Cara Menyimpan Dan Merawat Softlens

Cara Menyimpan Dan Merawat Softlens

Cara Menyimpan Dan Merawat Softlens

Cara Menyimpan Dan Merawat Softlens

Hallo Kawan Mama,

Adanya gangguan pada penglihatan memang menjadi masalah serius yan sangat menganggu segala aktivitas yang kita lakukan. kaca mata adalah salah satu alat bantu yang dapat di gunakan untuk membantu mata berfungsi dengan normal. Namun tidak banyak juga yang nyaman menggunakan kaca mata karena luas pandangan yang menjadi sempit akibat terhalangi oleh frame. Oleh karena itu, banyak yang berpindah menggunakan softlens sebagai solusi.

Softlens sendiri memang di buat untuk membantu fungsi penglihatan agar dapat bekerja dengan maksimal. Selain itu, banyak yang berpindah dari kaca mata menuju softlens karena tergiur dengan bentuknya yang simple dan sederhana. Terlebih lagi, banyak varian warna yang di tambahkan pada pembuatan softlens tersebut. sehingga membuat banyak orang, terutama kaum hawa yang mulai menggunakannya. Namun meski memiliki kelebihan-kelebihan tersebut, faktanya dalam perawatanya, cara merawat softlens terbilang lebih rumit jika di bandingkan dengan merawat kaca mata. Namun hal ini tidak menghalangi par kaum wanita untuk mengggunakannya. Oleh karena itu, penting untuk mengatahui bagaimana cara menyimpan dan merawat softlens denga baik. Karena cara menyimpan dan merawat softlens yang salah akan menyebabkan risiko gangguan dan penyakit pada mata.

Kondisi mata yang mengalami iritasi dan infeksi, salah satunya di sebabkan oleh penggunaan softlens. Hal ini seringkali di sebabkan oleh softlens yang tidak di simpan dan di rawat dengan baik. Karenanya banyak risiko yang di sebabkan oleh hal tersebut. nah, pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan mambahas menganai cara menyimpan dan merawat softkens dengan baik. Perawatan memang sangat perlu untuk di lakukan agar kondisi kesehatan mata tidak terganggu dan mengalami iritasi dan infeksi akibat penggunaan softlens.

Beberapa Cara Menyimpan Dan Merawat Soflens

Di lansir dari American Academy of Opthalmology menyatakan dalam lamannya, bahwa infeksi mata yang serius bisa terjadi akibat lensa kontak (softlens) tidak di bersihkan dan di sterilkan serta di simpan dengan benar. Oleh kerena itu, sangat penting untuk menyimpan dan merawat softlens dengan baik. Namun tidak banyak dari pengguna softlens ini yang belum mengetahui bagaimana cara yang baik untuk menyimpan dan merawat softlens. Oleh karena itu, tulisan ini di harapkan dapat membantu menjawab pertanyaan tentang bagiamana cara menyimpan dan merawat softlens. Berikut adalah penjelasannya.

  1. Membersihkan Tangan

Membersihkan tangan adalah salah satu langkah yang wajib di lakukan dalam melakukan segala aktivitas, termasuk ketika menggunakan hingga melepas dan menyimpan siftlens. Dalam uapaya untu menyimpan dan merawat softlens tangan perlu untui di cuci terlebih dahulu. Hal ini di maksudkan agar kuman dan bakteri yang menemoel pada tangan dapat hilang atau mati. Sehingga tidak ada bakteri hidup yang akan berpindah ke mata.

Dalam upaya mencuci tangan aga rtetap steril, kamu dapat menggunakan sabun anti bakteri. Sabun tersebut akan membunuh bakteri yang masih tertinggal di tangan. Untuk lebih aman, sebaiknya hindari menggunakan sabun yang mengandung moisturizer yang biasa terdapat pada lotion atau cold cream. Karena kandungan tersebut berisiko dapat menepel pada tangan dan berpindah ke softlens. Karenanya pastikan tangan benar-benar bersih dan tunggu hingga benar-benar kerin sebelum memegang softlens.

  1. Menggunakan Cairan Khusus Untuk Membersihkan Softlens

Dalam upaya untuk membersihkan dan menimpan softlens, pastikan untuk menggunakan cairan khusus untuk softlens untuk membersihkan dan merendamnya. Hindari menggunakan air biasa atau jenis lainya dalam merendam dan membersihkan softlens. Sebab, selain cairan khusus untuk softlens, kondisi air lainya belum tentu steril dan aman dari kuman dan bakteri. Karenanya mengguanakan cairan khusus softlens adalah cara yang paling aman.

Berihkan softlens ketika hendak memakai dan melepas serta menyimpannya. Hal ini akan membuat softlens tetap dalam kondisi steril. Umumnya ada beberapa jensi cairan yang di gunakan khusus untuk softlens yang dari masing-masing carian tersebut memiliki kegunaan dan keunggulan yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasannya

    • Multi Purpose Solution

Multi purpose solution merupakan caiaran khusus untuk softlens yang bersifat multifungsi yang paling umum di jumpai. Cairan khusus softlens yang satu ini dapat berfungsi untuk merawat softlens mulai dari membersihkan, membilas, mendesinfeksi hingga merendam softlens. Selain sifatnya yang meultifugsi, Multi purpose solution ini juga di jual dengan harga yang terjangkau menjadikan cairan ini banyak peminatnya.

    • Hydrogen Peroksida

Cairan yang satu ini khusus di buat dan di formulasikan untuk membersihkan dan mendesinfektan softlens. Namun perlu di garis bawahi bahwa cairan ini tidak dapat di gunakan untuk menyimpan softlens. Ketika membeli cairan ini, umumnya akan di berikan wadah dengan dua bagian. Bagian satu untuk mendisinfektan, sedangkan bagian dua untuk penetralan. Karena caoran ini tiak bisa di gunakan tanpa di netralkan terlebih dahulu.

    • Air Saline

Cairan Air saline ini, umumnya hanya di gunakan untuk membilas dan merendam softlens. Sayangnya, cairan ini tidak memiliki sifat disinfektan. Namun cairan ini dapat di gunakan untuk menetralkan softlens yang di bersihkan menggunakan hydrogen peroksida.

    • Pembersih Protein Enzimetik

Pembersih protein enzimetik ini merupakan cairan yang bias di gunakan atas rekomendasi dari dokter mata. Gunannya untuk membersihkan softlens yang kotor. Kondisi softlens yang kotor tersebut bisa saja karena seringkali di gunakan, atau bahkan jarang di gunakan.

  1. Bersihkan Softlens Dan Ganti Cairan Dan Wadah Softlens Secara Berkala

Untuk membersihkan softlens sendiri pada dasarnya dapat kamu lakukan 3 hari sekali. Hal ini di lakukan agar kondisi softlens tetap steril. Karena meskipun telah di simpan pada caiarn khusus, apabila lebih dari 3 hari maka tidak menutup kemungkinan bahwa jamur dan bakteri tetap akan tumbuh.  Karenanya penting untuk selalu membersihkan softlens secara berkala.

Dalam upaya menyimpan dan merawat softlens tentunya juga perlu untuk mengganti cairan dan wadah yang di gunakan. Dalam upaya membersihkan softlens, hendaknya selalu mengganti cairan lama dengan cairan baru. Ketika membersihkan softlens dengan cairan lama, atau hanya menambah sedikit cairan baru maka kondisi softlens menjadi tidak lagi steril. Maka dari itu, perlu adanya cairan baru untuk membersihkan softlens.

Selain cairan, wadah dari penyimpanan softlens sendiri juga perlu untuk di ganti. Jangka waktu yang paling lama menyimpan softlens pada wadah adalah 3 bulan. Setelah itu, wadah softlens perlu di ganti agar tidak terjadi pertumbuhan jamur pada wadah dan softlens. Pada kondisi wadah yang rusak, maka softlens harus segera di peindah ke wadah yang baru agar tetap dalam keadaan steril.

  1. Catat Tanggal Kadaluarsa Dang Anti Softlens Yang Sudah Mongering

Mencatat dan mengingat tanggal kadaluarsa memang sangat penting dan tidak hanya berlaku pada makanan saja, namun demikian juga dengan softlens. Umumnya, softlens yang sudah melewati tanggal masanya akan terasa kering dan menimbulkan rasa perih dan mengganjal di mata. Jika di biarkan, hal ini akan membuat kondisi mata mengalami risiko iritasi dan infeksi.

Selain karena tanggal kadaluarsa, softlens juga bisa menjadi kering akibat beberapa hal. Seperti, kehabisan cairan atau kering karena berada di luar wadah. Kondisi keringa kibat kehabisan cairan, mungkin masih bisa di pulihkan dan di gunakan. Namun apabila softlens kering di sebabkan oleh kondisinya yang berada di luar wadah akibat terjatuh, maka softlens sebaiknya tidak di gunakan lagi. Hal tersebut sebagai antisipasi dan menjaga kondisi sotflens yang sudah tidak baik di gunakan pada mata.

  1. Jangan Membasahi Softlens Dengan Air Liur

Banyak orang yang menggunakan air liur untuk membasahi atau sejedar meketakkan softlens di mulut karena terbilang lebih praktis. Kebiasaan ini, sebaiknya mulai sekarang di tinggalkan. Sebab, air liur mengandung banyak bakteri yang tak terlihat yang dapat menempel pad softlens. Bakteri tersbut dapat menyebabkan risiko mata mangalami iritasi hingga peradangan. Oleh karennya hetnikan dan hindari meletakkan softlens pada mulut dan membasahinya menggunakan air liur.

Softlens, sekarang ini selain sebagai alat bantu penglihatan seperti kaca mata, sekarang ini juga sudah menjadi bagian dari kebutuhan fashion, khususnya kaum wanita. Karena selain pemakaiannya yang simple dan sederhana, softlens juga hadir dengan berbagai warna yang membuat kaum wanita kepincut dan bisa memilih sesuai dengan selera. Bahkan tidak jarang,banyak dai wanita yang tidak memiliki riwayat gangguan mata namun memilih mengguanakan softlens. Hal tersebut boleh-boleh saja selagi tepat dalam menggunakannya. Artinya tidak hanya mengguanakannya saja, melainkan dengan cara menyimpan dan merawatnya. Hal ini di maksudkan agar kondisi softlens tetap steril dan aman untuk di gunakan. Sehingga membuat mata terhindari dari iritasi dan infeksi serta radanga akibat perawatan softlens yang salah.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai cara menyimpan dan merawat softlens dengan baik. Menyimpan dan merawat softlens dengan baik perlu untuk di lakukan agar ketika hendak di pakai, softlens masih dalam keadaan steril dana man untuk di gunakan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Orami
Cara Baik Dan Aman Melepas Softlens (Lensa Kontak)

Cara Baik Dan Aman Melepas Softlens (Lensa Kontak)

Cara Melepas Softlens (Lensa Kontak) Yang Baik Dan Aman

Cara Melepas Softlens (Lensa Kontak) Yang Baik Dan Aman

Hallo Kawan Mama,

Softlens atau lensa kontak merupakan salah satu alat yang di buat untuk membantu penglihatan bagi seseorang yang memiliki gangguan pada fungsi matanya. Hamper mirip dengan kaca mata, namun softlens di buat dengan bentuk yang lebih sederhana, minimalis dan mudah di kenakan. Namun bagi seseorang yang baru mengenal softlens atau sudah lama menggunakannya pastinya masih banyak yang bingung bagiamancara menggunakan dan melepasnya dengan benar.

Kaca mata memang menjadi salah satu solusi yang dapat membantu untuk masalah penglihatan. Namun keberadan frame yang mengahalangi wajah sehingga membuat pandangan menjadi lebih sempit. Berbeda dengan kaca mata, softlens di buat dengan bentuk minimalis yang dapat langsung menempel pada bola mata. Hal ini akan membuat mata langsung dapat melihat objek sekitar tanpa adanya penghalang. Pada era ini, softlens atau lebih akrab di sebut lensa kontak ini memang sudah sangat familiar sekali, terutama pada kalangan wanita fashionista. Sebab selain lebih sederhana dan minimalis, softlens juga menawarkan berbagai tampilan warna yang dapat membuat penggunanya menjadi lebih berbeda dan indah. Dengan penawaran yang sangat menggiurkan tersebut, pastinya banyak dari kaum wanita yang tergoda oleh apa yang di tawarkan oleh softlens.

Pada dasarnya, mengggunakan dan melepas softlens memeiliki beberapa langkah yang harus di lakukan. Hal ini dengan tujuan agar tidak menyakiti atau mempengaruhi fungsi dan kesehatan mata. Karena banyak dari kita yang masih belum tepat atau salah dalam menggunakan dan melepas softlens. Pada pembahasan lalu, Kawan Mama telah membahas mengenai cara menggunakan softlens dengan baik dan benar, maka kali ini Kawan Mama akan membahas menganai cara melepas softlens dengan baik dan aman.

Beberapa Cara Aman Melepas Softlens

Untuk pertama kali mengenla softlens tentunya membuat kita menjadi gugup. Sebab mata merupakan oragan tubuh yang sangat sensitive yang memiliki system respon kornea. Respon kornea tersebut merupakan pergerakan kelopak mata secara capat dan otomatis ketika ada sesuatu yang hendak masuk ke mata. Namun pada dasaranya, melepas softlens ini terbilang mudah dan tidak sesulit seperti yang di bayangkan. Mungkin hanya perlu beberapa hari saja untuk membuat kita menjadi biasa memakai dan melepasanya. Nah, berikut ini adalah cara melepas softlens dengan baik dana man.

  1. Pastikan Tangan Sudah Di Cuci Hingga Bersih

Sama halnya seperti ketika hendak memakai softlens, hal pertama yang wajib di lakukan adalah mencuci tangan hingga bersih. Mencuci tangan pada dasaranya merupakan kegiatan wajib yang harus di lakukan dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Dalam hal ini, cuci tangan di maksudkan agar tetap menjaga dan mensterilkan kondisi tangan dari kuman dan bakteri. Sebab tangan yang tidak cuci bukan tidak mungkin mengandung bakteri yang dapat masuk ke area bola mata.

Dengan mencuci tangan terlebih dahulu membuat tangan terhindar dari bakteri yang berpotensi masuk ke mata. Untuk lebih hati-hati, kamu dapat menggunakan sabun anti bakteri sehingga dapat membunuh kuman dan bakteri yang ada di tangan. Kemudian tunggu keadaan tangan hingga benar-benar dalam kondisi kering sebelum akan melepas lensa kontak yang masih terpasang.

  1. Gunakan Jari Telunjuk Atau Jari Tengah Atau Jari Yang Nyaman

Setelah tangan dalam kondisi benar-benar bersih dan aman dari bakteri serta telah kering, maka kamu dapat melepas lensa kontak yang terpasang. Caranya adalah dengan menggunakan tangan kiri untuk menahan kelopak mata bagian bawah dan atas agr tidak berkedip. Kemudian, gunakan jari telunjuk atau jari tengah atau jari yang nyaman menurutmu untuk menggeser lensa kontak ke bagian putih mata.

Cara memindahkan softlens ke bagian putih mata adalah dengan menggeser bagian hitam mata atau melirik kekanan atau kekiri atau bisa juga ke atas. Setelah itu geser softlens dengan jari telunjuk atau jari yang nyaman hingga berpindah pada bagian putih bola mata. Kemudian softlens berpindah posisi hingga di bagian putih bola mata sehingga mudah di ambil oleh tangan.

  1. Cara Mengambil Softlens Pada Bola Mata

Cara mengambil atau melepas softlens juga tidak bisa di lakukan dengan semabarangan. Setelah softlens berpindah dari bagian hitam bola mata menuju bagian putih, maka kamu dapat mengambil softlens tersebut. caranya adalah dengan mencubit dengan menggunakan jari telunjuk serta dengan bantuan ibu jari untuk mecubit atau menjapit softlens. Setelah softlens tercubi, kamu baru bisa mengangkat softles dan melepaskannya dari bola mata.

  1. Bersihkan Softlens

Setelah softlens terlepas dari bola mata, letakan softlens pada telapak tangan dan cuci atau basahi softlens dengan menggunakan cairan khusus pembersih lensa kontak. Bersihkan softlens dengan menggosoknya dengan halus dan berlahan selama kurang lebih 30 detik hingga kotoran yang ada pada softlens benar-benar hilang dan bersih.

  1. Simpan Softlens

Setelah softlens di cuci atau di basahi menggunakan cairan khusus pembersih lensa kontak, maka kamu dapat menyimpan softlens pada wadah khusus penyimpanan.

Untuk kamu yang memiliki riwayat gangguan pada fungsi penglihatan, tentunya membutuhkan alat yang dapat membantu memaksimalkan fungsi penglihatan. Softlens dank aca mata merupakan beberapa pilihan yang dapat kamu gunakan untuk membantu penglihatanmu. Sebagai pilihan yang lebih simple dan sedrhana, kamu dapat menggunakan softlens pada bola mata. Karena penggunaan kaca mata bisa di bilang akan mempersmepit pandangan karena adanya frame. Sedangkan softlens kamu akan bisa mendapatkan pandangan yang lebih luas karena posisinya yang langsung menempel pada bola mata dan tidak ada frame yang menghalangi pandangan. Cara melepas softlens pun tidak bisa di lakukan dengan semabrangan. Sebab, cara yang salah memiliki risiko meyebabkan gangguan pada mata. Maka dari itu, beberapa cara di atas patutu untuk kamu terapkan.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai cara melepas softlens dengan baik dan aman. Dalam kaitannya dengan penglihatan, sebaiknya gunakan cara-cara yang lebih aman dalam melepas softlens agar dapat mengantisipasi risiko-risko yang tidak di inginkan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Beautynesia
  • Sehatq
Cara Menggunakan Softlens (Lensa Kontak)

Cara Menggunakan Softlens (Lensa Kontak)

Cara Menggunakan Softlens (Lensa Kontak) Yang Baik Dan Benar

Cara Menggunakan Softlens (Lensa Kontak) Yang Baik Dan Benar

Hallo Kawan Mama,

Softlens atau biasa kita kenal dengan sebutan lensa kontak merupakan salah satu alat yang di buat untuk membantu penglihatan. Karena umumnya, banyak dari kita yang memiliki riwayat gangguan kesehatan pada mata kita sehingga memerlukan alat bantu agar fungsi penglihatan menjadi lebih baik. Umumnya, masalah pada mata dapat di bantu dengan menggunakan kaca mata. Namun ada juga alat yang sudah sangat familiar di gunakan sebagai alternative lain, yaitu softlens.

Hamper mirip dengan kaca mata, pada softlens juga di buat dengan tujuan untuk membantu penglihatan yang mengalami gangguan. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, softlens ini juga banyak di gunakan dalam bidang kecantikan. Karena ragam pilihan yang di sajikan, serta dapat menunjang penampilan menjadi lebih cantic dan indah, maka membuat softlens ini banyak peminatnya, khususnya bagi kamu wanita. Bahkan tidak jarang yang menganggap bahwa softlens ini termasuk kedalam kebutuhan pokok dalam berpenampilan. Namun ternyata, banyak yang tidak tahu cara menggunakan softlens yang baik dan benar dan menggunakannya secara asal-asalan. Perlu di ketahui, bahwa penggunaan softlens yang tidal tepat dapat menyebabkan risiko gangguan dari fungsi mata.

Faktanya, banyak dari pengguna softlens ini yang belum mengatahui tentang bagaimana cara menggunakan softlens yang baik dan benar. Terutama bagi seseorang yang baru pertama kali mengguanakannya. Meskipun terlihat simple, namun faktanya penggunaan softlens memiliki langkah-langkah yang harus di lakukan agar terhindar dari risiko gangguan pada mata. Berikut ini adalah penjelasan dari Kawan Mama mengenai cara menggunakan softlens yang baik dan benar. Sebab, penggunaan softlens yang salah akan membuat mata tidak nyaman, rasa perih dan bengkak hingga iritasi.

Cara Mengguanakan Softlens

Pada dasarnya, lensa kontak atau softlens ini di buat bagi seseorang yang memiliki kondisi gangguan pada mata yang enggan menggunakan kaca mata. Sebab, beberapa orang menganggap bahwa kaca mata terlibang lebih ribet dan mengganggu di wajah, sehingga beralih menggunakan softlens. Selain itu, softlens juga menawarkan beragam varian sebagai nilai tambah yang dapat memperindah penampilan.

Meskipun begitu, pemakaian softlens ini juga perlu di lakukan dengan cara-cara yang tepat agar terhindar dari gangguan kesehatan yang dapat memperburuk kesehatan mata. Berikut ini adalah beberapa cara menggunakan softlens yang baik serta benar dana man.

  1. Cuci Tangan Hingga Bersih Sebelum Memegang Softlens

Cuci tangan adalah sebuah kegiatan yang umum dan hendaknya di lakukan dalam segala aktivitas yang kita lakukan. Meski begitu, banyak yang menyepelakan dan tidak melakukannya. Dalam mengguanakn softlens, hendaknya juga mencuci tangan terlebih dahulu menggunakan sabun dan air yang mengalir. Hal ini di maksudkan agar bakteri yang ada pada tangan dapat hilang dan mati.

Ketika seseorang memekai lensa tanpa cuci tangan, di khawatirkan dapat menyebabakan kuman dan bakteri yang ada di tangan berpindah menuju softlens. Bakteri dan kuman yang berasal dari tangan tersebut berpotensi menyababkan iritasi pada mata hingga menyeababkan gangguan penglihatan. Maka dari itu, mecuci tangan adalah hal yang wajib sebelum memegang softlens. Pastikan tangan kering dan tidak ada sabun yang tertinggal pada tangan. Karena sabun yang tertinggal juga berisiko akan menempel pada softlens.

  1. Mangambil Softlens Dan Memebersihkannya

Softlens pada dasarnya memiliki wadah khusus sebagai tampat penyimpanan. Meskipun begitu, ketika hendak mengamil dan memakai softlens, kamu perlu untuk mencucinya terlebih dahulu. Dalam prakteknya, kamu dapat mangambil softlens dengan menggunakan jari telunjuk dan kemudian bersihkan softlens tersebut. Dalam membersihkannya, jangan menggunakan air keran. Sebab air keran berpotensi terdapat bakteri yang sehingga akan berpindah ke softlens.

Dalam upaya membersihkan softlens, pastikan kamu menggunakan cairan pembersih khusus untuk di gunakan sebagai pembersih lensa kontak. Hal ini di maskudkan agar kondisi softlens tetap steril dan terjaga dari kuman dan bekteri penyebab iritasi. Dengan malakukan langkah tersebut, maka softlens akan aman di kenakan pada mata.

  1. Cara Memegang Softlens

Memegang softlens juga tidak bisa di pegang dengan cara asal-asalan. Setelah softlens tersebut di cuci hingga bersih, kamu dapat mengamil dan memegangnya menggunakan jari telunjuk. Umumnya, agar lebih mudah, kamu dapat menggunakan jari kanan untuk memegang softlens dan memasangnya pada mata kiri. Sebaliknya, pada mata kiri kamu dapat menggunakan tangan kanan dalam memegang softlens yang akan di pasang.

Hal tersebut di maksudkan agar softlens dapat terpasang dengan lebih mudah. Sebagai pilihan lain, kamu juga dapat menggunakan tangan yang menurut kamu lebih nyaman dalam memegang dan memasang softlens pada mata. Pastikan posisi softlens menghadap ke bawah seperti mangkuk. Selain itu, pastikan lensa kontak tersebut tidak terbalik antara bagian luar dan dalam. Sebagai catatan, sebaiknya cek terlebih dahulu kondisi softlens, apabila rusak sebaiknya jangan di gunakan.

  1. Cara Mengenakan Softlens Pada Mata

Langkah ini merupakan langkah yang sebenarnya rumit namun sederhana. Kenapa demikian, karena ketika hendak menempelkan softlens ke mata, umumnya mata akan secara otomatis merespon berkedip. Dengan begitu, memasang softlens akan sedikit lbih sulit. Baiknya, pegang softlens yang telah kering pada jari telunjuk semabari menghadap cermin. Buka mata dan Tarik kelopak mata atas dan bawah kemudian tahan menggunakan jari lainya. dengan lembut dan perlahan, letakkan softlens pada bagian atas lingkaran hitam bola mata.

Setelah itu, pejakan mata beberapa saat dan kedip-kedipkan mata beberapa kali hingga softlens berada pada posisi yang tepat. Dengan berkedip secara otomatis softlens akan menyesuaikan posisinya hingga pada bagian tengah bola mata atau posisi softlens sudah terasa nyaman di mata. Bila posisi softlens sudah tepat, namun belum terasa nyaman, sebaiknya lepas kembali dan bersihkan menggunakan cairan khusus yang tadi di gunakan. Setelah itu pasang kembali dengan langkah-langkah yang sama.

Softlens memang menjadi alternative yang tepat jika tidak ingin menggunakan kaca mata sebagai alat pembantu penglihatan. Karena bentuknya yang lebih sederhana dengan varian warna, tentu membuat softlens ini banyak peminatnya. Dalam upaya mengguanakan softlens tentunya membutuhkan langkah-langkah yang tepat. Sebab mata merupakan organ tubuh yang pada dasarnya sangat sensitive terhadap sesuatu. Oleh karenanya untuk menghindari risiko gangguan dan masalah kesehatan pada mata, sebaiknya lakukan langkah-langkah yang tekkah di jelaskan di atas.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai cara mengunakan softlens atau lensa kontak dengan baik dan benar. Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut akan membuat mata terhindari dari risiko-risiko penggunaan softlens.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Sehatq
Beberapa Risiko Menggunakan Softlens (Lensa Kontak)

Beberapa Risiko Menggunakan Softlens (Lensa Kontak)

Beberapa Risiko Menggunakan Softlens (Lensa Kontak)

Beberapa Risiko Menggunakan Softlens (Lensa Kontak)Beberapa Risiko Menggunakan Softlens

Hallo Kawan Mama,

Masalah pada mata memang kerap terjadi dan menimpa orang pada umumnya. Terlebih lagi pada era yang serba elektronis ini di mana sinar dari gadget dan leptop seringkali di gunakan hingga berdampak pada kesehatan mata. Umumnya, gangguan pada mata menyebabkan kondisi mata seseorang menjadi minus atau sebaliknya. Hal ini membuat mata tidak dapat meihat dengan jelas, sehingga membutuhkan bantuan kacamata untuk membantu melihat.

Pada zaman sekarang ini, selain kacamata ada juga alat lain yang menjadi penggantinya berupa softlens. Meskipun memliki fungsi yang sama dengan kaca mata, namun softlens di buat dengan bentuk yang lebih minimalis dan simple sehingga tetap akan membantu penglihatan harus meletakkan gagang kaca mata pada wajah. Dalam penggunaannya, softlens di buat dengan ukuran cenderung lebih kecil dari bola mata sehingga dapat masuk kemata. Selain untuk membantu penglihatan, pada zaman sekarang ini softlens juga di gunakan sebagai alat kecantikan. Karena pengguana dapat memilih softlens dengan beragam warna sehingga warna pada mata nampak berubah dan menambah keindahan mata. Softlens pun juga di buat untuk seseorang yang memiliki mata normal untuk keperluan kecantikan. Namun, selain penggunaannya yang simple dan banyaknya varian warna yang di sajikan, ternyata softlensi ini juga memiliki risiko berbahya bagi kesehatan mata.

Penggunaan softlens khir-akhir ini memang lebih di gunakan sebagai keperluan kecantikan semata. Karena selain lebih simple dari kaca mata, softlens juga menyajikan varian warna sehinggga dapat menunjang penampilan. Namun dalam penggunaanya softlens memiliki beberapa risiko yang tidak baik bagi kesehatan mata. Pada kesemptan kali ini kawan mama akan membahas mengenai beberapa risiko risiko menggunakan softlens. Karena meskipun leibh simple dan beragam varian, softlens juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan mata.

Risiko Menggunakan Softlens

Softelns atau biasa di sebut lensa kontak memang cendrung lebih mudah dan sederhana untuk di gunakan di bandungkan dengan kacamata. Namun, sebelum menggunakan softlens ada baiknya untuk mengetahui beberapa risiko dari penggunaan softlens. Karena bagaimanapun, softlens memiliki beberapa risiko dalam penggunaannya. Berikut ini adalah beberapa risiko menggunakan softlens.

  1. Kekurangan Oksigen Pada Mata

Oksign manjadi salah satu hal yang penting bagi kesehatan tubuh manusia, termasuk juga pada kesehatan serta fungsi dari mata. Ketika seseorang menggunakan softlens, maka softlens yang di pakai tersebut akan menutupi korena dan menghalangi oksigen masuk kemata. Kondisi ini akan membuat mata mengalami gangguan gangguan kesehatan. Oleh karenanya, sebaiknya hindari menggunakan softlens terlalu sering. Gunakan softlens seperlunya saja.

  1. Mata Merah Atau Konjungtivitas

Mata yang memerah dan mengalami konjungtivitas adalah salah satu dampak negative akibat penggunaan softlens atau lensa konak. Kondisi ini umumnya di sebabkan oleh pengguanan softlens selama berhari-hari. Kondisi tersebut akan mengakibatkan kondisi mata menjadi lambap sehingga memudahkan bakteri dan virus untuk berkembang biak dan menyerang mata.

Penggunaan softlens terlalu lama juga akan membuat kornea tertutup sehingga membuat kondisi mata mengalami kekurangan oksigen. Di sisi lain, tubuh tidak dapat melawan infeksi yang di sebabkan oleh bakreri dan virus serta kondisi mata yag kekurangan akan oksigen. Akibatnya, mata akan mengalami Giant Papillary Conjungtivitis (GOC) yang nerupakan sebuah jenis konjungtivitas karena iritasi akibat pemakaian lensa kontak.

  1. Mata Kering

Selain kondisi mata yang akan mengalami kondisi kekurangan oksigen, pemakaian softlens ini juga akan mengakibatkan kondisi mata yang mongering. Kondisi ini adalah kondisi yang paling umum terjadi akibat pemakaian softlens. Sebab, pengguanaan softlens dalam waktu yang lama akan mempengaruhi kondisi lapisan air pada mata sehingga membuat kondisi mata menjadi mengering.

Pada dasarnya, lapisan air pada mata tersebut merupakan lapisan yang berfungsi untuk melindungi bagian permukaan mata agar tidak mengalami kekeringan. Sebab kondisi mata yang mongering akan mudah mengalami iritasi dan infeksi. Selain itu, mata yang mongering juga akan mudah terbakar dan berpasir. Oleh karena itu, lapisan air pada mata tersebut perlu di jaga agar tidak membuat mata kering.

  1. Iritasi Mata

Dalam pemakaian softlens, hendaknya bersihkan terlabih dahulu softlens yang akan di pakai. Selain itu, softlens yang sudah di pakai juga perlu untuk di cek kondisi kebersihannya. Hal ini bertujuan agar kondisi softlens tetap steril dan tidak kotor. Karena kondisi softlens yang kotor akan menyebabkan mata mudah mengalami iritasi. Selain tingkat kebersihannya, kondisi lensa juga tidak boleh kering. Karena kondisi lensa yang kering juga berisiko mneyebabkan iritasi mata.

  1. Mata Bengak Dengan Rasa Nyeri

Pamakaian softlens yang tidak tepat dan terlalu lama akan mengakibatkan mata mengalami rasa nyari. Karena bagaimanapun, ukuran dari softlens dan mata tidaklah sama sehingga akan membuat mata mengalami pegal dan nyari. Penggunaan softlens ini akan menyebabkan lapisan air pada mata tidak dapat mengalir dengan baik. Akibatnya, air akan menumupuk sehingga kondisi mata menjadi membengkak.

  1. Infeksi Dan Ulkus Kornea

Pemakaian softlens ini juga dapat menyebabakan mata mengalami risiko infeksi atau ulkus pada bagiaan kornea mata. Bahkan mata yang telah mengalami kondisi ini, akan berkembang dengan cepat dan membuat gangguan pada mata menjadi lebih serius. Meskipun jarang terjadi, tapi beberapa kasus menyebutkan bahwa mata yang terkena ulkus kornea ini dapat berpotensi menyebabkan mata mengalami kebutaan.

  1. Abrasi Kornea

Selain ulkus kornea, penggunaan softlens juga berisiko menyababkan mata mengalami abrasi kornea. Kondisi abrasi korena ini berupa kondisi mata yeng mengalami goresan pada bagian kornea. Kondisi ini akan membuat kondisi mata menjadi tidak nyaman dan akan memperburuk penglihatan. Apabila tidak segera di tangani, maka abrasi korena ini akan membuat fungsi penglihatan semakain menurun.

  1. Ptosis

Pengguanan softlens juga dapat menyebabakan mata mengalami ptosis, terlebih jika softlens di gunakan dalam rentan waktu yang lama. Ptosis ini merupakan kondisi di mana mata mengeluarkan cairan seperti air liur. Kondisi ini akan membuat kamu sulit untuk membuka mata. Terkadang, cairan tersebut akan bergerak ke dalam jaringan lain yang akan menarik kelopak mata. Hal ini juga bisa terjadi terutama ketika softlens hendak di lepas.

  1. Refleks Dari Kornea Mata Yang Berkurang

Refleks korena merupakan kondisi di mana adanya rangsangan otak yang memberitahu pada kelopak mata untuk menutup mata ketika ada bahaya yang datang. Seperti ketika ada angina kencang, debu, air, serangga, atau hal lain yang membahayakan mata. Penggunaan softlens terlalu sering atau terlalu lama akan membuat refleks mata menjadi berkurang dan melemah. Maka refleks mata akan menjadi lambat yang akan menyababak perlindungan pada mata menajdi berkurang.

Softlens pada dasarnya merupakan sebuah alat bantu penglihatan sebagai alternative dari penggunaan kaca mata. Karena softlens sendiri di anggap lebih simple dan sederhana untuk di kenakan. Sebab penggunaan kaca mata di nilai terlalu ribet dan mengalangi wajah. Pada zaman sekarang ini, di mana kecantikan sudah berkembang sangat pesat, peran dari softlens juga sudah mulai sedikit bergeser. Softlens lebih sering di gunakan untuk kebutuhan memeprindah penampilan. Karena softlens juga di prosuksi bagi seseorang dengan mata normal dengan berbagai varian warna yang menarik. Akibatnya banyak yang menggunakan softlens untuk menunjang penampilan. Namun dalam penerapannya, ternyata penggunaanya softlens ini juga memiliki beberapa risiko pada kesehatan mata. Umumnya risiko-risiko ini dapat terjadi akibat beberapa faktor, seperti softlens yang kotor dan penggunaannya yang terlalu lama. Karenanya, dalam penggunaan softlens perlu adanya kehati-hatian.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai Beberapa Risiko menggunakan softlens (lensa kontak). Penggunaan softlens yang tidak tepat, tentunya dapat menyebabkan kondisi mata mengalami berbagai gangguan kesehatan. Oleh karenanya, dalam penggunaan softlens perlu danaya penekanan tentang cara yang tepat sehingga terhindar dari risiko gangguan pada mata.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Lemonilo
  • Halodoc

Peluang Usaha Agen Kacamata Anti Radiasi Temanggung

Peluang usaha Reseller Kacamata Anti Radiasi dari G-tren

Dibuka kerjasama untuk Reseller di kota / kabupaten Anda.

 

Lindungi Mata Keluarga Anda dari Bahaya Radiasi Layar Komputer

agen kacamata anti radiasi

Anak Dan Orang Tua Sekarang Menghabiskan 6,5 Jam per Hari Di Depan Gadget !!

 

Bagaimana dengan anda? Tidak jauh berbeda bukan? Karena memang sekarang sudah jamannya gadget dan internet

Kita tidak bisa sepenuhnya meninggalkan gadget. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini sistem pembelajaran anak-anak juga via online. Tapi setidaknya kita bisa menekan resiko radiasi yang diakibatkan dari penggunaan gadget tersebut.

Tetapi Terlalu Lama Menggunakan Gadget Bisa Berakibat Mata Minus/Plus Dan Bisa Mengakibatkan Rabun!

Simak fakta berikut ini:

MENGAPA HANDPHONE, KOMPUTER, TELEVISI DAN PERANGKAT ELEKTRONIK LAINNYA BERBAHAYA TERHADAP MATA ANDA?

Karena layar perangkat elektronik memancarkan Sinar Biru atau Blue Light yang bisa merusak lensa dan kornea mata.

Secara alami mata kita sudah dilengkapi dengan filter pada kornea dan lensa mata kita. Namun, karena tingginya tingkat radiasi dan lamanya intensitas paparan menyebabkan filter alami yang ada mata kita tidak mampu menangkal radiasi yang ditimbulkan dari sinar biru tersebut.

LALU BAGAIMANA SOLUSINYA ?

Simak Saran dari Ahlinya Berikut ini:

Salah Satu Solusinya Adalah Dengan Menggunakan Kacamata Anti Radiasi

 

KINI SAATNYA ANDA MENJADI AGEN KACAMATA ANTI RADIASI G-TREN

Daftar Sebagai Agen Di Sini

 

 

Daftar Sebagai Agen Di Sini

 

Apa Kelebihan Kacamata Anti Radiasi G-tren?

  • Lensa Mengandung Blue Light Protection
  • Lensa anti gores dan tetap bening, meskipun sudah dipakai dalam jangka waktu lama dan berkali-kali dilap
  • Lensa terbuat dari bahan arcylic kualitas tinggi sehingga tahan goresan dan anti pecah.
  • Bisa digunakan setiap hari
  • Mengurangi pantulan cahaya saat berkendara
  • Memfilter cahaya matahari dan radiasi Gadget agar tidak merusak mata kita.

Apakah betul kacamata anti radiasi G-tren mampu memfilter blue light? Mari kita lihat video di bawah ini:

 

Siapa Yang Disarankan Memakai Kacamata Anti Radiasi G-tren?

  • Anak-anak / Orang dewasa pengguna Gadget
  • Orang yang aktivitas di depan komputer
  • Pemain Game Online / Play Station
  • Sopir dan pengendara sepeda motor
  • Anda yang mempunyai aktivitas di luar ruangan

 

Daftar Sebagai Agen Di Sini

Peluang Usaha Distributor Kacamata Anti Radiasi Kota Magelang

Peluang usaha Agen Kacamata Anti Radiasi dari G-tren

Dibuka kerjasama untuk keagenan di kota / kabupaten Anda.

 

Lindungi Mata Keluarga Anda dari Bahaya Radiasi Layar Gadget

agen kacamata anti radiasi

Anak Dan Orang Tua Sekarang Habiskan 6,5 Jam per Hari Untuk Bermain Gadget !!

 

Bagaimana dengan anda? Tidak jauh berbeda bukan? Karena memang sekarang sudah jamannya gadget dan internet

Kita tidak bisa sepenuhnya meninggalkan gadget. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini sistem pembelajaran anak-anak juga via online. Tapi setidaknya kita bisa menekan resiko radiasi yang diakibatkan dari penggunaan gadget tersebut.

Tetapi Terlalu Lama Menggunakan Gadget Bisa Berakibat Mata Minus/Plus Dan Bisa Mengakibatkan Rabun!

Simak fakta berikut ini:

MENGAPA HANDPHONE, KOMPUTER, TELEVISI DAN PERANGKAT ELEKTRONIK LAINNYA BERBAHAYA TERHADAP MATA ANDA?

Karena layar perangkat elektronik memancarkan Sinar Biru atau Blue Light yang bisa merusak lensa dan kornea mata.

Secara alami mata kita sudah dilengkapi dengan filter pada kornea dan lensa mata kita. Namun, karena tingginya tingkat radiasi dan lamanya intensitas paparan menyebabkan filter alami yang ada mata kita tidak mampu menangkal radiasi yang ditimbulkan dari sinar biru tersebut.

LALU BAGAIMANA SOLUSINYA ?

Simak Saran dari Ahlinya Berikut ini:

Salah Satu Solusinya Adalah Dengan Menggunakan Kacamata Anti Radiasi

 

KINI SAATNYA ANDA MENJADI DISTRIBUTOR KACAMATA ANTI RADIASI G-TREN

Daftar Sebagai Agen Di Sini

 

 

Daftar Sebagai Agen Di Sini

 

Apa Kelebihan Kacamata Anti Radiasi G-tren?

  • Lensa Mengandung Blue Light Protection
  • Lensa anti gores dan tetap bening, meskipun sudah dipakai dalam jangka waktu lama dan berkali-kali dilap
  • Lensa terbuat dari bahan arcylic kualitas tinggi sehingga tahan goresan dan anti pecah.
  • Bisa digunakan setiap hari
  • Mengurangi pantulan cahaya saat berkendara
  • Memfilter cahaya matahari dan radiasi Gadget agar tidak merusak mata kita.

Apakah betul kacamata anti radiasi G-tren dapat memfilter blue light? Mari kita lihat video berikut ini:

 

Siapa Yang Disarankan Memakai Kacamata Anti Radiasi G-tren?

  • Anak-anak / Orang dewasa pengguna Gadget
  • Orang yang aktivitas di depan komputer
  • Pemain Game Online / Play Station
  • Sopir dan pengendara sepeda motor
  • Anda yang mempunyai aktivitas di luar ruangan

 

Daftar Sebagai Agen Di Sini

Macam-Macam Kondisi Dehidrasi

Macam-Macam Kondisi Dehidrasi

Macam-Macam Kondisi Dehidrasi

Macam-Macam Kondisi Dehidrasi

Hallo Kawan Mama,

Kekurangan cairan merupakan salah satu kondisi masalah kesehatan yang sangat tidak baik bagi ksehatan organ tubuh. Sebab tubuh membutuhkan suplai cairan sebagai bahan energy dan stamina bagi organ tubuh untuk menjalankan fungsinya. Tubuh yang kehilangan akan cairan dan tidak mendapatkan suplai cairan yang cukup akan mengalami ketidakseimbangan dan tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Pada kondisi tubuh yang mengalami hal ini di namakan kondisi dehidrasi.

Umumnya, tubuh yang mengalmi kondisi dehidrasi ini di sebabkan oleh beberapa faktor. Seperti halnya terlalu banyak melakukan aktivitas yang berat hingga banyak mengeluarkan cairan tubuh. Selain itu, gangguan kesehatan seperti diare dan muntah juga bisa menjadi penyebab tubuh seseorang mengalami dehidrasi. Sebab hal tersebut akan membuat cairan yang ada di dalam tubuh keluar dalam jumlah yang cukup banyak. Dengan tidak adanya suplai cairan yang masuk, maka tubuh akan mengalami dehidrasi. Maka dari itu, penting bagi kita untuk memenuhi umlah kebutuhan tubuh akan asiupan cairan. Umumnya gejala yang akan muncul akibat kondisi ini adalah keadaan tubuh yang menjadi lebih mudah lelah, lemas, lesu, hilang kesadaran hingga menyebabkan koma.

Pada dasarnya kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi ini, selain di sebabkan oleh beberapa faktor di atas, kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi juga terjadi dalam beberapa macam keadaan. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai macam-macam kondisi dehidrasi. Hal ini memang terbagi menjadi beberapa macam. Untuk mengatasinya tentunya juga memerlukan penanganan yang berbeda sesuai dengan penyebab dan kondisi dehidrasi yang di alami.

Macam Dan Jenis Kondisi Dehidrasi

Menurut para ahli medis, dalam kondisi normal setiap tubuh manusia pada dasarnya membutuhkan asupan suplai mineral 8 gelas dalam sehari atau sekitar 1 ½ liter. Sedangkan ketika tubuh dalam kondisi dehidrasi, tubuh membutuhkan suplai mineral hingga 2 sampai 2, ½ liter perhari. Jumlah asupan tersebut di sebut dapat memenuhi jumlah kebutuhan tubuh akan cairan. Kondisi dehidrasi secara umum di bagi menjadi 2 macam. Yaitu dehidrasi berdasarkan kondisi keparahan dan dehidrasi berdasarkan kadar mineral elektrolit di dalam tubuh. Berikut ini adalah penjelasannya.

Dehidrasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya

  1. Dehidrasi Ringan

pada situasi Dehidrasi ringan, merupakan kondisi tubuh yang khilangan atau kekurangan akan cairan dalam tahap ringan. Umumnya, kondisi ini akan menimbulkan beberapa gejala, seperti rasa haus yang luar biasa, tenggorokan yang mengering, kulit kering dan bibir yang mengalami pecah-pecah. Secara ilmu medis, dehidrasi tingkat ringan ini terjadi apabila sekitar dari 5 % cairan tubuh dari total berat badan telah hilang. umumnya, kondisi ini dapat di atasi hanya dengan memperbanyak jumlah suplai mineral yang masuk kedalam tubuh.

  1. Dehidrasi Sedang

Hampir sama dengan dehidrasi ringan, dehidrasidalam tingkat yang sedang juga terbilang masih mudah untuk di tangani. Hanya saja kondisi ini lebih riskan di bandingkan dengan dehidrasi ringan. Tubuh seseorang yang mengalami kondisis dehidrasi ringan ini akan menyababkan tubuh menjadi lemas di sertai dengan warna urine yang lebih pekat dengan jumlah yang sedikit. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan pada kinerja tekanan darah.

Selain itu, dehidrasi sedang juga akan membuat kondisi detak jantung yang meningkat dengan debaran yang cukup kencang pada jantung yang lemah. Kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi sedang pada dasarnya tubuh akan kehilangan cairan hingga 5 sampai 10 % dari total berat badan. Kondisi ini perlu untuk segera di tangani sehingga tidak menyababkan risiko yang lebih parah.

  1. Dehidrasi Berat

Kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi berat merupakan kondisi kesehatan yang sangat serius. Umumnya seseorang akan mengalami dehidrasi berat apabila ia telah kehilangan cairan tubuh lebih dari 10 % dari total berat badannya. Kondisi ini, umumnya akan menimbulkan beberapa gejala seperti, otot yang mengalami kram, lidah yang membengkak tubuh yang tidak memiliki daya.

Selain itu kondisi dehidrasi berat ini juga akan membuat sakit kepala dengan rasa pusing hingga menyababakn hilang kesadaran dan pingsan. Lebih buruknya lagi, kondisi ini berisiko menyababkan tubuh mengalami koma. Kondisi ini membuat seseorang yang mengalamiya memerlukan bantuan infus untuk menyuplai cairan tubuh. Apabila tidal sgera di tangani, maka penderitanya akan mengalami gangguan pada ginjal serta fungsi organ tubuh yang memburuk dan berisiko mengalami kematian.

Dehidrasi Berdasarkan Kadar Mineral Elektrolit Di Dalam Tubuh

  1. Dehidrasi Hipertonik

Kondidi ini terjadi karena tubuh kehilangan banyak cairan sehingga kadar elektrolit di dalam tubuh berupa natrium (sodium) menjadi meningkat hingga lebih dari 145 mmol/liter. Umumnya kondisi ini kebih sering di alami oleh bayi dan anak-anak yang mengalami kekurangan jumlah minum. Hal tersebut akan menyebabkan bayi mudah mengalami diare atau sakit dengan muntah yang bertekstur encer.

Untuk mengatasi kondisi ini, di anjurkan untuk menambah jumlah asupan air/mineral atau minuman rendah akan natrium seperti jus jeruk atau apel.

  1. Dehidrasi Isotonic

Dehidrasi isotonic adalah sebuah kondisi di mana tubuh mengalami pengurangan kadar air dan natrium dengan jumlah yang sama. Kondisi ini, umumnya juga di sebabkan oleh penyakit diare. Cairan yang du butuhkan untuk menghidrasi tubuh adalah air/mineral dan minuman yang mengandung isotonic dengan kandungan elektrolit yang cukup tinggi.

  1. Dehidrasi Hipotonik Atau Hyponatremia

Kondisi dehidrasi yang satu ini, umumnya di sebabkan oleh kadar natrium di dalam tubuh yang mengalami penurunan, bahkan hingga melebihi banyaknya air hingga kurang dari 135 mmol/L. kondisi ini terjadi akibat jumlah air yang masuk ketubuh lebih banyak dari yang di butuhkan. Akibatnya jumlah natrium di dalam tubuh menjadi lebih rendah. Tubuh yang kehilangan cairan ini bisa terjadi melalui pernapasan (paru-paru), penguapan (kulit), kemih (ginjal) dan juga tinja.

Tubuh setiap menausia bahkan mahluk hidup tentu membutuhkan adanya supli mineral sebagai sumber energy. Umumnya hal ini bisa di dapatkan melalui makanan dan minuman yang di konsumsi. Kandungan nutrisi dan mineral dari makanan dan minuman tersebut anntinya akan di serap oleh organ pencernaan dan akan di salurkan menuju seluruh bagian tubuh. Pada kondisi normal, umumnya tubuhu manusia akan mengaluarkan cairan tubuh hingga 2,600 ml. Sedangkan kebutuhan akan mineral pada tubuh orang dewasa tanpa adanya aktivitas fisik berat adalah 1.500 sampai 2.000 ml. dari sini kia bisa melihat bahwa antara cairan yang masuk dan keluar jumlahnya lebih banyak yang keluar. Hal ini menjadikan tubuh lebih mudah mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, menjaga supali cairan untuk tubuh perlu untuk di perhatika, terlebih bagi kamu yang memiliki aktivitas berat.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai macam-macam kondisi dehidrasi. Dehidrasi pada dasaranya terjadi di sebabkan oleh rubuh yang kehilangan banyak cairan tanpa adanya suplai cairan yang masuk. Namun beberapa kondisi seperti di atas juga berpotensi menyababkan tubuh mengalami dehidrasi.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Medi-call
Cara Mengatasi Kondisi Dehidrasi

Cara Mengatasi Kondisi Dehidrasi

Cara Mengatasi Kondisi Dehidrasi

Cara Mengatasi Kondisi Dehidrasi

Hallo Kawan Mama,

Tubuh kita pasti pernah mengalami kondisi di mana mudah sekai merasa lemas, lelah hingga meningkatnya rasa haus. Umumnya hal ini akan terjadi secara normal bila gejala tersebut muncul stelah kita melakukan aktivitas yang cukup menguras energy. Namun, gejala tersebut bisa saja menjadi indikasi bahwa tubuh kita tengah mengalami kondisi dehidrasi. Pasalnya dehidrasi merupakan sebuah kondisi di mana tubuh kehilangan banak cairan hingga menimbulkan gejala-gejala seperti itu.

Pada dasarnya, tubuh yang mengalami kondisi dehidrasi ini terjadi karena tubuh kehilangan banyak cairan. Selain itu tidak adanya cairan yang masuk untuk menggantikan cairan yang hilang membuat tubuh menjadi kering dan kekurangan akan cairan. Kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, apabila tidak segera di tangani akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang cukup serius. Seperti halnya fungsi dari organ tubuh yang tidak lagi optimal, kerusakan orga tubuh hingga risiko kematian. Umumnya tubuh yang mengalami dehidrasi terjadi akibat aktivitas yang berat hingga mengeluarkan banyak cairan tubuh. Namun dalam kondisi medis tertentu, masalah kesehatan juga kerap menjadi penyebab tubuh mengalami dehidrasi. Seperti halnya kondisi muntah serta kondisi diare yang membuat tubuh banyak mengeluarkan cairan tubuhh.

Penanganan yang tepat untuk mengatasi dehidrasi merupakan hal yang penting. Sebab penanganan yang salah, tentu akan memperparah kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi. Nah, berikut ini adalah pembahasan dari Kawan Mama mengenai cara mengatasi kondisi dehidrasi. Berikut adalah penjelasannya.

Beberapa Cara Mengatasi Kondisi Dehidrasi

Dehidrasi merupakan salah satu masalah yang kerap di alami oleh semua orang. Umumnya hal ini di anggap sebagai masalah sepele, namun sebetulnya kondisi ini merupakan kondisi yang membahayakan nyawa kita. Umumnya tubuh yang mengalami dehidrasi akan menimbulkan gejala berupa tubuh yang lemas, munculnya rasa lesu, mudah lelah, mual dan sembelit. Dalam kondisi yang cukup parah dehidrasi berisiko membuat pusing dan sakit kepala yang dapat meyebabkan hilangnya kesadaran hingga koma.

Dalam sekala dehidrasi ringan, kondisi tersebut mungkin bisa di atasi dengan menambah suplai cairan tubuh. Hal ini bertujuan untuk menggantikan cairan tubuh yang telkah hilang dan menggantikan serta memenuhi kebutuhan tubuh akan cairan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan mengenai cara mengatasi kondisi dehidrasi.

  1. Rehidrasi

Cairan di dalam tubuh, pada dasarnya merupakan sebuah cairan yang akan menjadi sumber energi dan stamina bagi organ tubuh untuk menjalankan fungsinya. Organ tubuh tersebut akan menggunakan cairan tubuh sebagai sumber motoric sehingga fungsi dari organ tubuh dapat bekerka. Tubuh yang kehilangan akan cairan tubuh akan mempengaruhi terhadap kondisi fungsi dan kinerja dari organ tubuh. Sebab tanpa adanya daya energy, maka organ tubuh tidak dapat bekerja menjalankan fungsinya.

Salah satu cara untuk menanganinya adalah dengan menhidrasi tubuh yang kehilangan banyak energy.  Karena kondisi dehidrasi sangat berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang akan mengancam nyawa. Oleh karena itu, menghidari tubuh merupakan langkah paling utama untuk mengembalikan kadar cairan di dalam tubuh yang telah hilang. dengan begitu, fungsi organ tubuh akan memiliki bahan energy untuk bekerja kembali.

Pada umumnya, tubuh seseorang yang tengah dalam kondisi normal membutuhkan supali air mineral hingga 8 gelas perharinya, atau sekitar 1 ½ liter. Namun ketika tubuh tengah mengalami kondisi dehidrasi, maka secara otomatis tubuh membutuhkan suplai air mineral denagn julmah lebih banyak dari biasanya. Maka dalam kondisi ini, tubuh membutuhkan suplai air mineral tidak kurang dari 2 hingga 2 ½ liter perharinya. Sehingga hilangnya cairan tubuh dapat tergantikan dan dapat memenuhi cadangan cairan tubuh.

  1. Menghidari Minuman Yang Mengandung Kafein Dan Minuman Manis

Pada dasarnya kafein dan minuman manis menjadi beberapa dari sekian faktor yang dapat menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi. Namun ternyata, ketika tubuh tengah mengalami dehidrasi, kafein dan minuman manis ini berpotensi membahayakan dan memperparah kondisi tubuh yang tengah mengalami dehidrasi. Karenanya minuman berkafein dan memiliki rasa manis sebaiknya di hindari.

Minuman memang menjadi salah satu cara mudah untuk mengatasi kondisi dehidrasi. Namun tentunya, perlu adanya seleksi dan pemilihan minuman yang tepat. Sebab tidak semua minuman berdampak baik pada kondisi dehidrasi. Kafein dan minuman manis yang umumnya terdapat pada minuman seperti kopi, the, soda perlu untuj di hindari. Selain itu, minuman yang mengandung diuretic yang bersifat melarutkan mineral seperti alcohol juga tidak baik untuk kesehatan dan kondisi dehidrasi.

  1. Mengkonsumsi Obat Yang Tepat

Kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi ini baiknya di atasi dengan cara mengetahui lebih dahulu bagaimana penyebab munculnya dehidrasi itu sendiri. Pasalanya, kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi ini memiliki sebab yang berbeda-beda. Maka dengan mengetahui penyebabnya, akan mempermudah dalam mengatasi kondisi dehidrasi. Umumnya dehirasi dapat di sebabkan oleh hilangnya cairan tubuh akibat aktivitas berat dan kondisi medis berupa masalah kesehatan.

Pada faktor aktivitas yang berat tubuh, tubuh akan kehilangan banyak cairan dan menyebabkan dehidrasi. Kondisi ini dapat di atasi dengan menambah suplai cairan dengan air minum. Kamu juga bisa menggunakan minuman isotonic atau oralit sebagai pendorong suplai cairan tubuh. Sedangkan pada kondisi medis, umumnya berupa muntah atau diare. Kondisi ini akan memaksa cairan di dalam tubuh untuk keluar. Maka dalam hal ini kamu bisa memakai obat-obatan untuk menyembuhkan diare dan muntah.

Kondisi dehidrasi pada dasarnya merupakan fenomena umum yang sering terjadi dan bisa di alami oleh siapa saja. Bagi seseorang yang memiliki aktvitas berat seperti harus berada di bawah sinar matahri, angkat sesuatu yang berat dan juga atlit yang menyebabkan banyak cairan tubuhnya yang hilang. hal tersebut menjadi penyebab umum tubuh mengalami dehidrasi. Selain itu, beberapa kondisi medis juga menyebabkan tubuh mengalmi dehidrasi. Seperti kondisi diare dan muntah yang membuat tubuh terpaksa harus mengeluarkan cairan yang ada di dalam tubuh. Kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi ini umumnya dapat di atasi dengan cara menambah suplai mineral kedalam tubuh sehingga dapat menggantikan cairan yang telah hilang. untuk penyebab diare dan muntah perlu untuk memulihkan kondisi tubuh dari diare dan muntah terlebih dahulu.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengani cara mengatasi kondisi dehidrasi. Kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi akan sangat berpengaruh terhadap kesehatn organ tubuh. Sebab cairan tubuh merupakan sumber energy bagi organ tubuh untuk menjalankan fungsinya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Ciputrahospital
Hindari Jenis Makanan Penyebab Dehidrasi

Hindari Jenis Makanan Penyebab Dehidrasi

Hindari Jenis Makanan Penyebab Dehidrasi

Hindari Jenis Makanan Penyebab Dehidrasi

Hallo Kawan Mama,

Dehidrasi merupakan salah satu kondisi gangguan kesehatan tubuh yang membuat tubuh menjadi lemas, mudah lelah dan fungsi organ tubuh yang terganggu. Tubuh yang mengalami dehidrasi, umumnya masih di anggap sebagai gangguan keshatan yang normal. Namun pada dasarnya kondisi ini sangat berbahaya, bahkan tubuh yang mengalami dehidrasi berpotensi menyebabkan risiko kematian. Oleh karenanya ketika tubuh mengalami dehidrasi, perlu segera untuk di tangani.

Pada dasanya, tubuh yang tengah mengalami dehidrasi merupakan kondisi di mana cairan tubuh yang keluar dan hilang lebih bannyak jumlahnya di bandingkan dengan asupan cairan yang masuk ketubuh. Kondisi ini membuat tubuh mengalami kekeringan dan kekurangan akan asupan cairan tubuh. Sebab, suplai cairan tubuh ini akan berfungsi sebagai energy atau stamina bagi organ tubuh untuk menjalankan fungsinya. Tanpa adanya suplai cairan yang cukup, maka tubuh akan mengalami dehidrasi. Hal tersebut akan membuat ketidakseimbangan pada tubuh sehingga kinerja organ tubuh tidak dapat bekerja dengan baik. Akhirnya kondisi ini akan menyebabkan beberapa gejala, seperti timbulnya rasa haus yang bertambah, warena urine yang pekat, bibir dan kulit yang kering, mudah lelah dan lemas, hilangnya kesadaran hingga jantung yang berdenyut kecang namun lemah.

Selain kekurangan akan supali mineral, beberapa faktor lain juga dapat menjadi penyebab tubuh mengalami dehidrasi. Salah satunya adalah makanan. Umumnya makanan merupakan sumber energy utama bagi kinerja tubuh. Namun ternyata ada beberapa makana yang dapat menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai jenis makanan penyebab dehidrasi. Karena memang makanan sendiri memiliki andil besar dalam kesehatan tubuh.

Jenis makanan penyebab dehidrasi

Umumnya, setip makanan sehat yang kita konsumsi mengadung berbagai nutrisi dan protein di dalamnya yang nantiya akan di cerna dan di serap oleh tubuh. Namun beberapa jenis makanan malah dapat menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi bahkan memperparah kondisi tersebut. berikut ini adalah beberapa jenis makana yang perlu di hindari karena berpotensi menyebabkan dehidrasi.

  1. Makanan Berminyak

Makanan berminyak memang menjadi salah satu makanan yang tidak menyehatkan bagi tubuh. Meskupin rasanya yang lebih berasa dan enak, seperti halnya gorengan atau makanan minyak lainya yang mudah di temukan, namun memiliki risiko gangguan kesehatan. Sebab tingginya kadar minyak akan membuat jumlah kalori hingga koleterol tubuh menjadi bertambah. Ternyata, makanan berminyak ini juga dapat menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi.

Selain adanya kadar minyak yang tinggi, makanan berminyak juga tidak lepas dari kandungan gula dan garam yang cukup tinggi. Kandungan-kandungan tersebut merupakan pemicu dehidrasi. Sebab suplai cairan yang msauk kedalam tubuh akan terserap dan larut bersama kandungan tersebut. Untuk lebih aman dan sehat, baiknya konsumsi jenis makanan yang mengandung lebih banyak mineral dan nutrisi sehingga dapat menghidrasi tubuh.

  1. Makanan Asin

Sama halnya dengan makanan berminyak. Makanan yang tinggi akan garam juga dapat meyebabkan tubuh mengalami dehidrasi. Umumnya, makanan asin atau yang menagndung kadar garam tinggi terdapat pada jenis makanan ringan seperti keripik dan sejenisnya. Karena memang kandungan tersbut merupaka perasa atau candu yang akan membuatnya ingin memakan lagi.

Ternyata, makanan asin ini juga merupakan salah satu makanan yang dapat menyebabkan tubh mengalami dehidrasi. Karena rasanya yang asin akan membuat tubuh merasa lebih haus lagi. Hal ini di sebabkan oleh kandunan natrium dan sodium yang ada pada makanan ini yang melarutkan cairan tubuh menujukandung kemih. Akibatnya cadangan cairan tubuh menjadi hilang dan mengalami kekeringan. Kondisi inilah yang menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi.

  1. Makanan Beku

Pada dasarnya, lebih dari 75 % sodium berasal dari makanan olahan. Makanan beku menjadi salah satu jenis makanan yang dapat menyebabkan tubuh mengalamo dehidrasi. Sebab  makanan beku merupakan bagian dari makanan olahan yang akan memperburuk kondisi dehidrasi. Sebab tingginya kadar sodium tersebut akan membuat cairan tubuh menjadi terserap oleh natrium dan langsung di salurkan ke kandung kemih. Kondisi ini akan membuat tubuh dehidrasi dan menjadi lebih haus akibat kekeringan.

  1. Asparagus

Asparagus merupakan salah satu tanaman atau sayuran yang memiliki sifat diuretic yang akan membuat cairan di dalam tubuh menjadi tekuras keluar. Umumnya gejala yang di hasilkan berupa seringkali buang air kecil. Karenanya sebaiknya hindari atau kurangi mengkonsumsi asparagus. Namun ketika mengkonsumsi asparagus hendaknya di sertai dengan asupan mineral yang cukup sehingga terhindari dari dehidrasi.

  1. Makanan Denga Bumbu Dan Penyedap Rasa Yang Tinggi

Bumbu dan penyedap rasa merupakan beberapa hal dan sudah menjadi bagian pokok dalam urusan masak-memasak. Namun ternyata, bumbu seperti micin, kaldu dan kecap dengan kadar garam yang tinggi ini berpotensi menyababkan tubuh mengalami dehidrasi. Sebaiknya untuk lebih aman kamu dapat menggunakan bahan alami sebagai penyedap rasa masakan. Seperti halnya menggunakan kaldu tulang, jamur dan tomat hingga rumput laut.

  1. Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji adalah jenis dari bahan makanan yang banyak di gemari orang, sebab dengan penyajian yang simple sederhana dan cepat memudahkan mengngonsumsi makanan tersbut. Tetunya di sertai dengan rasanya yang enak dan berfarian. Namun faktanya, makanan saji mengandung kadari garam yang cukup tinggi. natrium tersebut akan menarik cairan tubuh dan membawanya larut kedalam pembuluh darah.

Dengan cairan tubuh yang telah di bawa kedalam pembuluh darah maka cairan yang akan menuju pada ginjal untuk di olah dan di buang sebagai urine menjadi lebih banyak. Kondisi ini yang pada akhirnya membuat tubuh lebih sering melakukan buang air kecil. Karena banyaknya cairan yang di keluarkan oleh tubuh, maka tubuh akan segera mengalami kekeringan dan dehidrasi.

  1. Makanan Kalengan

Makanan kalengan adalah slah satu makanan yang bisa bertahan cukup lama. Karena makanan tersebut menggunakan garam sebagai pengawet agar tidak di tumbuhi oleh bakteri yang akan membuatnya busuk. Ternyata, garam tersebut yang akan membuat makanan kalengan menjadi penyebab dehidrasi dan akan meperparah kondisi dehidrasi. Sebaiknya kurangi mengkonsumsi makanan kalengan apalagi ketika dalam kondisi dehidrasi.

  1. Cokelat

Coklat adalah salah satu makanan yang di gemari banyak orang, terutama anak-anak dan kaum wanita. Selain rasanya yang enak, beragam, gurih dan mengandung antioksidan yang akan menjaga kesehatan jantung. Namun faktanya, coklat juga menjadi salah satu makanan yang dapat menyebabkan dan memperparah kondisi dehidrasi. Karena kandungan kokoa di dalam coklat tersebut akan akan meningkatkan kinerja kandung kemih sehingga mengakibatkan lebih sering buang air besar.

  1. Makanan Pencuci Mulut

Makanan-makanan pencuci mulut, umumnya berupa kue, pancake serta wafel dan es krim. Merupakan makanan pencuci mulut yang mengadung tinggi gula. Kadar gula yang tinggi tersebut akan menyerap cairan tubuh dan menyalurkannya kedalam darah. Akibatnya, tekstir darah akan menjado lebih kental. Jadi selain mengubah tekstur darah, cairan tubuh akan ikut terkuras oleh kandungan gula tersebut.

Pada dasarnya, tubuh yang mengalami dehidrasi ini di sebabkan oleh banyaknya cairan tubuh yang hilang. Kondisi ini biasanya di sertai dengan asupan mineral yang di perlukan sebagai cairan tubuh kurang dari apa yang dibutuhkan oleh tubuh. Akibatnya tubuh akan mengalami kekerinagan sehingga tidak dapat bekerja dengan optimal. Namun beberapa faktor lain memiliki andil dalam terjadinya kondisi dehidrasi, seperti halnya dengan faktor makanan. Karena makanan sendiri termasuk kedalam sumber energy utama yang akan di serap nutrisi dan mineralnya sehingga menjadi cairan tubuh. Apabila kandungan di dalam bahan makanan tidak sesuai, maka usus tidak bisa menyarap dan mengolah mineral tersebut menjadi cairan tubuh. Hal ini tentu akan mempengaruhi kadar cairan yang ada di dalam tubuh. Dengan suplai yang tidak mencukupi kebutuhan, maka tubuh akan mudah mengalamio dehidrasi.

Demikian pmbahasan dari Kawan Mama mengenai jenis makanan yang menyebabkan dan memperburuk kondisi dehidrasi. Pemilihan bahan makanan yang akan di konsumsi memang sangat di perlukan.  Karena setiap apa yang kita makan akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh kita.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klikdokter
  • Halodoc
Hindari Jenis Minuman Ini Ketika Dehidrasi

Hindari Jenis Minuman Ini Ketika Dehidrasi

Hindari Jenis Minuman Ini Ketika Dehidrasi

Hindari Jenis Minuman Ini Ketika Dehidrasi

Hallo Kawan Mama,

Pada dasarnya setiap aktivitas yang kita lakukan sehari-hari membutuhkan banyak energy untuk membuat tubuh dapat melakukannya. Kinerja tubuh ini di dorong oleh adanya cairan yang menjadi sumber utama energy dan motorik bagi tubuh untuk bergerak dan bekerja sesuai dengan fungsinya. Tentunya tubuh yang kehilangan atau kekurangan akan suplai cairan akan menganggua dan membuat fungsi tubuh tidak dapat bekerja dengan optimal.

Tubuh manusia hampir sekitar 70 hingga 80% terdiri dari mineral atau air. Air ini merupakan sumber energy dan motoric bagi kinerja fungsi tubuh. Oleh karena itu, perlu bagi kita untuk tetap menjaga kadar air dalam tubuh kita dan memberikan suplai yang cukup apabila tubuh memerlukannya. Sebagian besar dari kita memiliki aktivitas yang berat atau kondisi tertentu hingga membuat tubuh kita banayak kehilangan cairan tubuh. Tubuh yang kehilangan banyak cairan ini apabila tiak sehera di tangani maka akan berisiko mengalami dehidrasi. Dedhidrasi merupakan kondisi di mana tubuh banyak kehilangan banyak cairan tubuh tanpa mendapatkan suplai cairan sebagai pengganti cairan tubuh yang telah hilang. kondisi ini membutuhkan dengan segera suplai mineral sebagai pengganti cairan tubuh agar keseimbagan tubuh tersebut tetap terjaga.

Umumnya tubuh yang tengah mengalami dehidrasi ini dapat di cegah dengan menambah jumlah air minum lebih dari biasanya. Karena ketika dehidrasi, tubuh membutuhkan lebih banyak suplai cairan. Namun ternyata tidak semau dai minuman yang kita konsumsi itu baik bagi tubuh yang mengalami dehidrasi. Nah, berikut ini adalah penbahasan dari Kawan Mama mengenai jenis minuman yag perlu di hindari ketika dehidrasi. Karena minuman-minuman tersebut terbukti tidak baik dan berisiko membahayakan kondisi tubuh.

Jenis Minuman Yang Perlu Di Hindari Ketika Dehidrasi

Dehidrasi merupakan kondisi di mana tubuh megalami kehilangan banyak cairan. Akibatnya oerlu adanya supalicairan yang masuk untuk menggantikan cairan yang telah hilang. karena memang cairan tubuh menjadi sumber energy utama kinerja fungi organ tubuh. Umumnya tubuh manuisa membutuhkan air tidak kurang dari 1 ½ liter atau sekitar 8 gelas air perhari. Namun dalam kondidi diare, tubuh membutuhkan lebih banyak suplai minuman hingga 2  hingga 2 ½ liter perharinya.

Jumlah tersebut di anggap dapat menggantikan cairan tubuh yang telah hilang. Namun ternayat tidak semua jenis minuman baik di konsumsi bagi tubuh yang mengalami dehidrasi. Beberapa minuman yang kita biasa kosumsi sehari-hari ternyata berbehaya apabila di konsumsi ketika tubuh mengalami dehidrasi. Tentunya jenis minuman-minuman tersebut perlu untuk kita hindari ketika dalam kondisi dehidrasi. Berikut adalah jenis minuman yang perlu di hindari ketika dehidrasi.

  1. Minuman Bersoda

Minuman bersoda merupakan salah satu minuman yang di gemari oleh orang dengan usia dewasa. Karena memang rasanya yang segar membuat minuman soda cocok untuk di konsumsi sebagai penyegar. Namun ternyata, ketika seseorang tengah mengalami kondisi dehidrasi dia tidak di perbolehkan untuk meminum minuman bersoda. Sekalipun minuman bersoda itu meyegarkan, namun minuman tersebut bukan jeni minuman yang bagi bagi penderita dehidrasi.

Hasil sebuah studi yang di publikasikan ke dalam American Journal of Physiology. Bahwa kebiasaan mengkonsumsi minuman bersoda ketika tengah mengalami dehidrasi dapat membuat kondisi dehidrasi memburuk hingga berisiko mengalami cedera ginjal. Karena minuman bersoda mengandung kafein dan gula yang akan menyerap air di dalam tubuh sehingga membuat cairan tubuh menjadi lebih terkuras. Dengan begitu minuman soda ini malah akan sangat membahayajan kondisi dehidrasu.

  1. Kopi

Kopi adalah minuman yang umumnya di nikmati semabri bersantai atau sebagai teman untuk mata tetap terjaga. Ternyata, kopi merupakan salah satu jenis minuman yang tidak di perolehkan untuk di konsumsi ketika kondisi dehidrasi. Karena kopi juga minuman yang bersifat diuretic yang membuat kamu akan lebih sering buang air kecil. Akibatnya tubuh yang telah kehilangan banyak cairan akan lebih terkuras lagi akibat meminum kopi.

Selain itu, kopi merupakan salah satu yang memeiliki kandungan tinggi kafein. Kadein ini cenderung akan membuat tubuh menjadi lebih haus lagi. Artinya kafein juga akan menguras cadangan cairan yang tersisa di dalam tubuh kita. oleh kerenanya, kopi adalah salah satu jenis minuman yang tidak baik di konsumsi ketika kondisi dehidrasi.

  1. Jus Buah Instan

Jus merupakan salah satu jenis minuman segar dengan berbagai varian rasa buah yang di gemari oleh kebanyakan orang. Membuat dan mengkonsumsi jus pada dasarnya merupakan salah satu upaya yang tepat untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi. Karena kandungan mineral dan vitamin C serta nutrisi dalam buah memang baik apabila di buat sebagai jus untuk di konsumsi yang juga akan menutrisi tubuh dan menggantikan cairan tubuh yang telah hilang.

Namun lain hal ceritanya dengan jus buah instan. Jus buah instan merupakan salah satu jenis minuman yang tidak di perbolehkan untuk di konsumsi dalam kondisi dehidrasi. Karena di dalam minuman ini terdapat banyak kandungan gula sehingga akan membuat cairan di dalam tubuh menjadi terserap. Selain itu, rendahnya kandungan sodium akibat proses pembuatannya menjadikan minuman ini tidak bisa menghidrasi tubuh yang kekurangan akan cairan. Baiknya konsumsi jus bbuah segar saja dari pada mengkonsumsi jus buah instan.

  1. Minuman Beralkohol

Minuman beralkohol adalah salah satu minuman yang pada dasarnya tidak baik bagi kesehatan. Selain itu, alcohol juga bersifat diuretic yang akan membuat tubuh lebih sering buang air kecil. Ketika tubuh mengalami dehidrasi, tubuh membutuhkan suplai cairan dari luar. Alcohol yang bersifat diuretic ini akan membuat cadangan cairan di dalam tubuh menjadi lebih banyak yang hilang.

Di lansir dari halaman Health yang menyatakan bahwa alcohol akan menghambat kinerja hormon diuretic yang seharusnya menyuplai cairan tubuh. Seharusnya cairan tubuh tersebut akan di salurkan ke bagian tubuh yang kekeringan, namun alcohol ini akan membuat cairan tersebut langsung menuju kandung kemih. Akibatnya tubuh akan lebih sering bbuang air besar dan menambah kadar cairan tubuh yang hilang.

  1. Es Teh Manis

Siapa yang tak tergiur ketika telah selesai melakukan aktivitas berat dan melihat es teh manis. Es teh manis merupakan minuman yang biasa di konsumsi dan membuat tubuh terasa jauh lebih segar. Namun ternyata, es teh manis bukanlah minuman yang baik untuk tubuh yang mengalami dehidrasi. Pada dasarnya teh memiliki antioksidan, namun adanya tambahan gula akan menghiangkan kandungan antioksidan di dalam teh. Sehingga perlu adanya tambahan air putih untuk memenuhi kebutuhan cairan dari kondisi dehidrasi.

  1. Cokelat Panas

Salah satu minuman yang mengandung kadar gula tinggi adalah cokelat panas. Kandungan gula ini akan menyerap cadangan cairan tubuh yang di butuhkan untuk kinerja fungsi organ tubuh. Bahkan di katakana bahwa satu cangkir cokelat panas mengandung lebih banyak kadar gula dan kalori di bandingkan dengan minuman bersoda. Hal ini akan membuat tubuh lebih banyak kehilangan cadangan cairan. Baiknya, hindari mengkonsumsi coklat panas ketika tubuh mengalami dehidrasi.

  1. Minuman Berenergi

Minuman berenergi merupakan salah satu minuman yang dapat memperburuk kondisi dehidrasi. Pasalnya, jenis minuman yag satu ini di kemas dengan kandungan kafein serta pemannis buatan dan bahan-bahan kimia yang rumit. Umumnya minuman ini di konsumsi untuk menambah stamina tubuh. Namun dalam kondisi dehidrasi, kandungan dalam minuman ini akan lebih menguras cairan di dalam tubuh.

Kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi merupakan kondisi tubuh yang membutuhkan suplai cairan yang tepat. Sebab tidak semua dari jenis minuman dapat membantu memberikan suplai cairan yang di butuhkan oleh tubuh. Banyak dari jenis minuman yang setaip hari kita konsumsi ternayat tidak baik bagi kesehatan tubuh, terlebih ketika tubuh mengalami kondisi dehidrasi. Jenis meinuman-minuman di atasa merupakan minuman-minuman yang dapat memperparah kondisi tubuh yang tengah mengalami dehidrasi. Karenanya minuman tersebut perlu di hindari dan di gantikan dengan minuman yang jauh lebih sehat dan memiliki kandungan mineral yang baik untuk tubuh dan dapat menyuplai kebutuhan tubuh.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama menganai Jenis Minuman yang perlu di hindari ketika dehidrasi. Meskipun minuman adalah salah satu cara menghidrasi tubuh, namun perlu ada pemilihan jenis minuman yang tepat dan baik untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan cairan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Merdeka