Kenali Faktor Penyebab Kondisi Degenerasi Makula

Kenali Faktor Penyebab Kondisi Degenerasi Makula

Hallo Kawan Mama, Gangguan penglihatan adalah salah satu kondisi kelainan pada mata yang kerap di alami banyak orang. Sebab beberapa jenis dari gangguan penglihatan dapat menyebabkan masalah yang serius bagi yang mengalaminya. Salah satu jenis dari ganguan penglihatan tersebut adalah kondisi degenerasi makula. Degenerasi makula merupakan jenis gangguan penglihatan kronis yang seringkali di alami oleh orang tua. Beberapa faktor dapat menjadi penyebab terjadinya kondisi degenerasi makula.

Pada dasarnya, kesehatan makula akan sangat menentukan kemampuan mata kita untuk meihat objek. Seperti halnya ketika membaca, mengenali wajah, mengemudi menonton televise, menggunakan computer, melihat ponsel serta membantu untuk melakukan aktivitas lainya yang membutuhkan bantuan pengihatan yang baik. Karenanya, ketika makula yang ada di dalam mata kita mengalami gangguan, maka itu akan mempengaruhi kemampuan mata untuk melihat.

Gangguan penglihatan jenis degdenrasi makula bahkan di anggap sebagai salah satu gengguan penhglihatan penyebab utama kebutaan di seluruh dunia di mana kondisi ini lebih sering terjadi pada usia 60 tahun ke atas. Meskipun tidak akan mengakibatkan kebutaan total, namun tentunya kondisi ini kan mengakibatkan keterbatasan penglihatan. Di lansir dari laman allaboutvision, menemukan bahwa 8,7% populasi di seluruh dunia mengalami AMD dan proyeksi jumlah orang yang terkena penyakit ini pada tahun 2020 adalah sekitar 196 juta yang meningkat menjadi 288 juta pada tahun 2040 nanti.

Dari data di atas dapat di ketahui bahwa kesehatan fungsi makula memang sangat pentung dan akan sangat berpengaruh terhadap fungsi penglihatan. Meskipun kondisi degenerasi makula tidak akan menyebabkan kebutaan secara total, namun tetap saja kondisi ini akan mmembuat fungsi penglihatan kian memburuk. Nah, pada tulisan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai faktor penyebab terjadinya kondisi degenerasi makula.

Kondisi Degenerasi Makula

Faktor Penyebab Kondisi Degenerasi Makula

Pada dasarnya kondisi mata yang mengalami degenerasi makula merupakan sebuah kondisi di mana makula yang ada di mata mengalami gangguan atau disorientasi (kehilangan panduan). Makula sendiri merupakan bagian dari mata yang terletak pada area retina yang berfungsi sebagai reseptor sinyal cahaya yang kemudian akan di hantarkan ke otak. Ketika makula mengalami gangguan, maka itu akan mempengaruhi kondisi ketajaman penglihatan.

Dalam istilah medis, kondisi degenerasi makula lebih di kenal dengan istilah age-related makular degeneration atau AMD. Kondisi ini akan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan pusat yang umumnya timbul pada usia 60 tahun ke atas. Namun tidak jarang kondisi ini juga terjadi pada usia 50 tahun. Sementara itu, biasanya kondisi ini terjadi dan di tandai dengan adanya drusen, hiperpigmentasi atau hipopigmentasi, neovaskularisasi (timbulnya pembuluh darah baru) dan terjadinya pendarahan pada sub-retina.

Pada beberapa kasus, umumnya kondisi degenerasi makula berkembang dengan sangat lambat sehingga efek samping seperti kehilangan penglihatan tidak akan terjadi pada waktu yang dekat. Namun beberapa kasus menyebutkan bahwa kondisi degenerasi makula akan berkembang dengan lebih cepat dan dapat menyebabkan hilangnya penglihatan di satu mata atau bahkan kedua mata. pandangan seperti ada area yang buram yang dekat dengan pusat penglihatan adalah gejala umum kondisi degenerasi makula.

Penyebab Terjadinya Kondisi Degenerasi Makula

Sampai saat ini, masih belum di katahui dengan pasti penyebab degenerasi makula dapat terjadi dan menyerang penglihatan seseorang. Namun beberapa hipotesis mencoba menjelaskan bahwa terjadinya kondisi degenerasi makula adalah adanya faktor bertambahnya usia atau penuaan yang di ambil dari teori kerusakan oksidatif. Pada proses penuaan terdapat penimbunan lipofusin di dalam epitel pigmen yang akan menghambat degradasi makromolekul seperti protein dan lemak.

Kondisi degradasi makromolekul yang terhambat inilag yang mangakibatkan kematian dari sel epital pada pigmen retina. Selain itu, teori tersebut juga menyebutkan bahwa radikal bebas berperan dalam terjadinya stress oksidatif yang akan menyebabkan kerusakan sel. Namun hampir dari sebagian besar penderita degenerasi makula berusia lebih dari 60 tahun. Kondisi ini juga lebih sering terjadi pada kaum wanita di bandingkan dengan kaum laki-laki.

Faktor Risiko Penyebab Degenerasi Makula

Selain faktor usia yang di anggap menajdi faktor utama terjadinya kondisi degenerasi makula, ada beberaa faktor lain yang di anggap memiliki risiko yang juga dapat menyebabkan terjadinya degenrasi makula. Berikut adalah beberapa faktor risiko penyebab degenerasi makula.

  1. Usia

Semakin bertambahnya usia, maka risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini akan semakin besar. Risiko penyakit ini pada usia 75-85 tahun adalah 28%, sedangkan pada usia 64-74 tahun hanya 11%.

  1. Jenis Kelamin

Kondisi degenrasi makula lebih riskan dan seringkali menyerang kaum wanita jika di bandingkan dengan kaum laki-laki.

  1. Faktor Herediter

Sebanyak 10-20% penderita degenerasi makula mempunyai riwayat kondisi di mana keluarganya mengalami kondisi hilangnya penglihatan sentral.

  1. Ras

Dalam sebuah studi menyebutkan bahwa kondisi degenrasi makula lebih berisiko di alami orang kulit putih dibandingkan dengan orang kulit hitam.

  1. Merokok

Seorang wanita yang memrokok setiap hari memiliki risiko akan mengalami degenrasi makula yang lebih tinggi di bandingkan seorang wanita yang berhenti atau tidak merokok.

  1. Ekspos Sinar Matahari

Kondisi bagian mata yakni makula yang ter-ekspos atau terpapar sinar matahari secvara langsung akan meningkatkan risiko terjadinya kondisi degenerasi makula yang tinggi.

  1. Nutrisi

Terdapat beberapa faktor risio nutrisi yang berkaitan dengan kejadian degeneras makula. Seperti diet tinggi karotenoid yang dapat menurunkan risiko degenrasi makula neovaskuler hinnga mencapai 43%.

  1. Riwayat Kardiovaskular

Seseorang yang memiliki riwayat kardiovaskular memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi degenerasi makula.

  1. Riwayat Penyakit

Seseorang yang memiliki riwayat kondisi tertentu seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) atau kadar kolesterol tinggi (obesitas) labih mudah mengalami kondisi degenerasi makula.

Kondisi gangguan penglihatan degenerasi makula adalah salah satu gangguan yang cukup serius di mana kondisi ini akan mempengaruhi dan membuat ketajaman penglihatan semakin menurun. Meskipun kondisi ini belum di ketahui dengan pasti penyebab utamanya, namun faktor bertambahnya usia atau penuaan di anggap menjadi faktor utama yang membuat terjadinya kondisi degenerasi makula. Selain itu, beberapa kondisi tertentu, seperti riwayat penyakit dapat menjadi faktor yang berisiko mengakibatkan seseorang mengalami kondisi degenerasi makula.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai faktor penyebab seseorang mengalami kondisi degenerasi makula. Dengan efek samping yang di timbbulkan akibat kondisi degenrasi makula, maka perlu adanya penanganan dengan segera yang efektif untuk mengatasi kondisi ini, sehingga tidak akan membuat kondisi penglihatan kian memburuk.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klikdokter
  • Alodokter
Faktor Risiko Penyebab Kondisi Mata Bintitan

Faktor Risiko Penyebab Kondisi Mata Bintitan

Hallo Kawan Mama, Mata bintitan adalah salah satu kondisi masalah kesehatan terkait gangguan penglihatan yang kerap menyerang mata. Kondisi ini  umumnya berupa benjolan yang muncul pada kelopak mata yan cenderung memerah. Selain itu, kondisi ini akan membuat berbagai gejala yang membuat mata tidak nyaman serta menganggu pandangan. Namun ternayata, kondisi ini dapat terkadi akibat beberapa faktor risiko yang berpotensi menjadi penyebab seseorang mengalami mata bintitan.

Seringkali kita mendengar, terutama waktu kita kecil orang tua pasti pernah memberitahu kita atau mengingatkan seperti, “jangan suka mengintip, nanti kamu bintitan”. Ya, masyarakat dulu percaya bahwa mata yang mengalami kondisi bintitan terjadi akibat perilaku buruk suka mengintip. Namun pada faktanya hal tersebut merupakan mitos yang di percayai dan beredar di kalangan masyarakat semata. Kondisi mata bintitan pada dasarnya merupakan salah satu masalah kesehatan pada gangguan penglihatan yang terjadi secara logis.

Kepercayaan tersebut di buat dan di percaya hanya untuk memperingati seseorang agar berhenti dan jangan suka mengintip. Pada dasarnya, kondisi mata yang mengalami bintitan terjadi secara logis dan alami akibat beberapa faktor yang berhubungan dengan kondisi tersebut. Namun tidak jarang orang yang mengalami mata bintitan menjadi malu atau kehilangan rasa percaya diri ketika mengalami kondisi mata bintitan.

Pada dasarnya, kondisi mata bintitan bisa terjadi akibat adanya infeksi yang pada mata, yakni bagian kelenjar minyak yang di sebabkan oleh bakteri. Kondisi ini akan mengakibatkan muncul benjolan berwarna agak memerah pada kelopak mata. Namun ternyata, beberapa faktor lain dapat menjadi faktor risiko penyebab mata seseorang mengalami kondisi mata bintitan. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum sejumlah informasi mengenai faktor risiko penyebab seseorang mengalami kondisi mata bintitan. Simak pejelasannya sebagai berikut.

Mata Bintitan

Faktor Risiko Penyebab kondisi Mata Bintitan

Sebagaimana telah sedikit di singgung di atas, bahwa sanya mata bintitan atau dalam dunia medis di kenal dengan istilah hordeolum atau stye merupakan salah satu gangguan penglihatan. Kondisi ini umumnya sering di alami kebanyakan orang, bahkan hampir semua orang pernah mengalami kondisi mata bintitan. Lebih dari itu, kondisi mata bintitan bahkan dapat terjadi dan di alami hingga lebih dua kali.

Kondisi ini pada dasarnya merupakan gejala di mana pada kelopak mata muncul benjolan yang kadang memerah atau bahkan menguning. Umumnya setiap dari mata memiliki bagian bernama kelenjar minya yang memiliki peran dan fungsi sebagai jalur pembuangan yang akan mengeluarkan kotoran yang ada di mata. tidak hanya kotoran, di dalam mata terdapat sel kulit mati atau radikal bebas hingga bakteri yang membahayakan kesehatan mata.

Kelenjar minyak tersebut berfungsi sebagai jalur pembuangan kotoran, sel kulit mati hingga bakteri tersebut. Namun ketika kelenjar minyak mengalami masalah maka akan secara otomatis membuat mata tidak dapat mengeluarkan atau membuang kotoran tersebut sehingga mengendap pada kelenjar minyak. Kondisi tersebut akan mengakibatkan pembengkakan yang akan membudahkan bakteri untuk tumbuh dan berkembang sehingga menginfeksi kelenjar minyak.

Kelenjar miyak yang mengalami infeksi akibat bakteri akan menyebabkan peradangan atau inflamasi pada area tersebut. Akibatnya akan muncul benjolan dengan warna yang cenderung memerahpada kelopak mata. Kondisi inilah yang di sebut sebagai mata bintitan. Selain itu, kondisi ini juga dapat muncul dan terjadi tidak hanya pada kelopak mata bagian atas saja, melainkan dapat muncul pada bagian bawah kelopak mata atau bahkan bagian dalam dari kelopak mata.

Penyebab Mata Bintitan

Di lansir dari laman sehatq menyebutkan bahwa kondisi mata bintitan dapat terjadi karena di sebabkan oleh infeksi pada kelenjar sekresi yang ada di kelopak mata. kelenjar sekresi tersebut terletak berada di bagian atas dan juga kelopak mata bagian bawah. Kelenjar ini dapat menghasilkan minyak melalui saluran kecil yang terbuka di tepi kelopak mata. Seringkali jenis bakteri staphylococcus masuk dan menginfeksi saluran minyak tersebut dan mengakibatkan mata mengalami kondisi bintitan.

Umumnya bakteri tersebut hidup serta tumbuh dan berkembang biak pada kulit manusia. Bakteri ini umumnya tidak akan mengakibatkan penyakit atau kondisi masalah kesehatan. Namun ternyata, bakteri jenis ini dapat menjadi penyebab utama yang akan menginfeksi kelopak mata. Bakteri ini biasanya akan masuk ke mata melalui sentuhan adri tangan kotor atau belum di cuci, baik di sengaja atau tidak di sengaja.

Bakteri ini akan menyumbat kelenjar minyak pada kelopak mata, sehingga menyebabkan kotoran yang ada di mata, serta radikal bebas dan sel kulit mati tidak dapat keluar atau terbuang. Akibatnya  kelenjar minyak yang ada di kelopak mata sebagai jalur pembuanagn akan mengalami peradangan atau inflamasi.

Faktor Risiko Kondisi Mata Bintitan

selain kondisi mata yang mengalami bintitan dapat terjadi akibat bakteri, ternyata ada beberapa faktor lain yang dapat menjadi penyebab mata mengalami kondisi bintitan. Sebagian besar dari faktor tersebut adalah bentuk dari kebersihan diri yang kurang baik sehingga menyebabkan meningkatnya risiko mata bintitan. Berikut adalah beberapa faktor risiko penyebab mata mengalami kondisi bintitan.

  • Menyentuh mata dengan tangan yang kotor atau tidak di cuci
  • Menggunakan lensa kontak tanpa mencucinya terlebih dahulu
  • Tidak menghapus atau membersihkan riasan mata semalaman, terutama ketika hendak tidur
  • Menggunakan kosmetik tanpa melihat tanggal kadaluarasa terlebih dahulu
  • Mengalami peradangan kronis di sepanjang tepi kelopak mata (blepharitis)
  • Kondisi kulit yang tidak normal di mana dapat di tandai kemerahan pada wajah (rosacea)

Mata bintitan adalah sebuah kondisi di mana adanya benjolan memerah yang ada di keleopak mata, baik atas mauoun bawah. Kondisi ini akan menyebabkan beberapa gejala, seperti munculnya benjolan di sertai dengan rasa perih, dan nyeri atau pegal pada mata dan kelopak mata. Umumnya penyebab utama mata mangalami kondisi bintitan adalah bakteri staphylococcus yang masuk dan menginfeksi kelenjar minyak pada kelopak mata. Namun beberapa kondisi sebagaimana telah di jelaskan di atas juga dapat menyebabkan mata mengalami kondisi bintitan.

Demikian panjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa faktor risiko penyebab mata mengalami kondisi bintitan. Dengan menjaga kebersihan tubuh dengan baik, serta penggunaan kosmetik atau kensa kontak sesuai dengan aturan pakai, maka hal tersebut akan mencegah dan mengurangi risiko mata terkena kondisi bintitan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Halodoc
Beberapa Komplikasi Akibat Kondisi Mata Bintitan

Beberapa Komplikasi Akibat Kondisi Mata Bintitan

Hallo Kawan Mama, Sebagian besar dari kebanyakan orang, terutama masyarakat Indonesia mempercayai bahwa kondisi mata bintitan dapat terjadi akibat perilaku buruk, yakni suka mengintip. Pada dasarnya hal tersebut adalah kepercayaan terdahulu atau mitos belaka. Munculnya bintitan pada mata merupakan faktor alami yang terjadi secara logis karena beberapa faktor. Bahkan beberapa komplikasi da[at terjadi akibat kondisi mata yang mengalami bintitan.

Pada dasarnya, munculnya mata bintitan pada kelopak mata terjadi secara alami dan logis yang di sebabkan oleh beberapa faktor. Penyebab munculnya bintit pada kelopak mata adalah adanya infeksi yang di sebabkan oleh bakteri yang masuk ke mata. Di dalam mata, terdapat kelenjar minyak yang berfungsi untuk menjadi jalur pembuangan yang akan membuang kotoran, sel kulit mati hingga bakteri yang ada di mata. apabila jalur tersebut tidak berfungsi dengan baik, maka kondisi ini akan menyebabkan munculnya bintit di mata.

Kenapa bisa demikian? Sebab kelanjar minyak di mata yang mengalami penyumbatan akan mengakibatkan kotoran dan sel kulit mati menjadi tidak bisa keluar yang pada akhirnya akan menumpuk di mata. Hal ini akan memudahkan bakteri untuk berkembang biak sehingga menginfeksi kelenjar minyakdan mengakibatkan peradangan atau inflamasi. Dengan begitu, maka kelopaka mata akan mengalami pembengkakan sehingga mengakibatkan munculnya benjolan pada kelopak mata.

Umumnya kondisi mata yang mengalami bintitan akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun beberapa kasus menyebutkan bahwa akibat dari beberapa kondisi dan faktor, mata bintitan dapat menyebabkan beberapa masalah komplikasi yang cukup serius. Nah, pada tulisan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa komplikasi yang terjadi akibat mata bintitan. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Kondisi Mata Bintitan

Beberapa Komplikasi Akibat Kondisi Mata Bintitan

Pada dasarnya, kondisi mata yang mengalami bintitan atau lebih di kenal dengan istilah hordeolum atau stye merupakan kondisi di mana kelenjar minyak pada mata mengalami peradangan atau inflamasi. Kondisi ini umumnya di sebabkan oleh bakteri staphylococcus yang masuk ke mata dan membuat kelenjar minyak mengalami penyumbatan. Kelenjar minyak di mata sendiri berfungsi sebagai jalur pembuangan yang akan mengeluarkan kotoran serta sel kulit mati dan bakteri yang ada di mata.

Bakteri staphylococcus ini dapat menyebabkan kelenjar minyak mengalami penyumbatan sehingga kotoran, sel kulit mati serta bakteri lainya menumpuk dan menyebabkan pembengkakan. Kondisi inilah yang membuat bakteri mudah tumbuh dan berkembang sehingga menyebabkan kelenjar minyak mengalami infeksi. Kelenjar minyak atau sekresi tersebut terletak pada bagian atas dan bagian bawah dari kelopak mata yang juga dapat menghasilkan atau mengeluarkan minyak.

Kelopak mata sediri memiliki banyak kelenjar minyak yang akan juga berfungsi untuk melindungi dan menjaga tingkat kelembapan mata agar tetap stabil. Infeksi ini akan mengakibatkan kelenjar minyak mengalami peradangan atau iflamasi sehingg mengakibatkan munculnya benjolan memerah atau bintit pada kelopak mata. Selain itu, mata bintitan juga akan mengakibatkan rasa tidak nyaman, mata perih, pegal dan nyeri hingga pandangan yang terlihat kabur.

Jenis Hordeolum

Jumlah kelenjar minyak di area mata terbilang sangat banyak karena memang ukurannya yang sangat kecil. Sedangkan mata bintitan dapat muncul di area mata mana saja, seperti di bagian atas pada kelopak mata, bagian bawah kelopak mata dan area lainya. Namun secara garis besar menurut laman klikdokter kondisi mata bintitan atau hordeolum di bagi menjadi dua jenis. Yakni hordeolum interna dan hordeolum eksterna.

Hordeolum interna berupa kondisi di mana bintit akan  muncul pada bagian dalam dari kelopak mata. sedangkan hordeolum eksterna  adalah bintit yang muncul pada kelopak mata bagian luar. Namun nintit yang muncul pada bagian dalam dari kelopak mata akan menimbulkan rasa yang jauh lebih menyakitkan di bandingkan binti yang muncul pada bagian luar kelopak mata. Meskipun demikian, umumnya kondisi bintit di mata hanya akan berlangsung selama beberapa hari saja dan akan sembuh dengan sendirinya.

Namun beberapa faktor dan kondisi dapat mengakibatkan bintit muncul hingga berminggu-minggu lamanya. Kondisi mata bintitan pada dasarnya dapat di tangani dengan penanganan efektif yang cukup sederhana yang bisa di lakukan sendiri di rumah. Seperti dengan mengompres menggunakan air hangat, atau menggunakan the celup selama beberapa menist saja setiap harinya. Kamu juga bisa menggunakan obat-obatan antinyeri atau antibiotic untuk mengurangi infeksi.

Komplikasi Akibat Mata Bintitan

Pada kondisi yang cukup parah akibat faktor tertentu, mata bintitan akan berkangsung cukup lama bahkan akan menimbulkan beberapa kondisi komplikasi. Hal ini juga dapat di sebabkan oleh kondisi mata bintitan yang di biarkan begitu saja, atau penanganan yang tidak tepat. meskipun jarang terjadi, namun mata bintitan tetap saja dapat menyebabkan beberapa kondisi komplikasi. Berikut adalah beberapa jenis komplikasi kaibat mata bintitan.

  1. Kista Meibom

Kista meibom adalah kista dari kelenjar kecil yang terletak pada kelopak mata. kelenjar minyak umumnya akan mengeluarkan pelumas yang di sebut sebum yang muncuk di tepian kelopak mata. kondisi bintit yang muncul di bagian dalam kelopak mata dapat berkembang menjadi kista Meibomian atau khalazion. Kondisi ini tak lain di sebabkan oleh kelenjar minyak yang tersumbat. Namun jenis kista yang satu ini terbilang masih dalam tahap mudah atau ringan dan efektif untuk di obati.

  1. Selutitis Preseptal Atau Periorbital

 Selutitis preseptal atau periorbital ini kan muncul dan berkembang jika infeksi yang terjadi pada kelenjar minyak menyebar pada jaringan di sekitar mata. lapisan kulit di sekitar mata akan menjadi meradang dan memerah yang membuat kelopak mata menjadi membangkak dan memerah. Namun untungnya saja kondisi ini umumnya masih dapat di obati dengan menggunakan antibiotic.

  1. Selulitis Palpebral

Selulitis palpebral merupakan sebuah kondisi komplikasi akibat mata bintitan di mana terjadi peradangan di dalam bola mata. Tepatnya berada di depan septum orbita, yakni area yang mengelilingi bola mata.

  1. Abses Palpebral

Abses palpebral merupakan sebuah komplikasi akibat mata bintitan di mana terjadi kelainan pada bagian kelopak mata. Kondisi ini umumnya mengakibatkan munculnya tanda-tanda infeksi serta mengakibatkan rasa nyeri, dan membuat mata menjadi kemerahan.

  1. Kondisi Komplikasi Lainnya

Selain menyeababkan beberapa kondisi komplikasi di atas. Mata bintitan juga dapat menyebabkan riisiko komplikasi lainya. Yakni,

    • Kondisi ini merupakan komplikasi yang paling sering terjadi akibat mata bintitan. Yakni kalazion yang menyebabkan perubahan bentuk dan struktur mata, iritasi kornea, dan bahkan terkadang kondisi ini memerlukan metode opersi agar dapat sembuh.
    • Kondisi mata yang membangkak hingga kelopak mata tidak dapat terbuka
    • Seluruh area mata berubah memerah
    • Perubahan kondisi yang membuat gangguan pada penglihatan
    • Pembengkakan yang berlangsung selama lebih dari 3 minggu
    • Bintitan yang kembali muncul setelah sembuh
    • Kerontokan pada bulu mata
    • Muncuk bintit di dekat hidung
    • Perubahan mata bintit yang semula putih menjadi memerah
    • Nanah yang terus mengalir dari mata
    • Demam tinggi

Meskipun beberapa kondisi komplkasi akibat mata bintitan dapat terjadi sebagaimana yang telah di sebutkan di atas. Namun perlu untuk di katahui bahwa sebagian besar kasus bintitan akan dapat sembuh dengan sendirinya atau intervensi. Dalam hal ini, penderita mata bintitan dapat menggunakan jenis obat-obatan yang tentunya sudah seizing dan atas resep atau rekomendasi dari dokter. Hindari menggunakan jenis obat mata sembarangan. Sebab beberapa kondisi mata terkadang tidak sesuai dengan jenis obat yang akan di gunakan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai beberapa komplikasi akibat kondisi mata bintitan. Mata bintitan merupakan gejala masalah kesehatan yang sudah umum dan seringkali muncul. Meskipun dapat sembuh dengan sendirinya, namun alangkah baiknya jika pergi memeriksakan kondisi mata ke dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat untuk menyembuhkan mata bintitan dengan segera.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Orami
  • Sehatq
Jenis Pengobatan Untuk Mengatasi Mata Bintitan

Jenis Pengobatan Untuk Mengatasi Mata Bintitan

Hallo Kawan Mama, Salah salah satu paca indra yang memiliki fungsi dan peran yang sangat penting adalah mata. Sebab segala sesuatu yang akan di lakukan membutuhkan bantuan penglihatan agar dapat melakukan aktivitas dengan baik. Namun sudah menjadi hal yang umum bahwa sanya mata kerap sekali mengalami berbagai gangguan penglihatan. Salah satu gangguan penglihatan yang kerap di alami kebanyakan orang adalah mata bintitan. Dalam kondisi ini, beberapa jenis pengobatan di ketahui dapat menjadi solusi untuk mengatasi kondisi mata bintitan.

Gangguan ada fungsi penglihatan pastinya akan menganggu dan membuat aktivitas yang di lakukan menjadi terhambat, mata bintitan adalah salah satu kondisi gangguan penglihatan di mana hampir dari semua orang pernah mengalaminya. Bahkan tidak jarang kondisi ini dapat terjadi hingg lebih dari dua kali. Mata bintitan tidak hanya akan menganggu penglihatan, namun seringkali kondisi ini membuat penderitanya kehilangan rasa percaya diri, terutama ketika hendak bertemu dengan orang lain.

Penampilan pada dasarnya menajdi hal yang penting untuk di perhatikan. Dengan adanya bintit pada mata tentu akan membuat kita menjadi tidak percaya diri lagi untuk berinteraksi dengan orang lain. umumnya kondisi ini terjadi akibat adanya bakteri yang masuk ke mata yang di sebabkan oleh faktor kebersihan yang kurang baik. Akibatnya bakteri mudah masuk ke mata dan menyebabkan mata mengalami bintitan.

Untungnya, mata bintitan bukanlah gangguan penglihatan yang membahayakan kesehatan. Namun tetap saja, kondisi ini perlu untuk segera di tangani agar tidak menganggu pandangan dan membuat rasa percaya diri kembali lagi. Beberapa jenis pengobatan memiliki khasiat untuk mengobati mata yang mengalami bintitan. Nah, pada tulisan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa jenis pengobatan untuk mengatasi mata bintitan. Simak pnjelasannya sebagai berikut.

Kondisi Mata Bintitan

Jenis Pengobatan Untuk Mengatasi Mata Bintitan

Istilah mata bintitan meruoakan kondisi yang sering kita dengar dan di percaya terjadi akibat tingkah laku yang buruk, yakni suka mengintip. Namun pada dasarnya, mata bintitan adalah salah satu kondisi gangguan penglihatan yang umum terjadi dan di alami semua orang. Penyebabnya sendiri adalah adanya bakteri yang masuk dan menginfeksi mata. Selain itu, penyumabatanpada kelenjar minyak juga menjadi penyebab mata bintitan.

Pada dasarnya, mata bintitan atau dalam dunia medis leih di kenal dengan istilah hordeolum atau stye, merupakan kondisi peradangan yang terjadi pada kelenjar minyak yang ada di mata. Kelenjar minyak yang ada di mata memiliki peran dan fungsi untuk menjadi jalur pembuangan bagi kotoran hingga sel kulit mati dan bakteri yang ada di mata. beberapa hal tersebut seringkali menjadi penyebab yang menyumbat kelenjar minyak sebagai jalur pembuangan.

Penyumbatan pada kelenjar minyak akan membuat pembengkakan sehingga bakteri dalam mata akan mudah berkembang dan menyebabkan kondisi kelenjar minyak mengalami infeksi. Infeksi tersebut akan menyebabkan peradangan atau inflamasi pada kelanjar minyak yang membuat munculnya benjolan pada kelopak mata, atau yang di kenal dengan istilah bintit. Meskipun bintitan kerap muncul pada di luar dari kelopak mata bagian atas, namun ternyata, bintitan juga dapat muncul pada bagian  bawah  kelopak mata

Munculnya bintit di area kelopak mata bahkan dapat di alami oleh kelopak mata bagian luar. Kondisi ini akan memberikan rasa sakit yang lebih parad jika di bandingkan dengan bintitan yang muncul pada kelopak mata bagian luar. Selain itu, mata bintitan umumnya juga akan menyebabkan berbagai gejala yang menjadi keluhan bagi para penderintanya. Salah satunya adalah kondisi pandangan yang terganggu dan adanya rasa perih atau nyeri.

Gejala Mata Bintitan

Mata yang mengalami kondisi bintitan akan menimbulkam kondisi di mana mata mengalami berbagai gejala yang tidak normal. Gejala-gejala tesebut merupakan dampak inflamasi atau perdangan yang terjadi pda kelenjar minyak. Berikut adalah beberapa gejala yang muncul akibat kondisi mata bintitan.

  • Rasa sakit
  • Mata gatal
  • Rasa perih
  • Kelopak mata membangkak
  • Mata dan kelopak mata memerah
  • Kondisi mata menjadi berair
  • Muncul kerak di sekitar area mata
  • Adanya rasa nyeri, terutama ketika sedang berkedip

Jenis Pengobatan Untuk Mengatasi Kondisi Mata Bintitan

Pada dasarnya, beberapa pengobatan alami seringkali di gunakan untuk mengonati kondisi mata yang sedang bintitan. Namun tidak jarang pengobatan-pengobatan alami yang sudah di lakukan tidak juga membuahkan hasil yang memuaskan. Karenannya tidak jarang orang yang beralih dan mencari obat yang ampuh untu mengatasi kondisi mata yang mengalami bintitan.

Dalam penggunaan obat untuk mengatasi mata bintian sendiri pada dasarnya teredia banyak pilihan obat. Namun dalam penggunaannya, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter dan gunakan jenis obat mata sesuai dengan resep dari sokter. Hal ini bertujuan untuk keamanan agar tidak terjadi kondisi-kondisi yang tidak di inginkan. Berikut adalah beberapa jenis obat untuk mengatasi kondisi mata bintitan.

  1. Obat Antibiotic

Obat anti biotik adalah salah satu obat yang umum ya g juga seringkali di resepkan oleh dokter untuk mengatasi berbagai jenis penyakit. Antibiotic  juga di sarankan untuk di gunakan untuk mangatasi kondisi mata yang mengalami bintitan. Di lansir dari lama MayoClinic Biasanya dokter akan menyarankan untuk menggunakan obat tetes mata antibiotic atau krim antibiotic dalam bentuk tablet atau pil.

Beberapa kondisi menyebutkan bahwa infeksi dan pembengkakan pada kelopak mata berisiko kian berlanjut hingga menyebar keluar area kelopak mata. Pada kondisi ini, umumnya dokter akan merekomendasikan antibiotic dalam bentuk tablet atau pil. Selain itu, penggunaan obat antibiotic biasanya akan di sertai dengan penggunaan salep atau krim untuk meredakan infeksi pada kelopak mata.

  1. Obat Pereda Nyeri

Beberapa gejala akan muncul akibat kondisi mata bintitan, salah satunya adalah munculnya rasa nyeri pada mata dan kelopak mata. bahkan dlam kasus yang lebih serius, penderita mata bintitan dapat mengalami demam hingga kelelahan akibat mata bintitan. Maka untu mengatasi gejala-gejala yang muncuk akibat mata bintitan adalah dengan menggunakan obat Pereda nyeri sementara terlebih dahulu.

Untuk mengkonsumsi obat Pereda nyeri sendiri, pada dasarnya akan lebih baik jika mengkonsumsi obat Pereda nyeri sesuai dengan resep dari dokter. Hal ini bertujuan untuk mencegah risiko penggunaan obat nyeri secara sembarangan. Namun ada beberapa jenis obat neyri yang umum di gunakan pada kondisi ini. Seperti ibuprofen, acetaminophen atau parasetamol. Namun untuk lebih berhati-hati, maka sebaiknya konsultasikan terlabih dahulu sebelum menggunakan obat anti nyeri. Selain itu, pastikan gunakan obat anti nyeru sesuai dengan resep yang di berikan, serta aturan pada kemasan.

  1. Suntik Steroid

Suntik steroid pada dasarnya merupakan obat yang cenderung ampuh untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit yang cukup ringan. Dengan menyuntikan obat steroid maka dapat membantu tubuh menyembuhkan dirinya sendiri dengan lebih cepat. Selain itu, beberapa dokter mungkin menyuntikan steroid sebagai obat mata bintian yang akan berfungsi mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi rasa nyeri akibat bintitan.

Selain dalam bentuk cairan yang di suntikkan, obat steroid juga tersedia dalam bentuk krim tropical dan juga obat tetes mata. kedua jenis obat steroid tersebut dapat di gunakan sebagai pilihan untuk menggunakan atau menginjeksikan obat steroid untuk membantu mempercepat proses pemulihan mata akibat kondisi bintitan.

  1. Operasi

Apabila jenis pengobatan di atas tidak juga membuahkan hasil dan kondisi mata yang mengalami bintitan tidak kunjung membaik dalam waktu yang cukup lama, maka biasanya dokter akan merekomendasikan untuk melakukan tindakan operasi atau pembedahan. Metode ini umumumnya akan di lakukan untuk menangani kondisi mata bintitan yang sudah cukup serius, akut atau kronis.

Metode operasi akan di lakukan degan mengatasi luka kecil di dalam kelopak mata untuk dapat mengeluarkan cairan (nanah) di dalamnya. Umumnya, metode operasi yang akan di lakukan menggunakan prosedur yang cukup sederhana. Yakni dengan langkah anestesi local yang bertujuan untuk mengerikngkan mata bintitan. Dengan mengeringkan mata bintitan juga dapat mencegah kondisi mata bintitan agar tidak terulanh kembali di kemudian hari.

Pada dasarnya mata bintitan adalah salah satu kondisi gangguan penglihatan yang biasanya tidak membahayakan bagi kesehatan tubuh atau bahkan risiko kebutaan. Namun kondisi ini akan membuat penderitanya kesulitan dalam melihat, serta berbegai gejala yang tidak mengenenakkan dan membuat rasa percaya diri menurun. Beberapa jenis pengobatan alami dapat di lakukan untuk mengobati kondisi mata bintitan. Namun apabila jenis pengobatan alami yang di lakukan tidak membuahkan hasil, maka umumnya jenis pengobatan di atas dapat di lakukan sebagai penanganan kondisi mata bintitan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai jenis pengobatan untuk mengatasi kondisi mata bintitan. Dalam menanganai kondisi mata bintitan, agar lebih aman maka sebaiknya konsultasikan dan periksakan terlebih dahulu kondisi mata ke dokter. Hal ini untuk mencegah penaganan yang salah serta penggunaan metode dan obat yang tepat dalam upaya mengatasi mata bintitan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Orami
  • Sehatq
Cara Untuk Mengobati Kondisi Mata Bintitan

Cara Untuk Mengobati Kondisi Mata Bintitan

Hallo Kawan Mama, Banyak dari kita, teruatama yang berusi 20 tahun ke atas pasti pernah mendengar bahwa kondisi mata bintitan merupakan sebuah akibat dari perilaku yang buruk, yakni suka mengintip. Berita tersebut sebenarnya hanyalah mitos seperti halnya mitos mitos lain yang beredar di kalangan masyarakat. Faktanya kondisi mata yang mengalami bintitan meruapakan kondisi medis yang hampi semua orang pernah mengalaminya. Beberapa cara dapat di lekukan untuk mengobati kondisi mata bintitan.

Sebagian besar orang pasti pernah mengalami keadaan di mana pada matanya, lebih tepat pada kelopak matanya muncul sebuah benjolan. Benjolan tersebut umumnya berwarna merah seperti bisul atau jerawat yang juga di kenal sebagai bintit. Karena memang mata bintitan adalah salah satu kondisi masalah kesehatan yang umum di alami oleh semua orang. Kondisi ini juga tidak memandang golongan usia dan dapat terjadi baik pada anak-anak, orang dewasa, hingga orang tua.

Bahkan tidak jarang yang mengalami di mana mata bintitan tidak hanya terjadi satu kali saja. Ada yang pernah mengalami hingga lebih dari dua kali dan bahkan seterusnya. Meskipun demikian kondisi ini mata bintitan umumnya akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Beberapa langkah sederhana dapat di lakukan sebagai penanganan yang efektif untuk membantu menhilangkan kondisi mata yang sedang bintitan.

Nah, pada pada tulisan yang lalu kami telah membahas menganai cara untuk mencegah kondisi mata bintitan. Maka pada tulisan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa cara untuk mengobatai kondisi mata bintitan. Hal ini bertujuan untuk membantu kondisi mata agar lebih cepat dalam proses masa pemulihan. Untuk lebih jelasnya simak penjelasanya sebagai berikut.

Bintitan Di Mata

Cara Mengobati Kondisi Mata Bintitan

Meskipun bintitan di mata dapat dengan mudah untuk sembuh dengan sedirinya, namun bintitan pada mata tentu akan menganggu penglihatan serta aktivitas yang akan di lakukan. Selain itu, banyak penderita mata bintitan yang kehilangan kepercayaan diri karena kondisi mata bintitan. Sebab tentu mata bintitan akan menganggu penampilan yang akan membuat kita malu atau kurang percaya diri, terutama ketika harus beteamu dengan orang lain.

Meski lebih di kenal sebagai mitos akibat suka mengintip namun pada dasarnya bintitan merupakan salah satu kondisi medis yang terjadi secara alami dan di sebabkan oleh beberapa faktor. Sama halnya seperti masalaha kesehatan atau gangguan penglihatan lainya, bintitan di mata umumnya muncul akibat adanya bakteri yang masuk ke mata. Bakteri yang masuk ke mata akan menginfeksi dan menyebabkan mata membengkak.

Selain itu, kondisi ini juga terjadi akibat kelenjar minyak yang ada di mata mengalami penyumbatan. Pada dasarnya, kelenjar minyak tersebut berfungsi untuk membuang kotoran hingga sel mati yang ada di mata. Ketika kelenjar minyak tidak berfungsi dengan baik atau tersumbat maka kotoran-kotoran yang ada di mata akan menumpuk. Penyumbatan tersebut juga dapat di sebabkan oleh adanya bakteri pada kelenjar minyak.

Kelenjar minyak yang tidak berfungsi dengan baik akan membuat kotoran menumupuk hingga menyebabkan pembangkakan pada kelenjar minyak. Kondisi ini akan membuat bakteri di mata dapat dengan mudah menginfeksi sehingga kelopak mata mengalami peradangan atau inflasmi. Pada akhirnya akan muncul benjolan atau bintit pada kelopak mata dengan warna yang cenderung memerah seperti jerawat atau bisul.

Gejala Mengalami Kondisi Bintitan

Gejala yang paling umum munculnya bintitan di mata adalah adanya sebuah benjolan berwaran merah yang menyerupai bisul atau jerawat. Meskipun mata bintitan lebih sering muncul pada kelopak mata terluar bagian atas, namun perlu di katahui bahwa benjolan atau bintit pada dasarnya juga dapat muncul pada kelopak bagian bawah. Tidak hanya itu, beberapa kasus menyebutkan bahwa bintit juga dapat muncul pada bagian dalam kelopak mata.

Bintit yang muncul pada bagian dalam dari kelopak mata akan menimbulkan rasa sakit yang lebih parah jika di bandingkan dengan bintit yang muncul pada bagian luar dari kelopak mata. Meskipun demikian, ada beberapa gejala yang muncul dan dapat di ketahui sebagai indikasi mata bintitan. Anatara lain sebagai berikut.

  • Munculnya benjolan atau bintit seperti bisul atau jerawat pada area kelopak mata
  • Mata merah
  • Mata berair
  • Pembangkakan
  • Seperti ada yang mengganjal
  • Rasa nyeri
  • Sensitive terhadap cahaya
  • Adanya kotoran mata di area kelopak mata

Cara Mengobati Mata Bintitan

Kondisi mata bintitan pada dasarnya merupakan salah satu jenis gangguan penglihatan yang sudah menjadi hal yang umum dan hampir semua orang pernah mengalaminya. Beberapa orang bahkan mengalami kondisi ini lebih adri 2 kali. Dari penjelasan di atas, dapat kita pahami bahwa mata bintitan dapat terjadi pada siapa saja tanpa mengenal golongan usia dan dapat terjadi kapan saja.

Selain itu, kondisi mata bintitan merupakan gangguan penglihatan yang umum dan tidak membahayakan kesehatan tubuh. Umumnya kondisi mata bintitan akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalanya waktu. Namun tidak jarang kondisi ini berlangsung hingga berminggu-minggu lamanya. Dengan gejala-gejala yang muncul, tentunya kondisi mata bintitan menjadi keluhan dan akan sangat menganggu penderitanya.

Beberapa langkah pada dasarnya dapat di lakukan untuk mencegah munculnya kondisi mata bintitan. Namun apa bila kondisi mata sudah terlanjur mangalami bintitan, maka kamu dapat melakukan beberapa cara untuk mengobati kondisi mata agar sembuh dan kembali pulih. Berikut adalah beberapa cara sederhana yang dapat kamu lakukan untuk mengobati kondisi mata yang mengalami bintitan.

  1. Bersihkan Mata Terlebih Dahulu

Salah satu cara untuk mengatasi kondisi mata bintitan adalah dengan mencucinya hingg aberish terlebih dahulu. Pastikan sebelum menyentuh mata, tangan sudah di cuci hingg bersih dan steril. Kemudian kamu dapat membersihkan mata yang terkena bintitan. Kamu dapat menggunakan sampo bayi dengan air dan kapas atau kain. Gunakan untuk membersihkan mata secara teratur dan lebih baik pada kedua bola mata. Sebab bukan tidak mungkin mata yang satunya dapat ikut tertular oleh kondisi bintitan.

  1. Kompres Mata Dengan Air Hangat

Mengompres mata dengan air hangat merupakan salah satu cara yang di lakukan untuk mengobati berbagai kondisi gengguan penglihatan, termasuk mata bintitan. Kamu dapat menyaiapkan kain yang lembut yang sudah di rendam menggunakan air hangat. Letakkan atau kompres mata bintitan dengan kain tersebut selama 15-20 menit. Kamu dapat melakukanya 3-4 kali sehari. Dengan begitu, cairan di dalam mata bintitan seperti nanah akan keluar dengan sendirinya.

  1. Kompres Dengan Teh Kantong Celup

Siapa sangka bahwa teh kantong celup dapat menjadi media untuk mengobati kondisi mata bintitan. Bahkan di katakan bahwa efek dari penggunaan teh kantung celup lebih efektif di bandingkan dengan menggunakan air hangat. Kompres dengan teh hijau atau teh kamomil terbukti paling baik untuk menangani mata bintitan. Sebab dalam teh tersebut terdapat kandungan antibakteri yang akan merdakan gejala infeksi.

Kamu dapat merendam teh celup pada air panas selama 3 menit. Angkat dan diamkan sampai suhunya sedikit menurun. Setelah sisa air sedikit dan teh masih dalam keadaan hangat, maka kamu dapat menggunakannya untuk mengompres mata bintitan. Kompres mata bintian selalam 15 menit dan lakukan beberapa kali dalam sehari.

  1. Lidah Buaya

Kandungan mineral, enzim serta vitamin dan berbagai senyawa baik lainya di alam lidah buaya sanagat berguna untuk meredakan nyeri dan inveksi penyebab mata bintitan. Cukup dengan menyiapkan daun lidah buaya dan belah untuk di ambil getahnya dengan manggunakan alat seperti cotton bud. Kemudian oleskan getah tersebut pada mata bintitan beberapa kali sehari untuk meredakan infeksi.

  1. Daun Ketumbar

Daun ketumbar ternayat memiliki khasiat sebagai antiradang, antijamur,antibakteri dan antivirus. Karenanya menggunakan daun ketumbar merupakan salah satu pilihan yang tepat. Cukup dengan merebus sesendok daun ketumbar dengan setengah gelas air. Tiriskan hingga suhu menurun dan usapkan daun ketumbar pada mata bintitan. Agar supaya proses penyembuhan lebih cepat dan efektif, kamu dapat meminum air rebusan daun ketumbar tersebut.

  1. Air Garam

Pada dasarnya, garam memiliki kandungan magnesium yang berkhasiat untuk membunuh bakteri dan meredakan infeksi pada mata. Untuk menggunakanya sebagai bahan pengobatan bintitan, kamu dapat melarutkan garam dalam air hangat dan aduk hinga rata. Siapkan kain atau kapas untuk di celupkan pada ait tersebut untuk kemudian di gunakan sebagai kompres mata. diamkan selama 15-20 menit dan dapat kamu ulangi sampai bintitan mereda.

  1. Periksakan Diri Ke Dokter

Apabila upaya-upaya di atas telah di lakukan dan bintitan tak kunjung sembuh, maka kamu dapat pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisi mata dan mendapatkan penanganan yang tepat. umumnya dokter akan memberikan resep obat selep mata dengan kandungan antibiotic di dalamnya. Selain itu, biasanya dokter juga akan memberikan resep obat anti nyeri yang akan memabntu meredalan gejala akibat mata bintitan.

Pada dasarnya, kondisi mata bintitan adalah salah satu jenis gangguan penglihatan yang umum di alami oleh semua orang. Umumnya kondisi ini akan sembuh atau pulih dengan sendirinya. Namun beberapa kasus menyebutkan tidak jarang mata bintitan berlangsung hingga berminggu-minggu. Pada kondisi ini, kamu dapat melakukan beberapa cara sedenrhana untuk mengobati mata bintitan. Beberapa cara di atas merupakan cara yang umum di lakukan untuk mengobati mata bintitan, dan sudah terbbukti hasil yang di berikan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai beberapa cara untuk mengobati kondisi mata bintitan. Meskipun dapat sembuh dengan sendirinya, namun beberapa cara pengobatan dapat di lakukan untuk mempercepat proses penyembuhan mata bintitan. Untuk menegah terjadinya kondisi mata bintitan sendiri, upaya yang paling sederhana adalah dengan menerapkan pola hidup sehat.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klikdokter
  • Hellosehat
Cara Mencegah Kondisi Mata Bintitan

Cara Mencegah Kondisi Mata Bintitan

Hallo Kawan Mama, Sebagian besar dari kita pasti pernah mengalami kondisi di mana terdapat adanya benjolan merah di bagian kelopak mata. Yap benar, kondisi tersebut adalah kondisi mata bintitan. Bintitan memang merupakan salah satu masalah kesehatan atau gangguan penglihatan yang mudah terjadi pada siapa saja. Beberapa orang bahkan lebih dari satu kali mengalamikondisi mata bintitan. Namun ternayata, ada beberapa cara untuk mencegah mata mengalami kondisi bintitan.

Seringkali kita mendengar bahwa mata bintitan merupakan sebuah akibat dari tingkah laku yang buruk, yakni suka mengintip. Namun ternayata, hal tersebut merupakan mitos yang beredar di kalangan masyarakat belaka. Mata yang mengalami kondisi bintitan memang cenderung tidak berbahaya atau bahkan sampai membahayakan kesehatan tubuh atau mata. Namun kondisi ini, selain akan mengganggu penglihatan tentu juga akan mengganggu penampilan.

Umumnya kondisi ini akan segera sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun  banyak kasus yang menyebutka bahwa penderita mata bintitan dengan kondisi yang tak kunjung sembuh hingga berminggu-minggu lamanya. Bahkan beberapa menyebutkan benjolkan tersebut tumbuh dengan terus menerus. Tentunya kondisi ini akan sangat mengganggu bagi penderitanya. Karenanya kondisi ini bukan untuk di biarkan dan perlu adanya langkah penanganan yang efektif.

Dengan adanya benjolan pada kelopak mata, kondisi mata bintitan kerap menyebabkan penderitanya kehilangan kepercayaan diri karena penampilannya yang terganggu. Untuk itu, sebenarnya ada beberapa cara untuk mencegah kondisi  mata bintitan yangd apat kamu lakukan. Nah, pada tulisan kali ini Kawan Mama akan membahas menganai beberapa cara untuk mencegah kondisi mata bintitan. Berikut adalah penjelasannya.

Kondisi Mata Bintitan

Cara mencegah kondisi mata bintitan

Pada dasarnya, bintitan atau juga di kenal dengan istilah hordeolum adalah kondisi di mana pada kelopak mata muncul sebuah bintit atau sebuah benjolan. Benjolan tersebut umumnya berwarna merah dan menimbulkan rasa nyeri, perih pada mata hingga rasa sakit. Bintitan jug tidak hanya tumbuh pada bagian atas kelopak mata saja, nemun bintitan juga dapat tumbuh pada bagian bawah kelopak mata. bahkan data menyebutkan bahwa meskipun bintitan lebih banyak muncul di luar kelopak mata, namun bintitan juga dapat muncul pada kelopak mata bagian dalam.

Umumnya mata yang mengalami kondisi bintitan terjadi akibat adanya beberapa faktor. Seperti halnya dengan bakteri yang masuk ke mata sehingga berisiko membuat infeksi atau peradangan pada mata. mata bintitan adalah sebuah kondisi di mana bagian dalam mata mengalami peradangan atau inflamasi yang umumbya terjadi akibat kelenjar minyak pada mata mengalami penyumbatan. Kondisi tersebut membuat kotoran mata seperti sel kulit mati tidak dapat keluar atau terbuang.

Penyumbatan pada kelenjar minyak tersebut juga dapat di sebabkan bakteri yang kemudian juga menjadi penyebab kelenjar minyak terinfeksi. Pada kondisi normal, mata memiliki kelenjar minysk ysng berfungsi untuk membuang zat sisa atau kotoran yang ada di mata sehingga kondisi mata akan tetap baik dan stabi. Namun apabila kelenjar minyak sebagai jalur pembuangan terseumbat, maka secara otomatis kotoran dan bakteri tidak dapat keluar serta menumpuk dan memperparah penyumbatan kelenjar minyak.

Gejala Mata Bintitan

Kondisi mata yang mengalami binitian umumnya akan menimbulkan beberapa gejala yang menjadi keluhan penderita mata bintitan. Gejala yang paling umum dari mata bintitan adalah munculnya benjolan dengan warna yang cenderung memerah pada kelopak mata. Benjolan tersebut dapat muncul pada bagian atas maupun bagian bawah dari kelopaka mata. Sementara itu, ada beberapa gejala lain yang umumnya muncul akibat kondisi ini. Anatara lain sebagai berikut.

  • Munculnya benjolan atau bintit yang menyerupai jerawat atau bisul
  • Mata memerah
  • Mata berair
  • Kelopak mata membengkak
  • Seperti ada ganajalan di mata
  • Muncul rasa nyeri
  • Sensitive terhadap cahaya
  • Muncul kotoran mata di sekeliling kelopak mata

Cara Mencegah Mata Bintitan

Sebagiaman telah di bahas di atas, mata bintitan pada dasarnya merupakan salah satu masalah kesehatan yang umumnya akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalanya waktu. Meskipun demikian tidak jarang kasus di mana mata bintitan tak juga kunjung sembuh hingga berminggu-minggu. Selain itu, mata bintitan akan menyebabkan berbagai keluhan seperti rasa perih pada mata, pegal, dan keluhan lain yang akan menganggu penglihatan.

Kondisi mata bintitan juga akan membuat penderitanya menjadi malu atau kehilangan percaya diri dalam beraktivitas, terlebih pada seseorang yang harus sering bertemu dengan orang lain. Karenanya perlu adanya langkah penanganan yang efektif untuk mangatasi kondisi mata bintitan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mencegah kondisi mata bintitan. Simak penjelasannya sebagai berikut.

  1. Hindari Menggosok-Gosok Mata

Menggosok mata pada dasarnya merupakan salah satu kebiasaan buruk yang sering kali kita lakukan setiap hari. Aktivitas tersebut, baik sadar maupun tidak sadar sering kita lakukan, terutama ketika bangun tidur atau ada sesuatu yang menganggu pada area mata. Padahal, aktivitas tersebut dapat memicu terjadinya iritasi yang dapat menyebabkan berpindahnya bakteri dari tangan (terutama tangan yang kotor) ke area mata.

  1. Rajin Mencuci Tangan

Mencuci tangan pada dasarnya merupakan hal yang sudah menjadi kewajiban bagi semua orang terutama ketika akan atau sesudah menyentuh sesuatu. Hal ini di maksudkan agar dapat mencegah kuman dan bakteri yang munkin ada di tangan atau barang yang kita sentuh. Namun kebiasaan tersebut memang seringkali di sepelekan oleh kebanyakan orang.

Faktanya mencuci tangan akan sangat membantu untuk mencegah berbagai bakteri hingga virus masuk ketubuh dan mata. mencuci tangan sebelum menyentuh mata juga perlu untuk di lakukan. seba kita tidak pernah tahu apa saja yang menempel pada tangan kita yang dapat membahayakan kesehatan. Karenanya untuk mencegah bakteri panyabab mata bintitan masuk ke mata, sebaiknya rajin cuci tangan terutama sebelum menyentuh area mata.

  1. Gunakan Lensa Kontak Sesuai Dengan Aturan

Pengguna lensa kontak menjadi salah satu penderita mata bintitan terbanyak. Hal ini tidak lain karena penggunaan lensa kontak yang tidak sesuai dengan aturan atau cara pemakaiannya. Sebelum pemakaian lensa kontak, pastikan untuk mencuci tangan terlebih dahulu dan cuci lensa kontak dengan carian khusus. Hal ini juga berlaku pada saat perawatan lensa kontak agar tidak ada bakteri atau kuman yang hinggap pada lensa kontak.

  1. Berhati-Hati Dalam Menggunakan Alat Kosmetik

Selain pengguna lensa kontak, penggunaan alat kosmetik juga dapat menjadi penyebab yang memicu mata bintitan. Dalam menggunakan kosmetik sebaiknya perhatikan kosmetik yang kamu gunakan. Terutama alat kosmetik seperti eye shadow, eyeliner hingga pensil alis terkait tata cara penggunaan serta batas waktu kadaluarsanya. Sebab hal ini menjadi penyebab pali sering terjadinya kondisi mata bintitan hingga gangguan penglihatan lainya.

  1. Hindari Menggunakan Barang Bergantian Dengan Orang Lain

Pengguanaan barang yang bergantian dengan orang lain menjadi salah satu penyebab mata mengalami kondisi bintitan hingga penyakit mata dan berbagai masalah kesehatan. Mata bintitan pada dasranya dapat dengan sangat mudah menular pada orang lain. Dengan menghindari penggunaan barang dengan orang lain, maka hal tersebut termasuk langkah pencegahan agar terhindar dari mata bintitan.

  1. Rutin Memeriksakan Kondisi Mata

Pada dasarnya pemeriksaan kondisi mata adalah hal yang perlu di lakukan dengan rutin. Sekalipun mata normal, pemeriksaan kondisi mata dapat di lakuakn untuk mengetahui kondisi yang sedang di alami mata. Selain itu, kondisi ini dapat mencegah apabila mata mengalami gejala bintitan hingga kondisi kesehatan lainya. Maka dari itu, penting untuk pergi memeriksakan mata untuk mengethui kondisi dan melakukan langkah pencegahan apabila ada tanda-tanda yang tidak beres pada mata.

Bintitan pada mata umumnya berupa benjolan merah seperti jerawat atau bisul yang muncul pada bagian kelopak mata baik atas maupun bawah. Kondisi ini dapat di sebabkan oleh berbagai faktor panyebab seperti bakteri hingga penggu lensa mata atau kosmetik. Terlepas dari itu, bintitan di mata muncul umumnya akibat kebiasaan buruk yang kita lakukan sehari-hari. Baik dalam hal kebersihan penggunaan barang-barang tertentu terkait mata hingga bakteri yang hingga di area tubuh kita yang bisa kapan saja menginfeksi. Karenanya penting bagia kita untuk memperbaiki gaya hidup dengan lebih sehat.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mencegah kondisi mata bintitan. Berbagai masalah kesehatan termasuk gengguan penglihatan ada dasarnya dapat di cegah dengan cara-cara yang efektif. Cara-cara tersebut tidak lepas dari gaya hidup yang kita lakukan sehari-hari. Karenanya, dengan memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat, maka hal tersebut dapat mencegah munculnya berbagai penyakit.

Semoga tulisan ini dapat memabntu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Halodoc
Beberapa Jenis Penyakit Mata Bintitan

Beberapa Jenis Penyakit Mata Bintitan

Hallo Kawan Mama, Sebagian besar dari kita pasti pernah mendengar bahwa mata bintitan adalah akibat perilaku yang tidak baik. Yakni karena suka mengintip orang lain. Namun faktanya hal tersebut merupakan mitos belaka. Sebab mata bintitan merupakan sebuah kondisi gangguan penglihatan yang sangat umum dan sebagian besar orang pasti pernah mengalami kondisi tersebut. Lebih dari itu, mata yang mengalami kondisi tersebut ternyata terbagi menjadi beberapa jenis kondisi mata bintitan.

Pada umumnya, penderita mata bintitan akan mendapati sebuah bintit atau benjolam yang muncul di bagian kelopak mata. Benjolan yang muncul pada kelopak mata tersebut cenderung menyerupai bisul atau jerawat dengan warna yang cenderung agak memerah. Pada kondisi ini, seringkali penderita mata bintitan menjadi tidak percaya diri dalam melakukan berbagai aktivitas, terutama ketika harus bertemu orang lain karena ada benjolan di kelopak mata yang mengganggu dan mengurangi penampilan.

Kondisi mata yang mengalami bintitan sendiri pada dasarnya dapat terjadi oleh siapa saja. mata bintitan bisa di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batasan usia, baik orang tua, orang dewasa hingga pada anak-anak sekalipun. Berita baiknya, mata yang mengalami kondisi bintitan umumnya dapat sembuh dengan sendirinya. Meskipun demikian, mata bintitan akan menimbulkan gejala yang membuat penglihatan menjadi terganggu dan tidak nyaman.

Selain itu, kondisi mata bintitan sendiri secara garis besar terbagi menjadi beberapa jenis. Meskipun umumnya tidak akan membahayakan kesehatan, namun tetap saja kondisi ini perlu untuk di tindak lanjuti dengan melakukan langkah peneganan. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa jenis kondisi mata bintitan. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

Kondisi Mata Bintitan

Beberapa Jenis Mata Bintitan

Mata bintitan atau dalam istilah medis di sebut dengan hordeolum pada dasarnya merupakan gangguan pada mata. Gangguan pada tersebut berupa adanya peradangan pada kelopka mata sehingga menyebabkan pembangkakan dan benjolan pada kelopak mata. Pada dasarnya, faktor umumnya menyebabkan kondisi ini adalah adanya bakteri staphylococcus aureus. Jenis bakteri tersebut yang seringkali menyerang kelenjar minyak dalam mata.

Akibat serangan dari bakteri tersebut, akan muncul benjolan pada bagian kelopak mata. bahkan di lansir dari laman theasianparent menyebutkan bahwa 90% dari kasus mata bintitan di sebabkan oleh bakteri staphylococcus aurus. Bakteri ini akan menyerang akar dari folikel pada bulu mata. sementara itu, penyebab masuknya bakteri tersebut umumnya berasal dari kebersihan yang tidak baik, hingga penyakit yang membuat kelopak mata mengalami peradangan hingga kondisi lingkungan.

Pada dasarnya, bakteri staphylococcus aureus ini umumnya hidup dan menetao di area kulit dan bukan bagian dari hama yang dapat membahayakan bagi kesehatan. Namun pada kondisi tertentu, terutama ketika bakteri ini masuk ke membrane lendir atau kelenjar kelopak mata, maka akan menyebabkan terbentuknya nanah di mata. selain menyebabkan peradangan, bakteri tersebut juga dapat menyebabkan penyumbatan pada kelennjar minyak di mata.

Kelenjar minyak yang mengalami penyumbatan akibat bakteri akan membuat kotoran yang ada di mata, seperti sel kulit mati dan sejenisnya tidak dapat terbuang dan menumpuk di area mata. Akibatnya, mata akan sangat mudah mengalami infeksi atau peradangan dan inflamasi yang menyebabkan pembangkakan hingga menyebabkan munculnya benjolan merah pada kelopak mata. kondisi ini seringkali membuat mata menjadi berair, memerah, seperti ada ganjalan, hingga rasa perih dan nyeri.

Jenis Mata Bintitan

Pada umumnya terdapat 3 jenis kelenjar yang ada di kelopak mata yang seringkali terinfeksi dan menyebabkan berbagai kondisi gangguan penglihatan. 3 jenis kelenjar tersebut adalah Zeis, Moll, dan juga Meibom. Namun berdasarkan kelenjar yang mengalami infeksi, kondisi mata bintitan di bagi menjadi 2 jenis, yakni hordeolum internal dan hordeolum eksternal. Beriktu adalah penjelasannya.

  1. Hordeolum Internal

Hordeolum internal merupakan infeksi yang terjadi pada kelenjar minyak jenis meibom yang terdapat di dalam garis bulu mata. Jenis mata bintitan atau hordeolum internal ini umumnya lebih berbahaya jika di bandingkan dengan hordeolum eksternal. Pada kondisi ini, umumnya harus di tangani dengan penanagan medis oleh dokter agar kondisi mata dapat kembali pulih dan normal.

Hordeolum internal juga cenderung tidak terlihat dari luar sehingga berpotenis menganggu fungsi penglihatan. Umumnya, Hordeolum internal akan menimbulkan gejala-gejala yang sedikit berbeda dari Hordeolum eksternal. Hal ini terjadi berdasarkan jenisnya yang cenderung berbeda. Berikut adalah beberapa gejala kondisi Hordeolum internal.

    • Penglihatan yang terganggu
    • Kondisi mata yang memerah
    • Munculnya bintit atau benjolan yang di sertai dengan keluarnya darah
    • Rasa sakit yang lebih parah di bandingkan Hordeolum eksternal.
  1. Hordeolum Eksternal

Hordeolum internal merupakan infeksi yang terjadi pada kelenjar minyak jenis Zeis atau moll. Jenis kelenjar tersebut berada di luar dari garis bulu mata. Hordeolum internal umumnya akan muncul pada pangkal dari bulu mata baik pada kelopak mata bagian atas maupun bagian bawah. Kondisi ini berbeda dengan Hordeolum internal di mana benjolan akan mengarah ke sisi dalam sehingga kelopak mata perlu di buka untuk dapat melihat benjolan dengan lebih jelas.

Hordeolum eksternal ini sering kali akan muncul bintit atau benjolan yang berwarna merah yang kemudian akan berubah mennjadi menguning. Selain itu, kondisi ini juga akan muncul dan di sertao dengan keluarnya nanah. Sementara itu, Hordeolum eksternal akan menyebabkan gejala-gejala sebagai berikut.

    • Mata membengkak
    • Penglihatan kabur sensasi seperti kelilipan atau ada benda asing yang mengganjal pada kelopak mata
    • Kemerahan dan kemudian menguning
    • Munculnya bintit atai benjolan yang di sertai dengan keluarnya nanah
    • Rasa nyeri
    • Mata berair

Kondisi Mata bintitan pada dasarnya merupakan istilah di mana mata mengalami peradangan pada kelenjar minyak. Peradangan tersebut dapat di sebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi akibat bakteri atau atau adanya radikal bebas (debu, kotoran dan sejenisnya) yang membuat kelenjar minyak mengalami penyumbatan. Akibatnya kotoran atau sel kulit mati di dalam mata tidak bisa keluar. Kondisi ini akan mengakibatkan pembengkakan serta kondisi mata yang memerah dan berair hingga mengakibatkan munculnya benjolan pada kelopak mata di sertai dengan rasa nyeri. Berita baiknya, mata bintitan umumnya akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu atau dengan menggunakan penaganan rumahan yang efektif.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa jenis penyakit mata bintitan. Meskipun kebanyakan mata bintitan dapat sembuh dengan sendirinya, namun beberapa kasus menyebutkan bahwa kondisi mata bintitan yang sudah berlangsung lebih waktu pada umumnya dapat berbahaya dan membutuhkan metode operasi untuk menyembuhkannya. Karenanya, bila kondisi ini terjadi pada kamu, sebaiknya segera tanagani dengan cara yang efektif atau segera periksakan diri ke dokter.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Allaboutvision
Beberapa Faktor Penyebab Mata Mengalami Bintitan

Beberapa Faktor Penyebab Mata Mengalami Bintitan

Hallo Kawan Mama, Pernahkah kamu mendapati seperti ada yang mengganjal di matamu setelah bangun tidur? Dan saat kamu bercermin seperti ada benjolan merah yang mirip dengan jerawat yan terletak pada bagian luar dari kelopak mata? itu tandanya mata kamu sedang mengalami bintititan. Bintitan memang merupakan salah satu gangguan penglihatan yang umum di alami kebanyakan orang. Beberapa faktor dapat menjadi penyebab mata seseorang mengalami bintitan.

Mata yang mengalami kondisi bintitan bisa menjadi salah satu indikasi gangguan mata yang perlu untuk kamu waspadai. Sebab dampak dari mata yang mengelami bintitan memang akan mengganggu fungsi penglihatan dan tentunya menurunkan visual penampilan. Tidak jarang orang yang rasa percaya dirinya menurun akibat matanya mengalami bintitan. Selain itu, mata bintitan juga dapat menyebabkan iritasi mata, penglihatan yang kabur, warna kulit memerah serta kondisi inflamasi.

Umumnya kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja tanpa mengenal batasan atau golongan usia. Mata yang mengalami bintitian sendiri biasanya akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Beberapa penanganan yang efektif juga dapat membantu mata yang mengalami bitntinan agar dapat dengan cepat untuk pulih. Kondisi ini tidak terlepas dari beberapa faktor yang menjadi penyebab mata mengalami bintitan.

Pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa faktor yang menjadi penyebab mata mengalami bintitan. Faktor-faktor inilah yang dapat di hindari agar mata terhindar dari gejala bintitan dan dapat melakukan penanganan yang tepat untuk mengatasinya. Simak penjelasannya berikut ini.

Mata Bintitan

Beberapa Faktor Penyebab Mata Mengalami Bintitan

Mata bintitan atau dalam istilah lain di kenal dengan sebutan hordeolum atau stye. Pada dasarnya bintitan adalah kondisi ketika muncul bintil yang menyakitkan yang mirip dengan jerawat atau bisul yang tumbuh di tepian kelopak mata. Secara umum, mata yang mengalami bintitan dapat di sebabkan oleh infeksi bakteri dan biasanya hanya akan muncul pada salah satu kellopak mata saja. Kondisi ini umumnya lebih sering terjadi pada di kelopak mata bagian luar.

Proses terjadinya mata bintitan sendiri akibat adanya benda asing yang atau kotoran yang menyumbat kelenjar minyak pada kelopak mata. Penyumbatan yang terjadi pada kelenjar minyak yang ada pada kelopak mata tersebut menyebabkan mata mengalami pembengkakan dan seperti mengganjal mata, serta seringkali menimbulkan rasa sakit.

Beberapa kasus yang jarang terjadi menyebutkan bahwa bintitan juga dapat terjadi pada bagian dalam kelopak mata. Tentunya, bintil yang tumbuh di bagian dalam kelopak mata akan jauh lebih menyakitkan dari pada buntil yang tumbuh di luar kelopak mata. Meskipun akan sedikit menganggu penampilan dan pandangan, namun kondisi ini umumnya tidak akan berbahaya bagi fungsi penglihatan.

Penyebab Mata Mengalami Kondisi Bintitan

Sebagai mana yang telah di singgung di atasm bahwa sanya beberapa faktor dapat menjadi penyabab mata mengalami kondisi bintitan. Untuk lebih jelasnyam, berikut adalah beberapa faktor penyebab kondisi tersebut.

  1. Bakteri Staphylococcus

Jenis Bakteri staphylococcus merupakan golongan bakteri yang umumnya hidup di kulit tanpa menyebabkan penyakit. Bakteri inilah yang akan menyebabkan penyumbatan yang terjadi pada kelenjar minyak yang ada di kelopak mata. Selain itu penyumbatan tersebut juga akan menyebabkan peradangan pada kelopak mata. akibatnya selain pembengkakan, rasa perih pada mata juga akan muncul.

  1. Sel Kulit Mati

Pada dasaranya setiap dari sel yang ada di seluruh bagian dari tubuh manusia akan mengalami regenerasi di mana sel yang baru akan menggantikan sel yang sudah lama. Kondisi ini merupakan siklus normal dan alami. Namun beberapa kondisi pelepasan sel lama atau sel mati dapat mempengaruhi kondisi kesehatan, salah satunya menyebakan mata bintitan. Sebab sela kulit mati juga berpotenis menyumbat kelenjar minyak pada mata sehingga sel kulit mati menumpuk  dan menggumpal dan menyebabkan infeksi.

  1. Kotoran

Selain bakerti dan sel kulit mati, kotoran juga menjadi salah satu penyebab umum mata mengalami bintitan. Kotoran pada mata tersebut dapat muncuk dari dalam tubuh ataupun dari luar tubuh. Umumnya kotoran yang berasal dari luar tubuh lebih sering menyebabkan mata bintitan. Sama halnya seperti kedua faktor di atas, kotoran juga berpotensi menyumbat kelenjar minyak pada mata sehingga pembengkakan pada kelopak mata tidak dapat di hindarkan.

Faktor Risiko Penyabab Mata Bintitan

Selain beberapa faktor penyabab mata bintitan di atas, ada beberapa faktor lain yang seringkali dapat menyebabkan mata mengalami kondisi bintitan. Yakni sebagai berikut.

  • Lalai menjaga kebersihan
  • Menyentuh mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu
  • Memakai lensa kontak tanpa membersihkanya terlebih dahulu
  • Kebiasaan tidur menggunakan make up
  • Memakai kosmetik yang sudah kadaluarsa
  • Mengalami blefaritis atau peradangan kronis pada kelopak mata
  • Terkena rosacea, yaitu penyakit kulit yang di tandai dengan muka dan hidung yang memerah.
  • Mengalami stress
  • Perubahan hormon
  • Riwayat penyakit seperti, eksim dan kanker kulir hingga koleterol.

Bintitan pada dasarnya merupakan salah satu kondisi di mana kelopak mata mengalami pembengkakan. Pembengkakan tesebut akan mengakibatkan benjolan pada kelopak mata yang menyerupai bisul atau jerawat yang memerah. Umumnya kondisi ini mucul di sertai dengan adanya rasa perih atau rasa akit. Kondisi ini terjadi akibat peradangan akibat bakteri, atau penyumbatan pada kelenjar minyak pada mata akibat sel kulit mati ataupun debu dan kotoran. Namun beberapa faktor lain seperti riwayat beberapa penyakit, stress, perubahan hormon hingga kosmetik juga dapat menyebabkan kondisi mata bintitan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai beberapa faktor yang menjadi penyebab mata mengalami kondisi bintitan. Selain bakteri yang menjadi faktor umum mata bintitan, lalai akan kebersihan juga menjadi faktor yang perlu di perbaiki untuk mencegah mata agar tidak mengalami kondisi bintitan hingga gangguan penglihatan lainya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Alodokter
Prosedur Operasi Penyakit Mata Glaucoma

Prosedur Operasi Penyakit Mata Glaucoma

Hallo Kawan Mama, Glaucoma adalah salah salah satu dari sekian banyak penyakit mata atau gangguan penglihatan yang sangat berbahaya bagi kondisi kesehatan mata. Sebab kondisi mata yang mengalami penyakit glaucoma akan berdampak pada fungsi penglihatan yang kian menurun. Bahkan beberapa kasus menyabutkan bahwa penyakit glaucoma dapat menyebabkan kebutaan bagi penderitanya. Sampai saat ini, belum di temukan metode pengobatan glaucoma selain operasi. Sementara iru, pada kondisi ini, ada beberapa prosedur operasi penyakit glaucoma yang harus di lakukan.

Di lansir dari laman WHO, setidaknya ada 2,2 miliar orang di dunia mengalami gangguan penglihatan jarak dekat dan jarak jauh. Setengah dari kasus tersebut beluk di tangani dan masih dapat di cegah perkembanganya. Untuk mencegah hal tersebut tentu memriksakan kondisi mata terlbih dahulu. Namun survei menyebutkan bahwa 850 responden di 6 negara asia tenggara, 45% warga Indonesia belum pernah memeriksakan kondisi matanya.

Penyakit glaucoma pada dasarnya dapat di derita oleh siapa saja tanpa mengenal batasan usia. Meskipun demikian, penyakit glaucoma lebih sering terjadi pada  orang dengan usia lanjut, yakni 40 tahun ke atas dan lebih rentan dan lebuh banyak di alami pada dusia 60 tahun ke atas. Kendati demikian, anak-anak dan orang dewasa juga perlu berhati-hati akan kondisi ini. Sementara itu, pengobatan penyakit glaucoma sendiri masih belum di ketahui dengan pasti selain melakukan operasi.

Pada tahap awal kemuculan penyakit glaucoma, penyakit glaucoma yang ringan masih dapat di cegah dengan penanganan yang efektif. Namun penyakit glaucoma yang parah hanya dapat di atasi dengan melakukan operasi. Metode operasi sendiri meliputi beberapa prosedur yang harus di lakukan untuk melakukan operasi terhadap penyakit mata glaucoma. nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas menganai beberapa prosedur operasi untuk mengatasi penyakit glaucoma. Berikut adalah penjelasannya.

Penyakit Glaukma

Prosedur Operasi Penyakit Mata Glaucoma

Penyakit galukoma adalah jenis penyakit ini berhubungan dengan kerusakan saraf-saraf optic yang ada di mata. Saraf optic terebut pada dasarnya merupakan pelaspis bagian belakang mata, serta memiliki fungsi untuk mengirimkan sinyal yang telah di tangkap oleh mata kepada otak. Kerusakan pada saraf-saraf optic tersebut terjadi akibat adanya peningkatan tekanan pada bola mata yang terjadi secara berlebihan. Kondisi inilah yang akan menganggu dan mempengaruhi fungsi penglihatan.

Peningkatan tekanan yang terjadi pada bola mata tersebut dapat di sebabkan oleh beberapa faktor. Seperti produksi cairan mata atau aqueous humuor yang humuor, atau saluran pembuangan cairan pada mata yang terhambat atau tersumbat sehigga mambuat cairan mata tidak dapat terbuang dan menumpuk. Dua kondisi tersebut menjadi penyabab paling umum yang mengakibatkan paningkatan tekanan pada bola mata.

Sementara itu, glaucoma sendiri merupakan penyakit yang menjadi penyebab terjadinya kebutaan kedua terbanyak  di dunia setalah penyakit katarak. Bahkan ada 4 hinnga 5 orang dari 1.000 orang di Indonesia yang menderita penyakit glaucoma. Meskipun terbilang jarang terjadi, namun tetap saja perlu berhati-hati akan kondisi penyakit yang satu ini.

Operasi Penyakit Glaucoma

Operasi glaucoma merupakan prosedur operasi berupa pembedahan yang di lakukan untuk menangani penyakit glaucoma. Metode ini merupakan bagian penting dari pengobatan glaucoma karena hanya operasi bedah yang baru di di temukan dan di ketahui hanya dapat menengani mata yeng terserang penyakit tersebut. Dengan melakukan prosedur operasi maka kerusakan pada saraf optic akibat penyakit glaucoma dapat di kurangi.

Sebab apabila penyakit glaucoma tidak segera di tangani, maka besar kemungkinan kondidi glaucoma dapat berkembang lebih buruk hingga berakhir kebutaan bagi penderitanya. Untuk itu, tujuan prosedur operasi di lakukan agar tekanan pada bola mata dapat di kurangi sehingga menurun, serta mengurangi ras sakit apada mata akibat penyakit glaucoma.

Waktu Untuk Melakukan Operasi Glaucoma

Pada dasarnya, operasi bukan menjadi pilihan utama untuk mengatasi penyakit glaucoma. Penderita penyakit glaucoma umumny akan di sarankan untuk melakukan operasi apabila penanganan-penanganan biasa tidak membuahkan hasil. Pada kondisi di manata penyalit glaukom masih dalam taap ringan, umumnya dokter akan menyarankan terlebih dahulu untuk menggunakan obat tetes mata. Obat tersebut akan berfungsi menurunkan tekanan pada bola mata.

Namun apabila penmggunaan obat tetes mata sudah tidak lagi dapat memperbaiki mata yang mengalami penyakit glaucoma. Maka dokter akan menyarankan untuk melakukan prosedur operasi penyakit glaucoma. Pasien yang juga memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi atau detak jantung tidak beraturan, maka di sarankan juga untuk melakukan prosedur operasi. Prosedur operasi akan di lakukan apabila kondisi mata sudah tidak terkendali dan tidak memungkinkan di tangani dengan obat tetes mata.

Prosedur Operasi Penyakit Glaucoma

Pelaksanaan operasi penyalit glaucoma sendiri, pada dasarnya di bagi menjadi du bagian. Yakni metode operasi laser dan metode operasi pembedahan trabekulektomi. Operasi laser merupakan metode pilihan pertama yang seringkali di gunakan oleh dokter untuk menangani glaukoma. Dan apabila metode operasi laser tidak membuahkan hasil sesuai dengan target, maka dokter akan melakukan metode operasi pemebedahan.

Smentara itu, operasi laser sendiri umumnya di bagi menjadi 4 jenis tindakan, yakni.

  • Argon laser trabeculoplasty (ALT)
  • Selective laser trabeculoplasty (SLT)
  • Laser peripheral iridotomy (LPI)
  • Laser cyclophotocoagulation

Jika ke empat jenis tindakan di atas tidak memberikan hasil yang siginifikan, maka dokter akan menyarankan untuk melakukan tindakan operasi bedah trabekulektomy atau insisi mata. metode tersebut berupa pembuatan sayatan kecil pada bagian sklera mata atau bagian putih pada bola mata. sayatan tersebut akan berfungsi sebagai jalur keluarnya cairan dari bola mata. bahkan tingkat keberhasilan metode ini mencapai angka 70-90%.

Diagnosis Penyakit Glaucoma

Sebelaum melakukan prosedur operasi, umumnya dokter akan melakukan langkah pemeriksaan untuk mendiagnosis dan mengetahui kondisi mata. Hal ini juga akan memberitahu kondisi serta keparahan mata yang mengalami penyakit glaucoma. Delain itu dengan mendiagnosis kondisi mata dokter akan mengetahui langkah seperti apa yang di butuhkan atau operasi apa yang cocok untuk kondisi mata tersebut. berikut adalah beberapa metode untuk mendiagnosis kondisi mata.

  • Pemeriksaan tekanan bola mata (tonometry)
  • Evaluasi struktur saraf mata
  • Pemeriksaan luas lapang pandang (perimetri)
  • Pemeriksaan sudut balik mata depan (gonioskopi)

Tatalaksana Operasi Penyakit Glaucoma

Pada dasarnya, prosedur operasi penyakit glaucoma sama halnya dengan operasi mata lainya. yakni menggunakan mikroskop untuk membuat struktur bola mata terlihat lebih jelas.  Dalam pelaksanaan prosedur operasi penyakit glaucoma tentu ada langkah-langkah yang harus di lakukan yang sudah menjadi aturan tatalaksana operasi. Berikut adalah langkah-langkah prosedur yang akan di jalani selama proses operasi berlangsung.

  1. Pertama dokter akan memberikan obat anestasi atau obat bius local pada bola mata dan area sekitar bola mata. hal ini bertujuan supaya pasien tidak merasakan sakit saat prosedur operasi penyakit glaucoma berlangsung.
  2. Kedua dokter akan menggunakan mikroskop yang sudah di lengkapi dengan lampu celah untuk melihat struktur bola mata agar lebih jelas selama proses operasi berlangsung.
  3. Operasi biasanya akan berlangsung selama 45-75 menit saja. Hal ini juga tergantung dari jenis operasi yang di lakukan. terkadang pasien masih dapat merasakan bola mata yang di sentuh, namun tidak ada rasa sakit yang muncul sama sekali. Namun jika ada gejala atau kondisi yang tidak nyaman atau tidak normal, maka sebaiknya segera beritahu dokter.

Tatalaksana prosedur operasi penyakit glaucoma umumnya membutuhkan waktu untuk proses pemulihan. Terkadang waktu pemulihan yang di butuhkan bervariasi tergantung dengan usia, aktivita hingga tipe penyakit glaucoma yang di alami oleh pasien. Namun pada umumnya, sebagian besar pasien penderita penyakit glaucoma dapat melakukan operasi tanpa harus rawat inap meskipun kondisi mata tetap perlu untuk di balut perban selama beberapa waktu. Dan setelah operasi di lakukan, umumnya pasien di minya untuk menhindari berbagai hal yang dapat membahayakan mata.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai prosedur operasi penyakit mata glaucoma. Meskipun operasi menjadi satu-satunya metode untuk mengobati penyakit glaucoma, tarutama dalam kondisi yang parah, namun tentunya hal tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karenanya, sebaiknya lebih berhati-hati lagi menjaga kesehatan mata. Pastikan rutin untuk memeriksakan kondisi mata agar dapat mencegah kondisi glaucoma.

Sumber :

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • jec
Cara Mendiagnosis Penyakit Mata Glaukoma

Cara Mendiagnosis Penyakit Mata Glaukoma

Hallo Kawan Mama, Penyakit glaukoma adalah salah satu penyaktit yang menyerang mata dan sangat berbahaya bagi mata. Beberapa kondisi seperti terganggunya fungsi penglihatan hingga kebutaan dapat terjadi pada mata yang mengalami penyakit glaukoma. Sementara itu, belum di ketahui dengan pasti obat herbal atau alami untuk menobati glaukoma. Untuk saat ini, prosedur pelaksanaan operasi penyakit glaukoma menjadi satu-satunya metode untuk mengatasi penyakit glaukoma yang menyerang mata. namun sebeleum itu di lakukan, ada beberapa cara untuk mendiagnosis penyakit glaukoma.

Pada dasarnya, kebanyakan orang masih asing dan belum mengetahui bahwa glaukoma adalah penyakit berbahaya yang dapat mengancam fungsi penglihatan. Namun, faktanya glaukoma adalah salah satu gangguan penglihatan atau penyakit mata yang berisiko dapat menyababkan penderitanya mengalami kebutaan. Bahkan glaukoma menjadi penyakit yang menyebabkan kebutaan terbanyak yang berada di urutan kedua setelah penyakit katarak.

Pada tahap awal kemunculan glaukoma sendiri, tidak banyak pasien yang menyadarinya. Karena memnag kemunculan dari penyakit glaukoma tidak akan terlelu memberikan dampak yang signifikan pada penderitanya. Tidak jarang pasien dan sokter mendapati penyakit ini sudah dalam kondisi yang parah. Sebab dalam kondisi tersebut, dampak atau efek samping dari glaukoma baru akan menimbulkan gejala-gejala yang signifikan.

Untuk penangananya sendiri, sampai saati ini prosedur operasi menjadi satu-satunya metode yang dapat mengatasi penyakit glaukoma, terutama dalam kondisi yang parah. Sementara itu, untuk melakukan prosedur operasi sendiri, ada beberapa cara yang harus di lalui terlabih dahulu. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai cara mendiagnosis penyakit glaukoma. Berikut adalah penjelasannya.

Penyakit Glaukoma

Cara Mendiagnosis Penyakit Mata Glaukoma

Berdasarkan data dari WHO, setidaknya ada 2,2 miliar orang di dunia mengalami gangguan penglihatan jarak dekat dan jarak jauh. Setengah dari kasus tersebut beluk di tangani dan masih dapat di cegah perkembanganya. Untuk mencegah hal tersebut tentu memriksakan kondisi mata terlbih dahulu. Namun survei menyebutkan bahwa 850 responden di 6 negara asia tenggara, 45% warga Indonesia belum pernah memeriksakan kondisi matanya.

Penyakit glaukoma merupakan sejenis gangguan penglihatan atau penyakit mata di mana mata mengalami kerusakan pada bagian saraf-saraf optik. Kondisi tersebut terjadi akibat adanya peningkatan tekanan pada bola mata, sehingga mengakibatan kontraksi yang membuat saraf optik tidak kuat menahan beban sehingga mengalami kerusakan. Akibatnya, seiring pertumbuhan dan perkembangan glaukoma, perlahan fungsi dan ketajaman mata akan semakin menurun.

Gejala Penyakit Glaukoma

Pada tahap awal di mana glaukoma masih cukup ringan, kebanyakan dari penderita glaukoma tidak akan menyadari adanya glaukoma pada mata. Namun ketika kondisi glaukoma pada mata kian memburuk dan dalam tahap yang serius maka gejala-gejala akan mulai di rasakan. Umumnya mata yang mengalami glaukoma akan muncul beberapa gejala sebagai berikut.

  1. Mata memerah
  2. Nyari pada mata
  3. Sakit kepala
  4. Melihat bayangan lingkaran pada sekeliling cahaya
  5. Rasa mual hingga muntah
  6. Mata berkabut, terutama pada bayi
  7. Penglihatan yang makin menyempit hingga akhirnya tidak dapat melihat obyek sama sekali.

Diagnosis Penyakit Glaukoma

Setelah mengetahui gejala-gejala dari muculnya penyakit glaukoma yang menyeang mata, maka kamu dapat pergi ke dokter untuk mengetahui kondisi mata kamu. Dalam mendiagnosis mata yang terkena penyakit glaukoma, ada beberapa tahap pemeriksaan yang perlu di lakukan agar dapat mengetahui dengan pasti kondisi pada mata dengan lebih detail. Berikut adalah langkah pemeriksaan atau beberaoa cara untuk mendiagnosis penyakit glaukoma.

  1. Pemeriksaan Tekanan Bola Mata (Tonometry)

Pemeriksaan tekanan bola mata atau biasa di kenal dengan tonometry di lakukan sebagai upaya untuk mengukur dan mengetahui tekanan pada bola mata. Umumnya, obat tetes anestasi akan di gunakan untuk membuat mata baal. Pemeriksaan tersebut dapat di lakukan dengan Applanasi Goldman menyentuh sebagian kecil bola mata) atau dengan semburan udara. Kisaran tekanan mata dama kondisi normal adalah 10-12 mmHg. Pemeriksaan tersebut akan menunjukkan angka yang lebih tepat.

  1. Evaluasi Struktur Saraf Mata

Metode evaluasi struktur saraf mata umumnya dapat di lakukan secara manual maupun dengan alat pemeriksaan. Pemeriksaan ini sendiri biasanya akan di lakukan minimal 1 hingga 2 kali dalam setahun. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah sebagai evaluasi saraf mata untuk melihat ada tidaknya tanda-tanda glaukoma, atau sebagai evaluasi progresivitaa penyakit. Terkadang pemeriksaan ini menggunakan obat tetes midrasil untuk melebarkan anak mata (pupil) sehingga detail saraf mata dapat terlihat jelas.

Penggunaan obat tersebut akan membuat penglihatan buram dan silau hanya sementara, dan akan pulih selang beberapa waktu. Selain itu, terdapat beberapa pemeriiksaan tamabahan untuk menunjang keakuratan pemeriksaan struktur saraf mata. Di anatarnya adalah,

    • Heidelberg Retina Tomography (HRT) berupa pemeriksaan yang akan menghasilkan gambaran 3D dan beresolusi tinggi dari saraf mata. pemeriksaan ini akan membantu menilai kerusakan serabut saraf mata.
    • Optikal Coherence Tomography (OCT) merupakan alat untuk mengukur pantulan sinar laser untuk menilai struktur 3D dari serabut mata. OCT dapat membantu mendiagnosis glaukoma lebih dini dari pemeriksaan luas penglihatan.
  1. Pemeriksaan Luas Lapang Pandang (Perimetri)

Pemeriksaan luas lapang pandang atau yang biasa di sebut perimetri merupakan pemeriksaan luas penglihatan berupa pemetaan daerah yang bisa di lihat oleh pasien. Metode pemeriksaan ini akan memabntu menilai tingkat keparahan glaukoma, serta untuk mengetahui evaluasi terapi glaukoma. Pemeriksaan ini sendiri harus di lakukan dengan kondisi yang tenang dan penuh dengan konsentrasi.

Terkadang, dalam pemeriksaan ini di butuhkan pemeriksaan serial untuk mengetahui baseline atau gambaran defek yang di tampilkan menetap. Pemeriksaan ini umumnya di lakukan 1-2 kali dalam setahun. Perimetri ini  juga di lakukan apabila tekanan darah sudah terkontrol untuk menilai progresivitas.

  1. Pemeriksaan Sudut Bilik Mata Depan (Gonioskopi)

Metode pemeriksaan sudut bilik mata depan atau yang biasa di sebut Gonioskopi merupakan prosedur diagnostic secara rutin untuk mambantu mengevaluasi kondisi saluran drainase untuk menentukan tiupe glaukoma. Sudut glaukoma sendiri terbagi menjadi sudut terbuka dan sudut tertutup. Selain itu, pemeriksaan juga akan di lakukan setelah pasien di beri obat tetes anestesi untuk membuat mata baal.

Motde pemeriksaan ini akan di lakukan dengan menggunakan lensa kontak genioskopi yang akan di tempelkan pada bola mata. Dalam pelaksanaannya, pemeriksaan ini terbilang sangat aman dan tidak akan menimbulakn rasa sakit ataupun efek samping yeng membahayakan kesehatan mata.

  1. Pemeriksaan Ketebalan Kornea Mata (Pekimetri)

Pemeriksaan ketebalan kornea mata atau yang biasa di sebut pekimetri merupakan metode atau alat untuk mengukur ketebalan kornea atau jaringan bening yang berada di bagian terdepan bola mata. Penting untuk melakukan pemeriksaan ini pali tidak sekali untuk mengatahui ketebalan kornea yang dapat mempengaruhi perhitungan tekanan bola mata. apabila korena lebih tebal dari batas normal, maka pengukuran bola mata dapat menunjukkan hasil yang lebih tinggi dari biasanya.

Pada dasaranya, pemeriksaan skrining glaukoma tidak haru di lakukan bersamaan atau dalam satu waktu. Pada tehap pemeriksaan awal, biasanya hanya meliputi pemeriksaan tekanan bola mata dan penilaian bentuk saraf mata. Setelah itu, dokter akan kemudian akan menentukan pemeriksaan apa yang perlu untuk di lakukan berdasarkan hasil pemeriksaan awal dan juga beberapa faktor risiko yang di miliki oleh pasien glaukoma. Pemeriksaan yang di lakukan memang terlihat banyak, sebab untuk mengetahui atau mendiagnosis glaukoma tidak selalu mudah.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai cara mendiagnosis penyakit mata glaukoma. pemeriksaan untuk mendiagnosis glaukoma memang terbilang cukup banyak langkah yang harus di lakukan. meskipun demikan, pemeriksaan tersebut di lakukan untuk mengetahui hasil pasti dan kondisi mata yang mengalami glaukoma dengan lebih detail. Dengan begitu, dokter juga akan mengetahui tatalaksana penanganannya.

Semoga tulisan ini dapat memabantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • jec.co.id