Cara Mencegah Kondisi Neuritis Optik

Cara Mencegah Kondisi Neuritis Optik

Hallo Kawan Mama, Neuritis optik adalah salah satu jenis gangguang penglihatan yang juga seringkali di alami oleh kebanyakan orang. Kondisi ini umumnya lebih sering di alami oleh dorang dengan usia 40 tahu ke atas. Namun beberapa kasus menyebutkan bahwa kondisi ini juga dapatd di alami oleh orang dengan usia 30 atau bahkan 20 tahun ke bawah. Sementara itu, beberapa cara di ketahui dapat mencegah perkembangan kondisi neuritis optik.

Kondisi ini merupakan salah satu gangguan penglihatan yang umumnya seringkali menjadi keluhan terutama pada golongan lansia. Sebab, pada usia tersebut dengan system metabolisme dan produktivitas organ tubuh yang sudah tidak lagi baik tentu sangat mudah mengalami berbagai masalah kesehatan. Neuritis optik merupakan salah satu masalah kesehatan pada fungsi penglihatan yang seringkali muncul pada usia-usis tersebut.

Umumnya kondisi ini lebih sering muncul dan di alami hanya pada satu mata saja. Namun meskipun dalam sekala yang cenderung lebih sedikit, neuritis optik juga dapat di alami oleh kedua mata. Selain itu, biasanya kondisi mata yang mengalami neuritis optik juga akan berlangsung tidak lama dan hanya beberapa hari saja. Namun beberapa penelitian menyebutkan bahwa neuritis optik dapat di alami dan menyebabkan ganggua penglihatan secara permanen.

Mata yang mengalami kondisi neuritis optik umumnya akan mengalami berbagai gejala yang membuat rasa tidak nyaman hingga menganggu fungsi penglihatan. Seperti adanya rasa nyeri dan pegal pada mata, serta ketajaman penglihatan yang kian menurun. Meskipun jarang terjadi, dalam kasus yang terburuk, neuritis optik dapat menyebabkan kebutaan. Untuk itu, berikut ini Kawan Mama telah merang beberapa informasi mengenai cara untuk mengatasi kondisi neuritis optik. Yakni sebagai berikut.

Neuritis Optik

Cara Mencegah Kondisi Neuritis Optik

Neuritis optik pada dasarnya merupakan salah satu masalah kesehatan berupa gangguan penglihatan di mana ada yang tidak normal pada saraf optik di mata. Saraf optik merupakan salah satu jaringan yang ada di mata yang memiliki fungsi penting dalam proses penglihatan. Yakni sebagai media yang akan menyalurkan informasi visual dari retina. Sedangkan retina sendiri bertugas untuk menerima cahaya objek yang masuk melalui kornea mata.

Pada dasarnya proses terjadinya penglihatan adalah cahaya objek yang masuk melalui kornea mata yang akan di salurkan menuju retina. Kemudian retina akan menganalisa atau merubahnya menjadi informasi visual yang nantinya akan di salurkan oleh macula yanga terletak pada bagian tengah retina menuju otak. Dalam hal ini, saraf optik yang akan berperan sebagai media untuk menghantarkan informasi tersebut menuju otak untuk di baca atau rangsang sehingga mata dapat melihat informasi visual tersebut.

Ketika salah satu dari oragan atau jaringan tersebut mengalami masalah atau gangguan, maka itu akan berdampak pada kinerja system penglihatan. Dalam hal ini, neuritis optik merupakan kondisi di mana jaringan saraf yang bertugas mengantarkan informasi visual ke oatak mengalami gangguan. Yakni umumnya terjadi pembengkakan yang mengakibatkan peradangan pada saraf optik. Akibatnya informasi visual akan sulit atau bahkan tidak dapat sampai ke otak.

Kondisi tersebut akan membuat system penglihatan terganggu, sehingga ketajaman penglihatan menjadi menurun. Selain itu, perdangan akibat pembangkaka tersebut akan membuat gejal-gejala lain yang tentunya mengganggu dan membuat tidak nyaman bagi penderitanya. Selain itu, meskipun kondisi ini umumnya akan berlangsung hanya beberapa hari saja, namun kasus yang terburuk menyebutkan bahwa neuritis dapat tejadi secara permanen atau bahkan menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan.

Penderita Neuritis Optik

Neuritis optik merupakan salah satu ganggun penglihatan yang pada dasarnya cukup umum dan sering terjadi. Di lansir dari laman hellosehat bahwa kondisi neuritis optik lebih banyak di temukan pada kaum wanita di bandingkan dengan kaum laki-laki. Bahkan dari data yang di temukan risiko neuritis optik berupa perbandingan 3:1 di mana kaum wanita lebih rawan mengalami kondisi ini. Selain itu, kondisi ini lebih banyak terjadi pada pasien dengan rentang usia 14 hingga 40 tahun ke atas.

Dari data tersebut bisa di ketahui bahwa kondisi neuritis lebih banyak dan rentan di alami oleh orang dewasa dan orang dengan usai lanjut. Namun tentunya hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini juga dapat di alami oleh usia anak-anak. Bahkan kejadian anak-anak terjadi hingga 60% pada anak perempuan pada rata-rat usia 9 – 10 tahun. Pasien yang mengalami gangguan pada satu sisi memiliki risiko lebih tinggi terhadap risiko tanda-tanda dan gejala koplikasi dini.

Pada dasarnya, kondisi neuritis optik dapat di tangani dengan cara mengurangi faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kondisi ini. Selain itu, penting untuk di katahui bahwa meskipun cenderung terjadi, namun kondisi ini dapat muncul kembali di kemudian hari. Bahkan sekitar 1 dari 3 orang yang mengalami neuritis optik kembali mengalami kondisi ini setelah pulih dari kondisi neuritis yang pernah di alami.

Faktor Risiko Neuritis Optik

Umumnya kondisi neuritis optik lebih sering di kaitkan dengan kondisi multiple sclerosis dan neuromyelitis optik yang di anggao menjadi penyebab terjadinya neuritis optik. Sebab kedua kondisi tersebut sangat erat kaitanya dengan kondisi saraf optik yang ada di mata. Namun beberapa faktor lain ternayat memiliki risiko yang dapat menyebabkan seseorang mengalami neuritis optik. Sebagaimana yang telah di singgung di atas, bahwa salah penanganan yang tepat adalah dengan mengetahui faktor risiko penyebab neuritis optik.

  1. Infeksi

Infeksi memang menjadi penyebab paling umum terjadinya gangguan penglihatan termasuk neuritis optik. Namun infeksi di sini juga termasuk dalam kondisi kesehatan lainya, seperti infeksi bakteri, penyakit lyme, sifilis. Selain infeksi akibat bakteri inveksi virus juga memiliki peran kan kondisi ini, yakni seperti campak, gondongan, dan juga penyakit herpes.

  1. Riwayat Penyakit

Selain penyakit yang di sebabkan oleh bakteri dan virus di atas, beberap penyakit lain di duga menyababkan terjadinya neuritis optik. Seperti, sarcoidosis, dan lupus yang bahkan dapat menyebabkan terjadinya neuritis optik secara berulang.

  1. Penggunaan Obat-Obatan

Penggunaan obat-obatan juga di kaitkan dengan terjadinya neuritis optik. Seperti obat-obatan jenis antibiotic.

  1. Mutase Genetik

Mutase genetik juga di katikan dan di anggap sebagai salah satu faktor yang berisiko menyebabkan neuritis optik. Selain itu, mutase genetik juga dapat menyebabkan kondisi multiple sclerosis yang juga dapat menyebabkan kondisi neuritis optik.

Cara Mencegah Kondisi Neuritis Optik

Pada dasarnya sampai sekarng belum di ketahui bagaimana cara yang tepat dan pasti sebagai metode untuk mencegah terjadinya kondisi neuritis optik. Sebab hal ini tidak lepas dari penyebab utamanya yang juga belum di katehui dengan pasti. Namun, biasanya kondisi neuritis optik akan sembuh dengan sendirinya atau bahkan tanpa menggunakan pengobatan medis. Namun tidak jarang juga kondisi ini akan bertambah menjadi semakain parah.

Untuk itu, beberapa cara di anggap dapat menjadi pilihan untuk mengurangi efek samping serta dampak neuritis optik. Selain itu, cara pencegahan juga ei makudkan untuk mencegah atau paling tidak memperlambat perkembangan neuritis optik atau bahkan mempercepat proses penyembuhan dan pemulihannya. Berikut adalah beberapa cara sebagai langkah untuk mencegah kondisi neuritis optik.

  1. Rutin Memeriksakan Mata Ke Dokter

Neuritis optik adalah penyakit atau gangguan pada penglihatan yang di kaitkan oleh infeksi akibat bakteri atau virus, serta kondisi penyakit tertentu. Oleh sebab iru, pemeriksaan mata dengan ruitn perlu untuk di lakukan agar pasien dapat mengetahui dengan pasti akannkondisi yang sedang di alami oleh mata. dengan begitu, pasien juga akan dapat segera melakukan langkah pencegahan ketika mengetahui adanya gangguan pada penglihatan, termasuk neuritis optik.

  1. Konsumsi Obat Sesuai Resep Dari Dokter

Pada seseorang yang mengalami kondisi neuritis optik, umumnya dokter akan menyarankan atau memebri resep obat untuk di konsumsi. Seperti obat-obatan golongan beta interferon yang akan berfungsi untuk menunda atau memperlambat, serta mencegah terjadinya multiple sclerosis. Sebab sebagaimana telah di jelaskan di atas bawha multiple sclerosis adalah salah satu kondisi yang dapat menyebabkan neuritis optik.

  1. Mengkonsumsi Buah Sirsak Dan Manggis

Mengkonsumsi buah sirsak dan manggis dapat mencegah neuritis optik? Buah sirsak dan manggis pada dasarnya merupakan buah-buahan yang mengandung berbagai zat-zat baik yang akan bekerja untuk memperbaiki kerusakan pada saraf. Hal ini senada dengan terjadinya neuritis optik di mana saraf optik mengalami gangguan. Maka dengan mengkonsumsi buah tersebut di harapkan kandungan di dalamnya juga dapat melindungi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada saraf optik.

  1. Terapkan Gaya Hidup Sehat

Gaya hidup sehat merupakan salah satu bahasan yang sedang di gaungkan oleh kebanyakan orang. Sebab dengan menerapkan gaya hidup sehat, tentu akan berefek baik terhadap kesehatan tubuh. Namun seringkali kita tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya. Karenanya, untuk mendapatkan tubuh yang sehat, maka gaya hidup sehat haruslah benar-benar di lakukan dengan sungguh-sungguh.

  1. Menghindari Melakukan Kebiasaan Buruk

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kebiasaan buruk meupakan salah penyebab utama munculnya berbagai masalah kesehatan. Beberapa kebiasaan buruk seperti kebersihan yang kurang atau ketik menyentuh mata dengan tangan yang kotor dan tidak di cuci, serta faktor melihat atau membaca yang tidak baik dan juga merokok. Hal-hal tersebut merupakan kebiasaan buruk yang akan berdampak pada mata sehingga berbagai jenis gangguan pada mata dapat terjadi.

Neuritis optik pada dasarnya adalah salah satu kondisi gangguan penglihatan atau penyakit mata di mana pada saraf optik yang ada di mata mengalami gangguan. Kondisi ini berupa adanya peradangan atau pembengkakan yang membuat fungsi dari saraf optik untuk menghantarkan informasu visual dari retina menuju otak menjadi terhambat atau bahkan tidak bisa terjadi. Kondisi ini akan menyebabkan kemampuan serta ketajaman penglihatan manjdi menurun, serta menyebabkan gejala yang tidak nyaman. Meskipun beum di ketahui dengan pasti penyebabnya, namun beberapa faktor seperti riwayat penyakit atau infeksi bakteri dan virus di duga turut andil pada kondisi ini.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mencegah kondisi neuritis optik. Meskipun belum di temukan dengan pasti cara untuk mencegah terjadinya kondisi neuritis optik, namun dengan mengetahui penyebab serta melakukan cara-cara di atas memungkinkan kondisi neuritis optik untuk dapat di kurangi atau bahkan mencegah pertumbuhannya. Sebagai catatan, sebaiknya lakukan cara-cara di atas setelah berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah penanganan yang tidak tepat.

Semoga tulisan ini dapat memabntu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Klikdokter
Ini Dia Cara Mendiagnosis Kondisi Mata Neuritis Optik

Ini Dia Cara Mendiagnosis Kondisi Mata Neuritis Optik

Hallo Kawan Mama, Pernahkah kamu mendengar istilah atau kondisi neuritis optik? Atau mungkin kamu merupakan salah satu penderita atau pernah mengalami kondisi tersebut? Ya, neuritis optik merupakan salah satu masalah kesehatan yang berupa adanya kondisi gangguan penglihatan. Seseorang di katakana mengalami kondisi ini apabila mengalami gejala-gejala yang berkaitan. Sementara itu, selain dari gejala-gejala yang muncul, ada beberapa cara untuk mendiagnosis kondisi mata yang mengalami neuritis optik.

Umumnya, neuritis optik merupakan salah satu jenis gangguan penglihatan yang umumnya muncul ketika seseorang menginjak usia 30 hingga 40 tahun ke atas. Hampir mirip dengan jenis gangguan penglihatan lainya seperti degenerasi macula dan lainya yang juga muncul akibat faktor penuaan. Meskipun demikian, penyebab utama sehingga mata bisa mengalami kondisi neuritis optik masih belum di temukan dengan pasti.

Neuritis optik biasanya akan menimbulkan gejala di mana penderitanya akan merasa kesulitan melihat apalagi dengan normal, serta membuat mata menjadi tidak nyaman. Selain itu, umumnya kondisi ini hanya akan muncul dan di alami hanya pada satu mata saja, sedangkan mata yang lainmasih tetap normal. Mata yang mengalami kondisi neuritis optik, umumnya juga hanya akan berlangsung sementara dan akan sembuh dengan sendirinya.

Untuk mengetahui kondisi ini, pada dasarnya dapat di lakukan dengan melihat dan memperhatikan pada gejala-gejala yag muncul. Namun beberapa pemersiksaan medis di lakukan sebagai pilihan atau cara untuk mendiagnosis kondisi neuritis optik dengan lebih jelas. Pada kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa cara untuk mendiagnosis kondisi mata yang mengalami neuritis optik. Dengan melakukan metode tersebut, maka kamu akan benar-benar mengetahui kondisi serta langkah untuk menanganinya. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

Kondisi Neuritis optik

Cara Mendiagnosis Kondisi Neuritis Optik

Mata yang mengalami kondisi neuritis optik pada dasarnya merupakan sebuah kondisi di mana adanya peradangan yang di alami oleh saraf optik atau nervus optikus. Nervus optikus merupakan jaringan saraf yang memiliki fungsi yang sangat penting agar mata dapat melihat dengan baik. Yakni sebagai jalur atau media yang memiliki tugas untuk mengirimkan informasi visual dari retina menuju ke otak. Sebab cahaya dari objek akan masuk melalui kornea menuju retina yang kemudian akan di bawa oleh saraf otpik menuju otak.

Pada kondisi yang normal, saraf optik akan dengan mudah mengirmikan informasi visual dari retina menuju otak. Hal ini akan membuat apa yang di lihat oleh mata dapat di rangsang oleh otak sehingga akan memvisualisaikan objek yang telah terlihat oleh mata. Namun ketika terjadi sebuah ganggauan atau masalah, terutama pada saraf optik, maka informasi visual tersebut secara otomatsi akan kesulitan di terima oleh otak, atau bahkan tidak bisa di sampaikan ke otak.

Kondisi ini tersebut akan mengakibatkan fungsi penglihatan menjadi terganggu sehingga penderita kondisi ini tidak dapat melihat dengan baik atau normal. Meskipun kebanyakan penderita neuritis optik hanya mengalami kondisi ini pada satu mata, namun tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini dapat terjadi pada dua mata. Selain itu, meski kondisi ini lebih umum untuk sembuh dengan sendirinya , bahkan tanpa penanganan medis, namun beberapa kasus menyebutkan bahwa kondisi ini dapat terjadi secara permanen.

Cara mendiagnosis neuritis optik

Umumnya kondisi mata yang mengalami neuritis optik dapat di ketahui dengan memperhatikan gejala-gejala yang muncul. Namun tentu tidak banyak yang benar benar memahami gejala-gejala kondisi tersebut. Karenanya pemeriksaan medis atau diagnosis adalah salah satu cara yang tepat untuk mengetahui dengan lebih jelas apabila mata mengalami kondisi neuritis optik.

Diagnosis kondisi neuritis optik biasanya dapat di tentukan dari wawancara medis yang mendetail, pemeriksaan fisik mata secara langsung dan pemeriksaan penunjang tertentu. Sebagai awal langkah pemeriksaan, umumnya dokter akan memenanyakan seputar gejala yang di alami oleh pasien. setelah itu, barulah dokter akan melakukan langkah pemeriksaan sebagai uapaya untuk mendiagnosi kondisi yang sedang di alami oleh mata.

  1. Pemeriksaan tajam penglihatan

Dalam metode ini, umumnya dokter akan meminta pasien untuk melihat pada objek berupa tulisan atau angka yang di letakkan pada jarak tertentu dan menyebutkannya. Dengan melakukan metode ini, maka dokter akan mengetahui dengan pasti kondisi yang sedang di alami oleh mata.

  1. Pemeriksaan lapang pandang

Tes lapang pandang di lakukan sebagai upaya untuk membantu dokter agar dapat mengetahui kemampuan mata pasien. dengan begitu, dokter akan mengetahui kemampuan pasien untuk melihat objek yang ada di tepi lapang pandang. Pemeriksaan ini dapat di lakukan dengan berbagai motode, seperti dengan metode manual atau dengan menggunakan alat khusus.

  1. Tes reaksi pupil terhadap cahaya

Pada pemeriksaan ini, biasanya dokter akan menyinari mata dengan senter untuk melihat respons pupil terhadap cahaya yang terang. Pupil pasien penderita neuritis optik umumnya tidak akan mengecil sekecil pupil mata yang sehat jika di sinari oleh cahaya yang terang.

  1. Oftalmoskopi

Pemeriksaan oftalmoskopi adalah sebuha metode pemeriksaan yang di lakukan dengan menggunakan alat bernama oftalmiskop. Metode ini di lakukan dengan tujuan untuk memeriksa lempengan saraf optik. Apabila lempengan tersebut mengalami pembengkakan, maka kemungkinan besar pasien mengalami neuritis optik. Metode ini akan membantu dokter untuk menyinari mata dengan cahaya, sehingga dapat melihat strutur bagian dalam pada mata pasien.

  1. Pemeriksaan optikal coherence tomography (OCT)

Sebagai upaya untuk mendiagnosis kondisi mata yang mengalami neuritis optik, dokter juga akan menggunakan metode pemeriksaan optikal coherence tomography atau OCT. Pemeriksaan ini di lakukan untuk memeriksa ketebalan serabut saraf retina.

  1. Tes visual evoked response

Metode ini merupakan metode pemeriksaan yang akan di gunakan oleh dokter untuk mengetahui dan menilai kecepatan aliran listrik pada saraf optik. Sebab pada dasarnya kecepatan aliran listrik menandari kondisi dari keinerja saraf optik itu sendiri. Serabut saraf optik umumnya lebih tipis dari orang normal dan aliran listriknya cenderung akan melambat.

  1. Tes darah

Selain pemeriksaan di atas, terutama pada bagian mata atau saraf optik, dokter juga akan melakukan pemeriksaan berupa tes darah. Metode ini di lakukan sebagai pemeriksaan tentang kemungkinan adanya neuromyelitis optika pada penderita neuritis optik. Caranya adalah dengan mendeteksi keadaan antibody yang ada di dalam darah.

  1. Pemindaian dengan menggunakan MRI (magnetic resonance imaging)

Pemeriksaan dengan menggunakan metode pemindaian menggunakan MRI juga akan di lakukan untuk mengetahui kondisi mata. Biasanya dokter akan menyuntukkan cairan pewarna kontras sebelum prosedur MRI. Cairan ini akan menerangi saraf-saraf yang adadi mata, serta bagian lain pada otak agar dapat terlihat lebih jelas pada foto X-ray. Pemeriksaan ini juga di lakukan untuk menentukan area kerusakan pada otak yang menjadi penyebab terjadinya multiple sclerosis.

Neuritis optik pada dasarnya merupakan kondisi di mana adanya gangguan pada saraf optik yang ada du mata. gangguan tersebut mengakibatkan pembangkakan dan peradangan yang membuat kinerja saraf optik menjadi terganggu dan tidak normal. Akibatnya, informasi visual yang ada di retina tidak dapat di kirimkan menuju otak. Kondisi ini akan mengakibatkan pandangan menjadi buram di serrtai gejala-gejala yang membuat tidak nyaman. Meskipun umumnya berlangsung hanya sementara, namun tidak menutup kemungkinan bawha neuritis optik dapat terjadi secara permanen. Karenanya kondisi ini perlu untuk di waspadai dan melakukan penanganan yang tepat apabila kondisi ini terjadi.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mendiagnosis kondisi mata yang mengalami neuritis optik. Untuk mengetahui kondisi mata yang mengalami neuriti optik, umumnya kamu dapat melihat dari gejala-gejala yang muncul. Namun beberapa pemeriksaan di atas di sarankan untuk edi lakukan untuk mengetahui kondisi dengan lebih jelas dan pasti.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat.

 

 

 

 

Sumber :

  • Sehatq
  • alodokter
Kenali Gejala Dari Kondisi Neuritis Optik

Kenali Gejala Dari Kondisi Neuritis Optik

Hallo Kawan Mama, Ketika berbicara mengenai faktor penuaan, maka hal tersebut pasti tidak lepas dari beberapa kondisi terkait masalah kesehatan. Beberapa masalah kesehatan memang cenderung mudah di alami ketika usia beranjak menua, salah satunya adalah gangguan penglihatan atau penyakit mata. Salah satu jenis gangguan penglihatan atau penyakit mata dalam hal ini sering kali muncul adalah neuritis optik. Kondisi ini dapat di kenali dengan melihat pada gejala – gejala yang muncul akibat neuritis optik.

Neuritis optik memang merupakan salah satu gangguan penglihatan atau penyakit mata yang di kaitkan dengan faktor bertambahnya usia. Sebab kondisi ini memang umumnya sering kali muncul ketika seseorang menginjak usia 30 tahun ke atas. Namun beberapa kasus menyebutkan bahwa mata yang mengalami kondisi neuritis optik juga dapat muncul pada usia 20 tahun. Meskipun demikian, pada dasarnya, belum di kathui dengan pasti penyebab kenapa mata bisa mengalami kondisi neuritis optik.

Meskipun demikian, banyak penelitian yang menyebutkan bahwa kondisi ini terjadi akibat beberapa faktor di mana faktor tersebut berisiko menyebabkan neuritis optik. Selain itu, umumnya kondisi ini juga lebih mudah di alami oleh orang yang tinggal di tempat atau dataran tinggi. Namun neuritis optik juga dapat di alami oleh seseorang yang tinggal di tempat atau dataran rendah. Neuritis optik juga di kaitkan pada jenis kelami di mana wanita memiliki risiko yang lebih tingg untuk mengalami neuritis optik di bandingkan dengan kaum pria.

Umumnya kondisi ini akan bermpak pada penglihatan yang menjadi tidak berfungsi dengan normal. Berbagai gejala akan muncul dan menjadi keluhan bagi penderitanya. Namun kondisi ini pada dasarnya dapat di ketahui dengan melihat gejala-gejala yang muncul. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai gejala dari mata yang mengalami kondisi neuritis optik. Berikut adalah penjelasannya.

Neuritis Optik

Kenali Gejala Dari Kondisi Neuritis Optik

Neuritis optik pada dasarnya merupakan salah satu kondisi gangguan penglihatan di mana adanya peradangan yang di alam oleh nervus optikus. Nervus optikus sendiri merupakan saraf optik yang memiliki fungsi dan peran yang sangat penting yang akan mengirimkan sinyal informasi visual yang telah masuk ke mata ke otak. Pada dasarnya cahaya dari objek akan masuk ke mata dan di tangkap oleh kornea yang kemudian di salurkan menuju retina.

Setelah cahaya yang masuk sampai pada retina, maka saraf optik tersebut akan berperan untuk mengantarka infomasi visual dari retina menuju ke otak. Dengan begitu, informasi yang masuk ke otak membuat penglihatan menjadi jelas. Namun apabila saraf optik mengalami gangguan maka kondisi ini tentu akan menyebabkan informasi visual yang sudah ada di retina tidak akan sampai dengan baik ke otak.

di lansir dari laman sehatq, Umumnya kondisi ini hanya akan di alami oleh satu mata saja di mana mata yang lain tetap dalam keadan nomal. Kondisi tersebut juga merupakan ciri khas dari mata yang mengalami neuritis optik. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini juga dapat di alami oleh kedua mata. Selain itu, kondisi neuritis yang di alami oleh mata umumnya hanya akan berlangsung sementara dan tidak membutuhkan penanganan medis. Namun bebebrapa kasus menyebutkan bahwa kondisi ini dapat berlangsung lama, bahkan terjadi secara permanen.

Kondisi ini juga di katikan dengan terjadinya kondisi multiple sclerosis yang merupakan penyakit yang juga dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada saraf yang ada di otak dan juga saraf tulang belakang. Selain itu, umumnya terjadinya kondisi multiple sclerosis juga merupakan indikasi awal neuritis optik. Pada kondisi ini maka seiring berjalannya waktu akan membuat kondisi ini berkembang dan menyebabkan neuritis optik.

Gejala Neuritis Optik

Mata yang mengalami kondisi neurtitis optik umumnya akan menimbulkan gejala yang cenderung berbeda-beda anatara satu pasien dengan pasien lainya. Namun kebanyakan dari kasus yang terjadi, seseorang yang mengalami neuritis optik akan akan mengalami gejala yang seringkali muncul yakni rasa nyeri pada mata, terutama saat di gerakkan. Kondisi ini umumna hanya di alami oleh satu mata saja sedangkan mata yang lain masih tetap nomal.

Kondisi ini umumnya akan memburuk hanya dalam beberapa hari atau bahkan beberapa jam saja. selain itu, biasanya kondisi ini cenderung bersifat akut dan sub-akut di mana perkembangan gejalanya bisa terjadi dalam beberapa hari hingga 2 minggu. Selain itu, umumnya neurits juga di kaitkan dengan beberapa gejala lainya. yakni sebagai berikut.

  1. Penurunan Penglihatan Pada Satu Masa

Selain adanya rasa nyeri, neuritis optik juga akan mengakibatkan kondisi di mana penurunan pada fungsi penglihatan. Kondisi ini biasanya hanya akan terjadi hanya pada satu mata saja. sedangkan mata lainya tetap normal. Sebagian besar individu juga mengalami hal setidaknya penurunan fungsi penglaihatan hingga setidaknya penurunan daya lihat sementara. Meskipun demikian, umumnya kondisi ini cenderung bersuhu berebeda perindividu di mana serajat pernuruna juga akan berbeda-beda.

  1. Penurunan Lapang Pandang

Mata yang mengalami neuritis optik akan mengalami kondisi di mana adanya penurunan lapang pandang. Penurunan lapang pandang tersebut umumnya terjadi dengan pola yang tidak menentu.

  1. Penurunan Daya Lihat Warna

Mata yang mengalami neuritis optik juga dapat mempengaruhi persepsi warna. Penderita neuritis optik biasanya dapat merasakan bahwa warna yang di lihat tidaklah tampak seterang seperti sebelumnya.

  1. Kilatan Cahaya

Kilatan cahaya juga menjadi salah satu gejala yanh seringkali di keluhkan oleh penderita neurotos optik. Umumnya kilatan cahaya akan muncul dengan adanya pergerakan pada bola mata.

  1. Penurunan Pada Ketajaman Penglihatan

Penurunan pada ketajaman penglihatan yang umumnya akan di alami penderita neuritis optik dan akan berlangsung selama 7 hingga 10 hari atau bahkan lebih.

  1. Gejala Lain

Selain beeberapa gejala di atas, umumnya neuritis juga akan memungkinkan penderitanya mengalami gejala-gejala lainya. yakni seperti,

    • Penglihatan kabur
    • Kesulitan melihat kesamping
    • Adanya rasa sakit saat menggerakkan mata
    • Adanya rasa sakit pada bagian belakang kepala
    • Munculnya sebuah lubang pada bagian tengah penglihatan
    • Seperti melihat sorotan atau kedipan cahaya
    • Kesulitan melihat warna terang hingga seolah warna terang berubah menjadi gelap
    • Demam
    • Ruang padang menajdi menyempit atau penglihatan tepi menjadi terlihat tidak jelas

Neuritis optik pada dasarnya merupakan kondisi di mana saraf optik mengalami pembangkakan yang mengakibatkan terjadinya peradangan. Kondisi ini akan menganggu kinerja saraf optik yang memiliki fungsi dan peran untuk mengirimkan informasi visual yang telah masuk ke retina menuju otak. Akibatnya kondisi ini akan membuat penderitanya mengalami berbagai gejala yang menganggu dan membuat tidak nyaman sebagaimana telah di samapikan di atas. Umumnya, kondisi ini akan membaik dan sembuh dengan sendirinya bahkan tanpa pengobatan medis sekalipun.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa gejala yang muncul akibat mata mengalami kondisi neuritis optik. Meskipun pada umumnya kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya, namun tidak jarang juga kondisi ini menjadi bertambah parah. Karenanya, penitng untuk memeriksakan kondisi mata, terutama ketika ada gangguan atau gejala yang tidak normal.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klikdokter
  • hellosehat
Penyebab Mata Mengalami Kondisi Neuritis Optik

Penyebab Mata Mengalami Kondisi Neuritis Optik

Hello Kawan Mama, Gangguan penglihatan adalah salah satu masalaha kesehatan yang sering kali di lamai semua orang. Tentunya kondisi ini akan membuat rasa tidak nyaman dan sangat menganggu penderitanya. Sebab mata adalah organ yang berfungsi sebagai alat penglihatan yang akan memudahkan seseorang melakukan sesuatu. beberapa jenis gangguan peglihatan bahkan sangat berbahaya hingga dapat menyebabkan kebutaan, salah satunya yakni neuritis optik. Jenis gangguan penglihata ini dapat terjadi akibat beberapa actor yang menjadi penyebab mata mengalami kondisi neuritis optik.

Berbagai jenis gangguan penglihatan memang kerap di alami semua orang, terutama ketika menginjak usia tua. Neuritis optik merupakan salah satu dari berbagai jenis gangguan penglihatan yang umumnya akan muncul pada orang denganusia 50 tahun ke atas. Selain itu, neurits optik juga lebih mudah di alami oleh kaum wanita di bandingkan dengan kaum pria. Kondisi ini pada dasarnya merupakan masalah pada mata di mana bagian dari mata yakni saraf perifer mengalami peradangan.

Berbagai keadaaan yang tidak nyaman serta kondisi masalah kesehatan yang cukup parah dapat terjadi akibat kondisi neuritis optik. Seperti rasa nyeri dan kaku pada mata hingga otot yang melemah atau mudah tegang. Bahkan kondisi ini di duga dapat menyababkan penderitanya mengalami kelumpuhan. Kondisi ini tentu memiliki beberapa penyebab sehingga mata dapat mengalami kondisi ini. Nah, pada tulisan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa faktor penyebab mata mengalami kondisi neuritis optik. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

Penegertian Neuritis Optik

Penyebab Mata Mengalami Kondisi Neuritis Optik

Pada dasarnya, neuritis optik merupakan salah satu gangguan penglihatan atau penyakit mata di mana adanya peradangan yang terjadi pada bagian saraf yang ada di mata. Biasanya, kondisi ini dapat terjadi akibat adanya kerusakan pada selaput pembungkus saraf yang ada di mata. dalam istilah medis, kondisi ini merupakan sebuah proses autoimun yang merupakan proses di mana daya tahan tubuh menyerang bagian tubuh sendiri karena bagian tubuh tersebut di anggap sebagai benda asing.

Sebagian kecil atau beberapa bagianpada saraf juga dapat mengalami peradangan akibat beberapa jenis penyakit lain yang menyerang anggota tubuh atau organ tubuh lainya. peradangan tersebut akan membuat terjadinya pembangkakan pada saraf optik. Saraf optik sendiri merupakan susunan saraf yang yang berfungsi untuk mengirimkan informasi visual dari mata ke otak. Selain rasa nyeri dan masalah pada otot mata, kondisi ini juga akan membuat peneritanya mengalami kehilangan penglihatan sementara pada satu mata.

Seseorang yang mengalami kondisi neuritis optik juga merupakan indikasi bahwa seseorang tersebut sedang mangalami kondisi multiple sclerosis. Multiple sclerosis merupakan penyakit yang menyebabkan peradangan serta kerusakan pada saraf di otak dan juga saraf optik. Selain multiple sclerosis, peradangan pada saraf optik juga dan di picu oleh kondisi lain, seperti halnya infeksi hingga adanya penyakit kekebalan tubuh yang sedang di alami atau penyakit lupus.

Umumnya, kebanyakan kasus menyebutkan bahwa seseorang yang sudah pernah mengalami kondisi neuritis optik satu kali dapat untuk pulih kembali tanpa bantuan pengobatan medis. Selain itu, terkadang penggunaan obat steroid juga dapat mempercepat pemulihan pada penglihatan yang mengalami kondisi neuritis optik. Namun tentunya dalam penggunaan obat tersebut harus sesuai dengan sepengatahuan atau resep dari dokter untuk menghindari penyelah gunaan pemakaian obat-obatan.

Pada dasarnya, beberapa hal bahkan kondisi dapat menyebabkan terjadinya selubung pelindung (myelin) yang mengelilingi saraf menjadi hilang. Di lansir dari laman honestdocs neuritis optik seringkali di alami oleh satu mata saja dengan prsesntase di mana sebanyak 70%. Sehingga muncul gangguan penglihatan yang cukup progresif dan cepat meskipun sifatnya terbilang hanya sementara. Sementara itu kondisi ini bisa di alami oleh kedua mata hanya sekitar 30% saja. Selain itu,kondisi ini umumnya dapat muncul muai dari uisa 30 tahun ke atas di mana 75% penderitanya merupakan kaum wanita.

Penyebab Terjadinya Kondisi Neuritis Optik

Pada dasarnya, penyebab terjadinya kondisi neuritis optik belum di ketahui dengan pasti penyebab utamanya. Sebab peradangan dan kerusakan pada myelin muncul ketika system kekebalan tubuh secara keliru menargetkan subtasni yang meliputi saraf optik atau myelin. Kondisi ini membuat informasi visual dari mata ke otak yang berupa impuls listrik di ubah oleh myelin di mana neuritis optik menganggu proses tersebut yang mengakibatkan fungsi penglihatan terpengaruh.

Meksipun belum di ketahui dengan pasti penyebab terjadinya kondisi ini, namun dokter menganggap bahwa adanya gangguan atau sesuatu yang salah yang terjadi pada system kekebalan tubuh. Imun secara tidak sengaja menyerang selubung myelin yang menutupi dan melindungi saraf optik. Selubung myelin yang mengalami peradangan ini akan menyebabkan munculnya rasa sakit dan mengakibatkan infromasi visual tidak dapat terkorom ke otak.

Selain itu, terjadinya kondisi ini juga dapat di kaitkan dengan beberapa faktor. Antara lain sebagai berikut.

  1. Penyakit autoimun

Kondisi ini terjadi di mana kekebelan tubuh yang seharusnya menjadi pelindung malah melakukan kesalahan di mana kekebalan tubuh keliru dan malah menyerang struktur yang melapisi mata atau myelin. Beberapa jenis penyakit autoimun di duga menjadi faktor penyebab neuritis optik. Yakni,

    • Multiple Sclerosis

Kondisi multiple sclerosis akan membuat system auto imun di dalam tubuh menyerang myelin yang menutupi serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Seseorang yang mengalami multiple sclerosis berisiko mengalami neuritis optik setelah satu episode hingga mencapai 50%.

    • Neuromyelitis Optika

Neuromyelitis optika merupakan kondisi di mana adanya peradangan yan terjadi pada saraf optik dan sum-sum tulang belakang. Pada dasarnya, neuromyelitis memiliki kesamaan dengan multiple sclerosis. Namun kondisi ini umumnya risiko dari penyakit ini lebih jarang menyebabkan kerusakan pada saraf di otak.

    • Myelin Oligodendroycyte Glycoprotein (MOG) Antibody Disoreder

Kondisi tubuh yang mengalami Myelin oligodendroycyte glycoprotein (MOG) antibody berisiko menyebabkan terjadinya peradangan pada saraf yang ada di mata hingga pada otak dan sum-sum tulang belakang.

  1. Infeksi Tertentu

Faktor infeksi juga menjadi salah satu penyebab seseroang mengalami kondisi neuritis optik seperti halnya infeksi akibat bakteri atau penyakit berupa lyme, sifilis, campak, gondongan serta herpes. Selain itu, penyakit seperti sarcoidosis dan penyakit lupus bahkan dapat menyebabkan terjadinya kondisi neuritits secara berulang.

  1. Penggunaan Obat-Obatan

Sederet obat di duga memiliki efek samping yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kondisi neuritis optik. Seperti halnya dengan obat jenis kina dan beberapa obat jenis antibiotic.

  1. Usia

Terjadinya kondisi neuritis optik yang di alami seseorang ternyata juga tidak lepas dari faktor bertambahnya usia. Umumnya kondisi neuritis yang menyerang mata dapat akan muncul pada usia 30 tahun ke atas. Namun beberapa kasus menyebutkan bahwa kondisi ini dapat terjadi pada usia 20 ke atas.

  1. Jenis Kelamin

Selain faktor usia atu penuaan, ternyata, faktor jenis kelami juga menjadi faktor yang tidak lepas dari kondisi neuritis optik. Pada umumnya, kondisi neuritis optik lebih mudah di alami oleh oleh kaum wanita di bandingkan dengan kaum pria.

  1. Ras

Kondisi neuritis optik ini juga lebih besar kemungkinan untuk terjadi pada beberapa ras tertentu. Dalam hal ini, ras kaukasia memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengelami gejala neuritis optik di bandingkan dengan ras lainya.

Pada dasarnya neuritis optik merupakan suatu kondisi di mana adanya gangguan yang terjadi pada saraf optik. Saraf optik ini merupakan bagian dari oragn tubuh yang memiliki peran dan fungsi yang sangat penting untuk menghantarkan informasi visual yang te;ah di tankap oleh mata untuk di salurkan menuju otak. Terjadinya kondisi neuritis optik ini akan mengakibatkan mata menjadi nyeri pada salah satu atau kedua mata, serta pandangan yang kabur dan buram. meskipun belum di ketahui dengan pasti penyebab utama terjadinya kondisi neuritis optik, namun beberapa hal di atas menjadi faktor yang umumny mengakibatkan kondisi neuritis optik.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa faktor penyebab terjadinya kondisi neuritis optik. Meskipun pada umumnya kondisi neuritis akan sembuh dengan sendirinya, bahkan tanpa menggunakan penanganan medi, namun beberapa kasus menyebutkan bahwa neuritis optik dapat terjadi secara permanen. Karenanya kondisi ini perlu untuk di waspadai sebagai upaya untuk mencegah hal yang lebih buruk lagi.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Sehatq
  • klikdokter
Cara Sederhana Mengatasi Kondisi Degenerasi Makula

Cara Sederhana Mengatasi Kondisi Degenerasi Makula

Hallo Kawan Mama, Penuaan adalah salah satu kondisi atau siklus yang akan di alami semua orang tanpa terkeculai. Umumnya, seseorang akan mengalami masa penuaan ketika menginjak usia 40 tahun ke atas. Pada usia tersebut fungsi dari oragn tubuh sangat rentan mengalami gangguan, termasuk pada fungsi penglihatan. Salah satu gangguan penglihatan yang seringkali terjadi pada lansia adalah penyakit degenerasi makula. Umumnya penyait ini akan membuat penderitanya mengalami penurunan penglihatan. Namun beberapa cara sederhana di ketahui dapat mengatasi degenerasi makula.

Degenerasi makula merupakan sebuah penyakit yang menyerang mata. Penderita degenerasi makula akan merasakan gejala di mana fungsi dan ketajaman penglihatan yang kian menurun. Kondisi ini akan semakin bertambah parah seiring bertambahnya usia. Selain itu, kondisi dalam tahap yang ringan, umumnya gejala dari kondisi ini tidak terlalu berpengaruh sehingga sulit untuk di rasakan. Namun pada tahapan yang serius, kondisi ini dapat menyebabkan pandangan buram hingg kebutaan.

Umumnya, degenerasi Makula yang menyerang mata akan tumbuh dan berkembang dengan sanhat lambat seiring bertambahnya usia. Namun tidak jarang kondisi ini akan dapat tumbuh dan berkembang dengan sangat cepat. Bahkan penyakit ini di anggap sebagai salah satu penyebab utama kebutaan di seluruh dunia. Selain itu, faktor penuaan yang menjadi penyebab umum terjadinya degenerasi makula membuat penyakit ini cenderung sulit untuk di atasi.

Meskipun tidak akan mengakibatkan kondisi hingga mata mengalami kebutaan total, namun dampak dari penyakit ini tentu akan menjadi masalah yang serius bagi penderitanya. Beberapa pendapat mentakan bahwa ada beberapa cara sederhana untuk mengatasi kondisi degenerasi makula. Nah, pada tulisan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa cara sederhana untuk mengatasi kondisi degenerasi makula. Berikut adalah penjelasannya.

Pengertian Degenerasi Makula

Cara Sederhana Mengatasi Kondisi Degenerasi Makula

Gangguan penglihatan merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia. Kondisi tersebut umumnya lebih sering terjadi pada orang dengan usia lanjut. Demkian juga dengan degenerasi makula yang menjadi salah satu penyebab kebutaan di dunia. Di lanir dari laman allaboutvision, menemukan bahwa 8,7% populasi di seluruh dunia mengalami AMD dan proyeksi jumlah orang yang terkena penyakit ini pada tahun 2020 adalah sekitar 196 juta yang akan meningkat menjadi 288 juta pada tahun 2040 nanti.

Degenerasi makula atau dalam dunia medis di kenal dengan sebutan AMD atau age-related makular degeneratioan merupakan jenis penyakit mata yang banyak di alami lansia. Ketika menginjak usia tua, oragn tubuh serta fungsi mata umumnya akan mengalami penurunan fungsi yang membuatnya tidak dapat bekerja dengan maksimal. Akibat kondisi tersebut, berbagai masalah kesehatan termasuk gangguan penglihatan sangat rawan menyerang.

Pada dasarnya makula merupakan jaringan mata yang terletaknya berada tepat di tengah retina. Retina meupakan organ mata yang memiliki fungsi untuk menerima cahaya yag masuk melalui retina. Sedangkan makula sendiri memiliki fungsi sebagai reseptor sinyal cahaya yang masuk ke retina yang kemudian akan di hantarkan menuju otak. Ketika makula tersebut mengalami gangguan maka sinyal cahaya yang masuk ke retina sulit untuk di salurkan ke otak.

Selain itu, makula juga berfungsi sebagai system penglihatan pusat atau sentral pada mata. Artinya makula sebagai oragan mata yang akan membantu mata untuk melihat dengan jelas pada objek yang berada lurus di depan mata. Kondisi makula yang mengalami gangguan akan membuat penglihatan sentral terganggu sehingga focus penglihatan menjadi hilang dan membuat padangan menjadi kabur. Namun umumnya kondisi ini tidak akan berpengaruh terhadap penglihatan peripheral atau penglihatan sudut.

Penyebab Degenerasi Makula

Pada dasarnya, belum di ketahui dengan pasti penyebab mata mengalami degenerasi makula. Namun sebagian besar pendapat mengatakan bahwa degenerasi makula di sebabkan oleh faktor penuaan. Akibatnya mata yang mengalami degenerasi makula karena faktor penuaan cednerung sulit di atasi. Sebab penuaan merupakan kondisi yang terjadi secara alami dan akan terjadi pada semua mahluk hidup.

Namun selain faktor penuaan, beberapa kondisi lain juga di anggap dapat menyebabkan dan memperburuk kondisi mata yang mengalami degenerasi makula. Beberapa faktor penyebab tersebut ternyata merupakan kebiasaan buruk yang sering kali kita lakukan baik sadar maupun tidak. Yakni antara lain sebagai berikut.

  1. Kebiasaan Buruk

Beberapa kebiasaan buruk yang seringkali kita lakukan ternyata di anggap dapat menyebabkan dan memperburuk degenerasi makula, yakni,

    • Merokok
    • Sering terpapar langsung oleh sinar matahari
  1. Kondisi Medis

Beberaoa kondisi medis atau masalah kesehatan juga dapat menjadi penyebab serta memperburuk degenerasi makula.

    • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
    • Tinggi kolesterol (obesitas)
    • Kordiovaskular (penyakit jantung)
    • Riwayat keluarga yang mengalami degenerasi makula
  1. Faktor Lain

Selain kebisaaann buruk dan juga adanya kondisi medis, beberapa faktor lain juga berisiko menjadi penyebab degenerasi makula.

    • Genetik
    • Ras kulit putih di anggap lebih rentan mengalami kondisi degenrasi makula di bandingkan dengan kulit hitam
    • Etnis kaukasia lebih muadh mengalami degenerasi makula

Cara Sederhana Mengatasi Degenerasi Makula

Pada dasarnya, belum di ketahui atau di temukan obat yang ampuh untuk mengiibobati degenarasi makula. Sebab penyakit yang di sebabkan leh penuaan cenderung sangat sulit untuk di sembuhkan. Namun kondisi ini dapat di kurangi efek dan perkembanganya dengan melakukan beberapa metode pengobatan. Pengobatan medis menjadi salah satu pilihan yang sering di lakukan. Umumnya dokter akan melakukan pemebrian tetes mata pada tahap yang ringan.

Namun ketika mkondisi tersebut memasuki tahap yng serius, dokter akan melakukan metode operasi pembedahan atau terapi laser. Namun tentunya metode tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sebagai plihan lain, beberapa cara sederhana di ketahui dapat mengatasi kondisi mata yang mengalmi degenerasi makula. Berikut adalah beberapa cara sederhana untuk mengatasi kondisi degenerasi makula.

  1. Mengkonsumsi Makanan Bervitamin

Mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin merupakan hal yang sedari dulu sudah di gaung-gaungkan untuk kesehatan tubuh. Kesehatan mata juga dapat di jaga dengan mengkonsumsi makanan tinggi vitamin. Beberapa vitamin yang di butuhkan untuk menjaga kesehatan mata anatara lain seperti, vitamin, C, E lutein, zinc, seng, antioksidan dan juga ziaxanthin.

  1. Berhenti Merokok

Pada dasarnya merokok merupakan kebiasaan buruk yang cukup berbahaya bagi kesehatan paru-paru. Selain itu, ternyata roko juga dapat menyababkan bebagai gengguan penglihatan seperti katarak hingga degenerasi makula. Karena asap roko dapat masuk ke mata dan mengendap sehingg berisiko menjadi penyebab berbagai gangguan penglihatan.

  1. Olahraga Rutin

Oleh raga adalah salah satu upaya untuk menjaga tubuh tetap bugar dan sehat. aktivitas ini juga akan membantu menjaga kesehatan mata dari berbagai gangguan pengihatan. Karenanya olahraga menjadi salah satu cara untuk mencegah dan mengatsi degenerasi makula.

  1. Menurunkan Berat Badan

Obesitas merupakan salah satu masalah terbesar di dunia dan dapat menyebabkan kematian. Selain itu, obesitas juga menjadi penyebab mata mengalami berbagai gangguan penglihatan. Karenanya, dengan menjaga berat badan tetap ideal dengan cara diet atau sebagainya maka akan membantu mata terhindari dari berbagai ganggguan kesehatan maupun penglihatan termasuk degenerasi makula.

  1. Menggunakan Alat Bantu Penglihatan

Alat bantu penglihatan pada dasarnya merupakan salah satu cara untuk membantu mata yang mengalami gangguan penglihatan. Seperti mata minus, rabun, katarak hingga kondisi lainya. selain itu, alat bantu penglihatan seperti kaca mata juga akan mecegah radikal bebas yang mencapba masuk ke mata.

  1. Merubuh Cahaya Menajdi Lebih Terang

Tempat yang cenderung redup atau bahkan gelap dapat menyebabkan degenerasi makula mudah untuk berkembang. Karenanya, sebaiknya pastikan untuk membuat cahaya pada tempat yang kamu gunakan menjadi lebih terang.

Degenerasi makula merupakan salah satu gangguan penglihatan yang sulit untuk di sembuhkan. Sebab obat yag ampuh belum di temukan untuk mengatsi kondisi ini. Selain itu, kondisi ini juga dapat menajdi lebih parah akibat beberapa fakto di atas. Dengan pengobatan medis umumnya kondisi ini lebih mudah di tangani. Namun sebagaimana kita ketahui bahwa metode ini cenderung akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu kamu dapat memulai melakukan cara-cara sederhana di atas sebagai upaya untuk mengatasi serta mengurangi efek dari kondisi degenerasi makula.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara sederhana untuk mengatasi kondisi mata yang mengalami degenerasi makula. Langkah pencegahan merupakan hal yang lebih baik di lakukan sebelum mata mengalami kondisi degenerasi makula yang lebih parah. Karenanya, jaga dengan baik kondisi mata kamu mulai dari sekarang.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Sehatq
Cara Untuk Mendiagnosis Kondisi Degenerasi Makula

Cara Untuk Mendiagnosis Kondisi Degenerasi Makula

Hallo Kawan Mama, Bertambahnya usia atau juga di sebut dengan istilah penuaan merupakan salah satu kondisi alami yang akan di alami oleh semua orang. Kondisi ini juga tidak akan di cegah dengan cara apapun. Seiring menuanya kondisi tubuh akan membuat tubuh mudah mengalami berbagai masalah kesehatan termasuk pada fungsi penglihatan. Degenerasi macula merupakan salah satu kondisi yang di sebabkan oleh faktor penuaan. Untuk mengentahui kondisi ini, ada beberapa cara yang dapat di gunakan untuk mendiagnosis kondisi degenerasi makula.

Penuaan memang merupakan siklus yang terjadi secara alami yang di mana kondisi ini akan di alami semua orang tanpa terkecuali. Seiring dengan terjadinya siklus penuaan system metabolisme serta produktivitas dan fungsi organ tubuh akan menjadi menurun. Siklus ini juga akan memepengaruhi fungsi penglihatan yang akan ikut menurun. Pada kondisi ini juga, orang dengan usia 50 tahun ke atas seringkali akan mengalami gejala degenerasi makula.

Meskipun belum di ketahui dengan pasti penyebab dari munculnya kondisi degenerasi makula, namun penuaan di anggap menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kondisi degenerasi makula. Kondisi mata yang mengalami degenerasi makula umumnya akan membuat fungsi penglihatan menjadi menurun. Hal ini di sebabkan oleh adanya gangguan yang di sebabkan oleh penuaan yang di alami oleh makula yang ada di mata.

Bahkan beberapa kasus menyebutkan mata yang mengalami kondisi degenerasi makula dapat menjadi penyebab hilangnya fungsi penglihatan. Umumnya, degenerasi makula akan berkembang dengan sangat lambat seorong berjalannya waktu. Namun pada beberapa kondisi, degenerasi makula akan berkembang dengan sangat cepat. Semantara itu, ada beberapa cara yang dapat di lakukan untuk mendiagnosis kondisi mata yang mengalami degenerasi makula. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai beberapa cara untuk mendiagnosis kondisi degeneari makula. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Degenerasi Macula Pada Mata

Cara Untuk Mendiagnosis Kondisi Degenerasi Macula

Degenerasi makula atau dalam dunia medis di sebut dengan AMD atau Age-related Macular Degeneration merupakan salah satu gangguan penglihatan yang umumnya di alami oleh usia lanjut. Faktor penuaan di duga menjadi penyebab utama mata mengalami kondisi AMD. Kondisi AMD akan membuat penderitanya mengalami penurunan fungsi penglihatan yang membuat padanagan menjadi buram hingga tidak bisa melihat lurus pada objek dengan baik.

Kondisi ini terjadi ketika makula yang ada di mata mengalami gangguan berupa disorientasi  atau kehilangan panduan penglihatan. Sebab macula sendiri merupakan salah satu jaringan pada mata yang terletak di tengah retina. Sebagaimana kita ketahui bahwa retina memiliki fungsi untuk menerima cahaya dari kornea. Sementara makula sendiri berfungsi sebagai reseptor sinyal cahaya yang masuk keretina dan menghantarkannya menuju retina.

Selain itu, macula pada retina ini juga memiliki peran sebagai system penglihatan sentral yang mambuat mata dapat melihat dengan baik dan jelas pada objek yang berada lurus di depan. Ketika macula tersebut mangalami gangguan, maka kondisi tersebut akan mempengaruhi ketajaman penglihatan. Sehingga kondisi mata akan kesulitan untuk melihat dengan jelas pada objek lurus di depan.

Selain itu, umumnya gangguan pada makula ini dapat di tandai dengan adanya drusen, hiperpigmentasi atai hipopigmentasi kondisi neovaskulara. Munculnya pembuluh darah baru yang bersifat abnormal serta pendarahan pada sub-retina juga merupakan tanda gejala degenerasi makula. Perkembangan retina sendiri terbolang tidak menentu, sebab degenerasi makula kadang dapat berkembang dengan sambat lambat atau kadang berkembang dengan sangat cepat.

Diagnosis Degenerasi Makula

Gejala yang muncul akibat kondisi degenerasi makula umumnya sulit di untuk di katahui, terutama dalam kondisi awal atau ringan. Sebab pada tahap awal gejala-gejala kondisi degenerasi makula umumnya belum di sadari karena dampaknya yang masih kecil. Sehingg seringkali dokter menemukan seseorang telah mengalami kondisi degenerasi makula pada tahap yang berat atau serius. Karena memang pada kondisi tersebut, gejalanya sering kali baru terasa menganggu.

Diagnosis degenerasi makula memang cukup sulit di lakukan sendiri. Karenanya perlu adanya penanganan medis dari dokter untuk mengetahui kondisi ini. Degenerasi makula terkait usia atau penuaan umumnya dapat di deteksi dengan melakukan pemeriksaan matasecara rutin. Dengan begitu, dokter akan mengetahui kondisi dan perkembangan yang sedang di alami mata, terutama pada bagian makula.

Umumnya dalam pemeriksaan, dokter akan melihat atau menanyakan riwayat kesehatan atau penyakit pada keluarga. Selain itu, dokter juga aka meminta pasien untuk melihat garis amsler. Pasien biasanya akan di minta untuk melihat beberapa gambar yang berupa garis vertical maupun horizontal. Garis ini akan membantu pasien untuk melihat titik buram yang terdistorsi atau kosong pada bidang penglihatan. Apabila di temukan kelainan, maka akan di lakukan pemeriksaan lanjutan mengunakan alat khusu, yakni oftalmoskopi.

Dan dokter juga akan melihat ke dalam mata melalui lensa khusus. Kemudian dokter akan memberikan obat tetes mata untuk memperbesar pupil sehingga memungkinkan untuk melihat jelas mata bagian dalam. Untuk melihat kondisi macula dengan lebih jelas, umumnya dokter akan menggunakan metode sebagai berikut.

  1. Fluorescein Angiography

Fluorescein angiography merupakan prosedur yang berupa pembuluh darah yang ada di mata akan di suntikkan pewarna. Hal ini bertujuan untuk melihat pembuluh abnormal baru yang tumbuh di area retina.

  1. Optical Coherence Tomography (OCT)

Optical coherence tomography (OCT) merupakan prosedur pemeriksaan yang akan menggunakan cahaya untuk memindai retina dan menunjukkan gambar retina dan macula dengan sangat detail.

  1. Diagnosis Lainya

Selain kedua cara di atas, ada beberapa cara laian yang biasanya juga di gunakan dokter untuk mengetahui kondisi mata. anatara lain sebegai berikut.

    • Anamesis
    • Pemeriksaan fisik yang meliputi, Pemeriksaan lesi drusen, Atrofi geografik, Neovaskularisasi subretina, Jaringan parut disciform
    • Pemeriksaan banding yang meliputi diagnosis banding degenerasi macula eksudatif, dan diagnosis banding degenerasi macula non-eksudatif
    • Dan pemeriksaan penunjang yang meliputi fundus fluorescein angiography dan optical coherence tomography.

Degenerasi makula merupakan salah satu gangguang pada fungsi penglihatan yang cukup serius. Kondisi ini umumnya muncul dan di alami pada orang dengan usia 50-60 tahun ke atas karena faktor penuaan. Faktor penuaan memag menjadi salah satu penyebab utama seseorang mengalami kondisi degenerasi makula. Umumnya gangguan beberapa penglihatan dapat di ketahui dengan beberapa gejala yang muncul. Akan tetapi, degenerasi macula pada tahap awal seringkali tidak di rasakan gejalanya, sehingga membutuhkan tindakan medis untuk mendiagnosis kondisi mata yang mengalami degenerasi makula.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mendiagnosis kondisi degenerasi makula. Untuk mengetahui kondisi mata dengan lebih pasti, pemeriksaan mata dengan rutin sangat di sarankan untuk di lakukan. dengan begitu, kamu akan lebih mudah dan cepat menyadari kondisi mata apabila mengalami gangguan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Alomedika
Kenali Beberapa Jenis Degenerasi Macula

Kenali Beberapa Jenis Degenerasi Macula

Hallo Kawan Mama, Semakin berlalunya hari semakin bertambah juga usia kita. Hal tersebut merupakan siklus yang terjadi secara alami dan tidak bisa untuk di hindari. Sementara itu, semakin bertambahnya usia, risiko terjadiny gangguan atau masalah kesehatan semakin besar, termasuk pada kesehatan mata. salah satu masalah pada fungsi penglihatan yang seringkali muncul akibat faktor bertambahnya usia atau penuaan adalah degenerasi macula. Sementara itu, ternayata kondisi ini terbagi menjadi beberapa jenis degenerasi macula.

Degenerasi macula umumnya akan muncul pada orang dengan usia 60 tahun ke atas. Karena memang penyakit ini muncul di sebabkan oleh faktor penuaan. Munculnya penyakit ini akan mengakibatkan penderitanya mengalami kondisi di mana fungsi penglihatannya mulai menurun seiring bertambahnya usia. Selain itu, penderita degenerasi macula juga cenderung akan kesulitan melakukan aktivitas, seperti membaca, menulis, mengemudi bahkan akan kesulitan untuk mengenali wajah orang lain.

Bahkan beberapa pendapat mengatakan bahwa jenis gangguan penglihatan degenerasi macula merupakan salh satu penyebab utama terjadinya kondisi kebutaan di seluruh dunia. Dan kondisi ini sanhgatmudah di alami orang dengan usia 50-60 tahun ke atas. Di lansir dari laman allabituvision, mangatakan bahwa 8,7% populasi dunia mengalami kondisi AMD. Kondisi ini di proyeksikan pada jumlah orang yang mengalami penyakit ini pada tahun 2020 berjumlah 196 juta dan pada tahun 2040 akan meningkat hingga 288 juta.

Meskipun demikian, beberapa pendapat lain mengatakan bahwa, sebenarnya degenerasi macula tidak akan mengakibatkan kebutaan total. Namun mata yang mengalami kondisi degenerasi macula akan mengakibatkan keterbatasan pada fungsi penglihatan. Sementara itu, kondisi degenerasi macula ternyata tidak hanya muncul dengan satu jenis saja. Nah, berikut ini Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa jenis kondisi degenerasi macula. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

Degenerasi Macula

Kenali Beberapa Jenis Degenerasi Macula

Degenerasi macula merupakan pada dasarnya merupakan salah satu jenis penyakit mata di mana kondisi macula yang ada di mata mengalami gangguan atau kondisi disorientasi atau kehilangan panduan. Macula senidiri merupakan salah satu bagian dari mata yang letaknya ada di tengah-tengah retina mata. Ketika macula mengalami gangguan atau terserang penyakit, maka ini akan berdampak pada retina sehingga fungsi penglihatan menjadi ikut terganggu.

Macula sendiri pada dasarnya merupakan bagian dari mata yang memiliki fungsi sebagai reseptor sinyal cahaya yang telah di tangkap retina dan kemudian akan di salurkan menjuju otak. Selain itu, macula juga merupakan bagian dari mata yang berperan sebagai penglihatan sentra. Artinya macula berfungsi untuk mata dapat melihat lurus dengan jelas pada objek yang di pandang. Karenanya apabila macula mengalami gangguan, maka penglihatan sentral akan terganggu sehingga kesulitan untuk melihat lurus pada objek.

Di dalam dunia medis, kondisi degenerasi macula atau juga lebih di kenal dengan istilah AMD atau Age-Related Macular Degeneration. Kondisi ini umumnya akan muncul dan di alami pada orang dengan usia 50-60 tahun ke atas yang di mana kondisi ini akan menyebabkan keadaan di mana fungsi penglihatan kian menurun. Selain itu, umumnya kondisi ini muncul yang juga di tandai dengan adanya drusen, hiperpigmentasi atau hipopigmentasi, neovaskular atau munculnya pembuluh darah baru dan adanya pendarahan pada sub-retina.

Umumnya,  mata yang mengalami kondisi degenerasi macula akan tumbuh dan berkembang dengan sangat lambat serining bertambahnya usia. Kondisi ini membuat gejala-gejala di mana penurunan penglihatan tidak mudah untuk di sadari. Namun beberapa kasus menyebutkan bahwa mata yang mengaami degenerasi macula akan tumbuh dengan lebih cepat akibat beberapa faktor yang akan membuat mata kehilangan fungsi penglihatan pada satu atau kedua mata.

Jenis Kondisi Degenerasi Macula

Selain fakor usia atau penuaan yang dapat menyebabkan mata mengalami kondisi degenerasi macula. Tenyata kondisi degenerasi macula ini juga lebih mudah di alami oleh kaum wanita di bandingkan dengan kaum pria. Selain itu, beberapa kebiasaan buruk di duga dapat mempercepat pertumbuhan degenerasi macula. Seperti, kebiasaan merokok hingga riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi) dan berat badan berlebih obesitas.

Degenerasi macula umumnya di kelompokkan menjadi 2 jenis, yakni degenerasi macula kering dan degenerasi macula basah. Jenis kondisi degenerasi macula kering lebih umum dan banyak di temukan  bandingkan degenerasi macula jenis basah. Bahkan sekitar 80-95% penderita degenerasi macula di diagnosis menderita kondisi degenerasi maula jenis kering. Namun meskipun jarang terjadi, degenerasi macula basah dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang lebih serius.

  1. Degenerasi Macula Kering (Atropik)

Kondisi degenerasi macula jenis kering umumnya di awali dengan munculnya penumpukkan zat sisa di bawah retina. Penumpukkan zat yang di sebut drusen ini jika semakin bertambah banyak maka akan mempengaruhi fungsi penglihatan. Yang perlu di perhatikan, bahwa pada tahap lanjut, degenerasi macula kering dapat menyebabkan menipisnya sel yang berada di lapisan bagian luar dari retina.

Seseorang yang mengalami kondisi degenerasi macula jenis kering akan mengalami gangguan penglihatan, seperti halnya padangan yang kabur. Kondisi ini akan lebih parah dan menunjukkan gejala titik pandang menjadi lebih gelap. Umumnya kondisi ini dapat terjadi akibat lapisan yang ada di macula menjadi kian menipis sehingga kondisi ini akan menyebabkan penurunan pada fungsi penglihatan.

Selain itu, degenerasi macula dapat di diagnosis saat bintik kekuningan (drusen) mulai terakumulasi di dalam atau sekitar macula. Bintik tersebut di anggap sebagai deposit atau serpihan dari jaringan yang mengalami kerusakan. Meskipun tidak separah degenerasi macula basah, namun kondisi ini akan terus berkembang dan dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan secara signifikan.

  1. Degenerasi Macula Basah (Eksudatif)

Degenerasi macula basah merupakan kondisi di mana adanya pembuluh darah abnormal yang tumbuh di bawah retina sehingga menyebabkan merembesnya darah dan cairan. Merembes atau kebocoran ini akan dapat menyebabkan kerusakan secara permanen terhadap sel-sel pada retina yang peka terhadap cahaya (fotoreseptor di dalam macula. Selain itu, kondisi ini juga akan menciptakan bintik buta pada bagian tengah (scotoma) bidang pandang penderitanya.

Kondisi yang terjadi pada Amd eksudatif atau degenerasi maculabasah berupa Neovaskularisasi koroidal (CNV) yang merupakan proses mendasar yang menyebabkan kondisi degdenrasi macula basah dan pertumbuhan pembuluh darah abnormal. Kondisi ini adalah kekeliruan tubuh dalam upaya untuk menciptakan pembuluh darah baru untuk memasok lebih banyak nutrisi dan oksigen ke retina mata.

Kekeliruan yang terjadi tersebut malah akan mencipakan jaringan parut sehingga kadang-kadang mengakibatkan hilangnya penglihatan pusat yang parah. Beberapa gejala lain yang di timbulakn akibat kondisi ini berupa penglihatan yang bergelombang atau terdistorsi hingga menyebabkan kondisi blind spot.

Berdasarkan penjelasan di atas, degenerasi macula merupakan kondisi gangguan penglihata atau penyakit mata yang cukup berbahay bagi para penderitanya. Sebab penderita penyakit ini dapat mengalami gangguan fungsi penglihatan hingga gilangnya penglihatan. Meskipun belum ada atau di temukan pengobatan medis yang efektis untuk degenerasi macula. Namun beberapa penelitian terhadap gizi menunjukkan bahwa suplemen makanan yang mengandung vitamin dan antioksidan serta lutein dan ziaxanthin dapat mengurangi risiko perkembangan degenerasi macula.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa jenis kondisi degenerasi macula. Untuk saat ini, cara terbaik untuk melindungi mata dari kondisi degenerasi macula adalah dengan mengkonsumsi makanan sehat yang banyak mengandung vitamin, antioksidan serta lutein dan ziaxanthin. Selain itu melindungi mata darai paparan sinar matahari secara langsung serta berolahraga dan pola hidup sehat akan sangat membantu.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Allaboutvision
Cara Mengobati Kondisi Degenerasi Macula

Cara Mengobati Kondisi Degenerasi Macula

Hallo Kawan Mama, Pernahkah kamu mendengari istilah kondisi degenerasi macula? Atau mungkin kamu merupakan salah satu penderita degenerasi macula? Ya, degenrasi macula adalah salah satu gangguan penglihatan atau penyakit mata yang membuat penderitanya mengalami penurunan pada fungsi penglihatan. Umumnya kondisi ini seringkali di alami oleh para lansia. Sementara itu, beberapa cara di ketahui dapat mengobati kondisi degenerasi macula

Degenerasi macula memang merupakan salah satu masalah kesehatan yang menyerang system penglihatan di mana kondisi ini lebih sering dan banyak terjadi pada usia 50 hingga 60 tahun ke atas. Semakin bertembahnya usia, kondisi tubuh yang mengalami penuaan merupakan kondisi yang tidak bisa di cegah. Pada kondisi tersebut, berbegai organ serta system metabolisme dan fungsinya akan mengalami penurunan termasuk dalam produktivitas. Hal ini juga berlaku indra penglihatan, yakni mata.

Pada kondisi ini organ tubuh sangat rentan mengalami gangguan atau terkena suatu penyakit. Degenerasi macula adalah salah satu gangguan penglihatan yang kerap di alami oleh lansia. Kondisi ini akan membuat penglihatan penderitanya kian menurun akibat macula yang ada di mata mengalami masalah. Bahkan pada kondisi yang lebih buruk, mata yang mengalami kondisi degenerasi macula dapat mengalami kebutaan.

Pada dasarnya, belum di ketahui dengan pasti obat yang ampuh untuk mengobati kondisi mata yang mengalami degenerasi macula. Beberapa pengobatan hanya dapat mengurangi atau memperlambat atau meminimalisir perkembangan degenerasi macula. Meskipun demikian langkah pengobatan perlu di lakukan untuk menangani kondisi ini agar tidak semakin parah. Berikut ini adalah rangkuman dai Kawan Mama dari beberapa informasi mengenai beberapa cara mengobati kondisi degenerasi macula. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

Pengertian Degenerasi Macula

Cara Mengobati Kondisi Degenerasi Macula

Degenerasi macula atau dalam dunia medisi di kenal dengan istilah AMD atau Age-related Macular Degeneration berupa kondisi di mana macula yang ada di mata mengalami gangguan. Macula pada dasarnya terletak tepat pada bagian retina mata. sebagaimana yang kita katahui retina memiliki fungsi untuk menerima cahaya yang telah di tangkap oleh kornea mata. sementara itu, macula memiliki fungsi sebagai reseptor sinyal cahaya yang akan di hantarkan menuju otak.

Selain itu, macula memiliki fungsi sebagai penglihatan sentral di mana mata dapat melihat lurus pada objek dengan baik. Kondisi macula yang mengalami gangguan akan membuat penglihatan sentral menjadi terganggu. Akibatnya kondisi ini akan membuat penglihatan sentral menjadi kian menurun. Kondisi ini akan membuat penderitanya kesulitan untuk melihat sesuatu, seperti ketika membaca, mengemudi, melihat pada tempat dengan cahaya redup, hingga kesulitan mengenali untuk wajah.

Namun kondisi ini umumnya hanya akan mempengaruhi terhadap kondisi penglihatan sentral saja. Sedangkan kondisi penglihatan peripheral umumnya tidak akan terganggu sehingga seringkali gejala-gejala yang muncul akibat degenerasi macula sulit untuk di kenali. Penglihatan peripheral sendiri merupakan bagian dari mata yang berfungsi untuk meperlihatkan bagian sudut katika mata di gunakan untuk melihat lurus ke depan.

Kondisi penglihatan yang tidak mengalami gangguan menandakan bahwa kondis degenerasi macula yang sedang di alami mata tidak menyebabkan kebutaan. Namun apabila penglihatan peripheral mengalami gangguan, maka kemungkinan kondisi kebutaan dapat terjadi. Sementara itu, degenerasi macula umumnya hanya di alami atau muncul pada usia 50-60 tahun ke atas di mana biasanya kondisi ini di tandai dengan adanya drusen, hiperpigmentasi atau hipopigmentasi, neovaskularisasi atau timbulnya pembuluh darah baru serta pendarahan yang terjadi pada sub-retina.

Cara Mengobati Kondisi Degenerasi Macula

Pada dasarnya, sampai saat ini belum di temukan dengan pasti obat untuk mengobati dengan ampuh kondisi degenerasi macula. Namun beberapa cara pengobatan di lakukan agar dapat meningkatkan kualitas penglihatan agar semakin membaik. Meskipun tidak dapat menghilangkan penyebab degenerasi macula, namun kondisi ini tetap harus di cegah perkembangannya. Pada tahap awal, pengobatan kondisi degenerasi macula umumnya tidak membutuhkan pengobatan yang spesifik.

Pengobatan hanya di lakukan dengan tujuan untuk mengurani serta menimalisir dampak akibat degenerasi macula dan membuat penglihatan menjadi lebih maksimal. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat di lakukan untuk memperlambat serta mengurangi efek kondisis degenerasi macula.

  1. Obat Atau Suntikan Anti-Angiogenik

Orang yang terdiagnosa kondisi dgenerasi macula dapat di berikan obat anti-angiogenik yang di suntikan ke mata untuk menghambat perkembangan pembuluh darah baru dan mencegah kebocoran dari pembuluh darah abnormal pemicu munculnya degenerasi makula. Obat ini akan menghentikan perkembangan penyakit dan bahkan banyak dari pasien yang mengalami peningkatan penglihatan dari waktu ke waktu. Obat ini meliputi, aflibercept, bevacizumab, pegaptanib dan ranibuzumab.

  1. Terapi Laser

Terapi laser merupakan metode di mana pembuluh darah abnormal yang mengalirkan cairan ke macula yang tumbuh secara aktif akibat AMD akan di hancurkan. Pada saat ini, terapi laser merupakan penanganan yang paling baik untuk pasien yang mengalami kondisi degenerasi macula. Meskipun demikian, metode terapi laser terbilang cukup mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

  1. Terapi Laser Fotodinamik

Terapi ini cenderung mirip dengan terapi laser, namun terapi ini di iringi dengan pengobatan melalui vena yang di hidupkan dengan cahaya laser. Umumnya dokter akan menyuntikkan verteporfin ke dalam pembuluh darah. Obat ini akan di serap oleh pembuluh darah abnormal di mata pasien. Laser akan di gunakan untuk menyinari pasien di mana sinar ini juga akan mengaktifkan verteporfin untuk merusak pembuluh darah abnormal akibat AMD.

  1. Pemindahan Lokasi Retina (Translokasi)

Metode ini merupakan tindakan pembedahan yang membutuhkan pemutaran pusat macula jauh dari pembuluh darah abnormal. Kemudian akan di letakkan pada bagian retina yang sehat untuk mencegah kerusakan retina lebih lanjut. Ketika pembuluh darah abnormal tidak berada di tempatnya, maka pembuluh darah tersebut akan di hancurkan dengan cahaya laser. Pemindahan lokasi merupakan tindakan yang lebih aman dari sekedar terapi laser pada umumnya.

  1. Operasi Atau Bedah Submakular

Metode merupakan terapi yang invasive yang berupa pengangkatan pembuluh darah, jaringan parut atau darah yang abnormal dari mata pasien.

  1. Suplementasi Vitamin

Manurut penelitian yang di lakukan oleh National Eye Instituteefek dari degenerasi macula cenderung lebih ringan pada orang yang menerima cukup jumlah vitamin C, E, zinc dan tembaga serta lutein dan ziaxanthin. Oleh sebab itu, suplemen dan vitamin tersebut akan membantu mengurangi efek penglihatan yang hilang. Bahkan pada pasien dengan kondisi stadium lanjut degenerasi macula tipe kering di sediakan pilihan pembedahan seperti translokasi dan submakular.

  1. Alat Bantu Penglihatan

Selain penanganan di atas, dokter juga dapat meresepkan alat bantu penglihatan dengan kaca mata atau lensa khusus atau system elektronik untuk memperbesar gambar dri objek terdekat.

Pada dasarnya, degenerasi macula meupakan salaha satu jenis gangguan penglihatan di mana kondisi ini akan membuat penglihatan penderitanya semakin menurun. Beberapa kasus bahkan menyebutkan bahwa degenerasi macula merupakan salah satu penyebab utama kebutaan. Sementara itu, belum di temukan dan belum di ketahui dengan pasti obat untuk mangobat kondisi degenerasi macula. Namun beberapa langkah di atas merupakan cara yang dapat mengurangi atau memperlambat kondisi degenerasi macula.

Demkian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mengobati kondisi degenerasi macula. Pada kondisi awal, umumnya degenerasi macula masih belum di sadari gejela yang muncul. Namun pada kondisi lebih lanjut, degenerasi macula akan semakin memburuk di mana fungsi penglihatan kian menurun. Karenanya rutin memeriksakan kondisi mata merupakan hal yang perlu di lakukan sebagai upaya untuk mencgah terjadinya degenerasi macula serta gangguan mata lainya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Docdoc
  • Sehatq
Cara Mencegah Kondisi Degenerasi Makula

Cara Mencegah Kondisi Degenerasi Makula

Hallo Kawan Mama, Salah satu masalah kesehatan yang seringkali di alami oleh orang dengan usia lanjut adalah terjadinya kondisi degenerasi makula. Ya, kondisi degenerasi makula meruapakan salah satu jenis gangguan penglihatan yang umumnya muncul pada usia 50 sampai 60 tahun ake atas. Sementera itu, sampai saat ini belum di temukan obat tepat yang dapat di gunakan untuk mengobati mata yang mengalami kondisi degenerasi makula. Namun ada beberapa cara yang dapat di lakukan untuk mencegah kondisi degenerasi makula.

Semakin bertambahnya usia, terutama di usia lanjut, umumnya organ tubuh tidak akan berfungsi dengan maksimal seperti ketika masih muda. Hal ini di karenakan tubuh dengan usia tua memang memiliki system metabolisme dan produktivitas yang sudah tidak maksimal. Akibatnya berbagai fungsi tubuh kadang tidak bekerja dengan stabil sehingga memudahkan berbagai masalah kesehatan atau penyakit menyerang tubuh, termasuk system penglihatan.

Selain masalah kesehatan yang di alami oleh tubuh, mata juga merupakan salah satu organ tubuh yang juga rawan terkena masalah kesehatan. Berbegai jenis gangguan umumnya akan muncul ketika memasuki usia lanjut, apalagi bila seseorang tidak menjaga pola hidupnya dengan baik, termasuk kondisi degenerasi makula. Kondisi ini umumnya hanya akan membuat penglihatan kian menurun. Namun tidak jarang kondisi ini akan menyebabkan penderitanya menglami kebutaan.

Hilangnya fungsi penglihatan atau kondisi kebutaan tentu merupakan suatu kondisi yang sangat menghawatirkan dan perlu untuk di hindari. Sementara itu, untuk mengatasi kondisi ini, ada berbagai cara yang dapat di lakukan untuk menangani kondisi ini. Pada tulisan kali ini, Kawan Mama telah merangkum sejumlah informasi mengenai cara mencegah kondisi  mata yang mengalami degenerasi makula. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

Degenerasi Makula

Cara Mencegah Kondisi Degeneerasi Makula

Pada dasarnya kondisi degenerasi makula merupakan salah satu masalah keshatan yang menyerang fungsi penglihatan yang membuat penglihatan pusat menjadi terganggu dan menurun. Gangguan tersebut terjadi pda makula yang terletak pada bagian tengah retina. Sebagai mana kita ketahui, retina merupakan lapisan yang ada di belakang mata yang mengandung jaringan saraf. Bagian dari mata ini yang akan berfungsi untuk mendeteksi cahaya yang akan masuk ke mata.

Degenerasi makula atau dalam dunis medis di kenal dengan  istilah AMD atau Age-related degeneration di mana kondisi ini berupa penglihatan yang menurun akibat gangguan pda makula yang ada di retina mata. makula merupakan bagian dari retina yang letaknya ada di tengah-tengah retina yang berfungsi sebagai reseptor sinyal cahaya, yang kemudian akan di hantarkan ke otak. Umumnya kondisi ini lebih sering terjadi pada usia lanjut, yakni 50-60 tahun ke atas.

Selain itu, biasanya jenis penyakit yang satu ini di tandai dengan adanya drusen, hiperpigmentasi atau hipopigmentasi, neovaskularisasi atau timbulnya pembuluh darah baru dan pendarahan yang terjadi pada sub-retina. Makula yang juga berperan sebagai penglihatan sentral yang memiliki fungsi di mana pandangan yang akan di lihat ketika seseorang sedang melihat lurus ke depan. Namun beberapa pendapat mengatakan bawha degenerasi makula tidak akan menyebabkan kebutaan karena tidak akan mempengaruhi penglihatan peripheral.

Penglihatan peripheral sendiri merupakan system di mana apa yang akan terlihat di sudut mata ketika seseorang melihat lurus kedepan. Artinya degenerasi makula yang hanya akan mempengaruhi penglihatan sentral tidaka akan berpengaruh pada penglihatan peripheral atau penglihatan sudut. Namun tentunya akibat makula sebagai penglihatan sentral terganggu, tentu kondisi ini akan mengakibatkan penglihatan kian menurun.

Gejala Degenerasi Makula

Suatu analisis meta yang abru di lakukan terhadap beberapa penelitian populasi tentang prevalensi degenerasi makula terkait usia yang di publikasikan dalam The Lancet. Menemukan bahwa 8,7% populasi di seluruh dunia mengalami kondisi AMD atau degenerasi makula. Dalam penelitian ini, proyeksi jumlah orang yang terkena penyakikt ini pada tahun 2020 adalah sekitar 196 juta, yang akan meningkat menjadi 288 juta pada tahun 2040 nanti.

Kondisi ini memang kondisi yang umum di alami orang dengan usia lanjut. Degenerasi makula ini akan membuat penglihatan penderitanya menjadi menurun. Bahkan para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 5% kebutaan secara global di sebabkan oleh kondisi degenerasi makula. Namun umumnya kondisi ini akan menyebabkan beberapa gejala yang umumnya menjadi keluhan penderitanya. Yakni sebagai berikut.

  • Garis lurus yang tampak bengkok
  • Penurunan penglihatan sentral pada satu mata atau kedua mata
  • Membutuhakn cahaya terang dalam beraktivitas
  • Sulit beradaptasi pada tempat dengan cahaya yang redup
  • Penglihatan kabur saat membaca
  • Penurunan kecerahan warna pada objek
  • Kesulitan mengenali wajah

Cara mencegah kondisi degenerasi makula

Sampai saat ini, belum ti temukan obat yang benar-benar tepat dana dapat mengobati kondisi mata yang mengalami degenerasi makula. Beberapa jenis pengobatan yang di lakukan hanya dapat meningkatkan kualitas pengihatan namun belum dapat menghilangkan penyebabnya. Sebab penyakit ini di dasar oleh faktor usia atau penuaan yang menjadi penyebab utamanya. Karenanya sulit untuk mengobati penyakit yang di sebabkan oleh penuaan.

Beberapa langkah dapat di lakukan sebagai cara untuk mencegah kondisi degenrasi makula. Cara tersebut pada dasarnya tidak dapat mengobati degenerasi makula atau menghilangkan penyebabnya. Namun cara-cara berikut dapat mengurangi risiko atau memperlembat memburuknya kondisi degenerasi makula. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah kondisi degenerasi makula.

  • Pertahan kan berat badan tetap ideal
  • Konsumsi makana bergizi seperti sayuran hijau, buah kuning atau oranye serta biji-bijian atau kacang-kacangan yang mengandung antioksidan serta vitamin dan mineral yang tinggi
  • Pertahankan tekanan darah agar tetap normal dan stabil
  • Berolahraga secara teratur
  • Kenakan pelindung mata untuk mengindari paparan sinar matahari secara langsung
  • Rutin memeriksakan mata terutama pada usia 50 tahun ke atas
  • Selalu periksa mata dan konsultasikan apabila fungsi penglihatan mengalami perubahan
  • Berhenti merokok

Penutup

Degenerasi makula adalah salah satu kondisi di mana adanya gangguan pada makula sebagai sisten penglihatan sentral. Kondisi makula yang mengalami gangguan akan membuat fungsi penglihatan terutama pada sentral menjadi menururn. Penyebab utama kondisi ini berupa faktor usia atau penuaan yang di anggap sebagai penyebab utama terjadinya degeneras makula. Pada tahap awal, umumnya kondisi ini akan menimbulkan gejala yang sulit untuk di ketahui atau di sadari. Namun  seiring berjalannya waktu fungsi penglihatan akan kian menurun. Bahkan dalam kasus yang lebih buruk, degenerasi makula di anggap sebagai salah satu penyebab utama kebutaan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mencegah kondisi degenerasi makula. Meskipun belum di temukan dengan pasti cara atau langkah pengobatan degenerasi makula, namun beberapa cara dapat di lakukan untuk mencegah memburuknya kondisi mata yang mengalami degenerasi makula. Untuk itu, rutin memeriksakan mata, terutama pada usia 40 tahu ke atas sangat penting untuk menghodari kondisi degenerasi makula serta gangguan penglihatan lainya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Sehatq
Kenali Gejala Kondisi Degenerasi Makula

Kenali Gejala Kondisi Degenerasi Makula

Hallo Kawan Mama, Degenerasi makula adalah salah satu gangguan penglihatan yangseringkali di alami orang dengan usia lanjut. Ya, orang dengan usia lanjut memang kerap sekali mengalami masalah kesehatan karena fungsi dari organ tubuh yang di miliki memang sudah tidak produktif seperti ketika masih muda. Salah satu gangguan yang sering di alami usia 60 tahun ke atas adalah degenerasi makula. Untuk mengetahui kondisi ini, kamu dapat melihat gejala yang muncul pada mata yang mengalami kondisi degenerasi makula.

Pada dasarnya, belum di ketahui dengan pasti penyebab seseorang dapat mengalami kondisi degenerasi makula. Namun beberapa hipotesis menyebutkan bahwa kondisi degenerasi makula dapat terjadi akibat faktor bertambahnya usia atau kondisi penuaan yang di alami oleh tubuh. Meskipun demikian, beberapa kondisi dapat menyebabkan seseorang mengalami kondisi degenerasi makula. Seperti tekanan darah yang tinggi, jumlah kalori dalam tubuh yang tinggi hingga riwayat keluarga yang mengalami degenerasi makula.

Kesehatan makula yang ada di dalam mata kita akan sangat mempengaruhi kondisi fungsi pengihatan, yakni ketajaman penglihatan. Apabila terjadi gangguan yang menyebabkan kondisi kesehatan makula terganggu, maka kondisi ini akan berpengaruh terhadap fungsi pengleihatan. Akibatnya cepat atau labat ketajaman penglihatan akan kian menurun. Bahkan beberapa kasus menyebutkan kondisi degenerasi makula dapat menyebab kebutaan bagi penderitanya.

Umumnya, kondisi mata yang mengalami degenerasi makula dapat di ketahui dari berbagai gejala-gejala yang muncul yang menjadi keluhan bagi para penderitanya. Lalu apa saja gejala-gejala yang menjadi indikasi mata mengalami degenerasi makula? Berikut ini Kawan Mama telah mengumpulkan informasi mengenai beberapa gejala yang muncuk akibat kondisi degenrasi makula. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Degenerasi Makula

Kenali Gejala Kondisi Degenerasi Makula

Degenerasi makula di anggap sebagai gangguan penglihatan yang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kebutaan, terutama pada orang tua. Meskipun tidak akan mengakibatkan kebutaan total, namun kondisi degenerasi makula akan mengakibatkan keterbatasan penglihatan. Di lansir dari laman allaboutvision, menemukan bahwa 8,7% populasi di seluruh dunia mengalami AMD dan proyeksi jumlah orang yang terkena penyakit ini pada tahun 2020 adalah sekitar 196 juta yang meningkat menjadi 288 juta pada tahun 2040 nanti.

Degenerasi makula sendiri merupakan kondisi di mana makula yang ada di mata mengalami gangguan atau kondisi diorientasi atau kehilangan panduan. Makula sendiri merupakan salah satu bagian dari mata yang terletak pada retina bagian tengah yang berfungsi sebagai receptor sinyal cahaya yang telah di tangkapoleh retina yang kemudian akan di hantarkan menuju otak. Kondisi makula yang mengalami gangguan tentu akan membuat fungsi penglihatan terganggu dan akhirnya ketajaman penglihatan akan menurun.

Dalam istilah medis, kondisi degenerasi makula di kenal dengan istilah AMD atau Age-related makular degeneration. Kondisi mata yang mengalami AMD  akan menyebabkan terjadinya penurunan ketajaman penglihatan yang umumnya akan mudah di alami orang dengan usia 60 tahun ke atas. Namun beberapa kasus menyebutkan bahwa kondisi degenerasi makula juga dapat terjadi pada orang dengan usia 50 tahun ke atas.

Meskipun demikian, umumnya munculnya kondisi degenerasi makula juga di sertai atau di tandai dengan adanya drusen, hiperpigmentasi atau hipopigmentasi, neovaskularisasi atau timbulnya pembuluh darah baru, serta terjadinya pendarahan yang di alami oleh sub-retina. Kondisi-kondisi tersebut umumnya akan muncul bersamaan dengan mata yang mengalami degenerasi makula. Karenanya hati-hati ketika suatu saat kondisi tersebut muncul.

Gejala Degenerasi Makula

Degenerasi makula umumnya merupakan penyakit mata yang sifatnya progresif. Artinya kondisi ini akan semakin bertambah buruk seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia. Beberapa kasus menyebutkan bahwa degenerasi makula akan berkembang dengan sangat lambat seiring berjelennya waktu. namun beberapa kasus lain menyebutkan bahwa degenerasi makula akan berkembang dengan sangat cepat.

Gejala utama yang terjadi akibat kondisi degenerasi makula adalah terjadinya penurunan pada kemampuan penglihatan, terutama pada bagian tengah dari ruang pandang. Selain itu, kondisi mata yang mengalami degenerasi makula dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan pada satu satu mata, atau bahkan kedua mata. Kondisi ini akan menyebabkan pandanagan terganggu, seperti memburam pada area pusat penglihatan.

Penurunan penglihatan ini umumnya juga di tandai dengan munculnya garis-garis dalam fungsi penglihatan. Kondisi ini akan membuat penderita degenerasi makula kesulitan mengenali wajah seseorang dan kesulitan melihat di ruangan atau tempat dengan cahaya yang redup. Pada kondisi awal degenerasi makula akan berkembang cukup lambat hingga membutuhakn waktu 5 sampai 10 tahun hingga mencapai kondisi yang parah.

Umumnya penderita degenerasi makula juga dapat mengalami 2 jenis gejala yang berbeda berdasarkan jenisnya, yakni degenerasi makula basah dan degenerasi makula kering. Perbedaan tersebut terjadi akibat perbedaan kerusakan yang terjadi pada bintik kuning (makula) mata. perlembangan degenerasi makula basah cenderung lebih cepat di bandingkan dengan degenerasi makula kering. Dan gejala-gejala degenerasi makula dapat di rasakan apabila degenerasi makula hanya terjadi pada satu mata.

  1. Gejala Awal

Dengan perkembangan degenerasi makula yang umumnya terjadi dengan lambat dan bertahap membuat kondisi ini sulit di kenali pada tahap awal. Kehilangan penglihatan yang di rasakan pada bagian sentral sedangkan bagian tepi yang tetap dalam kondisi yang sama adalah gejala awal yang seringkali di rasakan. Objek yang semula jernih menjadi kabur serta terdistorsi, membesar, berawan, gelap atau tidak tidak terlihat. Selain itu, beberapa gejala lain yang muncuk antara lain

    • Garis lurus tampak bengkok
    • Pengurangan pengihatan pada satu atau kedua mata
    • Kebutuhan cahaya yang lebih terang saat membaca atau melakukan pekerjaan dekat
    • Kesulitan beradaptasi pada tempat dengan tingkat cahaya rendah
    • Penglihatan kabur saat membaca
    • Penurunan penglihatan pada kecerahan warna
    • Kesulitan mengenali wajah
  1. Gejala Lanjut

Ketika kondisi degenarasi makula berkembang atau memasuki tahap lanjut, maka kondisi ini akan menyebabkan fungsi penglihatan kian memburuk. Kondisi ini akan mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Seperti halnya membaca, menulis, mengemudi, serta mengerjakan pekerjaan lainya dan bahkan kesulitan untuk mengenali wajah seseorang.

Dalam beberapa kasus, degenerasi makula lanjut akan menyebabkan penderitanya benar-benar kehilangan fungsi penglihatan. Yang terburuk, meskipun cenderung jarang terjadi, kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan secara permanen. Tentunya hal ini akan sangat membahayakan dan perlu untuk di hindari.

Degenerasi makula adalah salah satu gangguan pengllihatah atau penyakit mata yang umumnya lebih banyak di alami oleh orang dengan usia lanjut. Namun beberapa kondisi juga dapat menyebabkan seseorang mengalami kondidi degenerasi mekula. Umumnya kondisi ini hanya akan menganggu fungsi penglihatan hingga penderitanya akan kesulitan melihat atau bahkan mengenali wajah seseorang. Namun apabila kondisi ini memasuki tahap yang parah, maka risiko kebutaan akan dapat di alami oleh penderita degenerasi makula.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai gejala yang muncul pada kondisi degenerasi makula. Umumnya masih belum di temukan obat yang ampuh untuk mengobati kondisi degenerasi makula. Cara atau pengobatan yang di lakukan hanya dapat mengurangi gejala dan perkembang kondisi degenerasi makula. Karenanya, menjaga kesehatan mata dan rajin memeriksa kondisi mata perlu untuk di perhatikan dengan baik. Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Halodoc