Kecantikan Di Mata Allah SWT

Kecantikan Di Mata Allah SWT

Kecantikan Di Mata Allah SWT

Kecantikan Di Mata Allah SWT

 

Hallo Kawan Mama,

Agama Islam adalah agama yang menyeru kecantikan dan keindahan pada umatnya, baik laki-laki maupun perempuan. Cantik yang di maksud di sini adalah cantik menurut Islam yang terlihat dan keluar baik secara jasmani maupun rohani. Bukan hanya semata-mata kecantikan fisik atau visual saja, namun juga cantik dari hati dan akhlak perbutannya, serta cantik yang di sandarkan pada Allah SWT.

pada umumnya, agar dapat tampil dengan cantik secara jasmani, kaum muslimah akan menggunakan bantuan make up atau hiasan seperti emas dan berlian atau lain sebagainya. Hal ini merupakan definisi yang keliru dalam ajaran agama Islam. Sebab keluarnya aura kecantikan tidak hanya semata-mata dari make up yang tebal dan hiasan yang menyelmuti tubuh. Namun perlu untuk di ketahui, cantik dalam Islam adalah dengan memperhatikan kebersihan tubuh, menutup aurat , dan menggunakan pakaian yang sopan.

Sedangkan kecantikkan menurut agama islam secara rohani yaitu, dengan menerapkan akhlak yang baik, sopan santun, berbuat baik dengan sesama dan menjaga ketaatan hati pada Allah SWT. Dengan begitu kecantikan fisik akan ikut bertambah karena memiliki jiwa dan hati yang tertata dengan baik. Sebagai mana Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 21, yang artinya.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan di jadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Q.S. Ar-Rum: 21).

Pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai cantik menurut pandangan Islam. Kecantikan adalah hal penting bagi setiap wanita, maka banyak dari kaum wanita yang rela melakukan apa saja agar dapat menjadi cantik tanpa mengetahui arti dari kecantikan yang baik. Berikut ini adalah penjelasannya.

Dalil Kecantikan Dalam Islam

Dalam sebuah riwayat hadis yang telah di riwayatkan oleh Ibnu Abbas, beliau berkata:

“Sesungguhnya amal kebaikan itu akan memancarkan cahaya di dalam hati, membersitkan sinar pada wajah, kekuatan pada tubuh, kelimpahan dalam rizki dan menumbuhkan rasa cinta di hati manusia kepadanya. Sesungguhnya amal kejahatan itu akan menggelapkan hati, menyuramkan wajah, melemahkan badan, mengurangkan rizki dan menimbulkan rasa benci di hati manusia kepadanya.” (Tafsir Ibnu Katsir).

Dari hadis tersebut dapat di ketahui bahwa akhlak yang mulia merupakan penyempurna dari kecantikan diri seseorang. Hal ini juga menjadi sebab bagi seorang laki-laki ketika hendak meminang seorang wanita. Pada dasarnya, mengutamakan budi pekerti seorang wanita merupakan poin utama daripada kecantikan fisik seorang wanita. Sebab kecantikan yang berasal dari unsur rohaninya menunjukkan bagaimana sikap asli dan akhlak wanita tersebut. Karena bagaiamanapun seorang lelaki ingin agar istrinya nanti memiliki akhlak yang baik dari pada cantik secara fisik (jasmani) saja. Dalam sebuah riwayat hadis, Rasulullah pernah menjelaskan mengenai hal ini, Beliau bersabda,

“Wanita di nikahi karena empat perkara: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah wanita yang bagus agamanya, niscaya engkau beruntung.“

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga memperkuat mempertegas hal ini, belua bersabda.

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (H.R. Muslim)

Definisi Cantik Dalam Islam

Pada dasarnya masih banyak dari kita sebagai kaum hawa yang salah mengartikan define cantic. Tidak jarang dari kita yang beranggapan bahwa cantik di dapatkan dari make up yang tebal, mahal dan perawatan kulit, serta perhiasan mahal yang menempel pada tubuh kita. Namun pada kenyataanya, kecanrikan menurut Islam tidak hanya pada ukurab fisik saja, namun akhlak mulia dan ketaatan seorang hamba juga merupakan sebuah kecantikan yang perlu untuk di perhatikan dengan cermat.

Pada Intinya, seorang wanita yang cantik secara fisik hanya akan berseri-seri sepanjang ia muda dalam duniawi. Namun ketika ia menua kecantikannya akan pudar dan berganti dengan keriput sebagaimana masa usianya. Sedangkan wanita yang cantik secara rohaninya (hatinya) akan selalu tunduk, patuh dan takut pada syariat Allah, serta akan selalu cantic hatinya sebagaimana ia telah menjaga akhlaknya di sepanjang usianya. Wanita yang berdandan cantik hanya untuk dunia, akan menangis ketika dunia pergi meninggalkannya. Sedangkan wanita yang cantik jiwanya akan tercukupi hidupnya dengan akhlak dan aqidahnya.Wanita yang cantik hidupnya akan bangga dengan kemewahannya, namun selalu merasa kurang dengan apa yag telah ia miliki. Ia juga akan mengikuti akal, nafsu dan segala kehendaknya. Sedangkan wanita yang cantik akhlaknya akan berpuasa dan bersedekah dengan hartanya. Ia juga akan menemukan hikmah, ilmu dan segala amal saleh dan keberkahan dalam hidupnya. Sebagiamana  \telah  di riwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, akan tetapi Allah melihat hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim).

Cantik Luar Dan Dalam

Hati yang bersih dengan akhlak yang baik adalah hati yang akan selamat dan terlindung dari sifat syirik, selamat dari bid’ah dan syubhat yang dapat membuat keraguan pada Allah SWT. Kecantikan seseorang adalah hati yang bersih dengan ahlak yang baik yang akan membuatnya selamat dari syahwat dan perbuatan maksat yang dapat menghantarkan seseorang kepada perbuatan keji, mungkar dan dosa.
sebagai bagian dari kecantikan hakiki, seorang muslimah juga perlu menjaga hati agar tawadhu. Yakni hati yang terhindar dari sifat riya’, sombong, dan hasad. Karena pada umumnya, wanita berpenampilan cantik dengan tujuan untuk mendapatkan pujian dari orang lain. Tentu hal ini merupakan hal yang keliru dan dapat merusak hati kita. kecantikan secat luar dan dalam adalah hati yang ikhlas dan berhias hanya untuk beribadah hanya kepada Allah semata. Maka niscaya ia akan Sangat dekat dengan Allah Ta’ala dan jauh dari maksiat kepada Allah.

Penutup

Demikain pembahasan dari Kawan Mama mengenai kecanikan dalam islam. Sesungguhnya Allah melihat bagaimana ibadah dan akhlak seorang hamba,  dan bukan dari tampilan fisik semata. Apakah ibadah tersebut ibadah yang ikhlas karena Allah? Apakah ibadah itu sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAWdalam tata cara penunaiannya? Jika tidak sesuai dengan petunjuk Nabi Muhammad SAW dalam penunaiannya, maka amalan tersebut akan di tolak oleh Allah SWT. Dan Allah Tidak akan pandang bulu Waupun betapa banyak amal baik yang telah di perbuat. Sebagaimana telah di sampaikan oleh rasulullah SAW, Beliau bersabda.

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim).
“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal daging. Apabila segumpal daging tersebut baik, (maka) baiklah seluruh tubuhnya. Dan apabila segumpal daging tersebut buruk, (maka) buruklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

Sumber :

  • sindonews
Berhias Dalam Pandangan Islam

Berhias Dalam Pandangan Islam

Berhias Dalam Pandangan Islam

Berhias Dalam Pandangan Islam

 

Hallo Kawan Mama,

Ingin terlihat cantik dan anggun serta adalah sebuah hal yang wajar bagi seoarng wanita. Dan berhias adalah salah satu kata yang sangat identic dengan kaum wanita. Pada dasarnya, wanita dan make up adalah dua hal yang tidak dapat di pisahkan satu sama lain. Karena dengan berhias dapat membuat aura kecantikan wanita menjadi keluar dan bertambah. Sebab dengan terlihat cantic dan menawan dapat menambar rasa percaya diri menjadi bertambah. Karena bagaimanapun seorang wanita adalah mahluk yang selalu ingin terlihat cantik dan menawan.

Di dalam agama Islam, merapikan diri dan memperindah merupakan kegiatan yang baik untuk di lakukan dan merupakan sebuah sunnah jika di lakukan dengan niat untuk beribadah. Pada dasaranya kegiatan berhias yang biasa di lakukan oleh kaum hawa ini merupakan salah satu cara berpenampilan dengan memperhatikan dan mengedepankan unsur tampilan visual keindahan. Dengan berhias maka kaum wanita akan selalu terlihat indah untuk di pandang dan percaya diri untuk melakukan aktivitas. Dan dengan berhias tentu akan dapat membantu wanita untuk menarik perhatian dari lawan jenisnya.

Dalam islam, berhias bagi wanita bukanlah sesuatu perkara yang di larang. Malah Islam memerintahkan bagi umatnya utnuk selalu berpenamilan rapi dan indah dengan niatan untuk ibadah. Islam mengajarkan bagi kaum wanita untuk berhias dengan cara yang biaik dan tidak merugikan dan tidak merendahkan derajat dari wanita itu sendiri. Sebagaimana firman Allah SWt dalam Al-Qur’an surat Al-A’araf ayat 31.yang artinya,

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap memasuki masjid. Makan dan minumlah, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” (Q.S Al-A’raf : 31)

Pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas berhias dalam pandangan islam bagi kaum wanita. Sebagai seorang muslimah. Hendaknya perlu tahu bagaimana cara berhias yang baik yang sesuai dengan syari’at islam. Hal ini di maksudkan agar kita selalu mendapat berkah dari Allah ketika hendak berhias. Berikut adalah penjelasannya.

Berhias Bagi Wanita Dalam Pandangan Islam

Seperti yang telah kita ketahui, wanita dan make up adalah dua usnnsur yang berbeda namun menyatu yang sangat sulit untuk di pisahkan. Namun, sebagaimana telah di jelaskan dalam ayat di atas, pada dasarnya Allah memerintahkan manusia untuk berpenampilan dengan sewajarnya dan dengan niat hanya untuk beribadah kepada Allah SWT semata. Hal ini juga telah di perjelas oleh Rasulullah SAW, Beliau bersabda.

“Sesungguhnya Allah itu maha indah lagi menyukai keindahan.” (H.R Muslim)

Dan dari hadis ini kita bisa mengetahui, bahwa Allah pun menyukai keindahan. Ayat ini cukup dapat menjadi dasar bagi kita sebagai kaum hawa untuk berhias. Namun dengan catatan berhias yang di lakukan dengan niat dan tujuan hanya beribadah kepada-Nya. Selama hiasan yang di di pakai masih dalam garis kewajaran dan tidak berlebihan, maka berhias di perbolehkan bagi kaum wanita.

Berikut ini adalah cara berhias yang baik sesuai syari’at islam

  1. Tidak Tabarruj

Allah memrintahkan setiap hamba-Nya untuk selalu beribadah kepada-Nya, setiap waktu dalam segala aktivitas yang di lakukan. Allah SWT juga memerintahkan kita untuk berpenampilan rapid an mengindahkan dengan sewajarnya dan tidak berlebihan dengan niat beribadah hanya kepada-Nya. Oleh karena itu, dalam berpenampilan dan berhias, tidak sepatutnya bagi kita (muslimah) untuk melakukanya dengan berlebihan. Karean hal ini tentu sudah melenceng dari perintah Allah SWT dalam hal berhias.

Berpenampilan dengan hiasan yang berlebihan yang cenderung mengekspos perhiasan dan lekuk tubuh tentu sudah menyalahi dasar berhias yang di perintahkann oleh Allah SWt. Karena dengan melakukan hal tersebut tentu dapat mengundang perhatian lawan jenis dan dapat menibulkan maksiat yang tentunya dapat merugikan diri sendiri. Karena sesungguhnya berhias dalam pandanagan Islam hanya bertujuan untuk beribadah dan hanya untuk di perlihatkan pada sang suami semata. Dan Allah sangat membenci apabila kita berhias dengan berlebihan dan dengan niatan untuk mendapat pujian dari orang lain.

  1. Menutup Aurat

Sebagai umat muslim, Allah SWT telah memrintahkan pada kita untuk menutup aurat dengan sebaik-baiknya. Sebab, dengan menutup aurat, dapat membuat kita dekat dengan Allah dan terhindar dari perbuatan-perbuatn maksiat yang merugi. Setiap dari umat muslim wajib untuk menutupa auratnya sebagai tenda keimanannya kepada Allah, khususnya bagi kaum wanita. Karena aurat wanita merupakan tanda terjaganya kehormatan dan kesuciannya sebagai seorang umat yang taat beragama. wanita hanya di perbolehkan menunjukkan auratnya hanya kepada sang suami dan mahramnya saja. Selain itu wanita di larang untuk memperlihatkan aurat apalagi sampai mengumbar auratnya di muka umum. Hal ini telah di jelaskan dalam Al-Qur’an, Allah SWt berfirman dalam surat An-Nur ayat 31, yang artinya.

“katakanlah kepada wanita yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya. Janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa napak padanya. Dan hendaklah mereka menutup kain kudung kedadanya. Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka. Atau putra-putra mereka, atau putra suami mereka, atau saudara lelaki mereka, atau putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita mereka, atau budak yang mereka miliki, atau pelayan pria yang tiodak memiliki keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.” (Q.S An-Nur : 31)

Menjaga aurat dengan sebaik-baiknya adalah perintah dari Allah kepada kau wanita, dan ia hanya di perbolehkan untuk memperlihatkannya hanya kepada suami dan mahramnya saja. Hal ini juga telah di sampaikan oleh Rasullullah SAW. Beliau bersabda.

“Aurat wanita, ketika dia keluar (dari rumahnya), setan selalu memata-matai dia.” (H.R Tirmidzi)

Dari hadis tersebut dapat di ketahui, bahwa eaita yang tidak menjaga auratnya dengan baik akan selalu di intai dan di goda, serta mendapat gangguan dari setan. Hal ini tentu dapat membuat ia melakukan perbuatan maksiat yang akan mengantarkannya melakukan perbuatan dosa. Hal ini kemabli di perjelas oleh Rasulullah SAW, beliau bersabda.

“tidak boleh seorang pria melihat aurat pria lainya, dan tidak boleh seorang wanita melihat aurat wanita lainya.” (H.R Muslim)

  1. Berhias Dengan Wajar Dan Dengan Niat Untuk Beribadah Kepada Allah SWT

Berhias dalah sebuah keharusan bagi setiap manusia. maksudnya, sebagai seorang hamba patut bagi kita untuk memperindah diri dalam rangka untuk beribadah kepada-Nya tanpa ada niatan lain. Dallam behias, sebagiamana yang telah di jelaskan di atas, selain beribadah dengan niat beribadah kepada Allah, berhias juga merupakan cara yang dapat memnyenangkan hati suami. dan tentunya dalam berhias masih dalam hal yang wajar dan tidak berlebihan. Seperti halnya memakai perhiasan yang menonjol, membuka aurat, apalagi sampai mentato pada bagian tubuh merupakan cara berhias yang di larang oleh Islam. Sebab hal ini sudah menyalahi dari perintah untuk berhias itu sendiri. Berhiaslah dengan sewajarnya sebab Allah juga mencintai sesuatu yang sederhana.

Sebagiamana telah di jelaskan di atas, berhias merupakan salah satu perintah Allah SWT kepada umat-Nya dengan maksud untuk menjaga kseucian dan kehormatannya. Dengan berhias, di harapkan agar kita dapat lebih bertaqa dan lebih dekat dengan Allah, karena kesucian dan kehormatan kita yang selalu di jaga oleh Allah akibat berhias dengan niatan beribadah kepada Allah SWT. Berhias akan di larang apabila di lakukan dengan berlebihan dan dengan niatan untuk mengumbar kecantikan dan aurat serta dengan tujuan untuk mendapatkan pujian dari orang lain. Sebaiknya, jagalah kesucian dan kehormatan kita dengan berhias dengan sewajarnya dan dengan niatan beribadah dengan Allah, maka kita akan senantiasa dekat dan di lindungi oleh Allah dari segala macam perbuatan maksiat dan dosa.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama menganai wanita yang berhias dalam pandangan Islam. Make up dan wanita dalah dua unsur yang menyatu dan sangat sulit untuk di pisahkan. Islam tidak melarang wanita untuk berhias, asalkan dengan niatan untuk beribadah kepada Allah atau menyenangkan suami dengan berhias yang sewajarnya.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Orami
  • Muslimah
Macam-Macam Busana Muslim Wanita

Macam-Macam Busana Muslim Wanita

Macam-Macam Busana Muslim Wanita

Macam Macam Busana Wanita

 

Hallo Kawan Mama,

Sebagai soarang muslimah tentu ada pakaian yang harus di kenakan untuk berpenampilan dan menutup aurat. Karena bagaimanapun, menutupa aurat merupakan kewajiban bagi umat msulim, khususnya bagi kaum wanita. Pada dasarnya, banyaknya macam model dan jenis busana yang dapat di kenakan untuk menutup aurat bagi kaum muslimah. Dan busana-busana tersebut memiliki kegunaan/fungsi dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda.

Baru nyadar, ribet juga ya menjadi kamu hawa, hehe. . .

Tampil menarik tentu merupakan hal yang sangat penting bagi wanita. Tidak bisa di pungkiri, karena pada dasarnya wanita adalah mahluk yang suka mendat pujian. Seringkali kaum wanita bingung ketika hendak menggunakan atau membeli busana yang menarik baginya. Tahu bentuk dan modelnya tapi tidak tau istilah penyebutannya. Tenang, pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai macam-macam busana yang dapat di kenakan oleh wanita muslimah dan bagaimana penyebutannya. dan kamu tetap dapat tampil dengan trandi dan tetap sesuai dan tidak menyalahi ketentuan syariat dalam berbusana. Yuk simak dan cari tahu di bawah ini.

Macam-Macam Dan Istilah Busana Wanita Muslim

Berikut adalah ulasan busana atau kain yang biasa di kenakan oleh kaum perempuan,

1. Gamis

Merupakan yang busana yang bentuk bajunya seperti kurung dan sepanjang mata kaki. Umumnya juga gamis memiliki lengan panjang yang pas untuk umat muslim.

busna muslimah gamis

2. Kaftan

Hampir mirip dengan gamis, kaftan merupakan panjang yang memiliki loose tanpa titik di bagian bahunya. Biasanya kaftan berbentuk lebih longgar daripada gamis.

Sejarah busana Kaftan

3. Tunik

Tunik adalah sebutan untuk atasan yang memiliki panjang mencapai lutut. Biasanya tunik memiliki potongan longgar yang menutupi dada, bahu, dan punggung.

busana muslimah tunik

4. Kerudung

Merupakan salah satu penutup kepala atau semacam selendang yang menutupi sebagian besar atau seluruh bagian atas kepala dan rambut perempuan.

busana wanita kerudung

5. Jilbab

Lain halnya dengan kerudung, jilbab merupakan scarft penutup kepala yang di gunakan untuk menutup aurat pemakainya dan modelnya bisa di modifikasi, selama fungsi utamanya tetap menutup aurat.

Busana Wanita Jilbab

6. Ciput

Merupakan jenis dalaman ketika kita memakai kerudung. Ciput ini memiliki banyak pilihan model yang bisa di sesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan kita.

busana wanita ciput

7. Abaya

Merupakan salah satu busana untuk muslimah yang saat ini tengah populer. Tidak seperti kaftan yang memiliki lengan longgar, abaya ini cenderung lurus dan memiliki titik bahu.

Busana Muslim Wanita Abaya

8. Niqab

Merupakan salah satu bentuk hijab yang dilengakapi dengan cadar. Biasanya ini dikenakan untuk mereka yang sudah benar-benar berhijrah

Busana Wanita Niqab

9. Mukena

Mukena adalah busana atau pakaian yang biasa di gunakan oleh para kaum wanita untuk beribadah sholat. dengan kata lain, mukena adalah termasuk pakaian perlengkapan khusus untuk sholat.

Busana Wanita Mukena

10.Hijab

Busana Wanita Hijab

Hijab secara harfiah berarti penghalang atau penutup. Sementara di dalam Al-Quran, hijab berarti penutup secara umum, baik tirai pembatas, kelambu, atau tabir, yang membuat seorang muslimah tertutupi dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya. Sedangkan dalam keilmuan Islam, hijab sendiri lebih merujuk pada tata cara berpakaian yang pantas dan menutup aurat sesuai syariat agama. Jadi, jika wanita memakai pakaian yang menutupi aurat hingga kepala dan rambutnya, maka bisa di sebut dia sudah memakai hijab.

Demikian ulasan tentang macam-macam busana yang biasa di gunakan oleh kaum wanita pada umumnya, terutama kaum wanita di Indonesia. istilah penyebutan terkait kerudung, jilbab dan hijab memang hampir sama, padahal dalam kenyataanya setiap dari busana tersebut mempunyai pengertian yang berbeda.

 

 

 

 

 

Sumber :

  • hipwee
  • kumparan
  • womentalk
Adab Seorang Menantu Dalam Islam

Adab Seorang Menantu Dalam Islam

Adab Seorang Menantu Dalam Islam

Adab Seorang Menantu Dalam Islam

 

Hallo Kawan Mama,

Selain mengikat dalam sebuah ukatan suami istri, pernikahan juga berarti menyatukan kedua keluarga menjadi satu. Dengan menikah tentu kita akan menjalani kehidupan baru dan rumah tangga yang baru. Hal ini juga menjadikan kita menjadi bagian dari keluarga pasangan kita, artinya setiap dari anggota keluarga pasangan kita adalah menjadi bagian dari anggota keluarga kita juga. Terutama orang tua (mertua) dari pasangan kita yang kini telah menjadi orang tua kita juga.

Sebagai anggota keluarga barui dalam keluarga pasangan kita tentu kita memiliki kewajiban dan tanggung jawab baru. Tidak hanya itu, adab kita terhadap keluarga pasangan kita tentu akan menjadi faktor penting penilaian mertua kepada pribadi kita. Maka penting bagi kita untuk selalu memperhatikan adab kita kepada keluarga pasangan kita, khususnya terhadap orang tua pasangan kita (mertua).

Hubungan baik dengan mertua tentu menjadi hal penting yang harus di jaga. Sebab hal tersebut tentu akan sangat berdampak pada hubungan rumah tangga kita dengan pasangan kita. Berhubungan baik dengan mertua juga telah di jelaskan oleh Rasulullah dalam sebuah riwayat haditsnya. Beliau bersabda,

“Yang paling berhak atas seorang wanita adalah suaminya, dan yang paling berhak atas lelaki adalah ibunya.” (H.R Tirmidzi)

Pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai adab seorang menantu terhadap orang tua dari pasangan (mertua). Sebagai pasangan suami dan istri, tentu kita ingin agar rumah tangga kita dapat berjalan dengan baik tanpa adanya gangguan yang dapat membuat hubungan rumah tangga kita menjadi terganggu. Oleh karena itu, perlu bagi kita untuk menanmkan adab yang baik kepada mertua kita. berikut adalah penjelasannya.

Adab Seorang Menantu Terhadap Mertuanya

  1. Berbakti Kepada Orang Tua (Mertua)

Menikah tidak membuat kita akan kewajiban kita untuk berbakti kepada orang tua kita. dengan menikah maka kita hanya bertambah tanggung jawab untuk berbakti kepada orang tua pasangan (mertua) kita. Bagi seorang istri, suami adalah orang yang perlu di utamakan, dan yang berhak atas suaminya adalah ibu dari sang suami (mertua). Oleh sebab itu, istri memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk berbakti kepada orang tua dari suami.

Pada dasarnya, tidak ada dalil yang jelas tentang kewajiban suami untuk berbakti kepada mertua. Namun sudah selayaknya bagi seorang anak mantu untuk selalu bersikap baik dan berbakti kepada mertua. Karena orang tua (mertua) pasangan kita juga merupakan orang tua kita, dengan kata lain, wajib bagi kita untuk berbakti kepadanya. Sebab hal ini dapat membuat hubungan baik kita kepada mertua tetap terjaga dan membuat kepercayaan mertua kepada kita menjadi bertambah.

  1. Menunaikan Hak-Haknya Sebagai Sesama Muslim

Sebagai umat muslim, tentu kita memiliki hak-hak yang perlu kita tunaikan kepada sesame muslim lainya. Karena hal tersebut merupakan tanggung jawab kita untuk menjaga tali silaturrahim dan berhubungan baik dengan sesame musli lainya. Sebagai seorang menantu, kita juga perlu menunaikan hak-hak kita kepada mertua dengan sebaik-baiknya. Sebagaiman telah di sampaikan Rasulullah SAW, Beliau bersabda.

Dari Abu Hurairah r.a, dia berkata. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda,

“Hak seorang muslim atas muslim yang lain ada enam. Jika engkau bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, jika dia mengundangmu maka datanglah, jika dia meminta nasehat kepadamu maka berilah nasihat. Jika dia bersin lalu mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah, jika dia sakit maka jenguklah dan jik ia meninggal maka iringilah jenazahnya.” (H.R Muslim dan Ahmad)

Hadis tersebut dapat menjadi rujukan bagi kita untuk berbuat baik dan menunaikan hak kita kepada mertua sebagai sesame muslim. Dengan menunaikan apa yang ada di dalam hadits tersebut tentu dapat membuat hubungan kita dengan mertua tetap terjaga dengan baik.

  1. Bertutur Kata Yang Baik

Sebagai seorang yang lebih muda, tentu perlu adanya rasa segan kita kepada yang lebih tua, apalagi pada orang tua (mertua) kita. Bicara dengan nada rendah serta lemah lembut perlu di tekankan bagi kita berkomunikasi dengan sang mertua. Dengan mengedepankan tutur kata yang baik dengan lemah lembut maka itu berarti kita juga sedang memuliakan orang tua (mertua) kita. sebagiamana adab para sahabat ketika tengah berbicara dengan Rasulullah SAW. Dari Al-Musawwir bin Makhramah, beliau menceritakan bahwa,

“ Jika para sahabat berbicara kepada Rasulullah SAW, maka merendahlah suara mereka dan mereka tidak memandang tajam sebagai bentuk pengagungan terhdap Rasulullah SAW.” (H.R Bukhari)

Dari riwayat tersebut, kita dapat meniru adab yang telah di lakukan para sahabat ketika berbicara dengan Rasul. Adab tersebut dapat kita aplikasikan ketika tengah berbicara denagn orang tua atau pu  mertua kita, karena hal tersebut adalah sebuah cara kita untuk memulika mereka.

  1. Menghormati Mertua

Saling menghormati adalah sebuah hal yang harus di tanamkan dalam setiap diri manusia. Hal tersebut juga perlu di terapakan dalam kehidupan sehari-hari oleh kita kepada sesama. Menghoramati yang lebih tua juga merupakan sebuah perintah yang telah di sampaikan oleh Rasululullah SAW, Beliau bersabda.

“bukan termasuk dari golongan kami orang yang tak menyayangi anak kecil kami dan tidak menghormati orang tua (orang dewasa) kami.” (H.R Tirmidzi dan Ahmad)

Dari hadits tersebut dapat di pahami bahwa orang yang tidak mengjormati pada seseama lainya bukanlah termasuk golongan umat Rasulullah SAW. Sebagai umatnya, tentu perlu bagi kita untuk selalu menghormati sesame kita, khususnya pada orang tua (mertua) kita. Imam ghazali berkata dalam kitabnya yang berjudul Al-Adab fid din dalam Majmu’ah Rasail Al-Imam Al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, hal.44).

“Adab anak kepada orang tua, yakni mendengarkan kata-kata orang tua, berdiri ketika mereka berdiri, mematuhi sesuai perintah-perintah mereka, memenuhi panggilan mereka, merendah kepada mereka dengan penuh sayang. Dan tidak menyusahkan mereka dengan pemaksaan, tidak mudah merasa capek dalam berbuat baik kepada mereka, dan tidak sungkan melaksanakan perintah-perintah mereka, tidak memandang mereka dengan rasa curiga dan tidak membangkang mereka.”

  1. Menjaga Hubungan Baik Dengan Mertua

Sebagai menantu yang pastinya juga merupakan anggota dari keluarga pasangan kita, tentu perlu bagi kita untuk menjaga hubungan baik dengan anggota-anggota keluarga yang lain. Menantu dapat menjaga hubungan baiknya dengan mertua dengan cara mendekatkan diri kepada mertua, bergaul (berbincang mesra) dengannya, membantu mertua, dan memberikan mertua perhatian. Menantu juga dapat melakukan hal lain yang menurutnya baik untuk sang mertua.

Sebagaimana telah di sampaikan Rasulullah SAW, beliau bersabda.

“maukah aku kabarkan kepada kalian terkait orang yang haram masuk neraka, atau orang yang neraka di haramkan atasnya. Yaitu setiap orang yang memiliki kedekatan (dengan manusia), ringan, mudah (dalam Pergaulan).” (H.R Tirmidzi)

Selain sebuah perintah agama, berhubungan baik tentu akan mempermudah segala urusan kita. termasuk dalam hubungan rumah tangga dan hubungan seorang menantu dan mertua. Hubungan yang baik dengan mertua juga akan menjadi faktor pondasi yang kuat bagi rumah tang akita dengan pasangan kita. Oleh sebab itu, perlu bagi kita untuk selalu menjaga hubungan baik kita dengan orang tua (mertua) kita.

  1. Hindari Konflik Dengan Mertua

Fitrahnya, Setiap dari orang yang terlahir kedunia tentu memiliki keperibadian dan karakter yang berbeda-beda, serta cara berfikirnya masing-masing. Dan hal ini sudah merupakan sebuah kodar dari Allah SWT. Sebuah rumah tangga tidak selalu akan berjalan dengan mulus dan baik-baik saja. Perbedaan pendapat biasanya menjadi faktor terjadinya konflik dalam rumah tangga. Dan apabila hal ini terjadi sudah tugas kita untuk menghindari hal ini dan tiak memperpanjangnya, demi terjaganya hubungan rumah tangga kita dengan pasangan kita.

Hal ini juga kadang terjadi oleh kita terhadap orang tua kita (mertua) kita. Tidak jarang sebagai orang yang lebih tua dan berpengalaman merasa lebih tau akan sesuatu yang cenderung berbeda dengan cara berfikir kita. Sebagai menantu hendaknya mendengarkan orang tua dan menjalankan nasihatnya. Apabila nasihat yang di berikan tidak sesuai, tidak ada hak bagi kita untuk mendebat sang mertua. Apabila hal ini terjadi, sebaiknya menantu menghindari hal tersebut dan segera meminta maaf kepadanya. Dengan begitu, setidaknya dapat menjaga hubunganbaiknya dengan mertua, dan menjaga hubungan rumah tangga dengan pasangannya.

  1. Mendo’akan Mertua

Sudah layaknya dan menjadi tuag bagi seorang anak untuk selalu mendo’akan kebaikan untuk oarng tuanya. Hal ini sebagai wujud cinta kasih dan balasan seorang anak kepada orangtuanya. Hal ini juga berlalku bagi seorang mennatu untuk mendoakan kebaikan bagi martuanya. Sebab mertua adalah orang tua dari pasangan kita, yang berarti ia juga merupakan orang tua kita. dan wajib bagi kita sebagai anak (menantu) untuk mendoakan kebaikan padanya. Hal ini juga merupakan sebuah tanda bakti kita kepada mertua yang akan mengahntarkan kita pada ridho Allah SWT. Sebagaimana telah di kisahkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 114, yang artinya.

“Dan permintaan apapun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah di ikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padaya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.” (Q.S At-Taubah : 144)

Sebagaimana penjelasan di atas, penting bagi seorang menantu untuk menenkankan adab yang baik kepada mertua kita. Karena adab yang baik, merupakan tanda bakti kita kepada mertua, di mana hal itu merupakan sebuah tugas dan tanggung jawab kita sebagai menantu. Berbakti kepada mertua sama halnya berbakti kepada orang tua kita sendiri. Dengan begitu keberkahan akan selalu menyertai rumah tangga kita dengan pasangan kita. Sebab Ridho dari Allah SWT adalah ridho orang tua, dan ridho orang tua adalah surge Allah SWT.

Demikan pembahasan dari Kawan Mama mengenai adab seorang menantu terhadap mertua. Pastinya kita berharap agar rumah tangga kita dengan pasangan kita dapat berjalan baik dengan semestinya. Dan hal ini adalah salah satu kunci agar harapan tersebut dapat terkabul. . .

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

Sumber :

  • salamdakwah
Haid Tidak Lancar Dalam Pandangan Islam

Haid Tidak Lancar Dalam Pandangan Islam

Haid Tidak Lancar Dalam Pandangan Islam

Haid Tidak Lancar Dalam Pandangan Islam

 

Hallo Kawan Mama,

Pada umumnya, wanita normal ketika telah menginjak masa pubertas maka ia akan mengalami fase di mana tubuhnya mengeluarkan darah kotor, hal ini biasa di sebut kondisi haid. Umumnnya, terjadi pada perempuan apabila ia telah berusia  9 tahun atau lebih. Sebagian Ulama berpendapat apabila anak perermpuan yang belum berusia 9 tahun namun telah mengeluarkan darah dari dalam tubuhnya bukanlah merupakan darah haid, melainkan darah yang keluar akibat penyakit tertentu.

Haid adalah kondisi di mana lapisan dinding dalam Rahim yang mulai luruh akibat masa pendewasaan tubuh seorang wanita yang mulai bekerja. Hal ini merupakan sebuah kondisi yang akan di alami oleh setiap wanita normal pada umumnya. Ketika kondisi ini datang, wanita tersebut tidak di perbolehkan untuk melakukan kegiatan ibadah tertentu. Seperti melakukan ibadah shalat, menyentuh dan membaca mushaf Al-Qur’an, melakukan ibadah puasa, dan melakukan thawaf (haji), serta tidak di perkenankan masuk kedalam masjid. Hal ini terjadi karena wanita yang tengah mengalami haid, di takutkan akan mengeluarkan darah hadasnya ketika sedang berada di masjid.

Pada umumnya, siklus haid terjadi paling singkat dalam waktu sehari semalam. Sedangkan waktu paling lama terjadinya haid berkisar pada 15 hari lamanya. Apabila setelah lima belas hari msaih mengeluarkan darah, para Ulama sepakat bahwa darah tersebut merupakan darah Istihadhah (penyakit). Biasanya, para kaum wanita memiliki waktu haidnya yang berbeda-beda dengan wanita lainya. Hal ini di karenakan kondisi Rahim setiap wanita yang berbeda beda. Namun banyak kasus di mana wanita mengalami fase di mana kondisi haidnya tidak berjalan dengan lancar. Hal ini tentu menjadi kendala bagi wanita untuk beribadah karena masa sucinya yang tidak menentu.

Pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai pandangan Islam terhadap haid yang terjadi secara tidak lancar. Berikut adalah penjelasannya.

Pengertian Haid Tidak Lancar

Setiap wanita yang menginjak masa pubertas akan di awali dengan keluarnya darah haid dari dalam tubuh. Kondisi haid wanita ini terjadi dengan berbeda-beda seseuai kondisi tubuh masing-masing. Namun kondisi haid yang paling cepat terjadi adalah sehari semalam, dan yang paling lama adalah 15 hari lamanya. Namun tidak jarang terjadi wanita mengalami kondisi haid yang tidak lancar. Hal ini di sebabkan oleh keadaan tubuh yang tidak dalam kondisi stabil atau sedang mengalami sakit yang akhirnya dapat mempengaruhi kondisi haid. Tentu hal ini menjadi kendala bagi wanita untuk melaksanakan ibadah.

Contohnya, ketika masuk pasca melahirkan biasanya kondisi haid akan terjadi setelah 6 bulan, namun tidak jarang terjadi di mana kondisi haid yang terjadi sebelum hari ke 15, namun ketika menginjak hari ke 15 darah dari dalam tubuh kembali keluar. Pada umumnya, wanita yang mengalami kondisi haid teratur di sebut dengan istilah Mu’taadah. Dan yang menjadi patokan dari kondisi haid ini bukanlah tanggal berapa haid terjadi dalam setiap bulannya. Namun waktu berapa lamanya ia mengalami kondisi haid pada setiap bulannya. Jika selang waktu haidnya sama dengan hari haid sebelumnya maka ia termsuk golongan Mu’taadah.

Jika darah haid sudah benar-benar berhenti maka wajib baginya untuk segera mandi wajib dan melaksanakan shalat. Wanita normal pada umumnya akan memeiliki kebiasaan waktu haidnya berlangsung. Ada yang terjadi dengan waktu 7 hari, 9 hari, atau bahkan 14 hari dalam setiap bulannya. Dan ia akan mengetahui kebiasaan haidnya setelah 3 kali megalami kondisi haid dengan waktu yang sama setiap bulannya. Namun jika wanita yang biasa mengalami haid dalam kurun waktu 7 hari, namun sebelum hari ke 7 darahnya berhenti keluar maka wajib baginya untuk segera mandi wajib dan beribadah. Hal ini sudah menjadi kesepakatan oleh para Ulama fiqih.

Haid Tidak Lancar Dalam Pandangan Ulama

Haid tidak lancar biasanya terjadi ketika haid pda bulan pertam berbeda dengan haid bulan kedua dan bulan ketiga. Hal ini tentu menganggu aktivitas wanita untuk melakukan ibadah-ibadahnya. Banyak kasus di mana haid terjadi sebelum waktu yang biasanya ia alami, dan banyak pula terjadi di mana darah haid masih keluar meskipun telah melewati lama waktu haid yang biasa ia alami. Berikut ini adalah pendapat dari Ulama mengenai kondisi haid yang tterjadi dengan tidak teratur.

    1. Madzhab Hanafi

Ulama madzhaf Hanafiah sangat memperhtikan antar wanita Mu’taadah dan yang bukan Mu’taadah dalam menentukan haid dan istihadhah. Menurut Madzhab ini, wanita Mu’taadah yang telah memilki waktu haid yang teratut ketika setelah hari terakhir masih mengeluarkan darah, maka darha yang keluar di hukumi sebagai darah istihadhah. Misalnya ketika wanita Mu’taadah memiliki kebiasaan waktu haid 10 hari namun pada hari berikutnya ia masih mengeluarkan darah, maka darah tersebut di hukumi sebagai darah istihadhah tanpa harus menunggu sampai 15 hari lamanya. Sebab menurut Madzhab ini, waktu haid paling lama adalah 10 hari dan darah yang keluar lebih dari 10 hari di hukumi sebagai darah istihadhah.

Madzhab ini berpendapat apabila darah haid berhenti sebelum hari kesepuluh namun kemudian darah tersebut kembali keluar, maka darah tersebut di hukumi sebagai darah haid. Dengan catatan yang kembali keluar tersebut masih dalam rentang waktu 10 hari. Dan apabila darah berhenti sebelum hari kesepuluh, maka di wajibkan bagi wanita untuk segera mandi wajib dan menunaikan shalat. Misalnya darah haid berhenti keluar pada hari ke 5 dan kemudian di hari ke 8 keluar, maka di wajibkan bagi wanita tersebut untuk mandi wajib dan shalat pada hari berhentinya darah haid (hari 5-7).

    1. Madzhab Maliki

Pendapat Madzhab Maliki dan Hanafi sebenarnya cenderung sama, namun perbedaanya adlah batas lamanya kondisi darah haid yang keluar. Madzhab Maliki memiliki batas waktu 15 hari bagi yang bukan Mu’taadah dan 18 hari bagi yang Mu’taadah, sedangkan Madzhab Hanafi memiliki batas waktu 10 hari bagi wanita haid. Menurut Madzhab Maliki batas minimal dari wanita haid adalah beberapa tetes saja, sedangkan Madzhab Hanafi batas minimal wanita haid adalah dalam waktu 3 hari.

Madzhab Maliki berpendapat bahwa waktu paling lama bagi wanita haid adalah 15 hari. Madzhab ini berpendapat bahwa apabila darah haid berhenti keluar di tengah-tengan dan kembali keluar sebelum masa haid paling lama berakhir, maka darah tersebut di hukumi sebagai darah haid. Dan ketika fase darahnya berhenti tersebut, maka ia di anggap suci dan harus segera mandi wajib dan menunakan shalat dan ketika kembali mengeluarkan darah (sebelum hari ke 15) maka ia di anggap telah masuk dalam kondisi haid dan tidak di perkenankan untuk beribadah.

    1. Madzhab Syafi’i

Ulama Madzhab Syafi’i berpendapat bahwa waktu paling lama bagi wanita haid adalah 15 hari lamanya. Apabila wanita haid darahnya berhenti keluar sebelum hari ke 15 dan kembali keluar dalam fase yang sama (sebelum hari ke 15) maka waktu dari darah yang keluar tersebut merupakan waktu haid. Maksudnya apabila apabila wanita haid daarahnya berhenti keluar pada hari ke 8 dan kemudian kembali keluar pada hari ke 10, maka hari ke 8-9 tersebut di anggap termasuk ke dalam waktu haid di mana ia tidak dalam kondisi suci dan di larang meksanakan ibadah. Hal ini dapat terjadi apabila syarat-syaratnya terpenuhi, seperti.

      • Sejak pertama darah keluar hingga habinya darah kedua itu tidak melebihi masa maksimal haid (15 hari)
      • Darah yang berhenti ada di antara masa keluarnya darah yag terputus
      • Darah yang pertama keluar seudah melebihi waktu sehari semalam.

Hal ini bertujuan agar memudahkan wanita untuk menghitung masa hari haidnya agar dapat di ketahui bahwa ia termasuk wanita Mu’taadah atau bukan Mu’taadah, terutama mempermudah bagi wanita yang mengalami masa haid tidak lancar.

    1. Madzhab Hambali

Ulama Madzhab Hambali cenderung lebih sederhana dalam menyikapi hal ini. Ulama Madzhab ini berpendapat bahwa apabila wanita yang mengalami haid kemudian darahnya terputus ataupun berhenti, maka ia wanita tersebut di anggap telah suci dan harus segera mandi wajib dan menunaikan shalat. Dan apabila darahnya kembali keluar dalam masa kebiasaan haidnya, maka ia kembali mengalami haid dan di anggap tidak suci dan tidak melaksanakan shalat.

Dari penjelasan di atas dapat di ketahui, bahwa wanita yang memiliki masa haid yang teratur termasuk kedalam golongan wanita Mu’taadah. Sedangkan wanita yang memilki kondisi masa haid yang tidak teratur termasuk kedalam golongan wanita yang bukan Mu’taadah. Beberapa Ulama berbeda pendpat dalam menaggapi haid yang terjadi secara tidak lancar. Hal ini karena mereka memiliki pandangan yang berbeda-beda seseuai dengan pemikirannya. Apabila dari penjelasan tersebut masih membuatmu kebingungan dalam menentukan masa haid-mu, maka sebaikya jadikanlah masa haidmu selama 7 hari, sebagaimana teah di sampaikan oleh Rasulullah SAW. Beliau bersabda,

“Hal itu merupaka bagian dari gangguan syetan, maka jadikanlah haidmu 6 hari atau 7 hari dalam ilmu Allah (Allah yang lebih mengetahui). Kemudian mandilah sehingga jika menurutmu sudah suci dab bersih, maka dirikanlah shalat selama 23 malam atau 24 sehari semalam dan berpuasalah, maka hal itu sudah di anggap sah. Dan demikianlah yang anda lakukan setiap bulannya sebagaimana haid dan masa suci wanita lain, sesuai dengan lamanya masa haid dan masa suci mereka.” (H.R Ahmad dan Abu Dawud)

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai haid yang tidak lancar dalam pandangan Ulama. Mengetahui masa haid tentu merupakan hal yang penting bagi seorang wanita. Hal tersebut merupakan indikator baginya untuk berhenti beribadah dan mulai kembali melakukan shalat karena telah suci.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Rumahfiqih
  • Republika
Keutamaan Membaca Sholawat

Keutamaan Membaca Sholawat

Keutamaan Membaca Sholawat

Keutamaan Membaca Sholawat

 

Hallo Kawan Mama,

Allah SWT menciptakan setiap mahluk dengan tujuan untuk menyembah dan beribadah hanya kepada-Nya, khusus nya bagi masusia yang menjadi khalifah di bumi. Dalam hal beribadah untuk menyembah kepada-Nya, Allah SWT mengutus Nabi Muhammad untuk menyebarkan pesan Islam dalam Al-Qur’an kepada umatnya untuk menyembah dan beribadah kepada Allah SWT. Dalam beribadah kepada-Nya, ada berbagai perintah yang harus seorang hamba laksanakan. Seperti, mengerjakan rukun Islam berupa sholat, zakat, puasa dan haji (bagi yang mampu). Hal tersebut merupakan hal yang harus di laksanakan oleh setiap manusia sebagai pemeluk Agama Islam.

Pada dasarnya dalam beribadah kepada Allah SWT, seorang hamba selain menunaikan rukun Islam yang telah menjadi kewajiban, kita juga bisa melakukan ibadah lain berupa ibadah sunnah sebagai jalan menambah pahala dan mendekatkan diri kepada-Nya. Karena bagaimanapun, seorang hamba yang taat akan selalu mencoba mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Selain Ibadah fardhu (wajib) di atas, kita juga di perintahkan untuk melaksanakan ibadah sunnah seperti, puasa sunnah, mengamalkan dzikir,sedekah, berdo’a dan membaca sholawat serta ibadah-ibadah sunnah lainya.

Tentunya dari banyaknya ibadah-ibadah sunnah tersebut, jika di amalkan dengan baik tentu akan membuahkan hal baik kepada kita. karena pastinya ada sebuah keutamaan-keutamaan dalam setiap perintahnya. Sebagai umat Islam, perlu bagi kita untuk selalu memuji dan menjunjung tinggi rasa cinta kita kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Hal ini agar membuat kita semakin cinta dan menjadikan diri kita sebagai golongan Nabi Muhammad SAW. Karean hanya lewat beliau surga Allah SWt akan terbuka untuk kita.

Pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai keutamaan dalam membaca sholawat. Pada dasarnya sholawat adalah sebuah pujian dari kita untuk Nabi Muhammad SAW yang baik untuk di amalkan setiap waktu. Karena dengan begitu, dapat mendekatkan hati kita dengan beliau. Berikut penjelasannya.

Perintah Bersholawat

Bersholawat kepada nabi adalah perintah dari Allah SWT bagi setiap umatnya untuk di amalakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sebagai wujud dari cinta kasih kita kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Dan membaca Sholawat merupakan ibadah dan sebuah anjuran untuk di lakukan setiap waktu yang dapat di lakukan oleh siapapun. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 56.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya berSholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berSholawatlah kamu untuk Nabi, dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Q.S Al-Ahzab : 56)

Dalam sebuah riwayat oleh Abu Sa’id Al-Khudri. Ketika iitu beliau tengah bersama Nabi dan kemudian neliau bertanya kepada Nabi.

“wahai rasulullah, adapun pemberian salam  kepadamu, kami telah mengetahuinya. Lalu bagaimana kami harus membaca Sholawat ?. Rasul menjawab, ‘Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim innaka hamid majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim innaka hamid majid’.”

Artinya, “Ya Allah, limpahkan rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keslematan kepada keluarga Muhammad, sebagimana telah engkau limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad. Sebagaimana telah engkau limpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Di seluruh Alam semesta, sesungguhny engkau adalah maha terpuji lagi maha agung.”  (H.R Bukhari, Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu majjah)

Tujuan Dari Membaca Sholawat

Perintah Allah kepada manusia untuk bersholawat kepada nabi, tentu memiliki alasan dan tujuan yang jelas di dalamnya. Karena sholawat sendiri berisi pujian dan do’a do’a kepada Allah SWT untuk kebaikan Nabi Muhammad SAW da siri kita sendiri. Dan tujuan dari membaca shalawat sendiri adalah agar mendapat syafa’at dari Rasulullah  SAW agar selalu mendapat keselamatan dunia khirat dan selalu di limpahkan keberkahan dari Allah SWT sehingga dapat menjadi umatnya yang akan mendapatkan surga Allah SWT. Sebagaimana telah di sampaikan oleh Rasulullah SAW, Beliau bersabda.

“Apabila salah satu di antara kamu (manusia) membaca sholawat, sebaiknya di awali dengan mengagungkan nama Allah SWT dan memuji-Nya. Setelah itu barulah membaca sholawat kepada Nabi, setlah itu barulah dapat berdo’a sesuai do’a yang di inginkan.” (H.R Ahmad, Abu Dawud   dan Tirnidzi)

Keutamaan Membaca Sholawat

Pada dasarnya, setiap bagi muslim yang membaca dan bersholawat kepad Nabi akan medapatkan keutamaan-keutamaan dari sholawat itu sendiri. Sebagaimana hadis yang telah di riwayatkan oleh An-Nasa’I, Rasulullah SAW bersabda.

“Malaikat jibril datang kepadaku sambil berkata, ‘sangat menyenangkan untuk engkau ketahui wahai Muhammad bahwa untuk satu sholawat dari umatmu akan ku imbangi dengan sepuluh do’a baginya. Dan seppuluh salam bagimu akan kubalas dengan sepuluh salam baginya.” (H.R An-Nasa’i)

“Orang yang bersholawat kepadaku satu kali, Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali. Itu berarti Allah SWT akan akan memberi sepuluh rahmat bagi orang yang bersholawat kepadaku meski hanya satu kali.” (H.R Muslim)

Sayyid Bakhri bin Sayyid Muhammad Syatta Ad-Dimyati menjelaskan tentnag keutamaan yang akan di peroleh bagi yang membaca sholawat. Ia menulisnya dalam sebuah karya kitabnya yang berjudul Kifayatul At-Qiya wa Minhajjul Ashfiya yang merujuk pada Al-Qur’an dan hadits. Sebagai berikut,

    1. Shalatul Malikil Ghaffar (rahmat dari Allah yang maha kuasa dan maha pengampun)
    2. Syafa’atun Nabiyyil Mukhtar (syafaat Nabi Muhammad, Nabi pilihan)
    3. Al-Iqtida Bil Mala’ikatil Abrar (mengikuti tradisi malaikat abrar)
    4. Mukhalafatul Munafiqin Wal Kuffar (membedakan diri dari orang yang munafik dan orang kafir)
    5. Mahwul Khathaya Wal Awzar (penghapusan kesalahan dan dosa)
    6. Qadza’ul Hawa’ij Wal Awthar (pemenuh hajat dan harapan)
    7. Tanwirul zawahir Wal Asrar (penerangan lahir dan batin)
    8. An-Najattu Minnan Nar (keselamatan dari neraka)
    9. Dukhulu Dalil Qarar (masuk kedalam surga)
    10. Salamul Azizil Jabbar (salam dari Allah yang maha mulia dan Kuasa)

Penutup

Dari penjelasan di di atas dapat di ketahui bahwasanya membaca sholawat merupakan sebuah perinah dari Allah SWT kepada setiap mahluknya yang wajib untuk di laksanakan. Karena pada dasarnya sholawat adalah sebuah bentuk pujian kita kepada Nabi Muhammad SAW dan do’a kita kepada Allah SWT. Dan bahkan Allah dengan para  malaikatnya pun ikut bersholawat kepada Nabi Muhammad. Sebagai umat Islam perlu bagi kita untuk mencintai dan Nabi dan selalu mengamalkan sholawat kepadanya. Sebab beliau merupakan kekasih Allah yang memiliki kunci surge miliki Allah SWT. Dengan mengamlkan setiap waktu, maka kita akan mendpatkan keutamaan-keutamaan yang telah di jelaskan di atas.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai keutamaan membaca sholawat. Berbagai hadis dan ayat Al-Qur’an telah memrintahkan kita untuk selalu bersholawat kepada Nabi, dan ini merupakan ibadaha yang dapat di lakukan oleh siapapun dan kapanpun di mana saja dan tanpa adanya syarat tertentu. Dengan bersholawat Allah Akan meilpat gandakan pahala bagi yang mengamalkannya.

Wa Allahu ‘Alam. . .

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfa’at. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Islam.nu
  • Kumparan

Model Busana muslim wanita dewasa

Model Busana muslim wanita dewasa

busana tunik terbaru

Hallo Kawan Mama,

Busana muslim adalah istilah yang kerap di pakai untuk pakaian yang biasa di kenakan oleh masyarakat Indonesia. Baik oleh kaum wanita maupun kaum pria biasa di pakai pada kegiatan keagamaan maupun keseharian. Sebagai Negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia, Indonesia tentu memiliki istilah sendiri untuk menyebut beragam jenis busana muslimah. Bagi wanita, penampilan adalah aspek yang sangat penting, karena penampilan yang menarik dan indah, rasa percaya diri untuk beraktivitas jadi bertambah semangat.

Pada dasarnya, banyak sekali jenis busana yang telah di kenal oleh kalngan kaum muslimah. Namun, tidak dari semua kaum muslimah mengetahui akan hal tersebut. Banyaknya jenis busana musli acap kali membuat bingung dengan penyebutannya.  Sekarang kamu ngga perlu bingung lagi loh, sebab pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai jenis-jenis busana muslim. Khususnya bagi kaum wanita yang dapat kamu kenakan setiap hari atau pada acara-acara tertentu.  Nah, berikut ini merupakan jenis busana muslim yang sering di pakai oleh kaum muslimah, terutama yang ada di Indonesia.

Model Busana muslim wanita dewasa

  1. Busana Muslim Model Abaya

busana muslim wanita abaya

Abaya merupakan busana muslim wanita yang kerap dan identik di kenakan pada acara-acara tertentu seperti halnya pengajian, momen puasa dan momen lebaran. Design abaya cenderung ramping jika di bandingkan dengan busana muslimah model kaftan. ada dua jenis model abaya, yaitu Abaya A-Line dan Abaya Umbrella Line. Warna khas dari abaya adalah warna hitam.

  1. Busana Muslim Wanita Model Kaftan

busana muslim wanita kaftan

Kaftan adalah jenis pakaian muslimah yang pada dasarnya di design seperti busana terusan longgar dan cukup panjang dan nampak terlihat lebih seperti jubah dengan hiasan renda yang ada pada bagian sisi dan di bagian lehernya.

Dengan ciri khas yang ada pada bagian lenganya yang lebar seperti menyerupai sayap kelelawar yang memanjang dan menutup lengan tanpa jahitan. Kaftan juga dapat di gunakan untuk menghadiri acara formal maupun non formal seperti acara pengajian ataupun menghadiri acara-acara pernikahan. Pada mulanya kaftan di design dengan simpel di mana hanya menempatkan satu warna yang terlihat monoton. Namun  seiring perkembangan fashion, banyak sekali designer yang mengembangkannya dengan memnambahkan motif dan corak lain untuk memperindah busana tersebut.

  1. Busana Muslim Wanita Model Tunik

busana tunik terbaru

Tunik, Pada awalnya pakaian tunik ini di gunakan oleh masyarakat zaman terdahulu, yaitu zaman Yunani Kuno. Busana Tunik pada zaman dulu identik dengan model satu warna yang di tambah dengan aksesoris seperti ikat pinggang khas dari bangsa Romawi. Seiring berkembangnya  fashion, pakaian jenis ini menghasilkan banyak model dan banyak di minati oleh kaum hawa.

Sekarang ini terdapat beragam jenis model tunik, seperti halnya tunik model polos, tunik peplum (model tunik dengan lipatan di bagian bawah), tunik motif, tunik vest (model tunik panjang hingga lutut), tunik asimetris (model tunik yang memiliki sudut yang menyimpang atau mengerucut di bagian bawah) dan tunik ruffle (di padukan dengan detail ruffle pada bagian tertentu).

  1. Busana Muslim Wanita Model Hanbok Muslim

busana muslim wanita hanbok

Hanbok, Secara harfiah hanbok berarti pakaian orang Korea Selatan. Kata “han” yang berarti sebutan bagi masyarakat Korea dan “bok” yang berarti pakaian. Pada awal kehadirannya, Hanbok lebih sering di gunakan untuk acara adat atau moment tertentu saja. Meski demikian, kini busana hanbok ini juga sudah mulai di kembangkan menjadi busana muslimmah yang modis dan trendy.

Ciri khas yang membedakan Hanbok muslim dengan gamis, atupun busana muslim lainnya yaitu, hanbok selalu di lengkapi dengan jeogori. Jeogori merupakan sejenis pakaianysng bagian atasnya dapat  menutupi lengan dan badan dengan batasan hanya sampai di bawah dada. Khusus untuk penampilan muslimah, jeogori ini umumnya di buat dengan design longgar dan serba tertutup, sehingga dapat di gunakan untuk menyembunyikan lekuk tubuh pemakainya.

  1. Busana Muslim Wanita Model Gamis

Busana-Muslim-Wanita-Gamis modern bermotif mewah

Gamis adalah busana muslim yang seringkali di kenakan oleh kaum wanita ataupun kaum pria dengan design model lurus dari pundak sampai kaki. Ciri khas busana muslim wanita ini adalah panjang dan cenderung longgar. Gamis mempunyai varian warna dan model yang beragam dengan tidak menghilangkan ciri khasnya sendiri. Bahan dasar dari model gamis ini terbuat dari berbagai macam bahan kain yang di gunakan seperti katun, sifon, balotelli, wollycrepe dan lain-lain.

Seiring berkembangnya fashion, model gamis pun banyak mengalami modivikasi, dan banyak designer yang membuat model gamis menjadi sangat beragam. Seperti halnya gamis jenis ruffle,gamis lengan lonceng, gamis busui, gamis full kancing, gamis peplumgamis cape, gamis ikat dan gamis layering. Banyak sekali pilihan dalam menentukan apa yang sesuai untuk refrensi penampilan kamu. Namun usahakan pilih busana yang sesuai dengan kebutuhan dan kecocokan dengan pribadimu ya.

Gimana, Sangat beragam bukan ? Dari sekian jenis busana muslimah di atas, mana nih yang membuat kamu tertarik ?

 

 

 

Sumber :

  • resellerdropship
  • fitinline
Tanda-Tanda Rumah Tangga Di Ganggu Jin Dan Iblis

Tanda-Tanda Rumah Tangga Di Ganggu Jin Dan Iblis

Hallo Kawan Mama, Allah SWT memerintahkan bagi setiap hambanya pria dan wanita untuk melakukan pernikahan apabila telah memenuhi sayart dan rukunnya. Dengan begitu, pernikahan merupakan sebuah momen sakral bagi setiap pria dan wanita dalam menjalankan perintah Allah SWT untuk beribadah kepada-Nya. Namun, di setiap ibadah yang di jalankan oleh setiap umat muslim, pasti tidak lepas dari yang namanya gangguan iblis maupun jin. Termasuk juga dalam menjalankan ibadah berupa pernikahan, ada saja gangguan jin yang mengusik hubungan rumah tangga pasangan suami istri. Meskipun demikian, umumnya ada tanda-tanda yang dapat diketahui ketika rumah tangga di ganggu oleh jin dan iblis.

Karena pada dasarnya, jin ataupun iblis mempunyai tugas di dunia unuk menggoda dan mengganggu manusia agar tersesat dan jauh dari Allah SWT. Mereka akan mengganggu setiap aktivitas yang memiliki unsur ibadah di dalamnya, termasuk dalam pernikahan. Karena bagaimanapun pernikahan adalah langkah mulia bagi pria dan wanita untuk membentuk sebuah keluarga dan mendapat keturunan untuk memperbanyak umat yang menyembah Allah SWT. Oleh karena itu, jin dan iblis pasti akan mengganggu setiap rumah tangga dari pasngan suami istri agar dapat tercerai berai.

Setiap dari pasangan suami istri pasti mengharap agar rumah tangganya dengan pasangannya akan bahagia dan berjalan dengan baik-baik saja. Tentunya berbagai usaha telah di lakukan agar keinginan tersebut dapat terwujud. Dan rumah tangganya dapat berjalan dengan harmonis. Namun, tidak semua dari apa yang kita harapkan akan berjalan sesuai harapan. Terkadang ada saja masalah-masalah yang datang dan mengganggu jalanya rumah tangga kita. bukan tidak mungkin masalah-masalah yang datang tersebut akibat gangguan JIn dan Iblis. Sebab jin dan iblis sangat membenci ketika ada keluarga yang berjalan dengan bahagia dan harmonis.

Pada kesempatan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai tanda-tanda rumah tangga di ganggu oleh jin dan iblis. Tentunya hal ini perlu di waspadai agar rumah tangga kita dapat terhindar dari gangguan jin dan iblis. Berikut ini adalah penjelasannya.

Tanda-Tanda Rumah Tangga Di Ganggu Oleh Jin Dan Iblis

Tanda-Tanda Rumah Tagga Di Ganggu Jin Dan Iblis

Selain mendapat tugas untuk menganggu orang yang sedang ibadah, pencapaian terbesar lainya adalah menganggu rumah tangga agar dapat tercerai berai. Bahkan iblis aakan di anggap sebagai golongan iblis terbaik apabila dapat membuat pasangan suami istri bercerai. Sebagaimana telah di sampaikan oleh Rasulullah SAW, Beliu barsabda.

“sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air, kemudian mngirim pasukannya. Dan yang paling dekat kepada ibis dari pasukannya adalah setan yang bisa membuat fitnah yang paling besar. Salah satu dari mereka datang dan berkata, ‘Aku telah berbuat ini dan ini.’ Iblis berkata, ‘kamu belum berbuat apa-apa’. Kemudian datang setan lain dan berkata, ‘Aku tidak meninggalkannya sampai aku bisa memisahkan antara dirinya dengan istrinya’. Maka iblis mendekatkan setan tersebut kepada dirinya dan berkata, ‘sebaik-baik (pasukanku) adalah kamu’.” (H.R Muslim)

  1. Selalu Emosi Dengan Pasangan

Umumnya, suami dan istri akan selalu menampakkan cinta kasihnya kepada pasangannya. Dan akan selalu berhati-hati dalam berinteraksi satu sama lain agar tidak terjadi hal-hal yang dapat menagganggu jalanya rumah tangga mereka. Namun pada keadaan tertentu iblis akan datang menganggu dan menghasut suami/istri dan membuat emosi keduanya agar terjadi pertengkaran di antara keduanya. Jika salah satu di antara suami/istri sedang emosi baiknya lakukan sesuatu agar dapat meredam emosinya atau menhindar agar tidak meperparah keadaan tersebut.

  1. Adanya Dorongan Untuk Melakukan Maksiat

Tanda-tanda lain rumah tangga di ganggu oleh jin/iblis adalah adanya niat untuk melakukan perbuatan maksiat. Orang yang tiba-tiba tanpa sebab yang jelas kemudian muncul dalam fikiranya untuk melakukan maksiat, maka  tentu ada campur tangan dari iblis. Baiknya gunakan waktu luang yang ada untuk melakuak aktiitas yang positif agar dapat terhindar dari gangguan-gangguan iblis untuk melakukan perbuatan maksiat. Dengan melakukan aktivitas positif seperti membaca buku, membaca Al-Qur’an dan melakukan ibadah, Insyaallah akan terhindar dari gangguan jin dan iblis.

  1. Selalu Meras Di Awasi

Umumnya suasan rumah akan terasa damai dan tentram karean di adanya ktivitas dari penghuni rumah. Namun dalam kasus tertentu, keadan rumah akan cenderung menjadi lebih sepi dan penghuni rumah merasa selalu di awasi. Tentunya  hal ini akan membuat penguhni rumah tidak nayaman dan tidak krasan. Bukan tidak mungkin hal ini terjadi akibat gangguan jin yang sengaja membuat kita selalu merasa di awasi oleh sesuatu. Baiknya rubahlah suasana rumah menjadi lebih hangat dengan membaca Al_qur’an atau sahalawa kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

  1. Tercium Bau Aneh Dan Busuk

Jin dan iblis juga sering menggunakan cara ini untuk mengganggu penghuni rumah agar merasa tidak betah di rumah. Jika mencium bau aneh dan busuk baiknya cari tahu dahulu, barang kali ada bangkai tikus atau bau sampah atau hal lainya. Namun bila tidak di temukan sumbernya, bukan tidak mungkin aroma busuk tersebut akibar gangguan dari jin dan iblis. Baiknya jaga selalu rumah agar selalu bersih di segala lini. Karena pada dasarnya, jin dan iblis menyukai tempat-tempat yang kotor dan gelap.

  1. Suara Aneh Di Sekitar Area Rumah

Apabila mendengarsuara-suara aneh di dalam rumah atau di sekitar rumah yang menurutmu cukup asing. Bisa jadi itu adalah bentuk dari gangguan jin dan iblis. Seperti terdengan suarang orang berdehem, batuk, langkah kaki, tangisan     dan suara-suara lainyang tidak wajar pada umumnya. Baiknya, jangan hiraukan suara-suara tersebut atau kamu bisa membaca ayat Al-Qur’an untuk mengusir hal tersebut.

  1. Seringkali Bermimpi Buruk

Rumah tentu merupakan tempat yang paling nyaman dari pada tempat lainya. Namun kadang ada gangguan-gangguan jin dan iblis berupa hal yang dapat membuat kita merasa tidak tenang. Salah satunya adalah lewat mimpi buruk. Ketika dalam posisi tidur, kita tidak dapat mengontrol kesadaran kita seperti biasa. Dan ini menjadi kesempatan bagi ibilis dan jin untuk datang dan menganggu lewat mimpi. Baiknya sebelum tidur lakukan wudzu terlebih dahulu dan baca do’a sebelu tidur. Sungguh itu adalah sebaik-baiknya orang yang hendak tidur agar terhindar dari gangguan jin dan iblis.

  1. Adanya Penampakkan

Cara lain yang di gunakan jin untuk menggangu rumah tangga kita adalah dengan menampakan sosoknya. Kadang berupa seseorang yang telah meninggall, atau orang dengan penampilan yang buruk rupa atau penampakan yang tidak lazim. Jelas ini adalah gangguan nyata dari jin dan iblis itu sendiri. Rumah yang terjaga dari gangguan jin dan iblis adalah rumah yang selalu di bacakan Ayat Al-Qur’an baik siang dan malam. Karena itu dapat menangkal segala gangguan dari jin dan iblis.

  1. Merasa Cemas Dan Was-Was Akan Sesuatu

Rasa cemas dan was-was yang menghinggapi benak kita bisa jadi merupakan ulah dari jin dan iblis untuk menganggu kita. hal ini beetujuan agar hati kita tidak tenang dan risau yang membuat kita jauh dari Allah SWt dan tidak lagi percaya pada-Nya. Perasaan ini gampang sekali di alami bagi kaum wanita, oleh sebab itu, apabila suami pergi keluar hendaklah selalu mendoakan kebaikan baginya dan tawakal pada Allah SWT. Dengan begitu istri dan suami akan selalu berad dalam lindungan Allah SWT.

  1. Susah Untuk Khusuk Dalam Beribadah

Setelah melakukan ganggungguan di atas, maka jin dan iblis juga aka menganggu kita ketika sedang beribadah kepada Allah SWT. Jin dan iblis akan menggoda dan memainkan fikiran kita agar sulit untuk beribadah dengan khusuk dan ini akan ia lakuakn berulang ulang. Baiknya mulailah perbaiaki diri kita dan tata ulang hidup dan rumah kita dengan baik dan selalu mengejarkan perintah Allah untuk beribadah agar terhindar dari godaan jin dan iblis. Atau dengan membaca do’a ta’awudz sebagaimana telah di lakukan oleh Rasulullah ketika hendak melakukan sholat, maka beliau akan membaca do’a ta’awudz. Sebagai berikut.

أَعُوْذُ بِاللهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْـمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْـمِ، مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ

Yang artinya, “aku berlindung kepada Allah yang maha mendengar lagi maha mengetahui dari kesombongan, kegilaan, tiupan dan bisikan setan yang terkutuk.“ (H.R Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi)

Penutup

Gangguan-gangguan dari jin dan ibli dapat membuat hubungan rumah tangga kita menjadi berantakan dan tercerai berai. Karena bagaimanapun itu merupaka tugas dan harapan jin dan iblis di dunia. Oleh sebab itu, perlu bagi kta untuk menghindari dan membentengi diri, keluarga dan rumah tangga kita agar dapat terhindar dari gangguan-gangguannya yang menyesatkan. Kita dapat melindungi diri kita dan keluarga kita dari gangguan iblis dengan cara selalu menjalankan perintah Allah untuk beribadah, melaksanakan shalat lima waktu, shalat sunnah, membaca Al-Qur’an dan membaca wirid agar selalu ingat kepada-Nya, serta bertawakal kepada Allah SWT. Sebagai mana Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 200, yang artinya.

“Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh dia maha mendengar, lagi maha mengetahui”. (Q.S AL-A’raf; 200)

Demikan pembahasan dari Kawan Mama mengneai tanda-tanda rumah tangga di ganggu jin dan iblis. Penting bagi kita untuk selalu mendekatkan diri pada Allah dan betwakal padanya. Sehingga kita akan terhindar dari gangguan jin dan iblis yang dapat membuat kita melakukan perbuatan maksiat, dan dapat mencerai beraikanrumah tangga kita.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

 

Sumber :

  • Dream
  • kalam.sindonews
Hal Yang Dapat Merusak Rumah Tangga

Hal Yang Dapat Merusak Rumah Tangga

Hal-Hal Yang Dapat Merusak Rumah Tangga

Hal Yang Dapat Merusak Rumah Tangga

 

Hallo Kawan Mama,

Dalam pandangan agama Islam, penikahan adalah sebuah ikatan suci yang melibatkan dua orang, pria dan wanita yang telah melaksanakan ijab dan Kabul yang kemudian resmi dan sah menjadi pasangan suami istri. Dengan melaksanakan pernikahan tentu mengharapkan agar pernikahannya dapat berjalan dengan bahagia pada hari-hari berikutnya. Tentunya, kebahagiaan dari sebuah rumah tangga haruslah seimbang antara kebahagiaan suami dan kebahagiaan istri. Hal ini bertujuan agar terciptanya keseimbangan dan menghindari adany ketimpangan antara pasangan suami istri.

Dalam menjalanai hubungan suami istri dalam sebuah rumah tangga, tentu tidak akan berjalan mulus begitu saja. Adakala masalah-masalah kecil atau bahkan besar datang menimpa dan mengganggu kedamian rumah tangga yang telah di bangun sedemikian rupa. Tentu datangnya masalah masalah dalam rumah tang merupakan hal yang wajar yang akan di alami oleh semua pasangan suami istri. namun, tentunya masalah-masalah yang datang tersebut perlu untuk di sikapi dengan bijak agar tidak menjadi makin melebar dan memperburuk hubungan rumah tangga. Karena pada dasarnya masalah-masalah tersebut adalah ujian bagi suami dan istri untuk di lewati dan di jadikan sebagai bumbu agar rumah tangga menjadi lebih harmonis.

Sebagai pasangan suami istri, hendaknya perlu untuk berhati-hati ketika menyikapi maslah yang datang dalam rumah tangga mereka. Sebab bisa jadi masalah tersebut terjadi akibat sikap dari salah satu di antara suami ataupun istri yang terkesan sepele namun berdampak besar pada hubungan rumah tangganya dengan sang pasangan. Jangan sampai karena masalah-masalah sepele tersebut sampai merusak hubungan rumah tangga dan pada akhirnya akan mengarahkan kita dan pasangan kita pada ranah perceraian.

Pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas hal yang dapat merusak rumah tangga. Sebuah rumah tangga yang telah berjalan lama tentu pernah mengalami masalah atau bahkan konflik sebgai ujuan dari rumah tangga mereka. Namun jika dapat menyikapinya dengan bijak, maka rumah tangga kita dapat melewati segala ujian dan cobaan dengan selamat.

Sebab Rusaknya Rumah Tangga

  1. Komunikasi Yang Kurang Baik

Hubungan antara suami dan istri dalam sebuah rumah tangga tentu memerlukan unsur komunikasi yang baik antar keduanya. Sebab, komunikasi yang baik adalah faktor utama sebagai pondasi atas hubungan rumahtangga tersebut agar dapat terjalin dan bertahan terus menerus. Dengan komunikasi yang baik, maka visi dan misi serta tujuan dari hubungan rumah tangga pasangan suami istri dapat tercapai dengan baik.

Dalam berkomunikasi dengan pasangan, hendaknya selalu dengan cara yang transparan dan terbuka dalam hal apapun. Sebab dengan ketrbukaan di antara keduanya akan menjadikan suami dan istri saling percaya satu sama lain. Meskipun terkesan sepele, namun tidak jarang hubungan rumah tangga dapat terganggu dan berakhir dengan perceraian akibat menyepelkan hal tersebut.

  1. Tidak Terbuka Antar Individu

Menikah berarti menyatukan dua individu menjadi sebuah kesatuan dalam ikatan rumah tangga. Oleh karena itu, unsur keterbukaan antara keduanya merupakan hal yang sangat di perlukan unutk di praktikan dlam menjalani rumah tangga. Sekalipun pribadi dari salah satu merupakan orang yang cenderung berkepribadian tertutup, namun baiknya perlu untuk selalu terbuka dengan pasangan kita.

Dengan keterbukaan, maka kita akan tau keinginan satu sama lain dan dapat mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan jalannya rumah tangga kita. Dengan menikah maka segala permasalahan yang terjadi pada satu individu (suami/istri) merupakan masalah bersama dan keduanya memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikannya bersama. Hubungan yang terbuka antara suami dan istri akan membuat satu sama lain semakin paham dengan karakter masing-masing, keinginan masing-masing dan dapat menyelaraskan pemikiran di antar keduanya menjadi satu.

  1. Sibuk Dengan Kegiatan Masing-Masing

Rumah tangga yang harmonis tentu dapat di ciptakan dengan adanya interaksi yang baik anatar pasangan suami dan istri. setiap dari suami maupun istri pasti memiliki kegiatan atau hal pribadi yang tidak bisa di tinggalkan begitu saja. Namun jika dalam sebuah rumah tangga, suami ataupun istri sibuk dengan kegiatannya sendiri tentu ini akan menjadi sebuah masalah yang membuat hubungan rumah tangganya dapat terganggu. Karena tidak adanya interaksi di antara keduanya dapat membuat hubungan rumah tangga menjadi renggang.

Sepenting apapun hal atau masalah pribadi kita, pasangan adalah hal yag utama melebihi apapun. Dan akan menjadi sebuah dosa apabila kita sampai menelantarkan pasangan kita hanya karena sibuk dengan urusan pribadi kita. hal tersebut meungkin terdengar sebagai hal yang sepele, namun dampaknya tentu sangat besar bagi kelangsunga rumah tangga kita dengan pasangan kita. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk selalu berinteraksi dengan pasangan kita setiap waktu demi kelangsunagan rumah tangga kita agar terus berjalan dengan harmonis.

  1. Terlalu Banyak Menuntut

Dalam memilih pasangan hidup, pastinya kita mengharapkan agar mendapat pasangan yang sesuai dengan apa yang telah kita harap-harapkan. Tentu keinginan tersebut merupakan hal yang wajar bagi setiap masnusia. Namun pada hakikatnya, setiap manusi di ciptakan dengan kepribadian dan karakter yang berbeda-beda dan unik yang nejadi sebuah fitrah dari setiap manusia. Oleh karena itu tidak ada hak bagi kita untuk memaksa dan menuntut agar pasangan kita dapat menjadi sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Kita dapat menuntut pasangan kita hanya sebatas motivasi agar ia dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Karean setiap manusia di ciptakan oleh Allah dengan kemampuan yang berbeda-beda. Oleh sebab itu tidak mungkin bagi kita untuk memaksa dan menuntut pasangan kita agar benar-benar sesuai dengan apa yang kita harapkan. Pasangan yang baik adalah pasangan yang dapat menerima dengan seutuhnya dan memotivasi serta berjuang bersama untuk menjadi lebih baik lagi dalam berumah tangga.

  1. Mengekang Pasangan

Pada dasarnya setelah melangsungkan pernikahan maka suami dan istri memilki hak dan kewajiban serta tanggung jawabnya masing-masing. Hal ini membuat suami dan istri tidak bisa bebas sebagaimana pada waktu ia belum menikah dulu. Karena dengan menikah, kita jadi memiliki hak dan tanggung jawab kepada pasangan kita yang harus kita tunaikan. Selain tidak di perbolehkan menuntut berlebihan pada pasangan. Kita juga tidak di perbolehkan untuk mengekang pasangan kita dengan berlebihan.

Setiap dari insan pasti memilki hak untuk bebas, tak terkecuali bagi yang telah menikah. Namun bedanya, ketika telah menikah kita tidak akan bisa sebebas seperti pada waktu sebelum menikah, sebab kita telah di hadapkan kewajiban dan tanggung jawab pada pasanagan kita. Apabila kita telah menunaikan hak dan kewajiban kita, barulah kita dapat meminta lebih kepada pasangan kita. Dan pastinya, pasangan kita memiliki keinginan akan sesuatu yang tidak bisa dan tidak akan menjadi baik apabila kita kekang begitu saja.

  1. Jarang Memuji Pasangan

Bersyukur adalah hal yang perlu di lakukan setiap orang dalam keadaan apapun, termasuk dengan pasanagan yang telah Allah berikan kepada kita. Dalam mejalani hubungan rumah tangga, tentu adanya rasa syukur dan sebuah sikap apresiasi terhadap apa yang telah di lakukan pasangan kita. Sebab, pujian-pujian kecil kadang di perlukan sebagai bumbu agar rumah tangga kita dengan pasangan kita dapat lebih harmonis dan bahagia.

Tentunya pujian tersebut lantaran perbuatan baik yang telah pasangan perbuat. Dan tujuan dari pujian-pujian tersebut adalah rasa syukur kita pada Allah dan sebagai rasa cita kasih kita kepada pasangan kita. Dari pada selalu menuntut akan sesuatu,meskipun hal yang di lakukan terkesan sepele, sebuah pujian dari kita kepada pasangan kita tentu akan membuatnya menjadi senang. Karena hal tersebut juga sebagai bentuk hormat dan rasa menghargai terhadap pasangan kita.

  1. Tidak Perhatian

Pada umumnya, sebuah rumah tangga tentu memerlukan adanya rasa perhatian di antara suami dan istri, satu sama lain. Hal ini sering terjadi pada kaum suami, suami adalah mahluk yang pada umumnya ber-ego dan ber-gengsi tinggi yang cenderung lebih cuek di bandingkan perempuan. Tentunya ketika telah menikah hal ini perlu di ubah meskipun sedikit. Sebab rasa perhhatian dari pasangan kita sangat di perlukan sebagai tanda cinta kasih yang masih tetap terjalin di antara keduanya.

Perhatian-perhatian kecil tentu juga perlu untuk di lakukan pada pasangan kita. Seperti halnya menanyakan kabar, membuatkan minum, makanan kesukaan, dan perhatian lainya yang sebaiknya perlu untuk di lakukan. Dengan adanya perhatian-perhatian tersebut, tentu akan membuat kasih sayang pasangan kepada kita menjadi bertambah.

  1. Cemburu Buta

Dalam setiap hubungan suami iatri, tentu perlu adanya rasa cinta kasih di antar keduanya. Dan dari rasa cinta kasih pasti akan muncul rasa cemburu satu sama lain, terutama ketika melihat pasngan tengah berinteraksi dengan orang lain yang berlawanan jenis. Rasa cemburu adalah wujud dari kepercayaan diri yang rendah, takut di khianati, tauma masa lalu dan krisi kepercayaan pada diri seseorang. Namun, cemburu juga bisa di artikan rasa cinta kasih kita yang besar pada pasangan kita dan tak mau khilangannya.

Tentunya cemburu merupakan tanda baik bagwa masih ada cinta kasih kita terhadap pasangan kita. Namun jika rasa cemburu kita terlalu berlabihan sampai meluap-luap, tentu itu akan menjadi masalah bagi kita sendiri dengan pasangan kita. Karena hal ini tentu akan membuat ketidaknyamana oasangan kita, yang pada akhirnya dapat menimbulkan perdebatan dan mengganggu hubungan kita dengan pasangan. Dan tidak menutup kemungkinan hal ini dapat menjadi sumber masalah rusaknya hubungan kita dengan pasangan yang dapat  mengantarkan pada perceraian.

Penutup

Menjalani sebuah hubungan rumah tangga, tentu kita berharap akan bahagia dan berjalan dengan harmonis sampai nanti maut menjemput. Namun pada kenyataanya, dalam menjalani hubungan rumah tangga, pasti akan ada masalah-masalah yang datang menimpa rumah tangga kita. Namun hal ini merupakan sebuah ujian yang jika di sikapi dengan bijak akan berbuah baik pada rumah tangga kita. Hal-hal yang di anggap sepele kadang menjadi penyebab renggannya hubungan rumah tangga kita dengan pasangan kita yang pada akhirnya rusak begitu saja. Akan sangat di sayangkan apabila hal rumah tangga berakhir dengan perceraian hanya karena keteledoran kita akan hal-hal sepele. Karena Allah SWT sendir sangan membenci keluarga yang tidak akur yang kemudian menempuh jalur perceraian.

Demikan pembahsasan dari Kawan Mama mengenai sebab rusaknya hubungan rumah tangga. Perlu di cermati bagi setiap pasangan suami dan istri. bahwa hal-hal sepele kadang dapat menjadi sebab rusaknya hubungan suami istri. Oleh karena itu, kita harus cermas dan hati-hati dalam menyikapi akan sesuatu hal dalam berumah tangga kita dengan pasngan kita, sekalipun itu hal kecil.

Semoga tuisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

Sumber :

  • Ibupedia
  • Elshinta
Keutamaan Dzikir Bagi Wanita Haid Menurut Islam

Keutamaan Dzikir Bagi Wanita Haid Menurut Islam

Keutamaan Dzikir Bagi Wanita Haid

Keutamaan Dzikir Bagi Wanita Haid

 

Hallo Kawan Mama,

Allah SWT menciptakan setiap mahluk-Nya dengan berbagai bentuk dan keunikannya masing-masing, dan berpasang-pasangan dengan jenis kelami yang berbeda, tidak terkecuali masnusia. Manusia di ciptak oleh Allah dengan jenis kelamin laki-laki dan perempun di mana terdapat perbedaan di antara keduanya yang membuat keduanya menjadi istimewa dengan kelabihannya masing-masing.

Tuhan menciptakan setiap mahluknya untuk beribadah kepada-Nya, hal ini berlaku untuk semua ciptaan-Nya termasuk dengan manusia. laki-laki dan wanita memiliki kewajiban yang sama untuk melakukan ibadah dan menyembah kepada-Nya. Dan ibadah tersebut secara garis besar di bagi menjadi dua bentuk, yaitu ibadah maghdah dan ibadah amaliah. Ibadah maghdah adalah ibadah fardhu di mana ibadah tersebut berupa hubungan langsung dengan Allah SWT dan wajib di lakukan oleh setiap hamba-Nya serta tidak boleh untuk di wakilkan. Seperti shalat, dan puasa dan ibadah wajib lainya. Sedangkan ibadah amaliyah adalah ibadah yang di lakukan kepada sesame mahluk ciptaan-Nya.

Namun pada kenyataanya, dalam menunaikan ibadah maghdhoh, wanita memiliki keunikan tersendiri dalam melaksanakan ibadah maghdah. Karena pada umumnya, wanita normal akan mengalami fase di mana ia tidak di perbolehkan untuk melaksanakan ibadah fardhu, yaitu ketika tengah dalam kondisi haid. Pada saat dalam kondisi haid, dari tubuh wanita akan mengeluarkan darah kotor yang biasa di sebut darah haid. Dan hal ini menyebabkan wanita tidak di perbolehkan melaksanakan ibadah fardhu karena darah yang keluar tersebut merupaka sebuah hadats. Karena syarat melakukan ibadah fardhu adalah suci, dan wanita kembali di perbolehkan untuk melaksanakan ibadah fardhu apabila ia telah suci.

Keutamaan Haid Bagi Wanita

Pada zaman jahiliah dulu, wanita yang mengeluarkan darah haid di anggap sebagai aib. Karena darah yang keluar dari kemaluan tersebut di anggap darah penyakit dan menandakan wanita tersebut adalah wanita penyalitan. Namun Pada kenyataanya, haid merupakan kondisi biologis yang akan di alami setiap wanita normal, yang merupakan tanda bahwa ia sudah sampai pada masa pubertas atau baligh. Dalam Al-Qur’an, haid telah di jelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 222, yang artinya.

“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, ‘Haid itu adalah kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid. Dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang di perintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (Q.S Al-baqarah : 222)

Tidak jarang wanita yang tidak mengerti keutamaan haid yang membuatnya berharap agar tidak megalami haid agar dapat melaksanakan ibadah setiap waktu, terlebih ketika berada dalam bulan ramadahan. Pandangan seperti ini adalah pandangan yang keliru. Sebab haid yang di alami oleh wanita memiliki dampak yang baik bagi tubuh serta keutamaannya dalam hal ibadah. Sebagai wanita, tentu perlu untuk mengetahui manfaat dan keutamaan dari kondisi haid agar tidak keliru dalam menyikapinya. Di dalam sebuah kitab karya Utsman bin Hasan Ahmad Syakir yang berjudul Dzurotun Naasihin Fil Wadzi Wal Isroo riwayat, Aisyah r.a mengatakan bahwa.

“Tidak ada dari pada seorang perempuan yang kedatangan haid, melainkan adalah haidnya itu menghapus dosa-dosa yang telah lalu jika membaca do’a dan dzikir pada hari yang pertama ia haid.”

Dari penjelasan tersebut dapat di ketahui bahwa haid seorang wanita merupakan sebuah penghapusan dosa-dosa wanita yang telah ia lakukan di waktu lalu. Maka haid dapat di artikan sebagai momen istimewa bagi seorang wanita. Sebab ketika mengalami kondisi haid maka ia tengah di lebur dosa-dosanya oleh Allah SWT.

Perintah Dzikir

Pada dasarnya, selain perintah untuk melaksanakan ibadah fardhu, setiap manusia juga di perintahkan untuk mengamalkan dzikir di dalam kehidupannya. Tujuan dari dzikir adalah untuk selalu ingat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam kondisi apapun. Hal ini termuat dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 41-42, yang artinya

“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama ) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (Q.S Al-Ahzab : 41-42)

Dari ayat tersebut dapat di pahami bahwa Allah SWt memrintahkan pada setiap hamba-Nya untuk selalu berdzikir dan ingat kepada-Nya. Pada umumnya, dzikir baiknya di amalkan setiap hari. Namun ada beberapa waktu yang paling bagus untuk mengamalkan dzikir. Sebagai mana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Ghafir ayat 55. Yang artinya,

“Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar. Dan mohon ampunlah untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu sore dan pagi.” (Q.S Al-Ghafir : 55)

Hal ini juga di pertegas oleh Rasulullah SAW, Beliau bersabda.

“Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah SWT mulai dari waktu sholat subuh hingga terbit matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak dari putra Nabi Ismail. Dan duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah mulai dari waktu ashar sampai terbenamnya matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak.” (H.R Abu Dawud)

Dzikir Bagi Wanita Haid

Wanita yang tengah dalam kondisi haid, meskipun tidak di perbolehkan untuk melaksanakan ibadah fardhu, namun ia di perintahkan untuk tetap berdzikir agar selalu ingat dengan Allah SWT. Sebagaimana telah di jelaskan dalam sebuah kitab karya Utsman bin Hasan Ahmad Syakir yang berjudul Dzurotun Naasihin Fil Wadzi Wal Isro. Dari sayyidah Aisyah r.a, Rasulullah SAW bersabda,

“Tidak ada perempuan haid, kecuali haidnya bisa menghapus dosa masa lalu dari semua dosanya. Dan jika ia membaca ‘Alhamdulillah ala kulli hallin wa astagfirullah min kulli dzambin’ pada hari pertama. Maka Allah akan menuliskan kepadanya bahwa ia akan melewatkan api neraka dan kemudian dapat berada di jembatan dhiratal mustaqim dengan selamat dana man dari siksaan dan akan di naikkan pangkatnya oleh Allah SWT. Setiap hari dan setiap malam pahal empat puluh syuhada bagi ia yang berdzikir tersebut kepada Allah dalam masa haidnya.” (Utsman bin Hasan Ahmad Syakir : Dzurotun Naasihin Fil Wadzi Wal Isroo)

Dari riwayat di atas dapat di ketahui bahwa wanita yang mengamalkan dzikir ketika dalam kondisi haid maka akan terhapus dosany yang lalu, terhindar dari apai neraka dan jika di amalkan setiap pagi dan sore maka wanita tersebut akan menadapat pahala empat puluh syuhada. Berikut ini adalah amalan amalan dzikir berserta artinya.

“Alhamdulillah ala kulli hallin wa astagfirullah min kulli dzambin.” Yang artinya,

“Segala puji bagi Allah atas segala perkara, dan aku mohon ampun kepada-Mu atas segala dosa.”

Penutup

Setiap wanita normal akan mengalami kondisi haid, karena itu adalah hal yang wajar secara biologis dan sudah menajdi kodrat bagi kaum wanita. Sungguh nikmat yang luar biasa bagi wanita yang telah mendapatkan keistimewaan berupa mengalami kondisi haid. Dengan mengamalkan dzikir di atas maka akan terhapus dosanya yang telah ia perbuat di masa lalu. Ia juga akan terhindar dari api neraka, dan akan selamat ketika melintasi jembatan shirotol mustaqim dan akan terhindar dari siksa Allah SWT. Dengan mengamalkan dzikir tersebut, Allah SWT juga akan mengangkat derajat wanita dengan lebih tinggi. oleh karenanya, akan sangat di sayangkan apabila wannita yang tengah dalam kondisi haid hanya menghabiskan waktunya dengan tiduran dan bermalas-malasan saja.

Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai keutamaan dzikir bagi wanita haid. Stelah mengetahui hal ini, tentu perlu bagi kita untuk selalu mengamalkan dzikir setiap waktu. Terlebih ketika dalam kondisi haid di mana kita tidak di perbolehkan untuk melakukan ibadah-ibadah fardhu.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

Sumber :

  • Bincangsyariah
  • kalam.sindonews