Cara Mengobati Kondisi Rabun Dekat

Cara Mengobati Kondisi Rabun Dekat

Hallo Kawan Mama, Ketika menginjak usia 40 tahun atau lansia, umumnya seseorang akan mengalami berbagai kondisi gangguan kesehatan. Karena usia yang semakin menua tentu akan berpegaruh terhadap metabolisme dan produktivitas organ tubuh. Salah satu dari banyaknya gangguan kesehatan yang terjadi adalah gangguan penglihatan berupa kondisi rabun dekat. Beberapa cara dapat di lakukan untuk mengurangi hingga mengobati kondisi rabun dekat.

Pada dasaranya, kondisi rabun dekat atau hipermetropia merupakan gangguan penglihatan di mana mata tidak dapat melihat jelas pada objek yang dekat. Umumnya, pada usia lansia kondisi rabun dekat ini kerap terjadi karena fungsi dan produktivitas organ tubuh yang tidak lagi baik. Namun bukan berarti orang dewasa atau anak-anakn tidak dapat mengalami kondisi rabun dekat. Usia anak-anak juga merupakan usia yang sangat rawan mengalami gangguan penglihatan. Karena usia tersebut terbilang belum terjadi keseimbangan pada pertubuhan organ tubuh sehingga tubuh mudah mengalami gangguan kesehatan. Seseorang yang memiliki kondisi rabun dekat membutuhkan alat bantu penglihatan agar dapat melihat dengan jelas. Kaca mata atau lensa adalah beberapa jenis alat yang biasa di gunakan untuk mengatsi kondisi rabun dekat.

Kondisi rabun dekat yang terjadi pada usia anak-anak, umumnya akan membaik seiring bertambahnya waktu dan usia. Namun tidak jarang juga kondisi rabun dekat semakin memburuk, apalagi jika yang mengalami kondisi ini adalah orang tua. namun tentunya ada beberaoa cara yang dapat di lakukan untuk mengobati kondisi rabun dekat. Berikut ini Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa cara mengobati kondisi rabun dekat. Simak penjelasannya di bawah ini.

Beberapa Cara Untuk Mengobati Kondisi Rabun Dekat

Cara Mengobati Kondisi Rabun Dekat

Pada dasarnya, kondisi rabun dekat di mana mata tidak dapat melihat objek yang dekat ini hampir sama dengan kondisi mata tua atau presbiopi. Mata tua atau presbiopi juga merupakan gangguan penglihatan yang membuat mata tidak dapat melihat dengan jelas pada objek yang dekat. Namun kondisi ini terbilang hanya di alami oleh orang dengan suia lanjut. Sedangkan kondisi rabun dekat atau hipermetropia dapat di alami oleh orang dengan berbagai usia.

Pada kondisi rabun dekat, cahaya yang masuk dan di biaskan dari bagian depan mata melalui kornea dan lensa malah jatuh di bagian belakang retina. Kondisi ini lah yang membuat adanya gangguan penglihatan sehingga mata tidak dapat melihat objek dekat. Pasalnya, untuk dapat mengirimkan sinyal yang jelas ke otak, cahaya yang jatuh harus tepat pada bagian retina. Kondisi ini terjadi akibat bentuk bola mata yang lebih pendek sehingga membuat jarak antara lensa mata dengan retina menjadi terlalu dekat.

Beberapa jenis gangguan gangguan kesehatan tubuh yang mempengaruhi fungsi dari saraf optik juga berisiko menyebabkan terjadinya kondisi rabun dekat. Secara umum langkah yang di lakukan untuk mengobati kondisi rabun dekat terdapat 3 macam. Cara-cara ini sudah menjadi hal yang umum bahkan di dunia medis sekalipun. Berikut adalah beberapa macam cara mengobati kondisi rabun dekat.

  1. Menggunakan Kaca Mata

Salah satu upaya untuk mencegah atau meringankan kondisi rabun dekat adalah dengan menggunakan kaca mata. Bahkan dengan menggunakan kaca mata, kondisi rabun dekat dapat terobati. Rabun dekat membuat penderitanya di haruskan menggunakan kaca mata tipe plus. Kaca mata tipe plus sendiri merupakan sebuah kaca mata yang menggunakan lensa jenis konveks atau lensa cembung.

Mengutip dari American Academy op Opthalmology yang mengatakan bahwa, kaca mata plus dapat mengobati kondisi rabun dekat. Caranya dengan menggunakan kaca mata plus yang akan menyesuaikan bentuk bola mata yang memendek atau memperbaiki masalah kelengkungan kornea. Hal ini di lakukan dengan tujuan agar cahaya yang masuk dapat di biaskan tepat focus pada retina.

Dengan cahaya yang dapat masuk dan tepat focus pada retina, maka mata dapat kembali normal dan dapat melihat objek dekat. Untuk kondisi rabun dekat yang masih dalam tahap ringan, umumnya mata masih dapat menyesuaikan dan memfokuskan cahaya yang masuk menuju retina. Pada kondisi ini mata masih bisa melihat tanpa menggunakan bantuan kaca mata. Namun dalam tahap yang lebih serius, mata memerlukan bantuan kaca mata agar dapat melihat dengan jelas.

  1. Menggunakan Lensa Kontak

Selain menggunakan kaca mata tipe plus, penderita rabun dekat juga daoat menggunakan lensa kontak untuk meringankan dan mengobati kondisi rabun dekat. Lensa kontak juga dapat berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk tepat menuju retina. Lensa kontak, umumnya tersedua dalam bahan yang lunak ataupun keras hingga menggunakan bahan yang dapat menyerap gas.

Untuk mengobati kondisi rabun dekat, pastikan menggunakan lensa kontak yang nyaman di pakai di mata. Selain di dapat di gunakan untuk rabun dekat, lensa kontak juga di buat untuk rabun jauh atau mata minus. Untuk kondisi ini, umumnya kamu di anjurkan untuk menggunakan lensa dengan jenis bifocal, trifocal hingga lensa progresif. Dalam penggunaan lensa kontak, sebaiknya lakukan pemeriksaan refraksi mata untuk mengetahui jenis lensa yang sesuai.

  1. Melakukan Operasi Atau Pembedahan

Umumnya pembedahan atau operasi merupakan cara yang di lakukan untuk mengobati kondisi rabun dekat yang sudah cukup berat atau serius. Dengan melakukan operasi, maka penderita rabun dekata akan tidak perlu menggunakan kaca mata atau lensa kontak lagi. Sebagai catatan. Operasi refraksi mata di lakukan untuk mengembalikan bentuk kornea yang melengkung yang membuat mata tidak dapat melihat objek yang dekat.

Umumnya terdapat 3 metode oparsi yang di lakukan untuk mengobati kondisi rabun dekat. Brikut adalah penjelasannya.

    • Laser-Assisted In Situ Keratomileusis

Meyode iperasi Laser-assisted in situ keratomileusis di anggap sebagai metode yang cukup efektif dalam memperbaiki kondisi mata yang sulit untuk focus. Metode ini juga di kenal dengan istilah operasi LASIK di mana kondisi hipermetropia yang tinggi hingga mencapai +4 D (ditropi) dapat di perbaiki. Efektivitas yang di hasilkan dari penggunaan operasi LASIK ini dapat berlangsung hingga 5 tahun.

Dalam prosedur operasi LASIK, para ahli bedah mata akan membuat lipatan tipis pada kornea. Stelah itu, teknologi laser akan di gunakan untuk menyesuaikan bentuk kelengkungan kornea sehingga cahay yang masuk dapat focus tepat pada retina. Selain itu, prosos operasi Lasik di ketahui lebih cepat berlangsung di bandingkan dengan operasi lainya.

    • Laser-Assisted Subepithelial Keratectomy

Selain menggunakan operasi metode LASIK, salah satu metode operasi yang di lakukan untuk mengobati kondiis rabun dekat adalah dengan melakukan operasi metode Laser-assisted subepithelial keraktectomy atau juga di kenal dengan istilah LASEK. Berbeda dengan operasi LASIK, pada operasi LASEK, dokter bedah akan membuat lapisan tipis atau lapisan epitelium pada bagian luar kornea. Setelah itu, kelengkungan pada kornea akan di perbaikai dan mengganti lapisan epitelium.

    • Photorefractive Keratectomy

Metode operasi yang di lakukan selanjutnya adalah dengan metode photorefractive keratectomy. Metode ini sering juga di kenal denga metode PRK di mana dalam prosesnya msaih menggunakan technology laser untuk mengubah posisi kelengkunga pada kornea. Dalam metode PRK ini, lapisan epitelium akan sepenuhnya di angkat karena dapat tumbuh kembali dan menyesuaikan dengan korena yan telah di perbaiki. Hal inillah yang membuat metode operasi refrasksi mata membuat proses pemulihan mata menjadi normal nampak lambat.

Seorang penderita rabun jauh dalam tahap ringan terutama usia anak-anak, umumnya belum terlalu membutuhkan bantuan kaca mata atau lensa. Karena dengan menyipitkan mata atau menjaduhkan objek mata masih dapat melihat dengan jelas. Namun pada kondisi orang dewasa atau lansia, menyipitkan mata tidak akan membuat mata melihat dengan jelas sehingg membutuhka bantuan kaca mata atau lensa kontak. Pada kondisi rabun dekat yang sudah cukup parah dan serius, operasi refraksi menjadi salah satu cara yang di sarankan oleh dokter untuk mengobati kondisi rabun dekat. Dengan begitu, kondisi mata yang mengalami rabun dekat dapat pulih kembali.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara mengobati kondisi mata minus. Kondisi kesehata mata memang menjadi hal yang penting dan sanag berpengaruh terhadap segala aktivitas yang kita lakukan. Karenanya menjaga dan merawat kondisi mata agar tetap sehat merupakan langkah yang perlu unutk di lakukan.

Semoga tulisan ini dapat membantudan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Halodoc
Gejala Kondisi Mata Minus Atau Rabun Jauh

Gejala Kondisi Mata Minus Atau Rabun Jauh

Hallo Kawan Mama, Apakah kamu salah satu dari orang yang memiliki gangguan penglihatan? Gangguan penglihatan memang menjadi hal yang cukup umum dan tidak sedikit orang yang mengalaminya. Salah satu kondisi gangguan penglihatan yang paling umum terjadi adalah mata minus rabun jauh. Jika terjadi gangguan pada penglihatan kamu dapat mengetahuinya melalui gejala-gejala yang muncul. Mata yang tengah mengalami kondisi mata minus dapat di ketahui dari beberapa gejala yang muncul.

Mata minus atau rabun jauh atau dalam istilah medis di kenal dengan sebutan miopia adalah salah satu dari banyaknya gangguan penglihatan yang banyak di alami oleh orang pada umumnya. Umumnya, kondisi ini berupa adanya gangguan penglihatan yang membuat mata tidak dapat melihat objek yang letaknya jauh. Namun pada objek yang dekat, mata masih dapat melihat dengan normal. Pada objek yang letaknya jauh, mata tidak dapat melihat dengan jelas atau pandangan pada objek yang terlihat kabur atau blur. Pada kondisi mata normal, cahaya atau bayangan dari objek akan jatuh tepat pada retina. Sedangkan dalam kondisi mata minus, atau rabun jauh, bayangan dari objek tidak jatuh tepat pada retina, melainkan jatuh di depan retina. Hal inilah yang membuat mata tidak dapat melihat objek yang letaknya jauh.

Kondisi mata minus atau rabun jauh mengharuskan penderitanya membutuhkan bantuan alat bantu penglihatan baik kaca mata maupun lensa kontak. Dalam kondisi mata minus yang cukup parah, maka membutuhkan bantuan medis atau dokter atau bahkan operasi LASIK untuk mengobatinya. Namun kondisi ini dapat di cegah ketika mengetahui gejala yang muncul. Pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa gejala mata minus atau rabun jauh. Karena dengan mengetahui gejala yang muncul, kondisi mata minus dapat segera di cegah.

Beberapa Gejala Mata Minus Atau Rabun Jauh

Gejala Mata Minus Atau Rabun Jauh

Pada dasaranya, mata minus atau rabun jauh atau juga di kenal dengan istilah miopia ini merupakan salah satu kelainan refraksi mata. Sehingga pada kondisi yang cukup para, kondisi mata minus membutuhkan penanganan dari dokter atau ahli refraksi. Namun tentunya hal itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karenanya, perlu untuk di ketahui beberapa gejala yang muncul akibat gangguan penglihatan mata minus atau rabun jauh.

Mata minus adalah gangguan penglihatan yang dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batas usia. Namun kondisi ini lebih sering terjadi pada usia anak-anak. Mata minus pada anak-anak umumnya akan membuat kesulitan ketika melihat dan membaca huruf. Sedanhkan pada orang dewasa, umumnya akan membuat kesulitan melihat jalan atau rambu-rambu saat berkendara terutama pada tempat yang cahayanya kurang atau gelap.

Kadang para penderita rabun jauh tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami kondisi mata minus. Mereka cenderung menyepelekan hal tersebut dan tidak jarang orang lain yang mengetahui dan memberitahunya. Kondisi mata minus perlu segera di tangani agar gangguan penglihatan tidak semakin bertamah parah dan mata dapat kembali normal. Umumnya, gejala yang muncul di bedakan menjadi dua macam, yalni pada anak-anak dan pada orang dewasa. Berikut ada;ah penjelasannya.

  1. Gejala Kondisi Mata Minus Pada Anak-Anak

Mata minus atau rabun jauh memang lebih sering dan mudah terjadi pada anak-anak. Bahkan salah satu penyebab terjadinya kondisi mata minus adalah faktor genetic atau keturunan. orang tua yang memiliki riwayat mata minus, maka anaknya berpotensi mengalami risiko mata minus. Kondisi rabun jauh pada anak-anak, umumnya akan muncul pada usia 6-14 tahun. Di lansir dari laman Boston Children Hospital, 20 % dari anak dengan usia tersebut mengalami mata minus. Berikut adalah gejala kondisi mata minus pada usia anak-anak.

    • Menyipitkan dan memicingkan mata ketika melihat objek jauh
    • Kesulitan untuk melihat tulisan atau gambar yang ada di papan tulis
    • Seringkali mengedipkan mata
    • Sering mengucek dan menggosok mata
    • Merasa mual setelah membaca
    • Mendekat kepada objek agar dapat melihat lebih jelas
    • Melihat ke layar gadget, buku dan TV pada jarak dekat dengan alasan agar lebih jelas
    • Mengeluh sakit kepala ketika membaca atau menonton terlalu lama
  1. Gejala Kondisi Mata Minus Pada Orang Dewasa

Meskipun kondisi mata minus lebih sering terjadi dan di alami usia anak-anak, nemun kondisi ini juga dapat di alami oleh orang dewasa. Terlabih orang dewasa saat ini lebih sering beraktivitas menggunakan gadget atau computer pada waktu yang lebih lama. Hal ini juga berpotensi menyebabkan orang tersebut mengalami gangguan penglihatan mata minus akibat radiasi dan iritasi. Karenanya, orang dewasa juga perlu mewaspadai gejala kondisi mata minus. Berikut adalah gejala kondisi mata minus pada oran dewasa.

    • Pandangan yang kabur atau tidak dapat focus melihat objek jauh
    • Memicingkan mata untuk melihat objek jauh
    • Keluhan sakit kepala akibat mata yang berkontraksi
    • Pandangan yang tidak jelas atau kabur saat mengemudikan kendaraan di malam hari
    • Otot mata yang sering tegang dan mudah kelelahan.
    • Rasa perih pada mata ketika memandang objek dalam waktu yang lama

Kapan Harus Ke Dokter

Pada dasarnya, setiap adanya gangguan kesehatan, untuk penanganan yang lebih tepat adalah segera periksakan diri ke dokter sebagai ahli di bidang kesehatan, termasuk juga kondisi gangguan penglihatan mata minus. Apabila kondisi mata sudah tidak lagi nyaman sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan solusi yang tepat.

Selain itu, pada gangguan penglihatan akibat mata minus yang lebih serius memiliki potensi manyababkan risiko hingga hilangnya fungsi penglihatan atau kebutaan. Berikut adalah gejala kondisi yang mengaharuskan untuk segera pergi ke dokter.

    • Munculnya kilatan cahaya pada satu atau kedua mata
    • Munculnya bayangan seperti tirai ketika melihat
    • Mata yang muncul floaters atau berkunang-kunang

Gangguan penglihatan berupa mata minus memang menjadi salah satu masalah yang kerap di alami oleh kebanakan orang. Umumnya, ketika ada gangguan penglihatan atau kondisi mata yang tidak beres, maka orang deasa akan langsung menyadarinya dan dapat melakukan langkah pemeriksaan. Namun pada anak-anak yang mengalami kondisi mata minus tentu masih belum mengerti terhdap hal tersebut dan terkadang hanya mengeluh saja. Nah, di sinilah tugas sebagai orang tua untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan anak-anaknya.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa gejala kondisi mata minus atau rabun jauh. Lakukan kangak pencegahan ketika gejala-gejala kondisi mata minus mulai muncul. Penanganan cepat dan tepat akan mencegah terjadinya kondisi mata minus yang lebih serius.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Sehatq
Faktor Penyebab Kondisi Mata Juling

Faktor Penyebab Kondisi Mata Juling

Faktor Penyebab Kondisi Mata Juling

Penyebab Kondisi Mata Juling

Hallo Kawan Mama, Mata juling adalah salah satu masalag gangguan penglihatan yang umumnya di alami oleh kebanyakan orang. Kondisi ini umumnya lebih sering di alami pada usia kanak-kanak dan bayi. Bahkan kondisi mata juling ini menyumbang hingga 25 % dari semua ketidakselarasan dan masalah gangguan penglihatan pada anak-anak. Namun tidak jarang juga orang dewasa memiliki hal yang menjadi penyebab mengalami kondisi mata juling. Kondisi ini membuat penderitanya mengalami gangguan penglihatan di mana kedua matanya tidak dapat melihat lurus dengan selaras dan focus pada objek yang sama.

Pada dasarnya kondisi mata juling atau juga di kenal dengan istilah strabismus yang membuat bola mata tidak dapat melihat lurus sejajar dan seirama. Kondisi ini terjadi akibat otot dari kedua mata yang tidak berfungsi dengan baik dan normal sehingga membuat posisi dan gerak dari bola mata menjadi terganggu dan tidak seimbang. Hal tersebut akan membuat otak akan menerima informasi yang berbeda dari masing masing bola mata. Akibatnya salah satu bola mata dapat melihat lurus kea rah objek sedangkan mata yang lainya melihat ke arah yang arah lain atau berlawanan. Agar kedua mata dapat melihat dengan focus dan jelas pada satu objek yang sama di butuhkan kerja otot penglihatan secara sinergis. Apabila ketidakseimbangan terjadi maka akan mempengaruhi terhadap focus pandang pada objek. Jika tidak segera di atasi, kondisi ini akan menyebabkan mata juling menjadi permanen bahkan meskipun sangat kecil, tetap berisiko menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan atau kebutaan.

Sebagian besar kasus menunjukkan bahwa terjadinya kondisi mata juling ini tidak di pengaruhi oleh faktor genetikal atau keturunan. namun tidak sedikit juga yang mengalami kondisi mata juling yang di sebabkan oleh beberapa faktor lain. Apa saja faktor yang menyebabkan kondisi mata juling? Berikut ini Kawan Mama akan mambahas mengenai beberapa faktor penyebab kondisi mata minus. Karena umumnya banyak yang belum mengerti dan mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi mata juling.

Faktor Penyebab Kondisi Mata Juling

Kondisi mata juling terjadi akibat adanya ketidak seimbangan pada otot mata, atau adanya masalah koordinasi antara otak dan mata. Bahkan beberapa kondisi kesehatan tertentu dapat menyebabkan seseorang mengalami kondisi mata juling. Meskipun belum di ketahui dengan pasti, usia anak-anak adalah usia yang paling rentan mengalami kondisi mata juling. Mengutip dari Children’s Natioanal menyabutkan bahwa anak-anak dengan riwayat keluarga yang memliki sindrom lebih berisiko untuk mengidap mata juling.

Mata juling dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batasan waktu dan usia. Namun kondisi ini biasanya lebih sering di alami dan di diagnosis sejak dini. Sekitar 1 dari 20 anak menunjukan gejala mata juling. Dan kondisi mata juling pada anak-anak dapat biasanya akan muncu dan terlaihat sejak lahir namun gejala yang sangat terlihat dan dapat di sadri dengan mudah terjadi pada bayi dengan usia 3 bulan. Meskipun begitu, orang dewasa juga perlu untuk berhati-hati terhadap kondisi ini.

Di lansir dari laman American Optometric Assosiation, menyebutkan bahwa terdapat 6 otot berbeda di setiap mata. Otot-otot pada mat tersebut akan bekerja secara bersamaan dan membuat keseimbangan pada kinerja gerakan antara kedua bola mata. Dengan adanya kesimbangan tersebut, kedua mata dapat focus melihat sebuah objek yang sama secara bersamaan. Mata juli terjadi akibat tidak adanya keseimbangan pada otot antar kedua bola mata.

Pada dasarnya penyebab kondisi gangguan penglihatan tersebut di bedakan menjadi dua macam, yaitu mata juling pada anak-anak dan pada orang dewasa. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi mata juling.

  1. Penyebab Kondisi Mata Juling Pada Anak-Anak

    • Kelainan genetic yang mempengaruhi pertumbuha tengkorak (Apert Syndrome)
    • Rabun jauh dan dekat
    • Penderita astigmatisme
    • Penderita lumpuh otak
    • mengalami Infeksi atau penyakit campak
    • Riwayat diabetes
    • Cerebral palsy
    • Congenital rubella
    • Hemagioma dekat mata ketika waktu bayi
    • Kelainan gentik (syndrome down)
    • Kelaina genetic langka yang mempengaruhi kulit (Inconenti Pigmenti Syndrome)
    • kelainan genetic langka yang mempengarui tampilan wajah (Noonan syndrome)
    • kondisi genetic yang menyebabkan terbentuknya otot yang lemah (Prader-Willi Syndrome)
    • kelainan yang mempengaruhi mata (retinopathy of Prematurity )
    • kenker langka pada retina (retinoblastoma)
    • cedera otak traumatis
    • kelainan genetic yang menyebabkan cacat lahir (trisomy 18)
    • kelahiran premateur
    • Penyakit lain yang menyebabkan kehilangan penglihatan
  1. Penyebab Kondisi Mata Juling Pada Orang Dewasa

    • Botulisme
    • Diabetes (menyebabkan kondisi yang di sebut Acquired Paralytic Strabismus)
    • Penyakit Graves
    • Guillain-Barre Syndrome
    • Cedera pada mata
    • Cerebrial palsy
    • Keracunan akibat kerang-kerangan
    • Stroke
    • Cedera otak traumatis
    • Kehilangan penglihatan akibat penyakit mata atau kondisi lainya

Selain beberapa faktor kondisi kesehatan di atas, ada beberapa faktor lain yang berisiko menyebabkan kondisi mata juling. Seperti,

  • Faktor keturunan dari orang tua yang memiliki riwayat mata juling atau gangguan penglihatan lainnya.
  • Kelainan genetic yang menyebabkan gangguan penglihatab
  • Adanya kelainan pada otak seperti hidrosefalus, sindrom down, stroke, cedera otak , cerebral palsy atau bahkan tumor otak
  • Inveksi virus seperti penyakit campak
  • Gangguan pada penglihatan seperti penyakit mata malas (amblyopia), rabun dekat hingga kerusakan pada retina
  • komplikasi diabetes pada mata.

Dari sekian banyaknya faktor penyebab terjadinya kondisi mata juling, yang paling umum mengakibatkan kondisi tersebut adalah faktor keturunan. menurut dr. Junaedi seorang dokter spesialis mata RS Pondok Indah-puri indah. Menyebutkan bahwa sekitar 30 % anak-anak dengan kondisi mata juling memiliki anggota keluarga atau orang tua dengan kondisi yang sama. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa faktor-faktor di atas dapat menyebabkan mata mengalami kondisi mata juling. Meskipun kondisi mata juling banyak terjadi pada anak-anak terutama usia muda atau bayi, namun tidak menutup kemungkinan bahwa orang dewasa juga dapat mengalami kondisi mata juling. Oleh sebab itu, sebaiknya mulai rawat kondisi kesehatan mata dan lakukan langkah pecegahan atau periksan ke dokter apabila muncul gejala kondisi mata juling.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai faktor penyebab kondisi mata juling. Kondisi mata juling memang salah satu gangguan penlihatan yang umum di alami kebanyakan orang. Pada tahap awal kondisi ini masih bisa di tangani sendiri atau dengan bantuan medis. Namun jika di biarkan, kondisi ini dapat memperparah kondisi kesehatan pada mata hingga berisiko mengalami kebutaan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Alodokter
Kenali Beberapa Masalah Gangguan Penglihatan

Kenali Beberapa Masalah Gangguan Penglihatan

Kenali Beberapa Masalah Gangguan Penglihatan Dan Penyakit Mata

Kenali Beberapa Masalah Gangguan Penglihatan Dan Penyakit Mata

Hallo Kawan Mama, Kondisi mata yang sehat tentu membuat pemilikinya menjadi nyaman dalam melakukan aktivitas. tidak bisa di pungkiri, karena mata memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam kehidupan kita. namun, mata juga memiliki karakteristik yang sangat sensitive dan rentan mengalami masalah maupun penyakit mata. Tak jarang banyak dari kita yang memiliki masalah gangguan penglihatan dan penyakit mata. Karenanya, penting untuk menjaga kesehatan mata kita.

Gangguan penglihatan dan penyakit mata pada dasarnya dapat di alami oleh siapapun tanpa mngenal batasan usia. Beberapa dari masalah gangguan penglihatan dapat sembuh dengan sendirinya atau menggunakan perawatan secara alami. Namun ada juga beberapa kondisi masalah gangguan penglihatan yang mengharuskan penderitanya mendapatkan pengobatan medis. Masalah gangguan penglihatan ini seringkali di anggap remeh dan sepele ketika masih dalam tahap ringan. Namun sebenarnya masalah gengguan penglihatan ini tidak bisa di anggap sepele meskipun dalam kondisi yang cukup ringan. Pasalnya dengan menyapelakan hal tersebut, dapat menyebabkan kondisi masalah gangguan penglihatan dan penyakit mata menjadi bertambah parah. Bahkan beberapa kondisi dari jenis gangguan penglihatan dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan atau kebutaan.

Tentunya masalah gangguan penglihatan ini dapat membuat rasa tidak nyaman dan akan menganggu segala aktivitas sehari-hari. Meskipun tidak sampai pada ancaman kematian, namun tetap saja masalah gangguan penglihatan bukanlah hal yang baik untuk di biarkan. Pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai Kenali beberapa masalah gangguan penglihatan dan penyakit mata. Dengan mengetahui beberapa masalah gangguan penglihatan di harapkan agar kamu dapat tahu dan lebih hati-hati serta mengetahui dan dapat segera mengatasinya dengan cara yang tepat.

Masalah Gangguan Penglihatan, Serta Kelainan Dan Penyakit Mata

Keluhan atas kondisi mata yang tidak sehat menjadi kondisi yang banyak di keluhkan oleh kebanyakan orang. Seperti keluhan pandangan yang kabur, munculnya bitnik hitam, sakit kepala, hingga mata perih dan lelah menjadi hal yang umum di keluhkan. Tak jarang gejala-gejala yang muncul tidak segera di tangani dan di anggap sepele yang mungkin saja gejala tersebut adalah awal dari munculnya masalah gangguan, atau kelainan dan penyakit mata. Berikut ini adalah beberapa masalah gangguan penglhatan.

  1. Rabun Dekat (Hyperopia)

Rabun dekat atau juga di kenal dengan sebutan hyperopia merupakan sebuah kondisi mata tidak dapat melihat objek yang letaknya dekat. Kondisi ini umumnya terjadi akibat faktor genetic atau keturunan dari orang tua yang menderita rabun dekat. Penderita dari rabun dekat terpaksa harus menggunakan alat bantu seperti kaca mata mupun lensa agar mata dapat berfungsi dan melihat dengan lebih optimal.

  1. Rabun Jauh (Miopia)

Rabun jauh atau biasa di keal dengan sebutan miopia ini adalah kebalikan dari rabun dekat. Miopia merupakan kondisi di mana mata tidak dapat melihat objek yang letaknya jauh. Sama halnya dengan rabun dekat, rabun jauh juga umumnya di sebabkan oleh faktor genetic atau keturunan. kondisi ini juga membuat penderitanya membutuhkan alat bantu kaca mata atau lensa bahkan melakukan operasi laser mata untuk menanganinya.

  1. Rabun Senja

Rabun senja merupaka sebuah kondisi masalah gangguan penglihatan yang membuat penderitanya tidak dapat meilhat dengan baik pada tempat gelap, malam hari atau tempat dengan pencahayaan yang buruk. Hingga saat ini, rabun senja yag di alami seseorang sejak lahir belum di temukan cara penyembuhannya. Namun rabun senja yang di sebabkan oleh kekurangan vitamin A, katarak, hingga rabun dekat masih dapat di atasi oleh dokter.

  1. Katarak

Katarak merupakan salah satu masalah gangguan penglihatan atau kelainan mata yang terjadi akibat penumpukkan protein pada lensa mata sehingga membuat penglihatan menjadi samar. Kondisi katarak yang pali sering terjadi adalah katarak nuklir. Protein yang menumpuk umumnya di sebebkan oleh penuaan, obesitas, diabetes, radiasi sinar UV, cedera mata hingga bawaan dari lahir. Cara penanganan yang tepat adalah dengan melakukan operasi katarak sebagai media terapi penyembbuhan.

  1. Konjungtivitas

Konjungtiivitas atau biasa jugs di kenal dengan istilah pink-eye adalah gangguan penglihatan yang terjadi akibat peradangan pada konjungtiva. Konjungtiva sensiri merupakan selaput tipis yang melapisi bola mata dan kelopak mata pada bagian dalam. Umumnya kondisi ini terjadi akibat debu, bakteri atau virus, hingga pemakaian kosmteik dan asap rokok. Karenanya kebersihan dan rajin mencuci tangan perlu di takankan untuk kesehatan mata dan mencegah kondisi tersbut.

  1. Atigmatisme

Atigmatisme merupakan masalah gangguan penglihatan yang umumya di sebabkan oleh kelengkungan kornea atau lensa yang tidak sempurna atau tidak rata. Kondisi ini mengakibatkan perubahan letak jatuhnya bayangan objek pada retina menjadi bergeser. Akibatnya, penglihatan akan berubah menjadi tidak jelas atau samar atau berbayang. Umumnya kondisi Atigmatisme ini terjasi akibat faktor keturunan.

  1. Glaukoma

Glaucoma pada dasarnya merupakan sebuah penyakit yang menyebabkan gangguan saraf penglihatan yang di sebabkan oleh adanya peningkatan tekanan pada bola mata. Tekanan yang meningkat ini umumnya di sebabkan adanya tekana darah tinggi yang menyebabkan saluran air mata tersbumbat. Selain itu, penggunaan obat mata dengan golongan kortikosteroid secara berlebihan juga dapat menyebabkan kondisi glaucoma.

  1. Buta Warna

Buta warna meruapak sebuah kelainan yang membuat penderitanya tidak dapat melihat warna tertentu atau tidak dapat membedakan warna satu dengan warna lainya. umumnya penderita buta warna tidak dapat melihat atau membedakan warna merah dan hijau. Hal ini di sebabkan oleh sel kerucut atau sel warna di dalam mata yang tidak bekerja atau berfungsi dengan normal. Pada umumnya, kondisi ini bawaan sejak lahir, atau di sebabkan pengaruh obat-obatan hingga efek penyakit tertentu.

  1. Presbyopia

Presbyopia merupaka masalah gangguan penglihatan di mana penderitanya kesulitan membaca tulisan. Umumnya kondisi ini di sebabkan oleh faktor bertambahnya usia atau penuaan. Sebagian besar dari penderita Presbyopia ini di alami pada usia 40 tahun keatas. Kondisi mata yang mengalami penuaan akan mengakibatkan lensa mata menjadi kurang fleksibel. Sehingga membuat penglihatan tidak bisa focus melihat pada objek yang dekat. Kondisi ini membuat penderitanya membutuhkan alat bantu kaca mata atau lensa kontak.

  1. Degdenari Macula

Degdenari macula atau di sebut juga denga istilah Age related Macular Degeneration (AMD) adalah rusaknya penglihatan pusat pada retina yang akan membuat sulit membaca dan mengemudi. Umumnya kondisi ini menimbulkan gejala lapang pandang pusat yang tanpak hitam atau garis lurus yang tampak bergelombang. Usia 60 tahun ke atas atau faktor darah tinggi, obesitas, glaucoma hingga asap roko menjadi beberap penyebabnya. Selain itu, Degdenari macula di bagi menjadi dua, yaitu Degdenari macula basah dan kering.

  1. Retinopati Diabetikum

Kondisi ini di sebabkan oleh adanya riwayat diabetes tipe 1 dan 2 yang berpotensi menyebabkan sebagian penglihatah yang hilang dan berujung pada kebutaan. Diabestes tipe 1 dan 2 menyababkan pembuluh darah kecil dalam retina. Apabila penglihatan sudah mulai kabur serta adanya bitnik hitam atau rasa nyeri maka mungkin kondisi penyakit ini sudah cukup parah. Karenanya, penderita diabetes tipe 1 maupun di 2 di harapkan juga untuk rutin mengecek kondisi mata agar dapat mencegah kondisi tersebut.

  1. Retinitis Pigmentosa

Retinitis pigmentosa merupakan salah satu kondisi gangguan penglihatan yang umumnya di sebabkan oleh faktor keturunan. umumnya terjadi di mulai pada gangguan penglihatan pada malam hari. Selanjutnya di ikuti dengan gangguan lapang pandang samping secara perlahan yang kemudian akan membuat penderintanya seperti melihat di dalam terowongan. Risiko yang lebih parah adalah terjadinya kebutaan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa dengan menambah jumlah asupan vitamin A dapat mencegah kondisi ini. Namun dengan catatan konsultasi dan mendapat panduan dari dokter agar tidak salah langkah.

  1. Floater

Floater merupakan sebuah bintik hitam atau benang halus yang bergerak dan menghalangi penglihatan. selain itu, floater ini merupakan debris atau kotoran di dalam cairan vitreus yang akan menutupi penglihatan. Meskipun tidak terlalu berbahaya, namun sebaiknya seger periksakan diri kedokter untuk berjaga-jaga.

  1. Amblyopia (Mata Malas)

Kondisi inni umumnya terjadi pada usia kanak-kanak di mana satu mata tidak dapat melihat dengan baik. Kondisi ini bisa terjadi akibat adanya ketidakseimbangan pada otak sehingga otak cenderung labih inten pada satu bagian mata. Mata juling atau penggunaan obat tetes mata dapat menjadi penyebab kondisi ini. Namun kebanyakan terjadi akibat bawaan lahir atau usia dini. Jika tidak segera di tangani, maka kondisi ini akan terjadi secara permanen.

  1. Bintitan (Stey)

Bintitan merupakan sebuah kondisi di mana pada area mata muncul sebuah benjolan merah lunak yang terlihat seperti jerawat pada kelopak mata. Umumnya hal ini terjadi akibat infeksi pada kelopak mata atau blefaritis. Kondisi ini umumnya akan berlangsung hanya dalam 1 minggu. Untuk mempercepat proses penyembuhan, kamu dapat mengompres hangat 3-6 kali setiap harinya.

  1. Infeksi

Beberpa faktor dapat menyebabkan mata mengalami infeksi. Seperti alergi, adanya benda asing hingga kondisi mata kering. Alregi atau benda asing dapat menyebabkan goresan pada bagian mata sehingga berpotensi mengalami iritasi yang akan menyebabkan infeksi. Kondisi mata kering juga memudahkan mata mengalami infeksi akibat kekurangan cairan yang berfungsi melempakan mata. Karenanya jika mata mengalami kondisi ini sebainya seger di tangani agar mencegah infeksi. Kamu bisa menggunakan obat tetes dengan takaran yang tepat untuk mengatsi kondisi ini.

Mata memang merupakan salah satu bagian dari organ tubuh yang memliki karakter sangat sensitive terhadap sesuatu. Entah itu benda atau pun suasana lingkungan hingga kondisi kesehatan tubuh. Sebagaimana yang telah di sebutkan di atas, bahwa banyak sekali jenis masalah gangguan penglihatanyang dapat terjadi pada mata. Karenanya menjaga kesehatan mata sangat penting dan sebaiknya di mulai sejal dini sebelum terlambat. Meskipun tidak memberi ancaman kematian, namun tetap saja mata memiliki fungsi dan peran yang penting bagi kita. terutama dalam melakukan segala aktivitas sehari-hari.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa masalah gangguan penglihatan dan penyakit mata. Beberapa masalah terkait gangguan penglihatan dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batasan usia. Karenanya jaga dan sayangi mata di mulai sedini mungkin.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Mayapadahospital
  • Alodokter
Faktor Penyebab Mata Minus Atau Rabun Jauh

Faktor Penyebab Mata Minus Atau Rabun Jauh

Faktor Penyebab Mata Minus

Faktor Penyebab Mata Minus

Hallo Kawan Mama, Mata minus adalah salah satu gangguan penglihatan yang kerap di alami dan terjadi oleh orang pada umumnya. Umumnya gangguan penglihatan lebih sering terjadi pada orang dengan usia lanjut. Sebab usia lanjut merupakan kondisi di mana tubuh tidak dapat berproduksi dan menjalankan fungsinya dengan baik. Namun ternyata mata minus atau rabun jauh atau juga di kenak dengan istilah miopi ini juga banyak di alami oleh kaum muda dengan usia 40 tahun kebawah. Tentunya kondisi ini tidak datang begitu saja dan pastinya ada beberaoa faktor penyebab mata minus.

Pada dasaranya, mata minus atau kondisi miopi ini merupakan sebuah kelainan refraksi. Kondisi ini terjadi di mana berkas sinar yang memasuki mata tanpa adanya akomodasi sehingga jatuh pada focus yang berada di depan retina. Umumnya dalam kondisi yang normal berkas sinat akan jatuh tepat pada bagian retina. Kondisi mata minus membuat objek yang berada di tempat jauh tidak terlihat dengan jelas karena sinar yang datang bersilangan dengan kaca dan menyebabkan divergen. Akibatnya akan membentuk semacam lingkaran yang difus dan akan menyebabkan bayangan menjadi kabur. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, prevalensinya tumbuh pada tingkatan yang cukup menghawatirkan. Pada zaman sekarang ini, banyak dari usia kanak-kanak yang menderita mata minus. Hal ini dapat di sebabkan oleh penggunaan gadget yang tidak beraturan sehingga menyebabkan mata kelelahan dan terjadilah gangguan penglihatan.

Namun tidak hanya itu saja, beberapa faktor dapat menjadi penyebab mata minus. Sepertihalnya dengan faktor keturunan dan faktor-faktor lainya. nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberpa faktor penyebab mata minus. Dengan mengetahui faktor penyebab mata mengalami kondisi minus ini di harapkan agar kita bisa mengatasinya. Karena memang kondisi mata minus tentunya sangat menganggu dan membuat kita terbatas dalam melakukan aktivitas.

Faktor Penyebab Kondisi Mata Minus

Mata yang mengalami kondisi minus umumnya membuat penderitanya membutuhkan alat bantu penglihatan. Hal ini di sebabkan mata minus yang tidak dapat melihat objek yang berjarak cukup jauh. Kaca mata dan lensa kontak atau softlens merupakan beberapa alat bantu yang dapat membuat penglihatan menjadi lebih baik. Bahkan seseorang yang mengalami mata minus dapat berisiko menjadi bertambah parah.

Di lansir dari Mayo Clinic menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang memicu terjadinya kondis mata minus. Mulai dari faktor genetic, lingkungan hingga kebiasaan membaca yag kurang baik dan tepat. Kondisi mata minus tidak menutup kemungkinan akan bertambah parah meskipun penderintanya telah memakai alat bantu seperti kaca mata sekalipun. Untuk lebih jelas, beikut adalah beberapa faktor penyebab mata minus.

  1. Faktor Genetikal

Penyabab yang paling umum seseorang mengalami mata minus adalah adanya faktor genetikal atau keturunan. Karena memang kondisi mata minus ini dapat di sebabkan oleh faktor keturunan. apabila orang tua (ayah atau ibu) memiliki riwayat mata minus, sangat besar kemungkinan bahwa sang anak juga akan mengalami kondisi mata minus. Sebab faktor genetikal ini sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang sang anak.

Terlabih lagi apabila kedua orang tua memiliki riwayat mata minus. Maka akan sangat besar kemungkinannya bahwa sang anak juga akan mewarisi hal tersebut dari orang tuanya. Bahkan, beberapa penelitian menyebutkan bahwa ada sekitar tidak kurang dari 40 gen yang menjadi penyebab seseorang mengalami kondisi mata minus atau rabun jauh.

  1. Kurangnya Asupan Vitamin A Dan Zat Karoten (Betakaroten)

Tubuh yang kekurangan akan asupan zat karoten dapat menjadi salah satu penyebab mata minus atau rabun jauh. Beberapa dari dokter dan para ahli bahkan menyarankan kepada orang tua untuk memberikan asupan zat karoten agar terhindari dari miopi atau rabun jauh. Zat karoten ini dapat kamu temukan pada buah-buahan seperti pisang, pepeya, kiwi, apel dan bbuah naga serta buah-buahan lainya.

  1. Faktor Bertambahnya Usia

Faktor penyebab mata minus berikutnya adalah faktor bertambahnya usia. Seorang yang pada usia kanak-kanak sudah memiliki riwayat mata minus memiliki kemumgkinan kondisi mata minus akan bertambah parah. Karena bagaimanapun seiring bertambahnya usia, struktur mata juga akan berkembang dan risiko mata minus juga akan bertambah. Kondisi ini biasnya di iringi dengan sulitnya mengfokuskan penglihatan pada objek sebagai tanda penuaan yang sulit di hindari.

Kondisi tersebut merupakan kondisi yang pada umumnya menyerang sebagian besar orang. Dengan begitu, kondisi ini menyebabkan mata harus di bantu menggunakan kaca mata. Kondisi mata minus yang di sebabkan oleh presbiopi cepat atau lambat akan semakin berkembang dan sulit untuk di hindari. Karena presbiopi merupakan proses yang terjadi akibat penuaan secara alami.

  1. Memakai Lensa Atau Kaca Mata Yang Tidak Sesuai

Pengggunaan kaca mata yang tidak sesuai juga dapat menyebabkan mata minus semakin bertambah parah. Kondisi ini sangat banyak dan umum di temukan pada selama pemeriksaan kondisi mata. Perhitungan lensa yang meleset atau tidak benar, meskipun hanya satu hingga du derajat akan menyebabkan penglihatan menjadi kabur dan kondisi mata minus semakin parah. Maka sebaiknya periksakan kembali kondisi mata dengan benar sehingga mendapatkan kaca mata yang sesuai dengan kondisi mata.

  1. Kebiasaan Buruk

Sadar atau tidak, faktanya bnyak dari kita yang seringakali melakukan kebiasaan buruk yang ternayat dapat menyebabkan kondisi mata minus. Kebiasaan buruk tersebut berupa membaca lama dengan jarak terlalu dekat, terlalu sering bermain gadget dan computer di ruangan yang gelap, seringakali menggosok mata, dan kurang tidur atau istirahat. Hal-hal tersebut merupakan sebuah aktivitas yang menjadi kebiasaan dan seringkali kita lakukan setiap hari. Jika di biarkan berlanjut bukan tidak mungkin mata akan mengalami rabun jauh dan memperparah kondisinya.

Mata minus adalah salah satu kondisi maslah penglihatan yang tidak dapat berfungsi dengan baik. Umumnya, penderita mata minus atau rabun jauh ini akan kesulitan untuk melihat benda jauh dan akan terlihat blur atau tidak jelas. Kondisi ini membuat penderitanya membutuhkan alat bantu seperti kaca mata untuk melihat dengan baik. Untuk mengatasi masalah in, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapat solusi yang tepat. Karena saran dari dokter juga akan menentukan jenis kacamata yang sesuai dengan kondisi mata minus. Hindari menggunakan kaca mata yang tidak sesuai dengan kondisi mata. Sebab hal tersebut akan menyebabkan mata minus semakin bertambah parah.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai faktor penyebab mata minus. Penanganan mata minus membutuhkan langkah yang tepat agar dapat mengurangi efek dan meringankan fungsi penglihatan agar tidak semakin buruk. Untuk mencegah mata minus, sebaiknay mulai dengan menghilangkan kebiasaan buruk dan menerapkan pola hidup dan makan yang sehat. hal ini akan menjaga mata dan organ tubuh lainya tetap terjaga kesehatannya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Alodokter