Beberapa Jenis Penyakit Mata Bintitan

Beberapa Jenis Penyakit Mata Bintitan

Hallo Kawan Mama, Sebagian besar dari kita pasti pernah mendengar bahwa mata bintitan adalah akibat perilaku yang tidak baik. Yakni karena suka mengintip orang lain. Namun faktanya hal tersebut merupakan mitos belaka. Sebab mata bintitan merupakan sebuah kondisi gangguan penglihatan yang sangat umum dan sebagian besar orang pasti pernah mengalami kondisi tersebut. Lebih dari itu, mata yang mengalami kondisi tersebut ternyata terbagi menjadi beberapa jenis kondisi mata bintitan.

Pada umumnya, penderita mata bintitan akan mendapati sebuah bintit atau benjolam yang muncul di bagian kelopak mata. Benjolan yang muncul pada kelopak mata tersebut cenderung menyerupai bisul atau jerawat dengan warna yang cenderung agak memerah. Pada kondisi ini, seringkali penderita mata bintitan menjadi tidak percaya diri dalam melakukan berbagai aktivitas, terutama ketika harus bertemu orang lain karena ada benjolan di kelopak mata yang mengganggu dan mengurangi penampilan.

Kondisi mata yang mengalami bintitan sendiri pada dasarnya dapat terjadi oleh siapa saja. mata bintitan bisa di alami oleh siapa saja tanpa mengenal batasan usia, baik orang tua, orang dewasa hingga pada anak-anak sekalipun. Berita baiknya, mata yang mengalami kondisi bintitan umumnya dapat sembuh dengan sendirinya. Meskipun demikian, mata bintitan akan menimbulkan gejala yang membuat penglihatan menjadi terganggu dan tidak nyaman.

Selain itu, kondisi mata bintitan sendiri secara garis besar terbagi menjadi beberapa jenis. Meskipun umumnya tidak akan membahayakan kesehatan, namun tetap saja kondisi ini perlu untuk di tindak lanjuti dengan melakukan langkah peneganan. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa jenis kondisi mata bintitan. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

Kondisi Mata Bintitan

Beberapa Jenis Mata Bintitan

Mata bintitan atau dalam istilah medis di sebut dengan hordeolum pada dasarnya merupakan gangguan pada mata. Gangguan pada tersebut berupa adanya peradangan pada kelopka mata sehingga menyebabkan pembangkakan dan benjolan pada kelopak mata. Pada dasarnya, faktor umumnya menyebabkan kondisi ini adalah adanya bakteri staphylococcus aureus. Jenis bakteri tersebut yang seringkali menyerang kelenjar minyak dalam mata.

Akibat serangan dari bakteri tersebut, akan muncul benjolan pada bagian kelopak mata. bahkan di lansir dari laman theasianparent menyebutkan bahwa 90% dari kasus mata bintitan di sebabkan oleh bakteri staphylococcus aurus. Bakteri ini akan menyerang akar dari folikel pada bulu mata. sementara itu, penyebab masuknya bakteri tersebut umumnya berasal dari kebersihan yang tidak baik, hingga penyakit yang membuat kelopak mata mengalami peradangan hingga kondisi lingkungan.

Pada dasarnya, bakteri staphylococcus aureus ini umumnya hidup dan menetao di area kulit dan bukan bagian dari hama yang dapat membahayakan bagi kesehatan. Namun pada kondisi tertentu, terutama ketika bakteri ini masuk ke membrane lendir atau kelenjar kelopak mata, maka akan menyebabkan terbentuknya nanah di mata. selain menyebabkan peradangan, bakteri tersebut juga dapat menyebabkan penyumbatan pada kelennjar minyak di mata.

Kelenjar minyak yang mengalami penyumbatan akibat bakteri akan membuat kotoran yang ada di mata, seperti sel kulit mati dan sejenisnya tidak dapat terbuang dan menumpuk di area mata. Akibatnya, mata akan sangat mudah mengalami infeksi atau peradangan dan inflamasi yang menyebabkan pembangkakan hingga menyebabkan munculnya benjolan merah pada kelopak mata. kondisi ini seringkali membuat mata menjadi berair, memerah, seperti ada ganjalan, hingga rasa perih dan nyeri.

Jenis Mata Bintitan

Pada umumnya terdapat 3 jenis kelenjar yang ada di kelopak mata yang seringkali terinfeksi dan menyebabkan berbagai kondisi gangguan penglihatan. 3 jenis kelenjar tersebut adalah Zeis, Moll, dan juga Meibom. Namun berdasarkan kelenjar yang mengalami infeksi, kondisi mata bintitan di bagi menjadi 2 jenis, yakni hordeolum internal dan hordeolum eksternal. Beriktu adalah penjelasannya.

  1. Hordeolum Internal

Hordeolum internal merupakan infeksi yang terjadi pada kelenjar minyak jenis meibom yang terdapat di dalam garis bulu mata. Jenis mata bintitan atau hordeolum internal ini umumnya lebih berbahaya jika di bandingkan dengan hordeolum eksternal. Pada kondisi ini, umumnya harus di tangani dengan penanagan medis oleh dokter agar kondisi mata dapat kembali pulih dan normal.

Hordeolum internal juga cenderung tidak terlihat dari luar sehingga berpotenis menganggu fungsi penglihatan. Umumnya, Hordeolum internal akan menimbulkan gejala-gejala yang sedikit berbeda dari Hordeolum eksternal. Hal ini terjadi berdasarkan jenisnya yang cenderung berbeda. Berikut adalah beberapa gejala kondisi Hordeolum internal.

    • Penglihatan yang terganggu
    • Kondisi mata yang memerah
    • Munculnya bintit atau benjolan yang di sertai dengan keluarnya darah
    • Rasa sakit yang lebih parah di bandingkan Hordeolum eksternal.
  1. Hordeolum Eksternal

Hordeolum internal merupakan infeksi yang terjadi pada kelenjar minyak jenis Zeis atau moll. Jenis kelenjar tersebut berada di luar dari garis bulu mata. Hordeolum internal umumnya akan muncul pada pangkal dari bulu mata baik pada kelopak mata bagian atas maupun bagian bawah. Kondisi ini berbeda dengan Hordeolum internal di mana benjolan akan mengarah ke sisi dalam sehingga kelopak mata perlu di buka untuk dapat melihat benjolan dengan lebih jelas.

Hordeolum eksternal ini sering kali akan muncul bintit atau benjolan yang berwarna merah yang kemudian akan berubah mennjadi menguning. Selain itu, kondisi ini juga akan muncul dan di sertao dengan keluarnya nanah. Sementara itu, Hordeolum eksternal akan menyebabkan gejala-gejala sebagai berikut.

    • Mata membengkak
    • Penglihatan kabur sensasi seperti kelilipan atau ada benda asing yang mengganjal pada kelopak mata
    • Kemerahan dan kemudian menguning
    • Munculnya bintit atai benjolan yang di sertai dengan keluarnya nanah
    • Rasa nyeri
    • Mata berair

Kondisi Mata bintitan pada dasarnya merupakan istilah di mana mata mengalami peradangan pada kelenjar minyak. Peradangan tersebut dapat di sebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi akibat bakteri atau atau adanya radikal bebas (debu, kotoran dan sejenisnya) yang membuat kelenjar minyak mengalami penyumbatan. Akibatnya kotoran atau sel kulit mati di dalam mata tidak bisa keluar. Kondisi ini akan mengakibatkan pembengkakan serta kondisi mata yang memerah dan berair hingga mengakibatkan munculnya benjolan pada kelopak mata di sertai dengan rasa nyeri. Berita baiknya, mata bintitan umumnya akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu atau dengan menggunakan penaganan rumahan yang efektif.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa jenis penyakit mata bintitan. Meskipun kebanyakan mata bintitan dapat sembuh dengan sendirinya, namun beberapa kasus menyebutkan bahwa kondisi mata bintitan yang sudah berlangsung lebih waktu pada umumnya dapat berbahaya dan membutuhkan metode operasi untuk menyembuhkannya. Karenanya, bila kondisi ini terjadi pada kamu, sebaiknya segera tanagani dengan cara yang efektif atau segera periksakan diri ke dokter.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat
  • Allaboutvision