Risiko Akibat Kondisi Mata Minus Atau Rabun Jauh

Risiko Akibat Kondisi Mata Minus Atau Rabun Jauh

Hallo Kawan Mama, Jika kamu adalah seseorang yang memiliki kondisi mata minus, maka sebaiknya segera atasi dengan melakukan langkah pengobatan atau perawatan mata. Pasalnya, bila kondisi mata minus di biarkan, maka kondisi tersebut dapat menyebabkan kondisi penglihatan semakin memburuk hingg risiko komplikasi akibat mata minus. Karenanya, penting untuk merawat dan rajin untuk periksa kondisi mata pada dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

Mata minus atau rabun atau dalam istilah medis di sebut miopia merupakan salah satu kelainan atau gangguan pada fungsi penglihatan. Umumnya penderita mata minus akan mengalami kondisi di mana mata masih dapat melihat objek yang letaknya dekat. Namun pada objek yang letaknya jauh, mata tidak dapat melihat objek tersebut sehingga pandangan menjadi tidak jelas atau kabur. Pada kondisi normal, bayangan dari objek jatuh tepat focus pada retina. Namun dalam kondisi mata minus, bayangan yang jatuh tidak tepat pada retina, melainkan jatuh di depan retina. Kondisi inilah yang menyebabkan mata tidak dapat melihat objek yang letaknya jauh. Apabila di biarkan berlangsung begitu saja, kondisi ini dapat mejadi semakin parah akibat beberapa faktor yang tidak kita sadari.

Pada seseorang yang mengalami kondisi mata minus, membuat mata memerlukan adanya alat bantu penglihatan agar dapat melihat objek yang letaknya jauh. Kaca mata atau lensa kontak adalah alat abntu penglihatan yang biasa di gunakan oleh penderita mata minus. Namun tentunya perlu adanya langkah perawatan atau pengobatan agar kondisi mata minus tidak dapat bertambah parah. Berikut ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa risiko akibat mata minus atau rabun jauh.

Beberapa Risiko Komplikasi Akibat Kondisi Mata Minus Atau Rabun Jauh

Risiko Akibat Kondisi Mata Minus Atau Rabun Jauh

Pada dasarnya, agar dapat melihat dengan jelas, ada dua bagian dari mata yang harus berfungsi dengan baik. Yaitu kornea mata dan juga lensa mata. Kondisi mata normal pada kedua bagian mata yang berfungsi memfokuskan cahaya yang di lengkungkan halus seperti permukaan kelereng. Bentuk ini akan membiaskan (me-refraksikan) cahaya yang masuk sehingga dapat jatuh tepat pada retina. Kondisi mata minus memiliki bola mata dengan tekstur yang lebih panjang sehingga cahaya yang masuk tidak dapat di refraksikan ke retina.

Untuk mengetahui kondisi ketajaman mata akan di ukur dengan system Snellen. Umumnya dokter mata akan menggunakan phoropter yang merupakan alat pengukur tingkat keminusan mata. Pengecekan lensa tidak hanya di lakukan sekali, melainkan di ganti hingga mendapatkan hasil visual yang paling tajam bagi penderita mata minus atau rabun jauh. Pasien akan di minta untuk melihat grafik Snellen yang berisi sebelas baris huruf capital. Semakin kebawah, huruf akan semakin kecil.

Di lansir dari laman Sehatq Mata orang normal, biasanya angka Snellen akan mencapai 20/20. Angka tersebut menunjukkan bahwa mata dapat melihat dengan jelas pada objek dengan jarak hingga 60 kaki atau 18 meter. Penderita mata minus atau rabun jauh akan memiliki angka yang lebih besar, yakni 20/60. Angka ini menunjukkan seseorang dapat melihat dengan jelas pada jarak 20 atau 6 meter saja. kondisi mata minus atau rabun jauh jika di biarkan akan semakin bertambah parah dan menyebabkan beberapa risiko kondisi mata yang berbahaya.

Berikut ini adalah beberapa risiko mata minus atau rabun jauh.

  1. Retina Yang Terlepas

Penderita mata minus atau rabun jauh yang memiliki ukuran minus yang cukup tinggi berpotensi akan mengalami risiko kondisi mata di mana retinanya terlepas (ablasio mata). Bahkan dalam sebuah peelitian yang terbit pada Journal of The Association  of Basic Medical science menyebutkan bahwa orang dengan ukuran minus mata ukuran -3,5 D hingga -7,49 D ke aras berisiko mengalami kerusakan pada retina yang mengarah pada ablasio retina.

Penelitian dalam jurnal Clinical Picture menyebutkan bahwa risiko lepasnya retina mata lebih tinggi pada penderita miopi atau mata minus karena kelainan mata yang cenderung parah. Akibat bentuk bola mata yang memanjang, risiko ablasio mata semakin tinggi. Karena kondisi minus mata yang tinggi akan manyebabkan retina semakin menipis hingga berisiko robek dan terlepas. Bahkan penelitian tersebut menyebutkan ukuran mata minus tinggi mencapai 15 hingga 200 kali lebih besar di bandingkan dengan mata normal.

  1. Myopic Maculopathy

Selain risiko ablasio mata atau retina yang terlepas, mata dengan ukuran minus tinggi juga berpitensi mengalami risiko Myopic maculopathy. Myopic maculopathy adalah kondisi di mana macula tidak dapat berfungsi dengan normal. Macula sendiri merupakan bagian dari mata yang berfungsi membuat pandangan menjadi tajam hingga detail pada warna dan bagian lainya. mata minus memiliki bola mata yang memanjang sehingga menyababkan menurunnya fungsi macula secara sigifikan akibat perubahan pada sel atau degenderasi macula.

Seseorang yang memiliki mata minus tinggi jika di biarkan akan mengalami kondisi degdnerasi makula. Kondisi ini akan menyebabkan hilangnya penglihatan di bagian tengah (Central Vission Loss). Pada sebuah riset yang yang telah terbit dalam jurnal Optometry and Vision Science menyebutkan bahwa setiap kenaikan -01,00 risiko terkena myopic maculopathy akan meningkat hingga mencapai 67 %.

  1. Glaucoma

Penderita mata minus juga berpotensi mengalami riskio kondisi glaucoma. Glaucoma sendiri pada dasarnya merupakan mata yang mengalami kerusakan akibat tekanan pada bola mata yang meningkat. Umumnya, peningkatan tekana tersebut terjadi akibat gangguan pada system aliran cairan mata hingga menyebabkan kerusakan saraf mata. Pada dasarnya, setiap mata memiliki system aliran cairan mata atau Aqueous Humour ke dalam pembuluh darah yang juga berfungsi menjaga bentuk mata dan mensuplai nutrisi hingga membersihkan kotoran mata.

Mata yang mengalami gangguan akan menyebabkan adanya penimbunan cairan aqueous  humour dan meningkatkan tekana bola mata (hipertensi ocular) yang kemudian akan merusak saraf optic. Meski tidak selalu mengalami kondisi macula, nemun penderita mata minus memiliki risiko tinggi akan glaucoma. Kondisi ini membuat penderitanya membutuhkan bantuan medis atau dokter untuk mengatasinya. Apabila tidak sgera di atasi, maka kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan permanen.

  1. Katarak

Salah satu kondisi kelainan mata atau gangguan penglihatan yang paling serung terjadi akibat mata minus adalah katarak. Mata minus atau rabun jauh dapat menyebabkan kondisi belakang lensa atau bagian tengah lensa berkeruh. Pada bagian tengah lensa yang mengalami pengeruhan tersebut di sebut dengen kondisi katarak nuklir. Sedangkan bagian belakang lensa yang mengalami pengeruhan di sebut dengan istilah katarak subcapsular posterior.

Umumnya, bentuk dari bola mata yang memanjang akibat kondisi mata minus atau rabun jauh akan mempengaruhi kualitas cairan dalam lensa. Hal tersebut akan berdampak pada daya retraktif lensa yang mengatur focus penglihatan. Menurut dokter Tjahjono D Gondhowiarjo  dari Rumah Sakit Mata JEC Kedoya, Jakarta barat menyebutkan bahwa “Proses katarak makin cepat pada mata dengan kondisi minus tinggi.

Kondisi katarak pada dasarnya dapat di atasi tanpa operasi, melainkan dengan menjaga kebutuhan nutrisi, membatasi asupan gula dan melindungi mata dari sinar UV. Namun dalam kondisi yang cukup parah, kataral memerlukan langak operasi untuk menyembuhkan dan membuat kondisi mata menjadi pulih. Penanganan yang terlambat dapat menyebabkan pemderitanya mengalami kebutaan.

Kondisi mata minus sebenarnya tidak akan bertambah parah apabila di rawat dengan baik dan rajin melakuakan control untuk menjaga kondisi mata. Hindari menggunakan kaca mata yang tidak sesuai, karena hal tersebut berpotensi menyebabkan kondisi mata minus semakin tinggi. kondisi mata minus dapat di ketahui dengan menggunakan grafik Snellen dan phoropter. Angka yang muncul dapat menjadi patokan untuk menggunakan kaca mata atau lensa dengan ukuran yang sesuai. Jika tidak ingin menggunakan kaca mata, kamu bisa mengobati kondisi mata minus dengan melakukan operasi LASIK atau PRK.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai risiko kondisi mata minus atau arabun jauh. Sayangai mata kamu mulai sekarang dengan menjaga dan merawat serta rajin memeriksa agar kondisi mata tidak memburuk dan terhindari dari penyakit mata yang berbahaya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Health.kompas
  • Sehatq
Gejala Kondisi Mata Minus Atau Rabun Jauh

Gejala Kondisi Mata Minus Atau Rabun Jauh

Hallo Kawan Mama, Apakah kamu salah satu dari orang yang memiliki gangguan penglihatan? Gangguan penglihatan memang menjadi hal yang cukup umum dan tidak sedikit orang yang mengalaminya. Salah satu kondisi gangguan penglihatan yang paling umum terjadi adalah mata minus rabun jauh. Jika terjadi gangguan pada penglihatan kamu dapat mengetahuinya melalui gejala-gejala yang muncul. Mata yang tengah mengalami kondisi mata minus dapat di ketahui dari beberapa gejala yang muncul.

Mata minus atau rabun jauh atau dalam istilah medis di kenal dengan sebutan miopia adalah salah satu dari banyaknya gangguan penglihatan yang banyak di alami oleh orang pada umumnya. Umumnya, kondisi ini berupa adanya gangguan penglihatan yang membuat mata tidak dapat melihat objek yang letaknya jauh. Namun pada objek yang dekat, mata masih dapat melihat dengan normal. Pada objek yang letaknya jauh, mata tidak dapat melihat dengan jelas atau pandangan pada objek yang terlihat kabur atau blur. Pada kondisi mata normal, cahaya atau bayangan dari objek akan jatuh tepat pada retina. Sedangkan dalam kondisi mata minus, atau rabun jauh, bayangan dari objek tidak jatuh tepat pada retina, melainkan jatuh di depan retina. Hal inilah yang membuat mata tidak dapat melihat objek yang letaknya jauh.

Kondisi mata minus atau rabun jauh mengharuskan penderitanya membutuhkan bantuan alat bantu penglihatan baik kaca mata maupun lensa kontak. Dalam kondisi mata minus yang cukup parah, maka membutuhkan bantuan medis atau dokter atau bahkan operasi LASIK untuk mengobatinya. Namun kondisi ini dapat di cegah ketika mengetahui gejala yang muncul. Pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa gejala mata minus atau rabun jauh. Karena dengan mengetahui gejala yang muncul, kondisi mata minus dapat segera di cegah.

Beberapa Gejala Mata Minus Atau Rabun Jauh

Gejala Mata Minus Atau Rabun Jauh

Pada dasaranya, mata minus atau rabun jauh atau juga di kenal dengan istilah miopia ini merupakan salah satu kelainan refraksi mata. Sehingga pada kondisi yang cukup para, kondisi mata minus membutuhkan penanganan dari dokter atau ahli refraksi. Namun tentunya hal itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karenanya, perlu untuk di ketahui beberapa gejala yang muncul akibat gangguan penglihatan mata minus atau rabun jauh.

Mata minus adalah gangguan penglihatan yang dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batas usia. Namun kondisi ini lebih sering terjadi pada usia anak-anak. Mata minus pada anak-anak umumnya akan membuat kesulitan ketika melihat dan membaca huruf. Sedanhkan pada orang dewasa, umumnya akan membuat kesulitan melihat jalan atau rambu-rambu saat berkendara terutama pada tempat yang cahayanya kurang atau gelap.

Kadang para penderita rabun jauh tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami kondisi mata minus. Mereka cenderung menyepelekan hal tersebut dan tidak jarang orang lain yang mengetahui dan memberitahunya. Kondisi mata minus perlu segera di tangani agar gangguan penglihatan tidak semakin bertamah parah dan mata dapat kembali normal. Umumnya, gejala yang muncul di bedakan menjadi dua macam, yalni pada anak-anak dan pada orang dewasa. Berikut ada;ah penjelasannya.

  1. Gejala Kondisi Mata Minus Pada Anak-Anak

Mata minus atau rabun jauh memang lebih sering dan mudah terjadi pada anak-anak. Bahkan salah satu penyebab terjadinya kondisi mata minus adalah faktor genetic atau keturunan. orang tua yang memiliki riwayat mata minus, maka anaknya berpotensi mengalami risiko mata minus. Kondisi rabun jauh pada anak-anak, umumnya akan muncul pada usia 6-14 tahun. Di lansir dari laman Boston Children Hospital, 20 % dari anak dengan usia tersebut mengalami mata minus. Berikut adalah gejala kondisi mata minus pada usia anak-anak.

    • Menyipitkan dan memicingkan mata ketika melihat objek jauh
    • Kesulitan untuk melihat tulisan atau gambar yang ada di papan tulis
    • Seringkali mengedipkan mata
    • Sering mengucek dan menggosok mata
    • Merasa mual setelah membaca
    • Mendekat kepada objek agar dapat melihat lebih jelas
    • Melihat ke layar gadget, buku dan TV pada jarak dekat dengan alasan agar lebih jelas
    • Mengeluh sakit kepala ketika membaca atau menonton terlalu lama
  1. Gejala Kondisi Mata Minus Pada Orang Dewasa

Meskipun kondisi mata minus lebih sering terjadi dan di alami usia anak-anak, nemun kondisi ini juga dapat di alami oleh orang dewasa. Terlabih orang dewasa saat ini lebih sering beraktivitas menggunakan gadget atau computer pada waktu yang lebih lama. Hal ini juga berpotensi menyebabkan orang tersebut mengalami gangguan penglihatan mata minus akibat radiasi dan iritasi. Karenanya, orang dewasa juga perlu mewaspadai gejala kondisi mata minus. Berikut adalah gejala kondisi mata minus pada oran dewasa.

    • Pandangan yang kabur atau tidak dapat focus melihat objek jauh
    • Memicingkan mata untuk melihat objek jauh
    • Keluhan sakit kepala akibat mata yang berkontraksi
    • Pandangan yang tidak jelas atau kabur saat mengemudikan kendaraan di malam hari
    • Otot mata yang sering tegang dan mudah kelelahan.
    • Rasa perih pada mata ketika memandang objek dalam waktu yang lama

Kapan Harus Ke Dokter

Pada dasarnya, setiap adanya gangguan kesehatan, untuk penanganan yang lebih tepat adalah segera periksakan diri ke dokter sebagai ahli di bidang kesehatan, termasuk juga kondisi gangguan penglihatan mata minus. Apabila kondisi mata sudah tidak lagi nyaman sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan solusi yang tepat.

Selain itu, pada gangguan penglihatan akibat mata minus yang lebih serius memiliki potensi manyababkan risiko hingga hilangnya fungsi penglihatan atau kebutaan. Berikut adalah gejala kondisi yang mengaharuskan untuk segera pergi ke dokter.

    • Munculnya kilatan cahaya pada satu atau kedua mata
    • Munculnya bayangan seperti tirai ketika melihat
    • Mata yang muncul floaters atau berkunang-kunang

Gangguan penglihatan berupa mata minus memang menjadi salah satu masalah yang kerap di alami oleh kebanakan orang. Umumnya, ketika ada gangguan penglihatan atau kondisi mata yang tidak beres, maka orang deasa akan langsung menyadarinya dan dapat melakukan langkah pemeriksaan. Namun pada anak-anak yang mengalami kondisi mata minus tentu masih belum mengerti terhdap hal tersebut dan terkadang hanya mengeluh saja. Nah, di sinilah tugas sebagai orang tua untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan anak-anaknya.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa gejala kondisi mata minus atau rabun jauh. Lakukan kangak pencegahan ketika gejala-gejala kondisi mata minus mulai muncul. Penanganan cepat dan tepat akan mencegah terjadinya kondisi mata minus yang lebih serius.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Sehatq

Peluang Usaha Distributor Kacamata Anti Radiasi Kudus

Peluang usaha Agen Kacamata Anti Radiasi dari G-tren

Dibuka kerjasama untuk Reseller di kota / kabupaten Anda.

 

Lindungi Mata Putra Putri Anda dari Bahaya Radiasi Layar Televisi

agen kacamata anti radiasi

Anak Dan Orang Tua Sekarang Habiskan 6,5 Jam per Hari Di Depan Gadget !!

 

Bagaimana dengan anda? Tidak jauh berbeda bukan? Karena memang sekarang sudah jamannya gadget dan internet

Kita tidak bisa sepenuhnya meninggalkan gadget. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini sistem pembelajaran anak-anak juga via online. Tapi setidaknya kita bisa menekan resiko radiasi yang diakibatkan dari penggunaan gadget tersebut.

Tetapi Terlalu Lama Menggunakan Smartphone Bisa Berakibat Mata Minus/Plus Dan Bisa Mengakibatkan Rabun!

Simak fakta berikut ini:

MENGAPA HANDPHONE, KOMPUTER, TELEVISI DAN PERANGKAT ELEKTRONIK LAINNYA BERBAHAYA TERHADAP MATA ANDA?

Karena layar perangkat elektronik memancarkan Sinar Biru atau Blue Light yang bisa merusak lensa dan kornea mata.

Secara alami mata kita sudah dilengkapi dengan filter pada kornea dan lensa mata kita. Namun, karena tingginya tingkat radiasi dan lamanya intensitas paparan menyebabkan filter alami yang ada mata kita tidak mampu menangkal radiasi yang ditimbulkan dari sinar biru tersebut.

LALU BAGAIMANA SOLUSINYA ?

Simak Saran dari Ahlinya Berikut ini:

Salah Satu Solusinya Adalah Dengan Menggunakan Kacamata Anti Radiasi

 

KINI SAATNYA ANDA MENJADI RESELLER KACAMATA ANTI RADIASI G-TREN

Daftar Sebagai Agen Di Sini

 

 

Daftar Sebagai Agen Di Sini

 

Apa Kelebihan Kacamata Anti Radiasi G-tren?

  • Lensa Mengandung Blue Light Protection
  • Lensa anti gores dan tetap bening, meskipun sudah dipakai dalam jangka waktu lama dan berkali-kali dilap
  • Lensa terbuat dari bahan arcylic kualitas tinggi sehingga tahan goresan dan anti pecah.
  • Bisa digunakan setiap hari
  • Mengurangi pantulan cahaya saat berkendara
  • Memfilter cahaya matahari dan radiasi Gadget agar tidak merusak mata kita.

Apakah betul kacamata anti radiasi G-tren dapat memfilter blue light? Mari kita lihat video berikut ini:

 

Siapa Yang Disarankan Memakai Kacamata Anti Radiasi G-tren?

  • Anak-anak / Orang dewasa pengguna Gadget
  • Orang yang aktivitas di depan komputer
  • Pemain Game Online / Play Station
  • Sopir dan pengendara sepeda motor
  • Anda yang mempunyai aktivitas di luar ruangan

 

Daftar Sebagai Agen Di Sini

Peluang Usaha Reseller Kacamata Anti Radiasi Karanganyar

Peluang usaha Agen Kacamata Anti Radiasi dari G-tren

Dibuka kerjasama untuk Reseller di kota / kabupaten Anda.

 

Lindungi Mata Anda dari Bahaya Radiasi Layar Tablet

agen kacamata anti radiasi

Anak Dan Orang Tua Sekarang Menghabiskan 6,5 Jam per Hari Untuk Bermain Gadget !!

 

Bagaimana dengan anda? Tidak jauh berbeda bukan? Karena memang saat ini sudah jamannya gadget dan internet

Kita tidak bisa sepenuhnya meninggalkan gadget. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini sistem pembelajaran anak-anak juga via online. Tapi setidaknya kita bisa menekan resiko radiasi yang diakibatkan dari penggunaan gadget tersebut.

Tetapi Terlalu Lama Menggunakan Komputer Bisa Berakibat Mata Minus/Plus Dan Bisa Mengakibatkan Rabun!

Simak fakta berikut ini:

MENGAPA HANDPHONE, KOMPUTER, TELEVISI DAN PERANGKAT ELEKTRONIK LAINNYA BERBAHAYA TERHADAP MATA ANDA?

Karena layar perangkat elektronik memancarkan Sinar Biru atau Blue Light yang bisa merusak lensa dan kornea mata.

Secara alami mata kita sudah dilengkapi dengan filter pada kornea dan lensa mata kita. Namun, karena tingginya tingkat radiasi dan lamanya intensitas paparan menyebabkan filter alami yang ada mata kita tidak mampu menangkal radiasi yang ditimbulkan dari sinar biru tersebut.

LALU BAGAIMANA SOLUSINYA ?

Simak Saran dari Ahlinya Berikut ini:

Salah Satu Solusinya Adalah Dengan Menggunakan Kacamata Anti Radiasi

 

KINI SAATNYA ANDA MENJADI AGEN KACAMATA ANTI RADIASI G-TREN

Daftar Sebagai Agen Di Sini

 

 

Daftar Sebagai Agen Di Sini

 

Apa Kelebihan Kacamata Anti Radiasi G-tren?

  • Lensa Mengandung Blue Light Protection
  • Lensa anti gores dan tetap bening, meskipun sudah dipakai dalam jangka waktu lama dan berkali-kali dilap
  • Lensa terbuat dari bahan arcylic kualitas tinggi sehingga tahan goresan dan anti pecah.
  • Bisa digunakan setiap hari
  • Mengurangi pantulan cahaya saat berkendara
  • Memfilter cahaya matahari dan radiasi Gadget agar tidak merusak mata kita.

Apakah benar kacamata anti radiasi G-tren mampu memfilter blue light? Mari kita perhatikan video di bawah ini:

 

Siapa Yang Disarankan Memakai Kacamata Anti Radiasi G-tren?

  • Anak-anak / Orang dewasa pengguna Gadget
  • Orang yang aktivitas di depan komputer
  • Pemain Game Online / Play Station
  • Sopir dan pengendara sepeda motor
  • Anda yang mempunyai aktivitas di luar ruangan

 

Daftar Sebagai Agen Di Sini

Jenis – Jenis Kondisi Mata Juling

Jenis – Jenis Kondisi Mata Juling

Hallo Kawan Mama, Apakah kamu salah satu dari kebanyakan orang yang mengalami gangguan penglihatan? Ya, gangguan penglihatan adalah salah satu kondisi yang sering kali di alami oleh beberapa orang. Seseorang yang mengalami gengguan penglihatan pastinya sangat terganggu dan tidak nyaman akibat kondisi tersebut. salah satu dari beberapa macam gangguan penglihatan adalah kondisi mata juling. Namun, hal tersebut ternyata memiliki beberapa jenis kondisi mata juling.

Gangguan penglihatan adalah salah satu hal yang sering di alami oleh kebanyakan orang dan sangat merepotkan. Pada dasarnya mata juling adalah salah satu dari banyaknya macam gangguan penglihatan di mana posisi kedua mata tidak dapat melihat kearah yang sama pada satu objek. Mata juling atau dalam istilah medis di kenal dengan istilah strabismus ini membuat posisi salah satu mata melihat lurus kedepan sedangkan mata yang satunya mengarah kea rah lainya. kondisi ini di sebabkan oleh adanya ketidak simbangan pada otot mata sehingga mata tidak dapat berfungsi dengan baik dan seimbang. Mata juling yang tidak segera di tangani dapat berisiko menyebabkan kondisi mata malas, hingga permanen. Dalam kondisi yang lebih buruk mata juling bahkan bisa menghilangkan fungsi penglihatan.

Pada kondisi ini, pemderita mata juling memerlukan bantuan kaca mata atau lensa kontak yang khusus. Dengan menggunakan lensa prisma, penderita mata juling baru dapat melihat dengan lebih baik. Namun ternyata, kondisi mata juling sendiri memiliki beberapa jensi. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa jenis kondisi mata juling. Karena kondisi mata juling memang tidak hanya terjadi dengan kondisi yang sama.

Beberapa Jenis Kondisi Mata Juling

Jenis Kondisi Mata Juling

Mata juling umumnya lebih mudah di alami oleh usia anak-anak. Di lansir dari Children’s Ntional menyebutkan bahwa anak-anak dengan riwayat orang tua memiliki kelainan sindrom atau kondisi mata juling memiliki risiko mengalami mata juling. Kondisi ini juga sering terjadi pada anak dengan kelainan sistemik seperti kromosom atau neurologis dan lainya. Namun orang dewasa juga dapat mengalami kondisi mata juling akibat beberapa faktor.

Langkah pencegahan dan pengobatan dapat di lakukan untuk mengatasi dan menhilangkan kondisi mata juling. Seperti halnya dengan menggunakan kaca mata khusus mata juling, menggunakan obat tetes mata botulinum toksin (botox), melakukan terapi hingga melakukan operasi mata juling. Berdasarkan keadaan akibat mata juling, kondisi mata juling terbagi menjadi beberapa jenis. Secara garis besar mata juling atau strabismus di bagi menjadi dua jenis yakni strabismus horizontal dan strabismus vertical. Berikut adalah jenis dari kondisi mata juling.

  1. Strabismus Horizontal

Kondisi Strabismus horizontal juga di bagi menjadi 2 tipe, yakni esotropia dan eksotropia.

    • Esotropia

Kondisi Esotropia ini posisi bola mata tidak sejajar karena bola mata yang berputar ke arah dalam. Kondisi mata juling esotropia ini juga di bagi menjadi 3 bagian berdasarkan penyebabnya. Yakni, esotropia infatile (bawaan dari lahir), eseotropia akomodatif (terkait rabun dekat) dan esotropia karena adanya kelumpuhan saraf ke enam. Tipe esotropia melasir dari laman Cleveland Clinic strabismus tipe esotropia akomodatif biasanya di mulai pada beberapa tahun sejak si kecil lahir.

Esotropia infatile dan akomodatif adalah kondisi mata juling yang paling umum di temukan. Terutama esotropia infatile yang terjadi pada bayi usia 6 bulan dan esotropia akomodatif pada anak-anak usia 2 tahun atau lebih. Sebab faktor keturunan dan rabun jauh sangat mempengaruhi kondisi mata. Bahkan di lansir dari Children’s Natioanal bahwa anak-anak dengan riwayat keluarga yang memliki sindrom lebih berisiko untuk mengidap mata juling.

Kondisi ini menyebabkan salah satu mata melihat kearah depan sedangkan mata yang satu bergerak kea rah dalam. Akibatnya, perlu adanya usaha yang lebih agar mata dapat melihat lebih focus pada objek yang di tuju. Pada kondisi esotropia ini dapat di tangani dengan menggunakan kaca mata. Namun kamu juga dapat melakukan operasi untuk memperbaik otot mata yang mengalami gangguan.

    • Eksotropia

Eseotropia atau juga di kenal dengan esotropia intermiten merupakan kondisi mata juling di mana satu mata dapat focus kearah objek sedangkan mata yang lain mengarah ke luar. Umumnya, kondisi ini akan menimbulkan gejala berupa mata lelah, sakit kepala, penglihatan ganda, sulit membaca serta perlu menutup mata untuk melihat objek jauh atau pada cahaya yang terang.

Kondisi mata juling tipe Eksotropia ini dapat terjadi tidak hanya pada anak-anak saja. melainkan dapat juga di alami oleh semua orang tanpa mengenal batasan usia. Pada kondisi ini, penderita membutuhkan bantuan kaca mata atau penutup mata serta terapi atau bahkan operasi untuk mengembalikan kondisi mata menjadi normal.

  1. Strabismus Vertical

Kondisi mata juling atau strabismus jenis vertical juga terbagi menjadi dua tipe, yakni hipertropia dan hipotropia.

    • Hipertropia

Mata juling tipe Hipertropia ini merupakan kondisi di mana mata yang satu dapat melihat focus kearah objek, sedangkan mata yang satunya melihat kea rah atas. Kondisi mata juling tipe Hipertropia ini membutuhkan alat bantu kaca mata atau lensa kontak dengan bahan prisma agar kondisi mata dapat melihat dengan lebih baik. Selain itu, terapi dan operasi adalah cara yang sering di rekomendasikan dokter agar mata dapat kembali normal.

    • Hipotropia

Mata juling tipe hipotropia adalah sebuah kondisi di mana mata yang satu dapat melihat focus kearah depanm, sedangkan yang satunya bergerak kearah bawah. Sama halnya dengan tipe mata juling yang lainya, tipe hipotropia juga membutuhkan alat bantu kaca mata atau lensa kontak dengan bahan prisma agar mata dapat berfungsi lebih baik. Terapi dan operasi juga menjadi beberapa metode untuk menyembuhkan kondisi ini.

Selain beberapa jenis mata juling di atas, ada tipe lain kondisi mata juling, yakni mata juling tidak yang sejajar tingginya. Tipe mata juling ini berupa mata yang satu dengan yang lainya memiliki tinggi yang tidak sejajar. Kondisi tersebut dapat di lihat ketika penderita melihat satu objek yang ada di depan namun mata yang satu melihat ke atas sedangkan yang satunya melihat kebawah atau bersilangan.

Kondisi mata juling pada dasarnya terjadi akibat adanya gangguan pada saraf dan otot mata. Sehingga membuat adanya ketidaksimbangan pada koordinasi anatar otak dan mata dan membuat kedua mata tidak dapat focus kearah yang sama. Selain itu, faktor genetic atau keturunan menjadi faktor yang paling umum menyebabkan terjadinya kondisi mata juling. Orang tua yang memiliki riwayat mata juling, maka sang anak juga berpotensi memiliki risiko mata juling. Adapaun penyebab lain yang dapat menyebabkan mata juling adalah adanya kelainan pada mata, kesehatan tubuh hingga kondisi anak yang melamun dan juga kelelahan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai jenis kondisi mata juling. Beberapa jenis kondisi mata juling di atas adalah yang kerap di alami oleh kebanyakan orang, terutama tipe esotropia infatile dan akomodatif. Apabila gejala kondisi mata juling terlihat, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan langkah pencegahan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Rsmataachmadwardi
  • Hellosehat

Peluang Usaha Distributor Kacamata Anti Radiasi Banjarnegara

Peluang usaha Distributor Kacamata Anti Radiasi dari G-tren

Dibuka kerjasama untuk Distributor di kota / kabupaten Anda.

 

Lindungi Mata Anda dari Bahaya Radiasi Layar HP

agen kacamata anti radiasi

Anak Dan Orang Tua Sekarang Menghabiskan 6,5 Jam per Hari Di Depan Gadget !!

 

Bagaimana dengan anda? Tidak jauh berbeda bukan? Karena memang sekarang sudah jamannya gadget dan internet

Kita tidak bisa sepenuhnya meninggalkan gadget. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini sistem pembelajaran anak-anak juga via online. Tapi setidaknya kita bisa menekan resiko radiasi yang diakibatkan dari penggunaan gadget tersebut.

Tetapi Terlalu Lama Menggunakan Smartphone Bisa Berakibat Mata Minus/Plus Dan Bisa Mengakibatkan Rabun!

Simak fakta berikut ini:

MENGAPA HANDPHONE, KOMPUTER, TELEVISI DAN PERANGKAT ELEKTRONIK LAINNYA BERBAHAYA TERHADAP MATA ANDA?

Karena layar perangkat elektronik memancarkan Sinar Biru atau Blue Light yang bisa merusak lensa dan kornea mata.

Secara alami mata kita sudah dilengkapi dengan filter pada kornea dan lensa mata kita. Namun, karena tingginya tingkat radiasi dan lamanya intensitas paparan menyebabkan filter alami yang ada mata kita tidak mampu menangkal radiasi yang ditimbulkan dari sinar biru tersebut.

LALU BAGAIMANA SOLUSINYA ?

Simak Saran dari Ahlinya Berikut ini:

Salah Satu Solusinya Adalah Dengan Menggunakan Kacamata Anti Radiasi

 

KINI SAATNYA ANDA MENJADI DISTRIBUTOR KACAMATA ANTI RADIASI G-TREN

Daftar Sebagai Agen Di Sini

 

 

Daftar Sebagai Agen Di Sini

 

Apa Kelebihan Kacamata Anti Radiasi G-tren?

  • Lensa Mengandung Blue Light Protection
  • Lensa anti gores dan tetap bening, meskipun sudah dipakai dalam jangka waktu lama dan berkali-kali dilap
  • Lensa terbuat dari bahan arcylic kualitas tinggi sehingga tahan goresan dan anti pecah.
  • Bisa digunakan setiap hari
  • Mengurangi pantulan cahaya saat berkendara
  • Memfilter cahaya matahari dan radiasi Gadget agar tidak merusak mata kita.

Apakah benar kacamata anti radiasi G-tren mampu memfilter blue light? Mari kita lihat video di bawah ini:

 

Siapa Yang Disarankan Memakai Kacamata Anti Radiasi G-tren?

  • Anak-anak / Orang dewasa pengguna Gadget
  • Orang yang aktivitas di depan komputer
  • Pemain Game Online / Play Station
  • Sopir dan pengendara sepeda motor
  • Anda yang mempunyai aktivitas di luar ruangan

 

Daftar Sebagai Agen Di Sini

Cara Mengobati Kondisi Mata Juling

Cara Mengobati Kondisi Mata Juling

Hallo Kawan Mama, Beberapa dari kita atau orang yang kita kenal atau bahkan diri kita sendiri memiliki kondisi gangguan penglihatan. Karena mata memang merupakan salah satu bagian dari organ tubuh yang sangat sensitive dan mudah terkena gangguan penglihatan. Salah satu gangguan yang kerap di alami orang pada umumnya, terutama pada anak-anak adalah mata juling. Kondisi mata juling ini akan menganggu penglihatan bagi penderitanya. Lalu adakah cara mengobati seseorang yang mengalami kondisi mata juling?

Pada dasaranya, kondisi mata juling ini dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal waktu dan batasan usia. Namun kondisi ini lebih sering di alami oleh usia kanak-kanak pada umumnya. Mata juling adalah sebuah kondisi di mana penderitanya memiliki mata yang tidak dapat melihat dengan selaras antar kedua bola matanya. Umumnya mata yang satu akan melihat lurus pada objek, sedangkan mata yang lainya akan bergerak menyilang dan tidak melihat lurus ke arah objek. Akibatnya penderita mata juling memiliki risiko penglihatan ganda. Jika kondisi ini di biarkan, maka mata juling berpotensi menjadi permanen. Bahkan dalam kondisi yang lebih buruk lagi, mata juling dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan. Selain itu, kondisi mata juling tentu akan berpengaruh kepada keadaan sikologi penderitanya, terutama anak-anak. karena kondisi ini cenderung membuat anak atau orang yang menderitanya di kucilkan atau mendapat bullying yang akan mempengaruhi sikologi sang anak.

Banyak kasus yang menyebutkan bahwa kebanyakan anak penderita mata juling menjadi tidak percaya diri bahkan mengalami depresi. Namun setiap ada masalah pasti ada jalan keluarnya. Kondisi mata juling ini juga dapat di obati dengan beberapa cara. Berikut ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa cara mengobati mata juling. Karena langkah pencegahan atau pengobatan perlu segera di lakukan agar kondisi mata juling tidak bertambah parah.

Beberapa Cara Mengobati Kondisi Mata Juling

Cara Mengobati Kondisi Mata Juling

Kondisi mata juling atau juga di kenal dengan istilah strabismus merupakan kondisi di mana kedua mata memiliki posisi yang tidak sejajar sehingga tidak dapat melihat ke arah pada objek yang sama. Kondisi ini kebih sering di temukan pada anak-anak dan dapat di kenali pada bayai usia 6 bulan. Salah satu penyebab seseorang mengalami mata julling adalah faktor keturunan. Di lansir dari laman Children’s Natioanal menyabutkan bahwa anak-anak dengan riwayat keluarga yang memliki sindrom lebih berisiko untuk mengidap mata juling.

Meskipun mata juling kebanyakan di alami oleh usia anak-anak, namun bukan berarti orang dewasa dapat bersantai dan tenang-tenang saja. Karena sebagaimana yang di jelaskan di atas, bahwa kondisi mata juling dapat di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batasan usia. Selain itu, kondisi mata juling di sebabkan oleh adanya gangguan otot mata sehingga berpengaruh pada koordinasi pergerakan antar kedua mata. Beberapa jenis pengobatan dapat di lakukan untuk mengatasi kondisi mata juling. Antara lain sebagai berikut.

  1. Menggunakan Kaca Mata Untuk Mata Juling

Salah satu cara mengatasi kondisi mata juling adalah dengan menggunakan kaca mata. Kaca mata yang di gunakan tidak sama dengan kaca mata yang di gunakan untuk penderita rabun jauh ataupun rabun dekat. Kaca mata yang di gunakan oleh penderita mata juling menggunakan lensa khusus untuk mengatasi mata juling. Yakni kaca mata dengan lensa prisma yang lebih tebal dan di buat khusus untuk memfokuskan pandangan penglihatan ganda akibat kondisi mata juling.

Lensa khusus mata juling tersebut akan bekerja dan mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata shingga memudahkan mata untuk focus melihat berbagai objek. Selain dalam bentuk kaca mata, lensa prsima ini juga di buat ke dalam bentuk lensa kontak sehingga tidak akan mempersempit pandangan dan terkesan sipmel dan minimalis. Umumnya, penggunaan lensa prisma ini menjadi rekomendasi oleh para dokter sebagai tahap awal mengobati mata juling.

  1. Melakukan Terapi

Selain menggunakan kaca mata ata lensa prisma, melakukan terapi juga merupakan salah satu cara mengobati kondisi mata juling. Bahkan tidak sedikit dokter yang menganjurkan pada pasien penderita mata juling untuk melakukan terapi. Karena kondisi mat juling umumnya di sebabkan oleh otot mata yang tidak seimbang sehingga memerlukan terapi berupa adanya pelatihan atau tambahan aktivitas untuk melatih otot mata sehingga dapat berfungsi dengan lebih baik.

Terapi penglihatan berisi program aktivitas visual yang sudah terstruktur untuk meningkatkan koordinasi mata dan focus mata. Selain itu, hubungan antar mata dengan otak juga akan ikut terlatih menjdi lebih baik. Berikut adalah beberapa terapi yang berisi latihan  untuk mengobati kondisi mata juling.

    • Pushup Pencil

Pushup pencil adalah salah satu metode terapi yang dapat dan biasa di lakukan sebagai langkah mengobati mata juling. Caranya adalah dengan menggunakan bantuan pencil yang di letakkan pada satu titik yang sejajar dengan mata. Fokuskan kedua mata pada pensil sembari menjauhkan dan mendekatkan pensil dengan mata. Lakukan hal tersebut hingga 15 menit dalam satu hari untuk melatih otot dan focus mata.

    • Brock String

Selain melakukan Pushup pencil, penderita mata juling juga dapat melakukan terapi dengan metode brock string. Metode ini membutuhkan tali dengan panjang 12-30 cm dan 3 manik-manik dengan warna berbeda. Ikatkan manik-manik pada tali tersebut dengan jarak yang sama antar manik-manik. Posisikan tali dan manik-manik tersebut di depan hidung secara horizontal dan latih mata dengan memfokuskan mata pada manik-manik tersebut.

  1. Operasi Mata Juling

Melakukan operasi adalah salah satu cara mengobati kondisi mata juling yang pali cepat di lakukan. Dan metode yang satu ini termasuk ke dalam operasi rawat jalan cepat dengan hanya membutuhkan waktu 1 sampai 2 jam. Di lansir dari Mayo Clinic menyebutkan bahwa operasi mata juling di lakukan untuk memperbaiki posisi otot mata yang mengalami gengguan sehingga dapat kembali dalam posisi normal. Sebelum melakukan operasi, umumnya pasien akan di minta untuk melakukan serangkaian pemeriksaan terlebh dahulu.

Dengan adanya pemeriksaan terlebih dahulu, membuat dokter dapat mengetahui seberapa langkah yang di perlukan untuk mengoreksi dan mengatur posisi otot mata sehingga dapat kembali normal. Pasca operasi, umumnya penglihatan pasien menjadi berbayang selama beberapa hari akibat proses operasi dan hanya membutuhakan waktu sekitar seminggu untuk sembuh dan kembali normal.

Pada kondisi tersebut, umumnya dokter akan memberikan resep obat sebagai Pereda ras sakit akibat operasi. Namun sama halnya seperti melakukan operasi lainya, operasi mata juling juga memiliki risiko atau efek samping yang bisa terjadi. Berikut adalah beberapa efek samping akibat operasi mata juling.

    • Mata Bengkak
    • Infeksi Mata
    • Mata Merah
    • Penglihatan Berbayang Dan Kabur
    • Mata Mengeluarkan Darah
    • Abrasi Kornea.

Apabila gejala-gejalaakibat operasi tersebut muncul, baiknya segera periksakan kondisi tersebut ke doter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

  1. Penutup Mata

Kondisi mata juling, umumnya akan menyebabkan mata malas pada atau amblyopia pada penderitanya. Dan salah satu metode untuk mengobati kondisi tersebut adalah dengan menggunakan penutup mata. Metode ini di percaya dapat meningkatkan control mata yang tidak sejajar. Umumnya hal ini di lakukan dengan melakukan beberapa aktivitas pelatihan untuk meningkatkan focus mata.

  1. Menggunakan Obat Tetes Mata

Selain melakukan cara-cara di atas, menggunakan obat tetes mata juga di ketahui dapat mengobati kondisi mata juling. Penyutikan botox (botulinum toksin) atau tetes mata di anggap dapat menyesuaikan dan mengembalikan posisi mata pada kondisi  mata juling ringan. Suntikan botox akan berfungsi meregangkan otot mata sehingga kondisi pergerakan mata yang terganggu dapat kembali normal dan dapat focus untuk melihat.

Di lansir dari laman Kids Helath, suntikan botox tipe A dapat melemahkan otot mata yang terlalu bergerak aktif. Metode ini dapat di lakukan sebagai alternative operasi atai dengan operasi. Pastikan mengecek dan konsultasikan dulu ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

Kondisi mata juling memang kerap terjadi dan di alami oleh kebanyakan orang. Kondisi ini akan sangat menganggu penglihatan dan tentunya mempengaruhi kondisi pesikologi penderitanya. Karenanya pengobatan mata juling perlu untuk di tangan sesegera mungkin. Sebab bukan tidak mungkin penanganan yang terlambat dapat menyebabkan kondisi tersebut menjadi lebih buruk. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat menjadi permanen, bahkan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan. Karenanya adanya penanganan yang di lakukan sesegera mungkin sebagai cara untuk mengobati kondisi mata juling.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai cara mengobati mata juling. Cara-cara di atas adaah beberapa cara yang di anggap aman dan sudah teruji hasilnya dengan baik. Kenali gejala kondisi mata juling agar dapat segera mencegah terjadinya mata juling.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Orami

Peluang Usaha Agen Kacamata Anti Radiasi Banjarnegara

Peluang usaha Reseller Kacamata Anti Radiasi dari G-tren

Dibuka kerjasama untuk Distributor di kota / kabupaten Anda.

 

Lindungi Mata Keluarga Anda dari Bahaya Radiasi Layar Komputer

agen kacamata anti radiasi

Anak Dan Orang Tua Sekarang Habiskan 6,5 Jam per Hari Untuk Bermain Gadget !!

 

Bagaimana dengan anda? Tidak jauh berbeda bukan? Karena memang sekarang sudah jamannya gadget dan internet

Kita tidak bisa sepenuhnya meninggalkan gadget. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini sistem pembelajaran anak-anak juga via online. Tapi setidaknya kita bisa menekan resiko radiasi yang diakibatkan dari penggunaan gadget tersebut.

Tetapi Terlalu Lama Menggunakan Komputer Bisa Berakibat Mata Minus/Plus Dan Bisa Mengakibatkan Rabun!

Simak fakta berikut ini:

MENGAPA HANDPHONE, KOMPUTER, TELEVISI DAN PERANGKAT ELEKTRONIK LAINNYA BERBAHAYA TERHADAP MATA ANDA?

Karena layar perangkat elektronik memancarkan Sinar Biru atau Blue Light yang bisa merusak lensa dan kornea mata.

Secara alami mata kita sudah dilengkapi dengan filter pada kornea dan lensa mata kita. Namun, karena tingginya tingkat radiasi dan lamanya intensitas paparan menyebabkan filter alami yang ada mata kita tidak mampu menangkal radiasi yang ditimbulkan dari sinar biru tersebut.

LALU BAGAIMANA SOLUSINYA ?

Simak Saran dari Ahlinya Berikut ini:

Salah Satu Solusinya Adalah Dengan Menggunakan Kacamata Anti Radiasi

 

KINI SAATNYA ANDA MENJADI AGEN KACAMATA ANTI RADIASI G-TREN

Daftar Sebagai Agen Di Sini

 

 

Daftar Sebagai Agen Di Sini

 

Apa Kelebihan Kacamata Anti Radiasi G-tren?

  • Lensa Mengandung Blue Light Protection
  • Lensa anti gores dan tetap bening, meskipun sudah dipakai dalam jangka waktu lama dan berkali-kali dilap
  • Lensa terbuat dari bahan arcylic kualitas tinggi sehingga tahan goresan dan anti pecah.
  • Bisa digunakan setiap hari
  • Mengurangi pantulan cahaya saat berkendara
  • Memfilter cahaya matahari dan radiasi Gadget agar tidak merusak mata kita.

Apakah benar kacamata anti radiasi G-tren dapat memfilter blue light? Mari kita perhatikan video berikut ini:

 

Siapa Yang Disarankan Memakai Kacamata Anti Radiasi G-tren?

  • Anak-anak / Orang dewasa pengguna Gadget
  • Orang yang aktivitas di depan komputer
  • Pemain Game Online / Play Station
  • Sopir dan pengendara sepeda motor
  • Anda yang mempunyai aktivitas di luar ruangan

 

Daftar Sebagai Agen Di Sini

Peluang Usaha Reseller Kacamata Anti Radiasi Sukoharjo

Peluang usaha Distributor Kacamata Anti Radiasi dari G-tren

Dibuka kerjasama untuk Reseller di kota / kabupaten Anda.

 

Lindungi Mata Keluarga Anda dari Bahaya Radiasi Layar Dawai

agen kacamata anti radiasi

Anak Dan Orang Tua Sekarang Habiskan 6,5 Jam per Hari Di Depan Gadget !!

 

Bagaimana dengan anda? Tidak jauh berbeda bukan? Karena memang sekarang sudah jamannya gadget dan internet

Kita tidak bisa sepenuhnya meninggalkan gadget. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini sistem pembelajaran anak-anak juga via online. Tapi setidaknya kita bisa menekan resiko radiasi yang diakibatkan dari penggunaan gadget tersebut.

Tetapi Terlalu Lama Menggunakan Tablet Bisa Berakibat Mata Minus/Plus Dan Bisa Mengakibatkan Rabun!

Simak fakta berikut ini:

MENGAPA HANDPHONE, KOMPUTER, TELEVISI DAN PERANGKAT ELEKTRONIK LAINNYA BERBAHAYA TERHADAP MATA ANDA?

Karena layar perangkat elektronik memancarkan Sinar Biru atau Blue Light yang bisa merusak lensa dan kornea mata.

Secara alami mata kita sudah dilengkapi dengan filter pada kornea dan lensa mata kita. Namun, karena tingginya tingkat radiasi dan lamanya intensitas paparan menyebabkan filter alami yang ada mata kita tidak mampu menangkal radiasi yang ditimbulkan dari sinar biru tersebut.

LALU BAGAIMANA SOLUSINYA ?

Simak Saran dari Ahlinya Berikut ini:

Salah Satu Solusinya Adalah Dengan Menggunakan Kacamata Anti Radiasi

 

KINI SAATNYA ANDA MENJADI DISTRIBUTOR KACAMATA ANTI RADIASI G-TREN

Daftar Sebagai Agen Di Sini

 

 

Daftar Sebagai Agen Di Sini

 

Apa Kelebihan Kacamata Anti Radiasi G-tren?

  • Lensa Mengandung Blue Light Protection
  • Lensa anti gores dan tetap bening, meskipun sudah dipakai dalam jangka waktu lama dan berkali-kali dilap
  • Lensa terbuat dari bahan arcylic kualitas tinggi sehingga tahan goresan dan anti pecah.
  • Bisa digunakan setiap hari
  • Mengurangi pantulan cahaya saat berkendara
  • Memfilter cahaya matahari dan radiasi Gadget agar tidak merusak mata kita.

Apakah benar kacamata anti radiasi G-tren dapat memfilter blue light? Mari kita lihat video di bawah ini:

 

Siapa Yang Disarankan Memakai Kacamata Anti Radiasi G-tren?

  • Anak-anak / Orang dewasa pengguna Gadget
  • Orang yang aktivitas di depan komputer
  • Pemain Game Online / Play Station
  • Sopir dan pengendara sepeda motor
  • Anda yang mempunyai aktivitas di luar ruangan

 

Daftar Sebagai Agen Di Sini

Peluang Usaha Agen Kacamata Anti Radiasi Jepara

Peluang usaha Reseller Kacamata Anti Radiasi dari G-tren

Dibuka kerjasama untuk Reseller di kota / kabupaten Anda.

 

Lindungi Mata Putra Putri Anda dari Bahaya Radiasi Layar HP

agen kacamata anti radiasi

Anak Dan Orang Tua Sekarang Menghabiskan 6,5 Jam per Hari Di Depan Gadget !!

 

Bagaimana dengan anda? Tidak jauh berbeda bukan? Karena memang saat ini sudah jamannya gadget dan internet

Kita tidak bisa sepenuhnya meninggalkan gadget. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini sistem pembelajaran anak-anak juga via online. Tapi setidaknya kita bisa menekan resiko radiasi yang diakibatkan dari penggunaan gadget tersebut.

Tetapi Terlalu Lama Menggunakan Komputer Bisa Berakibat Mata Minus/Plus Dan Bisa Mengakibatkan Rabun!

Simak fakta berikut ini:

MENGAPA HANDPHONE, KOMPUTER, TELEVISI DAN PERANGKAT ELEKTRONIK LAINNYA BERBAHAYA TERHADAP MATA ANDA?

Karena layar perangkat elektronik memancarkan Sinar Biru atau Blue Light yang bisa merusak lensa dan kornea mata.

Secara alami mata kita sudah dilengkapi dengan filter pada kornea dan lensa mata kita. Namun, karena tingginya tingkat radiasi dan lamanya intensitas paparan menyebabkan filter alami yang ada mata kita tidak mampu menangkal radiasi yang ditimbulkan dari sinar biru tersebut.

LALU BAGAIMANA SOLUSINYA ?

Simak Saran dari Ahlinya Berikut ini:

Salah Satu Solusinya Adalah Dengan Menggunakan Kacamata Anti Radiasi

 

KINI SAATNYA ANDA MENJADI RESELLER KACAMATA ANTI RADIASI G-TREN

Daftar Sebagai Agen Di Sini

 

 

Daftar Sebagai Agen Di Sini

 

Apa Kelebihan Kacamata Anti Radiasi G-tren?

  • Lensa Mengandung Blue Light Protection
  • Lensa anti gores dan tetap bening, meskipun sudah dipakai dalam jangka waktu lama dan berkali-kali dilap
  • Lensa terbuat dari bahan arcylic kualitas tinggi sehingga tahan goresan dan anti pecah.
  • Bisa digunakan setiap hari
  • Mengurangi pantulan cahaya saat berkendara
  • Memfilter cahaya matahari dan radiasi Gadget agar tidak merusak mata kita.

Apakah benar kacamata anti radiasi G-tren dapat memfilter blue light? Mari kita perhatikan video di bawah ini:

 

Siapa Yang Disarankan Memakai Kacamata Anti Radiasi G-tren?

  • Anak-anak / Orang dewasa pengguna Gadget
  • Orang yang aktivitas di depan komputer
  • Pemain Game Online / Play Station
  • Sopir dan pengendara sepeda motor
  • Anda yang mempunyai aktivitas di luar ruangan

 

Daftar Sebagai Agen Di Sini