakan salah satu jaringan pada mata yang terletak di tengah retina. Sebagaimana kita ketahui bahwa retina memiliki fungsi untuk menerima cahaya dari kornea. Sementara makula sendiri berfungsi sebagai reseptor sinyal cahaya yang masuk keretina dan menghantarkannya menuju retina.

Selain itu, macula pada retina ini juga memiliki peran sebagai system penglihatan sentral yang mambuat mata dapat melihat dengan baik dan jelas pada objek yang berada lurus di depan. Ketika macula tersebut mangalami gangguan, maka kondisi tersebut akan mempengaruhi ketajaman penglihatan. Sehingga kondisi mata akan kesulitan untuk melihat dengan jelas pada objek lurus di depan.

Selain itu, umumnya gangguan pada makula ini dapat di tandai dengan adanya drusen, hiperpigmentasi atai hipopigmentasi kondisi neovaskulara. Munculnya pembuluh darah baru yang bersifat abnormal serta pendarahan pada sub-retina juga merupakan tanda gejala degenerasi makula. Perkembangan retina sendiri terbolang tidak menentu, sebab degenerasi makula kadang dapat berkembang dengan sambat lambat atau kadang berkembang dengan sangat cepat.

Diagnosis Degenerasi Makula

Gejala yang muncul akibat kondisi degenerasi makula umumnya sulit di untuk di katahui, terutama dalam kondisi awal atau ringan. Sebab pada tahap awal gejala-gejala kondisi degenerasi makula umumnya belum di sadari karena dampaknya yang masih kecil. Sehingg seringkali dokter menemukan seseorang telah mengalami kondisi degenerasi makula pada tahap yang berat atau serius. Karena memang pada kondisi tersebut, gejalanya sering kali baru terasa menganggu.

Diagnosis degenerasi makula memang cukup sulit di lakukan sendiri. Karenanya perlu adanya penanganan medis dari dokter untuk mengetahui kondisi ini. Degenerasi makula terkait usia atau penuaan umumnya dapat di deteksi dengan melakukan pemeriksaan matasecara rutin. Dengan begitu, dokter akan mengetahui kondisi dan perkembangan yang sedang di alami mata, terutama pada bagian makula.

Umumnya dalam pemeriksaan, dokter akan melihat atau menanyakan riwayat kesehatan atau penyakit pada keluarga. Selain itu, dokter juga aka meminta pasien untuk melihat garis amsler. Pasien biasanya akan di minta untuk melihat beberapa gambar yang berupa garis vertical maupun horizontal. Garis ini akan membantu pasien untuk melihat titik buram yang terdistorsi atau kosong pada bidang penglihatan. Apabila di temukan kelainan, maka akan di lakukan pemeriksaan lanjutan mengunakan alat khusu, yakni oftalmoskopi.

Dan dokter juga akan melihat ke dalam mata melalui lensa khusus. Kemudian dokter akan memberikan obat tetes mata untuk memperbesar pupil sehingga memungkinkan untuk melihat jelas mata bagian dalam. Untuk melihat kondisi macula dengan lebih jelas, umumnya dokter akan menggunakan metode sebagai berikut.

  1. Fluorescein Angiography

Fluorescein angiography merupakan prosedur yang berupa pembuluh darah yang ada di mata akan di suntikkan pewarna. Hal ini bertujuan untuk melihat pembuluh abnormal baru yang tumbuh di area retina.

  1. Optical Coherence Tomography (OCT)

Optical coherence tomography (OCT) merupakan prosedur pemeriksaan yang akan menggunakan cahaya untuk memindai retina dan menunjukkan gambar retina dan macula dengan sangat detail.

  1. Diagnosis Lainya

Selain kedua cara di atas, ada beberapa cara laian yang biasanya juga di gunakan dokter untuk mengetahui kondisi mata. anatara lain sebegai berikut.

    • Anamesis
    • Pemeriksaan fisik yang meliputi, Pemeriksaan lesi drusen, Atrofi geografik, Neovaskularisasi subretina, Jaringan parut disciform
    • Pemeriksaan banding yang meliputi diagnosis banding degenerasi macula eksudatif, dan diagnosis banding degenerasi macula non-eksudatif
    • Dan pemeriksaan penunjang yang meliputi fundus fluorescein angiography dan optical coherence tomography.

Degenerasi makula merupakan salah satu gangguang pada fungsi penglihatan yang cukup serius. Kondisi ini umumnya muncul dan di alami pada orang dengan usia 50-60 tahun ke atas karena faktor penuaan. Faktor penuaan memag menjadi salah satu penyebab utama seseorang mengalami kondisi degenerasi makula. Umumnya gangguan beberapa penglihatan dapat di ketahui dengan beberapa gejala yang muncul. Akan tetapi, degenerasi macula pada tahap awal seringkali tidak di rasakan gejalanya, sehingga membutuhkan tindakan medis untuk mendiagnosis kondisi mata yang mengalami degenerasi makula.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mendiagnosis kondisi degenerasi makula. Untuk mengetahui kondisi mata dengan lebih pasti, pemeriksaan mata dengan rutin sangat di sarankan untuk di lakukan. dengan begitu, kamu akan lebih mudah dan cepat menyadari kondisi mata apabila mengalami gangguan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Alomedika
Cara Mencegah Kondisi Degenerasi Makula

Cara Mencegah Kondisi Degenerasi Makula

Hallo Kawan Mama, Salah satu masalah kesehatan yang seringkali di alami oleh orang dengan usia lanjut adalah terjadinya kondisi degenerasi makula. Ya, kondisi degenerasi makula meruapakan salah satu jenis gangguan penglihatan yang umumnya muncul pada usia 50 sampai 60 tahun ake atas. Sementera itu, sampai saat ini belum di temukan obat tepat yang dapat di gunakan untuk mengobati mata yang mengalami kondisi degenerasi makula. Namun ada beberapa cara yang dapat di lakukan untuk mencegah kondisi degenerasi makula.

Semakin bertambahnya usia, terutama di usia lanjut, umumnya organ tubuh tidak akan berfungsi dengan maksimal seperti ketika masih muda. Hal ini di karenakan tubuh dengan usia tua memang memiliki system metabolisme dan produktivitas yang sudah tidak maksimal. Akibatnya berbagai fungsi tubuh kadang tidak bekerja dengan stabil sehingga memudahkan berbagai masalah kesehatan atau penyakit menyerang tubuh, termasuk system penglihatan.

Selain masalah kesehatan yang di alami oleh tubuh, mata juga merupakan salah satu organ tubuh yang juga rawan terkena masalah kesehatan. Berbegai jenis gangguan umumnya akan muncul ketika memasuki usia lanjut, apalagi bila seseorang tidak menjaga pola hidupnya dengan baik, termasuk kondisi degenerasi makula. Kondisi ini umumnya hanya akan membuat penglihatan kian menurun. Namun tidak jarang kondisi ini akan menyebabkan penderitanya menglami kebutaan.

Hilangnya fungsi penglihatan atau kondisi kebutaan tentu merupakan suatu kondisi yang sangat menghawatirkan dan perlu untuk di hindari. Sementara itu, untuk mengatasi kondisi ini, ada berbagai cara yang dapat di lakukan untuk menangani kondisi ini. Pada tulisan kali ini, Kawan Mama telah merangkum sejumlah informasi mengenai cara mencegah kondisi  mata yang mengalami degenerasi makula. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

Degenerasi Makula

Cara Mencegah Kondisi Degeneerasi Makula

Pada dasarnya kondisi degenerasi makula merupakan salah satu masalah keshatan yang menyerang fungsi penglihatan yang membuat penglihatan pusat menjadi terganggu dan menurun. Gangguan tersebut terjadi pda makula yang terletak pada bagian tengah retina. Sebagai mana kita ketahui, retina merupakan lapisan yang ada di belakang mata yang mengandung jaringan saraf. Bagian dari mata ini yang akan berfungsi untuk mendeteksi cahaya yang akan masuk ke mata.

Degenerasi makula atau dalam dunis medis di kenal dengan  istilah AMD atau Age-related degeneration di mana kondisi ini berupa penglihatan yang menurun akibat gangguan pda makula yang ada di retina mata. makula merupakan bagian dari retina yang letaknya ada di tengah-tengah retina yang berfungsi sebagai reseptor sinyal cahaya, yang kemudian akan di hantarkan ke otak. Umumnya kondisi ini lebih sering terjadi pada usia lanjut, yakni 50-60 tahun ke atas.

Selain itu, biasanya jenis penyakit yang satu ini di tandai dengan adanya drusen, hiperpigmentasi atau hipopigmentasi, neovaskularisasi atau timbulnya pembuluh darah baru dan pendarahan yang terjadi pada sub-retina. Makula yang juga berperan sebagai penglihatan sentral yang memiliki fungsi di mana pandangan yang akan di lihat ketika seseorang sedang melihat lurus ke depan. Namun beberapa pendapat mengatakan bawha degenerasi makula tidak akan menyebabkan kebutaan karena tidak akan mempengaruhi penglihatan peripheral.

Penglihatan peripheral sendiri merupakan system di mana apa yang akan terlihat di sudut mata ketika seseorang melihat lurus kedepan. Artinya degenerasi makula yang hanya akan mempengaruhi penglihatan sentral tidaka akan berpengaruh pada penglihatan peripheral atau penglihatan sudut. Namun tentunya akibat makula sebagai penglihatan sentral terganggu, tentu kondisi ini akan mengakibatkan penglihatan kian menurun.

Gejala Degenerasi Makula

Suatu analisis meta yang abru di lakukan terhadap beberapa penelitian populasi tentang prevalensi degenerasi makula terkait usia yang di publikasikan dalam The Lancet. Menemukan bahwa 8,7% populasi di seluruh dunia mengalami kondisi AMD atau degenerasi makula. Dalam penelitian ini, proyeksi jumlah orang yang terkena penyakikt ini pada tahun 2020 adalah sekitar 196 juta, yang akan meningkat menjadi 288 juta pada tahun 2040 nanti.

Kondisi ini memang kondisi yang umum di alami orang dengan usia lanjut. Degenerasi makula ini akan membuat penglihatan penderitanya menjadi menurun. Bahkan para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 5% kebutaan secara global di sebabkan oleh kondisi degenerasi makula. Namun umumnya kondisi ini akan menyebabkan beberapa gejala yang umumnya menjadi keluhan penderitanya. Yakni sebagai berikut.

  • Garis lurus yang tampak bengkok
  • Penurunan penglihatan sentral pada satu mata atau kedua mata
  • Membutuhakn cahaya terang dalam beraktivitas
  • Sulit beradaptasi pada tempat dengan cahaya yang redup
  • Penglihatan kabur saat membaca
  • Penurunan kecerahan warna pada objek
  • Kesulitan mengenali wajah

Cara mencegah kondisi degenerasi makula

Sampai saat ini, belum ti temukan obat yang benar-benar tepat dana dapat mengobati kondisi mata yang mengalami degenerasi makula. Beberapa jenis pengobatan yang di lakukan hanya dapat meningkatkan kualitas pengihatan namun belum dapat menghilangkan penyebabnya. Sebab penyakit ini di dasar oleh faktor usia atau penuaan yang menjadi penyebab utamanya. Karenanya sulit untuk mengobati penyakit yang di sebabkan oleh penuaan.

Beberapa langkah dapat di lakukan sebagai cara untuk mencegah kondisi degenrasi makula. Cara tersebut pada dasarnya tidak dapat mengobati degenerasi makula atau menghilangkan penyebabnya. Namun cara-cara berikut dapat mengurangi risiko atau memperlembat memburuknya kondisi degenerasi makula. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah kondisi degenerasi makula.

  • Pertahan kan berat badan tetap ideal
  • Konsumsi makana bergizi seperti sayuran hijau, buah kuning atau oranye serta biji-bijian atau kacang-kacangan yang mengandung antioksidan serta vitamin dan mineral yang tinggi
  • Pertahankan tekanan darah agar tetap normal dan stabil
  • Berolahraga secara teratur
  • Kenakan pelindung mata untuk mengindari paparan sinar matahari secara langsung
  • Rutin memeriksakan mata terutama pada usia 50 tahun ke atas
  • Selalu periksa mata dan konsultasikan apabila fungsi penglihatan mengalami perubahan
  • Berhenti merokok

Penutup

Degenerasi makula adalah salah satu kondisi di mana adanya gangguan pada makula sebagai sisten penglihatan sentral. Kondisi makula yang mengalami gangguan akan membuat fungsi penglihatan terutama pada sentral menjadi menururn. Penyebab utama kondisi ini berupa faktor usia atau penuaan yang di anggap sebagai penyebab utama terjadinya degeneras makula. Pada tahap awal, umumnya kondisi ini akan menimbulkan gejala yang sulit untuk di ketahui atau di sadari. Namun  seiring berjalannya waktu fungsi penglihatan akan kian menurun. Bahkan dalam kasus yang lebih buruk, degenerasi makula di anggap sebagai salah satu penyebab utama kebutaan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mencegah kondisi degenerasi makula. Meskipun belum di temukan dengan pasti cara atau langkah pengobatan degenerasi makula, namun beberapa cara dapat di lakukan untuk mencegah memburuknya kondisi mata yang mengalami degenerasi makula. Untuk itu, rutin memeriksakan mata, terutama pada usia 40 tahu ke atas sangat penting untuk menghodari kondisi degenerasi makula serta gangguan penglihatan lainya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Sehatq
Kenali Faktor Penyebab Kondisi Degenerasi Makula

Kenali Faktor Penyebab Kondisi Degenerasi Makula

Hallo Kawan Mama, Gangguan penglihatan adalah salah satu kondisi kelainan pada mata yang kerap di alami banyak orang. Sebab beberapa jenis dari gangguan penglihatan dapat menyebabkan masalah yang serius bagi yang mengalaminya. Salah satu jenis dari ganguan penglihatan tersebut adalah kondisi degenerasi makula. Degenerasi makula merupakan jenis gangguan penglihatan kronis yang seringkali di alami oleh orang tua. Beberapa faktor dapat menjadi penyebab terjadinya kondisi degenerasi makula.

Pada dasarnya, kesehatan makula akan sangat menentukan kemampuan mata kita untuk meihat objek. Seperti halnya ketika membaca, mengenali wajah, mengemudi menonton televise, menggunakan computer, melihat ponsel serta membantu untuk melakukan aktivitas lainya yang membutuhkan bantuan pengihatan yang baik. Karenanya, ketika makula yang ada di dalam mata kita mengalami gangguan, maka itu akan mempengaruhi kemampuan mata untuk melihat.

Gangguan penglihatan jenis degdenrasi makula bahkan di anggap sebagai salah satu gengguan penhglihatan penyebab utama kebutaan di seluruh dunia di mana kondisi ini lebih sering terjadi pada usia 60 tahun ke atas. Meskipun tidak akan mengakibatkan kebutaan total, namun tentunya kondisi ini kan mengakibatkan keterbatasan penglihatan. Di lansir dari laman allaboutvision, menemukan bahwa 8,7% populasi di seluruh dunia mengalami AMD dan proyeksi jumlah orang yang terkena penyakit ini pada tahun 2020 adalah sekitar 196 juta yang meningkat menjadi 288 juta pada tahun 2040 nanti.

Dari data di atas dapat di ketahui bahwa kesehatan fungsi makula memang sangat pentung dan akan sangat berpengaruh terhadap fungsi penglihatan. Meskipun kondisi degenerasi makula tidak akan menyebabkan kebutaan secara total, namun tetap saja kondisi ini akan mmembuat fungsi penglihatan kian memburuk. Nah, pada tulisan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai faktor penyebab terjadinya kondisi degenerasi makula.

Kondisi Degenerasi Makula

Faktor Penyebab Kondisi Degenerasi Makula

Pada dasarnya kondisi mata yang mengalami degenerasi makula merupakan sebuah kondisi di mana makula yang ada di mata mengalami gangguan atau disorientasi (kehilangan panduan). Makula sendiri merupakan bagian dari mata yang terletak pada area retina yang berfungsi sebagai reseptor sinyal cahaya yang kemudian akan di hantarkan ke otak. Ketika makula mengalami gangguan, maka itu akan mempengaruhi kondisi ketajaman penglihatan.

Dalam istilah medis, kondisi degenerasi makula lebih di kenal dengan istilah age-related makular degeneration atau AMD. Kondisi ini akan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan pusat yang umumnya timbul pada usia 60 tahun ke atas. Namun tidak jarang kondisi ini juga terjadi pada usia 50 tahun. Sementara itu, biasanya kondisi ini terjadi dan di tandai dengan adanya drusen, hiperpigmentasi atau hipopigmentasi, neovaskularisasi (timbulnya pembuluh darah baru) dan terjadinya pendarahan pada sub-retina.

Pada beberapa kasus, umumnya kondisi degenerasi makula berkembang dengan sangat lambat sehingga efek samping seperti kehilangan penglihatan tidak akan terjadi pada waktu yang dekat. Namun beberapa kasus menyebutkan bahwa kondisi degenerasi makula akan berkembang dengan lebih cepat dan dapat menyebabkan hilangnya penglihatan di satu mata atau bahkan kedua mata. pandangan seperti ada area yang buram yang dekat dengan pusat penglihatan adalah gejala umum kondisi degenerasi makula.

Penyebab Terjadinya Kondisi Degenerasi Makula

Sampai saat ini, masih belum di katahui dengan pasti penyebab degenerasi makula dapat terjadi dan menyerang penglihatan seseorang. Namun beberapa hipotesis mencoba menjelaskan bahwa terjadinya kondisi degenerasi makula adalah adanya faktor bertambahnya usia atau penuaan yang di ambil dari teori kerusakan oksidatif. Pada proses penuaan terdapat penimbunan lipofusin di dalam epitel pigmen yang akan menghambat degradasi makromolekul seperti protein dan lemak.

Kondisi degradasi makromolekul yang terhambat inilag yang mangakibatkan kematian dari sel epital pada pigmen retina. Selain itu, teori tersebut juga menyebutkan bahwa radikal bebas berperan dalam terjadinya stress oksidatif yang akan menyebabkan kerusakan sel. Namun hampir dari sebagian besar penderita degenerasi makula berusia lebih dari 60 tahun. Kondisi ini juga lebih sering terjadi pada kaum wanita di bandingkan dengan kaum laki-laki.

Faktor Risiko Penyebab Degenerasi Makula

Selain faktor usia yang di anggap menajdi faktor utama terjadinya kondisi degenerasi makula, ada beberaa faktor lain yang di anggap memiliki risiko yang juga dapat menyebabkan terjadinya degenrasi makula. Berikut adalah beberapa faktor risiko penyebab degenerasi makula.

  1. Usia

Semakin bertambahnya usia, maka risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini akan semakin besar. Risiko penyakit ini pada usia 75-85 tahun adalah 28%, sedangkan pada usia 64-74 tahun hanya 11%.

  1. Jenis Kelamin

Kondisi degenrasi makula lebih riskan dan seringkali menyerang kaum wanita jika di bandingkan dengan kaum laki-laki.

  1. Faktor Herediter

Sebanyak 10-20% penderita degenerasi makula mempunyai riwayat kondisi di mana keluarganya mengalami kondisi hilangnya penglihatan sentral.

  1. Ras

Dalam sebuah studi menyebutkan bahwa kondisi degenrasi makula lebih berisiko di alami orang kulit putih dibandingkan dengan orang kulit hitam.

  1. Merokok

Seorang wanita yang memrokok setiap hari memiliki risiko akan mengalami degenrasi makula yang lebih tinggi di bandingkan seorang wanita yang berhenti atau tidak merokok.

  1. Ekspos Sinar Matahari

Kondisi bagian mata yakni makula yang ter-ekspos atau terpapar sinar matahari secvara langsung akan meningkatkan risiko terjadinya kondisi degenerasi makula yang tinggi.

  1. Nutrisi

Terdapat beberapa faktor risio nutrisi yang berkaitan dengan kejadian degeneras makula. Seperti diet tinggi karotenoid yang dapat menurunkan risiko degenrasi makula neovaskuler hinnga mencapai 43%.

  1. Riwayat Kardiovaskular

Seseorang yang memiliki riwayat kardiovaskular memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi degenerasi makula.

  1. Riwayat Penyakit

Seseorang yang memiliki riwayat kondisi tertentu seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) atau kadar kolesterol tinggi (obesitas) labih mudah mengalami kondisi degenerasi makula.

Kondisi gangguan penglihatan degenerasi makula adalah salah satu gangguan yang cukup serius di mana kondisi ini akan mempengaruhi dan membuat ketajaman penglihatan semakin menurun. Meskipun kondisi ini belum di ketahui dengan pasti penyebab utamanya, namun faktor bertambahnya usia atau penuaan di anggap menjadi faktor utama yang membuat terjadinya kondisi degenerasi makula. Selain itu, beberapa kondisi tertentu, seperti riwayat penyakit dapat menjadi faktor yang berisiko mengakibatkan seseorang mengalami kondisi degenerasi makula.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai faktor penyebab seseorang mengalami kondisi degenerasi makula. Dengan efek samping yang di timbbulkan akibat kondisi degenrasi makula, maka perlu adanya penanganan dengan segera yang efektif untuk mengatasi kondisi ini, sehingga tidak akan membuat kondisi penglihatan kian memburuk.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klikdokter
  • Alodokter