Cara Mengatasi Gangguan Elektrolit Di Dalam Tubuh

Cara Mengatasi Gangguan Elektrolit Di Dalam Tubuh

Cara Mengatasi Gangguan Elektrolit Di Dalam Tubuh

Cara Mengatasi Gangguan Elektrolit Di Dalam Tubuh

Hallo Kawan Mama,

Pada dasarnya, Elektrolit merupakan salah satu zat yang ada dan juga di butuhkan oleh setiap dari tubuh kita. Elektrolit sendiri merupakan kumpulan mineral dalam cairan agar dapat berfungsi dengan normal sebagai mana perannya. Apabila kondisi Elektrolit di dalam tubuh memgalami gangguan atau ketidakseimbangan maka tentu hal ini berpotensi dapat menyebabkan berbagai gangguan penyakit yang datang menyerang tubuh. Maka dari itu, perlu bagi kita untuk mengatasi gangguan elektrolit pada tubuh kita.

Tubuh yang mengalami gangguan elektrolit sendiri adalah ketika kadar elektrolit di dalam tubuh mengalami ketidak seimbangan, entah terlalu rendah ataupun tinggi. kondisi tubuh yang mengalami ketidak seimbangan tersebut akan berdampak pada kesehatan dan akan menimbulkan berbagai gejala. Seperti, mual, diare hebat, lemas, hingga mengalami kram otot. Senyawa elektrolit di dalam tubuh manusia sendiri terdiri dari berbagai jenis elektrolit. Mulai dari, natrium, kalsium, fosfat, kalium, fosfor hingga magnesium. Umumnya, asupan zat elektrolit tersebut bisa di dapatkan melalu bahan makanan yang kita konsumsi setiap hari. Asupan elektrolit tersebut akan membantu menjaga organ tubuh sehingga dapat berfungsi dengan normal. Hal ini juga meliputi fungsi dari organ tubuh vital, seperti kontraksi otot, jantung hingga fungsi otak.

Keseimbangan zat elektrolit tentunya oerlu untuk kita jaga dengan baik, sehingga tiak menimbulkan berbagai gejala-gejala penyakit. Karena kondisi tubuh yang kekurangan atau bahkan kelebihan zat elektrolit ini sangat rawan terkena berbagai penyakit. Nah, pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas menganai cara mengatasi ketidak seimbangan. Kondisi kesehatan tubuh sangat di pengaruhi oleh jumlah kadar elektrolit. Oleh krena itu, penting untuk selalu menjaga dan memperhatikan cairan tubuh yang akan berdampak pada kondisi kesehatan tubuh.

Cara Mengatasi Gangguan Elektrolit

Kondisi tubuh yang kekurangan atau bahkan kelebihan zat elektrolit merupakan salah satu hal ciri tidak adanya keseimbangan di dalam tubuh. Hal ini akan membuat berbagai gejala kesehatan mulai bermunculan dan menganggu kesehatan tubuh. Seperti halnya gangguan yang akan menyebabkan kejang otot, mengalami ketidaksadaran atau koma, hingga munculnya serangan jantung. Namun kamu tidak perlu terlalu khawatir akan kondisi tersebut. pada dasarnya cara yang terilang cukup sederhana untuk mengatasi kondisi tersebut. berikut ini adalah cara mengatasi gangguan elektrolit di dalam tubuh.

  1. Mencukupi Kebutuhan Cairan Tubuh

Sebagaimana kita ketahui, salah satu fungsi dari elektrolit di dalam tubu kita adalah dengan menjaga dan mengontrol cairan di dalam tubuh. Pasalnya, cairan di dalam tubuh ini merupakan salah satu faktor penting kesehatan tubuh. Tubuh yang kekurangan akan cairan akan menjadi retan mengalami dehidrasi, sehingga mineral akan terbawa oleh cairan yang di keluarkan oleh tubuh.

Oleh karena itu, kadar cairan di dalam tubuh perlu untuk kita perhatikan dengan seksama. Sehingga ketidakseimbangan cairan di dalam tubuh data segera kita atasi. Kamu dapat memulainya dengan aktivitas yang ringan, seperti minum air mineral sehat, minum setiap setelah makan, saat makan cemilan, sebelum merasa haus dan konsumsi makanan yang kaya akan cairan. Seperti stroberi, tomat hingga sup yang memang mengandung banyak cairan.

  1. Memeriksa Warna Dari Air Seni (Urine)

Salah satu pertanda ketika tubuh mengalami gangguan elektrolit adalah berubahnya warna dari urine yang di keluarkan. Karena warna urine sendiri merupakan indikasi dari kondisi jumlah kadar cairan di dalam tubuh. Umumya, dalam kondisi sehat dan normal, urine yang keluar akan berwarna kunning cenderung transparan. Kondisi ini di sebabkan oleh kandingan urobilin yang memiliki peran dalam produktivitas urine. Ketika mendapati urine berwarna lebih pekat, maka hal ini bisa menjadi salah satu indikasi ketidakseimbangan cairan di dalam tubuh. Sehingga perlu adanya langkah untuk mengangani, seperti dengan memperbanyak minum atau mengkonsumsi makanan yang kaya akan cairan.

  1. Tidak Mengkonsumsi Air Mineral Secara Berlebihan

Umumnya ketika telah mengatahui bahwa adanya ketidak seimbang cairan tubuh, kita akan segera meminum air untuk menghidrasi tubuh. Hal ini memang merupakan salah satu hal yang tepat. Namun perlu di garis bawahi, bahwa dalam mengkonsumsi air tersebut sebaiknya lakukan dengan secukupnya. Karena mengkonsumsi air mineral dengan kadar yang berlebihan bisa berpotensi mengganggu keseimbangan kadar elektrolit di dalam tubuh.

Mengkonsumsi air yang berlebihan akan membuat kadar natrium di dalam tubuh menurun derastis sehingga kadar elektrolit menjadi tidak stabil. Jika di biarkan, hal ini akan menimbulkan gejala, seperti kembung, mual, otot melemah, lemas hinga berpotensi mengalami kejang dan koma. Salah satu indikasi terlalu banyak mengkonsumsi air secara berlebihan adalah dengan melihat warna urine. Urine yang cenderung transparan menandakan bahwa tubuh kamu terlalu banyak terisi cairan.

  1. Mengurangi Atau Memilih Jenis Minuman Olahraga

Minuman olahraga merupakan salah satu minumanya banyak di konsumsi oleh para atlet atau seseorang yang habis berolahraga. Karena tubuh yang melakukan olahraga atau melakukan aktivitas berat tentu telah mengeluarkan banyak cairan. Sehingga perlu adanya asupan cairan sebagai ganti dari banyaknya cairan yang telah di kelurakan. Hal ini tentu sebagai pemebuhan kebbutuhan tubuh dan upaya untuk mencegah dan menghindari ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh.

Pada dasarnya, minuman olahraga merupakan minuman yang tinggi akan kandungan mineral di dalamnya. dengan kadar mineral yang tiggi membuat minuman tersebut banyak di gunakan untuk mengganti cairan tubuh yang telah hilang. Namun beberapa jenis dari minuman plahraga ini mengandung kadar gula yang cukup tinggi atau pemanis buatan sebagai penguat rasa. Hal ini tentu bukanlah hal yang baik untuk tubuh. Sebaiknya, pilih minuman dengan kandungan gula yang rendah saja.

  1. Sumber Mineral Dari Makanan

Selain mengkonsumsi minuman olahraga yang kaya akan mineral dan cairan yang di butuhkan oleh tubuh. Kamu juga perlu untuk mengkonsumsi bahan makanan yang juga mengandung hal yang serupa. Beberapa sumber makanan yang mengandung senyawa elektrolit dapat kamu temukan sesuai dengan jenis elektroli itu sendiri. Berikut ini adalah makanan yang mengandung elektrolit berdasarkan jenisnya.

    • Kalsium : Susu, susu olahan, daging, sarden, telur dan kacang-kacangan
    • Klorida : Zaitun, gandum hitam, selada, tomat, seledri dan rumuput laut
    • Kalium : Pisang, alpukat, ubi jalar, plum, kacang polong dan bayam
    • Magnesium : Sayuran hijau, kacang kering, selai kacang, lentil dan biji-bijian
    • Natrium : Garam, kecap asin, sayuran, roti, dan daging yang belum di olah
    • Fosfat : Daging, ayam, ikan, telur, susu dan beberapa makanan olehan.
  1. Mengurangi Asupan Garam

Umunya natrium merupakan salah satu elektrolit yang di butuhkan olrh tubuh. Namun pada dasarnya tubuh tidak memerlukan kadar garam dalam jumlah banyak. Karena tubuh yang tinggi kadar garamnya berisiko menyebabkan darah tinggi dan gangguan kesehatan lainya. Beberapa cara dapat kamu lakukan untuk mengurangi dan mengontrol kadar garam di dalam tubuh. Salah satunya adalah dengan melakukan diet rendah garam.

Dalam rangka diet rendah garam, kamu bisa mengganti pemakaian garam dengan bumbu dan rempah segar. Juga menghindari makanan kemasan tinggi natrium, pilih sup dan sayuran kaleng rendah natrium dan selalu baca informasi nilai gizi pada makanan. Selain itu, kamu juga bisa mencicipi makanan terlebih dahulu untuk mengetahui kadar garam di dalam makanan tersebut.

  1. Memperhatikan Dan Mengecek Kadar Elektrolit Ketika Sakit

Ketika kamu tengah dalam kondisi sakit atau masalah kesehatan, kadar elektrolit di dalam tubuh juga perlu kamu perhatikan. Pasalnya kadar elektrolit tersebut juga akan berpengaruh terhadap gangguan kesehatan yang sedang kamu alami. Beberapa gangguan kesehatan seperti masalah pencernaan, muntah, diare akan membuat tubuh kehilangan banyak cairan. Jika tidak segara di atasi maka bukan tidak mungkin tubuh akan mengalami dehidrasi.

Oleh sebab itu, perhatian akan kandunga elektrolit di dalam tubuh perlu untuk di cermati. Sehingga apabila tubuh mengalami keurangan cairan, kamu langsung bisa segera untuk mengatasinya. Salah satu cara cepat mengembalikan kondisi elektrolit tubuh adalah dengan menggunakan oralit. Oralit sendiri merupakan cairan yang terdiri dari larutan garam, mineral, kalium dan gula yang akan segera mengembalikan elektrolit yang hilang.

Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas bahwa, Elektrolit merupakan senyawa alami yang di butuhkan oleh tubuh untuk menjaga organ tubuh berfungsi dengan normal. Karena beberaoa fungsi organ tubuh di pengaruhi oleh kadar elektrolit di dalam tubuh. Seperti irama jantung, kontraksi otot hingga fungsi otak. Dengan begitu, tubuh yang mengalami gangguan elektrolit berpotensi memicu gangguan pada fungsi organ lainnya. Umumnya, gangguan elektrolit ini terjadi akibat tubuh hang mengalami kondisi kekurangan cairan atau bahkan kelebihan cairan. Sehingga akan membuat ketidakseimbangan elektrolit dan fungsi organ tubuh. Ketidakseimbangan elektrolit tersebut membuat tubhu rentan terkena gangguan kesehatan. Makan dari itu, perlu adanya perhatian seksama akan kondisi kadar elektrolit di dalam tubuh. Langkah-lankah di atas dapat kamu terapkan sebagai upaya menjaga kadar elektrolit di dalam tubuh agar tetap seimbang.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai cara mengatasi gangguan elektrolit. Gangguan elektrolit merupakan salah satu penyebab yang menjadikan tubuh mudah mengalami berbagai gangguan kesehatan. Degan memperhatikan jumlah kadar elektrolit pada tubuh, maka kamu dapat menangananinya dengan tepat.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Alodoc
Masalah Kesehatan Akibat Makan Tidak Teratur

Masalah Kesehatan Akibat Makan Tidak Teratur

Masalah Kesehatan Akibat Makan Tidak Teratur

Masalah Kesehatan Akibat Makan Tidak Teratur

Hallo Kawan Mama,

Aktivitas seperti makan merupakan salah satu hal penting dan menjadi pokok kebutuhan setiap  mahluk, tak terkecuali manusia. Karena makan adalah sebuah bentuk aktivitas memasukkan atau mengkonsumsi makanan. Dengan melalui mulut yang akan di salurkan ke lambung, yang kemudian akan di cerna dan di serap kandungan di dalamnya. kandungan tersebut merupakan sebuah sumber energy untuk pertumbuhan organ tubuh dan  menjadi bahan bakar untuk melakukan segala aktivias. Karena bagaimanapun, tubuh yang tidak terasupi makanan dengan baik atau pola makan tidak teratur, tidak dapat tumbuh dengan baik hingga akhirnya mudah terserang oleh berbagai penyakit.

Dalam mengkonsumsi sebuah makanan, umumnya perlu waktu dan jadwal yang tepat, sehingga system kerja tubuh dan pertumbuhannya penjadi teratur. Seperti halnya sarapan yang merupakan salah satu kegiatan berupa makan pada waktu pagi yang biasa di lakukan oleh orang pada umumnya. Namun jangan salah sangka dan menyepelekannya. Umumnya orang beraktivitas berat pada waktu pagi sampai sore hari. Hal ini membuat tubuh memerlukan asupan energy yang memadai sehingga dapat mencukupi kebutuhan energy yang di perlukan oleh tubuh sehingga dapat melakukan berbagai aktivitas. Para ahli menyarankan untuk melakukan aktivias makan 3 kali dalam sehari, atau minimal 2 kali sehari dengan teratur dalam waktu yang sudah di tentukan. Namun tidak jarang dari kita yang menyepelakannya dan makan tiak teratur. Kebiasaan makan tidak teratur akan membuat menganggu ritme sikardian yang merupakan system yang mengatur organ tubuh yang bekerja sebagaimana mestinya.

Kabiasaan makan tidak teratur akan menganggu ritme sirkadian menjadi tidak lancar sehingga dapat mengakibatkan berbagai dampak negative terhadaa kesehatan tubuh. Lalu apa saja dampak negative yang bisa terjadi kepada kondisi kesehatan tubuh?, Nah pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas menganai masalah kesehatan yang di sebabkan makan tidak teratur. Pola makan yang tiddak teratur tentu akan berpengaruh terhada kondisi tubuh, yang tentunya berpotensi membahayakan kesehatan tubuh. Berikut ini adalah penjelasannya.

Akibat Makan Tidak Teratur

Sudah banyak kasus yang menyatakan bahwa beberapa penykit berat di sebabkan oleh pola makan yang tidak teratur. Bahkan para ahli menemukan bahwa kebiasaan makan tidak teratur akan berpotensi meningkatkan risiko tekenan darh tinggi, obesitas dan uga diabeteas. Kebiasaan ini bukanlah kebiasaan yang patutu untuk di teruskan dan harus segera di hindari. Karena bagaimanapun risiko-risiko yang di sebabkan oleh makan tidak teratur membuat berbagai dampak negative pada kesehatan tubuh. Berikut ini adalah beberapa dampak negative akibat pola makan tidak teratur

  1. Gangguan System Pencernaan

Slah satu akibat dari pola makan yang tidak teratur adalah gangguan pada system pencernaa. Umumnya, sebagaiaman yang kita kethaui bahwa gangguan pencernaan sering terjadi yang di sebabkan oleh pemilihan bahan makanan sembarangan yang di konsuumsi yang tidak sesuai dengan kondisi dan keperluan tubuh. Namun pola makan tidak teratur juga dapat menjadi seba terjadinya gangguan pada system pencernaaan.

Gangguan pencernaan dapat di sebabkan oleh pola makan yang tidak teratur sehingga sulit bagi oragn tubuh untuk mengolah dan mencerna makanan tersebut. Sebab system pencernaan di dalam tubuh berupa sebuah mekanisme dar berbagai organ yang berfungsi untuk mengolah makanan menjadi energy yang akan di gunakan selama 80-10 jam. Kebiasaan makan tidak teratur akan menganggu mekanisme tersebut dalam mengolah makanan dan menyuplai energy tubuh sehingga menyebabkan masalah pada system pencernaan.

  1. Kram Perut

Pola makan yang tidak teratur juga memiliki dampak negative berupa perut yang akan mengalami dan menimbulkan rasa kram. Makan yang tidak teratur ini akan menyebabkan  adanya gangguan pada lambung, seperti penyalit refluks asam lambung (GERD), tukak lambung serta infeksi lambung dan kondisi-kondisi laiya. Umumnya kondisi tersebut di atasi dengan cara nakan sesegara mungkin. Namun faktanya hal tersebut merupakan lankah yang tidak tepat, bahkan berpotensi membuat lambung menjadi kembung dan membuat produksi gas berlebihan hingga menimbulkan rasa nyeri pada rambut.

  1. Perubahan Hormone

Selain dapat menyebabkan gangguan pada system pencernaan, pola makan tidak teratur juga akan mengakibatkan perubahan hormone. Sebab kebiasaan makan tidak teratur juga berdampapk pada keseimbangan pertumbuhan hormone di dalam tubuh menjadi terganggu. Hal ini terjadi karena ketika kita melibatkan waktu makan, tubuh secara otomatis akan membuat dan  menganggap kondisi tersebut sebagai sinyal bahaya.

Tubuh kemudian akan melepaskan hormone kortisol sebagai respon atas sinyal bahay yang telah di keluarkan tadi. Keadaan tubuh yang mengalami peningkatan hormon kortisol  berpotensi menganggu berbagai aktivitas yang di lakukan oleh tubuh. Perubahan-perubahan hormone tersebut berupa, gangguan pada siste metabolisme tubuh, terjadi peradangan atau bahkan pengaturan gula darah yang tidak stabil.

  1. Peningkatan Dan Penurunan Gula Darah

Tubuh yang mengalami asupan makanan secara tidak teratur juga rentan akan mengalami peningkatan kadar gula darah. Karena pada dasarnya, setiap selesai makan, system penkreas akan melepaskan insulin yang berfungsi sebagai penjaga dan mensetabilkan gula darah di dalam tubuh. Ketika tubuh mengalami asupan makanan yang tidak teratur, maka berpotensi mengganggu keseimbangan produksi insulin sehingga pengaturan gula darah terkena dampak dan akan meningkat.

Umumnya, gula darah dapat turun secara drastis dengan system pancreas yang melepaskan labih banyak insulin. Kondisi tubuh yang mengalami keaikan gula darah dapat berpotensi menyebabkan risiko diabetes. Karena bagaimanapun, kadar gula darah yang menurun secara mendadak merupakan kondisi berbahay dan dapat menimbbulkan penyakit-penyakit lainya yang sangat fatal bagi kesehatan.

  1. Kenaikan Berat Badan

Kenaikan berat badan secara mendadak juga dapat di sebabkan oleh pola makan yang tidak teratur. Bagaimana mungkin kita makan tidak teratur dan sering melewatkan waktu makan namun berat badan kita menjadi naik? Pertanyaan tersebut pasti akan muncul dalam benak kalian. Namun faktanya memang seperti itu, bahkan dalam sebuah penelitian dalam Journals Nutreins menemukan bahwa kebiasaan makana tidak teratur kan mempengaruhi berat badan.

Bahkan orang yang sering makan tidak teratur akan lebih mudah mengalami kenaikan berat badan di bandingkan dengan orang yang makan secara rutin. Kondisi ini tidak erlepas dariritme sirkadian dalam menagtur nafsu makan. Karena ritme sirkadian yang terganggu akan membuat sinyal lapar maupun kenyang menjadi kacau. Akibatnya kamu akan menjadi sering merasa lapar hingga makan dengan jumlah yang berlenihan.

  1. Iritasi Pada Usus

Pola makan yang tidak teratur juga berptotensi menyebabkab kondisi usus mengalami teratur. Konsisi usus yang mengalami iritasi akan mengakibatkan usus sangat rentan terkena bakteri dan infeksi yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan pada usus yang berdampak pada tubuh. Kondisi ini membuat rasa nyeri dan kram ada perut hingga sembelit, diare dan gejala kronis penyakit lambung.

  1. Masalah Kesehatan Pada Lambung

Lambung merupakan sebuah organ tubuh yang menjadi tempat singgah dan mencerna bahan makanan yang telah di konsumsi. Kondisi kesehatan pada lambung tentu akan terganggu apabila pola makan tidak teratur. Kondisi ini juga dpat di tandai dengan terjadinya peradangan pada lambung. Karena perut yang kosong dalam kondisi cukup lama akan mengakibatkan kembung dan kelebihan gas pada perut sehingga menimbulkan rasa nyeri dan kram pada perut.

  1. Mudah Lelah Dan Stress

Dampak dari pola makan yang tidak tertur selanjutnya adalah kondisi tubuh yang mudah mengalami stress dan mudah lelah. Kondisi ini merupakan kondisi alami yang di sebabkan oleh perut yang tidak tersuplai oleh bahan makanan sebagai sumber energy. Karena bagaiamanpun, setiap makanan yang kita konsumsi merupakan sumber energy sebagai bahan untuk organ tubuh menjalankan fungsinya. Tentunya tubuh yang kurang atau bahkan tidak memiliki sumber energy yang memadai akan mudah lelah, lemas dan mudah mengalami stress

Pola makan yang tidak teratur menjadi salah satu faktor penyebab organ tubuh mengalami peningkatan risiko serangan berbagai penyakit. Jika di biarkan, bukan tidak mungkin akan semakin memburuk dan mengakibatkan munculnya berbagai kondisi penyakit kronis. Seperti halnya system pencernaan yang terganggu, perubahan hormone, kondisi gula darah yang tidak menentu yang berpotensi menyebabkan diabetes, atau bahkan jantung coroner. Maka dari itu, menerpkan pola maka yag teratur merupakan salah satu langkah untuk menjaga kesehatan tubuh. Dengan begitu, tubuh dapat berfungsi dengan baik da terhindar dari berbagai penyakit.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai akibat pola makantidak teratur. Pola makan sehat bukan hanya tetang jenis bahan makanan saja, namun juga penentuan jadwal yang teratur juga mempengaruhi kondisi tubuh. Dengan begitu, ritme sirkadian di dalam system pencernaan tubuh akan siap mengorganisir pengolahan bahan makanan sebagai sumber energy bagi tubuh.

Sempga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • lemonilo
Beberapa Jenis Komplikasi Akibat Penyakit Graves

Beberapa Jenis Komplikasi Akibat Penyakit Graves

Hallo Kawan Mama, Apakah kamu pernah merasakan atau bahkan merupkan seorang pasien yang mengidap penyakit graves? Jika ia maka sebaiknya kondisi ini perlu untuk segera di atasi. Sebab kondisi ini umumnya akan menimbulkan beberapa kondisi yang bahkan sangat berbahaya bagi penderitanya. Bahkan beberapa jenis komplikasi di ketahui dapat terjadi akibat penyakit graves yang berkepanjangan atau tidak mendapat penanganan yang sesuai.

Graves sendiri pada dasarnya merpakan penyakit yang di mana terjadi gangguan terhadap system autoimun di dalam tubuh. Sebagaimana kita katahui, bahwa system autoium merupakan jaringan yang setiap dari mahluk hidup terutama manusia pasti meilikinya. System autoimun ini kan aberfungsi sebagai pengontrol yang akan menyeimbangkan aktivitas prgan tubuh, serta menjaganya dari berbagai gangguan atau penyakit.

Sebagai pengontrol dan penjaga aktivitas dan kondisi dari organ tubuh, maka fungus dari autoimun di dalam tubuh harus terjaga dengan baik. Ketika system autoimun di dalam tubuh mengalami tidak berfungsi atau mengalami gangguan. Maka hal ini akan menyebabkan fungsi dan kinerja atau aktivitas ari rogan tubuh menjadi tidak terkontrol. Sehingga mudah mengalami gangguan dan menyebabkan terjadinya kondisi penyakit graves.

Kondisi penyakit graves pada tahapp awal umumnya tidak akan menimbulkan dampak atau gejela yang siginifikan atau mengganggu penderitanya. Karena kondisi tersebut seringkali mengakibatkan kondisi ini tidak di sadari oleh penderitanya. Kondisi ini biasanya akan di sadari ketika memasuki tahap lanjut atau bahkan tahap yang lebih serius. Dan dalam kondisi tertentu, beberapa jenis komplikasi dapat terjadi akibat perkembangan penyakit graves. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya berikut ini.

Penyakit Graves

Beberapa Jenis Komplikasi Akibat Penyakit Graves

Sebagaimana telah di singgung di atas, bahwaasanya penyakit graves merupakan salah satu jenis penyakit yang terjadi di mana system autoimun di dalam tubuh atau system kekblan tubuh mengalami gangguan atau masalah kesehatan. System autoium atau kekbalan tubuh ini memiliki peran yang sangat penting di dalam tubuh sebagai pengontrol aktivitas tubuh, serta menjaga organ tubuh dari berbagai serangan penyakit atau masalah kesehatan.

Penyakit graves terjadi di mana kelenjar teroid yang ada di dalam tubuh yang berfungsi sebagai penghasil hormon teroid mengalami peningkatan produktivitas. Akibatnya, kondisi ini menyebabkan jumlah hormon teroid di dalam tubuh berjumlah lebih banyak dari waktu normal. Kondisi tersebut atau juga biasa di kenal dengan istilah hiperteroid yang di mana hormon teroid tersebut sebagai system autoimun tidak dapat menampung peningkatan teroid dalam jumlah yang lebih banyak dari kondisi normal.

Akibat dari kondisi hiperteroid ini menyebankan tubuh mengalami berbagai gejaladan gangguan organ-organ tubuh. Hormon teroid sendiri pada dasarnya di produksi oleh kelenjar teroid yang berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di bawah pada bagian depan di dalam leher. Teroid tersebut, selain sebagai pengontrol aktivitas dari organ tubuh juga akan mengatur system saraf, perkembangan otak hingga suhu tubuh tetap stabil.

Secara garis besar, Ketika terjadi peningkatan produktivitas hormon teroid pada kelenjar teroid tersebut, maka tubuh ekan mengalami kondisi hiperteroid. Mengutip dari lama orami, yang mengatakan bahwa ketika di dalam tubuh memiliki hormon teroid dala jumlah yang lebih banyaka dari kondisi normal, maka fungsi dan proses atau kinerja dari teroid di dalam tubuh akan berlangsung dengan lebih cepat. Akibatnya terjadi disfungsi pada aktivitas organ tubuh yang tidak terkontrol dan tidak terjaga dengan baik.

Jenis Komplikasi Penyakit Graves

Selain gejala ringan umumnya kondisi ini akan menyebabkan gejala yang cenderung sanat beragam. Seperti halnya kondisi detak jantung yang tidak menentu, atau tubuh yang mengalami tremor (getaran, serta kondisi mata yang cenderung akan lebih menonjol sperti mau keluar. Selain itu, kondisi tubuh yang mengalami penyakit graves juga berisiko dapat mengalami beberapa kondisi komplikasi yang [astinya berbahaya bagi penderitanya.

Berikut adalag beberapa jenis komplikasi akibat penyakit graves

  1. Gangguan Pada Jantung

Penyakit graves yang sedang di alami dan memasuki kondisi yang peboh serius atau karena tidak di tangani, maka dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada jantung. Seperti helnya kondisi di mana adany perubahan struktur dan fungsi jantung, seerta terjadinya penurunan kemampuan jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh higga mengalami kondisi aritmia. Kondisi tersebut akan menyababkan terjadinya masalah pada irama jantung, baik detaknya yang terlalu cepat atau terlalu lambat atau bahkan berdetak dengan tidak teratur

  1. Thyroid Storm Atau Krisi Teroid

Kondisi penyakit graves menyebabakan terjadinya penongkatan produksi hormon teroid menjadi lebih cepat dan berlebihan. Hal ini akan menjadi semakin parah apabila tidak di lakukan langkah penanganan. Beragam gejala yang muncul akibat kondisi ini, seperti diare, keringat berlebihan, tekanan darah merendah, benjola di leher demam, mengigau, muntah hingga kejang.

Gejala-gejala tersebut dapat menyebabkan jantung berdebar tidak terkontrol hingga muncul sakit kuning atau bahkan menyebabkan hilangnya kesadaran atau kondisi koma.

  1. Osteoporosis

Dalam beberapa kondisi tertentu akibat adanya penyakit graves, penderitanya dapat mengalami risiko gangguan yang terjadi pada tulang atau kondisi osteoporosis. Sebab peningkatan jumlah teroid yang lebih banyak dapat mempengaruhi proses penyerapan kalsium ke tulang. Akibatnya, kemampuan tubuh dalam menyerap kalsium akan semakin berkurang. Kondisi ini akan menyebabkan kekuatan tulang menjadi berkurang hingga menjadi lebih rapuh.

Dalam kondisi yang lebih serius lagi, osteoporosis bahkan dapat menyebabkan penderitanya mengalami patah tulang secara perlahan. Sebab, kandungan mineral di dalam tulang semakin berkurang yang akan menyebabkan rusaknya tulang bagian dalam. Kondisi ini umumnya akan baru terasa ketika terjdi kecelakaan, seperti jatuh atau keseleo yang menyebabkan tulangnya menjadi mudah retak.

Kondisi ini umumnya akan lbih mudah di dalami oleh kaum wanita di bandingkan dengan kaum laki-laki, terutama pada wanita yang memasuki masa menopause. Sebab pada kondisi tersebut, wanita akan mengalami penurunan masa pada tulangnya. Umumnya masa tersebut akan muncul pada wanita ketika memasuki usia 45 tahun ke atas.

  1. Gangguan Kehamilan

Komplikasi yang di picu oleh penyakit graves tersebut pada dasarnya juga dapat mempengaruhi kehamilan. Seperti halnya kondisi di mana kelahiran terjadi secara premature, adanya disfungsi teroid pada janin, dan tumbuh kembang dari sang janin yang menjadi terhambat. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan sang ibu mangalami kondisi preklampsia yang merupakan komplikasi yang dpat rerjdi pada masa kehamilan..

Kondisi ini juga akan berdampak pada sang ibu di mana dapat menyebabkan ibu hamil mengalami darah tinggi hingga mencapai angka 140/90 mmHg. Umumnya kondisi ini terjadi setelah kehamilan memasuki usia 20 minggu. Namun kondisi ini juga dapat terjadi dengan lebih awal. Kondisi ini akan membuat ibu hamil mudah mengalami kejang di mana kondisi ini berisiko menyababkan gagal jantung hingga kehamilan yang mengalami keguguran.

  1. Fungsi Jantung Terhenti

Selain beberapa jenis komplikasi di atas, kondisi penyakit graves juga dapat menyebabkan masalah pada jantung. Dalam kasus yang terburuk. Penyakit graves dapat menyebabkan penderitaynya mengalami kondisi henti jantung. Pada tahap awal, kondisi ini masih terbilang gangguan jantung ringan yang mana bila tidak segera di atasi akan menebabakan kondisi aritmia. Sebab kondisi ini allan mengakibatkan jantung tak bisa memompa darah keseluruh tubuh dengan maksimal. Alhasil kondisi ini akan menyebabkan stroke berulang hingga henti detak jantung

Penyakit graves pada dasarnya merupakan jenis penyakit autoiumn yang di mana merupakan gangguan pada system kekebalan tubuh. System kekbalan tubuh adalah jaringan setiapnorang memilikinya dan berfungsi untuk mengontrol, mengatur hingga menjaga kesehatan dan keseimbangan organ tubuh. Ketika terjadi peningkatan produkai hormon teroid oleh kelenjar terpid ini maka akan terjadi kondisi penyakit graves. Akibatnya, bebragai aktivita dan fungsi dari organ tubuh menjadi tidak terkontrol dan membuatnya mudah mengalami kesehatan. Dan dalam kondisi yang ter buruk, beberapa jenis komplikasi di atas dapat di alami oleh penderita penyakit graves.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa jenis komplikasi akibat penyakit graves. Pada tahap awal munculnya penyakit graves, umumnya kondisi ini tidak akan menimbulkan gejala yang dapat di sadari oleh penderitanya. Namun ketika memasuki tahap yang lebih lanjut, penderita penyakit graves akan mengalami beragam gejala pada hampir sekujur tubuhnya. Karenanya, perlu adanya pemeriksaan rutin untuk mengenali serta mencegah kondisi penyakit graves agar tidak menyababkan komplikasi seperti yang telah di jelaskan di atas.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Liputan6
Cara Alami Dan Sederhana Mengobati Penyakit Graves

Cara Alami Dan Sederhana Mengobati Penyakit Graves

Hallo Kawan Mama, Panyakit graves adalah salah satu penyakit yang terjadi dan menyerang system autoimun atau system kekebalan tubuh. sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa system imun atau kekebalan tubuh berfungsi untuk menjaga setiap aktivitas organ tubuh. Ketika jaringan tersebut mangalami gangguan atau masalah kesehatan makan hal ini akan menyebabkan kondisi kesehatan yang cukup serius. Pada dasarnya, beberapa cara alami di ketahui dapat mengobati kondisi panyekit graves.

Seiap dari tubh mahluk hidup(terutama manusia), pada dasarnya pasti memiliki system autpimun di dalam tubuhnya. Jaringan tersebut umumnya berupa kelenjar teroid yang akan berfungsi untuk menghasilkan atau memproduksi hormon teoid secara alami. Hormon teroid yang di produksi inilah yang akan berfugsi sebagai pengontrol aktivitas fungsi dari organ tubuh, serta menjaganya dari beberapa faktor yang dapat menyebabkan organ tubuh mengkalami gangguan atau masalah kesehatan.

Umumya penyakit graves merupakan jenis penyakit yang cednerung sering terjadi dan di alami oleh orang dewasa hingga orang dengan usia lanjut. Pada usia 20 tahun ke atas, terutama pada usia 35 sampai 40 tahun ke atas adalah usia di mana seringkali seseorang mengalami penyakit graves. Meskipun demikian, faktanya kondisi ini juga dapat di alami oleh anak-anak di mana kondisi ini akan menganggu tumbuh kembang sang anak.

Kondisi ini umumnya akan menyebabkan beberapa kondisi kesehatan yang cukuo serius. Seperti gangguan pada jantung, tubuh yang mengalami tremor atau gangguan pada penglihatan. Biasanya pengobatan medis merupakan langkah yang aka di pilih untuk mengatasi penyakit graves. Namu ternyata, beberapa cara alami dapat menjadi solusi penyakit graves. Nah, pada tulisan kali ini Kawan Mama akan membahs mengenai cara alami dsn sederhana untuk mengobati penyakit graves. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Apa Itu Penyakit Graves?

Cara Alami Dan Sederhana Mengobati Penyakit Graves

Pada dasarnya, penyakit graves atau yang biasa di kenal dengan istilah basedow merupakan salah satu penyaikt yang terjadi pada autoimun yang bisa di alami oleh siapa saja. Meskipun begitu, usia dewasa dan orang dengan usia lanjut memiliki risiko yang lebih besar yang dapat menyebabkan ia mengalami penyakit graves. Setiap tubuh dari manusia memiliki system imun yang bertugas untuk menjaga dan mengontrol aktivitas dan kesehatan dari fungsi organ tubuh.

System autoimun atau kekebalan tubuh pada dasarnya berupa kelanjar teroid yang berbentuk seperti kupu-kupu yang ada di dalam tubuh. Kelenjar teroid ini terletak di dalam leher, tepatnya pada bagian depan pada leher bawah. Kelenjar teroid memiliki fungsi yang akan secara otomasti memnghasilkan atau memproduksi hormon teroid di dalam tubuh. Hormon teroid yang di produksi secara alami oleh kelenjar teroid dari bahan makanan yang mengandung nutrisi dan protein yang masuk ke tubuh.

Penyakit graves terjadi akibat fungsi kelenjar teroid yang bertugas memproduksi hormon teroid mengalami gangguan sehingga menyababkan produktivitas hormon teroid mangalami peningkatan. Ketika kelenjar teroid mengalami peningkatan produktivitas hormon teroid, maka tubuh akan mengalami kondisi hiperteroid. Kondisi inilah yang akan berdampak pada aktivias dan kinerja dari fungsi organ tubuh menjadi tidak stabil.

Kondisi ini akan berdampak pada sisten saraf, fungsi perkembanga otak yang juga sebagai pengatur suhu tubuh. Sebagaimana di lansir dari laman orami di mana ketika tubuh mangalami kondisi hiperteroid atau kondisi jumlah teroid yang lbih banyak dari waktu normal, maka hal ini akan membuat proses atau fungsi teroid yang akan bekerja menjadi lebih cepat. Umumnya dapak dari kondisi ini seperti terjadinya detak jantung yang lebih cepat atau bahkan tak menentu.

Kondisi ini juga berpengaruh terhadap aliran darah yang menyababkan tubuh atau setidaknya tangan mengalami kondisi tremor atau gemetar. Selain itu, funngsi penglihatan juga akan mengalami gangguan di mana struktur mata biasanya akan menjadi lebih menonjol atau cenderung keluar dari kelopak mata. Bahkan dalam kondisi yang lebih buruk, penyakit graves dapat menyababkan seseorang mengalami kerusakan otak. Seperti kondisi kraniosinostosis, gagal tumbuh, gangguan prilaku, dan masalah bicara teruatama pada 2 tahun pertama.

Cara Alami Mengobati Penyakit Graves

Pada dasarnya metode pengobatan di lakukan untuk mengurangi kondisi di mana hormon teroid mengalami peningkatan produksi, serta efek samping yang di sebabkan oleh kondisi tersebut. Umumnya, pengobatan medis menjadi pilihan yang seringkali di pilih untuk mengatasi penyakit graves. Namun beberapa jenis pengobatan alami juga dapat di gunakan atau sebagai pemabantu proses pemulihan dari penyakit graves.

Beriku adalah beberapa cara alami untuk mengobati kondisi penyakit graves.

  1. Mengkonsumsi Makanan Sehat

Salah satu cara untuk mengatsi penyakit graves adalah dengan mengkonsumsi beberapa makanan sehat. Penderita penyakit graves dapat mencoba untuk menjalani diet dengan mengkonusmi jenis makanan sehat tertentu, seperti sayuran, buah segar, bumubu rempah, makanan probiotik dan jenis makanan yang mengandung asam lemak omega 3.

Dengan melakukan jenis diet tersebut atau mengkonsumsi makanan sehat yang mengandung zat-zat tersebut maka akan dapat mengurangi peradangan yang terjadi di dalam tubuh. Hal tersebut juga akan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh menjadi lebih baik, hal tersebut juga akan menjaga usus dari kondisi radang yang dapat memicu gangguan pada system autoimun akibat kekurangan nutrisi.

  1. Mengelola Stress

Fikiran yang stress tentu akan mempengaruhi kondisi tubuh menjadi lebih rentan mengalami masalah kesehatan. Dan dengan mengatasi atau menghindari stress maka hal tersebut akan menjauhkan masalah ksehatan serta menjaga kesehatah serta kebugaran tubuh. Kondisi stress berisiko memicu reaksi autoimun yang dapat memperparah gejala peradangan yang sudah terjadi. Dan dengan menjaga tubuh agr tidak stress, maka dapat menghindarkan tubuh dari penyakit graves.

  1. Rutin Melakukan Olahraga

Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa olahraga dengan rutin akan membuat kesehatah tubuh tetap terjaga dan tetap bugar. Selain itu, dalam hal ini, melakukan olahraga dengan rutin dapat menjadi obat alami untuk mengatasi gejala penyakit graves. Sebab olahraga dapat menghindarkan tubuh dari stress dan membuat tubuh menjadi lebih rileks dan menurunkan peradangan yang di alami oleh tubuh. Oleh sebab itu, olahraga menjadi salah satu cara tepat untuk mengindari serta mengurangi gejala penyakit graves.

  1. Menghindari Racun Polusi

Polusi keadaan udara yang tidak baik tentu akan membuat kinerja dari system autoimun di dalam tubuh bekerja dengan lebih berat. Kondisi ini dapat mengakibatkan seseorang mengalami gejala panyakit graves karena system autoimun yang bekerja terlalu keras. Karenanya melindungi tubuh dari polusi tentu sangat perlu untuk di lakukan sebaagi upaya untuk mencegah dan mengirankan beban atau pekerjaan system autoimun menjadi lebih ringan.

  1. Melindungi Mata

Mata adalah salah satu bagian dari prgan tubuh yang dapat megalami masalah kesehatan akibat penyakit graves. Maka untuk mangatsi kondisi tersebut, ada baiknya kamu untuk menjaga dan merawat mata dengan upaya yang lebih keras. Sebab seseorang yang mengalami penyait graves dapat mengalami risiko kondisi pembangkakan pada bola mata. selai itu, kondisi ini juga dapat menyababkan mata menjadi mudah kering dan gatal. Untuk mengatasi kondisi tersebut, maka sebaiknya rawat kondisi mata dengan mengompres dingin atau dengan menggunakan obat tetes mata.

  1. Beberapa Bahan Alami

Selain makanan sehat dan beberapa cra di atas, penyaiktgraves juga dapat di atasi dengan manggunakan beberapa bahan-bahan alami. Berikut adalah beberapa bahan alami yang memiik hasiat untuk mengatasi hiperteroid.

    • Lemon balm
    • Herbal motherwort
    • Brokoli
    • Rumput laut
    • Buah beri

Penyakit graves adalah penyakit yang terjadi di mana system autoium atau kekbalan tubuh mengalami gangguan. System autoimun berupa di dalam tubuh berupa kelenjar teroid yang berfungsi untuk menghasilkan hormon teroid. Dan penyakit graves merupakan kondisi di mana terjadinya peningkatan produktivitas hormon teroid oleh kelenjar teroid. Hal ini tentu akan menganggu system kekbalan tubuh sehingga akan berdampak pada kesehatan fungsi organ tubuh yang mengalami masalah kesehatan. Metode pangobatan penyakit graves yang di lakukan tentu untuk mengurangi gejala yang muncul, serta menurunkan peninglatan produktivitas hormon teroid di dalam tubuh.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara alami untuk mengobati penyakit graves. Pada dasarnya baik jenis pengobatan medis atau pengobatan alami merupakan metode yang di gunakan dengan tujuan yang sama, yakni untuk mengatasi dan mengurangi perkembangan serta gejal teroid yang menganggu kesehatan penderitanya. Dengan melakukan beberapa cara di atas, maka kamu akan mendapatkan manfaat baik di dalamnya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Grid.id
Cara Mengobati Kondisi Penyakit Graves

Cara Mengobati Kondisi Penyakit Graves

Hallo Kawan Mama, Pernahkah kamu merasakan kondisi di mana tubuh atau tangan kamu merasakan tremor atau gemetar? Sebaiknya waspadai kondisi ini tersebut. Sebab bisa saja kondisi tersebut merupakan salah satu indikasi adanya penyakit graves. Sebab graves adalah salah satu kondisi yang akan membuat penderitanya mengalami tremor, atau bahkan berdampak pada mata hingga masalah kesehatan yang cukup serius. Beberapa cara dapat di lakukan untuk mengobati penyakit graves.

Penyakit graves adalah masalah kesehatan yang umumnya seringkali menyerang dan di alami oleh orang dewasa hingga orang tua. Usia 20 hingga 40 tahun adalah usia di mana tubuh rawan mengalami kondisi tersebut. Meski begitu, pada usia anak-anak juga dapat mengalami kondisi penyakit graves yang mana kondisi ini akan menganggu tumbuh kembang anak-anak. Sebab [enyakit graves adalah salah satu jenis penyakit autoimun.

Kondisi ini terjadi akibat system autoimun atau system kekebalan yang ada di dalam tubuh mengalami gengguan. Sebagai mana kita ketahui bahwa system autoimun memiliki fungsi untuk memproduksi antibody yang akan bertugas untuk menjaga kesehatan tubuh. ketika system autoimun sendiri mengalami gangguan atau masalah kesehatan maka tentunya hal ini akan berpengaruh terhadap kondisi dan aktivitas dari berbagai organ tubuh.

Umumnya, dalam tahap awal, kondisi ini tidak akan menimbublkan gejala yang serius sehingga seringkali penderitanya tidak menyadari munculnya penyakit graves. Namun dalam tahap yang serisu, kondisi penyakit graves akan menyebabkan berbagai gejala atau bahlan kondisi yang sangat serius. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa cara untuk mengobati penyakit graves. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

Definisi Penyakit Graves

Cara Mengobati Kondisi Penyakit Graves

Penyakit graves pada dasarnya merupakan jenis penyakit di mana system autoimun yang ada di dalam setiap mahluk hidup, (khususnya manusia) mengalami gangguan atau masalah kesehatan. Kondisi ini terjadi akibat kelenjar teroid yang berfungsi sebagai penghasil atau produktivitas hormon teroid mengalami peningkatan. Peningakatan peoduktivitas hormon teroid ini akan menyebabkan tubuh mengalami kondisi hiperteroid yang akan menyebabkan berbagai gangguan pada organ tubuh.

Hormon teroid yang di produksi oleh kelenjar teroid sendiri pada dasarnya merupakan jaringan tubuh yang memiliki fungsi untuk mengatur kondisi dan kinerja system atau organ di dalam tubuh. seperti halnya dengan bagian system saraf, hingga fungsi dan perkembangan otak dan juga bertugas untuk mengatur suhu tubuh. Karenanya, ketika kelenjar teroid mengalami gangguan atau masalah kesehatan, maka hal ini akan berdampak pada kinerja organ-organ yang ada di dalam tubuh.

Pada dasarnya, kelenjar teroid sendiri merupakan jaringan di dalam tubuh berupa kelenjar yang berbentuk seperti kupu-kupu yang letaknya ada di depan pada bagian dalam leher bawah. Di tempat tersebut, kelenjar teroid ini akan memproduksi hormon teroid yang akan berfungsi untuk mengatur system metabolisme di dalam tubuh. dengan begitu, segala aktivitas yang terjadi pada organ tubuh akan terkontrol oleh hormon teroid tersebut.

Ketika kelenjar teroid yang bertugas untuk memproduksi hormon teroid mengalami peningkatan, maka tubuh akan mengalami kondisi hiperteroid. Sebagaimana di lansir dari laman orami di mana ketika tubuh memiliki hormon teroid dalam jumlah yang lebih banyak, maka proses atau fungsi dari teroid akan bekerja atau berlangsung dengan lebih cepat. Kondisi ini akan mengakibatkan disfungsi organ tubuh atau aktivitas organ tubuh yang menjadi tidak terkontrol. Pada kondisi inilah seseorang tersebut di nayatakan mengalami penyakit graves.

Cara Mengobati Kondisi Penyakit Graves

Penyakit graves merupakan penyakit yang terjadi pada autoimun yang umumnya lebih mudah dan sering terjadi pada usia 40 tahun ke atas. Penyakit ini juga lebih sering terjadi dan di alami oleh kaum wanita. Kondisi ini akan mengakibatkan seorang wanita mengalami gangguan di mana siklus menstruasi menjadi tidak menentu dan bisa berlangsung lebih cepat atau bahkan terjadi dengan begitu lambat. Kondisi ini juga akan mengakibatkan kesulitan untuk bisa hamil.

Tujuan di lakukannya metode pengobatan graves adalah untuk menghambat atau memperlambat kelenjar teroid untuk memproduksi hormon teroid. Sehingga kondisi produktivitas yang menurun akan membuat kondisi autoimun kembali dalam keadaan normal. Berikut adalah beberapa cara untuk mengobati kondisi penyakit graves.

  1. Obat-Obatan

Beberapa jenis oebat-obatan umumnya merupakan langkah pertama yang akan di lakukan dokter untuk mengobati penyakit teroid. Sebab beberapa jenis obat memiliki manfaat untuk meredakan atau mengurangi peningkatan produktivitas hormon teroid. Yakni antara lain sebagai berikut.

    • Obat Anti-Teroid

Jenis obat anti-teroid akan menganggu dan menghambat penggunaan yodium oleh kelenjar teroid untuk memproduksi hormon teroid sehingga kadar hormon teroid di dalam tubuh akan menurun. Dalam penggunaan obat jenis ini, baiknya ikuti resep dari dokter untuk mencegah efek samping dari penggunaan obat tersebut. Obat anti-teroid tersebut anatara lain seperti methimazole, propylthiouracil.

    • Obat Penghambat Beta

Jenis obat penghambat beta atau beta blocker umumnya tidak akan dapat untuk menghambat produksi homon teroid. Namun obat ini akan menghambat atau mengurangi efek jumlah homron teroid yang banyak di dalam tubuh. Seperti efek samping berupa detak jantung yang tidak stabil, tremor, hingga diare  dan kondisi lainya. Obat jenis ini antara lain seperti propranolol, atenolol, metropolol dan nadolol.

    • Obat Untuk Ibu Hamil

Ibu hamil memiliki kondisi yang berbeda di bandingkan dengan orang biasa pada umumnya. Pada ibu hamil, untuk mengrangi efek panyakit graves serta penggunaan obat yang aman, maka ibu hamil di minta untuk mengkonsumsi obat PTU atau propylthiouricil, terutama pada trimester pertama.

  1. Terapi Radioiodine Atau Terapi Yodium Radioaktif

Metode pengobatan yang satu ini, berupa pemebrian jenis obat untuk di konsumsi di mana obat tersebut mengandung yodium radioaktif dalam dosis yang rendah. Obat tersebut akan berfungsi sebagai penghancur sel teroid yang sifatnya terlalu aktif. Selain itu, obat tersebut juga akan mengecilkan kelenjar teroid, sehingga gejala akibat penyakit graves akan erkurang secara bertahap selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Namun metode terapi ini tidak di anjurkan untuk di gunakan pada pasien penderita graves ophtalmopathy. Sebab penggunaan obat ini dapat menyababkan pasien mangalami gejala yang lebih buruk. Selain itu, umumnya terapi ini juga tidak dapat di gunakan oleh wanita hamil atau yang sedag menyusui.  Perlu di garis bawahi bahwa terapi ini bersifat mengahncurkan teroid sehingga kemungkinan pasien membutuhkan asupan teroid untuk mengganti teroid yang telah hancur.

  1. Operasi Atau Pembedahan

Umumnya cara pengobatan di atas sudah dapat atau menimbulkan efek dan perubahan pada jumlah hormon teroid yang ada di dalam tubuh. metode operasi atau pembedahan umumnya cenderung cukup jarang di lakukan dan hanya akan di lakukan apabila kedua metode di atas tidak menimbbulkan dampak yang signifikan atau tidak berhasil hingga penggunaan selama kurang lebih dalam waktu 6 bulan..

Dalam metode ini, kemungkinan dokter akan melakukan lankag pengangkatan sebagian besar kelenjar teroid atau subtotal tiroidektomi. Namun metode yangs satu ini memiliki risiko yang cukup serius yang bisa saja di alami oleh pasien. yakni seperti kondisi saraf pita suara yang mengalami kecacatan sehingga menyababkan suara menjadi parau. Selain itu, risiko rusaknya kelenjar paratiroid yang berdekatan dengan kelenjar tiroid yang berfungsi sebagai pengatur kadar kalsium dalam darah.

Sebagai catatan, graves ophtalmopathy bisa tetap bertahan walaupun penyakit graves telah berhasil di obati. Bahkan gejala graves ophtalmopathy masih bisa memburuk hingga 3-6 bulan setelah melakukan pengobatan. Kondisi ini umumnya akan bertahan hingga setahun dana akan membaik dengan sendririnya. Namun jika di perlukan, graves ophtalmipathy akan di obati dengan pemberian kortikosterid atau teprotumumab. Dalam beberapa kasus menyebutlan bahwa metode operasi mungkin akan di butuhkan untuk mencegah terjadinya kebutaan.

 

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai cara untuk mengobati kondisi penyakit graves. Sebagai mana yang telah di jelaskan di atas, bahwa penyakit graves merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kondisi yang cukup serius. Bahkan dalam kondisi yang lebih parah, kondisi disfungsi akibat penyakit graves dapat menyababkan terjadinya kematian. Untuk itu, perlu adanya perawatan tubuh dengan paling tidak dengan menerapkan gaya hidup sehat untuk menghindari kondisi tersebut.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Linksehat
  • Alodokter
Cara Mendiagnosis Kondisi Penyakit Graves

Cara Mendiagnosis Kondisi Penyakit Graves

Hallo Kawan Mama, Setiap orang pada dasarnya memiliki jaringan di dalam tubuh yang berfungsi untuk menjaga kinerja serta fungsi dan kesehatan tubuh yang di sebut dengan system kekebalan tubuh. Jaringan ini akan selalu aktif untuk mengntrol setiap aktivitas yang di lakukan oleh organ tubuh. Namun bagaimana jika system kekbalan tubuh sendiri mengalami masalah kesehatan? Kondisi tersebut akan menyebabkan tubuh mangalami penyakit graves. Kondisi ini umumnya cenderung sulit untuk di kenali sehingga membutuhkan cara untuk mendiagnosis penyakit graves.

System kekebalan tubuh merupakan jaringan yang memiliki peran yang sangat penting di dalam tubuh. Ia juga yang akan berfungsi sebagai stabilitas kondisi organ tubuh. Selain it, system kekebalan tubuh atau autoimun tersebut juga akan menjaga fungsi organ tubuh dari berbagai serangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan. Ketika system kekebalan tubuh itu sendiri mengalami gangguan tentu ini akan berpengaruh terhadap fungsi dan kinerja organ tubuh lainya.

Penyakit graves adalah salah satu penyakit yang muncul dan di sebabkan oleh kondisi tersebut. Umumnya, kondisi ini cenderung lebih sering muncul dan di pengaruhi oleh faktor usia. Seseorang yang beranjak dewasa hingga mulai menua, yakni berkisar pada usai 20 hingga 40 tahun ke atas adalah usia yang paling rawan untuk mengalami penyakit graves. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa faktanya usia anak-anak juga dapat mengalami penyakit graves.

Dalam tahap awal atau kondisi yang masih terhitung ringan, penyakit graves umumnya masih cenderung sulit untuk di kenali. Hal ini di sebabkan karena gejala berupa perubahan pada keadaa organ tubuh yang tidak terlalu berdampak secara signifikan. Pada akhirnya, kondisi ini seringkali di temui ketika penderitanya telah memasuki tahap lebih lanjut atau parah. Nah, berikut ini Kawan Mama akan membahas mengenai cara untuk mendiagnosis kondisi penyakit graves. Berikut adalah penjelasannya.

Pengertian Penyakit Graves

Cara Mendiagnosis Kondisi Penyakit Graves

Pada dasarnya, penyakit graves adalah sebuah salah satu masalah kesehatan yang cukup serius dan akan mengakibatkan berbagai dampak buruk bagi penderitanya. Kondisi ini berupa adanya gangguan atau masalah kesehatan yang terjadi pada autoimun atau system kekebalan tubuh. Gangguan tersebut akan menyebabkan kelenjar teroid yang ada di tubuh menjadi tidak stabil sehingga membuat terjadinya peningkatan dalam memproduksi kelenjar teroid.

Kelenjar teroid yang di produksi dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya atau biasa di kenal dengan istilah hiperteroid ini akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Sebab sebagaimana telah di singgung di atas, bahwa system kekebalan tubuh memiliki fungsi sebagai pengontrol setiap aktivitas yang di lakukan oleh organ tubuh. Karenanya, peningkatan produktivitas teroid ini akan mengakibatkan keseimbangan tubuh menjadi terganggu.

Teroid pada dasarnya merupakan jaringan yang ada di dalam tubuh yang berupa kelenjar yang berbentuk menyerupai kupu-kupu yang terletak pada bagian depan di dalam leher. Kelenjar teroid akan memproduksi teroid yang akan berfungsi untuk membantu mengatur system kekebalan metabolisme di dalam tubuh. Teroid ini juga berperan sebagai pengontrol segala aktivitas dari organ tubuh. Peningkatan jumlah teroid ini akan membuat system kekebalan tubuh mengalami masalah sehingga keseimbangan tubuh menjadi tidak stabil.

Kondisi tersebut umumnya akan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan pada berbagai organ tubuh yang berada pada kondisi yang cukup serius. Umumnya kondisi ini akan menyebabkan peningkatan detak jantung yang tidak normal dan stabil seperti pada umumnya, serta tubuh atau tangan yang akan mengalami tremor atau gemetar. Hal ini juga akan berdampak pada struktur mata di mana bola mata cenderung akan lebih menonjol keluar.

Cara Mendiagnosis Penyakit Graves

Dalam upaya untuk mendiagnosis penyakit graves, umumnya dokter akan memberikan pertanyaan seputar gejala dan keluhan terkait penyakit graves yang di alami oleh pasien. Setelah hal itu di lakukan, dokter akan memeriksa tanda-tanda vital pada pasien, termasuk denyut nadi, tekanan darah, suhu tubuh, hinga laju panas. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan kelenjar teroid di leher dan mencari tanda-tanda keberadaan grave’s ophtalmopathy dan grave’s dermopathy.

Selain itu, cara untuk mendiagnosis penyakit graves, dapat melalui beberapa pemeriksaan sebagai berikut.

  1. Pemeriksaan Fisik

Umumnya, dalam metode ini, dokter akan mencari beberapa tanda yang di cari oleh dokter melalui pemeriksaan ini adalah apakah adanya iritasi mata atau bola mata. Sebab, umumnya penyakit graves di tadai dengan adanya kondisi di mana bola mata cenderung lebih menonjol seperti mau keluar dari kelopak mata. Untuk mengetahui hal ini dokter akan melihat apakah terjadi pembesaran pada kelenjar teroid. Selain itu, dokter juga akan memeriksa denyut nadi atau tekanan darah, serta mencari tahu apakah pasien mengalami tremor.

  1. Tes Darah

Tes darah ini di lakukan terutama untuk mengevaluasi kadar hormon peransang teroid atau thyroid-stimulating hormone (TSH). TSH merupakan hormon yang di produksi oleh hipofisis (kelenjar yang terletak di bawah otak. TSH yang di di produksi oleh hipofisis tersebut akan merangsang kelenjar teroid dan kadar hormon teroid. Umumnya, penderita panyakit graves juga memiliki kadar TSH yang lebih rendah dari batas normal dengan kadar hormon teroid yang lebih tinggi.

  1. Tes Laboratorium

Selain metode pemeriksaan di atas, umumnya dokter juga aka menggunakan metode tes laboratprium untuk mengethui kondisi pasien dengan lebih jelas. Pada dasarnya terdapat beberapa tes laboratprium yang dapat di gunakan untuk mengukur kadar antibody yang di ketahui dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit graves pada pasien.

Tes-tes tersebut biasanya tidak di perlukan untuk membuat diagnosis, tetapi hasil negative yang mungkin akan menunjukkan adanya penyakit lain yang dapat menyababkan terjadinya hiperteroidisme. Berikut adalah beberapa tes laboratorium yang di lakukan oleh dokter.

    • Uji Serapan Yodium Radioaktif (Radioactive Lodine Uptake)

Pada dasarnya, tubuh membutuhkan yodium untuk membuat hormon teroid tetap ada. Dengan memberikan sedikit ypoduim radioaktif dan kemudian mengukur jumlahnya di dalam kelenjar teroid menggunakan kamera khusus. Maka kemudian dapat di tentukan tingkat pengambilan yodium oleh kelenjar teroid. Jika kelenjar teroid mengambil yodium radioaktif dalam jumlah yang besar, maka kemungkinana besar pasien mengalami penyakit graves.

    • Pemindaian Kelenjar Teroid

Hampir sama dengan tes sebelumnya, tes ini merupakan tes pencitraan pada kelenjar teroid dan juga akan menggunakan dosis yodium radioaktif. Perbedaanya adalah di mana tes ini akan menunjukkan bagaimana serta di mana yodium tersebar pada kelenjar teroid. Apabila pasien menderita penyakit graves maka seluruh kelenjar teroid akan di penuhi oleh yodium. Berbeda dengan kondisi hiperteroidisme lain yang akan menunjukkan pola sebaran yodium yang berbeda pada kelenjar teroid.

    • Ultrasonografi (USG)

Tes laboratorium menggunakan metode pemeriksaan USG dapat menunjukkan apakah kelenjar teroid membesar. Hal ini juga akan sangat berguna pada pasien yang tidak dapat melakukan tes serapan yodium radioaktif seperti kondisi wanita yang sedang hamil.

    • Pemeriksaan Radiologi

Umumnya, beberapa metode pemeriksaan di atas telah di lakukan maka dokter akan mengathui kondisi yang sedang di alami oleh pasien. Namiun apabila setelah beberapa metode pemeriksaan di atas di lakukan namun tak membuahkan hasil yang di iniginkan. Maka mungkin dokter akan meminta untuk melakukan tes pencitraan, seperti menggunakan CT scan atau menggunakan MRI.

Penyakit graves pada dasarnye merupakan kondisi di mana system autoimun atau kekebalan tubuh yang bertugas mengontrol aktivitas oran tubuh serta menjaga ksehatan mengalami gangguan. Umumnya, terjadinya kondisi ini akibat adanya peningkatan produktivitas hormon teroid oleh kelenjar teroid yang akan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan. Umumnya kondisi penyakit graves pada tahap awal atau ringam tidak akan menimbulkan gejala atau dampak yang signifikan pada penderitanya. Namun ketika kondisi ini telah memasuki tahap yang serius, maka dapat menyebabkan kondisi yang cukup serius dan berbahaya bagi penderitanya.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mendiagnosis kondisi penyakit graves. Karena gejala yang di timbulkan terutama dalam tahap awal cenderung tidak akan begitu terlihat, dan gejala yang di timbulkan cenderung sangat beragam (kondisi lebih lanjut). Maka perlu bagi pasien untuk melakukan beberapa pemeriksaan di atas untuk mengetahui atau mendiagnosis penyakit graves.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Sehatq
  • Alodokter
Kenali Tanda Atau Gejala Penyakit Graves

Kenali Tanda Atau Gejala Penyakit Graves

Hallo Kawan Mama, Pernahkah kamu mendengar istilah autoimun? Ya, autoimun atau system kekebalan tubuh merupakan jaringan yang ada di tubuh yang memiliki fungsi untuk mengintrol dan menjaga oragn tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Lalu bagaimana bila sitem kekebalan tubuh tersebut mengalami gangguan, sedangkan ia bertugas untuk menjaga kesehatan organ tubuh? Ketika kondisi ini terjadi maka yang menimbulkan kondisi penyakit graves. Kondisi ini akan menimbulkan beberapa gejala dari penyakit graves.

Seperti yang telah di singgu di atas, bahwa autoimun atau system kekebalan tubuh memiliki fungsi untuk mengontrol dan menjaga kesehatan serta kondisi organ tubuh agar tetap dalam kondisi yang baik. Selain itu, system kekbalan tubuh juga akan berfungsi untuk menjaga kesehatan organ tubuh dari berbagai gangguan, seperti infeksi akibat bakteri, kuman, virus dan sejennisnya. Namun ketika system kekebalan tubuh tersebut mengalami gangguan maka kondisi ini akan mengakibatkan terjadinya penyakit graves.

Penyakit graves adalah salah satu jenis penyakit di mana kondisi ini lebih sering terjadi ketika pertembahan usia yang matang dan menua. Umumnya usia 20 hingga 40 tahun ke atas menjadi usia yang rawan mengalami penyait graves. Meskipun demikian, anak-anak juga tetap memiliki risiko yang membuatnya dapat mengalami penyakit graves. Selain itu, jenis kelamin juga sedikit mempengaruhi, di mana kaum wanita memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit graves.

Seseorang yang mengalami kondisi penyakit graves umumnya akan mengalami beberapa gejala yang di timbulkan akibat kondisi ini. Gejala yang timbulkan umumnya sangat beragam mulai dari yang biasa hingga sampai kondisi yang berbahaya. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai tanda atau gejala yang muncul pada tubuh yang mengalami penyakit graves. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

Kondisi Penyakit Graves

Kenali Tanda Atau Gejala Penyakit Graves

Panyakit graves pada dasarnya merupakan masalah kesehatan yang terbilang cukup serius, di mana terjadi gangguan pada sistem autoimun yang ada di dalam tubuh. system autoimun pada dasarnya merupakan jaringan yang berfungsi sebagai media yang akan menghasilkan atau memproduksi hormon teroid. Hormon teroid ini akan memiliki fungsi sebagai pengatur beberapa fungsi  dan kinerja dari organ tubuh.

Penyakit graves ini berupa kelenjar teroid yang bertugas sebagai autoimun mengalami gangguan sehingga tidak dapat memproduksi hormon teroid seperti dalam keadaan normal. Umumnya penyakit graves ini terjadi di mana adanya gangguan pada autoimun yang menyebabkan kelenjar teroid mengalami gangguan sehingga memproduksi hormon teroid yang lebih banyak dari biasanya. Kondisi ini di sebut dengan istilah hiperteroid di mana kondisi ini akan menimbulkan beragam gejala seperti detak jantung yang tidaK normal, tangan dan tubuh yang ge,etar, hingga mata yang lbebih menonjol.

Teroid sendiri pada dasarnya merupakan organ tubuh berupa kelenjar yang berbentuk kupu-kupu yang letaknya ada di bagian depan leher. Pada tempat tersebut, teroid akan di produksi dan berfugngsi untuk membantu mengatur metabolisme tubuh. Selain sebagai mengatur system metabolisme tubuh, teroid juga akan berfungsi mengontrol aktivitas dari organ tubuh. Ketika system atuoimun mengaami gangguan, maka akan berpengaruh terhadapt jaringan tubuh yang lain.

Di lasnir dari laman docdoc, bahwa seseorang yang mengalami penyalit graves, apabila tidak segera di tangani, maka kondisi ini akan menyebabkan risiko di mana penderitanya dapat mengalami komplikasi yang cukup serius. Dalam kasus yang lebih buruk, penderita penyakit graves akan mengalami berbagai masalah kesehatan serta rentan mengalami serangan penyakit dalam rentan waktu yang cukup lama. Bahkan beberapa kasus menyebutkan bahwa penyakit graves dapat menyebabkan penderitanya mengalami kematian.

Gejala Penyakit Graves

Gangguan pada system autoimun tersebut tentunya perlu untuk segera di atas agar tidak menjalar dan menyebabkan masalah kesehatan lainya. Untuk itu, mengetahui gejala-gejala yang muncuk pada kondisi garves merupakan hal yang perlu untuk di lakukan. pada tahap awal, penyakit graves tidaka akn menimbulkan gejala yang signifikan. Hal ini membuat seringkali penderitanya tidak menyadari bahwa ia mengalami penyakit graves.

Umumnya kondisi penyakit graves seringkali baru di sadari ketika kondisi ini memasuki tahap lanjut atau kondisi yang cukup parah. Selain itu, kondisi penyakit graves akan menimbulkan gejala yang cukup beragam. Beberapa gejala yang di timbulkan akibat penyakit graves anatara lain sebagai berikut.

  1. Pembesaran kelenjar teroid yang menyebabkan penyakit gondok
  2. Bagian tubuh yang mengalami tremor yang umumnya di alami oleh jari atau tangan
  3. Palpitasi jantung atau jantung yang berdebar-debar
  4. Detak jantung yang tidak menentu atau aritmia
  5. Perubahan pada siklus menstruasi, seperti haid yang terlambat atau datang terlalu cepat
  6. Mengalami disfungsi ereksi
  7. Berat badan yang menurun akibat hilangnya nafsu makan
  8. Kondisi mood atau suasana hati yang tidak menentu atau mudah berubah
  9. Penrurunan gairah seksual
  10. Mengalami insomnia atau kondisi kesulitan pergi tidur
  11. System pencernaan yang terganggu hingga menyababkan diare
  12. Berdampak pada kondisi rambut yang mengalami kerontokan
  13. Mudah kelelahan
  14. Mudah mengeluarkan keringat
  15. Lebih sensitive terhadap kondisi atau suhu udara yang cenderung lebih panas
  16. Kondisi bola mata yang cenderung lebih menonjol
  17. Gangguan penglihatan seperti pandangan yang kabur atau penglihatan ganda
  18. Kondisi kulit yang memerah dan menebal, terutama pada bagian tulang kering atau puncak kaki
  19. Pergerakan usus yang lebih aktif dari kondisi normal
  20. Kondisi otot yang lemah dan lemas
  21. Sulit untuk hamil
  22. Penurunan libido
  23. Munculnya benjolan di leher

Gejala Lain

Selain beberapa gejala di atas, umumnya seorang perokok yang mengalami penyakit graves akan menimbulkan gejala yang lebih parah, termasuk masalah pada mata. sebab kondisi ini akan mengakibatkan otot dan jaringan yang ada di mata mengalami peradangan. Kondisi ini akan mengakibatkan struktur bola mata menjadi lebih menonjol dari soket mata atau di kenal dengan istilah exophthalmos. Pada dasarnya, belum di katahui secara pasti bagaimana penyait dan komplikasi ini dapat menyerang mata. selain itu, di yakni bahwa tidak ada keterkaitan anatara tingkat keparahan penyait dan seberapa parah penonjolan mata.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai tanda atau gejala penyakit graves. Umumnya pada tahap awal, tanda atau gejala dari penyakit graves cenderung masih ringan sehingga tidak jarang penderitanya tidak menyadari kondisi ini. Namun dalam tahap yang lebih lanjut, gejala dari penyakit ini baru saja akan mulai terasa. Sebelum hal tersebut terjadi, baiknya periksakan dengan rutin kondisi mata untuk mencegah perkembangan penyait graves.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Sehatq
  • Alodokter
Kenali Penyebab Terjadinya Penyakit Graves

Kenali Penyebab Terjadinya Penyakit Graves

Hallo Kawan Mama, Pernahkah kamu merasakan kondisi di mana mata kamu cenderung lebih menonjol seperti mau keluar dari kelopak mata? Jika iya, maka kamu sebaiknya perlu berhati-hati dan mewaspadai kondisi tersebut. pasalnya, kondisi tersebut adalah salah satu gejala adanya masalah kesehatan yang juga menjadi gangguan penglihatan berupa penyakit graves. Umumnya, masalah kesehatan yang satu ini dapat terjadi akibat beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya penyakit graves.

Kondisi ini umumnya lebih sering terjadi dan di alami oleh orang dewasa dan orang dengan usia lanjut. Meskipun demikian, kondisi ini juga dapat di alami oleh usia anak-anak. Bahkan kondisi ini apabila tidak segera di tangani akan menyebabkan masalah yang serius. Selain itu, kondisi ini juga akan mengahambat pertumbuhan dan perkembangan anak secara siginifikan apabila tidak segera di tangani. Kondisi ini juga akan berkembang dengan lebih cepat ketika produksi hirmon teroid semakin meningkat.

Umumnya, kondisi ini terjadi akibat system kekebalan tubuh yang akan berfungsi untuk menghasilkan atau memproduksi antibody. Hal tersebut akan merangsang kelenjar teroid untuk meningkatkan ukuran kelenjar dan menghasilkan hormon tiroid untuk meningkatkan ukuran kelenjar dan akan menghasilkan hormon teroid dalam jumlah yang lebih banyak. Kondisi inilah yang akan mengakibatkan terjadinya penyakit graves.

Ketika seseorang mengalami penyakit graves, umumnya dalam tahap awal, kondisi ini cenderung tidak menimbulkan gejala yang menganggu. Namun lambat laun kondisi ini akan semakin berkembang menjadi semakin parah dan menimbulkan gejala menganggu. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa faktor penyebab terjadinya penyakit graves. Karena memang terjadinya kondisi ini tidak terlepas dari beberapa faktor yang berkaitan. Berikut adalah penjelasannya.

Penyakit Graves

Kenali Penyebab Terjadinya Penyakit Graves

Pada dasarnya, penyakit graves adalah penyakit yang terjadi dan menyerang autoimun di dalam tubuh. Pada kondisi ini, autoimun akan membuat tubuh menghasilkan hormon teroid secara berlebihan dalam jumlah yang lebih banyak dari kondisi normal. Kondisi ini juga sering di sebut dengan istilah hiperteroidisme di mana penyakit ini akan menimbulkan berbagai gejala yang beragam. Seperti detak jantung yang tidak menentu, tangan atau tubuh yang gemetar, hingga kondisi mata yang lebih menonjol.

Kelenjar teroid sendiri pada dasarnya merupakan jaringan yang memiliki tugas untuk memproduksi hormon yang akan mengatur beberapa fungsi tubuh. Seperti halnya dengan system saraf, fungsi dan perkembangan otak, serta mengatur suhu tubuh. Teroid sendiri merupakan kelnjar yang berbentuk kupu-kupu yang terletak di depan leher di mana hormon teroid di produksi yang akan membantu mengatur metabolisme tubuh. Selain itu, teroid ini juga akan bertugas sebagai pengontrol aktivitas tubuh.

Terjadinya peningkatan produktivitas hormon teroid ini akan membuat kelenjar teroid tidak dapat menampung hormon teroid dalam jumlah yang banyak. Ketika produktivitas hormon teroid meningkat, maka tubuh akan mengalami kondisi hiperteroidisme. Pada kondisi ini akan mengakibatkan beberapa fungsi tubuh mangalami gangguan. Seperti kondisi di mana gangguan yag cukup serius pada jantung, gangguan pada otot, terganggunya siklus menstruasi, masalah pada kulit dan juga gangguan pada mata.

Penyakit graves ini umumnya cendrung lebih sering terjadi pada kaum wanita di bandingkan dengan kaum laki-laki. Selain itu, penyakit ini juga lebih sering terjadi dan di alami oleh orang dengan usia 40 tahun ke atas. Mengutip dari laman docdoc, bila tidak segera di tangani, penyakit graves akan berisiko menyebabkan komplikasi yang cukup serius. Bahkan dalam kasus yang terburuk, kondisi ini dapat menyebabkan dampak buruk pada kesehatan seseorang dalam rentang waktu yang lama, hingga menyebabkan terjadinya kematian.

Penyebab Terjadinya Penyakit Graves

Pada dasarnya, penyakit graves atau juga di kenal dengan istilah graves disease dapat terjadi akibat adanya gangguan pada fungsi antiimun atau system kekebalan tubuh yang mengalami masalah. Dalam kondisi normal, biasanya system kekebalan tubuh akan dapat berfungsi untuk melindungi tubuh dari organisme asing yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan, yakni seperti bakteri, kuman dan juga virus.

Namun ketika seseorang mengalami penyakit graves, maka kondisi ini akan menyebabkan system kekebalan tubuh justru akan menghasilkan antibody thyroid-stimulating immunoglobulins atau TSI. Anti bodi tersebut malah berpotensi akan menyerang kelenjar teroid. Kondisi ini akan memicu kelenjar teroid menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang lebih banyak dari yang di butuhkan dan bisa di tamping oleh kelenjar teroid.

Meskipun begitu, pada dasarnya belum di ketahui dengan pasti penyebab utama terjadinya penyakit graves. Namun kondisi ini di kaitkan dengan beberapa faktor yang berpotensi menjadi penyabab terjadinya penyakit pada kelenjar teroid ini. Berikut ini adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab seseorang mengalami penyakit graves.

  1. Jenis Kelamin Wanita

Kaum wanita memang di ketahui memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit graves di bandingkan dengan kaum laki-laki. Untuk itu, penyakit graves lebih sering di alami oleh kaum wanita.

  1. Berusia 20 Hingga 40 Tahun Ke Atas

Usia juga sangat mempenagruhi kondisi kesehatan tubuh. dalam hal ini, meskipun penyakit graves dapat di alami oleh siapa saja. Namaun kondisi ini juga lbih sering terjadi, terutama pada usia 20 tahun sampai 40 tahun ke atas.

  1. Memiliki Keluarga Dengan Riwayat Penyakit Graves

Kondisi penyakit graves juga merupakan salah satu penyakit yang identic dengan faktor genetik atau keturunan. Apabila kamu mendapati seseorang dari anggoata keluargamu mengalami kondisi ini, terutama orang tua, maka cukup tinggi kemungkinannya bahwa kamu juga dapat mengalami penyakit graves.

  1. Pengidap Penyakit Autoimun, Seperti Rheumatoid Arthritis Atau Diabetes Type 1

Sebagaimana di jelaskan di atas, bahwa penyakit graves adalah salah satu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada system autoimun atau kekebalan tubuh. maka apabila seseorang mengidap penyakit jenis atuoimun seperti rheumatoid atau diabtes type 1, maka kemungkinan besar orang tersebut dapat mengalami penyakit graves

  1. Mengalami Stress Fisik Dan Pikiran

Seseorang yang sedang mengalami stress, baik pikiran maupun fisik dapat menyebabkan munculnya penyakit graves. Sebab stress ini cenderung akan berdampak pada kondisi system kekebalan tubuh

  1. Kehamilan

Kehamilan menjadi salahs atu faktor yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit graves. Hal ini juga berlaku bagi seseorang yang baru saja melahirkan terutama dalam rentang waktu 1 tahun

  1. Memiliki Kebiasaan Merokok

Merokok akan mempengaruhi system imunitas tubuh yang akan menjadi kian menurun. Dan hal ini aka menjadi pemicu munculnya penyakit graves.

  1. Pernah Mengalami Infeksi Mononucleosis

Seseorang yang mengalami kondisi infeksi mononucleosis juga memiliki risiko tinggi untuk mengalami penyakit graves. Sebab kondisi infeksi mononucleosis erat kaitannya dengan kondisi penyakit graves.

Penyakit graves pada dasarnya merupakan sebuah kondisi di mana kelenjar teroid yang berfungsi memproduksi hormon teroid mengalami gangguan. Akibatnya kelenjar teroid akan memprosukdi hormon teroid dalam jumlah ynang lebih banyak dari kondisi normal. Akibatnya kondisi ini akan menyebabkan system autoimun atau kekebalan tubuh menjadi terganggu sehingga terjadilah kondisi penyakit graves. Meskipun belum di ketahui penyebab utama yang mengakibatkan terjadinya penyakit graves, namun beberapa hal di atas sangat berjaitan dan di anggap menjadi faktor penyebab penyakit graves.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya penyakit graves. Dalam tahap awal atau kondisi yang ringan, penyakit graves mungkin tidak akan menimbulkan gejala atau perubahan yang siginifikan. Namun dalam kondisi yang lebih serius, penyakit graves sangat berbahaya hingga dapat menyebabkan seseorang mengalami kematian.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Alodokter