Faktor Penyebab Dan Gejala Kondisi Rabun Dekat

Hallo Kawan Mama, Salah satu kondisi gangguan penglihatan yang sering di alami oleh kebanyakan orang adalah rabun dekat. Umumnya pederita rabun dekat ini tidak dapat melihat benada atau objek yang letaknya dekat. Namun penderita rabun dekatmasih dapat melihat benda atau objek yang letaknya jauh. Kondisi ini membuat penderita rabun jauh perlu sedikit menjauhkan jangkauannya untuk melihat objek tersebut. tentunya, kondisi ini terjadi karenya adanya beberapa penyebab dan gejala yang muncul pada kondisi rabun dekat.

Pada dasarnya, rabun dekat atau biasa di kenal dengan istilah hipermetropia merupakan sebuah gangguan penglihatan yang membuat pdeneritanya tidak dapat melihat objek yang letaknya dekat. Pada objek yang letaknya dekat, mata tidak dapat melihat dengan jelas dan penglihatan menjadi kabur atau buram. Seperti ketika membaca buku atau tulisan atau gambar yang membubat penderita rabun dekat harus sedikit menjauhkan pandangannya. Umumnya, kondisi rabun dekat ini terjadi pada orang dengan usia 40 tahun ke atas. Namun tidak jarang di temukan pada usia anak-anak yang mengalami kondisi rabun dekat. Anak-anak yang mengalami kondisi rabun dekat dalam tahap ringan dapat melihat objek yang dekat dengan menyipitkan mata. Namun hal ini tidak berlaku pada orang dewasa atau orang tua, meskipun menyipitkan mata orang tua tetap kan kesulitan untuk melihat objek dekat.

Kondisi rabun dekat pada dasarnya tidak datang serta merta begitu saja, melainkan ada beberpa faktor yang menjadi penyebab seseorang mengalami kondisi rabun dekat. Lalu apa yang faktor yag menjadi penyebab terjadinya kondisi rabun dekat? Pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa faktor penyebab dan gejala kondisi rabun dekat.  Karena kondisi rabun dekat dapat di cegah dengan mengetahui penyebabnya untuk melakukan langkah pencegahan.

Faktor Penyebab Kondisi Rabun Dekat

Faktor Penyebab Dan Gejala Rabun Dekat

Jika seseorang yang mengalami kondisi mata minus atau rabun jauh tidak dapat melihat objek yang jauh, maka rabun dekat adalah kondisi sebaliknya. Rabun dekat membuat penderitanya tidak dapat melihat objek yang letaknya jauh. Orang dengan usia 40 tahun ke atas merupakan usia yang rawan mengalami kondisi rabun jauh. Namun banyak dari usia anak-anak yang mengalami kondisi tersebut. Pada usia anak-anak, kondisi rabun dekat dapat hilang seiring bertambahnua usia.

Di lansir dari laman sehatq menyebutkan bahwa WHO memperkirakan lebih dari 285 juta orang di dunia mengalami gangguan penglihatan dan 42% dari mereka di sebabkan oleh adanya kesalahan refraksi yang tidak di koreksi. Kondisi rabun dekat atau hipermetropia ini terjadi akibat adanya bentuk kornea atau lensa yang tidak normal sehingg mengakibatkan mata tidak dapat melihat dengan jelas pada objek yang dekat.

Selain terjadi pada usia 40 ntahun keatas, rabun dekat juga sering terjadi pada anak-anak yang muncuk sejak lahir dan bisa saja menurun dari orang tua. Kondisi ini membuat penderitanya memerlukan bantuan kaca mata atau lensa kontak untuk dapat melihat objek yang letaknya dekat. Dengan begitu mata dapat melihat dengan lebih jelas serta dapat menjadi media mengobati rabun jauh. Selain itu, pengobatan rabun dekat yang dapat di lakukan adalah dengan melakukan operasi.

Menurut American Optometric Association Berikut adalah penyebab terjadinya kondisi rabun dekat.

  1. Faktor genetic atau keturunan
  2. Usia yang lebih dari 40 tahun
  3. Kondisi mata yang terlalu pendek dan kornea yang kurang melengkung
  4. Lensa terletak lebih jauh di belakang mata di bandingkan dengan kondisi mata normal
  5. Diabetes
  6. Kanker mata
  7. Gangguan pada pembulih darah pada retina
  8. Retinopati atau tumor mata

Gejala Munculnya Kondisi Rabun Dekat

Faktor Penyebab Dan Gejala Kondisi Rabun Dekat

Umumnya, kondisi rabun dekat akan di ketahui oleh dokter dengan gejala dan keluhan yang muncul dari penderitanya. Berikut adalah gejala yang muncul pada kondisi rabun dekat atau hipermetropia.

  1. Kesulitan melihat benda atau objek dekat
  2. Kesuliatan membaca
  3. Mata berair
  4. Rasa nyeri pada kepala
  5. Penglihatan yang kabur
  6. Mata yang tegang atau sakit hingga terasa terbakar
  7. Mata mudah lelah ketika beraktivitas

Kondisi rabu dekat yang di alami oleh usia anak-anak dapat di atasi dengan menggunakan kaca mata atau lensa kontak dan akan membaik seiring bertambahnya usia. Namun pada usia 40 tahun ke atas, kondisi rabun dekat cukup lambat atau bahkan sulit untuk mata kembali normal. Sehingga penanganan yang baik untuk mengatasi kondisi rabun dekat adalah dengan melakukan langkah operasi. Dengan mengatahui gejala yang telah di jelaskan di atas, maka kita dapat segera melakukan langkah pencegahan agar kondisi rabun dekat tidak semakin parah.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai faktor penyebab dan gejala rabun dekat. Kondisi mata yang mengalami gangguan tentu akan membuat tidak nyaman dan menganggu segala aktivitas. karenanya langkah pencegahan perlu di lakuakn untuk mengobati dan mengembalikan kondisi kesehatan mata.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hallosehat
  • alodokter
Cara Mengobati Kondisi Mata Juling

Cara Mengobati Kondisi Mata Juling

Hallo Kawan Mama, Beberapa dari kita atau orang yang kita kenal atau bahkan diri kita sendiri memiliki kondisi gangguan penglihatan. Karena mata memang merupakan salah satu bagian dari organ tubuh yang sangat sensitive dan mudah terkena gangguan penglihatan. Salah satu gangguan yang kerap di alami orang pada umumnya, terutama pada anak-anak adalah mata juling. Kondisi mata juling ini akan menganggu penglihatan bagi penderitanya. Lalu adakah cara mengobati seseorang yang mengalami kondisi mata juling?

Pada dasaranya, kondisi mata juling ini dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal waktu dan batasan usia. Namun kondisi ini lebih sering di alami oleh usia kanak-kanak pada umumnya. Mata juling adalah sebuah kondisi di mana penderitanya memiliki mata yang tidak dapat melihat dengan selaras antar kedua bola matanya. Umumnya mata yang satu akan melihat lurus pada objek, sedangkan mata yang lainya akan bergerak menyilang dan tidak melihat lurus ke arah objek. Akibatnya penderita mata juling memiliki risiko penglihatan ganda. Jika kondisi ini di biarkan, maka mata juling berpotensi menjadi permanen. Bahkan dalam kondisi yang lebih buruk lagi, mata juling dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan. Selain itu, kondisi mata juling tentu akan berpengaruh kepada keadaan sikologi penderitanya, terutama anak-anak. karena kondisi ini cenderung membuat anak atau orang yang menderitanya di kucilkan atau mendapat bullying yang akan mempengaruhi sikologi sang anak.

Banyak kasus yang menyebutkan bahwa kebanyakan anak penderita mata juling menjadi tidak percaya diri bahkan mengalami depresi. Namun setiap ada masalah pasti ada jalan keluarnya. Kondisi mata juling ini juga dapat di obati dengan beberapa cara. Berikut ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa cara mengobati mata juling. Karena langkah pencegahan atau pengobatan perlu segera di lakukan agar kondisi mata juling tidak bertambah parah.

Beberapa Cara Mengobati Kondisi Mata Juling

Cara Mengobati Kondisi Mata Juling

Kondisi mata juling atau juga di kenal dengan istilah strabismus merupakan kondisi di mana kedua mata memiliki posisi yang tidak sejajar sehingga tidak dapat melihat ke arah pada objek yang sama. Kondisi ini kebih sering di temukan pada anak-anak dan dapat di kenali pada bayai usia 6 bulan. Salah satu penyebab seseorang mengalami mata julling adalah faktor keturunan. Di lansir dari laman Children’s Natioanal menyabutkan bahwa anak-anak dengan riwayat keluarga yang memliki sindrom lebih berisiko untuk mengidap mata juling.

Meskipun mata juling kebanyakan di alami oleh usia anak-anak, namun bukan berarti orang dewasa dapat bersantai dan tenang-tenang saja. Karena sebagaimana yang di jelaskan di atas, bahwa kondisi mata juling dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batasan usia. Selain itu, kondisi mata juling di sebabkan oleh adanya gangguan otot mata sehingga berpengaruh pada koordinasi pergerakan antar kedua mata. Beberapa jenis pengobatan dapat di lakukan untuk mengatasi kondisi mata juling. Antara lain sebagai berikut.

  1. Menggunakan Kaca Mata Untuk Mata Juling

Salah satu cara mengatasi kondisi mata juling adalah dengan menggunakan kaca mata. Kaca mata yang di gunakan tidak sama dengan kaca mata yang di gunakan untuk penderita rabun jauh ataupun rabun dekat. Kaca mata yang di gunakan oleh penderita mata juling menggunakan lensa khusus untuk mengatasi mata juling. Yakni kaca mata dengan lensa prisma yang lebih tebal dan di buat khusus untuk memfokuskan pandangan penglihatan ganda akibat kondisi mata juling.

Lensa khusus mata juling tersebut akan bekerja dan mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata shingga memudahkan mata untuk focus melihat berbagai objek. Selain dalam bentuk kaca mata, lensa prsima ini juga di buat ke dalam bentuk lensa kontak sehingga tidak akan mempersempit pandangan dan terkesan sipmel dan minimalis. Umumnya, penggunaan lensa prisma ini menjadi rekomendasi oleh para dokter sebagai tahap awal mengobati mata juling.

  1. Melakukan Terapi

Selain menggunakan kaca mata ata lensa prisma, melakukan terapi juga merupakan salah satu cara mengobati kondisi mata juling. Bahkan tidak sedikit dokter yang menganjurkan pada pasien penderita mata juling untuk melakukan terapi. Karena kondisi mat juling umumnya di sebabkan oleh otot mata yang tidak seimbang sehingga memerlukan terapi berupa adanya pelatihan atau tambahan aktivitas untuk melatih otot mata sehingga dapat berfungsi dengan lebih baik.

Terapi penglihatan berisi program aktivitas visual yang sudah terstruktur untuk meningkatkan koordinasi mata dan focus mata. Selain itu, hubungan antar mata dengan otak juga akan ikut terlatih menjdi lebih baik. Berikut adalah beberapa terapi yang berisi latihan  untuk mengobati kondisi mata juling.

    • Pushup Pencil

Pushup pencil adalah salah satu metode terapi yang dapat dan biasa di lakukan sebagai langkah mengobati mata juling. Caranya adalah dengan menggunakan bantuan pencil yang di letakkan pada satu titik yang sejajar dengan mata. Fokuskan kedua mata pada pensil sembari menjauhkan dan mendekatkan pensil dengan mata. Lakukan hal tersebut hingga 15 menit dalam satu hari untuk melatih otot dan focus mata.

    • Brock String

Selain melakukan Pushup pencil, penderita mata juling juga dapat melakukan terapi dengan metode brock string. Metode ini membutuhkan tali dengan panjang 12-30 cm dan 3 manik-manik dengan warna berbeda. Ikatkan manik-manik pada tali tersebut dengan jarak yang sama antar manik-manik. Posisikan tali dan manik-manik tersebut di depan hidung secara horizontal dan latih mata dengan memfokuskan mata pada manik-manik tersebut.

  1. Operasi Mata Juling

Melakukan operasi adalah salah satu cara mengobati kondisi mata juling yang pali cepat di lakukan. Dan metode yang satu ini termasuk ke dalam operasi rawat jalan cepat dengan hanya membutuhkan waktu 1 sampai 2 jam. Di lansir dari Mayo Clinic menyebutkan bahwa operasi mata juling di lakukan untuk memperbaiki posisi otot mata yang mengalami gengguan sehingga dapat kembali dalam posisi normal. Sebelum melakukan operasi, umumnya pasien akan di minta untuk melakukan serangkaian pemeriksaan terlebh dahulu.

Dengan adanya pemeriksaan terlebih dahulu, membuat dokter dapat mengetahui seberapa langkah yang di perlukan untuk mengoreksi dan mengatur posisi otot mata sehingga dapat kembali normal. Pasca operasi, umumnya penglihatan pasien menjadi berbayang selama beberapa hari akibat proses operasi dan hanya membutuhakan waktu sekitar seminggu untuk sembuh dan kembali normal.

Pada kondisi tersebut, umumnya dokter akan memberikan resep obat sebagai Pereda ras sakit akibat operasi. Namun sama halnya seperti melakukan operasi lainya, operasi mata juling juga memiliki risiko atau efek samping yang bisa terjadi. Berikut adalah beberapa efek samping akibat operasi mata juling.

    • Mata Bengkak
    • Infeksi Mata
    • Mata Merah
    • Penglihatan Berbayang Dan Kabur
    • Mata Mengeluarkan Darah
    • Abrasi Kornea.

Apabila gejala-gejalaakibat operasi tersebut muncul, baiknya segera periksakan kondisi tersebut ke doter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

  1. Penutup Mata

Kondisi mata juling, umumnya akan menyebabkan mata malas pada atau amblyopia pada penderitanya. Dan salah satu metode untuk mengobati kondisi tersebut adalah dengan menggunakan penutup mata. Metode ini di percaya dapat meningkatkan control mata yang tidak sejajar. Umumnya hal ini di lakukan dengan melakukan beberapa aktivitas pelatihan untuk meningkatkan focus mata.

  1. Menggunakan Obat Tetes Mata

Selain melakukan cara-cara di atas, menggunakan obat tetes mata juga di ketahui dapat mengobati kondisi mata juling. Penyutikan botox (botulinum toksin) atau tetes mata di anggap dapat menyesuaikan dan mengembalikan posisi mata pada kondisi  mata juling ringan. Suntikan botox akan berfungsi meregangkan otot mata sehingga kondisi pergerakan mata yang terganggu dapat kembali normal dan dapat focus untuk melihat.

Di lansir dari laman Kids Helath, suntikan botox tipe A dapat melemahkan otot mata yang terlalu bergerak aktif. Metode ini dapat di lakukan sebagai alternative operasi atai dengan operasi. Pastikan mengecek dan konsultasikan dulu ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

Kondisi mata juling memang kerap terjadi dan di alami oleh kebanyakan orang. Kondisi ini akan sangat menganggu penglihatan dan tentunya mempengaruhi kondisi pesikologi penderitanya. Karenanya pengobatan mata juling perlu untuk di tangan sesegera mungkin. Sebab bukan tidak mungkin penanganan yang terlambat dapat menyebabkan kondisi tersebut menjadi lebih buruk. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat menjadi permanen, bahkan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan. Karenanya adanya penanganan yang di lakukan sesegera mungkin sebagai cara untuk mengobati kondisi mata juling.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai cara mengobati mata juling. Cara-cara di atas adaah beberapa cara yang di anggap aman dan sudah teruji hasilnya dengan baik. Kenali gejala kondisi mata juling agar dapat segera mencegah terjadinya mata juling.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Orami
Faktor Penyebab Kondisi Mata Juling

Faktor Penyebab Kondisi Mata Juling

Faktor Penyebab Kondisi Mata Juling

Penyebab Kondisi Mata Juling

Hallo Kawan Mama, Mata juling adalah salah satu masalag gangguan penglihatan yang umumnya di alami oleh kebanyakan orang. Kondisi ini umumnya lebih sering di alami pada usia kanak-kanak dan bayi. Bahkan kondisi mata juling ini menyumbang hingga 25 % dari semua ketidakselarasan dan masalah gangguan penglihatan pada anak-anak. Namun tidak jarang juga orang dewasa memiliki hal yang menjadi penyebab mengalami kondisi mata juling. Kondisi ini membuat penderitanya mengalami gangguan penglihatan di mana kedua matanya tidak dapat melihat lurus dengan selaras dan focus pada objek yang sama.

Pada dasarnya kondisi mata juling atau juga di kenal dengan istilah strabismus yang membuat bola mata tidak dapat melihat lurus sejajar dan seirama. Kondisi ini terjadi akibat otot dari kedua mata yang tidak berfungsi dengan baik dan normal sehingga membuat posisi dan gerak dari bola mata menjadi terganggu dan tidak seimbang. Hal tersebut akan membuat otak akan menerima informasi yang berbeda dari masing masing bola mata. Akibatnya salah satu bola mata dapat melihat lurus kea rah objek sedangkan mata yang lainya melihat ke arah yang arah lain atau berlawanan. Agar kedua mata dapat melihat dengan focus dan jelas pada satu objek yang sama di butuhkan kerja otot penglihatan secara sinergis. Apabila ketidakseimbangan terjadi maka akan mempengaruhi terhadap focus pandang pada objek. Jika tidak segera di atasi, kondisi ini akan menyebabkan mata juling menjadi permanen bahkan meskipun sangat kecil, tetap berisiko menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan atau kebutaan.

Sebagian besar kasus menunjukkan bahwa terjadinya kondisi mata juling ini tidak di pengaruhi oleh faktor genetikal atau keturunan. namun tidak sedikit juga yang mengalami kondisi mata juling yang di sebabkan oleh beberapa faktor lain. Apa saja faktor yang menyebabkan kondisi mata juling? Berikut ini Kawan Mama akan mambahas mengenai beberapa faktor penyebab kondisi mata minus. Karena umumnya banyak yang belum mengerti dan mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi mata juling.

Faktor Penyebab Kondisi Mata Juling

Kondisi mata juling terjadi akibat adanya ketidak seimbangan pada otot mata, atau adanya masalah koordinasi antara otak dan mata. Bahkan beberapa kondisi kesehatan tertentu dapat menyebabkan seseorang mengalami kondisi mata juling. Meskipun belum di ketahui dengan pasti, usia anak-anak adalah usia yang paling rentan mengalami kondisi mata juling. Mengutip dari Children’s Natioanal menyabutkan bahwa anak-anak dengan riwayat keluarga yang memliki sindrom lebih berisiko untuk mengidap mata juling.

Mata juling dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batasan waktu dan usia. Namun kondisi ini biasanya lebih sering di alami dan di diagnosis sejak dini. Sekitar 1 dari 20 anak menunjukan gejala mata juling. Dan kondisi mata juling pada anak-anak dapat biasanya akan muncu dan terlaihat sejak lahir namun gejala yang sangat terlihat dan dapat di sadri dengan mudah terjadi pada bayi dengan usia 3 bulan. Meskipun begitu, orang dewasa juga perlu untuk berhati-hati terhadap kondisi ini.

Di lansir dari laman American Optometric Assosiation, menyebutkan bahwa terdapat 6 otot berbeda di setiap mata. Otot-otot pada mat tersebut akan bekerja secara bersamaan dan membuat keseimbangan pada kinerja gerakan antara kedua bola mata. Dengan adanya kesimbangan tersebut, kedua mata dapat focus melihat sebuah objek yang sama secara bersamaan. Mata juli terjadi akibat tidak adanya keseimbangan pada otot antar kedua bola mata.

Pada dasarnya penyebab kondisi gangguan penglihatan tersebut di bedakan menjadi dua macam, yaitu mata juling pada anak-anak dan pada orang dewasa. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi mata juling.

  1. Penyebab Kondisi Mata Juling Pada Anak-Anak

    • Kelainan genetic yang mempengaruhi pertumbuha tengkorak (Apert Syndrome)
    • Rabun jauh dan dekat
    • Penderita astigmatisme
    • Penderita lumpuh otak
    • mengalami Infeksi atau penyakit campak
    • Riwayat diabetes
    • Cerebral palsy
    • Congenital rubella
    • Hemagioma dekat mata ketika waktu bayi
    • Kelainan gentik (syndrome down)
    • Kelaina genetic langka yang mempengaruhi kulit (Inconenti Pigmenti Syndrome)
    • kelainan genetic langka yang mempengarui tampilan wajah (Noonan syndrome)
    • kondisi genetic yang menyebabkan terbentuknya otot yang lemah (Prader-Willi Syndrome)
    • kelainan yang mempengaruhi mata (retinopathy of Prematurity )
    • kenker langka pada retina (retinoblastoma)
    • cedera otak traumatis
    • kelainan genetic yang menyebabkan cacat lahir (trisomy 18)
    • kelahiran premateur
    • Penyakit lain yang menyebabkan kehilangan penglihatan
  1. Penyebab Kondisi Mata Juling Pada Orang Dewasa

    • Botulisme
    • Diabetes (menyebabkan kondisi yang di sebut Acquired Paralytic Strabismus)
    • Penyakit Graves
    • Guillain-Barre Syndrome
    • Cedera pada mata
    • Cerebrial palsy
    • Keracunan akibat kerang-kerangan
    • Stroke
    • Cedera otak traumatis
    • Kehilangan penglihatan akibat penyakit mata atau kondisi lainya

Selain beberapa faktor kondisi kesehatan di atas, ada beberapa faktor lain yang berisiko menyebabkan kondisi mata juling. Seperti,

  • Faktor keturunan dari orang tua yang memiliki riwayat mata juling atau gangguan penglihatan lainnya.
  • Kelainan genetic yang menyebabkan gangguan penglihatab
  • Adanya kelainan pada otak seperti hidrosefalus, sindrom down, stroke, cedera otak , cerebral palsy atau bahkan tumor otak
  • Inveksi virus seperti penyakit campak
  • Gangguan pada penglihatan seperti penyakit mata malas (amblyopia), rabun dekat hingga kerusakan pada retina
  • komplikasi diabetes pada mata.

Dari sekian banyaknya faktor penyebab terjadinya kondisi mata juling, yang paling umum mengakibatkan kondisi tersebut adalah faktor keturunan. menurut dr. Junaedi seorang dokter spesialis mata RS Pondok Indah-puri indah. Menyebutkan bahwa sekitar 30 % anak-anak dengan kondisi mata juling memiliki anggota keluarga atau orang tua dengan kondisi yang sama. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa faktor-faktor di atas dapat menyebabkan mata mengalami kondisi mata juling. Meskipun kondisi mata juling banyak terjadi pada anak-anak terutama usia muda atau bayi, namun tidak menutup kemungkinan bahwa orang dewasa juga dapat mengalami kondisi mata juling. Oleh sebab itu, sebaiknya mulai rawat kondisi kesehatan mata dan lakukan langkah pecegahan atau periksan ke dokter apabila muncul gejala kondisi mata juling.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai faktor penyebab kondisi mata juling. Kondisi mata juling memang salah satu gangguan penlihatan yang umum di alami kebanyakan orang. Pada tahap awal kondisi ini masih bisa di tangani sendiri atau dengan bantuan medis. Namun jika di biarkan, kondisi ini dapat memperparah kondisi kesehatan pada mata hingga berisiko mengalami kebutaan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Alodokter
Gejala Kondisi Mata Juling

Gejala Kondisi Mata Juling

Gejala Kondisi Mata Juling

Gejala Kondisi Mata Juling

Hallo Kawan Mama, Gangguan terhadap penglihatan memang sering kali di alami dan menjadi keluhan umum pada kebanyakan orang. Terutama pada zaman sekarang di mana sebagian besar dari aktivitas yang kita lakukan mengharuskan kita untuk menghabiskan waktu lebih lama pada layar computer ataupun gadget. Akibatnya banyak sekali peningkatan terhadap keluhan akan adanya gangguan penglihatan. Salah satu kondisi gangguan penglihatan adalah gejala kondisi mata juling.

Apakah kamu salah satu penderita mata juling? Kondisi mata juling, pada dasarnya terjadi akibat posisi kedua mata yang tidak sejajar sehingga membuat mata melihat ke arah yang berbeda pada objek yang sama. Pada kondisi ini, ketika satu mata terfokus pada satu objek mata yang satunya dapat mengarah ke dalam atau menyilang. Selain itu, mata yang satu bisa juga mengarah ke luar (wall eye), mengarah kebawah (hipotropia) atau mengarah kebawah (hyperopia). Umumnya kondisi mata juling ini lebih banyak di alami oleh usia balita dan kanak-kanak. Namun ternyata kondisi mata juling juga dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batas usia. Umumnya, banyak yang beranggapan bahwa kondisi mata juling ini dapat sembuh dengan sendirinya. Namun sayangnya yang benar adalah kondisi mata juling tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Apabila penyakit ini tidak segera di tangani, maka dapat menyebabkan risiko penglihatan ganda.

Ketika kondisi mata juling terjadi dan tidak segera di tangani, maka risiko penglihatan ganda hingga menyebabkan penyakit mata malas atau di kenal dengan istilah amblyopia. Nah, pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa gejala munculnya kondisi mata juling. Pada awal kondisi mata juling akan memunculkan beberapa gejala. Dengan mengetahui gejala munculnya mata juling, maka kita bisa lebih sigap dan segera melakukan langkah pencegahan.

Gejala Munculnya Kondisi Mata Juling

Mata juling atau juga di kenal dengan istilah strabismus yang umumnya berupa kondisi dari salah satu mata yang melihat ke depan sedangkanmata lainya melihat kerah berbeda. Bisa melihat kekiri, kekanan, keatas atau bahkan ke samping. Selain faktor keturunan, kondisi mata juling juga dapat di sebabkan oleh oleh faktor lain. Seperti gangguan pada system saraf atau bahkan adany tumpr juga berpotensi menyebabkan kondisi mata juling.

Secara garis besar, kondisi mata juling ini di kategorikan menjadi 2 macam kondisi, yaitu mata juling dengan sudut yang besar dan mata juling dengan sudut yang kecil. Mata juling dengan sudut yang besar merupakan kondisi di mana adanya ketidak sejajaran yang sangat terlihat antara duo bola mata. Sedangkan mata juling dengan sudut yang sempit merupakan kondisi ketidaksejajaran posisi mata yang hanya sedikit dan tidak terlalu terlihat. Pada mata juling dengan sudut yang besar umumnya tidak akan membuat penegangan otot hingga sakit kepala. Karena otak tidak akan berusaha untuk memperbaiki penglihatan. Namun pada mata juling dengan sudut yang sempit akan menyebabkan penegangan otot dan sakit kepala. Kondisi ini terjadi karena mata juling dengan sudut yang sempit akan terus membuat otak mengfokuskan pada penglihatannya.

Kondisi mata juling atau strabismus ini lebih sering terjadi pada balita. Pada saat berumur 3-4 bulan, umumnya mata sang bayi dapat melihat dengan focus pada objek yang terlihat dengan posisi mata yang lurus dan rata. Dan pada usia 6 bulan, bayi sudah dapat melihat objek yang jauh dengan focus dan lbih jelas. Namun bayi yang mengalami mata juling posisi matanya akan mengalami peruabahan arah gerak pada objek tertentu. Berikut adalah ciri-ciri gejala kondisi mata juling atau strabismus.

  1. Posisi kedua mata yang tidak sejajar

  2. Kedua mata tidak melihat kea rah atau objek yang sama

  3. Otot mata yang tegang

  4. Mata yang mudah lelah

  5. Sakit kepala

  6. Sering berkedip dan memicingkan mata

  7. Penglihatan yang buruk atau kabur

  8. Adanya penglihatan ganda

  9. Mencoba menutup salah satu mata saat berusaha focus melihat pada objek tertentu

  10. Pergerakan mata yang tidak terkoordinasi atau tidak seirama

  11. Kehilangan penglihatan

Kondisi mata yang mengalami kondisi penglihatan ganda tidak terlalu berlaku pada anak-anak. hal ini di sebabkan oleh dua gambar yang terekam oleh mata kiri dan kanan yang di kirimkan ke otak akan di acuhkan dan di pilih salah satu. Umumnya objek yang di pilih berdasarkan kondisi mata yang lebih sehat. jika di biarkan, kondisi ini dapat mengakibatkan kemampuan salah satu mata menjadi menurun dan mengalami mata malas atau amblyopia.

Kondisi kesehatan mata, perlu untuk di jaga dengan sebaik-baiknya. karena kondisi mata yang mengalmi gangguan penglihatan tentu akan menganggu dan membuat repot penderitanya. Mata juling adalah salah satu kondisi gangguan penglihatan yang umum di alami oleh kebanyakan orang. Kondisi ini akan membuat penderitanya tidak dapat melihat dengan jelas hingga memiliki penglihatan ganda. Karenanya, apabila gejala-gejala di atas muncul, sebaiknya sesegera mungkin lakukan tindakan pencegahan agar kondisi mata dapat kembali normal.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai gejala kondisi mata juling. Meskipun umumnya terjadi pada anak-anak, namun tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal batasan usia. Rawat dan sayangi mata kamu mulai dari sekarang.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klikdokter
  • Docdoc
Kenali Beberapa Masalah Gangguan Penglihatan

Kenali Beberapa Masalah Gangguan Penglihatan

Kenali Beberapa Masalah Gangguan Penglihatan Dan Penyakit Mata

Kenali Beberapa Masalah Gangguan Penglihatan Dan Penyakit Mata

Hallo Kawan Mama, Kondisi mata yang sehat tentu membuat pemilikinya menjadi nyaman dalam melakukan aktivitas. tidak bisa di pungkiri, karena mata memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam kehidupan kita. namun, mata juga memiliki karakteristik yang sangat sensitive dan rentan mengalami masalah maupun penyakit mata. Tak jarang banyak dari kita yang memiliki masalah gangguan penglihatan dan penyakit mata. Karenanya, penting untuk menjaga kesehatan mata kita.

Gangguan penglihatan dan penyakit mata pada dasarnya dapat di alami oleh siapapun tanpa mngenal batasan usia. Beberapa dari masalah gangguan penglihatan dapat sembuh dengan sendirinya atau menggunakan perawatan secara alami. Namun ada juga beberapa kondisi masalah gangguan penglihatan yang mengharuskan penderitanya mendapatkan pengobatan medis. Masalah gangguan penglihatan ini seringkali di anggap remeh dan sepele ketika masih dalam tahap ringan. Namun sebenarnya masalah gengguan penglihatan ini tidak bisa di anggap sepele meskipun dalam kondisi yang cukup ringan. Pasalnya dengan menyapelakan hal tersebut, dapat menyebabkan kondisi masalah gangguan penglihatan dan penyakit mata menjadi bertambah parah. Bahkan beberapa kondisi dari jenis gangguan penglihatan dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan atau kebutaan.

Tentunya masalah gangguan penglihatan ini dapat membuat rasa tidak nyaman dan akan menganggu segala aktivitas sehari-hari. Meskipun tidak sampai pada ancaman kematian, namun tetap saja masalah gangguan penglihatan bukanlah hal yang baik untuk di biarkan. Pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai Kenali beberapa masalah gangguan penglihatan dan penyakit mata. Dengan mengetahui beberapa masalah gangguan penglihatan di harapkan agar kamu dapat tahu dan lebih hati-hati serta mengetahui dan dapat segera mengatasinya dengan cara yang tepat.

Masalah Gangguan Penglihatan, Serta Kelainan Dan Penyakit Mata

Keluhan atas kondisi mata yang tidak sehat menjadi kondisi yang banyak di keluhkan oleh kebanyakan orang. Seperti keluhan pandangan yang kabur, munculnya bitnik hitam, sakit kepala, hingga mata perih dan lelah menjadi hal yang umum di keluhkan. Tak jarang gejala-gejala yang muncul tidak segera di tangani dan di anggap sepele yang mungkin saja gejala tersebut adalah awal dari munculnya masalah gangguan, atau kelainan dan penyakit mata. Berikut ini adalah beberapa masalah gangguan penglhatan.

  1. Rabun Dekat (Hyperopia)

Rabun dekat atau juga di kenal dengan sebutan hyperopia merupakan sebuah kondisi mata tidak dapat melihat objek yang letaknya dekat. Kondisi ini umumnya terjadi akibat faktor genetic atau keturunan dari orang tua yang menderita rabun dekat. Penderita dari rabun dekat terpaksa harus menggunakan alat bantu seperti kaca mata mupun lensa agar mata dapat berfungsi dan melihat dengan lebih optimal.

  1. Rabun Jauh (Miopia)

Rabun jauh atau biasa di keal dengan sebutan miopia ini adalah kebalikan dari rabun dekat. Miopia merupakan kondisi di mana mata tidak dapat melihat objek yang letaknya jauh. Sama halnya dengan rabun dekat, rabun jauh juga umumnya di sebabkan oleh faktor genetic atau keturunan. kondisi ini juga membuat penderitanya membutuhkan alat bantu kaca mata atau lensa bahkan melakukan operasi laser mata untuk menanganinya.

  1. Rabun Senja

Rabun senja merupaka sebuah kondisi masalah gangguan penglihatan yang membuat penderitanya tidak dapat meilhat dengan baik pada tempat gelap, malam hari atau tempat dengan pencahayaan yang buruk. Hingga saat ini, rabun senja yag di alami seseorang sejak lahir belum di temukan cara penyembuhannya. Namun rabun senja yang di sebabkan oleh kekurangan vitamin A, katarak, hingga rabun dekat masih dapat di atasi oleh dokter.

  1. Katarak

Katarak merupakan salah satu masalah gangguan penglihatan atau kelainan mata yang terjadi akibat penumpukkan protein pada lensa mata sehingga membuat penglihatan menjadi samar. Kondisi katarak yang pali sering terjadi adalah katarak nuklir. Protein yang menumpuk umumnya di sebebkan oleh penuaan, obesitas, diabetes, radiasi sinar UV, cedera mata hingga bawaan dari lahir. Cara penanganan yang tepat adalah dengan melakukan operasi katarak sebagai media terapi penyembbuhan.

  1. Konjungtivitas

Konjungtiivitas atau biasa jugs di kenal dengan istilah pink-eye adalah gangguan penglihatan yang terjadi akibat peradangan pada konjungtiva. Konjungtiva sensiri merupakan selaput tipis yang melapisi bola mata dan kelopak mata pada bagian dalam. Umumnya kondisi ini terjadi akibat debu, bakteri atau virus, hingga pemakaian kosmteik dan asap rokok. Karenanya kebersihan dan rajin mencuci tangan perlu di takankan untuk kesehatan mata dan mencegah kondisi tersbut.

  1. Atigmatisme

Atigmatisme merupakan masalah gangguan penglihatan yang umumya di sebabkan oleh kelengkungan kornea atau lensa yang tidak sempurna atau tidak rata. Kondisi ini mengakibatkan perubahan letak jatuhnya bayangan objek pada retina menjadi bergeser. Akibatnya, penglihatan akan berubah menjadi tidak jelas atau samar atau berbayang. Umumnya kondisi Atigmatisme ini terjasi akibat faktor keturunan.

  1. Glaukoma

Glaucoma pada dasarnya merupakan sebuah penyakit yang menyebabkan gangguan saraf penglihatan yang di sebabkan oleh adanya peningkatan tekanan pada bola mata. Tekanan yang meningkat ini umumnya di sebabkan adanya tekana darah tinggi yang menyebabkan saluran air mata tersbumbat. Selain itu, penggunaan obat mata dengan golongan kortikosteroid secara berlebihan juga dapat menyebabkan kondisi glaucoma.

  1. Buta Warna

Buta warna meruapak sebuah kelainan yang membuat penderitanya tidak dapat melihat warna tertentu atau tidak dapat membedakan warna satu dengan warna lainya. umumnya penderita buta warna tidak dapat melihat atau membedakan warna merah dan hijau. Hal ini di sebabkan oleh sel kerucut atau sel warna di dalam mata yang tidak bekerja atau berfungsi dengan normal. Pada umumnya, kondisi ini bawaan sejak lahir, atau di sebabkan pengaruh obat-obatan hingga efek penyakit tertentu.

  1. Presbyopia

Presbyopia merupaka masalah gangguan penglihatan di mana penderitanya kesulitan membaca tulisan. Umumnya kondisi ini di sebabkan oleh faktor bertambahnya usia atau penuaan. Sebagian besar dari penderita Presbyopia ini di alami pada usia 40 tahun keatas. Kondisi mata yang mengalami penuaan akan mengakibatkan lensa mata menjadi kurang fleksibel. Sehingga membuat penglihatan tidak bisa focus melihat pada objek yang dekat. Kondisi ini membuat penderitanya membutuhkan alat bantu kaca mata atau lensa kontak.

  1. Degdenari Macula

Degdenari macula atau di sebut juga denga istilah Age related Macular Degeneration (AMD) adalah rusaknya penglihatan pusat pada retina yang akan membuat sulit membaca dan mengemudi. Umumnya kondisi ini menimbulkan gejala lapang pandang pusat yang tanpak hitam atau garis lurus yang tampak bergelombang. Usia 60 tahun ke atas atau faktor darah tinggi, obesitas, glaucoma hingga asap roko menjadi beberap penyebabnya. Selain itu, Degdenari macula di bagi menjadi dua, yaitu Degdenari macula basah dan kering.

  1. Retinopati Diabetikum

Kondisi ini di sebabkan oleh adanya riwayat diabetes tipe 1 dan 2 yang berpotensi menyebabkan sebagian penglihatah yang hilang dan berujung pada kebutaan. Diabestes tipe 1 dan 2 menyababkan pembuluh darah kecil dalam retina. Apabila penglihatan sudah mulai kabur serta adanya bitnik hitam atau rasa nyeri maka mungkin kondisi penyakit ini sudah cukup parah. Karenanya, penderita diabetes tipe 1 maupun di 2 di harapkan juga untuk rutin mengecek kondisi mata agar dapat mencegah kondisi tersebut.

  1. Retinitis Pigmentosa

Retinitis pigmentosa merupakan salah satu kondisi gangguan penglihatan yang umumnya di sebabkan oleh faktor keturunan. umumnya terjadi di mulai pada gangguan penglihatan pada malam hari. Selanjutnya di ikuti dengan gangguan lapang pandang samping secara perlahan yang kemudian akan membuat penderintanya seperti melihat di dalam terowongan. Risiko yang lebih parah adalah terjadinya kebutaan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa dengan menambah jumlah asupan vitamin A dapat mencegah kondisi ini. Namun dengan catatan konsultasi dan mendapat panduan dari dokter agar tidak salah langkah.

  1. Floater

Floater merupakan sebuah bintik hitam atau benang halus yang bergerak dan menghalangi penglihatan. selain itu, floater ini merupakan debris atau kotoran di dalam cairan vitreus yang akan menutupi penglihatan. Meskipun tidak terlalu berbahaya, namun sebaiknya seger periksakan diri kedokter untuk berjaga-jaga.

  1. Amblyopia (Mata Malas)

Kondisi inni umumnya terjadi pada usia kanak-kanak di mana satu mata tidak dapat melihat dengan baik. Kondisi ini bisa terjadi akibat adanya ketidakseimbangan pada otak sehingga otak cenderung labih inten pada satu bagian mata. Mata juling atau penggunaan obat tetes mata dapat menjadi penyebab kondisi ini. Namun kebanyakan terjadi akibat bawaan lahir atau usia dini. Jika tidak segera di tangani, maka kondisi ini akan terjadi secara permanen.

  1. Bintitan (Stey)

Bintitan merupakan sebuah kondisi di mana pada area mata muncul sebuah benjolan merah lunak yang terlihat seperti jerawat pada kelopak mata. Umumnya hal ini terjadi akibat infeksi pada kelopak mata atau blefaritis. Kondisi ini umumnya akan berlangsung hanya dalam 1 minggu. Untuk mempercepat proses penyembuhan, kamu dapat mengompres hangat 3-6 kali setiap harinya.

  1. Infeksi

Beberpa faktor dapat menyebabkan mata mengalami infeksi. Seperti alergi, adanya benda asing hingga kondisi mata kering. Alregi atau benda asing dapat menyebabkan goresan pada bagian mata sehingga berpotensi mengalami iritasi yang akan menyebabkan infeksi. Kondisi mata kering juga memudahkan mata mengalami infeksi akibat kekurangan cairan yang berfungsi melempakan mata. Karenanya jika mata mengalami kondisi ini sebainya seger di tangani agar mencegah infeksi. Kamu bisa menggunakan obat tetes dengan takaran yang tepat untuk mengatsi kondisi ini.

Mata memang merupakan salah satu bagian dari organ tubuh yang memliki karakter sangat sensitive terhadap sesuatu. Entah itu benda atau pun suasana lingkungan hingga kondisi kesehatan tubuh. Sebagaimana yang telah di sebutkan di atas, bahwa banyak sekali jenis masalah gangguan penglihatanyang dapat terjadi pada mata. Karenanya menjaga kesehatan mata sangat penting dan sebaiknya di mulai sejal dini sebelum terlambat. Meskipun tidak memberi ancaman kematian, namun tetap saja mata memiliki fungsi dan peran yang penting bagi kita. terutama dalam melakukan segala aktivitas sehari-hari.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa masalah gangguan penglihatan dan penyakit mata. Beberapa masalah terkait gangguan penglihatan dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batasan usia. Karenanya jaga dan sayangi mata di mulai sedini mungkin.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Mayapadahospital
  • Alodokter
Gejala Kondisi Mata Minus

Gejala Kondisi Mata Minus

Gejala Kondisi Mata Minus

Gejala Kondisi Mata Minus

Hallo Kawan Mama, Apakah kamu salah satu dari orang penderita mata minus atau rabun jauh? Ya, mata minus atau rabun jauh ini memang salah satu penyakit yang kerap di alami kebanyakan orang. Umumnya, kondisi mata minus atau rabun jauh dapat di sebabkan oleh beberapa faktor. Seperti faktor genetic, kebiasaan buruk hingga faktor lingkungan. Tentunya kondisi tersebut dapat di ketahui dengan munculnya beberapa gejala kondisi mata minus.

Pada dasarnya, mata minus atau rabun jauh atau juga di kenal dengan istilah miopia merupakan gangguan pada penglihatan. Kondisi ini menyebabkan objek letaknya jauh dri mata menjadi terlihat kabur. Namun penderita mata minus atau rabun jauh masih bisa melihat objek dengan letak yang dekat. Dalam kondisi mata normal harusnya bayangan objek jatuh tepat atau focus pada retina. Sedangkan dalam kondisi mata minus bayangan objek yang jatuh tidak tepat pada retina, melainkan jatuh di depan retina. Kondisi inilah yeng membuat objek jauh menjadi terlihat kabur. Akibatnya penderita mata minus atau rabun jauh memerlukan bantuan kaca mata atau lensa agar dapat melihat objek yang letaknya jauh. Tanda- tanda seseroang mengalami rabun jauh umumnya mulai muncul pada usia 6-14 tahun. Di lansir dari Boston Children Hospital menyebutkan bahwa, sekitar 20 % anak usia 6-14 tahun mengalami konsdisi mata minus.

Pada kenyataannya, kondisi mata minus ini dapat terjadi pada seseorang dengan berbagai kalangan usia. Karenanya, perlu adanya upaya untuk menjaga mata tetap sehat sehingga dapat terhindar dari kondisi mata minus atau rabun jauh. Pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai gejala-gejala kondisi mata minus. Karena dengan mengetahui gejala-gejala yang terjadi, dapat membuat kita lebih sigap mencegah terjadinya kondisi mata minus.

Beberapa Gejala Terjadinya Kondisi Mata Minus

Kondisi mata minus secara umum dapat di sebabkan oleh beberapa faktor seperti, faktor keturunan, tubuh yang kekurangan zat betakaroten hingga kebiasaan-kebiasaan buruk. Karenanya, kondisi mata minus ini tidak hanya terjadi pada anak-anak saja, melainkan dapat terjadi pada semua orang tanpa mengenal batasan usia. Umumnya gejala mata minus ini terbagi menjadi dua macam, yaitu gejala mata minus pada orang dewasa dan gejala mata minus pada anak-anak. berikut ini adalah penjelasannya.

  1. Gejala Mata Minus Pada Anak-Anak

Meskipun hamper memiliki gejala yang sama, namun biasanya anak belum mengerti apa yang terjadi terhadap kondisi matanya. Oleh karena itu, orang tua perlu untuk lebih memperhatikan dan mengamati kondisi pada anaknya. umumnya anak yang mengalami kondisi mata minus dapat di keahui dengan gejala-gejala sebagai berikut.

    • Sering memicingkan mata
    • Saat menonton televise atau layar computer atau gadget anak akan duduk mendekat dengan alasan supaya terlihat lebih jelas
    • Sulit untuk melihat objek yang letaknya jauh
    • Mengedip-ngedipkan mata terus menerus
    • Seringkali menggosok dan mengucek-ngucek mata
    • Merasa mual sehabis membaca
    • Seringkali mengeluh sehabis lama membaca atau menonton televisi

Kondisi tersebut merupakan gejala mata minus yang umum sekali terlihat pada anak-anak. Ketika mendapati kondisi tersebut, baiknya orang tua harus segera memeriksakan anak ke dokter untuk mengambil langkah pencegahan dan solusi yang tepat. Lakukan tindakakan pencegahan sesegera mungkin untuk mencegah mata minus semakin bertambah.

  1. Gejala Mata Minus Pada Orang Dewasa

Gejala mata minus pada orang dewasa pada dasaranya ahampir sama dengan yang terjadi pada anak-anak. namun tentunya orang dewasa lebih mengerti dan memahami apa yang terjadi pada kondisi matanya. Berikut adalah gejala mata minus pada orang dewasa.

    • Pandangan yang tidak focus dan melihat dengan baik objek yang letaknya jauh
    • Memicingkan mata agar dapat melihat objek yang lataknya jauh
    • Sering merasa sakit kepala akibat kondisi mata yang terus berkontraksi
    • Pandangan yang tidak bisa focus dan menjadi kabur saat berkendara di malam hari
    • Mata mudah lelah dan terasa sakit

Apabila muncul gejala-gejala seperti di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter dan lakukan langkah-langkah pencegahan agar kondisi mata minus tidak bertambah parah. Selaon gejala tersebut ada beberapa kondisi yang mengharuskan kamu untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Seperti,

    • Munculnya floaters dalam jumlah banyak
    • Munculnya kilatan cahaya pada satu atau kedua mata
    • Adanya bayangan seperti tirai di atas bidang penglihatan

Tiga gejala di atas adalah gejala dari kondisi mata minus yang di sertai adanya tanda Ablasio retina atau kondisi retina yang lepas. Hal tersebut merupakan kondisi masalah penglihatan yang jarus segera di tangani dan mendapatkan perawatan medis sehingga kondisi mata dapat do cegah dan tidak akan bertambah buruk.

Kondisi mata minus dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batasan usia. Karenanya perlu adanya langkah cepat dalam menangani apabila munjul gejala-gejala mata minus. Karena meskipun tidak akan membayakan kesehatan hingga risiko kematian, namun gejala yang muncul apabila tidak segera di atasi akan menyebabkan mata minus bertambah. Tentunya hal tersebut akan membuat tidak nyaman dan akan menghalangi untuk melakukan aktivitas yang di lakukan setiap hari. Karenenya segera periksa ke dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat untu mengatasinya.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai gejala kondisi mata minus. Kondisi tersebut juga dapat di cegah sejak dini dengan mulai menerapkan pola hidup dan makan yang sehat. karena pola hidup dan makan yang sehat akan berpengaruh baik pada kesehatan seluruh organ tubuh.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Sehatq
Kenali Cara Mencegah Mata Minus

Kenali Cara Mencegah Mata Minus

Kenali Cara Mencegah Mata Minus

Kenali Cara Mencegah Mata Minus

Hallo Kawan Mama, Saat ini mata minus atau rabun jauh merupakan salah satu kondisi gangguan penglihatan yang banyak di alami oleh orang dari berbagai belahan dunia. Bahkan di lansir dari kompas.com menyabutkan bahwa selama tahun 2020, anak usia 6-8 tahun ternyata memiliki risiko hingga 3 kali lipat lebih rawan mengalami mata minus atau rabun jauh di bandingkan dengan tahun sebelumnya. Bahkan sebelum adanya pandemic Covid-19, organisasi kesehatan dunia (WHO) memprediksikan 40 % dari populasi dunia atau sekitar 3,3 miliar orang akan menderita rabun jauh pada tahun 2030. Karenanya kondisi ini memerlukan adanya cara untuk mencegah terjadinya mata minus atau rabun jauh

Mata minus sendiri atau rabun jauh atau juga di kenal dengan istilah miopia merupakan sebuah kondisi adanya gangguan penglihatan. Kondisi ini berupa objek yang terletak dengan jarak cukup jauh namun harusnya dapat terlihat dengan jelas oleh mata menjadi tidak terlihat jelas atau kabur akibat kondisi rabun jauh atau miopia. Umumnya, kondisi rabun jauh ini akan di alami oleh seseorang dengan usia lanjut. Karena seseorang dengan usia lanjut sudah tidak lagi memiliki organ tubuh yang produktif atau tidak bisa menjalankan fungsi organ tubuh seperti ketika ia muda dulu. Namun, ternyata selain terjadi pada usia lansia, kondisi ini juga dapat di alami sejak usia kanak-kanak hingga dewasa. Terlebih bila tidak segera di tangani, maka kondisi ini bisa semakin bertambah parah.

Umumnya mata minus atau rabun jauh ini terjadi dengan tanda dan gejala. Seperti, seringkali memicingkan mata ketika melihat, kesulitan memandang jauh ketika berkendara, seringkali mendekatkkan mata ke layar TV atau ponsel, kondisi mata yang mudah lelah dan tegang serta kerap mengucek atau menggosok mata. Lalu apakah kondisi ini dapat di atasi? Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai cara mencegah kondisi mata minus. Sebenarnya, belum di temukan dengan jelas bagaimana cara mengobati kondisi rabun jauh. Namun kamu bisa mengurangi dan mencegah terjadinya kondisi rabun jauh.

Cara Mencegah Mata Minus Atau Rabun Jauh

Pada dasarnya, kondisi mata minus, atau rabun jauh atau mipoia ini terjadi karena struktur bola mata yang berubah menjai lebih panjang. Akibatnya kondisi dari bentuk kornea mata akan menjadi cekung. Kondisi ini membuat cahaya yang masuk ke dalam mata tidak dapat terfokus dengan baik sehingga objek di tempat jauh terlihat kabur. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah mata minus atau rabun jauh.

  1. Konsumsi Makanan Bergizi

Pada dasaranya, setiap dari apa yang kita konsumsi setiap hari akan sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan oragn tubuh kita. Dalam hal ini, bahan makanan yang masuk kedalam tubuh kita juga akan mempengaruhi kondisi kesehatan mata. Karenanya, memperhatikan bahan makanan yang nantinya akan di konsumsi merupakan salah satu cara menjaga dan mencegah gangguan pada mata, termasuk kondisi rabun jauh.

Menurut American Academy of Ophthalmology menyebutkan bahwa, memilih menu makanan dengan sayur dan buah serta gandum di percaya dapat mengurangi risiko gangguan penglihatan. Sayuran dan buah yang mengandung vitamin A,C dan E serta anti oksidan adalah pilihan yang tepat. Kandungan manfaat tersebut dapat di temukan pada buah dan sayur seperti jeruk, tomat, wortel,brokoli, bayam, selada, stroberi, alpukat hingga kangkung.

  1. Konsumsi Minuman Dengan Kandungan Manfaat

Selain mengkonsumsi makanan bergizi, mengkonsumsi minuman yang kaya akan kandungan manfaat juga baik untuk mejaga kesehatan mata dan dan mencegah gangguan penglihatan. Beberapa minuman seperti jus buah atau sayur dapat menjadi pilihan yang tepat untuk kemu konsumsi. Seperti jus wortel, jus buah bit, lidah buaya, alpukat memiliki kandungan vitamin A yang baik untuk menutrisi dan menjaga kesehatan mata.

  1. Melakukan Olahraga Atau Senam Mata

Selain mengkonsumsi makanan bergizi, melakukan olahraga atau senam mata juga menjadi salah satu cara menjaga kesehatan mata. Pada dasarnya, olahraga memiliki manfaat baik untuk kesehatan seluruh anggota tubuh, termasuk mata. Selain melakukan olahraga berat untuk fisik, kamu juga dapat melakukan oleharaga ringan untuk menjaga keehatan mata agar terhindari dari rabun jauh atau miopia.

Kamu dapat melakukan beberapa olahraga mata, seperti menggunakan focus pada telunjuk dengan jarak hingga 10 cm kemudian melirik objek dengan jarak yang lebih jauh tanpa menggerakan kepala. Bisa juga dengan menggerakkan bola mata kekanan dan kekiri dan memutar bola mata serta berkedip hingga 100 kali setiap hari. Selain itu, kamu juga bisa menjamur mata di pagi hari sebelum jam 8 atau 9 untuk memperoleh asupan vitamin D. Atau kamu juga dapat melatih mata dengan menatap lilin selama beberapa menit tanpa berkedip hingga mata mengeluarkan air.

  1. Mengistirahatkan Mata

Selain melakukan olahraga, kamu juga harus memberikan istirahat untuk mata kamu. Hal ini juga baik bagi kamu yang memiliki aktivitas yang memberatkan mata seperti bekerja di depan gadget atau layar computer. Usahakan untuk mengatur cahaya ruangan agar tetap seimbang dan tidak menatap gadget atau layar computer pada ruangan yang gelap. Hal ini agar dapat membuat kerja mata lebih ringan dan rileks.

Selain itu, kamu juga bisa melakukan eye palming untuk mengistrirahatkan mata. Eye palming ini dapat di lakukan dengan cara menggosokkan kedua tangan hingga hangat dan tempelkan pada kedua mata dalam kondisi tertutup. Energy yang di hasilkan dari menggosok kedua tangan hingga hangat akan membantu kondisi mata menjadi lebih rileks.

  1. Memberikan Pijatan Pada Mata

Akibat aktivitas yang berat tidak hanya akan berdampak pada tubuh yang lelah, kondisi mata juga akan ikut kelelahan. Salah satu upaya untuk membuat tubuh menjadi lebih ringan dan menghilangkan rasa lelah adalah dengan melakukan pijat. Ternyata, memijat tidak hanya bisa di lakukan pada mata, namun kamu juga bisa melakukan pijat pada mata untuk menghilangkan rasa lelah pada mata.

Aktivitas berat yang di lakukan setiap hari selain membuat tubuh lelah, juga akan membuat mata kelelahan. Dan dengan memijat mata maka akan memperbaiki dan merelaksasikan otot mata yang mengalami kelelahan. Kamu dapat memijat mata dengan cara menutup mata, dan memijat lembut di sekitar mata. Kemudian tekan perlahan dengan gerakan memutar hingga 20 kali di area mata searah jarum jam, dan lakukan dengan arah sebaliknya. Sebagai langkah terakhir, kamu dapat memijat dengan lembut pada bagian bawah mata.

  1. Cek Dan Periksa Kondisi Kesehatan Mata Secara Berkala

Salah satu langkah untuk mencegah gangguan kesehatan pada mata, adalah dengan mengetahui kondisi kesehatan mata. Caranya adalah dengan cek dan periksakan mata ke rumah sakit atau dokter mata secara rutin untuk mengethui kondisi kesehatan mata. Dengan memeriksakan kondisi mata, maka kamu akan tahu bagaimana kondisi kesehatan mata kamu. Selain itu, kamu juga akan mendapat panduan atau solusi apabila mata kamu mengalami masalah kesehatan.

  1. Melakukan Aktivitas Di Luar Ruangan

Sbagian besar dari penderita mata minus atau rabun jauh di alami oleh orang yang banyak melakukan aktivitas di dalam ruangan. Seperti, bermain gadget atau menatap layar computer dan aktivitas di dalam ruangan lainya. Melakukan kegiatan di luar ruangan akan sangat baik untuk mata agar menjdi lebih fresh. Sebuah hasil studi dalam jurnal Acta Ophthalmologica menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di luar ruangan memiliki dampak positif pada kualitas penglihatan dan dapat mencegah miopia atau rabun jauh.

  1. Menghilangkan Kebiasaan Buruk

Beberapa kebiasaan dari aktivitas yang kita lakukan sebenarnya merupakan hal buruk yang dapat menyebabkan dan memperparah kondisi miopia. Sadar atau tidak, aktivitas yang kita lakukan memiliki dampak besar terhadap kesehatan oragn tubuh, termasuk mata. Aktivitas buruk seperti halnya dengan membaca terlalu dekat, terlalu sering menatap layar gadget atau computer, berktivitas pada ruangan gelap dan seringkali menggosok mata. Untuk menjaga kesehatan mata, sebaiknya hilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut.

Kesehatan mata tentu merupakan hal yang sangat penting dan perlu untuk di jaga. Sebab mata memiliki fungsi dan peran yang sangat krusial dalam setiap aktivitas yang kita lakukan. salah satu kondisi masalah kesehatan pada mata yang kerap dan banyak di alami oleh orang pada umumnya adalah mata minus atau rabun jauh atau miopia. Kondisi ini membuat mata tidak dapat melihat dengan jelas dan fokus objek pada tempat yang jauh. Sehingga yang terjadi adalah objek pada tempat yang jauh tidak terlihat dengan jelas atau blur. Kondisi ini akan membuat penderitanya memutuhkan alat bantu penglihatan, seperti kaca mata ataupun kontak lensa. Beberapa cara di atas adalah cara yang dapat kamu gunakan untuk mencegah mata mengalami kondisi rabun jauh atau miopia.

Demikian pejelasan dari Kawan Mama mengenai cara mencegah mata minus atau rabun jauh. Sebagai bagian dari organ tubuh yang memiliki peran dan fungsi yang sangat penting, maka menjaga kondisinya agar tetap sehat adalah sebuah keharusan. Karena mata yang sehat akan berfungsi dengan baik dan membantu dan mempermudah bagi kita untuk menjalankan segala aktivitas.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Merdeka
Kebiasaan Buruk Penyebab Mata Minus

Kebiasaan Buruk Penyebab Mata Minus

Kebiasaan Buruk Penyebab Mata Minus

Kebiasaan Buruk Penyebab Mata Minus

Hallo Kawan Mama, Beberapa dari kita ada yang memiliki kondisi si mana mana tidak dapat berfungsi dengan normal atau kondisi mata yang tidak bisa melihat objek dengan jarak yang cukup jauh dengan jelas. Umumnya kondisi ini di sebut dengan istilah rabun jauh atau mata minus. Kondisi ini membuat seseorang memerlukan alat bantu sehingga dapat melihat objek kauh dengan jelas. Namun tahukah bahwa beberapa kebiasaan buruk dapat menjadi penyebab mata minus.

Mata minus sendiri atau di sebut juga dengan istilah miopi atau rabun jauh merupakan kondisi di mana mata tidak dapat melihat dengan jelas terhadap objek dengan jarak yang cukup jauh. Kondisi ini banyak di alami orang pada umumnya di seluruh dunia. Orang yang menderita penyakit ini membutuhkan alat bantu seperti kaca mata dan alat sejenisnya untuk membantu mata melihat dengan lebih baik. Untuk seseorang yang memiliki riwayat mata minus umumnya menggunakan kaca mata negative atau lensa cekung. Umumnya kondisi ini banyak di alami oleh orang dengan usia lanjut karena memiliki fungsi organ mata yang tidak lagi bekerja dengan baik. Namun ternyata, tidak jarang usia anak-anak dan orang dewasa yang banyak mengalami kondisi tersebut. Bahkan beberapa kebiasaan yang sering kita lakukan ternyata menjadi penyebab mata minus.

Pada dasarnya mata minus terjadi karena mata yang mengalami kelainan akibat bayangan optik jatuh tidak focus pada retina. Bayangan optik tersebut jatuh pada bagian depan retina sehingga membuat bias dari bayangan menjadi terlihat kabur. Pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa kebiasaan buruk penyeabab mata minus. Karena memang beberapa kebiasaan yang kita lakukan setiap hari dapat menjadi peyebab mata mengalami hal tersebut.

Beberapa Kebiasaan Buruk Penyebab Mata Minus

Selain bayangan yang jatuh di depan retina hingga membuat objek yang terlihat menjadi kabur. Hal ini juga bisa di sebakan karena bola mata yang lebih panjang dari yang seharusnya atau kornea mata yang terlalu melengkung. Akibat hal tersebut, cahaya yang masuk ke mata tidak dapat terfokus dengan benar. Pada dasaranya, belum  di ketahui dengan pasti apa yang menyebabkan mata mengalami kondisi tersebut. Namun di lansir dari American Optometric Association menyebutkan bahwa kondisi mata minus umumnya dapat di sebabkan oleh faktor genetic dan kebiasaan sehari-hari. Nah berikut ini adalah penjelasan beberapa kebiasaan buruk penyebab mata minus.

  1. Kebiasaan Membaca Terlalu Dekat Dengan Cahaya Redup

Kebiasaan membaca buku pada dasarnya merupakan kegiatan yang sangat baik dan positif untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Namun dengan cara yang tidak tepat dapat menyababkan masalah dan gangguan pada mata. Seperti halnya ketika membaca buku dengan jarak yang terlalu dekat dengan waktu yang cukup lama yang dapat menyebabkan mata menjadi minus.

Pada dasarnya, meskipun bukan menjadi penyabab utama kondisi mata minus, namun membaca dengan jarak terlalu dejat terlebih pada tempat yang redup dapat menyebabkan dan memperburuk kondisi mata minus. Bahkan beberapa penelitian menyabutkan bahwa seseorang yang gemar membaca memilki risiko rabun jauh yang lebih besar di bandingkan dengan orang yang jarang membaca. Untuk menghindarinya, sebaiknya biasakan membaca denagn jarak tidak kurang dari 40 cm dari objek atau buku.

  1. Bermain Gadget Dan Komputer

Mata yang mengalami kondisi minus juga dapat di sebabkan oleh penggunaan gadget. Kondisi ini banyak di alami oleh kebanyakan orang, terutama pada anak-anak dan orang dewasa. Karena memang di zaman ini mengahruskan kita untuk lebih banyak berinteraksi dengan gadget dan computer. Namun penggunaan yang tidak tepat inilah yang dapat menyebabkan mata minus dan memperparah kondisinya.

Cahaya yang di hasilkan dari gadget dan computer pada dasarnya menjadi penyebab mata minus akibat radiasi yang di keluarkan. Terlebih lagi apabila menggunakannya pada jarak yang cukup dekat dengan waktu yang terlalu lama. Mata minus juga akan semakin cepat terjadi dan menjadi lebih buruk apabila menggunakan gadget dan computer pada ruangan yang gelap. Dalam kondisi yang lebih buruk, kebiasaan tersebut dapat menyebabkan degenerasi makula parah hingga kehilangan penglihatan.

  1. Sering Menggosok Mata

Mata merupakan salah satu organ tubuh yang sangat sensitive terhadap seuatu, karenanya kadang seringkali mata merasa gatal hingga sadar maupun tidak tangan kita mulai menggosoknya. Tanpa di sadari kebiasaan tersebut merupakan kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan mata minus. Terlalu sering menggosok mata juga daoat menyebabkan mata mengalami konjungtivitas alergi dan infeksi mata.

Selain itu, terlalau sering menggosok mata juga berisiko mengalami keratoconus. Kondisi ini berupa terjadinya penipisan dan pembentukan kembali kornea dari bentuk bulat ke kerucut. Kondisi inilah yang berpotensi menyababkan hilangnya fungsi penglihatan secara bertahap. Jadi selain menyababkan mata minus, kebiasaan menggosok mata perlu untuk di hilangkan untuk menjaga mata tetap aman.

  1. Tidak Mematikan Lampu Ketika Tidur

Banyak dari kita yang memiliki kebiasaan pergi tidur tanpa mematikan lampu terlebih dahulu. Tanpa di sadari, kebiasaan ini dapat menyebabkan mata mengalami kondisi minus. Pada dasarnya tidur yang baik adalah dengan mematikan lampu terlebih dahulu atau dalam ruangan yang gelap. Karena dengan begitu, mata akan benar-benar beristrirahat dan tidak melakukan aktivitas. Kondisi lampu yang menyala membuat mata tidak dapat berisitirahat dengan tenang. Bahkan mata minus dapat terjadi pada bayi usia di bawah dua tahun karena tidur tanpa mematikan lampu. Karenannya sebaiknya mulai hilangkan kebiasaan buruk ini.

  1. Kurang Tidur Dan Begadang

Begadang dan kurang tidur adalah kebiasaan yang umumnya seringakli di lakukan, terutama bagi kaum muda. Menurut Journal of Nature menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan mata mengalami ketegangan sehingga mudah kelelahan. Selain itu, kabiasaan kurang tidur juga menyababkan mata memerah di sertai fungsi mata yang menurun hingga terganggunya fungsi penglihatan. Pada dasaranya, untuk anak-anak di sarankan tidur 10-12 jam setiap hari. Sedangkan untuk orang dewasa, di sarankan 7-9 jam setiap harinya.

Mata adalah salah satu organ tubuh yang memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dan tidak tergantikan. Karenanya, perhatian akan perawatan dan pemeliharan mata harus di lakukan dengan baik sejak dini. Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, bahwa beberapa hal yang biasa kita lakukan dan mungkin kita sepelakan ternayat sangat berpengaruh terhadap fungsi pengihatan mata kita. karena pada dasaranya memang setiap dari aktivitas atau pola hidup yang kita lakukan setiap hari akan mempengaruhi terhadap setiap metabolisme dan fungsi organ tubuh yang kita miliki. Karenanya, sebaiknya mulai sekarang hindari melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk yang sering kita lakukan tersebut.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai Kebiasaan buruk Penyebab mata minus. Dalam upaya untuk menjaga kodisi kesehatan dan penglihatan mata, kamu dapat memulainya dengan menerapkan pola hidup yang sehat. maka secara tidak langsung kamu juga akan merawat dan menjaga kesehatan serta fungsi seluruh organ tubuh.

Semoga tulisan ini dapat membatu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Cnnindonesia
  • Bola.com
Cara Menggunakan Softlens (Lensa Kontak)

Cara Menggunakan Softlens (Lensa Kontak)

Cara Menggunakan Softlens (Lensa Kontak) Yang Baik Dan Benar

Cara Menggunakan Softlens (Lensa Kontak) Yang Baik Dan Benar

Hallo Kawan Mama,

Softlens atau biasa kita kenal dengan sebutan lensa kontak merupakan salah satu alat yang di buat untuk membantu penglihatan. Karena umumnya, banyak dari kita yang memiliki riwayat gangguan kesehatan pada mata kita sehingga memerlukan alat bantu agar fungsi penglihatan menjadi lebih baik. Umumnya, masalah pada mata dapat di bantu dengan menggunakan kaca mata. Namun ada juga alat yang sudah sangat familiar di gunakan sebagai alternative lain, yaitu softlens.

Hamper mirip dengan kaca mata, pada softlens juga di buat dengan tujuan untuk membantu penglihatan yang mengalami gangguan. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, softlens ini juga banyak di gunakan dalam bidang kecantikan. Karena ragam pilihan yang di sajikan, serta dapat menunjang penampilan menjadi lebih cantic dan indah, maka membuat softlens ini banyak peminatnya, khususnya bagi kamu wanita. Bahkan tidak jarang yang menganggap bahwa softlens ini termasuk kedalam kebutuhan pokok dalam berpenampilan. Namun ternyata, banyak yang tidak tahu cara menggunakan softlens yang baik dan benar dan menggunakannya secara asal-asalan. Perlu di ketahui, bahwa penggunaan softlens yang tidal tepat dapat menyebabkan risiko gangguan dari fungsi mata.

Faktanya, banyak dari pengguna softlens ini yang belum mengatahui tentang bagaimana cara menggunakan softlens yang baik dan benar. Terutama bagi seseorang yang baru pertama kali mengguanakannya. Meskipun terlihat simple, namun faktanya penggunaan softlens memiliki langkah-langkah yang harus di lakukan agar terhindar dari risiko gangguan pada mata. Berikut ini adalah penjelasan dari Kawan Mama mengenai cara menggunakan softlens yang baik dan benar. Sebab, penggunaan softlens yang salah akan membuat mata tidak nyaman, rasa perih dan bengkak hingga iritasi.

Cara Mengguanakan Softlens

Pada dasarnya, lensa kontak atau softlens ini di buat bagi seseorang yang memiliki kondisi gangguan pada mata yang enggan menggunakan kaca mata. Sebab, beberapa orang menganggap bahwa kaca mata terlibang lebih ribet dan mengganggu di wajah, sehingga beralih menggunakan softlens. Selain itu, softlens juga menawarkan beragam varian sebagai nilai tambah yang dapat memperindah penampilan.

Meskipun begitu, pemakaian softlens ini juga perlu di lakukan dengan cara-cara yang tepat agar terhindar dari gangguan kesehatan yang dapat memperburuk kesehatan mata. Berikut ini adalah beberapa cara menggunakan softlens yang baik serta benar dana man.

  1. Cuci Tangan Hingga Bersih Sebelum Memegang Softlens

Cuci tangan adalah sebuah kegiatan yang umum dan hendaknya di lakukan dalam segala aktivitas yang kita lakukan. Meski begitu, banyak yang menyepelakan dan tidak melakukannya. Dalam mengguanakn softlens, hendaknya juga mencuci tangan terlebih dahulu menggunakan sabun dan air yang mengalir. Hal ini di maksudkan agar bakteri yang ada pada tangan dapat hilang dan mati.

Ketika seseorang memekai lensa tanpa cuci tangan, di khawatirkan dapat menyebabakan kuman dan bakteri yang ada di tangan berpindah menuju softlens. Bakteri dan kuman yang berasal dari tangan tersebut berpotensi menyababkan iritasi pada mata hingga menyeababkan gangguan penglihatan. Maka dari itu, mecuci tangan adalah hal yang wajib sebelum memegang softlens. Pastikan tangan kering dan tidak ada sabun yang tertinggal pada tangan. Karena sabun yang tertinggal juga berisiko akan menempel pada softlens.

  1. Mangambil Softlens Dan Memebersihkannya

Softlens pada dasarnya memiliki wadah khusus sebagai tampat penyimpanan. Meskipun begitu, ketika hendak mengamil dan memakai softlens, kamu perlu untuk mencucinya terlebih dahulu. Dalam prakteknya, kamu dapat mangambil softlens dengan menggunakan jari telunjuk dan kemudian bersihkan softlens tersebut. Dalam membersihkannya, jangan menggunakan air keran. Sebab air keran berpotensi terdapat bakteri yang sehingga akan berpindah ke softlens.

Dalam upaya membersihkan softlens, pastikan kamu menggunakan cairan pembersih khusus untuk di gunakan sebagai pembersih lensa kontak. Hal ini di maskudkan agar kondisi softlens tetap steril dan terjaga dari kuman dan bekteri penyebab iritasi. Dengan malakukan langkah tersebut, maka softlens akan aman di kenakan pada mata.

  1. Cara Memegang Softlens

Memegang softlens juga tidak bisa di pegang dengan cara asal-asalan. Setelah softlens tersebut di cuci hingga bersih, kamu dapat mengamil dan memegangnya menggunakan jari telunjuk. Umumnya, agar lebih mudah, kamu dapat menggunakan jari kanan untuk memegang softlens dan memasangnya pada mata kiri. Sebaliknya, pada mata kiri kamu dapat menggunakan tangan kanan dalam memegang softlens yang akan di pasang.

Hal tersebut di maksudkan agar softlens dapat terpasang dengan lebih mudah. Sebagai pilihan lain, kamu juga dapat menggunakan tangan yang menurut kamu lebih nyaman dalam memegang dan memasang softlens pada mata. Pastikan posisi softlens menghadap ke bawah seperti mangkuk. Selain itu, pastikan lensa kontak tersebut tidak terbalik antara bagian luar dan dalam. Sebagai catatan, sebaiknya cek terlebih dahulu kondisi softlens, apabila rusak sebaiknya jangan di gunakan.

  1. Cara Mengenakan Softlens Pada Mata

Langkah ini merupakan langkah yang sebenarnya rumit namun sederhana. Kenapa demikian, karena ketika hendak menempelkan softlens ke mata, umumnya mata akan secara otomatis merespon berkedip. Dengan begitu, memasang softlens akan sedikit lbih sulit. Baiknya, pegang softlens yang telah kering pada jari telunjuk semabari menghadap cermin. Buka mata dan Tarik kelopak mata atas dan bawah kemudian tahan menggunakan jari lainya. dengan lembut dan perlahan, letakkan softlens pada bagian atas lingkaran hitam bola mata.

Setelah itu, pejakan mata beberapa saat dan kedip-kedipkan mata beberapa kali hingga softlens berada pada posisi yang tepat. Dengan berkedip secara otomatis softlens akan menyesuaikan posisinya hingga pada bagian tengah bola mata atau posisi softlens sudah terasa nyaman di mata. Bila posisi softlens sudah tepat, namun belum terasa nyaman, sebaiknya lepas kembali dan bersihkan menggunakan cairan khusus yang tadi di gunakan. Setelah itu pasang kembali dengan langkah-langkah yang sama.

Softlens memang menjadi alternative yang tepat jika tidak ingin menggunakan kaca mata sebagai alat pembantu penglihatan. Karena bentuknya yang lebih sederhana dengan varian warna, tentu membuat softlens ini banyak peminatnya. Dalam upaya mengguanakan softlens tentunya membutuhkan langkah-langkah yang tepat. Sebab mata merupakan organ tubuh yang pada dasarnya sangat sensitive terhadap sesuatu. Oleh karenanya untuk menghindari risiko gangguan dan masalah kesehatan pada mata, sebaiknya lakukan langkah-langkah yang tekkah di jelaskan di atas.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai cara mengunakan softlens atau lensa kontak dengan baik dan benar. Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut akan membuat mata terhindari dari risiko-risiko penggunaan softlens.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Sehatq
Beberapa Risiko Menggunakan Softlens (Lensa Kontak)

Beberapa Risiko Menggunakan Softlens (Lensa Kontak)

Beberapa Risiko Menggunakan Softlens (Lensa Kontak)

Beberapa Risiko Menggunakan Softlens (Lensa Kontak)Beberapa Risiko Menggunakan Softlens

Hallo Kawan Mama,

Masalah pada mata memang kerap terjadi dan menimpa orang pada umumnya. Terlebih lagi pada era yang serba elektronis ini di mana sinar dari gadget dan leptop seringkali di gunakan hingga berdampak pada kesehatan mata. Umumnya, gangguan pada mata menyebabkan kondisi mata seseorang menjadi minus atau sebaliknya. Hal ini membuat mata tidak dapat meihat dengan jelas, sehingga membutuhkan bantuan kacamata untuk membantu melihat.

Pada zaman sekarang ini, selain kacamata ada juga alat lain yang menjadi penggantinya berupa softlens. Meskipun memliki fungsi yang sama dengan kaca mata, namun softlens di buat dengan bentuk yang lebih minimalis dan simple sehingga tetap akan membantu penglihatan harus meletakkan gagang kaca mata pada wajah. Dalam penggunaannya, softlens di buat dengan ukuran cenderung lebih kecil dari bola mata sehingga dapat masuk kemata. Selain untuk membantu penglihatan, pada zaman sekarang ini softlens juga di gunakan sebagai alat kecantikan. Karena pengguana dapat memilih softlens dengan beragam warna sehingga warna pada mata nampak berubah dan menambah keindahan mata. Softlens pun juga di buat untuk seseorang yang memiliki mata normal untuk keperluan kecantikan. Namun, selain penggunaannya yang simple dan banyaknya varian warna yang di sajikan, ternyata softlensi ini juga memiliki risiko berbahya bagi kesehatan mata.

Penggunaan softlens khir-akhir ini memang lebih di gunakan sebagai keperluan kecantikan semata. Karena selain lebih simple dari kaca mata, softlens juga menyajikan varian warna sehinggga dapat menunjang penampilan. Namun dalam penggunaanya softlens memiliki beberapa risiko yang tidak baik bagi kesehatan mata. Pada kesemptan kali ini kawan mama akan membahas mengenai beberapa risiko risiko menggunakan softlens. Karena meskipun leibh simple dan beragam varian, softlens juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan mata.

Risiko Menggunakan Softlens

Softelns atau biasa di sebut lensa kontak memang cendrung lebih mudah dan sederhana untuk di gunakan di bandungkan dengan kacamata. Namun, sebelum menggunakan softlens ada baiknya untuk mengetahui beberapa risiko dari penggunaan softlens. Karena bagaimanapun, softlens memiliki beberapa risiko dalam penggunaannya. Berikut ini adalah beberapa risiko menggunakan softlens.

  1. Kekurangan Oksigen Pada Mata

Oksign manjadi salah satu hal yang penting bagi kesehatan tubuh manusia, termasuk juga pada kesehatan serta fungsi dari mata. Ketika seseorang menggunakan softlens, maka softlens yang di pakai tersebut akan menutupi korena dan menghalangi oksigen masuk kemata. Kondisi ini akan membuat mata mengalami gangguan gangguan kesehatan. Oleh karenanya, sebaiknya hindari menggunakan softlens terlalu sering. Gunakan softlens seperlunya saja.

  1. Mata Merah Atau Konjungtivitas

Mata yang memerah dan mengalami konjungtivitas adalah salah satu dampak negative akibat penggunaan softlens atau lensa konak. Kondisi ini umumnya di sebabkan oleh pengguanan softlens selama berhari-hari. Kondisi tersebut akan mengakibatkan kondisi mata menjadi lambap sehingga memudahkan bakteri dan virus untuk berkembang biak dan menyerang mata.

Penggunaan softlens terlalu lama juga akan membuat kornea tertutup sehingga membuat kondisi mata mengalami kekurangan oksigen. Di sisi lain, tubuh tidak dapat melawan infeksi yang di sebabkan oleh bakreri dan virus serta kondisi mata yag kekurangan akan oksigen. Akibatnya, mata akan mengalami Giant Papillary Conjungtivitis (GOC) yang nerupakan sebuah jenis konjungtivitas karena iritasi akibat pemakaian lensa kontak.

  1. Mata Kering

Selain kondisi mata yang akan mengalami kondisi kekurangan oksigen, pemakaian softlens ini juga akan mengakibatkan kondisi mata yang mongering. Kondisi ini adalah kondisi yang paling umum terjadi akibat pemakaian softlens. Sebab, pengguanaan softlens dalam waktu yang lama akan mempengaruhi kondisi lapisan air pada mata sehingga membuat kondisi mata menjadi mengering.

Pada dasarnya, lapisan air pada mata tersebut merupakan lapisan yang berfungsi untuk melindungi bagian permukaan mata agar tidak mengalami kekeringan. Sebab kondisi mata yang mongering akan mudah mengalami iritasi dan infeksi. Selain itu, mata yang mongering juga akan mudah terbakar dan berpasir. Oleh karena itu, lapisan air pada mata tersebut perlu di jaga agar tidak membuat mata kering.

  1. Iritasi Mata

Dalam pemakaian softlens, hendaknya bersihkan terlabih dahulu softlens yang akan di pakai. Selain itu, softlens yang sudah di pakai juga perlu untuk di cek kondisi kebersihannya. Hal ini bertujuan agar kondisi softlens tetap steril dan tidak kotor. Karena kondisi softlens yang kotor akan menyebabkan mata mudah mengalami iritasi. Selain tingkat kebersihannya, kondisi lensa juga tidak boleh kering. Karena kondisi lensa yang kering juga berisiko mneyebabkan iritasi mata.

  1. Mata Bengak Dengan Rasa Nyeri

Pamakaian softlens yang tidak tepat dan terlalu lama akan mengakibatkan mata mengalami rasa nyari. Karena bagaimanapun, ukuran dari softlens dan mata tidaklah sama sehingga akan membuat mata mengalami pegal dan nyari. Penggunaan softlens ini akan menyebabkan lapisan air pada mata tidak dapat mengalir dengan baik. Akibatnya, air akan menumupuk sehingga kondisi mata menjadi membengkak.

  1. Infeksi Dan Ulkus Kornea

Pemakaian softlens ini juga dapat menyebabakan mata mengalami risiko infeksi atau ulkus pada bagiaan kornea mata. Bahkan mata yang telah mengalami kondisi ini, akan berkembang dengan cepat dan membuat gangguan pada mata menjadi lebih serius. Meskipun jarang terjadi, tapi beberapa kasus menyebutkan bahwa mata yang terkena ulkus kornea ini dapat berpotensi menyebabkan mata mengalami kebutaan.

  1. Abrasi Kornea

Selain ulkus kornea, penggunaan softlens juga berisiko menyababkan mata mengalami abrasi kornea. Kondisi abrasi korena ini berupa kondisi mata yeng mengalami goresan pada bagian kornea. Kondisi ini akan membuat kondisi mata menjadi tidak nyaman dan akan memperburuk penglihatan. Apabila tidak segera di tangani, maka abrasi korena ini akan membuat fungsi penglihatan semakain menurun.

  1. Ptosis

Pengguanan softlens juga dapat menyebabakan mata mengalami ptosis, terlebih jika softlens di gunakan dalam rentan waktu yang lama. Ptosis ini merupakan kondisi di mana mata mengeluarkan cairan seperti air liur. Kondisi ini akan membuat kamu sulit untuk membuka mata. Terkadang, cairan tersebut akan bergerak ke dalam jaringan lain yang akan menarik kelopak mata. Hal ini juga bisa terjadi terutama ketika softlens hendak di lepas.

  1. Refleks Dari Kornea Mata Yang Berkurang

Refleks korena merupakan kondisi di mana adanya rangsangan otak yang memberitahu pada kelopak mata untuk menutup mata ketika ada bahaya yang datang. Seperti ketika ada angina kencang, debu, air, serangga, atau hal lain yang membahayakan mata. Penggunaan softlens terlalu sering atau terlalu lama akan membuat refleks mata menjadi berkurang dan melemah. Maka refleks mata akan menjadi lambat yang akan menyababak perlindungan pada mata menajdi berkurang.

Softlens pada dasarnya merupakan sebuah alat bantu penglihatan sebagai alternative dari penggunaan kaca mata. Karena softlens sendiri di anggap lebih simple dan sederhana untuk di kenakan. Sebab penggunaan kaca mata di nilai terlalu ribet dan mengalangi wajah. Pada zaman sekarang ini, di mana kecantikan sudah berkembang sangat pesat, peran dari softlens juga sudah mulai sedikit bergeser. Softlens lebih sering di gunakan untuk kebutuhan memeprindah penampilan. Karena softlens juga di prosuksi bagi seseorang dengan mata normal dengan berbagai varian warna yang menarik. Akibatnya banyak yang menggunakan softlens untuk menunjang penampilan. Namun dalam penerapannya, ternyata penggunaanya softlens ini juga memiliki beberapa risiko pada kesehatan mata. Umumnya risiko-risiko ini dapat terjadi akibat beberapa faktor, seperti softlens yang kotor dan penggunaannya yang terlalu lama. Karenanya, dalam penggunaan softlens perlu adanya kehati-hatian.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai Beberapa Risiko menggunakan softlens (lensa kontak). Penggunaan softlens yang tidak tepat, tentunya dapat menyebabkan kondisi mata mengalami berbagai gangguan kesehatan. Oleh karenanya, dalam penggunaan softlens perlu danaya penekanan tentang cara yang tepat sehingga terhindar dari risiko gangguan pada mata.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Lemonilo
  • Halodoc