Hallo Kawan Mama, Keadaan system penglihatan yang mengalami kondisi mata juling, umumnya akan menyebabkan berbagai gejala yang membuat fungsi penglihatan menjadi terganggu. Kondisi mata juling ini akan membuat gejala di mana kinerja dari fungsi penglihatan yang menjadi buram atau kabur ketika melihat objek yang tertangkap oleh mata. Pada dasarnya, kondisi mata juling ini terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kondisinya, salah satunya adalah kondisi mata juling estropia. Umumnya, pederitanya akan mengalami gejala di mana kondisi mata juling ini cenderung masuk ke dalam atau di sebut dengan estropia.
Gangguan penglihatan pada dasarnya merupakan salah satu kondisi masalah kesehatan yang umum terjadi. Kondisi mata yang mengalami gangguan penglihatan akan membuat gejala-gejala di mana penglihatan tidak berfungsi dengan maksimal. Selain itum, akan muncul gejala-gejala yang membuat rasa tidak nyaman pada penderitanya. Bahkan kondisi gangguan penglihatan sendiri merupakan masalah yang umum terjadi di bagian seluruh penjuru dunia. Dari beberapa penelitian menyabutkan bahwa hampir separuh dari populasi dunia mengalami gangguan pada system penglihatannya.
Sementara itu, kondisi mata juling merupakan salah satu geangguan penglihatan yang umum terjadi di antara berbagai banyaknya jenis gangguan penglihatan. Umumnya, kondisi ini dapat di tandai dengan adanya gejala di mana bola mata tidak dapat melihat dengan sejajar. Hal ini menyebabkan perbedaan arah antara satu bola mata dengan bola mata lainya. Kondisi mata juling ini senidiri juga dapat di alami oleh satu mata saja atau bahkan terjadi pada kedua mata.
Kondisi mata juling ini sediri pada dasarnya di klkasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan kondisinya. Salah satu jenis kondisi mata juling adalah kondisi mata juling jenis estropia. Kondisi ini berupa keadaan mata yang menjuling ke arah dalam. Hal ini dapat terjadi pada satu mata saja atau pada kedua mata. Berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai gejala dari kondisi mata juling ke dalam atau mata juling jenis estropia. Untuk itu, simak penjelasannya sebagai berikut.
Kondisi Mata Juling
Pada dasarnya, kondisi mata juling sendiri dalam dunia medis di kenal dengan istilah strabismus. Kondisi ini berupa adanya gangguan atau kelainan pada jaringan dalam system penglihatan yang membuat fungsi penglihatan menjadi tidak normal. Umumnya, penglihatan yang mengalami kondisi mata juling ini akan menimbulkan gejala di mana penglihatan menjadi tidak normal. Seperti halnya dengan bola mata akan melihat ke arah yang berbeda dengan bola mata yang satunya lagi. Hal ini akan menyebabkan kondisi eror pada otak dalam menerima dan mengolah informasi gambaran objek yang masuk ke mata.
Kenapa bisa demikian? Pada dasarnya, kondisi mata juling ini adalah kelainan yang terjadi dan di alami oleh jaringan otot pada bola mata. Setiap dari system penglihatan sudah bisa di pastikan memiliki jaringan otot pada bola mata. Jaringan otot pada bola mata ini akan berfungsi untuk mengatur pergerakan bola mata. Kelainan pada jaringan otot pada bola mata ini menyebabkan bola mata kesulitan dalam menyesuaikan pergerakannya pada arah objek yang ingin di lihat.
Sebab jaringan otot pada bola mata ini akan membantu menggerakan arah bola mata untuk melihat ke arah objek yang kita ingin lihat. Namun ketika jaringan otot mata ini mengalami gangguan atau kelainan, maka akan berdampak pada pergerakan dari bola mata. Hal ini mambuat pergerakan bola mata tidak dapat di control dan di gerakkan sesuai dengan keinginan pemiliknya. Akibatnya, pandangan antara satu bola mata dengan mata lainya tidak dapat melihat lurus sejajar pada arah yang sama ketika melihat objek.
Kondisi bola mata yang tidak terkontrol ini umumnya dapat bergerak ke arah mana saja. Ketika kedua bola maa tidak melihat ke arah yang sama, maka hal ini akan menyebabkan infromasi objek yang di rekam dan masuk ke mata menjadi berbeda. Sementara itu, agar penglihatan pada objek dapat menghasilkan gambar objek yang jelas, kedua bola mata harus melihat ke arah yang sama. Dengan begitu, informasi objek yang di rekam oleh kedua mata akan sama sehingga memudahkan fungsi penglihatan untuk mengelola informasi dari gambar objek yang masuk ke mata.
Kenali Gejala Kondisi Mata Juling Ke Dalam (Estropia)
Umumnya, secara garis besar, kondisi mata juling ini sendiri terbagi menjadi du kategori. Yakni pertaman adalah kondisi mata juing yang mengarah ke samping, atau di kenal dengan strabismus horizontal. Kedua adalah kondisi mata juling yang mengarah ke atas atau bawah atau di sebut dengan istilah strabismus vertical. Namun, kondisi mata juling ini sendiri telah di kerucutkan lagi menjadi 4 jenis mata juling berdasarkan kondisi atau arah menjulingnya bola mata.
Yakni, strabismus esotropia dan strabismus eksoropia yang tergolong ke dalam jenis strabismus horizontal. Sedangakan strabisum vertical sendiri juga terbagi menjadi dua jenis, yakni strabismus hipertropia dan hipotropia. Pada tulisan kali ini kami darI Kawan Mama akan membahas mengenai kondisi mata juling atau strabismus jenis esotropia. Sebab di antara 4 jenis klondisi mata juling, jenis mata juling esotropia merupakan kondisi yang paling umum terjadi. berikut adalah penjelasannya
Kondisi Mata Juling Atau Strabismus Jenis Esotropia
Pada dasarnya, mata juling atau strabismus jenis esotropia ini merupakan salah satu jenis kondisi mata juling di mana kondisi ini di tandai dengan bola mata yang mengarah ke arah dalam. Strabismus esotropia sendiri, pada dasarnya di klasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan faktor-faktor yang menyertainya. Seperti faktor mulai terjadinya kondisi tersebut, frekuensi strabismus, dan bagai mana tata cara penanganannya.
-
Berdasarkan Usia Di Mulainya Kondisi Strabismus Esotropia
Menurut American Association for Pediatric Opthalmology and Strabismus (AAPOS), menyebutkan bahwa strabismus esotropia ini di bedakan berdasarkan usia terjadinya, jumlah frekuensinya dan tata cara penangananya menggunakan kaca mata. Semantara itu, kondisi ini juga tergolong menjadi beberapa jenis, yakni
-
-
Infantile Atau Bawaan
-
Esotropia infatile ini merupakan kondisi strabismus bawaan yang umumnya terjadi pada bayi yang baru lahir. Dalam kondisi ini, bayi tidak dapat menggunakan kedua matanya secara bersama-sama. Salah satu dari kedua mata cenderung lebih sering mengarah ke dalam. Pada kondisi ini, bayi lebih rentan mengalami risiko mata malas atau amblyopia.
Umumnya, kondisi ini dapat di atasi dengan melakkan prosedur operasi atau menggunakan kaca mata atau bahkan suntikan botox. Baiknya, atasi kondisi tersebut sebelum anak menginjak usia 2 tahun. Meski demikian beberapa kasus menyebutkan bahwa anak dapat mengalami masalah penglihatan saat mereka tubuh dewasa. Selain itu, kondisi ini juga berkaitan dengan kondisi mata melayang ke atas, rabun dekat, hingga gerakan mata yang tidak normal atau nystagmus.
-
-
Acquired Atau Akomodatif
-
Esotropia acquired ini pada dasarnya merupakan kondisi yang terjadi akibat adanya riwayat penyakit atau kondisi medis tertentu. Seperti halnya dengan penyakit diabetes, penglihatan ganda atau kondisi rabun yang tidak di koreksi. Penderita esotropia acquired ini umumnya dapat di atasi dengan menggunakan kaca mata atau dengan terapi penglihatan. Selain itu, pembedahan juga termasuk metode yang dapat di gunakan untuk mengatasi kondisi ini.
-
Berdasarkan Jumlah Frekuensinya
Kondisi mata juling atau strabismus sendiri, berdasarkan jumlah frekuensinya strabisumus estropia ini di bagi menjadi 2 janis. Yakni strabismus estropia sementara dan strabismus esotropia tetap. Pada umumnya, kondisi strabismus sementara ini umumnya merupakan kondisi mata juling yang cenderung bisa hilang dengan sendirinya. Namun perlu di ketahui bahwa kondisi strabismus esotropia ini juga dapat mucul kembali.
Selain itu, umumnya, kondisi strabismus semantara ini biasanya dapat di ketahui dan terlihat ketika seseorang mengalami kelelahan terutama pada bagian matanya. Hal ini juga sering muncul ketika seseorang mengalami sakit (terutama pada mata) dan mencari objek yang letaknya dekat atau yang letaknya lebih jauh. Sedangkan untuk strabismus esotropia adalah kondisi di mana mata juling yang mengarah ke dalam terjadi secara permanen.
-
Berdasarkan Tata Cara Penanganan Atau Pengobatan Dengan Kaca Mata
Kondisi strabismus esotropia umumnya bersifat akomodatif di mana kondisi ini dapat di tandai dengan kondisi salah satu mata yang mengarah ke dalam. Umumnya, kondisi ini di tandai ketika sedang berusaha untuk melihat sebuah objek yang letaknya cenderung lebih dekat. Sebab kebanyakan dari orang yang mengalami strabismus esotropia ini memiliki atau di sertai dengan kondisi rabun dekat. Biasanya, dalam kondisi ringan atau sedang, penderita strsbismus esotropia akomodatif ini dapat di kendalikan dengan menggunakan alat bantu penglihatan.
Dalam hal ini, penderita strabismus esotropia ini dapat menggunakan kaca mata atau bahkan dengan lensa kontak. Umumnya, untuk pasien mata juling tidak di perkenankan menggunakan jenis lensa sembarangan dan di sarankan untuk menggunakan lensa prisma. Jika tata cara penanganan ini tidak berhasil, maka kemungkinan pasien memerlukan prosedur bedah atau operasi untuk menangani kondisi ini.
Pada dasarnya, kondisi mata jullinh atau strabismus esotropia ini merupakan kondisi mata juling dengan bola mata yang mengarah pada bagian dalam mata. Sama seperti kondisi mata juling dengan jenis lainya, di mana kondisi ini juga akan membuat fungsi penglihatan menjadi tidak normal. Namun, jenis jika jenis dari kondisi mata juling lainya membuat bola mata meihat pada arah luar, maka kondisi strabismus esotropia ini akan membuat salah satu bola mata mengarah pada mata bagian dalam. Kondisi ini juga akan mengakibatkan informasi gambar yang terekam dari kedua mata menjadi berbeda.
Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai gejala kondisi mata juling ke dalam (esotropia). Umumnya, kondisi mata juling atau strabismus esotropia ini muncul ketika seseorang masih berusia bayi. Namun kondisi ini juga dapat muncul dan berkembang ketika menginjak usia anak-anak. Selain itu, seseorang yang memiliki riwayat sindrom memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini.
Semoga tulisan ini dapat memabntu dan bermanfaat. . .
Sumber :
- Hellosehat