Waspada Gejala Penyakit Mata Belekan

Waspada Gejala Penyakit Mata Belekan

Hallo Kawan Mama, Pernahkah kamu merasakan kondisi di mana adanya belek atau kotoran mata dalam jumlah yang lebih banyak dari waktu biasanya? Jika kamu pernah mengalaminya, maka berarti kamu pernah atau sedang mengalami masalah kesehatan, yakni penyakit mata belekan. Umumnya, banyaknya jumlah kotoran atau belek tersebut sering kali di jumpai ketika bangun tidur dan membuat mata sulit untuk di buka karena tertutup belek. Selain kondisi tersebut, perlu waspada akan beberapa kondisi atau gejala lain akibat penyakit mata belekan ini perlu untukd di lakukan.

Gangguan penglihatan pada dasarnya merupakan salah satu kondisi atau jenis dari banyaknya masalah kesehatan yang di alami oleh alat penglihatan, yakni mata. Kondisi gangguan penglihatan atau penyakit mata yang satu ini pada dasarnya cukup umum terjadi dan dapat di alami oleh semua orang. Umumnya, seseorang dengan usia anak-anak rentan dan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit mata belekan di bandingkan dengan usia-usia dewasa atau usia-usia lanjut. Meski demkian, tetap saja penyakit mata belekan ini dapat terjadi pada siapa saja.

Gangguan penglihatan memang merupakan kondisi yang sudah umum terjadi dan di alami oleh siapa saja dan di mana saja. Bahkan dalam beberapa penelitian yang telah di lakukan menunujukkann bahwa hampir setengah dari populasi orang di seluruh dunia pernah mengalami adanya kondisi gangguan penglihatan [ada matanya. Sementara itu, penyakit mata belekan sendiri terbilang sebagai kondisi gangguan penglihatan denga gejala-gejala yang ringan. Bahkan beberapa kasus menyebutkan bahwa penyakit mata belekan ini dapat sembuh dengan sendirinya.

Umumnya, gejala-gejala yang muncul akibat kondisi penyakit belekan yang di alami oleh mata ini hanya sebatas gejala-gejala ringan. Jumlah produksi belek/kotoran mata yang banyak menjadi indicator utama kondisi ini. Namun dalam kondisi tertentu, mata yang mengalami penyakit mata belekan ini juga dapat berkembang dan bertambah parah. Beberapa kondisi tertentu bahkan perlu di waspadai karena merupakan gejala penyakit mata belekan berkelanjutan. Berikut Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai perlunya waspada akan gejala penyakit mata belekan. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Kenali Penyakit Mata Belekan

Waspada Gejala Penyakit Mata Belekan

Sebelum membahas penyakit mata belekan lebih jauh, baiknya kita pahami dulu apa itu penyakit mata belekan. Seperti yang telah di singguang di atas, panyakit mata belekan pada dasarnya merupakan jenis gangguan penglihatan ringan yang umum terjadi di mana kebanyakan orang pernah mengalaminya. Kondisi ini sendiri umumnya berupa adanya kelainan atau gangguan yang di alami oleh jaringan pada system penglihatan, yakni pada kelenjar air mata atau pada bagian konjungtiva.

Pada dasarnya, setiap alat penglihatan, yakni mata akan secara otomatis memproduksi caira berupa air mata. Air mata ini akan berfungsi untuk mejaga kondisi dan fungsi dari sitem penglihatan agar tetap lembap dan bersih. Di lain sisi, system penglihatan sendiri, selain memiliki kelenjar air mata, juga akan secara ototmatis membuang cairan atau air mata yang sudah tidak terpakai beserta kotoran dan zat sisa untuk keluar dari mata. Zat sisa atau kotoran atau juga di sebut rheum ini pada dasarnya merupakan hasil sekresi yang di hasilkan dari kelenjar airm mata yang nantinya akan bercampur dengan debu, sel kulit mati dan zat sisa lainya.

Setelah mengumpul, maka kotoran dan zat sisa lainya inilah yang nantinya akan di keluarkan dan di buang dari mata dan di sebut sebagai belek. Kondisi penyakit mata belekan ini pada dasarnya merupakan keadaan di mana danya gangguan atau kelainan yang umumnya terjadi pada bagian kelenjar air mata atau peradangan pada konjungtiva. Hal ini dapat menyebabkan produksi air mata menjadi tidak terkendali dengan baik. Akibatnya, peningkatan produksi air mata bisa saja terjadi dan menyebabkan munculnya gejala yang di alami oleh mata.

Pada kondisi mata yang mengalami belekan ini akan muncul berbagai gejala-gejala. Seperti peradangan yang membuat mata memerah, mengalami pembengkakan, munculnya rasa perih, mata pegal hingg mengalami sakit kepala. Sementara itu, produksi air mata yang tidak normal, umumnya pada kondisi ini akan menyebabkan kondisi di mana mata menjadi berair dan mengelauarkan kotoran mata atau belak dalam jumlah yang lebih banyak dengan warna yang pekat. Selain itu, umumnya kotoran tersebut akan keluar dengan tekstur yang lengket yang membuat mata sulit di buka, terutama ketika bangun tidur.

Waspada Gejala Penyakit Mata Belekan

Pada dasarnya, penyakit belekan yang di alami oleh mata ini sendiri akan menimbulkan gejala-gejala ringan. Bahkan gejala-gejal yang muncul akibat kondisi ini umumya hampir sama seperti kondisi gangguan lain pada umumnya. Namun, pada kondisi tertentu, penyakit mata belekan ini dapat memicu terjadinya perkembangan penyakit belekan tersebut. Bahkan beberapa gejala tertentu akibat kondisi ini perlu untuk di waspadai.

Untuk itu, waspada kondisi dan gejala penyakit mata belekan berikut ini.

  1. Belek Dengan Tekstur Yang Cair

Kondisi ini adalah kondisi yang pada dasarnya umum terjadi. Penyakit mata belekan umumnya memang akan menyebabkan kotoran atau belekyang keluar dari mata menjadi lebih cair. Hal ini tidak lepas dari adanya kondisi kelenjar air mata yang meningkatakan produktivitas air mata itu sendiri.

  1. Lendir Berwarna Hijau Atau Keabuan

Dalam kondisi tertentu, mata yang mengalami penyakit belekan ini juga dapat menyebabkan munculnya kondisi di mana kotoran atau belek yang keluar dari mata berwarna hijau ke abuan. Bahkan kotoran yang keluar dari mata tersebut cenderung akan keluar dengan tekstur yan kental menyerupai lendir. Kondisi ini biasanya menandakan adanya infeksi bakteri piogenik alias konjungtivitis bacterial.

  1. Lendir Kekuningan

Selain mengeluarkan kotoran atau belek berwarna hijau keabuan, penyakit mata belekan ini jiga bisa menyebabkan kotoran/belek keluar dengan warna kuning. Pada kondisi ini, umumnya lendir yang keluar dari mata ini akan di sertai dengan rasa sakit saat berkedip dan juga benjolan kecil di kelopak mata (mirip seperti jerawat).

  1. Lendir Berwarna Putih Kekuningan

Perkembangan penyakit mata belekan ini juga dapat menyebabkan lendir yang keluar dari mata denagn warna putih kekuningan. Umumnya, lendir tersebut akan keluar bersama dengan air mata. Kondisi ini sendiri menandakan adanya infeksi dakriosistis dan system drainase air mata atau pada kantung nasolakrimalis.

  1. Belek Berbentuk Berpasir Dan Kasar

Kondisi ini sendiri, umumnya di sebabkan oleh adanya infeksi blefaritis. Pada kondisi ini biasanya akan mengakibatkan kelopak mata menjadi tebal dan membentuk sisik kulit mati yang menyerupai ketombe.

  1. Lendir Berbusa Dengan Warna Kuning Kehijauan

Perkembangan penyakit belek ini juga dapat menyebabkan kotoran atau belek yang keluar dari mata menjadi berwarna kuning  kehijauan. Bahkan kotoran atau belek tersebut umumnya akan keluar menyerupai lendir di sertai dengan busa. Umumnya, kondisi ini sendiri di sebabkan disfungsi kelenjar meibom (MGD).

  1. Lendir Berwarna Putih

Perkembangan dari penyakit belekan ini juga dapat menyebabkan belek yang keluar dari mata menjadi berair seperti lendir. Umumnya selain berbentuk lendir tersebut juga akan bertekstur lengket dan cenderung berserabut. Gejala yang di timbulkan akibat kondisi ini biasanya merupakan gejala konjungtivitis alergi. Sebab kondisi ini seringkali di sebabkan oleh paparan serbuk sari, bulu, debu, dan iritan lainya.

Pada dasarnya panyakit mata belekan merupakan masalah kesehatan berupa gangguan atau kelainan pada system penglihatan yang sudah sangat umum terjadi. Kondisi ini sendiri terbilang sebagai masalah kesehatan atau gangguan pengllihatan yang cukup ringan. Sebab penyakit ini sendiri seringkali akan sembuh dengan sendirinya. Namun penyakit ini akan mengganggu penglihatan dan membuat rasa tidak nyaman pada penderitanya. Selain itu, penyakit mata belekan ini sendiri juga dapat muncul dengan mudah dan menular pada lainya dengan sangat mudah. Bahkan kondisi ini dapat menular tanp adanya kontak langsung dengan penderita panyakit mata belekan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama akan waspada terhadap gejala penyakit mata belekan. Meskipun penyakit mata belekan ini dapat sembuh dengan sendirinya, namun tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini dapat berkembang menjadi lebih serius. Untuk itu, bebrerapa gejala di atas perlu untuk di tangani agar kondisi penyakit mata belekan ini dapat di atasi.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Doktersehat
Cara Mencegah Penyakit Mata Belekan

Cara Mencegah Penyakit Mata Belekan

Hallo Kawan Mama, Apa itu penyakit belekan? Siapa sih yang tidak pernah mengalami kondisi di mana mata terserang penyakit belekan? Mata belekan pada dasarnya merupakan salah satu jenis masalah kesehatan berupa gangguan atau kelainan yang terjadi dan di alami oleh mata. Kondisi ini akan menyebabkan penderitanya mengalami  penurunan kuailtas pada focus dan ketajaman penglihatannya. Karenanya beberaoa cara atau langkah penanganan perlu di lakukan untuk mencegah penyakit mata belekan.

Gangguan penglihatan pada dasarnya merupakan kondisi masalah kesehatan yang umum terjadi dan menyerang system penglihatan, di mana semua orang pernah mengalaminya. Jenis penyakit belekan ini sendiri dapat terjadi pada semua kalangan usia. Namun penyakit mata belekan ini lebih mudah terjadi dan di alami oleh usia anak-anak di bandingkan dengan usia dewasa atau orang tua. Hal ini tidak lepas dari faktor lingkungan atau aktivitas yang di lakukan oleh seseorang ketika berusia anak-anak.

Penyakit mata belekan juga merupakan salah satu jenis penyakit mata atau banyaknya masalah kesehatan yang bersifat mudah menular dengan cepat. Bahkan beberapa anggapan mengatakan bahwa penyakit mata belekan ini dapat menular pada orang lain hanya dengan tatapan mata saja. Namun perlu untuk di ketahui bahwa hal tersebut tidaklah sepenuhnya benar. Sebab penyakit meskipun dapat menular secara tidak langsung, namun, mata belekan ini sendiri dapat menular baik cepat dengan adanya kontak langsung dengan penderitanya.

Di lain sisi, penyakit mata belekan sendiri memang terbilang sangat mudah di alami. Kondisi ini pada dasarnya juga cukup mudah untuk di atasi atau di sembuhkan. Sebab penyakit belekan pada mata ini merupakan jenis gangguan penglihatan atau masalah kesehatan dejngan golongan ringan. Hal ini membuat kondisi ini dapat di cegah atau di kendalikan perkembangannya. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai  cara untuk mencegah penyakit mata belekan. Simak penjelasannya sebagai barikut.

Kenali Penyakit Mata Belekan

Cara Mencegah Penyakit Mata Belekan

Kondisi mata belekan pada dasarnya merupakan kondisi kesehatan yang sangat umum terjadi. Bahkan hampir dari semua orang di dunia di pastikan pernah mengalami penyakit belekan. Karena memang pada kondisi normal sendiri mata akan secara otomatis menghasilkan dan mengeluarkan belek sebagai kotoran yang di hasilkan oleh mata. Sebab di katakan bahwa pada saat mata tertutup atau tidur penglihatan akan berisitirahat sedangkan jaringan lainya akan bekerja untuk membersihkan kondisi mata dengan mengeluarkan sel kulit mati atau kotoran jenis lainya dari mata.

Pada dasarnya, pembersihan terhadap setiap bagian dari struktur mata ini akan di lakukan setiap waktu. Namun pada saat mata belum istirahat atau masih terjaga, maka proses pembersihan mata secara otomatis ini akan menjadi terbatas. Hal ini terjadi karena adanya aktivitas mata dan juga risiko kotoran atau radikak bebas yang masuk dari luar mata yang akan bercampur dan menambah jumlah kotoran di mata. Namun ketika mata beristirahat, maka kelopak mata akan tertutup, maka mata dapat lebih baik dalam membersihkan setiap bagian mata.

Belek sendiri merupakan kotoran dari zat sisa, sel kulit mati, debu dan lainya yang di keluarkan oleh mata. Pada awalnya, mata akan secara otomatis memproduksi lendir yang merupakan kotoran atau rheum yang di produksi setiap waktu. Belek ini sendiri merupakan hasil sekresi dari kelenjar air mata yang terakumulasi dengan kotoran, zat sisa, sel kulit mati hingga debu yang masuk ke mata. Setelah bangun tidur biasanya belek ini akan muncul di sekitar mata dengan bentuk yang berbeda-beda. Umumnya, bentuk belek yang cair atau keras ini tergantung dengan kondsisi kesehatan mata.

Penyakit belekan sendiri pada dasarnya merupakan merupakan sebuha kondisi di mana adanya gangguan atau kelainan pada kelenjar air mata. Umumnya, kondisi ini dapat di sebabkan oleh adanya iritasi atau infeksi dari kotoran, virus atau radikal bebas yang masuk ke mata. Namun kondisi disfungsi pada jaringan tersebut juga dapat menyebabkan terjadinya mata belekan. Disfungsi pada kelenjar air mata biasanya akan membuat produktivitas air mata menjadi tidak normal. Hal ini bisa di sebabkan oleh berbagai faktor, seprti radang atau kondisi lainya. Akibatnya gejala seperti mata merah, bengkak, belek cair dalam jumlah banyak dan gejala lainya akan muncul pada kondisi ini.

Gejala Penyakit Mata Belekan

Pada umumnya, kondisi mata yang mengalami penyakit belekan ini akan mengalami kondisi di mana munculnya gejala-gejala yang beragam. Gejala ini sendiri merupakan gejala umum di mana sebagian besar dari jenis gangguan penglihatan atau penyakit mata lainya menimbulkan gejala yang sama. Namun, dalam kondisi ini, gejala yang paling menonjol biasanya berupa adanya kotoran atau belek yang kelaur dalam jumlah yang lebih banyak dengan tekstur yang cair dan lengket.

Selain munculnya belek dengan jumlah yang lebih banyak di sertai warna yang lebih peka, umumnya penyakit mata belekan ini juga akan menyebabkan munculnya gejala-gejala lainya. Seperti kondisi mata yang berubah memerah, pembengkakakn pada mata, mata berair yang akan membuat kualtas penglihatan mengalami penurunan. Selain itu, penyakit meta belekan ini juga akan menyebabkan munculny rasa gatal, perih di mata hingga menyebabkan pusing atau sakit kepala.

Cara Mencegah Penyakit Mata Belekan

Umumnya, kondisi mata yang mengalami penyakit belekan ini akan dapat sembuh dengan sendirinya. Karena memang penyakit mata belekan terbilang sebagai masalah kesehatan yang cukup ringan. Pada beberaoa kondisi tertentu, panyakit ini dapat berkembang dan dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah di mata. Jadi selain gejala-gejala yang tidak nyaman akibat kondisi ini, kondisi ini dapat menjadi lebih buruk hingga memicu munculnya gangguan penglihatan lainya.

Untuk itu, langkah penanganani perlu di lakukan untuk mengatasi kondisi mata yang mengalami penyakit belekan. Karena kondisi ini terbilang sebagi masalah kesehatan ringan yang di mana kondisi ini pada dasarnya juga dapat di atasi dengan cara-cara yang cukup sederhana. Namun tentunya, cara-cara yang di lakukan untuk menangani kondisi ini tidak lepas dari keamanan untuk menjaga kesehatan mata sendiri. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah penyakit mata belekan.

  1. Cuci tangan dengan air yang mengalir dan dengan sabun sebelum memagng atau menyatuh bagian mata.
  2. Usap kotoran mata atau belek tersebut secara perlahan dari mata. Atau dengan menggunakan kapas yang di basahi dengan air untuk membersihkan belek di area tersempit mata.
  3. Setelah belek di berisihkan dari area mata, maka kamu dapat membersihkan bagian mata dengan merata hingga sampai pada sudut tersempitnya. Pada bagian dekat hidung juga perlu di bersihkan dengan baik untuk mencegah bakteri atau kuman yang berpotensi dapat menyebabkan iritasi atau pun infeksi pada mata.
  4. Hindari menggunakan peralatan mandai baik, berupa handuk, sabun, barang make up hingga barang-barang probadi lainya.
  5. Bagi pengguna lensa kontak, sebaiknya hindari menggunakan lensa kontak untuk semantara waktu, terutama dalam proses pemulihan dari penyakit mata belekan
  6. Rajin menjaga kebersihan lingkungan akan menjauhkan dan mengurangi risiko terkena penyakit mata bintitan.
  7. Rutin memeriksaka kondiis mata ke dokter. Dengan rutin memeriksakan mata akan membuat kita lebih atau mengenai keadaan mata serta lankag penangananya.

Panutup

Pada dasarnya penyakit mata belekan ini merupakan salah satu jenis dari banyaknya gangguan penglihatan ringan yang dapat di alami oleh siapa saja. Namun, usia anak-anak menjadi usia yang rawan akan kondisi ini di bandingkan dengan usia dewasa atau bahkan orang tua. Penyakit mata belekan ini sendiri sangat mudah muncul dan menyebar pada orang lain tanpa di sadari. Sebab panyakini dapat dengan mudah menular pada orang lain dari kontak langsung atau bahkan kontak tidak langsung. Jenis penyakit tersebut akan menyebabkan gejala-gejala yang meresahkan dan membuat mata menjadi tidak nyaman dalam menjalankan fungsinya. Untuk itu, penyakit ini perlu untuk di cegah dan di hindari agar tidak terjadi dan menyerang mata.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenia beberap cara untuk mencegah penyakit mata belekan. Panyakit  mata belekan ini pada dasarnya dapat terjadi kapan saja tanpa di sadari dan akan dapat sembuh dngan sendirinya. Namun perlu adanya langkah penanaganan atau pencegahan agar semakin berkurang pasien penderita gangguan penglihatan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Hellosehat
Kenali Gejala Penyakit Mata Belekan

Kenali Gejala Penyakit Mata Belekan

Hallo Kawan Mama, Pernahkah kamu mengalami suatu kondisi di mana kamu kesulitan untuk membuka mata dan seperti kelopak mata yang menempel ketika bangun tidur? Hampir semua orang di pasti pernah mengalami kondisi tersebut. Perlu di ketahui bahwa kondisi tersebut umumnya merupakan salah satu gejala atau indikasi pada mata yang mengalami penyakit belekan. Selain itu, kondisi ini juga dapat di kenali dengan gejala – gejala lainya pada mata yang mengalami penyakit belekan.

Masalah kesehatan memang menjadi salah satu bahasan terkait kesehatan yang tidak kunjung ada habisnya. Bahkan kondisi ini kian bertambah setiap harinya di mana muncul masalah kesehatan  yag kian hari kian bertabah penderitanya. Sebagaimana yang kita ketahui, gangguan penglihatan pada dasarnya merupakan salah satu kondisi masalah kesehatan yang umum terjadi dan di alami oleh kebanyakan orang. Dan di antara banyaknya jenis gangguan penglihatan, mata belekan adalah satu jenis gangguan yang mudah terjadi dan mudah di alami oleh semua orang.

Pada dasarnya, kondisi penyakit mata belekan ini dapat mudah menyerang mata dan menular pada lainya. Mata yang mengalami kondisi ini umumnya akan mengalami berbagai gejala-gejala yang menganggu dan membuat rasa tidak nyaman pada penderitanya. Kondisi ini umumnya lebih mudah di alami oleh usia anak-anak. Sebab pada usia tersebut, penyakit ini sangat mudah menular pada yang lainya. Namun kondisi ini tetap bisa dengan mudah terjadi dan di alami oleh orang dengan usia dewasa hingga orang tua.

Mata yang mengalami penyakit belekan ini umumnya dapat di sebabkan oleh beberapa faktor yang pada dasarnya seringkali di sepelekan. Seperti halnya bakteri dan virus yang masuk ke mata dan menyebabkan terjadinya infeksi pada mata. Kondisi ini akan menyebabkan munculnya gejala pada penderitanya. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai gejala yang muncul akibat penyakit mata yang mengalami belekan. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Mengenal Gejala Penyakit Mata Belekan

Kenali Gejala Penyakit Mata Belekan

Pada dasarnya, belek sendiri merupakan istilah dari cairan yang berada di area mata, dan biasa di temukan ketika bangun tidur. Umumnya, cairan tersebut akan muncul ketika bangun dari tidur yang nyenyak atau lama. Cairan tersebut umumnya akan berwarna kuning cenderung hijau dengan bentuk yang sesuai dengan kondisi kesehatan mata. Selain warna, jumlah cairan yang banyak dan bentuk atau struktur yang kental atau encer umumnya akan mengindikasikan kondisi kesehatan mata.

Pada dasarnya mata akan dengan otomatis memproduksi lendir atau kotoran mata alias rheum di setiap harinya. Belekan di mata merupakan sebuah kotoran hasil sekresi yang telah di hasilkan oleh kelenjar air mata. Kotoran inilah yang akan terakumulasi dan akan bercampur dengan debu, iritan, zat sisa, limabh serta sel kulit mati dan benda asing. Umumnya, kotoran ini akan di produksi ketika mata sedang berisitirahat atau sedang tidur. Semakin banyaknya debu dan kotoran yang masuk ke mata maka akan semakin banyak jumlah belek yang di hasilkan.

Selain itu, beberapa benda yang ada di mata tersebut dapat menyebabkan mata mengalami iritasi atau infeksi yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan, seperti mata belekan. Jumlah kotoran pada mata yang terlalu banyak tentu akan membuat belek tersebut memenuhi dan menutupi mata sehingga mata akan suliit di buka terlebih bila cairan tersebut lengket. Pada dasarnya, setiap mata akan memporduksi air mata yang akan menjaga kesehatan dan akan membuang segala kotoran yang ada di mata ketika mata berkedip. Namun ketika tidur, mata tidak akan berkedip sehingg air mata tersebut tidak dapat membuat kotoran mata.

Kotoran yang ada di mata ini akan bercampur dengan zat sisa, sela kulit mati dan banda asaing lainya yang mengumpul dan menutupi mata. Selain itu, waktu tudur, prosuktivitas air mata akan mengalami penurunan yang membuat mata cenderung lebih kering dan akan membuat kotoran mata tersesbut kadang berbentuk kering dan tertinggal di pojok mata. Semantara kondisi mata yang lembapm atau adanya kondisi medis tertentu atau kelainan pada mata dapat menyebabkan kotoran tersebut menjadi cair dengan warna yang lebih gelap.

Penyebab Penyakit Mata Belekan

Umumnya, kondisi mata yang mengalami belekan atau penyakit belekan merupakan hal yang normal dan dapat terjadi dan di alami oleh siapa saja. Namun kondisi mata yang mengalami penyakit belekan ini tentunya akan membuat kualitas pengihatan menjadi terganggu dan menurun. Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, bahwa belek di mata ini dapat si sebabkan oleh berbagai faktor seperti kotoran, debu, sel kulit mati, zat sisa dan faktor-faktor lainya yang dapat memicu mata belekan.

Selain beberapa faktor tersebut, penyakit belekan ini juga dapat di picu dan di sebabkan pleh beberapa kondisi tertentu. Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat memicu munculnya belekan di mata.

  1. Konjungtivitis

Mata yang mengalami konjungtivitis ternyata merupakan salah satu kondisi yang dapat memicu munculnya belek di mata. Sebab konjungtivitis ini merupakan inflamasi atau peradangan yang terjadi pada konjungtiva atau membrane tipis paca bagian putih dan kelopak mata. Peradangan tersebut akan menimbulkan belek berlebih pada mata.

  1. Blepharitis

Blepharitis pada dasarnya merupakan kondisi peradangan pada kelopak mata yang menyebebkan area tersebut mengalami pembengkakan dan menjadi kemerahan. Selain menyebabkan pembengkakan pada kelopak mata, blepharitis juga sering kali menyebabkan penumpukkan belek hingga membuat penglihatan tampak buram dan kelopak mata menjadi lengket.

  1. Alergi Mata

Kotoran mata atau belek tersebut akan menyerupai serabut yang nempel di pojokan mata. Kondisi tersebut merupakan alergi mata atau di sebut dengan konjungtivitis alergi. Alergi ini akan menyebabkan belek dan partikel asing lainya menyatu bersama dan mengental di bagian bawah mata. Kondisi ini umumnya di picu oleh serbuk sari, bulu, debu, iritan dan lain sebagainya.

  1. Keratitis

Keratitis merupakan sebuah infeksi yang menyerang kornea mata yang merupakan lapisan terluar pada bagian depan mata yang melindungi iris dan pupil. Kondisi ini dapat menyebabkan mata mengalami kondisi di mana munculnya belek di mata.

  1. Bintitan

Bintitan merupakan sebuah kondisi di mana adanya benjolan berwarna merah yang umumnya terletak pada bagian pinggir kelopak mata. Kondisi ini terjadi akibat kelenjar pada kelopak mata yang mengalami infeksi. Kondisi inilah yang akan membuat lendir dan kotoran di mata bertambah banyak dan dan menyebabkan munculnuua belek dalam jumlah yang berlebih.

Gejala Penyakit Mata Belekan

Kondisi mata yang mengalami belekan umumnya akan memnimbulkan kondisi atau gejala yang berbeda-beda. Namun beberapa gejala atau kondisi tertentu umumnya akan muncul pada kondisi mata yang mengalam kondisi belekan. Yakni,

  1. Sakit mata
  2. Rasa gatal
  3. Mata bengkak
  4. Wajah mengalami pembangkakan
  5. Garis mata memerah
  6. Kotoran, cairan mata, air mata yang lebih banyak
  7. Rasa pegal
  8. Sensitive
  9. terhadap cahaya
  10. Sakit kepala

Pada dasarnya, setiap dari masalah kesehatah yag di alami oleh tubuh akan menimbulkan gejala yang mengindikasi akan kondisi kesehatan yang di alami oleh tubuh, termasuk gangguan penglihatan. Belekan ini pada dasarnya merupakan sebuha kondisi di mana adanya gangguan pengihatan yang biasanya menyebabkan adanya cairan atau kotoran mata dalam jumlah yang lebih banyak. Selain itu, kotoran tersebut biasanya akan menyerupai lendir dengan warna hijau yang lengket dan membuat mata sulit untuk di buka, terutama ketika setelah bangun tidur. Selain itu, kondisi ini juga seringkali menyebabkan berbagai gejala yang membuat rasa tidak nyaman dan menganggu penderitanya dan menurunakn kualitas penglihatan.

Demikian pejelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa gejala penyakit mata belekan. Umumnya, panyakit mata belekan ini masih terbilang normal dan merupakan gangguan penglihatan dalam skala ringan. Namun tetap saja kondisi ini akan membuat rasa tidak nyaman dan menganggu fungsi pengihatan penderitanya. Kenali kondisi ini dengan melihat gejala-gejala yang muncul seperti yang telah di jelaskan di atas, dan lakukan langkah pengobatan yang tepat.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Honestdocs
  • Hellosehat
Mencegah Komplikasi Akibat Penyakit Glaukoma

Mencegah Komplikasi Akibat Penyakit Glaukoma

Hallo Kawan Mama, Kondisi mata yang sehat tentu akan sangat baik bagi pemiliknya, terutama ketika hendak melakukan segala aktivitas sehari-hari. Karena kondisi mata yang sehat tentu akan sangat membantu untuk melihat objek di sekitarnya dengan baik dan jelas. Namun kondisi mata yang mengalami gangguan atau kelainan tentu akan membuat hal sebaliknya di mana banyak aktivitas yang akan terhambat dan tidak bisa di lakukan. Salah satu kondisi kelainan mata yang cukup berbahaya adalah penyakit glaukoma yang bahkan dapat menyebabkan komplikasi hingga kebutaan. Meski demikian, beberapa cara di yakni mampu mencegah komplikasi akibat penyakit glaukoma.

Masalah kesehatan memang menjadi satu bahasan yang tidak ada habisnya, termasuk gangguan penglihatan. Sebab gangguan penglihatan sendiri merupakan salah satu kondisi medis di mana semakin hari ke hari penderitanya semakin bertambah, termasuk penyakit glaukoma. Penyakit glaukoma sendiri pada dasarnya merupakan salah satu jenis gengguan atau kelainan refraksi yang termasuk ke dalam jenis penyakit mata dengan kondisi yang cukup berbahaya bagi penderitanya. Selain itu,  kondisi ini juga dapat terjadi dan di alami oleh semua orang.

Meskipun dapat terjadi dan di alami oleh semua orang, kondisi ini pada umumnya lebih mudah di alami oleh orang dengan usia llanjut, yakni 50-60 tahun ke atas. Namun beberapa faktor dapat menyebabkan penyakit glaukoma muncul pada usia dewasa hingga anak-anak. Dalam sebuah penlitian oleh Universitas tiongkok di hongkong dan tiga rumah sakit pada tahun 2005 hingga 2009. Penelitian ini menunjukkan bahwa 67% dari pasien glaukoma tidak bisa melihat rute bis. Dan 65% kesulitan menaiki tangga dan 53% menjadi cenderung temperament.

Umumnya, mata yang mengalami penyakit glaukoma akan mengalami gejala-gejala yang akan membuat rasa tidak nyaman. Selain itu, kondisi ini juga akan menyebabkan penurunan fungsi dan kualitas penglihatan. Bahkan dalam kondisi yang lebih buruk, penyakit glaukoma dapat menyebabkan beberapa komplikasi hingga kebutaan permanen. Untuk itu, berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai beberapa cara untuk mencegah komplikasi akibat penyakit glaukoma. Berikut adalah penjelasannya.

Kenali Kondisi Penyakit Glaukoma

Mencegah Komplikasi Akibat Penyakit Glaukoma

Pada dasarnya, penyakit glaukoma merupakan salah satu kondisi masalah kesehatan yang cukup jarang terjadi. Namun ketika mata mengalami kondisi ini maka akan menganggu fungsi penglihatan. Akibatnya focus dan ketajaman penglihatan akan terganggu. Dalam kondisi yang lebih buruk, penyakit glaukoma dapat menyebebabkan kebutaan pada penderitanya. Bahkan penyakit glaukoma merupakan salah satu kelainan refraksi penyebab kebutaan terbesar di dunia setelah penyakit katarak yang menempati posisi nomer satu.

Umumnya, penyakit glaukoma yang menyerang mata berupa adanya keruskan pada jaringan penglihatan. Dalam hal ini kjaringan terebut berupa saraf optik sebagai pengantar informasi ke otak. Pada dasarnya, dalam proses terjadinya pengihatan, mata akan melihat pada objek kemudian cahaya objek tersebut akan masuk ke mata dan di tagkap oleh lensa mata. Cahaya tersebut akan melewati lena mata dan di biaskan oleh kornea mata menuju retina dan menjadi sebuah informasi visual dari gambaran objek.

Cahaya objek yang telah di rubah menajdi informasi visual ini akan di kirimkan oleh retina menuju ke otak. Namun untuk sampai ke otak, informasi visual tersebut akan di rubah terlebih dahulu menjadi sinyal listrik yang nantinya akan di kirimkan ke otak melalui saraf optik. Sinyal listrik inilah yang akan di olah oleh otak menjadi gambaran objek yag terlihat dengan jelas. namun kerusakan pada saraf optik inilah yang menyebabkan fungsi dan kualitas penglihatan ini mengalami penurunan.

Umumnya, kerusakan pada saraf optik ini terjadi akibat adanya peningkatan tekanan yang di alami oleh bola mata. Pada dasarnya setiap dari system pengllihatan manusia akan memproduksi cairan mata atau di sebut dengan cairan aqueous humor sebagai nutrisi untuk mata. Namun dalam satu kondisi, produksi cairan aqueous humor ini mengalami peningkatan yang menyebabkan cairan tidak dapat di serap atau di olah dengan baik oleh system penglihatan. Akibatnya cairan tersebut akan menumpuk dan menggumpal hingga menyebabkan penigkatan pada bola mata yang menyebabkan kerusakan pada saraf optik.

Komplikasi Akibat Penyakit Glaukoma

Umumnya dalam proses kemunculan penyakit glaukoma ini sering kali terjadi tanpa menimbulkan adanya gejala yang signfikan. Hal ini sering kali membuat mata yang mengalami penyakit glaukoma baru di sadari ketika memasuki kondisi yang serius. Pada tahap awal sendiri, penyait glaukoma biasanya akan menyebabkan gejala penurunan penglihatan secara perlahan. Hal ini dapat di tandai dengan adanya lingkaran putih yang menutupi lensa mata, serta panglihatan tepi atau peripheral yang terhalang yang membuat penglihatan kian menyempit.

Kondisi mata yang mengalami glaukoma dapat mengalami perkemabnagan menjadi lebih buruk. Bahkan hal ini dapat terjadi lebih cepat akibat beberapa kondisi tertentu. Tanpa adanya langkah pengoreksian yang tepat maka hal ini akan menyebabkan terjadinya risiko komplikasi. Menurut laman hellosehat, Penyakit glaukoma ini biasanya data menyebabkan komplikasi berupa munculnya penyakit hipotoni, hifema, pendarahan suprakoroid. Bahkan dalam kondisi yang terburuk, penyakit glaukoma ini dapat menyebabkan terjadinya kebutaan secara permanen.

Mencegah Komplikasi Akibat Penyakit Glaukoma

Dalam menangani kondisi ini umumnya dokter akan melakukan langkah pemeriksaan terlebih dahulu. Dalam hal ini dokter akan melakukan pemeriksaan berupa wawancara terhadap kondisi dan riwayat yang di alami oleh pasien. Selain iitu, dokter juga akan melakukan langkah pemeriksaan fisik untuk mengetahui dengan lebih jelas kondisi kesehatan yang sedag terjadi pada mata pasien. Setelah itu pemeriksaan penunjang juga akan di lakukan untuk menangani kondisi tersebut.

Dalam menaganai kondisi ini sendiri umumnya dalam tahap awal akan di lakukan langkah penanganan dengan menggunakan obat tetes mata. Selain menggunakan obat tetes mata, umumnya juga akan di lakukan prosedur medis berupa metode laser untuk glaukoma. Umumnya metode ini akan di gunakan untuk untuk menangani glaukoma sudut tertutup yang bernama iridotomy. Sedangkan pada glaukoma sudut terbuka akan di gunakan metode laser trabekuloplasti. Sedangkan pada tahap terakhir, biasanya akan di lakukak operasi pembedahan untuk membuang cairan yang menumpuk dan menyebabkan kerusakan pda saraf optik.

Dalam upaya untuk mencegah penyakit glaukoma sendiri belum di temukan dengan pasti. Namun tentunya perlu usaha untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat glaukoma. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah penyakit glaukoma.

  1. Pemeriksaan Mata Dengan Rutin

Pada dasarnya, pemeriksaan mata dengan rutin merupakan hal yang perlu untuk di lakukan. Hal ini perlu untuk di lakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan mata. Maka untuk penderita penyakit glaukoma sendiri, pemeriksaan mata dengan rutin juga perlu untuk di lakukan. Orang dewasa  menjalani pemerikssan glaukoma setiap 3-5 tahun sekali. Sementara orang berusia 40 tahun ke atas perlu adanya pemeriksaan 1-2 tahun sekali. Sedangkan untuk penderita glaukoma sendiri harus lebih sering melakukan pemeriksaan mata untuk mengetahui kondisi kesehatan mata dan perkembangan glaukoma.

  1. Melindungi Mata

Selain melakukan pemeriksaan dengan rutin, melindungi mata juga merpakan hal yang perlu untuk di lakukanl. Sebab bukan tidak mungkin faktor eksternal, seperti radikal bebas, polusi, hingga paparan sinar uv yang data memperburuk kondisi mata yang mengalami penyakit glaukoma. Untuk itu melindungi mata perlu untuk di lakukan agar kondisi kesehatan mata tetap terjaga dengan baik.

  1. Menjaga Tekanan Mata Dan Tetap Rileks

Pada dasarnya, penyakit glaukoma merupakan kondisi di mana adanya tekanan pada bola mata yang mengalami peingkatan. Hal inilah yang akan menyebabkan kerusakan pada saraf optik. Untuk menjaga kerusakan pada saraf agar tidak bertambah, maka jaga menjaga mata agar tetap rileks dan tidak tegang perlu untuk di lakukan. Hal ini akan membuat kondisi mata tetap tenang dan akan mengurangi tekanan berlebih pada mata.

  1. Mengkonsumsi Makanan Sehat

Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan tubuh termasuk mata adalah dengan mengkonsumsi makanan-makanan sehat. Makanan dengan kandungan antioksidan, vitamin C da A, serta lutein dan ziaxanthi perlu untuk di konsumsi untuk manjaga dan membantu memulihkan kondisi kesehatan mata. Selain mengkonsumsi makanan sehat, menghindari beberapa makanan tertentu juga pelru di lakukan. Seperti makanan dengan alcohol, atau kafein yang perlu untuk di hindari.

Penyakit glaukoma pada dasarnya merupakan salah satu jenis penyakit yang cukup parah dan serius. Sebab mata yang mengalami kondisi ini umumnya akan merasakan gejala-gejala di mana penglihatanya mulai menurun secara perlahan. Namun kondisi Ini juga dapat terjadi secara tiba-tiba karena mata yang mengalami glaukoma terkadang muncul tanpa adanya gejala-gejala yang signifikan bagi penderitanya. Penyakit glaukoma sendiri apabila tidak di koreksi akan menyebabkan kondisi yang lebih buruk. Seperti halnya berbagai kondisi komplikasi yang bahkan dapat menyebabkan kebutaan secara permanen.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai cara mencegah komplikasi akibat penyakit glaukoma. Kondisi mata yang mengalami penyakit glaukoma perlu untuk di koreksi dengan baik. Sebab kondisi ini  yang mengalami penyakit glaukoma dapat menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi hingga kondisi di mana mata mengalami kebutaan secara permanen.

 

 

 

 

Sumber :

  • Sehatq
  • Hellosehat
Risiko Komplikasi Akibat Penyakit Glaukoma

Risiko Komplikasi Akibat Penyakit Glaukoma

Hallo Kawan Mama, Pernahkah kamu mendengar istilah pencuri penglihatan? Pada dasarnya, pencuri penglihatan bukanlah sesorang yang mencuri penglihatan. Hal ini melainkan sebuah kondisi di mana fungsi penglihatan yang hilang baik secara tiba-tiba ataupun dengan gejala-gejala yang muncul. Dalam dunia medis sendiiri, kondisi berupa pencuri pengihatan ini di kenal dengan istilah penyakit glaukoma. Penyakit glaukoma memang di kenal sebagai sebuah kondisi medis yang dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan. Namun beberapa komplikasi lain dapat terjadi akibat penyakit glaukoma.

Pada dasarnya, mata merupakan salah satu bagian dari organ tubuh yang termasuk salah satu dari panca indra. Artinya, mata ini memiliki fungsi den peran penting dalam setiap mekanisme organisasi angota tubuh. Sebagai alat penglihatan, kondisi kesehatan mata sangat menentukan kualitas hidup yang akan di jalani. Sebab kondisi kesehatan mata akan sangat mempengaruhi terhadap kualitas hidup dan segala aktivitas yang akan di lakukan. Kondisi mata yang sehat akan membuat aktvitas yang di lakukan menajdi lebih mudah. Sedangkan kondisi mata yang buruk tentu akan menyebabkan aktivitas menjadi terhambat.

Umumnya, penyakit glaukoma sendiri dapat terjadi pada siapa saja dengan berbagai kalangan usia. Namun seseorang yang memasuki usia lanjut memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini. Sebuah penelitian yang telah di lakukan oleh Universitas tiongkok di hongkong dan tiga rumah sakit pada tahun 2005 hingga 2009. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa 67% dari pasien glaukoma tidak bisa melihat rute bis, 65% kesulitan  menaiki tangga, 53% menjadi temperament. Sedangkan menurut World Health Organization (WHO) meyebutkan bahwa di tahun 2020 pasien penderita glaukoma bahkan sudah mencapai angka 23 juta orang.

Kondisi mata mata yang mengalami penyakit glaukoma, umumnya akan mengalami beberbagai gejala-gejala yang muncul akibat kondisi tersebut. Namun tidak jarang terjadi di mana mata yang mengalami penyakit glaukoma ini tidak menimbulkan gejala-gejala signifikan. Akibatnya, sering kali tidak di sadari bahwa kondisi mata telah terserang penyakit glaukoma. Selain menyebabkan penurunan kualitas penglihatan, glaukoma juga dapat menyebabkan gejal lainya. berikut Kawan Mama telah merangkum beberaoa informasi mengenai risiko komplikasi akibat penyakit glaukoma. Berikut adalah penjelasanya.

Mengenal Kondisi Penyakit Glaukoma

Risiko Komplikasi Akibat Penyakit Glaukoma

Umumnya penyakit glaukoma merupakan salah satu kondisi yang cenderung cukup asing di kalangan masayarakat pada umumnya. Namun perlu di ketahui bahwa penyakit glaukoma ini akan menyebabkan penurunan pada fungsi dan kualitas penglihatan. Selain itu,  penyakit ini dapat menyebabkan terjadinya fungsi penglihatan yang hilang secara permanen. Bahkan penyakit glaukoma ini merupakan penyebab kebutaan nomer 2 terbesar di dunia setelah penyakit katarak.

Penyakit glaukoma yang menyerang mata ini pada dasarnya merupakan kondisi di mana adanya kerusakan pada jaringan penglihatan. Kerusakan ini pada dasarnya di alami oleh saraf optik yang mengalami peradangan. Berbagai faktor dapat menyebabkan terjadinya kondisi ini. Namun umumnya kondisi ini sering kali di sebabkan oleh adanya peningkatan tekanan yang di alami oleh saraf optik. Saraf optik ini memiliki fungsi penting dalam berlangsungnya proses penglihatan.

Dalam proses penglihatan sendiri, umumnya berupa adanya cahaya objek yang masuk ke mata. Cahaya objek tersebut akan di tangkap oleh lensa mata dan masuk pada kornea mata. Kornea mata ini akan membiaskan cahaya objek tersebut menjadi informasi visual pada retina mata. Kemudian, informasi visual tersebut akan di rubah menjadi sinyal listrik yang akan di kirimkan menuju ke otak. Dan di sinilah peran saraf optik untuk menghantarkan sinyal listrik tersbut menuju otak. Setelah sampai ke otak, sinyal listrik ini akan di olah dan di interpretasikan menjadi gambar yeng dapat di lihat dengan jelas.

Ketika saraf optik ini mengalami gangguan atau kerusakan, maka tentunya hal ini akan mempengaruhi fungsi dari system penglihatan itu sendiri. Kerusakan yang di alami oleh saraf optik ini umumnya di sebabkan oleh adanya peningkatan tekanan yang berlebihan. Kondisi ini tidak serta merta terjadi begitu saja, melainkan ada beberapa faktor yang menyebabkannya. Pada kondisi ini umumnya di sebabkan oleh adanya penumpukan cairan mata (aqueous humor) di mata.

Penyebab Dan Gejala Penyakit Glaukoma

Menurut laman Glaucoma Research Foundation, umumnya dalam kondisi normal, mata akan mengalami tekanan dengan kisaran antara 10-12 mmHg. Tekanan pada mata tersebut dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah tergantung dengan kondisi kesehatan tubuh dan faktor lainya. Ketika tekana  pada mata ini mengalami penurunan hingga lebih rendah dari tekanan biasa, maka akan membuat struktur mata menjadi lebih lembek. Sebaliknya, jika tekanan pada bola mata ini mengalami peningkatan hingga lebih dari ukuran normal, maka akan struktur mata menjadi lebih keras.

Peningkatan tekanan pada mata yang berlebihan inilah yeng menyebabkan terjadinya kerusakan pada sara optik. Hal ini di biasanya di pengaruhi oleh adanya penumpukkan cairan mata. Setiap mata pada dasarnya akan memproduksi cairan mata atau aqueous humor sebagai nutrisi untuk mata. Namun peningkatanb produktivitas ini akan menyebabkan cairan tidak dapat di serap dengan baik. Hal ini membuat cairan tersebut akan menumpuk dan bisa bercampur dengan zat sisa pada mata dan menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan pada mata.

Umumnya, kondisi ini hanya di alami oleh satu mata saja di mana mata yang satunya masih berfungsi normal. Di tahap awal sendiri, umumnya akan terjadi kondisi di mana penglihatan tepi atau peripheral ini akan menjadi buram dan bahkan hilang. Setelah itu, penglihatan sentral dan fikus mata akan mengalami penurunan hingga terjadi kondisi di mana hilangnya fungsi penglihatan secara permanen. Hal ini membuat penyakit glaukoma merupakan salah satu kondisi kesehatan yang perlu di waspadai.

Komplikasi Akibat Penyakit Glaukoma

Penyakit glaukoma pada dasarnya seringkali hadir tanpa adanya gejala signifikan. Hal ini seringkali menyebabkan kondisi di mana penyakit glaukoma di sadari atau di ketahui ketika sudah memasuki tahap yang lebih serius. Meski demikian, beberapa kondisi di ketahui merupakan beberapa gejala akibat kondisi ini. Seperti mata memerah, nyeri, sakit kepala, adanya bayangan seperti lingkaran pada sekeliling cahaya objek, mual, pengihatan berkabut dan menyempit.

Gejala-gejala tersebut tentunya akan menganggu fungsi dan kinerja dari system penglihatan, serta membuat rasa tidak nyaman pada panderitanya. Selain itu, penyakit glaukoma sendiri ternyata juga dapat berkembang dan menyebabkan beberapa kondisi komplikasi pada penderitanya. Berikut adalah beberapa jenis komplikasi akibat penyakit glaukoma.

  1. Kebutaan

Jenis komplikasi yang satu ini pada dasarnya merupakan jenis komplikasi yang p[aling di tajutkan oleh penderita penyakit glaukoma. Kondisi mata yang mengalami kebutaan sendiri cenderung sering terjadi akibat penyakit glaukoma. Kebutaan dapat terjadi akibat adanya kondisi glaukoma yang menyerang sel-sel ganglion retina yang memiliki peran penting dalam proses penglihatan. Kerusakan pada sel ganglion inilah yang akan mempengaruhi penglihatan tepi berkembang secara perlahan atau lebih cepat.

Komplikasi berupa kebutaan sendiri pada dasarnya dapat terjadi tergantung dengan kondisi sel yang terkena penyakit glaukoma. Pada tahap awal, saraf optik yang mengalami kerusakan, serta penurunan pada kemampuan penglihatan masih dapat di atasi dengan menggunakan obat-obatan atau terapi tertentu. Namun apabila kondisi ini di temukan dalam tahap yang parah, maka risiko akan kebutaan semakin besar. Bahkan di katakana bahwa kebutaan akibat glaukoma tidak dapat di sembuhkan dengan obat atau metode terapi apapun.

  1. Hipotoni

Hipotoni pada dasarnya merupaka kondisi di mana tekanan mata yang menajdi terlalu rendah. Biasanya kondisi ini merupakan risiko komplikasi akibat operasu glaukoma yang tidak sempurna. Kondisi tekanan mata yang berubah terlalu rendah ini umumnya di sebabkan oleh adanya pembuangan cairan mata yang berlebihan, atau adanya luka operasi yang tidak di sadari atau tidak di atasi dengan baik. Hipotoni pada mata perlu segera di koreksi, sebab kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya penumpukkan cairan pada kornea, katarak, pendarahan hingg kebutaan.

  1. Hifema

Hifema sendiri pada dasarnya meruapakan kondisi komplikasi yang juga di sebabkan akibat penganan operasi glaukoma. Kondisi ini berupa adanya darah yang menumpuk pada bagian depan mata. Lebih tepatnya ia terletak di antara iris dan kornea mata di mana kondisi ini akan terjadi 2-3 hari pasca operasi glaukoma. Umumnya, hifema terjadi akibat trauma saat operasi yang membuat luka atau robekan pada iris mata. Apabila darah yang menumpuk tersebut banyak, maka dokter akan melakukan ooperasi untuk mengeluarkan tumpukkan darah tersebut.

  1. Pendarahan Suprakoroid

Pendarahan suprakoroid pada dasarnya merupakan jenis komplikasi yang cenderung langka terjadi. Namun kondisi ini sendiri berpotensi dapat terjadi akibat prosedur operasi glaukoma. Kondisi ini pada dasarnya terjadi ketika pembuluh darah pada mata mengisi bilik atau celah yang ada di dekat bagian putih mata (sklera). Umumnya, pendarahan tersebut dapat di tangani dengan pengobatan steroid atau operasi pembedahan sklera mata. Namun kondisi ini juga dapat berkembang hingga menyebabkan terjadinya kondisi kebutaan permanen.

Pada dasarnya, penyakit glaukoma merupakan kondisi di mana adanya peningkatan yang menyebabkan kerukan pada saraf optik mata. Peningkatan tekanan ini pada dasarnya terjadi akibat adanya peningkatan produkstivitas cairan mata atau aqueous humor yang berlebihan. Produktivitas cairan aqueous humor yang berlebihan ini akan menyebabkan cairan tersebut menumpuk dan menyebabkan peningkatan tekanan yang menyebabakan kerusakan pada saraf optik. Umumnya, kondisi ini muncul tanpa menimbulkan gejala-gejala isgnifiakn. Hal ini membuat kondisi ini seringklai tidak di sadari oleh penderitanya.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai jenis komplikasi akibat penyakit glaukoma. Gejala-gejala penyakit glaukoma perlu untuk di sadari lebih cepat untuk mencegah terjadinya kondisi yang lebih parah. Sebab penanganan yang terlambat seringkali menyebabkan kondisi ini menjadi lebih parah. Selain itu, penyakit glaukoma ini juga memiliki risiko dpat menyebabkan terjadinya beberapa kondisi komplikasi. Bahkan penyakit glaukoma yang lebih parah dapat menyebabkan terjadinya kebutaan secara permanen.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
Beberapa Faktor Risiko Penyebab Penyakit Glaukoma

Beberapa Faktor Risiko Penyebab Penyakit Glaukoma

Hallo Kawan Mama, Pernahkah kamu mendengar istilah dari kondisi glaukoma? Ya, galukoma merupakan salah satu kondisi masalah kesehatan berupa adanya gangguan atau kelainan pada system penglihatan. Kondisi system penglihatan yang mengalami masalah kesehatan tentunya akan bedampak pada aktivitas sehari-hari yang akan terganggu dan terhambat. Selain itu, gangguan penglihatan ini juga akan menimbulkan gejala-gejala yang membuat mata menjadi tidak nyaman. Umumnya, munculnya penyakit glaukoma ini di sebabkan oleh beberapa faktor utama. Namun beberapa faktor lain memiliki risiko yang dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit glaukoma.

Gangguan penglihatan pada dasarnya merupakan sebuah kondisi masalah kesehatan di mana adanya gangguan atau kelainan pada jaringan atau system penglihatan. Kondisi ini akan membuat fungsi penglihatan menjadi terganggu dan tidak maksimal. Akhirnya sering kali muncul gejala-gejala yang membuat kondisi mata semakin memburuk. Sedangkan penyakit glaukoma ini umumnya masih terbilang cukup asing di kalangan orang awam di mana kebanyakan orang lebih akrab dengan kondisi katarak..

Masalah kesehatan terkait gangguan penglihatan sendiri umumnya terbagi menjadi beberapa golong , yakni kondisi ringan, sedang dan berat. Penyakit glaukoma sendiri tergolong sebagai gangguan penglihatan menengah ke atas. Bahkan tidak jarang mata yang mengalami jenis panyakit ini berkakhir dengan kondisi di mana fungsi penglihatan hilang sepenuhnya. Penyakit glaukoma sendiri hingg saat ini masih menjadi salah satu penyakit yang menyebabkan kebutaan setelah penyakit katarak.

Umumnya mata yang mengalami penyakit glaukoma ini di sebabkan oleh adanya produktivitas cairan mata yang meningkat secara berlebhan. Kondisi ini akan menyebabkan adanya tekanan intraocular atau peningkatan tekanan pada bola mata. Meskipun demikian, terjadinya kondisi ini juga dapat di sebabkan oleh beberapa faktor lainya. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum informasi mengenai beberapa faktor risiko penyebab terjadinya penyakit glaukoma. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Kenali Kondisi Penyakit Glaukoma

Beberapa Faktor Risiko Penyebab Penyakit Glaukoma

Pada dasarnya, penyakit glaukoma merupakan salah satu jeni gangguan penglihatan yang cukup serius. Kondisi ini berupa adanya kerusakan yang di alami oleh jaringan pada system penglihatan, yakni saraf optik. Kerusakan yang di alami oleh saraf optik ini di sebabkan oleh adanya peningkatan dalam produktivitas cairan mata secara berlebihan. Produktvitas cairan mata yang berlebihan ini akan membuat terjadinya peningkatan tekanan pada bola mata dan jaringan lainya. Kondisi ini juga menyebabkan kerusakan pada sarafa ootik akibat peningkatan tekanan yang terlalu besar.

Saraf optik sendiri pada dasarnya merupakan jaringan pada system penglihatan yang berfungsi sebagai media untuk menghantarkan inforamasi visual objek ke otak. Pada proses penglihatan, cahaya dari pantulan objek akan masuk ke mata dan di tangkap oleh lensa mata. Kemudian akan di biasakan oleh kornea menuju pada retina. Retina mata ini akan mengubah cahay tersebut menjadi infomasi visual dan akan di rubah menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik inilah yanga aaka di bawa oleh saraf optik dan di kirmkan ke otak.

Informasi visual yang sudah sampai pada otak berupa sinya listrik ini akan di olah dan di interpretasikan menjadi gambaran objek yang di lihat oleh mata. Selain itu, pada dasarnya produktivitas cairan mata ini akan menghasilkan aqueous humor yang akan mengalir melalui bilik mata pada bagian depan dan keluar melalui system drainase. Cairan ini akan berfungsi untuk menjaga bentuk mata dan menyuplai nutrisi serta membuang zat sisa atau kotoran di mata.

Produktivitas aqueous humor yang tidak normal atau tidak terkendali ini akan menyebabkan cairan aqueous humor ini menumpuk di mata. Cairan yang menumpuk ini kemudian akan menggumpal dan sulit untuk di keularkan dari mata. Akibatnya, peningkatan produktivitas aqueous humor ini akan menyebabkan peningkatan tekanan pada mata yang menyebabkan kerusakan pada saraf optik. Hal ini membuat informasi yang akan di kirimkan ke otak menjadi terhambat. Akibatnya focus dan ketajaman penglihatan pada objek akan menurun hingga berisiko menyebabkan terjadinya kebutaan.

Penyebab Terjadinya Penyakit Glaukoma

Di lansir dari laman Glaucoma Research Foundation, menyebutkan bahwa, pada kondisi normal tekanan pada bola mata umumnya beriksar antara 10-12 mmHg. Untuk menjaga tekanan itraokular tersebut dalam skala normal cairan aqueous humor ini harus keluar atau di buang melalui sudut drainase mata. Sudut drainase ini sendiri terletak pada titik pertemuan antara iris dan kornea mata. Ketika tekanan pada bola mata mengalami penurunan maka kondisi ini akan membuat struktur mata berubah cendeung menjadi lebih lembek.

Peningkatan produktivitas aqueous humor dengan kondisi sudut drainase yang tidak berfungsi dengan normal akan membuat cairan tersebut menumpuk serta menggumpal dan menyebabkan peningkatan tekanan. Jika tekanan pada bola mata mengalami peningkatan tekanan akan berdampak pada struktur bola mata yang menjadi mengeras. Akibatnya hal ini akan membuat kerusakan pada saraf retina yang merupakan jaringan saraf yang melapisi bagian belakang mata. Kemudian kondisi ini akan menyebakan kerusakan pada saraf optik dan mengakibatkan terjadinya penyakit glaukoma.

Faktor Risiko Penyebab Penyakit Glaukoma

Sebagaimana telah di bahas di atas, penyebab utama terjadinya kondisi glaukoma pada mata adalah kerusakan pada saraf optik. Kerusakan pada saraf optik ini di sebabkan oleh adanya peningkatan tekanan atau intraocular pada bola mata. Kondisi produksi cairan aqueous humor secara berlebih inilah yang membuat cairan tersbut menumpuk dan mengenda di mata. Akibatnya pengendapan cairan ini akan membuat peningkatan tekanan yang menyebabkan kerusakan pada saraf optik.

Sementara itu, penyebab produktivitas dari cairan aqueous humor ini hingga kini belum di ketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor memiliki risiko dan dapat memicu kondisi tersebut. Kondisi glaukoma ini daoat menyebabkan kerusakan pada fungsi penglihatan. Namun di lain isis, sebelum gejala-gejala muncul seseorang memiliki faktor risiko terjadinya penyakit glaukoma. Berikut adalah beberapa faktor risiko panyebab terjadinya penyakit glaukoma.

  1. Faktor Genetik

Faktor genetik pada dasarnya memiliki peran dalam terjadinya kondisi glaukoma primer. Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit glaukoma ini berisiko menyebabkan penyakit glaukoma ini terjadi pada anggota keluarga lainya. Menurut staf pengajar divisi pelayanan glaukoma di fakultas kedokteran universitas Indonesia departemen ilmu kesehatan mata rumah sakit cipto mangunkusumo kirana yakni dr Astrianda suryono. Beliau mengungkapkan bahwa “keturunan atau anak dari seorang penderita glaukoma perlu untuk berhati-hati akan risiko penyakit glaukoma.

  1. Usia

Kondisi galukoma primer ini juga dapat di sebabkan oleh faktor usia. Dr astrianda suryono menyarankan masyarakat untuk melakukan skrining atau pemeriksaan glaukoma secara teratur. Hal ini perlu untuk di lakukan terutama ketika memasuki usia 60 tahun ke atas. Beliau mengatakan bahwa “literature terbaru mengatakan bahwa sebaiknya dari usia 40 sudah di skrining apabila keluarganya ada yang terkena glaukoma. Karenanya, pada usia tersebut sangat rentan akan kondisi ini, amaka penting untuk waspada dan mejaga kondisi kesehatan mata dengan baik.

  1. Pemakaian Kaca Mata

Kaca mata umumnya merupakan salah satu alat bantu penglihatan sebagai solusi untuk seseorang yang mengalami gangguan penglihatan atau penyakit mata. Namun penggunaan kaca mata yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya kondisi penyakti glaukoma. Dr astrianda mengatakan bahwa “mereka yang memiliki kondisi mata miopi atau hipermetropi di sarankan untuk lrbih berhati-hati. Sebab penderita miopi atau hipermetropi tinggi rentan mengalami glaukoma.

  1. Penyakit Gula Dan Yekanan Darah Tinggi

Selain beberapa faktor di atas , riwayat penyakit gula juga dapat meningkatkan dan memicu risiko terjadinya penyakit glaukoma. Menurut dr tria jenis penyakit-penyakit gula seperti diabetes dan lain-lainya pada dasarnya bukan bagian dari faktor risiko. Namun penyakit tersebut cenderung merupakan faktor pemberat. “kalau dia punya diabetes bersama dengan faktor lainya yang lain, risikonya menjadi lebih tinggi”, Jelas dr tria.

  1. Pengunaan Obat-Obatan

Umumnya, obat-oabatan sudah menjadi kebutuhan umum untuk membantu mengobati dan memulihkan kondisi tubuh yang mengalami masalah kesehatan. Namun penggunaan obat-obatan tertentu bisa meningkatkan risiko penyakti glaukoma sekunder. Untuk itu, penggunaan obat-obat sebaiknya di gunakan dengan baik sesuai dengan aturan pakai atau yang di resepkan oleh dokter sesuai dengan kebutuhannya.

  1. Riwayat Operasi Mata

Riwayat operasi mata merupakan salah satu faktor yang menyebabkan risiko terjadinya penyakit glaukoma. Sebab apabila operasi mata yang di lakukan menyebabkan terjadinya peradangan, maka kondisi ini akan manyababkan terjadinya penyakit glaukoma. Sebab kondisi mata yang mengalami peradangan ini dapat mempengaruhi drainase mata yang memicu terjadinya penyakiy glaukoma.

Penyakit glaukoma pada dasarnya merupakan kondisi masalah kesehatan yang cukup parah. Sebab panyakit glaukoma ini dapat menyebabkan terjadinya fungsi pengliatan yang hilang sepenuhnya. Kondisi ini terjadi akibat adanya kerusakan yang di alami oleh saraf optik. Ketika saraf optik ini mengalami kerusakan, maka hal ini akan berdampak pada kondisi dan kinerja dari system penglihatan. Akibatya, penglihatan tidak akan dapat berfungsi dengan normal dan akan mengalami penurunan pada focus dan ketajaman penglihatan.

Demkian penjelasan dari Kawan Mama mengenai bebraa faktor risiko penyebab terjadinya penyakit glaukoma. Umumnya, belum di ketahui dengan pasti penyebab spesifik terjadinya penyakit glaukoma. Namun beberapa faktor di atas dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit glaukoma. Untuk itu, kehati-hatian akan kondisi dan faktor-faktor tersebut perlu untuk di lakukan untuk menegah penyakit glaukoma.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Liputan6
  • Plus.kapanlagi
Jenis Makanan Sehat Untuk Mengatasi Konjungtivitis

Jenis Makanan Sehat Untuk Mengatasi Konjungtivitis

Hallo Kawan Mama, Masalah kesehatan merupakan fenomena yang terjadi secara terus menerus dan tidak ada habisnya untuk di bahas. Sebab kondisi ini memamng merupakan fenomena yang umum di mana hampir semua orang pernah atau akan mengalaminya. Salah satu jenis masalah kesehatan yang umum terjadi adalah gangguan penglihatan. Sementara itu, gangguann penglihatan sendiri terdiri dari beragam jenis dengan kondisi yang berbed-beda. Konjungtivitis adalah salah satu jenis gangguan penglihatan yang umum terjadi. Dalam hal ini, beberapa jenis makanan sehat di yakini mampu untuk mengatasi kondisi konungtivitis ygang di alami oleh mata.

Gangguan penglihatan adalah salah satu fenomena masalah kesehatan yang sering kali muncul dan di alami oleh banyak orang. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa hampir separuh populasi orang di dunia mengalami gangguan penglihatan. Selain itu, dalam hal ini, penderita gangguan penglihatan akan terus bertambah setiap harinya. Hal ini menjadikan gangguan penglihatan sebagai salah satu fenomena masalah kesehatan yangvbanyak di alami da di keluhkan oleh penderitanya.

Gangguan penglihatan sendiri terbilang sebagai masalah kesehatan dengan jenis yang beragam berdasarkan kondisi dan penyebab serta risikonya. Di antara banyaknya jenis gangguan penglihatan, mata merah atau konjungtivitis ini merupakan salah satu jenis gangguan penglihatan yang umum terjadi. Pada dasarnya, penyakit konjungtivitis ini termasuk ke dalam golongan gangguan penglihatan yang ringan. Mata yang mengalami kondisi inipun biasanya akan mengalami gejala-gejala yang cukup umum dan bisa terjadi pada kondisi gangguan penglihatan lainya.

Umumnya dalam kondisi normal, mata yang mengalami penyakit konjungtivitis ini akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun dlam kasus tertentu, tidak jarang terjadi keadaan di mana penyakit konjungtivitis ini mengalami perkembangan hingga berakhir dengan kondisi yang lebih parah. Namun, untuk mengatasi kondisi ini sendiri pada dasarnya dapat di lakukan dengan cara yang mudah. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai jenis makanan sehat untuk mengatasi penyakit konjungtivitis. Simak penjelasannnya sebagai berikut.

Gangguan Penglihatan Konjungtivitis

Jenis Makanan Sehat Untuk Mengatasi Konjungtivitis

Sebelum membahas lebih jauh mengenai penyakit konjungtivitis, baiknya kita perlu untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu konjungtivitis? Konjugtivitis pada dasarnya merupakan sebuh kondisi gangguan penglihatan di mana kondisi ini lebih akrab dengan sebutan mata merah. Karena memang kondisi ini identic menimbulkan gejala yang membuat mata memerah. Kondisi ini sendiri merupaka gangguan penglihatan yang cukup umum di alami kebanyakan orang di mana anak-anak lebih sering mengalaminya di bandingkan dengan orang dewasa.

Fenomena penyakit konjungtivitis sendiri umumnya berupa adanya gangguan yang terjadi dan di alami oleh jaringan yang ada pada system penglihatan, yakni konjungtiva. Konjungtiva sendiri pada dasarnya merupakan jaringan yang ada pada system penglihatan yang membentuk sebuah membaran atau laipasa transparan. Konjungtiva ini terletak di anatara kelopak mata dan bagian putih pada bola mata (sklera). Penyakit konjungtivitis adalah sebuah peradangan yang terjadi pada bagian konjungtiva yang membuat kinerja dari system penglihatan akan terganggu.

Penyakit konjungtivitis yang di alami mata ini juga akan menyebabkan munculnya berbagai gejala-gejala yang menganggu pengihatan. Seperti kondisi mata yang memerah, pembengkakan pada mata, mata berair serta rasa gatal, perih dan gejala-gejala lainya. Kualitas serta fokus dan ketajaman penglihatan juga akan mengagalami penurunan akibat kondisi ini. Tentunya hal ini akan membuat penderitanya merada tidak nyaman akan kondisi matanya.

Terjadinya penyakit konjungtivitis yang di alami oleh mata ini, umumnya dapat di sebabkan oleh berbagai faktor yang cukup beragam. Di lansir dari laman American Optometric Association, menyebutkan bahwa penyebab utama terjadinya penyakit konjungtivitis ini secara umum di bagi menjadi 3 jenis. Yakni konjungtivitis yang di sebabkan oleh alergi, konjungtivitis yang di sebabkan oleh infeksi dan konjungtivitis yang di sebabkan oleh paparan zat kimia yang masuk ke mata. Meski demikian, terdapat berbagai faktor lainya yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit konjungtivitis tersebut.

Pengobatan Konjungtivitis

Pada dasarnay, penyakit konjungtivitis ini sendiri merupakan salab satu jenis gangguan penglihatan cukup rigan. Bahkan dalam kondisi mata yang mengalami kondisi konjungtivitis ini akan sembuh dengan sendirinya, tanpa menggunakan pengobatan medis. Meski demikian, tidak jarang terjadi di mana penyakit konjungtivitis ini dapat menggalami pertumbuhan dan perkembangan menjadi semakin buruk. Hal ini sering kali memicu terjadinya berbagai gejal, termasuk kompilkasi akibat kondisi tersebut.

Penyakit konjungtiva yang mengalami perkembangan, tentunya memerlukan langkah penanganan untuk membantu memulihkan kondisi kesehatan mata. Dalam prosedur medis sendiri, umumnya dokter akan melakukan langkah pemeriksaan untuk mendiagnosis kondisi kesehatan mata. Setelah di lakukan langkah pemeriksaan kondisi kesehatan mata, umumnya dokter akan menyarankan pasien untuk menggunakan beberapa jenis obat tetes mata yang akan di sesuaikan dengan kondisi mata pasien. Apabila kondisi mata tidak juga membaik, maka dokter akan melakukan prosedur penanganan lebih lanjut.

Jenis Makanan Sehat Untuk Mengatasi Penyakit Konjungtivitis

Pada dasarnya, setiap bahan makanan yang do konsumsi dan masuk kedalam tubuh akan menentukan tingkat kesehatan dari tubuh itu sendiri. Kandungan di dalam bahan makanan seperti nutrisi dan protein ini akan di olah oleh organ tubuh menjadi vitamin dan sumber energy agar tubuh tetap dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Bahan makanan sehat yang masuk ke tubuh juga akan membantu mengatasi adanya masalah kesehatan yang di alami oleh tubuh, termasuk kondisi gangguan penglihatan.

Berbagai jenis bahan makanan alami pada dasarnya memiliki kandungan yang baik yang akan menjaga dan meningkatkan kualitas dari fungsi penglihatan. Jadi, selain dengan meminum obat yang di resepkan oleh dokter, beberapa jenis makanan sehat dapat di konsumsi untuk membantu mengatasi kondisi gangguan pengilhatan. Berikut adalah beberapa jenis bahan makanan sehat yang dapat membantu mengatasi penyakit konjungtivitis.

  1. Wortel

Sudah bukan rahasia lagi bahwa wortel merupakan salah satu jenis bahan makanan sehat yang baik untuk kesehatan mata. Sebab di dalam wortel sendiri tinggi akan kandungan omega-3, dan vitamin A yang baik untuk kesehatan mata. Menurut laman medicalnewstoday.com, menyebutkan bahwa sayur wortel ini memiliki peran penting dalam terjaganya fungsi dan kuailtas penglihatan. Kandungan-kandungan dalam wortel ini akan memabntu memulihkan kondisi mata yang mengalami gangguan atau kelainan. Untuk itu, sangat di sarankan untuk mengkonsumsi wortel dengan rutin terutama bagi penderita konjungtivitis.

  1. Sayuran Hijau

Siapa sih yang tak tahu bahwa sayuran hijau adalah jenis bahan makanan yang tinggi akan protein, vitamin dan kandungan baik lainya yang sagat cocok untuk kesehatan tubuh. Pada dasarnya, di dalam sayuran hijau ini tinggi akan kandungan protein, seperti lutein, ziaxanthin dan kaya akan vitamin C. Kandungan-kandungan tersebut merupakan senyawa yang di butuhkan oleh mata agar fungsi dan kualitasnya tetap terjaga. Selain itu, kandungan antioksidan tersbut akan membantu menjaga dan memulihkan kondisi mata yang mengalami gangguan.

  1. Ubi Jalar

Sudah bukan hal yang asing lagi bahwa bahan makanan dengan kandunan Vitamin A dapat menjaga kualitas penglhiatan dan kondisi kesehatannya. Meski demkian, selain vitamin A ada juga vitamin E yang baik untuk mata. Ubi jalar adalah salah satu jenis bahan makanan dengan kandungan vitamin yang cukup tinggi. Selain adanya vitamin E, ubi jalar juga mengandung betakaroten dan berbagai jenis antioksidan yang cukup tinggi. Hal ini menjadikan ibu jalar sebagai bahan makanan yang perlu untuk di konsumsi pada kondisi ini.

  1. Kacang-Kacangan

Selain sayuran, kacang-kacangan menjadi salah satu pilihan tept untuk mengatasi masalah kesehatan mata. Jenis bahan makanan kacang-kacangan ini pada dasarnya kaya akan kandungan asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan dan fungsi oragan tubuh dan penglihatan. Selain itu, di dalam kacang-kacangan ini juga terdapat kandungan vitamin E yang dapat melindungi dan merawat fungsi penglihatan

  1. Biji Rami

Selain kacang-kacangan, biji-bijian adalah salah satu di antara banyaknya bahan makanan yang baik untuk kesehatan mata. Biji rami adalah salah satu jenis biji-bijian yang dapat membantu mengetasi konjungtivitis. Kandungan di dalam biji rami ini umumnya di percaya dapat memenuhi kebutuhan omega-3 yang di butuhkan oleh mata. Kandungan di dalam biji rami ini akan membantu mengurangi gejala peradangan dan memulihkan proses pemulihan kondisi konjungtivitis.

  1. Jeruk

Mungkin kita lebih mengenal dengan akrab bahwa buah jeruk merupakan bahan makanan yang sering kali di gunakan untuk mengatasi sariawan. Namun pada dasarnya, tingginya kandungan vitamin dalam buah jeruk ini membuatnya sangat cocok untuk menjaga kesehatan mata. Tingginya kandungan Vitamin C dan E akan berfungsi sebagai antioksidan yang akan mengurangi peradangan dan membantu memulihkan kondisi mata yang mengalami konjungtivitis.

  1. Salmon

Umumnya, berbagai jenis ikan laut termasuk salmon ini lebih di kenal sebagai bahan makanan yang baik untuk fungsi dan konerja otak. Meskipun hal tersebut benar adanya, namun di sisi lain ikan salmon juga memiliki manfaat baik untuk kesehatah mata. Kandugan asan lemak omega-3 pada salmon ini akan membantu mengurangi kondisi peradangan yang di alami oleh konjungtiva. Kandungan tersebut juga akan membantu meredakan gejala-gejala seperti mata merah.

  1. Telur

Di dalam jenis bahan makanan yang satu ini pada dasarnya terdapat kandungan yang cukup lengkap yang baik untuk kesehatan tubuh. Adanya kandungan lutein dan ziaxanthin pada telur sebagai bagian dari antioksidan ini akan memabntu menjaga dan memulihkan kesehatan mata. Selain itu, di dalam telur ini juga terdapat kandungan vitamin C dan E dan juga seng yang sangat tepat untuk terjaganya kesehatan dan fungsi penglihatan.

  1. Air Putih

Mungkin bagi kalian masih banyak yang bingung dan bertanya-tanya kenapa air m=outih menjadi bagian dari makanan untuk mengatasi konungtivitis. Pada dasarnya, kebanyakan kasus gangguan penglihatan ini juga di pengaruhi oleh kondisi mata yang kekurangan air. Kondisi ini seringkali memicu terjadinya gangguan penglihatan. Dengan mengkonsumsi air putih (8 gelas sehari) maka mata akan terhidarasi dan akan terjaga keseimbangannya.

Pada dasarnya, setiap bahan makanan yang masuk kedalam tubuh akan mempengaruhi kondisi dan fungi serta kinerja dan kesehatan dari organ tubuh itu sendiri. Apabila bahan makanan yang masuk ke tubuh tidaklaj sehat, maka hal ini tentu akan mempengaruhi kesehatan dan kinerja organ tubuh. Meskipun konjungtivitis bukan merupakan penyakit mata di mana bahan makanan sebagai penyebab utamanya, namun bahan makanan yang tidak tepat dapat memicu dan meningkatkan risiko terjadinya konjungtivitis. Untuk itu, pemilihan bahan makanan yang sehat dan tepat sangat di perlukan, karena akan membantu mengurangi gejala dan memulihkan kondisi penglihatan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa jenis bahan makanan sehat untuk mengatasi konjungtivitis. Meskipun umumnya akan sembuh dengan sendirinya, namun beberapa jenis bahan makanan di atas perlu untuk di konsumsi agar proses pemulihan berjalan dengan lebih cepat dan maksimal. Selain itu, kandungan-kandungan dalam bahan makanan tersebut akan menjaga dan meningkatkan kinerja dan kualitas dari fungsi penglihatan itu sendiri.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Briliofood
Cara Alami Mengobati Penyakit Konjungtivitis

Cara Alami Mengobati Penyakit Konjungtivitis

Hallo Kawan Mama, Penglihatan yang baik tentu akan membuat segala aktivitas yang akan di lakukan juga menjadi lebih baik. Apa bila penglihatan tidak berfungsi dengan baik, maka tentunya hal ini akan berdampak pada berbagai hal dan aktivitas serta pekerjaan menjadi terganggu dan terhambat. Namun seperti yang telah kita ketahui, bahwa mata pada dasarnya memiliki karakter yang cenderung dan mudah mengalami gangguan. Salah satu kondisi gangguan penglihatan yang umum terjadi adalah penyakit konjungtivitis. Namun pada kondisi ini, beberapa cara alami di yakni dapat membantu memulihkan dan mengobati penyakit konjungtivitis.

Masalah kesehatan terkait gangguan penglihatan pada dsaarnya merupakan salah satu bahasan masalah kesehatan yang tidak ada habisnya. Sebab, gangguan penglihatan sendiri merupakan salah satu jenis masalah kesehatan di mana setiap waktunya jumlah penderitanya kian meningkat. Gangguan penglihatan sendiri dapat di alami oleh siapa saja. Namun, umumnya gangguan penglihatan sering kali dan lebih rentan di alami oleh usia anak-anak dan orang tua, di bandingkan dengan usia dewasa.

Konjungtivitis atau lebih di kenal dengan istilah mata merah merupakan salah satu jenis gangguan pengihatan yang cukup umhm terjadi dan di alami oleh kebanyakan orang. Jenis gangguan penglihatan yang satu ini umumnya tergolong sebagai salah satu jenis gangguan penglihatan ringan yang bisa terjadi pada siapa saja. gejala-gejala yang muncul akibat kondisi juga terbilang ringan. Bahkan kebanyakan gejala yang muncuk akibat kondisi ini cenderung mirip atau bahkan sama dengan gejala akibat adanya kondisi gagguan penglihatan lainya.

Dalam kondisi normal, penyakit konjungtivitis yang menyerang mata ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun tidak jarang kasus menyebutkan bahwa penyakit konjungtivitis ini akan berkembang dan memburuk. Bahkah beberapa kondisi komplikasi dapat terjadi akibat kondisi ini. Untuk itu, langkah pengobatan perlu untuk di lakukan agar dapat mengatasi kondisi ini. Berikut ini Kawan Mama telah merengkum beberapa informasi mengenai cara alami untuk mengobati penyakit konjungtivitis. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Apa Itu Konjungtivitis?

Cara Alami Mengobati Penyakit Konjungtivitis

Apa itu konjungtivitis? Pernahkah kamu mendengar istilah dari kondisi ini? Pada dasarnya, konjungtivitis merupakan istilah dari kondisi mata yang mengalami penyakit mata merah. Kondisi ini sendiri merupakan masalah kesehatan yang cukup umum terjadi di mana hampir dari semua orang pernah mengalaminya. Selain itu, konjungtivitis sendiri termasuk ke dalam golongan gjenis gangguan penglihatan ringan dengan gejala-gejala yang umum di jumpai. Meskipun terbilang sebagai gangguan penglihatan ringan, namun kondisi ini tetap perlu untuk di waspadai.

Pada dasarnya, terjadinya kondisi konjungtivitis yang di alami oleh mata ini berupa adanya gangguan yang di alami oleh jaringan pada system penglihatan, yakni konjungtiva. Konjungtiva yang ada di area mata dlam kondisi ini mengalami peradangan yang mengakibatkan fungsi dari konjungtiva itu sendiri menjadi terganggu. Pada dasarnya, konjungtiva yang ada di dalam mata ini memrupakan jaringan yang berupa membrane atau lapisan transparan yang terletak di antara kelopak mata dan bagian putih pada bola mata atau yang di sebut dengan istilah sklera.

Peradangan yang di alami oeh konjungtiva ini umumnya akan menyebar hingga mencapai area mata lainya, seperti bagian pada kelopak mata dan sklera mata. Kondisi konjungtiva yang mengalami peradangan ini biasanya akan menyebabkan gangguan pada system penglihatan. Seperti kondisi inflamasi dan pembengkakan pada pembuluh darah yang ada di area mata. Akibatnya, berbagai gejala-gejala yang menganggu akan muncul, sepeti kondisi mata yang memerah, mata bengkak, mata berair dan rasa gatal dan perih pada mata.

Untuk penyebabnya sendiri, terjadinya kondisi konjungtivitis ini umumnya dapat di sebabkan oleh beberapa faktor yang cukup beragam. Menurut informasi yang termuat dari laman American Optometric Association, menyebutkan bahwa secara garis besar terdapat 3 faktor penyebab terjadinya kondisi konjungtivitis. Yakni, konjungtivitis akibat alergi, konjungtivitis akibat infeksi dan konjungtivitis yang di sebabkan oleh adanya paparan zat kimia yang masuk ke mata. Meski telah di golongkan menjadi 3 jenis, namun ternyata, terdapat berbagai faktor lainya yang dapat memicu terjadinya konjungtivitis.

Pengobatan Penyakit Konjungtivitis

Sebagaimana telah di jelaskan di atas, bahwa penyakit konjungtivitis ini merupakan gangguan penglihatan kelas ringan. Hal ini di buktikan dengan gejala-gejala ringan yang muncul akibat kondisi ini. Bahkan dalam penanganannya sendiri, penyakit konjungtivitis ini sering kali akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun tetap saja, tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi konjungtivtis pada mata ini dapat mengalamii perkembangan dan memasuki tahapan dengan kondisi yang lebih serius.

Dalam upaya untuk mengobati penyakit konjungtivitis ini, umumnya akan di lakukan langkah pengobatan yang akan di sesuaikan dengan jenis konjungtivitis itu sendiri. Sebab secara garis besar, penyakit konjungtivitis ini di bagi menjadi 3 jenis berdasarkan penyebabnya. Yakni konjungtivitis alergi, konjungtivitis infeksi dan konjungtivitis akibat zat kimia. Dengan begitu, penanganan konjungtivitis ini umumnya juga akan di sesuaikan dengan jenis dan faktor penyebabnya.

Umumnya, dalam menangani kondisi ini, biasanya pengobatan yang akan di lakukan adalah menggunakan obat tetes mata. Untuk mengatasi konjungtivitis alergi, umumnya akan di lakukan langkah untuk mengurangi iritan. Sedangkan konjungtivitis zat kimia ini umumnya akan menggunakan larutan garam untuk membilas mata, serta tri=opical atau steroid oles yang dapat menyingkirkan zat kimia. Namun dalam masa-masa pengbatan ini, beberaopa cara alami dapat di lakukan untuk membantu mengobati penyakit konjungtivitis. Betikut adalah beberapa cara alami untuk mengobati konjungtivtis.

  1. Obat Tetes Mata

Sebagaimana pengobatan pada umumnya, pengobatan  dengan menggunakan obat tetets mata merupakan salah satu langkah awal dalam menangani berbagai jenis gangguan penglihatan. Penggunaan obat tetes mata terbilan sebagai salah satu cara yang ampuh untuk mengobati penyakit konjungtivitis. Sebab obat tetes mata yang di gunakan pun di buat untuk meredakan gejala iritasi akibat infeksi, alregi dan paparan zat kimia yang masuk ke mata. untuk itu, obat tetes mata merupakan salah satu jenis gangguan pengihatan yang umum terjadi.

  1. Mengompres Mata

Selain menggunakan obat tetes mata, pengobatan penyakit konjungtivitis ini juga dapat dI lakukan dengan cara sederhana, yakni dengan mengompresnya. Sebab dengan mengompres mata yang mengalami konjungtivitis dapat meredakan peradangan yang di alami oleh konjungtiva. Kamu dapat mengompresnya menggunakan air dingin beberapa kali sehari. Selain air dingin, kamu juga bisa menggunakan air hangat untuk membuat mata menjadi lebih nyaman.

  1. Menjaga Kebersihan Mata

Kebersihan yang baik pada tubuh dan mata merupakan hal yang wajib di lakukan. Sebab kebersihan yang buruk akan membuat tubuh dan mata mudah mengalami masalah kesehatan. Karena bagaimana pun, kebersihan ini akan membantu menjaga kesehatan tubuh. kamu dpat memulainya dengan rajin mencuci tangan. Selain itu, kebersihan lingkungan juga perlu untuk di perhatikan. Hindari memegang dan menggosok mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

  1. Hindari Kebiasaan Buruk

Kebiasaan buruk merupakan salah satu faktor penyebab mudahnya tubuh mengalami kesehatan. Seperti halnya kebiaasaan merokok atau mengkonsumsi minuman beralkohol. Sebab kebiasaan buruk tersebut sangat berisiko menyebabkan mata mengalami gangguan penglihatan, termasuk konjungtivitis. Untuk itu, penting untuk selalu menghinadri kebiasaan buruk dan merubahnya dengan gaya hidup yang lebih sehat.

Pada dasarnya penyakit konjungtivitis merupakan keadaan di mana adanya peradangan yang di alami oleh konjungtiva. Kondisi ini umumnya akan mengakibatkan gejala-gejala seperti mata merah, mata bengkak, mata berair dan munculnya rasa gatal dan perih. Secara garis besar, konjungtivitis ini di sebabkan oleh adanya faktor alergi, infeksi dan zat kimia yang masuk ke mata. Namun bergam faktor lainya juga dapat menyebabkan terjadinya konjungtivitis. Umumnya, dalam kondisi normal, penyakit konjungtivitis ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara alami untuk mengobati penyakit konjungtivitis. Secara umum, penyakit konjungtivitis memang dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini juga dapat berkembang ketahap yang lebih serius. Beberapa pengoabatan alami di atas dapat di lakukan sebagai upaya untuk mencegah dan mengatasi penyakit konjugtivitis. Namun, bila kondisi ini kian memburuk, pastikan untuk segera memeriksakannya ke dokter sesegera mungkin.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Allaboutvision
  • Ciputrahospital
Cara Mendiagnosis Kondisi Penyakit Konjungtivitis

Cara Mendiagnosis Kondisi Penyakit Konjungtivitis

Hallo Kawan Mama, Pernahkam kamu mendengar kata atau istilah dari kondisi konjungtivitis? Pada dasarnya, konjungtivitis adalah sebuah kondisi di mana mata mengalami gangguan atau kelainan. Selain itu, penyakit konjungtivitis adalah salah satu jenis penyakit atau kelainan pada system penglihatan yang cukup umum terjadi. Umumnya, kondisi ini dapat di ketahui dengan adanya gejala-gejala yang munul. Namun pada beberapa kasus, mata yang mengalami penyakit konjuntivitis tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Untuk itu, beberapa cara perlu di lakukan untuk dapat mendiagnosis kondisi penyakit konjungtivitis.

Masalah kesehatan memang merupakan salah satu bahasan yang tidak ada habisnya. Sebab kondisi medis ini merupakan hal umum di mana hampir semua orang pernah atau sedang mengalaminya. Gangguan penglihatan adalah salah satu jenis masalah kesehatan yang cukup umum terjadi. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa hampir setengah dari populasi orang di dunia mengalami adanya gangguan penglihatan atau kelainan pada system penglihatannya.

Penyakit konjungtivitis sendiri merupakan salah satu masalah kesehatan terkait gangguan penglihatan yang cukup umum terjadi dan di alami oleh banyak orang. Umumnya, kondisi ini lebih sering dan banyak di alami oleh orang dengan usia anak-anak. Sebab penyakit ini merupakan salah satu jenis penyakit yang mudah menular, bahkan tanpa adanya kontak secara langsung. Sementera itu, usia anak-anak adalah usia yang belum mengerti dengan benar tentang bagaiman kebersihan tubuh. Meskipun demikian, penyakit konjungtivitis ini juga dapat di alami oleh orang dewasa hingga orang tua.

Penderita penyakit konjjngtivitis umumnya akan mengalami berbagai gejala-gejala yang membuat mata tidak nyaman. Selain itu penyakit konjungtivitis juga akan berdampak pada kualitas dari fungsi dan ketajaman penglihatan itu sendiri. Mata yang mengalami kondisi tersebut umumnya akan sulit melihat dengan jelas pada objek. Beberapa gejala yang muncul pada dasarnya merupakan indikasi penyakit tersebut. Namun untuk lebih jelas akan kondisi tersebut, Kawan Mama telah merangkum informasi mengenai beberapa cara lain dapat di lakukan untuk mendiagnosis kondisi penyakit konjungtivitis.

Mengenal Konjungtivitis

Cara Mendiagnosis Kondisi Penyakit Konjuntivitis

Kondisi mata yang mengalami konjuntivitis umumnya berupa kondisi di mana adanya gangguan yang di lamai oleh jaringan pada system penglihatan, yakni konjungtiva. Kelainan pada konjungtiva tersebut umumnya berupa kondisi peradangan yang akan menyebar hingga pada selaput bening yang menutupi bagian putih pada bola mata (sklera) dan bagian dalam pada kelopak mata. Peradangan yang terjadi pada konjungtiva ini akan berdampak pada pembbuluh dara yang akan  mengalami pembengkakan akibat kondisi peradangan tersebut,

Pada dasarnya, konjungtiva merupakan jaringan pada system penglihatan yang berupa sebuah membrane atau lapisan transparan yang terletak di antara kelopak mata dan bagian sklera. Peradangan pada bagian konjungtiva ini umumnya akan mengakibatkan terjadinya kondisi inflamasi pada konjungtiva yang membuat fungsi dari konjungtiva menjadi terganggu. Kondisi ini akan menyebabkan munculnya berbagai gejala akibat kondisi peradangan pada konjungtiva tersebut.

Umumnya, kondisi mata yang mengalami penyakit konjungtivitis ini akan mendapati gejal-gajala yang membuat rasa tidak nyaman pada mata. Seperti halnya kondisi mata yang berubah memerah, terjadinya pembengkakan pada mata, mata berair dan rasa perih pada mata. Kondisi konjungtivitis ini sering kali terjadi hanya pada satu mata saja. Tidak jarang terjadi di mana penyakit konjungtivitis ini juga terajdi pada kedua bola mata secara bersamaan.

Penyakit konjungtivitis sendiri pada umumnya dapat di sebabkan oleh beberapa faktor yang cukup beragam. Namun di lansir dari laman American Optometric Association, menyebutkan bahwa secara garis besar penyebab terjainya konjungtivitis di bagi menjadi 3 jenis. Yakni, faktor alergi, faktor infeksi dan dan faktor paparan zat kimia. Meskipun demikian, faktanya ada beberapa faktor lain yang dapat menjadi penyebab dan memicu terjadinya kondisi penyakit konjungtivitis tersebut.

Gejala Konjungtivitis

Pada dasarnya, kemuncula penyakit konjuntivitis ini hanya akan terjadi pada satumata saja. Namun karena jenis penyakit ini sangat mudah menular, maka akan menyebar dan terjadi pada kedua mata. Umumnya, kondisi ini akan menimbulkan berbagai gejala yang hampir mirip dengan gejala-gejela gangguan penglihatan pada umumnya. Berikut adalah beberapa gejala yang muncul pada mata yang mengalami penyakit konjungtivitis.

  • Mata merah
  • Pembengkakan pada matta
  • Produktivitas cairan meningkat
  • Keluarnya cairan dalam jumlah yang banyak
  • Mata berair
  • Belekan
  • Sensasi mengganjal di mata
  • Rasa gatal
  • Rasa perih
  • Kesulitan membuka mata ketika bangun tidur

Cara Mendiagnosis Penyakit Konnjuntivitis

Umumnya, dalam upaya untuk mengetahui kondisi mata yang mengalami konjungtivitis dapat dengan melihat gejala-gejala yang muncul. Namun, gejala-gejal yang muncul akibat kondisi ini masih terbilang sangat umum dan mirip dengan gejala-gejala gangguan penglihatan lainya. Untuk itu, perlu di lakukan lengkah pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah kondisi mata sedang mengalami gejala dari penyakit konjungtivitis.

Untuk mendiagnosis adanya gejala penyakit konjungtivitis sendiri, biasanya akan di tegakkan dengan metode wawancara terlebih dahulu. Pasien akan di minta untuk menjelaskan apakah terdapat adanya riwayat penyakit yang di miliki serta gejala-gejala yang menjadi keluhan pasien. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui kondisi mata pasien. Pemeriksaan penunjang biasanya juga akan di lakukan agar dapat mengetahui dengan lebih pasti kondisi keseluruhan mata. berikut adalah cara atau metode yang biasa di lakukan untuk mendiagnosis penyakit konjungtivitis.

  1. Metode Wawancara

Sebagaimana telah di singgung di atas, dalam upaya untuk mendiagnosis penyakit konjungtivitis, dokter akan melakukan metode wawancara sebagai tahap awal. Dalam metode ini, dokter akan menanyakan gejala-gejala yang muncul dan di keluhkan oleh pasien. Selain itu, waktu kapan munculnya gejala-gejala tersebut, serta kemungkinan riwayat kondisi kesehatan atau jenis penyakit lainya juga akan di tanyakan pada pasien. Dengan begitu, dokter akan mendapat informasi seputar penyakit tersebut dan dapat menentukan tindakan selanjutnya.

  1. Pemeriksaan Fisik

Dalam upaya untuk mengetahui kondisi kesehatah mata pasien, pemeriksaa fisik merupakan metode yang perlu untuk di laksanakan. Dalam metode ini sendiri, umumnya terdapat beberapa tahapan pemeriksaan sesuai dengan bagian-bagaian mata yang akan di periksa oleh dokter. Berikut adalah beberapa tahapan dalam metode pemeriksaan fisik.

    • Pemeriksaan Ketajaman Penglihatan

Untuk mengetahui aakan adanya gangguan penglihatan, pemeriksaan ketajaman penglihatan perlu untuk di lakukan. sebab sebagian besar dari gangguan penglihatan yang di alami oleh mata, termasuk konjungtivitis seringkali menganggu ketajaman penglihatan. Hal ini juga akan menunjukkan seberapa parah kondisi mata yang mengalami gengguan

    • Penggunaan Menggunakan Alat Khusus

Untuk membantu melihat kondisi mata dengan lebih jelas, biasa dokter akan menggunakan alat bantu khusus yang di gunakan dalam metode tersebut. Dalam hal ini, penilaian akan di lakukan terhadap kondisi konjungtiva dan juga pada bagian luar mata. Dengan begitu, adanya kelainan pada oknjungtiva dapat terdeteksi dengan pemeriksaan yang di lakukan.

    • Pemeriksaan Mata Bagian Dalam

Pemerikaan pada mata akan di lakukan secara keseluruhan pada setia sudut atau bagian mata. Sebab bukan tidak mungkin terdapat gejala dari kondisi gangguan penglihatan lainya yang sedang di alami oleh mata. pemeriksaan dan penilaian pada bagian terdalam mata pada dasarnya di lakukan untuk memastikan tidak ada jaringan mata yang mengalami masalah.

  1. Pemeriksaan Penunjang

Dalam metode pemeriksaan penunjang, umumnya berupa kultur atau apusan pada bagian konjungtiva. Meskipun sebagai langkah pemeriksaan penunjang, namun metode ini tidak bolah di lewatkan, terutama bagi kondisi konjungtivitiskronis. Sebab ketika mata mengalami kondisi konjungtivitis kronus, maka kondisi mata umumnya tidak akan mersepon terhadap terapi awal yang di berikan oleh dokter.

Pada dasarnya, konjungtivitis merupakan kondisi masalah kesehatan di mana adanya gangguan kelainan yang di alami oleh mata. Kelainan  tersebut umumnya berupa adanya peradangan yang di alami oleh bagian konjungtiva. Kondisi tersebut seringkali menyebabkan mata menjadi memerah, pembengkakan pada mata, mata berair dan munculnya rasa perih. Gejala-gejala akibat mata yang mengalami penyakit konjungtivitis ini akan menganggu fungsi dan ketajaman penglihatan, serta membuat rasa tidak nyaman, terutama ketika di gunakan untuk melihat dan melakukan pekerjaan yang berat. Pemeriksaan secara mendalam perlu untuk di lakukan agar kondisi kesehatan mata dan gejala akibat kelainan pada mata dapat di ketahui dengan lebih jelas.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mendiagnosis kondisi penyakit konjungtivitis. Selain beberapa metode pemeriksaan di atas, umumnya dokter juga bisa menambahkan metode pemerikssan lainya. Seperti mengambil sampel carian mata untuk di analisis lebih mendalam. Pemeriksaan terhadap riwayat alergi juga akan di lakukan untuk menghindari agar konjungtivitis tidak terpicu oleh kondisi tersebut.

 

 

 

 

Sumber :

  • Sehatq
  • Alodokter
Beberapa Pantangan Bagi Penderita Penyakit Glaukoma

Beberapa Pantangan Bagi Penderita Penyakit Glaukoma

Hallo Kawan Mama, Setiap dari organ tubuh pastinya memiliki tugas dan perannya masing-masing. Dan di antara banyaknya organ tubuh, mata adalah saah satu organ tubuh yang memiliki peran penting. Selain itu, mata juga merupakan bagian dari panca indra yang bekerja keras sepanjang hari. Karenanya, sering kali mata merasa kekelahan akibat mengeluarkan banyak tenaga untuk menjalankan fungsinya. Namun tahukah kamu bahwa kondisi ini seringkali menyebab mata mengalami penyakit glaukoma. Bahkan beberapa hal menjadi pantangan untuk di lakukan bagi penderita glaukoma.

Semakian berkembangnya zaman membuat segala aktivitas kita seringkali mengharuskan untuk melakukannya menggunakan internet. Hal ini membuat mata lebih sering berinteraski dengan layar computer maupun gadget. Dalam kondisi ini, sadar atau tidak kinerja mata menjadi semakin bertambah. Hal ini membuat meta membutuhkan tenaga ekstra dan mudah mengalami kondisi kelelahan. Kondisi mata yang mengalami kelelahan seringkali membuat mata menjadi rentan terkena berbagai gangguan, seperti halnya dengan penyakit glaukoma.

Penyakit glaukoma ini pada dasarnya merupakan salah satu gengguan penglihatan yang terjadi akibat kinerja mata yang terlalu keras dan mengalami kelelahan. Sebab pekerjaan mata yang bertambah akan memaksa mata untuk mengeluarkan tenaga yang lebih besar. Kondisi ini membuat tekanan pada bola mata itu sendiri menjadi meningkat. peningkatan tekanan mata yang terjadi, apabila tidak terkontrol dengan baik, maka dapat menyebabkan kerusakan pada saraf mata.

Galukoma sendiri merupakan kondisi yang memang terbilang masih asing, terutama pada kalangan masyarakat awam. Namun perlu untuk di ketahui bahwa mata yang mengalami kondis glaukoma ini sangat berisiko dan rentan untuk mengalami penyakit glaukoma. untuk penderita glaukoma sendiri pada dasarnya memiliki bebrapa hal yang tidak boleh di lakukan. berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai pantangan bagi penderita penyakit glaukoma.

Mengenal Penyakit Glaukoma

Beberapa Pantangan Bagi Penderita Penyakit Glaukoma

Ketika mendengar glaukoma, sebagian besar orang tentu masih asing akan kondisi ini. Namun, gangguan penglihatan yang satu ini faktanya sering kali terjadi dan di alami oleh kebanyakan orang. pada dasarnya, penyakit glaukoma merupakan kondisi di mana adanya gangguan atau kerusakan pada saraf yang ada di dalam mata. Dalam hal ini kerusakan tersebut umumnya terjadi pada bagian saraf optik mata. Tentunya hal ini akan membuat fungsi penglihatan menjadi tidak berfungsi dengan normal sehingga akan menyebabkan masalah penglihatan.

Saraf optik sendiri pada dasarnye merupakan jaringan mata yang memiliki peran penting dalam terjadinya proses penglihatan. Terjadinya proses penglihatan umumnya di awali ketika cahaya yang memantul dari objek yang terlihat dan kemudian masuk ke mata. cahaya tersebut akan di tangkap oleh lensa mata menuju pada kornea mata. Setelah itu, cahaya akan di biaskan menuju retina mata yang kemudian akan di rubah menjadi informasi visual. Informasi visual tersebut kemudian akan rubah menjadi sinyal listrik yang akan di kirimkan ke otak.

Saraf optik yang ada di dalam mata ini berfungsi untuk mengirimkan sinyal listrik tersebut menuju otak. Ketika sinyal tersebut telah sampai ke otak, maka otak akan mengolah dan menginterpretasikannya menjadi sebuah gambaran objek yang terlihat. Namun, akibat adanya tekanan yang terlalu berat, membuat saraf optik mengalami kerusakan. Hal ini akam membuat fungsi dari saraf optik menjadi terganggu sehingga akan berdampak pada proses penglihatan yang tidak dapat bekerja dengan meksimal.

Penyakit glaukoma umumnya akan menimbulkan beberapa gejala yang mengganggu fungsi penglihatan dan membuat rasa tidak nyaman. Seperti halnya dengan kondisi mata yang memerah, munculnya rasa nyeri di mata dan kualitas penglihatan yang mengalami penurunan hingga pandangan menajdi buram atau kabbur. Selain itu, kondisi ini juga sering kali membuat merasakan dampaknya hingga membuat perut menjadi mual hingga muntaj.

Penyebab Terjadinya Penyakit Glaukoma

Di lansir dari laman Glaukoma Research Foundation, dalam kondisi normal, umumnya tekanan pada bola mata rata-rata berada di kisaran 10-12 mmhg. Ketika tekanan pada mata terlalu rendah, maka kondisi ini akan menyebabkan struktur mata yang menjadi lemah dan lembek. Sementara itu, ketika tekanan pada mata mningkat melebihi kondisi normal, maka kondisi ini akan menyebabkan pengerasan pada struktur mata. Pada kondisi ini, mata sangat rentan mengalami penyakit glaukoma.

Pada dasarnya, terjadinya panyakit glaukoma di akibatkan oleh adanya peningkatan tekanan pada mata. kondisi ini juga seringkali di sebut dengan istilah tekanan intraokular. Peningkatan tekanan pada mata ini umumnya terjadi akibat adanya prosuktivitas cairan mata yang meningkat secara berlebihan. Kondisi ini membuat saluran pembuang menjadi terhalang dan tersumbat oleh cairan mata tersebut. penyumbatan pada saluran pembuangan yang ada di mata tersebut akan membuat terjadinya kerusakan pada serabut saraf retina di mana jaringan ini merupakan jaringan saraf pelapis bagian saraf mata dan sara optik.

Umumnya, untuk menjaga tekanan intraocular tersebut dalam skala normal, cairan alami yang di produksi oleh mata akan terbuang melalui sudut drainase. Sudut drainase sendiri pada dasarnya terletak pada titik pertemuan antara iris dan kornea mata. Ketika sudut drainase ini mengalami disfungsi maka kondisi ini akan menyebabkan cairan mata yang di produksi tersebut menjadi menumpuk. Hal inilah akan membuat terjadinya penyumbatan dan menyebabkan kerusakan pada saraf yang mengakibatkan terjadinya penyakit glaukoma.

Pantangan Bagi Penderita Penyakit Glaukoma

Keruakan pada saraf mata pada dasarnya dapat menyebabkan kondisi kerusakan pada saraf tersbut tidak dapat di pulihkan seperti semula. Hal ini sering kali mengakibatkan kerusakan pada saraf mata tersebut terajdi secara permanen. Dengan begitu, kondisi ini sangat rentan dan berisiko menyebabkan terjadinya kondisi kebutaan. Beberape metode terapi umumnya di lakukan untuk menurunkan dan mengurangi tekanan pada bola mata, serta mencegah kematian pada saraf mata.

Pada kondisi ini, penderita glaukoma perlu untuk melakukan perubahan gaya hidup dan modifikasi diet untuk mengatasi kondisi ini. Selain itu, ada beberapa hal yang menajdi pantangan dan patut untuk di hindari bagi penderita glaukoma. berikut adalah beberapa pantangan bagi penderita penyakit glaukoma.

  1. Mengkonsumsi Kopi

Di dalam kopi pada dasarnya terdapat kandungan kafein yang tinggi dan dapat meningkatkan tekana pada beberapa area mata. Dengan mengkonsumsi satu gelas kopi ternyata dapat meningkatkan tekanan bola mata hingga 1-4 mmHg dalam waktu 90 menit. Meskipun belum ada riset yang spesifik akan hal ini, namun kandungan di alam kopi ini berpotensi menyebabkan bertambahnya kerusakan pada saraf mata.

  1. Melakukan Olahraga Yoga

Melakukan olahraga yoga pada dasarnya merupakan salah satu aktivitas olahraga yang baik untuk tubuh. Namun ternyata, perlu untuk di ketahui bahwa aktivitas ini sering kali membuat posisi jantung menjadi berada di bawah mata seperti headstand (posisi kepala di bawah sedangkan kaki di atas. Pada posisi ini, seringkali membuat tekanan pada mata menjadi meningkat yang membuat risiko kondisi pendertia glaukoma menjadi bertambah.

  1. Olahraga Angkat Beban

Olah raga angkat beban seringkali di lakukan untuk membuat dan membentuk tubuh agar menajdi lebih kuat dan atletis. Namun dengan melakukan olahraga angkat beban dapat meingkatkan tekanan pada bola mata hingga mencapai 22% dari kondisi normal. Sebab ketika mengangkat beban, tekanan pada otot ini dapat memperparah kondisi saraf optik yang mengalami kerusakan akibat tekanan yang meningkat.

  1. Merokok

Sudah menjadi bahasan yang lam dan cukup umum bahwa merokok adalah salah satu aktivitas yang buruk bagi kesehatan. Selain itu, kandungan yang ada pasa asap roko seringkali menyebabkan terjadinya berbagai masalah penglihatan, termasuk glaukoma. sebab ssap rokok dapat masuk dengan mudah ke mata hingga melujai mata dan berisiko meningkatkan kerusakan yang di alami oleh saraf mata.

  1. Makanan Olahan Dan Tinggi Lemak Trans

Makanan olahan yang tinggi akan lemak trans sangat tidak di anjurkan untuk di konsumsi. Sebab kandungan lemak trans dalam makanan olahan ini berisiko menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah. Hal ini juga akan menyebar hingga menyebabkan saraf optik mengalami kerusakan. Umumnya, makanan olehan dengan lemak trans yang tinggi berupa gorengan seperti kentang goreng, ayam gorang, da keripik kentang

  1. Makanan Dengan Kandungan Lemak Jenuh

Selain makanan dengan kandungan lemak trans, jenis makanan yang mengandung lemak jenuh juga perlu untuk di hindari. Kandungan lemak jenuh yang tinggi dapat menyebabkan terjdinya penambahan berat badan yang berisiko meningkatkan indeks massa tubuh (BMI). Kadar BMI yang tinggi sering kali di kaitkan dengan tekanan intraocular yang akan menyebabkan terjadinya penyakit glaukoma. Oleh karena itu, makanan dengan kandungan lemak jenud perlu untuk di hindari.

  1. Alcohol

Alcohol adalah salah satu jenis minuman yang mengandung zat berbahaya bagi tubuh. kandungan di alam alcohol ini seringkali menyerang dan membuat kerusakan pada organ tubuh. selain itu, alcohol juga seringkali menyebabkan toksisitas hati yang dapat menyebabkan masalah pada kesehatan mata. oleh karena itu, alcohol meruipakan salah satu jenis minuman yang perlu untuk di hindari bagi penderita penyakit glaukoma.

  1. Gula

Gula merupakan salah satu musuh terbesar bagi pendeirta penyakit diabetes. Nnamun tahukah kamu, bahwa mengkonsumsi makanan yang tinggi akan kandungan gula di dalamya dapat menyebabkan penuaan dini. Hal ini akan juga kan berdampak dan menyebabkan peningkatan tekanan pada bola mata. jadi selain dapat menyebabkan diabetes, gula juga berisiko menyebabkan tejadinya penyakit glaukoma.

Pada dasarnya, penyakit glaukoma merupakan kondisi di mana adanya kerusakan pada saraf optik yang ada di alam mata. Kondisi kerusakan pada saraf optik tersebut, umumnya di sebabkan oleh adanya peningkatan tekanan pada bola mata itu sendiri. Peningkatan tekanan pada bola mata ini akan menyebabkan kerusakan pada saraf optik. Hal ini seringkali membuat fungsi penglihatan menjadi terganggu. Akibatnya, kualitas pengihatan akan mengalami penurunan di mana pandangan pada objek akan terlihat buram atau kabur. Dalam kondisi yang terburuk, perkembangan dari panyakit glaukoma ini berisiko menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberaoa pantangan bagi penderita penyakit glaukoma. Beberapa pantangan di atas, sebagian besar adalah bahan makanan yang memiliki kandungan yang dapat memicu dan menembah kerusakan pada jaringan saraf optik. Karenanya, penderita penyakit glaukoma di sarankan untuk menghindari beberapa jenis makanan dan aktivitas tersebut.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Medcom
  • Klikdokter