Risiko Akibat Kelainan Mata Silinder

Risiko Akibat Kelainan Mata Silinder

Hallo Kawan Mama, Keluhan akan adanya gangguan penglihatan merupakan hal yang sering keluar dari mulut kebanyakan orang. Rabun jauh atau rabun dekat menjadi beberapa jenis dari banyaknya gangguan penglihatan yang banyak di keluhkan oleh banyak orang. Namun ada satu jenis gangguan penglihatan yang ternyata hampir mirip dengan rabun dekat atau jauh, yakni mata silinder. Dan dari kondisi mata silinder ini memliki risiko akibat mata silinder.

Karakter dari mata sendiri pada dasarnya memang cenderung sensitive terhadap sesuatu sehingga mudah mengalami adanya kondisi gangguan penglihatan. Mata silinder atau di dalam istilah dunia medis di sebut asigmatisme merupakan kondisi gangguan penglihatan di mana adanya kelainan pada mata. hal ini terjadi aibat pengidap dari mata silinder ini memiliki bentuk bola mata yang tidak normal. Umumnya, mata yang normal berbentuk bulat dengan sempurna sehingga kelengkungan dari bola mata akan membuat kornea mata dapat menangkap cahaya dan membiaskan atau merefraksikan cahaya tepat pada retina.

Pengidap mata silinder memiliki bentuk bola mata yang tidak bulat, melainkan panjang atau oval seperti telur. Hal ini membuat kornea mata tidak menyalurkan cahaya yang masuk tepat pada retina. Akibatnya pengidap mata silinder tidak dapat melihat dengan jelas pada sebuah objek. Seringkali seorang pengidap mata silinder tidak mengetahui bahwa mata yang ia miliki telah mengalami kondisi mata silinder. Karena munculnya mata silinder biasanya di sertai dengan rabun dekat atau jauh. Dalam hal ini banyak sekali yang menyepelekan dan menganggapnya sebagai gangguan penglihatan yang biasa tanpa mengetahui risiko dari mata silinder itu sendiri.

Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai risiko akibat mata silinder. Karena kondisi mata silinder ini memiliki beberapa risiko yang tidak boleh di sepelekan.

Pengidap Mata Silinder

Risiko Akibat Mata Silinder

Sama halnya seperti kondisi rabun jauh atau dekat, pengidap mata silinder tidak dapat melihat dengan jelas terhadap sebuah objek, terutama objek jauh. Kondisi ini membuat pengidap mata silinder membutuhkan alat bantu berupa kaca mata atau lensa kontak yang di buat khusus untuk mata silinder. Munculnya gejala yang sama dengan kondisi rabun dekat atau jauh membuat pengidap mata silinder tidak menyadari akan kondisi matanya.

Mata silinder atau asigmatisme ini umumnya muncul karena adanya faktor genetik atau keturunan. apabila ada anggota dari keluarga memiliki riwayat mata silinder, maka besar risiko anggota kelauarga yang lain akan memiliki bentuk bola mata yang juga tidak bulat sempurna. Kondisi ini membuat seseorang dengan bentuk bola yang tidak bulat sempurna akan mengalami gangguan penglihatan.

Di lansir dari laman Havard Medical school, kornea dan lensa mata normalnya memiliki bentuk bulat sempurna. Kondisi ini akan memungkinkan semua cahaya dapat masuk dan dapat di tangkap dan di biaskan dengan baik oleh kornea mata. sedangkan korena pada mata silinder memiliki bentuk oval, sehingga mata tidak bisa sepenuhnya memfokuskan seluruh cahaya yang masuk munuju retina.

Akibat Mata Silinder

Kondisi mata silinder membuat penderitanya perlu untuk melakukan langkah yang tepat untuk mengatasinya. Menggunakan kaca mata atau lensa kontak adalah salah satu cara mencegah kondisi mata sllinder agar tidak bertambah parah. Kondisi mata silinder yang di biarkan tanpa adanya langkah penanganan dapat menyebabkan risiko atau bahkan komplikasi akibat mata silinder. Berilut ini adalah beberap kondisi akibat mata silinder.

  1. Kemampuan Melihat Yang Semakin Sulit

Penderita mata silinder sering kali membuatnya harus menyipitkan matanya untuk melihat objek agar dapat terlihat dengan jelas. Tanpa adanya langkah penanganan yang di lakukan, maka kondisi mata silinder akan semakin bertambah parah. Akibatnya penderita mata silinder akan semakin sulit untuk melihat hingga menganali sebuah objek.

Salah satu upaya untuk mencegah memburuknya kondisi mata silinder adalah dengan menggunakan kaca mata atau lensa kontak khusus mata silinder. Alat bantu penglihatan tersebut akan membantu mata untuk melihat dengan lebih jelas, serta mencegah memburuknya kondisi mata silinder.

  1. Sering Mengalami Sakit Kepala

Salah satu gejala adanya kondisi mata silinder adalah munculnya rasa sakit pada kepala. Hal ini terjadi akibat mata yang tidak berfungsi dengan normal sehingga membutuhkan tenaga dan focus yang lebih agar mata dapat melihat lebih jelas pada objek yang di tuju. Tanpa adanya penaanganan untuk mengatasi kondisi mata silinder, maka pengidap mata silinder akan lebih serung mengalami sakit kepala.

  1. Kondisi Mata Malas

Mata silinder tidak selalu terjadi pada kedua bola matadan tidak jarang terjadi hanya pada satu bola mata. Ternyata kondisi mata silinder yang terjadi hanya pada satu bola mata dapat menyebabkan kondisi mata malas apalagi bila kondisi tersebut bawaan dari lahir. Berbeda dengan mata mengantuk, mata malas sendiri adalah kondisi mata yaneg mangalami penurunan kemampuan untuk melihat pada salah satu bola mata.

Hal ini terjadi akibat adanya perkembangan yang tidak normal pada mata. Umumnya, mata malas di sebabkan oleh adanya kondisi amblyopia. Kondisi ini berupa masalah daya lihat yang mengganti jalur saraf di antara retina pada bagian belakang mata dan juga otak. Otak akan lebih focus pada satu mata yang normal dan abai terhadap mata yang tidak normal.

Mata malas dapat menyebabkan penderitanya mengalami risiko di mana ketajaman mata yang menurun. Selain itu mata malas juga akan membua penglihatan ganda karena kedua bola mata yang memiliki focus yang berbeda. Bahkan mata malas sangat berisiko menyebabkan kondisi mata juling akibat salah satu dari mata yang tidak berfungsi dengan normal.

  1. Aktivitas Yang Terhambat

Kondisi mata silinder dapat terjadi pada siapa saja tanpa mengenal batasan usia. Setiap dari mata yang mengalami gangguan penglihatan atau kelainan refraksi mata tentu akan menganggu setiap aktivitas yang kita lakukan, termasuk mata silinder. Kondisi mata silinder yang tidak di atasi akan membuat penderitanya kesulitan dalam beraktivitas di tambah dengan munculnya sakit kepala.

Pada pengemudi kendaraan kondisi mata silinder dapat menyebabkan risiko kecelakaan menjadi meningkat, terlabih pada pengidap mata silinder yang tidak menggunakan kaca mata atau lensa kontak. Sebab ketika mengemudikan kendaraan, kondisi kesehatan mata memiliki peran yang sangat penting.

Mata silinder memiliki banyak risiko bagi para penderitanya. Menganggap sepele atau tidak melakukan langkah penanganan yang tepat menjadi penyebab terjadinya risiko akibat mata silinder. Karenanya langkah pencegehan perlu di lakukan agar tehindar dari risiko akibat mata silinder. Meskipun dengan menggunakan alat bantu penlihatan seperti kaca mata atau lensa kontak belum terbukti dapat mencegah atau mengobatai mata silinder, namun dengan menggunakan kaca mata atau lensa kontak dapat membantu penglihatan menjadi lebih baik. Dengan menggunakan alat bantu penglihatan juga akan mengurangi meningatnya risiko akibat mata silinder.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai risiko akibat mata silinder. Langkah pencegahan untuk mengantisipasi membburuknya kondisi mata silinder atau pengobatan untuk membuat fungsi mata menjadi noramal baiknya perlu untuk di lakukan. Pada kondsisi mata silinder yang serius, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan operasi.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klikdokter
  • Sehatq
Ciri Atau Gejala Kondisi Mata Silinder

Ciri Atau Gejala Kondisi Mata Silinder

Hallo Kawan Mama, Mata yang tidak dapat berfungsi untuk dengan normal adalah salah satu akibat dari adanya gangguan penglihatan. Mata adalah organ tubuh yang memiliki fungsi penting dan peran yang tak tergantikan. Namun mata memiliki karakteristik yang sensitive, sehingga tidak jarang mengalami kelainan atau masalah penglihatan. Di antara banyaknya gangguan penglihatan, mata silinder adalah salah satu yang kerap di alami. Kondisi ini dapat di kenali dari ciri atau gejala mata silinder yang muncul.

Gangguan penglihatan

Gejala Mata Silinder

Gangguan penglihatan atau kelainan refraksi mata memang masalah kesehatan terkait mata yang sering di alami oleh kebanyakan orang. Bahkan menurut data infografis dari kementrian kesehatan RI menyebutkan bahwa gangguan penglihatan menempati urutan pertama sebagai masalah mata yang banyak di alami oleh masyarakat hingga mencapai angka 48%.

Tentunya hal ini tidak bisa di anggap remeh, sebab kelainan refraksi mata dapat menyebabkan hilangnya penglihatan atau kebutaan. Dan mata silinder merupakan salah atu kelainan refraksi yang berisiko menyebabkan kebutaan. Dalam sekala global, risiko kebutaan akibat gangguan mata silinder berada pada urutan kedua setelah katarak di mana mencapai angka 20,26%. Karenanya, mata silinder tidak bisa di sepelkan begitu saja.

Mata silinder

Mata silinder memang kerap terjadi dan di alami oleh banyak orang. Namun tidak jarang orang yang tidak mengetahui bahwa matanya telah mengalami kondisi mata silinder. Sebab, umumnya, kondisi mata silinder ini datang di sertai dengan kondisi rabun jauh atau rabun dekat. Pada dasaranya, mata silinder atau dalam istilah medis di sebut astigmatisme merupakan sebah kondisi di mana bentuk kornea atau lensa mata yang ada di bagian dalam bola mata tidak memiliki bentuk melengkung yang sempurna.

Kondisi ini membuat cahaya yang masuk ke mata tidak dapat di biaskan dengan baik oleh kornea sehingga cahaya tidak menngarah tepat pada retina. Sama halnya dengan rabun jauh dan dekat, kondisi mata silinder akan mengakibatkan mata tidak dapat melihat objek dengan jelas pada jarak yang dekat atau jauh.

Di lansir dari laman Havard Medical school, kornea dan lensa mata normalnya memiliki bentuk bulat sempurna. Kondisi ini akan memungkinkan semua cahaya dapat masuk dan dapat di tangkap dan di biaskan dengan baik oleh kornea mata. sedangkan korena pada mata silinder memiliki bentuk oval, sehingga mata tidak bisa sepenuhnya memfokuskan seluruh cahaya yang masuk munuju retina.

Penyebab mata silinder

Mata silinder umumnya dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal usia. Pada dasarnya, penyebab mata silinder masih menjadi perdebatan dan menuai perbedaan pendapat di kalangan dokter dan peneliti. Namun beberapa faktor yang kemungkinan menjadi penyebab kondisi mata silinder. Seperti,

  • Faktor genetik,
  • Kelainan mata,
  • Adanya jaringan parut pada kornea,
  • Rabun dekat atau jauh yang parah,
  • Keratoconus
  • Atau pernah melakukan operasi mata.

Ciri atau Gejala mata silinder

Biasanya gejala mata silinder pada setiap orang mungkin akan berbeda-beda. Pada mata silinder dengan tahap ringan, mungkin tidak akan bergitu terlihat dengan jelas gejala yang muncul. Namun gejala yang paling sering muncul dan terjadi pada kebanyakan orang adalah kondisi penglihatan yang menjadi kabur dan buram di sertai dengan sakit kepala.

Berikut ini adalah beberapa ciri atau gejala yang kemungkinan menunjukkan indikasi mata silinder yang perlu di waspadai.

  1. Mata yang mudah lelah

Mata lelah memang kerap di alami oleh kebanyalan orang, terutama bagi yang memiliki aktivitas mata yang berat. Namun ternayata, kondisi mata yang mudah kelelahan juga menjadi gejala mata silinder. Ketika melakukan akititas membaca atau melihat sesuatu dengan ketelitian, mata normal dapat berfungsi dengan baik dan dapat bertahan cukup lama. Namun mata yang mudah mengalami kelelahan bisa menjadi pertanda munculnya kondisi mata silinder.

  1. Mata tidak mampu melihat langsung pada cahaya.

Dalam kondisi normal, sekalipun sebentar mata dapat melihat langsung menuju cahaya sekalipun cahaya itu terang. Namun bagi penderita mata silinder, mata tidak memiliki kemampuan untuk melihat langsung pada arah cahaya. Bila di paksakan, akan membuat penglihatan menjadi berbayang.

  1. Kesulitan melihat pada tempat dengan cahaya redup

Selain tidak dapat melihat langsu kea rah cahaya, pengidap mata minus juga di indikasikan akan kesulitan melihat pada tempat dengan cahaya yang redup. Pasalnya, kondisi mata yang tidak normal akan kesulitan untuk menangkap cahaya dan menyalurkannya menuju retina. Kondisi ini akan membuat mata tidak dapat melihat dengan jelas pada malam hari.

  1. Buramnya Penglihatan

Selain tidak dapay melihat langsung menuju arah cahaya yang terang, penglihatan yang buram juga menjadi salah satu gejala mata silinder. Sebab, pengidap mata silinder memiliki kondisi mata yang sudah tidak memiliki kemampuan untuk dapat mengoreksi keburaman penglihatan. Selain itu, mata juga tidak dapat melihat focus pada objek. Hal ini menjadi salah satu indikasi dari gejala mata silinder.

  1. Tidak bisa melihat garis lurus

Bagi pengidap mata silinder, ketika harus melihat garis lurus maka penglihatan yang di hasilkan oleh mata akan nampak seperti miring dan berbayang. Pada kondisi mata silinder yang cukup parah, garis lurus yang di lihat akan Nampak lebih jadi satu atau ganda. Jika kondisi ini terjadi maka dapat di artikan sebagai mata silinder atau kelainan refraksi mata lainya.

  1. Sakit kepala

Normalnya mata akan berfungsi dengan baik dan dapat melihat dengan normal. Namun, pengidap mata silinder tidak dapat melihat objek dengan jelas sehingga memerlukan focus yang ekstra agar dapat melihat dengan jelas. Hal ini akan menyebabkan munculnya rasa sakit pada kepala bagian depan (Lobus Frontal).

  1. Sudut penglihatan yang menyempit

Adanya penglihatan dengan sudut yang menyempit merupakan salah satu indi kasi gejala mata silinder. Hal ini dpat di ketahui ketika melihat objek yang jauh, maka mata akan menyipitkan kelopak agar dapat melihat dengan jelas. Selain itu, kondisi mata selinder juga akan memaksa penderitanya memiringkan kepala agar objek dapat terlihat dengan jelas.

  1. Melihat objek dengan mendekatkannya

Pada dasaranya, mata silinder sangat umum di temukan muncul di sertai dengan rabun jauh atau dekat. Namun seseorang yang tengah mengalami mata silinder cederung tidak dapat melihat pada objek yang letaknya jauh sama seperti mata minus atau rabun jauh. Kondisi ini mengakibatkan mata perlu untuk mendekatkan objek agar dapat melihat dengan lebih jelas.

Diagnosis mata silinder

Ciri atau gejala mata silinder

Untuk mengetahui dengan lebih pasti terkain kondisi mata, kamu dapat pergi ke dokter untuk mendapatkan hasil yang akurat. Umumnya dalam upaya untuk mengetahui apakah seseorang mengalami kondisi mata silinder, dokter akan melakukan beberapa tes mata. berikut adalah beberapa jenis mata untuk mengetahui kondisi mata.

  • Vision test

Dalam upaya untuk mengetahui kondisi mata, cara yang paling umum di lakukan adalah menggunakan vision test. Dokter akan meminta pasien untuk melihat atau membaca huruf-huruf dengan berbagai ukuran yang berbeda di tempat yang berjarak 20 kaki atau 6 meter dari pasien.

  • Retinoscope

Cara yang kedua adalah dengan menggunakan retinoscope. Pasien akan di minta untuk menggunakan lensa koreksi dengan bantuan alat retinoscope untuk menentukan hasil yang lebih objektif.

  • Uji refraksi

Selain retinoscope, tes yang di lakukan untuk memeriksa kondisi mata adalah dengan melakukan uji refraksi. Cara ini di lakukan dengan menggunakan alat bernama refraktol optikal. Mesin ini memiliki fitur berbagai jenis lensa korektif dengan kekuatan yang bervariasi. Dengan menggunakan alat ini kondisi mata akan terlihat dan lensa jenis apa yang harus di pakai akan di ketahui.

  • Keratometri

Dokter akan menggunakan alat bernama keratometer untuk melihat dan mengukur kelengkungan pada kornea mata. Selain untuk mendiagnosis kondisi mata, alat ini juga akan menentukan ukuran lensa yang sesuai dengan kondisi mata.

  • Topografi kornea

Cara yang satu ini hampir mirip dengan keratometri. Bedanya, pada metode ini, dokter tidak akan mengguanakn alat seperti keratometer. Namun dokter akan menggunakan alat yang lebih canggih dan lebih presisi. Namun, biasanya metode ini metode pemeriksaan ini di gunakan ketika tindakan operasi untuk mengatasi astigmatisme akan di lakukan.

Gangguan penglihatan atau kelaina refraksi mata merupakan masalah kesehatan yang dapat di alami oleh samua orang. Meskipun kondisi mata silinder cenderung terjadi karena faktor genetik atau keturunan, namun kondisi ini dapat di alami oleh semua orang. Semakin cepat gangguan penglihatan di ketahui atau terdekteksi, maka langkah pencegahan juga dapat di lakukan sesegera mungkin agar kondisi mata silinder tidak semakin bertambah parah. Meskipun belum di ketahui dengan pasti penyebab mata silinder, namun gejala-gejala di atas adalah faktor umum yang menjadi penyebab mata silinder pada kebanyakan orang.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai ciri atau gejala mata silinder. Gangguan pada penglihatan seringan apapun sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi mata dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klinikmatanusantara
  • Optiktunggal

Cara Mengobati Kondisi Mata Silinder

Hallo Kawan Mama, Gangguan penglihatan adalah salah satu kondisi adanya ketidaknormalan pada mata yang umum terjadi. Pada dasarnya, gangguan penglihatan yang umumnya di alami oleh kebanyakan orang adalah rabun dekat atau rabun jauh. Namun ada satu gangguan penglihatan yang umumnya tidak di sadari oleh para penderitannya, yakni mata silinder. Kenapa demikian? Karena umumnya mata silinder muncul di sertai dengan kondisi rabun jauh atau rabun dekat. Adakah cara mengobati mata silinder?

Apa Itu Mata Silinder ?

Cara Mengobati Mata Silinder

Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya untuk kita mengetahui terlebih dahulu apa itu mata silinder? Mata silinder atau juga di kenal dengan sebutan astigmatisme pada dasarnya adalah kondisi dari bentuk kornea mata yang tidak berbentuk bulat sehingga tidak menjadikannya melengkung dengan sempurna. Kondisi ini membuat cahaya yang masuk tidak dapat di biaskan tepat menuju retina. Cahaya yang masuk tersebut jatuh di depan atau di belekang retina.

Kondisi ini membuat penderitanya tidak dapat melihat dengan jelas atau penglihatan yang kabur. Di lansir dari laman Havard Medical school, kornea dan lensa mata normalnya memiliki bentuk bulat sempurna. Kondisi ini akan memungkinkan semua cahaya dapat masuk dan dapat di tangkap dan di biaskan dengan baik oleh kornea mata. sedangkan korena pada mata silinder memiliki bentuk oval, sehingga mata tidak bisa sepenuhnya memfokuskan seluruh cahaya yang masuk munuju retina.

Akibat kondisi tersebut, mata tidak dapat melihat dengan baik atau mengalami kaburnya penglihatan pad objek yang jauh ataupun dekat. Tidak banyak yang menyadari bahwa kondisi  matanya tengan mengalami mata silinder. Karena memang, mata silinder ini umumnya muncul di sertai dengan  eabun dekat ataupun rabun jauh. Pada kondisi rabun jauh atau dekat, gejala yang muncul hamper sama dengan mata silnder, sehingga banyak orang yang tidak mengetahui kondisi tersebut.

Bagaimana Cara Mengobati Mata Silinder ?

Penderita mata silinder tidak dapat melihat objek dengan jelas pada objek jarak yang jauh ataupun dekat. Sehingg pada kondisi tersebut, penderita mata silinder membutuhkan alat bantu penglihatan agar dpat melihat dengan jelas. Meskipun demikian, kondisi mata silinder tetap dapat di cegah dan di obati. Pada dasaranya, pengobatan mata silinder ini memiliki beberapa cara yang umumnya di gunakan dalam dunia medis.

Menggunakan kaca mata, lensa kontak dan operasi mata silinder adalah pegobatan yang umumnya di lakukan untuk mengobati kondisi ini. Namun ada beberapa cara lain yang di anggap dapat menyembuhkan kondisi mata silinder. Berikut adalah beberapa cara mengobati kondisi mata silinder.

  1. Menggunakan Kaca Mata Silinder

Sebagiamana yang telah di jelaskan di atas, bahwa kondisi mata silinder membuat penderitanya membutuhkan alat bantu penglihatan agar dapat melihat dengan jelas. Kaca mata adalah salah satu alat bantu penlihatan yang dapat di gunakan untuk membantu penderita matas silinder agar dapat melihat dengan lebih jelas, baik dekat maupun jauh.

Pada kaca mata silinder di desain khusus melengkung untuk memfokuskan cahaya yang masuk sehingga dapat fikus menuju retina. Dengan begitu, penggunaan kaca mata khusus mata silinder dapat menangkal penglihatan yang kabur. Namun di ketahui bahwa penggunaan kaca mata hanya sebatas membantu melihat dan bukan untuk mengobati.

  1. Lensa Kontak

Pada dasarnya, lensa kontak merupakan salah satu alat bantu penglihatan seperti halnya dengan kaca mata. Namun lensa kontak memiliki bentuk yang berbeda dan cednrung lebih minimalis dan simple untuk di gunakan di bandingkan dengan kaca mata. karenanya, untuk kemu yang terganggu dengan kaca mata kamu dapat menggunakan lensa kontak sebagai penggantinya.

Sama halnya seperti kaca mata, Lensa kontak juga di desain khusus untuk mata silinder dan biasa di sebut dengan istilah toric. Lensa kontak jenis ini akan membantu mata silinder melihat dengan cara menangkap dan membelokkan cahaya yang masuk hingga tepat menuju pada retina. Semakin parah kondisi mats ilinder, maka sebaiknya gunakan lensa yang lebih kaku.

  1. Melakukan Operasi Refraktif

Mengingat mata silinder adalah salah satu kelainan refraktif pada mata, maka penderita mata silinder dapat mengatasinya dengan melakukan operasi refraktif. Metode operasi refraktif merupakan sebuah langkah medis yang biasa di lakukan untuk mangobati kondisi kelainan refraktif pada mata. beberapa metode operasi refraktif dapat di lakukan, seperti, LASIK, LASEK, PRK dan AK atau LRI.

    • Operasi LASIK

Operasi LASIK atau Laser-Assisted In Situ Keratomileusis adalah salah satu metode yang di gunakan untuk mengobati kondisi rabun jauh, dekat hingga silinder. Dalam prakteknya, pdosedur operasi LASIK menggunakan sebuah laser yang di gunakan untuk membentuk kornea. Hal tersebut di gunakan untuk memperbaiki cara mata memfokuskan cahaya pada menuju retina.

Dengan metode LASIK akan di buat flap (pembukaan lapisan) tipia pada kornea. Kemudian flap akan di lipat kembali dan sejumlah khusus jaringan korena di bawah flap akan di angkat dengan menggunakan laser excimer dan kemudian flap akan di kembalika pada tempat asalnya. Dengan begitu kondisi korena akan kembali melengkung dengan sempurna dan dapat memfokuskan cahaya pada retrina.

    • Operasi LASEK

Operasi LASEK atau Laser Asissted subepithelial keratomileusis merupakan salah satu metode operasi untuk mengatasi mata silinder. Pada dasranya, operasi LASEK hamipr sama dengan operasi LASIK. Namun pada  operasi LASEK menggunakan prosedur di mana lapisan kornea yang cenderung lebih tipis hingga setipis lapisan epitel.

Lapisan tersebut akan di lipat di belakang untuk membatasi cedera pada mata yang di sebabkan oleh aktivitas sehari-hari. Metode operasi yang satu ini di anggap sebagai metode yang paling cocok mengatasi mata silinder. Kondisi korena yang cenderung tipis atau tingginya risiko cedera mata akan cocok menggunakan metode LASEK

    • PRK

Operasi PRK atau Photorefractive Keratectomy merupakan metode operasi yang di gunakan untuk mengatasi kondisi rabun jauh atau dekat dan mata silinder dalam tahap ringan. Metode operasi ini juga menggunakan laser untuk mebentuk kembali kornea mata. Laser akan memancarkan cahaya yang sejuk dari sinar Ultraviolet pada permukaan korena mata dan tidak di bawah flap kornea seperti metode LASIK.

    • AK Atau LRI

AK atau Lri bukan metode operasi yang menggunakan laser, melainkan operasi bedah yang di gunakan untuk memperbaiki astigmatisme atau mata silinder. Sebab, kornea pada penderita mata silinder biasanya berbentuk seperti bola kaki. AK atau LRI akan mengoreksi mata silinder dengan mambuat satu atau dua sayatan di bagian kornea yang paling curam. Sayatan ini akan membuat kornea menjadi lebih santai dan lebih bulat.

  1. Mengkonsumsi Suplemen

Sama seperti halnya dengan organ tubuh lainya, mata juga membutuhkan suplai gizi dan nutrisi agar dapat berfungsi dengan baik. Kondisi mata yang kekurangan akan gizi atau nutrisi akan berdampak buruk pada pada mata dan berisiko menyababkan kondisi mata silinder. Bahan makanan yang mengandung banyak gizi dan nutrisi sangat si perlukan untuk memenuhi kebutuhan mata.

selain suplemen yang di anjurkan dokter atau yang berada di toko atau apotik, kamu dapat menemukan gizi dan nutrisi pada bahan makanan alami. Seperti, sayuran hijau, wortel, buah-buahan dengan kandungan vitamin A, C dan D serta kacang dan biji-bijian.

  1. Kompres Dengan Air Hangat

Salah satu cara untuk mengurangi atau mengobati kondisi mata silinder adalah dengan mengompres mata menggunakan air hangat. Alat bantu penglihatan seperti kaca mata atau lensa kontak memang mambantu penglihatan. Namun akan lebih baik bila tidak tergantung pada keduanya. Cobalah mengompres mata dengan rutin agar otot mata menjadi lebih rileks dan mata silinder akan lebih berkurang.

  1. Pola Hidup Sehat

Pola hidup sehat merupakan sebuah cara hidup dengan aktiviitas dan pola makan yang baik dan mengedepankan kesehatan. Bahkan sekarang ini banyak sekali yang sudah mulai menerapkan pola hidup sehat. Dengan menerapkan pola hidup sehat maka kondisi dari oragn tubuh juga akan terjaga, termasuk kesehatan mata.

Dalam hal ini, kamu dapat melakukan olahraga mata untuk menjaga kesehatan dan menghindari mata dari genagguan penglihatan. Pola makan yang sehat serta rajin menjaga kebersihan mata tentu sangat baik untuk kesehatan mata dan menjauhkan mata dari radikal-radikal bebas.

Kondisi mata silinder merupakan salah satu kelainan refraski mata yang membuat penderitanya tidak dapat melihat objek dengan jelas. Seperti halnya dengan kondisi rabun jauh atau dekat, mata silinder juga membuat penderitanya tidak dapat melihat objek jauh atau dekat dengan jelas. Meskipun umumnya kondisi mata silinder terjadi akibat faktor gentik atau keturunan, namun kondisi ini dapat di cegah dengan mejaga kondisi kesehatan mata. beberapa hal di atas adalah cara – cara yang banyak di lakukan untuk mencegah dan mengobati mata silinder. Pola hidup sehat adalah salah satu kunci terjaganya kondisi kesehatan dari organ-organ tubuh

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai cara mengobati mata silinder. Untuk mencegah terjadinya risiko-risiko yang lebih parah akibat mata silinder, maka perlu adanya langkah sseegera mungkin untuk mengobati kondisi mata silinder.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Optikeksis
  • Alodokter
  • Popmama
Faktor Penyebab Kondisi Mata Silinder

Faktor Penyebab Kondisi Mata Silinder

Hallo Kawan Mama, Apakah penglihatanmun Nampak kabur hingga harus memicingkan mata agar dapat melihat objek dengan jelas? Sebaiknya segera periksakan mata kamu jika mengalami kondisi tersebut. Sebab kondisi tersebut  bisa saja menjadi indikasi atau gejala mata kamu tengah mengalami kondisi mata silinder. Karena seperti halnya dengan rabun dekat (hipermetropia) dan mata minus atau rabun jauh (miopia), mata silinder juga tidak sedikit orang yang mengalaminya. Tentunya kondisi ini tidak lepas dari beberapa faktor yang menjadi penyebab munculnya mata silinder.

Pada dasaranya, mata silinder atau juga di kenal dengan istilah astigmatisme adalah salah satu dari gangguan penglihatan yang membuat penglihatan penderitanya manjadi kabur. Hal ini terjadi akibat struktur kornea yang tidak cembung dengan sempurna. Karena seharusnya bentuk dari kornea mata bulat sehingga dapat membiaskan cahaya yang masuk dengan baik. Akibatnya, mata tidak bisa untuk membiaskan cahaya sehingga tiitik focus dari cahaya tidak jatuh tepat pada retina. Dalam kondisi mata yang normal, mata dapat menerima dan mebiaskan cahaya tepat pada retina. Ketika cahaya yang jatuh tidak tepat di retina maka penglihatan akan menjadi kabur. Kondisi mata silinder ini dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batasan usia.

Kondisi ini umumnya di sebabkan oleh faktor bawaan dari lahir atau di sertai dengan kondisi mata minus atau rabun jauh dan juga rabun dekat. Meskipun demikian, ternayata ada beberapa faktor lain yang menyebabkan kondisi mata silinder dapat terjadi. Berikut ini adalah pembahasan dari Kawan Mama mengenai beberapa penyebab terjadinya kondisi mata silinder. Dengan mengethui penyebab terjadinya mata silinder kita dapat melakukan pencegahan yang sesuai dan tepat.

Penyebab Terjadinya Kondisi Mata Silinder

Penyebab Kondisi Mata Silinder

Di lansir dari laman American Academy of Ophthalmology menyebutkan bahwa mata silinder yang di kenal dengan istilah astigmatisme ini terjadi akibat kelngkungan korena yang tidak normal. Kelengkungan atau kurvatur mata yang tidak sempurna tersebut menyebabkan penglihatan menjadi kebur dan berbayang atau focus yang lebih dari satu. Pada konsdisi normal bola mata akan melengkung bulat sempurna. Namun pada kondisi mats silinder, bentuk bola mata cenderung oval seperti telur.

Gangguan penglihatan berupa refraksi mata memang menjadi masalah pengliahatan yang kerap di alami banyak orang. Bahkan menurut data infografis dari kementrian kesehatan RI manyebutkan bahwa gangguan refraski mata menempati urutan pertama sebagai gangguan mata yang paling banyak di alami oleh masyarakat dunia hingga mencapai angka 48,99%. Bahkan di katakana bahwa kondisi mata silinder berisiko menyebabkan hilangnya penglihatan atau kebutaan pada penderitanya.

Umumnya penyebab terjadinya kondisi mata silinder ini adalah faktor bawaan dari lahir yang berkembang seiring bertambahnya usia. Selain itu kondisi ini bisa setelah mengalami cedera pada mata atau melakukan operasi mata. Namun, kondisi ini juga dapat terjadi oleh mereka yang mengalami kondisi berikut ini.

  1. Faktor Genetik Atau Keturunan

Faktor genetik atau keturunan menjadi salah satu faktor yang paling umum menyebabkan kondisi mata silinder. Orang tua atau anggota keluarga yang memiliki riwayat mata silinder atau astigmatisme berisiko dapat menyebabkan keturunanya memiliki kondisi yang sama. Jadi jangan kaget apabila keluargamu mengalami mata silinder dan kamu juga ikut mengalami hal yang sama.

  1. Kelainan Mata

Beberapa kelainan mata juga dapat menyebabkan seseorang mengalami kondisi mata silinder. Seperti halnya kelainan mata berupa keratoconus. Kelainan mata yang satu ini berupa kondisi kornea mata yang menipis dan menonjol seperti kerucut. Seseorang yang memiliki riwayat kelainan mata keratoconus memiliki risiko besar akan mengalami kondisi mata silinder.

  1. Terdapat Jaringan Parut Pada Kornea

Adanya jaringan parut pada kornea mata juga dapat menjadi salah satu penyebab mat silonder. Seba jaringan parut tersebut akan menganggu kornea untuk menerima cahaya dan membiaskannya pada retina. Akibatnya cahaya tersebut tidak dapat di biaskan tepat pada retina sehingga terjadilah kondisi mata silinder

  1. Kondisi Rabun Jauh Atau Dekat Yang Parah

Sebagaimana telah di jelaskan di atas, bahwa umumnya mata silinder ini di sertai dengan kondisi mata yang mengalami kelainan mata rabun jauh atau dekat. Kondisi rabun jauh atau dekat membuat mata tidak dapat melihat objek dengan jelas pada jarak tertentu. Bahkan, tidak jarang akibat kondisi ini membuat terjadinya kondisi penglihatan ganda pada penderitanya.

  1. Pernah Menjalani Operasi Mata Akibat Katarak Dan Penyakit Lainya

Faktor berikutnya yang dapat menyebabkan menyebabkan terjadinya kondisi mata silinder adalah riwayat menjalani operasi mata. beberapa kelainan atau penyakit pada mata memang mengharuskan penderitanya untuk melakukan operasi agar dapat sembuh. Namun tidak jarang juga operasi yang telah di lakukan menyebabkan terjadinya kondisi mata silinder.

Pada dasaranya, terjadinya kondisi mata silinder tidak di sebabkan oleh aktivitas buruk atau kebiasaan yag keliru. Namun bukan berarti kebiasan-kebiasaan tersebut dapat di lanjutkan dan tidak di perbaiki. Sebab bukan tidak mungkin kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut dapat menjadi peyebab munculnya kelainan atau peyakit mata yang lainya. Beberapa cara dapat di lakukan untuk mencegah atau mengurangi kondisi mata silinder agar tidak semakin memburuk. Seperti dengan menggunakan kaca mata lensa kontak khusus matra silinder. Selain itu, penderita mata silinder juga dapat melakukan langkah operasi agar kondisi mata dapat pulih dan melihat dengan normal tanpa bantuan kaca mata atau lensa kontak.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai faktor yang menjadi penyebab terjadinya kondisi mata silinder. Meskipun tidak di sebabkan oleh faktor seperti kebiasaan buruk dan sebagaianya, tentunya menjaga dan merawat kesehatan mata sangat penting untuk di lakukan. karena kondisi mata yang sehat akan membuat fungsi pengliahatan dapat bekerja dengan lebih baik.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klinikmatanusantara
  • Orami