Mencegah Komplikasi Akibat Penyakit Glaukoma

Mencegah Komplikasi Akibat Penyakit Glaukoma

Hallo Kawan Mama, Kondisi mata yang sehat tentu akan sangat baik bagi pemiliknya, terutama ketika hendak melakukan segala aktivitas sehari-hari. Karena kondisi mata yang sehat tentu akan sangat membantu untuk melihat objek di sekitarnya dengan baik dan jelas. Namun kondisi mata yang mengalami gangguan atau kelainan tentu akan membuat hal sebaliknya di mana banyak aktivitas yang akan terhambat dan tidak bisa di lakukan. Salah satu kondisi kelainan mata yang cukup berbahaya adalah penyakit glaukoma yang bahkan dapat menyebabkan komplikasi hingga kebutaan. Meski demikian, beberapa cara di yakni mampu mencegah komplikasi akibat penyakit glaukoma.

Masalah kesehatan memang menjadi satu bahasan yang tidak ada habisnya, termasuk gangguan penglihatan. Sebab gangguan penglihatan sendiri merupakan salah satu kondisi medis di mana semakin hari ke hari penderitanya semakin bertambah, termasuk penyakit glaukoma. Penyakit glaukoma sendiri pada dasarnya merupakan salah satu jenis gengguan atau kelainan refraksi yang termasuk ke dalam jenis penyakit mata dengan kondisi yang cukup berbahaya bagi penderitanya. Selain itu,  kondisi ini juga dapat terjadi dan di alami oleh semua orang.

Meskipun dapat terjadi dan di alami oleh semua orang, kondisi ini pada umumnya lebih mudah di alami oleh orang dengan usia llanjut, yakni 50-60 tahun ke atas. Namun beberapa faktor dapat menyebabkan penyakit glaukoma muncul pada usia dewasa hingga anak-anak. Dalam sebuah penlitian oleh Universitas tiongkok di hongkong dan tiga rumah sakit pada tahun 2005 hingga 2009. Penelitian ini menunjukkan bahwa 67% dari pasien glaukoma tidak bisa melihat rute bis. Dan 65% kesulitan menaiki tangga dan 53% menjadi cenderung temperament.

Umumnya, mata yang mengalami penyakit glaukoma akan mengalami gejala-gejala yang akan membuat rasa tidak nyaman. Selain itu, kondisi ini juga akan menyebabkan penurunan fungsi dan kualitas penglihatan. Bahkan dalam kondisi yang lebih buruk, penyakit glaukoma dapat menyebabkan beberapa komplikasi hingga kebutaan permanen. Untuk itu, berikut ini Kawan Mama telah merangkum beberapa informasi mengenai beberapa cara untuk mencegah komplikasi akibat penyakit glaukoma. Berikut adalah penjelasannya.

Kenali Kondisi Penyakit Glaukoma

Mencegah Komplikasi Akibat Penyakit Glaukoma

Pada dasarnya, penyakit glaukoma merupakan salah satu kondisi masalah kesehatan yang cukup jarang terjadi. Namun ketika mata mengalami kondisi ini maka akan menganggu fungsi penglihatan. Akibatnya focus dan ketajaman penglihatan akan terganggu. Dalam kondisi yang lebih buruk, penyakit glaukoma dapat menyebebabkan kebutaan pada penderitanya. Bahkan penyakit glaukoma merupakan salah satu kelainan refraksi penyebab kebutaan terbesar di dunia setelah penyakit katarak yang menempati posisi nomer satu.

Umumnya, penyakit glaukoma yang menyerang mata berupa adanya keruskan pada jaringan penglihatan. Dalam hal ini kjaringan terebut berupa saraf optik sebagai pengantar informasi ke otak. Pada dasarnya, dalam proses terjadinya pengihatan, mata akan melihat pada objek kemudian cahaya objek tersebut akan masuk ke mata dan di tagkap oleh lensa mata. Cahaya tersebut akan melewati lena mata dan di biaskan oleh kornea mata menuju retina dan menjadi sebuah informasi visual dari gambaran objek.

Cahaya objek yang telah di rubah menajdi informasi visual ini akan di kirimkan oleh retina menuju ke otak. Namun untuk sampai ke otak, informasi visual tersebut akan di rubah terlebih dahulu menjadi sinyal listrik yang nantinya akan di kirimkan ke otak melalui saraf optik. Sinyal listrik inilah yang akan di olah oleh otak menjadi gambaran objek yag terlihat dengan jelas. namun kerusakan pada saraf optik inilah yang menyebabkan fungsi dan kualitas penglihatan ini mengalami penurunan.

Umumnya, kerusakan pada saraf optik ini terjadi akibat adanya peningkatan tekanan yang di alami oleh bola mata. Pada dasarnya setiap dari system pengllihatan manusia akan memproduksi cairan mata atau di sebut dengan cairan aqueous humor sebagai nutrisi untuk mata. Namun dalam satu kondisi, produksi cairan aqueous humor ini mengalami peningkatan yang menyebabkan cairan tidak dapat di serap atau di olah dengan baik oleh system penglihatan. Akibatnya cairan tersebut akan menumpuk dan menggumpal hingga menyebabkan penigkatan pada bola mata yang menyebabkan kerusakan pada saraf optik.

Komplikasi Akibat Penyakit Glaukoma

Umumnya dalam proses kemunculan penyakit glaukoma ini sering kali terjadi tanpa menimbulkan adanya gejala yang signfikan. Hal ini sering kali membuat mata yang mengalami penyakit glaukoma baru di sadari ketika memasuki kondisi yang serius. Pada tahap awal sendiri, penyait glaukoma biasanya akan menyebabkan gejala penurunan penglihatan secara perlahan. Hal ini dapat di tandai dengan adanya lingkaran putih yang menutupi lensa mata, serta panglihatan tepi atau peripheral yang terhalang yang membuat penglihatan kian menyempit.

Kondisi mata yang mengalami glaukoma dapat mengalami perkemabnagan menjadi lebih buruk. Bahkan hal ini dapat terjadi lebih cepat akibat beberapa kondisi tertentu. Tanpa adanya langkah pengoreksian yang tepat maka hal ini akan menyebabkan terjadinya risiko komplikasi. Menurut laman hellosehat, Penyakit glaukoma ini biasanya data menyebabkan komplikasi berupa munculnya penyakit hipotoni, hifema, pendarahan suprakoroid. Bahkan dalam kondisi yang terburuk, penyakit glaukoma ini dapat menyebabkan terjadinya kebutaan secara permanen.

Mencegah Komplikasi Akibat Penyakit Glaukoma

Dalam menangani kondisi ini umumnya dokter akan melakukan langkah pemeriksaan terlebih dahulu. Dalam hal ini dokter akan melakukan pemeriksaan berupa wawancara terhadap kondisi dan riwayat yang di alami oleh pasien. Selain iitu, dokter juga akan melakukan langkah pemeriksaan fisik untuk mengetahui dengan lebih jelas kondisi kesehatan yang sedag terjadi pada mata pasien. Setelah itu pemeriksaan penunjang juga akan di lakukan untuk menangani kondisi tersebut.

Dalam menaganai kondisi ini sendiri umumnya dalam tahap awal akan di lakukan langkah penanganan dengan menggunakan obat tetes mata. Selain menggunakan obat tetes mata, umumnya juga akan di lakukan prosedur medis berupa metode laser untuk glaukoma. Umumnya metode ini akan di gunakan untuk untuk menangani glaukoma sudut tertutup yang bernama iridotomy. Sedangkan pada glaukoma sudut terbuka akan di gunakan metode laser trabekuloplasti. Sedangkan pada tahap terakhir, biasanya akan di lakukak operasi pembedahan untuk membuang cairan yang menumpuk dan menyebabkan kerusakan pda saraf optik.

Dalam upaya untuk mencegah penyakit glaukoma sendiri belum di temukan dengan pasti. Namun tentunya perlu usaha untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat glaukoma. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah penyakit glaukoma.

  1. Pemeriksaan Mata Dengan Rutin

Pada dasarnya, pemeriksaan mata dengan rutin merupakan hal yang perlu untuk di lakukan. Hal ini perlu untuk di lakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan mata. Maka untuk penderita penyakit glaukoma sendiri, pemeriksaan mata dengan rutin juga perlu untuk di lakukan. Orang dewasa  menjalani pemerikssan glaukoma setiap 3-5 tahun sekali. Sementara orang berusia 40 tahun ke atas perlu adanya pemeriksaan 1-2 tahun sekali. Sedangkan untuk penderita glaukoma sendiri harus lebih sering melakukan pemeriksaan mata untuk mengetahui kondisi kesehatan mata dan perkembangan glaukoma.

  1. Melindungi Mata

Selain melakukan pemeriksaan dengan rutin, melindungi mata juga merpakan hal yang perlu untuk di lakukanl. Sebab bukan tidak mungkin faktor eksternal, seperti radikal bebas, polusi, hingga paparan sinar uv yang data memperburuk kondisi mata yang mengalami penyakit glaukoma. Untuk itu melindungi mata perlu untuk di lakukan agar kondisi kesehatan mata tetap terjaga dengan baik.

  1. Menjaga Tekanan Mata Dan Tetap Rileks

Pada dasarnya, penyakit glaukoma merupakan kondisi di mana adanya tekanan pada bola mata yang mengalami peingkatan. Hal inilah yang akan menyebabkan kerusakan pada saraf optik. Untuk menjaga kerusakan pada saraf agar tidak bertambah, maka jaga menjaga mata agar tetap rileks dan tidak tegang perlu untuk di lakukan. Hal ini akan membuat kondisi mata tetap tenang dan akan mengurangi tekanan berlebih pada mata.

  1. Mengkonsumsi Makanan Sehat

Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan tubuh termasuk mata adalah dengan mengkonsumsi makanan-makanan sehat. Makanan dengan kandungan antioksidan, vitamin C da A, serta lutein dan ziaxanthi perlu untuk di konsumsi untuk manjaga dan membantu memulihkan kondisi kesehatan mata. Selain mengkonsumsi makanan sehat, menghindari beberapa makanan tertentu juga pelru di lakukan. Seperti makanan dengan alcohol, atau kafein yang perlu untuk di hindari.

Penyakit glaukoma pada dasarnya merupakan salah satu jenis penyakit yang cukup parah dan serius. Sebab mata yang mengalami kondisi ini umumnya akan merasakan gejala-gejala di mana penglihatanya mulai menurun secara perlahan. Namun kondisi Ini juga dapat terjadi secara tiba-tiba karena mata yang mengalami glaukoma terkadang muncul tanpa adanya gejala-gejala yang signifikan bagi penderitanya. Penyakit glaukoma sendiri apabila tidak di koreksi akan menyebabkan kondisi yang lebih buruk. Seperti halnya berbagai kondisi komplikasi yang bahkan dapat menyebabkan kebutaan secara permanen.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai cara mencegah komplikasi akibat penyakit glaukoma. Kondisi mata yang mengalami penyakit glaukoma perlu untuk di koreksi dengan baik. Sebab kondisi ini  yang mengalami penyakit glaukoma dapat menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi hingga kondisi di mana mata mengalami kebutaan secara permanen.

 

 

 

 

Sumber :

  • Sehatq
  • Hellosehat
Risiko Komplikasi Akibat Penyakit Glaukoma

Risiko Komplikasi Akibat Penyakit Glaukoma

Hallo Kawan Mama, Pernahkah kamu mendengar istilah pencuri penglihatan? Pada dasarnya, pencuri penglihatan bukanlah sesorang yang mencuri penglihatan. Hal ini melainkan sebuah kondisi di mana fungsi penglihatan yang hilang baik secara tiba-tiba ataupun dengan gejala-gejala yang muncul. Dalam dunia medis sendiiri, kondisi berupa pencuri pengihatan ini di kenal dengan istilah penyakit glaukoma. Penyakit glaukoma memang di kenal sebagai sebuah kondisi medis yang dapat menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan. Namun beberapa komplikasi lain dapat terjadi akibat penyakit glaukoma.

Pada dasarnya, mata merupakan salah satu bagian dari organ tubuh yang termasuk salah satu dari panca indra. Artinya, mata ini memiliki fungsi den peran penting dalam setiap mekanisme organisasi angota tubuh. Sebagai alat penglihatan, kondisi kesehatan mata sangat menentukan kualitas hidup yang akan di jalani. Sebab kondisi kesehatan mata akan sangat mempengaruhi terhadap kualitas hidup dan segala aktivitas yang akan di lakukan. Kondisi mata yang sehat akan membuat aktvitas yang di lakukan menajdi lebih mudah. Sedangkan kondisi mata yang buruk tentu akan menyebabkan aktivitas menjadi terhambat.

Umumnya, penyakit glaukoma sendiri dapat terjadi pada siapa saja dengan berbagai kalangan usia. Namun seseorang yang memasuki usia lanjut memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini. Sebuah penelitian yang telah di lakukan oleh Universitas tiongkok di hongkong dan tiga rumah sakit pada tahun 2005 hingga 2009. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa 67% dari pasien glaukoma tidak bisa melihat rute bis, 65% kesulitan  menaiki tangga, 53% menjadi temperament. Sedangkan menurut World Health Organization (WHO) meyebutkan bahwa di tahun 2020 pasien penderita glaukoma bahkan sudah mencapai angka 23 juta orang.

Kondisi mata mata yang mengalami penyakit glaukoma, umumnya akan mengalami beberbagai gejala-gejala yang muncul akibat kondisi tersebut. Namun tidak jarang terjadi di mana mata yang mengalami penyakit glaukoma ini tidak menimbulkan gejala-gejala signifikan. Akibatnya, sering kali tidak di sadari bahwa kondisi mata telah terserang penyakit glaukoma. Selain menyebabkan penurunan kualitas penglihatan, glaukoma juga dapat menyebabkan gejal lainya. berikut Kawan Mama telah merangkum beberaoa informasi mengenai risiko komplikasi akibat penyakit glaukoma. Berikut adalah penjelasanya.

Mengenal Kondisi Penyakit Glaukoma

Risiko Komplikasi Akibat Penyakit Glaukoma

Umumnya penyakit glaukoma merupakan salah satu kondisi yang cenderung cukup asing di kalangan masayarakat pada umumnya. Namun perlu di ketahui bahwa penyakit glaukoma ini akan menyebabkan penurunan pada fungsi dan kualitas penglihatan. Selain itu,  penyakit ini dapat menyebabkan terjadinya fungsi penglihatan yang hilang secara permanen. Bahkan penyakit glaukoma ini merupakan penyebab kebutaan nomer 2 terbesar di dunia setelah penyakit katarak.

Penyakit glaukoma yang menyerang mata ini pada dasarnya merupakan kondisi di mana adanya kerusakan pada jaringan penglihatan. Kerusakan ini pada dasarnya di alami oleh saraf optik yang mengalami peradangan. Berbagai faktor dapat menyebabkan terjadinya kondisi ini. Namun umumnya kondisi ini sering kali di sebabkan oleh adanya peningkatan tekanan yang di alami oleh saraf optik. Saraf optik ini memiliki fungsi penting dalam berlangsungnya proses penglihatan.

Dalam proses penglihatan sendiri, umumnya berupa adanya cahaya objek yang masuk ke mata. Cahaya objek tersebut akan di tangkap oleh lensa mata dan masuk pada kornea mata. Kornea mata ini akan membiaskan cahaya objek tersebut menjadi informasi visual pada retina mata. Kemudian, informasi visual tersebut akan di rubah menjadi sinyal listrik yang akan di kirimkan menuju ke otak. Dan di sinilah peran saraf optik untuk menghantarkan sinyal listrik tersbut menuju otak. Setelah sampai ke otak, sinyal listrik ini akan di olah dan di interpretasikan menjadi gambar yeng dapat di lihat dengan jelas.

Ketika saraf optik ini mengalami gangguan atau kerusakan, maka tentunya hal ini akan mempengaruhi fungsi dari system penglihatan itu sendiri. Kerusakan yang di alami oleh saraf optik ini umumnya di sebabkan oleh adanya peningkatan tekanan yang berlebihan. Kondisi ini tidak serta merta terjadi begitu saja, melainkan ada beberapa faktor yang menyebabkannya. Pada kondisi ini umumnya di sebabkan oleh adanya penumpukan cairan mata (aqueous humor) di mata.

Penyebab Dan Gejala Penyakit Glaukoma

Menurut laman Glaucoma Research Foundation, umumnya dalam kondisi normal, mata akan mengalami tekanan dengan kisaran antara 10-12 mmHg. Tekanan pada mata tersebut dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah tergantung dengan kondisi kesehatan tubuh dan faktor lainya. Ketika tekana  pada mata ini mengalami penurunan hingga lebih rendah dari tekanan biasa, maka akan membuat struktur mata menjadi lebih lembek. Sebaliknya, jika tekanan pada bola mata ini mengalami peningkatan hingga lebih dari ukuran normal, maka akan struktur mata menjadi lebih keras.

Peningkatan tekanan pada mata yang berlebihan inilah yeng menyebabkan terjadinya kerusakan pada sara optik. Hal ini di biasanya di pengaruhi oleh adanya penumpukkan cairan mata. Setiap mata pada dasarnya akan memproduksi cairan mata atau aqueous humor sebagai nutrisi untuk mata. Namun peningkatanb produktivitas ini akan menyebabkan cairan tidak dapat di serap dengan baik. Hal ini membuat cairan tersebut akan menumpuk dan bisa bercampur dengan zat sisa pada mata dan menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan pada mata.

Umumnya, kondisi ini hanya di alami oleh satu mata saja di mana mata yang satunya masih berfungsi normal. Di tahap awal sendiri, umumnya akan terjadi kondisi di mana penglihatan tepi atau peripheral ini akan menjadi buram dan bahkan hilang. Setelah itu, penglihatan sentral dan fikus mata akan mengalami penurunan hingga terjadi kondisi di mana hilangnya fungsi penglihatan secara permanen. Hal ini membuat penyakit glaukoma merupakan salah satu kondisi kesehatan yang perlu di waspadai.

Komplikasi Akibat Penyakit Glaukoma

Penyakit glaukoma pada dasarnya seringkali hadir tanpa adanya gejala signifikan. Hal ini seringkali menyebabkan kondisi di mana penyakit glaukoma di sadari atau di ketahui ketika sudah memasuki tahap yang lebih serius. Meski demikian, beberapa kondisi di ketahui merupakan beberapa gejala akibat kondisi ini. Seperti mata memerah, nyeri, sakit kepala, adanya bayangan seperti lingkaran pada sekeliling cahaya objek, mual, pengihatan berkabut dan menyempit.

Gejala-gejala tersebut tentunya akan menganggu fungsi dan kinerja dari system penglihatan, serta membuat rasa tidak nyaman pada panderitanya. Selain itu, penyakit glaukoma sendiri ternyata juga dapat berkembang dan menyebabkan beberapa kondisi komplikasi pada penderitanya. Berikut adalah beberapa jenis komplikasi akibat penyakit glaukoma.

  1. Kebutaan

Jenis komplikasi yang satu ini pada dasarnya merupakan jenis komplikasi yang p[aling di tajutkan oleh penderita penyakit glaukoma. Kondisi mata yang mengalami kebutaan sendiri cenderung sering terjadi akibat penyakit glaukoma. Kebutaan dapat terjadi akibat adanya kondisi glaukoma yang menyerang sel-sel ganglion retina yang memiliki peran penting dalam proses penglihatan. Kerusakan pada sel ganglion inilah yang akan mempengaruhi penglihatan tepi berkembang secara perlahan atau lebih cepat.

Komplikasi berupa kebutaan sendiri pada dasarnya dapat terjadi tergantung dengan kondisi sel yang terkena penyakit glaukoma. Pada tahap awal, saraf optik yang mengalami kerusakan, serta penurunan pada kemampuan penglihatan masih dapat di atasi dengan menggunakan obat-obatan atau terapi tertentu. Namun apabila kondisi ini di temukan dalam tahap yang parah, maka risiko akan kebutaan semakin besar. Bahkan di katakana bahwa kebutaan akibat glaukoma tidak dapat di sembuhkan dengan obat atau metode terapi apapun.

  1. Hipotoni

Hipotoni pada dasarnya merupaka kondisi di mana tekanan mata yang menajdi terlalu rendah. Biasanya kondisi ini merupakan risiko komplikasi akibat operasu glaukoma yang tidak sempurna. Kondisi tekanan mata yang berubah terlalu rendah ini umumnya di sebabkan oleh adanya pembuangan cairan mata yang berlebihan, atau adanya luka operasi yang tidak di sadari atau tidak di atasi dengan baik. Hipotoni pada mata perlu segera di koreksi, sebab kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya penumpukkan cairan pada kornea, katarak, pendarahan hingg kebutaan.

  1. Hifema

Hifema sendiri pada dasarnya meruapakan kondisi komplikasi yang juga di sebabkan akibat penganan operasi glaukoma. Kondisi ini berupa adanya darah yang menumpuk pada bagian depan mata. Lebih tepatnya ia terletak di antara iris dan kornea mata di mana kondisi ini akan terjadi 2-3 hari pasca operasi glaukoma. Umumnya, hifema terjadi akibat trauma saat operasi yang membuat luka atau robekan pada iris mata. Apabila darah yang menumpuk tersebut banyak, maka dokter akan melakukan ooperasi untuk mengeluarkan tumpukkan darah tersebut.

  1. Pendarahan Suprakoroid

Pendarahan suprakoroid pada dasarnya merupakan jenis komplikasi yang cenderung langka terjadi. Namun kondisi ini sendiri berpotensi dapat terjadi akibat prosedur operasi glaukoma. Kondisi ini pada dasarnya terjadi ketika pembuluh darah pada mata mengisi bilik atau celah yang ada di dekat bagian putih mata (sklera). Umumnya, pendarahan tersebut dapat di tangani dengan pengobatan steroid atau operasi pembedahan sklera mata. Namun kondisi ini juga dapat berkembang hingga menyebabkan terjadinya kondisi kebutaan permanen.

Pada dasarnya, penyakit glaukoma merupakan kondisi di mana adanya peningkatan yang menyebabkan kerukan pada saraf optik mata. Peningkatan tekanan ini pada dasarnya terjadi akibat adanya peningkatan produkstivitas cairan mata atau aqueous humor yang berlebihan. Produktivitas cairan aqueous humor yang berlebihan ini akan menyebabkan cairan tersebut menumpuk dan menyebabkan peningkatan tekanan yang menyebabakan kerusakan pada saraf optik. Umumnya, kondisi ini muncul tanpa menimbulkan gejala-gejala isgnifiakn. Hal ini membuat kondisi ini seringklai tidak di sadari oleh penderitanya.

Demikian penjelasan dari Kawan Mama mengenai jenis komplikasi akibat penyakit glaukoma. Gejala-gejala penyakit glaukoma perlu untuk di sadari lebih cepat untuk mencegah terjadinya kondisi yang lebih parah. Sebab penanganan yang terlambat seringkali menyebabkan kondisi ini menjadi lebih parah. Selain itu, penyakit glaukoma ini juga memiliki risiko dpat menyebabkan terjadinya beberapa kondisi komplikasi. Bahkan penyakit glaukoma yang lebih parah dapat menyebabkan terjadinya kebutaan secara permanen.

Semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. . .

 

 

 

 

Sumber :

  • Hellosehat