Penyebab Terjadinya Kondisi Penyakit Ablasi Retina

Penyebab Terjadinya Kondisi Penyakit Ablasi Retina

Hallo Kawan Mama, Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa mata merupakan salh satu bagian dari organ atau anggota tubuh yang memiliki peran penting sebagai alat penglihatan. Pasalnya mata sendiri cenderung memiliki karakter yang sangat sensitive sehingga mudah mengalami gangguan. Beberapa jenis ganggguan mata bahkan di sangat perlu untuk di hindari karena dapat menyebabkan kebutaan, salah satunya adalah seperti penyakit abalsi retina. Selain itu, beberapa faktor dapat menjadi penyebab terjadinya kondisi mata yang mengalami penyakit ablasi retina.

Pada dasarnya ablasi retina merupakan salah satu kondisi medis yang terjadi di mana mata sebagai alat penglihatan mengalami gangguan pada bagian retina. Banyak kasus yang menyebutkan bahwa tidak jarang pasien beerakhir dengan kebutaan yang di akibatkan oleh penyakit tersebut. Karenanya tidak akan mengagetkan bila kondisi ini banyak yang menjauhi dan tidak ingin mengalaminya. Oleh karena itu, pentinhg untuk mengetahui faktot-faktor yang berkaitan dengan kondisi tersebut.

Pada umumnya, seseorang yang mengalami kondisi ablasi retina akan mengalami berbagai gejala pada fungsi hingga ketajaman peglihatannya. Hal yang paling umum terjadi adalah terjadinya penurunan kemampuan penglihatan yang terjadi secara mendadak. Terjadinya kondisi ini tentu tidak terlepas dari beberapa fakto yang menjadi penyebab munculnya penyakit ablasi retina. Nah, berikut Kawan Mama telah merangkum beberapa faktor yang menjadi penyebab mata mengalami kondisi penyakit ablasi retina. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Apa Itu Ablasi Retina ?

Penyebab Terjadinya Kondisi Penyakit Ablasi Retina

Sebagaimana yang telah di singgung di atasm bahwa pada dasarnya, ablasi retina merupakan salah satu gangguan atau masalah kesehatan yang terjadi pada retina mata. Penyakit mata yang satu ini atau juga di kenal dengan istilah retinal detachment terjadi berupa adanya pelepasan retina dari bola mata. Kondisi ini merupakan salah satu penyakit mata yang serius di mana kondisi ini dapat menyabakan penderitanya mengalami kebutaan. Bahkan kasus yang terburuk menyebutkan ablasi retina dapat menyebabkan kebutaan secara permanen apabila tidak segera di tangani.

Pada dasarnya retina merupakan selaput atau lapisan tipis yang terletak di bagian terdalam pada area mata bagian belakang. Lapisan tipis tersebut pada dasarnya kaya akan sel-sel yang peka terhadap cahaya yang ada di sekitar dan masuk ke mata. Retina mata ini memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dalam proses penglihatan. Seba retina akan bertugas untuk memproses cahaya objek yang masuk dan di tangkap oleh mata. Cahaya objek yang masuk ke mata dan sampai ke retina tersebut kemudian akan di ubah menjadi informasi visual berupa sinyal listrik yang akan di kirimkan ke otak.

Sinyal listrik yang di kirim oleh retina dan sampai ke otak tersebut kemudiana akan di proses oleh otak untuk kemudian di interpretasikan sebagai gambar yang dapat di lihat oleh mata. Ketika retina mata mengaami gangguan, maka secara otomatis kondisi ini akan mempengaruhi kemampuan penglihtan mata. Sebab informasi visual yang ada di retina akan mengalami penghambatan dalam proses pengolahannya menjadi sinya listrik yang akan di kirimkan ke otak.

Retina mata sendiri pada dasarnya di sokong oleh lapisan yang ada di bawahnya yakni berupa lapisan koroid. Lapisan tersebut merupakan lapisan koroid yang kaya akan pembuluh darah yang bertugas untuk menyediakan oksigen dan nutrisi untuk retina. Ketika retina mengalami pelepasan amak suplai oksigen mengalami gangguan dan mempengaruhi fungsi penglihatan. Umumnya, kondisi balasi retina ini dapat terjadi hanya sebagian saja atau terjadi pada area seluruhnya, di mana kondisi ini juga tergantung oleh seberapa besar bagian retina yang terlepas. Sementera itu,

Penderita Ablasi Retina

umumnya kondisi ini seringkali di alami orang dengn usia lanjut atau 50 tahun ke atas. Meski demikian, ablasi retina juga dapat di alami oleh siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak. Di lansir dari laman hellosehat, menyebutkan bahwa ablasi retina merupakan masalah kesehatan pada fungsi penglihatan di mana kondisi ini telah mempengaruhi 0.6-1.8 orang per 10.000 orang atau sekitar 0,3 % pertahunnya.

Umumnya kondisi yang paling umum di mana seseorang mengalami ablasi retina adalah ketika ia bernjak menua atau memasuki usia 60 hingga 70 tahun ke atas. Meski demikian, kondisi ini juga dapat di alami dan mulai berkembang pada usia 50 tahun. Selain itu, ablasi retina merupakan gangguan penglihatan di mana kaum pria lebih sering atau lebih mudah mengalami kondisi ini di bandingkan dengan kaum wanita.

Penyebab Ablasi Retina

Pada dasarnya, penyebab mata mengalami kondisi ablasi retina umumnya dapat di sebabkan oleh berbagai faktor yang cukup beragam. Seperti mata yang mengalami cedera, peradangan, komplikasi atau luka pasca operasi hingga katarak dan glaucoma atau penyakit mata lainya. Namun pada umumnya, beberapa kondisi tertentu menjadi penyebab umu terjadinya ablasi retina. Yakni anatara lain sebagai berikut.

  1. Adanya Robekan Kecil Pada Bagian Retina

Bagian retina yang mengalami atau terdapat robekan tersebut akan menyebabkan cairan pada bagian tengah pada bola mata atau cairan vitreus dapat merembes masuk. Akibatnya cairan tersebut akan menumpuk pada bagian belakang retina. Penumpukan cairan tersebut akan menjadi penyebab terjadinya seluruh bagian dari lapisan retina yang mengalami pelepasan dari posisi aslinya.

Umumnya, robekan yang di alam oleh bagian retina tersebut, dapat terjadi akibat adanya perubahan jaringan yang di sebabkan oleh faktor bertambahnya usia atau penuaan. Beberapa kondisi seperti orang yang mengidap mata minus atau rabun jauh atau bahkan pernah mengalami operasi katarak memiliki risiko adany robekan pada retinanya. Oleh sebab itu, beberapa kasus ablasi retina dapat terjadi akibat kondisi tersebut.

  1. Terbentuknya Jaringan Parut Atau Tractional

Pada kondisi ini, lepasnya retina terjadi ketika terbentuknya jaringan parut pada permukaan retina. Jaringan parut tersebut, akan mengakibatkan bagian pada lapisan mata tersebut tertarik hingga retina tersebut mengalami pelepasan. Kondisi ini umumnya seringkali di temukan pada penderita diabetes militus. Sebab dalam kondisi tersebut kadar gula darah di dalam tubuh sudah tidak dapat terkontrol lagi.

  1. Adanya Cairan Yang Menumpuk Pada Retina

Dalam kondis tertentu, beberapa cairan dapat menumpuk dan mengendap, bahkan tanpa dadnaya robekan yang terjadi pada retina. Umumnya kondisi ini di sebabkan oleh faktor cedera, tumor, peradangan atau bahkan penyakit degenerasi macula. Selain itu, adanya cairan eksudatif yang mengumpul pada bagian bawah retina juga dapat menyababkan kondisi tersebut. Selain itu, umumnya kondisi ini seringkali di sebabkan oleh adanya benturan berat pada mata, tumor atau uveitis.

Pada dasarnya, penyakit ablasi retina merupakan salah satu gangguan penglihatan yang sangat berbahaya. Dan bahkan kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami hilangnya fungsi penglihatan atau kondisi kebutaan secara permanen. Oleh sebab itu, ablasi retina merupakan salah satu kondisi kesehatan yang perlu untuk di hindari dan di tangani dengan segera apa bila muncul gejala-gejala yang berkaitan. Meskipun umumnya kondisi ini akan terjadi pada usia 50 tahun hingga 60 tahun ke atas, namun beberapa faktor di atas dapat menyebabkan kondisi ini terjadi dengan lebih cepat. Karenanya sebisa mungkin rutin memeriksakan mata untuk mencegah kondisi tersebut.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai beberapa fakto yang menjadi penyabab terjadinya penyakit ablasi retina. Faktor-faktor di atas umumnya merupakan masalah-masalah kesehatan pada fungsi penglihatan yang sangat biasa di alami oleh semua orang. Meskipun terbilang tidak berbahaya, namun nyatanya beberapa faktor tersebut dapat menyebabkan kondisi berbahaya seperti ini. Dengan demikian dapat di katahui bahwa seringan apapun gangguan penglihatan tetap adapat menyebabkan kondisi yang berbahaya bial tidak segera di tangani atau di sepelekan.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Alodokter
  • Klikdokter