Cara Mengobati Kondisi Penyakit Mata Pterigium

Cara Mengobati Kondisi Penyakit Mata Pterigium

Hallo Kawan Mama, Masalah kesehatan pada umumnya merupakan seuatu kondisi medis di mana semua orang akan atau pernah mengalaminya. Kondisi ini bisa terjadi baik dengan ringan maupaun serius dan akan berdampak pada aktivitas orang yang mengalaminya. Dari sekian banyakanya kondisi masalah kesehatan, gangguan penglihatan atau kelainan pada alat penglihatan adalah salah satu kondisi masalah kesehatan yang sangat berdampak pada aktivitas orang yang mengalaminy. Salah satu kondisi gangguan atau kelainan pada alat penglihatan adalah panyakit pterigium. Dalam menangani kondisi ini, umumnya beberapa cara dapat di lakukan untuk mengobati penyakit pterigium ini.

Dari sekian banyaknya kondisi masalah keshetan, gangguan penglihatan memang menjadi salah satu jumlah penderitanya dengan angka yang cukup tinggi. Bahkan bahkan beberapa penelitian yang telah di lakukan menyebutkan bahwa hampir separuh dari populasi orang di dunia pernah mengalami kondisi gangguan penglihatan. Lebih dari itu, seiring berjalannya waktu angka penderita gangguan penglihatan ini akan kian bertambah. Tentunya hal ini akan berdampak pada segala aktivitas yang akan di lakukan oleh penderitanya.

Selain itu, kondisi ini tentunya akan menyebabkan kinerja dari anggota tubuh lainya menjadi terganggu dan terhambat. Sebab mata sendiri merupakan bagian dari panca indra yang juga memiliki fungsi untuk melihat dan mengarahkan anggota tubuh lainya dalam menjalankan fungsinya. Ketika mata mengalami gangguan atau kelainan maka hal ini akan menyebabkan penurunan pada kinerja dari anggota tubuh lainya. Akibatnya, kondisi ini akan membuat penderitanya mengalami penurunan kualitas dan produktivitas taraf hidup.

Penyakit pterigium ini sendiri pada dasarnya merupakan salah satu kondisi gangguan penglihatan golongan ringan. Mata yang mengalami kondisi ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Namun kondisi ini juga dapat mengalami perkembangan, dan bahkan dapat menyebabkan terjadinya komplikasi. Untuk itu, perlu adanya langkah penanganan untuk mengatasi kondisi ini. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai cara untuk mengobati penyakit pterigium. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Penyakit Mata Pterigium

Cara Mengobati Kondisi Penyakit Mata Pterigium

Gangguan penglihatan memang merupakan salah satu kondisi medis dengan angka penderitanya yang tinggi. Sedangkan gangguan penglihatan sendiri di golongkan menjadi berbagai jenis berdasarkan faktor-faktor yang menyertainya. Sebagaimana yang telah di singgung di atas, bahwa penyakit pterigium ini merupakan kondisi gangguan penglihatan yang cukup umum terjadi. Dalam kondisi normal, penyakit pterium yang menyerang mata ini akan dapat sembuh dengan sendirinya, bahkan tanpa adanya penggunaan obat-obatan atau penanganan medis sekalipun.

Namun tidak jarang juga penyakit pterigium ini mengalami perkembangan hingga menyebabkan kondisi yang membahayakan bagi penderitanya. Bahkan beberapa kondisi komplikasi dapt terjadi akibat perkembangan penyakit pterigium yang menyerang mata. Untuk itu, kondisi ini perlu di tangani untuk tetap menjaga kesehatan mata dan mencagah perkembangan penyakit pterigium. Namun pada dasarnya, penyakit pterigium sendiri merupakan sebuah gangguan atau kelainan yang muncul pada area bola mata.

Dalam dunia medis, penyakit pterigium ini labih di kenal dengan istila sufer’s eye. Kondisi ini sendiri berupa adanya gangguan atau kelainan yang muncul pada bagian bola mata. Kelainan tersebut biasanya berupa selaput yang tumbuh pada bagian bola mata, tepatnya pada bagian putihnya. Selaput yang tumbuh pada area bola mata tersebut dapat mengalami perkembangan yang di mana selaput tersebut akan menjalar sampai pada kornea mata. Pertumbuhan selaput tersebut sering kali menyebabkan munculnya pinguecula pada bagian putih dari bola mata.

Dalam dunia medis sendiri, peingecuela in merupakan istilah dari noda yang muncul pada bagian putih bola mata. Noda tersebut umumnya akan berwarna nampak kekuningan dan dapat menjalar hingga menutupi kornea mata. Tentunya  hal ini akan menganggu fungsi penglihatan di mana kornea mata akan kesulitan dalam menerima cahaya objek yang masuk ke mata. Perlu untuk di ketahui bahwa pertumbuhan selaput tersebut bukan tergolongan sebagai jenis sel kanker yang berbehaya bagi kesehatan. Meski demkian hal ini tidak menutupi bahwa selaput atau noda tersebut akan menganggu dan menyebabkan penurunan kualitas penglihatan pada penderitanya.

Cara Mengobati Penyakit Pterigium

Meskipun termasuk dalam golongan gangguan penglihatan ringan, namun penyakit pterigium ini juga dapat mengalami perkembangan. Bahkan perkembangan-perkembangan tersebut dapat menyebabkan terjadinya komplikasi. Untuk itu, panyakit pterigium ini bukan merupakan hal yang patut untuk di sepelekan dan perlu di tangani. Dalam upaya untuk mengobati penyakit pterigium ini umumnya akan di lakukan beberapa cara untuk mengobati kondisi ini.

Langkah pengobatan yang di lakukan untuk mengobati penyakit ini sendiri akan di sesuaikan dengan tingkat keparahan dan rentan terjadinya penyakit pterigium. Dalan hal ini basanya pengobatan yang di lakukan adalah dengan menggunakan obat-obatan. Dalam kondisi normal, penyakit pterigium ini tidak membutuhkan pengobatan medis, dengan catatan tanpa adanya gejala yang berbahaya. Namuna apbila kondisi ini mulai menimbulkan gejala-gejala yang berbahaya, maka penanganan lebih lanjut perlu untuk di lakukan untuk mengatasi penyakit ini.

Umumnya, beberapa pilihan obat yang akan di gunakan untuk membantu mengatasi kondisi ini. Seperti selep mata atau obat tetes mata yang mengandung steroid untuk mengurangi gejala pada mata akibat penyakit pterigium. Selain itu, metode operasi juga menjadi salah satu metode yang da[at di lakukan untuk mengobati panyaki pterigium, terutama ketika sudah memasuki kondisi yang parah. Metode operasi sendiri terbagi menjadi 3 metode berdasarkan tujuan atau fungsinya.

Berikut adaah metode operasi untuk menangani penyakit pterigium;

  1. Bare Scleral Technique

Metode yan satu ini umumnya akan berupa prosedur dengan cara membuang bagian pinggir dan bagian tengah pada area pterigium. Bagian yang di buang tersebut merupakan bagian yang terpapar selaput yang kemudian setelah di buang di harapak agar bagian tersebut dapat tumbuh kembali. Untuk prosedur operasi yang satu ini pada dasarnya memiliki tingkat keberhasilan yang cukup kecil. Sebab resiko angka kekambuhan akibat kondisi ini pasca operasi dengan menggunakan metode ini.

  1. Conjunctival Autogtaft Technique

Conjunctival autogtaft technique ini merupakan sebuah metode operasi untuk mengangkat pterigium. Umumnya dalam metode ini akan di gunakan cara dengan menyayat terlebih dahulu dan kemudian pterigium dapat di angkat. Selain itu, dokter biasanya juga akan mengambil jaringan dari  bagian atas konjungtiva dan kemudian akan menjahitnya pada area pterigium yang telah du ankat sebelumnya. Metode ini juga di tujukan agar bagian pterigium dapat tumbuh kembali dengan kondisi yang nomrmal.

  1. Amniotic Membrane Grafting

Pada dasarnya Amniotic membrane grafting ini merupakanmetode yang cenderung hampir sama dengan metode conjunctival autograft technique. Namun dalam metode ini sendiri, biasanya dokter akan menggunakan membrane amnion untuk menutupi bagian pada sklera yang kosong setelah proses pengangkatan pterigium. Membrane amnion ini sendiri pada dasarnya merupakan bagian dalam pembungkuk janin yang teridiri dari 3 lapisan. Membrane ini bahkan memiliki efek untuk menghambat peradangan dan terbentuknya jaringan parut pada mata yang akan menimbulkan pertumbuhan sel yang baru.

  1. Teraoi Adjuvant

Selain beberapa metode di atas, metode terapi adalah salah satu metode yang dapat di lakukan dan sudah terbukti dapat mengatasi penyakit pterigium. Beberapa penelitian bahkan menyebutkan bahwa angka kasus penyakit pterigium menjadi berkurang dan menurun akibat terapi adjuvant. Metode terapi ini sendiri juga terbagi menjai dua jenis yakni MMC dan Beta Irridiation. MMC merupakan metode terapi dengan kemampuan untuk menhambat terbentuknya fibroblast sedangkan beta irridiation merupakan terapi yang akan menghambat pembelahan sel dan mencegah kekambuhan penyakit pterigium.

Pada dasarnya, penyakit ptergium ini merupakan kondisi gangguan penglihatan yang umum terjadi di mana kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja. Meskipun dapat terjadi pada siapa saja, namun usia dewasa yakni 20-40 tahun merupakan usia yang lebih rentan dengan risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit pterigium. Penyaki ini sendiri berupa adanya selaput yang tumbuh pada bagian putih bola mata yang menimbulkan munculnya noda kekuningan pada bagian putih dari bola mata. Perkembangan dari penyakit ini dapat menjalar sampai pada area kornea mata di mana hal ini akan menganggu fungsi penglihatan dalam menerima cahaya yang masuk ke mata.

Demikian pennjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mengobati kondisi penyakit pterigium. Kondisi mata yang mengalami penyakit pterigium ini ketika dalam kondisi normal umumnya akn sembuh dan pulih dengan sendirinya, bahkan tanpa adanya penanganan medis atau penggunaan obat-obatan. Namun dalam kondisi tertentu, terlebih bila ada yang memicunya maka kondisi ini dapa mengalami perkembangan dan akan membahaykan penderitany. Untuk itu, beberapa langkah penanganan di atas dapat di lakukan untuk membantu mengatasi penyakit pterigium.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Sehatq
  • Hellosehat
Kenali Tanda Dan Gejala Penyakit Pterigium

Kenali Tanda Dan Gejala Penyakit Pterigium

Hallo Kawan Mama, Pernah kamu mendengar istilah dari kondisi pterigium? Atau mungkin kamu pernah atau sedang mengalami kondisi tersebut? Pada dasarnya, istilah dari kondisi pterigium ini cenderung masih jarang orang yang tahu atau mengenalinya. Sebab memang istilah dari kondisi tersebut masih terbilang asing. Perlu di ketahui bahwa sebenarnya kondisi pterigium merupakan suatu kondisi masalah kesehatan berupa adanya gangguan penglihatan. Umumnya gejala yang muncul dari penyakit pterigium sendiri hampir sama dengan kondisi gangguan mata lainya sehingga seringkali tidak di sadari.

Sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa bukan hal yang baru lagi ketika mendengar seseorang mengalami masalah keshatan. Karena memang masalah kesehatan sendiri merupakan kondisi medis di mana semua orang pernah atau sedang mengalaminya. Gangguan penglihatan sendiri pada dasarnya merupakan salah satu kondisi masalah kesehatan yang cukup umum terjadi. Bahkan gangguan pengihatan sendiri merupakan salah satu kondisi masalah kesehatan dengan jumlah pasien yag terus meningkat setiap harinya.

Terlepas dari hal tersebut, pada dasarnya penyakit pterigium sendiri merupakan suatu kondisi masalah kesehatn atau gangguan pada alat atau sistem penglhatan. Umumnya, gangguan penglihatan berupa penyakit pterigium ini dapat di alami oleh siapa saja dalam segala golongan usia. Namun dalam usia remaja hingga dewasa, yakni antara 20 – 40 tahun merupakan usia yang lebih tinggi akan risiko untuk mengalami penyakit pterigium ini.

Pada umumnya, penyakit pterigium ini lebih mudah di alami oleh seseorang yang memiliki banyak aktivitas di luar ruangan, atau terkena sinar matahari secara langsung. Karena banyak para ahli yang beranggapan bahwa seseorang yang memiliki aktivitas di luar raungan dan terkena sinar matahari secara langsung berrisiko lebih tinggi akan penyakit pterigium. Kondisi ini sendiri umumnya dapat di ketahui dengan gejala yang muncul. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberaoa informasi mengenai tanda atau gejala dai penyakit pterigium. Simak penjelasannya sebagi berikut.

Mengenal Penyakit Mata Pterigium

Kenali Tanda Dan Gejala Penyakit Pterigium

Sebagaimana yang telah di singgung di atas, bahwa gangguan penglihatan pada dasarnya merupakan kondisi masalah kesehatan yang umum terjadi. Dan di antara banyaknya kondisi gangguan penglihatan, penyakit pterigium adalah salah satu kondisi gangguan penglihatan yang umum terjadi. Kondisi ini sering kali menyebabkan fungsi penglihatan terganggu dan mengalami penurunan. Lebih dari itu, kondisi ini juga sering kali akan mempengaruhi penampilan akibat gejala-gejala yang muncul dan membuat penderitanya menjadi malu atau tidak percaya diri.

Pada dasarnya, penyakit pterigium ini sendiri terbilang sebagai gangguan penglihatan ringan dan tidak berisiko hingga menyebabkan kebutaan. Dalam dunia medis sendiri, penyakit pterigium ini di kenal dengan istilah sufer’s eye. Sufer;’es eye sendiri merupakan kondisi di mana ada gangguan pada putih pada bola mata. Dalam hal ini umumnya gangguan pada bagian putih pada bola mata ini berupa adanya selaput yang tumbuh dan dapat menjalar sampai ke kornea mata. Umumnya munculnya selaput ini akan menyebabkan munculnya noda pada bagian putih bola mata yang akan menganggu penglihatan.

Pada dasarnya, kondisi ini di awali ketika muncul sebuah pinguecula. Pinguecula sendiri merupakan noda yang berwarna kekuningan yang muncul di area mata. Noda ini sendiri biasanya akan muncul dan terletak pada bagian ptuih bola mata di mana kondisi ini akan menganggu dan menghalangi penglihatan. Meskipun selaput yang muncul pada bagian puith pada mata ini akan mengganggu penglihatan, namun selaput tersebut bukan merupakan sela kanker yang dapat membayakan mata. Meskipun demikian, mata yang mengalami penyakit pterigium ini tentu akan mengagalmi penurunan kualitas penglihatan.

Penyebab Penyakit Ptegirium

Sampai saat ini sendiri, belum di ketahui dengan pasti penyebab munculnya penyakit pterigium yang menyerang mata. Namun banyak dari para ahli yang menyepakati bahwa salah satu faktor yang dapat memicu dan menyebabkan munculnya penyakit pterigium adalah paparan sinar matahari. Hal ini di karenakan adanya kandungan UV yang berbahaya bagi mata dan dapat memicu munculnya selaput pada bola mata yang akan menutupi bagian putih bola mata. Para ahli meyakini bahwa radiasi paparan sinar UV pada sinar matahari dappat menyebabkan terjadinya penyakit pterigium tersebut.

Selain itu, paparan sinar UV, ada jenis beberapa Uv lain yakni UV tipe B yang lebih berbahaya dan dapat menyebabkan terjadinya mutase pada gen penekan tumor p53. Dalam beberapa pendapat lainnya menyebutkan bahwa jumlah penderita penyaki pterigium ini lebih banyak di temukan pada seseorang yang tinggal di tempat dengan suhu udara panas. Di sisi lain, seseorang yang memiliki aktivitas di luar ruangan dan beberapa faktor lain seperti radikal bebas dapat memicu dan meningkatkan risiko munculnya penyakit pterigium yang menyerang mata.

Gejala Yang Muncul Pada Penyakit Pterigium

Umumnya, munculnya proses penyakit pterigium ini sering kali tidak menimbulkan tanda-tanda atau gejala yang signifikan. Akibatnya, sering kali kemunculan yang di alami oleh penderita panyakit pterigium ini baru di sadari ketika kondisi ini sudah cukup serius. Namun di sisi lain banyak keluhan yang di rasakan oleh seseorang yang menderita penyakit pterigium ini. Seperti halnya kondisi mata yang kering, kondisi mata yang panas seperti terbakar rasa gatal dan sensasi lainya yang menganggu.

Penyakit pterigium ini dapat mengalami perkembangan maka akan menyebabkan lesi pada mata menjadi bertambah besar. Kondisi ini juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan penglihatan akibat asigmastisme yang terinduksi atau karena pertumbuhan jaringan yang mengganggu aksis visual. Meskipun penyakit pterigium ini cenderung tidak menimbulkan gejala-gejal yang dapat di sadari, namun secara umum kondisi ini akan menyebabkan munculnya beberapa kondisi atau gejala.

Berikut adalah beberapa gejala yang yang muncul akibat penyakit pterigium

  1. Pertumbuhan Selaput Berwarna Putih

Penyakit pterigium ini umumnya akan menyebabkan pertumbuhan selaput berwarna putih. Konidisi ini umumnya sering kali di sertai dengan pembuluh darah yang terlihat lebih menonjol. Hal ini biasanya terjadi pada sudut mata di bagian dalam atau luar.

  1. Penyakit Pterigium Dapat Terjadi Pada Satu Atau Kedua Mata

Pada umumnya kondisi mata yang mengalami penyakit pterigium ini terjadi pada satu mata saja terlebih dahulu pada tahap awal. Namun kemudian kondisi ini dapat mengalami perkembangan dan menyabar pada mata yang satunya lagi. Akibatnya penyakit pterigium ini menyebabkan mata yang satunya lagi juga mengalami kondisi penyakit pterigium;

  1. Perubahan Warna Mata

Umumnya, mata yang mengalami penyakit ini akan menyebabkan munculnya noda dengan warna kekuningan pada bagian putih dari bola mata. Perkembangan kondisi ini akan menyebabkan warna mata menjadi berubah lebih merah dari biasanya.

  1. Kondisi Mata Yang Mengalami Kekeringan

Penyakit ini pada umumnya di sebabkan oleh sinar ultra violet dan bakteri dari berbgai radikal bebeas yang masuk ke mata. Hal tersebut yang nantinya akan menyebabkan mata mengalami iritasi di mana jaringan mata akan mengalami disfungsi. Akibatnya berbagai kondisi atau gejala akan muncul, termasuk mata yang menjadi lebih kering dari biasanya.

  1. Iritasi Pada Mata

Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, bahwa selain paparan uv, radikal bebas juga di anggap dapat menyebabkan penyakit pterigium. Sebab radikal bebas ini sering kali mengandung bakteri yang akan menyebabkan mata mengalami iritasi.

  1. Terkadang Mata Menjadi Berair

Umumnya, penyakit ini akan menyebabkan mata menjadi lebih kering dari kondisi normal. Pada kondisi normal, kekeringan ini akan membuat mata secara otomatis mengeluarkan caira air mata untuk menghidrasi mata yang kering. Namun ketika mengalami penyakit ini umumnya mata akan produksi cairan air mata menjadi tidak terkontrol dengan baik. akibatnya mata menjadi lebih berair.

  1. Seperti Ada Benda Asing Yang Mengganjal Di Mata

Mata yang mengalami ganggguan tentu akan memebuat penderitanya merasakan suasana mata yang tidak nyaman. Dalam kondisi ini umumnya dampak yang di akibatkan oleh penyakit pterigium berupa kondisi di mana seperti ada yang mengganjal di mata. Bisa jadi ini merupakan iritasi yang di sebabkan oleh bakteri atau radikal bebas yang masuk ke mata.

  1. Kondisi Penglihatan Yang Menjadi Buram

Dalam kondisi yang lebih parah perkembangan penyakit pterifium ini akan semakin menutupi kornea pusat atau menyebabkan asigmatisme. Sebab kondisi ini selain menutupi kornea juga akan menyebabkan peningkatan tekanan pada permukaan dari kornea mata. Hal ini sering kali menyebabkan kualitas pengihatan menurun di mana pandangan menjadi buram.

Pada dasarnya penyakit pterigium merupakan salah satu kondisi masalah kesehatan berupa gangguan penglihatan yang cukup umum terjadi. Penyakit pterigium ini dapat terjadi dan di alamilehs siapa saja tanpa batasan usia. Namun penyakit pterigium ini lebih mudah terjadi dan di alami oleh usia dewasa yakni usia 20 – 40  di bandingkan golongan usia anak-anak atau orang tua. Meskipun demikian kondisi ini perlu di waspadai. Sebab mata yang mengalami kondisi ini akan meyebabkan berbagai gejala yang akan mempengaruhi fungsi penglihatan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai gejala munculnya penyakit pterigium. Pada dasarnya, tidak sedikit kasus di mana penyakit pterigium ini munculnya tanpa adanya sebab-sebab yang signifikan. Hal ini sering kali menyebabkan penyakit penyakit pterigium ini di ketahui dalam kondisi yang serius. Meskipun demikian, secara garis besar beberapa faktor di atas merupakan gejala umum yang muncul pada mata yang mengalami penyakit pterigium. Untuk itu, beberapa hal di atasperlu di waspadai apa bla muncul pada kamu atau orang sekitar kamu dan segera periksakan ke dokter.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Hellosehat
Penyebab Munculnya Penyakit Pterigium

Penyebab Munculnya Penyakit Pterigium

Hallo Kawan Mama, Pernahkah kamu mendapati suatu kondisi di mana adanya noda kekuningan yang muncul pada bagian putih bola mata kamu? Jika kamu pernah atau bahkan mungkin sedang mendapti kondisi tersebut, maka baiknya waspada dan hati-hati akan kondisi tersebut. Sebab kondisi tersebut merupakan salah satu indikasi awal munculnya salah satu kondisi gangguan penglihatan, yakni penyakit pterigium. Kondisi gangguan penglihatan yang satu ini pada dasarnya dapat terjadi akibat beberapa penyebab yang membuat munculnya penyakit pterigium.

Pada dasarnya mata merupakan salah satu bagian dari organ tubuh yang memiliki fungsi dan peran sangat penting dalam organisato organ tubuh. Mata sendiri juga merupakan salah satu panca indra yang memiliki pern penting untuk mengontrol dan mengarahkan panca indra lainya untuk menjalankan fungsinya. Meskipun demikian, kondisi mata sendiri pada dasarnya memiliki karakter yang sangat sensitive di mana hal ini memudahkan mata mengalami berbagai jenis masalah kesehatan. Tentunya kondisi mata yang bermasalah akan berdampak pada kinerja organ tubuh lainya yang mengalami penurunan.

Penyakit pterigium sendiri pada dasarnya merupakan salah satu kondisi gangguan penglihatan yang cukup umum terjadi dan di alami oleh banyak prang. Jenis gangguan penglihatan yang satu ini umumnya di alami oleh kaum remaja hingga orang dewasa di bandingkan dengan usia anak-anak atau orang tua. Namun, meskipun demikian tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit pterigium ini juga dapat di alami olah siapa saja. Untuk itu, kewaspadaan akan kondisi gangguan pengihatan yang satu ini baiknya perlu di perhatikan dengan lebih.

Umumnya, gangguan penglihatan berupa penyakit pterigium ini sering kali di alami oleh seseorang yang benyak melakukan aktivitas di luar ruangan. Bahkan dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa hampir sebagian besar dari para peselancar pernah mengalami penyakit pterigium. Kondisi ini umumnya merupkana masalah kesehatan yang cukup ringan dan dapat muncul akibat beberapa faktor. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai penyebab munculnya penyakit pterigium. Semiak penjelasannya sebagai berikut.

Kenali Penyakit Pterigium

Penyebab Munculnya Penyakit Pterigium

Masalah kesehatan pada umumnya memeng merupakan salah satu kondisi medis yang menjadi persoalam banyak orang. Dan di antara banyaknya kondisi masalah kesehatan, gangguan penglihatan atau penyakit mata merupkakan salah satu kondisi masalah kesehatan yang umum terjadi. Gangguan penglihatan sendiri memiliki banyak jenis di mana penyakit pterigium adalah salah satu kondisi gangguan penglihatan yang umum terjadi.

Penyakit pterigium sendiri dalam dunia medis di kenal sebagai kondisi yang di sebut dengan istilah surfer’s eye. Kondisi ini merupakan keadaan di mana adanya penyakit yang menyerang mata di mana hal ini menyebabkan perubahan pada bagian utih bola mata. Sebab umumnya kondisi penyakit pterigium yag menyerang mata ini dapat di tandai dengan tumbuhnya selaput pada bagian dari bola mata yang bisa mencapai kornea mata. Pada dasarnya, penyakit pterigium ini dapat terjadi hanya pada satu mata di mana hal ini dapat berkembang dan menyebar pada satu mata lainya.

Penyakit pterigium ini umumnya berawal di mana muncul sebuah pinguecula. Pinguecula ini sendiri pada dasarnya merupakan noda yang berwarna kekuningan yang terletak pada bagian putih dai bola mata. Meskipun demikian, pterigium ini sendiri terbilang bukanlah termasuk ke dalam golongan sel kanker dan dapat menyebabkan kondisi komplikasi berbahaya bagi penderitanya. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa perkambangan dari penyakit ini dapat menyebar sampai menutupi kornea atau bahkan pupil mata yang akan mengganggu fungsi pengllihatan penderitanya.

Mata yang mengalami penyakit pterigium ini umumnya akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada penderitanya. Sebab kondisi ini sering kali menyebabkan munculnya rasa gatal yang akan menganggu penderitanya. Bahkan noda kekuningan pada bagian kuning dari bola mata ini dapat berkembang dan akan menganggu penglihatan penderitanya. Jika perkembangan penyakit pterigium ini di biarkan maka dapat menyebabkan risiko pupil mata tertutup dan penurunan pada kualitas penglihatan. Selain itu hal ini juga akan membuat penampilan mejadi tidak enak di pandang.

Penyebab Munculnya Penyakit Pterigium

Pada dasarnya, gangguan penglihatan berupa penyakit pterigium ini dapat di alami oleh semua orang. Kondisi ini sendiri pada dasarnya hingga sampai saat ini belum di ketahui dengan pasti penyebab utama yang memicu munculnya penyakit ini. Namun secara umum, banyak penelitian dari para ahli yang menyebutkan bahwa paparan dari sinar matahari dapat memicu munculnya penyakit pterigium. Hal ini di dasari pada kandungan UV yang berbahaya pada sinar matahari.

Dalam beberapa penelitian yang di lakukan menyebutkan bahwa posisi atau letak geografis juga merupkana faktor yang memiliki andil pada mata yang mengalami penyakit pterigium. Terjadinya kondisi ini dapat di sebabkan oleh angka dari penderita pterigium yang tinggi di negara-negara yang dekat dengan garis katulistiwa. Para ahhli mempercayai bahwa radiasi akibat  ultraviolet, khususnya UV-B yang berpotensi menyebabkan terjadinya mutasi pada gen penekan tumor p53.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyakit pterigium ini lebih banyak di temukan mereka yang tinggal di tempat di mana suhu udara panas cenderung panas. Selain itu, seseorang yang mememiliki aktivitas di luar rungan yang lebih banyak, memiliki risiko lebih tinggi untuk dapat mengalami penyakit pterigium. Di lain sisi, beberapa jenis materi seperti debu, pasir, asap atau angin juga dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit pterigium.

Dari beberapa data yang dapat di ambil dari beberapa informasi dan penjelasan tersebut. Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab dan meningkatkan risiko penyakit pterigium

  1. Seeorang yang banyak beraktivitas di luar rungan
  2. Sesorang dengan usia di antara 20-40 tahun
  3. Tinggal di tempat atau negara dengan iklim tropis atau dekat dengan garis katulistiwa
  4. Sering terkena debu, dan radikal bebas lainya.
  5. Jensi kelamin pria lebih mudah mengalami kondisi ini di bandingkan dengan wanita

Penutup

Pada dasarnya, penyakit pterigium merupakan salah satu kondisi gangguan penglihatan di mana penyakit mata yang satu ini cukup umum terjadi. Umumnya, kondisi penglihatan yang satu ini terbilang sebagai gangguan penglihatan yang ringan. Untuk penyebabnya sendiri penyakit ini umum belum ti ketahui dengan pasti penyebab utamanya. Mesmipun demikian, paparan UV pada sinar matahari sering kali menyebabkan seseorang mengalami penyakit pterigium.

Demkian penjelasan dari Kawan Mama mengenai penyebab munculnya penyakit pterigium pada seseorang. Meskipun terbilang sebagai gangguan penglihatan ringan, namun kondisi ini juga dpat berkembang menjadi lebih buruk. Untuik itu, apabila kamu mendapati gejala-gejala akan kodisi ini, maka sebaiknya segera lakukan pemeriksaan. Dengan begitu, kondisi mata akan dapat di ketahui dan dapat di lakukan langkah penanganan yang tepat.

Semoga tulisan ini dapat memabntu den bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Hellosehat