Risiko Komplikasi Akibat Penyakit Neuritis Optik

Risiko Komplikasi Akibat Penyakit Neuritis Optik

Hallo Kawan Mama, Neuritis optik adalah salah satu jenis gangguan penglihatan yang sering kali terjadi dan di alami kebanyakan orang. Kondisi ini umumnya akan membuat fungsi penglihatan menjadi menurun , seperti pandangan pada objek menjadi kabur, atau bahkan pandangan menjadi buram. Bahkan seringkali kondisi ini terjadi di sertai dengan rasa nyeri yang datang secara tiba-tiba. Lebih dari itu, risiko komplikasi akibat penyakit neuritis optik juga dapat di alami oleh penderitanya.

Kondisi mata yang mengalami Neuritis optik umumnya adalah salah satu gangguan penglihatan yang pada dasarnya belum di ketahui dengan pasti penyebab utamanya. Namun beberapa hal di kaitkan dan berhubungan dengan kondisi mata yang mengalami neuritis optik. Karena seringkali muncul pada usia 30 ke atas, maka faktor penuaan di anggap menjadi salah satu penyebab utama terjadinya neuritis optik. Namun hal ini tidaklah sepenuhnya benar.

Sebab, beberapa faktor lain juga di kaitkan dan berhubungan dengan terjadinya kondisi neuritis optik. Seperti infrksi bakteri atau kuman, serta beberapa riwayat kesehatan atau kondisi penyakit tertentu juga dapat menyebabkan seseorang mengalami neuritis optik. Selain itu, penggunaan beberapa jenis obat tertentu juga berpotensi menyebabkan seseorang mengalami kondisi neuritis optik. Beberapa hal tersebut umumnya akibat dari gaya hidup yang tidak sehat.

Sementara itu, mata yeng mangalami kondisi neuritis optik, di duga dapat mengalami beberapa kondisi risiko komplikasi akibat penyakit neuritis optik. Meskipun umumnya penyakit neuritis optik hanya berlangsung beberapa waktu saja namun ternayata memiliki risiko komplikasi yang berbahaya. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengeneai risiko komplikasi akibat penyakit neuritis optik. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

Kondisi Neuritis Optik

Risiko Komplikasi Akibat Penyakit Neuritis Optik

Pada dasarnya, neuritis optik merupakan kondisi di mana adanya gangguan pada system penglihatan, tepatnya pada saraf optik yang ada di mata. Kondisi saraf optik yang mengalami gangguan akan mengakibatkan fungsi penglihatan menjadi terganggu. Hal ini akan berimbas pada pandangan yang menjadi tidak normal seperti biasanya. Gangguan tersebut berupa adanya peradangan akibat pembengakakan pada saraf optik yang di sebabkan oleh beberapa faktor.

Saraf optik merupakan jaringan yang ada di mata yang memiliki fungsi yang sangat penting di mana ia akan berperan sebagai media untuk mengirirm atau mengantarkan informasi visual ke otak. Informasi visual tersebut adalah hasil dari cahaya objek yang masuk ke mata. Pada dasarnya, proses penglihatan terjadi di mana cahaya objek yang masuk ke mata akan melewati kornea untuk kemudian sampai ke retina.

Retina ini akan berperan untuk mengubahnya menjadi informasi visual yang nantinya akan di kirimkan ke otak. Dan di sinilah peran saraf optik sebagai media yang bekerja untuk mengantarkan atau mengirim informasi tersebut ke otak. Ketika saraf oprik mengalami gangguan maka infomasi visual yang ada di retina akan kesulitan untuk sampai ke otak. Bahkan informasi visual yang ada pada retina tidak dapat sampai ke oatak.

Kondisi ini akan mengakibatkan fungsi penglihatan tidak dapat bekerja dengan baik sehingga menyebabkan pendangan menjadi menurun. Kondisi ini juga akan mengakibatkan ketajaman penglihatan yang ikut menurun. Selain itu, biasanya kondisi ini akan mengakibatkan pandagan yang menjadi kabur dan buram yang mana hal ini akan membuat mata kesulitan untuk mengenali objek yang terlihat. Selain itu, penderita neuritis optik juga akan merasakan rasa nyeri pada mata yang umumnya akan datang secara tiba-tiba.

Penderita Neuritis Oprtik

Pada dasarnya, neuritis optik merupakan salah satu gangguan penglihatan yang sampai saat ini masih belum di ketahui dengan pasti penyebab utamanya. Meski demikian, dalam beberapa penelitian, neuritis optik di kaitkan pada beberapa faktor yang berisiko menyababkan kondisi ini terjadi. Di lansir dari laman hellosehat, neuritis optik merupakan Janis penyakit mata yang lebih mudah terjadi dan di alami oleh kaum wanita di bandingkan dengan kaum pria.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa risiko kuam wanita untuk mengalami neuritis optik lebih tinggi hingga mencapai sekala 3 banding 1 di mana kaum penderita penyakit ini lebih jarang di alami kaum pria. Meskipun demikian, neuritis optik tetap saja perlu untuk di waspadai karena kondisi ini juga dapat di alami oleh kaum pria. Di sisi lain, selaon jenis kelami, faktor usia juga di kaitkan menjadi penyebab seseorang mengalami neuritis optik.

Sebab pada usia-usia remaja hingga orang tua merupakan usia yang rawan mengalami neuritis optik di mana lebih tepatnya pada usia 14 sampai 40 tahun ke atas. Meskipun usia-usia tersebut memiliki risiko yang cukup tinggi untuk mengalami neuritis optik, namun kondisi ini juga dapat di alami oleh usia anak-anak. Bahkan kasus yang terjadi pada anak-anak juga cukup sering terjadi hingga mencapai 60% di mana anak perempuan pada usia 9-10 tahun lebih rentan mengalami neuritis optik.

Komplikasi Akibat Neuritis Optik

Umumnya, neuritis optik akan menyebabkan kondisi atau gejala umum seperti penglihatan yang kabur, pandangan buram atau rasa nyeri yang datang secara tiba-tiba. Selain membuat rasa tidak nyaman, neuritis optik juga menyebabkan penderitanya kesulitan untuk melihat atau mengenali objek yang di lihat olrh mata. Namun ternayata, neuritis optik dapat menyebabkan seseorang mengalami beberapa kondisi komplikasi.

Risiko komplikasi akibat neuritis optik umumnya terjadi karena mata yang mengalami kondisi ini tidak di rawat. Selain itu, perawatan atau penanganan yang salah juga dapat menyebabkan penderita neuritis mengalami risiko komplikasi. Berikut ini adalah beberapa kondisi risiko komplikasi akibat neuritis ooptik. Anatar lain sebagai berikut.

  1. Kerusakan Saraf Optilk

Neuritis optik merupakan kondisi di mana adanya gangguan pada saraf optik yang ada di mata. Umumnya kondisi ini berupa adanya peradangan atau pembengkakan yang di alami oleh saraf optik. Namun ternyata, kondisi neuritis optik ini dapat menyebabkan risiko komolikasi. Yakni saraf optik yang mengalami kerusakan. Bahkan di ketahui bahwa kerusakan pada saraf optik dapat terjadi secara permanen.

Meskipun demikian, biasanya kerusakan pada saraf optik tidak akan menyebabkan gejala yang berbeda pada gejala-gejala yang biasa muncul. Namun tetap saja ketika saraf optik tersebut mengalami kerusakan maka kondisi ini akan berimbas pada fungsi penglihatan yang akan kesulitan untuk melihat pada objek. Dan parahnya lagi kondisi ini juga akan terjadi secara permanen.

  1. Penurunan Ketajaman Visual

Umumnya, neuritis optik hanya akan berlangsung selema beberapa minggu atau bulan. Kondisi ini juga akan sembuh dengan sendirinya, bahkan tanpa menggunakan pengobatan medis sekalipun. Namun hilangnya sebagian warna pada mata merupakan risiko komplikasi yang dapat di alami akibat kondisi neuritis optik. Bahkan beberapa kasus menyebutkan bahwa kondisi tersebut kemungkinan juga akan dapat terus berlanjut.

  1. Risiko Masalah Kesehatan

Selain berimbas pada fungsi penglihatan di mana pandangan menjadi kabur dan buram serta ketajaman penglihatan yang menurun, neuritis optik juga dapat menyebabkan beberapa kondisi medis. Penderita neuritis optik lebih rentan mengalami beberapa jenis penyakit, seperti penyakit deep vein thrombosis (DVT), emboli paru, atau bahkan mengalami ineksi pada saluran kemih.

  1. Risiko Komplikasi Akibat Efek Samping Pengobatan Atau Perawatan

Dalam penanganan penyakit neuritis optik, pasien dapat mengalami beberapa risiko efek samping akibat tidakan medis yang di lakukan. Kondisi ini berpotensi menyebabkan pasien berisiko mengalami komplikasi berupa kortikosteroid. Kondisi ini akan menyebabkan system kekebalan rubuh mangalami penurunan. Akibatnya, kondisi ini akan menyebabkan penderita neuritis optik lebih mudah dan mengalami infeksi.

Selain itu, penggunaan obat steroid yang biasa di gunakan untuk mengobati kondisi neuritis optik juga dapat menyababkan system autoimun atau kekebala tubuh menjadi menurun. Akibatnya berbagai infeksi sangat mudah menyerang organ tubuh, termasuk mata. Kondisi ini juga akan menyebabkan penderitanya mengalami kenaikan berat badan atau mengalami perubahan mood.

Neuritis optik merupakan salah satu gangguan penglihatan yang dapat di alalmi oleh semua orang tanpa terkecuali. Meski dmeikian, kondisi ini lebih rentan terjadi dan di alami oleh kaum wanita. Umumnya kondisi ini hanya akan berlangsung beberapa minggu atau bulan saja, dan akan sembuh dengan sendirinya,bahkan tanpa menggunakan pengobatan medis sekalipun. Namun ternyata, neuritis optik dapat menyebabkan penderitanya mengalami beberap risiko komplikasi akibat kondisi ini. Pada kondisi yang lebih buruk, penderita neuritis optik dapat mengalami keadaan di mana kerusakan pada saraf optik terjadi secara permanen.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai risiko komplikasi akibat penyakit neuritis optik. Meskipun bukan terilang sebagai penyakit yang berbahaya bagi kesehatan tubuh, neuritis optik dapat menyebabkan penderitanya mengalami berbagai risiko komplikasi yang akan mempengaruhi fungsi penglihatan. Oleh sebab itu, neuritis optik adalah salah satu jenis penyakit yang perlu untuk di waspadai.

Semoga tulisan ini dapat membantudan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Halodoc
Obat Alami Mengatasi Kondisi Penyakit Neuritis Optik

Obat Alami Mengatasi Kondisi Penyakit Neuritis Optik

Hallo Kawan Mama, Apakah kamun pernah mendengar atau bahkan sedang mengalalmi kondisi neuritis optik? Neuritis optik adalah masalah kesehatan di mana adanya gangguan penglihatan yang terjadi pada system penglihatan. Umumnya kondisi ini akan mengakibatkan gejala di mana pandangan menjadi buram dan di sertai dengan rasa nyeri yang datang secara tiba-tiba. Jika kamu mendapati kondisi ini sebaiknya perlu di waspadai. Beberapa obat alami di katakan dapat mengatasi kondisi mata yang mengalami penyakit neuritis optik.

Kenapa kondisi neuritis optik perlu untuk di waspadai? Sebab kondisi ini adalah keadaan di mana system penglihatan mengalami gangguan yang akan membuat penglihatan menjadi terganggu dan tidak dapat bekerja dengan maksimal. Neuritis optik umumnya adalah salah satu gengguan penglihatan yang dapat dan seringkali di alami oleh kebanyakan orang. Namun kondisi ini lebih sering di alami oleh seseorang dengan usia 30 tahun ke atas.

Pada dasarnya, belum di ketahui dengan pasti penyebab utama terjadinya kondisi neuritis optik. Beberapa pendapat mengatakan bahwa kondisi ini terjadi akibat faktor penuaan. Namun beberapa faktor lain juga mengatakan bahwa munculnya neuritis optik dapat di sebabkan oleh infeksi bakteri dan kuman, atau bahkan kondisi penyakit tertentu. Di sisi lain penggunaan jenis obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan seseorang mengalami neuritis optik.

Kondisi ini pada dasarnya belum di katahui dengan pasti obat yang tepat dan ampuh untuk mengatasi kondisi ini. Namun beberapa metode seperti penggunaan obat-obatan dan penanganan medis di katakan dapat memperbaiki kondisi ini. Selain itu, ternayata ada beberapa obat alami yang dapat di gunakan untuk mengatasi neuritis optik. Nah, pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai obat alami untuk mengatasi kondisi penyakit neuritis optik. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Apa Itu Neuritis Optik?

Obat Alami Untuk Mengatasi Kondisi Penyakit Neuritis

Pada dasarnya, neuritis optik merupakan salah satu kondisi gangguan penglihatan di mana adanya gangguan yang di alami oleh saraf optik yang ada di mata. Neuritis optik merupakan kondisi di mana saraf optik mengalami peradangan atau pembangkakan yang membuatnya tidak dapat berfungsi dengan baik. Saraf optik sendiri pada dasarnya merupakan jaringan saraf yang bertugas untuk mengirimkan informasi visual dari retina hingga sampai menuju otak.

Ketika saraf optik mengalami gangguan atau peradangan akibat pembangkakan, maka secara otomatis, infomasi visual akan kesulitan atau bahkan tidak akan terkirim ke otak. Kondisi inilah yang di sebut dengan neuritis optik yang akan mengakibatkan munculnya gejala terganggunya fungsi penglihatan, seperti pandangan kabur, buram, ketajaman penglihatan yang menurun, serta timbulnya rasa nyeri yang datang secara tiba-tiba.

Dalam kondisi normal, umumnya proses penglihatan terjadi di mana cahaya objek yang masuk akan di tangkap oleh kornea yang kemudian akan di lewati menuju retina. Retina inilah yang akan merubahnya menjadi informasi visual yang kemudian akan di kirimkan menuju otak. Saraf optik akan bekerja membawa informasi visual dari retina untuk di kirimkan ke otak. Sementara itu, peradangan dan pembangkakan akan membuat saraf optik tidak dapat mengirimkan informasi visual ke otak.

Pasien Neuritis Optik

Neuritits optik umumnya merupakan salah satu gangguan penglihatan yang dapat di alami oleh semua orang. Meskipun demikian, beberapa faktor dapat di kaitkan dengan neuriti optik. Seperti di lansir dari laman hellosehat yang mengatakan bahwa neuriti optik adalah jenis gangguan penglihatan yang umumnya lebih mudah di alami oleh kaum wanita di bandingkan dengan kaum laki-laki. Bahkan perbandingan pasien penderita neuritis adalah 3 banding satu di mana jumlah wanita lebih banyak.

Meskipun wanita lebih berisiko mengalami neuriti optik, namun tetap saja kondisi neuritis optik dapat terjadi dan di alami oleh kaum laki-laki. Karenanya baik kaum wanita maupun laki-laki perlu untuk mewaspadai akan kondisi neuritis optik. Selain itu, faktor usia ternayat juga tidak lepas dari terjadinya kondisi neuritis optik. Remaja, dewasa hingga orang tua atau kalangan usia 14 sampai 40 tahun ke atas merupakan usia yang rawan mengalami neuritis optik.

Meskipun pada kalangan usia tersebut, yakni remaja hingga orang tua memiliki kemungkinan risiko yang lebih besar untuk mengalami kondisi neuriti optik, namun meski jarang terjadi, kondisi ini juga dapat du alami oleh anak-anak. Bahkan kejadian pada anak-anak terjadi hingga mencapai angka 60% di mana anak perempuan dengan rata-rata usia mencapai 9 hingga 10 tahun lebih rawan mengalami neuritis optik.

Obat Alami Untuk Mengatasi Penyakit Neuritis Optik

Pada umumnya, neuritis optik merupakan penyakit yang dapat di alami oleh siapa saja dan dalam keadaan normal, kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Bahkan tanpa menggunakan pengobatan medis sekalipun neuritis optik dapat sembuh dan kembali pulih. Namun perlu untuk di katahui bahwa dalam keadaan tertentu neuritis optik juga perlu penanganan untuk membantu menyebuhkan dari kondisi tersebut.

Selain dengan menggunakan pengobatan medis, ternayata ada juga beberapa cara atau obat alami untuk mengatasi penyakit neuritis optik. Tentunya hal ini juga mudah dan sderhana dan dapat di lakukan di rumah. Berikut adalah beberapac cara atau obat alami untuk mengatasi penyakit neuritis optik.

  1. Mengkonsumsi Susu Kedelai

Susu kedelai atau juga biasa di kenal dengan sari kedelai adalah salah satu bahan konsumsi yang dapat membantu mengatasi kondisi penyakit neuritis optik. Sebab di dalam sari kedelai ini kaya akan kandungan vitamin B1, protein asam glutamate dan lesitin yang tinggi. Kandungan-kandungan tersebut di katahui dapat dengan efektif menyembuhkan neuritis optik. Selain itu, kamu juga bisa mencapmurkannya dengan madu alami untuk mempercepat proses penyembuhan.

  1. Apel

Apel adalah salah satu jenis buah-buahan yang kaya akan manfaat terutama untuk kesehatan mata. ternyata, apel juga dapat menjadi salah satu media untuj mengobati neuriti optik. Banyaknya kandungan vitamin di dalam buah apel, seperti A dan C yang juga berperan sebagai antioksidan akan membantu meredakan peradangan pada saraf optik yang ada di mata. cukup dengan memakannya 2 hingga 3 buah perhari maka kamu akan manfaatnya.

  1. Vitamin B

Makanan yang kaya akan kandungan vitamin B juga menjadi salah satu pilihan baik untuk membantu mangatasi kondisi neuritis optik. Sebab vitamin B akan membantu proses penyembuhan neuritis optik, serta meringankan rasa sakit yang muncuk akibat kondisi ini. Vitamin B dapat kamu temukan pada berbagai jenis ikan laut atau karang serta daging ayam tanpa lemak.

  1. Yogurt

Yogurt adalah salah satu jenis makanan olahan yang kaya akan kandungan vitamin B1 dan B12. Jenis vitamin-vitamin tersebut pada dasarnya merupakan vitamin yang baik untuk kesehatan serta fungsi mata. peradanga pada saraf optik juga akan terbantu proses pemulihannya dengan mengkonsumsi yogurt. Selain itu, bakteri yang ada di yogurt akan berperan sebagai katalis di dalam usus.

  1. Nanas

Kandungan asam esensial di dalam buah nanas merupakan senyawa yang sangat baik dan bermanfaat untuk membantu mengatasi neuritis optik. Selain itu, di dalam nanas juga mengandung vitamin A dan C yang akan bekerja sebagai antioksidan. Kamu dapat mengkonsumsi buah nanas satu gelas perhari dan kemudian akan merasakan manfaat baiknya.

Neuritis optik pada dasarnya merupakan kondisi saraf optik yang ada di mata yang sedang mangalami adanya gangguan. Umumnya hal ini berupa adanya peradangan atau pembangkakan sehingga saraf optik tidak dapat mengirimkan bekerja untuk mengirimkan informasi visual dengan bai ke otak. Akibatnya penglihatan akan menjadi buram, kabur hingga rasa nyeri yang datang secara tiba-tiba. Selain itu, umumnya neuritis optik akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. namun beberapa kondisi tertentu mengakibatkan neuritia optik berlangsung dalam waktu yang lama. Dan meskipun sangat jarang terjadi penyakit ini juga dapat menyebabkan kebuataan.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama menganai obat alami untuk mangatasi penyakit neuritis optik. Umumnya selain akan sembuh dengan sendirinya, beberapa pengobatan medis juga seringkali di lakukan untuk mengatasi kondisi neuritis optik. Namun beberapa hal di atas merupakan cara atau obat alami yan juga dapat di gunakan untuk membantu mengatasi kondisi neuritis optik.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Fimela
  • Halodoc
Cara Mengobati Penyakit Neuritis Optik

Cara Mengobati Penyakit Neuritis Optik

Hallo Kawan Mama, Mata adalah salah satu oragn tubuh yang memiliki peran serta fungsi yang sangat penting sebagai indra penglihataan. Namun beberapajenis pengliahatan seringkali menganggu dan menyerang mata sehingga kinerjanye terganggu dan mengalami penurunan. Salah satu gangguan di mana terjadi kerusakan pada saraf optik yang ada di mata adalah kondisi neuritis optik. Dalam hal ini, ada beberapa cara untuk mengobati jenis penyakit neuritis optik.

Umumnya, kondisi mata yang mengalami neuritis optik lebih sering terjadi dan di alami oleh orang dengan usia lanjut. Sebab bertambahnya usia menjadi salah satu faktor yang di duga penyebab munculnya neuritis optik. Meski demkian berbagai faktor lain juga daoat menyebabkan seseorang mengalami neuritis optik. Selain itu, pada dasarnya kondisi ini juga dapat di alami oleh orang dewasa. Meski jarang terjadi neuritis optik juga dapat di alami oleh anak-anak.

Neuritis optik biasanya hanya akan berlangung sementara atau hanya beberapa hari saja. Kondisi ini juga cenderung akan sembuh denan sendirinya, dan bahkan tanpa menggunakan obat atau pengobatan medis sekalipun. Meski demikian, banyak juga kasus yang menyebutkan bahwa kondisi neuritis optik tidak kunjung membaik bahkan setelah beberapa minggu. Dalam kasus yang lebih parah, bahkan kondisi ini di duga dapat menyebabkan terjadinya kebutaan pada penderitanya.

Berbagai gejala akan muncul akibat kondisi neuritis optik, seperti padangan yang tidak nyaman, objek yang kabur atau padangan buram. Kondisi ini juga akan memuat penderitanya kesulitan melihat dengan baik karena ketajaman penglihatan yang menurun. Karenanya, kondisi neuritis optik bukanlah sesuatu yang baik untuk di sepelkan. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai cara untuk mengobati penyakit mata neuritis optik. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

Penyakit neuritis optik

Cara Mengobati Penyakit Neuritis Optik

Neuritis optik pada dasarnya merupakan salah satu gangguan penglihatan atau penyakit yang menyerang jaringan yang ada di mata, yakni saraf optik. Ketika saraf optik mengalami gangguan maka kondisi ini akan mempengaruhi fungsi penglihatan. Sebabs araf opti merupakan jaringan yeng berfungsi sebagai pengantar informasi visual dari retina menuju otak. Gangguan pada saraf optik membuat informasi tersebut menjadi keuslitan untuk sampai atau bahkan tidak akan sampai ke otak.

Pada dasarnya, pterjadinya proses penglihatan adalah di mana cahaya atau bayangan dari objek yang masuk ke mata melaulio kornea mata. kemudian cahaya tersebut akan menembus kornea hingg sampai pada retina mata. bagian tengah retina yang di sebut dengan macula ini akan membantu menghantarkan cahaya objek melalui saraf optik menuju ke otak. Ketika salah satunya menalami gangguan maka itu akan berdampak pada penglihatan. Neuritis optik adalah gangguan yang terjadi pada saraf optik.

Saraf optik yang mengalami gangguan umumnya akan terjadi karena adanya peradangan yang di sebabkan oleh pembengkakan akibat faktor-faktor tertentu. Hal ini akan mengahambat proses pengiriman informasi visual menuju ke otak. Alhasil fungsi penglihatan terutama pada ketajaman akan semakin menurun. Bahkan meskipun jarang terjadi, di duga kondisi ini menjadi salah satru faktor yang dapat menyebabkan teradinya kebutaan.

Seputar Neuritis Optik

Di lansir dari laman hellosehat menyebutkan bahwa kondisi mata yang mengalami neuritis optik umumnya lebih mudah di alami oleh kaum wanita di bandingkan dengan kaum laki-laki. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kaum wanita memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami kondisi neuritis optik di mana 3 untuk wanita berbanding 1 untuk lelaki yang mengalami kondisi ini. Meskipun demikian, kondisi ini juga perlu di waspadai bagi kaum laki-laki.

Selain itu, neuritis optik juga juga lebih banyak di alami oleh pasien dengan rentang usia remaja hingga orang tua, yakni 14 tahun sampai 40 tahun ke atas. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa anak-anak pun dapat mengalami kondisi neuritis optik. Bahkan kondisi ini kejadina pada anak-anak terjadi hingga mencapai 60% di mana nak permepuan dengan rata-rata usia 9 hingga sepuluh tahun. Sementara itu, penderita neuritis optik ini di sisi lain memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap kondisi penyakit komplikasi.

Dari data tersebut dapat di ketahui bahwa faktor jenis kelamin dan usia menjadi salah satu faktor yang tidak lepas pada kondisi neuritis optik. Sementara itu, dalam penanganannya, sendiri di katakana bahwa dapat di lakukan dengan cara mengurangi faktor-faktor penyebabnya. Sekalipun kondisi ini pada umumnya akan sembuh dengan sendirinya, namun data lain menyebutkan bahwa neuriti optik dapat kembali terjadi di kemudian hari. Bahkan 1 dar 3 pasien kembali mengalami neuritis optik setelah sempat mengalami kondisi ini.

Cara Mengobati Penyakit Mata Neuritis Optik

Umumnya, dalam kondisi normal, neuritis optik dapat sembuh dengan sendirinya. Namun beberapa kasus menyebutkan bahwa dalam kondisi tertentu, neuritis otik akan berlangsung hingga berminggu-minggu dan menyebabkan komplikasi. Kondisi ini tentunya membutuhkan penanganan agar dapat segera pulih. Sementara itu, cara pengobatannya pun tergantung dengan tingkat keparahan kondisi tersebut.

Berikut adalah cara untuk membantu mengobati penyait neuritis optik.

  1. Obat-Obatan

Penggunaan obat-obatan adalah salah satu metode pengobatan yang umumnya akan di lakukan pada tahap awal. Sebab dalam kondisi tersebut, jenis obat yang di konsumsi akan berpengaruh untuk mengurangi efeksamping dari gejala neuritis optik. Obat yang di konsumsi juga akan meredakan gejala-gejal dan membantu memerbaiki saraf optik yang mengalami kerusakan. Beberapa obat tersebut antara lain, yakni,

    • Jenis kortikosteroid seperti methylprednisolone
    • Imunoglobin intravena (IVIG)
    • Interferon
    • Suntikan vitamin B12
  1. Suntikan Obat Teroid Dengan Dosi Yang Tinggi

Pemberian suntikan obat jenis steroid ini alam membantu memperlambat perkembangan multiple sclerosis yang menjadi salah satu faktor yang berkaitan dengan neuritis optik. Meskipun begitu, obat jenis ini memiliki efek samping pada beberapa orang dalam kondisi tertentu. Seperti seseorang yang mengalami kenaikan berat badan (obesitas), gangguan lambung, insomnia, hingga perubahan suasana hati. Karenanya dalam penggunaanya perlu ada kehati-hatian.

  1. Terapi Penggantian Plasma

Metode pengobatan yang satu ini akan di gunakan ketika konsumsi jenis obat-obatan tidak menimbulkan efek yang baik secara signifikan. Ketika obat-obatan yang sudah di konsumsi tidak membuahkan hasil, maka dokter akan menyarankan untuk melakukan metode terapi penggantian plasma. Terapi penggantian plasma akan di lakukan untuk membantu memperbaiki kerusakan pada saraf optik, serta memaksimalkan penglihatan.

Neuritis optik pada dasarnye merupakan masalah kesehatan berupa gangguan penglihatan yang terjadi pada saraf otik yang ada di mata. Gangguan pada saraf optik ini akan membuat infornmasi visual dari beyengan objek yang ada di retina akan keuslitan atau bahkan tidak sampai ke otak. Akibatnya, fungsi penglihatan akan terganggu sehingga menurun dan memnyebabkan berbagai gejala yang menjadi keluhan penderitanya. Pada dasarnya, pengobatan yang tepat pada neuritis belum di katahui dengan pasti karena penyebabnya yang juga belum di ketahui dengan pasti. Namun beberapa penelitian menyeubtkan bahwa beberacap cara di atas dapat membentu memulihkan dari kondisi tersebut.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai cara mengobati penyakit mata neuritis optik. Meskipun umumnya kondisi neuritis optik hanya akan berlangsung sebentar dan akan sembuh dengan sendirinya, namun kondisi ini perlu untuk tetap di waspadai. Sebab beberapa komplikasi bisa saja terjadi akibat neuritis optik.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Alodokter
Cara Mencegah Kondisi Neuritis Optik

Cara Mencegah Kondisi Neuritis Optik

Hallo Kawan Mama, Neuritis optik adalah salah satu jenis gangguang penglihatan yang juga seringkali di alami oleh kebanyakan orang. Kondisi ini umumnya lebih sering di alami oleh dorang dengan usia 40 tahu ke atas. Namun beberapa kasus menyebutkan bahwa kondisi ini juga dapatd di alami oleh orang dengan usia 30 atau bahkan 20 tahun ke bawah. Sementara itu, beberapa cara di ketahui dapat mencegah perkembangan kondisi neuritis optik.

Kondisi ini merupakan salah satu gangguan penglihatan yang umumnya seringkali menjadi keluhan terutama pada golongan lansia. Sebab, pada usia tersebut dengan system metabolisme dan produktivitas organ tubuh yang sudah tidak lagi baik tentu sangat mudah mengalami berbagai masalah kesehatan. Neuritis optik merupakan salah satu masalah kesehatan pada fungsi penglihatan yang seringkali muncul pada usia-usis tersebut.

Umumnya kondisi ini lebih sering muncul dan di alami hanya pada satu mata saja. Namun meskipun dalam sekala yang cenderung lebih sedikit, neuritis optik juga dapat di alami oleh kedua mata. Selain itu, biasanya kondisi mata yang mengalami neuritis optik juga akan berlangsung tidak lama dan hanya beberapa hari saja. Namun beberapa penelitian menyebutkan bahwa neuritis optik dapat di alami dan menyebabkan ganggua penglihatan secara permanen.

Mata yang mengalami kondisi neuritis optik umumnya akan mengalami berbagai gejala yang membuat rasa tidak nyaman hingga menganggu fungsi penglihatan. Seperti adanya rasa nyeri dan pegal pada mata, serta ketajaman penglihatan yang kian menurun. Meskipun jarang terjadi, dalam kasus yang terburuk, neuritis optik dapat menyebabkan kebutaan. Untuk itu, berikut ini Kawan Mama telah merang beberapa informasi mengenai cara untuk mengatasi kondisi neuritis optik. Yakni sebagai berikut.

Neuritis Optik

Cara Mencegah Kondisi Neuritis Optik

Neuritis optik pada dasarnya merupakan salah satu masalah kesehatan berupa gangguan penglihatan di mana ada yang tidak normal pada saraf optik di mata. Saraf optik merupakan salah satu jaringan yang ada di mata yang memiliki fungsi penting dalam proses penglihatan. Yakni sebagai media yang akan menyalurkan informasi visual dari retina. Sedangkan retina sendiri bertugas untuk menerima cahaya objek yang masuk melalui kornea mata.

Pada dasarnya proses terjadinya penglihatan adalah cahaya objek yang masuk melalui kornea mata yang akan di salurkan menuju retina. Kemudian retina akan menganalisa atau merubahnya menjadi informasi visual yang nantinya akan di salurkan oleh macula yanga terletak pada bagian tengah retina menuju otak. Dalam hal ini, saraf optik yang akan berperan sebagai media untuk menghantarkan informasi tersebut menuju otak untuk di baca atau rangsang sehingga mata dapat melihat informasi visual tersebut.

Ketika salah satu dari oragan atau jaringan tersebut mengalami masalah atau gangguan, maka itu akan berdampak pada kinerja system penglihatan. Dalam hal ini, neuritis optik merupakan kondisi di mana jaringan saraf yang bertugas mengantarkan informasi visual ke oatak mengalami gangguan. Yakni umumnya terjadi pembengkakan yang mengakibatkan peradangan pada saraf optik. Akibatnya informasi visual akan sulit atau bahkan tidak dapat sampai ke otak.

Kondisi tersebut akan membuat system penglihatan terganggu, sehingga ketajaman penglihatan menjadi menurun. Selain itu, perdangan akibat pembangkaka tersebut akan membuat gejal-gejala lain yang tentunya mengganggu dan membuat tidak nyaman bagi penderitanya. Selain itu, meskipun kondisi ini umumnya akan berlangsung hanya beberapa hari saja, namun kasus yang terburuk menyebutkan bahwa neuritis dapat tejadi secara permanen atau bahkan menyebabkan penderitanya mengalami kebutaan.

Penderita Neuritis Optik

Neuritis optik merupakan salah satu ganggun penglihatan yang pada dasarnya cukup umum dan sering terjadi. Di lansir dari laman hellosehat bahwa kondisi neuritis optik lebih banyak di temukan pada kaum wanita di bandingkan dengan kaum laki-laki. Bahkan dari data yang di temukan risiko neuritis optik berupa perbandingan 3:1 di mana kaum wanita lebih rawan mengalami kondisi ini. Selain itu, kondisi ini lebih banyak terjadi pada pasien dengan rentang usia 14 hingga 40 tahun ke atas.

Dari data tersebut bisa di ketahui bahwa kondisi neuritis lebih banyak dan rentan di alami oleh orang dewasa dan orang dengan usai lanjut. Namun tentunya hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini juga dapat di alami oleh usia anak-anak. Bahkan kejadian anak-anak terjadi hingga 60% pada anak perempuan pada rata-rat usia 9 – 10 tahun. Pasien yang mengalami gangguan pada satu sisi memiliki risiko lebih tinggi terhadap risiko tanda-tanda dan gejala koplikasi dini.

Pada dasarnya, kondisi neuritis optik dapat di tangani dengan cara mengurangi faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kondisi ini. Selain itu, penting untuk di katahui bahwa meskipun cenderung terjadi, namun kondisi ini dapat muncul kembali di kemudian hari. Bahkan sekitar 1 dari 3 orang yang mengalami neuritis optik kembali mengalami kondisi ini setelah pulih dari kondisi neuritis yang pernah di alami.

Faktor Risiko Neuritis Optik

Umumnya kondisi neuritis optik lebih sering di kaitkan dengan kondisi multiple sclerosis dan neuromyelitis optik yang di anggao menjadi penyebab terjadinya neuritis optik. Sebab kedua kondisi tersebut sangat erat kaitanya dengan kondisi saraf optik yang ada di mata. Namun beberapa faktor lain ternayat memiliki risiko yang dapat menyebabkan seseorang mengalami neuritis optik. Sebagaimana yang telah di singgung di atas, bahwa salah penanganan yang tepat adalah dengan mengetahui faktor risiko penyebab neuritis optik.

  1. Infeksi

Infeksi memang menjadi penyebab paling umum terjadinya gangguan penglihatan termasuk neuritis optik. Namun infeksi di sini juga termasuk dalam kondisi kesehatan lainya, seperti infeksi bakteri, penyakit lyme, sifilis. Selain infeksi akibat bakteri inveksi virus juga memiliki peran kan kondisi ini, yakni seperti campak, gondongan, dan juga penyakit herpes.

  1. Riwayat Penyakit

Selain penyakit yang di sebabkan oleh bakteri dan virus di atas, beberap penyakit lain di duga menyababkan terjadinya neuritis optik. Seperti, sarcoidosis, dan lupus yang bahkan dapat menyebabkan terjadinya neuritis optik secara berulang.

  1. Penggunaan Obat-Obatan

Penggunaan obat-obatan juga di kaitkan dengan terjadinya neuritis optik. Seperti obat-obatan jenis antibiotic.

  1. Mutase Genetik

Mutase genetik juga di katikan dan di anggap sebagai salah satu faktor yang berisiko menyebabkan neuritis optik. Selain itu, mutase genetik juga dapat menyebabkan kondisi multiple sclerosis yang juga dapat menyebabkan kondisi neuritis optik.

Cara Mencegah Kondisi Neuritis Optik

Pada dasarnya sampai sekarng belum di ketahui bagaimana cara yang tepat dan pasti sebagai metode untuk mencegah terjadinya kondisi neuritis optik. Sebab hal ini tidak lepas dari penyebab utamanya yang juga belum di katehui dengan pasti. Namun, biasanya kondisi neuritis optik akan sembuh dengan sendirinya atau bahkan tanpa menggunakan pengobatan medis. Namun tidak jarang juga kondisi ini akan bertambah menjadi semakain parah.

Untuk itu, beberapa cara di anggap dapat menjadi pilihan untuk mengurangi efek samping serta dampak neuritis optik. Selain itu, cara pencegahan juga ei makudkan untuk mencegah atau paling tidak memperlambat perkembangan neuritis optik atau bahkan mempercepat proses penyembuhan dan pemulihannya. Berikut adalah beberapa cara sebagai langkah untuk mencegah kondisi neuritis optik.

  1. Rutin Memeriksakan Mata Ke Dokter

Neuritis optik adalah penyakit atau gangguan pada penglihatan yang di kaitkan oleh infeksi akibat bakteri atau virus, serta kondisi penyakit tertentu. Oleh sebab iru, pemeriksaan mata dengan ruitn perlu untuk di lakukan agar pasien dapat mengetahui dengan pasti akannkondisi yang sedang di alami oleh mata. dengan begitu, pasien juga akan dapat segera melakukan langkah pencegahan ketika mengetahui adanya gangguan pada penglihatan, termasuk neuritis optik.

  1. Konsumsi Obat Sesuai Resep Dari Dokter

Pada seseorang yang mengalami kondisi neuritis optik, umumnya dokter akan menyarankan atau memebri resep obat untuk di konsumsi. Seperti obat-obatan golongan beta interferon yang akan berfungsi untuk menunda atau memperlambat, serta mencegah terjadinya multiple sclerosis. Sebab sebagaimana telah di jelaskan di atas bawha multiple sclerosis adalah salah satu kondisi yang dapat menyebabkan neuritis optik.

  1. Mengkonsumsi Buah Sirsak Dan Manggis

Mengkonsumsi buah sirsak dan manggis dapat mencegah neuritis optik? Buah sirsak dan manggis pada dasarnya merupakan buah-buahan yang mengandung berbagai zat-zat baik yang akan bekerja untuk memperbaiki kerusakan pada saraf. Hal ini senada dengan terjadinya neuritis optik di mana saraf optik mengalami gangguan. Maka dengan mengkonsumsi buah tersebut di harapkan kandungan di dalamnya juga dapat melindungi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada saraf optik.

  1. Terapkan Gaya Hidup Sehat

Gaya hidup sehat merupakan salah satu bahasan yang sedang di gaungkan oleh kebanyakan orang. Sebab dengan menerapkan gaya hidup sehat, tentu akan berefek baik terhadap kesehatan tubuh. Namun seringkali kita tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya. Karenanya, untuk mendapatkan tubuh yang sehat, maka gaya hidup sehat haruslah benar-benar di lakukan dengan sungguh-sungguh.

  1. Menghindari Melakukan Kebiasaan Buruk

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kebiasaan buruk meupakan salah penyebab utama munculnya berbagai masalah kesehatan. Beberapa kebiasaan buruk seperti kebersihan yang kurang atau ketik menyentuh mata dengan tangan yang kotor dan tidak di cuci, serta faktor melihat atau membaca yang tidak baik dan juga merokok. Hal-hal tersebut merupakan kebiasaan buruk yang akan berdampak pada mata sehingga berbagai jenis gangguan pada mata dapat terjadi.

Neuritis optik pada dasarnya adalah salah satu kondisi gangguan penglihatan atau penyakit mata di mana pada saraf optik yang ada di mata mengalami gangguan. Kondisi ini berupa adanya peradangan atau pembengkakan yang membuat fungsi dari saraf optik untuk menghantarkan informasu visual dari retina menuju otak menjadi terhambat atau bahkan tidak bisa terjadi. Kondisi ini akan menyebabkan kemampuan serta ketajaman penglihatan manjdi menurun, serta menyebabkan gejala yang tidak nyaman. Meskipun beum di ketahui dengan pasti penyebabnya, namun beberapa faktor seperti riwayat penyakit atau infeksi bakteri dan virus di duga turut andil pada kondisi ini.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mencegah kondisi neuritis optik. Meskipun belum di temukan dengan pasti cara untuk mencegah terjadinya kondisi neuritis optik, namun dengan mengetahui penyebab serta melakukan cara-cara di atas memungkinkan kondisi neuritis optik untuk dapat di kurangi atau bahkan mencegah pertumbuhannya. Sebagai catatan, sebaiknya lakukan cara-cara di atas setelah berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah penanganan yang tidak tepat.

Semoga tulisan ini dapat memabntu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Klikdokter
Ini Dia Cara Mendiagnosis Kondisi Mata Neuritis Optik

Ini Dia Cara Mendiagnosis Kondisi Mata Neuritis Optik

Hallo Kawan Mama, Pernahkah kamu mendengar istilah atau kondisi neuritis optik? Atau mungkin kamu merupakan salah satu penderita atau pernah mengalami kondisi tersebut? Ya, neuritis optik merupakan salah satu masalah kesehatan yang berupa adanya kondisi gangguan penglihatan. Seseorang di katakana mengalami kondisi ini apabila mengalami gejala-gejala yang berkaitan. Sementara itu, selain dari gejala-gejala yang muncul, ada beberapa cara untuk mendiagnosis kondisi mata yang mengalami neuritis optik.

Umumnya, neuritis optik merupakan salah satu jenis gangguan penglihatan yang umumnya muncul ketika seseorang menginjak usia 30 hingga 40 tahun ke atas. Hampir mirip dengan jenis gangguan penglihatan lainya seperti degenerasi macula dan lainya yang juga muncul akibat faktor penuaan. Meskipun demikian, penyebab utama sehingga mata bisa mengalami kondisi neuritis optik masih belum di temukan dengan pasti.

Neuritis optik biasanya akan menimbulkan gejala di mana penderitanya akan merasa kesulitan melihat apalagi dengan normal, serta membuat mata menjadi tidak nyaman. Selain itu, umumnya kondisi ini hanya akan muncul dan di alami hanya pada satu mata saja, sedangkan mata yang lainmasih tetap normal. Mata yang mengalami kondisi neuritis optik, umumnya juga hanya akan berlangsung sementara dan akan sembuh dengan sendirinya.

Untuk mengetahui kondisi ini, pada dasarnya dapat di lakukan dengan melihat dan memperhatikan pada gejala-gejala yag muncul. Namun beberapa pemersiksaan medis di lakukan sebagai pilihan atau cara untuk mendiagnosis kondisi neuritis optik dengan lebih jelas. Pada kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa cara untuk mendiagnosis kondisi mata yang mengalami neuritis optik. Dengan melakukan metode tersebut, maka kamu akan benar-benar mengetahui kondisi serta langkah untuk menanganinya. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

Kondisi Neuritis optik

Cara Mendiagnosis Kondisi Neuritis Optik

Mata yang mengalami kondisi neuritis optik pada dasarnya merupakan sebuah kondisi di mana adanya peradangan yang di alami oleh saraf optik atau nervus optikus. Nervus optikus merupakan jaringan saraf yang memiliki fungsi yang sangat penting agar mata dapat melihat dengan baik. Yakni sebagai jalur atau media yang memiliki tugas untuk mengirimkan informasi visual dari retina menuju ke otak. Sebab cahaya dari objek akan masuk melalui kornea menuju retina yang kemudian akan di bawa oleh saraf otpik menuju otak.

Pada kondisi yang normal, saraf optik akan dengan mudah mengirmikan informasi visual dari retina menuju otak. Hal ini akan membuat apa yang di lihat oleh mata dapat di rangsang oleh otak sehingga akan memvisualisaikan objek yang telah terlihat oleh mata. Namun ketika terjadi sebuah ganggauan atau masalah, terutama pada saraf optik, maka informasi visual tersebut secara otomatsi akan kesulitan di terima oleh otak, atau bahkan tidak bisa di sampaikan ke otak.

Kondisi ini tersebut akan mengakibatkan fungsi penglihatan menjadi terganggu sehingga penderita kondisi ini tidak dapat melihat dengan baik atau normal. Meskipun kebanyakan penderita neuritis optik hanya mengalami kondisi ini pada satu mata, namun tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini dapat terjadi pada dua mata. Selain itu, meski kondisi ini lebih umum untuk sembuh dengan sendirinya , bahkan tanpa penanganan medis, namun beberapa kasus menyebutkan bahwa kondisi ini dapat terjadi secara permanen.

Cara mendiagnosis neuritis optik

Umumnya kondisi mata yang mengalami neuritis optik dapat di ketahui dengan memperhatikan gejala-gejala yang muncul. Namun tentu tidak banyak yang benar benar memahami gejala-gejala kondisi tersebut. Karenanya pemeriksaan medis atau diagnosis adalah salah satu cara yang tepat untuk mengetahui dengan lebih jelas apabila mata mengalami kondisi neuritis optik.

Diagnosis kondisi neuritis optik biasanya dapat di tentukan dari wawancara medis yang mendetail, pemeriksaan fisik mata secara langsung dan pemeriksaan penunjang tertentu. Sebagai awal langkah pemeriksaan, umumnya dokter akan memenanyakan seputar gejala yang di alami oleh pasien. setelah itu, barulah dokter akan melakukan langkah pemeriksaan sebagai uapaya untuk mendiagnosi kondisi yang sedang di alami oleh mata.

  1. Pemeriksaan tajam penglihatan

Dalam metode ini, umumnya dokter akan meminta pasien untuk melihat pada objek berupa tulisan atau angka yang di letakkan pada jarak tertentu dan menyebutkannya. Dengan melakukan metode ini, maka dokter akan mengetahui dengan pasti kondisi yang sedang di alami oleh mata.

  1. Pemeriksaan lapang pandang

Tes lapang pandang di lakukan sebagai upaya untuk membantu dokter agar dapat mengetahui kemampuan mata pasien. dengan begitu, dokter akan mengetahui kemampuan pasien untuk melihat objek yang ada di tepi lapang pandang. Pemeriksaan ini dapat di lakukan dengan berbagai motode, seperti dengan metode manual atau dengan menggunakan alat khusus.

  1. Tes reaksi pupil terhadap cahaya

Pada pemeriksaan ini, biasanya dokter akan menyinari mata dengan senter untuk melihat respons pupil terhadap cahaya yang terang. Pupil pasien penderita neuritis optik umumnya tidak akan mengecil sekecil pupil mata yang sehat jika di sinari oleh cahaya yang terang.

  1. Oftalmoskopi

Pemeriksaan oftalmoskopi adalah sebuha metode pemeriksaan yang di lakukan dengan menggunakan alat bernama oftalmiskop. Metode ini di lakukan dengan tujuan untuk memeriksa lempengan saraf optik. Apabila lempengan tersebut mengalami pembengkakan, maka kemungkinan besar pasien mengalami neuritis optik. Metode ini akan membantu dokter untuk menyinari mata dengan cahaya, sehingga dapat melihat strutur bagian dalam pada mata pasien.

  1. Pemeriksaan optikal coherence tomography (OCT)

Sebagai upaya untuk mendiagnosis kondisi mata yang mengalami neuritis optik, dokter juga akan menggunakan metode pemeriksaan optikal coherence tomography atau OCT. Pemeriksaan ini di lakukan untuk memeriksa ketebalan serabut saraf retina.

  1. Tes visual evoked response

Metode ini merupakan metode pemeriksaan yang akan di gunakan oleh dokter untuk mengetahui dan menilai kecepatan aliran listrik pada saraf optik. Sebab pada dasarnya kecepatan aliran listrik menandari kondisi dari keinerja saraf optik itu sendiri. Serabut saraf optik umumnya lebih tipis dari orang normal dan aliran listriknya cenderung akan melambat.

  1. Tes darah

Selain pemeriksaan di atas, terutama pada bagian mata atau saraf optik, dokter juga akan melakukan pemeriksaan berupa tes darah. Metode ini di lakukan sebagai pemeriksaan tentang kemungkinan adanya neuromyelitis optika pada penderita neuritis optik. Caranya adalah dengan mendeteksi keadaan antibody yang ada di dalam darah.

  1. Pemindaian dengan menggunakan MRI (magnetic resonance imaging)

Pemeriksaan dengan menggunakan metode pemindaian menggunakan MRI juga akan di lakukan untuk mengetahui kondisi mata. Biasanya dokter akan menyuntukkan cairan pewarna kontras sebelum prosedur MRI. Cairan ini akan menerangi saraf-saraf yang adadi mata, serta bagian lain pada otak agar dapat terlihat lebih jelas pada foto X-ray. Pemeriksaan ini juga di lakukan untuk menentukan area kerusakan pada otak yang menjadi penyebab terjadinya multiple sclerosis.

Neuritis optik pada dasarnya merupakan kondisi di mana adanya gangguan pada saraf optik yang ada du mata. gangguan tersebut mengakibatkan pembangkakan dan peradangan yang membuat kinerja saraf optik menjadi terganggu dan tidak normal. Akibatnya, informasi visual yang ada di retina tidak dapat di kirimkan menuju otak. Kondisi ini akan mengakibatkan pandangan menjadi buram di serrtai gejala-gejala yang membuat tidak nyaman. Meskipun umumnya berlangsung hanya sementara, namun tidak menutup kemungkinan bawha neuritis optik dapat terjadi secara permanen. Karenanya kondisi ini perlu untuk di waspadai dan melakukan penanganan yang tepat apabila kondisi ini terjadi.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mendiagnosis kondisi mata yang mengalami neuritis optik. Untuk mengetahui kondisi mata yang mengalami neuriti optik, umumnya kamu dapat melihat dari gejala-gejala yang muncul. Namun beberapa pemeriksaan di atas di sarankan untuk edi lakukan untuk mengetahui kondisi dengan lebih jelas dan pasti.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat.

 

 

 

 

Sumber :

  • Sehatq
  • alodokter
Kenali Gejala Dari Kondisi Neuritis Optik

Kenali Gejala Dari Kondisi Neuritis Optik

Hallo Kawan Mama, Ketika berbicara mengenai faktor penuaan, maka hal tersebut pasti tidak lepas dari beberapa kondisi terkait masalah kesehatan. Beberapa masalah kesehatan memang cenderung mudah di alami ketika usia beranjak menua, salah satunya adalah gangguan penglihatan atau penyakit mata. Salah satu jenis gangguan penglihatan atau penyakit mata dalam hal ini sering kali muncul adalah neuritis optik. Kondisi ini dapat di kenali dengan melihat pada gejala – gejala yang muncul akibat neuritis optik.

Neuritis optik memang merupakan salah satu gangguan penglihatan atau penyakit mata yang di kaitkan dengan faktor bertambahnya usia. Sebab kondisi ini memang umumnya sering kali muncul ketika seseorang menginjak usia 30 tahun ke atas. Namun beberapa kasus menyebutkan bahwa mata yang mengalami kondisi neuritis optik juga dapat muncul pada usia 20 tahun. Meskipun demikian, pada dasarnya, belum di kathui dengan pasti penyebab kenapa mata bisa mengalami kondisi neuritis optik.

Meskipun demikian, banyak penelitian yang menyebutkan bahwa kondisi ini terjadi akibat beberapa faktor di mana faktor tersebut berisiko menyebabkan neuritis optik. Selain itu, umumnya kondisi ini juga lebih mudah di alami oleh orang yang tinggal di tempat atau dataran tinggi. Namun neuritis optik juga dapat di alami oleh seseorang yang tinggal di tempat atau dataran rendah. Neuritis optik juga di kaitkan pada jenis kelami di mana wanita memiliki risiko yang lebih tingg untuk mengalami neuritis optik di bandingkan dengan kaum pria.

Umumnya kondisi ini akan bermpak pada penglihatan yang menjadi tidak berfungsi dengan normal. Berbagai gejala akan muncul dan menjadi keluhan bagi penderitanya. Namun kondisi ini pada dasarnya dapat di ketahui dengan melihat gejala-gejala yang muncul. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai gejala dari mata yang mengalami kondisi neuritis optik. Berikut adalah penjelasannya.

Neuritis Optik

Kenali Gejala Dari Kondisi Neuritis Optik

Neuritis optik pada dasarnya merupakan salah satu kondisi gangguan penglihatan di mana adanya peradangan yang di alam oleh nervus optikus. Nervus optikus sendiri merupakan saraf optik yang memiliki fungsi dan peran yang sangat penting yang akan mengirimkan sinyal informasi visual yang telah masuk ke mata ke otak. Pada dasarnya cahaya dari objek akan masuk ke mata dan di tangkap oleh kornea yang kemudian di salurkan menuju retina.

Setelah cahaya yang masuk sampai pada retina, maka saraf optik tersebut akan berperan untuk mengantarka infomasi visual dari retina menuju ke otak. Dengan begitu, informasi yang masuk ke otak membuat penglihatan menjadi jelas. Namun apabila saraf optik mengalami gangguan maka kondisi ini tentu akan menyebabkan informasi visual yang sudah ada di retina tidak akan sampai dengan baik ke otak.

di lansir dari laman sehatq, Umumnya kondisi ini hanya akan di alami oleh satu mata saja di mana mata yang lain tetap dalam keadan nomal. Kondisi tersebut juga merupakan ciri khas dari mata yang mengalami neuritis optik. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini juga dapat di alami oleh kedua mata. Selain itu, kondisi neuritis yang di alami oleh mata umumnya hanya akan berlangsung sementara dan tidak membutuhkan penanganan medis. Namun bebebrapa kasus menyebutkan bahwa kondisi ini dapat berlangsung lama, bahkan terjadi secara permanen.

Kondisi ini juga di katikan dengan terjadinya kondisi multiple sclerosis yang merupakan penyakit yang juga dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada saraf yang ada di otak dan juga saraf tulang belakang. Selain itu, umumnya terjadinya kondisi multiple sclerosis juga merupakan indikasi awal neuritis optik. Pada kondisi ini maka seiring berjalannya waktu akan membuat kondisi ini berkembang dan menyebabkan neuritis optik.

Gejala Neuritis Optik

Mata yang mengalami kondisi neurtitis optik umumnya akan menimbulkan gejala yang cenderung berbeda-beda anatara satu pasien dengan pasien lainya. Namun kebanyakan dari kasus yang terjadi, seseorang yang mengalami neuritis optik akan akan mengalami gejala yang seringkali muncul yakni rasa nyeri pada mata, terutama saat di gerakkan. Kondisi ini umumna hanya di alami oleh satu mata saja sedangkan mata yang lain masih tetap nomal.

Kondisi ini umumnya akan memburuk hanya dalam beberapa hari atau bahkan beberapa jam saja. selain itu, biasanya kondisi ini cenderung bersifat akut dan sub-akut di mana perkembangan gejalanya bisa terjadi dalam beberapa hari hingga 2 minggu. Selain itu, umumnya neurits juga di kaitkan dengan beberapa gejala lainya. yakni sebagai berikut.

  1. Penurunan Penglihatan Pada Satu Masa

Selain adanya rasa nyeri, neuritis optik juga akan mengakibatkan kondisi di mana penurunan pada fungsi penglihatan. Kondisi ini biasanya hanya akan terjadi hanya pada satu mata saja. sedangkan mata lainya tetap normal. Sebagian besar individu juga mengalami hal setidaknya penurunan fungsi penglaihatan hingga setidaknya penurunan daya lihat sementara. Meskipun demikian, umumnya kondisi ini cenderung bersuhu berebeda perindividu di mana serajat pernuruna juga akan berbeda-beda.

  1. Penurunan Lapang Pandang

Mata yang mengalami neuritis optik akan mengalami kondisi di mana adanya penurunan lapang pandang. Penurunan lapang pandang tersebut umumnya terjadi dengan pola yang tidak menentu.

  1. Penurunan Daya Lihat Warna

Mata yang mengalami neuritis optik juga dapat mempengaruhi persepsi warna. Penderita neuritis optik biasanya dapat merasakan bahwa warna yang di lihat tidaklah tampak seterang seperti sebelumnya.

  1. Kilatan Cahaya

Kilatan cahaya juga menjadi salah satu gejala yanh seringkali di keluhkan oleh penderita neurotos optik. Umumnya kilatan cahaya akan muncul dengan adanya pergerakan pada bola mata.

  1. Penurunan Pada Ketajaman Penglihatan

Penurunan pada ketajaman penglihatan yang umumnya akan di alami penderita neuritis optik dan akan berlangsung selama 7 hingga 10 hari atau bahkan lebih.

  1. Gejala Lain

Selain beeberapa gejala di atas, umumnya neuritis juga akan memungkinkan penderitanya mengalami gejala-gejala lainya. yakni seperti,

    • Penglihatan kabur
    • Kesulitan melihat kesamping
    • Adanya rasa sakit saat menggerakkan mata
    • Adanya rasa sakit pada bagian belakang kepala
    • Munculnya sebuah lubang pada bagian tengah penglihatan
    • Seperti melihat sorotan atau kedipan cahaya
    • Kesulitan melihat warna terang hingga seolah warna terang berubah menjadi gelap
    • Demam
    • Ruang padang menajdi menyempit atau penglihatan tepi menjadi terlihat tidak jelas

Neuritis optik pada dasarnya merupakan kondisi di mana saraf optik mengalami pembangkakan yang mengakibatkan terjadinya peradangan. Kondisi ini akan menganggu kinerja saraf optik yang memiliki fungsi dan peran untuk mengirimkan informasi visual yang telah masuk ke retina menuju otak. Akibatnya kondisi ini akan membuat penderitanya mengalami berbagai gejala yang menganggu dan membuat tidak nyaman sebagaimana telah di samapikan di atas. Umumnya, kondisi ini akan membaik dan sembuh dengan sendirinya bahkan tanpa pengobatan medis sekalipun.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa gejala yang muncul akibat mata mengalami kondisi neuritis optik. Meskipun pada umumnya kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya, namun tidak jarang juga kondisi ini menjadi bertambah parah. Karenanya, penitng untuk memeriksakan kondisi mata, terutama ketika ada gangguan atau gejala yang tidak normal.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Klikdokter
  • hellosehat
Penyebab Mata Mengalami Kondisi Neuritis Optik

Penyebab Mata Mengalami Kondisi Neuritis Optik

Hello Kawan Mama, Gangguan penglihatan adalah salah satu masalaha kesehatan yang sering kali di lamai semua orang. Tentunya kondisi ini akan membuat rasa tidak nyaman dan sangat menganggu penderitanya. Sebab mata adalah organ yang berfungsi sebagai alat penglihatan yang akan memudahkan seseorang melakukan sesuatu. beberapa jenis gangguan peglihatan bahkan sangat berbahaya hingga dapat menyebabkan kebutaan, salah satunya yakni neuritis optik. Jenis gangguan penglihata ini dapat terjadi akibat beberapa actor yang menjadi penyebab mata mengalami kondisi neuritis optik.

Berbagai jenis gangguan penglihatan memang kerap di alami semua orang, terutama ketika menginjak usia tua. Neuritis optik merupakan salah satu dari berbagai jenis gangguan penglihatan yang umumnya akan muncul pada orang denganusia 50 tahun ke atas. Selain itu, neurits optik juga lebih mudah di alami oleh kaum wanita di bandingkan dengan kaum pria. Kondisi ini pada dasarnya merupakan masalah pada mata di mana bagian dari mata yakni saraf perifer mengalami peradangan.

Berbagai keadaaan yang tidak nyaman serta kondisi masalah kesehatan yang cukup parah dapat terjadi akibat kondisi neuritis optik. Seperti rasa nyeri dan kaku pada mata hingga otot yang melemah atau mudah tegang. Bahkan kondisi ini di duga dapat menyababkan penderitanya mengalami kelumpuhan. Kondisi ini tentu memiliki beberapa penyebab sehingga mata dapat mengalami kondisi ini. Nah, pada tulisan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa faktor penyebab mata mengalami kondisi neuritis optik. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

Penegertian Neuritis Optik

Penyebab Mata Mengalami Kondisi Neuritis Optik

Pada dasarnya, neuritis optik merupakan salah satu gangguan penglihatan atau penyakit mata di mana adanya peradangan yang terjadi pada bagian saraf yang ada di mata. Biasanya, kondisi ini dapat terjadi akibat adanya kerusakan pada selaput pembungkus saraf yang ada di mata. dalam istilah medis, kondisi ini merupakan sebuah proses autoimun yang merupakan proses di mana daya tahan tubuh menyerang bagian tubuh sendiri karena bagian tubuh tersebut di anggap sebagai benda asing.

Sebagian kecil atau beberapa bagianpada saraf juga dapat mengalami peradangan akibat beberapa jenis penyakit lain yang menyerang anggota tubuh atau organ tubuh lainya. peradangan tersebut akan membuat terjadinya pembangkakan pada saraf optik. Saraf optik sendiri merupakan susunan saraf yang yang berfungsi untuk mengirimkan informasi visual dari mata ke otak. Selain rasa nyeri dan masalah pada otot mata, kondisi ini juga akan membuat peneritanya mengalami kehilangan penglihatan sementara pada satu mata.

Seseorang yang mengalami kondisi neuritis optik juga merupakan indikasi bahwa seseorang tersebut sedang mangalami kondisi multiple sclerosis. Multiple sclerosis merupakan penyakit yang menyebabkan peradangan serta kerusakan pada saraf di otak dan juga saraf optik. Selain multiple sclerosis, peradangan pada saraf optik juga dan di picu oleh kondisi lain, seperti halnya infeksi hingga adanya penyakit kekebalan tubuh yang sedang di alami atau penyakit lupus.

Umumnya, kebanyakan kasus menyebutkan bahwa seseorang yang sudah pernah mengalami kondisi neuritis optik satu kali dapat untuk pulih kembali tanpa bantuan pengobatan medis. Selain itu, terkadang penggunaan obat steroid juga dapat mempercepat pemulihan pada penglihatan yang mengalami kondisi neuritis optik. Namun tentunya dalam penggunaan obat tersebut harus sesuai dengan sepengatahuan atau resep dari dokter untuk menghindari penyelah gunaan pemakaian obat-obatan.

Pada dasarnya, beberapa hal bahkan kondisi dapat menyebabkan terjadinya selubung pelindung (myelin) yang mengelilingi saraf menjadi hilang. Di lansir dari laman honestdocs neuritis optik seringkali di alami oleh satu mata saja dengan prsesntase di mana sebanyak 70%. Sehingga muncul gangguan penglihatan yang cukup progresif dan cepat meskipun sifatnya terbilang hanya sementara. Sementara itu kondisi ini bisa di alami oleh kedua mata hanya sekitar 30% saja. Selain itu,kondisi ini umumnya dapat muncul muai dari uisa 30 tahun ke atas di mana 75% penderitanya merupakan kaum wanita.

Penyebab Terjadinya Kondisi Neuritis Optik

Pada dasarnya, penyebab terjadinya kondisi neuritis optik belum di ketahui dengan pasti penyebab utamanya. Sebab peradangan dan kerusakan pada myelin muncul ketika system kekebalan tubuh secara keliru menargetkan subtasni yang meliputi saraf optik atau myelin. Kondisi ini membuat informasi visual dari mata ke otak yang berupa impuls listrik di ubah oleh myelin di mana neuritis optik menganggu proses tersebut yang mengakibatkan fungsi penglihatan terpengaruh.

Meksipun belum di ketahui dengan pasti penyebab terjadinya kondisi ini, namun dokter menganggap bahwa adanya gangguan atau sesuatu yang salah yang terjadi pada system kekebalan tubuh. Imun secara tidak sengaja menyerang selubung myelin yang menutupi dan melindungi saraf optik. Selubung myelin yang mengalami peradangan ini akan menyebabkan munculnya rasa sakit dan mengakibatkan infromasi visual tidak dapat terkorom ke otak.

Selain itu, terjadinya kondisi ini juga dapat di kaitkan dengan beberapa faktor. Antara lain sebagai berikut.

  1. Penyakit autoimun

Kondisi ini terjadi di mana kekebelan tubuh yang seharusnya menjadi pelindung malah melakukan kesalahan di mana kekebalan tubuh keliru dan malah menyerang struktur yang melapisi mata atau myelin. Beberapa jenis penyakit autoimun di duga menjadi faktor penyebab neuritis optik. Yakni,

    • Multiple Sclerosis

Kondisi multiple sclerosis akan membuat system auto imun di dalam tubuh menyerang myelin yang menutupi serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Seseorang yang mengalami multiple sclerosis berisiko mengalami neuritis optik setelah satu episode hingga mencapai 50%.

    • Neuromyelitis Optika

Neuromyelitis optika merupakan kondisi di mana adanya peradangan yan terjadi pada saraf optik dan sum-sum tulang belakang. Pada dasarnya, neuromyelitis memiliki kesamaan dengan multiple sclerosis. Namun kondisi ini umumnya risiko dari penyakit ini lebih jarang menyebabkan kerusakan pada saraf di otak.

    • Myelin Oligodendroycyte Glycoprotein (MOG) Antibody Disoreder

Kondisi tubuh yang mengalami Myelin oligodendroycyte glycoprotein (MOG) antibody berisiko menyebabkan terjadinya peradangan pada saraf yang ada di mata hingga pada otak dan sum-sum tulang belakang.

  1. Infeksi Tertentu

Faktor infeksi juga menjadi salah satu penyebab seseroang mengalami kondisi neuritis optik seperti halnya infeksi akibat bakteri atau penyakit berupa lyme, sifilis, campak, gondongan serta herpes. Selain itu, penyakit seperti sarcoidosis dan penyakit lupus bahkan dapat menyebabkan terjadinya kondisi neuritits secara berulang.

  1. Penggunaan Obat-Obatan

Sederet obat di duga memiliki efek samping yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kondisi neuritis optik. Seperti halnya dengan obat jenis kina dan beberapa obat jenis antibiotic.

  1. Usia

Terjadinya kondisi neuritis optik yang di alami seseorang ternyata juga tidak lepas dari faktor bertambahnya usia. Umumnya kondisi neuritis yang menyerang mata dapat akan muncul pada usia 30 tahun ke atas. Namun beberapa kasus menyebutkan bahwa kondisi ini dapat terjadi pada usia 20 ke atas.

  1. Jenis Kelamin

Selain faktor usia atu penuaan, ternyata, faktor jenis kelami juga menjadi faktor yang tidak lepas dari kondisi neuritis optik. Pada umumnya, kondisi neuritis optik lebih mudah di alami oleh oleh kaum wanita di bandingkan dengan kaum pria.

  1. Ras

Kondisi neuritis optik ini juga lebih besar kemungkinan untuk terjadi pada beberapa ras tertentu. Dalam hal ini, ras kaukasia memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengelami gejala neuritis optik di bandingkan dengan ras lainya.

Pada dasarnya neuritis optik merupakan suatu kondisi di mana adanya gangguan yang terjadi pada saraf optik. Saraf optik ini merupakan bagian dari oragn tubuh yang memiliki peran dan fungsi yang sangat penting untuk menghantarkan informasi visual yang te;ah di tankap oleh mata untuk di salurkan menuju otak. Terjadinya kondisi neuritis optik ini akan mengakibatkan mata menjadi nyeri pada salah satu atau kedua mata, serta pandangan yang kabur dan buram. meskipun belum di ketahui dengan pasti penyebab utama terjadinya kondisi neuritis optik, namun beberapa hal di atas menjadi faktor yang umumny mengakibatkan kondisi neuritis optik.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa faktor penyebab terjadinya kondisi neuritis optik. Meskipun pada umumnya kondisi neuritis akan sembuh dengan sendirinya, bahkan tanpa menggunakan penanganan medi, namun beberapa kasus menyebutkan bahwa neuritis optik dapat terjadi secara permanen. Karenanya kondisi ini perlu untuk di waspadai sebagai upaya untuk mencegah hal yang lebih buruk lagi.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Sehatq
  • klikdokter
Cara Sederhana Mengatasi Kondisi Degenerasi Makula

Cara Sederhana Mengatasi Kondisi Degenerasi Makula

Hallo Kawan Mama, Penuaan adalah salah satu kondisi atau siklus yang akan di alami semua orang tanpa terkeculai. Umumnya, seseorang akan mengalami masa penuaan ketika menginjak usia 40 tahun ke atas. Pada usia tersebut fungsi dari oragn tubuh sangat rentan mengalami gangguan, termasuk pada fungsi penglihatan. Salah satu gangguan penglihatan yang seringkali terjadi pada lansia adalah penyakit degenerasi makula. Umumnya penyait ini akan membuat penderitanya mengalami penurunan penglihatan. Namun beberapa cara sederhana di ketahui dapat mengatasi degenerasi makula.

Degenerasi makula merupakan sebuah penyakit yang menyerang mata. Penderita degenerasi makula akan merasakan gejala di mana fungsi dan ketajaman penglihatan yang kian menurun. Kondisi ini akan semakin bertambah parah seiring bertambahnya usia. Selain itu, kondisi dalam tahap yang ringan, umumnya gejala dari kondisi ini tidak terlalu berpengaruh sehingga sulit untuk di rasakan. Namun pada tahapan yang serius, kondisi ini dapat menyebabkan pandangan buram hingg kebutaan.

Umumnya, degenerasi Makula yang menyerang mata akan tumbuh dan berkembang dengan sanhat lambat seiring bertambahnya usia. Namun tidak jarang kondisi ini akan dapat tumbuh dan berkembang dengan sangat cepat. Bahkan penyakit ini di anggap sebagai salah satu penyebab utama kebutaan di seluruh dunia. Selain itu, faktor penuaan yang menjadi penyebab umum terjadinya degenerasi makula membuat penyakit ini cenderung sulit untuk di atasi.

Meskipun tidak akan mengakibatkan kondisi hingga mata mengalami kebutaan total, namun dampak dari penyakit ini tentu akan menjadi masalah yang serius bagi penderitanya. Beberapa pendapat mentakan bahwa ada beberapa cara sederhana untuk mengatasi kondisi degenerasi makula. Nah, pada tulisan kali ini Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa cara sederhana untuk mengatasi kondisi degenerasi makula. Berikut adalah penjelasannya.

Pengertian Degenerasi Makula

Cara Sederhana Mengatasi Kondisi Degenerasi Makula

Gangguan penglihatan merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia. Kondisi tersebut umumnya lebih sering terjadi pada orang dengan usia lanjut. Demkian juga dengan degenerasi makula yang menjadi salah satu penyebab kebutaan di dunia. Di lanir dari laman allaboutvision, menemukan bahwa 8,7% populasi di seluruh dunia mengalami AMD dan proyeksi jumlah orang yang terkena penyakit ini pada tahun 2020 adalah sekitar 196 juta yang akan meningkat menjadi 288 juta pada tahun 2040 nanti.

Degenerasi makula atau dalam dunia medis di kenal dengan sebutan AMD atau age-related makular degeneratioan merupakan jenis penyakit mata yang banyak di alami lansia. Ketika menginjak usia tua, oragn tubuh serta fungsi mata umumnya akan mengalami penurunan fungsi yang membuatnya tidak dapat bekerja dengan maksimal. Akibat kondisi tersebut, berbagai masalah kesehatan termasuk gangguan penglihatan sangat rawan menyerang.

Pada dasarnya makula merupakan jaringan mata yang terletaknya berada tepat di tengah retina. Retina meupakan organ mata yang memiliki fungsi untuk menerima cahaya yag masuk melalui retina. Sedangkan makula sendiri memiliki fungsi sebagai reseptor sinyal cahaya yang masuk ke retina yang kemudian akan di hantarkan menuju otak. Ketika makula tersebut mengalami gangguan maka sinyal cahaya yang masuk ke retina sulit untuk di salurkan ke otak.

Selain itu, makula juga berfungsi sebagai system penglihatan pusat atau sentral pada mata. Artinya makula sebagai oragan mata yang akan membantu mata untuk melihat dengan jelas pada objek yang berada lurus di depan mata. Kondisi makula yang mengalami gangguan akan membuat penglihatan sentral terganggu sehingga focus penglihatan menjadi hilang dan membuat padangan menjadi kabur. Namun umumnya kondisi ini tidak akan berpengaruh terhadap penglihatan peripheral atau penglihatan sudut.

Penyebab Degenerasi Makula

Pada dasarnya, belum di ketahui dengan pasti penyebab mata mengalami degenerasi makula. Namun sebagian besar pendapat mengatakan bahwa degenerasi makula di sebabkan oleh faktor penuaan. Akibatnya mata yang mengalami degenerasi makula karena faktor penuaan cednerung sulit di atasi. Sebab penuaan merupakan kondisi yang terjadi secara alami dan akan terjadi pada semua mahluk hidup.

Namun selain faktor penuaan, beberapa kondisi lain juga di anggap dapat menyebabkan dan memperburuk kondisi mata yang mengalami degenerasi makula. Beberapa faktor penyebab tersebut ternyata merupakan kebiasaan buruk yang sering kali kita lakukan baik sadar maupun tidak. Yakni antara lain sebagai berikut.

  1. Kebiasaan Buruk

Beberapa kebiasaan buruk yang seringkali kita lakukan ternyata di anggap dapat menyebabkan dan memperburuk degenerasi makula, yakni,

    • Merokok
    • Sering terpapar langsung oleh sinar matahari
  1. Kondisi Medis

Beberaoa kondisi medis atau masalah kesehatan juga dapat menjadi penyebab serta memperburuk degenerasi makula.

    • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
    • Tinggi kolesterol (obesitas)
    • Kordiovaskular (penyakit jantung)
    • Riwayat keluarga yang mengalami degenerasi makula
  1. Faktor Lain

Selain kebisaaann buruk dan juga adanya kondisi medis, beberapa faktor lain juga berisiko menjadi penyebab degenerasi makula.

    • Genetik
    • Ras kulit putih di anggap lebih rentan mengalami kondisi degenrasi makula di bandingkan dengan kulit hitam
    • Etnis kaukasia lebih muadh mengalami degenerasi makula

Cara Sederhana Mengatasi Degenerasi Makula

Pada dasarnya, belum di ketahui atau di temukan obat yang ampuh untuk mengiibobati degenarasi makula. Sebab penyakit yang di sebabkan leh penuaan cenderung sangat sulit untuk di sembuhkan. Namun kondisi ini dapat di kurangi efek dan perkembanganya dengan melakukan beberapa metode pengobatan. Pengobatan medis menjadi salah satu pilihan yang sering di lakukan. Umumnya dokter akan melakukan pemebrian tetes mata pada tahap yang ringan.

Namun ketika mkondisi tersebut memasuki tahap yng serius, dokter akan melakukan metode operasi pembedahan atau terapi laser. Namun tentunya metode tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sebagai plihan lain, beberapa cara sederhana di ketahui dapat mengatasi kondisi mata yang mengalmi degenerasi makula. Berikut adalah beberapa cara sederhana untuk mengatasi kondisi degenerasi makula.

  1. Mengkonsumsi Makanan Bervitamin

Mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin merupakan hal yang sedari dulu sudah di gaung-gaungkan untuk kesehatan tubuh. Kesehatan mata juga dapat di jaga dengan mengkonsumsi makanan tinggi vitamin. Beberapa vitamin yang di butuhkan untuk menjaga kesehatan mata anatara lain seperti, vitamin, C, E lutein, zinc, seng, antioksidan dan juga ziaxanthin.

  1. Berhenti Merokok

Pada dasarnya merokok merupakan kebiasaan buruk yang cukup berbahaya bagi kesehatan paru-paru. Selain itu, ternyata roko juga dapat menyababkan bebagai gengguan penglihatan seperti katarak hingga degenerasi makula. Karena asap roko dapat masuk ke mata dan mengendap sehingg berisiko menjadi penyebab berbagai gangguan penglihatan.

  1. Olahraga Rutin

Oleh raga adalah salah satu upaya untuk menjaga tubuh tetap bugar dan sehat. aktivitas ini juga akan membantu menjaga kesehatan mata dari berbagai gangguan pengihatan. Karenanya olahraga menjadi salah satu cara untuk mencegah dan mengatsi degenerasi makula.

  1. Menurunkan Berat Badan

Obesitas merupakan salah satu masalah terbesar di dunia dan dapat menyebabkan kematian. Selain itu, obesitas juga menjadi penyebab mata mengalami berbagai gangguan penglihatan. Karenanya, dengan menjaga berat badan tetap ideal dengan cara diet atau sebagainya maka akan membantu mata terhindari dari berbagai ganggguan kesehatan maupun penglihatan termasuk degenerasi makula.

  1. Menggunakan Alat Bantu Penglihatan

Alat bantu penglihatan pada dasarnya merupakan salah satu cara untuk membantu mata yang mengalami gangguan penglihatan. Seperti mata minus, rabun, katarak hingga kondisi lainya. selain itu, alat bantu penglihatan seperti kaca mata juga akan mecegah radikal bebas yang mencapba masuk ke mata.

  1. Merubuh Cahaya Menajdi Lebih Terang

Tempat yang cenderung redup atau bahkan gelap dapat menyebabkan degenerasi makula mudah untuk berkembang. Karenanya, sebaiknya pastikan untuk membuat cahaya pada tempat yang kamu gunakan menjadi lebih terang.

Degenerasi makula merupakan salah satu gangguan penglihatan yang sulit untuk di sembuhkan. Sebab obat yag ampuh belum di temukan untuk mengatsi kondisi ini. Selain itu, kondisi ini juga dapat menajdi lebih parah akibat beberapa fakto di atas. Dengan pengobatan medis umumnya kondisi ini lebih mudah di tangani. Namun sebagaimana kita ketahui bahwa metode ini cenderung akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu kamu dapat memulai melakukan cara-cara sederhana di atas sebagai upaya untuk mengatasi serta mengurangi efek dari kondisi degenerasi makula.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara sederhana untuk mengatasi kondisi mata yang mengalami degenerasi makula. Langkah pencegahan merupakan hal yang lebih baik di lakukan sebelum mata mengalami kondisi degenerasi makula yang lebih parah. Karenanya, jaga dengan baik kondisi mata kamu mulai dari sekarang.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Halodoc
  • Sehatq
Cara Untuk Mendiagnosis Kondisi Degenerasi Makula

Cara Untuk Mendiagnosis Kondisi Degenerasi Makula

Hallo Kawan Mama, Bertambahnya usia atau juga di sebut dengan istilah penuaan merupakan salah satu kondisi alami yang akan di alami oleh semua orang. Kondisi ini juga tidak akan di cegah dengan cara apapun. Seiring menuanya kondisi tubuh akan membuat tubuh mudah mengalami berbagai masalah kesehatan termasuk pada fungsi penglihatan. Degenerasi macula merupakan salah satu kondisi yang di sebabkan oleh faktor penuaan. Untuk mengentahui kondisi ini, ada beberapa cara yang dapat di gunakan untuk mendiagnosis kondisi degenerasi makula.

Penuaan memang merupakan siklus yang terjadi secara alami yang di mana kondisi ini akan di alami semua orang tanpa terkecuali. Seiring dengan terjadinya siklus penuaan system metabolisme serta produktivitas dan fungsi organ tubuh akan menjadi menurun. Siklus ini juga akan memepengaruhi fungsi penglihatan yang akan ikut menurun. Pada kondisi ini juga, orang dengan usia 50 tahun ke atas seringkali akan mengalami gejala degenerasi makula.

Meskipun belum di ketahui dengan pasti penyebab dari munculnya kondisi degenerasi makula, namun penuaan di anggap menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kondisi degenerasi makula. Kondisi mata yang mengalami degenerasi makula umumnya akan membuat fungsi penglihatan menjadi menurun. Hal ini di sebabkan oleh adanya gangguan yang di sebabkan oleh penuaan yang di alami oleh makula yang ada di mata.

Bahkan beberapa kasus menyebutkan mata yang mengalami kondisi degenerasi makula dapat menjadi penyebab hilangnya fungsi penglihatan. Umumnya, degenerasi makula akan berkembang dengan sangat lambat seorong berjalannya waktu. Namun pada beberapa kondisi, degenerasi makula akan berkembang dengan sangat cepat. Semantara itu, ada beberapa cara yang dapat di lakukan untuk mendiagnosis kondisi mata yang mengalami degenerasi makula. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai beberapa cara untuk mendiagnosis kondisi degeneari makula. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Degenerasi Macula Pada Mata

Cara Untuk Mendiagnosis Kondisi Degenerasi Macula

Degenerasi makula atau dalam dunia medis di sebut dengan AMD atau Age-related Macular Degeneration merupakan salah satu gangguan penglihatan yang umumnya di alami oleh usia lanjut. Faktor penuaan di duga menjadi penyebab utama mata mengalami kondisi AMD. Kondisi AMD akan membuat penderitanya mengalami penurunan fungsi penglihatan yang membuat padanagan menjadi buram hingga tidak bisa melihat lurus pada objek dengan baik.

Kondisi ini terjadi ketika makula yang ada di mata mengalami gangguan berupa disorientasi  atau kehilangan panduan penglihatan. Sebab macula sendiri merupakan salah satu jaringan pada mata yang terletak di tengah retina. Sebagaimana kita ketahui bahwa retina memiliki fungsi untuk menerima cahaya dari kornea. Sementara makula sendiri berfungsi sebagai reseptor sinyal cahaya yang masuk keretina dan menghantarkannya menuju retina.

Selain itu, macula pada retina ini juga memiliki peran sebagai system penglihatan sentral yang mambuat mata dapat melihat dengan baik dan jelas pada objek yang berada lurus di depan. Ketika macula tersebut mangalami gangguan, maka kondisi tersebut akan mempengaruhi ketajaman penglihatan. Sehingga kondisi mata akan kesulitan untuk melihat dengan jelas pada objek lurus di depan.

Selain itu, umumnya gangguan pada makula ini dapat di tandai dengan adanya drusen, hiperpigmentasi atai hipopigmentasi kondisi neovaskulara. Munculnya pembuluh darah baru yang bersifat abnormal serta pendarahan pada sub-retina juga merupakan tanda gejala degenerasi makula. Perkembangan retina sendiri terbolang tidak menentu, sebab degenerasi makula kadang dapat berkembang dengan sambat lambat atau kadang berkembang dengan sangat cepat.

Diagnosis Degenerasi Makula

Gejala yang muncul akibat kondisi degenerasi makula umumnya sulit di untuk di katahui, terutama dalam kondisi awal atau ringan. Sebab pada tahap awal gejala-gejala kondisi degenerasi makula umumnya belum di sadari karena dampaknya yang masih kecil. Sehingg seringkali dokter menemukan seseorang telah mengalami kondisi degenerasi makula pada tahap yang berat atau serius. Karena memang pada kondisi tersebut, gejalanya sering kali baru terasa menganggu.

Diagnosis degenerasi makula memang cukup sulit di lakukan sendiri. Karenanya perlu adanya penanganan medis dari dokter untuk mengetahui kondisi ini. Degenerasi makula terkait usia atau penuaan umumnya dapat di deteksi dengan melakukan pemeriksaan matasecara rutin. Dengan begitu, dokter akan mengetahui kondisi dan perkembangan yang sedang di alami mata, terutama pada bagian makula.

Umumnya dalam pemeriksaan, dokter akan melihat atau menanyakan riwayat kesehatan atau penyakit pada keluarga. Selain itu, dokter juga aka meminta pasien untuk melihat garis amsler. Pasien biasanya akan di minta untuk melihat beberapa gambar yang berupa garis vertical maupun horizontal. Garis ini akan membantu pasien untuk melihat titik buram yang terdistorsi atau kosong pada bidang penglihatan. Apabila di temukan kelainan, maka akan di lakukan pemeriksaan lanjutan mengunakan alat khusu, yakni oftalmoskopi.

Dan dokter juga akan melihat ke dalam mata melalui lensa khusus. Kemudian dokter akan memberikan obat tetes mata untuk memperbesar pupil sehingga memungkinkan untuk melihat jelas mata bagian dalam. Untuk melihat kondisi macula dengan lebih jelas, umumnya dokter akan menggunakan metode sebagai berikut.

  1. Fluorescein Angiography

Fluorescein angiography merupakan prosedur yang berupa pembuluh darah yang ada di mata akan di suntikkan pewarna. Hal ini bertujuan untuk melihat pembuluh abnormal baru yang tumbuh di area retina.

  1. Optical Coherence Tomography (OCT)

Optical coherence tomography (OCT) merupakan prosedur pemeriksaan yang akan menggunakan cahaya untuk memindai retina dan menunjukkan gambar retina dan macula dengan sangat detail.

  1. Diagnosis Lainya

Selain kedua cara di atas, ada beberapa cara laian yang biasanya juga di gunakan dokter untuk mengetahui kondisi mata. anatara lain sebegai berikut.

    • Anamesis
    • Pemeriksaan fisik yang meliputi, Pemeriksaan lesi drusen, Atrofi geografik, Neovaskularisasi subretina, Jaringan parut disciform
    • Pemeriksaan banding yang meliputi diagnosis banding degenerasi macula eksudatif, dan diagnosis banding degenerasi macula non-eksudatif
    • Dan pemeriksaan penunjang yang meliputi fundus fluorescein angiography dan optical coherence tomography.

Degenerasi makula merupakan salah satu gangguang pada fungsi penglihatan yang cukup serius. Kondisi ini umumnya muncul dan di alami pada orang dengan usia 50-60 tahun ke atas karena faktor penuaan. Faktor penuaan memag menjadi salah satu penyebab utama seseorang mengalami kondisi degenerasi makula. Umumnya gangguan beberapa penglihatan dapat di ketahui dengan beberapa gejala yang muncul. Akan tetapi, degenerasi macula pada tahap awal seringkali tidak di rasakan gejalanya, sehingga membutuhkan tindakan medis untuk mendiagnosis kondisi mata yang mengalami degenerasi makula.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa cara untuk mendiagnosis kondisi degenerasi makula. Untuk mengetahui kondisi mata dengan lebih pasti, pemeriksaan mata dengan rutin sangat di sarankan untuk di lakukan. dengan begitu, kamu akan lebih mudah dan cepat menyadari kondisi mata apabila mengalami gangguan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Alomedika
Kenali Beberapa Jenis Degenerasi Macula

Kenali Beberapa Jenis Degenerasi Macula

Hallo Kawan Mama, Semakin berlalunya hari semakin bertambah juga usia kita. Hal tersebut merupakan siklus yang terjadi secara alami dan tidak bisa untuk di hindari. Sementara itu, semakin bertambahnya usia, risiko terjadiny gangguan atau masalah kesehatan semakin besar, termasuk pada kesehatan mata. salah satu masalah pada fungsi penglihatan yang seringkali muncul akibat faktor bertambahnya usia atau penuaan adalah degenerasi macula. Sementara itu, ternayata kondisi ini terbagi menjadi beberapa jenis degenerasi macula.

Degenerasi macula umumnya akan muncul pada orang dengan usia 60 tahun ke atas. Karena memang penyakit ini muncul di sebabkan oleh faktor penuaan. Munculnya penyakit ini akan mengakibatkan penderitanya mengalami kondisi di mana fungsi penglihatannya mulai menurun seiring bertambahnya usia. Selain itu, penderita degenerasi macula juga cenderung akan kesulitan melakukan aktivitas, seperti membaca, menulis, mengemudi bahkan akan kesulitan untuk mengenali wajah orang lain.

Bahkan beberapa pendapat mengatakan bahwa jenis gangguan penglihatan degenerasi macula merupakan salh satu penyebab utama terjadinya kondisi kebutaan di seluruh dunia. Dan kondisi ini sanhgatmudah di alami orang dengan usia 50-60 tahun ke atas. Di lansir dari laman allabituvision, mangatakan bahwa 8,7% populasi dunia mengalami kondisi AMD. Kondisi ini di proyeksikan pada jumlah orang yang mengalami penyakit ini pada tahun 2020 berjumlah 196 juta dan pada tahun 2040 akan meningkat hingga 288 juta.

Meskipun demikian, beberapa pendapat lain mengatakan bahwa, sebenarnya degenerasi macula tidak akan mengakibatkan kebutaan total. Namun mata yang mengalami kondisi degenerasi macula akan mengakibatkan keterbatasan pada fungsi penglihatan. Sementara itu, kondisi degenerasi macula ternyata tidak hanya muncul dengan satu jenis saja. Nah, berikut ini Kawan Mama akan membahas mengenai beberapa jenis kondisi degenerasi macula. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

Degenerasi Macula

Kenali Beberapa Jenis Degenerasi Macula

Degenerasi macula merupakan pada dasarnya merupakan salah satu jenis penyakit mata di mana kondisi macula yang ada di mata mengalami gangguan atau kondisi disorientasi atau kehilangan panduan. Macula senidiri merupakan salah satu bagian dari mata yang letaknya ada di tengah-tengah retina mata. Ketika macula mengalami gangguan atau terserang penyakit, maka ini akan berdampak pada retina sehingga fungsi penglihatan menjadi ikut terganggu.

Macula sendiri pada dasarnya merupakan bagian dari mata yang memiliki fungsi sebagai reseptor sinyal cahaya yang telah di tangkap retina dan kemudian akan di salurkan menjuju otak. Selain itu, macula juga merupakan bagian dari mata yang berperan sebagai penglihatan sentra. Artinya macula berfungsi untuk mata dapat melihat lurus dengan jelas pada objek yang di pandang. Karenanya apabila macula mengalami gangguan, maka penglihatan sentral akan terganggu sehingga kesulitan untuk melihat lurus pada objek.

Di dalam dunia medis, kondisi degenerasi macula atau juga lebih di kenal dengan istilah AMD atau Age-Related Macular Degeneration. Kondisi ini umumnya akan muncul dan di alami pada orang dengan usia 50-60 tahun ke atas yang di mana kondisi ini akan menyebabkan keadaan di mana fungsi penglihatan kian menurun. Selain itu, umumnya kondisi ini muncul yang juga di tandai dengan adanya drusen, hiperpigmentasi atau hipopigmentasi, neovaskular atau munculnya pembuluh darah baru dan adanya pendarahan pada sub-retina.

Umumnya,  mata yang mengalami kondisi degenerasi macula akan tumbuh dan berkembang dengan sangat lambat serining bertambahnya usia. Kondisi ini membuat gejala-gejala di mana penurunan penglihatan tidak mudah untuk di sadari. Namun beberapa kasus menyebutkan bahwa mata yang mengaami degenerasi macula akan tumbuh dengan lebih cepat akibat beberapa faktor yang akan membuat mata kehilangan fungsi penglihatan pada satu atau kedua mata.

Jenis Kondisi Degenerasi Macula

Selain fakor usia atau penuaan yang dapat menyebabkan mata mengalami kondisi degenerasi macula. Tenyata kondisi degenerasi macula ini juga lebih mudah di alami oleh kaum wanita di bandingkan dengan kaum pria. Selain itu, beberapa kebiasaan buruk di duga dapat mempercepat pertumbuhan degenerasi macula. Seperti, kebiasaan merokok hingga riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi) dan berat badan berlebih obesitas.

Degenerasi macula umumnya di kelompokkan menjadi 2 jenis, yakni degenerasi macula kering dan degenerasi macula basah. Jenis kondisi degenerasi macula kering lebih umum dan banyak di temukan  bandingkan degenerasi macula jenis basah. Bahkan sekitar 80-95% penderita degenerasi macula di diagnosis menderita kondisi degenerasi maula jenis kering. Namun meskipun jarang terjadi, degenerasi macula basah dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang lebih serius.

  1. Degenerasi Macula Kering (Atropik)

Kondisi degenerasi macula jenis kering umumnya di awali dengan munculnya penumpukkan zat sisa di bawah retina. Penumpukkan zat yang di sebut drusen ini jika semakin bertambah banyak maka akan mempengaruhi fungsi penglihatan. Yang perlu di perhatikan, bahwa pada tahap lanjut, degenerasi macula kering dapat menyebabkan menipisnya sel yang berada di lapisan bagian luar dari retina.

Seseorang yang mengalami kondisi degenerasi macula jenis kering akan mengalami gangguan penglihatan, seperti halnya padangan yang kabur. Kondisi ini akan lebih parah dan menunjukkan gejala titik pandang menjadi lebih gelap. Umumnya kondisi ini dapat terjadi akibat lapisan yang ada di macula menjadi kian menipis sehingga kondisi ini akan menyebabkan penurunan pada fungsi penglihatan.

Selain itu, degenerasi macula dapat di diagnosis saat bintik kekuningan (drusen) mulai terakumulasi di dalam atau sekitar macula. Bintik tersebut di anggap sebagai deposit atau serpihan dari jaringan yang mengalami kerusakan. Meskipun tidak separah degenerasi macula basah, namun kondisi ini akan terus berkembang dan dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan secara signifikan.

  1. Degenerasi Macula Basah (Eksudatif)

Degenerasi macula basah merupakan kondisi di mana adanya pembuluh darah abnormal yang tumbuh di bawah retina sehingga menyebabkan merembesnya darah dan cairan. Merembes atau kebocoran ini akan dapat menyebabkan kerusakan secara permanen terhadap sel-sel pada retina yang peka terhadap cahaya (fotoreseptor di dalam macula. Selain itu, kondisi ini juga akan menciptakan bintik buta pada bagian tengah (scotoma) bidang pandang penderitanya.

Kondisi yang terjadi pada Amd eksudatif atau degenerasi maculabasah berupa Neovaskularisasi koroidal (CNV) yang merupakan proses mendasar yang menyebabkan kondisi degdenrasi macula basah dan pertumbuhan pembuluh darah abnormal. Kondisi ini adalah kekeliruan tubuh dalam upaya untuk menciptakan pembuluh darah baru untuk memasok lebih banyak nutrisi dan oksigen ke retina mata.

Kekeliruan yang terjadi tersebut malah akan mencipakan jaringan parut sehingga kadang-kadang mengakibatkan hilangnya penglihatan pusat yang parah. Beberapa gejala lain yang di timbulakn akibat kondisi ini berupa penglihatan yang bergelombang atau terdistorsi hingga menyebabkan kondisi blind spot.

Berdasarkan penjelasan di atas, degenerasi macula merupakan kondisi gangguan penglihata atau penyakit mata yang cukup berbahay bagi para penderitanya. Sebab penderita penyakit ini dapat mengalami gangguan fungsi penglihatan hingga gilangnya penglihatan. Meskipun belum ada atau di temukan pengobatan medis yang efektis untuk degenerasi macula. Namun beberapa penelitian terhadap gizi menunjukkan bahwa suplemen makanan yang mengandung vitamin dan antioksidan serta lutein dan ziaxanthin dapat mengurangi risiko perkembangan degenerasi macula.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa jenis kondisi degenerasi macula. Untuk saat ini, cara terbaik untuk melindungi mata dari kondisi degenerasi macula adalah dengan mengkonsumsi makanan sehat yang banyak mengandung vitamin, antioksidan serta lutein dan ziaxanthin. Selain itu melindungi mata darai paparan sinar matahari secara langsung serta berolahraga dan pola hidup sehat akan sangat membantu.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Allaboutvision